Kata Pengantar

24
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan makalah Badan Usaha Lain “Lisensi” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Drs. Subechi,MM.Msi selaku dosen mata kuliah bisnis pengantar yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian,. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

description

t

Transcript of Kata Pengantar

Page 1: Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

     Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Badan Usaha

Lain “Lisensi” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami

berterima kasih pada Bapak Drs. Subechi,MM.Msi selaku dosen mata kuliah bisnis

pengantar yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

      Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita mengenai pengertian,. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di

dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.

Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang

akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

      Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang

yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata

yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan di masa depan.

Yogyakarta, 11 Oktober  2013

Penyusun                    

ABSTRAK

Page 2: Kata Pengantar

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang

bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan

perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Bentuk- bentuk Badan Usaha

antara lain adalah  Perusahaan Perseorangan, Firma, Perseroan Komanditer (CV)

Commanditaire Vennootschap, Perseroan Terbatas (PT), BUMN, BUMN, BUMS.

Terdapat pula badan usaha lainnya seperti Join Venture, Trust, Holding Company,

Sindikat, Kartel, Lisensi, Franchise dan Yayasan. Sedangkan fokus dalam makalah ini

adalah lisensi. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai pengertian, persyaratan,

macam- macam, dan objek yang dijadikan contoh perusahaan lisensi. Juga disertakan

pula contoh perjanjian lisensi perangkat lunak BlackBerry. Metode yang digunakan

dalam makalah ini adalah studi pustaka yang dilakukan dengan bantuan internet dan

modul pendukung. Melalui studi pustaka ini, penulis dapat menyimpulkan apa itu

lisensi, persyaratan, macam- macam, lisensi komersial perangkat lunak, undang-

undang mengenai lisensi komersial perangkat lunak dan contoh perjanjian lisensi.

TEORI YANG TERKAIT

I.                   Pengertian Lisensi

Perjanjian lisensi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, yang mana

satu pihak yaitu pemegang hak bertindak sebagai pihak yang memberikan lisensi,

sedangkan pihak yang lain bertindak sebagai pihak yang menerima lisensi.

Pengertian lisensi itu sendiri adalah izin untuk menikmati manfaat ekonomi

dari suatu obyek yang dilindungi HKI untuk jangka waktu tertentu. Sebagai imbalan

atas pemberian lisensi tersebut, penerima lisensi wajib membayar royalti dalam

jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu. Mengingat hak ekonomis yang

terkandung dalam setiap hak eksklusif adalah banyak macamnya, maka perjanjian

lisensi pun dapat memiliki banyak variasi. Ada perjanjian lisensi yang memberikan

Page 3: Kata Pengantar

izin kepada penerima lisensi untuk menikmati seluruh hak eksklusif yang ada, tetapi

ada pula perjanjian lisensi yang hanya memberikan izin untuk sebagian hak eksklusif

saja, misalnya lisensi untuk produksi saja, atau lisensi untuk penjualan saja.

II.               Persyaratan Perjanjian Lisensi

Perjanjian lisensi harus dibuat secara tertulis dan harus ditandatangani oleh

kedua pihak. Perjanjian lisensi sekurang-kurangnya memuat informasi tentang:

(a) tanggal, bulan dan tahun tempat dibuatnya perjanjian lisensi;

(b) nama dan alamat lengkap serta tanda tangan para pihak yang mengadakan

perjanjian lisensi;

(c) obyek perjanjian lisensi;

(d) jangka waktu perjanjian lisensi;

(e) dapat atau tidaknya jangka waktu perjanjian lisensi diperpanjang;

(f) pelaksanaan lisensi untuk seluruh atau sebagian dari hak ekslusif;

(g) jumlah royalti dan pembayarannya;

(h) dapat atau tidaknya penerima lisensi memberikan lisensi lebih lanjut kepada pihak

ketiga;

(i) batas wilayah berlakunya perjanjian lisensi, apabila diperjanjikan; dan

(j) dapat atau tidaknya pemberi lisensi melaksanakan sendiri karya yang telah

dilisensikan.

Sesuai dengan ketentuan dalam paket Undang-Undang tentang HKI, maka suatu

perjanjian lisensi wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

yang kemudian dimuat dalam Daftar Umum dengan membayar biaya yang besarnya

Page 4: Kata Pengantar

ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Namun, jika perjanjian lisensi tidak dicatatkan,

maka perjanjian lisensi tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga, yang

dengan sendirinya tidak termasuk kategori pengecualian sebagaimana dimaksud dalam

pedoman ini.

Perjanjian lisensi dapat dibuat secara khusus, misalnya tidak bersifat eksklusif.

Apabila dimaksudkan demikian, maka hal tersebut harus secara tegas dinyatakan dalam

perjanjian lisensi. Jika tidak, maka perjanjian lisensi dianggap tidak memakai syarat non

eksklusif. Oleh karenanya pemegang hak atau pemberi lisensi pada dasarnya masih boleh

melaksanakan sendiri apa yang dilisensikannya atau memberi lisensi yang sama kepada

pihak ketiga yang lain.

Perjanjian lisensi dilarang memuat ketentuan yang langsung maupun tidak

langsung dapat menimbulkan akibat yang merugikan perekonomian Indonesia atau

memuat pembatasan yang menghambat kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai

dan mengembangkan teknologi pada umumnya (referensi Undang-undang Paten).

Pendaftaran dan permintaan pencatatan perjanjian lisensi yang memuatketentuan atau

memuat hal yang demikian harus ditolak oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual.

Berdasarkan pada paparan tersebut di atas, setiap orang hendaknya memandang

bahwa perjanjian lisensi yang dimaksud dalam Pasal 50 huruf b adalah perjanjian lisensi

yang telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam ketentuan hukum HKI.

Perjanjian lisensi yang belum memenuhi persyaratan tidak masuk dalam pengertian

perjanjian yang dikecualikan dari ketentuan hukum persaingan usaha.

Oleh karena itu, agar ketentuan ’pengecualian’ tersebut selaras dengan asas dan

tujuan pembentukan undang-undang persaingan usaha, maka setiap orang hendaknya

memandang ketentuan ’pengecualian’ tersebut tidak secara harfiah atau sebagai

pembebasan mutlak dari segenap larangan yang ada. Setiap orang hendaknya memandang

’pengecualian’ tersebut dalam konteks sebagai berikut:

Page 5: Kata Pengantar

a. Bahwa perjanjian lisensi HKI tidak secara otomatis melahirkan praktek monopoli dan

persaingan usaha tidak sehat;

b. Bahwa praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang timbul akibat

pelaksanaan perjanjian lisensi adalah kondisi yang hendak dicegah melalui hukum

persaingan usaha;

c. Bahwa untuk memberlakukan hukum persaingan usaha terhadap pelaksanaan

perjanjian lisensi HKI haruslah dibuktikan: (1) perjanjian lisensi HKI tersebut telah

sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam perundangundangan HKI, dan (2)

adanya kondisi yang secara nyata menunjukkan terjadinya praktek monopoli dan

persaingan usaha tidak sehat;

d. Bahwa pengecualian dari ketentuan hukum persaingan usaha terhadap perjanjian

lisensi HKI hanya diberlakukan dalam hal perjanjian lisensi HKI yang bersangkutan tidak

menampakkan secara jelas sifat anti persaingan usaha.

Hal yang perlu dianalisis dari suatu perjanjian lisensi HKI untuk mendapat

kejelasan mengenai ada tidaknya sifat anti persaingan adalah klausul yang terkait dengan

kesepakatan eksklusif (exclusive dealing). Dalam pedoman ini, perjanjian lisensi HKI

yang dipandang mengandung unsur kesepakatan eksklusif adalah yang di antaranya

mengandung klausul mengenai:

a. Penghimpunan Lisensi (Pooling Licensing) dan Lisensi Silang (Cross Licensing);

b. Pengikatan Produk (Tying Arrangement);

c. Pembatasan dalam bahan baku;

d. Pembatasan dalam produksi dan penjualan;

e. Pembatasan dalam harga penjualan dan harga jual kembali;

f. Lisensi Kembali (Grant Back).

Page 6: Kata Pengantar

Penting untuk diperhatikan, bahwa adanya satu atau lebih dari satu unsur di atas

dalam suatu perjanjian lisensi HKI tidaklah menunjukkan bahwa perjanjian lisensi HKI

tersebut secara serta merta memiliki sifat anti persaingan. Harus ada kondisi tertentu yang

harus diperiksa dari masing-masing klausul tersebut untuk menentukan apakah klausul

tersebut mengandung sifat anti persaingan.

III.            Macam Lisensi

Lisensi atas hak kekayaan intelektual

Salah satu jenis lisensi adalah lisensi atas hak intelektual, misalnya perangkat

lunak komputer. Pemilik lisensi memberikan hak kepada pengguna untuk memakai

dan menyalin sebuah perangkat lunak yang memiliki hak paten kedalam sebuah

lisensi.

Lisensi atas hak intelektual biasanya memiliki beberapa pasal atau bagian di

dalamnya, antara lain syarat dan ketentuan (term and condition), wilayah (territory),

pembaruan (renewal) dan syarat-syarat lain yang ditentukan oleh pemilik lisensi.

Syarat dan ketentuan (term and condition) : Kebanyakan lisensi dibatasi

oleh jangka waktu pemakaian. Hal ini untuk melindungi kekayaan intelektual dari

pemilik lisensi, karena sering atau adanya perubahan kondisi peraturan pemberian

lisensi pasar. Hal ini juga melindungi pemilik lisensi dari pemakaian lisensi dengan

beberapa alamat IP (Internet Protocol) dalam satu (nomer seri) untuk satu jenis

perangkat lunak.

Wilayah : Pembatasan wilayah adalah batasan pemakaian produk untuk

digunakan dalam satu wilayah atau regional terbatas (tertentu). Sebagai contoh,

sebuah lisensi produk atau jasa untuk daerah atau regional "Amerika Utara" (Amerika

Serikat dan Kanada) tidak dapat dipakai di Indonesia (regional Asia Tenggara), begitu

juga sebaliknya.

1.      Lisensi massal

Page 7: Kata Pengantar

Misalnya, lisensi massal perangkat lunak adalah lisensi dari pemilik ke

perorangan untuk menggunakan sebuah perangkat lunak dalam satu komputer.

Rincian lisensi biasanya tertuang dalam "Kesepakatan Lisensi Pengguna tingkat

Akhir" (End User License Agreement (EULA)) dalam sebuah perangkat lunak.

2.      Lisensi merek barang / jasa

Pemilik barang atau jasa dapat memberikan izin (lisensi) kepada individu atau

perseroan agar individu atau perseroan tersebut dapat mendistribusikan (menjual)

sebuah produk atau jasa dari pemilik barang atau jasa di bawah sebuah merek dagang.

Dengan pemakaian lisensi tipe ini, pemakai lisensi dapat menggunakan

(menjual atau mendistribusikan) merek barang atau jasa di bawah sebuah merek

dagang tanpa khawatir dituntut secara hukum oleh pemilik lisensi. Sebagai contoh,

sebuah perusahaan dapat memakai desain dan teknologi sebuah produk atau jasa yang

berasal dari suatu negara dan dipasarkan dengan memakai nama lain di negaranya

sendiri.

3.      Lisensi hasil seni dan karakter

Pemilik lisensi dapat memberikan izin atas penyalinan dan pendistribusian

hak cipta material seni dan karakter (misalnya, Mickey Mouse menjadi Miki

Tikus).

4.      Lisensi bidang pendidikan

Gelar akademis termasuk sebuah lisensi. Sebuah Universitas memberikan izin

kepada perorangan untuk memakai gelar akademis. Misalnya (Diploma I (D1), Ahli

Madya (Diploma III, (D3)), Sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3)).

Page 8: Kata Pengantar

ANALISIS MASALAH

Lisensi Komersial Software

PENGERTIAN LISENSI SOFTWARE

a. Definisi Lisensi

1. Lisensi menurut secara umum

Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik

rahasia dagang kepada pihak lain melalui suatu perjanjian

berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak)

untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu rahasia

dagang yang diberi perlindungan dalam jangka waktu

tertentu dan syarat tertentu.

2. Lisensi menurut UU No 19 th 2002 ttg Hak Cipta Bab I

pasal 1

Lisensi adalah “izin yang diberikan oleh Pemegang

Hak Cipta atau Pemegang Hak Terkait kepada pihak lain

untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak

Ciptaannya atau produk Hak Terkaitnya dengan

persyaratan tertentu”.

b. Definisi Program Komputer atau Software

Dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Undang-undang

Hak Cipta disebutkan bahwa program komputer adalah

“Sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa,

kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan

dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu

membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi

Page 9: Kata Pengantar

khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk

persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut”.

c. Definisi Lisensi Software

Jadi, lisensi software adalah “hak eksklusif bagi pencipta

dan atau pemegang hak cipta suatu software untuk

mengumumkan dan memperbanyak software ciptaannya, yang

timbul secara otomatis setelah software tersebut diciptakan

tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku”.

Dari definisi tersebut dapat kita lihat bahwa ada dua kata

kunci, yaitu izin dan persyaratan tertentu. Hal ini berarti izin itu

dapat diberikan oleh pemegang hak cipta kepada pihak lain

dengan persyaratan tertentu. Software atau program komputer

merupakan salah satu bentuk karya intelektual seseorang,

sehingga tidaklah mengherankan jika software tersebut

termasuk ciptaan yang dilindungi oleh undang-undang. Hal ini

berarti si pencipta software tadi memiliki hak eksklusif untuk

mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau

memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi

pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku, atau yang sering disebut dengan hak

cipta.

2. JENIS-JENIS LISENSI SOFTWARE

Justisiari P. Kusumah [2006] menyebutkan bahwa ada beberapa

jenis lisensi yang diberikan terhadap suatu software, antara lain:

a. Lisensi Komersial (Full Version)

Jenis lisensi komersial adalah lisensi yang diberikan

kepada software-software yang bersifat komersial dan

digunakan untuk kepentingan-kepentingan komersial (bisnis).

Page 10: Kata Pengantar

Misalnya : sistem operasi Microsoft Windows (98, ME, 200,

2003, Vista), Microsoft Office, PhotoShop, Corel Draw, Page

Maker, AutoCAD, beberapa software Anti Virus (Norton Anti,

MCAffee, Bitdefender, Kaspersky), Software Firewall (Tiny,

Zona Alarm, Seagate), dan lain sebagainya. Tidak ada jalan lain

yang diperbolehkan untuk mendapatkan lisensi software ini

kecuali dengan membayar sejumlah harga yang telah

ditetapkan.

b. Lisensi Percobaan/Shareware Licensi

Jenis lisensi percobaan software (shareware) adalah jenis

lisensi yang diberikan kepada software-software yang bersifat

percobaan (trial atau demo version) dalam rangka uji coba

terhadap software komersial yang akan dikeluarkan sebelum

software tersebut dijual secara komersial atau pengguna

diijinkan untuk mencoba terlebih dahulu sebelum membeli

software yang sebenarnya (Full Version) dalam kurun waktu

tertentu, misalnya 30 s/d 60 hari.

Termasuk pula dalam lisensi jenis ini ada evaluation

version dimana software yang diluncurkan belum bisa disebut

full version, dengan tujuan sebagai evaluasi kinerja software

tersebut. Sehingga, user akan memberikan feedback kepada

developer software yang berguna sebagai penyempurnaan

software tersebut, baik dari segi tampilan atau bahkan adanya

bug dalam software tersebut. Misalnya saja saat Windows 7

versi evaluation diujicobakan secara gratis namun hanya

berfungsi selama kurang lebih 1 tahun sejak Mei 2009 dan akan

berakhir Juni 2010, meskipun sekarang telah diluncurkan versi

lengkapnya.

Yang termasuk shareware di antaranya adalah nagware,

dimana pada software tersebut sering muncul peringatan yang

akan hilang jika melakukan registrasi (membayar), namun

Page 11: Kata Pengantar

software tersebut masih tetap bias digunakan meski belum

diregistrasikan. Misalnya, ACDSee (sampai versi 2.42)

c.  Lisensi Software Terbatas/Limited License

Jenis lisensi terbatas adalah jenis lisensi yang diberikan

kepada software-software yang bersifat non komersial/freeware

dan digunakan hanya untuk kepentingan-kepentingan non

komersial seperti pada instritusi pendidikan (sekolah dan

kampus) dan untuk penggunaan pribadi, misalnya antivirus

SmadAV yang bukan versi PRO, dan sebagainya.

d. Lisensi Bebas Pakai/Freeware License

Jenis lisensi freeware adalah software/aplikasi yang

bersifat gratis. Kita tidak perlu membeli atau memasukkan

nomor serial (keygen) dari software tersebut, tapi hak cipta

tetap milik pembuat software. Kita tidak boleh merubah hak

cipta dan isi dari software tersebut, apalagi menjualnya ke

orang lain. Dengan kata lain kita hanya boleh memakai saja.

Dan sumber kodenya bersifat tertutup, atau closed source.

Contoh dari aplikasi freeware adalah Winamp, Firefox atau

Google Chrome, Yahoo!Mesenger, Pidgin, dan sebagainya.

Freeware, sesuai dengan namanya adalah software yang

benar-benar gratis atau bebas untuk digunakan, developer

software tidak pernah meminta Anda untuk membayar apapun

kepadanya. Dalam beberapa kasus kemampuan freeware malah

lebih bagus ketimbang software berbayar. Beberapa freeware

memberikan persyaratan bahwa software tersebut hanya boleh

digunakan untuk penggunaan pribadi (personal) bukan untuk

digunakan untuk keperluan komersil.

1.      Stripware

Page 12: Kata Pengantar

Varian dari freeware yang menawarkan versi gratis

dari software komersial dengan fasilitas yang terbatas,

biasanya ditandai dengan pemberian nama Personal

Edition/Lite Version/Basic.. Contoh : Eudora Lite,

InnoculateIT Personal Edition, Real Player Basic, Linux

(distribusi Corel)

2.      Adware

Varian dari freeware yang menampilkan iklan pada

tampilan software (umumnya berupa banner). Contoh :

GoZilla!, JetAudio (mulai versi 4.7), Eudora Pro (mulai

versi 4.2)

3.      Optionware

Varian dari freeware yang meminta imbalan secara

sukarela dalam bentuk selain uang, misalnya : email

(mailware), prangko (stampware), surat/kartupos, dll,

bahkan ada yang meminta untuk menyumbangkan

sejumlah uang kepada yang membutuhkan, bahkan ada

yang hanya meminta untuk berhenti menggerutu tentang

sulitnya hidup (!).

e. Lisensi Open Source

Jenis lisensi Open Source adalah jenis lisensi yang

diberikan kepada software-software yang source code penuhnya

tersedia bagi siapa pun yang menginginkannya (untuk

dimodifikasi) atau menggunakan hak cipta publik yang dikenal

sebagai GNU Public License (GPL) yang bisa baca secara

lengkap di http://www.gnu.org

Adapun prinsip dasar GPL berbeda dengan hak cipta, GPL

pada dasarnya berusaha memberikan kebebasan seluas-luasnya

Page 13: Kata Pengantar

bagi pencipta software untuk mengembangkan kreasi

perangkatnya dan menyebarkannya secara bebas kemasyarakat

umum (publik). Tentunya dalam penggunaan GPL ini kita masih

terikat dengan norma, nilai dan etika. Misalnya sangatlah tidak

etis apabila kita mengambil software GPL kemudian

mengemasnya menjadi sebuah software komersial dan

mengklaim bahwa software tersebut adalah hasil karya atau

ciptaannya. Sebagai contoh, dengan menggunakan lisensi GPL

sistem operasi Linux yang saat banyak beredar di masyarakat

Linux dapat digunakan secara gratis di seluruh dunia, bahkan

listing program-nya (Source Code) dalam Bahasa C dari sistem

operasi Linux tersebut secara terbuka dan dapat diperoleh

secara gratis di internet tanpa dikategorikan membajak

software dan melanggar hak cipta (HKI).

Lisensi software sangat beragam jenisnya. Berikut ini

adalah penyebutan jenis-jenis lisensi software, berikut sedikit

penjelasan dari masing-masing lisensi tersebut.

Berdasarkan jenis lisensi yang sudah dijelaskan tadi,

berikut ini ada beberapa contoh lisensi yang ada, antara lain :

1. Open atau Select Licence

Jenis Open Licence atau Select Licence ini adalah

jenis lisensi yang diberikan kepada suatu pengguna yang

telah membeli atau membayar lisensi untuk penggunaan

software tertentu yang akan dipasang (install) ke

beberapa perangkat komputer yang akan dipergunakan.

Biasanya lisensi jenis ini hanya akan ditunjukan oleh satu

lembar surat lisensi untuk pemakaian beberapa perangkat

komputer. Misalnya pembelian lisensi untuk pemakaian

Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional

Editions untuk 50 unit perangkat komputer dan

ditunjukan hanya dengan satu lembar surat lisensi.

Page 14: Kata Pengantar

2. Original Equipment Manufacture (OEM)

Merupakan jenis lisensi yang diberikan kepada

setiap perangkat yang dibeli secara bersamaan dengan

penggunakan software-nya. Misalnya ketika kita membeli

sebuah laptop atau notebook yang sudah dilengkapi

dengan Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional

yang asli (original) yang ditunjukan dengan adanya stiker

Certificate of Authenticity (COA) pada bagian bawah

perangkat laptop atau notebook tersebut.           

Biasanya kualitas dari stiker Certificate of

Authenticity (COA) selalu diperbaiki agar tidak mudah

rusak atau mudah dipalsukan oleh orang-orang tidak

bertanggung jawab.

3. Full Price (Retail Product)

Jenis Full Price (Retail Product) ini adalah jenis

lisensi yang diberikan kepada setiap pengguna yang telah

membeli software secara terpisah dengan perangkat keras

(hardware) secara retail. Biasanya pembelian perangkat

lunak (software) ini akan dilengkapi dengan satu lembar

surat lisensi yang lengkap dengan packaging serta manual

book dari software tersebut.

4.         Academic License

Jenis Academic License ini adalah jenis lisensi yang

diberikan kepada setiap institusi pendidikan (sekolah-

sekolah atau kampus) dengan harga khusus dan biasanya

dengan sejumlah potongan tertentu (non komersial) dan

ditunjukan dengan satu lembar surat lisensi yang dapat

dipergunakan pada sejumlah perangkat seperti yang

tertera pada surat lisensi tersebut. Misalnya pembelian

software dari Microsoft Corp yang akan dipergunakan

Page 15: Kata Pengantar

dilingkungan sekolah atau kampus (Microsoft Voleme

Licencing), MYOB, JAVA, Cisco, dan lain sebagainya.

5. Lisensi khusus bagi Independen Software Vendor (ISV)

Jenis Independen Software Vendor (ISV) ini adalah

jenis lisensi yang diberikan kepada setiap Independen

Software Vendor (ISV) untuk pembelian software-software

yang digunakan untuk pembuatan aplikasi (Development

Tools Software) dengan harga khusus dan biasanya

dengan sejumlah potongan tertentu dan ditunjukan

dengan satu lembar surat lisensi yang dapat dipergunakan

pada sejumlah perangkat seperti yang tertera pada surat

lisensi tersebut. Saat ini perusahaan pembuatan software

seperti Microsoft Indonesia sudah mengeluarkan jenis

lisensi ini yang khusus diberikan kepada ISV-ISV yang

berada di bawah pembinaan Microsoft Indonesia, salah

satunya adalah Perusahaan Andal Software

(http://www.andalsoftware.com).

3. PERATURAN DAN UNDANG-UNDANG TENTANG LISENSI

SOFTWARE

Alasan mengapa suatu produk software perlu dilindung

dijelaskan dalam Undang-undang Hak Cipta yang secara

lengkap berbunyi “Sekumpulan instruksi yang diwujudkan

dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang

apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan

komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk

melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang

khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-

instruksi tersebut.”

Undang-undang nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

1. Pasal 2 Ayat (2), pencipta atau pemegang hak cipta atas

karya sinematografi dan program komputer memiliki hak untuk

Page 16: Kata Pengantar

memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa

persetujuannya menyewakan ciptaan tersebut untuk

kepentingan yang bersifat komersial.

2. Pasal 15 Ayat (g), pembuatan salinan cadangan suatu

program komputer oleh pemilik program komputer yang

dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.

3. Pasal 30 Ayat (1), tentang hak cipta atas ciptaan program

komputer berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama

kali diumumkan.

4. Pasal 45 – 46, tentang lisensi piranti lunak (Software).

5. Pasal 56, hak cipta berhak mengajukan gugatan ganti rugi.

6. Pasal 72 Ayat (1), barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak

melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2

ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana minimal 1

bulan dan/atau minimal Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah), atau

pidana penjara maksimal 7 tahun dan/atau denda maksimal Rp.

5.000.000.000,- (Lima Miliar Rupiah).

7. Pasal 72 Ayat (2), barangsiapa dengan sengaja menjual

kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak

cipta pidana penjara maksimal 5 tahun dan/atau denda

maksimal Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah).

8. Pasal 72 Ayat (3), barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak

memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu

program komputer dipidana dengan pidana penjara maksimal 5

tahun dan/atau denda maksimal Rp. 500.000.000,- (lima Ratus

Juta Rupiah).

KESIMPULAN

Page 17: Kata Pengantar

Lisensi dalam pengertian umum dapat diartikan memberi izin. Pemberian lisensi

dapat dilakukan jika ada pihak yang memberi lisensi dan pihak yang menerima lisensi,

hal ini termasuk dalam sebuah perjanjian. Macam- macam lisensi meliputi:

1.       Lisensi atas hak karya intelektual

2.       Lisensi massal

3.       Lisensi merek barang atau jasa

4.       Lisensi seni dan karakter

5.       Lisensi bidang pendidikan

Objek yang dibahas mengenai lisensi merek barang dan jasa yang mengambil

fokus pada lisensi komersial perangkat lunak (software). Lisensi komersial perangkat

lunak (software) yaitu hak eksklusif bagi pencipta dan atau pemegang hak cipta suatu

software untuk mengumumkan dan memperbanyak software ciptaannya, yang timbul

secara otomatis setelah software tersebut diciptakan tanpa mengurangi pembatasan

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

http://artikelhki.blogspot.com/2012/05/pengertian-lisensi-artikel-definisi.html

http://lailamaharani.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-persyaratan-perjanjian.html

http://toysbox.wordpress.com/2010/05/22/lisensi-komersial-software/

http://www.legalakses.com/bentuk-bentuk-badan-usaha/

http://www.blackberry.com/legal/pdfs/BBSLA/

BBSLA_Indonesia_BahasaIndonesia_NA.pdf

Page 18: Kata Pengantar