KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal...
Transcript of KATA PENGANTAR · 2020. 2. 27. · Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal...
i | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Medan Revisi III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Revisi III Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Medan.
Dalam rangka memberikan arah kebijakan pembangunan kesehatan telah
ditetapkan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Revisi sebagai acuan bagi Kementerian Kesehatan dalam penyelenggaraan
program pembangunan di bidang kesehatan. Mengacu pada Renstra Kementerian
Kesehatan tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan (KKP) Kelas I
Medan sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan menyusun Rencana
Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019 Revisi III.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Tahun 2015-
2019 Revisi III ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya kepada kita semua.
Medan, 31 Januari 2018
Kepala,
Priagung Adhi Bawono
NIP. 196509191988031001
ii | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Medan Revisi III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................................... iii
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR NOMOR : HK.02.04/1.1/5086/2018 TENTANG RENCANA AKSI KEGIATAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I
MEDAN TAHUN 2015-2019 Revisi III ............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2. Gambaran Umum ......................................................................................................... 3
BAB II TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ............................................................................ 16
2.1. Visi ..................................................................................................................................... 16
2.2. Misi .................................................................................................................................... 16
2.3. Tujuan .............................................................................................................................. 17
2.4. Sasaran Strategis.......................................................................................................... 18
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS ............................................................................ 20
BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN .................................................. 22
4.1. Target Kinerja ............................................................................................................... 22
4.2. Kerangka Pendanaan ................................................................................................. 23
BAB V PEMANTAUAN, PENILAIAN, PELAPORAN ................................................................ 25
BAB VI PENUTUP ................................................................................................................................. 26
LAMPIRAN
iii | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Medan Revisi III
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pengukuran Pencapaian Indikator Kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Medan TA. 2010 - 2014 ................................................................. 9
Tabel 1.2 Alokasi dan Realisasi Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Medan TA. 2010 - 2014 ............................................................................................................. 11
Tabel 1.3 Target Tahunan Indikator Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Medan TA. 2015 - 2019 ............................................................................................................. 11
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN
Jalan Veteran No. 219 Belawan, Medan 20411
Telp : (061) 6941343, Faximile : (061) 6940718
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN
NOMOR : HK.02.04/1.1/5086/2018
TENTANG
RENCANA AKSI KEGIATAN
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN
TAHUN 2015-2019 REVISI III
KEPALA
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN
Menimbang : a.
b.
c.
d.
bahwa dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan nasional di bidang kesehatan sesuai
amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, perlu disusun Rencana Aksi Kegiatan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Revisi
III;
bahwa perkembangan kebijakan dalam upaya
Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan
masyarakat dengan derajat kesehatan setinggi-
tingginya, maka diperlukan tujuan, kebijakan dan
strategi dalam Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan 2015-2019, yang dijabarkan dalam
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Medan 2015-2019 Revisi III;
bahwa rencana aksi kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b telah disusun
sebagai satu dokumen perencanaan indikatif yang
memuat program-program pembangunan
kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,
perlu menetapkan Keputusan Kepala Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan tentang
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Medan Tahun 2015-2019 Revisi
III.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN
Jalan Veteran No. 219 Belawan, Medan 20411
Telp : (061) 6941343, Faximile : (061) 6940718
Mengingat :
1.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4700);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Negara
Republik Indonesia;
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan
Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014;
6.
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
7.
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
741);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
2348/MENKES/PER/XI/2011;
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN
Jalan Veteran No. 219 Belawan, Medan 20411
Telp : (061) 6941343, Faximile : (061) 6940718
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
KELAS I MEDAN TENTANG RENCANA AKSI KEGIATAN
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN
TAHUN 2015-2019 REVISI III.
Kedua : Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuahan Kelas I
Medan Tahun 2015-2019 Revisi III tercantum dalam Lampiran
I sampai dengan Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
Ketiga : Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuahan Kelas I
Medan Tahun 2015-2019 Revisi III sebagaimana dimaksud
dalam diktum kesatu digunakan sebagai acuan bagi Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan dalam perencanaan
tahunan dan penyelenggaraan program pembangunan
kesehatan.
Keempat :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 31 Desember 2018
Kepala KKP Kelas I Medan,
Priagung Adhi Bawono
NIP. 196509191988031001
1 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN NOMOR : HK.02.04/1.1/5086/2018
TENTANG
RENCANA AKSI KEGIATAN
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I
MEDAN TAHUN 2015-2019 REVISI III
RENCANA AKSI KEGIATAN
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDANTAHUN 2015-2019 REVISI III
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong royong merupakan Visi dari Presiden Republik Indonesia
untuk periode 2015-2019. Untuk mewujudkan visi tersebut, dirumuskan 7 (tujuh)
misi pembangunan, yang menjadi arah dan landasan pembangunan kesehatan
sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28 huruf H
ayat 1 mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal dan mendapalkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”
Pembangunan bidang kesehatan diarahkan agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai prasyarat agar mereka dapat hidup
lebih produktif dalam kehidupan dan penghidupannya. Dengan demikian
masyarakat akan memperoleh keadilan dan kemandirian guna mewujudkan hidup
sehat, mandiri dan berkeadilan.
Pembangunan kesehatan diwujudkan dalam program-program yang merupakan
prioritas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan dengan
mempertimbangkan komitmen internasional, regional dan kearifan lokal.
2 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
Dalam Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah pada periode 2015-
2019, dititik beratkan pada upaya mewujudkan Nusantara Sehat dengan
meningkatkan kemampuan negara dan masyarakat secara terintegrasi dengan
mengutamakan kemampuan sumber daya sendiri berbasis budaya bangsa. Program-
program yang akan dilaksanakan difokuskan guna mengatasi permasalahan
kesehatan masyarakat seperti gizi masyarakat, penyakit menular, penyakit tidak
menular serta pengendalian faktor risikonya.
Salah satu program utama adalah Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
dengan tujuan meningkatkan kemampuan masyarakat agar terlindungi dari penyakit
menular, penyakit tidak menular dan faktor risikonya melalui perbaikan kualitas
lingkungan dan pembudayaan hidup bersih dan sehat.
Pengendalian penyakit menular diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan terhadap penyakit menular
langsung, penyakit bersumber binatang, penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi, dan melakukan upaya penanggulangan terhadap penyakit menular
potensial wabah, upaya kekarantinaan kesehatan serta upaya penanggulangan
penyakit menular dalam kondisi matra.
Pengendalian penyakit tidak menular diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
pencegahan, pengendalian, dan penanganan faktor risiko yang berkenaan dengan
gaya hidup sehat seperti pola makan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok serta
kebiasaan berolah raga.
Sasaran fungsional Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit diarahkan untuk
menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit dengan strategi
reduksi - eliminasi – eradikasi. Sedangkan sasaran operasional dilaksanakan pada
wilayah provinsi, kabupaten/kota, dan pintu masuk negara baik melalui pelabuhan,
bandar udara serta lintas batas darat negara.
Pokok-pokok kegiatan dalam Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
meliputi Peningkatan kinerja surveilans kesehatan, pencegahan penyebaran penyakit,
3 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
pemberantasan, pengendalian faktor risiko, dan melaksanakan komunikasi, informasi
dan edukasi penyelenggaraan Program P2P.
Sesuai dengan RPJMN 2015-2019 dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-
2019, dalam Rencana Aksi Program P2P disusun indikator kinerja Program guna
memperoleh gambaran tentang jangkauan pelayanan program, kualitas pengelolaan
program, permasalahan yang dihadapi serta dampak yang terjadi.
Diharapkan dengan pengelolaan program yang baik dan benar, koordinasi dan
komunikasi yang dinamis secara lintas sektor dan lintas program, kemampuan
informasi dan edukasi yang baik serta didukung oleh regulasi sebagai NSPK dapat
terwujud tujuan dan sasaran program yang ditetapkan.
Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 yang telah ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.02.02/Menkes/52/2015, merupakan
dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian
Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun
waktu 2015 -2019, maka dalam pelaksanaannya perlu dijabarkan lebih lanjut ke
dalam suatu Rencana Aksi Program (RAP) pada unit organisasi Eselon I dan
Rancana Aksi Kegiatan (RAK) pada unit organisasi setingkat eselon II sesuai
dengan tugas Pokok dan fungsinya.
1.2. Gambaran Umum
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan 2015-
2019 merupakan kelanjutan dari Rencana Aksi Kegiatan sebelumnya dengan
beberapa perubahan skala prioritas sasaran, peningkatan kemampuan,
aksesibilitas, dan percepatan terhadap beberapa sasaran program.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
4 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh KKP Kelas I Medan difokuskan
kepada pembangunan kesehatan di pelabuhan dan bandar udara sebagai wilayah
kerjanya.
Pembangunan kesehatan di wilayah pelabuhan dan bandar udara adalah
merupakan bagian dari pembangunan kesehatan nasional. Pada saat ini pelabuhan
tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuk barang, jasa dan manusia akan
tetapi sudah berkembang lebih jauh menjadi sentra-sentra industri, maupun
fasilitas kepariwisataan yang menyerap dan mendatangkan turis, baik domestik
maupun manca negara dalam jumlah besar.
Seiring dengan Revisi International Health Regulation (IHR) Tahun 2005 yang
diberlakukan 15 Juni 2007 dengan perhatian kepada Public Health Emergency of
International Concern/PHEIC (masalah kedaruratan kesehatan masyarakat yang
menjadi perhatian global) memberikan perhatian khusus untuk wilayah
pelabuhan dengan menetapkan persyaratan kapasitas inti bagi bandar udara,
pelabuhan dan perlintasan darat agar setiap saat:
1. Menyediakan akses pada pelayanan kesehatan yang memadai termasuk
fasilitas diagnostik di lokasi yang dekat sehingga memungkinkan dilakukan
penilaian cepat dan perawatan bagi pelaku perjalanan yang sakit dengan
dukungan SDM, peralatan dan lingkungan kerja yang memadai;
2. Menyediakan akses sarana dan SDM untuk rujukan pelaku perjalanan yang
sakit ke fasilitas kesehatan yang memadai;
3. Menyediakan personel yang terlatih untuk pemeriksaan alat angkut;
4. Menjamin lingkungan yang aman bagi para pelaku perjalanan yang
menggunakan fasilitas di pintu masuk seperti sarana air bersih, air minum,
tempat makanan, fasilitas catering pesawat udara, toilet umum, fasilitas
pembuangan sampah cair dan padat yang memadai, dan area berpotensi
risiko lainnya, dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala;
5. Mempersiapkan personel terlatih dalam program pengendalian vektor dan
reservoir di dalam dan di sekitar pintu masuk.
Selanjutnya IHR juga mempersyaratkan agar pelabuhan dapat merespons kejadian
yang dapat menimbulkan PHEIC dengan kapasitasnya :
5 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
1. Menyediakan tim respon emergensi kesehatan masyarakat yang memadai
dengan memantapkan rencana kontingensi emergensi kesehatan masyarakat,
termasuk menunjuk koordinator dan kontak person di pintu masuk, layanan
kesehatan masyarakat dan instansi pendukung;
2. Melakukan penilaian dan perawatan bagi pelaku perjalanan yang sakit serta
bekerjasama dengan karantina hewan dalam penanganan hewan yang
terjangkit;
3. Menyediakan ruangan yang memadai, dan dipisahkan dari pelaku perjalanan
lain, untuk mewawancarai orang yang terjangkit atau tersangka;
4. Menyediakan sarana diagnostik dan bila perlu karantina terhadap pelaku
perjalanan yang diduga yang lokasinya jauh dari pintu masuk;
5. Menerapkan tindakan yang direkomendasikan untuk hapus serangga, hapus
tikus, hapus hama, dekontaminasi atau penanganan bagasi, kargo, peti kemas,
alat angkut, barang dan paket pos, di lokasi khusus yang ditetapkan;
6. Melakukan pengawasan masuk dan keluarnya pelaku perjalanan;
7. Menyediakan akses dan sarana rujukan yang dilakukan oleh personel yang
terlatih yang dilengkapi alat pelindung diri dalam melakukan rujukan
terhadap orang dalam perjalanan yang diduga atau tertular penyakit menular.
Merujuk pada amanah Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan IHR tahun
2005, banyak masalah yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan antara lain:
1. Jejaring surveilans epidemiologi masih lemah
Belum adanya pedoman sistem surveilans epidemiologi di KKP, hubungan
yang belum optimal antar KKP, antara KKP dengan sarana pelayanan
kesehatan, antara KKP dengan Dinas Kesehatan, serta antara KKP dengan
instansi lainnya di wilayah pelabuhan dan sekitarnya serta belum adanya
kemampuan melakukan penelitian epidemiologi.
2. Koordinasi Lintas Sektor/Stakeholder
Masih perlunya ditingkatkan koordinasi dengan lintas sektor/stakeholder di
pintu masuk negara terhadap program kesehatan pelabuhan sehingga ada
beberapa kegiatan program yang belum berjalan sebagaimana mestinya,
seperti OMKABA.
6 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
3. Core Capacities (Penilaian IHR)
Core Capacities yang belum terpenuhi sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam IHR 2005, terutama pada coordination and comunication
dan sarana dan prasarana pendukung untuk pelayanan kesehatan di pintu
masuk negara.
4. Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan
a. Masih belum optimalnya fungsi pelaksanaan pemberian sertifikat
kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika, Alat Kesehatan, dan Bahan Adiktif
(OMKABA) ekspor dan pengawasan persyaratan dokumen kesehatan
OMKABA impor (hal ini terkendala akibat adanya MoU antara Ditjen Bea
Cukai dan Badan POM dalam pengawasan OMKABA di pintu masuk
negara).
b. Belum semua tupoksi dapat dijalankan karena sarana dan prasarana
belum lengkap seperti laboratorium standar, alat pengukur kadar debu,
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), peningkatan kemampuan
petugas mengenai radiasi dan limbah B3.
5. Kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten masih terbatas
Dalam pelaksanaan IHR 2005 sangat menuntut kemampuan dan keterampilan
petugas dalam mengerjakan tugas-tugas rutin maupun khusus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Kebutuhan pelatihan teknis belum optimal
dalam rangka penanggulangan PHEIC dan faktor risikonya baik di induk
maupun wilayah kerja KKP Kelas I Medan.
6. Kesadaran Pengguna Jasa
Kurangnya kesadaran pengguna jasa akan dampak bila terjadi PHEIC.
7. Koordinasi antar jejaring belum optimal
Masih belum optimalnya koordinasi dengan jejaring (lintas sektor) dalam
rangka pengendalian faktor risiko penyakit PHEIC di pintu masuk negara dan
pelaksanaan surveilans epidemiologi bidang-bidang yang ada di KKP Kelas I
Medan.
8. Ketidaktertiban administrasi
Meliputi masalah pencatatan, pelaporan, pengarsipan dokumen kegiatan
pelayanan yang masih kurang tertib, teratur dan terarah.
7 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
9. Sarana dan Prasarana
Masih kurangnya sarana dan prasarana di KKP Kelas I Medan, seperti :
a. Alat deteksi;
b. obat-obatan yang dibutuhkan serta vaksin yang belum lengkap serta tidak
adanya pemeriksaan cepat (rapid test) untuk penyakit potensial PHEIC;
c. laboratorium yang masih belum memadai untuk kegiatan pemeriksaan
dan penelitian kualitas lingkungan, vektor dan binatang penular penyakit
sehingga perlu peningkatan peralatan untuk menunjang kegiatan di
laboratorium;
d. sarana dan prasarana pengawasan faktor risiko di pintu masuk negara;
e. masih ada wilayah kerja yang belum memiliki gedung kantor sendiri yaitu
Wilayah Kerja Kuala Tanjung, Wilayah Kerja Gunung Sitoli, dan Wilayah
Kerja Pangkalansusu.
10. Norma, Stantard, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dari Instansi Pusat
Kurangnya norma, standard, prosedur dan kriteria (NSPK) dari instansi pusat
(Kementerian Kesehatan).
Bila dilihat dari kelembagaan berdasarkan Permenkes Nomor 356 Tahun 2008
dan perubahan Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya
disebut KKP adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan tugas melaksanakan pencegahan
masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi,
kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,
pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit
yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi
di wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Di dalam Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 dan Permenkes Nomor 2348 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa KKP
terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Pengendalian Karantina & Surveilans
Epidemiologi, Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan, Bidang Upaya Kesehatan
dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Fungsional dan Instalasi.
8 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
Adapun ruang lingkup tugas masing-masing Bagian/Bidang di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Medan berdasarkan Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 dan
Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, pelaporan, urusan tata
usaha, keuangan, penyelenggaraan pelatihan, kepegawaian, serta
perlengkapan dan rumah tangga;
2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai
tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di
bidang kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit dan penyakit
potensial wabah serta penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali,
pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja,
kemitraan, kajian, serta pengembangan teknologi, pendidikan dan pelatihan
bidang kekarantinaan di wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara;
3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan, pemantauan, dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang
pengendalian vektor dan dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi
lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi,
serta pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan di
wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
4. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang pelayanan
kesehatan terbatas, kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra,
vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan
teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang upaya kesehatan pelabuhan
di wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan sesuai Permenkes Nomor 356 Tahun
2008 dan Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011 memiliki 7 wilayah kerja yaitu:
Polonia, Tanjung Balai, Kuala Tanjung, Pangkalansusu, Sibolga, Gunung Sitoli dan
Pantai Cermin. Namun sampai saat ini wilayah kerja Pantai Cermin belum
beroperasi. Sehubungan dengan sudah berpindahnya operasional Bandar udara
9 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
Polonia ke Bandar udara Kualanamu, sehingga diperlukan adanya perubahan
Permenkes di atas.
Pembangunan kesehatan juga harus didukung oleh sumber daya manusia yang
handal. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan memiliki SDM sebayak 124
(seratus dua puluh empat) orang pada Tahun 2015 dengan rincian 50 orang laki-
laki dan 74 orang perempuan. Bila dilihat dari latar belakang pendidikan ada 16
orang S2, 23 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 3 orang Ners, 1 orang
apoteker, 36 orang S1 Kesehatan, 3 orang S1 Non Kesehatan, 28 orang D3
Kesehatan, 1 orang D3 Non Kesehatan, 8 orang SMA, 2 orang SMP dan 2 orang SD.
Sarana dan prasarana juga sangat diperlukan guna mendukung pelaksanaan
pembangunan kesehatan berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak.
Selama periode pembangunan tahun 2010-2014 pencapaian indikator kinerja
yang berhasil dicapai adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1. Pengukuran Pencapaian Indikator Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Medan TA. 2010 - 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014
1. Meningkatnya pembinaan di bidang surveilans, imunisasi, karantina dan kesehatan matra
2. Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang
3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular
a. Persentase faktor risiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu negara
100 90 100 99,16
b. Persentase terlaksananya penanggulangan faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra
70 73,3 100
c. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan
99,8 100 100
d. Persentase bebas vektor penular penyakit di perimeter area (House Index = 0) dan buffer area
90 99,5 97 99,99
10 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014
langsung 4. Menurunnya
angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular, meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
5. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan
6. Meningkatnya dukungan manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(House Index <1) di lingkungan pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas darat
e. Persentase setiap kejadian PHEIC di wilayah episenter pandemi dilakukan tindakan karantina ≤ 24 jam setelah ditetapkan oleh pemerintah
-
f. Persentase kualitas air minum pelabuhan/bandar udara/ pos lintas batas darat/alat angkut yang memenuhi syarat
60 83 80 100
g. Persentase kawasan pelabuhan/bandar udara/pos lintas batas darat yang telah melaksanakan kawasan pelabuhan/bandar udara/ pos lintas batas darat/alat angkut sehat
14 85 100
h. Persentase cakupan tempat-tempat umum pelabuhan/bandar udara/ pos lintas batas darat yang memenuhi syarat kesehatan
90 98,07 98
i. Persentase cakupan tempat pengolahan makanan pelabuhan/bandar udara/ pos lintas batas darat/alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan
91,6 82,98 83
11 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
Pendanaan kegiatan secara keseluruhan selama tahun 2010 - 2014 dialokasikan dalam
rangka untuk mencapai indikator kinerja KKP Kelas I Medan, bersumber dari APBN
dengan sumber dana rupiah murni (RM) dan PNBP. Alokasi dan realisasi anggaran
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan selama Tahun Anggaran 2010 - 2014 adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.2. Alokasi dan Realisasi Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan TA.
2010 - 2014
Tahun Pagu
(Rp)
Realisasi
(Rp)%
2010 9,745,145,000 8,287,513,645 85.04%
2011 9,513,058,000 8,662,490,135 91.06%
2012 9,870,160,000 9,220,385,497 93.42%
2013 14,109,598,000 13,008,404,428 92.20%
2014 16,673,054,000 15,182,138,980 91.06%
Target tahunan indikator kinerja untuk periode pembangunan tahun 2015-2019
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3. Target Tahunan Indikator Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan
TA. 2015 – 2019
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target
2015 2016 2017 2018 2019
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk
1. Persentase sinyal
kewaspadaan dalam
sistem kewaspadaan dini
yang direspon
100% - - - -
2. Persentase alat angkut
yang diperiksa sesuai
dengan standar
kekarantinaan kesehatan
100% 100% 100% - -
3. Jumlah alat angkut sesuai
dengan standar
kekarantinaan kesehatan
- - - 8.742 13.957
12 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
mencegah terjadinya KLB
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic
3. Menurunnya penyakit menular langsung
4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5. Meningkatnya pencegaha
4. Persentase respon Sinyal
Kewaspadaan Dini
(SKD), KLB dan bencana
di wilayah layanan KKP
- - - 83,3% 83,3%
5. Persentase upaya
pengendalian faktor
risiko pada
pelabuhan/bandara
dengan kondisi matra
90% - - - -
6. Persentase rencana
kontijensi kedaruratan
kesehatan masyarakat di
pintu masuk
100% - - - -
7. Persentase Pelabuhan/
bandar udara yang
melaksanakan kegiatan
deteksi dini dan respon
KKM dalam rangka
kekarantinaan kesehatan
100% 100% - - -
8. Jumlah deteksi dini
dalam rangka cegah
tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
- - - 10.236 9.667
9. Jumlah pelayanan
kesehatan pada situasi
khusus
- - - 18 18
10. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLB
D yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan
kedaruratan kesehatan
- - - 3 4
13 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
n dan pengendalian penyakit tular vector dan zoo
masyarakat yang
berpotensi wabah
11. Jumlah sertifikat/surat
ijin layanan kesehatan
lintas wilayah yang
diterbitkan
- - - 40.000 26.552
12. Persentase pengawasan
kualitas air minum di
lingkungan
pelabuhan/bandar udara
30% 35% - - -
13. Persentase tempat -
tempat umum yang
memenuhi syarat
kesehatan di lingkungan
pelabuhan/bandar udara
50% 80% - - -
14. Persentase cakupan
tempat pengolahan
makanan pelabuhan /
bandar udara yang
memenuhi syarat
kesehatan di lingkungan
pelabuhan/bandar udara
80% 14% - - -
15. Persentase Pelabuhan/
bandar udara Sehat
100% 100% - - -
16. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLB
D yang memenuhi
syarat-syarat sanitasi
- - - 5 6
17. Persentase Pelabuhan/
bandar udara yang
Melakukan Pengendalian
Vektor Terpadu
100% 100% 100% - -
14 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
notic
18. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLB
D bebas vektor pada
wilayah perimeter dan
buffer area
- - - 5 6
19. Persentase Pelabuhan/
bandar udara yang
Melaksanakan Kegiatan
Deteksi Dini Penyakit
Menular Langsung
100% 100% 100% - -
20. Persentase Pelabuhan/
bandar udara yang
Melaksanakan Kegiatan
Skrining Penyakit Tidak
Menular
100% 100% - - -
21. Persentase tempat kerja
yang melaksanakan
Posbindu di wilayah
kerja KKP
- - 40% - -
22. Persentase tempat kerja
yang melaksanakan
implementasi KTR di
wilayah kerja KKP
- - 40% - -
23. Jumlah orang yang
melakukan skrining
penyakit menular
langsung
- - - 4.000 2.023
24. Persentase satker yang
memperoleh penilaian
SAKIP dengan hasil
minimal AA
100% 100% 100% - -
25. Persentase satker yang 100% 100% 100% - -
15 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
ditingkatkan
sarana/prasarananya
untuk memenuhi standar
26. Jumlah dokumen
dukungan manajemen
dan tugas teknis lainnya
- - - 40 40
27. Jumlah peningkatan
kapasitas SDM bidang
P2P
- - - 17 35
28. Persentase satker yang
ditingkatkan
sarana/prasarananya
untuk memenuhi standar
- - - 99 27
16 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
BAB II TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
2.1. Visi
Visi KKP KelasI Medan mengikuti visi Pemerintah Indonesia tahun 2015-2019
yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
berlandaskan Gotong Royong”.
2.2. Misi
Sama halnya dengan visi maka misi KKP Kelas I Medan juga mengikuti misi
Pemerintah Indonesia Tahun 2015-2019 yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasioanl yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jatidiri
sebagai negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtra;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional;
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang
ingin diwujudkan, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi system dan penegakan
hokum yang bebas korupsi, berartabat dan terpercaya;
17 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sector-sektor
strategis ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa;
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Program P2P mempunyai peran dan konstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa
Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui
upaya preventif dan promotif.
2.3. Tujuan
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu:
1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat;
2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat
terhadap risiko social dan financial di bidang kesehatan.
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus
kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia
kerja,maternal dan kelompok lansia.
Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome),
dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai
adalah:
1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup, 346
menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup;
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran
hidup;
3. Menurunnya persentase BBLR dari 10.2% menjadi 8%;
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
18 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan,
maka indikator yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan
setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%;
2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6.80
menjadi 8.
Sedangkan tujuan yang akan dicapai oleh KKP Kelas I Medan adalah
terselenggaranya pencegahan dan pengendalian penyakit secara berhasil-guna dan
berdaya-guna dalam mendukung cegah tangkal dan keluar masuknya penyakit
penyakit melalui Pelabuhan/ Bandar Udara sebesar 100%.
2.4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis yang akan dicapai oleh KKP Kelas I Medan pada tahun 2015-
2019 yaitu terkendalinya faktor risiko dan kondisi potensial dalam upaya cegah
tangkal penyakit di pelabauhan/ bandar udara dengan indikator sebagai berikut:
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan sebesar
8.742 alat angkut;
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di
wilayah layanan KKP sebesar 83,33%;
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
sebesar 10.236 kegiatan;
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus sebesar 18 situs;
5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah sebesar 3 pelabuhan/bandara;
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
sebesar 40.000 dokumen;
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
sebesar 5 pelabuhan/bandara.
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan
buffer area sebesar 5 pelabuhan/bandara.
19 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung sebesar
4.000 orang;
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sebesar 40
dokumen;
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P sebesar 17 orang;
12. Jumlah pengadaan sarana prasarana sebanyak 99 unit.
20 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Arah kebijakan dan strategi Rencana Aksi KKP Kelas I Medan didasarkan pada arah
kebijakan dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan 2015-2019, dan Rencana Aksi Program P2P tahun 2015-2019.
Untuk menjamin dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya kesehatan yang efektif
dan efisien maka yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di dalam
pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan upaya secara terintegrasi dalam
fokus dan lokus pembangunan kesehatan.
Arah kebijakan KKP Kelas I Medan mengacu pada arah kebijakan Program Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit yaitu:
1. Peningkatan surveilans faktor risiko epidemiologi dan penyakit
2. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko
3. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian faktor risiko
lingkungan
4. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan
5. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah termasuk yang berdimensi
Internasional
6. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pencegahan dan pengendalian
penyakit
7. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat
8. Peningkatan keterpaduan program promotif dan preventif dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit
Strategi KKP Kelas I Medan disusun sebagai jalinan strategi dan tahapan-tahapan
pencapaian tujuan Kementerian Kesehatan, dimana tujuan ini diarahkan dalam rangka
pencapaian visi dan misi Pemerintah. Dalam rangka meningkatkan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit strategi yang digunakan adalah:
21 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
a. Peningkatan sistem surveilans faktor risiko dan kemampuan SDM surveilans
epidemiologi;
b. Melaksanakan respon cepat, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB,
RHA terhadap Bencana dan kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat (PHEIC);
c. Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan, penanggulangan penyakit menular,
dibutuhkan strategi innovative dengan memberikan otoritas pada petugas
kesehatan masyarakat (Public Health Officers), terutama hak akses pengamatan
faktor risiko dan penyakit dan penentuan langkah penanggulangannya;
d. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya pengendalian penyakit
melalui community base surveillance berbasis masyarakat untuk melakukan
pengamatan terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan
melaporkannya kepada petugas kesehatan agar dapat dilakukan respon dini
sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi;
e. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian penyakit menular
seperti tenaga epidemiologi, sanitasi dan laboratorium;
f. Peningkatan peran daerah khususnya kabupaten/ kota yang menjadi daerah pintu
masuk negara dalam mendukung implementasi International Health Regulation
(IHR) untuk upaya cegah tangkal terhadap masuk dan keluarnya penyakit yang
berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat;
g. Menjamin ketersediaan obat dan vaksin serta alat diagnostic cepat untuk
pengendalian penyakit menular secara cepat.
h. Peningkatan cakupan deteksi dini faktor risiko PTM secaara proaktif mengunjungi
masyarakat;
i. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perepatan pengendalian faktor risiko
PTM;
j. Peningkatan dayaguna kemitraan/ jejaring kerja;
k. Peningkatan SDM kesehatan pelaksana program PTM;
l. Peningkatan cakupan TPM sehat;
m. Peningkatan cakupan TTU sehat;
n. Mewujudkan pelabuhan/ bandar udara sehat;
o. Meningkatkan pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik;
p. Penguatan kemampuan pendanaan.
22 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN
Memperhatikan Rencana Strategis kementerian Kesehatan, Rencana Aksi Program
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, tujuan, arah kebijakan dan strategi
KKP Kelas I Medan, maka disusunlah target kinerja dan kerangka pendanaan tahun
2015-2019.
4.1 Target Kinerja
Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur secara
berkala dan dievaluasi pada setiap akhir tahun. Untuk mencapai target tersebut,
maka kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
A. Surveilans dan Karantina Kesehatan
Sasaran kegiatan ini adalah menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans dan karantina
kesehatan dengan indikator sebagai berikut:
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan sebesar
8.742 alat angkut;
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di
wilayah layanan KKP sebesar 83,33%;
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakit sebesar 10.236 kegiatan;
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus sebesar 18 situs;
5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah sebesar 3 pelabuhan/bandara;
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
sebesar 40.000 dokumen;
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
sebesar 5 pelabuhan/bandara.
23 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
B. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pencegahan dan pengendalian
penyakit tular vektor dan zoonotik dengan indikator sebagai berikut:
1. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan
buffer area sebesar 5 pelabuhan/bandara.
C. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Sasaran kegiatan ini adalah menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit menular langsung dengan indikator sebagai berikut:
1. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung sebesar
4.000 orang;
D. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit dengan indikator sebagai berikut:
1. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sebesar 40
dokumen;
2. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P sebesar 17 orang;
3. Jumlah pengadaan sarana prasarana sebanyak 99 unit.
4.2 Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan Kementerian Kesehatan meliputi peningkatan pendanaan
dan efektifitas pendanaan. Peningkatan pendanaan kesehatan dilakukan melalui
peningkatan proporsi anggaran kesehatan secara signifikan sehingga mencapai
5% dari APBN pada tahun 2019.
Pendanaan Program P2P pada umumnya dan KKP Kelas I Medan pada khususnya
diarahkan memenuhi kebutuhan pembiayaan (anggaran) untuk mencapai target
indikator program P2P yang ditetapkan. Pengalokasian aggaran dilakukan dengan
24 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
memperhatikan kewajiban dan kewenangan serta memperhatikan asas efektifitas
dan efisiensi pengganggaran.
Sumber pendanaan KKP Kelas I Medan dalam kurun waktu 5 tahun mendatang
masih tertumpu pada APBN (Rupiah Murni) disertai dengan optimalisasi
pemanfaatan anggaran bersumber PNBP.
25 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
BAB V
PEMANTAUAN, PENILAIAN, PELAPORAN
Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses
kegiatan agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan segera
agar dapat dicegah kemungkinan adanya penyimpangan ataupun ketidaksesuaian
yang berpotensi mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran. Untuk itu, pemantauan diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan
pelayanan, kualitas pengelolaan, permasalahan yang terjadi serta dampak yang
ditimbulkannya.
Penilaian rencana aksi kegiatan KKP Kelas I Medan bertujuan untuk menilai
keberhasilan penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian penyakit. Penilaian
dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap hasil yang dicapai
dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan keputusan
apakah suatu program atau kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan atau
diperkuat. Untuk itu penilaian diarahkan guna mengkaji efektivitas dan efisiensi
pengelolaan program.
Penilaian kinerja program pencegahan dan pengendalian penyakit dilaksanakan
berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
26 | Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas I Tahun 2015-2019 Revisi III
BAB VI P E N U T U P
Rencana aksi program kegiatan KKP Kelas I Medan dalam periode waktu 2015-
2019 Revisi III disusun sebagai wujud operasionalisasi Rencana Strategis
kementerian Kesehatan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Selain
itu, untuk menjawab dan memfokuskan upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit dalam menghadapi tantangan strategis di masa depan dan merupakan
acuan dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan
penilaian dalam kurun waktu 5 tahun.
Diharapkan melalui penyusunan rencana aksi kegiatan ini, upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit memberikan kontribusi yang bermakna dalam
pembangunan kesehatan khususnya untuk menurunkan angka kematian, kesakitan
dan kecacatan akibat penyakit serta pencapaian sasaran program berdasarkan
komitmen nasional dan global.