KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal...

34

Transcript of KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal...

Page 1: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
Page 2: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

i | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Medan Revisi III

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Revisi III Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Medan.

Dalam rangka memberikan arah kebijakan pembangunan kesehatan telah

ditetapkan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

Revisi sebagai acuan bagi Kementerian Kesehatan dalam penyelenggaraan

program pembangunan di bidang kesehatan. Mengacu pada Renstra Kementerian

Kesehatan tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan (KKP) Kelas I

Medan sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan menyusun Rencana

Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019 Revisi III.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya

kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Tahun 2015-

2019 Revisi III ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan

hidayah Nya kepada kita semua.

Medan, 31 Januari 2018

Kepala,

Priagung Adhi Bawono

NIP. 196509191988031001

Page 3: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

ii | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Medan Revisi III

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................................... iii

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR NOMOR : HK.02.04/1.1/5086/2018 TENTANG RENCANA AKSI KEGIATAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I

MEDAN TAHUN 2015-2019 Revisi III ............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2. Gambaran Umum ......................................................................................................... 3

BAB II TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ............................................................................ 16

2.1. Visi ..................................................................................................................................... 16

2.2. Misi .................................................................................................................................... 16

2.3. Tujuan .............................................................................................................................. 17

2.4. Sasaran Strategis.......................................................................................................... 18

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS ............................................................................ 20

BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN .................................................. 22

4.1. Target Kinerja ............................................................................................................... 22

4.2. Kerangka Pendanaan ................................................................................................. 23

BAB V PEMANTAUAN, PENILAIAN, PELAPORAN ................................................................ 25

BAB VI PENUTUP ................................................................................................................................. 26

LAMPIRAN

Page 4: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

iii | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Medan Revisi III

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pengukuran Pencapaian Indikator Kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Medan TA. 2010 - 2014 ................................................................. 9

Tabel 1.2 Alokasi dan Realisasi Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Medan TA. 2010 - 2014 ............................................................................................................. 11

Tabel 1.3 Target Tahunan Indikator Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Medan TA. 2015 - 2019 ............................................................................................................. 11

Page 5: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN

Jalan Veteran No. 219 Belawan, Medan 20411

Telp : (061) 6941343, Faximile : (061) 6940718

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN

NOMOR : HK.02.04/1.1/5086/2018

TENTANG

RENCANA AKSI KEGIATAN

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN

TAHUN 2015-2019 REVISI III

KEPALA

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN

Menimbang : a.

b.

c.

d.

bahwa dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan nasional di bidang kesehatan sesuai

amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional, perlu disusun Rencana Aksi Kegiatan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Revisi

III;

bahwa perkembangan kebijakan dalam upaya

Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan

masyarakat dengan derajat kesehatan setinggi-

tingginya, maka diperlukan tujuan, kebijakan dan

strategi dalam Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan 2015-2019, yang dijabarkan dalam

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Medan 2015-2019 Revisi III;

bahwa rencana aksi kegiatan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan b telah disusun

sebagai satu dokumen perencanaan indikatif yang

memuat program-program pembangunan

kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,

perlu menetapkan Keputusan Kepala Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan tentang

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Medan Tahun 2015-2019 Revisi

III.

Page 6: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN

Jalan Veteran No. 219 Belawan, Medan 20411

Telp : (061) 6941343, Faximile : (061) 6940718

Mengingat :

1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007

Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4700);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor

144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);

4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,

dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Negara

Republik Indonesia;

5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian

Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan

Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014;

6.

Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang

Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);

7.

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

741);

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan, sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

2348/MENKES/PER/XI/2011;

Page 7: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN

Jalan Veteran No. 219 Belawan, Medan 20411

Telp : (061) 6941343, Faximile : (061) 6940718

MEMUTUSKAN

Menetapkan

Kesatu : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KELAS I MEDAN TENTANG RENCANA AKSI KEGIATAN

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN

TAHUN 2015-2019 REVISI III.

Kedua : Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuahan Kelas I

Medan Tahun 2015-2019 Revisi III tercantum dalam Lampiran

I sampai dengan Lampiran III yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan ini.

Ketiga : Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuahan Kelas I

Medan Tahun 2015-2019 Revisi III sebagaimana dimaksud

dalam diktum kesatu digunakan sebagai acuan bagi Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan dalam perencanaan

tahunan dan penyelenggaraan program pembangunan

kesehatan.

Keempat :

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Medan

Pada tanggal : 31 Desember 2018

Kepala KKP Kelas I Medan,

Priagung Adhi Bawono

NIP. 196509191988031001

Page 8: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
Page 9: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

1 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN NOMOR : HK.02.04/1.1/5086/2018

TENTANG

RENCANA AKSI KEGIATAN

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I

MEDAN TAHUN 2015-2019 REVISI III

RENCANA AKSI KEGIATAN

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDANTAHUN 2015-2019 REVISI III

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong royong merupakan Visi dari Presiden Republik Indonesia

untuk periode 2015-2019. Untuk mewujudkan visi tersebut, dirumuskan 7 (tujuh)

misi pembangunan, yang menjadi arah dan landasan pembangunan kesehatan

sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H

ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan

batin, bertempat tinggal dan mendapalkan lingkungan hidup yang baik dan sehat

serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”

Pembangunan bidang kesehatan diarahkan agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai prasyarat agar mereka dapat hidup

lebih produktif dalam kehidupan dan penghidupannya. Dengan demikian

masyarakat akan memperoleh keadilan dan kemandirian guna mewujudkan hidup

sehat, mandiri dan berkeadilan.

Pembangunan kesehatan diwujudkan dalam program-program yang merupakan

prioritas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan dengan

mempertimbangkan komitmen internasional, regional dan kearifan lokal.

Page 10: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

2 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

Dalam Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah pada periode 2015-

2019, dititik beratkan pada upaya mewujudkan Nusantara Sehat dengan

meningkatkan kemampuan negara dan masyarakat secara terintegrasi dengan

mengutamakan kemampuan sumber daya sendiri berbasis budaya bangsa. Program-

program yang akan dilaksanakan difokuskan guna mengatasi permasalahan

kesehatan masyarakat seperti gizi masyarakat, penyakit menular, penyakit tidak

menular serta pengendalian faktor risikonya.

Salah satu program utama adalah Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

dengan tujuan meningkatkan kemampuan masyarakat agar terlindungi dari penyakit

menular, penyakit tidak menular dan faktor risikonya melalui perbaikan kualitas

lingkungan dan pembudayaan hidup bersih dan sehat.

Pengendalian penyakit menular diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan terhadap penyakit menular

langsung, penyakit bersumber binatang, penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi, dan melakukan upaya penanggulangan terhadap penyakit menular

potensial wabah, upaya kekarantinaan kesehatan serta upaya penanggulangan

penyakit menular dalam kondisi matra.

Pengendalian penyakit tidak menular diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

pencegahan, pengendalian, dan penanganan faktor risiko yang berkenaan dengan

gaya hidup sehat seperti pola makan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok serta

kebiasaan berolah raga.

Sasaran fungsional Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit diarahkan untuk

menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit dengan strategi

reduksi - eliminasi – eradikasi. Sedangkan sasaran operasional dilaksanakan pada

wilayah provinsi, kabupaten/kota, dan pintu masuk negara baik melalui pelabuhan,

bandar udara serta lintas batas darat negara.

Pokok-pokok kegiatan dalam Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

meliputi Peningkatan kinerja surveilans kesehatan, pencegahan penyebaran penyakit,

Page 11: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

3 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

pemberantasan, pengendalian faktor risiko, dan melaksanakan komunikasi, informasi

dan edukasi penyelenggaraan Program P2P.

Sesuai dengan RPJMN 2015-2019 dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-

2019, dalam Rencana Aksi Program P2P disusun indikator kinerja Program guna

memperoleh gambaran tentang jangkauan pelayanan program, kualitas pengelolaan

program, permasalahan yang dihadapi serta dampak yang terjadi.

Diharapkan dengan pengelolaan program yang baik dan benar, koordinasi dan

komunikasi yang dinamis secara lintas sektor dan lintas program, kemampuan

informasi dan edukasi yang baik serta didukung oleh regulasi sebagai NSPK dapat

terwujud tujuan dan sasaran program yang ditetapkan.

Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 yang telah ditetapkan melalui

Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.02.02/Menkes/52/2015, merupakan

dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program

pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian

Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun

waktu 2015 -2019, maka dalam pelaksanaannya perlu dijabarkan lebih lanjut ke

dalam suatu Rencana Aksi Program (RAP) pada unit organisasi Eselon I dan

Rancana Aksi Kegiatan (RAK) pada unit organisasi setingkat eselon II sesuai

dengan tugas Pokok dan fungsinya.

1.2. Gambaran Umum

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan 2015-

2019 merupakan kelanjutan dari Rencana Aksi Kegiatan sebelumnya dengan

beberapa perubahan skala prioritas sasaran, peningkatan kemampuan,

aksesibilitas, dan percepatan terhadap beberapa sasaran program.

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh

semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Page 12: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

4 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh KKP Kelas I Medan difokuskan

kepada pembangunan kesehatan di pelabuhan dan bandar udara sebagai wilayah

kerjanya.

Pembangunan kesehatan di wilayah pelabuhan dan bandar udara adalah

merupakan bagian dari pembangunan kesehatan nasional. Pada saat ini pelabuhan

tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuk barang, jasa dan manusia akan

tetapi sudah berkembang lebih jauh menjadi sentra-sentra industri, maupun

fasilitas kepariwisataan yang menyerap dan mendatangkan turis, baik domestik

maupun manca negara dalam jumlah besar.

Seiring dengan Revisi International Health Regulation (IHR) Tahun 2005 yang

diberlakukan 15 Juni 2007 dengan perhatian kepada Public Health Emergency of

International Concern/PHEIC (masalah kedaruratan kesehatan masyarakat yang

menjadi perhatian global) memberikan perhatian khusus untuk wilayah

pelabuhan dengan menetapkan persyaratan kapasitas inti bagi bandar udara,

pelabuhan dan perlintasan darat agar setiap saat:

1. Menyediakan akses pada pelayanan kesehatan yang memadai termasuk

fasilitas diagnostik di lokasi yang dekat sehingga memungkinkan dilakukan

penilaian cepat dan perawatan bagi pelaku perjalanan yang sakit dengan

dukungan SDM, peralatan dan lingkungan kerja yang memadai;

2. Menyediakan akses sarana dan SDM untuk rujukan pelaku perjalanan yang

sakit ke fasilitas kesehatan yang memadai;

3. Menyediakan personel yang terlatih untuk pemeriksaan alat angkut;

4. Menjamin lingkungan yang aman bagi para pelaku perjalanan yang

menggunakan fasilitas di pintu masuk seperti sarana air bersih, air minum,

tempat makanan, fasilitas catering pesawat udara, toilet umum, fasilitas

pembuangan sampah cair dan padat yang memadai, dan area berpotensi

risiko lainnya, dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala;

5. Mempersiapkan personel terlatih dalam program pengendalian vektor dan

reservoir di dalam dan di sekitar pintu masuk.

Selanjutnya IHR juga mempersyaratkan agar pelabuhan dapat merespons kejadian

yang dapat menimbulkan PHEIC dengan kapasitasnya :

Page 13: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

5 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

1. Menyediakan tim respon emergensi kesehatan masyarakat yang memadai

dengan memantapkan rencana kontingensi emergensi kesehatan masyarakat,

termasuk menunjuk koordinator dan kontak person di pintu masuk, layanan

kesehatan masyarakat dan instansi pendukung;

2. Melakukan penilaian dan perawatan bagi pelaku perjalanan yang sakit serta

bekerjasama dengan karantina hewan dalam penanganan hewan yang

terjangkit;

3. Menyediakan ruangan yang memadai, dan dipisahkan dari pelaku perjalanan

lain, untuk mewawancarai orang yang terjangkit atau tersangka;

4. Menyediakan sarana diagnostik dan bila perlu karantina terhadap pelaku

perjalanan yang diduga yang lokasinya jauh dari pintu masuk;

5. Menerapkan tindakan yang direkomendasikan untuk hapus serangga, hapus

tikus, hapus hama, dekontaminasi atau penanganan bagasi, kargo, peti kemas,

alat angkut, barang dan paket pos, di lokasi khusus yang ditetapkan;

6. Melakukan pengawasan masuk dan keluarnya pelaku perjalanan;

7. Menyediakan akses dan sarana rujukan yang dilakukan oleh personel yang

terlatih yang dilengkapi alat pelindung diri dalam melakukan rujukan

terhadap orang dalam perjalanan yang diduga atau tertular penyakit menular.

Merujuk pada amanah Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan IHR tahun

2005, banyak masalah yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan antara lain:

1. Jejaring surveilans epidemiologi masih lemah

Belum adanya pedoman sistem surveilans epidemiologi di KKP, hubungan

yang belum optimal antar KKP, antara KKP dengan sarana pelayanan

kesehatan, antara KKP dengan Dinas Kesehatan, serta antara KKP dengan

instansi lainnya di wilayah pelabuhan dan sekitarnya serta belum adanya

kemampuan melakukan penelitian epidemiologi.

2. Koordinasi Lintas Sektor/Stakeholder

Masih perlunya ditingkatkan koordinasi dengan lintas sektor/stakeholder di

pintu masuk negara terhadap program kesehatan pelabuhan sehingga ada

beberapa kegiatan program yang belum berjalan sebagaimana mestinya,

seperti OMKABA.

Page 14: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

6 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

3. Core Capacities (Penilaian IHR)

Core Capacities yang belum terpenuhi sesuai dengan persyaratan yang

ditetapkan dalam IHR 2005, terutama pada coordination and comunication

dan sarana dan prasarana pendukung untuk pelayanan kesehatan di pintu

masuk negara.

4. Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan

a. Masih belum optimalnya fungsi pelaksanaan pemberian sertifikat

kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika, Alat Kesehatan, dan Bahan Adiktif

(OMKABA) ekspor dan pengawasan persyaratan dokumen kesehatan

OMKABA impor (hal ini terkendala akibat adanya MoU antara Ditjen Bea

Cukai dan Badan POM dalam pengawasan OMKABA di pintu masuk

negara).

b. Belum semua tupoksi dapat dijalankan karena sarana dan prasarana

belum lengkap seperti laboratorium standar, alat pengukur kadar debu,

limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), peningkatan kemampuan

petugas mengenai radiasi dan limbah B3.

5. Kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten masih terbatas

Dalam pelaksanaan IHR 2005 sangat menuntut kemampuan dan keterampilan

petugas dalam mengerjakan tugas-tugas rutin maupun khusus sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan. Kebutuhan pelatihan teknis belum optimal

dalam rangka penanggulangan PHEIC dan faktor risikonya baik di induk

maupun wilayah kerja KKP Kelas I Medan.

6. Kesadaran Pengguna Jasa

Kurangnya kesadaran pengguna jasa akan dampak bila terjadi PHEIC.

7. Koordinasi antar jejaring belum optimal

Masih belum optimalnya koordinasi dengan jejaring (lintas sektor) dalam

rangka pengendalian faktor risiko penyakit PHEIC di pintu masuk negara dan

pelaksanaan surveilans epidemiologi bidang-bidang yang ada di KKP Kelas I

Medan.

8. Ketidaktertiban administrasi

Meliputi masalah pencatatan, pelaporan, pengarsipan dokumen kegiatan

pelayanan yang masih kurang tertib, teratur dan terarah.

Page 15: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

7 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

9. Sarana dan Prasarana

Masih kurangnya sarana dan prasarana di KKP Kelas I Medan, seperti :

a. Alat deteksi;

b. obat-obatan yang dibutuhkan serta vaksin yang belum lengkap serta tidak

adanya pemeriksaan cepat (rapid test) untuk penyakit potensial PHEIC;

c. laboratorium yang masih belum memadai untuk kegiatan pemeriksaan

dan penelitian kualitas lingkungan, vektor dan binatang penular penyakit

sehingga perlu peningkatan peralatan untuk menunjang kegiatan di

laboratorium;

d. sarana dan prasarana pengawasan faktor risiko di pintu masuk negara;

e. masih ada wilayah kerja yang belum memiliki gedung kantor sendiri yaitu

Wilayah Kerja Kuala Tanjung, Wilayah Kerja Gunung Sitoli, dan Wilayah

Kerja Pangkalansusu.

10. Norma, Stantard, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dari Instansi Pusat

Kurangnya norma, standard, prosedur dan kriteria (NSPK) dari instansi pusat

(Kementerian Kesehatan).

Bila dilihat dari kelembagaan berdasarkan Permenkes Nomor 356 Tahun 2008

dan perubahan Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya

disebut KKP adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan tugas melaksanakan pencegahan

masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi,

kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,

pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit

yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi

di wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Di dalam Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 dan Permenkes Nomor 2348 Tahun

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa KKP

terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Pengendalian Karantina & Surveilans

Epidemiologi, Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan, Bidang Upaya Kesehatan

dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Fungsional dan Instalasi.

Page 16: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

8 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

Adapun ruang lingkup tugas masing-masing Bagian/Bidang di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Medan berdasarkan Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 dan

Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan

penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, pelaporan, urusan tata

usaha, keuangan, penyelenggaraan pelatihan, kepegawaian, serta

perlengkapan dan rumah tangga;

2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai

tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di

bidang kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit dan penyakit

potensial wabah serta penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali,

pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja,

kemitraan, kajian, serta pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan

bidang kekarantinaan di wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas

batas darat negara;

3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan

perencanaan, pemantauan, dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang

pengendalian vektor dan dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi

lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi,

serta pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan di

wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

4. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melaksanakan

perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang pelayanan

kesehatan terbatas, kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra,

vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan

teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang upaya kesehatan pelabuhan

di wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan sesuai Permenkes Nomor 356 Tahun

2008 dan Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011 memiliki 7 wilayah kerja yaitu:

Polonia, Tanjung Balai, Kuala Tanjung, Pangkalansusu, Sibolga, Gunung Sitoli dan

Pantai Cermin. Namun sampai saat ini wilayah kerja Pantai Cermin belum

beroperasi. Sehubungan dengan sudah berpindahnya operasional Bandar udara

Page 17: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

9 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

Polonia ke Bandar udara Kualanamu, sehingga diperlukan adanya perubahan

Permenkes di atas.

Pembangunan kesehatan juga harus didukung oleh sumber daya manusia yang

handal. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan memiliki SDM sebayak 124

(seratus dua puluh empat) orang pada Tahun 2015 dengan rincian 50 orang laki-

laki dan 74 orang perempuan. Bila dilihat dari latar belakang pendidikan ada 16

orang S2, 23 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 3 orang Ners, 1 orang

apoteker, 36 orang S1 Kesehatan, 3 orang S1 Non Kesehatan, 28 orang D3

Kesehatan, 1 orang D3 Non Kesehatan, 8 orang SMA, 2 orang SMP dan 2 orang SD.

Sarana dan prasarana juga sangat diperlukan guna mendukung pelaksanaan

pembangunan kesehatan berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak.

Selama periode pembangunan tahun 2010-2014 pencapaian indikator kinerja

yang berhasil dicapai adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1. Pengukuran Pencapaian Indikator Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Medan TA. 2010 - 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014

1. Meningkatnya pembinaan di bidang surveilans, imunisasi, karantina dan kesehatan matra

2. Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang

3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular

a. Persentase faktor risiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu negara

100 90 100 99,16

b. Persentase terlaksananya penanggulangan faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra

70 73,3 100

c. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan

99,8 100 100

d. Persentase bebas vektor penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan buffer area

90 99,5 97 99,99

Page 18: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

10 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014

langsung 4. Menurunnya

angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular, meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular

5. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan

6. Meningkatnya dukungan manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(House Index <1) di lingkungan pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas darat

e. Persentase setiap kejadian PHEIC di wilayah episenter pandemi dilakukan tindakan karantina ≤ 24 jam setelah ditetapkan oleh pemerintah

-

f. Persentase kualitas air minum pelabuhan/bandar udara/ pos lintas batas darat/alat angkut yang memenuhi syarat

60 83 80 100

g. Persentase kawasan pelabuhan/bandar udara/pos lintas batas darat yang telah melaksanakan kawasan pelabuhan/bandar udara/ pos lintas batas darat/alat angkut sehat

14 85 100

h. Persentase cakupan tempat-tempat umum pelabuhan/bandar udara/ pos lintas batas darat yang memenuhi syarat kesehatan

90 98,07 98

i. Persentase cakupan tempat pengolahan makanan pelabuhan/bandar udara/ pos lintas batas darat/alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan

91,6 82,98 83

Page 19: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

11 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

Pendanaan kegiatan secara keseluruhan selama tahun 2010 - 2014 dialokasikan dalam

rangka untuk mencapai indikator kinerja KKP Kelas I Medan, bersumber dari APBN

dengan sumber dana rupiah murni (RM) dan PNBP. Alokasi dan realisasi anggaran

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan selama Tahun Anggaran 2010 - 2014 adalah

sebagai berikut:

Tabel 1.2. Alokasi dan Realisasi Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan TA.

2010 - 2014

Tahun Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp)%

2010 9,745,145,000 8,287,513,645 85.04%

2011 9,513,058,000 8,662,490,135 91.06%

2012 9,870,160,000 9,220,385,497 93.42%

2013 14,109,598,000 13,008,404,428 92.20%

2014 16,673,054,000 15,182,138,980 91.06%

Target tahunan indikator kinerja untuk periode pembangunan tahun 2015-2019

adalah sebagai berikut:

Tabel 1.3. Target Tahunan Indikator Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan

TA. 2015 – 2019

Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja Target

2015 2016 2017 2018 2019

1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk

1. Persentase sinyal

kewaspadaan dalam

sistem kewaspadaan dini

yang direspon

100% - - - -

2. Persentase alat angkut

yang diperiksa sesuai

dengan standar

kekarantinaan kesehatan

100% 100% 100% - -

3. Jumlah alat angkut sesuai

dengan standar

kekarantinaan kesehatan

- - - 8.742 13.957

Page 20: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

12 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

mencegah terjadinya KLB

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

3. Menurunnya penyakit menular langsung

4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

5. Meningkatnya pencegaha

4. Persentase respon Sinyal

Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan bencana

di wilayah layanan KKP

- - - 83,3% 83,3%

5. Persentase upaya

pengendalian faktor

risiko pada

pelabuhan/bandara

dengan kondisi matra

90% - - - -

6. Persentase rencana

kontijensi kedaruratan

kesehatan masyarakat di

pintu masuk

100% - - - -

7. Persentase Pelabuhan/

bandar udara yang

melaksanakan kegiatan

deteksi dini dan respon

KKM dalam rangka

kekarantinaan kesehatan

100% 100% - - -

8. Jumlah deteksi dini

dalam rangka cegah

tangkal masuk dan

keluarnya penyakit

- - - 10.236 9.667

9. Jumlah pelayanan

kesehatan pada situasi

khusus

- - - 18 18

10. Jumlah

pelabuhan/bandara/PLB

D yang mempunyai

kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan

- - - 3 4

Page 21: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

13 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

n dan pengendalian penyakit tular vector dan zoo

masyarakat yang

berpotensi wabah

11. Jumlah sertifikat/surat

ijin layanan kesehatan

lintas wilayah yang

diterbitkan

- - - 40.000 26.552

12. Persentase pengawasan

kualitas air minum di

lingkungan

pelabuhan/bandar udara

30% 35% - - -

13. Persentase tempat -

tempat umum yang

memenuhi syarat

kesehatan di lingkungan

pelabuhan/bandar udara

50% 80% - - -

14. Persentase cakupan

tempat pengolahan

makanan pelabuhan /

bandar udara yang

memenuhi syarat

kesehatan di lingkungan

pelabuhan/bandar udara

80% 14% - - -

15. Persentase Pelabuhan/

bandar udara Sehat

100% 100% - - -

16. Jumlah

pelabuhan/bandara/PLB

D yang memenuhi

syarat-syarat sanitasi

- - - 5 6

17. Persentase Pelabuhan/

bandar udara yang

Melakukan Pengendalian

Vektor Terpadu

100% 100% 100% - -

Page 22: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

14 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

notic

18. Jumlah

pelabuhan/bandara/PLB

D bebas vektor pada

wilayah perimeter dan

buffer area

- - - 5 6

19. Persentase Pelabuhan/

bandar udara yang

Melaksanakan Kegiatan

Deteksi Dini Penyakit

Menular Langsung

100% 100% 100% - -

20. Persentase Pelabuhan/

bandar udara yang

Melaksanakan Kegiatan

Skrining Penyakit Tidak

Menular

100% 100% - - -

21. Persentase tempat kerja

yang melaksanakan

Posbindu di wilayah

kerja KKP

- - 40% - -

22. Persentase tempat kerja

yang melaksanakan

implementasi KTR di

wilayah kerja KKP

- - 40% - -

23. Jumlah orang yang

melakukan skrining

penyakit menular

langsung

- - - 4.000 2.023

24. Persentase satker yang

memperoleh penilaian

SAKIP dengan hasil

minimal AA

100% 100% 100% - -

25. Persentase satker yang 100% 100% 100% - -

Page 23: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

15 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

ditingkatkan

sarana/prasarananya

untuk memenuhi standar

26. Jumlah dokumen

dukungan manajemen

dan tugas teknis lainnya

- - - 40 40

27. Jumlah peningkatan

kapasitas SDM bidang

P2P

- - - 17 35

28. Persentase satker yang

ditingkatkan

sarana/prasarananya

untuk memenuhi standar

- - - 99 27

Page 24: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

16 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

BAB II TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.1. Visi

Visi KKP KelasI Medan mengikuti visi Pemerintah Indonesia tahun 2015-2019

yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

berlandaskan Gotong Royong”.

2.2. Misi

Sama halnya dengan visi maka misi KKP Kelas I Medan juga mengikuti misi

Pemerintah Indonesia Tahun 2015-2019 yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasioanl yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jatidiri

sebagai negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtra;

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional;

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang

ingin diwujudkan, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan;

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi system dan penegakan

hokum yang bebas korupsi, berartabat dan terpercaya;

Page 25: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

17 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sector-sektor

strategis ekonomi domestik;

8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Program P2P mempunyai peran dan konstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa

Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui

upaya preventif dan promotif.

2.3. Tujuan

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu:

1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat;

2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat

terhadap risiko social dan financial di bidang kesehatan.

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus

kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia

kerja,maternal dan kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome),

dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai

adalah:

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup, 346

menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup;

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran

hidup;

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10.2% menjadi 8%;

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;

5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Page 26: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

18 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan

perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan,

maka indikator yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan

setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%;

2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6.80

menjadi 8.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai oleh KKP Kelas I Medan adalah

terselenggaranya pencegahan dan pengendalian penyakit secara berhasil-guna dan

berdaya-guna dalam mendukung cegah tangkal dan keluar masuknya penyakit

penyakit melalui Pelabuhan/ Bandar Udara sebesar 100%.

2.4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis yang akan dicapai oleh KKP Kelas I Medan pada tahun 2015-

2019 yaitu terkendalinya faktor risiko dan kondisi potensial dalam upaya cegah

tangkal penyakit di pelabauhan/ bandar udara dengan indikator sebagai berikut:

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan sebesar

8.742 alat angkut;

2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di

wilayah layanan KKP sebesar 83,33%;

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

sebesar 10.236 kegiatan;

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus sebesar 18 situs;

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi

wabah sebesar 3 pelabuhan/bandara;

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

sebesar 40.000 dokumen;

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

sebesar 5 pelabuhan/bandara.

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan

buffer area sebesar 5 pelabuhan/bandara.

Page 27: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

19 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung sebesar

4.000 orang;

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sebesar 40

dokumen;

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P sebesar 17 orang;

12. Jumlah pengadaan sarana prasarana sebanyak 99 unit.

Page 28: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

20 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Arah kebijakan dan strategi Rencana Aksi KKP Kelas I Medan didasarkan pada arah

kebijakan dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan 2015-2019, dan Rencana Aksi Program P2P tahun 2015-2019.

Untuk menjamin dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya kesehatan yang efektif

dan efisien maka yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di dalam

pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan upaya secara terintegrasi dalam

fokus dan lokus pembangunan kesehatan.

Arah kebijakan KKP Kelas I Medan mengacu pada arah kebijakan Program Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit yaitu:

1. Peningkatan surveilans faktor risiko epidemiologi dan penyakit

2. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko

3. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian faktor risiko

lingkungan

4. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan

5. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah termasuk yang berdimensi

Internasional

6. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pencegahan dan pengendalian

penyakit

7. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat

8. Peningkatan keterpaduan program promotif dan preventif dalam pencegahan dan

pengendalian penyakit

Strategi KKP Kelas I Medan disusun sebagai jalinan strategi dan tahapan-tahapan

pencapaian tujuan Kementerian Kesehatan, dimana tujuan ini diarahkan dalam rangka

pencapaian visi dan misi Pemerintah. Dalam rangka meningkatkan Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit strategi yang digunakan adalah:

Page 29: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

21 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

a. Peningkatan sistem surveilans faktor risiko dan kemampuan SDM surveilans

epidemiologi;

b. Melaksanakan respon cepat, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB,

RHA terhadap Bencana dan kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat (PHEIC);

c. Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan, penanggulangan penyakit menular,

dibutuhkan strategi innovative dengan memberikan otoritas pada petugas

kesehatan masyarakat (Public Health Officers), terutama hak akses pengamatan

faktor risiko dan penyakit dan penentuan langkah penanggulangannya;

d. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya pengendalian penyakit

melalui community base surveillance berbasis masyarakat untuk melakukan

pengamatan terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan

melaporkannya kepada petugas kesehatan agar dapat dilakukan respon dini

sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi;

e. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian penyakit menular

seperti tenaga epidemiologi, sanitasi dan laboratorium;

f. Peningkatan peran daerah khususnya kabupaten/ kota yang menjadi daerah pintu

masuk negara dalam mendukung implementasi International Health Regulation

(IHR) untuk upaya cegah tangkal terhadap masuk dan keluarnya penyakit yang

berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat;

g. Menjamin ketersediaan obat dan vaksin serta alat diagnostic cepat untuk

pengendalian penyakit menular secara cepat.

h. Peningkatan cakupan deteksi dini faktor risiko PTM secaara proaktif mengunjungi

masyarakat;

i. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perepatan pengendalian faktor risiko

PTM;

j. Peningkatan dayaguna kemitraan/ jejaring kerja;

k. Peningkatan SDM kesehatan pelaksana program PTM;

l. Peningkatan cakupan TPM sehat;

m. Peningkatan cakupan TTU sehat;

n. Mewujudkan pelabuhan/ bandar udara sehat;

o. Meningkatkan pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik;

p. Penguatan kemampuan pendanaan.

Page 30: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

22 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN

Memperhatikan Rencana Strategis kementerian Kesehatan, Rencana Aksi Program

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, tujuan, arah kebijakan dan strategi

KKP Kelas I Medan, maka disusunlah target kinerja dan kerangka pendanaan tahun

2015-2019.

4.1 Target Kinerja

Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur secara

berkala dan dievaluasi pada setiap akhir tahun. Untuk mencapai target tersebut,

maka kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

A. Surveilans dan Karantina Kesehatan

Sasaran kegiatan ini adalah menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans dan karantina

kesehatan dengan indikator sebagai berikut:

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan sebesar

8.742 alat angkut;

2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di

wilayah layanan KKP sebesar 83,33%;

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakit sebesar 10.236 kegiatan;

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus sebesar 18 situs;

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi

wabah sebesar 3 pelabuhan/bandara;

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

sebesar 40.000 dokumen;

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

sebesar 5 pelabuhan/bandara.

Page 31: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

23 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

B. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pencegahan dan pengendalian

penyakit tular vektor dan zoonotik dengan indikator sebagai berikut:

1. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan

buffer area sebesar 5 pelabuhan/bandara.

C. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Sasaran kegiatan ini adalah menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat

penyakit menular langsung dengan indikator sebagai berikut:

1. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung sebesar

4.000 orang;

D. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit dengan indikator sebagai berikut:

1. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sebesar 40

dokumen;

2. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P sebesar 17 orang;

3. Jumlah pengadaan sarana prasarana sebanyak 99 unit.

4.2 Kerangka Pendanaan

Kerangka pendanaan Kementerian Kesehatan meliputi peningkatan pendanaan

dan efektifitas pendanaan. Peningkatan pendanaan kesehatan dilakukan melalui

peningkatan proporsi anggaran kesehatan secara signifikan sehingga mencapai

5% dari APBN pada tahun 2019.

Pendanaan Program P2P pada umumnya dan KKP Kelas I Medan pada khususnya

diarahkan memenuhi kebutuhan pembiayaan (anggaran) untuk mencapai target

indikator program P2P yang ditetapkan. Pengalokasian aggaran dilakukan dengan

Page 32: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

24 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

memperhatikan kewajiban dan kewenangan serta memperhatikan asas efektifitas

dan efisiensi pengganggaran.

Sumber pendanaan KKP Kelas I Medan dalam kurun waktu 5 tahun mendatang

masih tertumpu pada APBN (Rupiah Murni) disertai dengan optimalisasi

pemanfaatan anggaran bersumber PNBP.

Page 33: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

25 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

BAB V

PEMANTAUAN, PENILAIAN, PELAPORAN

Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses

kegiatan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan segera

agar dapat dicegah kemungkinan adanya penyimpangan ataupun ketidaksesuaian

yang berpotensi mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan pencapaian tujuan

dan sasaran. Untuk itu, pemantauan diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan

pelayanan, kualitas pengelolaan, permasalahan yang terjadi serta dampak yang

ditimbulkannya.

Penilaian rencana aksi kegiatan KKP Kelas I Medan bertujuan untuk menilai

keberhasilan penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian penyakit. Penilaian

dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap hasil yang dicapai

dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan keputusan

apakah suatu program atau kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan atau

diperkuat. Untuk itu penilaian diarahkan guna mengkaji efektivitas dan efisiensi

pengelolaan program.

Penilaian kinerja program pencegahan dan pengendalian penyakit dilaksanakan

berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Page 34: KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

26 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III

BAB VI P E N U T U P

Rencana aksi program kegiatan KKP Kelas I Medan dalam periode waktu 2015-

2019 Revisi III disusun sebagai wujud operasionalisasi Rencana Strategis

kementerian Kesehatan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Selain

itu, untuk menjawab dan memfokuskan upaya pencegahan dan pengendalian

penyakit dalam menghadapi tantangan strategis di masa depan dan merupakan

acuan dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan

penilaian dalam kurun waktu 5 tahun.

Diharapkan melalui penyusunan rencana aksi kegiatan ini, upaya pencegahan dan

pengendalian penyakit memberikan kontribusi yang bermakna dalam

pembangunan kesehatan khususnya untuk menurunkan angka kematian, kesakitan

dan kecacatan akibat penyakit serta pencapaian sasaran program berdasarkan

komitmen nasional dan global.