KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara...

159

Transcript of KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara...

Page 1: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip
Page 2: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

i

KATA PENGANTAR

Penilaian adalah bagian dari kurikulum. Penilaianmerupakan alat evaluasi yang berfungsi sebagai gambaranketercapaian Standar Nasional pendidikan. Penilaian dalamkurikulum 2004 maupun 2013 memiliki cakupan yang samauntuk dinilai, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yangdilakukan secara berimbang dan terintegrasi dalam prosespembelajaran, sehingga dapat digunakan untuk mengukurketercapaian kompetensi untuk setiap peserta didik terhadapstandar yang telah ditetapkan.Implementasi Kurikulum 2013 berimplikasi pada modelpenilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang harusdilakukan oleh pendidik. Penilaian oleh pendidik tidak hanyaberfokus pada penilaian hasil belajar, tetapi juga harusmemperhatikan proses penilaian yang sifatnya lebih kualitatifuntuk proses perbaikan pembelajaran baik untuk pendidikmaupun untuk peserta didik. Instrumen penilaian harusdirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dandibuat sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian yang tepat. Untukdapat mengembangkan penilaian sesuai tuntutan tersebut, makadibutuhkan langkah-langkah perencanaan dan pengembanganinstrumen penilaian yang tepat yang mengacu pada indikator-indikator pembelajaran dan kompetensi dasarnya.Sehubungan dengan hal di atas, Puspendik – BalitbangKemendikbud yang bergerak di bidang penilaian,menyempurnakan buku pedoman penilaian hasil belajar yangsudah dikembangkan sebelumnya, sesuai dengan kebijakan baruberkaitan dengan penilaian, sehingga secara umum buku inidapat dijadikan acuan oleh pendidik dari sekolah-sekolah yangmenerapkan kurikulum 2013. Buku ini diharapkan dapatdigunakan untuk semua jenjang. Di samping itu, buku pedoman

Page 3: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

ii

ini juga dilengkapi dengan buku pedoman teknis untuk beberapamata pelajaran pada jenjang SD, SMP, dan SMA yang lebih rincilagi tentang teknis perancangan, pengembangan dan pengolahanhasil penilaian untuk setiap mata pelajaran. Buku pedomanpenilaian hasil belajar ini diharapkan dapat dijadikan sebagaiacuan oleh para pendidik di lapangan dalam merancang,mengembangkan, dan melaporkan hasil penilaian yang harusdilakukan oleh pendidik di kelas.Jakarta, Januari 2015Kepala Pusat,Prof. Ir Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D

Page 4: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ iDAFTAR ISI..........................................................................................................iiiBAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1A. Latar Belakang....................................................................................1B. Tujuan Penyusunan Pedoman Penilaian ................................5C. Ruang Lingkup Pedoman Penilaian ..........................................5D. Manfaat Pedoman Penilaian.........................................................6BAB 2 STRATEGI DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KELAS........7A. Perkembangan Kurikulum............................................................8B. Penilaian Otentik (Authentic Assessment)........................ 11C. Penilaian Kelas ................................................................................ 12D. Kaitan Penilaian Kelas dan Proses Pembelajaran ........... 17BAB 3 MODEL-MODEL PENILAIAN KELAS ...................................... 20A. PENILAIAN SIKAP.......................................................................... 21B. PENILAIAN PENGETAHUAN .................................................... 46C. PENILAIAN KETERAMPILAN (KINERJA) ........................... 73D. PENILAIAN PORTOFOLIO .......................................................... 98BAB 4 PENGOLAHAN, PELAPORAN DAN PEMANFAATAN HASILPENILAIAN.....................................................................................125A. Pengolahan Hasil Penilaian .....................................................126B. Pelaporan dan Pemanfaatan Hasil Penilaian ...................140BAB V PENUTUP .......................................................................................149DAFTAR PUSTAKA

Page 5: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

iv

Page 6: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

1 Pusat Penilaian Pendidikan

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPenilaian (assessment) merupakan bagian yang sangatpenting dalam proses pendidikan. Untuk meningkatkan kualitaspendidikan, UNESCO menyatakan assessment as a lever to reformeducation. Istilah penilaian (assessment) sering dipertukarkansecara rancu dengan dua istilah lain, yakni pengukuran(measurement) dan evaluasi (evaluation). Pada hal ketiga istilahtersebut memiliki makna yang berbeda, walaupun memangsaling berkaitan. Pengukuran, penilaian, dan evaluasi merupakansuatu hirarki. Pengukuran adalah kegiatan membandingkansesuatu dengan sesuatu sejenis yang digunakan sebagai kriteria;penilaian adalah proses menafsirkan dan mendeskripsikanbukti-bukti hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalahkegiatan memutuskan atau menetapkan sesuatu berdasarkanhasil-hasil penilaian.Di abad XXI yang mengalami perkembangan luar biasa dalamilmu pengetahuan, teknologi, dan transformasi nilai-nilai budaya,menyebabkan penilaian juga mengalami pergeseran paradigma.Penilaian yang dirancang guru tidak bisa hanya terfokus padapenilaian kognitif. Penilaian berbagai keterampilan belajar danberpikir, literasi, serta kemampuan memecahkan masalahkehidupan nyata dalam rangka membentuk kecakapan hidupjustru harus mendapatkan porsi yang lebih banyak. Guru tidakcukup hanya menilai “apa yang diketahui siswa” tetapi juga harusmenekankan pada “apa yang dapat dilakukan oleh siswa”. Karenaitu penilaian harus bersifat otentik, bukan artifisial; juga harusmencapai level berpikir

PedomanPenilaianKelas oleh Pendidik

Page 7: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

2 Pusat Penilaian Pendidikan

tingkat tinggi, yang menuntut berpikir logis, analitis, kritis,kreatif, dan kemampuan memecahkan maslah (problem solving)pada konteks kehidupan nyata.Beberapa pakar pendidikan mensinyalir bahwa prosespembelajaran dan penilaian di sekolah-sekolah kita belumbersifat otentik, karena belum menggunakan konteks kehidupansehari-hari. Sejumlah pakar pendidikan menyatakan bahwapembelajaran kita lebih banyak memaparkan fakta, pengetahuan,dan hukum, kemudian biasa dihafalkan, bukan mengaitkannyadengan pengalaman empiris dalam kehidupan nyata. Prosespembelajaran seperti di atas menjadi semakin tidak bermaknakarena ternyata instrumen penilaian yang digunakan gurubersifat artifisial, tidak bersifat otentik yang menggunakankonteks kehidupan sehari-hari (daily life).Sinyalir para pakar pendidikan di atas sejalan dengan hasilstudi internasional TIMSS dan PISA yang menunjukkan bahwatrend kemampuan rata-rata siswa Indonesia selalu di bawah rata-rata internasional, umumnya siswa Indonesia hanya mampumengingat fakta sederhana, terminologi, dan hukum-hukumtetapi belum mampu mengimplementasikannya untukmenjelaskan fenomena di sekitarnya, apalagi memecahkanpermasalahan kehidupan nyata.Agar otentik, penilaian harus dirancang tidak hanyadilakukan di akhir proses pembelajaran atau hanya menilai hasilbelajar (assessment of learning). Penilaian otentik juga harusdirancang menyatu dengan pembelajaran sehingga penilaianjuga merupakan proses belajar (assessment for learning), apalagijika proses penilaian tersebut dengan melibatkan siswa, makasiswa akan belajar menjadi penilai dirinya sendiri (assessment aslearning). Pada hakikatnya, penilai terbaik bagi seorang siswadalam proses belajar adalah dirinya sendiri. Bila penilaiandilakukan dengan tiga pendekatan di atas (assessment of, for, danas learning) maka penilaian tidak hanya terfokus pada hasil yang

Page 8: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

3 Pusat Penilaian Pendidikan

cenderung berdimensi kognitif, tetapi pasti juga menilai prosesyang berdimensi keterampilan dan sikap.Tentu saja untuk menilai banyak dimensi diperlukanberbagai metode dan instrumen penilaian yang sesuai. Tidak adasatu metode penilaian yang mampu menyajikan semuanya.Setiap dimensi memerlukan metode dan instrumen penilaiansesuai karakteristiknya masing-masing. Karena itulah guru,sekolah, dan pemerintah harus merancang sistem penilaian,mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan sesuaiprinsip dan aturan yang benar. Apalagi ketika diberlakukankurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013 seperti sekarang ini,hadirnya Standar Penilaian sebagai acuan utama dalammerencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil penilaianmenjadi sangat diperlukan.Dalam implementasinya, Kurikulum 2013 sebenarnya sudahdilengkapi dengan Standar Penilaian Pendidikan sebagaimanadituangkan dalam Permendikbud Nomor 66 tahun 2013,Permendikbud Nomor 104 tahun 2013 tentang penilaian hasilbelajar oleh pendidik, dan ditunjang lagi dengan PermendikbudNomor 57 tahun 2014 (tentang Kurikulum 2013 pada jenjangSD/MI), Nomor 58 tahun 2014 (tentang Kurikulum 2013 padajenjang SMP/MTs), dan Nomor 59 tahun 2014 (tentangKurikulum 2013 pada jenjang SMA/MA), dan Nomor 60 tahun2014 (tentang Kurikulum 2013 pada jenjang SMK/MAK).Peraturan-peraturan ini masih terus dikembangkan karenamasih terdapat sejumlah inkonsistensi, kekurangjelasan, ataukekuranglengkapan pada aturan-aturan di atas, misalnya tentangkonsep dan pelaksanaan penilaian otentik, perumusan kriteriamastery learning, teknik dan instrumen penilaian terutama untukpenilaian sikap, serta cara penskoran dan pelaporan. Munculnyapermasalahan tentang penilaian dalam menerapkan kurikulum2013 menyebabkan permendikbud 104 tentang penilaian dikajikembali, sehingga direvisi menjadi permendikbud 53 tentang

Page 9: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

4 Pusat Penilaian Pendidikan

standar penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuanpendidikan.Inkonsistensi, kekurangjelasan, atau kekuranglengkapanperaturan yang memayungi proses penilaian pendidikanberpotensi menimbulkan kekurangpahaman guru dan pemangkukepentingan terhadap konsep penilaian dan kekurangterampilanmereka mengimplementasikan proses penilaian. Hal ini dapatdilihat dari beberapa data empiris yang menunjukkankemampuan guru dalam merancang instrumen penilaian sesuaiindikator dan kompetensi dasar masih rendah dan instrumenpenilaian yang dibuat guru masih dominan mengukurpenguasaan pengetahuan, belum menyentuh bagaimanapengetahuan tersebut diterapkan dalam kehidupan nyata. Faktasejenis dalam skala lebih besar ditunjukkan oleh hasil analisisDirektorat Pembinaan SMP (2014) yang menunjukkan guru-guruSMP di 76 kabupaten/kota dari 29 provinsi di Indonesia yangmenguasai konsep penilaian sesuai Kurikulum 2013 baruberkisar 30%-42%, sedangkan yang mampu menerapkanpenilaian sesuai Kurikulum 2013 lebih kecil lagi, hanya 25%-37%.Berdasarkan deskripsi di atas, puspendik merasa perlumengembangkan pedoman penilaian untuk Pendidikan Dasardan Menengah yang lebih rinci dan lengkap yang dilengkapidengan contoh-contoh yang mudah diadaptasi dandiimplementasikan, sehingga dapat memberikan kemudahanbagi guru, memandu, dan menjamin terlaksananya prosespenilaian yang benar dan berkualitas. Buku pedoman ini berisipanduan untuk pendidik dalam melakukan penilaian kelas yangmencakup aspek afektif, kognitif, dan psikomotor, dan tidaksecara khusus mengacu pada kurikulum tertentu, tetapi bersifatsangat umum. Tetapi contoh-contohnya mengacu padakurikulum 2013 yang digunakan oleh pendidik di beberapasekolah.

Page 10: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

5 Pusat Penilaian Pendidikan

B. Tujuan Penyusunan Pedoman PenilaianTujuan penyusunan Pedoman Penilaian Hasil Belajar olehpendidik adalah:1. memberikan arah dan kesatuan persepsi terhadap konseppenilaian pada Pendidikan Dasar dan Menengah;2. memberikan panduan tahap-tahap pengembanganinstrumen beserta contohnya untuk penilaian padaPendidikan Dasar dan Menengah, mencakup penilaian sikap,pengetahuan, dan keterampilan;3. memberikan panduan dalam mengembangkan instrumenpenilaian beserta contoh formatnya, sehingga diperolehinstrumen yang standar dan berkualitas;4. memberikan panduan analisis hasil penilaian besertacontohnya, untuk penilaian pada Pendidikan Dasar danMenengah; dan5. memberikan panduan mekanisme pelaporan capaiankompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehinggamampu memberikan informasi yang akurat dan akuntabelC. Ruang Lingkup Pedoman PenilaianSebagaimana diuraikan dalam PP Nomer 19 Tahun 2005 joPP Nomer 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan,bahwa penilaian pada Pendidikan Dasar dan Menengahdilakukan oleh: a) pendidik/guru, b) satuan pendidikan(sekolah/madrasah), dan c) pemerintah. Pedoman penilaian inihanya menguraikan penilaian yang dilakukan olehpendidik/guru yang dikenal dengan penilaian kelas (classroom-based assessment). Pedoman penilaian oleh satuan pendidikandan oleh pemerintah akan diuraikan pada pedoman tersendiri.Penilaian kelas oleh pendidik mencakup penilaian sikap(attitude), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan

Page 11: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

6 Pusat Penilaian Pendidikan

(performance). Di dalam kurikulum 2013 ketiga ranah tersebuttersirat dalam capaian Kompetensi Inti 1 (KI-1): Sikap Spiritual,Kompetensi Inti 2 (KI-2): Sikap Sosial, Kompetensi Inti 3 (KI-3):Pengetahuan, dan Kompetensi Inti 4 (KI-4): Keterampilan. Untuksetiap jenjang pendidikan dikembangkan contoh-contohinstrumen penilaian yang sesuai dengan pendekatanpembelajaran yang diterapkan, misalnya untuk SD/MI instrumenpenilaian memperhatikan pembelajaran tematik, sedangkanuntuk SMP/MTs memperhatikan pembelajaran terpadu, danpada jenjang SMA/MA memperhatikan karakteristik masing-masing pembelajaran.D. Manfaat Pedoman PenilaianDengan tersusunnya Pedoman Penilaian untuk PendidikanDasar dan Menengah ini diharapkan memberikan manfaat:1. tidak terjadi perbedaan persepsi atau ketidaksinkronanantar bentuk-bentuk penilaian yang dituangkan pada aturanpenilaian pada Pendidikan Dasar dan Menengah yangmenimbulkan kebingungan di lapangan;2. tersedia acuan yang operasional bagi guru dalammengembangkan instrumen penilaian, melakukan penilaian,mengolah, dan melaporkan hasil penilaian secara akurat danakuntabel; dan3. tersedia contoh-contoh instrumen penilaian yang standarbeserta formatnya sehingga memberikan kemudahan bagipendidik untuk mengadaptasi atau mengembangkan sendiriinstrumen-instrumen yang sejenis.

Page 12: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

7 Pusat Penilaian Pendidikan

BAB 2STRATEGI DALAM MELAKUKAN

PENILAIAN KELAS

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan, mengamanatkan bahwapembelajaran pada tingkat dasar dan menengah mengikutiStandar Penilaian. Standar penilaian adalah standar nasionalpendidikan berkaitan dengan penilaian pada jenjang tingkatdasar dan menengah yang mencakup perencanaan, pelaksanaan,dan tindak lanjut penilaian hasil pembelajaran pada satuanpendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.Dalam rangka melakukan pembaharuan sistem pendidikan,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara berkalamelakukan penyempurnaan kurikulum nasional untuk jenjangpendidikan dasar dan menengah. Upaya penyempurnaankurikulum ini merupakan respon atas berbagai kritik dantanggapan terhadap konsep dan implementasi kurikulum 2004yang dianggap memiliki beberapa kelemahan dan kekurangan,baik dari segi substansi maupun pendekatan dan organisasikurikulum. Perubahan kurikulum ini juga paralel denganditerapkannya otonomi pendidikan di tingkat kabupaten dankota, serta pendekatan manajemen berbasis sekolah (school-based management) dan pendidikan berbasis masyarakat(community-based education).Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan kurikulum2004 yang disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalammenghadapi masa depan. Karena itu kurikulum ini disusun untukmengantisipasi perkembangan masa depan. Tujuannya adalahuntuk mendorong peserta didik agar mampu lebih baik dalammelakukan observasi, bertanya, bernalar, danmengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang merekaperoleh atau mereka ketahui setelah menerima materipembelajaran. Penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan

PedomanPenilaianKelas oleh Pendidik

Page 13: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

8 Pusat Penilaian Pendidikan

pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melaluipendekatan tersebut diharapkan peserta didik memilikikompetensi yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, danketrampilan secara terintegrasi yang jauh lebih baik. Merekaakan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga dapatmenghadapi berbagai persoalan dan tantangan menghadapiperkembangan abad 21.Implementasi Kurikulum 2013, berimplikasi pada modelpenilaian pencapaian kompetensi peserta didik. Penilaianpencapaian kompetensi lebih menekankan pada prosessistematis dalam mengumpulkan, menganalisis danmenginterpretasi informasi untuk menentukan sejauhmanapeserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran.Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar PenilaianPendidikan, penilaian pencapaian kompetensi pada jenjangpendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik,satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.Penilaian pencapaian kompetensi oleh pendidik dilakukan untukmemantau proses, kemajuan, perkembangan pencapaiankompetensi peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikidan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan.Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada pendidikagar dapat menyempurnakan perencanaan dan prosespembelajaran berikutnya.A. Perkembangan KurikulumSuatu sistem pendidikan membutuhkan suatu standar,serendah apapun suatu standar tetap diperlukan karenaberperan sebagai patokan dan sekaligus pemicu untukmemperbaiki kualitas mutu. Dalam konteks pendidikan, standardiperlukan sebagai acuan minimal (dalam hal kompetensi) yangharus dipenuhi oleh seorang lulusan dari suatu lembagapendidikan sehingga setiap calon lulusan dinilai apakah yang

Page 14: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

9 Pusat Penilaian Pendidikan

bersangkutan telah memenuhi standar minimal yang telahditetapkan.Penyempurnaan kurikulum 2013 merupakan bagian daripengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yangtelah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup aspek sikap,pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu dan berimbang.Dalam Kurikulum 2013 Kompetensi Inti merupakanoperasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentukkualitas yang harus dikuasai peserta didik yang telahmenyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu ataujenjang pendidikan tertentu. Gambaran mengenai kompetensiutama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan,dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harusdicapai peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan matapelajaran. Kompetensi Inti menggambarkan kualitas yangseimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.Kompetensi Inti tersebut berfungsi sebagai unsurpengorganisasi (organising element) kompetensi dasar.Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten KompetensiDasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang diatasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatuakumulasi yang berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik.Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yangsaling terkait, yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan(kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2),pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan(kompetensi inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dariKompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiappembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaandengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidaklangsung (indirect teaching), yaitu pada waktu peserta didikbelajar tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) danpenerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4).Perubahan kurikulum tersebut tidak hanya sekedarpenyesuaian substansi materi dan format kurikulum sesuaidengan tuntutan perkembangan, tetapi juga adanya pergeseranparadigma (paradigm shift) dari pendekatan pendidikan yang

Page 15: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

10 Pusat Penilaian Pendidikan

berorientasi masukan (input-oriented education) ke pendekatanpendidikan berorientasi hasil atau standar (outcome-basededucation). Secara lebih sederhana, apa yang harus ditetapkansebagai kebijakan kurikuler secara nasional oleh KementerianPendidikan dan Kebudayaan bergeser dari pertanyaan tentangapa yang harus diajarkan (kurikulum) ke pertanyaan tentangapa yang harus dikuasai anak (standar kompetensi) padatingkatan dan jenjang pendidikan tertentu. Perubahan paradigmini berimplikasi pada perubahan penilaiannya yang lebihmenekankan pada penilaian selama proses pembelajaran untukketercapaian kompetensi peserta didik.Diterapkannya standar kompetensi sebagai acuan dalamproses pendidikan diharapkan semua komponen yang terlibatdalam pengelolaan pendidikan di semua tingkatan, termasukpeserta didik itu sendiri akan mengarahkan upayanya padapencapaian standar dimaksud. Diharapkan dengan pendekatanini pendidik memiliki orientasi yang jelas tentang apa yang harusdikuasai anak di setiap tingkatan dan jenjang, serta pada saatyang sama memiliki kebebasan yang luas untuk mendesain danmelakukan proses pembelajaran yang ia pandang paling efektifdan efisien untuk mencapai standar tersebut. Dengan demikian,pendidik didorong untuk menerapkan prinsip-prinsippembelajaran tuntas (mastery learning) serta tidak berorientasipada pencapaian ‘target kurikulum’ semata.Pendekatan standar kompetensi memiliki ciri, antara lain: Adanya visi, misi dan tujuan pendidikan yang disepakatisecara bersama di tingkat nasional Adanya standar kompetensi lulusan (exit outcome) yangsecara konsisten dan jelas dijabarkan dari tujuan pendidikan Adanya kerangka kurikulum dan silabus yang merupakanartikulasi yang ketat dari kompetensi lulusan Adanya sistem penilaian acuan kriteria (criterion-referenced

assessment) dan standar pencapaian (performance standard)yang diterapkan secara konsisten.

Page 16: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

11 Pusat Penilaian Pendidikan

Implikasi dari diterapkannya standar kompetensi adalahproses penilaian yang dilakukan oleh pendidik, baik yangbersifat formatif maupun sumatif harus menggunakan acuankriteria. Untuk itu, dalam menerapkan standar kompetensipendidik harus mengembangkan matriks kompetensi belajar(learning competency matrix) yang menjamin pengalamanbelajar yang terarah, Mengembangkan penilaian otentik berkelanjutan (continuous

authentic assessment) yang menjamin pencapaian danpenguasaan kompetensi.B. Penilaian Otentik (Authentic Assessment)Menurut Jon Mueller (2006) penilaian otentik merupakansuatu bentuk penilaian dimana peserta didik diminta untukmenampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya yangmendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuanesensial yang bermakna.Prinsip-prinsip penilaian otentik. Proses penilaian harus merupakan bagian yang takterpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisahdari proses pembelajaran (a part of, not apart from,

instruction), Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real

world problems), bukan masalah dunia sekolah (school work-kind of problems),

Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dankriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensipengalaman belajar, Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspekdari tujuan pembelajaran (kognitif, afektif, dan sensori-motorik)

Page 17: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

12 Pusat Penilaian Pendidikan

C. Penilaian KelasPenilaian kelas merupakan proses pengumpulan danpenggunaan informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukanoleh pendidik untuk menetapkan tingkat pencapaian danpenguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan (standarkomptensi, komptensi dasar, dan indikator pencapaian hasilbelajar). Hasil penilaian berbasis kelas dapat menggambarkankompetensi dan kemajuan siswa selama di kelas.Dalam penilaian proses dan hasil belajar, terdapat tiga jenisutama penilaian yaitu: Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning),terjadi ketika pendidik menggunakan dugaan-dugaanmengenai perkembangan peserta didik sebagai bahan untukmengembangkan pengajaran mereka (formatif) Penilaian sebagai pembelajaran (assessment as larning) terjadiketika para peserta didik melakukan refleksi dan mengamatiperkembangan pembelajaran mereka sebagai bahan untukmencapai tujuan-tujuan pembelajaran mereka dimasa depan(formatif) Penilaian hasil pembelajaran (assessment of learning) terjadiketika para pendidik menggunakan bukti-bukti daripembelajaran para peserta didik untuk menilai pencapaianpeserta didik atas tujuan-tujuan dan standar-standarpembelajaran (sumatif).Dengan diterapkannya standar kompetensi sebagai acuandalam proses pembelajaran, pendidik memiliki orientasi yangjelas tentang apa yang harus dikuasai peserta didik di setiaptingkatan dan jenjang, serta pada saat yang sama juga memilikikebebasan yang luas untuk mendesain dan melakukan prosespembelajaran yang ia pandang paling efektif dan efisien untukmencapai standar tersebut.

Page 18: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

13 Pusat Penilaian Pendidikan

1. Karakteristik Penilaian KelasPenilaian kelas adalah suatu usaha untuk membangunpraktek mengajar yang lebih baik dengan melakukan umpanbalik pada pembelajaran peserta didik lebih sistimatik, lebihfleksibel, dan lebih efektif. Pendidik siap menanyakan danmereaksi pertanyaan peserta didik, memonitor bahasa badandan ekspresi wajah peserta didik, mengerjakan pekerjaan rumahdan tes peserta didik, dan seterusnya. Penilaian kelas memberisuatu cara untuk melakukan penilaian secara menyeluruh dansistimatik dalam proses pembelajaran di kelas. Berikut adalahkarakteristik penilaian kelas. Pusat belajar. Penilaian kelas berfokus perhatian pendidikdan peserta didik pada pengamatan dan perbaikan belajar,dari pada pengamatan dan perbaikan mengajar. Penilaiankelas memberi informasi dan petunjuk bagi pendidik danpeserta didik dalam membuat pertimbangan untukmemperbaiki hasil belajar. Partisipasi aktif peserta didik. Karena difokuskan padabelajar, maka penilaian kelas memerlukan partisipasi aktifpeserta didik. Kerjasama dalam penilaian, peserta didikmemperkuat penilaian materi mata pelajaran dan skill dirinya.Pendidik memotivasi peserta didik agar meningkat dengantiga pertanyaan bagi pendidik: (1) apakah kemampuan dasardan pengetahuan saya sudah tepat untuk mengajar?; (2)bagaimana saya dapat menemukan bahwa peserta didiksedang belajar?; (3) bagaimana saya dapat membantu pesertadidik belajar lebih baik? Karena pendidik bekerja lebih dekatdengan peserta didik untuk menjawab pertanyaan ini, makapendidik dapat memperbaiki skill mengajarnya. Formatif. Tujuan penilaian kelas adalah untuk memperbaikimutu belajar peserta didik. Penilaian bukan hanya untukmemberi nilai atau skor (grading) peserta didik, tetapi jugauntuk mendapatkan informasi bagi perbaikan mutu belajarpeserta didik.

Page 19: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

14 Pusat Penilaian Pendidikan

Kontekstual spesifik. Pelaksanaan penilaian kelas adalahjawaban terhadap kebutuhan khusus bagi pendidik danpeserta didik. Kebutuhan khusus berada dalam kontekstualpendidik dan peserta didik yang harus bekerja dengan baikdalam kelas. Umpan balik. Penilaian kelas adalah suatu alur proses umpanbalik (feedback loop) di kelas. Dengan sejumlah TPK, pendidikdan peserta didik dengan cepat dan mudah menggunakanumpan balik dan melakukan saran perbaikan belajarberdasarkan hasil-hasil penilaian. Untuk mengecekpemanfaatan saran tersebut, pimpinan sekolah menggunakanhasil penilaian kelas, dan melanjutkan pengecekan alurumpan balik. Karena pendekatan umpan balik ini dalamkegiatan di kelas setiap hari, maka komunikasi alur hubunganantara pimpinan sekolah, pendidik dan peserta didik dalamKBM akan menjadi lebih efisien dan lebih efektif.2. Tujuan Penilaian KelasTujuan penilaian di kelas oleh pendidik hendaknyadiarahkan pada empat (4) tujuan berikut (Chittenden, 1991). Penelusuran (Keeping track), yaitu untuk menelusuri agarproses pembelajaran peserta didik tetap sesuai denganrencana. Pendidik mengumpulkan informasi sepanjangsemester dan tahun pelajaran melalui berbagai bentukpenilian kelas agar memperoleh gambaran tentangpencapaian kompetensi oleh peserta didik. Pengecekan (Checking-up), yaitu untuk mengecek adakahkelemahan-kelemahan yang dialami peserta didik dalamproses pembelajaran. Melalui penilaian kelas, baik yangbersifat formal maupun informal pendidik melakukanpengecekan kemampuan (kompetensi) apa yang peserta didiktelah kuasai dan apa yang belum dikuasai. Pencarian (Finding-out), yaitu untuk mencari danmenemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinyakelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran.

Page 20: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

15 Pusat Penilaian Pendidikan

Pendidik harus selalu menganalisis dan merefleksikan hasilpenilaian kelas dan mencari hal-hal yang menyebabkanproses pembelajaran tidak berjalan secara efektif. Penyimpulan (Summing-up), yaitu untuk menyimpulkanapakah peserta didik telah menguasai seluruh kompetensiyang ditetapkan dalam kurikulum atau belum. Penyimpulansangat penting dilakukan pendidik, khususnya pada saatpendidik diminta melaporkan hasil kemajuan belajar anakkepada orang tua, sekolah, atau pihak lain seperti di akhirsemester atau akhir tahun ajaran baik dalam bentuk raporpeserta didik atau bentuk lainnya.3. Fungsi Penilaian KelasPenilaian kelas yang disusun secara terencana dan sistimatisoleh pendidik memiliki fungsi motivasi, belajar tuntas, efektivitaspengajaran, dan umpan balik. Fungsi Motivasi, penilaian yang dilakukan oleh pendidik dikelas harus mendorong motivasi peserta didik untuk belajar. Fungsi Belajar Tuntas, penilaian di kelas harus diarahkanuntuk memantau ketuntasan belajar peserta didik.. Fungsi sebagai Indikator Efektivitas Pengajaran, di sampinguntuk memantau kemajuan belajar peserta didik, penilaiankelas juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauhproses belajar mengajar telah berhasil. Fungsi Umpan balik, hasil penilaian harus dianalisis olehpendidik sebagai bahan umpan balik bagi peserta didik danpendidik itu sendiri.

Page 21: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

16 Pusat Penilaian Pendidikan

4. Prinsip Penilaian KelasAgar penilaian kelas memenuhi tujuan dan fungsisebagaimana dijelaskan di atas, perlu diperhatikan hal-halberikut. Mengacu pada kemampuan (competency referenced),Penilaian kelas perlu disusun dan dirancang untuk mengukurapakah peserta didik telah menguasai kemampuan sesuaidengan target yang ditetapkan dalam kurikulum. Materi yangdicakup dalam penilaian kelas harus terkait secara langsungdengan indikator pencapaian kemampuan tersebut. Berkelanjutan (Continuous), Penilaian yang dilakukan dikelas oleh pendidik harus merupakan proses yangberkelanjutan dalam rangkaian rencana mengajar pendidikselama satu semester dan tahun ajaran. Didaktis, Alat yang akan digunakan untuk penilaian kelasberupa tes maupun non-tes harus dirancang baik isi, formatmaupun tata letak (layout) dan tampilannya agar pesertadidik menyenangi dan menikmati kegiatan penilaian. Menggali Informasi, Penilaian kelas yang baik harus dapatmemberikan informasi yang cukup bagi pendidik untukmengambil keputusan dan umpan balik. Pemilihan metoda,teknik, dan alat penilaian yang tepat sangat menentukan jenisinformasi yang ingin digali dari proses penilaian kelas. Melihat yang benar dan yang salah, Dalam melaksanakanpenilaian, pendidik hendaknya melakukan analisis terhadaphasil penilaian dan hasil kerja peserta didik secara seksamauntuk melihat adanya kesalahan yang secara umum terjadipada peserta didik dan sekaligus melihat hal-hal positif yangdiberikan peserta yaitu peserta didik yang memiliki kelebihankecerdasan, pengetahuan, dan pengalaman sangat mungkinmemberikan jawaban dan penyelesain masalah yang tidaktersedia pada bahan yang diajarkan di kelas. Analisis terhadapkesalahan jawaban dan penyelesaian masalah yang diberikanpeserta didik sangat berguna untuk menghindari terjadinya

Page 22: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

17 Pusat Penilaian Pendidikan

mis-konsepsi dan ketidakjelasan dalam proses pembelajaran.Pendidik harus hendaknya memberikan penekanan terhadapkesalahan-kesalahan yang bersifat umum tersebut.D. Kaitan Penilaian Kelas dan Proses PembelajaranPenilaian kelas yang baik mempersyaratkan adanyaketerkaitan langsung dengan aktivitas proses pembelajaranDemikian pula, pembelajaran akan berjalan efektif apabiladidukung oleh penilaian kelas yang efektif oleh pendidik.Penilaian merupakan bagian integral dari proses belajarmengajar. Kegiatan penilaian harus dipahami sebagai kegiatanuntuk mengefektifkan proses belajar mengajar agar sesuaidengan yang diharapkan. Keterkaitan dan keterpaduan antarapenilaian dan pembelajaran dapat digambarkan pada siklus dibawah ini.

Gambar 1 Keterkaitan Penilaian dan PembelajaranPada gambar di atas tampak jelas bahwa langkah yangpendidik lakukan dalam rangkaian aktivitas pengajaran meliputipenyusunan rencana mengajar, proses belajar mengajar,penilaian, analisis dan umpan balik. Dalam siklus pembelajaran,hal pertama yang harus dilakukan pendidik adalah menyusunrencana mengajar. Dalam menyusun rencana mengajar ini hal-hal yang harus dipertimbangkan meliputi rincian kompetensiyang harus dicapai peserta didik, cakupan dan kedalaman materi,

RENCANAMENGAJAR

PROJEKANALISIS &

PENILAIAN

Page 23: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

18 Pusat Penilaian Pendidikan

indikator pencapaian kompetensi, pengalaman belajar yangharus dialami peserta didik, persyaratan sarana belajar yangdiperlukan, dan metoda serta prosedur untuk menilaiketercapaian kompetensi.Setelah rencana mengajar tersusun dengan baik, pendidikmelakukan kegiatan belajar mengajar sesuai rencana tersebut.Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam proses belajarmengajar ini adalah adanya interaksi yang efektif antarapendidik, peserta didik, dan sumber belajar lainnya sehinggamenjamin terjadinya pengalaman belajar yang mengarah kepenguasaan kompetensi oleh peserta didik. Untuk mengetahuidengan pasti ketercapaian kompetensi dimaksud, pendidik harusmelakukan penilaian secara terarah dan terprogram. Penilaianharus digunakan sebagai proses untuk mengukur danmenentukan tingkat ketercapaian kompetensi, dan sekaligusuntuk mengukur efektivitas proses belajar mengajar. Untuk itu,penilaian yang efektif harus diikuti oleh kegiatan analisisterhadap hasil penilaian dan merumuskan umpan balik yangperlu dilakukan dalam perencanaan proses belajar mengajarberikutnya. Dengan demikian, rencana mengajar yang disiapkanpendidik untuk siklus pembelajaran berikutnya harusdidasarkan pada hasil dan umpan balik penilaian sebelumnya.Jika ini dilakukan, maka kegiatan belajar mengajar yangdilakukan sepanjang semester dan tahun pelajaran merupakanrangkaian dari siklus pembelajaran yang saling bersambung.Pembelajaran secara tuntas dan pencapaian kompetensi akandapat dijamin apabila siklus pembelajaran yang satu terkaitdengan siklus pembelajaran berikutnya.Agar tujuan penilaian tersebut tercapai, pendidik harusmenggunakan berbagai metoda dan teknik penilaian yangberagam sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristikpengalaman belajar yang dilaluinya. Oleh sebab itu, pendidikhendaknya memiliki pengetahuan dan kemahiran tentang

Page 24: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

19 Pusat Penilaian Pendidikan

berbagai metode dan teknik penilaian sehingga dapat memilihdan melaksanakan dengan tepat metode dan teknik yangdianggap paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran,serta pengalaman belajar yang telah ditetapkan. Di antarametode dimaksud adalah Penilaian Tertulis (paper-pencil) baiksoal pilihan maupun uraian; Penilaian Kinerja (performance test)baik Penilaian Produk maupun Penilaian Projek; Penilaian Sikap;dan Portofolio.

Page 25: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

20 Pusat Penilaian Pendidikan

BAB 3MODEL-MODEL PENILAIAN KELASPenilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran yangbertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaranyang dilakukan berhasil atau tidak. Beragam konsep dan metodepenilaian sejauh ini telah dilakukanpendidik di sekolah.Konsepdasar penilaian dalam Kurikulum 2013 diarahkan untukmenunjang dan memperkuat pencapaian kompetensi yangdibutuhkan oleh peserta didik di abad ke-21, yang menekankanpada penilaian kemampuan aspek sikap, pengetahuan, danketerampilan.Tema pengembangan kurikulum adalah menghasilkan insanIndonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melaluipenguatan sikap (tahu mengapa), pengetahuan (tahu apa), danketerampilan (tahu bagaimana). Proses pencapaian ketiga aspekini perlu dilakukan secara terintegrasi.Penyempurnaan kurikulum bertujuan untuk memberijawaban terhadap beberapa permasalahan yang melekat padakurikulum sebelumnya,dan mendorong peserta didik mampulebih baik dalam mencapai kompetensinya. Pada kutikulum 2013ketercapaian kompetensi ini dilakukan dengan meningkatkankemampuan peserta didik dalam melakukan observasi, bertanya,bernalar, dan mengomunikasikan (mempresentasikan)apa yangdiperoleh atau diketahui peserta didik.Berdasarkan analisis kemampuan yang dibutuhkan olehpeserta didik di abad ke-21, maka penilaian didesain terutamauntuk mendukung proses pembelajaran kreatif. Oleh karena itu,ketika menggunakan penilaian berbentuk tes atau tugas tertentu,maka pendidik hendaknya memberi ruang kreativitas jawabanyang beragam untuk melatih daya kritis dan kreativitas pesertadidik. Dengan demikian, tugas yang diberikan tidak didesain

PedomanPenilaianKelas oleh Pendidik

Page 26: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

21 Pusat Penilaian Pendidikan

tertutup dalam arti hanya punya satu jawaban yang benar,bahkan pendidik diharapkan dapat mentolerir jawaban yangdianggap “tidak biasa”.Selain itu ekspresi pengetahuan, seni,olahraga, dan lainnya juga harus mendapat ruang dan apresiasidari pendidik. Selain itu peserta didik juga dilibatkan untukmelakukan penilaian sebagai bagian dari tanggung jawab pesertadidik untuk bahan refleksi diri dari kemampuan yang sudahdicapainya.Konsep penilaian yang diajukan dalam Kurikulum 2013adalah penilaian yang konstruktifatau menunjangpengembangan aspek sikap,pengetahuan, dan keterampilanpeserta didik.Untuk mencapai hal tersebut,pendidik harusmenggunakan berbagai model dan teknik penilaian yangbervariasi sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristikpengalaman belajar peserta didik. Oleh sebab itu, pendidikhendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan tentangberbagai metode dan teknik penilaian sehingga dapat memilihdan melaksanakan penilaian dengan tepat melalui metode danteknik yang dianggap paling sesuai dengan tujuan dan prosespembelajarannya, serta pengalaman belajar yang telahditetapkan.Berikut ini akan dipaparkan berbagai model danteknikpenilaian kelas yang dapat digunakan pendidik dalam menilaiaspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.A. PENILAIAN SIKAP

1. Pendidikan Sikap Dalam Perspektif PendidikanSikap menurut konsep psikologi didifinisikan sebagaikecenderungan seseorang untuk bertindak secara suka atautidak suka terhadap sesuatu objek (Anastasi, 1982). SementaraBirren et. Al. (1981) mendefinisikan sikap sebagai kumpulan

Page 27: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

22 Pusat Penilaian Pendidikan

hasil evaluasi seseorang terhadap objek, orang, atau masalahtertentu. Sikap menentukan bagaimana kepribadian seseorangdiekspresikan. Lebih lanjut Birren menjelaskan bahwa sikapberbeda dengan ciri-ciri atau sifat kepribadian yang dapatdidefinisikan sebagai pola kebiasaan atau cara bereaksi terhadapsesuatu. Sikap lebih merupakan "stereotype" seseorang. Olehkarena itu, melalui sikap seseorang, kita dapat mengenal siapaorang itu yang sebenarnya.Penilaian sikap sebagai salah satubentuk penilaian kelas ditujukan untuk pendidik dalammelakukan pembentukkan dan pembinaan terhadap sikappeserta didik.Dalam perspektif pendidikan, pendidikan sikap merupakanproses holistik yang diarahkan pada berkembangnya sikap dankarakter peserta didik yang dilandasi nilai-nilai dasar yangdiperlukan dalam hidupnya sebagai seorang individu, warganegara, dan warga masyarakat global. Sementara sikap dalamkonteks pendidikan karakter tidak hanya dibatasi padapengertian kecenderungan individu baik yang berupaaspekafektif, kognitif, maupun konatif (behavioral tendency),melainkan lebih dimaknai dalam konteks internalisasi nilai, sertapembiasaan dan pembudayaan nilai sebagai landasan untukbertindak dan berperilaku secara baik dan benar (Bahrul Hayat,2015).Sebagai proses internalisasi dan pembiasaan sertapembudayaan nilai, pendidikan sikap sosial dan spiritualseringkali menggunakan empat (4) pendekatan secaraintegratif:1) membuat kurikulum khusus, 2) memberikesempatan peserta didik untuk beraktivitas sesuai kehidupannyata, 3) menyisipkan unsur-unsur non-kognitif pada seluruhkurikulum mata pelajaran, dan 4) mengembangkan iklim sekolahdan organisasi sekolah yang mendukung.Integrasi pendidikan sikap pada berbagai mata pelajaran disekolah harus disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran.

Page 28: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

23 Pusat Penilaian Pendidikan

Nilai-nilai dasar yang hendak diinternalisasi secara implisitmenyatu dengan spirit dari isi mata pelajaran. Pendidikan sikapharus membedakan antara attitude knowledge and reasoningdengan attitude and moral behavior yang merupakan prosespembiasaan.Sebagai contoh, sikap menghormati pendapat teman,menghindari perilaku menyontek, membantu meminjamkanpulpen kepada teman yang kehilangan pulpen, dsb merupakansikap yang bersifat generik untuk semua mata pelajaran. Tetapi,menjaga kebersihan lingkungan, memelihara dan merawattanaman di sekolah merupakan sikap spesifik kepedulianlingkungan yang sangat terkait dengan mata pelajaran ilmupengetahuan alam.Hasil pendidikan sikap harus dipahami sebagai: outcome bukan sebagai output proses pendidikan yang secara

instant dapat diniliai oleh pendidik pada setiapkalimenyelesaikan suatu proses pembelajaran. proses akumulatif yang bersifat judgmental pendidikterhadap perilaku peserta didik selama periode waktutertentu (per semester) yang didasarkan pada observasi danrekaman catatan harian dengan indikator perilaku yangdisepakati dan ditetapkan.Metode dan teknik yang digunakan untuk penilaian sikap(attitude assessment) sebaiknya tidak harus menggunakanmetode dan teknis pengukuran sikap (attitude measurement)sebagaimana dikembangkan dalam pendekatan psikometrik.Untuk menilai sikap yang terintegrasi dengan prosespembelajaran, pendidik dapat menggunakan catatan harianpendidik berdasarkan observasi, pertanyaan langsung, danlaporan pribadi yang berisi pandangan pribadi tentang suatupermasalahan. Pembentukkan sikap peserta didik dapat jugadilakukan dengan penilaian diri, dan penilaian antartemansebagai bahan refleksi diri peserta didik. Penggunaan skala sikap

Page 29: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

24 Pusat Penilaian Pendidikan

(Likert atau diferensial semantik) walaupun tidak disarankannamun tidak menutup kemungkinan pendidik untukmenggunakan teknik pengukuran sikap dengan metode iniapabila sudah memiliki instrumen yang handal dana reliabel.Kurikulum 2013 membagi aspek sikap menjadi dua yaitu (1)sikap spiritual yaitu sikap yang terkait dengan pembentukanperilaku peserta didik sebagai orang yang beriman dan bertakwa,dan (2) sikap sosial yang terkait dengan pembentukan pesertadidik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, danbertanggung jawab. Kedua sikap tersebut saling beririsan sepertigambar berikut ini.

Penilaian terhadap sikap spiritual dapat dilakukan pendidikterhadap hal-hal yang berkaitanmenghargai, menghayati ajaranagama, dannilai-nilai yang terdapat dalam ajaran agamasepertikejujuran, menghormati orang yang lebih tua, menghargaiorang lain dan lain-lain. Sedangkan hal-hal yang berhubungandengan penghayatan tidak dapat dilakukan karena bersifatabstrak.Penilaian terhadap sikap sosial dapat dilakukan pendidikterhadap hal-hal yang berkaitan dengan objek sikap sebagaiberikut: (1) sikap yang berhubungan dengan perilakuinterpersonal; (2) sikap yang berhubungan dengan kesuksesanakademik; (3) sikap terhadap penerimaan teman sebaya; dan (4)sikap-sikap yang berhubungan dengan nilai-nilai tertentu yangingin ditanamkan dalam diri peserta didik seperti kejujuran,

SikapSosial

SikapSpiritual

Page 30: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

25 Pusat Penilaian Pendidikan

kedisiplinan, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun,dan percaya diri.2. Pembentukan SikapMenurut Klausmeier (1985), ada tiga model belajar dalamrangka pembentukan sikap yang sesuai dengan kepentinganpenerapan dalam dunia pendidikan yaitu: Mengamati dan meniru.Pembelajaran model ini berlangsung melalui pengamatan danpeniruan. Bandura (1977) menyebut proses pembelajaran inidengan pembelajaran melalui model(learningthroughmodeling). (Menurut Bandura, banyaktingkah laku manusia dipelajari melalui model, yakni denganmengamati dan meniru tingkah laku atau perbuatan oranglain, terutama orang-orang yang berpengaruh Menerima penguatanPembelajaran model ini berlangsung melalui pembiasaanoperan, yakni dengan menerima atau tidak menerima atassuatu respon yang ditunjukkan.Penguatan dapat berupaganjaran (penguatan positif) dan dapat berupa hukuman(penguatan negatif). Dalam proses pembelajaran, pendidikatau orang tua dapat memberikan ganjaran berupa pujianatau hadiah kepada peserta didik yang berbuat sesuai dengannilai-nilai ideal tertentu, atau sebaliknya memberi hukumanjika tidak berbuat sesuai dengan nilai dan norma yang ada. Menerima informasi verbalInformasi tentang norma tentang objek tertentu dapatdiperoleh melalui lisan atau tulisan. Informasi tentang objektertentu yang diperoleh oleh seseorang akan mempengaruhipembentukan sikapnya terhadap objek yang bersangkutan. Melakukan pembiasaan dan pengkondisianPembentukan sikap melalui proses pembiasaan bertujuanagar peserta didik terbiasa memiliki sikap yang diharapkan,

Page 31: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

26 Pusat Penilaian Pendidikan

sedangkan dengan pengkondisian pesera didik akan lebihmudah untuk menunjukkan sikap yang diharapkan3. Objek sikap yang perlu dinilaiPenilaian sikap selama proses pembelajaran secara umumdapat dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai objek sikapantara lain sebagai berikut. Sikapterhadapmatapelajaran. Peserta didik perlu memilikisikap positif terhadap mata pelajaran. Dengan sikap positifdalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minatbelajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebihmudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan. Olehkarena itu, pendidik perlu menilai tentang sikap peserta didikterhadap mata pelajaran yang diajarkannya. Sikapterhadappelajaran.pendidikmataPeserta didik perlumemiliki sikap positif terhadap pendidik, yang mengajarsuatu mata pelajaran. Peserta didik yang tidak memiliki sikappositif terhadap pendidik, akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yangmemiliki sikap negatif terhadap pendidik pengajar akan sukarmenyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh pendidiktersebut. Sikap terhadap proses pembelajaran.Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadapproses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajarandisini mencakup: suasana pembelajaran, strategi, metodologi,dan teknik pembelajaran yang digunakan. Tidak sedikitpeserta didik yang merasa kecewa atau tidak puas denganproses pembelajaran yang berlangsung, namun mereka tidakmempunyai keberanian untuk menyatakan. Akibatnyamereka terpaksa mengikuti proses pembelajaran yangberlangsung dengan perasaan yang kurang nyaman. Hal inidapat mempengaruhi terhadap penyerapan materipelajarannya.

Page 32: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

27 Pusat Penilaian Pendidikan

Sikap terhadap pendidik mata pelajaran.Peserta didik perlu memiliki sifat positif terhadap pendidikyang mengajar mata pelajaran. Peserta didik yang tidakmemiliki sikap positif terhadap pendidik akan cenderungmengabaikan hal-hal yang diajarkan dan berdampak sukarmenyerap materi pelajaran yang diajarkan pendidik tersebut. Sikap terhadap materi pembelajaranyang ada.Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadapmateri pelajaran yang diajarkan, sebagai kunci keberhasilanproses pembelajaran. Sikap yang berhubungan dengan nilai-nilai tertentu yangingin ditanamkan dalam diri peserta didik melalui materisuatu kompetensi dasar tertentu untuk kepentinganpembinaan sikap spiritual dan sosial..

4. Sikap yang dinilaiPerkembangan sikap dapat dilihat dari perilaku peserta didikyang diungkapkan dalam bentuk ucapan, cara berpikir, danperbuatan. Dalam bentuk ucapanSetiap saat ketika peserta didik menggunakan kata-kata dankalimat (lisan atau tulisan) yang mencerminkan aspek atausikap tertentu. Dalam cara berpikirCara berpikir peserta didik dapat dilihat ketika berbicaradalam komunikasi biasa, dalam menjawab atau menulisjawaban atas suatu pertanyaan. Dalam bentuk perbuatanBentuk perbuatan terlihat pada mimik ketika berbicara,dalam gerakan ketika melakukan sesuatu, dan dalam tindakanketika berkomunikasi atau bekerja sama dengan teman,

Page 33: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

28 Pusat Penilaian Pendidikan

pendidik, pegawai administrasi dan orang lain yang ada disekolah.5. Penilaian Sikap dalam pembelajaran di kelasPenilaian sikap sosial dan spiritual lebih tepat dinilai denganpendekatan evaluative judgmentpendidik terhadap perilakupeserta didik melalui salah holistic format: judgment terhadap perilaku peserta didiksecara menyeluruh dengan deskripsi yang eksplisit dariperilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal(kurang baik) yang mencakup semua aspek sikap yang dinilai. analytic format: judgment terhadap perilaku peserta didiksecara rinci untuk aspek sikap yang dinilai dengan indikatorperilaku yang eksplisit yang menggambarkan perilaku ideal(sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik).

Deskripsi perilaku untuk Holistic format (penilaian secaramenyeluruh) dan indikator perilaku untuk analytic format(penilaian yang dibuat berdasarkan aspek-aspektertentu)dirumuskan secara bersama antara pendidik dansekolah dengan mengacu kepada nilai (values) yang ingindikembangkan yang disesuaikan dengan tahapan perkembanganmoral peserta didik.

Komunikasikan ringkasan catatan harian pendidik dalambahasa yang positif kepada peserta didik dan orang tua pesertadidik melalui laporan semester dalam rangka mengembangkanperilaku peserta didik ke arah positif.Penilaian sikap peserta

Gunakan catatan harian, mingguan, bulanan, ataupunsemester pendidik sebagai dasar dalam melakukanpertimbangan penilaiandan catatan pendidik tersebut jugamenjadi instrumen dalam pembinaan perilaku pesertadidik.

Page 34: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

29 Pusat Penilaian Pendidikan

didikdiarahkan pada fungsi pembinaan peserta didik secaraindividual.Contoh InstrumenPenilain sikap peserta didik dapat dilakukan pendidikdengan menggunakan lembar observasi (pengamatan), baikobservasi tertutup maupun terbuka. Namun untuk melengkapihasil penilaian sikap tersebut, pendidik juga dapatmenggunakan penilaian diri danpenilaian antarteman sebagaipenunjang.Untuk memperkaya pengetahuan pendidik tentanginstrumen penilaian sikap lainnya, berilut juga akan diuraikantentang skala Likert dan Skala Diferensiasi Semantik.Berikut akan diuraikan contoh-contoh instrumen yangdapat digunakan pendidik dalam menilai sikap peserta didik.1. Lembar ObservasiLembar observasi merupakan instrumen yang dapatdigunakan oleh pendidik untuk memudahkan dalam membuatlaporan hasil pengamatan terhadap perilaku peserta didik yangberkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial. Catatanpengamatan yang dilakukan pendidik hanya dilakukan padaperilaku peserta didik yang “tidak biasa”. Berdasarkan catatantersbut pendidik dapat membuat deskripsi penilaian sikappeserta didik yang bersangkutan. Sedangkan bagi peserta didikyang secara umum memperlihatkan sikap yang termasukkategori berperilaku “baik sekali, baik, cukup,ataupun kurang”pendidik dapat membuat deskripsi untuk masing-masingkategori tersebut dan berikut saran pembinaan (bimbingan)yang akan dilakukan.Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati sikappeserta didik di kelas maupun di luar kelasdapat berupa lembarobservasi terbuka maupun tertutup. Observasi terbuka, yaitu pendidik mengamati perilaku secaralangsung peserta didik yang diobservasinya. Pendidik dapatmencatat butir-butir inti dari perilaku peserta didik yangdiamati secara terbuka. Hasil catatan tersebut kemudian

Page 35: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

30 Pusat Penilaian Pendidikan

dikonstruksi kembali di akhir pengamatan. Cara terbaikuntuk melalukan observasi ini adalah menyusun catatansefaktual mungkin dan tidak melakukan interpretasi apa punsehingga hasil observasi ini valid; Observasi tertutup yaitu pendidik mengamati peserta didikmelalui panduan yang sudah disiapkan sebelum pengamatan.Panduan tersebut dapat berupa rating scale (skala rentang)atau daftar cek dsb.Dalam melakukan observasi terhadap sikap, hal yang perludirekam adalah suasana atau keadaan ketika suatu perilakuterekam. Informasi tersebut penting karena perilaku itu terekamdalam suasana bebas tetapi terencana. Suasana terencana yangdimaksud adalah suasana yang tercipta sebagai kegiatan dalamproses pembelajaran yang direncpeserta didikan pendidik,seperti pada proses pembelajaran di kelas atau ulangan.Contoh 1. Lembar Observasi Terbuka

Tanggal:Hari: Aspek

yangdiamati

No. Nama pesertadidik

Perilaku yangditampilkan1. Deni Antasari2. Ahmad Fadli3. Ana PuspitadstCatatan: Perilaku yang ditampilkan berisikan perilaku yang tidakbiasa atau kondisi khusus (bukan yang terjadi sehari-hari).

Page 36: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

31 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh 2. Lembar observasi TertutupBeri tanda cek pada perilaku peserta didik yang sesuai.

Keterangan:Dari pernyataan pada aspek yang dinilai bersifat positif/negatifdapat dilihat kecenderungan perilaku peserta didik yang diamatipenilaiannya (ya=3, kadang=2, dan tidak=1)

No Nama

Aspek yang dinilai

Diani Hadi Hendi Weni

1 Mengembalikan bukuteman yangditemukan dipekarangan sekolahYaKadangTidak2 Tidak pernahterlambat masuksekolah YaKadangTidak3 Mengerjakan tugasyang diberikan gurutepat waktu YaKadangTidak

4 Membela teman yangdi bully di sekolah YaKadangTidak5 Mengajak teman yangpendiam untukterlibat padakegiatan bersamaYaKadangTidak6 Memberi salamketika bertemu guru YaKadangTidak7 Mengajukan ide-idekreatif untukmemecahkanpersoalan sosial disekitar lingkungansekolahYaKadangTidak

Page 37: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

32 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh 3. Lembar Observasi Tertutup

Sikap yang dinilai : Sikap jujur , disiplin, tanggung jawab, danpeduliNO. NAMA

ASPEK YANG DINILAIJUJUR DISIPLIN TANGGUN

G JAWABPEDULI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Diana v v v v2 Yulia v v v v3 David v v v v4 Alif v v v v5 Evita v v v v6 DstKeterangan:4 = sangat baik (SB); 3 = baik (B); 2 = cukup (C); 1 = kurang (K)Pengamatan dilakukan pada peserta didik yang menunjukkanperilaku sangat baik dan kurang/perlu pembinaan. Tidak perlusemua anak di catat hasil pengamatannya.AnekdotalAnekdotal adalah catatan yang dibuat pendidik selamamelakukan pengamatan terhadap peserta didik pada waktukegiatan pembelajaran tertentu. Anekdotal biasanya digunakanuntuk mencatat perilaku peserta didik yang tidak biasa.

Page 38: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

33 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh Anekdotal

Penilaian Diri dan Penilaian Antarteman

1. Penilaian DiriPenilaian diri merupakan teknik penilaian dengan carameminta peserta didik mengemukakan kelebihan dankekurangan dirinya dalam penguasaan kompetensi yang telahdipelajarinya. Penilaian diri dilakukan untuk kepentinganpengelolaan kegiatan pembelajaran di tingkat kelas.Proses penilaian diri harus berfokus pada proses dan hasilbelajar dapat dilihat pada bagan berikut ini .

Nama Peserta didik : RakaKelas : X1Pelajaran : SosiologiTempat : Kelas X1DeskripsiKetika pelajaran Sosiologi sedang berlangsung, keadaankelas ramai karena semua peserta didik sedangberdiskusi tentang interaksi sosial Hanya ada seorangpeserta didik bernama Raka yang terlihat melamun dantidak ikut diskusi dengan temannya.Dia terlihat tidakmempedulikan teman-temannya yang sedang berdiskusi.Padahal dalam mata pelajaran lainnya, Raka adalahpeserta didik yang paling aktif kalau ada kegiatan diskusikelompok ataupun diskusi kelas.Interpretasi Guru

1. Apakah Raka memiliki permasalahan atau mempunyaikesulitan dalam memahami materi yang didiskusikan?

2. Apakah perilaku Raka tersebut sebagai kompensasi terhadapketidaktertarikannya dalam pelajaran Sosiologi ?

Rekomendasi

1. Lihat data perkembangan prestasi belajar Sosiologi Raka2. Lihat catatan perkembangan perilaku Raka terutama kegiatan

mengikuti pembelajaran pelajaran lainnya3. Berbicara secara pribadi dengan Raka serta orang tuanya

Jakarta, ………….2015

(Pengamat)

Page 39: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

34 Pusat Penilaian Pendidikan

Gambar 2. Refleksi Diri, Penilaian Formatif Diri, PenilaianSumatif Diri, dan Target PencapaianPenilaian formatif diri harus melibatkan pertanyaan sebagaiberikut, “Bagaimana saya belajar lebih baik?” dan

“Bagaimana saya berkembang?” dengan format danpertanyaan yang melibatkan penilaian diri berfokus lebih padaproses belajar sedang berlangsung. Kelemahan yang ditemukandalam proses berlangsung tersebut secara otomatis dapatlangsung diperbaiki. Setiap akhir suatu program pembelajaran,lebih tepat difokuskan dengan pertanyaan penilaian sumatif diri.Peserta didik harus menyatakan dirinya antara lain:“Bagaimana

REFLEKSI DIRIApa yang pernah saya pelajari?Bagaimana saya merasakan pelajaran?Apa yang saya temukan setelah saya berbuat?PENILAIAN FORMATIF DIRIBagaimana saya belajar lebih baik?Bagaimana saya berkembang?Bagaimana saya berfungsi dalamkelompok?Apa yang masih belum jelas bagi saya?Apa yang saya dapat lakukan lebihmudah?

PENILAIAN SUMATIF DIRIBagaimana saya telah melakukan?Bagaimana saya telahmemperbaiki?Apa kelebihan saya?Apa materi saya untukberkembang?TARGET PENCAPAIANDalam hal apa saya membutuhkan perbaikan?Apa langkah berikut saya?Bagaimana membantu diri saya?Bagaimana anda membantu saya?

Page 40: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

35 Pusat Penilaian Pendidikan

saya telah melakukan?”, “Bagaimana saya memperbaiki?”,“Apa kelebihan saya?” Pada proses refleksi peserta didk dapatmerancang tujuannya sendiri.Instrumen Penilaian DiriInstrumen yang dapat digunakan untuk penilaian dirimaupun antarteman adalah daftar cek dan skala penilaian (ratingscale) dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapatmenggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakan dua-duanya. Instrumen ini digunakan sebagai cross check terhadaphasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik.Daftar cekdisusun oleh pihak sekolah/pendidik dan dapat diperbaiki ataudisempurnakan pada setiap semesternya.Contoh Penilaian DiriNama : ………………………………….Kelas : ………………………………….Semester : ………………………………….Waktu penilaian : ………………………………….Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak”sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

NO PERNYATAAN YA TIDAK1. Saya berusaha belajar dengansungguh-sungguh2. Saya mengikuti pembelajarandengan penuh perhatian3. Saya mengerjakan tugas yangdiberikan guru tepat waktu4. Saya mengajukan pertanyaan jika adayang tidak dipahami

Page 41: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

36 Pusat Penilaian Pendidikan

NO PERNYATAAN YA TIDAK5. Saya berperan aktif dalam kelompok6. Saya menyerahkan tugas tepat waktu7. Saya selalu membuat catatan hal-halyang saya anggap penting8. Saya merasa menguasasi dan dapatmengikuti kegiatan pembelajarandengan baik9. dst2. Penilaian Antarteman.Penilaian antarteman merupakan bentuk penilaian dengancara meminta peserta didik untuk saling menilai terhadap sikapdan perilaku keseharian antarteman. Penilaian antarpesertadidik digunakan untuk mencocokkan persepsi diri peserta didikdengan persepsi temannya serta kenyataan yang ada danberfungsi sebagai alat konfirmasi terhadap penilaian yangdilakukan oleh guru.Hasil penilaian antarteman digunakansebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan dan motivasilebih lanjut.Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaianantarpeserta didik. Penilaian antarteman paling baik dilakukanpada saat peserta didik melakukan kegiatan berkelompok.

Page 42: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

37 Pusat Penilaian Pendidikan

ContohPenilaian Antarteman.Nama teman yang dinilai : ………………………………….Nama penilai : ………………………………….Kelas : ………………………………….Semester : ………………………………….Waktu penilaian : ………………………………….Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak”sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.No. Pernyataan Ya Tidak1 Berperan aktif dalam kelompok2 Menghormati dan menghargaipendapat orang lain3 Tidak memaksakankehendak/pendapatnya4 Mau bekerja sama dalam kelompok5 Mengerjakan tugas yang diberikanDst

Skala sikapAda beberapa model skala yang dikembangkan oleh parapakar untuk mengukur sikap. Dalam panduan ini akan diuraikandua model saja, yakni Skala Diferensiasi Semantik (SemanticDifferential Techniques) dan Skala Likert (Likert Scales). Duamodel ini dipilih karena mudah dan bermanfaat untukdiimplementasikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran dikelas. Teknik pengembangan dan penggunaan kedua modeltersebut akan diuraikan secara lebih rinci dalam bab berikut.

Page 43: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

38 Pusat Penilaian Pendidikan

1. Skala Diferensiasi SemantikSkala Diferensiasi Semantik memiliki dua kelebihandibadingkan dengan berbagai teknik yang lain. Pertama, teknikini dapat digunakan dalam berbagai bidang. Kedua, teknik inisederhana dan mudah diimplementasikan dalam pengukurandan penilaian sikap, termasuk dalam pengukuran dan penilaiansikap peserta didik di kelas.Langkah-langkah pengembanganLangkah-langkah pengembangan skala dengan teknik inisebagai berikut. Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya,misalnya "Mata Pelajaran Biologi". Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yangrelevan dengan objek penilaian sikap. Misalnya: menarik;penting; menyenangkan; mudah dipelajari; dan sebagainya. Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala. Menentukan rentang skala pasangan bipolar danpenskorannya.Contoh Skala Diferensiasi Semantik

SKALA SIKAP TERHADAPMATA PELAJARAN BIOLOGI

Petunjuk:Skala sikap ini berhubungan dengan mata pelajaran Biologi yangAnda pelajari di sekolah. Tujuan penggunaan skala sikap iniuntuk mengetahui pendapat Anda tentang mata pelajarantersebut. Berilah tanda cek (V) pada posisi skala yang sesuaidengan pendapat kamu.

Page 44: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

39 Pusat Penilaian Pendidikan

SIKAP TERHADAPMATA PELAJARAN BIOLOGI

Contoh di atas adalah skala sikap berkaitan dengan sikappeserta didik terhadap mata pelajaran Biologi. Apabilaberpendapat bahwa mata pelajaran biologi menarik, bermanfaat,banyak pemahaman, dan mudah berikan tanda cek pada intervalpaling kiri. Sebaliknya, apabila berpendapat membosankan, sia-sia, banyak hafalan, dan sukar berikan tanda cek pada intervalskala paling kanan. Skala tersebut menunjukkan arah semakinkiri semakin menarik, dan arah semakin kanan membosankan.Penskoran dan interpretasiPenskoran untuk skala tersebut dapat dilakukan dalamrentang 1 sampai dengan 5. Arah paling kiri adalah paling besar,yakni diskor 5, karena menunjukkan sikap paling positif terhadapobjek sikap, mata pelajaran Biologi. Arah paling kanan adalahpaling kecil, karena menunjukkan sikap paling negatif terhadapmata pelajaran tersebut.

Apabila peserta didik memperoleh skor semakinmendekati angka 4 (skor terendah), dapat diinterpretasikansemakin negatif sikap peserta didik terhadap mata pelajaran

Skor maksimum dalam skala tersebut adalah: 4 x 5 = 20;Skor paling rendah adalah: 4 x 1 = 4;

Page 45: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

40 Pusat Penilaian Pendidikan

Biologi. Sebaliknya, apabila peserta didik memperoleh skorsemakin mendekati angka 20 (skor tertinggi), dapatdiinterpretasikan semakin positif sikap peserta didik terhadapmata pelajaran ini.Apabila peserta didik memilih sikap netral terhadap matapelajaran ini, peserta didik akan memberi tanda cek pada intervalskala tengah. Pada interval skala ini skor yang diberikan adalah3. Dengan demikian, apabila peserta didik memilih sikap netraluntuk semua pernyataan sikap (4 pernyataan sikap), makapeserta didik akan memperoleh skor 12. Dengan demikian skoryang diperoleh peserta didik dengan skala tersebut dapatdiinterpretasikan sebagai berikut.

Selain interpretasi umum seperti contoh di atas, dapat jugadiinterpretasikan berdasarkan pernyataan setiap butir sikap.Misalnya untuk butir pernyataan sikap pertama (menarik-tidakmenarik) pada umumnya peserta didik cenderung berpendapatmenarik. Namun untuk butir pernyataan sikap keempat (mudahdipelajari-sukar) pada umumnya cenderung berpendapat sukar.Dalam hal ini pendidik perlu memberi perhatian dan menggalifaktor-faktor, yang menyebabkan mata pelajaran tersebutdirasakan sukar oleh peserta didik. Selanjutnya malakukantindak lanjut tertentu, dengan melakukan perbaikan-perbaikan.Misalnya: perbaikan metodologi pembelajaran, penggunaan alatperaga, dan sebagainya. Seharusnya, karena peserta didik merasamenarik dengan mata pelajaran tersebut, sepatutnya merekajuga akan dapat mempelajarinya dengan mudah.2. Skala LikertSkala Likert adalah suatu skala psikometrik yang dapatdigunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan atau persepsiseseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala. Skala ini

Skor 12 = Sikap peserta didik adalah netral.Skor > 12 = Sikap peserta didik adalah positif.Skor < 12 = Sikap peserta didik adalah negatif.

Page 46: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

41 Pusat Penilaian Pendidikan

umumnya digunakan dalam bentuk kuesioner dan seringkalidigunakan untuk kepentingan riset berupa survei.Langkah-langkah pengembanganLangkah-langkah pengembangan Skala Likert (Likert Scales)secar ringkas dapat dirinci sebagai berikut. Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya.Misalnya "Penghijauan Lingkungan Sekolah". Menyusun kisi-kisi instrumen (skala sikap) Menulis butir-butir pernyataan, dengan memperhatikankaidah sebagai berikut.

- hindari kalimat yang mengandung banyak interpretasi;- rumusan pernyataan hendaknya singkat;- satu pernyataan hendaknya hanya mengandung satupikiran yang lengkap;- sedapat mungkin, pernyataan hendaknya dirumuskandalam kalimat yang sederhana;- hindari penggunaan kata-kata: semua, selalu, tidakpernah, dan sejenisnya;- hindari pernyatan tentang fakta atau dapatdiinterpretasikan sebagai fakta (misalnya: kebun rayaletaknya di bogor).- antara pernyataan positif dan pernyataan negatifhendaknya relatif berimbang.- setiap pernyataan diikuti dengan skala sikap (bisa genap,misalnya 4 atau 6 dan bisa ganjil, misalnya 5 atau 7).

Page 47: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

42 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh

SKALA SIKAP TERHADAPPENGHIJAUAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Petunjuk:1. Skala sikap ini berhubungan dengan PenghijauanLingkungan Sekolah. Tujuan penggunaan skala sikap iniadalah untuk mengetahui pendapat Anda tentangPenghijauan Lingkungan Sekolah.2. Tidak ada jawaban benar atau salah untuk rangkaian butirsoal berikut. Oleh karena itu, jawaban apapun yang Andaberikan tidak memberi pengaruh terhadap nilai matapelajaran Anda.3. Jawablah seluruh butir soal berikut secara spontan dan jujur,sesuai dengan perasaan yang Anda miliki ketika pertama kaliAnda membaca butir soalnya!4. Berilah tanda cek (V) untuk setiap pernyataan pada kolompilihan sikap yang paling sesuai untuk diri Anda sendiri!5. Keterangan pilihan sikap: SS = Sangat Setuju; S = Setuju; N =Netral; TS = Tidak Setuju; dan STS = Sangat Tidak Setuju.6. Jawaban Anda yang spontan dan jujur untuk seluruh butirsoal berikut sangat bermanfaat bagi perbaikan programpendidikan lingkungan.No. Pernyataan Pilihan SikapSS S N TS STS1. Usaha penghijauanpekarangan sekolahmenyenangkan.2. Penghijauanpekarangan sekolahmerupakan usaha

Page 48: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

43 Pusat Penilaian Pendidikan

No. Pernyataan Pilihan SikapSS S N TS STSyang kurangbermanfaat.3. Usaha penghijauanitu perlu didukung.4. Kerja bakti untukpenghijauan itumeresahkan.5. Kerja bakti untukpenghijauanmenambahkeakraban dengansesama teman.6. Kerja bakti untukpenghijauanlingkungan sekolahsebaiknyadigalakkan.7. Urunan dana untukpenghijauan itu tidakmemberatkanpeserta didik.8. Urunan dana untukpenghijauan itumemiliki nilaimanfaat yang tinggi.9. Sebaiknya untukpenghijauanpekarangan sekolahtidak dipungut dana.10. Apabila dipekarangan sekolah

Page 49: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

44 Pusat Penilaian Pendidikan

No. Pernyataan Pilihan SikapSS S N TS STSditanam bunga-bunga sungguhmenyenangkan.11. Tanaman bunga-bunga di pekarangansekolah kurangbermanfaat.12. Anjuran tanamanbunga di pekarangansekolah perludipertegas.13. Piket penyiramantanaman bunga dipekarangan sekolahmerupakan suatubeban.14. Tugas piketpenyiraman bungamendorong hadir disekolah tepat waktu.15. Piket penyiramanpekarangan sekolahsebaiknya dihapussaja.Penskoran dan interpretasiPenskoran untuk skala sikap di atas dapat dilakukan sebagaiberikut. Untuk pernyataan positif: SS = 5; S = 4; N = 3; TS = 2; dan STS= 1. Pernyataan positif adalah butir pernyataan no. 1, 3, 5, 6, 7,8, 10, dan 14.

Page 50: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

45 Pusat Penilaian Pendidikan

Untuk pernyataan negatif: SS = 1; S = 2; N = 3; TS = 4; dan STS= 5. Pernyataan positif adalah butir pernyataan no. 2, 4, 9, 11,12, 13, dan 15.Dengan demikian, skor maksimum yang dapat dicapaipeserta didik untuk skala sikap tersebut adalah 75, yakni 15(butir pernyataan) x 5 (skor maksimum untuk setiap butirpernyataan).Adapun skor minimum yang dicapai peserta didikadalah 15, yakni 15 (butir pernyataan) x 1 (skor minimum untuksetiap butir pernyataan).Skor yang dicapai oleh peserta didik adalah jumlah dariseluruh angka untuk seluruh penyataan yang direspon ataudiberi tanda cek (V).Perbedaan jumlah angka yang dicapai olehpara peserta didik dapat ditafsirkan sebagai perbedaan sikap,positif atau negatif, terhadap penghijauan lingkungansekolah.Demikian pula perbedaan skor dari seseorang pesertadidik dalam test-retest, menunjukkan perkembangan atauperubahan sikap peserta didik yang bersangkutan dari waktu kewaktu.Pemanfaatan Hasil Penilaian SikapHasil pengukuran dan penilaian sikap dalam kelas perluditindaklanjuti dan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagaiberikut: Pembinaan peserta didik dapat dilakukan baik secarapribadi maupun secara klasikal. Secara pribadi, misalnya bagipeserta didik-peserta didik tertentu yang menonjol sikapnegatif dalam hal-hal tertentu, perlu diadakan pembinaankhusus, dengan memberi nasehat, pemahaman yang benartentang sesuatu hal, atau mungkin perlu pembinaan daripendidikBimbingan dan Penyuluhan. Pembinaan secaraklasikal, dapat dilakukan, apabila secara umum peserta didikmemiliki sikap negatif terhadap objek sikap tertentu. Perbaikan proses pembelajaran. Hasil pengukuran danpenilaian sikap dapat dimanfaatkan pula untuk perbaikanproses pembelajaran. Misalnya, secara umum peserta didikmenunjukkan sikap negatif terhadap materi pelajaran dan

Page 51: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

46 Pusat Penilaian Pendidikan

belum dapat memahami dengan benar konsep-konseptertentu. Dalam hal ini, pendidik perlu mengkaji lebihmendalam dan mungkin perlu memberikan perhatian khususdan penekanan-penekanan tertentu dalam prosespembelajaran. Peningkatan profesionalisme pendidik. Melalui hasilpengukuran dan penilaian sikap, pendidik dapat memperolehinformasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dimilikinyaberdasarkan persepsi peserta didik. Informasi tersebutsangat bermanfaat dalam rangka mrelakukan upaya-upayaperbaikan dan peningkatan kualitas pribadi dan kemampuanprofesional pendidik.B. PENILAIAN PENGETAHUANPenilaian aspek dilakukan dengan menggunakan berbagaibentuk p[enilaian. Dalam menilai aspek ini pendidik diharapkanmampu membuat perencanaan dengan cara mengidentifikasisetiap kompetensi dasar atau materi pembelajaran sebelummenentukan bentuk penilaian yang sesuai dengan karakteristikkompetensi dasar yang akan diukur. Perencanaan penilaiandilakukakan saat pendidik menyusun Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP).Tes TertulisTes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab,pernyataan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yangharus dilakukan oleh orang yang dites dengan tujuan untukmengukur suatu aspek (perilaku) tertentu dari orang yangdites.Tes Tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya diberikandalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidakselalu harus merespons dalam bentuk menulis kalimat jawabantetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi tanda,menggambar grafik, diagram, dan lain sebagainya.Bentuk soal tes tertulis dapat dikelompokan menjadi dua yaitusoal objektif dan non objektif. Pada bentuk soal yang objektif peserta

Page 52: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

47 Pusat Penilaian Pendidikan

didik dapat 1) memilih jawaban yang sudah disediakan seperti padabentuk soal pilihan ganda dan benar-salah;, dan menjodohkan; 2) soalyang dengan memberi jawaban secara tertulis, namun jawabannyarelatif pasti seperti pada bentuk soal isian, jawaban singkat dan uraianobjektif. Sedangkan bentuk soal non objektif adalah soal bentukuraian non-objektif atau essay (penilaiannya didasarkan pada kriteriatertentu).Tes tertulis dapat digunakan antara lain untuk : mendiagno-siskekuatan dan kelemahan peserta didik;menilai kemampuanpeserta didik (pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan);sertifikasi; seleksi, penempatan;mengetahui mutu pendidikan, dll.Penulisan soal yang menuntut penalaran tinggiDalam menulis butir soal, penulis soal umumnya memilikikecenderungan untuk menulis butir-butir soal yang menuntutperilaku ingatan.Hal ini terjadi karena di samping mudah dalampenulisan soaInya, materi yang hendak ditanyakan juga mudahdiperoleh secara langsung dari buku pelajaran.Untuk menulisbutir soal yang menuntut penalaran tinggi, penulis soal dituntutuntuk dapat menentukan perilaku yang hendak diukur danmerumuskan materi yang akan dijadikan dasar pertanyaan(stimulus) dalam konteks tertentu sesuai dengan perilaku yangdiharapkan. Oleh karena itu dalam penulisan soal yang menuntutpenalaran tinggi, disamping dibutuhkan penguasaan materi ajardan keahlian pendidik dalam menulis soal (kontruksi soal), jugadibutuhkan kreativitas dalam penulisan soal.Pada prinsipnya penalaran tinggi adalah cara berpikir logisyang tinggi. Berpikir logis yang tinggi sangat diperlukan pesertadidik dalam proses pembelajaran di kelas khususnya dalammenjawab pertanyaan, karena peserta didik perlu menggunakanpengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang dimilikinyadan menghubungkannya ke dalam situasi baru.Untuk mendapatkan gambaran secara spesifik tentangtingkat kemampuan peserta didik secara individual maupunkelompok, pendidik (penulis soal) dapat menggunakan Standar

Page 53: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

48 Pusat Penilaian Pendidikan

Level Kemampuan (Cognitive Domain) yaitu mulai dari leveltertinggi sampai yang terendah yaitu level 3 (reasoning), level 2(applying), dan level 1 (knowing) seperti berikut:Level 3 : Peserta didik pada level ini memiliki

kemampuan penalaran dan logika yang tinggi(Reasoning).Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luasterhadap materi pelajaran, dan dapat menerapkangagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam situasi yangfamiliar, maupun dengan cara yang berbeda.Dapat menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasigagasan-gagasan dan informasi yang faktual.Dapat menjelaskan hubungan konseptual dan informasiyang faktualDapat menginterpretasi dan menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks dalam pelajaran.Dapat mengekspresikan gagasan-gagasan nyata danakurat dengan menggunakan terminologi yang benar.Dapat memecahkan masalah dengan berbagai cara danmelibatkan banyak variabel.Dapat mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yangoriginal.

Page 54: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

49 Pusat Penilaian Pendidikan

Level 2 : Peserta didik pada level ini memilikikemampuan aplikatif (Applying)

Level 1 : Peserta didik pada level ini memilikikemampuan standar minimum dalammenguasai pelajaran (Knowing)

Dalam penulisan soal yang menuntut penalaran tinggi,penulis soal dapat mengacu pada level 3 dan 2 standar levelkemampuan di atas. Selain itu, hal-hal yang juga perludiperhatikan penulis soal dalam menulis soal berpenalaran tinggiantara lain:

Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadapmateri pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam konteks tertentu.Dapat menginterpretasi dan menganalisis informasi dandata.Dapat memecahkan masalah-masalah rutin dalam pelajaran.Dapat menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan materivisual lainnya.Dapat mengomunikasikan dengan jelas dan terorganisasipenggunaan terminologi.

Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar terhadapmateri pelajaran dan dapat membuat generalisasi yangsederhana.Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan masalahdalam pelajaran, paling tidak dengan satu cara.Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik-grafik,label-label, dan materi visual lainnya.Dapat mengomunikasikan fakta-fakta dasar denganmenggunakan terminologi yang sederhana.

Page 55: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

50 Pusat Penilaian Pendidikan

Soal hendaknya menggunakan stimulus. Stimulus yang baikhendaknya menyajikan informasi yang jelas, padat,mengandung konsep/gagasan inti permasalahan, dan benarsecara fakta. Stimulus dapat berbentuk teks bacaan, paragraf,puisi, penggalan cerita, contoh kasus, gambar, grafik, bagan,foto, daftar kata, simbol, peta film, rekaman, dan sejenisnya. Soal yang dikembangkan harus sesuai dengan kondisipembelajaran yang dilakspeserta didikan di dalam kelasmaupun di luar kelas yang berhubungan dengan kehidupansehari-hari. Soal mengukur keterampilan berpikir kritis. Soal mengukur keterampilan pemecahan masalahKisi-Kisi Penulisan SoalSebelum menyusun soal, hendaknya pendidik menyusunkisi-kisi yang berfungsi sebagai pedoman dalam menulis soal-soal yang akan disusun. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan tes,misalnya, kisi-kisi untuk tes seleksi tentunya berbeda dengankisi-kisi untuk tes prestasi belajar.Kisi-kisi tes prestasi belajar harus memenuhi beberapapersyaratan, yaitu: (1) mewakili isi kurikulum/kemampuan yangakan diujikan; (2) komponen-komponennya rinci, jelas, danmudah dipahami; (3) dapat dibuat soalnya sesuai denganindikator dan bentuk soal yang ditetapkan.Komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi sangatditentukan oleh tujuan tes yang hendak disusun.Komponen-komponen ini dibagi menjadi dua kelompok yaitukomponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitasbiasanya berisikan identitas jenjang sekolah, mata pelajaran yangdiujikan, kurikulum yang diacu, jumlah dan bentuk soal, sertatahun pembuatan kisi-kisi. Sedangkan komponen matriksmerupakan penjabaran kompetensi dapat berupa kompetensidasar atau standar kompetensi lulusan yang akan diujikan,

Page 56: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

51 Pusat Penilaian Pendidikan

materi, indikator soal, dan nomor soal. Komponen identitasdicantumkan di bagian atas komponen matriks.Materi dalam kisi-kisi harus sesuai dengan kompetensi yangdiujikan. Selain itu materi yang ditulis dalam kisi-kisi, hanyamateri yang akan dibuatkan soalnya saja. Indikator soal adalahrumusan yang memuat perilaku peserta didik yang akan diukurdengan menggunakan kata kerja operasional. Adapun kriteriaindikator soal yang baik adalah:1) memuat ciri-ciri kompetensi yang diujikan;2) memuat satu kata kerja operasional, khusus untuk soal uraiandapat memuat lebih dari satu kata kerja operasional;3) berkaitan erat dengan materi yang akan diujikan; dan4) dapat dibuatkan soalnya sesuai dengan bentuk yang telahditetapkan.Apabila dalam sebuah tes karena keterbatasan jumlah soal,maka perlu dipilih kompetensi dasar yang esensial. Adapunkriteria pemilihan kompetensi dasar yang esensial adalah:1) merupakan kompetensi dasar lanjutan/pendalaman dari satukompetensi dasar yang sudah dipelajari sebelumnya;2) merupakan kompetensi dasar penting yang harus dikuasaipeserta didik;3) merupakan kompetensi dasar yang sering diperlukan untukmempelajari mata pelajaran lain;4) merupakan kompetensi dasar yang berkesinambungan yangterdapat pada semua jenjang kelas; dan5) merupakan kompetensi dasar yang memiliki nilai terapandalam kehidupan sehari-hari.Dalam penulisan soal tes prestasi belajar, misalnya ulanganharian, tes formatif, sumatif, dan ujian sekolah lainnya, parapenulis soal perlu memiliki pengetahuan tentang prosespenjabaran kompetensi dasar menjadi indikator soal.Pengetahuan ini perlu dikuasai karena melalui indikator soal

Page 57: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

52 Pusat Penilaian Pendidikan

penulis soal dapat menentukan kemampuan yang hendakdiukur.Indikator soal dibuat untuk melihat ketercapaiankompetensi dasar yang dituntut dalam kurikulum.Berikut ini adalah diagram yang menggambarkan prosespenjabaran kompetensi dasar menjadi indikator.

Keterangan diagram:Kompetensi Dasar : Kemampuan minimal yang harus dikuasaipeserta didik setelah mempelajari materipelajaran tertentu. Kompetensi dasar inidiambil dari kurikulumMateri : Bahan ajar yang harus dikuasai pesertadidik berdasar-kan kompetensi dasar yangakan diukur. Penentuan materi (bahanajar) yang akan diambil disesuaikandengan indikator yang akan disusun.Indikator Soal : Berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukursebagai petunjuk untuk membuat soal.Soal : Disusun berdasarkan indikator yangdibuat.Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kesesuaianantara indikator yang disusun dan kompetensi dasar, disarankanuntuk melihat kompetensi dasar dan materi yang ada dalam kisi-kisi.Selain itu dalam penulisan soal terdapat kaidah-kaidahpenulisan soal yang perlu diperhatikan yaitu dari segi materi,konstruksi, dan bahasa.

KOMPETENSIDASAR INDIKATORSOAL SOALMATERI

Page 58: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

53 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh Kisi-kisi

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kesesuaianantara indikator yang disusun dan kompetensi dasar, disarankanuntuk melihat kompetensi dasar dan materi yang ada dalam kisi-kisi.Selain itu dalam penulisan soal terdapat kaidah-kaidahpenulisan soal yang perlu diperhatikan yaitu dari segi materi,konstruksi, dan bahasa.Berikut adalah kaidah penulisan soalberikut bentuk soalnya.1. Bentuk Soal Pilihan GandaSoal bentuk pilihan ganda adalah soal yang jawabannyaharus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telahdisediakan. Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri daripokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option).Pilihan jawabanterdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor).Kuncijawaban ialah jawaban yang benar atau paling benar.Pengecohmerupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkanseseorang terkecoh untuk memilihnya apabila tidak menguasaibahannya/materi pelajarannya dengan baik.Berikut adalahkeunggulan dan keterbatasan bentuk soal pilihan ganda.

KompetensiDasar

Kelas Materi Indikator BentukSoal3.1. Memahamikonsep peng-kuranberbagai besaranyang ada pada diri,makhluk hidup, danling-kungan fisiksekitar sebagaibagian dari obser-vasi, serta penting-nya perumusansatuan terstandar(baku) dalampengukuran

VII/1 BesaranpokokdanbesaranturunanPesertadidik dapatmeng-identifikasibesaranpokok danbesaranturunan

PilhanGanda

Page 59: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

54 Pusat Penilaian Pendidikan

Keunggulan dan keterbatasanKeunggulan bentuk soal pilihan ganda seperti berikut:1) Mengukur berbagai jenjang kognitif (dari ingatan sampaidengan evaluasi).2) Penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat mencakupruang lingkup bahan/materi yang luas dalam suatu tes untuksuatu kelas atau jenjang pendidikan.3) Bentuk ini sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangatbanyak atau yang sifatnya massal, dan hasilnya harus segeradiumumkan, seperti Ujian Semester, Ujian Kenaikan Kelas,Ujian Sekolah, dan Ujian Nasional.Keterbatasan bentuk soal pilihan ganda seperti berikut:1) Memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya;2) Sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi;3) Terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban4) Tidak seluruh materi dapat diukur dengan bentuk pilihanganda.Dengan memahami keunggulan dan keterbatasan bentuksoal Pilihan Ganda diharapkan pembaca dapat menentukankapan bentuk soal ini tepat digunakan.Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan GandaDalam penulisan soal bentuk pilihan ganda terdapatkaidah-kaidah yang perlu diperhatikan baik dari segi materi,konstruksi, maupun bahasa seperti berikut ini.Materi1) Soal harus sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi.2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segimateri.

Page 60: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

55 Pusat Penilaian Pendidikan

3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atauyang paling benar.Konstruksi1) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Rumusanpokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataanyang berkaitan dengan materi yang ditanyakan. Artinya,apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnyatidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan tersebutdihilangkan saja.2) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yangbenar.3) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifatnegatif ganda.4) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.5) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semuapilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan jawabandi atas benar".6) Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusunberdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, danpilihan jawaban berbentuk angka yang menunjukkan waktuharus disusun secara kronologis.7) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapatpada soal harus jelas dan berfungsi.8) Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soalsebelumnya.Bahasa1) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengankaidah Bahasa Indonesia.2) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soalakan digunakan untuk daerah lain atau nasional.3) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukanmerupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata tersebutpada pokok soal.

Page 61: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

56 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh Soal Bentuk Pilihan GandaMata Pelajaran : IPAJenjang : SMPKelas/Semester : VII/1Kompetensi Inti : 3Kompetensi Dasar :3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang adapada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitarsebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusansatuan terstandar (baku) dalam pengukuran.Indikator : peserta didik dapat mengidentifikasibesaran pokok dan besaran turunan.Petunjuk :Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tandasilang pada huruf di depan jawaban yang Anda anggappaling benar!Sekelompok peserta didik mengamati sebuah balok danmemperoleh data: panjang 20cm, lebar 10cm, tebal 5cm,massa 500g, warna coklat, dan permukaan kasar. Datatersebut kemudian diolah sehingga memperoleh datapengukuran tak langsung: luas, volume, dan massa jenisbalok. Kelompok besaran pokok dan besaran turunansesuai data tersebut adalah....

Besaran Masa Besaran TurunanA. massa, massa jenis,

tebalpanjang, volume, lebar

B. massa, panjang, volume lebar, massa jenis, tebalC. panjang, lebar, massa volume, massa jenis, luasD. lebar, massa, panjang luas, volume, massa jenisSkor: Jawaban benar :=1, Jawaban salah =0

Page 62: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

57 Pusat Penilaian Pendidikan

2. Bentuk Soal Dua Pilihan Jawaban (Benar–Salah, Ya-Tidak)Bentuk soal ini menuntut peserta tes untuk memilih duakemungkinan jawaban. Bentuk kemungkinan jawaban yangsering digunakan adalah benar dan salah atau ya dan tidak.Peserta tes diminta memilih jawaban benar atau salah (ya atau

tidak) pada pernyataan yang disajikan.Berikut adalahkeunggulan dan keterbatasan bentuk soal dua pilihan jawanan.Keunggulan dan keterbatasanKeunggulan bentuk soal dua pilihan adalah seperti berikut: Dapat mengukur berbagai jenjang kemampuan kognitif. Materi yang diujikan dapat mencakup lingkup materi yangluas (dapat lebih luas dan lebih banyak lingkup materinyadaripada yang dicakup oleh bentuk soal Pilihan Ganda). Jawaban peserta didik dapat diskor dengan mudah, cepat danobjektif (lebih cepat dan lebih mudah daripada PilihanGanda).Keterbatasan bentuk soal dua pilihan jawaban seperti berikut: Probabilitas menebak dengan benar adalah besar, yakni 50%,karena pilihan jawabannya hanya dua, benar dan salah atau

ya dan tidak. Bentuk soal ini tidak dapat digunakan untuk menanyakansesuatu konsep secara utuh karena peserta tes hanya dituntutmenjawab benar dan salah, atau ya dan tidak. Apabila jumlah butir soalnya sedikit, indeks daya pembedabutir soal cenderung rendah. Apabila ragu atau kurang memahami pernyataan soal, pesertates cenderung memilih jawaban benar.

Page 63: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

58 Pusat Penilaian Pendidikan

Kaidah PenulisanPenulis soal bentuk dua pilihan jawaban perlu memperhatikanbeberapa kaidah sebagai berikut.1) Hindari penggunaan kata: terpenting, selalu, tidak pernah,hanya, sebagian besar, dan kata-kata lain yang sejenis,karena dapat membingungkan peserta tes dalam menjawab.Rumusan butir soal harus jelas, dan pasti benar atau pastisalah.2) Jumlah rumusan butir soal yang jawabannya benar dan salahhendaknya seimbang.3) Panjang rumusan pernyataan butir soal hendaknya relatifsama.4) Susunan pernyataan benar dan pernyataan salah secararandom, tidak sistematis mengikuti pola tertentu. Misalnya:B B S S, atau B S B S, dan sebagainya. Susunan yang terpolasistematis seperti itu dapat memberi petunjuk kepadajawaban yang benar.5) Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku teks.Pengambilan kalimat langsung dari buku teks lebihmendorong peserta didik untuk menghafal daripadamemahami dan menguasai konsep dengan baik

Contoh Soal

Petunjuk: Lingkarilah huruf B bila benar, dan S bilasalah1. B – S Penentuan pembagian wilayah waktu diIndonesia mengikuti kesepakataninternasional tahun 1884 yang menetapkansetiap 15 derajat garis bujur selisih waktunyaadalah satu jam.Kunci : B

Page 64: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

59 Pusat Penilaian Pendidikan

3. Bentuk Soal MenjodohkanSoal bentuk menjodohkan terdiri dari dua kelompokpernyataan. Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri,biasanya merupakan pernyataan soal atau pernyataanstimulus.Kelompok kedua ditulis pada lajur sebelah kanan,biasanya merupakan pernyataan jawaban atau pernyataanrespon.Peserta tes diminta untuk menjodohkan, atau memilihpasangan yang tepat bagi pernyataan yang ditulis pada lajursebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada lajur sebelahkanan.Bentuk soal menjodohkan cocok untuk menanyakandua konsep yang berhubungan, seperti nama pengarangdengan judul buku, mata uang dengan negara.Keunggulan dan keterbatasanKeunggulan bentuk soal menjodohkan adalah seperti berikut:1) Relatif lebih mudah dalam perumusan butir soal, terutamajika dibandingkan dengan soal bentuk pilihan ganda.2) Ringkas dan ekonomis dilihat dari segi rumusan butir soal dandari segi cara memberikan jawaban.3) Dapat dilakukan penskoran dengan mudah, cepat, danobjektif.Keterbatasan bentuk soal menjodohkan adalah seperti berikut:1) Cenderung mengukur kemampuan mengingat, sehinggakurang tepat digunakan untuk mengukur kemampuankognitif yang lebih tinggi.2) Kemungkinan menebak dengan benar relatif tinggi, karenajumlah pernyataan soal (dalam lajur sebelah kiri) denganpernyataan jawaban (dalam lajur sebelah kanan) tidakbanyak berbeda.

Page 65: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

60 Pusat Penilaian Pendidikan

3) Tidak semua materi/konsep dapat dibuatkan bentuk soalmenjodohkan.Kaidah Penulisan Soal

Kaidah penulisan soal bentuk menjodohkan adalah sepertiberikut:1) Tulislah seluruh pernyataan dalam lajur kiri dengan materiyang sejenis, dan pernyataan dalam lajur kanan juga sejenis.Dengan kata lain: pernyataan dalam lajur sebelah kiri isinyahomogen, demikian juga pernyataan dalam lajur sebelahkanan isinya harus homogen.2) Tulislah pernyataan jawaban lebih banyak dari pernyataansoal. Hal ini penting, untuk memperkecil probabilitas pesertates menjawab soal secara menebak dengan benar. Seperticontoh berikut, pernyataan soal yang ada di lajur kiri adalahlima butir, pernyataan jawaban yang ada di lajur kanan adalahtujuh butir.3) Susunlah jawaban yang berbentuk angka secara berurutandari besar ke kecil atau sebaliknya. Apabila alternatifjawabannya berupa tanggal dan tahun terjadinya peristiwa,maka susunlah tanggal dan tahun tersebut berurutan secarakronologis, seperti dalam penulisan soal pilihan ganda.4) Tulislah petunjuk mengerjakan tes yang jelas dan mudahdipahami oleh peserta tes. Oleh karena itu, dalam perumusankalimat dan penggunaan kosakata perlu memperhatikanperkembangan kemampuan bahasa peserta tes.

Page 66: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

61 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh SoalJodohkanlah ungkapan di sebelah kanan dengan maknanya disebelah kiri, dengan cara membubuhkan huruf pilihan jawabandi depan pernyataan yang tepat.MAKNA UNGKAPAN UNGKAPAN

1. Ibu sedang memasang kancing yanglepas. a. buah hati 2. Anak itu menjadi bahan pembicaraandi kelas. b. buah pena 3. Ayah membawa oleh-oleh dari Jambi. c. buah bibir 4. Runa menjadi anak kesayanganayahnya. d. buah baju 5. Silahkan mengajukan pendapatpribadi. e. buah pikiranf. buah tangang. buahpinggang

4. Bentuk Soal Isian/Jawaban singkatSoal isian adalah soal yang menuntut peserta tes untukmemberikan jawaban singkat dengan cara mengisi berupa kata,frase, angka, atau simbolKeunggulan dan keterbatasanKeunggulan bentuk soal Isian adalah dapat mencakuplingkup materi yang banyak dan dapat diskor dengan mudah,cepat, dan objektif, serta mudah menyusunnya. Sedangkanketerbatasannya adalah cenderung mengukur kemampuanmengingat (simple recall).

Page 67: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

62 Pusat Penilaian Pendidikan

Kaidah Penulisan Soal IsianKaidah penulisan soal bentuk isian adalah seperti berikut:1) Soal harus sesuai dengan indikator.2) Soal harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, sertakalimat singkat dan jelas, sehingga peserta tes dapatmemahami dengan mudah.3) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti yaituberupa kata, frase, angka, simbol, tempat, atau waktu.4) Soal tidak merupakan kalimat yang dikutip langsung daribuku.5) Soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.6) Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya hanya satubagian dalam ratio butir soal, dan paling banyak dua bagian,supaya tidak membingungkan peserta didik.Contoh Soal 1:

Dalam suatu diskusi kelompok, terjadi perselisihan pendapat,masing-masing bersikeras mempertahankan pendapatnya,bahkan bila dibiarkan akan terjadi perkelahian. Dalam situasiini, sikap yang sebaiknya dilakukan peserta diskusi adalah….Kunci : mengusulkan pemungutan suara

Page 68: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

63 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh soal 2:

5. Bentuk Soal UraianSoal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannyamenuntut peserta didik untuk mengingat danmengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telahdipelajarinya dengan cara mengemukakan ataumengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis.Berdasarkan cara penskorannya, soal bentuk uraiandiklasifikasikan atas uraian objektif dan uraian non-objektif.1) Soal bentuk uraian objektif adalah rumusan soal ataupertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat!

Pemanfaatan lahan pertanian seperti pada gambar di atasdilakukan dengan cara ....Kunci Jawaban: Terasering

Page 69: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

64 Pusat Penilaian Pendidikan

pengertian/konsep tertentu, dan dapat diidentifikasi kata-kata kunci jawabannya, sehingga penskorannya dapatdilakukan secara objektif.2) Soal bentuk uraian non-objektif adalah rumusan soal yangmenuntut sehimpunan jawaban berupa pengertian/konsepmenurut pendapat masing-masing peserta didik, sehinggapenskorannya sukar dilakukan secara objektif (penskorannyadapat mengandung unsur subjektivitas) tidak dapatdiidentifikasi kata-kata kunci jawabannya.Perbandingan antara soal bentuk Uraian Objektif danNon- ObjektifPada prinsipnya, perbedaan antara soal bentuk uraianobjektif dan non-objektif terletak pada kepastianpenskorannya.Pada soal bentuk objektif, kunci jawaban danpedoman penskorannya lebih pasti (diuraikan secara jelaskomponen-komponen yang diskor dan berapa besarnya skoruntuk setiap komponen).Pada soal bentuk uraian non-objektif skornya dinyatakandalam bentuk ‘rentang’, karena hal-hal atau komponen yangdiskor hanya diuraikan secara garis besar dan berupa kriteriatertentu. Hal tersebut membuka peluang kemungkinanmasuknya unsur subjektivitas dari penskor pada waktumelakukan skoring, maka cara penskoran ini disebut penskorannon-objektif.Keunggulan dan keterbatasanKeunggulan soal bentuk uraian adalah dapat mengukurkemampuan peserta didik dalam hal menyajikan jawaban teruraisecara bebas, mengorganisasikan pikirannya, mengemukakanpendapatnya, dan mengekspresikan gagasan-gagasan denganmenggunakan kata-kata atau kalimat peserta didik sendiri.

Page 70: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

65 Pusat Penilaian Pendidikan

Keterbatasan soal bentuk uraian adalah jumlah materi ataupokok bahasan yang dapat ditanyakan relatif terbatas, waktuuntuk memeriksa jawaban peserta didik cukup lama,penskorannya relatif subjektif terutama untuk soal uraian non-objektif, dan tingkat reliabilitasnya relatif lebih rendahdibandingkan dengan soal bentuk pilihan ganda, karenareliabilitas skor pada soal bentuk uraian sangat tergantung padapenskor tes.Perbandingan antara bentuk soal pilihan ganda denganuraian dapat dilihat pada tabel berikut ini :Tabel 3.1. Perbandingan Antara Bentuk Soal Pilihan Ganda

dan Uraian

Karakteristik Uraian Pilihan GandaPenulisan Soal Relatif mudah Relatif sukarJumlah Materi/KDyang ditanyakan Terbatas Lebih banyakAspek ataukemampuan yangdiukur oleh satu soal Dapat lebih dari satu Hanya satuPersiapan Pesertadidik Penekanannya padakedalaman materi Lebih menekankanpada keluasanmateri ataumaterinyabervariasiJawaban Peserta didik Mengorganisasikanjawaban Memilih jawabanKecenderunganMenebak Tidak ada AdaPenskoran Sukar, lama, kurangkonsisten (reliable)dan subjektif Mudah, cepat,sangat konsistendan objektif

Page 71: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

66 Pusat Penilaian Pendidikan

Kaidah-Kaidah Penulisan Soal Bentuk UraianPada dasarnya setiap penulis soal bentuk uraian harus selaluberpedoman pada langkah-langkah atau kaidah-kaidahpenulisan soal secara umum, misalnya mengacu pada kisi-kisi tesyang telah dibuat dan tujuan soalnya.Dalam menulis soal bentuk uraian, seorang penulis soalharus mempunyai gambaran tentang ruang lingkup materi yangditanyakan dan lingkup jawaban yang diharapkan, kedalamandan panjang jawaban, atau rincian jawaban yang mungkindiberikan oleh peserta didik. Dengan kata lain, ruang lingkup inimenunjukkan kriteria luas atau sempitnya masalah yangditanyakan. Di samping itu, ruang lingkup tersebut harus tegasdan jelas tergambar dalam rumusan soalnya.Dengan adanyabatasan sebagai ruang lingkup soal, kemungkinan terjadinyaketidakjelasan atau terjadinya multi tafsir soal dapatdihindari.Ruang lingkup tersebut juga akan membantumempermudah pembuatan kriteria atau pedoman penskoran.Secara rinci, beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalampenulisan soal bentuk uraian adalah sebagai berikut.Materi1) Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harusmenanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuaidengan tuntutan indikator.2) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruanglingkup) harus jelas.3) Isi materi sesuai dengan petunjuk pengukuran.4) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenissekolah, atau tingkat kelas.

Page 72: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

67 Pusat Penilaian Pendidikan

Konstruksi1) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakankata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai,seperti: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan,tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan katatanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, dimana, kapan. Demikian juga kata-kata tanya yang hanyamenuntut jawaban ya atau tidak.2) Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.3) Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulisdengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai ataukriteria penskorannya, besarnya skor bagi setiap komponen,atau rentangan skor yang dapat diperoleh untuk setiapkriteria dalam soal yang bersangkutan.4) Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar,grafik, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelasdan terbaca, sehingga tidak menimbulkan penafsiran yangberbeda dan juga harus bermakna.Bahasa1) Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan kata-kata) yang sederhana dan komunikatif, sehingga mudahdipahami oleh peserta didik.2) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapatmenyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.3) Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yangmenimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.4) Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik danbenar dan tidak berlaku setempat

Page 73: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

68 Pusat Penilaian Pendidikan

Penyusunan Pedoman PenskoranPedoman penskoran merupakan panduan atau petunjuk yangmenjelaskan tentang:1) batasan atau kata-kata kunci atau konsep untuk melakukanpenskoran terhadap soal-soal bentuk uraian objektif,2) kemungkinan-kemungkinan jawaban yang diharapkan,3) kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukanpenskoran terhadap soal-soal uraian non-objektif,4) pedoman pemberian skor untuk setiap butir soal uraianharus disusun segera setelah perumusan kalimat butir soaltersebut.Contoh Soal 1 (Matematika SMP)Salah satu pembaharuan penanganan limbah pabrik kertasPT“A” daerah limbah dilokasikan pada sebidang tanahberbentuk persegi panjang yang lebarnya 80 m danpanjangnya 200 m. Peraturan pemerintah mensyaratkanbahwa daerah limbah paling sedikit memiliki luas 10.000 m2dan memiliki zona pengamanan dengan lebar serba sama disekeliling daerah limbah, seperti terlihat pada gambarberikut ini.

Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, perusahaanmenetapkan realisasi luas daerah limbah adalah 10.800 m2.1) Dapatkah pembangunan daerah limbah tersebutdirealisasikan pada tanah yang tersedia?2) Berapa ukuran daerah zona pengaman yang disediakan?

Page 74: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

69 Pusat Penilaian Pendidikan

PedomanPensekoran

No. Kunci Jawaban

Diketahui:Ukuran tanah yang tersedia 200 m 80 mLuas daerah limbah menurut peraturan pemerintahminimal 10.000 m2.Kebijakan pimpinan PT “A” menetapkan luas daerahlimbah 10.800m2.1

PenyelesaianInterpretasimasalahdalam gambar sebagai berikut. 1

p adalah panjang tanah yang tersedial adalah lebar tanah yang tersediap1 adalah panjang daerah limbah........................................................................l1 adalah lebar daerah limbahBerarti paling tidak ukuran daerah limbahp1 = p – 2 x dan l1 = l – 2 x .................................

11

Menurut peraturan pemerintah luas daerah limbahminimal 10.000 m2 dan realisasi daerah limbah yangdiinginkan 10.800 m2.

200m

80 m

LIMBAH

Zona Pengamananx

x

Page 75: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

70 Pusat Penilaian Pendidikan

Karena daerah limbah berbentuk persegi panjangmaka luas daerah limbah dapat dinyatakanL1 = p1l1..............................................................................= (p – 2 x)( l – 2 x)= pl – (2p + 2l) x + 4 x 2 .......................................10.800 = 16.000 – 560 x + 4 x 2.................................10.800 = 16.000 – 560 x + 4 x 2x 2 – 140 x + 1.300= 0 .......................x 2 – 10 x - 130 x + 1.300 = 0x (x – 10) - 130 (x – 10) = 0................................. (x – 10) (x – 130) = 0 ............................................. (x – 10) = 0 atau (x – 130) = 0x = 10 atau x = 130 ...............................................

1111111Agar memperoleh luas daerah limbah yangdiinginkan maka ukuran zona pengaman adalah 10m.Berarti paling tidak ukuran daerah limbahp1 = p – 2 xdan l1 = l – 2 x ....................................p1 = 200 – 2 (10) dan l1 = 80 – 2 (10)..............

p1 = 180 dan l1 = 60Sehingga ukuran daerah limbah adalah 180m 60m..........111

Kesimpulan:Peraturan pemerintah dan kebijakan pimpinan PTIndo Rayon untuk membangun daerah limbah di atastanah yang tersedia dapat diwujudkan denganukuran daerah limbah 180m 60m dan ukuran lebarzona pengaman disekeliling daerah limbah adalah 10m.1

Skor Maksimum 15Nilai= SkorPerolehan15 100

Page 76: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

71 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh Soal 2 (IPA SMP)Perhatikan tiga bentuk paruh pada gambar di bawah ini!

Bandingkan ciri dan fungsi paruh yang sesuai dengan jenismakanan burung burung seperti pada gambar, dan sebutkancontohnya!Pedoman penilaian

No Kunci Jawaban Skora. Paruh sangat kuat dengan rahang atasberujung tajamberfungsi untuk merobek mangsanyacontohnya elangb. Paruh besar dan panjang, rahang atasmelengkung, rahang bawah sepertikantung.berfungsi untuk menangkap ikan danmenahannya supaya tidak dapatmeloloskan diri lagiContohnya burung pelikanc. Paruh memanjang dan lancipberfungsi untuk menghisap madu bungaContohnya burung kolibri

111111111Skor maksimum 9

Page 77: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

72 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh soal 3 (Bahasa Indonesia SMP)Tulislah sebuah cerita pendek berdasarkan peristiwa yangpernah kamu alami sebanyak kurang lebih 150 kata.Dalammenulis perhatikan ejaan, tanda baca, struktur kalimat, danhubungan/keterkaitan (koherensi) antarkalimat. Buatlah judulyang menarik!Pedoman Penilaian

NO. ASPEK YANG DINILAI SKOR

1.Kesesuaian antara judul dengan isicerita Judul sesuai dengan isi cerita Judul agak sesuai dengan isi

cerita Judul tidak sesuai dengan isi

cerita

0 – 22102. Ketepatan penulisan ejaan

Tidak ada kesalahan ejaan Bila ada kesalahan ejaan 1-3 kata Bila ada kesalahan ejaan 4-6 kata Bila ada kesalahan ejaan lebih dari 6kata

0 – 332103. Ketepatan penulisan tanda baca

Tidak ada kesalahan tanda baca Bila ada kesalahan 1-5 tanda baca Bila ada kesalahan 6-10 tanda baca Bila ada kesalahan lebih dari 10tanda baca

0 – 332104.

Ketepatan struktur kalimat Semua kalimat memiliki strukturyang tepat Ada 1 kalimat yang strukturnyatidak tepat Ada 2 kalimat yang strukturnyatidak tepat Lebih dari 2 kalimat yangstrukturnya tidak tepat

0 – 33210

Page 78: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

73 Pusat Penilaian Pendidikan

5. Kepaduan antarkalimat Semua kalimat padu Ada 1 kalimat yang tidak padu Ada 2 kalimat yang tidak padu Lebih dari 2 kalimat yang tidakpadu

0 – 33210Skor Maksimum 14

C. PENILAIAN KETERAMPILAN (KINERJA)Penilaian keterampilan atau kinerja (performanceassessment) adalah penilaian yang menuntut peserta didik untukmendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya kedalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yangdiinginkan.Para ahli menggunakan istilah “Performance Assessment”secara berbeda-beda dengan merujuk kepada pendekatanpenilaian yang berbeda pula.Menurut Fitzpatrick dan Morison(1971) sebenarnya tidak ada perbedaan yang berarti antara“Performance Assessment” dengan tes lainnya yang dilaksanakanpeserta didik di dalam kelas, yang membedakan adalah sejauhmana tes itu dapat mensimulasikan situasi dari kriteria-kriteriayang diharapkan.Sementara menurut Trespeces (1999)“Performance Assessment” adalah berbagai macam tugas dansituasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikanpemahamannya dan mengaplikasikan pengetahuan, sertaketerampilannya dalam berbagai macam konteks.Karakteristik DasarMenurut Maertel (1992), performance assessmentmempunyai dua karakteristik dasar yaitupeserta didik dimintauntuk (1) mendemontrasikan kemampuannya dalammengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas

Page 79: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

74 Pusat Penilaian Pendidikan

(proses/perbuatan/praktik), dan (2)menghasilkan suatuproduk, atau kedua-duanya. Dalam hal memilih, apakah yangakan dinilai itu produk atau proses (perbuatan) tergantung padakarakteristik domain yang diukur (Messirh, 1994). Misalnya,dalam bidang seni seperti acting dan menari, proses (perbuatan)dan produknya sama penting. Selanjutnya, dalam creative writingmenilai produk adalah fokus yang utama.Kualitas Penilaian KinerjaPenilaian kinerja yang berkualitas harus memperhatikankriteria berikut:1) Generability, artinya kinerja peserta didik dalam melakukantugas yang diberikan pendidik dapat digeneralisasikandengan tugas-tugas lainnya, terutama bila peserta didik diberitugas dalam penilaian keterampilan yang berlainan.2) Authenticity, artinya tugas yang diberikan kepada pesertadidik sudah sesuai dengan apa yang sering dihadapinya dalamkonteks kehidupan sehari-hari.3) Multiple foci, artinya tugas yang diberikan kepada pesertadidik mengukur lebih dari satu aspek kemampuan yangdiinginkan.4) Teachability, artinya tugas yang diberikan merupakan tugasyang hasilnya relevan dengan yang diajarkan pendidik dikelas.5) Fairness, artinya tugas yang diberikan sudah adil (fair) untuksemua peserta didik, tidak “bias” untuk semua kelompok jeniskelamin, suku bangsa, agama, atau status sosial ekonomi.6) Feasibility, artinya tugas-tugas yang diberikan kepada pesertadidik dalam penilaian keterampilan atau penilaian kinerjadapat dilaksanakan oleh peserta didik, misalnya yangberkaitan dengan faktori biaya, ruangan (tempat), waktu,atau peralatannya.

Page 80: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

75 Pusat Penilaian Pendidikan

7) Scorability, artinya tugas yang diberikan kepada peserta didikdapat diskor dengan akurat dan reliabel. Karena memangsalah satu yang sensitif dari penilaian keterampilan ataupenilaian kinerja adalah penskorannya.Langkah-langkah dalam Penilaian KinerjaLangkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam penilaianketerampilan atau penilaian kinerja antara lain adalah:1) Mengidentifikasi semua langkah-langkah penting yang akanmempengaruhi hasil akhir (output).2) Menuliskan dan menpendidiktkan semua aspek kemampuanspesifik yang penting dan diperlukan untuk menyelesaikantugas dan menghasilkan hasil akhir (output) yang terbaik.3) Mengusahakan aspek kemampuan yang akan diukur tidakterlalu banyak, sehingga semuanya dapat diobservasi selamapeserta didik melakspeserta didikan tugas.4) Mendefinisikan dengan jelas semua aspek kemampuan yangakan diukur. Kemampuan tersebut atau produk yang akandihasilkan harus dapat diamati (observable).5) Memeriksa dan membandingkan kembali semua aspekkemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain dilapangan (jika ada pembandingnya).PenilaianKinerja

Dalam melakukan penilaian kinerja digunakan duametoda/pendekatan, yaitu holistic dananalytic.Metoda holisticdigunakan apabila pemberi skor (rater) hanya memberikan satumacam skor atau nilai (single rating) berdasarkan kesan merekasecara keseluruhan dari hasil kinerja peserta didik. Sedangkan

Page 81: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

76 Pusat Penilaian Pendidikan

pada metoda analytic pemberi skor (rater) memberikanpenilaian (skor) pada berbagai aspek kinerja yang berbeda.Dalam penilaian kinerja dengan metoda analytic dapatmenggunakan (1) checklist dan (2) rating scales.1. ChecklistPenilaian/penskoran menggunakan checklists merupakancara yang paling sederhana. Melalui cara penskoran ini semuaaspek kinerja/perbuatan tertentu dari peserta didik atau produkyang dihasilkan peserta didik dapat diamati oleh penilai ataupenskor. Peserta didik akan mendapat skor (centang) jika iamengerjakan tahapan tertentu dari tugas yang diberikan dansebaliknya. Jadi metoda checklist hanya memberikan duakategori penilaian (dichotomous scoring).Ada beberapa kelemahan dari metoda checklist, yaitu: (1)penilai atau penskor hanya bisa memilih dua pilihan yangabsolut, yaitu aspek kinerja teramati dan tidak teramati, jaditidak ada nilai di tengahnya. (2) sukar sekali untukmenyimpulkan kinerja seseorang dalam satu skor, misalnyauntuk mengurutkan kinerja dari beberapa peserta didik.Contoh Soal (Biologi SMA)Siapkan 2 jenis jamur yang dapat kamu temukan di lingkungan!(1) Buatlah catatan mengenai tempat jamur tersebut ditemukandan keadaan di sekitarnya yang dapat menjelaskanhabitatnya, misalnya: di lingkungan terbuka, lembab, banyakmendapat sinar matahari, di sekitarnya banyak tumbuhan, diair, atau keterangan lain.(2) Amati ciri-ciri morfologi kedua jenis jamur tersebut,meliputi: bentuk, warna, ukuran, bau, dan lain sebagainya.(3) Bila diperlukan, lakukan pengamatan dengan menggunakanmikroskop!(4) Identifikasilah kedua jamur tersebut berdasarkan ciri-cirimorfologinya!

Page 82: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

77 Pusat Penilaian Pendidikan

(5) Buatlah gambar atau skema kedua jamur tersebut dantunjukkan bagian-bagian tubuhnya!(6) Tentukan golongan kedua jamur itu!(7) Tentukan cara reproduksi kedua jamur itu melalui studipustaka!(8) Buatlah laporan dari hasil pengamatanmu!Contoh pedoman penilaian dengan menggunakan checklist.

Nama:Petunjuk:Berilah tanda centang (V) di depan huruf yangmenunjukkan kemampuan peserta didik bila kemampuanitu teramati.I. Persiapan pengamatan jamur_________ A. Bahan dan alat yang diperlukan lengkap._________ B. Jamur yang dipilih tepat._________ C. Semua alat dan bahan tersusun rapi untukmempermudah kerja._________ D. Catatan mengenai habitat jamur lengkap._________ E. Langkah-langkah pengamatan telah dibuatdengan tepatII. Pelaksanaan pengamatan jamur_________ A. Ciri-ciri yang diamati jelas_________ B. Ciri-ciri yang diamati lengkap_________ C. Prosedur pengamatan tepat_________ D. Penggunaan alat tepat_________ E. Catatan hasil pengamatan dibuat langsungIII. Hasil_________ A. Hasil pengamatan lengkap_________ B. Laporan hasil pengamatan jelas dan lengkap

Page 83: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

78 Pusat Penilaian Pendidikan

2. Rating ScalePenilaian kemampuan keterampilan/kinerja dengan caralain adalah dengan menggunakan rating scale (skala rentang).Walaupun cara ini serupa dengan “checklists”, tetapi “rating scale”memungkinkan penilai atau pemberi skor untuk menilaikemampuan peserta didik secara kontinum (continuous scoring).Contoh pedomanan penilaian dengan menggunakan ratingscale (numerical rating scale)Petunjuk: Untuk setiap kemampuan peserta didik, berilah tanda√ berdasarkan kriteria:Skor 4 bila peserta didik melakukan dengan tepatSkor 3 bila peserta didik melakukan kurang tepatSkor 2 bila peserta didik melakukan tidak tepatSkor 1 bila peserta didik tidak melakukan

Nama Peserta didik:

Aspek yang dinilaiPelaksanaan oleh

peserta didik (Skor)1 2 3 4A. Persiapan pengamatan jamur1. Bahan dan alat yang diperlukanlengkap √

2. Jamur yang dipilih tepat √3. Semua alat dan bahan tersusunrapi untuk mempermudah kerja √4. Catatan mengenai habitat jamurlengkap √5. Langkah-langkah pengamatantelah dibuat dengan tepat √B. Pelaksanaan pengamatan jamur

Page 84: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

79 Pusat Penilaian Pendidikan

6. Ciri-ciri yang diamati jelas √7. Ciri-ciri yang diamati lengkap √8. Prosedur pengamatan tepat √9. Penggunaan alat tepat √10. Catatan hasil pengamatandibuat langsung √

C. Hasil √11. Hasil pengamatan lengkap √12. Laporan hasil pengamatanjelas dan lengkap √Skor Perolehan 6 9 28Skor Maksimum 48

Nilai akhir = 100MaksimumTotalskorJumlah

Sumber kesalahan dalam penskoran PenilaianKinerjaKesukaran yang paling utama ditemukan dalam penilaianketerampilan/kinerja (performance assessment) adalah dalamhal penskorannya.Paling tidak ada tiga sumber kesalahan dalampenskoran penilaian keterampilan (Popham, 1995) yaitu :(1) Masalah dalam instrumenInstrumen pedoman penskoran tidak jelas sehingga sukar untukdigunakan oleh penilai. Selain itu aspek-aspek yang harus dinilaijuga sukar untuk diskor, karena aspek-aspek tersebut sukar

Page 85: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

80 Pusat Penilaian Pendidikan

untuk diamati (unobservable). Hal yang demikian akanmengakibatkan hasil penskoran menjadi tidak valid dan tidakakurat (tidak reliabel).(2) Masalah proseduralProsedur yang digunakan dalam penilaian keterampilan ataupenilaian kinerja tidak baik sehingga dapat mempengaruhi hasilpenskoran.Masalah yang biasanya terjadi adalah pemberi skor(rater) harus menskor aspek-aspek yang terlalu banyak. Bagirater, makin sedikit aspek yang harus dinilai, makin baik. Dalamhal ini perlu ditekankan bahwa dalam membuat pedomanpenskoran, semua aspek penting yang mempengaruhi kualitashasil akhir harus dicantumkan. Masalah lainnya adalah jumlahrater hanya satu orang, sehingga sukar untuk membuatperbandingan terhadap hasil penskorannya (adjustment).(3) Masalah bias pada pemberi skorPemberi skor (rater) cenderung sukar dalam hal menghilangkanmasalah “personal bias”. Pada waktu melakukan penskoranterhadap hasil pekerjaan peserta didik, ada kemungkinan ratermempunyai masalah “generosity error”, artinya rater cenderungmemberi nilai yang tinggi-tinggi, walaupun kenyataan yangsebenarnya hasil pekerjaan peserta didik tidak baik.Kemungkinan juga rater mempunyai masalah “severity error”,artinya rater cenderung memberi nilai yang rendah-rendah,walaupun kenyataannya hasil pekerjaan peserta didik tersebutbaik. Kemungkinan lain, rater juga cenderung dapat memberiskor yang sedang-sedang saja, walaupun kenyataan yangsebenarnya hasil pekerjaan peserta didik ada yang baik dan adayang tidak baik. Masalah lain adalah adanya kemungkinan ratertertarik atau simpati kepada peserta tes sehingga sukar baginyauntuk memberi nilai yang objektif (halo effect).Bentuk-Bentuk Penilaian KinerjaDalam penerapannya di lapangan beberapa penilaian dapatjuga dikatagorikan ke dalam penilaian kinerja (performanceassessment) yaitu penilaian kinerja yang menghasilkan suatu

Page 86: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

81 Pusat Penilaian Pendidikan

produk dinamakan Penilaian Produk (product assessment).Adapula bentuk tugas yang harus diselesaikan dalam periodetertentu, penilaian kinerja semacam ini disebut juga PenilaianProyek(project assessment).Adapun penjelasan rinci dari keduabentuk penilaian kinerja tersebut adalah sebagai berikut.Penilaian ProdukPenilaian Produk (hasil kerja peserta didik) adalah penilaianterhadap kualitas hasil karya peserta didik termasuk di dalamnyapenilaian terhadap proses pengerjaan karya tersebut. Dalampenilaian produk terdapat dua aspek keterampilan yang dinilaiyaitu:1) Keterampilan peserta didik untuk menggunakan alat sertaprosedur kerja dalam menghasilkan suatu karya (praktik);2) Aspek kualitas teknis dan estetik karya peserta didik.Penilaian ini biasa dilakukan pada matapelajaran kerajinantangan dan kesenian, menggambar, praktek di laboratorium IlmuPengetahuan Alam (IPA),dan matapelajaran produktif di sekolahkejuruan yang hasil akhirnya berupa produk tertentu.Hasil kerja peserta didik yang dimaksud adalah suatu benda yangdibuat misalnya dari kain, kertas, metal, kayu, plastik, keramik,dan hasil karya seni seperti lukisan, gambar, dan patung. Hasilkerja yang berupa aransemen musik, koreografi, karya sastratidak termasuk hasil kerja yang dimaksud disini..Penetapan aspek penilaianPada proses pembuatan suatu produk, ada tiga tahapan yangharus dilalui peserta didik yaitu tahap persiapan atauperencanaan, tahap produksi, dan tahap akhir. Ketiga tahap itumerupakan suatu proses yang terpadu, sehingga penilaiannyapun harus terpadu.

Page 87: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

82 Pusat Penilaian Pendidikan

Berikut adalah contoh penilaian hasil keterampilan pesertadidik.

Perencanaan untuk menilai produkDalam merencanakan penilaian produk, pendidik harusmelakukan seleksi terhadap karya yang akan dinilai dengantujuan untuk menentukan tingkat kompetensi peserta didik.Kriteria tingkat kompetensi peserta didik didasarkan padatingkat kesulitannya dalam membuat produk. Adapun kriteriatersebut sebagai berikut:1) Relevan dan mewakili kompetensi yang diukurPenilaian tingkat kompetensi peserta didik selain didasarkanpada sejumlah karya yang relevan, juga didasarkan padakeseluruhan aspek kompetensi yang diukur. Misalnya, penilaianproduk harus didasarkan pada pemahaman dasar teorinya,proses kerjanya/keterampilannya, dan kualitas produknya. Jadipenilaian produk harus komprehensif.

Tahap persiapan: keterampilan peserta didik untukmerancang bentuk hiasan yang akan disulam ;keterampilan membuat gambar dan menyusun bahanyang diperlukan untuk membuat tas;Tahap produksi: keterampilan untuk memilih motif danjenis bahan yang cocok untuk gaun pesta;Tahap akhir: keterampilan peserta didik untukmenghasilkan tas yang dapat berfungsi dan sekaligusmengandung aestetika atau indah. Pada tahap ini dinilaijuga kemampuan peserta didik untuk mengevaluasihasil karyanya.

Page 88: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

83 Pusat Penilaian Pendidikan

Strategi yang dapat dilakukan untuk memastikan relevansi danlingkup prroduknya adalah (a) Menentukan jenis tugas yang akandiberikan/dikembangkan kepada peserta didik(yang belum dansudah terampil); (b) menetapkan tingkatan kompetensi yangakan diukur (setingkat di bawah dan atau setingkat diatasnya);dan (3) menetapkan aspek kompetensi yang akan diukur untuksetiap tahap pengerjaan tugas (tahap persiapan/perencanaan,tahap produksi, dan tahap akhir).2) Jumlah dan objektivitas produkSemakin banyak jenis produk yang dinilai untuk masing-masingkompetensi, akan semakin handal kesimpulan yang dihasilkan.Penilaian produk yang objektif adalah penilaian yang tidakdipengaruhi oleh jenis bahan, pilihan karya peserta didik, danpendidik yang menilai. Agar penilaian objektif, pendidik harustetap berpegang pada kompetensi atau keterampilanmenggunakan alat/bahan dan prosedur kerja yang benar sertakualitas teknis dan estetik karya peserta didik.Pengelolaan ProdukDalam menilai produk, pendidik harus mengelola karyapeserta didik yang jumlahnya tidak sedikit dan mencatat hasilpenilaiannya. Biasanya pendidik sudah merencpeserta didikanjenis produk yang harus dikumpulkan oleh peserta didik selamasatu tahun ajaran. Jenis produknya tergantung pada spesifikasitugas yang diberikan kepada peserta didik. Spesifikasi tugas iniyang dijadikan sebagai dasar penilaian hasil karya peserta didik.Spesifikasi tugas, yang tercantum pada lembar kerja, dapatbersifat umum (tidak rinci) atau bersifat rinci. Spesifikasi tugasyang bersifat umum memberi keleluasaan bagi peserta didikuntuk berkreasi.Spesifikasi tugas sebaiknya berisi hal-hal sebagai berikut:1) Ada batasan (deskripsi pada lembar kerja tentang bahan/alatkerja apa saja yang dapat digunakan untuk membuat karyatertentu) pada tahap persiapan/perencanaan. Batasan ini

Page 89: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

84 Pusat Penilaian Pendidikan

diperlukan untuk membantu peserta didik agar dapatmemfokuskan diri pada proses kerja. Selain itu, untukmempermudah pendidik dalam menilai keterampilan atauaspek kompetensi yang diukur dalam tugas tersebut.2) Merinci langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didikdalam membuat karya tertentu. Hal ini akan membantupeserta didik untuk memfokuskan diri pada langkah-langkahyang akan dinilai.3) Membuat kriteria penilaian secara jelas. Rincian tentangaspek, kompetensi, langkah/prosedur kerja, kualitas produkyang akan dinilai perlu ditulis secara eksplisit disertainilainya.Beberapa strategi yang dapat dilakukan untukmemastikan keadilan dan kehandalan penilaian produk antaralain sebagai berikut:1) Menggunakan berbagai produk peserta didik untuk menilaisatu kompetensi. Agar hasil penilaian dapat memberikankesimpulan tentang tingkat kompetensi peserta didik secaraakurat, penilaian harus didasarkan pada kumpulan beberapaproduk peserta didik (portofolio untuk setiap peserta didik),dan bukan hanya berdasar pada satu produk.2) Membuat rincian/spesifikasi tentang produk yang akandinilai.3) Membuat kriteria penilaian (beserta skornya) secaraeksplisit, jelas dan rinci dalam hal: aspek, kompetensi, langkahkerja, dan kualitas produk yang akan dinilai.Metode Penilaian ProdukPendidik sebaiknya menfokuskan diri pada kompetensiproduk yang sangat penting saja dan menyimpan sertamencatatnya secara efisien.Beberapa metode yang digunakanpendidik untuk menilai dan mencatat produk/hasil karya pesertadidik antara lain:

Page 90: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

85 Pusat Penilaian Pendidikan

1) Skala Penilaian Analitis/SPA (Analytic Rating)Skala Penilaian Analitis (SPA) adalah penilaian yang dibuatberdasarkan beberapa aspek pada hasil karya pesertadidik.Dalam hal ini pendidik menilai produk peserta didik dariberbagai perspektif atau kriteria.Misalnya, pada jurusanfotografi, foto hasil karya peserta didik dinilai dari segiketerampilan teknis dan kualitas hasil foto secara visual.SPA biasanya digunakan untuk menilai kemampuan padatahap persiapan/perencanaan dan tahap akhir.Pada kedua tahaptersebut pendidik dapat menilai desain atau hasil kerja pesertadidik dari berbagai perspektif atau kriteria.Untuk setiapketerampilan yang diukur, ditentukan beberapa kriteria yangharus dipenuhi.Berikut adalah contoh Skala penilaian Analitis.Contoh.Penggunaan analytic rating di jurusan seni dandesain.

No. Kriteria Tingkat kemampuan1 2 3 4 51 Pemikiran dan ekspresi yangkreatif2 Ketekunan dalam riset3 Keterampilan teknis4 Pemahaman karakteristik danfungsi dari media yang dipilih5 Pemahaman dasar-dasar desain6 Evaluasi diri sendiri (Sumber: ACER)Catatan: Skala bergerak dari 1 – 5, skala nilai yang terendah (1)menunjukkan kualitas keterampilan yang rendah, sedangskala nilai yang tinggi (5) menunjukkan kualitas keterampilanyang tinggi.

Page 91: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

86 Pusat Penilaian Pendidikan

Ada beberapa cara pencatatan hasil penilaian dalam SPA,yaitu pencatatan dengan menggunakan tiga kategori (rendah –sedang – tinggi), lima kategori (nilai 1 – 5), atau enam kategori(sangat tinggi – tinggi – sedang – rendah – sangat rendah – tidaktampak).Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun SPA:(1) Kriteria yang ditetapkan harus berdasarkan keterampilanyang menjadi tujuan pembelajaran. Semakin mirip antarakriteria dengan keterampilan yang menjadi tujuanpembelajaran, semakin sahih bukti atau data tersebut.Misalnya, tujuan pembelajaran: “Mampu menggunakan

elemen, keterampilan, teknik, dan proses seni untukmembentuk karya seni”, penilaiannya dapat dilakukanmelalui beberapa tugas dengan kriteria “Dapatmengeksplorasi berbagai teknik dan menentukan satu teknikyang tepat untuk media tertentu”. Kriteria tersebutmerupakan contoh perilaku yang mencerminkanketerampilan pada tujuan pembelajaran tersebut.

(2) Untuk setiap kategori pada criteria, sebaiknya dibuatdeskripsi keterampilan yang diharapkan pada kategoritersebut.2) Skala Penilaian Holistik/SPH (Holistic Rating)Skala Penilaian holistik (SPH) adalah penilaian secaramenyeluruh terhadap produk.Penilaian holistik biasanyadigunakan untuk penilaian pada tahap akhir.Misalnya, penilaianterhadap kualitas produk dan penilaian terhadap kemampuanpeserta didik untuk mengevluasi produk/hasil karyanya.

Holistic rating terhadap kualitas hasil seni peserta didik:“Sejauh mana hasil seni peserta didik dapat mengkomunikasikanide peserta didik”. Pendidikdapat membuat skala penilaian yangmemiliki interval 0 – 4, dimana masing-masing kategori diikutideskripsi perilakunya.Berikut adalah contoh Holistic rating.

Page 92: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

87 Pusat Penilaian Pendidikan

3) Checklist (Daftar Cek)Pendidik biasanya menuliskan sejumlah keterampilan yangakan diukur dalam setiap tugas yang diberikan, dan kemudianmenilai apakah selama penyelesaian tugas tersebut peserta didiksudah menunjukkan keterampilan yang dimaksud. Jadi dalamchecklist hanya dinilai keterampilan yang dapat dilakukanpeserta didik (bukan kualitas karya peserta didik).Bila keterampilan yang akan diukur masih bersifat umum(misalnya mampu merancang bentuk dan menentukanbahan/alat yang diperlukan untuk membuat lampu duduk),pendidik masih mempertimbangkan berapa kali harusmelakukan pengamatan dan dalam konteks apa saja pengamatanitu dilakukan. Tetapi bila keterampilan yang akan diukur bersifatspesifik (misalnya menjahit keliman/lipatan pada baju), pendidikharus mempertimbangkan apakah perilaku tersebut merupakan

Sangat tinggiHasil karya mengandung pesan yang kuat dengan menggunakanelemen seni yang meyakinkan; keterampilannya prima, danpenyelesaian hasil yang baik.BaikPunya tujuan yang jelas, menunjukkan penggunaan elemen yangcukup, penyampaian pesan yang memadai. CukupMenggunakan elemen seni untuk mengkomunikasikan ide pokok,memiliki keterkaitan antara kesan dengan ide dan tujuan, tetapitanpa “rasa”. RendahKurang tampak tujuannya, tidak ada keterkaitan antara kesandengan ide. Tidak tampakTidak mengandung makna, tidak ada “rasa”, tidaktampak adanya kesan.

Page 93: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

88 Pusat Penilaian Pendidikan

indikator dari keterampilan yang diukur pada tujuanpembelajaran.Pada waktu menggunakan metode analitis atau holistik,pendidik dapat meminta bantuan orang lain untuk melakukanpenilaian, seperti: peserta didik, teman-teman sekelasnya, atauorang tuanya. Penilaian yang dilakukan oleh orang lain akanmembantu pendidik memperoleh informasi yang tidak dapatdiperoleh pendidik di kelas, seperti kemampuan peserta didikuntuk menganalisis dan mengevaluasi hasil kerjanya. Penilaiandari orang tua akan memberi informasi tentang proses/prosedurkerja di luar konteks sekolah. Misalnya keterampilan pesertadidik untuk memasak dan menyajikan makan malam.Dalam melakukan penilaian produk/hasil karya perludiperhatikan hal berikut:(1) Pedoman penskoran agar dibuatsejelas mungkin supaya skor dari penilai yang berbeda dapatdiperbandingkan;(2) Pelatihan untuk pendidik dalam melakukanpenilaian. Pendidik harus memiliki konsep yang sama tentangkriteria yang ditetapkan dalam penilaian.PelaporanPenilaian produk dapat digunakan untuk melaporkanprestasi belajar peserta didik. Estimasi tentang prestasi pesertadidik akan sahih, handal dan objektif bila bukti yang dijadikansebagai dasar dalam penilaian berkualitas baik. Kesahihanestimasi itu tergantung pada relevansi antara keterampilan yangdiamati pendidik dengan kompetensi yang dilaporkan.Kehandalan estimasi tergantung pada jumlah informasi ataukarya peserta didik yang dapat dinilai. Semakin banyak buktiyang dapat dinilai, semakin handal estimasi tersebut. Objektivitasestimasi tergantung pada sejauhmana hasil penilaiandipengaruhi oleh jenis karya yang dipilih peserta didik danpenilai.

Page 94: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

89 Pusat Penilaian Pendidikan

1) Pelaporan menggunakan cara holistikPelaporan prestasi peserta didik dengan menggunakan caraholistik adalah dengan membuat rata-rata nilai dari seluruh karyapeserta didik yang dinilai.Misalnya, terdapat 4 tugas yang dinilai.Seorang peserta didik memperoleh nilai sebagai berikut: 3 tugasberada pada level 3, dan 1 tugas berada pada level 4. Kesimpulanyang tepat adalah meletakkan peserta didik pada level 3 bagianatas (yang mendekati level 4).2) Pelaporan menggunakan checklistPelaporan peserta didik dapat juga dilakukan denganchecklist. Bila menggunakan cara ini, pendidik harus dapatmenentukan kriteria kapan seorang peserta didik dikatakansudah kompeten. Apakah cukup menguasai beberapakemampuan saja, hampir semua kemampuan, atau menguasaisemua kemampuan. Biasanya pendidik menggunakan kriteriabahwa untuk dikatakan kompeten pada level tertentu pesertadidik harus menguasai semua kemampuan kunci pada leveltersebut.Penilaian Proyek

Penilaian Proyek (project assessment) merupakan salah satubagian dari penilaian kinerja (performance assessment).Penilaian Proyek didefinisikan sebagai penilaian terhadap tugasyang harus diselesaikan dalam periode tertentu. Tugas yangdimaksud adalah suatu investigasi sejak dari pengumpulan,pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data,sedangkan periode untuk menyelesaikannya, misalnya, selamadua minggu, satu bulan, satu semester, atau lebih.Penilaian proyek juga dilakukan pada proses dan produkakhirdari tugas tersebut. Baik pada proses maupun produk,penilaian difokuskan sejak peserta didik merencanakan,membuat spesifikasi, mencatat, dan mengestimasi proyek yangakan digarapnya.

Page 95: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

90 Pusat Penilaian Pendidikan

Tujuan Penilaian ProyekPada pembelajaran di kelas, pendidik mungkin menekankanpenilaian proyek pada prosesnya dan menggunakannya sebagaisarana untuk mengembangkan dan memonitor keterampilanpeserta didik dalam merencanakan, menyelidiki, danmenganalisis proyek. Dalam konteks ini, peserta didik dapatmenunjukkan pengalaman dan pengetahuan tentang suatu topik,memformulasikan pertanyaan, dan menyelidiki topik tersebutantara lain melalui bacaan, wisata, dan wawancara. Kemudiankegiatan tersebut dapat digunakan untuk menilai kemampuanpeserta didik pada waktu bekerja mandiri atau bekerja dalamkelompok.Pendidik juga dapat menggunakan produk suatu proyekuntuk menilai kemampuan peserta didik dalammengomunikasikan temuan-temuan dengan bentuk yang tepatmelalui laporan.Apabila proyek digunakan pada penilaiansumatif, fokus biasanya terletak pada produknya.Perencanaan Penilaian ProyekDalam perencanaan penilaian proyek terdapat tiga hal yangperlu dipertimbangkan:(1) Kemampuan pengelolaanyaitujika peserta didik diberikebebasan yang luas, mereka akan mendapatkan kesulitandalam memilih topik proyek yang tepat. Mungkin merekamemilih topik yang terlalu luas sehingga sedikit informasiyang dapat ditemukan, dan mungkin juga kurang tepat untukmemperkirakan waktu pengumpulan data dan penulisanlaporan. Dengan demikian hendaknya guru memberi pilihantopik proyek untuk peserta didik.(2) Relevansi yaitu pendidik harus mempertimbangkanpengetahuan, keterampilan, dan pemahaman padapembelajaran agar proyek dapat dijadikan sebagai sumberbukti; dan

Page 96: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

91 Pusat Penilaian Pendidikan

(3) Keaslian yaitu pendidik perlu mempertimbangkan seberapabesar petunjuk atau dukungan yang telah diberikan padapeserta didik.Penentuan nilai pada proyek

(1)Metode JudgementPenilaian Proyek dapat dilakukan secara holistik maupunanalitik pada proses maupun produknya. Secara holistik,nilai tunggal mencerminkan kesan umum, sedangkan secaraanalitik, nilai diberikan pada beberapa aspek.(2) Keterbandingan JudgementPada pembelajaran di kelas, keterbandingan nilai proyektidaklah begitu penting. Akan tetapi, pendidik tetap harusyakin bahwa nilainya dapat dimengerti peserta didik. Padasituasi yang beresiko tinggi, nilai diberikan oleh penilai yangberbeda dan dengan konsistensi yang tinggi. Bila pesertadidik dapat memilih topik yang berbeda, pendidik dapatmemberi standar penilaian pada topik yang berbedatersebut.Penilaian dengan fokus pada prosesDalam pembelajaran di kelas, proyek dinilai dari berbagaikonteks dan untuk berbagai tujuan, yaitu dari penilaianformatif/diagnostik (yang berupa tugas bersama) hinggapenilaian sumatif (yang berupa penelitian individu). Penilaianproyek juga dapat menilai keterampilan maupun pengetahuanyang memerlukan aplikasi, seperti: merencanakan danmengorganisasikan penelitian, bekerja dalam kelompok,penyelesaian masalah, evaluasi terhadap temuan, dan arahandiri. Adapun manfaat dari kerja proyek adalah untuk menilaikemampuan peserta didik pada waktu melakukan kerja individumaupun kerja kelompok, kemampuan dalam

Page 97: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

92 Pusat Penilaian Pendidikan

mengatur/mengorganisasikan waktu dan kemampuan untukmerancang tugas secara berurutan.Berikut adalah cara-cara menilai keterampilan proyek yangsifatnya lebih umum berfokus pada proses, yaitu: perencanaanpenilaian, pembuatan spesifikasi penilaian proyek, cara penilaiandan pencatatan, dan cara melaporkan prestasi.(1) Perencanaan PenilaianHal-hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik pada waktumerencanakan penilaian proyek adalah: (a) adanya kesesuaiandengan kompetensi yang akan diukur; (b) jenis keterampilanyang akan diukur; dan , dan tujuan pembelajaran (dalamkurikulum) dengan aktivitas-aktivitas proyek.Aktivitas inilah yang dijadikan sebagai sumber buktitercapainya tujuan pembelajaran. Agar aktivitas proyek benar-benar dapat dijadikan bukti, pendidik harus mampu mengelolaproyek. Peserta didik jangan diberi keleluasaan mutlak, misalnya,untuk memilih topiknya sendiri (apabila topik terlalu sempit,sukar untuk mendapatkan informasi yang memadai danwaktunya terbatas).(2) Pembuatan Spesifikasi Penilaian ProyekPendidik dapat menggunakan sejumlah strategi di dalammembantu peserta didik untuk membuat perencanaan yangefektif dalam kerja proyek, seperti: pemilihan topik, pembuatandiagram tentang topik yang akan diteliti, pembuatan rinciantentang tahapan kerja, dan monitoring terhadap kerja proyek.Pemilihan topik dilakukan berdasarkan petunjuk yang dibuatoleh pendidik. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat memilihtopik yang sesuai sehingga topik yang dipilih tidak terlalu luasatau terlalu sempit.Pembuatan diagram tentang topik yang akanditeliti bertujuan untuk mempermudah peserta didik di dalammelihat hubungan antara ide atau topik yang diteliti.

Page 98: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

93 Pusat Penilaian Pendidikan

Dalam pembuatan rincian tentang tahapan kerja, prosespenelitian skala kecil ini diformulasikan oleh pendidik dengancara memberikan lembar kerja proyek kepada peserta didik.Tujuannya agar peserta didik dapat membuat kerangka proposalproyek beserta strategi kerjanya. Dengan lembaran ini, pesertadidik dapat merencpeserta didikan tahapan-tahapan yang akandilakukan sebelum mereka memulai penelitian. Selain itupendidik dapat menilai kemampuan perencanaan proyek yangdibuat peserta didik.Memonitoring kemajuan kerja proyeknya. Terdapatbeberapa metode yang digunakan pendidik untuk membantupeserta didik di dalam memonitoring kemajuan kerja proyeknya.Di antara metode tersebut, antara lain: memberikan jadwaluntuk masing-masing tahapan, memberikan lembar kemajuankerja. Sumber perkembangan ini dapat berbentuk checklist yaitudaftar seluruh kegiatan yang harus dilakukan peserta didik.Setiap kali peserta didik selesai melakukan suatu tahapan,pendidik memberi tanda (√) pada tahapan tersebut.(3) Penilaian dan PencatatanMutu dan manfaat informasi yang diperoleh dari pengamatankerja peserta didik dapat diperbaiki oleh pendidik dengan caramemfokuskan pengamatan pada hasil pembelajaran yangpenting dan dengan cara mencatat pengamatan secara sistematikmenggunakan ‘checklist’, holistik atau skala penilaian analitik.Informasi tersebut diperoleh pendidik melalui penilaian yangdilakukan oleh peserta didik sendiri, penilaian antar-kelompokpeserta didik, atau melalui penilaian yang dilakukan olehpendidik, peserta didik sendiri, antarpeserta didik, atauantarkelompok peserta didik dengan tujuan untukmembangkitkan semangat mereka di dalam merefleksikanketerampilan umum yang mereka lakukan pada waktu kerjaproyek.

Page 99: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

94 Pusat Penilaian Pendidikan

(4) PelaporanInformasi mengenai keterampilan umum peserta didik dapatdiperoleh pendidik dari hasil pengamatan proyek.Informasi iniselanjutnya dapat digunakan untuk melaporkan prestasi pesertadidik maupun untuk monitoring kemajuannya. Dalammonitoring, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan olehpendidik, yaitu: membuat perkiraan yang seimbang,mengombinasikan nilai dari proyek dengan nilai proyek lainnya,dan memonitoring perkembangan keterampilan dalam proyek.Dalam membuat perkiraan yang seimbang proses penilaianprestasi peserta didik dapat dilakukan secara langsung apabilapengamatan dan perkiraan kerja proyek mengukur hasil belajaryang terdapat pada kompetensi yang harus dikuasai.Mengombinasikan nilai proyek dengan nilailainnyadilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaransecara menyeluruh mengenai prestasi peserta didik dalambidang tertentu. Penggabungan nilai dari beberapa proyek sangatdimungkinkan karena banyaknya keterampilan proyek yangterdapat di dalam pembelajaran, serta memonitorperkembangan keterampilan pada lintas bidang pembelajaran.Penilaian dengan fokus pada produk akhirPenilaian proyek yang berfokus pada penilaian produk akhirmeliputi: mengumpulkan informasi mengenai subjek,menginterpretasikan data, dan mempresentasikan hasil. Adapuntahapan-tahapan yang harus diperhatikan pendidik meliputi:perencanaan penilaian, spesifikasi hasil proyek, penilaian danpencatatan, dan pelaporan nilai.1) Perencanaan PenilaianProyek yang digunakan untuk memonitor kemajuanpengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didikmengenai materi pembelajaran harus sesuai dengan targetkurikulum. Adapun bukti pencapaian diantaranya dapat dilihat

Page 100: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

95 Pusat Penilaian Pendidikan

melalui kemampuan pengelolaan proyek: struktur proyek,presentasi laporan proyek, dan laporan peserta didik mengenaimateri khusus dari subjeknya.Apabila struktur proyek terlalu luas dimana peserta didikmempunyai kebebasan yang luas untuk menentukan strukturnyasendiri, mereka akan mengalami kesulitan dalam mendefinisikantopik yang sesuai, mendapatkan informasi (apabila topikproyeknya terlalu sempit), atau di dalam menyelesaikan proyekdengan waktu yang terbatas (yaitu apabila topik proyeknyaterlalu luas). Apabila peserta didik diberi keleluasaan untukmenentukan sendiri jenis tugas proyek yang sangat tergantungpada peserta didik lain, maka akan sulit sekali untuk menentukanbagian mana dari laporan yang dibuat oleh peserta didiktersebut.2) Pembuatan Spesifikasi Hasil ProyekAda beberapa strategi yang digunakan oleh pendidik untukmembantu peserta didik di dalam menentukan parameterproyek. Strategi tersebut diantaranya meliputi pemilihan topik,rincian dari proses proyek, dan monitoring kerja proyek.Disamping itu, juga terdapat beberapa prosedur sistematik yangdapat digunakan untuk meningkatkan nilai proyek sebagai suatusumber bukti mengenai produk akhir. Adapun prosedur tersebutmeliputi: pembatasan pengumpulan data, petunjuk laporanproyek, pengomunikasian kriteria penilaian kepada pesertadidik, dan penilaian adanya bantuan dari pihak lain.Pembatasan pengumpulan dataCakupan dan metode pengumpulan data untuk proyekdibatasi oleh pendidik. Hal ini memungkinkan peserta didikuntuk memfokuskan perhatiannya pada kerja proyek dan jugamembantu pendidik di dalam menilai keterampilan tertentusesuai target kurikulum.

Page 101: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

96 Pusat Penilaian Pendidikan

Pemberian petunjuk mengenai laporan proyekPetunjuk ini sangat bermanfaat bagi peserta didik di dalammenyiapkan laporan proyek. Di dalam petunjuk ini biasanyasudah terdapat kerangka laporan untuk presentasi besertagambar/diagram. Dalam hal tertentu, yaitu apabila diperlukanlaporan yang cukup panjang, peserta didik diminta untukmenyerahkan kerangkanya terlebih dahulu yang meliputi:rencana laporan dan draft laporan.Pengomunikasian kriteria penilaian kepada peserta didikKomunikasi ini memungkinkan peserta didik untukmemfokuskan perhatiannya pada proyek sehingga dapatmeningkatkan nilai proyek sebagai suatu sumber bukti mengenaikemampuan peserta didik untuk mengidentifikasi danmengumpulkan informasi yang relevan, menganalisa danmenginterpretasikan data, dan mempresentasikan hasil secaraefektif.Kadang-kadang kriteria penilaian disertai denganpersentasi dari masing-masing target komponen proyek.Misalnya, suatu proyek di bidang teknik dinilai dengan bobot80% untuk komponen ‘produk akhir’ dengan rincian: 50% untukmateri laporan dan 30% untuk presentasi laporan.Penilaian adanya bantuan dari pihak lainProyek seringkali melibatkan keluarga, pendidik, dananggota masyarakat lainnya, sehingga untuk mendapatkanpenilaian yang valid mengenai prestasi peserta didik dalambidang tertentu diperlukan bukti yang menyatakan bahwalaporan proyek merupakan hasil kerja dari peserta didik yangbersangkutan.Jadi, dalam hal ini, pendidik harusmempertimbangkan seberapa banyak dukungan yang diterimaoleh peserta didik yang bersangkutan di dalam menyelesaikanproyek.Apakah laporan proyek tersebut merupakan hasil darikerja kelompok?apakah ada dukungan dari luar yang signifikan?

Page 102: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

97 Pusat Penilaian Pendidikan

3) Penilaian dan PencatatanMutu informasi yang diperoleh dari laporan proyek dapatditingkatkan dengan cara memfokuskan penilaian pendidik padakriteria yang memuat kompetensi yang penting dan dengan caramencatat penilaian tersebut secara sistematik. Kriteria penilaianyang jelas merupakan dasar dari petunjuk penilaian proyek yangjelas. Ada tiga cara yang umum digunakan oleh pendidik untukmencatat nilai laporan proyek, yaitu: skala penilaian holistik,skala penilaian analitik, dan pencatatan dengan checklist. Skala Penilaian HolistikPenilaian ini berdasarkan pada sekumpulan aspek/kriteriapenilaian yang memungkinkan mutu laporan proyek dapatdinilai secara keseluruhan.Dalam hal ini, pendidik biasanyamemberikan format penilaian diri kepada peserta didik. Skala Penilaian AnalitikDalam hal ini, pendidik membuat penilaian berdasarkankriteria tertentu yang dibuat baik secara rinci maupuntidak.Kriteria ini dapat disertai beberapa pertanyaan danperilaku yang diharapkan.Tujuannya agar dapatmeningkatkan reliabilitas penilaian pendidik terhadap kerjapeserta didik. Pencatatan ‘features’ proyekDalam hal ini, ada-tidaknya ‘features’ proyek dicatat olehpendidik. Skala penjenjangan ini digunakan untuk menilaipresentasi poster dari suatu proyek lintas-kurikulum.Informasi mengenai prestasi peserta didik pada targetpembelajaran tertentu dapat diperoleh melalui proyek.Manfaat proyek sebagai sumber informasi dapat ditingkatkanmelalui perencanaan serta melalui desain tabel pencatatanyang hati-hati.

Page 103: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

98 Pusat Penilaian Pendidikan

4) Hal-hal yang Berkaitan dengan KomparabilitasPenting sekali untuk diketahui bahwa proyekpeserta didikdapat dibandingkan antarpeserta didik, penilai, dansekolah.Untuk keperluan komparabilitas, beberapa hal perlumendapat pertimbangan, yaitu: perencanaan penilaian proyekyang meliputi spesifikasi proyek (topik, jadwal, bahan, dll);penilaian proyek yang meliputi pertimbangan mengenaispesifikasi kriteria, reliabilitas antarpenilai; dan objektivitasdalam meringkas dan melaporkan nilai peserta didik.D. PENILAIAN PORTOFOLIOPenilaian portofolio merupakan pendekatan baru yangakhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan untukdilaksanakan peserta didik di sekolah, selain pendekatanpenilaian yang telah lama digunakan.Di beberapa negara,portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas,baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaiansecara nasional.Secara nasional portofolio digunakan sebagaibahan untuk standarisasi.Penilaian portofolio digunakan di kelastentunya tidak serumit yang digunakan untuk penilaianportofolio secara nasional.Penilaian portofolio merupakan satualternatif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik(student achievement) melalui evaluasi umpan balik danpenilaian diri (self assessment).Dalam dunia pendidikan, kumpulan atau hasil kerja tersebutberisi pekerjaan peserta didik selama waktu tertentu yang dapatmemberi informasi bagi suatu penilaian yang objektif, yangmenunjukkan apa yang dapat dilakukan peserta didik dalamlingkungan dan suasana belajar yang alami. Hasil kerja dimaksudmenjadi ukuran tentang seberapa baik tugas yang diberikankepada peserta didik telah dilakspeserta didikan sesuai dengantujuan pembelajaran yang ada dalam kurikulum.Penilaian portofolio dapat terfokus pada proses belajarmengajar yang dapat memberikan informasi tentang kelebihan

Page 104: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

99 Pusat Penilaian Pendidikan

dan kekurangan peserta didik. Portofolio dapat menggambarkanperkembangan berkelanjutan peserta didik untuk menunjukkanperubahan diri peserta didik sejak awal sampai akhir dalam satuperode tertentu. Portofolio dapat memberi kesempatan kepadapeserta didik dan pendidik untuk menelaah kesesuaianpekerjaan dengan tujuan pembelajaran. Portofolio mampumerefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuanintelektual peserta didik dari waktu ke waktu.Dalam penilaianportofolio peserta didik memiliki kesempatan yang lebih banyakuntuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.Tujuan PortofolioTujuan portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harusdikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio.Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untukmencapai beberapa tujuan, antara lain: mengetahui perkembangan yang dialami peserta didik; mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung; memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yangterbaik; merefleksikan kesanggupan mengambil resiko danmelakukan ekperimentasi meningkatkan efektifitas proses pembelajaran; bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik danpendidik lain; membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positifpada peserta didik; meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri; dan membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan.Prinsip PortofolioAda beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikansebagai pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio disekolah, antara lain:

Page 105: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

100 Pusat Penilaian Pendidikan

Saling percaya (mutual trust) antara pendidik danpeserta didikDalam proses penilaian portofolio pendidik dan peserta didikharus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harusmerasa sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan, danmemiliki semangat untuk saling membantu. Oleh karena itu,mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Dengandemikian, akan terwujud hubungan yang wajar dan alami,yang memungkinkan proses pendidikan berlangsung denganbaik.

Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara pendidikdan peserta didikKerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan hasil penilaiannyaperlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Pelanggaran terhadapnorma ini, selain menyangkut etika, juga dapat memberidampak negatif kepada proses pendidikan pesertadidik/peserta didik.

Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik danpendidikPendidik dan peserta didik perlu merasa memiliki bersamaberkas portofolio. Oleh karena itu, pendidik dan peserta didikperlu menyepakati bersama di mana hasil karya yang telahdihasilkan peserta didikakan disimpan, dan bahan-bahanbaru yang akan dimasukkan. Dengan demikian pesertadidikakan merasa memiliki terhadap hasil kerjanya, danakhirnya akan tumbuh rasa tanggung jawab pada dirinya.

Kepuasan (satisfaction)Hasil kerja portofolio seyogyanya berisi keterangan-keterangan dan/atau bukti-bukti yang memuaskan bagipendidik dan peserta didik.Portofolio hendaknya jugamerupakan bukti prestasi cemerlang peserta didik dankeberhasilan pembinaan pendidik. Kesesuaian (relevance)Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yangberhubungan dengan tujuan pembelajaran yang sesuai

Page 106: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

101 Pusat Penilaian Pendidikan

dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum. Penilaian proses dan hasilPenilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil.Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatanperilaku harian peserta didik(anecdot) mengenai sikapnyadalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajarandan sebagainya. Aspek lain dari penilaian portofolio adalahpenilaian hasil, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yangdiberikan oleh pendidik.Fungsi PortofolioPortofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpananhasil pekerjaan peserta didik, tetapi juga merupakan sumberinformasi untuk pendidik dan peserta didik.Portofolio berfungsiuntuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik.Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaanyang telah dilakukan peserta didik, sehingga pendidik danpeserta didik berkesempatan untuk mengembangkankemampuannya. Portofolio dapat pula berfungsi sebagai alatuntuk melihat (a) perkembangan tanggung jawab peserta didikdalam belajar, (b) perluasan dimensi belajar (c) pembaharuankembali proses belajar-mengajar, dan (d) penekanan padapengembangan pandangan peserta didik dalam belajar.Bentuk PortofolioSecara umum penilaian portofolio dapat dibedakan menjadilima bentuk, yaitu portofolio ideal (ideal portfolio), portofoliopenampilan (show portfolio), portofolio dokumentasi(documentary portfolio), portofolio evaluasi (evaluationportfolio), dan portofolio kelas (classroom portfolio) (Nitko,2000). Sedangkan Fosters dan Masters (1998) membedakanpenilaian portofolio kedalam tiga kelompok, yaitu: portofoliokerja (working portfolio), portofolio dokumentasi (documentaryportfolio), dan portofolio penampilan (show portfolio).

Page 107: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

102 Pusat Penilaian Pendidikan

Bentuk portofolio tersebut memiliki deskripsi danpenekanan yang berbeda satu sama lain. Tetapi, untukmembedakan bentuk portofolio tersebut diperlukankarakteristik dan format ideal. Dalam buku ini, hanya akandiuraikan tiga macam portofolio, yaitu: portofolio kerja,portofolio dokumentasi, dan portofolio penampilan.1) Portofolio KerjaPortofolio kerja (working portfolio) sangat identik denganpekerjaan para artis, pelukis atau fotografer seperti sketsa,catatan, draft setengah jadi, dan pekerjaan yang telah jadi yangdigunakan untuk memonitor perkembangan dan menilaicarapeserta didik mengatur atau mengelola belajar mereka. Hasilpekerjaan peserta didik yang paling baik dapat menjadi petunjukapakah peserta didik telah memahami program pembelajarandan dapat merupakan bahan masukkan bagi pendidik, baik untukmengetahui pencapaian kurikulum maupun sebagai alatpenilaian formatif.Berbagai macam tugas yang setara atau yang berbedadisajikan kepada peserta didik.Peserta didik boleh memilihtugas-tugas yang dianggapnya cocok untuk mereka.Pendidik jugadapat memutuskan apa yang harus dikerjakan peserta didik.Peserta didik dapat bekerja sama dengan peserta didik lain dalammengerjakan tugas tertentu. Portofolio kerja menyediakan datatentang carapeserta didik mengorganisasikan dan mengelolakerja.Portofolio kerja adalah usaha mandiri yang telah dilakukanpeserta didik, atau usaha bersama dari kelompok peserta didik.Hal-hal yang harus dilakukan peserta didik dan dinilai dalampenilaian portofolio antara lain berupa draft, pekerjaan yangbelum selesai, atau pekerjaan terbaik / kerja bisa dilakukanpeserta didik.Hasil kerja peserta didik dalam penilaian portofoliojenis ini digunakan dalam diskusi antara peserta didik danpendidik. Ini akan membuat pendidik mengetahui kemajuanpeserta didik, dan memungkinkan pendidik menolong pesertadidik untuk mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, serta

Page 108: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

103 Pusat Penilaian Pendidikan

kelayakan dalam merancang dan meningkatkan pengajaran.Beberapa keuntungan portofolio kerja antara lain:

Fokus pada penilaian formatif dan diagnostikKeberhasilan portofolio kerja bergantung pada kemampuanuntuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuandalam proses belajar mengajar baik dari sudut pandangpeserta didik maupun sudut pandang pendidik. Portofoliokerja harus memungkinkan peserta didik untuk melakukan“refleksi diri”, yaitu peserta didik mampu belajar tentang dirimereka sendiri sebagai pemikir, sebagaimana juga merekadapat mengembangkan kemampuannya dalam hal-halkhusus. Portofolio kerja harus memungkinkan peserta didikuntuk melihat dan mengevaluasi langsung perkembanganyang terjadi pada peserta didik, dan juga untuk melihatkeefektifan proses belajar mengajar yang ia lakukan.Portofolio kerja yang baik akan menunjukkan pencapaian

Bagi peserta didik: mengendalikan pekerjaannya; merasa bangga atas pekerjaannya; merefleksikan strategi; merancang tujuan; dan memantau perkembangan.

Bagi pendidik: kesempatan untuk memikirkan kembali artisuatu hasil pekerjaan; meningkatkan motivasi mengajar; dan memperbaiki proses pembelajaran.

Page 109: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

104 Pusat Penilaian Pendidikan

program pengajaran yang optimum selain juga dapatmerupakan masukan bagi pendidik. Portofolio kerjamerupakan hal yang utama dalam kurikulum dan merupakanalat untuk penilaian formatif.Kerjasama yang efektif antara pendidik dan peserta didikmerupakan sesuatu yang sangat penting dalam portofoliokerja. Pendidik harus meyakinkan peserta didik bahwa apayang dilakukan peserta didik harus sesuai dengan tujuanpembelajaran yang telah ditentukan, sehinggaperkembangan peserta didik dapat dipantau dari waktu kewaktu. Hal yang paling penting adalah untuk menemukansesuatu yang seimbang antara peserta didik dan pendidikuntuk mengontrol isi portofolio. Pertemuan pendidik dan peserta didikHal yang paling utama dalam penilaian portofolio adalahadanya pertemuan antara pendidik dan peserta didik.Pertemuan reguler antara pendidik dan peserta didik dapatmenyajikan rencana untuk penilaian diri yang dilakukanpeserta didik.Pertemuan antara pendidik dan peserta didik bertujuanuntuk melihat perkembangan peserta didik lebih awal danmemberikan masukan kepada peserta didik apabiladipandang perlu. Selama pertemuan pendidik memberikanperhatian penuh pada pemilihan hasil kerja peserta didik.Dalam proses ini dapat juga diajukan pertanyaan-pertanyaanseperti:

(1) Bagaimana kamu mengorganisasikan portofolio?(2) Mengapa kamu melakukannya dengan cara ini?

Page 110: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

105 Pusat Penilaian Pendidikan

Pendidik perlu memperhatikan kemampuan dan prosesbelajar peserta didik. Peserta didik perlu dimotivasi tentangapa yang harus mereka lakukan. Pertemuan portofoliomemungkinkan untuk merancang prioritas tujuan. Apa yangharus dilakukan kemudian, apa yang harus dipelajarikemudian? Jawabannya mungkin sangat sederhana sepertimembaca buku atau belajar menulis puisi.

Pertemuan PortofolioBeberapa pertanyaan berikut mungkin dapat diajukankepada peserta didik dalam pertemuan antara pendidikdengan peserta didik. Seringkali kamu menulis dalam kegiatan membaca danmenulis (membuat ringkasan dari buku tertentu)?o Bacaan mana yang paling kamu sukai?o Mengapa kamu menyukai bacaan tertentudibandingkan dengan yang lainnya?o Tulisanmu yang mpeserta didikah yang palingbaik?o Mengapa kamu pikir tulisanmu itu yang palingbaik?

Ceritakan tentang tulisan yang kamu buat!o Mengapa tulisanmu ini sangat penting bagimu?o Mengapa kamu memutuskan tulisan semacamini?o Dari peserta didikah kamu memperoleh gagasan(ide) untuk menulis semacam ini?o Maukah kamu membacakan tulisanmu?o Apakah kamu menemukan kesulitan waktumenulis ini?o Apakah kamu mendapat bantuan dari orang lainketika kamu menulis?

Bagaimana perkembangan tulisanmu sejak

Page 111: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

106 Pusat Penilaian Pendidikan

Sumber portofolio kerjaProses pengumpulan (collecting), refleksi (reflecting), dandiskusi tidak selalu menjamin kualitas portofolio yangdihasilkan. Portofolio kerja menolong pendidik untuk secaraterus menerus, melakukan penilaian informal tentangkemajuan belajar peserta didik. Namun hal tersebutbergantung kepada kualitas isi portofolio yangmenggambarkan hasil belajar. Karena itu tantangan untuk

Pernyataan Peserta didikSaya telah mencoba untuk memahami apa yang harussaya lakukan dari semua gambar dan tulisan yang telahsaya kerjakan dalam waktu yang cukup lama. Sayamendapatkan banyak gagasan yang tidak dapat sayalupakan.Tetapi, terkadang saya bingung untukmemilih tulisan dan gambar yang perlu saya masukkanke portofolio. Saya merasa tidak yakin dengan apayang saya pahami dan saya tulis. Haruskah sayamembuang tulisan-tulisan dan gambar-gambar ini?Komentar pendidikBisa saja kamu tidak mengambil tulisan dan gambaryang telah kamu hasilkan, jika kamu merasa raguuntuk memasukkannya.Tetapi ada baiknya sayasimpan dalam portofolio.Banyak sekali gagasan yangbaik dalam gambar dan tulisanmu itu.Kamu bisa sajamemasukkan gagasanmu itu ke dalam bab-babtertentu. Saya melihat gambar yang kamu buat sangatbagus. Jadi sayang jika dibuang. Akan lebih bagus kalaukamu buat tulisan lain dari gambar yang bagus itu?Tetapi, mengapa kamu menggambar keempat gambaritu?

Page 112: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

107 Pusat Penilaian Pendidikan

pendidik adalah bagaimana mengembangkan portofoliokerja yang menyajikan hasil kerja tentang hasil belajar yangrelevan, untuk mengembangkan kegiatan belajar (kelas)yang didefinisikan secara luas yang memungkinkan pesertadidik dapat mengembangkan kemampuan mereka secaraoptimum (Kathy Mclean dan Helen Campagna-Wildash,1994). Selain itu, portofolio kerja yang dihasilkanhendaknya memungkinkan peserta didik untuk memilikijumlah tugas yang cukup untuk memantau perkembangankemampuan dirinya.Pendidik memerlukan peserta didik untuk menyediakanpengenalan umum pada portofolio mereka atau komentarterhadap hasil karya yang terpilih. Hal ini akan menolongpeserta didik untuk lebih memfokuskan pada pikirannya. Halini juga menyediakan tahap awal bagi peserta didik untukberdiskusi dan mengevaluasi kemajuannya.Pendidik biasanya menyediakan penilaian diri (selfassessment) dan kuesioner yang digunakan oleh pendidikmaupun oleh peserta didik. Penilaian diri adalah penilaianyang digunakan peserta didik untuk menilai hasil kerjamereka. Peserta didik harus memiliki kemampuan (skill),pengetahuan (knowledge),dan keyakinan diri (confidence)untuk mengevaluasi kegiatan yang sedang dia kerjakan, danperkembangan hasil kerjanya ketika dia bekerja sebagaipelajar yang mandiri.

2) Portofolio DokumentasiPortofolio dokumentasi adalah koleksi hasil kerja pesertadidik yang khusus digunakan untuk penilaian. Tidak sepertiportofolio kerja yang pengkoleksiannya dilakukan dari hari kehari, dokumentasi portofolio adalah seleksi hasil kerja terbaikpeserta didik yang akan diajukan dalam penilaian. Dengandemikian portofolio dokumentasi adalah koleksi dari

Page 113: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

108 Pusat Penilaian Pendidikan

sekumpulan hasil kerja peserta didik selama kurun waktutertentu.Portofolio dokumentasi tidak hanya berisi hasil kerja pesertadidik, tetapi semua proses yang digunakan oleh peserta didikuntuk menghasilkan karya tertentu. Portofolio dokumentasimisalnya dalam penilaian portofolio bahasa Inggris, mungkintidak hanya berisi tentang hasil akhir tulisan peserta didik, tetapijuga berbagai macam draf dan komentar peserta didik tentanghasil tersebut, termasuk juga proses sampai di hasilkannyatulisan tersebut. Draf dan komentar peserta didik harus di pilihuntuk menyajikan draf yang paling bagus dari yang dihasilkanpeserta didik. Semua ini dilakukan dalam rangka menunjukanproses penulisan, dan pendidik dapat menggunakannya sebagaibahan penilaian dan pengkajian tentang bagaimana peserta didikmerencpeserta didikan, dan menghasilkan tulisan serta caramereka menulis.Isi penilaian portofolio harus menyajikan suatu bukti yangberkaitan dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaianhasil belajar yang telah ditentukan. Untuk menunjukan hal ini,kegiatan belajar mengajar harus sesuai dengan indikatorpencapaian hasil belajar yang telah ditentukan. Jika kemampuanproblem solving sebagai salah satu tujuan yang hendak dicapaidalam pelajaran matematika misalnya, tetapi kegiatan belajarmengajar di kelas hanya memfokuskan pada latihan menghitung,maka hasil kerja peserta didik tidak akan menunjukkan hasilkerja yang berkaitan dengan problem solving sebagai bagian dariportofolio dokumentasi, melainkan hanya menghitung.Kriteria koleksi dapat digunakan untuk meyakinkan bahwaisi dari portofolio dokumentasi sudah sesuai dengan indikatorhasil pembelajaran.Jika tujuan instruksional sangat luas, makahasil kerja yang diperlukan juga sangat luas. Tujuan instruksionalterkadang termasuk tujuan pembelajaran yang lebih luasketimbang hanya kemampuan dan pengetahuan.Dengan demikian, portofolio dokumentasi juga mencakupusaha peserta didik dan aplikasi seperti: perilaku, partisipasi

Page 114: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

109 Pusat Penilaian Pendidikan

dalam kegiatan di kelas, inisiatif, kerjasama; dan ketekunanmengerjakan tugasAturan dalam pemilihan hasil kerjaTujuan utama dilakukannya portofolio dokumentasi adalahuntuk penilaian, maka pendidik harus mampu menentukan hasilkerja peserta didik sebagai salah satu bukti yang dapatmenunjukkan pencapaian belajar peserta didik. Dalam prosesseleksi peserta didik memilih dan menyatukan semua pekerjaanmereka dal am dokumentasi portofolio. Pendidik kemudianmenyeleksi hasil kerja tersebut.Hal ini dilakukan untuk memberikesempatan kepada pendidik dan peserta didik dalam memilihhasil kerja peserta didik yang telah memenuhi kategori tertentu.Partisipasi peserta didik dalam proses seleksi memberikankesempatan kepada mereka untuk merefleksikan kerja mereka.Jika kriteria untuk portofolio dokumentasi telah disetujuibersama antara peserta didik dan pendidik, maka peserta didiktelah terlibat dalam proses penilaian portofolio.Menilai dan mencatat portofolioPortofolio dokumentasi berisi hasil kerja berdasarkan metodepenilaian yang luas. Portofolio musik misalnya, pendidik harusmengembangkan kriteria untuk menilai kelengkapan, keaslian,dan ketepatan notasi dalam komposisi, tetapi dapat juga tidakmenilai daftar penampilan selama satu semester.3) Portofolio PenampilanPortofolio penampilan (show fortfolio) digunakan untukmemilih hal-hal yang paling baik yang menunjukanbahan/pekerjaan terbaik yang dihasilkan oleh peserta didik.Tidak seperti portofolio dokumentasi, portofolio penampilanhanya berisi pekerjaan peserta didik yang telah selesai.Portofolio penampilan tidak mencakup proses pekerjaan,perbaikan, dan penyempurnaan pekerjaan peserta didik.

Page 115: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

110 Pusat Penilaian Pendidikan

Portofolio penampilan digunakan untuk tujuan seperti seleksi,sertifikasi, maupun penilaian kelas. Untuk tujuan yang lebihrumit, yang memerlukan perbandingan, validitas perbandinganharuslah benar-benar diperhatikan oleh beberapa penilai salahsatunya reliabilitas, yaitu apakah sektor yang diberikan kepadahasil kerja peserta didik konsisten. Perencanaan Portofolio PenampilanPortofolio penampilan dirancang untuk menunjukkan hasilkerja peserta didik yang terbaik dalam mengukur kompetensitertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam kurunwaktu tertentu. Portofolio penampilan sangat berguna untukpenilaian sumatif yang bergantung seberapa baik isiportofolio mengacu pada tujuan pembelajaran yang telahditentukan, dan seberapa baik hasil kerja peserta didik telahmenunjukkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Keaslian hasil kerja peserta didikPenilaian yang valid haruslah menjadi ciri penilaianportofolio.Oleh karena itu, portofolio penampilan jugaharuslah menggambarkan hasil kerja peserta didik yangasli.Pendidik haruslah memperhatikan seberapa baguspekerjaan peserta didik yang telah diselesaikan.Apakah hasilpekerjaan itu merupakan karya sendiri ataukelompok?Apakah ada hubungan antara bimbingan pendidikdengan hasil kerja peserta didik?Hasil kerja yang asli merupakan hal yang paling penting dalampenilaian portofolio.Oleh karena itu, penilaian haruslahkonsisten dan adil bagi setiap peserta didik dan yangdilakukan oleh penilai yang berbeda. Dengan kata lain,kesepakatan bersama antarpenilai yang berbeda. Salah satupendekatan untuk meningkatkan tingkat inter-rater reliabilityadalah merumuskan kriteria yang spesifik yang akandigunakan dalam penilaian portofolio.Dalam pengembangan kriteria penilaian pendidik hendaknyadipertimbangkan konsistensi dan ketepatan kriteria penilaianyang akan digunakan.

Page 116: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

111 Pusat Penilaian Pendidikan

Merancang Penilaian PortofolioHal-hal yang perlu diperhatikan pendidik ketika merekamerancang penilaian portofolio :1) Penentuan Tujuan

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penentuantujuan penilaian portofolio sebagai berikut : Pendidik harus menentukan tujuan portofolio, apakahpendidikakan memantau proses atau mengevaluasi hasilakhir. Pendidik harus menetapkan apakah pengunaan portofoliountuk proses mengajar atau sebagai alat untuk penilaian. Pendidik harus menetapkan apakah portofolio dilakukandalam memantau perkembangan peserta didik ataukahpendidik hanya bermaksud mengoleksi hasil kerja pesertadidik. Penentuan tujuan potofolio akan sangat berpengaruhterhadap penggunaan jenis portofolio (penilaian portofoliokerja, penilaian portofolio dokumentasi, atau penilaianportofolio penampilan). Jika pendidik ingin mengevaluasi baik proses maupun hasilportofolio peserta didik, mungkin pendidikakanmenggunakan portofolio dokumentasi. Pendidik harus menentukan pihak yang akan terlibat untukapakah portofolio digunakan? Apakah portofolio digunakanuntuk menunjukkan proses belajar mengajar yang sedangberlangsung kepada orang tua, penilaian pada akhir tahunpembelajaran, pada akhir jenjang pendidikan, atau untukmemantau sistem

Tujuan utama dilakukannya portofolio adalah untukmenentukan hasil kerja dan proses bagaimana hasil kerja pesertadidik tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapatmenunjukkan pencapaian belajar peserta didik, yaitu telah

Page 117: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

112 Pusat Penilaian Pendidikan

mencapai kompetensi dasar dan indikator sesuai dengan yangtelah ditetapkan dalam kurikulum. Dalam proses seleksi untukmeningkatkan peserta didik dan juga partisipasi pendidik.Peserta didik memilih dan menyatukan semua pekerjaan merekadalam portofolio.Misalnya, jika peserta didik menulis paragraf,mereka diminta untuk menjelaskan mengapa peserta didikmelakukan penulisan paragraf tersebut.Pendidik kemudianmenyeleksi hasil kerja peserta didik yang lainnya.Hal inidilakukan untuk memberi kesempatan kepada pendidik danpeserta didik dalam memilih hasil kerja peserta didik yang telahmemenuhi kategori tertentu.Penilaian yang valid tentunya tidak bolehmencampurbaurkan standar kemampuan dan kemampuan dasardengan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kemampuanpeserta didik yang hendak dicapai dalam kurikulum.2) Isi PortofolioHal-hal yang perlu dilakukan dalam penentuan isi penilaianportofolio sebagai berikut : Pendidik harus menentukan bentuk portofolio yang akandilakspeserta didikan. Pendidik harus menentukan relevansi antara hasil karyapeserta didik dengan tujuan yang akan dinilai. Apakahpenilaian diri (self assessment), open ended, esai, audio, akandigunakan sebagai bagian penilaian portofolio? Apakahpendidikan memperbolehkan hasil kerjasama peserta didik? Pendidik harus menunjukkan hubungan antara pencapaianhasil belajar peserta didik dengan kompetensi dasar danindikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukandalam kurikulum. Pendidik harus menentukan hasil-hasil karya peserta didikyang akan digunakan sebagai bahan penilaian.

Page 118: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

113 Pusat Penilaian Pendidikan

3) SeleksiBeberapa hal yang sangat penting dalam evaluasi hasil belajarpeserta didik untuk portofolio adalah sebagai berikut: Pendidik harus menentukan cara penyeleksian terhadap hasilkarya peserta didik. Pendidik harus menentukan pihak yang melakukan seleksiterhadap hasil karya peserta didik. Apakah peserta didik ataupendidik yang akan bertanggung jawab dalam melakukanseleksi hasil karya peserta didik atau apakah peserta didikbekerjasama dengan pendidik dalam melakukan seleksi hasilkarya peserta didik? Pendidik harus menentukan dengan cara apakah pemilihanhasil karya peserta didik dilakukan, khususnya dalam rangkameningkatkan refleksi diri dan penilaian diri. Apakahpendidikan mengembangkan prosedur untuk melakspesertadidikan pemilihan? Dapatkah pendidik menggunakan prosespemilihan ini untuk melihat lebih dalam tentang kemampuanpeserta didik? Pendidik harus menentukan proses penilaian portofolio dikelas. Sistem apakah yang digunakan untuk melakspesertadidikan portofolio? Siapakah yang memiliki akses keportofolio dan kapan? (Lihat penilaian portofoliodokumentasi).4) Pengamatan dan PenilaianHal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamatan danpenilaian adalah: Pendidik harus membedakan antara penilaian portofoliosecara individual dan secara kelompok. Untuk memahami halini perhatikan kembali bab tentang penilaian portofoliodokumentasi dan penilaian portofolio penampilan. Pendidik harus membuat penilaian portofolio individu dankelompok ini sesuai dengan kompetensi dasar dan indikatorpencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.

Page 119: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

114 Pusat Penilaian Pendidikan

Pendidik harus memastikan dengan benar kriteria yang akandigunakan dalam penilaian portofolio baik yang akandigunakan untuk kelompok maupun untuk peserta didiksecara individu. Kriteria yang dikembangkan harus sesuai dengan indikatorpencapaian hasil belajar. Kriteria yang dikembangkan harus mencakup rentangkemampuan yang jelas mulai dari kemampuan yang kurangsampai kemampuan yang baik. Kriteria yang dikembangkan juga harus mudahdikomunikasikan kepada peserta didik, orang tua, atau punpihak lain sehingga mereka dapat dengan mudah memahamikriteria yang dimaksud. Kriteria penilaian haruslah terbebas dari perbedaan jeniskelamin peserta didik. Kriteria penilaian harus dapat digunakan oleh siapa saja(pendidik yang berbeda) dan dapat menghasilkan pengertianyang sama untuk hasil kerja yang sama.5) Kriteria PenilaianKetika tujuan penggunaan portofolio sudah ditentukan, danisi penilaian portofolio juga sudah ditentukan, maka halberikutnya adalah menentukan kriteria penilaian yangdigunakan untuk mengukur tujuan tersebut? Strategi apa yangdigunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan? Hal-halapa yang akan dipilih untuk dimasukkan kedalam portofolio danmemenuhi kriteria yang telah ditetapkan? Kriteria penilaian,sangat bergantung kepada karakteristik kompetensi dasar yangtelah ditentukan. Kriteria penilaian yang akan digunakan dalamportofolio harus mencerminkan isi yang akan dimasukkankedalam portofolio telah benar-benar mengandung buktikejadian yang diharapkan dalam indikator pencapaian hasilbelajar.

Page 120: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

115 Pusat Penilaian Pendidikan

Penggunaan penilaian portofolio dapat menjamin mutupendidikan apabila kriteria tentang proses dan hasil yang ingindicapai dirumuskan dengan jelas. Seperti hal-hal berikut ini: apa saja yang perlu dilakukan oleh peserta didik; bagaimana peserta didik melakukannya; waktu yang diperlukan; prasyarat yang perlu dimiliki; dan sarana dan prasarana yang harus digunakan.6) Format PenilaianTahapan berikutnya setelah penentuan kriteria penilaian adalahmenentukan format penilaian. Format penilaian yang disajikandalam bab ini dapat digunakan untuk menilai pencapaiankemampuan peserta didik sesuai dengan standar kompetensi,kompetensi dasar.Contoh 1 format penilaian portofolioBerikut ini akan disajikan contoh format penilaian bahasaIndonesia yang menggunakan lima kriteria, yaitu kurang sekali,kurang, sedang, baik, dan baik sekali, contoh format untukpenilaian matematika yang menggunakan angka 1 sampaidengan 10. Penggunaan kriteria seperti contoh tersebut tidaklahbaku. Bisa saja bervariasi.Hal yang paling penting adalah,biasanya penilaian portofolio tidak menggunakan angka seperticontoh penilaian matematika.Hal ini dilakukan untukmenghilangkan pemahaman pendidik dan peserta didik, bahwasegala sesuatu harus senantiasa dinyatakan dengan angka.Ke dua tabel berikut ini menunjukkan contoh format penilaianportofolio. Format penilaian selengkapnya yang disertai dengantugas yang harus dilakukan peserta didik untuk setiap matapelajaran akan disajikan dalam buku terpisah.

Page 121: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

116 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh Penilaian Portofolio Bahasa Indonesia Kelas 2 SD

Kompetensi DasarMenceritakanpengalaman pribadi Nama : AnwarTanggal : 26 Maret 2005Indikator PENILAIAN

Kurangsekali Kurang Sedang Baik BaikSekaliMenceritakanpengalaman pribadi,misal: pengalamanberenang di sungaidengan teman, belajarnaik sepeda, dll.Menjawab pertanyaantentang isi ceritateman dengan jelasDicapai melalui: Komentar Pendidik:Pertolonganpendidik Anwar sangat baik sekali dapatmenceritakan pengalaman yang betul-betul dialami sendiri di depan kelas.Seluruh kelasKelompok kecilSendiriKomentar Orang tua:

Page 122: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

117 Pusat Penilaian Pendidikan

Tabel ...

Contoh Penilaian Portofolio Matematika Kelas 2 SD

Kompetensi DasarMemahami konsep urutanbilangan cacah Nama : HafidzTanggal : 4 Februari 2005Indikator PENILAIAN1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Menentukan bahwakumpulan benda lebihbanyak, lebih sedikit,atau sama dengankumpulan lainMenentukan suatu bilanganlebih besar, lebih kecil,atau sama besardengan bilangan lainDicapai melalui: Komentar Pendidik:

Pertolonganpendidik Hafidz berkemampuan cukupdalam membandingkan bilangan. Seluruh kelas Kelompok kecil Sendiri

Komentar Orang tua

Page 123: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

118 Pusat Penilaian Pendidikan

Dengan memperhatikan beberapa contoh format beberapapenilaian portofolio tersebut, seluruh peserta didikakanberusaha untuk mencapai kompetensi dasar maupun indikatoryang telah dituangkan dalam format tersebut secara bersama-sama atau sendiri-sendiri atas bantuan pendidik. Hal yang perludilakukan adalah pendidik harus menyajikan tugas yang sesuaidengan tuntutan kompetensi dasar.Dengan diketahuinya tujuandilakukannya portofolio, peserta didik cenderung bekerjadengan sungguh-sungguh untuk mencapai kompetensi dasarmaupun indikator tersebut. Dengan demikian kompetensi dasardan indikator pencapaian hasil belajar harus dikomunikasikankepada peserta didik agar mereka mengetahui dengan pastiuntuk apa dan target apa yang harus dicapai. Apalagi, setelahhasil tugas dikembalikan kepada peserta didik dan hasil penilaianserta komentar pendidik sudah disampaikan.Peserta didikakandengan mudah mengetahui berhasil tidaknya mencapai standarkompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator.Bahan PenilaianHal-hal yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian portofoliodi sekolah antara lain sebagai berikut: penghargaan tertulis penghargaan lisan hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas-tugas olehpeserta didik daftar ringkasan hasil pekerjaan catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok contoh hasil pekerjaan catatan/laporan dari pihak yang relevan daftar kehadiran hasil ujian/tes presentase tugas yang telah selesai dikerjakan catatan tentang peringatan yang diberikan pendidik mpesertadidikala peserta didik melakukan kesalahan

Bahan-bahan tersebut dapat dipilih dan ditentukan yangdipandang relevan saja dan dapat pula dengan berbagai bahan

Page 124: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

119 Pusat Penilaian Pendidikan

lain apabila dipandang relevan dan perlu. Untuk menentukanbahan apa saja yang perlu dikumpulkan, ada dua pertanyaanpokok yang harus dijawab, yaitu : Bahan apa sajakah yang dapat memberikan informasi tentangperkembangan yang dialami peserta didik? Bahan apa sajakah yang dapat memberikan informasi yangbermanfaat dalam dalam pengambilan keputusan yangberhubungan dengan kurikulum dan pengajaran?Pendidik diharapkan tidak menentukan secara sepihakdalam menentukan bahan penilaian tersebut, tetapi harusmelibatkan peserta didik dengan melalui proses diskusi. Melaluiproses diskusi tersebut perlu dicapai kesepakatan bersamatentang bahan yang perlu dikumpulkan, cara mengumpulkannya,kriteria penilaian dan bobot penilaian untuk masing-masingbahan yang ditentukan. Hal ini penting supaya peserta didikmempunyai kesempatan untuk menyatakan kesulitan ataumasalah yang mungkin mereka hadapi ketika mengumpulkanbahan-bahan tersebut.Namun yang lebih penting dari itu, prosespengambilan keputusan dengan diskusi semacam ini dapatmenumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri peserta didikuntuk bekerja sesuai dengan yang diharapkan.Setelah ditentukan dan dipastikan bahwa setiap pesertadidik telah membuat dan memilih berkas portofolio, selanjutnyaperlu ditentukan caramengumpulkan dan menyusunnya dalamberkas portofolio yang telah disediakan, kemudian menentukandimana dan bagaimana menyimpannya.Waktu pengumpulan bahan perlu juga ditentukan denganjelas, kapan dimulai, dan kapan berakhir.Sepanjang waktutersebut peserta didik diminta untuk mengumpulkan bahan yangdapat diperolehnya secara terus menerus.Hasil kerja pesertadidik atau bahan yang diperolehnya perlu diberi keterangantentang waktu dan tanggalnya.Hal ini penting, supaya setiapperkembangan yang di capai peserta didik dari waktu ke waktudapat teramati dengan baik.

Page 125: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

120 Pusat Penilaian Pendidikan

Penggunaan penilaian portofolio dapat menjamin mutupendidikan apabila dapat dirumuskan kriteria yang jelas tentangproses dan hasil yang ingin dicapai. Oleh karena itu, pendidikperlu dapat merumuskan kriteria yang jelas, baik berhubungandengan proses pembelajaran maupun hasil yang diharapkandapat dicapai.5. Hambatan Penilaian PortofolioAda beberapa hambatan dalam penilaian portofolio disekolah. Hambatan-hambatan tersebut dapat terjadi dalamkondisi-kondisi, antara lain sebagai berikut: Apabila pendidik memiliki kecenderungan untukmemperlihatkan hanya pencapaian akhir. Jika hal ini terjadi,berarti proses tidak mendapat perhatian sewajarnya.Dengan demikian, peserta didikpun akan hanya berorientasipada pencapaian akhir semata dengan kecenderunganmelakukan berbagai upaya dan strategi, dan bahkanmungkin dengan menghalalkan segala cara. Dengandemikian, penggunaan portofolio dalam hal ini tidak dapatmengubah sikap dan perilaku peserta didik, yangsebenarnya diharapkan dapat terjadi dengan menjalani danmengalami proses pembelajarannya. Apabila pendidik dan peserta didik terjebak dalam suasanahubungan top-down, maka inisiatif dan kreativitas pesertadidik akan hilang. Pada akhirnya peserta didik hanyamenjadi manusia penurut dan mengikuti perintah. Suasanapembelajaran akan tidak bergairah. Segala sesuatu yangberlangsung dalam kelas akan sangat bergantung kepadapendidik. Pada akhirnya, pendidikan sekolah hanya akanmenghasilkan manusia-manusia pasif, yang tidak memilikiinisiatif dan kreativitas. Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dandetail, dapat juga menjebak. Peserta didik akan terjerumuske dalam suasana yang kaku dan mematikan, yang padaakibatnya juga akan mematikan kreativitas.

Page 126: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

121 Pusat Penilaian Pendidikan

Menyita waktu dan memerlukan tempat penyimpananberkas yang memadai, bila jumlah peserta didik cukup besar.Oleh karena itu, pendidik perlu mewaspadai beberapahambatan tersebut. Apabila kondisi ini dapat diwaspadai dandihindari, maka penggunaan penilaian portofolio akanbermanfaat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutupendidikan, sebagaimana yang kita harapkan.6) Analisis Hasil PenilaianPenilaian portofolio lebih menekankan pada penilaianproses dan hasil sehingga hasil penilaian portofolio memberikanpenilaian kesempatan kepada pihak-pihak yang berkepentingandalam kegiatan belajar mengajar untuk mengadakan negosiasimengenai pola pembelajaran dan pendewasaan peserta didik.Karena itu dalam pelaksanaannya portofolio dituntutmemberikan informasi secara menyeluruh mengenai: perkembangan pemahaman dan pemikiran peserta didikdalam kurun waktu tertentu tentang konsep, topik, dan isu; hasil karya peserta didik yang berkaitan dengan bakat danketerampilan khusus; dokumen kegiatan peserta didik selama periode dan kurunwaktu tertentu (setahun misalnya); dan refleksi nilai-nilai peserta didik sebagai individu baik segikognitif, afektif, maupun psikomotor.

Hasil penilaian portofolio pada umumnya dapat berbentukskor, grafik, atau deskriptif. Pekerjaan pendidik selanjutnyaadalah membuat suatu rumusan bagaimana skor itu akandianalisis dan ditafsirkan sehingga kesimpulan akhir tentangkemampuan peserta didik sudah merupakan nilai keseluruhanberbagai aspek. Dengan kata lainpendidik dituntut untukmengolah nilai setiap aspek itu dihargai dan diberi bobottertentu, serta bagaimana membuat kesimpulan akhir yangbersifat komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 127: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

122 Pusat Penilaian Pendidikan

7) Pelaporan hasil penilaian dan pemanfaatannya.Pada umumnya pendidik sering memandang bahwa laporanyang berbentuk pencapaian nilai peserta didik secara individualdan rata-rata kelas sudah dianggap memadai untuk dilaporkankepada pihak yang berkepentingan, walaupun dalam laporanseperti ini belum tergambarkan secara rinci apakah peserta didikmampu mencapai kriteria yang telah ditentukan.Ini berarti bahwa laporan yang diberikan pendidik tentangpeserta didiknya belum dikatakan cukup kalau sekedarmenginformasikan nilai yang diperoleh. Sebab bila laporan hasilpenilaian pendidik itu tidak dapat dibaca dan dianalisis secarajelas, maka mereka yang berkepentingan dalam pendidikan baikpeserta didik, pendidik, orang tua, kepala sekolah, atau pihak lainyang menggunakan informasi hasil penilaian tidak akan mampumemanfaatkan informasi keseluruhan peserta didik, khususnyakeberhasilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajarmengajar. Secara sistematis laporan hasil penilaian portofoliodan pemanfaatannya dapat dimanfaatkan oleh peserta didik,pendidik, dan orang tuaa. Laporan Untuk Peserta didikPenilaian portofolio sangat berguna bagi peserta didik untukmengetahui kemajuan dan kemajuan belajarnya terutamadalam hal: Umpan balik kemampuan pemahaman dan penguasaanpeserta didik tentang tugas yang diberikan pendidikselama kurun waktu tertentu: Mendorong peserta didik untuk meningkatkan prosespembelajaran agar lebih menguasai materi tertentu yangdianggap masih lemah khususnya melalui bahan-bahanyang telah dikumpulkannya; Umpan balik dalam mempertahankan prestasi yang telahdicapainya;

Page 128: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

123 Pusat Penilaian Pendidikan

Memahami keterbatasan kemampuan untuk menguasaimateri tertentu atau bidang kajian tertentu;b. Laporan Untuk PendidikPenilaian Portofolio sangat berguna bagi pendidik untukmengetahui kemajuan dan kemampuan belajar pesertadidiknya terutama dalam hal: Umpan balik kemampuan pemahaman dan penguasaanpeserta didik tentang tugas yang diberikan pendidikselama kurun waktu tertentu: Mengetahui bagian yang belum diketahui peserta didik Memperoleh gambaran tingkat pencapaian keberhasilanproses belajar mengajar yang telah dilakspesertadidikannya: Menentukan strategi pengajaran baik dalammenyampaikan materi maupun pemberian tugas danpenilaian kepada peserta didik; Menentukan penempatan peserta didik dalam programstudi baik dalam individu maupun kelompok; dan Memperoleh kecenderungan prilaku belajar pesertadidik terutama dikelas saat berinteraksi denganpendidik dan peserta didik lainnya;

c. Laporan untuk orang tua/wali peserta didikPenilaian portofolio sangat berguna bagi orang tua pesertadidik untuk mengetahui kemajuan dan kemampuan belajarputera-puterinya antara lain dalam hal: Pemahaman tentang kelebihan dan kelemahan putera-puterinya dalam belajar Penentuan program studi dan pendidikan lanjutan yangmungkin bisa dimasuki putera-puterinya;

Page 129: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

124 Pusat Penilaian Pendidikan

Peningkatan bimbingan yang hendak dilakukan orangtua peserta didik untuk meraih prestasi putera-puterinya; dan Peningkatan komunikasi dengan pihak sekolah dalammendidik putera-puterinya.

Page 130: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

125 Pusat Penilaian Pendidikan

BAB 4PENGOLAHAN, PELAPORAN DAN

PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN

Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untukmemantau proses belajar, menilai pencapaian hasil belajarpeserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki prosespembelajaran, mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajarpada peserta didik secara berkesinambungan, dan bahanpenyusunan laporan kemajuan hasil belajar peserta didik.Lingkup penilaian difokuskan pada tiga aspek yaitu: sikap,pengetahuan dan keterampilan. Pada kurikulum 2013 tiga aspektersebut dijabarkan menjadi empat kompetensi inti yaitukompetensi inti 1(satu): sikap spiritual, kompetensi inti 2(dua):sikap sosial, kompetensi inti 3 (tiga): pengetahuan, dankompetensi inti 4 (empat): keterampilan.Pengolahan hasil penilaian dilakukan untuk mendapatkanketercapaian hasil penilaian pada peserta didik yang akandigunakan sebagai bahan pelaporan. Pengolahan dilakukandengan memperhatikan skor hasil penilaian untuk penilaianpengetahuan dan keterampilan dan catatan hasil observasi untukpenilaian sikap spiritual dan sosial yang diperoleh peserta didikdari seluruh penilaian-penilaian yang diperoleh peserta didikdalam kurun waktu tertentu.Pelaporan hasil penilaian peserta didik merupakankegiatan menginformasikan hasil pencapaian kompetensipeserta didik. Pelaporan diberikan dalam bentuk laporan ataubuku rapor yang meliputi capaian sikap, pengetahuan, danketerampilanpeserta didik yang diberikan kepada pihak-pihakterkait (peserta didik, orang tua, dan kepala sekolah) dalam kurunwaktu tertentu.Pelaporan hasil penilaian disusun berdasarkan prinsipberikut.

PedomanPenilaianKelas oleh Pendidik

Page 131: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

126 Pusat Penilaian Pendidikan

1. Objektif, berarti laporan hasil penilaian berbasis padastandard dan kriteria yang telah ditetapkan serta tidakdipengaruh faktor subjektivitas penilai.2. Akuntabel, berarti laporan hasil penilaian dapatdipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolahmaupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, danhasilnya.3. Transparan, berarti standar, kriteria penilaian, dandasar pengambilan keputusan dalam laporan hasilpenilaian, dapat diakses oleh semua pihak.4. Informatif, berarti laporan hasil penilaian harus mampumemberikan informasi hasil pencapaian kompetensidengan jelas, tepat, dan akuratSelain digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensipeserta didik yang kemudian dilaporkan dalam bentuklaporan/buku rapor, hasil penilaian dimanfaatkan juga untukmendeteksi kelemahan atau potensi lebih jauh peserta didik yangbergunasebagai dasar program remedial atau pengayaan.Disamping itu hasil penilaian juga digunakan sebagaipertimbangan kenaikan kelas.A. Pengolahan Hasil Penilaian

1. Pengolahan Nilai SikapPenilaian sikap dilakukan dengan menggunakan metodeobservasi perilaku dengan menggunakan instrumen lembarobservasi atau jurnal. Penilaian diri dan penilaian antarteman dapat juga digunakan untuk melihat sikap pesertadidik, tetapi capaian hasil penilaian sikap terutama diperolehdari hasil observasi perilaku peserta didik selama prosespembelajaran.Hasil dari penilaian diri dan penilaian antarteman digunakan sebagaialat evaluasi diri tentang sikapdankemampuan peserta didik untuk memperbaiki prosespembelajaran atau dapat juga digunakan sebagai datakonfirmasi perilaku peserta didik. Sedangkan jurnal/catatan

Page 132: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

127 Pusat Penilaian Pendidikan

guru selain juga untuk memperkuat catatan perilaku pesertadidik juga dapat digunakan untuk mengisi saran-saran padabuku rapor. Pengolahan hasil penilaian sikap dapat dilakukanminimal 2 (dua) kali dalam satu semester, yaitu padapertengahan dan akhir semester. Pada pertengahan semesteratau akhir semester, guru kelas dan wali kelas berkewajibanmelaporkan hasil penilaian sikap, baik sikap spiritualmaupun sikap sosial secara deskriptif berdasarkan catatan-catatan hasil observasi yang dilakukan oleh guru matapelajaran selama proses pembelajaran di dalam maupun diluar kelas. Laporan penilaian sikap dibuat dalam bentukdeskripsi berdasarkan rapat dewan guru.Pengolahan hasil observasi untuk membuat deskripsisikap dilakukan dengan pendekatan evaluative judgmentguru terhadap perilaku peserta didik berdasarkan catatancatatan hasil observasi dan jurnal. Pengolahan dapatdilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:a. HolistikJudgment terhadap perilaku siswa secara menyeluruhdengan deskripsi yang eksplisit dari perilaku ideal(sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik)yang mencakup semua aspek sikap yang dinilai.b. Analitikjudgment terhadap perilaku siswa secara rinci untukaspek sikap yang dinilai dengan indikator perilaku yangeksplisit yang menggambarkan perilaku ideal (sangatbaik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik).Jadi dalam pengolahan sikap/perilaku peserta didik, sejakdari awal pembelajaran guru kelas/wali kelas/ sekolah harussudah mengembangkan indikator-indikator perilaku yangmenggambarkan nilai-nilai perilaku yang ideal sampai perilakukurang ideal yang akan dikembangkan di sekolah. Indikator-indikator inilah yang menjadi acuan untuk mendeskripsikanperilaku peserta didik.Deskripsi perilaku secaraHolistikatauindikator perilaku untuk analitik, bentuk formatnya dapatdirumuskan secara bersama antara guru dan sekolah denganmengacu kepada nilai (values) yang ingin dikembangkan yang

Page 133: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

128 Pusat Penilaian Pendidikan

disesuaikan dengan tahapan perkembangan moral pesertadidik.Rumusan yang dijabarkan tersebut merupakan rubricuntuk melakukan penilaian.Contoh Format Holistik

*Catatan: Nilai dalam format ini tidak baku, bisa disesuaikandengan kondisi sekolahContoh Format Analitik

Nilai DeskripsiPerilaku

Catatan

Sangat Baik (A)Baik (B)Agak Baik (C)Kurang baik (D)

Aspek Indikator Perilaku(4 level)

Nilai Catatan

Kejujuran Sangat Baik (A)Baik (B)Agak Baik (C)Kurang Baik (D)DisiplinTanggungjawabKesantunan

Page 134: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

129 Pusat Penilaian Pendidikan

Berikut ini contoh hasil observasi terbuka yang dilakukan guruuntuk sikap spiritual dan sosial.Tabel 4.1: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap spiritualNo Waktu

NamaPeserta

didikCatatan Perilaku

ButirSikap

1. 21/07/14 Ahmad Tidak mengikutisholat Jumat yangdiselenggarakan disekolah.

Ketaqwaan

Ramdani Menggangguteman yang sedangberdoa sebelummakan siang dikantin.

Ketaqwaan

2.422/09/14 Burhan Mengajak

temannya untukberdoa sebelumpertandingansepakbola dilapangan olahragasekolah.

Ketaqwaan

Andi Mengingatkantemannya untukmelaksanakansholat Dzuhur disekolah.

Toleransiberagama

3. 18/11/14 Dona Ikut membantutemannya untukmempersiapkanperayaan

Toleransiberagama

Page 135: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

130 Pusat Penilaian Pendidikan

*Format observasi tidak baku dan dapat diubah sesuai dengankebutuhan guruTabel 4.2: Catatan hasil observasi terbuka untuk sikap sosialNo Tanggal

NamaPeserta

didikCatatan Perilaku

ButirSikap1 21/07/14 Dona Menyelesaikan tugaslebih cepat dariwaktu yangditentukan

Tanggungjawab

26/08/14 Badrun Mengerjakan tugasmenulis denganmelihat pekerjaantemannya

Jujur

3 22/09/14 YaminDodi - Mengomunikasikanhasil tanpa ragu dan percayadiri

keagamaan yangberbeda denganagamanya disekolah.

4. 13/12/14 Rudi Menjadi anggotapanitia perayaankeagamaan disekolah.

Ketaqwaan

5. 23/12/14 Ani Mengajaktemannya untukberdoa sebelumpraktik memasakdi ruangketerampilan.

Ketaqwaan

Page 136: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

131 Pusat Penilaian Pendidikan

bangga dengankaryanya- Menjawabpertanyaan dengantepat dan tegas4 9/10/14 Agus - tidakmendengarkanteman lain yangmengemukakanpendapatnya dalamdiskusiPeduli

5 18/11/14 Amri Mau meresponpresentasi/ungkapan pendapatteman denganbahasa yang tidakmenyakiti/menyinggung

Santun

6 13/12/14 SitaDiahDini -Menulis dengan ideyang orisinal-Mengomentaripresentasi temandari -berbagai sudutpandang-Memberikanberbagai solusi darimasalah yangdisajikan

Kreatif

*Format observasi tidak baku dan dapat diubah sesuai dengankebutuhan guruLangkah-langkah pengolahan hasil observasi untukmembuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama

Page 137: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

132 Pusat Penilaian Pendidikan

pertengahan semester dan atau satu semester adalah sebagaiberikut: Wali kelas mengumpulkan catatan-catatan sikap yang dibuatguru mata pelajaran dan guru BK. Wali kelas mengelompokkan (menandai) catatan-catatansikap yang dibuat guru mata pelajaran dan guru BKke dalamindikator-indikator sikap spiritual dan sikap sosial yangsudah ditetapkan. Wali kelas membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritualdan sikap sosial berdasarkan indikator-indikator sikapspiritual dan sosial yang teramati dan dibandingkan denganacuan indikator-perilaku yang dibuat sekolah (Rubrik). Hasilpenilaian diri, penilaian antar teman, dan catatan guru dapatdigunakan untuk memperkuat hasil observasi.2. Pengolahan Nilai Pengetahuan (KI-3)Pengolahan hasil penilaian pengetahuan dapat dilakukansecara kualitatif maupun kuantitatif. Pengolahan secara kualitatifdilakukan terutama untuk keperluan diagnosis kelemahanpeserta didik yang dapat dilakukan melalui penilaian secara lisanmaupun tertulis. Pada pengolahan secara kualitatif, hasilpenilaian tidak ditekankan pada nilai dari hasil penilaiannya,tetapi lebih kearah evaluasi deskriptif tentang kemampuanpeserta didik. Sedangkan penilaian secara kuantitatif dilakukanuntuk mengetahui capaian pengetahuan peserta didik, sehinggadalam hal ini nilai hasil penilaian sangat diperhatikan.Penghitungan hasil penilaian secara kuantitatif dilakukan padaskor-skor hasil penilaian yang diperoleh dari hasil ulangan harian(UH), ulangan tengah semester (UTS), dan ulangan akhir semester(UAS) yang dilakukan dengan dengan menggunakan berbagaiteknik penilaian.Hasil penilaian diberikan dalam bentuk angkadengan menggunakan skala 0 – 100, predikat (A, B, C, dan D), ataudeskripsi.Penghitungan nilai capaian kompetensi peserta didik dalamsatu semester secara kuantitatif, dilakukan dengan langkah-

Page 138: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

133 Pusat Penilaian Pendidikan

langkah sebagai berikut:a). Menghitung nilai ulangan harian (NUH).Nilai ulangan harian merupakan nilai rata-rata yangdiperoleh dari hasil penilaian ulangan harianmelalui testertulis dan/atau penugasan untuk setiap KD. Dalamperhitungan nilai rata-rata DAPAT diberikan pembobotanuntuk nilai tes tertulis dan penugasan MISALNYA 60% untukbobot tes tertulis dan 40% untuk penugasan. Ulangan hariandapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk(cakupan materi yang luas) sehingga ulangan harian tidakperlu menunggu selesainya pembelajaran KD tersebut.Materi dalam suatu ulangan harian untuk KD gemukmencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakupoleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi sedikit,ulangan harian dapat dilakukan setelah pembelajaran lebihdari satu KD.Tabel 4.3 Contoh Pengolahan Nilai Ulangan HarianMata Pelajaran : ...Kelas/Semester : ...

No. NamaUH-1 UH-2 UH-3 UH-

4UH-

5UH-6 Rata-

RataKD

3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.6 3.7 3.81 Ani 75 60 80 68 66 80 79 67 90 73,882 Budi 71 78 67 69 91 76 66 87 75 75,553 Dstb). Menghitung nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS). NilaiUTAS diperoleh dari hasil tes tulis yang dilaksanakan padatengah semester. Materi Ulangan Tengah Semester mencakupseluruh kompetensi yang telah dibelajarkan sampai dengansaat pelaksanaan UTS.

Page 139: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

134 Pusat Penilaian Pendidikan

c). Menghitung nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS). Nilai UASdiperoleh dari hasil testulis yang dilaksanakan di akhirsemester. Materi UAS mencakup seluruh kompetensi padasemester tersebut.d). Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rataNilai Harian (NH), Ulangan Tengah Semester (NUTS), UlanganAkhir Semester (NUAS).Selanjutnya NUHpada Tabel 4.3 digabung dengan NUTS danNUAS untuk memperoleh nilai akhir seperti pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Contoh Pengolahan Nilai Akhir

Nama NUH NUTS NUAS NANA

PembulatanAni 73,89 90 80 79,45 79Budi 75,56 75 80 76,53 77...Pada contoh di atas (Tabel 4.4), NUTS dan NUAS dimasukkanke dalam tabel pengolahan nilai akhir semester tanpa dipilah-pilah nilai per KD berdasarkan nilai NUTS dan NUAS. Sebelummemasukkan ke dalam tabel tersebut, guru dapat memilah-milahnilai per KD hasil UTS dan UAS. Pemilahan nilai per KD tersebutberguna untuk mengetahui KD mana saja yang sudah dan belummencapai ketuntasan belajar untuk keperluan pemberianpembelajaran remedial dan pendeskripsian capaianpengetahuan dalam rapor.Penghitungan nilai akhir dapat dilakukan dengan pemberianbobot.Pemberian bobot diserahkan sepenuhnya pada satuan

Page 140: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

135 Pusat Penilaian Pendidikan

pendidikan. Berdasarkan data skor pada tabel 4.4, apabiladilakukan pembobotan NUH : NUTS : NUAS = 2 : 1 : 1,penghitungan nilai akhir (NA) Ani adalah:4

)801()901(73,89)(2NA = 79,45Pada jenjang SD, proses pembelajaran dilakukan secaratematik.Bentuk instrumen penilaian dapat dirancang denganmengacu pada stimulus yang bersifat tematik tetapi materi yangditanyakan untuk setiap butir soal tetap mengukur kompetensiyang diukur untuk mata pelajaran-tertentu yang terkait denganstimulus tersebut,atau penilaian dapat dirancang terpisah untukmasing-masing kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran.Penilaian yang mengacu pada stimulus tematik perlumenggunakan instrumen yang lebih mendalam untuk menggalilebih jauh kompetensi peserta didik, yaitu tes uraian.Berikut ini contoh format pengolahan nilai pegetahu- an untuktingkat SD:Tabel 4.5: Contoh format pengolahan nilai pengetahuan untuktingkat SDNama:NO ESENSIMAPEL KOMPETENSIDASAR/indikator Tema 1Skor testertulis/lisan/penugasan

Rata-rata Tema 1Skor tes tertulis/lisan/ penugasan Rata-rata1 2 3 4 1 2 3 41 PPKn2 BAHASAINDONESIA3 MTK

Page 141: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

136 Pusat Penilaian Pendidikan

4 IPS5 IPA6 SBDP7. Penjaskes3. Pengolahan Nilai KeterampilanNilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaiandengan menggunakan instrumen penilaian kinerja(praktik dan produk), projek dan portofolio. Keempatbentuk penilaian ini tidak harus dilakukan semuanyauntuk setiap KD, tetapi dipilih dan ditentukan denganmemperhatikan karakteristik mata pelajaran dan kompetensidasar yang sesuai untuk bentuk penilaian tersebut, waktu yangtersedia, dan koordinasi dengan mata pelajaran dalam saturumpun atau mata pelajaran lainnya untuk memastikan pesertadidik tidak terlalu banyak mendapatkan tugas keterampilan.Dari beberapa kali penilaian keterampilan yang dilakukanpada peserta didik, nilai keterampilan dapat menggunakan nilaioptimum apabila nilai-nilai yang diperoleh berasal dari penilaianyang mengukur kemampuan yang sama, misalnya pada matapelajaran Bahasa Indonesia, peserta didik diminta untukmembuat karangan anekdot sebanyak 3 kali, sehingga nilai yangdiperoleh diambil nilai yang tertinggi (optimum). Nilai akhirketerampilan diperoleh dari nilai rerata hasil penilaian yangdiberikan pada peserta didik.Penilaian kinerja dapat disinergikan dengan penilaianpengetahuan untuk kompetensi dasar yang sesuai dan jugaobservasi aspek sikap tertentu yang dapat teramati pada saatpeserta didik melakukan kinerja.Penilaian portofolio tidakdinilaikan kalau hanya dalam bentuk hasil karya terbaik karenahasil karya tersebut sudah ternilaikan pada saat pembuatan hasil

Page 142: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

137 Pusat Penilaian Pendidikan

karya tersebut.Dalam hal ini portofolio hasil karya dapatdideskripsikan dalam pelaporan. Portofolio dapat diberikan nilaiapabila diberikan dalam bentuk tugas atau projek yang samasecara berkalasehingga akan menggambarkan perkembangankemajuan dari tugas yang diberikan dalam rentang waktutertentu.Berikut ini contoh pengolahan hasil penilaian keterampilan(tabel 4.6):

Tabel 4.6: Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan

K D P r a k t i k P r o d u k P r o y e k P o r t o -f o l i o

S k o rA k h i r

K D *4 . 1 9 2 9 24 . 2 6 6 7 5 7 54 . 3 8 7 8 74 . 4 7 5 8 7 7 8 , 5 04 . 5 8 0 8 04 . 6 8 5 8 5N i l a i A k h i r S e m e s t e r 8 2 , 9 1 6P e m b u l a t a n 8 3

ℎ = 3,1 + 2,9 + 3,53 = 3,17Catatan:1. Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik dantugas yang sama. Oleh karena itu skor akhir adalahskoroptimum. Penilaian untuk KD 4.4 dilakukan 2 (dua) kalitetapi dengan teknik yang berbeda. Oleh karenanya skor

Page 143: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

138 Pusat Penilaian Pendidikan

akhir adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melaluiteknik yang berbeda tersebut.2. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui penilaian proyek. Nilai yangdiperoleh untuk kedua KD tersebut sama (dalam contoh diatas 87).3. Nilai portofolio tidak ada nilainya, tetapi ada deskripsi hasildari beberapa penilaian yang dilakukan untukmenggambarkan perkembangan kompetensi yang dicapaipeserta didik4. Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skorakhir keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan kebilangan bulat terdekat.Nilai Akhir keterampilan peserta didik dapat pula diberipembobotan untuk setiap bentuk penilaian, misalnya projeklebih tinggi dibandingkan dengan praktik.Contoh pembobotan penilaian kompetensi ketrampilan.

Nilai akhir untuk penilaian kompetensi keterampilan denganpembobotan tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Berikut ini 2 (dua) contoh format pengolahan hasilpenilaian keterampilan pada jenjang SD/MI:

Teknik BobotTes Praktik 2Projek 1Penilaian Portofolio 1Jumlah Bobot 4

NilaiAkhir =

(2 x Praktik) + (1 x Projek)+(1 x Penilaian Portofolio)4

Page 144: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

139 Pusat Penilaian Pendidikan

Format 1 rekapitulasi nilai keterampilan untuk setiapmuatan pelajaran (mapel) untuk setiap peserta didik.Nama: ………

NO ESENSIMAPEL KOMPE-TENSIDASAR/indikatorTema 1Skorpraktik/produk/ projek

skoroptimum/rerata 3 Tema 1Skorpraktik/produk/projekSkoroptimum/rerata

1 2 3 4 1 2 3 41 PPKn2 BAHASAINDO-NESIA3 MTK4 IPA5 IPS6 SBDPCatatan: Skor optimum/rerata diisi sesuai dengan hasilpenilaian yang diperoleh apakah optimum atau rerata

Page 145: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

140 Pusat Penilaian Pendidikan

Format 2: rekapitulasi hasil penilaian keterampilanpada jenjang SD/MI

REKAPITULASI PENILAIAN KETERAMPILAN SEMESTER INO NAMA IndikatorKeterampilan TEMA Skoroptimum/rata-rataDeskripsiI II III IV

123 DstCatatan: indikator keterampilan dijabarkan denganmenggunakan kata kerja operasional yang sesuai dengan bentukpenugasannya, misal: Peserta didik dapat menyajikan tekslaporan investigasi , Peserta didik dapat menyampaikan tekspidato

B. Pelaporan dan Pemanfaatan Hasil Penilaian

1. Pelaporan Hasil PenilaianPelaporan hasil penilaian peserta didik terdiri dari bukulaporan hasil pencapaian kompetensi dan portofolio. Bukulaporan hasil pencapaian kompetensi merupakan ringkasanhasil penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaranyang dilakukan peserta didik dalam kurun waktu tertentu.Laporan perkembangan dan hasil Pencapaian Kompetensipeserta didik secara rinci, disajikan dalam portofolio yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Buku LaporanHasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini. Hasilpenilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkankepada orang tua dan Pemerintah.

Page 146: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

141 Pusat Penilaian Pendidikan

Laporan hasil penilaian oleh pendidik berisi:a. Capaian kompetensi peserta didik yang diberikanminimal dalam bentuk angka 0 – 100, dan deskripsi untukcapaian pengetahuan dan keterampilan. Apabila akanditambahkan predikat (A, B, C, dan D) maka perluditetapkan rentang untuk masing-masing predikattersebut.b. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian sikap spiritual dansosial.Berikut adalah rambu-rambu dalam merumuskan deskripsisikap selama satu semester:a. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifatmemotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi

masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlubimbingan dalam hal ...

b. Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilakupeserta didikyang sangat baik dan/atau baik dan yangmulai/sedang berkembang.c. Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam hasilobservasi maupun jurnal, sikap peserta didik tersebutdiasumsikan BAIK.d. Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satusemester, deskripsi nilai/perkembangan sikap peserta didikdidasarkan pada sikap peserta didik pada masa akhirsemester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhirsemester dirumuskan, guru mata pelajaran, guru BK, danwali kelas harus memeriksa catatan-catatan sikap pesertadidik secara keseluruhan hingga akhir semester untukmelihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwasikap peserta didik tersebut telah menjadi sangat baik, baik,atau mulai berkembang.e. Apabila peserta didik memiliki catatan sikap KURANG baikdalam hasil observasi dan peserta didik tersebut belummenunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi sikap

Page 147: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

142 Pusat Penilaian Pendidikan

Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukankegiatan, dan toleran pada pemelukagama yangberbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.

Sangat santun, peduli, dan percaya diri; kejujuran,kedisiplinan, dan tanggungjawab meningkat.

peserta didik tersebut dirapatkan dalam rapat dewan gurupada akhir semester.Berikut adalah contoh rumusan deskripsi capaian sikap spiritualdan sosial:

Sikap spiritual:

Sikap sosial:

Penulisan capaian pengetahuan dan keterampilan pada rapordalam bentuk angka (NA) menggunakan angka yang sudahdibulatkan pada skala 0 – 100. Penggunaan predikat, dandeskripsi hasil capaian.Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaianpengetahuan dalam rapor.a. Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifatmemotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapimasih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlubimbingan dalam hal ....b. Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baikdan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yang penguasaannyabelum optimal.

Page 148: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

143 Pusat Penilaian Pendidikan

c. Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada bukti-buktipekerjaan siswa yang didokumentasikan dalam portofoliopengetahuan. Apabila KD tertentu tidak memiliki pekerjaanyang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebutdidasarkan pada skor angka yang dicapai.Contoh pengolahan dan pelaporan nilai pengetahuan padamata pelajaran Matematika kelas X semester I.

1 2 3 4 ...3.1 75 68 70 713.2 60 66 70 653.3 86 80 90 80 843.4 80 95 883.5 88 80 84

78

Rata2

1 Ani

Nilai RAPOR

KDNo Nama Hasil Penilaian ke

Keterangan:1. Penetapan batas ketuntasan oleh satuan pendidikan =702. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali,maka nilai pengetahuan pada KD 3.171

3706875

3. Nilai akhir rapor:

785

8389846571

4. Nilai predikat peserta didik diperoleh denganmenentukan nilai tersebut kedalam rentang predikatyang ditetapkan sekolah.

Page 149: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

144 Pusat Penilaian Pendidikan

Contoh skala nilai untuk penetapan predikat:Skala Predikat86 – 100 Sangat baik (A)70 – 85 Baik (B)56 – 69 Cukup (C)≤ 55 Kurang (D)5. Deskripsi berisi beberapa kompetensi yang sangat baikdikuasai oleh siswa dan kompetensi yang masih perluditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai siswa adalahKD 3.4 dan yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2.Contoh deskripsi dari hasil penilaian di atas:

Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaianketerampilan.a. Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yangbersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yangbernada positif. Hindari frasa yang bermaknakontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatandalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalamhal ....b. Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangatbaik dan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yangpenguasaannya belum optimal.

Memiliki kemampuan mendeskripsikan operasiaritmetika pada fungsi, namun perlu peningkatanpemahaman masalah kontekstual menggunakankonsep sistem persamaan linear tiga variabel

Page 150: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

145 Pusat Penilaian Pendidikan

c. Deskripsi capaian keterampilan didasarkan padabukti-bukti karya siswa yang didokumentasikandalam portofolio keterampilan. Apabila KD tertentutidak memiliki karya yang dimasukkan ke dalamportofolio, deskripsi KD tersebut didasarkan padaskor angka yang dicapai. Portofolio tidak dinilai (lagi)dalam bentuk angka.Contoh pengolahan dan pelaporan nilai kompetensiketerampilan.Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran SeniTari kelas X yang dilakukan melalui praktik pada KD 4.1 sebanyak1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali, KD 4.4 melalui produk sekali,dan Proyek 1 kali, kemudian untuk KD 4.3 dan 4.4 melalui proyeksecara bersamaan.

Keterangan: Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Skor Akhir diperoleh berdasarkannilai optimum, sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkanrata-rata karena menggunakan teknik yang berbeda. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakanskor akhir pada setiap KD.

K D P r a k t i k P r o d u k P r o y e kP o r t o -

f o l i o

S k o r

A k h i r4 . 1 8 7 8 74 . 2 6 6 7 5 7 54 . 3 9 2 9 24 . 4 7 5 8 2 7 8 , 5 0R e r a t a

8 3 , 1 2

5

Page 151: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

146 Pusat Penilaian Pendidikan

Nilai keterampilan 83,1254

78,50877592NA

83 (pembulatan). Nilai predikat diperoleh dengan menentukan nilai tersebutkedalam rentang predikat yang ditetapkan sekolah.Contoh skala nilai untuk penetapan predikat:

Skala Predikat86 – 100 Sangat baik (A)70 – 85 Baik (B)56 – 69 Cukup (C)≤ 55 Kurang (D) Nilai akhir keterampilan dilengkapai deskripsikompetensisingkat yang menonjol berdasarakan historipencapaian KD pada KI-4 selama satu semester. Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah:

2. Pemanfaatan Hasil PenilaianMelalui hasil penilaian kita dapat mengetahui kemampuandan perkembangan peserta didik, selain itu hasil penilaian dapatmemberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada satuanpendidikan tertentu.Berdasarkan hasil penilaian, kita dapatmenentukan langkah atau upaya yang harus dilakukan dalammeningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Pendidik, SatuanPendidikan, Orang Tua, Peserta didik, dan Pemerintah harusmemanfaatkan hasil penilaian formatif dan sumatif untukmeningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan mutu lulusan.

Memiliki keterampilan sangat baik dalammemeragakan ragam gerak tari sesuai denganiringan musik

Page 152: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

147 Pusat Penilaian Pendidikan

Hasil penilaian formatif dapat dimanfaatkan antara lain untuk:a. Memperbaiki rencana pembelajaran di masa mendatang,terutama dalam merumuskan tujuan pembelajaran, metodepembelajaran, dan teknik penilaian;b. Memperbaiki proses pembelarajan yang lebih aktif, kreatif,efektif, efisien, dan menarik;c. Mengulang kompetensi daras yang belum dikuasai pesertadidik sebelum melanjutkan dengan kompetensi dasar baru;d. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan pembelajaran,misalnya mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik padasuatau materi atau kompetensi dasar tertentu. Hasildiagnosis ini dapat dijadikan bahan dalam memberikanbantuan dan bimbingan belajar pada peserta didik tertentu.Hasil penilaian sumatif dapat dimanfaatkan anatara lain untuk:a. Membuat laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dalambentuk rapor setiap semesterb. Menata ulang seluruh rencana pembelajaran berdasarkanhasil penilaian sumatif terutama kelompok materi yang sulitdan belum dikuasainyac. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan istrumenpenilaian sumatif yang telah digunakan berdasarkan dataemprik yang telah diperoleh peserta didik.Penilaian yang dilakukan dengan profesional dapatdimanfaatkan oleh pendidik untuk: menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetapsesuai dengan rencana. Pendidik mengumpulkan informasisepanjang semester dan tahun pelajaran melalui berbagai

Page 153: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

148 Pusat Penilaian Pendidikan

bentuk penilian agar memperoleh gambaran tentangpencapaian kompetensi oleh peserta didik. mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang dialamipeserta didik dalam proses pembelajaran. Melalui penilaian,baik yang bersifat formal maupun informal pendidikmelakukan pengecekan kemampuan (kompetensi) apa yangpeserta didik telah kuasai dan apa yang belum dikuasai. mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkanterjadinya kelemahan dan kesalahan dalam prosespembelajaran. Pendidik harus selalu menganalisis danmerefleksikan hasil penilaian dan mencari hal-hal yangmenyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan secaraefektif. menyimpulkan apakah peserta didik telah menguasaiseluruh kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum ataubelum. Penyimpulan sangat penting dilakukan pendidik,khususnya pada saat pendidik diminta melaporkan hasilkemajuan belajar peserta didik kepada orang tua, satuanpendidikan, atau pihak lain seperti di akhir semester atauakhir tahun ajaran baik dalam bentuk rapor atau bentuklainnya.

Page 154: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

149 Pusat Penilaian Pendidikan

BAB VPENUTUPPenilaian hasil belajar oleh pendidik sangat besarpengaruhnya pada pembelajaran siswa, bagaimana merekabelajar, motivasi belajar, dan bagaimana guru mengajar karenatujuan penilaian kelas tidak hanya untuk penilaian sumatif saja,tetapi juga untuk keperluan diagnostik dan formatif. Untukmencapai tujuan penilaian tersebut maka penilaian harusdirancang tidak hanya dilakukan di akhir proses pembelajaranatau hanya menilai hasil belajar (assessment of learning) tetapijuga harus dirancang menyatu dengan pembelajaran sehinggapenilaian juga merupakan proses belajar (assessment for

learning), apalagi jika proses penilaian tersebut denganmelibatkan siswa, maka siswa akan belajar menjadi penilaidirinya sendiri (assessment as learning). Pada hakikatnya, penilaiterbaik bagi seorang siswa dalam proses belajar adalah dirinyasendiri. Bila penilaian dilakukan dengan tiga pendekatan di atas(assessment of, for, dan as learning) maka penilaian tidak hanyaterfokus pada hasil yang cenderung berdimensi kognitif, tetapipasti juga menilai proses yang berdimensi keterampilan dansikap.Kurikulum 2013 sebetulnya merupakan hasil evaluasiterhadap kurikulum 2004 dan menjadi penguat dalampeningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude),keterampilan (skill/psikomotor), dan pengetahuan (knowledge).Pada kurikulum 2013 selain ditekankan perlunya penilaian sikapyang bertujuan untuk membina dan membentuk sikap pesertadidik melalui penilaian sikap spiritual dan social selama prosespembelajaran, juga perlu dikembangkan teknik-teknik penilaianyang bervariasi dan terintegrasi untuk mengukur capaiankompetensi peserta didik. Penilaian harus mengukur tingkatberfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi (high-orderthinking), menekankan pada pertanyaan yang membutuhkanpemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), mengukur proseskerja siswa bukan hanya hasil kerja siswa, dan menggunakan

PedomanPenilaianKelas oleh Pendidik

Page 155: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

150 Pusat Penilaian Pendidikan

portofolio pembelajaran siswa. Tujuan akhir dari penilaian olehpendidik adalah membantu siswa berkembang menjadipembelajar sejati sepanjang hayat yang secara teraturmemonitor dan menilai kemajuannya (Manitoba Education andYouth, 2003)Perubahan pola pemikiran dalam kurikulum ini akanmengubah proses pembelajaran dan penilaian dalamimplementasi kurikulum 2013. Penilaian harus dilakukan untukmengukur ketiga ranah yaitu sikap, pengetahuan, danketerampilan secara seimbang dan terintegratif. Oleh sebab itupendidik perlu merancang dan mengembangkan berbagaiinstrumen penilaian untuk mengukur ketiga ranah tersebut.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan puspendik,kesiapan pendidik di SD, SMP, dan SMA khususnya pemahamanmengenai penilaian pembelajaran menggunakan kurikulum2013 masih belum memuaskan (masih kurang jauh dari 75).Beberapa pelatihan terkait dengan penilaian telah diikuti, namunpemerolehan pemahaman belum cukup jelas. Pendidik telahberusaha menerapkan penilaian pembelajaran menggunakankurikulum 2013 tetapi belum optimal karena menghadapiberbagai kendala dan kesulitan antara lain merencanakanpenilaian sikap dan keterampilan, kesulitan melaksanakanpenilaian sikap dan portfolio, pengaturan waktu untukmelaksanakan penilaian, tidak mempunyai cukup waktumenindaklanjuti hasil penilaian, kesulitan melaporkan hasilpenilaian, dan kesulitan mendeskripsikan hasil penilaian.Cukup banyaknya kendala yang dihadapi pendidik dilapangan dalam implementasi kurikulum menuntut adanya bukupedoman penilaian yang dapat dijadikan acuan oleh pendidikuntuk merancang dan mengembangkan model-model penilaianpada kurikulum 2013. Oleh sebab itu adanya buku pedoman inisangat ditunggu tunggu oleh para pendidik di lapangan.Buku pedoman ini berisi gambaran teoritis tentang model-model penilaian yang dapat dilakukan pendidik untuk

Page 156: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

151 Pusat Penilaian Pendidikan

merancang dan mengembangkan model-model penilaian sesuaidengan kurikulum 2013 dan kemudian akan disertai denganbuku petunjuk teknis untuk setiap mata pelajaran pada tingkatSMP dan SMA. Untuk tingkat SD buku pedoman teknis dibuat jadisatu buku, tetapi berisi contoh-contoh untuk beberapa matapelajaran, karena pada tingkat SD proses pembelajarannyatematik. Mudah-mudahan buku pedoman ini dapat memberigambaran tentang model-model penilaian yang dapatdikembangkan oleh pendidik di sekolah

Page 157: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

2 Pusat Penilaian Pendidikan

DAFTAR PUSTAKAAnastasi, A. (1982). Psychological testing.Fifth Edition. New York:MacMillan Publishing, Co., Inc.Airasian, P.W. (1994). Classroom assessment. New York: McGraw-Hill, Inc.Association Educator (2000).Competency-Based Education: What,Why, and How?American Society of Association Executives,Washington, DC.Arter, J.A. (1994).Performance ceriteria, the heart of the matter.(Available From: Northwest Regional EducationalLaboratory, 101 S.W. Main, suite 500, Portland, Oregon97204)Bandura, A. (1977). Social learning theory. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.Baron, R.A. & Byrne, D. (1981). Social psychology: understanding

human relation. Third Edition. Boston: Allyn an Bacon, Inc.Birren, J. E., Kinney, D. K., Schaie, K. W., & Woodruff, D. S.(1981).Developmental psychology: A life span approach.Boston: Houghton-Mifflin.Chaiken, S. & Stangor, C. (1987). Attitude and attitude change.Annual Review of Psychology38:575-630.Coleman, J.C. Morris, C.G. & Glaros, A.G. (1987). Contemporaryand psychology effective behavior. Illinois: Scott,Foresman and CompanyDe Fina,A. (1992).Portfolio Assesment: Getting Started.scholastic.Ebel, Robert L. and Frisbie, David A. (1991). Essentials ofEducational Measurement. Fifth Edition. EngelwoodCliffs, New Jersey: Prentice Hall, 1991.Fernandes, HJX. (1984). Testing and Measurement. Jakarta:National Education Planning, Evaluation and CurriculumDev.Forster, M & G. Masters, (1996). Performance AssessmentResource Kit. Commonwealth of Australia.Fraenkel, J.R. 1977.How to teach about values: an analyticapproach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Page 158: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

3 Pusat Penilaian Pendidikan

Fraenkel, J.R. 1980.Helping students think and value: strategies forteaching the social studies.Second Edition. New Jersey:Prentice-Hall, Inc.Frederiksen,N.,Glaser,R.,Lesgold,a.,& shafto,M.G (eds) (1990).Diagnostic Monitoring of skill and Knowledge Aquisition.Hilsdale,NJ: Lawrence Erlbaum.Gronlund, N.E. Constracting Achievement Tests. EnglewoodCliffs New Jersey:Prentice Hall, 1977.Gredler, M.E (1996). Program Evalution. Prentice – Hall, Inc, ASimon & Schuster Company, Englewood Cliffs, New Jersey.Grabe, W,& .Kaplan. 1996. Theory and Prachtice of Writing.Addison Wesley, Longman.Garman, N. and Prantanida, M. (1991).The Academic/ProfessionalPortofolio. The Australian Administrator, A. ProfessionalPublication for Educational Administrators, School ofEducation, Deakin University.Gronlund, N.E. (1998). Assessment of Student Achievement.Needhan Heights, MA: A Viacom CompanyGonczi, A. (1992). Developing a Competent Workforce. NeedhanHeights, MA: A Viacom Company.Haladyna, Thomas M. Developing and Validating Multiple-Choice Test Items. New Jersey: Laurence ErlbumAssociates. Publishers, 1994Hill, B.C. and Ruptic, C. (1994).Practical Aspects of AuthenticAssessment: Putting The Pieces Together. Christoper-Gordon Publisher, Inc. Noerwood, MA.Klausmeier, H.J. 1985. Educational psychology.Fifth Edition. NewYork: Harper & Row PublishersLinn, Robert L. and Gronlund, N.E. (1990). Measurement andAssessment in Teaching.Macmillan Publishing Company.

___ (1995). Measurement and Assessment in Teaching. NewJersey:Englewood Cliffs, Prentice-Hall, Inc.Mehrens, William A. and Irvin, J. Lehman.(1991). Measurementand Evaluation in Education and Psychology. Holt,Rinehart and Winston,Inc.,

Page 159: KATA PENGANTAR - mgmppaismpjakut.files.wordpress.com · Instrumen penilaian harus dirancang secara bervariasi sesuai tuntutan dalam kurikulum dan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip

4 Pusat Penilaian Pendidikan

Merrell, K. W., & Gimpel, G. A. (1998).Social skills of children andadolescents: Conceptualization, assessment, treatment.Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates, IncNitko, Anthony J. (1996).Educational Assessment of Students.Second Edition. New Jersey, Meanil, an imprint ofPractice Hall,Nitko, Anthony.J. (1983). Educational tests and measuremen. NewYork: Harcourt Brace Javonovich, Inc.Nitko, A.J. & Hsu. T. (1996). Teacher’s guide to better classroomtesting A Judgemental approach. Jakarta: Madecor CareerSystems and Pusat Pengembangan Agribisnis.Olson, J.M. & Zanna, M.P. (1993). Attitude and attitude change.Annual Review of Psychology44:117-154.Popham, W. James. (1995). Classroom assessment: what teachersneed to know. Needham Heights, MA: Allyn & Bacon, ASimmon & Schuster CompanyPerrone, V. (Ed.). (1991). Expanding Student Assessment,Association for Supervision and Curriculum Development(ASCD), Alexanderia Virginia.Stiggins, R.J. (1994). Student Centered Classroom Assessment.Merril, Imprint of Mc Millan College, Publsher Co, Ny.Tierney, R.J. (1991). Portofolio Assessment in the Reading Writing

Classroom. Christopher Gordon Publishers, Inc.Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian.(2000). Bahan Penataran Pengujian Pendidikan, PusatSistem Pengujian.