Kata Pengantar

download Kata Pengantar

of 16

Transcript of Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-NYA saya dapat menyelesaikan referat yang berjudul de Quervain syndrom. Tugas referat ini saya buat dengan tujuan selain sebagai salah satu tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Bedah serta bertujuan agar para dokter muda mengetahui dan memahami tentang masalah yang ditemukan pada pergelangan tangan akibat kebiasaan sehari-hari yang sederhana tetapi bisa membawa dampak.

Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan referat ini, khususnya dr. H. Sunaryo, Sp.OT. SH. MH,Kes yang telah berkenan membimbing dan menguji referat ini. Akhir kata saya mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan kita bersama, khususnya mengenai referat ini.

penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1DAFTAR ISI.2BAB I PENDAHULUAN3BAB II TINJAUAN PUSTAKAAnatomi4Penyebab ..6Gejala klinik6Pemeriksaan .9Terapi ..11DAFTAR PUSTAKA.13

BAB I PENDAHULUAN

De Quervains syndromedinamakan sesuai dengan nama orang yang pertama kali mendeskripsikan penyakit ini yaituFritz de Quervain(1868-1940), seorang ahli bedah Swiss yang lahir pada tanggal 4 Mei 1868 dan meninggal pada tahun 1940 akibat penyakit pankreatitis akut yang dideritanya. Penyakit ini dideskripsikan untuk yang pertama kalinya oleh Fritz de Quervain pada tahun 1895. Awalnya, Fritz de Quervain mendeskripsikan penyakit ini dengan apa yang kita kenal sebagaitenovaginitisyaitu proliferasi jaringan fibrosa retinakulum otot-otot ekstensor dantendon sheathdari otot ekstensor polisis brevis dan otot abduktor polisis longus.Beberapa tahun kemudian, terjadi stenosis tenosynovitis dari kedua tendon tersebut (kompartemen dorsal pertama) hingga kemudian penyakit ini dikenal dengan namade Quervains tenosynovitis. Fritz de Quervain juga banyak menulis buku-buku yang memperkenalkan prosedur teknik tiroidektomi sehingga dikenal pula penyakit pada tiroid dengan nama yang sama yaitude Quervains Thyroiditis.De Quervains syndromemerupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut. De Quervains syndromeatau tenosinovitis stenosans ini merupakan tendovaginitis kronik yang disertai penyempitan sarung tendon. Sering juga ditemukan penebalan tendon. Lokaside Quervains syndromeini adalah pada kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan. Kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk di dalamnya adalah tendon otot abduktor polisis longus (APL) dan tendon otot ekstensor polisis brevis (EPB). Pasien dengan kondisi yang seperti ini biasanya datang dengan nyeri pada aspek dorsolateral dari pergelangan tangannya dengan nyeri yang berasal dari arah ibu jari dan / atau lengan bawah bagian lateral. PenyakitdeQuervain klasikmempengaruhimereka yang berada dalamusia 30-50 tahun. Insidenpada wanitamungkinsampai enamkali daripada pria.Proses inidiperparah olehaktivitas yang membutuhkanpenculikansering danberulang-ulang dan deviasiulnarsimultan padapergelangan tangan.BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi (3,4,6)Tendon adalah penghubung antara tulang dan otot. Tendon ada yang dibungkus dengan pembungkus tendon (tendon sheath), ada pula yang tidak dan langsung melekat pada tulang Pergelangan tangan bagian dorsal yang terdiri dari otot-otot ekstensor dibungkus oleh sebuah retinakulum ekstensor yang berjalan melalui tulang-tulang karpal. Retinakulum ini terdiri dari jaringan fibrosa. Bagian medial dari retinakulum ini melekat pada os pisiform dan os hamate sementara bagian lateralnya melekat pada bagian distal dari os radius. Dua dari tendon utama untuk ibu jari melewati terowongan (atau serangkaian katrol) yang terletak di ibu jari sisi pergelangan tanganGambarananatomidarikompartemenekstensorpunggungpertamaterdiridari.Tendonekstensorpolisisbrevis(EPB)dan abductor polisis longus(APL). Struktur kompartemen dari radial ke ulnar adalah kompartemen pertama yang terdiri dari tendon otot ekstensor polisis brevis dan tendon otot abduktor polisis longus, kompartemen kedua yang terdiri dari tendon otot ekstensor karpi radialis brevis dan tendon otot ekstensor karpi radialis longus, kompartemen ketiga yaitu tendon otot ekstensor polisis longus, kompartemen keempat yaitu tendon otot ekstensor digitorum dan otot ekstensor indicis, kompartemen kelima adalah tendon otot ekstensor digiti minimi, dan kompartemen keenam adalah tendon otot ekstensor karpi ulnaris

15

Netters clinical anatomy edisi 2 (329) John T Hansen Di antara kedua tendon ini berjalan cabang dari nervus radialis sebagai sensoriknya

1. DEFINISI (4,5)Sindroma de Quervain adalah inflamasi yang terjadi tenosynovium yang membungkus tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang sama-sama berjalan masuk dalam satu tenosynovium yang sama. Sindroma ini ditandai dengan rasa nyeri pada daerah ibu jari dekat pergelangan tangan. Jika masalah ini tidak diatasi, rasa nyeri akan menyebar hingga lengan bawah atau turun hingga ke tangan dan ibu jari.

2. EPIDEMIOLOGI (6)Kajian epidemiologi menyebutkan sindroma de Quervain sering terjadi pada dewasa usia pertengahan 30-50 tahun. Pada perempuan terjadi 8-10 kali lebih banyak dibandingkan laki-laki. Terutama pada wanita-wanita yang sering mencuci sehingga sindroma ini juga dikenal dengan nama Washerwomens Sprain.

3. PATOLOGI (5)

Dalam perjalanannya sampai ke ibu jari, musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis, yang berfungsi melakukan gerakan deviasi radial, berjalan berdekatan menyeberangi pergelangan tangan. Seperti semua tendon yang menyeberangi pergelangan tangan sisi dorsal, kedua tendon ini berjalan di dalam terowongan yang disebut kompartemen. Kompartemen dilapisi dengan substansi tipis yang disebut tenosynovium, yang berfungsi dalam mempermudah melakukan gerkan dan mencegah terjadinya friksi selama tendon berjalan di dalamnya.

Proses inflamasi pada tenosynovium disebut dengan tenosynovitis. Sindroma de Quervain adalah inflamasi pada tenosynovium yang membungkus tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis.

4. ETIOLOGI (7)Sampai saat ini penyebab terjadinya sindroma de Quervain masih belum diketahui. Beberapa ahli berpendapat, walaupun tenosynovitis dikenal sebagai kondisi peradangan, yang terjadi pada de Quervain sebenarnya adalah proses degeneratif pada tenosynovium yang disebabkan oleh penggunaan berlebihan dan gerakan repetitif dari ibu jari pada orang-orang yang melakukan pekerjaan yang memerlukan aktivitas aktivitas dengan genggaman kuat dan berulang, seperti tukang cuci, tukang kayu, dan musisi. Hal ini sesuai dengan evaluasi histologi khusus yang menunjukkan tidak adanya tanda-tanda peradangan melainkan tampak adanya proses degenerasi myxoid yang konsisten dengan proses degenerasi yang kronik.Akan tetapi sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan spekulasi tersebut, sehingga sampai saat ini penyebab sindroma de Quervain masih tetap idiopatik.

5. GEJALA KLINIS (8,9)Tanda dan gejala utama pada sindroma de Quervain adalah rasa nyeri dan pembengkakan pada pangkal ibu jari. Nyeri dapat timbul tiba-tiba atau diawali dengan rasa kelelahan yang makin lama makin meningkat menjadi nyeri. Apabila kondisi ini dibiarkan tanpa diobati, nyeri dapat menjalar lebih jauh sampai ke ibu jari, bagian belakang lengan bawah atau keduanya. Gejala-gejala yang terdapat pada sindroma de Quervain antara lain adalah:1. Nyeri pada pangkal ibu jari2. Bengkak pada pangkal ibu jari yaitu sekitar 1-2 cm dari processus styloideus tulang radius3. Kesulitan menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan pada saat melakukan aktivitas seperti mencubit atau menggenggam4. Rasa baal atau kebas pada bagian dorsal ibu jari dan jari telunjuk, disebabkan oleh penebalan tendon yang mengiritasi saraf

Penyebab (3)Tendinitis de Quervain ini disebabkan ketika tendon pada sisi ibu jari pergelangan tangan bengkak atau iritasi. iritasi tersebut bisa ditimbulkan dari trauma yang berulang.seperti yang dialami oleh tukang kayu dan pelayan. Iritasi menyebabkan lapisan (sinovium) sekitar tendon membengkak, yang mengubah bentuk kompartemen. Hal ini membuat sulit untuk tendon untuk bergerak seperti seharusnya. Tendinitis dapat disebabkan oleh berlebihan. Hal ini dapat dilihat dalam hubungan dengan kehamilan. Ini dapat ditemukan dalam inflamasi arthritis, seperti penyakit arthritis. Tendinitis de Quervain biasanya paling umum di wanita paruh baya. Penebalan yang terasa nyeri dari sarung tendon yang menyelubungi ekstensor pollisis brevis dan abductor pollisis longus telah diuraikan oleh Frits de Quervain . keadaan itu akibat pergesekan yang terlalu banyak atau lama dimana tendon muncul dari sarung pada ujung distal radius. Sarung tendon menjadi radang dan menebal, tetapi tendon normal

6. PEMERIKSAAN FISIK (10,11)Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan penebalan pada perabaan kompartemen di atas processus syloideus tulang radius. Pada umumnya kompartemen yang membungkus tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis ini sangat menebal sehingga dapat tampak penonjolan massa fusiformis ke permukaan kulit.

Tes FinkelsteinTes Finkelstein digunakan untuk menegakkan diagnosis sindroma de Quervain pada orang-orang dengan nyeri pergelangan tangan. Tes ini dilakukan dengan menekuk ibu jari dan tangan pasien dalam posisi deviasi ulnar. Tes finkelstein positif apabila nyeri tajam terasa pada regio styloid tulang radius.

7. DIAGNOSIS BANDING (12.13.14)Diagnosis banding yang harus disingkirkan untuk menegakkan diagnosis sindroma de Quervain, antara lain:1. Osteoarthritis (OA) Sendi Carpo-Metacarpal Pertama (Carpo-Metacarpal Joint I / CMCJ I) 2. Sindroma Intersection3. Sindroma Wartenberg

1. Osteoarthritis CMCJ IPada umumnya nyeri yang terjadi pada OA CMCJ I berlokasi pada sisi volar pergelangan tangan. Pada pemeriksaan tes finkelstein, OA CMCJ I dapat positif, oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan lainnya yaitu Tes Grind. Tes ini dilakukan dengan mendorong ibu jari dengan kuat ke arah sendi CMC sambil melakukan gerakan sedikit memutar sehingga tampak seperti gerakan menggiling. Tes ini negatif pada sindroma de Quervain dan positif pada OA CMCJ I.Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan tambahan berupa foto roentgen untuk menyingkirkan diagnosis OA CMCJ I. Pada OA akan tampak tanda-tanda khas berupa penyempitan spatium kartilago, peningkatan densitas tulang subchondral, dan adanya osteofit. Sedangkan pada sindroma de Quervain pembengkakan disebabkan oleh pembengkakan tenosynovium sehingga tidak akan tampak apa-apa pada pemeriksaan roentgen.

2. Sindroma IntersectionSindroma intersection adalah peradangan tenosynovium dari tendon-tendon ekstensor yang terdapat pada pergelangan tangan yaitu musculus extensor carpi radialis longus dan musculus extensor carpi radialis brevis. Kondisi ini juga dapat melibatkan musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis. Sindroma ini pada umumnya terjadi pada aktivitas yang memerlukan gerakan repetitif fleksi maupun ekstensi pergelangan tangan, contohnya pada olahraga-olahraga yang menggunakan raket, dayung, atau pengangkat beban.Karakteristik sindroma ini adalah nyeri dan pembengkakan pada bagian distal dorsoradial lengan bawah. Hal ini merupakan penyulit dalam membedakan sindroma ini dengan sindroma de Quervain karena sama-sama menunjukkan nyeri pada pergelangan tangan. Akan tetapi nyeri pada kedua penyakit ini dimulai dari tempat yang berbeda. Nyeri pada sindroma Intersection dirasakan pada titik percabangan (intersection) yaitu kira-kira 3 inchi dari lengan bawah. Sedangan pada sindroma de Quervain nyeri dirasakan sepanjang pergelangan tangan, dekat dengan ibu jari. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan yang teliti untuk menentukan letak nyeri pada pasien.

3. Sindroma WartenbergSindroma ini disebabkan oleh kompresi pada cabang superfisial nervus radialis yang mempersarafi bagian dorsal ibu jari dan sebagian jari telunjuk. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan kronis pada saraf, aktivitas yang melakukan gerakan repetitif, maupun trauma.Pasien dengan sindroma Wartenberg mengeluhkan rasa nyeri pada bagian distal radial lengan bawah diikuti dengan paresthesi pada bagian dorsal radial tangan.Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan Tinels Sign. Yaitu dengan mengetuk ringan di atas nervus radialis, dan pasien akan merasakan sensasi yang serupa dengan sengatan listrik ringan.

8. TERAPI (15) Pengobatan KonservatifPada pasien dengan sindroma de Quervain semua aktivitas yang dapat menyebabkan timbulnya gejala harus diubah atau dihentikan. Gerakan tangan yang berulang, seperti menggenggam erat atau menekuk-nekukkan pergelangan tangan hars dihindari. Posisi pergelangan tangan sebisa mungkin dalam garis netral, atau dengan kata lain sejajar dengan garis lurus lengan, tanpa ditekuk ke arah depan maupun belakang.Dapat dilakukan pemasangan bidai khusus lengan bawah dan ibu jari yang disebut dengan bidai thumb-spica. Bidai ini menjaga pergelangan tangan dan sendi ibu jari agar tidak bergerak. Bidai ini berguna untuk mengistirahatkan tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis.Obat anti-inflamasi juga dapat diberikan untuk mengurangi pembengkakan tenosynovium dan mengurangi gejala. Obat anti-inflamasi yang dapat digunakan antara lain ibuprofen dan aspirin.Apabila pengobatan sederhana gagal mengurangi gejala, maka dapat diberikan injeksi cortisone untuk mengiritasi kompartemen. Cortisone dapat mengurangi bengkak pada tenosynovium dan untuk sementara dapat mengurangi gejala.

Pengobatan OperatifPada pengobatan konservatif yang berhasil, kesembuhan dapat dicapai dalam 4-6 minggu. Akan tetapi apabila pengobatan konservatif gagal dilakukan, maka tindakan yang mungkin dilakukan adalah pembedahan. Operasi ditujukan untuk memberikan ruang yang lebih luas untuk tendon-tendon agar tidak lagi bergesekan satu sama lain di dalam kompartemen. Untuk mencapai hal ini dilakukan operasi pembebasan atap kompartemen.Pembedahan jenis ini dapat dilakukan dengan anestesi umum maupun dengan anestesi regional. Anestesi regional memblokade saraf-saraf pada bagian tubuh tertentu. Obat anestesi seperti novocaine dapat menimbulkan efek anestesi selama beberapa jam. Pada operasi untuk sindroma de Quervain, jenis anestesi regional yan diberikan adalah axillary block, yang memblokade saraf pada lengan, atau wrist block, yang hanya memblokade saraf pada tangan. Setelah dilakukan tindakan anestesi, operasi dilanjutkan dengan melakukan tindakan a dan antiseptik pada lapangan operasi.Tindakan pertama pada pembedahan adalah membuat insisi pada sisi ibu jari pergelangan tangan. Operator kemudian memisah-misahkan jaringan hingga didapatkan tendon beserta terowongannya. Insisi dilakukan untuk memisahkan atap dari terowongan. Hal ini mengakibatkan terowongan terbuka dan memberikan ruang yang lebih untuk tendon. Bekas insisi pada akhirnya akan sembuh oleh jaringan parut dan menghasilkan terowongan yang lebih luas dibandingkan dengan sebelumnya.

Rehabilitasi diperlukan setelah dilakukan operasi. Penyembuhan total dapat dicapai dalam beberapa bulan. Rasa nyeri dan gejala lain berkurang segera setelah operasi. Tetapi rasa kaku pada daerah insisi dapat menetap sampai beberapa bulan.Rehabilitasi dapat dilakukan dalam bentuk fisioterapi. Tujuan utama dari fisioterapi adalah untuk mengurangi atau menghilangkan penyebab iritasi tendon ibu jari. Latihan dimulai dengan latihan gerakan tangan secara aktif sesuai batas gerakan tangan. Fisioterapis juga menggunakan massage jaringan lunak, dan penguluran otot tangan. Selain itu fisioterapis juga menggunakan serangkaian gentle stretches mendorong tendon ibu jari meluncur dengan mudah ke dalam terowongan. Bila ada kemajuan, latihan ditingkatkan untuk membantu memperkuat dan menstabilkan otot dan sendi tangan dan ibu jari.Pengaplikasian paraffin-bath atau hot pack membantu mengurangi nyeri yang terjadi, karena dengan efek termal yang terjadi membantu meningkatkan proses vaskularisasi darah pada sendi. Kombinasi dengan ultrasound terkadang memberikan efek yang bermakna bagi pasien.

DAFTAR PUSTAKA1. Bozentka David .De quervain syndrome. In : Lotke Paul A. de, Abbound Joseph A, Ende Jack. Lippincotts Primary Care Orthopedic.Philadelphia: Wolters Kluwer Helth2008.p.261-2652. Nudgroho Edi. Penyakit de Quervain. Dalam: Kartini agnes. Buku ajar ortopedi dan fraktur system apley. Jakarta :Widya medika1995. Hal 43-45.3. Levinsohn, David G MD. De Quervain tendinitis (De Quervains tendinosis) . Orthoinfo AAOS. 2007 Available from : http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=a00007#top4. George L. Yeh, MD; Scott W. Wolfe, MD. De quervains desease. AAOS otrhoportal.2003. Available from : http://orthoportal.aaos.org/oko/article.aspx?article=OKO_HAN016#abstract5. Foye M Patrick. Physical Medicine and Rehabilitation for De Quervain Tenosynovitis. Medscape. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/327453-overview#showall6. Artikel bedah. De Quervain syndrome. IlmuBedahinfo. 2012. Available from: http://ilmubedah.info/de-quervains-syndrome-20120419.html