Kata Pengantar
-
Upload
rdhiia-myanati-mtsy -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Kata Pengantar
1
MAKALAH PEMBUATAN ALAT
PERCOBAAN OSILASI SEDERHANA
BANDUL FISIS
1.Hesti Gustini (06091011016)
2.Fuji Amelia Ningsih (06091011026)
3. Ridha Mayanti (06091011027)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pembuatan alat sederhana
sebagai salah satu tugas dari mata kuliah laboratorium fisika II ini tepat pada
waktunya.
Pada penyusunan laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing mata kuliah laboratorium Fisika II,Bpk. Sudirman, S.Pd., M.Si.
Kepada teman – teman fisika angkatan 2009 yang telah membantu baik dalam
pembuatan alat ataupun dalam proses penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh
darikesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat diharapkanagar di kemudian hari tidak terjadi kesalahan kembali
Inderalaya, Mei 2012
Tim
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………....................................................... 2
DAFTAR ISI ………………………………….......................................................................... 3
ISI ……………………………………………………………………………………………………………………… 5
LEMBAR KERJA SISWA …………………....................................................................... 11
RUBRIK PENILAIAN ................................................................................................ 17
ANALISIS RUBRIK PENILAIAN ……………………………………………………………………………. 18
PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………. 21
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………….. 22
4
PENDAHULUAN
Di dalam kurikulum 2004, momen inersia adalah salah satu materi yang
diajarkan pada kelas XI semester 2. Berdasarkan kurikulum 2004 tersebut, fungsi
mata pelajaran fisika antara lain adalah mengembangkan kemampuan berfikir
analisis, induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah secara kualitatif
maupun kuantitatif (Foster, 2006).
Semua benda tegar yang digantungkan sehingga benda dapat berayun dalam
bidang vertikal terhadap sumbu yang melalui benda tersebut, dinamakan bandul
fisis. Bandul fisis merupakan perluasan dari bandul sederhana, yang hanya terdiri
dari tali tak bermassa yang digantungi sebuah partikel tunggal. Pada kenyataannya
semua benda yang berayun adalah bandul fisis (Halliday,1991).
Untuk itu kami membuat alat peraga berupa bandul fisis yang bentuknya
sembarang terbuat dari batang homogen dalam hal ini adalah kayu. Diharapkan alat
peraga ini dapat membantu dalam memahami materi momen inersia dan mencari
nilai gravitasi.
Dalam makalah ini kita akan meninjau kasus yang lebih umum, dengan
sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda
yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada benda
yang disebut dengan sistem partikel. Dalam suatu sistem partikel dikenal titik pusat
massa, yang didefinisikan sebagai berikut:
r⃗ pm=∑ i mi ri
M (1)
dengan r⃗ adalah posisi partikel ke-i di dalam sistem dan M adalah massa total
sistem.
5
Manfaat
Manfaat dari pembuatan alat peraga Bandul Fisis adalah sebagai berikut.
1. Guru memiliki alat bantu berupa alat peraga Bandul Fisis sehingga
memudahkan dalam menyampaikan materi bandul fisis.
2. Siswa dapat menggunakan alat tersebut untuk menentukan periode getaran
bandul fisis, dan persepatan gravitasi.
BANDUL FISIS
Momen Inersia
Jika suatu benda tegar tidak dapat ditampilkan dalam kumpulan partikel –
partikel, melainkan merupakan ditribusi massa yang kontiniu, maka penjumlah
dengan tanda sigma Σ, harus diganti dengan tanda integral ∫. Kita membagi benda
dengan elemen massa kecel dm yang berjarak r dari poros rotasi (lihat gambar).
Sehingga momen inersia :
I=∫r2 dm (2)
Gambar 1. Momen Inersia
Untuk menghitung integral ini kita harus menyatakan r dan dm dalam
peubah-peubah integral yang sama. Untuk suatu benda yang tidak terdiri dari titik-
6
titik massa tetapi sutu distribusi materi yang kontiniu, penjumlahan dalam definisi
momen inersia I=∑i
mi .r i2, biasanya dihitung dengan inegrasi I=∫r2 dm.
Dalam makalah ini kita akan memperlajari gerak suatu bandul yang
bentuknya sembarang yang lazim disebut sebagai bandul fisis. Bandul fisis adalah
bandul yang berosilasi secara bebas pada suatu sumbu tertentu dari suatu benda rigid
(kaku) sembarang. Berbeda dengan bandul matematis, pada bandul fisis tidak bisa
mengabaikan bentuk, ukuran dan massa benda.
Jika sebuah benda digantungkan pada suatu poros O, kemudian diberi
simpangan θ dan dilepaskan, maka benda itu akan berosilasi karena adanya torka
pulih sebesar
−mghsinθ (3)
Gambar 2. Torka Pulih
Keterangan :
mg : w = gaya berat,
h sinθ : lengan, dan
h : jarak antara poros ke pusat massa PM
Ayunan yang terjadi pada bandul fisis dapat digolongkan sebagai gerak
harmonik sudut (angular harmonic motion), jika momen gaya pulih sebanding
dengan simpangan sudutnya. Maka dapat dianalogikan dengan gerak harmonis
sederhana.
7
Jika redaman diabaikan, maka persamaan gerak dari sistem bandul fisis ini
adalah:
Id2 θdt2
=−mghsin θ (4)
Dengan I adalah suatu momen inersia benda rigid dihitung terhadap titik
poros. Jika benda itu diberi simpangan kecil θ maka sin θ ≈ θ sehingga persamaan
gerak berubah menjadi:
d2θdt 2 + mgh
Iθ=0 (5)
Solusi dari persamaan ini adalah θ=θ0 sinωt , dengan ω=√ mghI
atau perioda
osilasi
adalah sebesar :
T=2 π √ Imgh
=2 π √ Ik
(6)
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 3. Bandul Fisis pada Percobaan
Gambar diatas menunjukan bandul fisis dengan pusat massa di C dan poros
horizontalnya melalui P. Sebagai acuan untuk simpangan sudut θ kita ambil sumbu
Z yang vertikal melalui P sehingga dalam kesetimbangan.
Momen inesia terhadap sumbu ayunan dapat di tentukan dengan
menggunakan dalil sumbu sejajar. Jika momen inersia terhadap sumbu melalui pusat
8
massa (C) adalah I 0 dan l adalah jarak C terhadap P, maka momen inersia terhadap
sumbu yang melalui P adalah :
I=I 0+ml2 (7)
dengan I0 adalah momen inersia terhadap pusat massa,
Io= 1
12m L2 (8)
untuk batang homogen dan k adalah jari jari girasi terhadap titik pusat massa .
maka perioda ayunan bandul fisis di atas menjadi:
T=2 π √ I 0+m l2
mgh(9)
Dengan menggunakan persamaan (1) dapat diperoleh koordinat pusat massa
bandul fisis dengan bentuk seperti pada gambar 3 adalah:
X pm=∑ X imi
∑ mi
(10)
Selain menentukan momen inersia, bandul fisis juga dapat digunakan untuk
menentukan percepatan gravitasi.
Percepatan Gravitasi
Jika sebuah batang tipis dengan panjang batang L digantungkan diujung
poros yang terletak pada ujung batang, maka batang akan diam dalam posisi stabil
kemudian jika batang disimpangkan dengan sudut kecil, batang tersebut akan
berosilasi dengan frekuensi seperti yang dinyatakan dalam persamaan (11). Sudah
diketahui bahwa momen inersia batang tipis terhadap salah satu ujungnya adalah
I=13
M L2 (11)
Dan jarak antara poros dengan titik pusat massa adalah d= ½ L, sehingga
periode ayunan dapat dinyatakan sebagai :
9
T 2=8 π2 L3 g
(12)
Dari persamaan diatas, dapat dinyatakan bahwa jika panjang batang berubah
maka kuadrat periode juga akan berubah secara linear. Besarnya percepatan gravitasi
bumi dapat dinyatakan melalui persamaan
g=8 π2 L3T 2 (13)
PEMBUATAN ALAT
Perkakas
a. Gergaji
b. Palu
c. Paku
d. Bor
Alat dan Bahan
a. Kayu 3 meter
b. Baut 1 buah
c. Besi as 1 buah
Pernis 1 kaleng
Rangkai dan Buatlah Alat Sedemikian Rupa Nampak Seperti Pada Gambar
10
PRINSIP KERJA ALAT
Alat ini berfungsi sebagai alat praktik yang digunakan unutk menentukan
momen inersia dan percepatan gravitasi bumi. Momen inersia dari bandul fisis ini
ditentukan dengan menggunakan dalil sumbu sejajar.
Prinsip kerja alat ini berdasarkan osilasi. Sebuah benda tegar yang digantung
dari suatu titik yang bukan merupakan pusat masanya akan berosilasi ketika
disimpangkan dari posisi kesetimbangannya. Sistem seperti ini disebut bandul fisis.
Pada bangun datar, pusat massa dapat ditentukan dengan menggantung benda pada
dua titik yang berbeda. Maka, untuk mencari momen inersia terhadap beberapa titik,
kita menggantung benda pada titik itu dan mengukur periode osilasinya.
Dalam percobaan ini teramati adanya gerak osilasi dari suatu batang ketika kita
memberikan simpangan pada batang tersebut. Osilasi ini dipengaruhi oleh jarak (d)
batang terhadap porosnya. Semakin dekat poros dengan pusat massa batang
penggaris maka semakin kecil jarak osilasinya. Pada saat poros tepat di titik pusat
massanya maka benda tidak berosilasi sama sekali. Lakukan percobaan ini dengan
mengganti lubang yang lain pada batang berlubuang agar mendapatkan data yang
beragam
Dibawah ini akan Diberikan Lembar Kerja Siswa( LKS) beserta rubrik
penilaian untuk dapat dilakukan percobaanya oleh siswa
11
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
Judul : Analisis Bandul Fisis
Tujuan : 1. Mengamati ayunan fisis
2. Menentukan momen inersia batang homogen
3. Menentukan percepatan gravitasi bumi
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas/Semester : XI / II
A.Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam
menyelesaikan masalah
B.Kompetensi Dasar
2.1 Menganalisis hukum-hukum konsep torsi dan momentum sudut, berdasarkan
hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar.
C. Alat dan Bahan
1. Satu set peralatan bandul fisis :
a. Statif
b. Poros
c. Beban silinder
d. Batang berlubang
e. Pen
2. Mistar
3. Stopwatch
D. Landasan Teori
Bandul fisis adalah bandul yang berosilasi secara bebas pada suatu sumbu
tertentu dari suatu benda rigid (kaku) sembarang. Pada bandul fisis, bentuk , ukuran
dan massa benda tidak bisa diabaikan. Jika sebuah benda digantungkan pada poros
12
O, kemudian diberi simpangan Ө dan dilepaskan, maka benda itu akan berosilasi
karena adanya torka pulih sebesar −mghsinθ degan mg adalah gaya berat, hsinθ
adalah lengan, dan h itu sendiri merupakan jarak antara porors ke pusat massa PM
Gambar.4 Torka Pemulih
jika redaman diabaikan maka persamaan gerak dalam system bandul fisis ini adalah:
Id2 θdt 2
=−mghsin θ
Dengan I adalah suatu momen inersia benda rigid dihitung terhadap titik poros.
Jika benda itu diberi simpangan kecil θ maka sin θ ≈ θ sehingga persamaan gerak
berubah menjadi:
d2θdt 2 + mgh
Iθ=0
Solusi dari persamaan ini adalah
T=2 π √ Imgh
Dengan melakukan eksperimen bandul fisis ada tiga hal yang diperoleh yaitu:
1. Dapat menentukan momen inersia benda
2. Dapat mempelajari dalil sumbu sejajar untuk momen inersia
3. Dapat menentukan momen inersia dipusat massa
13
Menurut dalil sumbu sejajar:
I=I PM +m h2=m k2
Dengan IPM adalah momen inersia terhadap pusat massa, IPM = 1/12 ml2 untuk
batang homogeny dan k adalah jari jari girasi terhadap titik pusat massa.
Eksperimen dibagi menjadi 2 cara menentukan momen inersia pusat massa
yaitu bandul fisis tanpa beban dan dengan menggunakan beban.
Bandul fisis tanpa beban
Dalam eksperimen ini batang berlubang diayunkan (terdapat 10 lubang)
untuk berbagai posisi poros. Batang pada suatu poros jika diberi simpangan akan
berisolasi dengan periode sebesar
T=2 π √ k2+h2
gh
Jika periode bandul fisis ekuivalen dengan periode bandul matematis
T=2 π √ lg
maka panjang ekuivalen bandul fisis adalah l= k2+h2
h persamaan ini
dapat diganti dengan persamaan kuadrat:
h2−hl+k2=0
Solusi dari persamaan kuadrat ini memiliki dua nilai h yaitu h = h1 dan h = h2
yang artinya periode osilasi untuk kedua nilai h bernilai sama.
Dari persamaan kuadrat ditunjukan bahwa h1 + h2 = l dan h1h2 = k2 jika titik
O’ berjarak h2 = k2/h1 dari pusat massa maka akan memiliki periode osilasi yang
sama untuk titik poros O yang berjarak h1 sehingga jarak OO’ merupakan panjang
ekuivalen bandul matematis (l). momen inersia bandul dipusat massa dapat dicari IPM
= mk2 dan percepatan gravitasi juga dapat dicari
g = 8 π 2l3T 2 (m/s2)
14
Catatan
Dengan menganggap batang adalah homogen, maka letak titik pusat massa
berada di tengah-tengah batang. Jika poros bandul berada di pusat massa,
maka perioda osilasi = ∞, untuk itu disarankan jangan melakukan
eksperimen di sekitar pusat massa.
E. Prosedur Percobaan
1. Siapkan bandul fisis seperti pada gambar
15
2. Mengatur peralatan bandul fisis agar stabil atau kokoh, letak statif tidak
dipindahkan agar tidak terjadi osilasi tambahan.
3. Menimbang massa batang dan panjang jarak lubang dari salah satu ujung
batang.
4. Lubang terluar dipasangkan dari batang pada titik poros / titik gantung
bandul fisis.
5. Poros dihubungkan dengan batang dengan memutar bautnya dan
memasukan pen kelubang drat poros.
6. Kemudian batang direntangkan dengan sudut simpangan tertentu dan
batang dilepaskan agar berisolasi kemudian mencatat waktu untuk
beberapa kali osilasi.
7. Percobaan diulangi dengan lubang yang lainnya.
F. Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan diatas, data yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :
No Lubang ke jarak (m) T(s) g = 8 π 2l3T 2 (m/s2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sehingga :
16
∆ g=g1+g2 +g3+… gn
n
1. Dari data yang diperoleh tentukanlah :
a. Momen inersia batang homegen.
b. Percepatan gravitasi bumi.
2. Diskusikan dengan teman sekelompokmu,dan buatlah kesimpulan dari hasil
percobaan yang telah dilakukan!
G. Kesimpulan
Dari analisa diatas maka disimpulkan bahwa
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………
17
Rubrik Penilaian Kinerja
No Aspek yang dinilaiSkor
1 2 3 4
a. Persiapan
1Ketrampilan Siswa Merangkai Alat (Merangkai alat sesuai gambar)
b. Pelaksanaan
1 Melakukan kerja sesuai prosedur
2Melakukan percobaan untuk Menimbang massa batang dan panjang jarak lubang dari salah satu ujung batang
3
Melakukan percobaan batang direntangkan dengan sudut simpangan tertentu dan batang dilepaskan agar berisolasi kemudian mencatat waktu untuk beberapa kali osilasi.
4Mengulangi percobaan dengan lubang lainnya
c. Hasil Percobaan
1 Membuat Hipotesis mengenai percobaan
2 Memperoleh hasil dari percobaan
3 Menarik kesimpulan dari percobaan
Jumlah / rata-rata
Kriteria Penilaian :
Skor 1 : Kurang ( Siswa Tidak Mampu Mengerjakan Perintah dalam Percobaan)
Skor 2 : Cukup ( Siswa Mampu Mengerjakan Beberapa Perintah)
Skor 3 : Baik (Siswa Mampu Mengerjakan Seluruh Perintah )
Skor 4 : Sangat Baik ( Siswa Mampu Mengerjakan Seluruh Perintah dengan Baik dan dalam waktu kurang dari waktu yang telah ditetapkan )
Indralaya, Mei 2012 Guru Mata Pelajaran
18
Analisis Rublik Penilaian Ujian Praktikum Fisika
Bandul Fisis
N
oKriteria
SKOR
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
1 Merangkai
Alat Percobaan
Tidak
mampu
merangkai
alat
percobaan
seperti pada
gambar.
Mampu
merangkai
alat
percobaan
dalam
waktu lama
(lebih dari 2
menit)
Mampu
merangkai
alat
percobaan
dengan baik
(tepat 2
menit)
Mampu
merangkai alat
percobaan
dengan baik
dan dalam
waktu singkat
(kurang dari 2
menit)
2 Prosedur Salah
melakukan
tahapan
percobaan
Melakukan
tahap
percobaan
namun tidak
sesuai
dengan
urutan pada
panduan
Melakukan
semua tahap
secara
sistematis
Melakukan
semua tahap
dan detail-
detail khusus
yang terdapat
pada panduan
3 Melakukan
percobaan
untuk
Menimbang
massa batang
dan panjang
jarak lubang
dari salah satu
ujung batang
Mengabaika
n massa
batang dan
panjang
jarak lubang
dari salah
satu ujung
batang
Melakukan
percobaan
dalam
waktu
relatif lama
(lebih dari 3
menit)
Melakukan
percobaan
dengan baik
(tepat 3
menit)
Melakukan
percobaan
dengan baik
dan cepat
(kurang dari 3
menit)
19
4 Melakukan
percobaan
batang
direntangkan
dengan sudut
simpangan
tertentu dan
batang
dilepaskan agar
berisolasi
kemudian
mencatat waktu
untuk beberapa
kali osilasi.
Tidak
memperhitu
ngkan sudut
simpangan
Salah dan
tidak
konsisten
dalam
penentuan
simpangan
sudut
simpangan
Memperhitun
gkan sudut
simapangan
namun
sedikit
kurang teliti
dalam
mengamati
ayunan fisis
Mampu
menentukan
sudut
simpangan,
konsisten, dan
teliti dalam
pengamatan
5 Mengulangi
percobaan
dengan lubang
lainnya
Tidak
cukup
waktu
mengulang
percobaan
Kurang
teliti dalam
mengulang
percobaan
karena
kekurangan
waktu
Cukup teliti
dalam
mrngulang
percobaan
Sangat teliti
dan cepat
dalam
mengulangi
percobaan
6 Membuat
Hipotesis
mengenai
percobaan
Menebak-
nebak
Mempredik
si dengan
beberapa
fakta
Memprediksi
dengan benar
fakta
Memprediksi
dengan benar
fakta dan
membuat
hipotesis
7 Memperoleh
hasil dari
percobaan
Hasil salah
atau tidak
betul
Data
direkam
Data
direkam,
diorganisir
Data direkam,
diorganisir, dan
digrafiskan
8 Menarik
kesimpulan
Tidak ada
kesimpulan
Tampak
memahami
Tampak
memahami
Tampak
memahami
20
dari percobaan atau tampak
miskonsepsi
beberapa
konsep
konsep yang
telah
dipelajari
konsep dan
membuathipote
sis baru untuk
aplikasi pada
situasi lain
konversi nilai= skor total yangdiperoleh siswaskor maksimum
×10
21
PENUTUP
Alat Bandul Fisis ini dapat dipergunakan sebagai media praktikum sederhana
atau alat peraga dalam pembelajaran. Dalam hal ini dapat dipergunakan untuk
menentukan momen inersia dan menentukan gravitasi. Dengan menggunakan
persamaan I=I PM +m h2=m k2 untuk menentukan momen inersianya dan persamaan
g= 4 π 2lT
untuk menentukan gravitasinya.
Alat peraga bandul fisis ini dapat mempermudah penyampaian materi
penerapan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu.
22
Daftar Pustaka
Departeman Pendidikan Nasional. 2005. Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika
Sederhana untuk SMA. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Khanafiyah, S. 2009. Percobaan Osilasi Bandul Fisis Bentuk Sederhana sebagai
Tugas Prpyek Penelitian pada Materi Momen Inersia di SMA. Universitas
Negeri Semarang (Unnes), Semarang, Indonesia.
Tipler, P. ”Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid I” Erlangga (Terjemahan).
http://fredi-36-a1.blogspot.com/2009/11/ayunan-dan-bandul-fisis.html Diakses pada
tanggal 13 Mei 2012
http://www.tofi.or.id/download_file/Soal%20Ayunan%20Fisis_final.pdf Diakses
pada tanggal 13 Mei 2012
http://lfd.fmipa.itb.ac.id/modul-04-bandul-fisis/ Diakses pada tanggal 13 Mei 2012