KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A....
Transcript of KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A....
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU ii
KATA PENGANTAR
Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu merupakan Rumah Sakit Badan
Layanan Umum (BLU) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor
275/KMK.05/2007 tanggal 21 Juni 2007 tentang Penetapan Rumah Sakit Paru Dr.
H.A. Rotinsulu Bandung pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah
yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dengan tujuan
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa jasa pelayanan kesehatan tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam kegiatannya didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktifitas.
Salah satu syarat administratif yang perlu dilengkapi oleh Instransi Pemerintah
adalah disusunnya Rencana Strategi Bisnis yang merupakan perencanaan yang
diharapkan mampu mengakomodasi pertumbuhan bisnis dalam berbagi dimensi
waktu. Rencana Strategi Bisnis (RSB) ini merupakan perencanaan yang mampu
mengintegrasikan seluruh fungsi yang ada didalam organisasi, perencanaan yang
berorientasi kepada tujuan jangka menengah, perencanaan yang mengakomodasi
kepentingan stakeholder dan perencanaan yang erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektifitas dalam melakukan proses pelayanan sehingga diharapkan bisa dijadikan
acuan dalam perencanaan tahunan rumah sakit yang dituangkan dalam Rencana
Bisnis Anggaran (RBA).
Meskipun demikian kami menyadari bahwa dalam penyusunan Rencana
Strategi Bisnis ini belum dilakukan secara optimal terutama dalam mengkoordinir
aspirasi-aspirasi seluruh stakeholder maupun pegawai rumah sakit, untuk itu sangat
diharapkan masuka-masukan, kritikan-kritikan dan saran-saran untuk penyempurnaan
Rencana Strategi Bisnis (RSB) dimasa yang akan datang. Akhir kata, kami harapkan
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU v
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGAWAS
RENCANA STRATEGI BISNIS
PERIODE 2020 s.d. 2024
DISETUJUI OLEH:
DEWAN PENGAWAS
RUMAH SAKIT PARU DR. H.A. ROTINSULU
Anggota,
Prof. Dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K)
NIP. 195509301982091001
Anggota,
Drs. Elman Ritonga, M.A
NIP.196104231988021001
Ketua,
Dr. Trisa Wahjuni Putri, M.Kes
NIP.196304121989032001
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGAWAS ............................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang. ....................................................................................................... 1
1.2. Tujuan Rencana Strategi Bisnis. ............................................................................ 3
1.3. Dasar Hukum. .......................................................................................................... 4
1.4. Sistematika Penyusunan RSB. ................................................................................ 4
BAB II KONDISI SATUAN KERJA RS PARU DR. H. A. ROTINSULU ........................ 7
2.1. Profil RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu ........................................................................ 7
2.2. Gambaran Kinerja ................................................................................................ 10
A. Kinerja Aspek Pelayanan ......................................................................................... 10
B. Kinerja Aspek Keuangan ......................................................................................... 29
C. Kinerja Aspek SDM .................................................................................................. 39
D. Kinerja Aspek Sarana dan Prasarana ...................................................................... 40
2.3. Tantangan Strategis .............................................................................................. 40
2.4. Benchmarking......................................................................................................... 43
2.5. Analisa SWOT ....................................................................................................... 44
2.6. Diagram Kartesius dan Prioritas Strategis ......................................................... 47
2.7. Analisa TOWS ....................................................................................................... 55
2.8. Analisa dan Mitigasi Risiko .................................................................................. 58
A. Identifikasi Risiko .................................................................................................... 58
B. Penilaian Tingkat Risiko .......................................................................................... 62
C. Rencana Mitigasi Risiko .......................................................................................... 72
BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS .............................................................. 98
3.1. Rumusan Pernyataan Visi, Misi Dan Tata Nilai ................................................. 98
3.2. Arah Dan Kebijakan Stakeholders Inti. .............................................................. 99
3.3. Rancangan Peta Strategi Balanced Scorecard (BSC). ...................................... 104
3.4. Indikator Kinerja Utama. ................................................................................... 106
A. Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) ................................................................. 106
B. Kamus IKU .............................................................................................................. 111
3.5. Roadmap 5 (Lima) Tahun Ke Depan. ................................................................ 157
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU vii
3.6. Program Kerja Strategis ..................................................................................... 161
BAB IV PROYEKSI KEUANGAN .................................................................................... 177
4.1. Estimasi Pendapatan ........................................................................................... 177
4.2. Rencana Kebutuhan Anggaran .......................................................................... 180
4.3. Rencana Pendanaan ............................................................................................ 200
BAB V PENUTUP................................................................................................................ 202
5.1. Simpulan ............................................................................................................... 202
5.2. Saran ..................................................................................................................... 203
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
mengamanatkan bahwa setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis
(Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN).
Dalam dokumen Isu Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) bidang kesehatan 2020-2024, kondisi pembangunan kesehatan
diharapkan mampu mewujudkan manusia yang berkualitas dan berdaya saing, yakni
manusia yang sehat, cerdas, adaptif, kreatif, inovatif, terampil dan bermartabat.
Indikator pembangunan kesehatan sendiri ditunjukkan dengan meningkatnya status
kesehatan ibu dan anak, meningkatnya status gizi masyarakat, meningkatnya
pengendalian penyakit menular dan faktor risiko penyakit tidak menular,
meningkatnya kinerja sistem kesehatan, meningkatnya pemerataan akses pelayanan
kesehatan berkualitas, serta meningkatnya perlindungan sosial bagi seluruh penduduk.
Arah kebijakan RPJMN 2020-2024 terkait kesehatan yakni meningkatkan akses
dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan
penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar dan peningkatan upaya
promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi. Strategi
RPJMN sendiri adalah peningkatan kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi,
percepatan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit, penguatan
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 2
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan peningkatan pelayanan kesehatan dan
pengawasan obat dan makanan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 250/Menkes/PER/III/2008
tanggal 11 Maret 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Paru Dr. H.A.
Rotinsulu disebutkan bahwa Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu mempunyai
kedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan wajib membuat dokumen perencanaan jangka menengah yakni Rencana
Strategis (Renstra).
Menurut Profil Kesehatan Tahun 2008, 10 penyakit utama penyebab kematian di
rumah sakit akibat penyakit infeksi yang merupakan masalah kesehatan masyarakat
menempati urutan kedua yaitu sebesar 16.769 kasus dan akibat penyakit saluran nafas
menempati urutan keempat yaitu sebesar 8.190 kasus. Dengan mengkaji data-data
tersebut maka Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu dihadapkan kepada tantangan
diberbagai aspek baik itu kualitas pelayanan medis, keperawatan, keuangan dan
manajerial sehingga diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada pembangunan
kesehatan di Indonesia umumnya, dan Jawa Barat khususnya.
Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yaitu dengan tujuan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dan
pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan
praktek bisnis yang sehat. RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai rumah sakit rujukan
paru nasional dengan standar Pelayanan, SDM dan sarana prasarana kelas A memiliki
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 3
peluang meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat dengan praktek bisnis
yang sehat.
Untuk menindak lanjuti hal tersebut telah dilakukan pembenahan-pembenahan
yang sistematis dan terorganisir terhadap fungsi-fungsi manajemen Rumah Sakit
diantaranya pembenahan fungsi perencanaan dimulai dengan penyusunan
perencanaan Induk Rumah Sakit (Master Plan), penyusunan Rencana Strategis Bisnis
(Renstra) dalam rangka menjabarkan pokok-pokok program lima tahun kedepan
sebagai pedoman menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA) tahunan.
1.2.Tujuan Rencana Strategi Bisnis.
Tujuan yang ingin dicapai dari Rencana Strategi Bisnis Rumah Sakit Paru Dr.
H.A. Rotinsulu adalah:
1) Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan RS Paru Dr. H.
A. Rotinsulu selama periode 5 (lima) tahunan yakni dari tahun 2020-2024 yang
sejalan dengan Rencana Aksi Program Ditjen Pelayanan Kesehatan
2) Pedoman Strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu kelembagaan
RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu
3) Memberikan gambaran mengenai kondisi Rumah Sakit Paru Dr.H.A. Rotinsulu
saat ini, untuk mengetahui tentang kegiatan operasional Rumah Sakit, terutama
bidang pelayanan, organisasi, keadaan Sumber Daya Manusia baik kualitas
maupun kuantitas, keuangan, serta sarana dan prasarana yang dimiliki.
4) Dasar Rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan misi dan visi RS Paru Dr.
H. A. Rotinsulu yang telah ditentukan
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 4
5) Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan para
stakeholder inti RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu
1.3.Dasar Hukum.
1) PERPRES No. 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Presiden
Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan BLU.
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Rencana Bisnis dan
Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan tentang perubahan atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/Viii/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
5) Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 24/PB/2018 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Kesehatan beserta
Lampirannya.
6) Keputusan Dirjen BUK No. HK.02.04/I/568/2012 tentang Kontrak Kinerja.
1.4.Sistematika Penyusunan RSB.
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Rencana Strategi Bisnis
1.3 Dasar Hukum
1.4 Sistematika Penyusunan RSB
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 5
Bab II Kondisi Satuan Kerja RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu
2.1 Profil RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu
2.2 Gambaran Kinerja
A. Kinerja Aspek Layanan
B. Kinerja Aspek Keuangan
C. Kinerja Aspek SDM
D. Kinerja Aspek Sarana dan Prasarana
2.3 Tantangan Strategis
2.4 Benchmarking
2.5 Analisa SWOT
2.6 Diagram Kartesius dan Prioritas Strategis
2.7 Analisa TOWS
2.8 Analisa dan Mitigasi Risiko
A. Identifikasi Risiko
B. Penilaian Tingkat Risiko
C. Rencana Mitigasi Risiko
Bab III Arah dan Prioritas Strategis
3.1 Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai
3.2 Arah dan Kebijakan Stakeholders Inti
3.3 Rancangan Peta Strategi Balance Scorecard (BSC)
3.4 Indikator Kinerja Utama
A. Matriks IKU
B. Kamus IKU
3.5 Roadmap 5 (lima) Tahun ke depan
3.6 Program Kerja Strategis
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 6
Bab IV Proyeksi Keuangan
4.1 Estimasi Pendapatan
4.2 Rencana Kebutuhan Anggaran
4.3 Rencana Pendanaan
Bab V Penutup
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 7
BAB II
KONDISI SATUAN KERJA RS PARU DR. H. A. ROTINSULU
2.1.Profil RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu didirikan dan diresmikan pada tahun 1935
oleh Pemerintah Hindia Belanda yang berlatar belakang sebagai kelanjutan dari
kegiatan Sanatorium Solsana. Dalam kurun waktu 1945 s.d. 1955 rumah sakit ini
mulai merawat penderita penyakit paru-paru khususnya tuberkulosis. Dalam kurun
waktu 1955 s.d. 1965, terjadi beberapa kali pergantian pimpinan Rumah Sakit dan
selanjutnya sejak tahun 1963 dipimpin oleh Dr. H. A. Rotinsulu.
Pada tahun 1970-an nama Sanatorium dihapus dan diubah melalui SK Menkes
RI No.137/SK/IV/78 menjadi Rumah Sakit Tuberkulosis Paru-paru Cipaganti. Dalam
perkembangannya pelayanan kesehatan tidak hanya menangani penderita tuberkulosis
paru tetapi juga menangani penderita penyakit paru lainnya. Pada tahun 2003
diusulkan ke Departemen Kesehatan untuk pengembangan dan perubahan nama
Rumah Sakit, dan pada tanggal 26 Februari 2004 RSTP Cipaganti resmi berubah
nama menjadi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 190/Menkes/SK/II/2004. Untuk
meningkatkan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat (publik), Rumah Sakit
Paru Dr. H.A Rotinsulu pada tanggal 26 Juni 2007 resmi ditetapkan menjadi rumah
sakit yang menggunakan PPK-BLU, sesuai KMK RI No. 275/KMK.05/2007 dan
Kepmenkes RI No. 756/Menkes/SK/VI/2007. Dengan diterapkannya Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum akan mampu menciptakan fleksibilitas
dalam pengelolaan keuangan sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit
Paru Dr. H.A Rotinsulu menjadi lebih efektif dan efisien.
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 8
Pada tahun 2009 Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu ditetapkan sebagai
rumah sakit paru kelas A dengan 122 tempat tidur melalui Kepmenkes RI nomor 436/
Menkes/ SK/ VI/ 2009 tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu, menegaskan langkah selanjutnya menuju pelayanan paru yang unggul dan
terpadu. Adapun izin operasional rumah sakit terakhir diperbaharui pada tahun 2018
melalui Keputusan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Nomor:
4/1/IO/KES/PMDN/2018 tentang Izin Operasional Rumah Sakit Paru Dr. H.A
Rotinsulu sebagai Rumah Sakit Khusus Kelas A dengan jumlah tempat tidur menjadi
124 tempat tidur.
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu menetapkan arah pelayanan fokus pada
pelayanan paru, dan mempunyai visi “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Untuk mencapai visi tersebut, rumah
sakit mempunyai misi dan rencana strategi bisnis 2020-2024 yang dituangkan melalui
program-program strategis yang dibagi ke dalam program tahunan dari tahun 2020
hingga tahun 2024.
Agar bertahan dalam persaingan global, maka Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu mempersiapkan diri untuk meningkatkan budaya kinerja agar selalu siap
dalam menghadapi perubahan dan bersikap maju sesuai dengan arah pengembangan
yang telah ditetapkan.
Tujuan dari Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu adalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya kepuasan stakeholder
2) Meningkatnya keselamatan pasien sesuai standar
3) Meningkatnya pencapaian pelayanan paru yang unggul dalam pelayanan
biomolekuler dan invasif paru
4) Meningkatnya pelayanan paru yang terintegrasi dengan pendidikan dan pelatihan
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 9
5) Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya untuk menunjang pelayanan
paru
6) Meningkatnya produktifitas rumah sakit
7) Meningkatnya efisiensi anggaran
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu memberikan pelayanan berdasarkan 7
(tujuh) divisi paru yang terdiri dari:
• Divisi Paru Asma dan PPOK
• Divisi Paru Infeksi
• Divisi Paru Intervensi dan Gawat Nafas
• Divisi Paru Onkologi
• Divisi Faal Paru Klinik
• Divisi Paru Kerja
• Divisi Paru Imunologi
Saat ini walaupun jumlah dokter spesialis paru terbatas, pelayanan berdasarkan
Divisi tetap dapat dilaksanakan. Divisi yang sudah ada adalah asma PPOK, intervensi
dan gawat nafas, infeksi dan onkologi, serta penambahan divisi paru kerja di tahun
2016.
Pada tahun 2017 telah dilaksanakan pengoptimalan pelayanan melalui
pembentukan divisi faal paru klinik, dan pada tahun 2018 melaksanakan
pengembangan divisi paru yang sudah ada. Selain itu, program pengembangan
pelayanan di tahun 2018 yaitu pelayanan infeksi paru MDR-TB baik rawat inap
maupun rawat jalan secara terintegrasi, melalui pembangunan gedung MDR-TB.
Untuk membangun gedung MDR yang sesuai dengan standar, pembangunan
dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama tahun 2018 yaitu lantai 1 (satu) yang terdiri
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 10
dari pelayanan rawat jalan dan penunjang dan tahap 2 tahun 2019 yaitu lantai 2 (dua)
tempat perawatan.
Adapun program pengembangan lainnya yang direncanakan untuk tahun 2019
yaitu diantaranya Pembuatan dan pengembangan modul clinical pathway, storage
data center, penerapan Rencana Anggaran Biaya berbasis IT (RABIT),
penyempurnaan pelaksanaan pelaporan aset dan persediaan menuju accrual base,
penguatan kerjasama pendidikan dan komkordik, peningkatan kualifikasi staf tenaga
yang mampu melatih, peningkatan kualitas pegawai yang sesuai standar kompetensi
pada tahun keempat renstra, penyempurnaan sarana prasarana diantaranya untuk
keselamatan pasien dan kerja pegawai, promosi kepada masyarakat melalui media
sosial, event-event khusus, meningkatkan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan
yang berdampak negatif terhadap paru (terkait paru kerja), pemasangan billboard,
promosi di televisi swasta nasional, peningkatan kinerja pegawai melalui reward dan
punishment serta pemeriksaan berkala bagi seluruh pegawai serta khususnya pegawai
yang berisiko, serta pelaksanaan kegiatan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
2.2.Gambaran Kinerja
A. Kinerja Aspek Pelayanan
1) Pertumbuhan produktivitas
a. Rawat Jalan
Rawat Jalan melaksanakan kegiatan pelayanan Poli TB Paru, Poli
Spesialis Paru-paru, Poli Paru Onkologi, Poli Paru Kerja, Poli Paru
Faal Klinik, Poli Paru Infeksi (MDR), Poli Asma / PPOK, Poli
Spesialis Anak, Poli Gigi, Poli Aster, Poli Geriatri, Poli Spesialis
Bedah Thorak, Poli Spesialis Penyakit Dalam, Poli Rehabilitasi
Medik, Poli DOTS dan Poli Gizi. Capaian indikator kinerja
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 11
pertumbuhan rawat jalan pada tahun 2014, 2015 dan 2017 sudah
optimal. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja pelayanan rawat
jalan 5 tahun terakhir:
Gambar 2.1. Pertumbuhan Kunjungan Rawat Jalan
b. Unit Gawat Darurat
Pelayanan UGD di Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu diutamakan
pelayanan kegawatdaruratan paru selama 24 jam. Capaian indikator
kinerja pertumbuhan kunjungan UGD telah optimal setiap tahunnya.
Berikut hasil perhitungan indikator kinerja pelayanan UGD 5 tahun
terakhir:
Gambar 2.2. Pertumbuhan Kunjungan UGD
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 3 3 3 3 3
Realisasi 3 3 2 3 2.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5S
ko
r
Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Realisasi 2 2.5 2.5 2.5 2.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Sk
or
Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan UGD
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 12
c. Rawat Inap dan ICU
Pelayanan Rawat Inap dan ICU diselenggarakan pada ruangan-
ruangan perawatan dengan tingkatan kelas perawatan. Kapasitas
tempat tidur yang tersedia sebanyak 124 tempat tidur dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 2.1. Kapasitas Tempat Tidur Rawat Inap
No Kelas Ruangan Jumlah TT
1 VIP Ruang Anggrek 8
2 Kelas I Ruang Flamboyan 12
3 Kelas I Ruang Dahlia I 6
4 Kelas II Ruang Mawar 24
5 Kelas II Ruang Dahlia II 6
6 Kelas III Ruang Melati 50
7 Kelas III Ruang Dahlia III 8
8 ICU Ruang Nusa Indah 6
9 Ruang Isolasi Khusus Ruang Bougenvile 2
10 Ruang Isolasi Biasa Ruang Mawar 2
Jumlah 124
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 13
Capaian indikator kinerja pertumbuhn rawat inap dan ICU pada tahun
2018 sudah optimal. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja
pelayanan rawat inap dan ICU 5 tahun terakhir:
Gambar 2.3. Pertumbuhan Hari Perawatan
d. Laboratorium
Capaian indikator kinerja pelayanan laboratorium pada tahun 2018
sudah optimal. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja pelayanan
laboratorium 5 tahun terakhir:
Gambar 2.4. Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Realisasi 2 0.5 2 2 2.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3S
ko
r
Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Realisasi 2 2 2 1.5 2.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Sk
or
Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 14
e. Radiologi
Capaian indikator kinerja pelayanan radiologi pada tahun 2017 dan
2018 sudah optimal. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja
pelayanan radiologi 5 tahun terakhir:
Gambar 2.5. Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi
f. Rehabilitasi Medik
Capaian indikator kinerja pelayanan rehabilitasi medik sudah optimal
tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja pelayanan
rehabilitasi medik 5 tahun terakhir:
Gambar 2.6. Pertumbuhan Pelayanan Rehabilitasi Medik
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Realisasi 2 2 1 2.5 2.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Sk
or
Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Realisasi 2.5 2.5 2 2.5 2.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Sk
or
Pertumbuhan Rehab Medik
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 15
g. Bedah
Capaian indikator kinerja pertumbuhan operasi pada tahun 2015,
2016 dan 2017 sudah optimal. Berikut hasil perhitungan indikator
kinerja pelayanan bedah 5 tahun terakhir:
Gambar 2.7. Pertumbuhan Tindakan Operasi
2) Efektivitas Pelayanan
a. Kelengkapan Rekam Medis
Capaian indikator kinerja kelengkapan rekam medis pada tahun 2017
dan tahun 2018 sudah optimal. Berikut hasil perhitungan indikator
kinerja Kelengkapan Rekam Medis 24 Jam Selesai Pelayanan 5 tahun
terakhir:
Gambar 2.8. Kelengkapan Rekam Medis
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Realisasi 2 2.5 2.5 2.5 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Sk
or
Pertumbuhan Operasi
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 1.25 0 1 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Kelengkapan Rekam Medis 24 Jam Selesai Pelayanan
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 16
b. Pengembalian Rekam Medis
Capaian indikator kinerja pengembalian berkas rekam medis pada
tahun 2016, 2017 dan 2018 sudah optimal. Berikut hasil perhitungan
indikator kinerja Pengembalian Rekam Medis 5 tahun terakhir:
Gambar 2.9. Pengembalian Rekam Medis
c. Angka Pembatalan Operasi
Capaian indikator kinerja angka pembatalan operasi sudah optimal
tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Angka
Pembatalan Operasi 5 tahun terakhir:
Gambar 2.10. Angka Pembatalan Operasi
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 1 1.5 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Pengembalian Rekam Medis
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 1.5 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Angka Pembatalan Operasi
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 17
d. Angka Kegagalan Hasil Radiologi
Capaian indikator kinerja angka kegagalan hasil radiologi sudah
optimal tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja
Angka Kegagalan Hasil Radiologi 5 tahun terakhir:
Gambar 2.11. Angka Kegagalan Hasil Radiologi
e. Penulisan Resep Sesuai Formularium
Capaian indikator kinerja penulisan resep sesuai formularium sudah
optimal dari tahun 2016. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja
Penulisan Resep Sesuai Formularium 5 tahun terakhir:
Gambar 2.12. Penulisan Resep Sesuai Formularium
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 1.5 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Angka Kegagalan Hasil Radiologi
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 1.5 1.5 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Penulisan Resep Sesuai Formularium
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 18
f. Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium
Capaian indikator kinerja angka pengulangan pemeriksaan
laboratorium sudah optimal tahun 2014. Berikut hasil perhitungan
indikator kinerja Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 5
tahun terakhir:
Gambar 2.13. Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium
g. Bed Occupancy Rate (BOR)
Capaian indikator BOR belum optimal tiap tahunnya. Berikut hasil
perhitungan indikator kinerja Bed Occupancy Rate (BOR) 5 tahun
terakhir:
Gambar 2.14. Bed Occupancy Rate (BOR)
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 1.5 1 1 1
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 1.5 1 1 1 1
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Bed Occupancy Rate (BOR)
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 19
3) Pertumbuhan Pembelajaran
a. Rata-rata Jam Pelatihan Karyawan
Capaian indikator rata-rata jam pelatihan karyawan sudah optimal
tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Rata-rata
Jam Pelatihan Karyawan 5 tahun terakhir:
Gambar 2.15. Rata-rata Jam Pelatihan Karyawan
b. Program Reward and Punishment
Capaian indikator Program Reward and Punishment sudah optimal
tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Program
Reward and Punishment 5 tahun terakhir:
Gambar 2.16. Program Reward and Punishment
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
Realisasi 0.5 1.5 1.5 1.5 1.5
00.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
Sk
or
Rata-rata Jam Pelatihan Karyawan
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
Realisasi 1 1.5 1.5 1.5 1.5
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
Sk
or
Program Reward and Punishment
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 20
4) Mutu Pelayanan
a. Emergency Response Time Rate
Capaian indikator Emergency Response Time Rate sudah optimal tiap
tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Emergency
Response Time Rate 5 tahun terakhir:
Gambar 2.17. Emergency Response Time Rate
b. Waktu Tunggu Rawat Jalan
Capaian indikator Waktu Tunggu Rawat Jalan belum optimal tiap
tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Waktu Tunggu
Rawat Jalan 5 tahun terakhir:
Gambar 2.18. Waktu Tunggu Rawat Jalan
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Emergency Response Time Rate
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 0.5 1 1 1 1.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Waktu Tunggu Rawat Jalan
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 21
c. Length of Stay (LOS)
Capaian indikator Length of Stay (LOS) belum optimal tiap tahunnya.
Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Length of Stay (LOS) 5
tahun terakhir:
Gambar 2.19. Length of Stay (LOS)
d. Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi
Capaian indikator Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi belum
optimal tiap tahunnya. Jadi Berikut hasil perhitungan indikator
kinerja Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 5 tahun terakhir:
Gambar 2.20. Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 0.5 1 1 1.5 1.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Length of Stay (LOS)
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 1 1 1 1 0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 22
e. Waktu Tunggu Sebelum Operasi
Capaian indikator Waktu Tunggu Sebelum Operasi sudah optimal
tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Waktu
Tunggu Sebelum Operasi 5 tahun terakhir:
Gambar 2.21. Waktu Tunggu Sebelum Operasi
f. Waktu Tunggu Hasil Laboratorium
Capaian indikator Waktu Tunggu Hasil Laboratorium sudah optimal
tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Waktu
Tunggu Hasil Laboratorium 5 tahun terakhir:
Gambar 2.22. Waktu Tunggu Hasil Laboratorium
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Waktu Tunggu Sebelum Operasi
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Waktu Tunggu Hasil Laboratorium
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 23
g. Waktu Tunggu Hasil Radiologi
Capaian indikator Waktu Tunggu Hasil Radiologi sudah optimal tiap
tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Waktu Tunggu
Hasil Radiologi 5 tahun terakhir:
Gambar 2.23. Waktu Tunggu Hasil Radiologi
5) Mutu Klinik
a. Angka Kematian di Gawat Darurat
Capaian indikator Angka Kematian di Gawat Darurat sudah optimal
tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Angka
Kematian di Gawat Darurat 5 tahun terakhir:
Gambar 2.24. Angka Kematian di Gawat Darurat
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Waktu Tunggu Hasil Radiologi
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Angka Kematian di Gawat Darurat
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 24
b. Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam
Capaian indikator Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam sudah optimal
tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Angka
Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam 5 tahun terakhir:
Gambar 2.25. Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam
c. Post Operative Death Rate
Capaian indikator Post Operative Death Rate sudah optimal tiap
tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Post Operative
Death Rate 5 tahun terakhir:
Gambar 2.26. Post Operative Death Rate
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Post Operative Death Rate
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 25
d. Angka Infeksi Nosokomial
Capaian indikator Angka Infeksi Nosokomial sudah optimal tiap
tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Angka Infeksi
Nosokomial 5 tahun terakhir:
Gambar 2.27. Angka Infeksi Nosokomial
e. Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit
Capaian indikator Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit sudah
optimal tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja
Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit 5 tahun terakhir:
Gambar 2.28. Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 4 4 4 4 4
Realisasi 4 3.75 4 4 4
3.6
3.65
3.7
3.75
3.8
3.85
3.9
3.95
4
4.05
Sk
or
Angka Infeksi Nosokomial
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 26
6) Kepedulian Kepada Masyarakat
a. Pembinaan Kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lain
Capaian indikator Pembinaan Kepada Puskesmas dan Sarana
Kesehatan Lain sudah optimal sampai dengan tahun 2017. Berikut
hasil perhitungan indikator kinerja Pembinaan Kepada Puskesmas
dan Sarana Kesehatan Lain 5 tahun terakhir:
Gambar 2.29. Pembinaan Kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan
Lain
b. Penyuluhan Kesehatan
Capaian indikator Penyuluhan Kesehatan sudah optimal tiap
tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Penyuluhan
Kesehatan 5 tahun terakhir:
Gambar 2.30. Penyuluhan Kesehatan
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 1 1 1 1 1
Realisasi 1 1 1 1 0
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
Sk
or
Pembinaan Kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan
Lain 2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 1 1 1 1 1
Realisasi 1 1 1 1 1
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
Sk
or
Penyuluhan Kesehatan 2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 27
c. Rasio Tempat Tidur Kelas III
Capaian indikator Rasio Tempat Tidur Kelas III sudah optimal tiap
tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Rasio Tempat
Tidur Kelas III 5 tahun terakhir:
Gambar 2.31. Rasio Tempat Tidur Kelas III
7) Kepuasan Pelanggan
a. Penanganan Pengaduan/Komplain
Capaian indikator Penanganan Pengaduan/Komplain sudah optimal
tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Penanganan
Pengaduan/Komplain 5 tahun terakhir:
Gambar 2.32. Penanganan Pengaduan/Komplain
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 2 2 2 2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Rasio Tempat Tidur Kelas III 2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 1 1 1 1 1
Realisasi 1 1 1 1 1
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
Sk
or
Penanganan Pengaduan/Komplain
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 28
b. Kepuasan Pelanggan
Capaian indikator Kepuasan Pelanggan belum optimal tiap tahunnya,
tetapi trend nya positif. Berikut hasil perhitungan indikator kinerja
Kepuasan Pelanggan 5 tahun terakhir:
Gambar 2.33. Kepuasan Pelanggan
8) Kepedulian Terhadap Lingkungan
a. Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit Berseri)
Capaian indikator Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit
Berseri) sudah optimal tiap tahunnya. Berikut hasil perhitungan
indikator kinerja Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit
Berseri) 5 tahun terakhir:
Gambar 2.34. Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit
Berseri)
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 1 1 1 1 1
Realisasi 0.86 0.76 0.77 0.8 0.8
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
Sk
or
Kepuasan Pelanggan 2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 2 2 2 2 2
00.5
11.5
22.5
Sk
or
Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit
Berseri) 2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 29
b. Proper Lingkungan
Capaian indikator Proper Lingkungan belum optimal tiap tahunnya.
Berikut hasil perhitungan indikator kinerja Proper Lingkungan 5
tahun terakhir:
Gambar 2.35. Proper Lingkungan
B. Kinerja Aspek Keuangan
1) Rasio Keuangan
a. Rasio Kas
Realisasi rasio kas dari 2016 sampai 2018 semakin baik, bahkan di
tahun 2018 sudah optimal.
Gambar 2.36. Cash Ratio
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 1 1 1 1 1
Realisasi 1 0.6 0.4 0.4 0.4
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
Sk
or
Proper Lingkungan 2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2.25
Realisasi 0.25 1.00 0.25 0.50 2.25
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Rasio Kas (Cash Ratio) 2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 30
b. Rasio Lancar
Rasio lancar selama 5 tahun terakhir selalu tercapai dengan optimal.
Gambar 2.37. Current Ratio
c. Periode Penagihan Piutang
Kecilnya rasio periode penagihan piutang dikarenakan pembayaran
klaim dari BPJS terlambat. sedangkan dari pihak rumah sakit sudah
lengkap dan tepat waktu dalam pengajuan klaim, dan trend capaiannya
positif dari tahun 2017 ke 2018.
Gambar 2.38. Collection Period
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2.5 2.5 2.5 2.5 2.75
Realisasi 2.50 2.50 2.50 2.50 2.75
2.35
2.4
2.45
2.5
2.55
2.6
2.65
2.7
2.75
2.8
Sk
or
Rasio Lancar (Current Ratio)
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2.25
Realisasi 1.00 1.50 2.00 0.25 0.75
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 2014
s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 31
d. Perputaran Aset Tetap
Turunnya rasio perputaran aset tetap pada tahun 2017 dan 2018
dikarenakan adanya revaluasi aset dari kementerian keuangan sehingga
aset RSPR naik hampir 2 kali lipat, dan trend capaiannya positif dari
tahun 2017 ke 2018.
Gambar 2.39. Fixed Asset Turnover
e. Imbalan atas Aset Tetap
Turunnya rasio imbalan atas aset tetap pada tahun 2017 dan 2018
dikarenakan adanya revaluasi aset dari kementerian keuangan sehingga
aset RSPR naik hampir 2 kali lipat. tapi capaiannya lebih baik pada
tahun 2018.
Gambar 2.40. Return on Fixed Asset
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2.25
Realisasi 1.50 1.50 1.50 0.50 0.75
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2014 s/d
2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2.25
Realisasi 1.70 0.50 1.40 0.00 1.75
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset)
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 32
f. Imbalan Ekuitas
Turunnya rasio imbalan ekuitas pada tahun 2017 dan 2018 dikarenakan
adanya revaluasi aset dari kementerian keuangan yang berpengaruh
pada kenaikan ekuitas, dan trend capaiannya positif dari tahun 2017 ke
2018.
Gambar 2.41. Return on Equity
g. Perputaran Persediaan
Capaian rasio perputaran persediaan pada tahun 2017 dan 2018 lebih
baik karena peningkatan yang cukup signifikan pada pendapatan
operasional rumah sakit, dan trend capaiannya positif dari tahun 2017
ke 2018.
Gambar 2.42. Inventory Turnover
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2.25
Realisasi 1.40 0.60 1.20 0.40 1.65
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Imbalan Ekuitas (Return on Equity)
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2.25
Realisasi 0.00 0.00 0.00 1.50 1.75
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 33
h. Rasio Pendapatan PNBP
Capaian rasio pendapatan PNBP selalu optimal tiap tahunnya.
Gambar 2.43. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional
2) Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU
a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif
Capaian indikator RBA Definitif tiap tahun semakim baik dan optimal
di tahun 2017 dan 2018.
Gambar 2.44. RBA Definitif
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2.5 2.5 2.5 2.5 2.75
Realisasi 2.50 2.25 2.25 2.50 2.75
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Sk
or
Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 1.20 0.80 1.60 2.00 2.00
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 34
b. Laporan Keuangan Standar Akuntansi
Capaian indikator laporan SAP tiap tahun semakim baik dan optimal
pada tahun 2016, 2017 dan 2018.
Gambar 2.45. Laporan SAP
c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU
Capaian indikator Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja
BLU tiap tahun selalu optimal.
Gambar 2.46. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 0.80 0.90 2.00 2.00 2.00
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAP)
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 2 2 2 2 2
Realisasi 1.60 2.00 2.00 2.00 2.00
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Sk
or
Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja
BLU
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 35
d. Tarif Layanan
Capaian indikator Tarif Layanan tiap tahun selalu optimal.
Gambar 2.47. Tarif Layanan
e. Sistem Akuntansi
Capaian indikator Sistem Akuntansi tiap tahun selalu optimal.
Gambar 2.48. Sistem Akuntansi
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 1 1 1 1 1
Realisasi 1.00 0.00 1.00 1.00 1.00
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
Sk
or
Tarif Layanan
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 1 1 1 1 1
Realisasi 1.00 0.60 1.00 1.00 1.00
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
Sk
or
Sistem Akuntansi
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 36
f. Persetujuan Rekening
Capaian indikator Persetujuan Rekening tiap tahun selalu optimal.
Gambar 2.49. Persetujuan Rekening
g. SOP Pengelolaan Kas
Capaian indikator SOP pengelolaan kas tiap tahun selalu optimal.
Gambar 2.50. SOP Pengelolaan Kas
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Realisasi 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
Sk
or
Persetujuan Rekening
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Realisasi 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
Sk
or
SOP Pengelolaan Kas
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 37
h. SOP Pengelolaan Piutang
Capaian indikator SOP Pengelolaan Piutang tiap tahun selalu optimal.
Gambar 2.51. SOP Pengelolaan Piutang
i. SOP Pengelolaan Utang
Capaian indikator SOP Pengelolaan Utang tiap tahun selalu optimal.
Gambar 2.52. SOP Pengelolaan Utang
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Realisasi 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
Sk
or
SOP Pengelolaan Piutang
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Realisasi 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
Sko
r
SOP Pengelolaan Utang
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 38
j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa
Capaian indikator SOP Pengadaan Barang dan Jasa tiap tahun selalu
optimal.
Gambar 2.53. SOP Pengadaan Barang dan Jasa
k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris
Capaian indikator SOP Pengelolaan Barang Inventaris tiap tahun selalu
optimal.
Gambar 2.54. SOP Pengelolaan Barang Inventaris
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Realisasi 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6S
ko
r
SOP Pengadaan Barang dan Jasa
2014 s/d 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Standar 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Realisasi 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
Sk
or
SOP Pengelolaan Barang Inventaris
2014 s/d 2018
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 39
C. Kinerja Aspek SDM
1) Pemenuhan Kompetensi SDM
Capaian indikator presentase pemenuhan kompetensi SDM tiap tahun
selalu optimal.
Gambar 2.55. Persentase Pemenuhan Kompetensi SDM
2) Pencapaian Kinerja Individu
Capaian indikator persentase kinerja individu tiap tahun selalu optimal.
Gambar 2.56. Persentase Pencapaian Kinerja Individu
2015 2016 2017 2018 2019
Target 50 60 70 80 90
Realisasi 52 57.28 70.21 80.27 90
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
%Persentase pemenuhan kompetensi SDM
2015 s/d 2019
2015 2016 2017 2018 2019
Target 70 80 80 85 90
Realisasi 94.24 99.13 92.94 96.95 94
0
20
40
60
80
100
120
%
Persentase pencapaian kinerja individu
2015 s/d 2019
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 40
D. Kinerja Aspek Sarana dan Prasarana
Capaian indikator presentase pemenuhan sarana dan prasarana tiap tahun
selalu optimal.
Gambar 2.57. Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana
2.3. Tantangan Strategis
Tantangan organisasi adalah gambaran tentang kelemahan-kelemahan organisasi
menurut para pemangku kepentingan (stakeholders) yang harus segera diperbaiki
dengan tuntas oleh organisasi. Selain itu tantangan strategis organisasi juga
menggambarkan harapan-harapan dari para pemangku kepentingan atas organisasi di
masa yang akan datang. Dengan demikian perhatian organisasi pada isu-isu tantangan
strategis yang mengakomodir aspirasi dari seluruh pemangku kepentingan akan
menjadikan organisasi lebih tepat dalam merumuskan perencanaan strategis dan
memenangkan persaingan bisnis di masa yang akan datang.
Prioritas tantangan strategis RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan rujukan berjenjang tidak berjalan optimal. Alasan prirotas adalah jika
rujukan berjenjang tidak berjalan optimal maka semakin sulit bagi Rumah Sakit
2015 2016 2017 2018 2019
Target 50 70 75 80 90
Realisasi 67 74 76.9 81.8 90
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
%Persentase pemenuhan sarana dan prasarana
2015 s/d 2019
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 41
Paru Dr. H. A. Rotinsulu untuk menjadi rumah sakit rujukan nasional khusus
penyakit paru.
2. Layanan unggulan yang direncanakan ditingkatkan tidak dilaksanakan secara
maksimal. Alasan prioritas adalah dengan tercapainya peningkatan Layanan
unggulan yang maksimal, merupakan perwujudan tercapainya visi dan misi rumah
sakit.
3. Tidak terkoordinasinya pelayanan khusus paru antar rumah sakit untuk kasus
penyakit tertentu yang menjadi unggulan di rumah sakitnya. Alasan prioritas
adalah terbentuknya jejaring antar rumah sakit paru dengan rumah sakit di
sekitarnya akan memudahkan akses pasien pada pelayanan kesehatan yang prima
yakni tepatnya waktu rujukan dan ketepatan kondisi pasien rujukan.
4. Tenaga kesehatan dan non kesehatan belum meningkatkan kompetensi sehingga
berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan. Alasan prioritas adalah SDM yang
kompeten sangat menunjang pada tercapainya mutu pelayanan sesuai standar
terutama sasaran keselamatan pasien.
5. Teknologi informasi belum bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang
kegiatan pelayanan dan perkantoran. Alasan prioritas adalah IT sangat penting
perannya untuk mempermudah manajamen pelayanan dan manajemen
perkantoran.
6. Budaya berkinerja belum maksimal. Alasan prioritas adalah dengan terwujudnya
budaya berkinerja yang optimal akan meningkatkan kualitas pelayanan yang
mengakibatkan kepuasan pelanggan internal dan eksternal.
7. Masih adanya stigma RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai rumah sakit yang
melayani penyakit paru sehingga perlu dihindari/menakutkan. Alasan prioritas
adalah pentingnya membangun citra bahwa RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 42
pusat pengembangan ilmu dan pelayanan kesehatan paru, bukan semata sebagai
tempat perawatan pengidap penyakit paru.
8. Masyarakat tidak begitu familiar dengan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Paru Dr. H. A. Rotinsulu. Alasan prioritas adalah dengan semakin dikenalnya
jenis-jenis dan kualitas pelayanan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
berpengaruh pada tumbuhnya animo pasien untuk berobat ke Rumah Sakit Paru
Dr. H. A. Rotinsulu.
9. Menurut FX. Wikan Indarto, Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta dalam
tulisannya Tahun 2018, tantangan bagi setiap rumah sakit dalam beberapa tahun
kedepan adalah diberlakukannya tarif tunggal. Beberapa keuntungan yang dapat
didapatkan adalah; Pertama, kendali biaya dan kendali mutu tetap dapat
diterapkan. Kedua, tidak memerlukan pengaturan baru kelas RS, dan mencegah
terjadinya perpindahan banyak sekali dokter spesialis ke RS lain, sesuai rencana
baru Permenkes tentang kelas RS (rancangan Permenkes No. 45 tahun 2018 yang
berdimensi layanan maksimal), sebagai pengganti Permenkes 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit (yang berdimensi layanan
minimal). Ketiga, pasien dilibatkan dan diberikan hak, untuk ikut menentukan RS
yang akan dituju dalam proses rujukan, atau hak otonomi pasien tetap dihargai,
tidak sepenuhnya dikendalikan oleh aplikasi. Keempat, akan lebih mungkin terjadi
persaingan yang sehat antar RS, untuk memberikan layanan pasien yang semakin
lebih baik, meski dengan tarif yang sama dengan RS lain dan terhindar dari risiko
perang tarif antar RS. Kelima, tidak terjadi pemusatan pasien di RS tipe D atau RS
dengan tipe yang lebih rendah, dengan RS tipe yang lebih tinggi mengalami
penurunan jumlah pasien secara hebat. Keenam, pasien yang merupakan anggota
TNI, Polri dan karyawan RS dapat dilayani di RS-nya sendiri, sehingga dapat
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 43
mengakomodasi surat protes Menhan Ryamizard Ryacudu nomor
B/1341/M/IX/2018, tertanggal 17 September 2018. Ketujuh, data HFIS (Health
Facilities Information System) dan p-care tetap digunakan, khususnya untuk
melihat kuota layanan, agar antrian pasien yang panjang di RS yang dikehendaki,
dapat digunakan oleh pasien untuk menentukan pilihan rujukan. Kedelapan,
rujukan berjenjang online tetap digunakan, tetapi hanya untuk melakukan rujukan
antar RS, bukan rujukan dari FKTP ke RS. Memang ada risiko kerugian karena
sumber daya untuk proses diagnostik dan tatalaksana pasien yang akan digunakan
untuk suatu diagnosis mungkin saja sama di setiap kelas RS, tetapi tarif Hospital
Based Rate (HBR) akan berbeda. HBR RS tipe yang lebih besar akan lebih mahal
dibandingkan dengan RS dengan tipe yang lebih kecil, misalnya jumlah pegawai
RS lebih banyak, gedung lebih luas, biaya pemeliharaaan lebih tinggi dan
sebagainya. Namun demikian, risiko kerugian finansial ini tentu jauh lebih kecil,
dibandingkan manfaat yang diperoleh atau kondisi tidak adanya pasien JKN yang
dilayani, karena pasien sudah terseleksi di RS dengan tipe yang lebih rendah
seperti sekarang ini. Selain itu, HBR antar RS yang berbeda, rasanya justru akan
memicu hal positif berupa gerakan baru, misalnya efisiensi kreatif setiap RS.
Sistem layanan pasien dalam era JKN, memerlukan partisipasi sebanyak mungkin
pihak dalam perbaikan terus menerus, untuk mencapai UHC sebelum tahun 2019.
2.4.Benchmarking
Berbagai definisi benchmarking antara lain; 1) merupakan suatu proses untuk
mengukur kinerja terhadap perusahaan yang terbaik dalam kelasnya, kemudian
menggunakan analisis untuk memenuhi dan melebihi perusahaan tersebut (Pryor dan
Katz 1993 dalam Yasin 2002), 2) pencarian praktek terbaik yang mengarah kepada
kinerja yang sangat baik apabila praktek-praktek tersebut diterapkan (Partovi, 1994),
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 44
3) proses identifikasi dan pembelajaran dari praktek terbaik dimanapun di dunia
(Allan, 1997 dalam Elmuti dan Yunus, 1997), dan 4) perbandingan sistematis
terhadap proses dan kinerja untuk menciptakan standar baru dan atau meningkatkan
proses (Steven et al, 2003).
Berdasarkan definisi di atas, maka entitas yang pantas untuk dijadikan sumber
informasi dalam melaksanakan benchmarking adalah entitas yang telah berhasil
melakukan perbaikan kinerja secara terus menerus sehingga membawa organisasi
pada keadaan yang lebih maju, baik dalam hal manajerial maupun kemakmuran
organisasi yang bersangkutan. Dalam hal ini, RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu telah
memutuskan melakukan benchmarking ke Rumah Sakit Khusus Paru di Korea atau ke
Rumah Sakit Khusus Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita di Jakarta, berikut
beberapa hal yang akan dicapai dalam benchmark tersebut:
1. Keberhasilan dalam mencapai profesionalisme SDM;
2. Sistem kerjasama antar unit secara komprehensif;
3. Pengelolaan Rumah Sakit pendidikan dan penelitian kesehatan paru;
4. Pola kerjasama dan jejaring dengan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan
tertier lainnya.
2.5.Analisa SWOT
Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis
atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategishttp://id.wikipedia.org/wiki/Proyek
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 45
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matriks SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Analisis SWOT di RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu dilakukan berdasarkan Tujuan
yang telah ditetapkan dalam hal pencapaian visi dan misi RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu
sehingga hasil dari analisis SWOT langsung tertuju pada Visi, Misi dan Tujuan RS
Paru Dr. H.A. Rotinsulu. Adapun Tujuan RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu dalam periode
2020-2024 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kepuasan stakeholder.
2. Meningkatnya keselamatan pasien sesuai standar.
3. Meningkatnya pencapaian pelayanan paru yang unggul dalam biomolekuler dan
invasif paru.
4. Meningkatnya pelayanan paru yang terintegrasi dengan pendidikan dan pelatihan.
5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya untuk menunjang pelayanan
paru.
6. Meningkatnya produktivitas rumah sakit.
7. Meningkatnya efisiensi anggaran.
Faktor-faktor Peluang, Ancaman, Kekuatan dan Kelemahan didapatkan
berdasarkan pencermatan lingkungan internal maupun eksternal yang mengacu pada
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 46
tercapainya tujuan diatas. Adapun hasil pencermatan terhadap lingkungan eksternal
RS. Paru Dr.H.A. Rotinsulu tersaji sebagai berikut:
Tabel 2.2. Faktor–Faktor yang Membentuk Peluang dan Ancaman dalam
pencapaian Tujuan RS. Paru Dr. H. A. Rotinsulu
FAKTOR PELUANG FAKTOR ANCAMAN
1) Masyarakat saat ini membutuhkan
pelayanan kesehatan yang excellent
2) Gaya hidup masyarakat saat ini
semakin kritis akan pelayanan
kesehatan
3) Masyarakat pada saat ini dan masa
mendatang membutuhkan pelayanan
khusus dan komprehensif
4) Pelayanan kesehatan membutuhkan
perkembangan teknologi seiring
dengan perkembangan pendidikan dan
penelitian
5) Pelayanan invasif paru hanya dirujuk
ke Rotinsulu (PPK3)
6) Masih banyaknya fasilitas
Kesehatan/Instansi yang
membutuhkan pelayanan paru
7) Pergeseran penyakit paru di Indonesia
maupun dunia ke arah non-infeksius
(kanker).
1) RS lain telah memiliki tenaga medis
serta sarana dan prasarana yang
memadai
2) Subsidi anggaran Rupiah murni
berkurang
3) Regulasi pembiayaan pelayanan
kesehatan
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 47
Sedangkan hasil pencermatan terhadap lingkungan internal RS. Paru Dr. H. A.
Rotinsulu dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.3. Faktor–Faktor yang Membentuk Kekuatan dan Kelemahan
dalam Pencapaian Tujuan RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu
FAKTOR KEKUATAN FAKTOR KELEMAHAN
1) RSPR telah memulai layanan
biomolekuler lebih dahulu
dibanding rumah sakit lain
2) RSPR merupakan satu-
satunya rumah sakit paru
yang memilih kekhususan
paru
3) RSPR memiliki pelayanan
yang belum dimiliki RS lain
seperti Cryosurgery, MDR,
dll.
4) Kemampuan RSPR dalam
mengembangkan pelayanan
1) Indeks kepuasan pelanggan eksternal
masih belum ideal
2) Belum idealnya mutu pelayanan dan
keselamatan pasien Rumah Sakit
3) RSPR belum terakreditasi rumah sakit
pendidikan
4) Belum idealnya kompetensi SDM di
RSPR
5) Sarana dan prasarana RSPR belum
terkelola dengan baik
6) Belum terintegrasinya seluruh pelayanan
rumah sakit dengan SIMRS
7) Belum idealnya pendapatan untuk
meningkatkan kesejahteraan pegawai
8) Biaya Operasional masih belum
seimbang dengan pendapatan
2.6.Diagram Kartesius dan Prioritas Strategis
Diagram Kartesius memiliki empat kuadran. Diagram Kartesius dinyatakan
dalam sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X menggambarkan resultant dari total nilai
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 48
kekuatan dan total nilai kelemahan. Sumbu Y menggambarakan resultant dari total
nilai peluang dan ancaman.
Kuadran I menggambarkan posisi total nilai kekuatan melebihi total nilai
kelemahan dan total nilai peluang melebihi total nilai ancaman. Kuadran II
menggambarkan posisi total nilai kelemahan melebihi total nilai kekuatan dan total
nilai peluang melebihi total nilai ancaman. Kuadran III menggambarkan posisi total
nilai kelemahan melebihi total nilai kekuatan dan total nilai ancaman melebihi total
nilai peluang. Kuadran IV menggambarkan posisi total nilai kekuatan melebihi total
nilai kelemahan dan total nilai ancaman melebihi total nilai peluang.
Gambar 2.58. Diagram Kartesius
Langkah langkah berikut merupakan cara mendapatkan posisi total nilai
peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan untuk mendapatkan posisi bersaing RS.
Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung:
1. Identifikasi dan penentuan faktor-faktor apa saja yang menentukan peluang RS.
Paru Dr.H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai dengan 2024.
KUADRAN IKUADRAN II
KUADRAN II KUADRAN IV
Sumbu X
Sumbu Y
(GROWTH
STRATEGY)
(STABILITY
STRATEGY)
(SURVIVAL
STRATEGY)
(DIVERSIFICATION
STRATEGY)
Kuadran III
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 49
2. Penentuan besar bobot terhadap setiap faktor yang menentukan peluang RS. Paru
Dr. H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai dengan 2024, dan total bobot
berbagai faktor pembentuk peluang adalah 100%.
3. Penentuan besar rating untuk setiap faktor yang menentukan peluang dalam kurun
waktu 2020 sampai dengan 2024. Besar rating untuk setiap faktor pembentuk
peluang berkisar antara nol (0) sampai dengan seratus (100).
4. Penentuan nilai terbobot untuk setiap faktor yang menentukan peluang kurun
waktu 2020 sampai dengan 2024. Nilai terbobot ditentukan dengan cara
mengalikan besar bobot (yang diperoleh dari butir 2) dan besar rating (yang
diperoleh dari butir 3) untuk setiap faktor pembentuk peluang RS. Paru Dr. H.A.
Rotinsulu.
5. Penentuan total nilai terbobot berbagai faktor pembentuk peluang yang diperoleh
dari butir 4, sebagai jumlah dari semua nilai terbobot.
Berikut ini adalah hasil identifikasi dan penentuan faktor-faktor yang
menentukan peluang RS. Paru Dr.H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai dengan
2024:
Tabel 2.4. Identifikasi dan Penentuan Total Nilai Terbobot Peluang
No Faktor Peluang Bobot Rating Nilai Terbobot
1
Masyarakat saat ini membutuhkan
pelayanan kesehatan yang excellent
0.15 80 12
2
Gaya hidup masyarakat saat ini
semakin kritis akan pelayanan
kesehatan
0.15 80 12
3
Masyarakat pada saat ini dan masa
mendatang membutuhkan pelayanan
0.15 80 12
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 50
khusus dan komprehensif
4
Pelayanan kesehatan membutuhkan
perkembangan teknologi seiring
dengan perkembangan pendidikan dan
penelitian
0.2 90 18
5
Pelayanan invasif paru hanya dirujuk
ke Rotinsulu (PPK3)
0.1 70 7
6
Masih banyaknya fasilitas
Kesehatan/Instansi yang membutuhkan
pelayanan paru
0.1 70 7
7
Pergeseran penyakit paru di Indonesia
maupun dunia ke arah non-infeksius
(kanker)
0.15 80 12
Jumlah 1 80
6. Identifikasi dan penentuan faktor-faktor apa saja yang menentukan ancaman RS.
Paru Dr.H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai dengan 2024.
7. Penentuan besar bobot terhadap setiap faktor yang menentukan ancaman RS. Paru
Dr.H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai dengan 2024, dan total bobot
berbagai faktor pembentuk ancaman adalah 100%.
8. Penentuan besar rating untuk setiap faktor yang menentukan ancaman dalam
kurun waktu 2020 sampai dengan 2024. Besar rating untuk setiap faktor
pembentuk ancaman berkisar antara nol (0) sampai dengan seratus (100).
9. Penentuan nilai terbobot untuk setiap faktor yang menentukan ancaman kurun
waktu 2020 sampai dengan 2024 . Nilai terbobot ditentukan dengan cara
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 51
mengalikan besar bobot (yang diperoleh dari butir 7) dan besar rating (yang
diperoleh dari butir 8) untuk setiap faktor pembentuk ancaman RS. Paru Dr.H.A.
Rotinsulu.
10. Penentuan total nilai terbobot berbagai faktor pembentuk ancaman yang diperoleh
dari butir 9, sebagai jumlah dari semua nilai terbobot.
Berikut faktor Ancaman RS. Paru Dr.H.A. Rotinsulu:
Tabel 2.5. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Ancaman
No Faktor Ancaman Bobot Rating Nilai Terbobot
1
RS lain telah memiliki tenaga medis
serta sarana dan prasarana yang
memadai
0.4 80 32
2
Subsidi anggaran Rupiah Murni
semakin berkurang
0.4 80 32
3
Regulasi pembiayaan pelayanan
kesehatan
0.2 70 14
Jumlah 1 78
11. Identifikasi dan penentuan faktor-faktor apa saja yang menentukan kekuatan RS.
Paru Dr.H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai dengan 2024.
12. Penentuan besar bobot terhadap setiap faktor yang menentukan kekuatan RS. Paru
Dr.H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai dengan 2024, dan total bobot
berbagai faktor pembentuk kekuatan adalah 100%.
13. Penentuan besar rating untuk setiap faktor yang menentukan kekuatan dalam
kurun waktu 2020 sampai dengan 2024. Besar rating untuk setiap faktor
pembentuk kekuatan berkisar antara nol (0) sampai dengan seratus (100).
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 52
14. Penentuan nilai terbobot untuk setiap faktor yang menentukan kekuatan kurun
waktu 2020 sampai dengan 2024 . Nilai terbobot ditentukan dengan cara
mengalikan besar bobot (yang diperoleh dari butir 12) dan besar rating (yang
diperoleh dari butir 13) untuk setiap faktor pembentuk kekuatan RS. Paru Dr.H.A.
Rotinsulu.
15. Penentuan total nilai terbobot berbagai faktor pembentuk kekuatan yang diperoleh
dari butir 14, sebagai jumlah dari semua nilai terbobot.
Berikut ini adalah hasil identifikasi dan penentuan faktor-faktor apa saja yang
menentukan kekuatan RS. Paru Dr.H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai dengan
2024:
Tabel 2.6. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Kekuatan
No Faktor Kekuatan Bobot Rating Nilai Terbobot
1
RSPR telah memulai layanan
biomolekuler lebih dahulu dibanding
rumah sakit lain
0.4 80 32
2
RSPR merupakan satu-satunya rumah
sakit paru yang memilih kekhususan paru
0.2 70 14
3
RSPR memiliki pelayanan yang belum
dimiliki RS lain seperti Cryosurgery,
MDR, dll.
0.2 70 14
4
Kemampuan RSPR dalam
mengembangkan pelayanan
0.2 70 14
Jumlah 1 74
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 53
16. Identifikasi dan penentuan faktor-faktor apa saja yang menentukan kelemahan RS.
Paru Dr.H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai dengan 2024.
17. Penentuan besar bobot terhadap setiap faktor yang menentukan kelemahan RS.
Paru Dr.H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai dengan 2024, dan total bobot
berbagai faktor pembentuk kelemahan adalah 100%.
18. Penentuan besar rating untuk setiap faktor yang menentukan kelemahan dalam
kurun waktu 2020 sampai dengan 2024. Besar rating untuk setiap faktor
pembentuk kelemahan berkisar antara nol (0) sampai dengan seratus (100).
19. Penentuan nilai terbobot untuk setiap faktor yang menentukan kelemahan kurun
waktu 2020 sampai dengan 2024. Nilai terbobot ditentukan dengan cara
mengalikan besar bobot (yang diperoleh dari butir 17) dan besar rating (yang
diperoleh dari butir 18) untuk setiap faktor pembentuk kelemahan RS. Paru
Dr.H.A. Rotinsulu.
20. Penentuan total nilai terbobot berbagai faktor pembentuk kelemahan yang
diperoleh dari butir 19, sebagai jumlah dari semua nilai terbobot.
Berikut ini adalah hasil identifikasi dan penentuan faktor-faktor apa saja yang
menentukan kelemahan RS. Paru Dr.H.A. Rotinsulu dalam periode 2020 sampai
dengan 2024:
Tabel 2.7. Identifikasi dan penentuan total nilai terbobot Kelemahan
No Faktor Kelemahan Bobot Rating Nilai Terbobot
1
Indeks kepuasan pelanggan
eksternal masih belum ideal
0.2 80 16
2
Belum idealnya mutu pelayanan
dan keselamatan pasien Rumah
Sakit
0.18 80 14.4
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 54
3
RSPR belum terakreditasi rumah
sakit pendidikan
0.15 80 12
4
Belum idealnya kompetensi SDM
di RSPR
0.15 80 12
5
Sarana dan prasarana RSPR belum
terkelola dengan baik
0.12 80 9.6
6
Belum terintegrasinya seluruh
pelayanan rumah sakit dengan
SIMRS
0.1 80 8
7
Belum idealnya pendapatan untuk
meningkatkan kesejahteraan
pegawai
0.06 80 4.8
8
Biaya Operasional masih belum
seimbang dengan pendapatan
0.04 80 3.2
Jumlah 1 80
Berdasarkan 20 (dua puluh langkah) di atas dilakukan penempatan nilai dalam
diagram kartesius. Penentuan nilai untuk masing-masing sumbu X dan Y ditentukan
sebagai berikut:
• Nilai Sumbu Y = total nilai terbobot peluang dikurangi total nilai terbobot
ancaman, jadi nilai sumbu Y = 80-78 =2
• Nilai Sumbu X = total nilai terbobot kekuatan dikurangi total nilai terbobot
kelemahan, jadi nilai sumbu X = 74-80 = -6
Berikut merupakan Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis yang
menunjukkan posisi daya saing RS. Paru Dr.H.A. Rotinsulu berdasarkan analisis
SWOT.
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 55
Gambar 2.59 Diagram Kartesius
RS. Paru Dr. H. A. Rotinsulu berada pada posisi kuadran II maka yaitu Stability
dan Strategy, maka disarankan untuk memfokuskan arah pengembangannya di masa
mendatang untuk menjaga kestabilan organisasi atau penguatan mutu kelembagaan
(Stability). Artinya melakukan prioritas strategis untuk melakukan investasi
penyempurnaan dan penataan kemampuan organisasi, kemampuan sistem manajemen
proses bisnis, serta kemampuan personilnya dan sambil memantapkan tingkat
penguasaan layanan.
2.7.Analisa TOWS
Analisa TOWS merupakan upaya untuk menentukan upaya/asumsi strategi
berdasarkan kombinasi dari 4 perspektif yang diperoleh dari matriks SWOT. Adapun
Matriks TOWS sebagai berikut:
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 56
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 57
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 58
2.8.Analisa dan Mitigasi Risiko
A. Identifikasi Risiko
Risiko yang dapat dialami oleh RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu untuk
mewujudkan suatu sasaran strategis dalam kurun waktu periode rencana strategi
bisnis 2020 s.d. 2024. Adapun jenis risiko yang dapat muncul seperti tabel berikut
ini.
Tabel 2.8 Jenis Risiko Berdasarkan Sasaran Strategis
NO SASARAN STRATEGIS RISIKO
I Perspektif Pengembangan Sumber Daya dan Organisasi
1. Terwujudnya kualitas
Sumber Daya untuk
menunjang pelayanan
paru
Tidak tercapainya standar kompetensi
SDM
Tidak tercapainya kinerja Individu
Tidak tercapainya standar pembelajaran
SDM
Tidak tercapainya sarana prasarana
Rumah Sakit sesuai standar
Buruknya pemeliharaan sarana prasarana
Rumah Sakit
Tidak berjalannya monev SPO bidang
sumberdaya
2. Terwujudnya IT yang
terintegrasi dengan
seluruh pelayanan
Sarana dan prasarana tidak mendukung
terhadap integrasi SIMRS dengan seluruh
pelayanan
Rendahnya disiplin dan komitmen
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 59
NO SASARAN STRATEGIS RISIKO
pegawai dalam operasional SIMRS
Buruknya sistem pemeliharaan fasilitas
SIMRS
Tidak terjaminnya kualitas hasil
perbaikan fasilitas SIMRS
Tidak berjalannya monev SPO Integrasi
SIMRS
Tidak tercapainya penambahan jumlah
modul IT untuk menunjang pelayanan
Tidak tercapainya efektifitas modul IT
II Prespektif Proses Bisnis Internal
3. Terwujudnya mutu
pelayanan dan indikator
keselamatan pasien
Tidak tercapainya sertifikasi Akreditasi
Rumah Sakit KARS Nasional dan
Internasional
Tidak tercapainya mutu rumah sakit
Tidak tercapainya sasaran keselamatan
pasien
4. Terwujudnya
peningkatan pelayanan
paru yang unggul dalam
biomolekuler dan invasif
paru
Tidak terpenuhinya sarana prasarana
pelayanan unggulan
Tidak terpenuhinya jumlah SDM untuk
pelayanan unggulan
5. Terwujudnya integrasi Tidak tercapainya akreditasi rumah sakit
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 60
NO SASARAN STRATEGIS RISIKO
fungsi pelayanan
pendidikan dan
penelitian yang
berkualitas dalam
kesehatan paru
pendidikan
Tidak terpenuhinya pendidikan dan
pelatihan peserta dari luar RS
Tidak terpenuhinya penelitian dari
internal rumah sakit
Kurangnya anggaran penelitian
kesehatan paru
6. Terwujudnya promosi
yang efektif
Kurangnya promosi RS perihal layanan
kesehatan paru melalui pemanfaatan
Media Sosial dan Media lainnya
Kurangnya kerjasama yang berdampak
pada peningkatan pendapatan
Materi promosi dalam media sosial tidak
diperbaharui
Kurangnya anggaran penelitian survei
pasar
7. Terwujudnya upaya
tindakan preventif
Tidak terpenuhinya penyuluhan
kesehatan paru
Tidak terpenuhinya pelayanan vaksinasi
paru dan respirasi
Tidak terpenuhinya screening kesehatan
paru
8. Terwujudnya deteksi Kurangnya sarana prasarana untuk
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 61
NO SASARAN STRATEGIS RISIKO
dini infeksi dan kanker
paru
deteksi dini infeksi paru
Belum adanya sarana prasarana untuk
deteksi dini kanker paru
9. Terwujudnya terapi
segera
Tidak terlaksananya emergency
respontime kegawatdaruratan paru ≤ 5
menit
10. Terwujudnya
Peningkatan Rehabilitasi
Paru
Kurangnya sarana prasarana untuk
Rehabilitasi paru
Tidak adanya peningkatan pelayanan
rehabilitasi paru
Tidak terpenuhinya senam Asma dan
pernafasan
III Perspektif Stakeholder
11. Terwujudnya kepuasan
stakeholder
Tidak tercapainya tingkat kesehatan
rumah sakit
Tidak tercapainya Indeks Kinerja
Terpilih
Tidak tercapainya klaim BPJS
seluruhnya
Tidak tercapainya kepuasan pelanggan
Tidak tercapainya kepuasan pegawai
Tidak terpenuhinya prosentase ethical
clearance
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 62
NO SASARAN STRATEGIS RISIKO
IV Perspektif Keuangan
12. Terwujudnya efisiensi
anggaran
Terjadinya selisih pencatatan pendapatan
dengan fisik uang
Terjadinya belanja barang dan modal
yang tidak berdaya guna
13. Terwujudnya
pertumbuhan pendapatan
Rumah Sakit
Adanya inflasi yang tidak terkendali
Rendahnya angka kunjungan pasien
B. Penilaian Tingkat Risiko
Pada bagian ini akan dijelasakan mengenai pengukuran tingkat risiko dengan
memperhatikan tingkat kemungkinan kemunculan suatu jenis risiko dan estimasi
besar dampak risiko yang ditimbulkan bila risiko terjadi bagi suatu sasaran strategis
yang ditetapkan pada Rencana Strategis Bisnis RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu Tahun
Anggaran 2020 s.d. 2024. Adapun tingkat risiko dari sasaran strategis dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 63
Tabel 2.9. Penentuan Tingkat Risiko
NO
SASARAN
STRATEGIS
RISIKO
KEMUNGKINAN
RISIKO
TERJADI
DAMPAK
RISIKO
TINGKAT
RISIKO
WARNA
I Perspektif Pengembangan Sumber Daya dan Organisasi
1) Terwujudnya
kualitas
Sumber Daya
untuk
menunjang
pelayanan
paru
1. Tidak tercapainya standar
kompetensi SDM
Kecil Mayor Tingi
2. Tidak tercapainya kinerja Individu Sangat Kecil Mayor Tinggi
3. Tidak tercapainya standar
pembelajaran SDM
Kecil Mayor Tinggi
4. Tidak tercapainya sarana prasarana
Rumah Sakit sesuai standar
Sedang Malapetaka Ekstrim
5. Buruknya pemeliharaan Sarana
Prasarana Rumah Sakit
Besar Malapetaka Ekstrim
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 64
NO
SASARAN
STRATEGIS
RISIKO
KEMUNGKINAN
RISIKO
TERJADI
DAMPAK
RISIKO
TINGKAT
RISIKO
WARNA
6. Tidak berjalannya monev SPO
bidang sumberdaya
Kecil Minor Rendah
2) Terwujudnya
IT yang
terintegrasi
dengan
seluruh
pelayanan
7. Sarana dan prasarana tidak
mendukung terhadap integrasi
SIMRS dengan seluruh pelayanan
Kecil Mayor Tinggi
8. Rendahnya disiplin dan komitmen
pegawai dalam operasional SIMRS
Kecil Mayor Tinggi
9. Buruknya sistem pemeliharaan
fasilitas SIMRS
Besar Mayor Ekstrim
10. Tidak terjaminnya kualitas hasil
perbaikan fasilitas SIMRS
Kecil Mayor Tinggi
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 65
NO
SASARAN
STRATEGIS
RISIKO
KEMUNGKINAN
RISIKO
TERJADI
DAMPAK
RISIKO
TINGKAT
RISIKO
WARNA
11. Tidak berjalannya monev SPO
Integrasi SIMRS
Kecil Minor Rendah
12. Tidak tercapainya penambahan
jumlah modul IT untuk menunjang
pelayanan
Kecil Mayor Tinggi
13. Tidak tercapainya efektifitas modul
IT
Besar Mayor Ektrim
II Prespektif Proses Bisnis Internal
3) Terwujudnya
mutu
pelayanan dan
14. Tidak tercapainya sertifikasi
Akreditasi Rumah Sakit KARS
Nasional dan Internasional
Sedang Malapetaka Ektrim
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 66
NO
SASARAN
STRATEGIS
RISIKO
KEMUNGKINAN
RISIKO
TERJADI
DAMPAK
RISIKO
TINGKAT
RISIKO
WARNA
keselamatan
pasien
15. Tidak tercapainya mutu rumah
sakit
Kecil Mayor Tinggi
16. Tidak tercapainya sasaran
keselamatan pasien
Kecil Mayor Tinggi
4) Terwujudnya
peningkatan
pelayanan
paru yang
unggul dalam
biologi
molekuler dan
17. Tidak terpenuhinya sarana
prasarana pelayanan unggulan
Sedang Mayor Ekstrim
18. Tidak terpenuhinya jumlah SDM
untuk pelayanan unggulan
Sedang Mayor Ekstrim
-
RENCANA STRATEGI BISNIS 2020-2024 RS. PARU DR. H.A. ROTINSULU 67
NO
SASARAN
STRATEGIS
RISIKO
KEMUNGKINAN
RISIKO
TERJADI
DAMPAK
RISIKO
TINGKAT
RISIKO
WARNA
invasif paru
5) Terwujudnya
integrasi
fungsi
pelayanan
pendidikan
dan penelitian
yang
berkualitas
dalam
kesehatan paru
19. Tidak tercapainya akreditasi rumah
sakit pendidikan
Besar Mayor Ekstrim
20. 20.Tidak terpenuhinya pendidikan
dan pelatihan peserta dari luar RS
Sedang Medium Tinggi
21. Tidak terpenuhinya penelitian dari
internal rumah sakit
Besar Minor Tinggi
22. Kuran