KATA PENGANTAR

download KATA PENGANTAR

of 3

Transcript of KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Paham Integralistik, Kekeluargaan Bangsa Dan Negara Indonesia ini tepat pada waktunya . Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pancasila yang diampu oleh Drs. A. Khuldun Munji, MA . Kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan sehingga tulisan ini dapat terselesaikan kepada Drs. A. Khuldun Munji, MA, teman teman serta pihak pihak yang turut serta terlibat dalam proses pelaksanaan maupun pembuatan makalah ini . Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun . Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Pancasila .

Jakarta, 10 November 2011

Penulis

BAB I

i

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Indonesia menganut paham kebangsaan. Dengan paham kebangsaan sebagai salah satu asas negara, maka semuanya memiliki perasaan atau kehendak yang sama sebagai satu bangsa Indonesia. Rasa kebangsaan dengan demikian mampu menjadi wahana titik temu (common denominator) keberagaman latar belakang warga negara Indonesia. Dengan kebangsaan, maka kemajemukan menjadi faktor yang memperkaya kesatuan atau rasa memiliki kita sebagai warga negara Indonesia. Dengan paham kebangsaan, kita menjadi memiliki kesetaraan di depan hukum dan pemerintahan (equality before the law) tanpa harus mengalami diskriminasi lantaran perbedaan latar belakang primordial atau ikatan sempit seperti suku, agama, ras, atau kedaerahan. Di sini kebangsaan bukan sesuatu yang menegasikan keberagaman kita sebagai bangsa, namun justru mengayomi keserbamajemukan itu ke dalam wadah yang satu: yakni bangsa Indonesia. Secara historis, paham kebangsaan telah terbukti mampu mentransformasikan kesadaran kita dari yang awalnya bersifat sempit berdasar kesukuan atau keagamaan, menjadi kesadaran nasional, kesadaran akan keindonesiaan. Sebelum spirit kebangsaan Indonesia muncul, yang lebih dulu mengemuka adalah spirit berdasar suku, agama, atau kedaerahan.

B. PERUMUSAN MASALAH Mengapa mesti paham kebangsaan atau nasionalisme, bukan paham keagamaan atau kedaerahan? Karena hanya paham kebangsaan yang dapat mengatasi keterikatan kita kepada ikatan primordialnya. Hanya dalam posisi kita sebagai sesama bangsa Indonesia dalam perasaan kita senasib sepenanggungan sebagai bangsa Indonesia yang bisa mengatasi loyalitas sempit berdasar ideologi partisan, agama, adat, suku, ras, daerah, dan seterusnya.

C. TUJUAN Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat untuk kita semua.

D. METODE PENULISAN Penulis menggunakan metode kepustakaan, cara yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah : Studi Pustaka , dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.ii

iii