KATA PENGANTAR - e-gov.gunungkidulkab.go.ide-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2019/128_dinas... ·...
Transcript of KATA PENGANTAR - e-gov.gunungkidulkab.go.ide-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2019/128_dinas... ·...
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat
dan Karunia-Nya, Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Pedagangan
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 dapat diselesaikan untuk memenuhi
ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
yang didukung manajemen kinerja yang akuntabel sudah merupakan tekad
pimpinan instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah.
Sejalan dengan era globalisasi yang banyak membawa perubahan yang
strategis, memberi pengaruh kepada masyarakat yang semakin kritis
dengan berbagai tuntutan, terutama kepada para pengelola negara untuk
menjalankan tugasnya secara bertanggung jawab, bersih transparan, dan
akuntabel.
Akuntabilitas kinerja merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol
terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam hubungan
ini, diperlukan evaluasi kinerja yang baik untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian hasil bisa optimal serta cara-cara yang digunakan untuk
mencapainya.
Akuntabilitas dalam bentuk laporan dapat mengekspresikan
pencapaian tujuan melalui pengelolaan sumber daya suatu organisasi
karena pencapaian suatu tujuan merupakan salah satu ukuran kinerja
individu maupun unit organisasi yang akan terlihat jelas pada pencapaian
sasaran.
Tujuan dan sasaran tersebut dapat dilihat dalam rencana strategik
organisasi, rencana kinerja, dan program kerja tahunan, dengan tetap
berpegang pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja).
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gunungkidul merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang
telah digariskan, dan kebijakan operasional dalam rangka pencapaian
tujuan Perangkat Daerah yang tertuang dalam dokumen perencanaan
strategis Perangkat DaerahTahun 2016-2021.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
iii
Laporan Kinerja ini juga sebagai umpan balik untuk melakukan
perbaikan dalam perencanaan, terutama sebagai input bagi pengelolaan dan
penataan serta peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Laporan ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai salah satu
bahan evaluasi yang objektif atas penyelenggaraan Pemerintahan oleh
stake holders yang berhak dan berkepentingan dalam menilai kinerja dan
pertanggungjawaban Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Wonosari, Februari 2019
Plt. KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
drh. KRISNA BERLIAN
Pembina Utama Muda, IV/c NIP 19631018199003 1 003
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2018 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
pengelolaan sumber daya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai
konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan.
LKj IP ini merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai
dengan rencana kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran
tahunan dari Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016-2021 yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 Rencana Strategis
Perangkat Daerah Tahun 2016-2021.
LKj IP ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan
bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauhmana sasaran pembangunan
yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama
(IKU) Dinas Perindustrian dan Pedagangan yang telah dicanangkan pada
tahun 2018 telah berhasil dicapai.
Dari 2 (dua) IKU Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018,
kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa, 2 (dua) IKU dapat tercapai
dengan kategori sangat berhasil. Keberhasilan capaian IKU Dinas
Perindustrian dan Perdagangan merupakan hasil dari upaya-upaya Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, juga berkat dukungan dan partisipasi
seluruh komponen masyarakat baik swasta maupun masyarakat pada
umumnya yang berkepentingan secara integral dan sinergi dalam
memenuhi program-program Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada
tahun 2018.
Beberapa indikator sasaran yang belum dapat memenuhi target
kinerja, karena ada beberapa hambatan kendala yang apabila tidak segera
diantisipasi dapat berpengaruh pada capaian sasaran yang akan datang.
Untuk mengoptimalkan capaian sasaran dan mengantisipasi
perubahan yang akan terjadi pada masa mendatang perlu ada langkah
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
v
kebijakan teknis/operasional untuk memantapkan kebijakan sebagai upaya
mewujudkan visi yang telah ditetapkan.
Adapun langkah-langkah kebijakan teknis/operasional yang
diupayakan yaitu:
1. Melanjutkan integrasi program pembinaan perindustrian dan
perdagangan;
2. Melanjutkan dan meningkatkan program kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan dukungan alokasi dana yang representatif
termasuk akses anggaran di luar APBD;
3. Meningkatkan sistem informasi dan pengelolaan data;
4. Meningkatkan fasilitas dan sarana prasarana yang lebih memadai
untuk mendukung peningkatan kinerja.
Prasyarat keberhasilan implementasi kebijakan, program, dan kegiatan
masa depan adalah meningkatkan aparatur yang profesional serta dapat
dipercaya masyarakat melalui penataan SDM aparatur yang
berkesinambungan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi jabatan sesuai
dengan beban kerja masing-masing Kerja Perangkat Daerah serta adanya
perilaku kinerja aparatur yang dapat bekerja ”tuntas” berdasarkan norma
hukum, etika birokrasi pemerintah, dan berbasiskan manajemen kinerja
sehingga bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Hal ini akan
memantapkan dan memperkuat modal sosial dengan ciri adanya
kepercayaan (trust) masyarakat pada pemerintah.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………… iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………..…………….
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ……..….....
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)..............
1
1
3
BAB II : PERENCANAAN KINERJA ….................................. 4
A. Rencana Strategis PD Tahun 2016 – 2021.........
B. Rencana Kinerja 2018 ...................…………........
C. Perjanjian Kinerja 2018 ..................……………....
4
7
8
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………. 9
A. Capaian Kinerja Organisasi ……………………........
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018...
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja................
D. Realisasi Anggaran.............................................
9
10
11
14
BAB IV : PENUTUP ……………………………………………………… 17
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
11
A. Latar Belakang
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang
demokratis, transparan, akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian dan
pelaporan kinerja instansi pemerintah menjadi kunci dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras
dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, setiap Perangkat Daerah (PD) wajib menyampaikan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) kepada Bupati sebagai
perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap
akhir tahun anggaran.
LKj IP dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya
dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi
Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
LKj IP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat
BAB
I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
12
pendorong terwujudnya good governance serta berfungsi sebagai
media pertanggungjawaban kepada publik.
Bertitik tolak dari Renstra Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Tahun 2016-2021 dan Rencana Kinerja 2018, maka
LKj IP Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang disusun
merupakan realisasi hasil kegiatan tahun 2018 dan menyajikan
laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan kepada Bupati Gunungkidul.
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Gunungkidul yang ditindaklanjuti dengan
Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 70 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja
Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
1. Tugas Pokok
Tugas pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gunungkidul adalah melaksanakan urusan Pemerintah Daerah
dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan perdagangan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul
dalam rangka menjalankan tugas pokok tersebut mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1) Perumusan kebijakan umum di bidang perindustrian dan
perdagangan;
2) Perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian dan
perdagangan;
3) Penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang
Perindustrian dan Perdagngan;
4) Pembinaan dan pengembangan perindustrian;
5) Pelaksanaan bimbingan teknologi peningkatan mutu produksi
dan diversifikasi/inovasi teknologi;
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
13
6) Pengawasan produk dan pengendalian perindustrian;
7) Pelaksanaan fasilitasi hak atas kekayaan intelektual;
8) Pembinaan dan Pengembangan usaha perdagangan;
9) Pelaksanaan pengenalan dan penerapan teknologi informasi
perdagangan;
10) Pembinaan dan pengembangan perdagangan elektronik
e-commerce;
11) Pembinaan dan pengembangan ekspor daerah;
12) Pembangunan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan;
13) Pembinaan sarana distribusi perdagangan masyarakat;
14) Pemantauan Ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok
dan barang penting;
15) Pelaksanaan Operasi pasar;
16) Pengawasan pengadaan, penyaluran, dan penggunaan pupuk
bersubsidi;
17) Pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya dan
pengawasan distribusi, pengemasa, dan pelabelan bahan
berbahaya;
18) Pelaksanaan dan pengawasan metrologi legal;
19) Penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima;
20) Pelaksanaan monitoring bidang perindustrian dan
perdagangan;
21) Penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang
perindustrian dan perdagangan;
22) Penyusunan dan penerapan norma, standar, dan petunjuk
operasional di bidang perindustrian dan perdagangan;
23) Pelaksanaan monitoring, evaluasai, dan pelaporan kegiatan
bidang perindustrian dan perdagangan; dan
24) Pengelolaan UPT.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
14
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan yaitu :
A. Kepala Dinas
B. Sekretaris yang membawahi :
1. Sub bagian Perencanaan
2. Sub bagian Keuangan
3. Sub bagian Umum
C. Bidang Perindustrian yang membawahi:
1. Seksi Industri Makanan,Minuman dan Kimia
2. Seksi Industri Sandang,Kulit, Logam dan Aneka
3. Seksi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan
D. Bidang Perdagangan yang membawahi :
1. Seksi Promosi dan Pengembangan Usaha
2. Seksi Distribusi
3. Seksi Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian
E. Bidang Pengelolaan Pasar yang membawahi i:
1. Seksi Prasarana dan Sarana
2. Seksi Pendapatan
3. Seksi Bina Pedagang, Keamanan dan Ketertiban
F. Unit Pelaksana Teknis
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut,
didukung sumberdaya manusia yang memadai dengan jumlah
pegawai sebanyak 103 orang pada akhir Tahun 2018. Adapun
jabatan struktural di lingkungan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan sebanyak 17 jabatan, terdiri dari eselon II b = 1
jabatan, eselon III a = 1 jabatan eselon III b = 3 jabatan, dan eselon
IV = 12 jabatan. Sedangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil non eselon
sebanyak 86 orang.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
15
Gambar 1.1
0,97% 3,88% 11,65%
83,50%
Prosentase Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Pada Akhir Tahun 2018
Eselon II Eselon III Eselon IV Staf
Sumber : Subbagian Umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sedangkan komposisi pegawai Dinas Perindustrian dan
Perdagangan berdasarkan Golongan Ruang adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai
No. Golongan/Ruang Bezetting 31 - 12 – 2018
1 I/a – I/d 7
2 II/a – II/d 63
3 III/a – III/d 28
4 IV/a – IV/e 5
Jumlah 103
Sumber : Subbagian Umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
16
Gambar 1.2
6,80%
61,17%
27,18%
4,85%
Prosentase Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan Pada Akhir Tahun 2018
Golongan I/a - I/d Golongan II/a - II/d Golongan III/a - III/d Golongan IV/a - IV/e
Sumber : Subbagian Umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)
Permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan pada Tahun 2018 adalah sebagai
berikut:
1) Kualitas SDM pelaku usaha bidang perindustrian dan
perdagangan masih terbatas.
2) Kurangnya kesadaran pelaku usaha dalam mengurus Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) dan Standarisasi sehingga produk
IKM mudah ditiru.
3) Rendahnya produktivitas, daya saing dan pangsa produk
perindustrian dan perdagangan.
4) Belum ada koordinasi dalam pengembangan UKM yang
berorientasi ekspor, sehingga penambahan UKM kelas lanjut tidak
ada.
5) Dalam hal pengawasan keamanan pangan yang beredar belum
bisa dilaksanakan oleh Tim Pengawas yang seharusnya dibentuk
di Kabupaten, karena masih jadi satu dengan Tim Pengawasan
dan Monitoring Cukai Rokok.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
6) Belum terbentuknya UPT Kemetrelogian yang merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh cap tera, di mana harus tersedia
ruang servis, laboratorium dan perkantoran.
7) Sarana dan Prasarana pasar yang belum memadai.
8) Kurangnya kesadaran pedagang dalam menjaga kebersihan dan
ketertiban pasar.
Peran dan posisi Dinas Perindustrian dan Perdagangan sangat
penting dan strategis khususnya dalam rangka menggerakkan
perekonomian daerah menuju kesejahteraan masyarakat. Tersedia
sumber daya manusia yang cukup di Kabupaten Gunungkidul untuk
bersama-sama melakukan pembangunan ekonomi. Jumlah pelaku
usaha industri, perdagangan cukup banyak. Minat masyarakat untuk
berwirausaha cukup tinggi didukung perilaku masyarakat yang ulet,
pekerja keras, gotong-royong dan tingkat hubungan sosial dan
kebudayaan masyarakat yang kondusif. Potensi sumber bahan baku
industri tersedia, didukung sarana prasarana yang memadai.
Meskipun demikian, masih banyak kendala yang dihadapi oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Perlu digaris bawahi bahwa kualitas
SDM pelaku usaha bidang perindustrian, perdagangan masih
terbatas. Kebanyakan pelaku usaha tersebut berpendidikan rendah
dengan keahlian teknis, kompetensi, kewirausahaan dan manajemen
yang seadanya sehingga pengelolaan usaha baik dari sisi manajemen,
teknis produksi dan pemasaran pun masih lemah. Kemampuan
sumber daya manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi
sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan juga masih lemah.
Kondisi klasik lain yang dihadapi adalah terbatasnya sarana
dan prasarana pasar yang belum memadai sehingga pasar banyak
yang terkesan kumuh dan akses pelaku usaha bidang perindustrian,
perdagangan kepada sumberdaya produktif terutama permodalan,
teknologi, sarana pemasaran serta informasi pasar. Dalam hal
pendanaan modal usaha yang dimiliki sangat terbatas, tingkat
pendapatan rendah, sedangkan aset jaminan dan administrasi belum
seluruhnya dapat memenuhi persyaratan perbankan. Adapun
berkaitan dengan akses teknologi, usaha dijalankan dengan
menerapkan teknologi yang masih sederhana, kurang memanfaatkan
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
18
teknologi yang lebih memberikan nilai tambah produk. Kondisi ini
berpengaruh terhadap rendahnya produktivitas, daya saing, dan
pangsa pasar produk industri, perdagangan di Kabupaten
Gunungkidul. Prospek kemajuan pembangunan bidang perindustrian
dan perdagangan di Gunungkidul terbuka lebar karena adanya
dukungan kebijakan pemerintah untuk pengembangan sektor
industri, perdagangan sebagai pendukung pariwisata. Selain itu
dukungan pernguatan permodalan dari berbagai pihak (Pemerintah,
BUMN, Bank dan lembaga keuangan lain) juga dapat diakses. Dari
aspek pasar masih terbuka peluang khususnya bagi produk
kerajinan. Globalisasi tidak mengenal batas negara dan budaya,
sehingga terbuka akses pasar internasional dan kerjasama nasional-
internasional. Kesempatan promosi dapat dioptimalkan dengan
berpartisipasi pada kegiatan pameran baik skala lokal, nasional,
maupun internasional. Dukungan dan pendampingan usaha oleh
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun lembaga pendamping
lainnya diharapkan dapat memacu peluang peningkatan produktivitas
usaha. Demikian pula adanya peluang untuk mengoptimalkan
kemitraan usaha antara pengusaha kecil dan pengusaha
menengah/besar .
Pesatnya perkembangan informasi teknologi merupakan
peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing
usaha. Kondisi ini didukung oleh adanya minat investor di bidang
industri, perdagangan yang cukup tinggi. Tentunya keselarasan
program dan kerjasama lintas sektor sangat membantu keberhasilan
pelaksanaan program-program pembangunan untuk tumbuh dan
berkembangnya industri dan perdagangan di Kabupaten
Gunungkidul.
Rendahnya daya saing produk Gunungkidul semakin terhimpit
dengan adanya kompetisi pasar yang sangat kuat dari produk
berbahan baku sintetis dan/atau produk impor. Selain itu produk-
produk yang belum memenuhi standar kualitas dan keamanan
produk juga masih banyak beredar.
Berdasarkan analisis di atas terhadap beberapa isu strategis
tersebut yang dapat dirumuskan upaya pemecahan yaitu :
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
19
1. Pengembangan ekonomi lokal dengan optimalisasi segenap
potensi;
2. Pengembangan industri dengan optimalisasi pemberdayaan sentra
industri dan produk unggulan daerah;
3. Peningkatan sarana dan prasarana pasar tradisional yang belum
memadai;
4. Pembatasan ijin berdirinya toko-toko modern;
5. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku usaha
industri dan perdagangan;
6. Peningkatan kualitas dan desain produk industri daerah;
7. Peningkatan ekspor dengan optimalisasi akses pasar;
8. Peningkatan penggunaan produk daerah untuk mendorong
pengembangan industri lokal;
9. Peningkatan penggunaan produk dalam negeri dengan mendorong
peningkatan kualitas dan perluasan pasar;
10. Peningkatan perlindungan konsumen;
11. Peningkatan kualitas kelembagaan usaha industri dan
perdagangan;
12. Penyediaan akses pembiayaan dan penjaminan bagi usaha
industri dan perdagangan;
13. Peningkatan daya saing pelaku usaha industri dan perdagangan.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
110
D. R
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Gunungkidul merupakan alat perencanaan pembangunan
jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja daerah dalam
melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat Kabupaten
Gunungkidul. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan dalam Rencana
Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai dokumen teknis
operasional.
A. Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun
2016-2021
Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 132 Tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor
34 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun
2016-2021. Dokumen tersebut merupakan alat perencanaan
pembangunan jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja
Perangkat Daerah dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan
oleh masyarakat.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Tahun 2016-2021, dirumuskan sebagai berikut:
a) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik untuk
meningkatkan pelayanan publik:
b) Memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah di sektor industri dan
perdagangan serta peningkatan sarana dan prasarana pasar yang
memadai;
BAB
II PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
111
Selanjutnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan menjabarkan
dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan
selama periode Renstra. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2016-
2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Sasaran strategis dan indikator kinerja
No Sasaran Indikator Kinerja
1. Pertumbuhan sektor industri dan
perdagangan yang meningkat
Pertumbuhan nilai tambah sektor
industri;
Pertumbuhan nilai tambah sektor
perdagangan.
Nilai Ekspor Daerah
Nilai Perdagangan Daerah
2. Sarana dan prasarana perdagangan
meningkat
Pertumbuhan pasar pemerintah
dengan daya dukung kelengkapan
fasilitas memadai
3. Kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan PD
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM)
4. Kesesuaian program dalam dokumen
perencanaan daerah
Persentase kesesuaian program dalam
Renja PD terhadap RKPD dan Renstra
PD terhadap RPJMD
5. Akuntabilitas pengelolaan keuangan PD
meningkat
Persentase laporan keuangan yang
disusun tepat waktu
Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah menetapkan
Indikator Kinerja Utama dengan Keputusan Bupati Gunungkidul
Nomor 260/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Utama Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Adapun Indikator Kinerja Utama
Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana tersaji dalam
tabel 2.2.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
112
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Alasan/Penjelasan/Formulasi
1 Pertumbuhan sektor industri
dan perdagangan yang
meningkat
Pertumbuhan
nilai tambah
sektor industri;
Rumus :
Menunjukkan jumlah
pertumbuhan Industri Kecil
Menengah yang berkembang
dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data : Non komulatif
Pertumbuhan
nilai sektor
perdagangan
Rumus:
∑ Nilai ekspor daerah jangka
waktu satu tahun
∑ Nilai Total perdagangan
daerah dalam jangka waktu satu
tahun
Tipologi data:Non Kumulatif
2 Sarana dan prasarana
perdagangan meningkat
Pertumbuhan
pasar pemerintah
dengan daya
dukung
kelengkapan
fasilitas memadai
Rumus :
Menunjukan jumlah
pertumbuhan pasar pemerintah
dengan daya dukung
kelengkapan fasilitas memadai
dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data : Non Kumulatif
Berdasarkan pada IKU Dinas Perindustrian dan Perdagangan
tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan menetapkan Indikator Kinerja
Program dengan Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Nomor 58/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Program Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, yaitu sebagai berikut:
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
113
Tabel 2.3
Indikator Kinerja Program
No Sasaran/Out
come/Kinerja Utama Indikator
Kinerja Program Penjelasan/Alasan/Formulasi
perhitungan
Pertumbuhan sektor industri dan perdagangan yang meningkat
Nilai tambah sektor Industri
Rumus:
Menunjukkan nilai tambah sektor industri dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data: Non komulatif
Nilai tambah sektor perdagangan
Rumus:
Menunjukkan nilai tambah sektor
perdagangan dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data: Non komulatif
Sarana dan Prasarana perdagangan meningkat
Nilai tambah pedagang pasar yang dibina
Rumus: Menunjukkan nilai tambah pedagang pasar yang dibina dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data: Non komulatif
Jumlah pasar pemerintah dengan daya dukung kelengkapan fasilitas memadai
Rumus: Menunjukkan jumlah pasar pemerintah dengan daya dukung kelengkapan fasilitas memadai dalam kurun waktu satu tahun
Tipologi data: Non komulatif
Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik meningkat
Indeks Kepuasan Masyarakat Perangkat Daerah
Rumus IKM:
Total dari nilai persepsi per unsur
Total unsur yang terisi
x Nilai penimbang
Dimana bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobot dibagi jumlah unsur = 1 dibagi 14 = 0,071
Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM antara 25-100, maka hasil penilaian tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25 dengan rumus:
IKM Unit Pelayanan x 25
Tipologi data: Non komulatif
Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat
Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu:
1. laporan bulanan
2. laporan semesteran
3. laporan tahunan
∑ laporan keuangan yang disusun tepat waktu
∑ laporan keuangan yang disusun
x 100%
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
114
No Sasaran/Out
come/Kinerja Utama Indikator
Kinerja Program Penjelasan/Alasan/Formulasi
perhitungan
Tipologi data: Non komulatif
Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah
Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
∑ Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD yang sama dengan RKPD
∑ Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
x 100%
Persentase
kesesuaian Program dalam Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD
∑ Program dalam Renstra PD yang sama
dengan RPJMD
∑ Program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran
∑ realisasi pemenuhan administrasi perkantoran
∑ administrasi perkantoran yang dibutuhkan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
aparatur
∑ realisasi pemenuhan sarana dan prasarana
∑ sarana dan prasarana yang direncanakan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase Aparatur Sipil Negara taat aturan
∑ ASN PD yang taat aturan
∑ ASN PD x 100%
Tipologi data: Non komulatif
3. Program-Program
Untuk Mencapai sasaran strategis Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gunungkidul dengan melaksanakan Program
prioritas yaitu program yang sesuai dengan fungsi dan tugas Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, sedangkan program-program penunjang
atau pendukung pencapaian sasaran strategis adalah :
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
115
1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur.
4. Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah
5. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
6. Program Peningkatan Pelayanan Publik
7. Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang
8. Program Peningkatan, Pengembangan, dan Efisiensi Perdagangan
9. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM)
B. RENCANA KINERJA 2018
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan
keputusan di depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang
diinginkan di masa yang akan datang tentang tingkat capaian kinerja
yang diinginkan serta target (quantitative objectives) apa yang harus
dicapai dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan program/kegiatan.
Perencanaan Kinerja merupakan bentuk komitmen pencapaian kinerja
yang menjabarkan rencana kegiatan dan target kinerja tahunan
organisasi.
Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah tersebut
Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyusun perencanaan kinerja
tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana Kerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Dengan diterbitkannya Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, maka perlu menyusun Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) yang secara substantif tidak jauh berbeda dengan Renja.
Rencana Kinerja Tahunan 2018 mencerminkan rencana
kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016-2021. Pada dasarnya RKT
2018 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai Dinas
Perindustrian dan Perdagangan selama tahun 2018. Target kinerja
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
116
merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun
2018 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan
maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan
dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di
dalam upaya pencapaian tujuannya.
Target sasaran untuk Tahun 2018 merupakan target tahun
kedua dari Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2016-2021
dan Rencana Kinerja Tahunan 2018 memuat sasaran strategis,
indikator kinerja, dan target yang akan dicapai, yaitu sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Pertumbuhan sektor
industri dan
perdagangan yang
meningkat
Pertumbuhan nilai tambah
sektor industri;
Unit 21.072
Pertumbuhan nilai sektor
perdagangan
Nilai Eksport Daerah Rupiah 43.971.545.000
Nilai tambah sektor perdagangan Rupiah 26.530.200.000
2 Sarana dan prasarana
perdagangan meningkat
Pertumbuhan pasar pemerintah
dengan daya dukung
kelengkapan fasilitas memadai
unit 7
3 Kepuasan masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan publik
Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
indeks 79,61%
4 Kesesuian program
dokumen perencanaan
PD
Persentase kesesuaian program
dalam Renja PD terhadap RKPD
dan Renstra PD terhadap RPJMD
Persen 100%
5 Akuntabilitas
pengelolaan keuangan
PD Meningkat
Persentase laporan keuangan
yang disusun tepat waktu
Persen 100%
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
117
C. PERJANJIAN KINERJA 2018
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 merupakan suatu dokumen
kontrak kinerja antara Kepala Perangkat Daerah dengan Bupati
Gunungkidul untuk mewujudkan target kinerja tahun kedua dari
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016-2021
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 mencerminkan
rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016-2021. Pada dasarnya
perjanjian kinerja Tahun 2018 menguraikan target kinerja yang
hendak dicapai Dinas Perindustrian dan Perdagangan selama tahun
2018. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus
dicapai selama tahun 2018 dari semua indikator kinerja yang melekat
pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada
tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur
keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian tujuannya.
Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Tahun 2018 disusun setelah diterimanya Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 38/DPA/2018 dan diubah seiring
dengan Pergeseran Dokumen Pelaksanaan Anggaran PD (DPA-PD)
Nomor 86/DPA/2018. Perubahan Perjanjian Kinerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018 sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Pertumbuhan sektor
industri dan
perdagangan yang
meningkat
Pertumbuhan nilai
tambah sektor
industri;
Unit 21.072
Pertumbuhan nilai
sektor perdagangan
Nilai Eksport Daerah Rupiah 43.971.545.000
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
118
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
Nilai tambah sektor
perdagangan
Rupiah 26.530.200.000
2 Sarana dan prasarana
perdagangan meningkat
Pertumbuhan pasar
pemerintah dengan
daya dukung
kelengkapan fasilitas
memadai
unit 7
No. Nama Program Anggaran Keterangan
1. Pengembangan Industri
Kecil dan Menengah (IKM)
Rp3.176.700.000
2. Peningkatan,Pengembangan
dan Efisiensi Perdagangan
Rp2.017.137.500
3 Peningkatan Pengelolaan
Pasar dan Pembinaan
Pedagang
Rp14.902.570.100
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
A. Capaian Kinerja Organisasi
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa
fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan
program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen
pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong
perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah
alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level
keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana
salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauhmana
sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya
dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya
oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.
Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah
berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam regulasi ini,
antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam
penilaian kinerja organisasi pemerintah.
Pengukuran Kinerja
Kerangka Pengukuran kinerja di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran
kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut:
BAB
III AKUNTABILITAS
KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja
atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya
kinerja, digunakan rumus:
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya
kinerja, digunakan rumus:
Atau
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran
menggunakan interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala
ordinal yaitu:
Tabel 3.1
Pengukuran dengan Skala Ordinal
Skala Ordinal Predikat/Kategori
85 ≤ X Sangat Berhasil
70 ≤ X < 85 Berhasil
55 ≤ X < 70 Cukup Berhasil
X < 55 Tidak Berhasil
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan
berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian
sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :
Realisasi
Capaian indikator kinerja = X 100% Rencana
Rencana - (Realisasi - Rencana)
Capaian indikator kinerja = X 100%
Rencana
(2x Rencana) – Realisasi
Capaian indikator = X 100%
Rencana
Rencana
Rencana
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah
indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil
dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean
(rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah
indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018
Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
adalah dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerja, yang selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur
kinerja Disperindustrian dan Perdagangan tahun 2018. Pencapaian IKU
Tahun 2018 secara ringkas ditunjukkan sebagai berikut :
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategori
Capaian sasaran = X 100%
Jumlah indikator kinerja sasaran
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi Tahun
2017
Tahun 2018 Target akhir
Renstra 2021
Capaian
s/d 2018
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
1 Pertumbuhan sektor
industri dan
perdagangan yang
meningkat
Pertumbuhan nilai
tambah sektor industri;
21.048
21.072 21.132 100,28
21.152 99,91
Pertumbuhan nilai
tambah sektor
perdagangan.
Nilai Ekspor Daerah 43.780.307.000 43.971.545.000 55.862.070.000 127,04 44.436.090.000 125,71
Nilai Perdagangan Daerah 26.010.000.000 26.530.200.000 26.580.450.000 100,19 28.154.000.000 94,41
2 Sarana dan
Prasarana
perdagangan
meningkat
Pertumbuhan pasar
pemerintah dengan daya
dukung kelengkapan
fasilitas memadai
5 7 11 157,14 13 76,92
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang
menjelaskan capaian kinerja per sasaran strategis sebagai berikut:
Sasaran 1
“ Pertumbuhan sektor industri dan perdagangan yang
meningkat”
Pemberdayaan Industri Kecil Menengah merupakan langkah yang
strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan
perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui
penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat
kemiskinan.
Pada Tahun 2018, realisasi pencapaian sasaran pertumbuhan sektor
industri dan perdagangan menunjukkan hasil yang positif. Sebagaimana
nampak dalam tabel di bawah ini, realisasi kinerja Tahun 2018
menunjukkan bahwa pertumbuhan nilai tambah sektor industri dari
target yang ditetapkan sebesar 21.072 dapat tercapai 21.132 atau sebesar
100,28%. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat baik untuk
indikator sasaran pertama ini. Gambar 3.1
Pelatihan Finishing Mebel Kayu
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Pelatihan Makanan Olahan
Pelatihan Kerajinan batik
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Tabel 3.3
Evaluasi Pencapaian Sasaran Pertumbuhan sektor industri dan perdagangan yang meningkat
Pengukuran Kinerja
No. Indikator
Kinerja
Realisasi Tahun
2017
Tahun 2018 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian
s/d 2018
terhadap
2021(%) Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Pertumbuhan
nilai tambah
sektor Industri
dan
perdagangan
21.048 21.072 21.132 100,28 Sangat
berhasil
21.152 99,91
Nilai Ekspor
Daerah
43.780.307.000 43.971.545.000 55.862.070.000 127,04 Sangat
berhasil
44.436.090.000 125,71
Nilai
perdagangan
Daerah
26.010.000.000 26.530.200.000 26.580.450.000 100,19 Sangat
berhasil
28.154.000.000 94,41
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
No. Indikator
Kinerja
Realisasi Tahun
2017
Tahun 2018 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian
s/d 2018
terhadap
2021(%) Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
Pertumbuhan
pasar
pemerintah
dengan daya
dukung
kelengkapan
fasilitas
memadai
5 7 11 157,14 Sangat
berhasil
13 76,92
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 157,14 Sangat
berhasil
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Dari hasil evaluasi data tersebut di atas terlihat bahwa capaian kinerja
sebesar rata-rata 100% yang masuk kategori sangat berhasil.
Indikator pertumbuhan sektor industri dan perdagangan dicapai
melalui Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan
berbagai kegiatan pelatihan, pendampingan dan pemagangan, kemudahan
pemberian izin usaha industri, Penyediaan sarana informasi yang dapat
diakses masyarakat sehingga mampu membuka wawasan wirausahawan
untuk lebih meningkatkan ketrampilan dan kemampuannya dalam
meningkatkan kualitas dan pemasaran produk-produk IKM dan mampu
bersaing di pasar lokal, nasional maupun internasional.
Untuk melaksanakan Program Pengembangan Industri Kecil
Menengah telah disediakan anggaran sebesar Rp3.176.700.000,00 untuk
3 kegiatan dan dapat direalisasikan sebesar Rp3.022.952.984,00 sehingga
terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp 153.747.016,00.
Kemudian berkaitan dengan peningkatan nilai perdagangan daerah
maupun ekspor daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk
eskpor daerah disuplai dari PT. Wanghord yang berlokasi di Baleharjo
Kecamatan Wonosari dengan produksi ekspor berupa kayu olahan dan
dari ikan tuna yang banyak ditemukan di Pantai Sadeng pada Tahun 2018
mampu meningkatkan nilai ekspor daerah dari Rp43.915.450.000,00 di
Tahun 2017 meningkat menjadi Rp55.862.070.000,00 atau meningkat
27,04 %. Demikian juga untuk nilai perdagangan daerah dari
Rp26.530.200.000,00 pada tahun 2017 meningkat menjadi
Rp26.580.450.000 pada tahun 2018 atau meningkat sebesar 0,19 %. di
samping itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga dalam
meningkatkan jejaring dengan UMKM giat melakukan promosi produk
unggulan daerah melalui pameran di berbagai even baik lokal maupun
nasional.
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Pameran UMKM di Pekan Raya Jakarta
Kegiatan Bazar Produk UMKM di Obyek Wisata
Pameran dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Permasalahan:
1. Mayoritas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki tingkat
pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan terbatas. Daya dukung
akses permodalan dan pemasaran serta manajemen usaha belum
memadai.
2. Sebagian besar komoditas yang dipasarkan ke luar negeri masih
melalui proses tidak langsung oleh eksportir dari luar daerah karena
jumlah eksportir di Kabupaten Gunungkidul yang belum banyak (1-2
eksportir).
3. Kurangnya inovasi pelaku usaha maupun pengrajin daerah untuk
memenuhi kualitas dan persyaratan kuantitas maupun
kesinambungan ketersedian produk ekpor masih rendah.
Solusi:
1. Strategi yang tepat untuk pengembangan IKM adalah akselerasi
program kebijakan yang mendorong naiknya produktivitas sektor
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan dapat
ditekankan pada kesiapan bahan baku yang berbasis pertanian,
kesiapan sumber daya manusia, dan jaringan pemasaran, serta
pemenuhan sarana prasarana industri dan perdagangan yang lebih
memadai.
2. Strategi kemitraan dengan meningkatkan jejaring dengan eksportir
maupun asosiasi pengusaha untuk mendongkrak kapasitas ekspor
produk daerah dan stimulasi pelaku usaha untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengakses pasar luar negeri maupun penciptaan
eksportir baru.
3. Peningkatan kualitas dan daya saing produk daerah dengan
mengembangkan inovasi serta pemanfaatan teknologi dan informasi.
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Sasaran 2
“Sarana dan Prasarana perdagangan meningkat”
Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor
retribusi daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan terus berupaya
untuk membangun Pasar Rakyat yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul, dan menambah fasilitas pasar yang diperlukan oleh para
pedagang sehingga para pengguna baik pedagang maupun konsumen yang
datang merasa nyaman untuk melakukan transaksi. Dengan kondisi pasar
yang baik, rapi, bersih dan nyaman maka akan mendorong para pedagang
merasa tidak keberatan untuk membayar retribusi yang telah ditentukan.
Tahun 2018 Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam
meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan dan fasilitas pasar yang
memadai sesuai dengan target Renstra menargetkan 7 pasar yang
merupakan akumulasi dari tahun sebelumnya. pada Tahun 2018 Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul selain melalui
APBD murni, juga mendapatkan Anggaran dari Pemerintah Pusat melalui
Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas Pembantuan (TP), anggaran
tersebut digunakan untuk kegiatan revitalisasi pasar rakyat, Pasar yang
dilaksanakan dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 4
pasar yaitu Pasar Ngawu Kecamatan Playen, Pasar Menthel Kecamatan
Tanjungsari, Pasar Hargomulyo Kecamatan Gedangsari, dan Pasar Bedoyo
Kecamatan Ponjong, sedangkan pasar yang didanai dengan Dana Tugas
Pembantuan (TP) adalah Pasar Legundi Kecamatan Panggang . Untuk
dana APBD murni pasar yang dibangun ada 6 Pasar yaitu Pasar Argosari
Kecamatan Wonosari, Wonontoro Kecamatan Karangmojo, Jimbaran
Kecamatan Ponjong, Trowono Kecamatan Paliyan, Pasar Semin Kematan
Semin dan Pasar Jepitu Kecamatan Girisubo. Capaian Kinerja
pertumbuhan pasar pemerintah dengan daya dukung kelengkapan fasilitas
memadai, menunjukan nilai Sangat Berhasil, dari target 7 pasar yang
terbangun dapat tercapai 11 pasar. Harapan kedepan seluruh pasar yang
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
ada di Kabupaten Gunungkidul dapat memenuhi Standart Nasional
Indonesia (SNI) sesuai yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Tabel 3.4
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Sarana dan Prasarana
perdagangan meningkat
No. Indikator
Kinerja
Realisasi
Tahun 2017
Tahun 2018
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%)
Kategori
1 Pertumbuhan
pasar pemerintah
dengan daya
dukung
kelengkapan
fasilitas memadai
5 7 11 157,14 Sangat
berhasil
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 157,14 Sangat
berhasil
Capaian Kinerja pertumbuhan pasar pemerintah dengan daya dukung
kelengkapan fasilitas memadai, menunjukan nilai Sangat Berhasil, dari
target 7 pasar yang terbangun dapat tercapai 11 pasar.
Gambar 3.5
Pasar yang direhabilitasi Tahun 2018
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Tahun anggaran 2018 Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menyediakan anggaran sebesar Rp 14.902.570.100,00 dan dapat terserap
sebesar Rp12.877.165.900,00 sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar
Rp2.025.404.200,00.
Dengan telah dibangunnya beberapa pasar yang ada, berdampak
positif terhadap peningkatan PAD dari sektor retribusi. Dari target awal
tahun 2018 sebesar Rp2.210.734.255,16 oleh Pemerintah Daerah
dinaikkan menjadi sebesar Rp3.029.042.786,23 pada Pergeseran DPA.
Berkat upaya dari seluruh komponen yang ada target yang telah
ditentukan berhasil tercapai, bahkan lebih dari yang ditentukan yaitu
sebesar Rp3.110.488.450,00 atau 103,03 %.
Permasalahan:
1. Sarana dan prasarana pasar yang belum memadai.
2. Banyak berdiri toko-toko modern sehingga pasar tradisional
pengunjungnya berkurang.
3. Kesadaran pedagang/masyarakat dalam menjaga kebersihan dan
ketertiban pasar tradisional masih rendah sehingga pasar terkesan
kumuh.
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Solusi:
1. Meningkatkan fasilitas pasar dengan mencari dukungan dana baik
Pemerintah DIY maupun Pemerintah Pusat.
2. Membatasi ijin berdirinya pasar modern.
3. Pembinaan kepada pedagang tentang kebersihan dan ketertiban pasar
Di samping mencapai indikator utama yang didukung oleh program
prioritas, di setiap Perangkat Daerah juga melaksanakan program-program
penunjang atau pendukung untuk mencapai sasaran strategis yang
dilaksanakan oleh setiap Perangkat Daerah yaitu :
Sasaran 3
“Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayan Perangkat Daerah meningkat”
Untuk mencapai target sasaran kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik meningkat dilaksanakan Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Indeks kepuasan masyarakat
terhadap kinerja Perangkat Daerah Tahun 2018 mengalami peningkatan
sebesar 0,38 dibanding Tahun 2017 yaitu 78,46, meningkat menjadi
78,84. Indeks kepuasan masyarakat Tahun 2018 ditargetkan sebesar
78,84 terealisasi sebesar 82,29 sehingga realisasi kinerjanya mencapai
104,38% masuk kategori sangat berhasil. Untuk mengetahui capaian
program selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Tabel 3.5
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
No.
Indikator
Kinerja
Program
Realisasi
Tahun
2016
Tahun 2018
Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2018
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Perangkat
Daerah
78,46 78,84 82,29 104,37 Sangat
berhasil
80 102,86
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 104,37
Sasaran 4
“Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat”
Untuk mencapai target sasaran Akuntabilitas pengelolaan
keuangan meningkat dilaksanakan Program Peningkatan Kualitas
Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah. Persentase laporan keuangan
disusun tepat waktu baik bulanan,semesteran dan tahunan Tahun 2018
sama dengan Tahun 2017 yaitu dari 100,00. Persentase laporan
keuaangan disusun tepat waktu baik bulanan, semesteran dan tahunan
Tahun 2018 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 100,00%
sehingga realisasi kinerjanya mencapai 100,00% masuk kategori sangat
berhasil. Untuk mengetahui capaian program selengkapnya dapat dilihat
dari tabel berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Tabel 3.6
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
No.
Indikator
Kinerja
Program
Realisasi
Tahun
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2018
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Persentase
laporan
keuangan
disusun tepat
waktu:
1. laporan
bulanan
2. laporan
semesteran
3. laporan
tahunan
100,00 100,00 100,00 100,00 Sangat
berhasil
100,00 100,00
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100,00
Sasaran 5
“Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan
daerah”
Untuk mencapai target sasaran Kesesuaian program dalam dokumen
perencanaan daerah dilaksanakan program Peningkatan Kualitas
Perencanaan. Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja)
PD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
dan Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD Tahun 2018 sama
dengan Tahun 2017 yaitu dari 100,00. Persentase kesesuaian Program
dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) dan Renstra PD terhadap Program dalam
RPJMD Tahun 2018 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar
100,00% sehingga realisasi kinerjanya mencapai 100,00% masuk kategori
sangat berhasil. Untuk mengetahui capaian program selengkapnya dapat
dilihat dari tabel berikut:
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Tabel 3.7
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
No. Indikator Kinerja
Program
Realisasi
Tahun
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2018
terhadap
2021 (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
Kategori
1 Persentase
kesesuaian
Program dalam
Rencana Kerja
(Renja) PD
terhadap Program
dalam Rencana
Kerja
Pembangunan
Daerah (RKPD) dan
Renstra PD
terhadap Program
dalam RPJMD
100,00 100,00 100,00 100,00 Sangat
berhasil
100,00 100,00
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100,00
Selain ketiga program di atas, juga dilaksanakan program yang
mendukung pencapaian seluruh sasaran yaitu Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran, dan Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas
Aparatur.
Dalam melaksanakan keenam program tersebut dianggarkan sebesar
Rp796.896.000,00 dalam realisasinya hanya menyerap anggaran sebesar
Rp694.119.914,00 (90,16%) sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar
Rp75.776.086,00 (9,84%), yang dirinci sebagai berikut:
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
No. Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian
(%)
Selisih (Rp.) Efisiensi
(%)
1. Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
1.000.000 869.000
86,90 131.000 13,10
2. Peningkatan
Kualitas
Pelaporan
Keuangan
Perangkat
Daerah
43.025.000 42.650.000 99,13 375.000 0,87
3. Peningkatan
kualitas
perencanaan
58.860.000 53.795.171 91,40 5.064.829 8,60
4. Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
518.336.000 464.297.451 89,57 54.038.549 10,43
5. Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Perkantoran
142.650.000 127.151.292 89,14 15.498.708 10,86
6. Peningkatan
Ketatalaksana
an dan
Kapasitas
Aparatur
6.025.000 5.357.000 88,91 668.000 11,09
Jumlah 769.896.000 694.119.914 90,16 75.776.086 9,84
Sumber data Laporan Keuangan Subbagian Keuangan Tahun 2018
Permasalahan:
1. Ada beberapa kegiatan yang serapan anggarannya lebih rendah
terdapat sehingga sisa anggaran lebih dari 10 persen.
Solusi :
1. Merencanakan kegiatan dengan cermat dan baik sehingga serapan
anggaran bisa maksimal.
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
D. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada Tahun 2018 sebesar
98,21% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk
program/kegiatan utama sebesar 91,49 %, sedangkan realisasi untuk
program/kegiatan pendukung sebesar 90,16%. Jika dilihat dari realisasi
anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada
program/kegiatan Peningkatan Pengembangan Efisiensi Perdagangan
meningkat (98,80%). Sedangkan penyerapan terkecil pada
program/kegiatan di sasaran Peningkatan Pengelolaan Pasar dan
Pembinaan Pedagang meningkat (89,08 %).
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2018 yang
dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian
sasaran pembangunan disajikan tabel 3.5.
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
Tabel 3.5
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018
No Sasaran Strategis
Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Realisasi
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp) % Realisasi
1 Pertumbuhan sektor
industri dan
perdagangan yang
meningkat
Pertumbuhan nilai tambah sektor
industri
Pertumbuhan nilai
tambah sektor
perdagangan - Nilai ekspor
daerah
- Nilai perdagangan
daerah
21.072 21.132 100,28 5.193.837.500 5.015.920.202,50 96,57
43.971.307.000
55.862.070.000 127,04
26.010.000.000 26.580.450.000 102,19
2 Sarana dan Prasarana
perdagangan meningkat
2 10 500 14.902.570.100 12.877.165.900 86,41
3 Kepuasan masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan PD
meningkat
78,84 82,29 104,38 1.000.000 869.000 86,90
Laporan Kinerja Dinas Perindisdustrian dan Perdagangan Tahun 2018
17
4 Kesesuaian antar
lembaga dalam
dokumen perencanaan
pembangunan daerah, Renja terhadap RKPD,
Renstra terhadap
RPJMD
100 100 100 56.860.000 53.795.171 94,61
5 Akuntabilitas
pengelolaan keuangan
PD meningkat
100 100 100 43.025.000 42.650.000 99,13
Jumlah 20.864.303.600,00 18.587.206.016,50 95,82
Belanja Langsung
Pendukung
5.632.708.571,56 5.531.818.247,00 98,21
Total Belanja Langsung 26.497.012.171,56 24.119.024.263,50 91,00
Sumber data Laporan Keuangan PD Tahun 2018
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
40
LKjIP menekankan pada manajemen pembangunan berbasis kinerja
dan perbaikan pelayanan publik, dimana setiap Perangkat Daerah
melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi dengan
menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi Perangkat Derah,
LKjIP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong
akuntabilitas publik. Sedangkan bagi publik sendiri, LKjIP akan menjadi
ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik untuk menilai kualitas
kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
LKjIP merupakan wujud pertanggungjawaban sistem administrasi
yang menunjukkan kemampuan menjamin kelancaran dan keterpaduan
pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal, profesional, efisiensi,
efektif, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat serta dinamika perubahan
lingkungan strategis.
Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan
dengan data pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun
2018, namun juga melihat trend pencapaiannya dari tahun ke tahun, dan
kontribusinya untuk pencapaian target akhir Renstra. Secara umum,
nampak bahwa kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada tahun
2018 adalah sangat baik, karena dari 2 (dua) sasaran yang ditetapkan,
dapat tercapai dengan kategori sangat berhasil.
Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang
sudah diuraikan dalam Bab III, terlihat bahwa kerja keras telah dilakukan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memastikan pencapaian
kinerja sebagai prioritas dalam pembangunan. Namun demikian, beberapa
tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan kinerja ke depan. Pertama,
walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang sangat baik,
persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa dijawab
dengan baik pula. Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam
kondisi terkait dengan persoalan inovasi kebijakan, dukungan anggaran
dan sarana prasarana, serta kesiapan Sumber Daya Manusia.
PENUTUP BAB
IV
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2018
41
Kedua, pentingnya koordinasi dan sinergi antar pemangku
kepentingan dalam pencapaian sasaran, tanpa koordinasi dan sinergi yang
dibangun dengan sungguh-sungguh dan berpijak pada pengakuan dan
penghargaan akan kontribusi berbagai pihak ini, upaya-upaya mencapai
sasaran dan indikator kinerja akan menjadi lebih sulit untuk dicapai.
Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja Perangkat Daerah yang
menjadi tujuan dari penyusunan LKjIP, hasil evaluasi capaian kinerja ini
juga penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan
program/kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa permasalahan
dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak punya makna jika
hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana dan
upaya konkret untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan. Hal ini akan menjadikan LKjIP benar-benar
menjadi bagian dari sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan
peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan publik yang
semakin baik.