Kata Pengantar

23

Click here to load reader

description

bgs

Transcript of Kata Pengantar

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat yang berada di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang, meyakini bahwa pendidikan merupakan sarana pencerahan bangsa serta kesadaran adanya hubungan antara pendidikan dengan kemajuan suatu negara. Pada era globalisasi, peserta didik dihadapkan pada produk-produk teknologi yang merangsang minat untuk menguasainya. Namun, di sisi lain mereka belum memiliki prasyarat ilmu untuk mempelajarinya. Dalam hal ini diperlukan institusi pendidikan yang disebut sekolah sebagai pihak yang diharapkan dapat membantu para peserta didik untuk mencapai cita-cita mereka. Kurikulum merupakan acuan pembelajaran dan pelatihan dalam pendidikan, baik pendidikan formal, informal maupun non formal. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan untuk tercapainya tujuan pendidikan, yang mampu mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, mandiri, kreatif, cakap, sehat dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, tidak hanya sebagai mata pelajaran yang hanya dibelajarkan untuk peserta didik, akan tetapi, sebagai aktivitas pendidikan yang direncanakan untuk dialami dan diwujudkan dalam perilaku peserta didik.B. Penegasan Istilah

a. FungsiKata fungsi berasal dari bahasa inggris function yaitu jabatan, kedudukan, kegiatan, dan sebagainya. Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannyab. HakikatHakikat merupakan inti sari, dasar atau kenyataan yang sebenarnya.c. Peranan

Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 845) peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilksanakan.C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah:1. Bagaimana Pengertian dari Kurikulum?2. Apakah Hakikat Kurikulum itu?

3. Bagaimana Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan?

4. Apa Saja Fungsi Kurikulum itu?5. Bagaimana Peranan Kurikulum ?D. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:1. Untuk mengetahui pengertian dari kurikulum.2. Untuk mengetahui hakikat kurikulum itu.

3. Untuk menjelaskan kedudukan kurikulum dalam pendidikan.

4. Untuk mengetahui fungsi kurikulum. 5. Untuk mengetahui peranan kurikulum. E. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:

1. Memberikan pengetahuan bagi pembaca tentang kurikulum.2. Memberikan pengetahuan tentang hakikat kurikulum itu.

3. Memberikan penjelasan tenang kedudukan kurikulum dalam pendidikan.

4. Mengetahui fungsi dari kurikulum.5. Sebagai pengetahuan mengenai peranan kurikulum.F. Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini menguraikan secara bab. Hal ini dimaksudkan agar mempermudahkan dan memperjelas para pembaca dan dalam memahami makalah ini. Adapun sistematika dari penulisan makalah ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Penegasan Istilah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan

E. Manfaat

F. Sistemtika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian KurikulumBAB III PEMBAHASAN

A. Hakikat KurikulumB. Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan

C. Fungsi KurikulumD. Perana Kurikulum

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. PenutupBAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian KurikulumIstilah kurikulum digunakan pertama kali dalam bidang olahraga. Secara Etimologis curriculum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum pada zaman Romawi Kuno adalah sebagai suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish untuk memperoleh medali/penghargaan. Baru pada tahun 1855, istilah kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan yang mengandung arti sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.

Menurut para ahli kurikulum berarti :1. Ronald C Doll mengatakan kurikulum sekolah adalah isi dan proses formal maupun nonformal yang mengantarkan peserta didik memperoleh pengetahuan dan pemahaman. Selain itu, peserta didik mengalami perkembangan keterampilan, perubahan tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah lembaga pendidikan.2. J Galen, William M Alexandre, dan Arthur J Lewis menyimpulkan, kurikulum merupakan perencanaan untuk memperbaiki seperangkat pembelajaran agar seseorang menjadi lebih terdidik.3. Danniel Tanner mengatakan, kurikulum merupakan rekontruksi dari pengetahuan dan pengalaman secara sistematik yang dikembangkan sekolah atau perguruan tinggi. Tujuannya, peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya.

Dalam kamus Webster kurikulum diartikan sebagai:

a. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari murid di sekolah atau perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu.

b. Sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan suatu lembaga pendidikan atau departemen.

Nana S. Sukmadinata mengemukakan bahwa Kurikulum mempunyai kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan. Pengertian kurikulum yang tertera dalam Undang-undand No.20 Tahun 2003 (SISDIKNAS) Pasal 1 ayat (19) berbunyi. seperangkat rencana dan pengaturan mengenain tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Unsur-unsur dalam definisi kurikulum tersebut adalah:

1. Seperangkat rencana

Berisikan berbagai rencana yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Rencana dapat berubah sesuai situasi dan kondisi (fleksibel),

2. Pengaturan mengenai isi dan bahan ajaran

Bahan ajaran ada yang diatur oleh pusat (kurnas) dan oleh daerah setempat ( kurikulum muatan lokal / kurmulok).

3. Pengaturan cara yang digunakan

Cara mengajar yang digunakan ada berbagai macam, misalnya ceramah, diskusi, demonstrasi, membuat laporan portofolio dan sebagainya. Proses pembelajaran hendaknya menggunakan pendekatan yang student centered bukan yang teacher centered yang bersifat heuristic (dengan diolah) bukan yang bersifat ekspositorik (yang dijelaskan).

4. Sebagai prdoman kegiatan belajar mengajar

Penyelengara kegiatan belajar mengajar terdiri atas tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dalam penyelenggarakan pendidikan, sedang tenaga pendidikan, yaitu anggota masyarakat yang bertugas membimbing dan melatih peserta didik.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang ada di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar.BAB III

PEMBAHASAN

A. Hakikat Kurikulum

Kurikulum mempunyai definisi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh dasar filsafat yang dianut oleh para penulis yang berbeda. Walaupun demikian, ada kesamaan satu fungsi yakni, bahwa kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan kurikulum tertera pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1989 Bab 1 Pasal 1 disebutkan bahwa: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum merupakan satu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang satu dengan yang lain saling terkait. Setiap komponen yang saling terkait hanya mempunyai satu tujuan yaitu tujuan pendidikan.

Pada dasarnya, kurikulm berisi tujuan, metode, media evaluasi bahan ajar dan berbagai pengalaman belajar. Kurikulum yang disusun dipusat berisikan beberapa mata pelajaran pokok dengan harapan agar peserta didik di seluruh Indonesia mempunyai standar kecakapan yang sama. Kurikulum tersebut dinamai Kurikulum Nasional (Kurnas) atau kurikulum inti, sedang evaluasinya dilaksanakan dengan Ebtanas. Kurikulum yang lain yang disusun di daerah-daerah disebut Kurikulum Muatan Lokal. Evaluasinya dilaksanakan secara Ebta.

Dari pemahaman mengenai kurikulum di atas, dapat dideskripsikan bahwa:

1. Kurikulum merupakan maksud dan rencana.

Rencana tersebut hanya bersifat mental, tetapi eksistensinya lebih umum, yakni dalam bentuk tertulis.

2. Kurikulum merupakan rencana kegiatan bukan aktivitas.

Ada sejumlah program yang telah direncanakan agar dapat diaplikasikan dalam proses belajar-mengajar terarah.

3. Kurikulum berisi berbagai maksud.

Misalnya, hal apa yang dipelajari peserta didik untuk bisa berkembang, ada alat evaluasi untuk menilai hasil kegiatan belajar.

B. Kedudukan KurikulumKurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Dapat kita bayangkan, bagaimana bentuk pelaksaan suatu pendidikan atau pengajaran di sekolah yang tidak memiliki kurikulum.Setiap praktik pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan, pengembangan pribadi, kemampuan sosial, ataupun kemampuan bekerja. Untuk menyampaikan bahan pelajaran, ataupun mengembangkan kemampuan, diperlukan metode penyampaian serta alat bantu tertentu. Untuk menilai hasil dan proses pendidikan, juga diperlukan cara-cara dan alat-alat penilaian tertentu pula. Keempat hal tersebut, yaitu tujuan, bahan ajar, metode-alat, dan penilaian merupakan komponen-komponen utama kurikulum. Dengan berpedoman pada kurikulum, interaksi pendidikan antara guru dan siswa berlangsung, interaksi ini tidak berlangsung pada ruang hampa, tetapi selalu terjadi dalam lingkungan tertentu, yang mencakup antara lain lingkungan fisik, alam, sosial budaya, ekonomi, politik, dan religi. Pertautan antara satu komponen dan komponen pendidikan lainnya pada dilihat pada bagian berikut:Komponen-komponen utama pendidikan:

Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Menurut Muaritz Johnson, kurikulum prescribes the result of instruction. Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi serta proses pendidikan. Di samping kedua fungsi itu, kurikulum juga merupakan suatu bidang studi yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan.

C. Fungsi Kurikulum

Adapun fungsi dari kurikulum sebagai berikut: 1. Fungsi Kurikulum bagi Guru

Hal yang harus diperhatikan pertama kali oleh guru baru sebelum mengajar adalah kurikulumnya, kemudian Garis-Garis Besar Pengajaran. Setelah Garis-Garis Besar Pengajaran ditemukan, barulah guru mencari berbagai sumber bahan yang relevan atau yang telah ditentukan oleh Depdiknas. Sesuai dengan fungsinya bahwa kurikulum adalah sebagai alat Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 845) peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilksanakan.

untuk mencapai tujuan pendidikan, maka guru mestinya mencermati tujuan pendidikan yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan di mana ia bekerja.

Sejalan dengan penerapan manajemen pendidikan berbasis sekolah atau madrasah, guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum tetapi juga sebagai perancang dan penilai kurikulum itu sendiri. Dengan demikian, guu dituntut untuk meningkatkan kemampuannya sesuai denga pengembangan kurikulum, perkembamgan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembanagn masyarakat. Oleh karena itu, penguasaan kurikulum bagi guru merupakan suatu hal yang mutlak dan menjadi kewajiabannya. 2. Fungsi Kurikulum bagi Kepala Sekolah

Peran utama kepala sekolah terkait dengan pelaksanaan kurikulum adalah menyusun dan melaksanakan program supervisi ata pengawasan pendidikan serta memanfaatkan hasilnya yang diwujudkan dalam program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler serta peningkatan kinerja tenaga kependidikan dalam upaya pengembangan sekolah.

Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah:

1. Sebagai pedoman dalam memperbaiki situasi belajar, sehingga lebih kondusif, dan untuk menunjang situasi belajar ke arah yang lebih baik.2. Sebagai pedoman dalam memberikan bantuan kepada pendidik dalam memperbaiki situasi belajar.3. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum serta dalam mengadakan evaluasi kemajuan kegiatan pembelajaran.4. Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi untuk mrnyusun perencanaan dan program sekolah. 5. Pedoman atau alat bagi kepala sekolah untuk mengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang ia pimpin.

3. Fungsi Kurikulum bagi Peserta DidikBerkaitan dengan fungsi kurikulum bagi peserta didik sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum yaitu:

a) Fungsi Penyesuaian (The Adjuctive or Adaptive Funcion), kemampun menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara keseluruhan.b) Fungsi Integrasi (The Integrating Funcion), mendidik pribadi yang terintegrasi dengan masyarakat.c) Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Funcion ), yaitu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan individu siswa.d) Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Funcion), yaitu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.e) Fungsi Pemilihan (The Selective Funcion ), yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. f) Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Funcion), yaitu membantu siswa memahami dan menerima dirinya sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang dimilikinya.4. Fungsi Kurikulum bagi Masyarakat

Kurikulum adalah alat produsen dari sekolah, sedangkan masyarakat adalah konsumennya. Para tamatan dipersiapkan untuk terjun dimasyarakat atau tegasnya untuk bekerja sesuai dengan keterampilan profesi yang dimilikinya. Oleh karena itu kurikulum sekolah haruslah mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para pemakai lulusan sekolah. Untuk itu, perlu adanya kerja sama antara sekolah dengan masyarakat pemakai lulusan sekolah tersebut dalam hal pembenahan kurikulum yang diinginkan. Dengan mngetahui kurikulum sekolah masyarakat dapat memberikan kritik, saran dan masukan yang konstruktif bagi pengembangan dan penyempurnaan kurikulum sekolah. Disinilah kurikulum suatu sekolah berfungsi bagi masyarakat dan sekolah. 5. Fungsi Kurikulum dalam PendidikanMenurut Nana S. Sukmadinata (1998:4), fungsi kurikulum yaitu:

a. Kurikulum sebagai rencana

Rencana pembelajaran dikembangkan berdasarkan suatu tujuan yang ingin dicapai. Sebagai suatu rencana tertulis kurikulum juga dipandang sebagai dokumen tertulis. b. Kurikulum sebagai Pengaturan

Kurikulum diartikan sebagai pengorganisasian materi (isi pelajaran). Dalam pengorganisasian kurikulum harus memperhatikan dua aspek pembelajaran, yaitu materi apa yang harus dikuasai serta proses mental apa yang terjadi.

c. Kurikulum sebagai Cara

Penggunaan metode pembelajaran yang efektif berdasarkan koneks pembelajaran. Pemilihan metode mengajar erat hubungannya dengan sifat materi pelajaran atau praktikum dan tingkat penguasaan yang ingin dicapai. Penngunaan alat praga akan meningkatkan pemahaman, metode pemecahan masalah melatih kemampuan menalar, sedangkan atihan membuat benda, kerja dengan mesin atau peralatan serta posedur keja yang benar akan meningkatkan keterampilan psikomotor, pemahaman konsep produktifitas mutu.

d. Kurikulum sebagai PedomanPedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran harus memiliki gagasan dan tujuan yang jelas yang hendak ducapai melalui penerapan kurikulum. 6. Fungsi bagi Sekolah/Madrasah di atasnyaKurikulum sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah berfungsi bagi penyusunan kurikulum SMP/MTs. Kurikulum SMP/MTs berfungsi bagi penyusunan kurikulum SMA/MA dan seterusnya. Ada dua fungsi yang dapat ditinjau, yaitu:

a. Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan

1. Bila sebagian kurikulum sekolah/madrasah tersebut telah dibelajarkan pada sekolah serta madrasah yang ada dibawahnya, maka sekolah dan madrasah dapat meninjau kembali perlu tidaknya bagian tersebut dibelajarkan kembali.2. Bila kecakapan-kecakapan tertentu yang dibutuhkan untuk mempelajari kurikulum suatu sekolah dan madrasah yang berada dibawahnya, maka sekolah serta madrasah dapat mempertimbangkan untuk suatu program kecakapan itu ke dalam kurikulumnya.

b. Penyiapan tenaga guru

Perguruan Tinggi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan ( LPTK ), seperti FKIP/STKIP dan jurusan Tarbiyah berfungsi menyiapkan tenaga guru bagi sekolah dan madrasah yang berada dibawahnya. Maka perguruan tinggi LPTK itu mngetahui kurikulum sekolah atau madrasah yang berada di bawahnya, baik yang menyangkut isi program, organisasi maupun cara pembelajarannya. Bila kurikulum pada SMP/MTs telah diperkenalkan mata pelajaran muatan local, tentunya kurikulum di FKIP/STKIP/Tarbiyahyang lulusannya untuk dipersiapkan menjadi gru SMP/MTs. Bila pelaksanaan kurikulm berlaku di SMA/MA menggunakan system guru mata pelajaran, maka perguruan guru LPTK yang mempersiapkan guru SMS/MA hendaknya diarahkan untuk mempersiapkan guru mata pelajaran dan bukan yang kelas. Demikian pla apabila pelaksanaan kurikulum di SD/MI menggunakan guru kelas, maka program studi PGSD/PGMI di LPTK berorientasi pada penyiapan guru kelas bukan guru mata pelajaran.

D. PERANAN KURIKULUMTerdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting dalam kurikulum, antara lain:

a) Perana Konservatif

Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda. Peranan ini berorientasi ke masa lampau disesuaikan dengan kenyataan, bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial. Tugas pendidkan yaitu memengaruhi dan membina prilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup di lingkungan masyarakat. b) Peranan Kreatif

Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada sekarang dan mendatang.

c) Peranan kritis dan evaluatifPeranan ini untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam control atau filter sosial dengan menghilangkan dan memodifikasi atau penyempurnaan terhadap nilai-nilai sosial yang tidak sesuai dengan keadaan dan tuntutan masa kini.BAB IV

PENUTUPA. KesimpulanKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar. Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.

Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, fungsinya sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, Kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.

Kurikulum berperan dalam pencapaian tujuan pendidikan, yakni: 1) Memiliki peran konservatif, 2) kreatif, 3) kritis dan evaluative.B. Saran

Dengan berakhirnya makalah yang kami buat ini, kami menyadari bahwa dalam pnulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi para pemakalah. Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012 ), hlm. 2.

Wisnu, HYPERLINK "https://www.bersosial.com/threads/pengertian-dan-arti-kurikulum-pendidikan.5670/" https://www.bersosial.com/threads/pengertian-dan-arti-kurikulum-pendidikan.5670/, diakses pada tanggal 13 Maret 2015, pukul 09.31 WIB.

Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 19-20.

Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, ( Bandung: PT Refika Aditama, 2010), hlm. 4.

Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 4.

Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta ), hlm. 1-2.

Nana S. Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 4.

Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, ( Bandung: PT. Remaja Rusda Karya 2013), hlm 26.

Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, ( Bandung: PT. Remaja Rusda Karya 2013), hlm 28.

Achmad Sudjai, Pengembangan Kurikulum, (Semarang: AKFI Media, 2013) hlm. 22.

H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 17.

Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Banadung: PT. Refika Aditama, 2010), hlm. 5.

Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, ( Bandung: PT. Remaja Rusda Karya 2013), hlm 30-31.

15 | Pengembangan Kurikulum