KATA PENGANTAR - IAEA

14

Transcript of KATA PENGANTAR - IAEA

Page 1: KATA PENGANTAR - IAEA
Page 2: KATA PENGANTAR - IAEA

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan Puji-Syukur ke hadirat Tuhan YME – Allah SWT – atas

Karunian-NYA, sehingga prosiding Seminar Keselamatan Nuklir (SKN) 2011

BAPETEN – yang telah terselenggara dengan baik pada tanggal 27 ~ 28 Juni 2011 lalu,

akhirnya dapat kami selesaikan proses penerbitannya dengan baik. Semoga, dengan

terbitnya prosiding ini, dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi segenap pihak

yang telah terlibat dan berkontribusi dalam SKN-2011 ini.

SKN-2011 adalah kegiatan rutin BAPETEN dalam upaya berperan serta untuk

mewujudkan kesiapan Indonesia dalam introduksi PLTN di Indonesia. Untuk itu, sesuai

dengan perkembangan terkini isu ketenaganukliran di dunia saat ini, maka SKN-2011

ini mengangkat tema “Penguatan Pengawasan Keselamatan, Keamanan dan Seifgard

Nuklir untuk Menyongsong Introduksi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di

Indonesia”. Di sisi lain, karena pada beberapa bulan sebelumnya telah terjadi

kecelakaan nuklir di Fukushima (Jepang) yang telah sangat menyedot perhatian seluruh

masyarakat di dunia, maka kami juga mengundang seorang Pembicara Utama (Keynote

Speaker) dari Japan Nuclear Energy safety Organization (JNES) Jepang, yaitu Mr.

Fumio KUDOUGH, yang mempresentasikan tentang “The Lesson Learned from

Fukushima Dai-Ichi Accident in March 2011”. Harapan kami, dengan presentasi ini,

masyarakat pemerhati nuklir dan juga masyarakat secara umum dapat memetik hikmah

dan memahami dengan baik tentang apa yang sesungguhnya telah terjadi di Fukushima

dan bagaimana mensikapinya dengan bijaksana.

Pada Sesi Presentasi Oral dan Poster, sejumlah makalah terseleksi juga telah

dipresentasikan secara parallel berdasarkan kesamaan/kedekatan topik makalah yang

sesuai dengan ruang lingkup seminar yang telah kami tentukan. Dari seluruh makalah

tersebut, banyak pengetahuan dan informasi terkini tersajikan dan dapat dimanfaatkan

oleh segenap masyarakat Indonesia yang memiliki perhatian serius terhadap masalah

ketenaganukliran ini. Semoga, segenap pengetahuan dan informasi tersebut, akan

memberikan manfaat yang sebaik-baiknya bagi perkembangan prosesi introduksi PLTN

pertama di Indonesia dan juga memberikan informasi yang jelas (clear) dan berimbang

(fair) bagi masyarakat Indonesia pada umumnya.

Page 3: KATA PENGANTAR - IAEA

Kami ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah ikut berpartisipasi

pada SKN-2011 yang telah terselenggara dan juga segenap pihak yang telah secara aktif

berkontribusi bagi proses penyelesaian prosiding ini.

Akhirnya, semoga penerbitan prosiding ini akan memberikan manfaat yang

sebaik-baiknya bagi kita semua.

Jakarta, Oktober 2011.

Ketua Panitia

Dr. Ismail, M.Eng. .

NIP.19700620 199912 1 001

Page 4: KATA PENGANTAR - IAEA

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………...... iii

SUSUNAN PANITIA …………………………………………………………… vii

SAMBUTAN KEPALA BAPETEN …………………………………………… ix

DAFTAR MAKALAH ……………………………………………………………

Disain Konseptual Sistem Pemurnian Pendingin Primer Menggunakan Membran

Silindris untuk SEN Kogenerasi Berbasis RGTT

Piping Supriatna .......................................................................................................... ....

1

Analisis Counter Current Flow Limitation Selama Proses Perpindahan Kalor

Pendidihan Pada Celah Sempit Rektangular

Nur Rahmad Yusuf , Samsul Kamal , Mulya Juarsa ........................................................

17

Persyaratan Ketangguhan Patah Material Bejana Reaktor dalam Evaluasi Laporan

Analisis Keselamatan Reaktor Daya

Widia Lastana Istanto ……………………………………………………………

30

Kajian Pengaruh Penempatan Instrumented Fuel Element pada Pengukuran Suhu

Elemen Bakar Reaktor Kartini

Budi Rohman, Daddy Setiawan …………………………………………………

39

Analisis Korelasi Empiris Perpindahan APWR

Daddy Setyawan …………………………………………………………………

50

Fenomena Fluks Panas Kritis Pada Pendinginan Model Sungkup Ap1000 Dengan

Udara Bersirkulasi Alamiah

Nanang Triagung Edi Hermawan ……………………………………………….

60

Kajian Awal Perbandingan Konvensi Terorisme Nuklir Dengan Konvensi

Proteksi Fisik Bahan Nuklir Dan Perubahan Konvensi Proteksi Fisik Bahan

Nuklir

Midiana Ariethia, Muhamad Ilman A.A. dan Mas Pungky Hendrawijaya ……………….

74

Pengembangan Peraturan Terkait Perizinan Instalasi Nuklir

Bambang Riyono, Yudi Pramono dan Dahlia Cakrawati Sinaga …………….

87

Hidrodinamika dan Transport Sedimen di Tapak PLTN Semenanjung Muria

Page 5: KATA PENGANTAR - IAEA

Heni Susiati, Berni A. Subki dan Harman A. ........................................................... 96

Rancangan Pengawasan Jaminan Mutu Penyelidikan Geoteknik pada Evaluasi

Tapak PLTN

Made Pramayuni, M.Eng. dan Haendra Subekti, M.T ………………………..

109

Analisis Distribusi Energi Termal untuk Produksi Hidrogen Dalam Desain

Konseptual RGTT 200K

Tumpal Pandiangan, Ign Djoko Irianto ..................................................................

123

Sistem Pemeringkatan (Grading System) Hasil Temuan Inspeksi pada Radiografi

Industri

Gloria Doloressa …………………………………………………………………

135

Tinjauan Indeks Kompetensi Inspektur Terkait Kegiatan Pengawasan Radiasi di

Lingkungan BAPETEN

Muhammmad Dradjat Kurniawan ...........................................................................

149

Tingkat Cemaran Unsur Radionuklida Alam 238

U dan 232

Th di Perairan Sekitar

Kawasan PLTU Batubara (Kajian di Perairan Pulau Panjang dan Pesisir Teluk

Lada, Banten)

Sabam Parsaoran Situmorang, Harpasis Selamet Sanusi, June Mellawati.........

167

Implementasi Model Lingkungan Generik Sebagai Opsi Nilai Batas

Radioaktivitas di Udara dan Air

Moekhamad Alfiyan ................................................................................................

179

Evaluasi Keselamatan Radiologi Daerah Kerja Instalasi Elemen Bakar

Eksperimental Tahun 2010

Nudia Barenzani ......................................................................................................

188

Kontrol Kualitas Terapi Radiasi pada Unit Radioterapi MRCCC

Fielda Djuita, Rina Taurisia dan Andreas Nainggolan …………………………

200

Evaluasi Keselamatan dan Kriteria Penerimaan Aspek Struktur Bungkusan Zat

Radioaktif

Rahmat Edhi Harianto, Supyana dan Sri Budi Utami…………………………………….

209

Analisis Good Governance Menuju Optimalisasi Pengawasan Pemanfaatan

Tenaga Nuklir di Indonesia

Eko Riyadi, MTI …………………………………………………………………

221

Verifikasi Reaktivitas Lebih pada Teras Setimbang Awal RSG GAS

Daddy Setyawan, Budi Rohman ………………………………………………

235

Page 6: KATA PENGANTAR - IAEA

Aplikasi Pembaca Nuclide Identifier dan Grat pada File Keluaran Origen

Arif Isnaeni, ST .......................................................................................................

244

Termohidrolik Usulan Modifikasi Reaktor Nuklir Triga 2000 Bandung dengan

Bahan Bakar Jenis Pelat

Gede Ardana Mandala, Sihana, Andang Widi Harto …………………………

254

Kajian Bahaya Tsunami dalam Evaluasi Tapak PLTN Sesuai dengan Ds 417

Akhmad Khusyairi, M.Eng. ……………………………………………………

266

Kajian Sistem Kedaruratan pada PLTN Millstone

Akhmad Khusyairi, M.Eng …………………………………………………….

278

Kajian Bahan Sumber (U dan Th) pada Eksplorasi, Penambangan, Pemrosesan

Pasir Zirkon di Kalteng

Dedi Hermawan, Pandu Dewanto dan Sudarto......................................................

292

Kajian Infrastruktur Pengawasan Pembangunan dan Pengoperasian PLTN di

Indonesia

Liliana Yetta Pandi, Heryudo Kusumo ………………………………………..

303

Pembelajaran Justifikasi Pembangunan PLTN Baru di Inggris

Agus Waluyo, Liliana Yetta Pandi ..........................................................................

316

Kajian Manajemen Penuaan di INNR Mengacu pada Konsep Manajemen Penuaan

di Reaktor Nuklir

Diah Hidayanti S. ,Sulistiyoningsih, Sudarto …………………………………..

330

Pengembangan Peraturan Terkait Dekomisioning Instalasi Nuklir Nonreaktor

(INNR)

Agus Yudhi Pristianto, Yudi Pramono ………………………………………….

342

Pengawasan Lingkungan di Industri Non-Nuklir yang Berpotensi Menghasilkan

Tenorm

Veronica Tuka ..........................................................................................................

350

Strategi Kajian Integritas Bagian dalam Bejana Tekan Reaktor Daya PWR

S. Nitiswati ..............................................................................................................

359

Analisis Fluks Kalor dan Visualisasi Didih Film Selama Proses Pendinginan

Pasca LOCA Menggunakan Bagian Uji Quenching Experiment-II

Shanthy Dhamayanthy, Mulya Juarsa, Indarto ……………………………….

371

Kajian Awal Frekuensi Jatuhnya Pesawat Terbang pada Tapak PLTN dari Jalur

Penerbangan

Page 7: KATA PENGANTAR - IAEA

Nur Syamsi Syam ………………………………………………………………. 392

Kajian Evolusi Geokimia dan Kaitannya dengan Tingkat Bahaya Vulkanik

Gunung Muria Terhadap Tapak PLTN Muria

Basuki Wibowo, June Mellawati, Heni Susiati ........................................................

383

Aspek Teknis Pendukung UCD Reaktor Riset Inovatif

Endiah Puji Hastuti, Surian Pinem ........................................................................

401

Aspek Keselamatan Penggunaan Absorber Ag-In-Cd Buatan PT. Batan Teknologi

(Persero) di Teras Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy

Anggoro Septilarso, Zulkarnain, Heryudo Kusumo ……………………………

415

Analisis Warm Water Layer Sebagai Sistem Proteksi pada Reaktor Serba Guna G.

A. Siwabessy dengan Menggunakan Komputasi Dinamika Fluida

Tiar Fridianto , Tri Agung Rohmat dan M. Dhandhang Purwadi ……………..

425

Rancang Bangun Peralatan Pendeteksi Sumber Gamma pada Gerbang PPTN

Pasar Jumat untuk Mendukung Progam KSR.

Wibisono …………………………………………………………………………

438

Audit terhadap Protokol Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiodiagnostik dan

Intervensional

Endang Kunarsih, Fitria Sandra ………………………………………………...

447

LAMPIRAN……………………………………………………………………….

Lampiran 1…………………………………………………………………………

Lessons Learned from Fukushima Dai-ichi NPS Accident

Fumio KUDOUGH

456

Lampiran 2………………………………………………...………………………………………………...

Dasar Kebijakan Dan Kondisi Energi

457

Lampiran 3………………………………………………...………………………………………………...

Prospek Kontribusi Energi Nuklir Dalam Pengembangan Energi Baru Dan

Terbarukan Di Indonesia

Dr. Ir. Kardaya Warnika

458

Lampiran 4………………………………………………...………………………………………………...

Kesiapsiagaan dan Kemampuan Tanggap darurat Nuklir”Pembelajaran dari PLTN

Fukushima

Dedik Eko Sumargo

459

Page 8: KATA PENGANTAR - IAEA

SUSUNAN PANITIA SEMINAR KESELAMATAN NUKLIR TAHUN 2011

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Page 9: KATA PENGANTAR - IAEA
Page 10: KATA PENGANTAR - IAEA

SAMBUTAN KEPALA BAPETEN

pada

PEMBUKAAN SEMINAR KESELAMATAN NUKLIR

Jakarta, 27 Juni 2011

Yth. Menteri Negera Riset dan Teknologi, yang dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli

Menristek, Bapak Dr. Agus Rosyana Hofman

Yth. Para tamu Undangan dari berbagai instansi, baik Pemerintah maupun swasta, baik

para pejabat struktural maupun fungsional

Distinguished guests from JNES, Mr.Fumio Kudough

Yth. Para pemerhati pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir di anah air

Para Undangan ysh,

Selamat pagi, Assalamu'alaikum ww,

Segenap puji syukur perlu senantiasa kita panjatkan ke hadhirat Ilahi Robbi, yang telah

memberikan kesehatan, yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua

sehingga kita dapat hadir pada acara Seminar Keselamatan Nuklir tahun 2011 ini.

Seminar Keselamatan Nuklir ini adalah merupakan Seminar tahunan BAPETEN, yang

diselenggarakan sekaligus dalam rangkaian memperingati Hari Kebangkitan Teknologi

Nasional.

Pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir di tanah air ini, sesuai dengan

peraturan perundang-undangan meliputi bidang fasilitas radiasi dan zat radioaktif dan

bidang instalasi dan bahan nuklir. Pemanfaatan terbanyak di tanah air ini adalah dalam

bidang fasilitas radiasi dan zat radioaktif, yakni dalam lingkup kesehatan dan dalam

Page 11: KATA PENGANTAR - IAEA

lingkup industri. Namun pada kesempatan seminar ini tema utama uang diangkat adalah

dalam lingkup instalasi dan bahan nuklir.

Dalam lingkup instalasi dan bahan nuklir ini, tentu saja termasuk Pembangkit Listrik

Tenaga Nuklir. Seminar Keselamatan Nuklir kali ini mengambil tema: Penguatan

Pengawasan Keselamatan, Kemanan dan Seifgard Nuklir untuk Menyongsong

Introduksi PLTN di Indonesia. Dari tema ini diharapkan bahwa kita semua dapat

memahami arti penting dari safety, security, dan safeguards, dianana pada dasarnya

pengertian safety adalah terkait dengan pemanfaatan teknologi yang selamat bagi

pengguna, masyarakat, dan lingkungan hidup, security adalah tetap dapat mengamankan

sumber radioaktif maupun bahan nuklir, dan safeguards adalah upaya tidak

dimungkinkannya pemnnfaatan bahan-bahan nuklir untuk tujuan non damai.

Hadirin yang saya hormati,

Kejadian di Fukushima Daiichi yang dimulai dengan adanya gempa bumi berkekuatan 9

skala Richter, kemudian diikuti dengan Tsunami, benar-benar membuat kita semua

tersentak, tidak hanya karena korban berjatuhan akibat dari Tsunami tersebut, namun

kegagalan pendinginan pada beberapa buah reaktor nuklir di Fukushima Daiichi

tersebut karena diakibatkan adanya Tsunami. Dalam kesempatan ini, saya mengajak

para hadirin semua untuk sejenak mengheningkan cipta, guna menyadarkan kepada diri

kita akan kelemahan kita, dan sekaligus mengakui kebesaran Dzat Yang Maha Perkasa.

Dan semoga Jepang dapat segera bangkit dari musibah yang dialaminya.

Hadirin yang saya hormati,

Pada kesempatan ini perlu saya sampaikan beberapa hal yang dilakukan terkait dengan

kejadian di Fukushima Daiichi, yakni antara lain. Memberikan kepastian kepada

masyarakat bahwa tidak ada radioaktivitas dari kejadian kecelakaan tersebut akan

masuk ke wilayah Republik Indonesia dan apalagi membahayakan kehidupan

masyarakat maupun lingkungan, Sesuai dengan perkembangan situasi yang ada, maka

pada saat tersebut BAPETEN melakukan scanning terhadap para penumpang pesawat

terbang dari Jepang yang masuk melalui bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai.

Demikain pula halnya dikoordinasikan oleh Menko Kesra, bersama-sama dengan

Kementerian Kesehatan, BPOM, BATAN, BNPB untuk antisipasi hal-hal terkait

Page 12: KATA PENGANTAR - IAEA

dengan kontaminasi pada para WNI yang datang dari Jepang, impor makanan , bantuan

penanggulangan, dan sebagainya.

Selanjutnya untuk memastikan bahwa tidak ada radioaktivitas yang terdispersi ke tanah

air dan membahayakan kehidupan masyarakat maupun lingkungan hidup, maka

BAPETEN melaksanakan beberapa pengukuran kualitas lingkungan di daerah Menado,

Bontang, dan Jayapura. Alhamdulillah bahwa kondisi yang ada adalah sebagaimana

pernyataan BAPETEN bahwa tidak ada dispersi radioaktivitas yang masuk ke tanah air

dan membahayakan kehidupan masyarakat dan lingkungan hidup.

Untuk memastikan hal tersebut, BAPETEN juga berkoordinasi dengan Badan

Pengawas-nya Malaysia dan juga Philipina. Di ke-dua negara tersebutpun tidak ada

dispersi radioaktivitas yang masuk dan membahayakan kehidupan masyarakat dan

lingkungan hidup.

Selain memberikan penjelasan kepada publik dan juga memenuhi permintaan berbagai

media massa tentang hal-hal yang terkait dengan PLTN di Fukushima Daiichi,

BAPETEN juga memberikan kursus kilat pendeteksian dan penanggulangan

kontaminasi zat radioaktif, yakni di kepada para staf Kantor Kesehatan Pelabuhan

(KKP) di seluruh Indonesia bertempat di KKP Soekarno Hatta, dan juga kepada Bulan

Sabit Merah Indonesia yang minta diberi kursus tentang hal tersebut, bertempat di

kantor BAPETEN.

Hadirin yang saya hormati,

Sebagai rasa empati terhadap musibah yang terjadi di Jepang tersebut, maka BAPETEN

kemudian menyiapkan Tim Tanggap Darurat Nuklir, tidak hanya personilnya saja,

namun dengan segala macam peralatan yang memang biasa dibawa sebagai tools untuk

penanggulangan keadaan darurat nuklir. Kesiapan dan kesediaan ini, selain dilaporkan

kepada Bapak Menristek, juga disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri.

Selanjutnya melalui Duta Besar RI di Wina, hal ini disampaikan kepada Dirjen IAEA,

demikian juga kepada Dutabesar Jepang yang ada di Wina. Dalam kesempatan

pertemuan the 5th

review meeting dari para negara pihak dalam kerangka nuclear safety

convention pada 2 bulan yl hal yang sama telah disampaikan kepada Deputi Menteri

dari MEXT, tentu saja memang sejauh Pemerintah Jepang memerlukannya.

Page 13: KATA PENGANTAR - IAEA

Namun tiba-tiba, IAEA membentuk Fact Finding Mission, terdiri dari 12 negara dan

total beranggotakan 18 orang, dan satu diantaranya adalah dari BAPETEN. Hal ini

cukup membanggakan, karena ternyata tidak semua negara ditunjuk untuk

melaksanakan tugas tersebut. Misi telah dilaksanakan dengan baik, laporanpun telah

disampaikan oleh Ketua Tim pada saat Sidang Dewan Gubernur IAEA, dan kemudian

sekali lagi dilaporkan dan dibahas oleh semua negara pada pertemuan tingkat tinggi,

Ministerial Meeting, yang berlangsung pekan lalu, dari tanggal 20 hingga 24 Juni 2011.

Tentang kondisi di Fukushima sendiri nantinya akan disampaikan oleh sdr.Ir. Dedik

Eko Sumargo, sebagai salah seorang Tim Pencari Fakta dari IAEA tersebut. Dalam

Seminar ini.

Hadirin yang saya hormati,

Pada kesempatan ini akan saya sampaikan beberapa penekanan perhatian yang perlu

dilakukan, sesuai dengan pidato Dirjen IAEA, terkait dengan kecelakaan nuklir di

Fukushima Daiichi. Hal ini disampaikan pada kesempatan pembukaan Ministerial

Meeting dalam lingkup Keselamatan Nuklir pekan lalu.

Ada 5 hal yang perlu diperhatikan, yakni terkait dengan:

1. IAEA Safety Standards. Perlu direview lagi berbagai kelemahanyang masih

mungkin ada, untuk kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan,

2. Review Keselamatan Reaktor di masing-masing negara, baik dilaksanakan

oleh masing-masing negara tersebut maupun juga oleh peer review yang akan

dibentuk oleh IAEA

3. Nuclear Regulation. Regulator haruslah independent dengan pendaanaan yang

memadai dan didukung oleh sdm yang handal.

4. Global Emergency Preparedness. Kesiapsiagaan nuklir ini haris dibangun

dengan baik pada tingkat nasinal, regional, maupun global. Karenanya

kerjasama dalam bidang Kesiapsiagaan Nuklir ini perlu terus mendapatkan

perhatian. Dalam hal ini IAEA yang berperan sebagai Koordinator dari the Joint

Radiation Emergency Management Plan akan terus memberikan perhatiannya

yang lebih pada Kedaruratan Nuklir ini.

5. Receiving and Disseminating Information. Sharing informasi kepada pihak

Page 14: KATA PENGANTAR - IAEA

lain perlu dilakukan, sehingga publik mendapatkan gambaran sebenarnya.

Demikian pula halnya dengan efektivitas dari INES (the International Nuclear

and Radiological Event Scale), sebagai tool untuk mengetahui level kecelakaan

itu sendiri.

Distinguished guest from Japan, Mr. Fumio Kudough

I thank you for your coming in this annual Seminar on Nuclear Safety. In this occasion I

express our sympathie and heartfelt condolences to the people and the government of

Japan from the unprecedented natural disaster on 11 of March 2011, which cause much

loss of life and severe damage, and the accident at Fukushima Daiichi Nuclear Power

Stations, I belive that your governmnet could resolve the situation. One of our staff, as

the member of IAEA Fact Finding Mission Team has reported to me about your

government= how all the activities have been done timely, precisely and well

coordinated. The situation is under control, and, especially for Indonesia people, we

know the safe situation that 10 days ago our President just visited Japan, where he had

an opportunity to make a field visit to and meet survivors of the disaster in the

devastated area in Miyagi Prefecture near Fukushima Prefecture. Our President has

returned to Jakarta safely. The visit indicates that the situation is already under control

and even the area near Fukushima is safe to visit.

In this opportunity I hope thet you could inform the seminar participants here about the

current situation at that site, especially in connection with the Nuclear Power Stations

at Fukushima Daiichi. I thank you.

Hadirin yang saya hormati,

Demikian hal ini saya sampaikan, semoga Allah swt senantiasa meridhoi kita semuanya,

dan sesuai dengan permintaan Panitia, maka dengan mengucapkan

bismillaahirrohmaanirrohiim Seminar Keselamatan Nuklir tahun 2011 ini dibuka

dengan resmi.

Biilahit taufiq wal hidayah, Wassalam ww,

Kepala,

As Natio Lasman