Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya...

47
Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 1 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak- Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2015 selesai disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2015 berisi data tahun 2014 merupakan gambaran kondisi kesehatan di wilayah Kabupaten Bantul yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul. Profil kesehatan berisi tentang visi dan misi Dinas Kesehatan, gambaran umum wilayah, gambaran pencapaian program, sarana prasarana kesehatan dan pola penyakit yang didapatkan dari kompilasi laporan seluruh sarana kesehatan di Kabupaten Bantul dan disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Kami menyadari bahwa penyusunan profil ini masih banyak kekurangan dalam penyajian data, kelengkapan data, akurasi data serta ketepatan waktu penyajian. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil dimasa datang kritik dan saran pembaca kami harapkan. Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil ini kami ucapkan terimakasih dan semoga bermanfaat. Bantul, Mei 2015 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul drg. Maya Sintowati Pandji, MM Pembina Utama Muda, IV/c NIP.19591105 198803 2 002

Transcript of Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya...

Page 1: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 1

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2015 selesai disusun.

Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2015 berisi data tahun 2014 merupakan gambaran kondisi kesehatan di wilayah Kabupaten Bantul yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul.

Profil kesehatan berisi tentang visi dan misi Dinas Kesehatan, gambaran umum wilayah, gambaran pencapaian program, sarana prasarana kesehatan dan pola penyakit yang didapatkan dari kompilasi laporan seluruh sarana kesehatan di Kabupaten Bantul dan disajikan dalam bentuk grafik dan tabel.

Kami menyadari bahwa penyusunan profil ini masih banyak kekurangan dalam penyajian data, kelengkapan data, akurasi data serta ketepatan waktu penyajian. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil dimasa datang kritik dan saran pembaca kami harapkan.

Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil ini kami ucapkan terimakasih dan semoga bermanfaat.

Bantul, Mei 2015

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Bantul

drg. Maya Sintowati Pandji, MM

Pembina Utama Muda, IV/c

NIP.19591105 198803 2 002

Page 2: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 2

Daftar Isi

Halaman

Kata Pengantar 1 BAB I Pendahuluan 3 BAB II Gambaran Umum 2.1 Kondisi Geografis 5 2.2 Demografi 6 BAB III Bantul Sehat 3.1 Umur Harapan Hidup 8 3.2 Angka Kematian 9 3.3 Angka Kesakitan 13 3.4 Status Gizi 21 BAB IV Situasi Upaya Kesehatan 4.1 Pelayanan Kesehatan 23 4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 39 4.3 Promosi Kesehatan 40 4.4 Kesehatan Lingkungan 40 BAB V Situasi Sumber Daya Kesehatan 5.1 Tenaga Kesehatan 44 5.2 Pembiayaan Kesehatan 45 5.3 Sarana Kesehatan 45 BAB VI Kesimpulan 47

Page 3: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 3

Ba b 1

P e n d a h u l u a n

isi pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul adalah “Masyarakat

Sehat yang Mandiri”. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, seluruh

upaya kesehatan yang dilakukan oleh sektor kesehatan, non kesehatan,

swasta dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan dan upaya mengatasi masalah kesehatan perlu dicatat dan dikelola

dengan baik dalam suatu Sistem Informasi Kesehatan (SIK).

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence base diarahkan untuk

penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu guna

pengambilan keputusan disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan.

Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah dokumen Profil

Kesehatan Kabupaten Bantul yang merupakan gambaran situasi kesehatan di

wilayah Kabupaten Bantul dan diterbitkan setiap tahun. Setiap edisi memuat

berbagai data dan informasi tentang kesehatan dan data pendukung lain yang

berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, pendidikan, fasilitas

kesehatan, pencapaian program-program kesehatan dan keluarga berencana.

Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2014 ini menggambarkan

situasi Derajat Kesehatan Masyarakat (angka kematian, status gizi, angka

kesakitan), Upaya Kesehatan (pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan

kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan), Sumber Daya

Kesehatan (sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan) di

Kabupaten Bantul Tahun 2014. Semua informasi yang terangkum dalam

dokumen Profil Kesehatan dipergunakan dalam rangka proses perencanaan,

pemantauan dan mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di

Kabupaten Bantul pada Tahun 2015, serta pembinaan dan pengawasan program

di bidang kesehatan. Sistematika Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun

2015 adalah sebagai berikut :

V

Page 4: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 4

Bab 1 – Pendahuluan.

Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan

Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Bab 2 – Bantul Projo Tamansari

Bab ini menyajikan gambaran umum Kabupaten Bantul yang meliputi keadaan

geografi, batas wilayah, cuaca, keadaan penduduk dan tingkat pendidikan

Bab-3 : Bantul Sehat

Bab ini berisi uraian mengenai indikator angka kematian, angka kesakitan, dan

angka status gizi masyarakat.

Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan (kesehatan ibu, kesehatan

anak, perbaikan gizi masyarakat, imunisasi, kesehatan usila dan pra usila,

keluarga berencana, kejadian luar biasa, pelayanan kesehatan masyarakat

miskin), akses dan mutu pelayanan kesehatan, promosi kesehatan dan

kesehatan lingkungan

Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini berisi uraian mengenai tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan

sarana kesehatan.

Bab-6 : Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan

ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2014, serta

hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan

pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul untuk mencapai Masyarakat

Bantul Sehat Yang Mandiri.

Lampiran

Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Kabupaten Bantul dan 81

tabel data

Page 5: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 5

B ab 2 B a n t u l B u m i P r o j o T a m a n s a r i

2 . 1 . K o n d i s i G e o g r a f i s

abupaten Bantul merupakan salah satu dari lima Kabupaten yang

ada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan luas wilayah

seluruhnya mencapai 506,9 Km2 dan merupakan 15,91% dari

seluruh luas wilayah Propinsi DIY.

Kabupaten Bantul terletak di bagian Selatan Wilayah Propinsi DIY, yaitu

antara 07o 44’04” – 08o 00’ 27” LS dan 110o 12’ 34” – 110o 31’ 08” BT.

Gambar 1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Bantul

Peta diatas menunjukkan batas wilayah administrasi Kabupaten Bantul, di

sebelah Utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman,

sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, sebelah Selatan

berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah Barat berbatasan dengan

Kabupaten Kulon Progo.

K

Page 6: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 6

Kontur geografis meliputi dataran rendah pada bagian tengah, perbukitan

pada bagian Timur dan Barat, dengan bentang alam relatif membujur dari Utara

ke Selatan. Tata guna lahan yaitu Pekarangan 36,16 %, Sawah 33,19 %,

Tegalan 14,90 % dan Tanah Hutan 3,35 %. Kabupaten Bantul tergolong wilayah

yang rawan bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, tsunami

dan bencana akibat dampak dari letusan gunung Merapi.

Kabupaten Bantul beriklim Tropis, yang mempunyai dua musim yaitu

musim kemarau dan musim hujan, dengan Temperatur rata-rata 22o C – 36o C.

Secara administratif Kabupaten Bantul terdiri atas 17 kecamatan, yang terdiri dari

75 desa dan 933 dusun. Kecamatan yang paling jauh adalah Kecamatan Dlingo

dengan jarak sekitar 30 Km dari Ibukota Kabupaten, yang wilayahnya merupakan

perbukitan dan berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul.

2.2. Demografi

Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul melaporkan bahwa jumlah

penduduk Kabupaten Bantul pada Tahun 2014 sebanyak 968.632 jiwa, dengan

jumlah penduduk Laki-laki sebanyak 482.805 jiwa dan jumlah penduduk

Perempuan sebanyak 485.827 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Bantul

rerata 1.911 orang per Km2, dengan wilayah kecamatan yang mempunyai

kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Banguntapan yaitu sebesar

4.755 jiwa per Km2. Sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah

Kecamatan Dlingo yaitu sebesar 650 jiwa per Km2.

Piramida Penduduk Kabupaten Bantul Tahun 2014 di bawah ini

menjelaskan jumlah penduduk terbanyak adalah golongan usia 24-29 tahun,

terdapat pada penduduk berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Rasio

Jenis Kelamin adalah 0,99.

Page 7: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 7

Gambar 2. Piramida Penduduk Tahun 2014

Jumlah penduduk miskin yang dilaporkan di Kabupaten Bantul pada

tahun 2014 dan telah memiliki kartu Jamkesmas sejumlah 472.445 jiwa atau

sebesar 48,77 % dari total penduduk Kabupaten Bantul

Gambar 3

-60000 -40000 -20000 0 20000 40000 60000

0-4

10-14

20-24

30-34

40-44

50-54

60-64

70-75

Piramida Penduduk Tahun 2014

Perempuan Laki-Laki

-60000 -40000 -20000 0 20000 40000 60000

0-4

10-14

20-24

30-34

40-44

50-54

60-64

70-75

Piramida Penduduk Tahun 2014

Perempuan Laki-Laki

Page 8: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 8

B ab 3 B a n t u l S e h a t

antul Sehat ditunjukkan dengan suatu indikator status kesehatan, yaitu

Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo), Angka Kematian, Angka

Kesakitan dan Angka Status Gizi. Gambaran Bantul Sehat dari berbagai

data dan informasi yang dilaporkan adalah sebagai berikut

3.1. Umur Harapan Hidup

Penghitungan Umur Harapan Hidup (UHH) Waktu Lahir di Kabupaten

Bantul pada Tahun 2013 adalah 71,35 tahun sedangkan pada Tahun 2014

adalah 71,62 (BPS Kabupaten Bantul, 2014).

Umur harapan hidup di Kabupaten Bantul cenderung meningkat dari

tahun ke tahun. Pada Tahun 2010 yaitu 71,31 tahun, Tahun 2011 sebesar 71,33

tahun dan tahun 2012 sebesar 71,34, tahun 2013 sebesar 71,35 dan Tahun

2014 sebesar 71,62. Peningkatan UHH ini dipengaruhi oleh multifaktor, antara

lain faktor kesehatan menjadi salah satu yang berperan penting didalamnya.

Grafik 1. Umur Harapan Hidup di Kabupaten Bantul Tahun 2010-2014

Sumber : BPS Kabupaten Bantul

71,3171,33 71,34 71,35

71,62

71,15

71,2

71,25

71,3

71,35

71,4

71,45

71,5

71,55

71,6

71,65

2010 2011 2012 2013 2014

UHH

B

Page 9: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 9

3.2. Angka Kematian

3.2.1. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka kematian ibu pada tahun 2014 mengalami kenaikan dibanding

pada tahun 2013. Pada Tahun 2014 sebesar 104,7/100.000 Kelahiran Hidup

yaitu sejumlah 14 kasus, sedangkan pada tahun 2013 sebesar 96,83/100.000.

Target AKI tahun 2014 adalah 75/100.000 Kelahiran Hidup. Hal ini menunjukkan

adanya penurunan dalam pelayanan kesehatan ibu.

Grafik 2. Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup

Di Kabupaten Bantul Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Hasil Audit Maternal Perinatal (AMP) menyimpulkan bahwa penyebab

kematian ibu pada Tahun 2013 adalah Pre Eklampsia Berat (PEB) sebanyak

14% (2 kasus), Pendarahan sebesar 14% (2 kasus), 14 % akibat Jantung (2

kasus), Asma 14% (2 kasus), Emboli air Ketuban 14% (2 kasus) dan Lainnya

29% (4 kasus).

Grafik 3. Penyebab Kematian Ibu Tahun 2014

82,1

111,2

52,2

96,83104,7

95 90 85 80 75

0

20

40

60

80

100

120

2010 2011 2012 2013 2014AKI Bantul Target Renstra Bantul

15%14%

14%

14%

14%

29%

Jantung Pendarahan Asma PEB Emboli Air Ketuban Lainnya

Page 10: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 10

Penyebaran kasus kematian ibu di Kabupaten Bantul terjadi pada

beberapa wilayah kecamatan, dengan jumlah kasus terbanyak dilaporkan terjadi

di Puskesmas Sedayu II, Banguntapan I dan Jetis I (2 kasus).

Gambar 4.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

3.2.2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka kematian bayi pada Tahun 2014 sebanyak 8,75/1.000 Kelahiran

Hidup sejumlah 117 kasus, mengalami penurunan dibanding Tahun 2013

9,38/1.000 Kelahiran Hidup sejumlah 126 kasus. Perkembangan angka

kematian bayi di Kabupaten Bantul dari Tahun 2010 sampai dengan 2014

disajikan pada grafik 4 berikut ini.

Grafik 4. Angka Kematian Bayi per 1.000 KH

Kab. Bantul Tahun 2010 - 2014

9,88,5 8,6 9,38 8,759,5 9 8,5 8 7,5

0

5

10

15

2010 2011 2012 2013 2014

AKB Target Renstra Bantul

Page 11: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 11

Grafik diatas menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan Angka

Kematian Bayi di Tahun 2013 dan menurun di tahun 2014, walaupun demikian

Kabupaten Bantul sudah bisa melampaui target MDG’s untuk Angka Kematian

Bayi pada tahun 2015 ditargetkan 23 per 1000 kelahiran hidup

Gambar 5.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Kasus kematian bayi di Kabupaten Bantul sejumlah 117 kasus, dan

terjadi hampir di semua wilayah kecamatan di Kabupaten Bantul. Kecamatan

dengan kematian bayi tertinggi yaitu di wilayah Puskesmas Piyungan dan

Puskesmas Sewon II sebanyak 9 kasus.

Penyebab kematian bayi terbesar adalah karena asfiksia sebanyak 33

kasus, sedangkan kematian karena Sepsis, Infeksi Usus dan Kecelakaan

merupakan penyebab terkecil sejumlah 1 kasus, seperti tampak pada grafik di

bawah ini.

Page 12: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 12

Grafik 5. Penyebab Kematian Bayi Tahun 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

3.2.3. Angka Kematian Balita

Kasus kematian balita pada Tahun 2014 sebanyak 131 Balita dengan

jumlah kematian Balita terbesar di wilayah Puskesmas Piyungan dan Sewon II

sebanyak 11 Balita. Selengkapnya penyebaran kasus kematian Balita di

Kabupaten Bantul tahun 2014 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 6.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

3031

9

33

3

11

0 5 10 15 20 25 30 35

BBLR

Kelainan Bawaan

Aspirasi

Asfiksi

Pneumonia

Lainnya

Page 13: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 13

3.3. Angka Kesakitan

3.3.1. Pola Penyakit

Pola kunjungan rawat jalan Puskesmas dari tahun ke tahun menunjukkan

pola yang hampir sama. Penyakit menular yang selalu masuk dalam sepuluh

besar penyakit di Puskesmas selama beberapa tahun terakhir adalah Diare.

Beberapa catatan penting dikaitkan dengan kunjungan rawat jalan di

Puskesmas adalah munculnya berbagai penyakit tidak menular yang semakin

meningkat. Hipertensi, Asma dan diabetes mellitus merupakan penyakit yang

memperlihatkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Sepuluh besar penyakit berdasarkan kunjungan rawat jalan yang

dilaporkan Puskesmas di Kabupaten Bantul pada Tahun 2014 disajikan pada

gambar di bawah ini.

Grafik 6. Distribusi 10 Besar Penyakit

Di Puskesmas se- Kabupaten Bantul Tahun 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Nasofaringitis akut (common cold)

Hipertensi esensial (primer)

Myalgia

Diabetes mellitus non-dependen insulin

Dispepsia

Diare dan gastroenteritis yang diduga …

Asma

Diabetes mellitus YTT

Penyakit pulpa dan jaringan periapikal

Skizofrenia

55883

44066

23276

17999

14129

10281

10028

9567

9013

6031

10 Besar Penyakit di Puskesmas Tahun 2014

Page 14: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 14

Laporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2014 menjelaskan

bahwa kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit, khususnya Rumah Sakit

Panembahan Senopati sudah didominasi oleh penyakit tidak menular. Hal ini

mempertegas kesimpulan bahwa di Kabupaten Bantul telah terjadi transisi

epidemiologi dengan semakin menonjolnya penyakit-penyakit tidak menular,

khususnya penyakit hipertensi dan pembuluh darah (cardiovascular disease).

Distribusi sepuluh besar penyakit rawat jalan dan rawat inap di Rumah

Sakit Panembahan Senopati Kabupaten Bantul Tahun 2014 diperlihatkan pada

gambar-gambar berikut.

Grafik 7. Distribusi 10 Besar Penyakit pada Pasien Rawat Jalan

Di RS Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

Sumber : RS Panembahan Senopati Kabupaten Bantul

Essential (Primary) hypertension

Low Back Pain

Dyspepsia

Stiffness Of Joint Not Elsewhere …

Necrosis Of Pulp

Impacted Cerumen

Myopia

Presbyopia

Impacted Teeth

Conjuntivitis

20065

4390

3955

2551

1775

1451

1358

1358

1083

577

10 Besar Penyakit Pasien Rawat Jalandi RS Panembahan Senopati Tahun 2014

Page 15: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 15

Grafik 8. Distribusi 10 Besar Penyakit pada Pasien Rawat Inap

Di RS Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

Sumber : RS Panembahan Senopati Kabupaten Bantul

3.3.2. Penyakit Menular

1) Diare

Angka kesakitan diare pada tahun 2014 sebesar 4,26 per 1000 penduduk

dan dilaporkan bahwa 100% balita yang menderita diare sudah ditangani. Kasus

tertinggi terdapat di wilayah Puskesmas Kasihan II dengan 1.415 kasus.

Grafik 9. Angka Kesakitan Diare di Kabupaten Bantul Tahun 2010 -2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Essential (Primary) hypetension

Dyspepsia

Diarrhoea and gastroenteritis of …

Neonatal jaundice unspecified

Single delivery by caesarean Section

Benign Neoplasma Of Breast

Mild and moderate birth Asphyxia

Birth Asphyxia Unpecified

Unspecified diabetes mellitus …

Bacterial sepsis of newborn …

1095

617

604

588

583

514

509

499

445

417

10 Besar Penyakit Pasien Rawat Inap di RS Panembahan Senopati Tahun 2014

14,4

21,99

5,92

22

4,260

10

20

30

2010 2011 2012 2013 2014

IR Diare

Page 16: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 16

2) Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pada Tahun 2014 jumlah kasus DBD turun bila dibandingkan pada Tahun

2013. Pada tahun 2013 terdapat 1203 kasus DBD (IR 1,28‰), sedangkan pada

Tahun 2014 sebanyak 622 kasus (IR 0,64‰).

Grafik 10. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Bantul

Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Gambar 7.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

1,7

0,27 0,3

1,28

0,64

0

0,5

1

1,5

2

2010 2011 2012 2013 2014

IR Bantul

Page 17: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 17

Peta penyebaran penyakit DBD pada Tahun 2014 memperlihatkan bahwa

kasus demam berdarah terdapat di seluruh wilayah kecamatan. Kejadian paling

tinggi terjadi di Puskesmas Pajangan dengan 66 kasus.

Laporan tatalaksana penanganan penderita DBD di Kabupaten Bantul

bahwa 100% penderita sudah ditangani oleh pelayanan kesehatan yang ada di

Kabupaten Bantul. Kejadian kematian akibat kasus DBD sebanyak 1 orang.

3) Tuberkulosis (TBC)

Penemuan kasus TB Paru BTA Positif pada Tahun 2014 sebesar 44,19 %

turun dibandingkan Tahun 2013 yang dilaporkan sebesar 52,68 %. Jumlah

kematian akibat TB paru dilaporkan sejumlah 12 orang.

Grafik 11. Angka Penemuan Kasus TB Paru Kabupaten Bantul

Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Gambar 8

40,86 44,23 42,952,68

44,19

0

20

40

60

2010 2011 2012 2013 2014

% P

enem

uan

K

asu

s TB

C

Page 18: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 18

Gambar diatas memperlihatkan penyebaran kasus TB Paru terjadi pada

seluruh wilayah Kabupaten Bantul. Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak

ada di Puskesmas Sewon I sebanyak 14 orang.

Angka kesuksesan (Succes Rate) terdiri dari angka kesembuhan dan

pengobatan lengkap TB Paru. Angka kesuksesan pada tahun 2014 dilaporkan

sebesar 84,69 % dan angka kesembuhan (Cure rate) pada tahun 2014

dilaporkan sebesar 82,19 %.

Angka kesembuhan pengobatan TB di Kabupaten Bantul pada Tahun

2014 naik bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 82,19 dan angka

kesembuhan di DIY ini juga berada di bawah target Nasional (85%).

Grafik 12. Angka Kesembuhan TB di Kabupaten Bantul Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

4) Infeksi Menular Seksual

Pada Tahun 2014 dilaporkan terjadi 27 kasus IMS yang naik sangat tajam

bila dibandingkan dengan Tahun 2013 sebanyak 5 kasus. Kasus ini didominasi

oleh penyakit Syphilis.

5) HIV/AIDS

Hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2014

terdapat 72 kasus HIV menurun dibanding tahun 2013 sebanyak 91 penderita

HIV. Penderita AIDS Tahun 2013 sebanyak 36 kasus, yang semuanya sudah

ditangani sesuai tatalaksana penanganan HIV AIDS.

78,57

86,4 86,12

79,75

82,19

70

74

78

82

86

90

2010 2011 2012 2013 2014

% K

ese

mb

uh

an

Tahun

Angka Kesembuhan Target Nasional

Page 19: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 19

Grafik 13. Penyebaran kasus HIV – AIDS di Kabupaten Bantul Tahun 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Grafik diatas menunjukkan bahwa penyebaran kasus HIV positif baru

sudah menyebar hampir pada semua umur. Umur yang paling banyak terkena

kasus HIV – AIDS adalah pada umur 25 - 49 tahun. Menilik umur ini, berarti mulai

terinfeksi pada umur 20-an tahun, sehingga pencegahan dilakukan pada umur

remaja melalui kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi “Aku Bangga Aku

Tahu (ABAT)”.

6) Kusta

Angka penemuan kasus penderita baru kusta (NCDR) di Kabupaten

Bantul pada Tahun 2014 dilaporkan sebesar 5 orang. Jenis kasus kusta yang

ditemukan yaitu Kusta Multi Basiler (MB) sebanyak 5 penderita yang berada di

wilayah kerja Puskesmas Bambanglipuro, Bantul I, Banguntapan I dan Dlingo II.

Semua penderita Kusta MB dilaporkan 100% telah ditangani.

7) Acute Flaccid Paralysis < 15 Tahun

Kasus AFP pada penduduk yang berumur < 15 tahun di Kabupaten

Bantul pada tahun 2014 sebanyak 3,61 per 100.000 penduduk (7 kasus).

Kejadian AFP dilaporkan paling banyak ditemukan di Puskesmas Sedayu II

sebanyak 2 kasus.

8) Malaria

Pada tahun 2014 dilaporkan ada 6 penderita kasus malaria di Kabupaten Bantul.

0

5

10

15

20

25

30

35

≤ 4 TAHUN

5 - 14 TAHUN

15 - 19 TAHUN

20 - 24 TAHUN

25 - 49 TAHUN

≥ 50 TAHUN

1 0 1

21

32

17

0 0 14

25

6

HIV

AIDS

Page 20: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 20

9) Filariasis

Pada tahun 2014 di Kabupaten Bantul dilaporkan tidak ada kasus Filariasis.

10) PD3I : Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B

Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan imunisasi (PD3I) yaitu Difteri,

Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, dan Polio tidak ditemukan di wilayah

Kabupaten Bantul. Namun, pada Tahun 2014 terdapat 168 kasus campak yang

jumlahnya meningkat bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 34 kasus.

11) Pneumonia Balita

Peta penyebaran penemuan dan penanganan kasus pneumonia Balita di

Kabupaten Bantul tahun 2014, disajikan pada gambar berikut ini.

Gambar 10.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Pada tahun 2014 penyakit Pneumonia Balita di Kabupaten Bantul

dilaporkan sebanyak 849 kasus, dan telah ditangani (100%) sesuai tatalaksana

penanganan pneumonia balita. Kasus penyakit ini menurun bila dibandingkan

tahun 2013 sebanyak 1.399 kasus.

Page 21: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 21

3.4. Angka Status Gizi

Pemantauan status gizi Balita di Kabupaten Bantul pada tahun 2014

dilaporkan Balita gizi buruk ada 188 Balita, dengan jumlah Laki-laki 99 Balita dan

Perempuan 89 Balita. Prevalensi Balita gizi buruk sesuai standar Berat Badan

menurut Umur (BB/U) sebesar 0,38%.

Grafik 14. Angka Gizi Buruk Balita (BB/U) di Kabupaten Bantul

Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Grafik diatas menunjukkan penurunan secara signifikan prevalensi gizi

buruk pada Balita sesuai standar Berat Badan menurut Umur (BB/U), yaitu pada

Tahun 2010 sebesar 0,58% menurun menjadi 0,38% pada Tahun 2014. Berikut

disajikan peta penyebaran kasus gizi buruk di Kabupaten Bantul tahun 2014.

Gambar 11.

0,58 0,520,44 0,42 0,38

0

0,5

1

2010 2011 2012 2013 2014

%

Tahun

Balita Gizi Buruk

Page 22: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 22

Kasus gizi buruk pada Balita tertinggi ada di wilayah Puskesmas

Bambanglipuro dan Piyungan sebanyak 4 kasus.

Intervensi yang telah dilakukan pada Balita gizi buruk adalah Pemberian

Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan dengan menggunakan anggaran APBD

Kabupaten Bantul. Selanjutnya untuk perawatan khusus bagi Balita gizi buruk

sesuai dengan standar Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) mencapai

100%, artinya sebanyak 50 Balita yang mengalami gizi buruk (dengan Indikator

BB/TB), telah mendapatkan perawatan.

Untuk Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), pada Tahun 2014

sebesar 3,6 % dengan persentase bayi baru lahir yang ditimbang sebesar 100 %.

Page 23: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 23

Bab 4

Situasi Upaya Kesehatan

alam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat Bantul yang

optimal, berikut disajikan upaya-upaya kesehatan yang telah

dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2014 oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Bantul beserta jaringannya.

4.1. Pelayanan Kesehatan

4.1.1. Kesehatan Ibu

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1, K4,

Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3, dan Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 pada tahun 2014 dilaporkan

mencapai 100% sehingga telah mencapai target K1 95%. Selengkapnya

disajikan pada grafik berikut.

Grafik 15. Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 Di Kabupaten Bantul Tahun 2010-2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

100 100 100 100 100

95 95 95 95 95

92

93

94

95

96

97

98

99

100

2010 2011 2012 2013 2014

% K

1

Tahun

K1 Target K1

D

Page 24: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 24

Berikut disajikan gambar peta penyebaran cakupan K1 Ibu Hamil Tahun 2014

Gambar 12.

Cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 tahun 2013 dilaporkan 92,05%,

kurang dari target K4 95%. Berikut disajikan gambar grafik Cakupan

Pemeriksaan Ibu Hamil K4 di Kabupaten Bantul Tahun 2010 – 2014.

Grafik 16. Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K4

Di Kabupaten Bantul Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

83,56

89,791,8

95,192,05

60

80

100

2010 2011 2012 2013 2014

% K

4

Tahun

K4 Target

Page 25: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 25

Berikut disajikan gambar peta penyebaran cakupan K4 Ibu Hamil tahun 2014

Gambar 13.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Gambar diatas memperlihatkan cakupan kunjungan K4 ibu hamil Tahun

2014 tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sewon I sebesar 99,83 %.

Cakupan kunjungan terendah terdapat di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan

II sebesar 78,77 %. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 ini memperlihatkan kinerja

pelayanan kesehatan bagi ibu hamil masih harus ditingkatkan lagi mulai dari

promosi kesehatan dengan pemberian motivasi bagi ibu dan keluarga mengenai

kepentingan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care/ANC) sesuai dengan

prosedur dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada kehamilan.

Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun

2010 sampai dengan Tahun 2014 cenderung meningkat. Cakupan persalinan

ditolong oleh Tenaga Kesehatan pada Tahun 2014 dilaporkan mencapai 99,98%

sudah diatas target 95%. Berikut disajikan gambar peta dan grafik

kecenderungan cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di

Kabupaten Bantul Tahun 2010 - 2014.

Page 26: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 26

Grafik 17. Cakupan Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bantul Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Upaya pencegahan penyakit tetanus ibu hamil dilakukan melalui

vaksinasi TT Ibu hamil. Pada tahun 2014 cakupan ibu hamil yang mendapatkan

imunisasi TT sebesar 77,1 % naik dibanding tahun 2013 (68,45 %), namun masih

dibawah target 95 %.

Gambar 14.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

99,59 99,87 99,9 99,96 99,98

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

2010 2011 2012 2013 2014

K4 Target

Page 27: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 27

Anemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kematian ibu

melahirkan. Upaya pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kabupaten Bantul

dilaksanakan melalui program pemberian Tablet Fe kepada ibu hamil sebanyak

90 tablet yang terbagi dalam tiga kali pemberian selama kehamilannya.

Ibu hamil yang mendapatkan tablet besi (Fe1 dan Fe3) di Kabupaten

Bantul tahun 2014 mencakup Fe1 sebanyak 94,97% dan Fe3 sebanyak 87,43%.

Cakupan tablet besi tersebut sudah diatas target 85 %. Berikut disajikan grafik

kecenderungan pemberian tablet Fe3 kepada ibu hamil pada tahun 2010- 2014.

Grafik 18. Cakupan Pemberian Tablet Fe3 Ibu Hamil Di Kabupaten Bantul Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Cakupan pemberian Fe pada ibu hamil yang sudah mencapai target ini,

ternyata tidak merata di seluruh Puskesmas. Puskesmas dengan pemberian

tablet Fe yang cukup tinggi (>95%), yaitu pada Puskesmas Kasihan II, Sewon I,

Banguntapan II, Imogiri I, Srandakan dan Sanden.

Berikut disajikan gambar peta distribusi cakupan pemberian tablet Fe

tahun 2014.

83,9784,56

89,49

87,37 87,43

85 85 85 85 85

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

2010 2011 2012 2013 2014

Fe 3 Target

Page 28: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 28

Gambar 15

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Pelayanan pada ibu hamil resiko tinggi/komplikasi pada Tahun 2014

mencakup sebanyak 2.507 orang atau 17,55 % dari ibu hamil yang ada. Ibu

hamil resiko tinggi (Bumil Risti)/komplikasi yang dirujuk sebanyak 87,75% dari

target jumlah Bumil. Pencapaian ini meningkat bila dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar 82,4%. Target penanganan Bumil Risti tahun 2014 adalah

100 %, dan seluruh Bumil Risti /komplikasi yang ditemukan seluruhnya sudah

ditangani.

Grafik 19. Cakupan Pelayanan Bumil Risti yang Dirujuk / Ditangani

Di Kabupaten Bantul Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

91,780,9 83,7 82,4 87,75

100

0

50

100

150

2010 2011 2012 2013 2014

Bumil Risti Ditangani Target

Page 29: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 29

Berikut disajikan gambar peta cakupan pelayanan Bumil risti/komplikasi

yang dirujuk/ditangani di Kabupaten Bantul Tahun 2014.

Gambar 16

Pelayanan pada ibu nifas pada tahun 2014 sebesar 95,1% naik dibanding

tahun 2013 (93,42%), meskipun masih dibawah target kunjungan ibu nifas 95%.

Berikut disajikan gambar peta cakupan kunjungan ibu nifas tahun 2014.

Gambar 17.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Page 30: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 30

Cakupan pemberian vitamin A Ibu nifas Tahun 2013 sebesar 98,83%

turun bila dibanding Tahun 2013 sebesar 99,29%, tetapi diatas target 85 %.

Grafik 20. Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A Ibu Nifas

Di Kabupaten Bantul Tahun 2010 - 2014

Cakupan vitamin A untuk ibu nifas tertinggi terdapat di Puskesmas

Srandakan, Kretek, Bambanglipuro, Bantul I, Jetis I, Imogiri I, Dlingo II, Piyungan,

Banguntapan I, Sewon I, Kasihan II dan Pajangan ( 100 %), sedangkan cakupan

terendah di Puskesmas Imogiri II (87,9%).

Gambar 18

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

89,73 90,62

98,96 99,29 98,83

75

80

85

90

95

100

105

2010 2011 2012 2013 2014

% V

it A

Bu

fas

Tahun

Vit A Bufas

Page 31: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 31

4.1.2. Keluarga Berencana

Akseptor KB Baru di Kabupaten Bantul tahun 2014 dilaporkan sebesar

8,9 % dari 150.105 Pasangan Usia Subur. Peserta KB Aktif dilaporkan 79,9 %

dari PUS, dengan metode kontrasepsi terbanyak yaitu menggunakan metode

Suntik.

4.1.3. Kesehatan Anak

Kunjungan Neonatus (KN) di Kabupaten Bantul pada tahun 2014

berdasarkan laporan adalah sebagai berikut, KN 1 sebesar 99,1 %, KN 3/KN

lengkap sebesar 94,8 %. Pencapaian ini naik dibandingkan tahun sebelumnya

yaitu KN1 99,7 % dan KN3 baru mencapai 93,5 %.

Gambar 19

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Gambar diatas memperlihatkan bahwa hanya 1 wilayah kerja puskesmas

untuk pencapaian cakupan KN1 kurang dari dari 96%, yaitu di Puskesmas

Imogiri II.

Page 32: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 32

Gambar 20

Gambar diatas menyajikan persentase kunjungan KN3 tertinggi terdapat

di Puskesmas Pleret, sedangkan kunjungan KN3 terendah terdapat di

Puskesmas Jetis I. Jumlah neonatal resiko tinggi pada tahun 2014 sebanyak

2.006 bayi dan yang ditangani sebesar 84,4 % (1.693 bayi).

Gambar 21

Page 33: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 33

Peta diatas memperlihatkan persentase cakupan penanganan neonatal

resiko tinggi terbesar ada di Puskesmas Bantul II, sedangkan terkecil terdapat di

Puskesmas Sewon II.

Kunjungan Bayi minimal 4 kali di Kabupaten Bantul tahun 2014 dilaporkan

sebesar 90,5% cenderung naik bila dibandingkan tahun 2013 yang sudah

mencapai 85,7%, selengkapnya disajikan pada gambar berikut ini .

Gambar 22

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Bayi yang lahir di Kabupaten Bantul tahun 2013 dilaporkan 100%

ditimbang, hasilnya adalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

sejumlah 3,58%. Bayi dengan BBLR tersebut semuanya sudah ditangani. Kasus

BBLR terdapat di semua wilayah kerja puskesmas se-Kabupaten Bantul dan

tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan I yang mencapai 30 kasus.

Kasus BBLR terendah dilaporkan terdapat di Puskesmas Kretek sebanyak 5

kasus. Penyebaran cakupan BBLR se-Kabupaten Bantul selengkapnya disajikan

pada gambar 20 berikut ini.

Page 34: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 34

Gambar 23

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Cakupan bayi yang diberi ASI eksklusif di Kabupaten Bantul Tahun 2014

sebesar 71,55 % naik bila dibandingkan Tahun 2013 sebanyak 62,05%,

selengkapnya disajikan pada gambar 24 berikut ini.

Gambar 24.

Page 35: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 35

Bayi yang sudah diberikan vitamin A sebanyak 2 kali pada saat bulan

Vitamin A yaitu bulan Februari dan Agustus adalah sebanyak 99,81 % pada

Tahun 2014 meningkat dibanding Tahun 2013 sebanyak 99,25%, sedangkan

untuk Balita sebesar 99,68 %.

Gambar 25.

Gambar 26.

Page 36: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 36

Kedua grafik diatas memperlihatkan cakupan pemberian Vitamin A pada

bayi dan anak Balita. Masih terdapat beberapa Puskesmas dengan cakupan

pemberian Vitamin A yang kurang dari 99% yaitu untuk Vitamin A bayi terdapat di

Puskesmas Banguntapan II, Bantul I dan Jetis II, sedangkan pada anak Balita

terdapat di Puskesmas Bantul I, Imogiri I dan Kretek. Untuk itu, perlu dilakukan

sweeping pemberian Vitamin A pada enam Puskesmas tersebut.

Pemantauan pertumbuhan balita merupakan alat untuk mengetahui status

gizi anak Balita. Peran serta masyarakat turut memberikan andil dalam

pencapaian indikator ini. Pada Tahun 2014, tingkat partisipasi masyarakat dalam

penimbangan di Posyandu (D/S) sebesar 79,02 %, masih dibawah target 80%.

Dengan demikian terlihat bahwa masih ada masyarakat yang tidak membawa

anak balitanya untuk ditimbang di posyandu.

Pencapaian hasil penimbangan sesuai indikator Balita yang naik berat

badan saat ditimbang (N/D) menunjukkan bahwa 60,17% Balita naik berat

badannya, namun masih di bawah target 70 %. Selengkapnya disajikan pada

grafik berikut.

Grafik 21. Cakupan Pemantauan Pertumbuhan Balita (D/S dan N/D)

Di Kabupaten Bantul Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Salah satu indikator status gizi Balita yang mudah diketahui masyarakat

yaitu adanya Garis Merah di Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita. Hasil

penimbangan menunjukkan persentase Balita yang memiliki berat badan di

Bawah Garis Merah (BGM) sebesar 0,74%. Semua Balita BGM dari keluarga

miskin telah mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yaitu 100%.

Anggaran MP-ASI dibebankan pada APBN Kabupaten Bantul. Berikut disajikan

gambar peta penyebaran Balita BGM di Kabupaten Bantul Tahun 2014.

74,9 75,3 76,4 77,6 79,02

58,5 58,9 60,4 59,68 60,17

0

20

40

60

80

100

2010 2011 2012 2013 2014

Target D/S D/S Target N/D N/D

Page 37: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 37

Gambar 27

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Penjaringan kesehatan anak usia sekolah di SD/MI dilaporkan sudah

mencapai 100%. Pelayanan kesehatan gigi melalui Upaya Kesehatan Gigi

Sekolah (UKGS) sudah dilaksanakan di seluruh sekolah SD/MI di Kabupaten

Bantul. Dalam rangka meningkatkan program kesehatan gigi di sekolah,

sebanyak 100% sekolah melaksanakan sikat gigi massal. Semua murid SD/MI

diperiksa kesehatan giginya dalam pelayanan UKGS.

4.1.4. Imunisasi

Laporan pencapaian program imunisasi lengkap di Kabupaten Bantul

tahun 2014 dilaporkan 95,39 % turun sedikit bila dibandingkan tahun sebelumnya

95,58%. Selengkapnya pencapaian program imunisasi lengkap di Kabupaten

Bantul Tahun 2009-2013 disajikan pada gambar berikut.

Page 38: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 38

Grafik 22. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Di Kabupaten Bantul Tahun 2010 - 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Target 100 % desa UCI (Universal Child Immunization)di Kabupaten

Bantul telah tercapai.

4.1.5. Kesehatan Pra Usila dan Usila

Pelayanan kesehatan pada kelompok prausila dan usila pada Tahun 2014

melalui Program Kesehatan Usila di Kabupaten Bantul mencakup 134,45 %,

menurun dibandingkan tahun sebelumnya 178,34%.

4.1.6. Kejadian Luar Biasa

Pada tahun 2014 dilaporkan di Kabupaten Bantul telah terjadi

KLB/Kejadian Luar Biasa tersebut terjadi di 33 Desa. Desa-desa yang terjadi KLB

tersebut seluruhnya telah ditangani kasus KLB-nya pada kurang dari 24 jam.

4.1.7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

Program Kesehatan Masyarakat Miskin sudah mencakup seluruh (100%)

masyarakat miskin yang terdaftar di Kabupaten Bantulsebagai peserta Jaminan

Kesehatan. Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat miskin Tahun

2014 dilaporkan lebih dari 100%.

95,5797,72

94,6789,37

97,3497,73

96,2294,83

86,56

96,57

80 80 80 80 80

90 90 90 90 90

60

80

100

60

80

100

2010 2011 2012 2013 2014

DPT-1

Campak

Target Campak

Target DPT-1

Page 39: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 39

4.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Jangkauan atau akses pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas telah

menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Bantul, berikut disajikan peta

jangkauan pelayanan kesehatan puskesmas di Kabupaten Bantul Tahun 2014

Gambar 28. Peta Jangkauan Pelayanan Kesehatan Puskesmas

Di Kabupaten Bantul Tahun 2014

Pelayanan kegawatdaruratan pada sarana kesehatan di Kabupaten

Bantul Tahun 2014 yaitu 16 Puskesmas, 11 RS Umum, dan 3 RS Khusus. Untuk

pelayanan laboratorium kesehatan dasar dilaporkan 100% sudah memiliki

laboratorium kesehatan dasar, yaitu 27 Puskesmas, 11 RS Umum, dan 3 RS

Khusus.

4.3. Promosi Kesehatan

Pendataan rumah tangga ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

pada tahun 2014 di Kabupaten Bantul, menjelaskan bahwa sebanyak 164.695

rumah tangga yang dipantau ternyata baru sebesar 46,43 % yang telah ber-

PHBS (Komposit) atau 89,15 (Strata III). Berikut disajikan gambar grafik

kecenderungan keluarga ber-PHBS di Kabupaten Bantul tahun 2011-2014

(Komposit).

Page 40: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 40

Grafik 23. Keluarga ber-PHBS Di Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2014 (Komposit)

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Rumah tangga yang ber-PHBS adalah rumah tangga yang pada saat

pendataan PHBS semua indikatornya terpenuhi atau dengan kata lain jika ada

satu indikator yang gagal didalam penilaian PHBS dirumah tangga-nya maka

tidak dapat diklasifikasikan rumah tangga ber-PHBS.

Strata III dalam PHBS apabila dalam suatu rumah tangga melaksanakan

indikator PHBS tatanan rumah tangga dengan jumlah 10 samapi dengan 15.

Posyandu di Kabupaten Bantul pada tahun 2014 dilaporkan sebanyak

1.132 posyandu dengan semua posyandu aktif atau sebesar 100%.

Strata Posyandu tahun 2014 yaitu Posyandu Pratama 3,80%, Posyandu

Madya 30,21%, Posyandu Purnama 42,40% dan Posyandu Mandiri 23,59%.

4.4. Kesehatan Lingkungan

Pemeriksaan kesehatan lingkungan rumah pada Tahun 2014 telah

mencakup hampir semua rumah yang ada atau berjumlah 224.786 unit. Dari

rumah yang diperiksa kesehatan lingkungannya, sebanyak 65,9 % masuk dalam

kategori rumah sehat. Berikut disajikan gambar penyebaran rumah sehat di

Kabupaten Bantul Tahun 2014.

35,1

42,65 41,746,36

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

2011 2012 2013 2014

Page 41: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 41

Gambar 29

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Jumlah keluarga di Kabupaten Bantul Tahun 2014 yang diperiksa akses

air sebanyak 96,04%, dengan hasil yaitu seluruh keluarga yang diperiksa akses

air bersihnya sudah mengakses air bersih dengan memanfaatkan sumur gali

sebesar 59,38%. Hasil pemeriksaan sarana sanitasi dasar dirumah tangga

dijelaskan pada grafik berikut:

Grafik 24. Pemeriksaan Sanitasi Rumah Tangga Yang memenuhi Syarat

Kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

90,75

0,32

8,94

Pemeriksaan Sanitasi Rumah Tangga ( % )

Leher Angsa Komunal Cemplung

Page 42: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 42

Pengembangan lingkungan sehat di Kabupaten Bantul telah dilakukan,

dan salah satu indikatornya adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

STBM mencakup 5 (lima) pilar, yaitu Stop Buang Air Bersih Sembarangan

(BABS), cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga,

penanganan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah rumah tangga.

Desa bisa dikatakan STBM apabila bisa memenuhi salah satu pilar tersebut yang

dinyatakan dengan deklarasi masyarakat dan ditandatangani oleh camat. Desa

STBM di Kabupaten Bantul ada 34 desa dengan memenuhi Deklarasi pilar “Stop

BABS”.

Pemeriksaan kesehatan lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU)

memperoleh hasil tingkat kesehatan lingkungannya sebagaimana tertera pada

grafik berikut.

Grafik 25. Tingkat kesehatan lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU)

Di Kabupaten Bantul Tahun 2014

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

Grafik diatas menjelaskan bahwa hotel telah diperiksa dan 47,37 % sehat,

sarana pendidikan 88,75% sehat, sarana kesehatan 94,87 % sehat.

Pembinaan kesehatan Pengolahan Makan sejumlah 1660 TPM, dan

sebesar 68,91 % telah memenuhi syarat kesehatan.

Hasil Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN)

Tahun 2014 diperoleh Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 86,87%. Berikut

disajikan gambar penyebaran ABJ di Kabupaten Bantul.

Sarana Kesehatan

Saran Pendidikan

Hotel

39569

19

37505

9

Tingkat kesehatan lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU)di Kabupaten Bantul Tahun 2014

Memenuhi Syarat Kesehatan Yang Ada

Page 43: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 43

Gambar 30.

Masih ada 10 Puskesmas yang capaian Angka Bebas Jentik (ABJ) nya

dibawah 86% dan hanya 1 Puskesmas yang ABJnya 95% atau sesuai target

yaitu Puskesmas Pandak I oleh karena itu sangat perlu ditingkatkan kebersihan

lingkungan dan meningkatkan PSN di tingkat Dusun agar penyebaran nyamuk

dapat diminimalkan.

Page 44: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 44

Bab 5

Situasi Sumber Daya Kesehatan

ntuk mencapai status kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

diperlukan sumber daya kesehatan, meliputi tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan dan sarana kesehatan. Berikut disajikan situasi

sumber daya kesehatan di Kabupaten Bantul

5.1. Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2014 berdasarkan

pendidikan disajikan pada gambar berikut.

Grafik 26. JumlahTenaga Kesehatan Berdasarkan Pendidikan

Di Kabupaten Bantul Tahun 2014

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Jumlah Tenaga

127157

5

5631

69

737

345

30 28

Dokter Spesialis

Dokter Umum

Dokter Spesialis Gigi

Dokter Gigi

Apoteker

Tenaga Gizi

Perawat

Bidan

Tenaga Kesmas

Sanitarian

U

Page 45: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 45

5.2. Pembiayaan Kesehatan

Alokasi Anggaran Kesehatan di Kabupaten Bantul Tahun 2014 berjumlah

Rp. 289.888.026.248,- bersumber dari anggaran APBD Kabupaten, APBD I dan

APBN yang dikelola oleh Dinas Kesehatan.

Anggaran kesehatan perkapita penduduk tahun 2014 sebesar Rp

146.192,- .Persentase Anggaran Kesehatan Tahun 2014 dari berbagai sumber

sebesar 16,76 % terhadap total Anggaran APBD Kabupaten Bantul. Berikut

disajikan gambar grafik kecenderunganpersentase realisasi APBD Kesehatan

dibandingkan dengan APBD Total tahun 2014.

Grafik 27. Persentase Alokasi Anggaran Kesehatan Per APBD Kabupaten BantulTahun 2010 - 2014

5.3. Sarana kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Bantul yang meliputi

Puskesmas dan jajarannya,Rumah Sakit Pemerintah dan serta sarana lainnya

ditampilkan pada tabel berikut.

11,68

15,36

12,62

14,97

16,76

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

2010 2011 2012 2013 2014

Page 46: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 46

Tabel 1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Bantul

No Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Umum

2010

(unit)

2011

(unit)

2012 (unit)

2013 (unit)

2014 (unit)

1 Rumah Sakit Umum 9 9 10 10 10

2 Rumah Sakit Khusus 3 3 3 4 4

3 Balai Pengobatan 78 70 55 29 25

4 Rumah Bersalin 32 33 22 18 14

5 Klinik Pratama - - - - 12

6 Klinik Utama - - - - 2

7 Klinik Rawat Inap Medik Dasar - - 3 5 5

8 Apotek 100 108 100 106 110

9 Toko Obat 4 3 2 1 1

10 Laboratorium Kesehatan 4 4 3 3 4

11 Optik 8 11 12 11 11

12 Puskesmas Rawat Inap 16 16 16 16 16

13 Puskesmas Non Rawat Inap 11 11 11 11 11

14 Puskesmas Pembantu 67 67 67 67 67

15 Puskesmas Keliling 27 27 27 27 27

16 Posyandu 1123 1123 1.123 1.128 1.132

17 Industri Kecil Obat Tradisional - - - 4 14

18 Pengobat Tradisional - - - 146 174

Sumber : Dinas Kesehatan, 2015

Sarana kesehatan berupa Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM), di Kabupaten Bantul sudah terbentuk 75 Desa Siaga dengan 16

Puskesmas Ranap dan 11 Puskesmas Non Ranap.

Gambar 31

Page 47: Kata Pengantar - dinkes.bantulkab.go.id · Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, serta sistematika penyajiannya diuraikan secara ringkas

Profil Kesehatan Kab.Bantul | 2015 47

Bab 6

Kesimpulan erdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di

Kabupaten Bantul tahun 2014 yang dilaporkan, dapat disimpulkan bahwa

indikator kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantul adalah

1. Jumlah Kematian Ibu dilaporkan sebesar 14 Kasus

2. Jumlah Kematian Bayi dilaporkan sebesar 117 Kasus

3. Jumlah Kematian Balita dilaporkan sebesar 131 Kasus

4. AFP Rate (non polio) < 15 th dilaporkan sebesar 3,61 per 100.000 penduduk

umur < 15 tahun

5. Angka Kasus Baru TB Paru 23,13 per 100.000 penduduk, Angka

Kesembuhan Kasus TB Paru 82,19 %, dan Success Rate TB Paru 84,69 %.

6. Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani dilaporkan sebesar 849 Kasus

7. Angka Kesakitan DBD dilaporkan sebesar 64,21 per 100.000 penduduk

8. Kasus baru HIV positif dilaporkan 72 kasus dan kasus AIDS 36 kasus

9. Jumlah Gizi Buruk dilaporkan sebesar 37 balita gizi buruk (BB/TB) dan 0,38

menurut BB/U.

Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantul,

sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan, yang hasilnya sebagai berikut

1. Persentase cakupan kunjungan Ibu hamil K1: 100%, K4 : 92,05 %,

2. Persentase cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan : 99,98%

3. Persentase cakupan KB aktif sebesar 79,87 %

4. Persentase cakupan desa UCI sebesar 100%

5. Persentase cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 95,39%

6. Persentase Ibu Hamil mendapat Tablet Fe3 : 87,43 %

7. Persentase Desa yang terkena KLB ditangani kurang dari 24 jam sebesar

100% sebanyak 34 Desa

8. Persentase penduduk miskin tercakup Jamkesmas sebesar 100%

9. Persentase Rumah Tangga ber PHBS sebesar 89,15%

10. Jumlah Desa dengan Sanitasi Total Bebasis Masyarakat ada 75 Desa.

11. Persentase APBD Kesehatan terhadap Total APBD sebesar 8,01%, dengan

biaya perkapita kesehatan sebesar Rp 146.192,-

B