KATA PENGANTAR - kotamagelang.kemenag.go.idkotamagelang.kemenag.go.id/pict/67490112LK 2016.pdf ·...
Transcript of KATA PENGANTAR - kotamagelang.kemenag.go.idkotamagelang.kemenag.go.id/pict/67490112LK 2016.pdf ·...
Plt. Kepala Kantor
Drs. H. Saefudin, M.Pd
NIP 196211281992031001
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, 17 Januari 2017
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
7
9
10
11
1
2
3
4
6
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, 17 Januari 2017
Plt. Kepala Kantor
Drs. H. Saefudin, M.Pd
NIP 196211281992031001
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
432.432, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 1.654.640.568 sehingga
terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -1.654.208.136.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 289.485 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO
sebesar Rp. -1.653.918.651.
Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 2.748.847.150
yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 11.025.065; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.
2.681.739.122; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto)
sebesar Rp. 56.082.963.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 2.669.665 dan Rp.
2.746.177.485.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2016.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp.1.531.312.464 atau mencapai 90 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 1.699.300.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 558.032 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp.2.857.428.198 dikurangi
Defisit-LO sebesar Rp.-1.653.918.651 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi
senilai Rp. 11.913.506 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp.
1.530.754.432 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai
Rp. 2.746.177.485.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
5
TA 2015
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATANPenerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 558.032 0 786.802
JUMLAH PENDAPATAN - 558.032 - 786.802
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 1.132.935.000 1.120.730.992 98,92 1.144.342.294
Belanja Barang B.4 559.290.000 403.960.322 72,23 368.248.286
Belanja Modal B.5 7.075.000 6.621.150 93,59 621.163.050
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 1.699.300.000 1.531.312.464 90,11 2.133.753.630
Uraian CatatanTA 2016 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
6
Catatan TA 2016 TA 2015
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 4.250.000 -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 6.775.065 14.967.030
Jumlah Aset lancar 11.025.065 14.967.030
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 571.100.000 571.100.000
Peralatan dan Mesin C.15 693.569.100 686.947.950
Gedung dan Bangunan C.16 2.625.285.550 2.625.285.550
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 1.208.215.528- 1.097.315.319-
Jumlah Aset Tetap 2.681.739.122 2.786.018.181
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 115.404.000 115.404.000
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 59.321.037- 55.670.663-
Jumlah Aset Lainnya 56.082.963 59.733.337
JUMLAH ASET 2.748.847.150 2.860.718.548
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
Kementerian Agama Kota Magelang
NERACA
PER 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 2.669.665 3.290.350
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 2.669.665 3.290.350
JUMLAH KEWAJIBAN 2.669.665 3.290.350
EKUITAS
Ekuitas C.29 2.746.177.485Rp 2.857.428.198Rp
Jumlah Ekuitas 2.746.177.485 2.857.428.198
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.748.847.150 2.860.718.548
8
Catatan TA 2016 TA 2015
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 432.432 432.432
JUMLAH PENDAPATAN 432.432 432.432
Beban Pegawai D.2 1.120.730.992 1.144.342.294
Beban Persediaan D.3 19.373.050 9.985.010
Beban Barang dan Jasa D.4 224.937.487 222.455.186
Beban Pemeliharaan D.5 114.872.950 104.183.550
Beban Perjalanan Dinas D.6 48.362.000 26.700.000
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - 33.000
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 126.364.089 131.877.905
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 1.654.640.568 1.639.576.945
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 1.654.208.136- 1.639.144.513-
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 289.485 53.370
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 289.485 53.370
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA 1.653.918.651- 1.639.091.143-
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
1.653.918.651- 1.639.091.143-
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2016 TA 2015
E.1 2.857.428.198 2.338.640.573
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 1.653.918.651- 1.639.091.143-
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - 8.940
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 11.813.506 -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 100.000 -
JUMLAH 11.913.506 8.940
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 1.530.754.432 2.157.869.828
EKUITAS AKHIR E.5 2.746.177.485 2.857.428.198
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada Masyarakat pada
tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 4.
A. 5.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
-
√
√
√
-
-
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
-
-
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
-
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
-
-
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
c)
-
-
-
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
-
-
-
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
a.
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b)
-
(7) Ekuitas
Implementasi
Akuntansi
Pemerintah
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
1.296.536.000 1.132.935.000
559.290.000
Realisasi
Pendapatan Rp.
558.032. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 558.032 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
559.290.000
- -
Anggaran Awal
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan
adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi
pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan
jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2016
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Belanja Modal
- -
7.075.000 7.075.000
Jumlah Belanja 1.862.901.000 1.699.300.000
Belanja
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. BelanjaRealisasi Belanja
Negara Rp.
1.531.312.464. Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp. 1.531.312.464 atau 90
dari anggaran belanja sebesar Rp. 1.699.300.000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2016 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan -29,08 persen
dibandingkan TA 2015.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -64,56 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA 432.432 432.432 -
PENDAPATAN LAIN-LAIN 125.600 354.370 - 65
Jumlah 558.032 786.802 - 29
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2016
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 125.600 -
Jumlah - 558.032 -
PENDAPATAN JASA - 432.432 -
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1.
Jumlah Rp 1.531.312.464 Rp 2.133.753.630 -28,23
Belanja Barang Rp 403.960.322 Rp 368.248.286 9,70
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Jumlah 1.699.300.000 1.531.312.464 90,11
Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -28,23 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Pengurangan pada pagu belanja modal diikuti dengan pengurangan belanja
barang untuk mendukung penghematan yang dimulai pada TA 2016,
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 1.120.730.992 Rp 1.144.342.294 -2,06
Belanja Modal Rp 6.621.150 Rp 621.163.050 -98,9
Belanja Modal 7.075.000 6.621.150 93,59
Total Belanja Kotor 1.699.300.000 1.531.312.464 90,11
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 1.132.935.000 1.120.730.992 98,92
Belanja Barang 559.290.000 403.960.322 72,23
Belanja Bantuan Sosial - - -
Uraian
2016
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
2.
1.144.346.977 (2,06)
Pengembalian Belanja Pegawai - 4.683 (100,00)
Penambahan remunerasi PNS.
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 1.120.730.992 1.144.346.977 (2,06)
Jumlah 1.120.730.992 1.144.342.294 (2,06)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS - - -
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 1.120.730.992
Belanja Pegawai
Rp. 1.120.730.992.Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
1.120.730.992 dan Rp. 1.144.342.294.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan sebesar -2 persen dari TA 2015. Hal
ini disebabkan antara lain oleh:
Berkurangnya pegawai karena pensiun
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja ModalBelanja Modal Rp.
6.621.150.Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
6.621.150 dan Rp. 621.163.050.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar -99
% dibandingkan TA 2015 .
Belanja Barang Non Operasional 59.644.950 53.878.800 10,70
Belanja Jasa 51.843.244 26.810.853 93,37
Belanja Pemeliharaan 114.872.950 102.793.750 11,75
JUMLAH 403.960.322 368.248.286 9,70
Belanja Barang Persediaan 11.017.200 16.215.800 (32,06)
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 48.362.000 26.700.000 81,13
Jumlah Belanja Kotor 403.960.322 368.248.286 9,70
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Barang Rp.
403.960.322.Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
403.960.322 dan Rp. 368.248.286. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan 10 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja perjalanan dinas dan
belanja jasa sepanjang tahun 2016.
Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional 118.219.978 141.849.083 (16,66)
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor 6.621.150 621.163.050 - 99
Pengembalian - - -
Jumlah 6.621.150 621.163.050 - 99
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin 6.621.150 138.542.500 - 95
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - 482.620.550 (100,0)
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Jumlah - 482.620.550 - 100
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 482.620.550. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar
0 % dibandingkan Realisasi TA 2015.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - 482.620.550 - 100
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - 482.620.550 - 100
Jumlah Belanja Kotor 6.621.150 138.542.500 -95
- Peralatan 6.621.150 138.542.500 -95
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah 6.621.150 138.542.500 -95
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp. 6.621.150,
mengalami kenaikan/penurunan sebesar -95 % bila dibandingkan dengan realisasi
TA 2015 sebesar Rp. 138.542.500.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015.
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 dan TA 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 3
C. 4
C. 5
Jumlah - -
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2016 2015
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Jumlah - -
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2016 2015
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2016 dan 2015
No Nama 2016 2015
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
- -
- -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2016 dan 2015
2016 2015
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp.
4250000.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing adalah sebesar Rp. 4.250.000 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 9
C. 10
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Pendapatan ... - -
Jumlah 4.250.000 -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp.
6.775.065.
Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp. 6.775.065 dan Rp. 14.967.030.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2016 dan 2015
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2016 2015
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor 4.250.000 -
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 11
C. 12
- -
- - Jumlah
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2016 dan 2015
No Debitur 2015 2014
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Rincian Persediaan TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Barang Konsumsi 6.424.065 13.392.730
Persediaan Lainnya - -
Jumlah 6.775.065 14.967.030
Barang Untuk Pemeliharaan - 572.300
Suku Cadang 351.000 1.002.000
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
2 ....
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 13
Macet -
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2016
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
100,00% -
Jumlah -
Diragukan
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
2015
-
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih – Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
Angsuran Rp. 0.Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2016 dan 2015
No Debitur 2016
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
C. 15
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2016 571.100.000
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 571.100.000 dan Rp. 571.100.000.
Tanah Rp.
571.100.000.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 571.100.000
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
571.100.000 Jumlah
1 370 m2 Jl. Jeruk Timur, Kramat Selatan, Magelang 296.000.000
2 410 m2Jl. Sunan Gunung Jati No 25 Jurangombo,
Magelang 275.100.000
Peralatan dan
Mesin Rp.
693.569.100.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Rp. 693.569.100 dan Rp. 686.947.950. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Tanah
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 16
Transfer Masuk -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 686.947.950
Mutasi Tambah 6.621.150
Pembelian 6.621.150
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2016 693.569.100
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2016 - 591.776.377
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 101.792.723
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 2.625.285.550
1. Pembelian peralatan komputer berupa hub senilai Rp1.551.000
2. Pembelian Alat rumah tangga berupa sound system senilai Rp5.070.150
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp.
2.625.285.550.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp.
2.625.285.550 dan Rp. 2.625.285.550. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan
Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 2.625.285.550
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 - 616.439.151
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 2.008.846.399
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
-
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2016,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 19
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. -
1.208.215.528.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. -1.208.215.528 dan Rp. -1.097.315.319.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2016 dan 2015
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
Gedung dan Bangunan 2.625.285.550 616.439.151 2.008.846.399
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin 693.569.100 591.776.377 101.792.723
3.318.854.650 1.208.215.528 2.110.639.122 Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp.
115.404.000.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 115.404.000 dan
Rp. 115.404.000.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2016 115.404.000
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 - 59.321.037
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 56.082.963
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 115.404.000
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 23
C. 24
C. 25
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. -
59.321.037.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. -59.321.037 dan Rp. -55.670.663.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
- - -
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
2.669.665.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 2.669.665 dan Rp. 3.290.350.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
115.404.000 59.321.037 56.082.963
Jumlah 115.404.000 59.321.037 56.082.963
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima
pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan
Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka
waktu kontraknya lebih dari satu tahun, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 2.669.665 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 2.669.665
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 29Ekuitas Rp.
2.746.177.485.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
2.748.847.150 dan Rp. 2.860.718.548.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. 432.432 dan Rp. 432.432. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 432.432.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015
Uraian TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Pegawai
Rp. 1.120.730.992.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 1.120.730.992 dan Rp. 1.144.342.294.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah 432.432 432.432 0
Pendapatan Jasa 432.432 432.432 0
Pendapatan Lain-lain - - -
Beban Persediaan
Rp. 19.373.050.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 19.373.050 dan Rp. 9.985.010.
Beban Gaji 666.440.313 718.624.860 -7,2617
Beban Lembur - 1.830.000 -100
Jumlah 1.120.730.992 1.144.342.294 -2,063
Beban Tunjangan -Tunjangan 454.290.679 423.887.434 7,172
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah 19.373.050 9.985.010 94,02
Beban Barang dan
Jasa Rp.
224.937.487.
Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 224.937.487 dan Rp. 222.455.186.
Beban Persediaan Konsumsi 17.972.050 9.271.010 93,85
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang 1.401.000 714.000 96,22
- -
5.300.000 3.000.000
- -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional 117.756.128 142.133.333 -17,15
80,17
10,7
-
76,67
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan MesinBeban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
42.236.409 23.443.053
59.644.950 53.878.800
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
Beban
Pemeliharaan Rp.
114.872.950.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
114.872.950 dan Rp. 104.183.550.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah 224.937.487 222.455.186 1,116
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
Jumlah 114.872.950 104.183.550 10,26
Beban Perjalanan
Dinas Rp.
48.362.000.
Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
48.362.000 dan Rp. 26.700.000.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan 59.940.500 54.481.500
10,02
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin 54.932.450 48.312.250
13,7
Beban Pemeliharaan Lainnya - 1.389.800 -100
Beban PerjalananDinas Dalam Kota 3.200.000 2.600.000 23,08
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota 11.600.000 400.000
2800
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota 200.000 1.400.000
-85,71
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa 33.362.000 22.300.000 49,61
Jumlah 48.362.000 26.700.000 81,13
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 7
D. 8
Beban Barang
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - 33.000 -100
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 33.000.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - 33.000 -100
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 126.364.089 dan Rp. 131.877.905.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 126.364.089.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Jumlah 126.364.089 131.877.905 -4,181
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan 78.329.379 91.831.851 -14,7
Jumlah Penyusutan 122.073.719 127.611.239 -4,339
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin 43.744.340 35.779.388 22,261
Beban Pensutan Aset Lain-lain 4.290.370 4.266.666 0,5556
Jumlah Amortisasi 4.290.370 4.266.666 0,5556
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp.
289.485.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional 1.844.060 708.740 160,2
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
922.030 354.370 160,2
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
922.030 354.370 160,2
52
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 8.940. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp.
2.857.428.198.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 2.857.428.198 dan Rp. 2.338.640.573.
Defisit LO Rp. -
1.653.918.651.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. -1.653.918.651 dan Rp. -1.639.091.143. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015.
53
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.4
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
11.813.506
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp.
11.813.506.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 11.813.506 dan Rp. 0. Koreksi ini
berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
639.996
Jumlah
Akum. Peny. Gedung dan Bangunan 9.607.734
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah 100.000
Transaksi Antar
Entitas Rp.
1.530.754.432.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 1.530.754.432 dan Rp.
2.157.869.828.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 100.000.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 100.000 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi
selain yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas
pendapatan, koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi
lain-lain terdiri dari:
Koreksi Beban 100.000
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin 1.565.776
Akum. Peny. Aset tetap yg tidak digunakan dlm
operasional
54
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain - 558.032
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 1.530.754.432
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2016, DDEL sebesar Rp. -558.032 sedangkan
DKEL sebesar Rp. 1.531.312.464.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 1.531.312.464
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
55
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2016 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
Ekuitas Akhir Rp.
2.746.177.485.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 2.746.177.485 dan Rp. 2.857.428.198.
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2016.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp. 0.
56
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang disajikan dalam laporan ini.
Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional
Sekretariat Jenderal adalah 004801000690300 yang digunakan sebagai
penampung dana DIPA dengan saldo akhir per tanggal 31 Desember
2016 sebesar Rp. 0.
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 1
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
57
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny.
Per 31-12-
2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 103.400.000 103.400.000 0 0 0
2 Alat Kantor 5 105.805.000 83.845.000 4.769.000 2.497.500 14.693.500
3Alat Rumah
Tangga5 80.643.150 38.124.300 8.662.215 2.987.100 30.869.535
4 Alat Studio 5 4.788.000 4.788.000 0 0 0
5 Alat Komunikasi 5 3.290.000 3.290.000 0 0 0
6Alat khusus
kepolisian0 936.375 0 -936.375 0
7 Komputer Unit 4 366.530.450 298.163.325 24.557.500 0 43.809.625
8Peralatan
Komputer4 29.112.500 10.936.813 5.755.625 -1 12.420.063
9 Alat Sar 0 4.995.000 0 -4.995.000 0
10Alat Kerja
Penerbangan0 1.119.000 0 -1.119.000 0
Jumlah 693.569.100 549.597.813 43.744.340 -1.565.776 101.792.723
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja2.570.685.550 532.317.506 75.513.823 -9.187.734 1.972.041.955
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal54.600.000 15.400.000 2.815.556 -420.000 36.804.444
Jumlah 2.625.285.550 547.717.506 78.329.379 -9.607.734 2.008.846.399
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2016
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1 Aset Tak Berwujud
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
115.404.000 55.670.663 4.290.370 -639.996 56.082.963
Jumlah 115.404.000 55.670.663 4.290.370 -639.996 56.082.963
3.434.258.650 1.152.985.982 126.364.089 -11.813.506 2.166.722.085Total
Kepala
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2017
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
7
9
10
11
1
2
3
4
6
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, Januari 2017
Kepala
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 3.708.758.129 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -3.708.758.129.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 3.651.854 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-
LO sebesar Rp. -3.705.106.275.
Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 195.070.788 yang
terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 36.305.235; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.
158.765.553; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto)
sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 2.016.100 dan Rp.
193.054.688.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2016.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp.3.697.445.616 atau mencapai 95 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 3.898.581.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 647.150 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp.198.857.493 dikurangi Defisit-
LO sebesar Rp.-3.705.106.275 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp.
2.505.004 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 3.696.798.466 sehingga
Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp. 193.054.688.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
5
TA 2015
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATANPenerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 647.150 0 1.517.640
JUMLAH PENDAPATAN - 647.150 - 1.517.640
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 3.302.261.000 3.256.348.806 98,61 2.880.946.288
Belanja Barang B.4 537.320.000 401.849.810 74,79 409.311.700
Belanja Modal B.5 59.000.000 39.247.000 66,52 170.107.000
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 3.898.581.000 3.697.445.616 94,84 3.460.364.988
Uraian CatatanTA 2016 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
6
Catatan TA 2016 TA 2015
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - 4.250.000
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 36.305.235 31.369.395
Jumlah Aset lancar 36.305.235 35.619.395
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 291.944.250 252.697.250
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 133.178.697- 83.363.918-
Jumlah Aset Tetap 158.765.553 169.333.332
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 195.070.788 204.952.727
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
Kementerian Agama Kota Magelang
NERACA
PER 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 2.016.100 6.095.234
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 2.016.100 6.095.234
JUMLAH KEWAJIBAN 2.016.100 6.095.234
EKUITAS
Ekuitas C.29 193.054.688Rp 198.857.493Rp
Jumlah Ekuitas 193.054.688 198.857.493
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 195.070.788 204.952.727
8
Catatan TA 2016 TA 2015
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0
Beban Pegawai D.2 3.250.848.772 2.886.446.322
Beban Persediaan D.3 26.011.514 9.900.480
Beban Barang dan Jasa D.4 269.863.260 286.546.500
Beban Pemeliharaan D.5 5.189.800 3.716.000
Beban Perjalanan Dinas D.6 104.525.000 80.045.000
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 52.319.783 35.194.186
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 3.708.758.129 3.301.848.488
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 3.708.758.129- 3.301.848.488-
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 3.651.854 1.517.640
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 3.651.854 1.517.640
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA 3.705.106.275- 3.300.330.848-
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
3.705.106.275- 3.300.330.848-
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2016 TA 2015
E.1 198.857.493 62.313.113
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 3.705.106.275- 3.300.330.848-
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - 2.930.880
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 2.505.004 -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH 2.505.004 2.930.880
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 3.696.798.466 3.433.944.348
EKUITAS AKHIR E.5 193.054.688 198.857.493
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama
kepada masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 4.
A. 5.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
-
√
√
√
-
-
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
-
-
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
-
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
-
-
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
c)
-
-
-
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
-
-
-
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
a.
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b)
-
(7) Ekuitas
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
2.929.713.000 3.302.261.000
410.040.000
Realisasi
Pendapatan Rp.
647.150. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 647.150 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
537.320.000
- -
Anggaran Awal
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan
sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2016
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Belanja Modal
- -
- 59.000.000
Jumlah Belanja 3.339.753.000 3.898.581.000
Belanja
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. BelanjaRealisasi Belanja
Negara Rp.
3.697.445.616. Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp. 3.697.445.616 atau 95
dari anggaran belanja sebesar Rp. 3.898.581.000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2016 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan -57,36 persen
dibandingkan TA 2015.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -57,36 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
PENDAPATAN LAIN-LAIN 647.150 1.517.640 - 57
Jumlah 647.150 1.517.640 - 57
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2016
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 647.150 -
Jumlah - 647.150 -
PENDAPATAN JASA - - -
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1.
2.
3.
Jumlah Rp 3.697.445.616 Rp 3.460.364.988 6,85
Belanja Barang Rp 401.849.810 Rp 409.311.700 -1,82
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Jumlah 3.898.581.000 3.697.445.616 94,84
Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 6,85 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Terdapat kenaikan pangkat dan gaji berkala pegawai yang menyebabkan
meningkatnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2016,
Adanya tambahan anggaran Tunjangan Kinerja Pegawai
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 3.256.348.806 Rp 2.880.946.288 13,03
Belanja Modal Rp 39.247.000 Rp 170.107.000 -76,9
Pengurangan pada pagu belanja modal diikuti dengan pengurangan belanja
barang untuk mendukung penghematan yang dimulai pada TA 2016,
Belanja Modal 59.000.000 39.247.000 66,52
Total Belanja Kotor 3.898.581.000 3.697.445.616 94,84
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 3.302.261.000 3.256.348.806 98,61
Belanja Barang 537.320.000 401.849.810 74,79
Belanja Bantuan Sosial - - -
Uraian
2016
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
2.
2.880.950.536 13,03
Pengembalian Belanja Pegawai - 4.248 (100,00)
Adanya tambahan anggaran Tunjangan Kinerja Pegawai
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 2.961.148.806 2.587.142.536 14,46
Jumlah 3.256.348.806 2.880.946.288 13,03
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS 295.200.000 292.800.000 0,82
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - 1.008.000 (100,00)
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 3.256.348.806
Belanja Pegawai
Rp. 3.256.348.806.Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
3.256.348.806 dan Rp. 2.880.946.288.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 13 persen dari TA 2015. Hal
ini disebabkan antara lain oleh:
Terdapat kenaikan pangkat dan gaji berkala pegawai yang menyebabkan
meningkatnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2016,
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja ModalBelanja Modal Rp.
39.247.000.Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
39.247.000 dan Rp. 170.107.000.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan/ penurunan sebesar -77
% dibandingkan TA 2015 .
Belanja Barang Non Operasional 30.015.000 61.076.000 (50,86)
Belanja Jasa 125.600.160 137.802.390 (8,85)
Belanja Pemeliharaan 5.189.800 3.507.000 47,98
JUMLAH 401.849.810 409.311.700 (1,82)
Belanja Barang Persediaan 27.942.650 35.558.400 (21,42)
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 104.525.000 80.045.000 30,58
Jumlah Belanja Kotor 401.849.810 409.311.700 (1,82)
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Barang Rp.
401.849.810.Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
401.849.810 dan Rp. 409.311.700. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan -2 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja perjalanan dinas dan
belanja pemeliharaan namun juga disertai berkurangnya belanja barang non
operasional dan belanja barang persediaan yang cukup signifikan sepanjang tahun
2016.
Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional 108.577.200 91.322.910 18,89
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor 39.247.000 170.107.000 - 77
Pengembalian - - -
Jumlah 39.247.000 170.107.000 - 77
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin 39.247.000 145.204.000 - 73
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - 24.903.000 (100,0)
Hal ini disebabkan oleh pemangkasan anggaran sehingga berpengaruh pada
anggaran untuk belanja modal pada Tahun 2016.
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jumlah - 24.903.000 - 100
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 dan TA 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2015.
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 24.903.000. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar
0 % dibandingkan Realisasi TA 2015.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - 24.903.000 - 100
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - 24.903.000 - 100
Jumlah Belanja Kotor 39.247.000 145.204.000 -73
- Peralatan 39.247.000 128.704.000 -70
- Mesin - 16.500.000 -100
Pengembalian - - -
Jumlah 39.247.000 145.204.000 -73
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp.
39.247.000, mengalami kenaikan/ penurunan sebesar -73 % bila dibandingkan
dengan realisasi TA 2015 sebesar Rp. 145.204.000.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 3
C. 4
C. 5
Jumlah - -
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2016 2015
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Jumlah - -
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2016 2015
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2016 dan 2015
No Nama 2016 2015
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
- -
- -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2016 dan 2015
2016 2015
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 4.250.000.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 9
C. 10
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Pendapatan ... - -
Jumlah - 4.250.000
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp.
36.305.235.
Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp. 36.305.235 dan Rp. 31.369.395.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2016 dan 2015
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2016 2015
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - 4.250.000
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 11
C. 12
2 .... - -
- - Jumlah
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2016 dan 2015
No Debitur 2015 2014
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Rincian Persediaan TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Barang Konsumsi 34.118.190 25.954.200
Persediaan Lainnya - 129.200
Jumlah 36.305.235 31.369.395
Barang Untuk Pemeliharaan - 2.465.950
Suku Cadang 1.038.000 1.671.000
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat 1.149.045 1.149.045
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 13
Macet -
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2016
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
100,00% -
Jumlah -
Diragukan
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
2015
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih – Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00% -
Angsuran Rp. 0.Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2016 dan 2015
No Debitur 2016
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
C. 15
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Peralatan dan
Mesin Rp.
291.944.250.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Rp. 291.944.250 dan Rp. 252.697.250. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tanah
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 16
Transfer Masuk -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 252.697.250
Mutasi Tambah 39.247.000
Pembelian 39.247.000
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2016 291.944.250
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2016 - 133.178.697
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 158.765.553
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
a. Pembelian Komputer Unit berupa 3 unit PC senilai Rp. 29,315,000,-; dan
b. Pembelian peralatan komputer berupa 3 unit printer senilai Rp. 9,932,000,-
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
-
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2016,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 19
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. -
133.178.697.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. -133.178.697 dan Rp. -83.363.918.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2016 dan 2015
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin 291.944.250 133.178.697 158.765.553
291.944.250 133.178.697 158.765.553 Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
..... -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 23
C. 24
C. 25
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
- - -
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
2.016.100.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 2.016.100 dan Rp. 6.095.234.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima
pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan
Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka
waktu kontraknya lebih dari satu tahun, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 2.016.100 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 2.016.100
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 29Ekuitas Rp.
193.054.688.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
195.070.788 dan Rp. 204.952.727.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015
Uraian TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Pegawai
Rp. 3.250.848.772.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 3.250.848.772 dan Rp. 2.886.446.322.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
Beban Persediaan
Rp. 26.011.514.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 26.011.514 dan Rp. 9.900.480.
Beban Gaji 1.834.413.332 1.675.709.466 9,47085
Beban Lembur - - -
Jumlah 3.250.848.772 2.885.438.322 12,664
Beban Tunjangan -Tunjangan 1.416.435.440 1.209.728.856 17,09
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah 26.011.514 9.900.480 162,7
Beban Barang dan
Jasa Rp.
269.863.260.
Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 269.863.260 dan Rp. 286.546.500.
Beban Persediaan Konsumsi 23.620.514 9.900.480 138,6
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang 2.391.000 - -
- -
108.325.000 111.060.000
- -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional 109.237.700 91.322.910 19,62
-3,474
-50,86
-
-2,463
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Jumlah 269.863.260 286.546.500 -5,822
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan MesinBeban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
22.285.560 23.087.590
30.015.000 61.076.000
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
Beban
Pemeliharaan Rp.
5.189.800.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
5.189.800 dan Rp. 3.716.000.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah 5.189.800 3.507.000 47,98
Beban Perjalanan
Dinas Rp.
104.525.000.
Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
104.525.000 dan Rp. 80.045.000.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin 5.189.800 3.507.000
47,98
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban PerjalananDinas Dalam Kota 70.125.000 49.000.000 43,11
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota 16.860.000 14.040.000
20,09
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota 800.000 -
-
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa 16.740.000 17.005.000 -1,558
Jumlah 104.525.000 80.045.000 30,58
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 7
D. 8
Beban Barang
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 52.319.783 dan Rp. 35.194.186.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 52.319.783.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Jumlah 52.319.783 35.194.186 48,66
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan 52.319.783 35.194.186 48,66
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin 52.319.783 35.194.186 48,66
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp.
3.651.854.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional 7.303.708 3.035.280 140,6
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
3.651.854 1.517.640 140,6
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
3.651.854 1.517.640 140,6
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 2.930.880. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp.
198.857.493.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 198.857.493 dan Rp. 62.313.113.
Defisit LO Rp. -
3.705.106.275.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. -3.705.106.275 dan Rp. -3.300.330.848. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015.
52
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
2.505.004
Aset Tetap Rp. 0. Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp.
2.505.004.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 2.505.004 dan Rp. 0. Koreksi ini
berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
3.696.798.466.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 3.696.798.466 dan Rp.
3.433.944.348.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Persediaan Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin 2.505.004
Koreksi Nilai Saldo Awal
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
53
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain - 647.150
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 3.696.798.466
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2016.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2016, DDEL sebesar Rp. -647.150 sedangkan
DKEL sebesar Rp. 3.697.445.616.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 3.697.445.616
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
54
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2016 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
Ekuitas Akhir Rp.
193.054.688.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 193.054.688 dan Rp. 198.857.493.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp. 0.
55
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang disajikan dalam laporan ini.
Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Ditjen
Bimas Islam adalah 004801000868301 yang digunakan sebagai
penampung dana DIPA dengan saldo akhir per tanggal 31 Desember
2016 sebesar Rp. 0.
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 2
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
Pada tanggal 15 Januari 2016 telah terjadi bencana alam berupa banjir yang
menyebabkan sebagian gedung kantor terendam banjir. Kejadian tersebut
mengakibatkan masalah serius dalam pemberian pelayanan kepada
stakeholder.
Jaringan komputer, instalasi listrik, dan berbagai peralatan kantor mengalami
kerusakan. Untuk menanggulangi hal tersebut Kepala Kantor Akuntansi
Istimewa Papua telah membentuk tim untuk untuk mengidentifikasi
kerusakan yang diakibatkan oleh banjir tersebut dan menginstrusikan untuk
tetap memberikan pelayanan kepada stakeholder.
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
56
No Aset TetapMasa
Manfaat
Nilai
Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny. Per
31-12-2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7
31.261.000 4.341.642 4.465.857 0 22.453.501
2 Alat Kantor 5 23.308.500 1.675.850 4.661.700 2.395.000 14.575.950
3Alat Rumah
Tangga5
72.041.750 12.663.425 13.858.350 0 45.519.975
4 Alat Studio 5 3.370.000 1.897.000 674.000 0 799.000
5 Komputer Unit 4 117.248.350 40.291.257 20.647.713 -2 56.309.382
6Peralatan
Komputer4
44.714.650 17.594.744 8.012.163 -2 19.107.745
7 Alat Sar 2 0 4.900.000 0 -4.900.000 0
8Peralatan
Olahraga
Jumlah 291.944.250 83.363.918 52.319.783 -2.505.004 158.765.553
CGedung dan
Bangunan
1
Bangunan
Gedung Tempat
Kerja
2
Bangunan
Gedung Tempat
Tinggal
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2016
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1Aset Tak
Berwujud 0
2Aset yang
dihentikan Jumlah 0 0 0 0 0
291.944.250 83.363.918 52.319.783 -2.505.004 158.765.553Total
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mag
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, 13 Januari 2017
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
1
2
3
4
6
7
9
10
11
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
2
Magelang, 13 Januari 2017
Kepala Kantor Kementerian Agama
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Kota Magelang
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 13.381.321.312 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -13.381.321.312.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. -4.138.250 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-
LO sebesar Rp. -13.385.459.562.
Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 220.177.645 yang
terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 9.873.275; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.
210.304.370; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto)
sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 1.927.691.811 dan Rp. -
1.707.514.166.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2016.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp.11.620.839.206 atau mencapai 99
% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 11.787.482.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 42.120 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp.56.948.929 dikurangi Defisit-
LO sebesar Rp.-13.385.459.562 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai
Rp. 199.381 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 11.620.797.086
sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp. -
1.707.514.166.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
5
TA 2015
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATANPenerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 42.120 0 5.204.487
JUMLAH PENDAPATAN - 42.120 - 5.204.487
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 9.674.550.000 9.589.814.456 99,12 10.740.221.829
Belanja Barang B.4 1.612.574.000 1.530.666.750 94,92 2.352.701.410
Belanja Modal B.5 23.308.000 23.308.000 100,00 98.787.000
Belanja Bantuan Sosial B.6 477.050.000 477.050.000 197.100.000
JUMLAH BELANJA 11.787.482.000 11.620.839.206 98,59 13.388.810.239
Uraian CatatanTA 2016 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
6
Catatan TA 2016 TA 2015
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 9.873.275 19.128.000
Jumlah Aset lancar 9.873.275 19.128.000
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 475.257.000 451.949.000
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 264.952.630- 185.909.503-
Jumlah Aset Tetap 210.304.370 266.039.497
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 220.177.645 285.167.497
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
Kementerian Agama Kota Magelang
NERACA
PER 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 1.927.691.811 228.218.568
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 1.927.691.811 228.218.568
JUMLAH KEWAJIBAN 1.927.691.811 228.218.568
EKUITAS
Ekuitas C.29 (1.707.514.166)Rp 56.948.929Rp
Jumlah Ekuitas 1.707.514.166- 56.948.929
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 220.177.645 285.167.497
8
Catatan TA 2016 TA 2015
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0
Beban Pegawai D.2 11.289.287.699 10.958.117.685
Beban Persediaan D.3 30.642.005 169.500
Beban Barang dan Jasa D.4 1.287.470.300 1.646.944.750
Beban Pemeliharaan D.5 7.825.100 7.714.300
Beban Perjalanan Dinas D.6 209.803.700 221.198.000
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - 462.517.110
Beban Bantuan Sosial D.8 477.050.000 197.100.000
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 79.242.508 69.666.931
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 13.381.321.312 13.563.428.276
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 13.381.321.312- 13.563.428.276-
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 4.138.250- 5.204.487
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 4.138.250- 5.204.487
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA 13.385.459.562- 13.558.223.789-
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
13.385.459.562- 13.558.223.789-
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2016 TA 2015
E.1 56.948.929 226.596.716
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 13.385.459.562- 13.558.223.789-
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - 4.970.250
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 199.381 -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH 199.381 4.970.250
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 11.620.797.086 13.383.605.752
EKUITAS AKHIR E.5 1.707.514.166- 56.948.929
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama
kepada masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 4.
A. 5.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
-
√
√
√
-
-
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
-
-
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
-
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
-
-
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
c)
-
-
-
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
-
-
-
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
a.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b)
-
(7) EkuitasEkuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
Belanja Modal
894.300.000 477.050.000
43.115.000 23.308.000
Jumlah Belanja 13.110.872.000 11.787.482.000
Belanja
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan
adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi
pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan
jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2016
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
1.612.574.000
- -
Anggaran Awal
9.992.856.000 9.674.550.000
2.180.601.000
Realisasi
Pendapatan Rp.
42.120. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 42.120 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2016
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 42.120 -
Jumlah - 42.120 -
PENDAPATAN JASA - - -
Uraian2016
Realisasi Belanja
Negara Rp.
11.620.839.206. Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp. 11.620.839.206 atau 99
dari anggaran belanja sebesar Rp. 11.787.482.000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2016 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan -99,19 persen
dibandingkan TA 2015.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -99,19 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN 42.120 5.204.487 - 99
Jumlah 42.120 5.204.487 - 99
Belanja Modal 23.308.000 23.308.000 100,00
Total Belanja Kotor 11.787.482.000 11.620.839.206 98,59
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 9.674.550.000 9.589.814.456 99,12
Belanja Barang 1.612.574.000 1.530.666.750 94,92
Belanja Bantuan Sosial 477.050.000 477.050.000 100,00
Jumlah 11.787.482.000 11.620.839.206 98,59
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1.
2.
B. 3. Belanja Pegawai
1.
2. Pengurangan Tunjangan Profesi Guru PNS.
Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -13,38 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Program penghematan oleh pemerinta pada TA 2016,
Program Indonesia Pintar yang dibiayai dari belanja bantuan sosial untuk siswa
madrasah.
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 9.589.814.456 Rp 10.740.221.829 -10,71
Belanja Modal Rp 23.308.000 Rp 123.690.000 -81,2
Jumlah Rp 11.620.839.206 Rp 13.413.713.239 -13,37
Belanja Pegawai
Rp. 9.589.814.456.Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
9.589.814.456 dan Rp. 10.740.221.829.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan/ penurunan sebesar -11 persen dari
TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp 1.530.666.750 Rp 2.352.701.410 -34,94
Belanja Bantuan Sosial Rp 477.050.000 Rp 197.100.000 142,03
Terdapat pegawai yang pensiun menyebabkan menurunnya realisasi belanja
Pegawai pada TA 2016,
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
3.
B. 4. Belanja Barang
Tidak terdapatnya Belanja Barang untuk diserahkan ke Masyarakat pad tahun 2016
juga mempengaruhi jumlah realisasi belanja barang
Pengurangan Belanja Barang untuk kegiatan.
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 7.955.808.956 9.551.727.626 (16,71)
Jumlah 9.589.814.456 10.740.221.829 (10,71)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS 1.634.005.500 1.190.500.000 37,25
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 9.589.814.456 10.742.227.626 (10,73)
Belanja Barang Rp.
1.530.666.750.Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
1.530.666.750 dan Rp. 2.352.701.410. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan -35 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja persediaan dan belanja
barang non operasional disertai penurunan belanja jasa yang cukup signifikan pada
tahun 2016.
Pengembalian Belanja Pegawai - 2.005.797 (100,00)
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5. Belanja Modal
Belanja Barang untuk diserahkan
ke Masyarakat - 657.392.110 (100,00)
Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional 89.645.250 98.251.200 (8,76)
Belanja Barang Non Operasional 1.153.325.050 1.130.070.550 2,06
Belanja Jasa 44.500.000 216.340.000 (79,43)
Belanja Pemeliharaan 7.825.100 7.714.300 1,44
JUMLAH 1.530.666.750 2.352.701.410 (34,94)
Belanja Barang Persediaan 25.567.650 21.735.250 17,63
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 209.803.700 221.198.000 (5,15)
Jumlah Belanja Kotor 1.530.666.750 2.352.701.410 (34,94)
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Modal Rp.
23.308.000.Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
23.308.000 dan Rp. 123.690.000.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar -81
% dibandingkan TA 2015 .
Hal ini disebabkan oleh penghematan oleh pemerintah berpengaruh pada anggaran
belanja modal tahun 2016.
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin 23.308.000 98.787.000 - 76
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - 24.903.000 (100,0)
Jumlah Belanja Kotor 23.308.000 123.690.000 - 81
Pengembalian - - -
Jumlah 23.308.000 123.690.000 - 81
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp.
23.308.000, mengalami kenaikan sebesar -76 % bila dibandingkan dengan realisasi
TA 2015 sebesar Rp. 98.787.000.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Jumlah Belanja Kotor 23.308.000 98.787.000 -76
- Peralatan 23.308.000 98.787.000 -76
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah 23.308.000 98.787.000 -76
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 24.903.000. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar
0 % dibandingkan Realisasi TA 2015.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - 24.903.000 - 100
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - 24.903.000 - 100
Jumlah - 24.903.000 - 100
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 dan TA 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 477.050.000 dan Rp. 197.100.000.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 142 %
dibandingkan TA 2015.
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
- Belanja Bantuan Sosial Untuk
perlindungan Sosial dalam Bentuk
Uang
477.050.000 197.100.000 142
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor 477.050.000 197.100.000 142
Pengembalian - - -
Jumlah 477.050.000 197.100.000 142
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 3
C. 4
C. 5
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2016 2015
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2016 2015
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Jumlah - -
Jumlah - -
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2016 dan 2015
2016 2015
- -
- -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2016 dan 2015
No Nama 2016 2015
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 9
C. 10
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2016 dan 2015
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2016 2015
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - 4.250.000
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Pendapatan ... - -
Jumlah - 4.250.000
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp.
9.873.275.
Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp. 9.873.275 dan Rp. 19.128.000.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 11
C. 12Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Rincian Persediaan TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Barang Konsumsi 9.069.275 16.549.500
Persediaan Lainnya - 7.000
Jumlah 9.873.275 19.128.000
Barang Untuk Pemeliharaan - 681.500
Suku Cadang 804.000 1.890.000
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
2 .... - -
- - Jumlah
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2016 dan 2015
No Debitur 2015 2014
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 13
Angsuran Rp. 0.Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2016 dan 2015
No Debitur 2016
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih – Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
2015
-
100,00% -
Jumlah -
Diragukan
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Macet -
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2016
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
C. 15
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2016 475.257.000
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2016 - 264.952.630
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 210.304.370
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah 23.308.000
Pembelian 23.308.000
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Penyitaan Pengadilan -
-
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Peralatan dan
Mesin Rp.
475.257.000.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Rp. 475.257.000 dan Rp. 451.949.000. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 451.949.000
Transfer Masuk
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah -
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 16
C. 17
c. Pembelian alat kantor berupa 2 unit lemari besi senilai Rp. 4,000,000,-.
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
a. Pembelian Komputer Unit berupa 1 unit PC senilai Rp. 9,020,000,-; dan
b. Pembelian peralatan komputer berupa 1 unit printer senilai Rp. 2,288,000,-dan
c. Pembelian alat rumah tangga berupa 2 unit AC senilai Rp. 8,000,000,-dan
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 18
- ...
C. 19
C. 20
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. -
264.952.630.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. -264.952.630 dan Rp. -185.909.503.
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2016,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
-
-
Nilai Buku Per 31 Desember 2016
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NO
1
2
3
4
C. 21
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
475.257.000 264.952.630 210.304.370 Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin 475.257.000 264.952.630 210.304.370
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2016 dan 2015
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
C. 23
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
..... -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 24
C. 25
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 2.016.100 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 2.016.100
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
1.927.691.811.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 1.927.691.811 dan Rp. 228.218.568.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
- - -
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp. -
1.707.514.166.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
220.177.645 dan Rp. 285.167.497.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima
pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan
Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka
waktu kontraknya lebih dari satu tahun, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
Beban Gaji 3.503.907.189 3.559.739.078 -1,5684
Beban Lembur - - -
Jumlah 11.289.287.699 10.942.883.385 3,1656
Beban Tunjangan -Tunjangan 7.785.380.510 7.383.144.307 5,448
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
Beban Pegawai
Rp.
11.289.287.699.
Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 11.289.287.699 dan Rp. 10.958.117.685.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015
Uraian TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 3
D. 4
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah 30.642.005 169.500 17978
Beban Barang dan
Jasa Rp.
1.287.470.300.
Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 1.287.470.300 dan Rp. 1.646.944.750.
Beban Persediaan Konsumsi 25.761.005 169.500 15098
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang 4.881.000 - -
Beban Persediaan
Rp. 30.642.005. Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 30.642.005 dan Rp. 169.500.
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
Jumlah 7.825.100 7.714.300 1,436
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - - -
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin 7.825.100 7.714.300 1,436
Beban Pemeliharaan Lainnya - -
-
Beban
Pemeliharaan Rp.
7.825.100.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
7.825.100 dan Rp. 7.714.300.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah 1.287.470.300 1.646.944.750 -21,83
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Barang Non Operasional
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan Mesin
Beban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
4.500.000 74.740.000
1.153.325.050 1.332.353.550
- -
40.000.000 141.600.000
- -
- -
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional 89.645.250 98.251.200 -8,759
-93,98
-13,44
-
-71,75
-
-
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 6
D. 7
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Beban PerjalananDinas Dalam Kota - - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota 18.500.000 16.580.000
11,58
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota 152.715.000 96.896.000
57,61
Jumlah - - -
Beban Barang
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa 38.588.700 39.427.000 -2,126
Beban Perjalanan
Dinas Rp.
209.803.700.
Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
209.803.700 dan Rp. 221.198.000.
Jumlah 209.803.700 152.903.000 37,21
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 462.517.110.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
D. 9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 79.242.508 dan Rp. 69.666.931.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 79.242.508.
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial- 477.050.000 197.100.000 -342
Jumlah - 477.050.000 197.100.000 -342
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp.
477.050.000.
Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
477.050.000 dan Rp. 197.100.000.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 10
Jumlah - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah 79.242.508 69.666.931 13,74
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan 79.242.508 69.666.931 13,745
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin 79.242.508 69.666.931 13,745
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
-
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- 4.138.250 3.399.487 -221,7
Jumlah Rp - Rp - -
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional- 8.276.500 6.798.974 -221,7
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- 4.138.250 3.399.487 -221,7
- -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp. -
4.138.250.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
52
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015.
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
Ekuitas Awal Rp.
56.948.929.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 56.948.929 dan Rp. 226.596.716.
Defisit LO Rp. -
13.385.459.562.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. -13.385.459.562 dan Rp. -13.558.223.789. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 4.970.250. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
53
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.4
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Persediaan Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin 199.381
Koreksi Nilai Saldo Awal
Rincian Koreksi Lain-lain
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
11.620.797.086.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 11.620.797.086 dan Rp.
13.383.605.752.
199.381
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp.
199.381.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 199.381 dan Rp. 0. Koreksi ini
berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
54
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2016, DDEL sebesar Rp. -42.120 sedangkan
DKEL sebesar Rp. 11.620.839.206.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 11.620.839.206
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain - 42.120
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 11.620.797.086
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
55
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5Ekuitas Akhir Rp. -
1.707.514.166.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. -1.707.514.166 dan Rp. 56.948.929.
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2016.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp. 0.
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2016 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
56
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang disajikan dalam laporan ini.
Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Ditjen
Pendidikan Islam adalah 004801000869307 yang digunakan sebagai
penampung dana DIPA dengan saldo akhir per tanggal 31 Desember
2016 sebesar Rp. 0.
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 4
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
57
No Aset TetapMasa
Manfaat
Nilai
Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny. Per
31-12-2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7
268.190.000 106.496.429 38.312.659 -6 123.380.918
2 Alat Kantor 5 12.430.000 843.000 2.486.000 0 9.101.000
3Alat Rumah
Tangga5
89.312.000 53.333.699 12.112.399 797.500 23.068.402
4Alat Khusus
Kepolisian4
0 996.875 0 -996.875 0
7 Komputer Unit 4 96.992.000 22.838.875 24.248.000 0 49.905.125
8Peralatan
Komputer4
8.333.000 1.400.625 2.083.250 0 4.849.125
9Peralatan
Olahraga
Jumlah 475.257.000 185.909.503 79.242.308 -199.381 210.304.570
CGedung dan
Bangunan
1
Bangunan
Gedung Tempat
Kerja
2
Bangunan
Gedung Tempat
Tinggal
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Jumlah0 0 0 0 0
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2016
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1Aset Tak
Berwujud 0
2Aset yang
dihentikan Jumlah 0 0 0 0 0
475.257.000 185.909.503 79.242.308 -199.381 210.304.570Total
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mag
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, 13 Januari 2017
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
7
9
10
11
1
2
3
4
6
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, 13 Januari 2017
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mag
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 1.290.055.682 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -1.290.055.682.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 0 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar
Rp. -1.290.055.682.
Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 0 yang terdiri dari:
Aset Lancar sebesar Rp. 0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 0; Piutang Jangka Panjang
(neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2016.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp.1.290.055.682 atau mencapai 99 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 1.297.398.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp.0 dikurangi Defisit-LO sebesar
Rp.-1.290.055.682 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. 0 dan
ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 1.290.055.682 sehingga Ekuitas entitas
pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp. 0.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
5
TA 2015
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATANPenerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - - 0 -
JUMLAH PENDAPATAN - - - -
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 1.297.398.000 1.290.055.682 99,43 1.335.330.372
Belanja Barang B.4 - - 0 -
Belanja Modal B.5 - - 0 -
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 1.297.398.000 1.290.055.682 99,43 1.335.330.372
Uraian CatatanTA 2016 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
6
Catatan TA 2016 TA 2015
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 - -
Jumlah Aset lancar - -
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 - -
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 - -
Jumlah Aset Tetap - -
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 0 0
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
Kementerian Agama Kota Magelang
NERACA
PER 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 - -
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek - -
JUMLAH KEWAJIBAN - -
EKUITAS
Ekuitas C.29 -Rp -Rp
Jumlah Ekuitas - -
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - -
8
Catatan TA 2016 TA 2015
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0 0
Beban Pegawai D.2 1.290.055.682 1.335.330.372
Beban Persediaan D.3 0 -
Beban Barang dan Jasa D.4 0 -
Beban Pemeliharaan D.5 0 -
Beban Perjalanan Dinas D.6 - -
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 1.290.055.682 1.335.330.372
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 1.290.055.682- 1.335.330.372-
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - -
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL - -
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA 1.290.055.682- 1.335.330.372-
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
1.290.055.682- 1.335.330.372-
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2016 TA 2015
E.1 - -
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 1.290.055.682- 1.335.330.372-
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 1.290.055.682 1.335.330.372
EKUITAS AKHIR E.5 - -
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama kepada
masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
A. 4.
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 5.
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
√
√
√
-
-
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
-
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
b. Aset TetapAset Tetap
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
a)
b)
c)
-
-
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
c)
-
-
-
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
a.
b)
-
(7) Ekuitas
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
1.319.894.000 1.297.398.000
-
Realisasi
Pendapatan Rp. 0.
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2016
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
Jumlah - - -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
-
- -
Anggaran Awal
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan
adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi
pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan
jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2016
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Belanja Modal
- -
- -
Jumlah Belanja 1.319.894.000 1.297.398.000
Belanja
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Jumlah 1.297.398.000 1.290.055.682 99,43
Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -3,39 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Terdapat pegawai penerima Tunjangan Profesi yang pensiun menyebabkan
berkurangnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2016,
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 1.297.398.000 1.290.055.682 99,43
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 1.297.398.000 1.290.055.682 99,43
Belanja Barang - - -
Belanja Bantuan Sosial - - -
Uraian
2016
Realisasi Belanja
Negara Rp.
1.290.055.682. Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp. 1.290.055.682 atau 99
dari anggaran belanja sebesar Rp. 1.297.398.000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2016 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 0,00 persen
dibandingkan TA 2015.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 0,00 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
Jumlah - - -
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
(3,39)
Pengembalian Belanja Pegawai - - -
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 1.290.055.682 1.299.330.372 (0,71)
Jumlah 1.290.055.682 1.335.330.372 (3,39)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS - 36.000.000 (100,00)
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 1.290.055.682 1.335.330.372
Jumlah Rp 1.290.055.682 Rp 1.335.330.372 -3,39
Belanja Pegawai
Rp. 1.290.055.682.Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
1.290.055.682 dan Rp. 1.335.330.372.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar -3 persen dari
TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp - Rp - -
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Terdapat pegawai penerima Tunjangan Profesi yang pensiun menyebabkan
berkurangnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2016,
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 1.290.055.682 Rp 1.335.330.372 -3,39
Belanja Modal Rp - Rp - -
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja ModalBelanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015 .
Belanja Barang Non Operasional - - -
Belanja Jasa - - -
Belanja Pemeliharaan - - -
JUMLAH - - -
Belanja Barang Persediaan - - -
Belanja Perjalanan Dalam Negeri - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Barang Rp.
0.Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 0 % dari
Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional - - -
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin - - -
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 dan TA 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
- Peralatan - - -
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 % bila dibandingkan dengan realisasi TA
2015 sebesar Rp. 0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015.
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
- -
- -
Jumlah - -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2016 2015
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2016 dan 2015
2016 2015
Jumlah - -
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2016 2015
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2016 dan 2015
No Nama 2016 2015
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
Jumlah - -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2016 dan 2015
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2016 2015
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 10
C. 11
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Persediaan TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Barang Konsumsi - -
Persediaan Lainnya - -
Jumlah - -
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - -
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Pendapatan ... - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp. 0. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
2015
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih – Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
- -
- - Jumlah
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2016 dan 2015
No Debitur 2015 2014
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2016 dan 2015
No Debitur 2016
2 ....
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
Macet -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2016
Mutasi Tambah -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
100,00% -
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Jumlah -
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Diragukan
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Tanah
-
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 15
C. 16
Transfer Masuk -
Peralatan dan
Mesin Rp. 0.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
-
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2016,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 19
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2016 dan 2015
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin - - -
- - - Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 23
C. 24
C. 25
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
- - -
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp. 0.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya - Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total -
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp. 0. Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015
Uraian TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Pegawai
Rp. 1.290.055.682.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 1.290.055.682 dan Rp. 1.335.330.372.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
Beban Persediaan
Rp. 0.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Gaji 66.902.182 63.155.872 5,93185
Beban Lembur - - -
Jumlah 1.290.055.682 1.335.330.372 -3,391
Beban Tunjangan -Tunjangan 1.223.153.500 1.272.174.500 -3,853
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah - - -
Beban Barang dan
Jasa Rp. 0.Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Persediaan Konsumsi - - -
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - - -
- -
- -
- -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional - - -
-
-
-
-
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan MesinBeban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
- -
- -
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
D. 7
Beban
Pemeliharaan Rp.
0.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Beban Perjalanan
Dinas Rp. 0.Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin - -
-
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban PerjalananDinas Dalam Kota - - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota - -
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota - -
-
Beban Barang
untuk Diserahkan
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa - - -
Jumlah - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 0.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan - - -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin - - -
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2016 dan 2015
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp. 0.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional - - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- - -
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- - -
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp.
0.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Defisit LO Rp. -
1.290.055.682.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. -1.290.055.682 dan Rp. -1.335.330.372. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015.
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
-
Aset Tetap Rp. 0. Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini berasal
dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Akum. Peny. Gedung dan Bangunan -
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
1.290.055.682.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 1.290.055.682 dan Rp.
1.335.330.372.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Akum. Peny. Aset tetap yg tidak digunakan dlm
operasional
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain -
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 1.290.055.682
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2016, DDEL sebesar Rp. 0 sedangkan DKEL
sebesar Rp. 1.290.055.682.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 1.290.055.682
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2016 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
Ekuitas Akhir Rp. 0. Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2016.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp. 0.
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Informasi Pendapatan dan
Belanja secara Akrual yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Pada Ditjen Bimas Kristen tidak membuka rekening pemerintah karena
hanya mempunyai belanja pegawai (51) yang dibayarkan dengan sistem
LS
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 1
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
51
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny.
Per 31-12-
2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 0
2 Alat Kantor 5 0
3Alat Rumah
Tangga5 0
4 Alat Studio 5 0
5 Alat Komunikasi 5 0
6Alat khusus
kepolisian0
7 Komputer Unit 4 0
8Peralatan
Komputer4 0
9 Alat Sar 0
10Alat Kerja
Penerbangan0
Jumlah 0 0 0 0 0
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja0
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal0
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2016
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1 Aset Tak Berwujud
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
0
Jumlah 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0Total
Kepala
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2017
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
7
9
10
11
1
2
3
4
6
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, Januari 2017
Kepala
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 1.590.579.492 sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -1.590.579.492.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 3.248.850 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-
LO sebesar Rp. -1.587.330.642.
Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 0 yang terdiri dari:
Aset Lancar sebesar Rp. 0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 0; Piutang Jangka Panjang
(neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 444.000 dan Rp. -444.000.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2016.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp.1.590.135.492 atau mencapai 96 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 1.653.543.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 3.248.850 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp.0 dikurangi Defisit-LO sebesar
Rp.-1.587.330.642 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. 0 dan
ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 1.586.886.642 sehingga Ekuitas entitas
pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp. -444.000.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
5
TA 2015
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATANPenerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 3.248.850 0 320
JUMLAH PENDAPATAN - 3.248.850 - 320
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 1.653.543.000 1.590.135.492 96,17 1.544.507.924
Belanja Barang B.4 - - 0 -
Belanja Modal B.5 - - 0 -
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 1.653.543.000 1.590.135.492 96,17 1.544.507.924
Uraian CatatanTA 2016 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
6
Catatan TA 2016 TA 2015
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 - -
Jumlah Aset lancar - -
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 - -
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 - -
Jumlah Aset Tetap - -
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 0 0
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
Kementerian Agama Kota Magelang
NERACA
PER 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 444.000 -
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 444.000 -
JUMLAH KEWAJIBAN 444.000 -
EKUITAS
Ekuitas C.29 (444.000)Rp -Rp
Jumlah Ekuitas 444.000- -
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - -
8
Catatan TA 2016 TA 2015
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0 0
Beban Pegawai D.2 1.590.579.492 1.544.507.924
Beban Persediaan D.3 0 -
Beban Barang dan Jasa D.4 0 -
Beban Pemeliharaan D.5 0 -
Beban Perjalanan Dinas D.6 - -
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 1.590.579.492 1.544.507.924
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 1.590.579.492- 1.544.507.924-
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 3.248.850 320
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 3.248.850 320
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA 1.587.330.642- 1.544.507.604-
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
1.587.330.642- 1.544.507.604-
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2016 TA 2015
E.1 - -
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 1.587.330.642- 1.544.507.604-
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 1.586.886.642 1.544.507.604
EKUITAS AKHIR E.5 444.000- -
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama
kepada masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 4.
A. 5.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
-
√
√
√
-
-
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
-
-
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
-
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
-
-
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
c)
-
-
-
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
-
-
-
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
a.
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b)
-
(7) Ekuitas
Implementasi
Akuntansi
Pemerintah
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
1.380.922.000 1.653.543.000
-
Realisasi
Pendapatan Rp.
3.248.850. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 3.248.850 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2016
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 3.248.850 -
Jumlah - 3.248.850 -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
-
- -
Anggaran Awal
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan
sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2016
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Belanja Modal
- -
- -
Jumlah Belanja 1.380.922.000 1.653.543.000
Belanja
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Jumlah 1.653.543.000 1.590.135.492 96,17
Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 2,95 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Terdapat kenaikan gaji berkala pegawai yang menyebabkan meningkatnya
realisasi belanja Pegawai pada TA 2016,
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 1.653.543.000 1.590.135.492 96,17
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 1.653.543.000 1.590.135.492 96,17
Belanja Barang - - -
Belanja Bantuan Sosial - - -
Uraian
2016
Realisasi Belanja
Negara Rp.
1.590.135.492. Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp. 1.590.135.492 atau 96
dari anggaran belanja sebesar Rp. 1.653.543.000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2016 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 1.015.165,63
persen dibandingkan TA 2015.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 1.015.165,63 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN 3.248.850 320 1.015.166
Jumlah 3.248.850 320 1.015.166
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
2,95
Pengembalian Belanja Pegawai - 2.920 (100,00)
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 1.554.135.492 1.544.510.844 0,62
Jumlah 1.590.135.492 1.544.507.924 2,95
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS 36.000.000 - -
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 1.590.135.492 1.544.510.844
Jumlah Rp 1.590.135.492 Rp 1.544.507.924 2,95
Belanja Pegawai
Rp. 1.590.135.492.Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
1.590.135.492 dan Rp. 1.544.507.924.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 3 persen dari TA
2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp - Rp - -
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Terdapat kenaikan gaji berkala pegawai yang menyebabkan meningkatnya
realisasi belanja Pegawai pada TA 2016,
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 1.590.135.492 Rp 1.544.507.924 2,95
Belanja Modal Rp - Rp - -
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja ModalBelanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Belanja Barang Non Operasional - - -
Belanja Jasa - - -
Belanja Pemeliharaan - - -
JUMLAH - - -
Belanja Barang Persediaan - - -
Belanja Perjalanan Dalam Negeri - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Barang Rp.
0.Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 0 % dari
Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional - - -
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin - - -
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 dan TA 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
- Peralatan - - -
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 % bila dibandingkan dengan realisasi TA
2015 sebesar Rp. 0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015.
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
- -
- -
Jumlah - -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2016 2015
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2016 dan 2015
2016 2015
Jumlah - -
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2016 2015
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2016 dan 2015
No Nama 2016 2015
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
Jumlah - -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2016 dan 2015
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2016 2015
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 10
C. 11
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Persediaan TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Barang Konsumsi - -
Persediaan Lainnya - -
Jumlah - -
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - -
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Pendapatan ... - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp. 0. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
2015
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih – Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
- -
- - Jumlah
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2016 dan 2015
No Debitur 2015 2014
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2016 dan 2015
No Debitur 2016
2 ....
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
Macet -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2016
Mutasi Tambah -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
100,00% -
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Jumlah -
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Diragukan
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Tanah
-
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 15
C. 16
Transfer Masuk -
Peralatan dan
Mesin Rp. 0.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
-
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2016,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 19
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2016 dan 2015
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin - - -
- - - Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 23
C. 24
C. 25
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
- - -
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
444.000.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 444.000 dan Rp. 0.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 444.000 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 444.000
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp. -
444.000.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015
Uraian TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Pegawai
Rp. 1.590.579.492.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 1.590.579.492 dan Rp. 1.544.507.924.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
Beban Persediaan
Rp. 0.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Gaji 666.774.672 602.444.197 10,6782
Beban Lembur - - -
Jumlah 1.590.579.492 1.544.507.924 2,9829
Beban Tunjangan -Tunjangan 923.804.820 942.063.727 -1,938
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah - - -
Beban Barang dan
Jasa Rp. 0.Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Persediaan Konsumsi - - -
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - - -
- -
- -
- -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional - - -
-
-
-
-
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan MesinBeban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
- -
- -
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
D. 7
Beban
Pemeliharaan Rp.
0.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Beban Perjalanan
Dinas Rp. 0.Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin - -
-
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban PerjalananDinas Dalam Kota - - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota - -
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota - -
-
Beban Barang
untuk Diserahkan
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa - - -
Jumlah - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 0.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan - - -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin - - -
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2016 dan 2015
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp.
3.248.850.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional 6.497.700 640 1E+06
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
3.248.850 320 1E+06
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
3.248.850 320 1E+06
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp.
0.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Defisit LO Rp. -
1.587.330.642.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. -1.587.330.642 dan Rp. -1.544.507.604. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015.
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
-
Aset Tetap Rp. 0. Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini berasal
dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Akum. Peny. Gedung dan Bangunan -
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
1.586.886.642.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 1.586.886.642 dan Rp.
1.544.507.604.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Akum. Peny. Aset tetap yg tidak digunakan dlm
operasional
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain - 3.248.850
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 1.586.886.642
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2016, DDEL sebesar Rp. -3.248.850 sedangkan
DKEL sebesar Rp. 1.590.135.492.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 1.590.135.492
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2016 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
Ekuitas Akhir Rp. -
444.000.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. -444.000 dan Rp. 0.
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2016.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp. 0.
52
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Pada Ditjen Bimas Katolik tidak membuka rekening pemerintah karena
hanya mempunyai belanja pegawai (51) yang dibayarkan dengan sistem
LS
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
.....
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
53
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny.
Per 31-12-
2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 0
2 Alat Kantor 5 0
3Alat Rumah
Tangga5 0
4 Alat Studio 5 0
5 Alat Komunikasi 5 0
6Alat khusus
kepolisian0
7 Komputer Unit 4 0
8Peralatan
Komputer4 0
9 Alat Sar 0
10Alat Kerja
Penerbangan0
Jumlah 0 0 0 0 0
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja0
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal0
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2016
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1 Aset Tak Berwujud
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
0
Jumlah 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0Total
Kepala
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2017
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
7
9
10
11
1
2
3
4
6
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
2
Magelang, Januari 2017
Kepala
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 148.645.224 sehingga terdapat Defisit
dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -148.645.224.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 0 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar
Rp. -148.645.224.
Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 0 yang terdiri dari:
Aset Lancar sebesar Rp. 0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 0; Piutang Jangka Panjang
(neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2016.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp.197.959.224 atau mencapai 66 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 298.726.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp.-49.314.000 dikurangi Defisit-
LO sebesar Rp.-148.645.224 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. 0
dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 197.959.224 sehingga Ekuitas
entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp. 0.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
5
TA 2015
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATANPenerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - - 0 240
JUMLAH PENDAPATAN - - - 240
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 298.726.000 197.959.224 66,27 110.385.970
Belanja Barang B.4 - - 0 -
Belanja Modal B.5 - - 0 -
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 298.726.000 197.959.224 66,27 110.385.970
Uraian CatatanTA 2016 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
6
Catatan TA 2016 TA 2015
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 - -
Jumlah Aset lancar - -
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 - -
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 - -
Jumlah Aset Tetap - -
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 0 0
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
Kementerian Agama Kota Magelang
NERACA
PER 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 - 49.314.000
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek - 49.314.000
JUMLAH KEWAJIBAN - 49.314.000
EKUITAS
Ekuitas C.29 -Rp (49.314.000)Rp
Jumlah Ekuitas - 49.314.000-
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - -
8
Catatan TA 2016 TA 2015
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0 0
Beban Pegawai D.2 148.645.224 159.699.970
Beban Persediaan D.3 0 -
Beban Barang dan Jasa D.4 0 -
Beban Pemeliharaan D.5 0 -
Beban Perjalanan Dinas D.6 - -
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 148.645.224 159.699.970
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 148.645.224- 159.699.970-
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - 240
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL - 240
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA 148.645.224- 159.699.730-
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
148.645.224- 159.699.730-
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2016 TA 2015
E.1 49.314.000- -
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 148.645.224- 159.699.730-
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 197.959.224 110.385.730
EKUITAS AKHIR E.5 - 49.314.000-
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kemebterian Agama kepada
masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
A. 4.
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 5.
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LOPendapatan-LO
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
-
-
(3). Belanja
-
-
-
-
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(4). Beban
-
-
-
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
√
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
√
√
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
-
-
c. Penyusutan Aset Tetap
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Penyusutan Aset
Tetap
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
a)
b)
c)
-
-
-
d. Piutang Jangka Panjang
-
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
e. Aset Lainnya
-
-
-
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
a.
b)
-
(7) Ekuitas
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
178.495.000 298.726.000
-
Realisasi
Pendapatan Rp. 0.
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2016
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
Jumlah - - -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
-
- -
Anggaran Awal
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan
sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2016
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Belanja Modal
- -
- -
Jumlah Belanja 178.495.000 298.726.000
Belanja
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Jumlah 298.726.000 197.959.224 66,27
Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 79,33 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Terdapat pembayaran kekurangan Tunjangan Profesi tahun 2015
menyebabkanmeningkatnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2016,
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 298.726.000 197.959.224 66,27
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 298.726.000 197.959.224 66,27
Belanja Barang - - -
Belanja Bantuan Sosial - - -
Uraian
2016
Realisasi Belanja
Negara Rp.
197.959.224. Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp. 197.959.224 atau 66 dari
anggaran belanja sebesar Rp. 298.726.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja
TA 2016 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan -100,00 persen
dibandingkan TA 2015.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -100,00 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 240 - 100
Jumlah - 240 - 100
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
79,33
Pengembalian Belanja Pegawai - 150 (100,00)
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 197.959.224 110.385.970 79,33
Jumlah 197.959.224 110.385.820 79,33
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS - - -
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 197.959.224 110.385.970
Jumlah Rp 197.959.224 Rp 110.385.820 79,33
Belanja Pegawai
Rp. 197.959.224.Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
197.959.224 dan Rp. 110.385.820.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 79 persen dari
TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp - Rp - -
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Terdapat pembayaran kekurangan Tunjangan Profesi tahun 2015
menyebabkan meningkatnya realisasi belanja Pegawai pada TA 2016,
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 197.959.224 Rp 110.385.820 79,33
Belanja Modal Rp - Rp - -
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja ModalBelanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Belanja Barang Non Operasional - - -
Belanja Jasa - - -
Belanja Pemeliharaan - - -
JUMLAH - - -
Belanja Barang Persediaan - - -
Belanja Perjalanan Dalam Negeri - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Barang Rp.
0.Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 0 % dari
Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional - - -
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin - - -
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 dan TA 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
#BEZUG!
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
- Peralatan - - -
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 % bila dibandingkan dengan realisasi TA
2015 sebesar Rp. 0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015.
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
- -
- -
Jumlah - -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2016 2015
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2016 dan 2015
2016 2015
Jumlah - -
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2016 2015
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2016 dan 2015
No Nama 2016 2015
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
Jumlah - -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2016 dan 2015
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2016 2015
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 10
C. 11
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Persediaan TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Barang Konsumsi - -
Persediaan Lainnya - -
Jumlah - -
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - -
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Pendapatan ... - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp. 0. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
2015
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih – Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
- -
- - Jumlah
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2016 dan 2015
No Debitur 2015 2014
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2016 dan 2015
No Debitur 2016
2 ....
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
Macet -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2016
Mutasi Tambah -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Jumlah -
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Tanah
-
100,00% -
Diragukan
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 15
C. 16
Transfer Masuk -
Peralatan dan
Mesin Rp. 0.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
-
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2016,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 19
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2016 dan 2015
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin - - -
- - - Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 23
C. 24
C. 25
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
- - -
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp. 0.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 49.314.000.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya - Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total -
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp. 0. Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015
Uraian TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Pegawai
Rp. 148.645.224.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 148.645.224 dan Rp. 159.699.970.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
Beban Persediaan
Rp. 0.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Gaji 67.154.324 62.468.170 7,50167
Beban Lembur - - -
Jumlah 148.645.224 159.699.970 -6,922
Beban Tunjangan -Tunjangan 81.490.900 97.231.800 -16,19
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah - - -
Beban Barang dan
Jasa Rp. 0.Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Persediaan Konsumsi - - -
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - - -
- -
- -
- -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional - - -
-
-
-
-
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan MesinBeban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
- -
- -
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
D. 7
Beban
Pemeliharaan Rp.
0.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Beban Perjalanan
Dinas Rp. 0.Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin - -
-
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban PerjalananDinas Dalam Kota - - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota - -
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota - -
-
Beban Barang
untuk Diserahkan
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa - - -
Jumlah - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 0.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Jumlah - - -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan - - -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin - - -
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2016 dan 2015
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp. 0.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional - 480 -100
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- 240 -100
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- 240 -100
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp. -
49.314.000.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. -49.314.000 dan Rp. 0.
Defisit LO Rp. -
148.645.224.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. -148.645.224 dan Rp. -159.699.730. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015.
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
-
Aset Tetap Rp. 0. Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini berasal
dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Akum. Peny. Gedung dan Bangunan -
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
197.959.224.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 197.959.224 dan Rp. 110.385.730.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Akum. Peny. Aset tetap yg tidak digunakan dlm
operasional
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain -
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 197.959.224
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2016, DDEL sebesar Rp. 0 sedangkan DKEL
sebesar Rp. 197.959.224.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 197.959.224
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2016 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
Ekuitas Akhir Rp. 0. Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. -49.314.000.
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2016.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp. 0.
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Informasi Pendapatan dan
Belanja secara Akrual yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Pada Ditjen Bimas Hindu tidak membuka rekening pemerintah karena
hanya mempunyai belanja pegawai (51) yang dibayarkan dengan sistem
LS
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
.....
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
51
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny.
Per 31-12-
2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 0
2 Alat Kantor 5 0
3Alat Rumah
Tangga5 0
4 Alat Studio 5 0
5 Alat Komunikasi 5 0
6Alat khusus
kepolisian0
7 Komputer Unit 4 0
8Peralatan
Komputer4 0
9 Alat Sar 0
10Alat Kerja
Penerbangan0
Jumlah 0 0 0 0 0
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja0
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal0
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2016
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1 Aset Tak Berwujud
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
0
Jumlah 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0Total
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mag
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, 13 Januari 2017
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
1
2
3
4
6
7
9
10
11
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
2
Magelang, 13 Januari 2017
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mag
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 58.920.852 sehingga terdapat Defisit
dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -58.920.852.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 0 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar
Rp. -58.920.852.
Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 0 yang terdiri dari:
Aset Lancar sebesar Rp. 0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 0; Piutang Jangka Panjang
(neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 0.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2016.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp.59.208.852 atau mencapai 110 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 53.764.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp.-288.000 dikurangi Defisit-LO
sebesar Rp.-58.920.852 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. 0 dan
ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 59.208.852 sehingga Ekuitas entitas
pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp. 0.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
5
TA 2015
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATANPenerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - - 0 -
JUMLAH PENDAPATAN - - - -
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 53.764.000 59.208.852 110,13 56.368.370
Belanja Barang B.4 - - 0 -
Belanja Modal B.5 - - 0 -
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 53.764.000 59.208.852 110,13 56.368.370
Uraian CatatanTA 2016 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
6
Catatan TA 2016 TA 2015
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 - -
Jumlah Aset lancar - -
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 - -
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 - -
Jumlah Aset Tetap - -
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 - -
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 - -
Jumlah Aset Lainnya - -
JUMLAH ASET 0 0
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
Kementerian Agama Kota Magelang
NERACA
PER 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 - 288.000
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek - 288.000
JUMLAH KEWAJIBAN - 288.000
EKUITAS
Ekuitas C.29 -Rp (288.000)Rp
Jumlah Ekuitas - 288.000-
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - -
8
Catatan TA 2016 TA 2015
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0 0
Beban Pegawai D.2 58.920.852 55.592.542
Beban Persediaan D.3 0 -
Beban Barang dan Jasa D.4 0 -
Beban Pemeliharaan D.5 0 -
Beban Perjalanan Dinas D.6 - -
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 - -
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 58.920.852 55.592.542
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 58.920.852- 55.592.542-
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - -
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL - -
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA 58.920.852- 55.592.542-
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
58.920.852- 55.592.542-
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2016 TA 2015
E.1 288.000- 1.063.828-
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 58.920.852- 55.592.542-
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 59.208.852 56.368.370
EKUITAS AKHIR E.5 - 288.000-
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama kepada
Masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
A. 4.
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 5.
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pendapatan-LO
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
-
-
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
-
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
b. Aset Tetap
-
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
a)
b)
c)
-
-
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
c)
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
-
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
-
(6) Kewajiban
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
a.
b)
-
(7) Ekuitas
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
Belanja Modal
- -
- -
Jumlah Belanja - -
Belanja
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan
adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi
pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan
jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2016
Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
-
- -
Anggaran Awal
- -
-
Realisasi
Pendapatan Rp. 0.
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 0 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2016
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
Jumlah - - -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
1.
Uraian
2016
Realisasi Belanja
Negara Rp.
59.208.852. Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp. 59.208.852 atau 110 dari
anggaran belanja sebesar Rp. 53.764.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA
2016 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 0,00 persen
dibandingkan TA 2015.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 0,00 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN - - -
Jumlah - - -
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 53.764.000 59.208.852 110,13
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 53.764.000 59.208.852 110,13
Belanja Barang - - -
Belanja Bantuan Sosial - - -
Jumlah 53.764.000 59.208.852 110,13
Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar 5,04 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Terdapat kenaikan gaji berkala pegawai pada TA 2016,
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 3. Belanja Pegawai
1.
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 59.208.852 Rp 56.368.370 5,04
Belanja Modal Rp - Rp - -
Jumlah Rp 59.208.852 Rp 56.368.370 5,04
Belanja Pegawai
Rp. 59.208.852.Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
59.208.852 dan Rp. 56.368.370.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 5 persen dari TA
2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp - Rp - -
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Terdapat kenaikan gaji berkala pegawai yang menyebabkan meningkatnya
realisasi belanja Pegawai pada TA 0,
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 59.208.852 56.368.520 5,04
Jumlah 59.208.852 56.368.370 5,04
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS - - -
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 59.208.852 56.368.520 5,04
Pengembalian Belanja Pegawai - 150 (100,00)
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
B. 5. Belanja Modal
Belanja Barang Rp.
0.Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 0 % dari
Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional - - -
Belanja Barang Non Operasional - - -
Belanja Jasa - - -
Belanja Pemeliharaan - - -
JUMLAH - - -
Belanja Barang Persediaan - - -
Belanja Perjalanan Dalam Negeri - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Barang - - -
Belanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin - - -
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan/penurunan sebesar 0 % bila dibandingkan dengan realisasi TA
2015 sebesar Rp. 0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Jumlah Belanja Kotor - - -
- Peralatan - - -
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
- - -
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar
dibandingkan Realisasi TA 2015.
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 dan TA 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015.
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2016 2015
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2016 2015
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2016 dan 2015
2016 2015
Jumlah - -
- -
- -
Jumlah - -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2016 dan 2015
No Nama 2016 2015
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
C. 9
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2016 dan 2015
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2016 2015
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Jumlah - -
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 10
C. 11
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Pendapatan ... - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp. 0. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
Rincian Persediaan TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Barang Konsumsi - -
Persediaan Lainnya - -
Jumlah - -
Barang Untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - -
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - -
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 12
C. 13
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2016 dan 2015
No Debitur 2016
2 .... - -
- - Jumlah
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2016 dan 2015
No Debitur 2015 2014
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih – Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
2015
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Tanah
-
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
100,00% -
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Jumlah -
Penyitaan Pengadilan -
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Diragukan
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Macet -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2016
Mutasi Tambah -
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 15
C. 16
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
-
Peralatan dan
Mesin Rp. 0.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Transfer Masuk
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 17
C. 18
- ...
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2016,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
-
-
Nilai Buku Per 31 Desember 2016
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 19
C. 20
NO
1
2
3
4
C. 21
- - - Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp. 0.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin - - -
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2016 dan 2015
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi -
.... -
Jumlah -
Rincian Aset Tak Berwujud
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 23
C. 24
C. 25
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp. 0.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 288.000.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
- - -
Jumlah - - -
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
- - -
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
- - -
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp. 0. Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 0.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya - Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total -
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
D. 3Beban Persediaan
Rp. 0.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Gaji 55.920.852 52.592.542 6,32848
Beban Lembur - - -
Jumlah 58.920.852 55.592.542 5,987
Beban Tunjangan -Tunjangan 3.000.000 3.000.000 0
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
Beban Pegawai
Rp. 58.920.852.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 58.920.852 dan Rp. 55.592.542.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015
Uraian TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 4
Jumlah - - -
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan MesinBeban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional - - -
-
-
-
-
-
-
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah - - -
Beban Barang dan
Jasa Rp. 0.Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Persediaan Konsumsi - - -
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang - - -
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
D. 6
D. 7
Jumlah - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban PerjalananDinas Dalam Kota - - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota - -
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota - -
-
Beban Barang
untuk Diserahkan
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa - - -
Jumlah - - -
Beban Perjalanan
Dinas Rp. 0.Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin - -
-
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban
Pemeliharaan Rp.
0.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Jumlah - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 9
D. 10Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2016 dan 2015
Jumlah - - -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan - - -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin - - -
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 0.
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- - -
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional - - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
- - -
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Jumlah - - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp. 0.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
E. 3.4
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015.
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp. -
288.000.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. -288.000 dan Rp. -1.063.828.
Defisit LO Rp. -
58.920.852.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. -58.920.852 dan Rp. -55.592.542. Defisit LO merupakan selisih
kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non
operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin -
Akum. Peny. Aset tetap yg tidak digunakan dlm
operasional
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
59.208.852.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 59.208.852 dan Rp. 56.368.370.
-
Aset Tetap Rp. 0. Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. 0.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini berasal
dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
-
Jumlah
Akum. Peny. Gedung dan Bangunan -
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2016, DDEL sebesar Rp. 0 sedangkan DKEL
sebesar Rp. 59.208.852.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 59.208.852
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain -
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 59.208.852
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5Ekuitas Akhir Rp. 0. Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. -288.000.
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2016.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp. 0.
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2016 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Informasi Pendapatan dan
Belanja secara Akrual yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Pada Ditjen Bimas Budha tidak membuka rekening pemerintah karena
hanya mempunyai belanja pegawai (51) yang dibayarkan dengan sistem
LS
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
.....
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
51
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny.
Per 31-12-
2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor7 0
2 Alat Kantor 5 0
3Alat Rumah
Tangga5 0
4 Alat Studio 5 0
5 Alat Komunikasi 5 0
6Alat khusus
kepolisian0
7 Komputer Unit 4 0
8Peralatan
Komputer4 0
9 Alat Sar 0
10Alat Kerja
Penerbangan0
Jumlah 0 0 0 0 0
CGedung dan
Bangunan
1Bangunan Gedung
Tempat Kerja0
2Bangunan Gedung
Tempat Tinggal0
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2016
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1 Aset Tak Berwujud
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
0
Jumlah 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0Total
Kepala
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan
negara pada Kementerian Agama Kota Magelang.
Magelang, Januari 2017
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) .
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan.
1
I.
II.
III.
IV.
V.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
VI.
56
59
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
Pengungkapan Penting Lainnya
Lampiran dan Daftar
1
2
3
4
6
7
9
10
11
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
DAFTAR ISI
23
33
49
Hal
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penjelasan Umum
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional
2
Magelang, Januari 2017
Kepala
Drs. H. Suroso, M.Pd.I
NIP 195812251982031003
Kementerian Agama Republik Indonesia
Kementerian Agama Kota MagelangJl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah
Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana
terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
3
1 Laporan Realisasi Anggaran
2 Neraca
3 Laporan Operasional
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
0, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 444.668.357 sehingga terdapat Defisit
dari Kegiatan Operasional senilai Rp. -444.668.357.
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp. 2.996.300 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami Defisit-
LO sebesar Rp. -441.672.057.
Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 106.308.717 yang
terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 20.200.875; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.
84.265.015; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto)
sebesar Rp. 1.842.827.
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 352.000 dan Rp. 105.956.717.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2016.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp.402.064.124 atau mencapai 99 %
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 405.637.000.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 14.575 atau mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp. 0.
4
4 Laporan Perubahan Ekuitas
5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp.147.037.992 dikurangi Defisit-
LO sebesar Rp.-441.672.057 kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. -
1.458.767 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 402.049.549 sehingga
Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp. 105.956.717.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
5
TA 2015
Anggaran Realisasi Realisasi
PENDAPATANPenerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 14.575 0 219.230
JUMLAH PENDAPATAN - 14.575 - 219.230
BELANJA B.2
Belanja Pegawai B.3 311.587.000 310.060.774 99,51 281.390.113
Belanja Barang B.4 94.050.000 92.003.350 97,82 120.646.600
Belanja Modal B.5 - - 0 65.553.000
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 405.637.000 402.064.124 99,12 467.589.713
Uraian CatatanTA 2016 % thd
Angg
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(Dalam Rupiah)
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
6
Catatan TA 2016 TA 2015
Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - -
Piutang Bukan Pajak C.4 - -
Bagian Lancar TP/TGR C.5 - -
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.7 - -
Belanja Dibayar di Muka C.8 - -
Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 - -
Persediaan C,10 20.200.875 19.881.800
Jumlah Aset lancar 20.200.875 19.881.800
Tagihan TP/TGR C.11 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.12 - -
C.13
- -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET TETAP
Tanah C.14 - -
Peralatan dan Mesin C.15 205.024.190 205.024.190
Gedung dan Bangunan C.16 - -
Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 - -
Aset Tetap Lainnya C.18 - -
Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 120.759.175- 78.000.823-
Jumlah Aset Tetap 84.265.015 127.023.367
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.21 2.835.119 2.835.119
Aset Lain-lain C.22 - -
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 992.292- -
Jumlah Aset Lainnya 1.842.827 2.835.119
JUMLAH ASET 106.308.717 149.740.286
ASET
PIUTANG JANGKA PANJANG
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
II. NERACA
Kementerian Agama Kota Magelang
NERACA
PER 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian
7
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Uang Muka dari KPPN C.24 - -
Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 352.000 2.702.294
Pendapatan Diterima di Muka C.26 - -
Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 352.000 2.702.294
JUMLAH KEWAJIBAN 352.000 2.702.294
EKUITAS
Ekuitas C.29 105.956.717Rp 147.037.992Rp
Jumlah Ekuitas 105.956.717 147.037.992
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 106.308.717 149.740.286
8
Catatan TA 2016 TA 2015
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 0 -
JUMLAH PENDAPATAN 0
Beban Pegawai D.2 307.710.480 284.092.407
Beban Persediaan D.3 8.944.850 3.147.300
Beban Barang dan Jasa D.4 67.229.950 91.247.000
Beban Pemeliharaan D.5 2.823.700 3.765.000
Beban Perjalanan Dinas D.6 15.667.500 8.000.000
Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 - -
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 42.291.877 37.159.927
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - -
Jumlah Beban 444.668.357 427.411.634
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 444.668.357- 427.411.634-
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11
Surplus Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Pelepasan aset Non Lancar - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 2.996.300 219.230
SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 2.996.300 219.230
SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA 441.672.057- 427.192.404-
POS LUAR BIASA D.12 - -
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
441.672.057- 427.192.404-
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
SURPLUS / DEFISIT LO
Uraian
III. LAPORAN OPERASIONAL
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
9
Catatan TA 2016 TA 2015
E.1 147.037.992 107.262.413
SURPLUS / DEFISIT LO E.2 441.672.057- 427.192.404-
E.3
E.3.1
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - 402.500-
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - -
KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 1.458.767- -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
JUMLAH 1.458.767- 402.500-
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 402.049.549 467.370.483
EKUITAS AKHIR E.5 105.956.717 147.037.992
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
EKUITAS AWAL
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Uraian
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Kementerian Agama Kota Magelang
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
10
A. PENJELASAN UMUM
A. 1.
-
-
-
-
-
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang
Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan Kementerian Agama kepada
masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No.
PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal
Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106
Magelang, Jawa Tengah.
Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan
kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang
berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat
Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin .
Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana Strategis
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan.
11
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 2.
A. 3.
Pendekatan Penyusunan Laporan KeuanganPendekatan
Penyusunan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis AkuntansiBasis Akuntansi
Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan
basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
12
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. 4.
A. 5.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Dasar Pengukuran
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota
Magelang.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
13
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(1). Pendapatan - LRA
-
-
-
(2). Pendapatan - LO
-
-
√
√
√
-
-
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LRA
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai
dan periode waktu sewa
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
14
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(3). Belanja
-
-
-
-
(4). Beban
-
-
-
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(5). Aset
a. Aset Lancar
-
-
-
a)
b)
-
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara
jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
16
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
-
√
√
√
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Macet 100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar
TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d
tanggal jatuh tempo0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
10%
17
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b. Aset Tetap
-
-
-
a)
b)
c)
-
-
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
18
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
c. Penyusutan Aset Tetap
-
-
a)
b)
c)
-
-
-
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) 4 tahun
Penyusutan Aset
Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah;
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang
telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
19
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
d. Piutang Jangka Panjang
-
-
e. Aset Lainnya
-
-
-
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Piutang Jangka
PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa
Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat . Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut :
20
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
(6) Kewajiban
-
-
a.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
21
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
b)
-
(7) Ekuitas
Implementasi
Akuntansi
Pemerintah
Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih
dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
22
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B.
B. 1. Pendapatan
Belanja Modal
- -
- -
Jumlah Belanja 384.745.000 405.637.000
Belanja
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jumlah Pendapatan - -
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan
situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan
sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
2016Uraian
Pendapatan Jasa
Pendapatan Lain-lain
Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal.
94.050.000
- -
Anggaran Awal
290.695.000 311.587.000
94.050.000
Realisasi
Pendapatan Rp.
14.575. Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 14.575 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp. 0.
Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Anggaran Realisasi % Real Angg.Uraian
2016
PENDAPATAN LAIN-LAIN - 14.575 -
Jumlah - 14.575 -
PENDAPATAN JASA - - -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Bantuan Sosial
23
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 2. Belanja
Uraian
2016
Realisasi Belanja
Negara Rp.
402.064.124. Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp. 402.064.124 atau 99 dari
anggaran belanja sebesar Rp. 405.637.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja
TA 2016 adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan -93,35 persen
dibandingkan TA 2015.
Selain itu, Pendapatan Lain-lain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -93,35 persen.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
PENDAPATAN JASA - - -
Rincian Anggaran dan Belanja TA 2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
PENDAPATAN LAIN-LAIN 14.575 219.230 - 93
Jumlah 14.575 219.230 - 93
Belanja Modal - - -
Total Belanja Kotor 405.637.000 402.064.124 99,12
Pengembalian - -
Belanja Pegawai 311.587.000 310.060.774 99,51
Belanja Barang 94.050.000 92.003.350 97,82
Belanja Bantuan Sosial - - -
Jumlah 405.637.000 402.064.124 99,12
Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan sebesar -14,01 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
24
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1.
B. 3. Belanja Pegawai
1.
2.
Pengurangan pada pagu belanja modal diikuti dengan pengurangan belanja
barang untuk mendukung penghematan yang dimulai pada TA 2016,
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Pegawai Rp 310.060.774 Rp 281.390.113 10,19
Belanja Modal Rp - Rp 65.553.000 -100,0
Jumlah Rp 402.064.124 Rp 467.589.713 -14,01
Belanja Pegawai
Rp. 310.060.774.Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
310.060.774 dan Rp. 281.390.113.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 10 persen dari TA 2015. Hal
ini disebabkan antara lain oleh:
Belanja Barang Rp 92.003.350 Rp 120.646.600 -23,74
Belanja Bantuan Sosial Rp - Rp - -
Adanya kenaikan pangkat dan gaji berkala pegawai pada tahun 2016
Penambahan remunerasi PNS.
25
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 4. Belanja Barang
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 310.060.774 281.390.293 10,19
Jumlah 310.060.774 281.390.113 10,19
Belanja Gaji dan Tunjangan Non
PNS - - -
Belanja Honorarium - - -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 310.060.774 281.390.293 10,19
Belanja Barang Rp.
92.003.350.Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
92.003.350 dan Rp. 120.646.600. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami
kenaikan/penurunan -24 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Hal ini antara lain disebabkan oleh menurunnya belanja barang non operasional
dan belanja barang persediaan sepanjang tahun 2015.
Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Barang Operasional 13.349.950 11.700.000 14,10
Pengembalian Belanja Pegawai - 180 (100,00)
Belanja Barang Non Operasional 30.280.000 70.847.000 (57,26)
Belanja Jasa 23.600.000 8.700.000 171,26
Belanja Pemeliharaan 2.823.700 3.500.000 (19,32)
JUMLAH 92.003.350 120.646.600 (23,74)
Belanja Barang Persediaan 6.282.200 17.899.600 (64,90)
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 15.667.500 8.000.000 95,84
Jumlah Belanja Kotor 92.003.350 120.646.600 (23,74)
Pengembalian Belanja Barang - - -
26
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5. Belanja Modal
B. 5.1 Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Rp.
0.Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan
Rp. 65.553.000.
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar -
100 % dibandingkan TA 2015 .
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015
Naik/
Turun
%
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Belanja Modal Lainnya - - -
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Peralatan Dan
Mesin - 65.553.000 - 100
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Belanja Kotor - 65.553.000 - 100
Pengembalian - - -
Jumlah - 65.553.000 - 100
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA
2015.
27
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Tanah - - -
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah - - -
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat
Tanah - - -
Belanja Modal Pengurukan dan
Pematangan Tanah - - -
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan
Tanah
- - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp. 0,
mengalami kenaikan sebesar -100 % bila dibandingkan dengan realisasi TA 2015
sebesar Rp. 65.553.000.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015Naik/
Turun %
Jumlah Belanja Kotor - 65.553.000 -100
- Peralatan - 65.553.000 -100
- Mesin - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - 65.553.000 -100
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
28
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
B. 5.5 Belanja Modal Lainnya
B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Gedung Tempat Kerja - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 dan TA 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan
Realisasi TA 2015.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
Belanja Modal Jaringan - - -
Belanja Modal Upah Naker dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan Realisasi TA 2015.
29
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 %
dibandingkan TA 2015.
Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini
diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial
yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015
Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik/
Turun %
- ... - - -
- ... - - -
Jumlah Belanja Kotor - - -
Pengembalian - - -
Jumlah - - -
30
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C.
C. 1
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp. 0.
C. 2
C. 3
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
- -
- - Jumlah
Kuitansi UP Belum di SPJkan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola
dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening
Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Rekening Bank - -
Rekening Bank - -
Jumlah - -
Kas di Bendahara
Penerimaan Rp.0.
Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar masing-masing Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya
berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan
Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan 2016 2015
Tunai - -
Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp. 0.
31
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 4
C. 5
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan - -
Piutang PNBP Rp.
0.
Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang
bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau
kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Keterangan 2016 2015
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran - -
Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan - -
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP
Keterangan 2016 2015
Piutang PNBP - -
Piutang PNBP Lainnya - -
Jumlah - -
Jumlah - -
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp.
0.
32
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 6
C. 7
Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2016 dan 2015
2016 2015
- -
- -
Jumlah - -
No Nama
1 ......
2 ....
Bagian Lancar TPA
Rp. 0.
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA TA 2016 dan 2015
No Nama 2016 2015
1 .... - -
2 .... - -
Jumlah - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih -
Piutang Lancar Rp.
0.
33
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 8
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
Kualitas PiutangNilai Piutang Jk
Pendek% Penyisihan Nilai Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan - 50,00% -
Macet - 100,00% -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih - -
Belanja Dibayar di
Muka Rp. 0.
Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal
neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun
barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka
adalah sebagai berikut:
34
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 9
C. 10
Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2016 dan 2015
Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin - -
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan
yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa.
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan
sebagai berikut:
Keterangan 2016 2015
Persekot Gaji - -
Pembayaran Sewa Gedung Kantor - -
Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Pendapatan ... - -
Jumlah - -
Pendapatan Jasa ... - -
Jumlah - -
Persediaan Rp.
20.200.875.
Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp. 20.200.875 dan Rp. 19.881.800.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
35
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 11
C. 12Tagihan Penjualan
Angsuran Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran
Rincian Persediaan TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Barang Konsumsi 19.573.875 16.889.800
Persediaan Lainnya - 125.000
Jumlah 20.200.875 19.881.800
Barang Untuk Pemeliharaan - 1.397.000
Suku Cadang 627.000 1.200.000
Barang Persediaan untuk disarahkan pada
masyarakat - 270.000
2 .... - -
- - Jumlah
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR
Rp. 0.
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara.
Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara
untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena
kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
1 ... - -
Rincian Tagihan TP/TGR TA 2016 dan 2015
No Debitur 2015 2014
36
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 13
Angsuran Rp. 0.Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas
transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masing-masing
debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA TA 2016 dan 2015
No Debitur 2016
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih – Piutang Jangka
Panjang Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka
Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
1 ... - -
2 ... - -
Jumlah - -
-
Tagihan PA
Jumlah
Lancar - 0,50%
Tagihan TP /TGR
Nilai Piutang Jk
Panjang% Penyisihan Nilai Penyisihan
50,00%
-
Kualitas Piutang
- -
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10,00% -
2015
-
100,00% -
Jumlah -
Diragukan
Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih -
- 50,00% -
Macet - 100,00% -
-
Kurang Lancar - 10,00% -
Diragukan -
Macet -
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang TA 2016
37
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 14
C. 15
Penghentian dari Penggunaan -
Saldo Per 31 Desember 2016 205.024.190
Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2016 - 120.759.175
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 84.265.015
Hibah Barang -
Koreksi Tambah -
Mutasi Kurang -
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Tanah Rp. 0.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Penyitaan Pengadilan -
-
No Luas NilaiLokasi
- Jumlah
1 0 0 -
2 0 0 -
Peralatan dan
Mesin Rp.
205.024.190.
Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Rp. 205.024.190 dan Rp. 205.024.190. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 205.024.190
Transfer Masuk
Pembelian -
Mutasi Kurang -
Revaluasi Aset -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah -
38
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 16
C. 17
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Penambahan Jaringan TI -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Jalan, Jaringan
dan Irigasi Rp. 0.
Jalan, Jaringan dan Irigasi
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah -
Pembangunan Tambahan Ruang Kelas -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Gedung dan
Bangunan Rp. 0.
Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp.
0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
39
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 18
- ...
C. 19
C. 20
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp.
0.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap Rp. -
120.759.175.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. -120.759.175 dan Rp. -78.000.823.
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya
Rp. 0.
Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2016,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
- ... -
Mutasi Kurang -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
-
-
Nilai Buku Per 31 Desember 2016
40
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
NO
1
2
3
4
C. 21
Saldo Per 31 Desember 2016 2.835.119
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 - 992.292
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 1.842.827
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang
digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset
Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 2.835.119
Mutasi Tambah -
Pembelian -
Mutasi Kurang -
205.024.190 120.759.175 84.265.015 Akumulasi Penyusutan
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Tetap Rp.
2.835.119.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah Rp. 2.835.119 dan Rp. 2.835.119.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
tidak mempunyai wujud fisik.
Gedung dan Bangunan - - -
Jalan, Irigasi Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya - - -
Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
Peralatan dan Mesin 205.024.190 120.759.175 84.265.015
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2016 dan 2015
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
41
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 22
C. 23
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai
buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya Rp. -
992.292.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing Rp. -992.292 dan Rp. 0.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Penghapusan BMN -
Saldo Per 31 Desember 2016 -
Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 -
Nilai Buku Per 31 Desember 2016 -
Mutasi Kurang -
Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 -
Mutasi Tambah -
Reklasifikasi dari aset tetap -
Aset Lain-Lain
Tetap Rp. 0.
Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset
lain-lain adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Lisensi 2.835.119
.... -
Jumlah 2.835.119
Rincian Aset Tak Berwujud
42
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 24
C. 25
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
Potongan pajak blm disetor - Pot pajak belanja UP blm disetor ke
kas negara
Utang kpd pihak ketiga lainnya 352.000 Dana yg belum dibagikan kpd pihak
ketiga
Total 352.000
Utang kepada
Pihak Ketiga Rp.
352.000.
Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 352.000 dan Rp. 2.702.294.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan
segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada
Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Pendapatan Jasa Giro blm disetor - Pend. Jasa giro blm disetor ke kas
negara
- - -
Jumlah 2.835.119 992.292 1.842.827
Uang Muka dari
KPPN Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Jumlah
Aset Lain-Lain
Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
2.835.119 992.292 1.842.827
- - -
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Software Komputer
2.835.119 992.292 1.842.827
43
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
C. 26
C. 27
C. 29
Jumlah - -
Bel. Barang yg masih harus dibayar - -
Ekuitas Rp.
105.956.717.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
106.308.717 dan Rp. 149.740.286.
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
Rincian Belanja yang masih harus dibayar TA 2016 dan 2015
Jenis 2016 2015
Bel. Peg yg masih harus dibayar - -
Bel. Modal yg masih harus dibayar - -
Uraian Nilai
... -
... -
Total -
Beban yang
Masih Harus
Dibayar Rp.0.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal
pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima
pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan
Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka
waktu kontraknya lebih dari satu tahun, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
44
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D.
D. 1
D. 2
Beban Gaji 189.361.288 183.616.732 3,12856
Beban Lembur 264.000 940.000 -71,91
Jumlah 307.710.480 284.092.407 8,3135
Beban Tunjangan -Tunjangan 118.085.192 99.535.675 18,64
Beban Honorarium dan Vakasi - - -
Beban Pegawai
Rp. 307.710.480.Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 307.710.480 dan Rp. 284.092.407.
Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintahyang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah - - -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-lain - - -
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Pendapatan PNBP
Rp. 0.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan 2015
Uraian TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
45
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 3
D. 4
Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap.
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Beban Persediaan Lainnya - - -
Jumlah 8.944.850 2.769.800 222,9
Beban Barang dan
Jasa Rp.
67.229.950.
Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp. 67.229.950 dan Rp. 91.247.000.
Beban Persediaan Konsumsi 7.471.850 2.769.800 169,8
Beban Persediaan Bahan Baku utuk
Pemeliharaan - - -
Beban Persediaan Untuk Suku
Cadang 1.473.000 - -
Beban Persediaan
Rp. 8.944.850.Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 8.944.850 dan Rp. 3.147.300.
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
46
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 5
Jumlah 2.823.700 3.500.000 -19,32
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - -
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin 2.823.700 3.500.000
-19,32
Beban Pemeliharaan Lainnya - - -
Beban
Pemeliharaan Rp.
2.823.700.
Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
2.823.700 dan Rp. 3.765.000.
Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian
beban pemeliharaan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah 67.229.950 91.247.000 -26,32
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan 2015
Beban Langganan Daya dan Jasa
Beban Jasa Pos dan Giro
Beban Jasa Konsultan
Beban Jasa Profesi
Beban Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomptabel
Peralatan dan Mesin
Beban Aset Ekstrakomptabel Gedung
dan Bangunan - - -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset
Tetap Lainnya - - -
12.600.000 4.500.000
30.280.000 70.847.000
- -
11.000.000 4.200.000
- -
- -
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Barang Operasional 13.349.950 11.700.000 14,1
180
-57,26
-
161,9
-
-
47
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 6
D. 7
Jumlah - - -
Beban Barang Lainnya utk diserahkan
kpd masy/pemda - - -
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Peralatan dan Mesin utk
diserahkan kpd masy./pemda - - -
Jumlah 15.667.500 8.000.000 95,84
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah
dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai
tujuan entitas.
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Beban PerjalananDinas Dalam Kota - - -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota 6.900.000 -
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota - -
-
Beban Barang
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat Rp. 0.
Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Perjalanan Biasa 8.767.500 8.000.000 9,594
Beban Perjalanan
Dinas Rp.
15.667.500.
Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.
15.667.500 dan Rp. 8.000.000.
48
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 8
D. 9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 42.291.877 dan Rp. 37.159.927.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets ) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud.
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp. 42.291.877.
Beban Bansos utk pemberdayaan
sosial - - -
Jumlah - - -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Beban Bansos utk Rehab. sosial - - -
Beban Bansos utk jaminan sosial - - -
Beban Bantuan
Sosial Rp. 0.Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0
dan Rp. 0.
Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang
atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif. Rincian Beban Bantuan Sosial untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan 2015
49
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 10
Jumlah - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Lancar - - -
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih - Piutang Non Lancar - - -
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp. 0.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Jumlah 42.291.877 37.159.927 13,81
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan 2015
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan - - -
Jumlah Penyusutan 42.008.365 37.159.927 13,047
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud 283.512 - -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan - -
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin 42.008.365 37.159.927 13,047
Beban Pensutan Aset Lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi 283.512 - -
-
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya - - -
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
50
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
D. 11
D. 12
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
2.996.300 219.230 1267
Jumlah Rp - Rp - -
Beban Perjalanan Dinas Rp - Rp - -
Beban Persediaan Rp - Rp - -
Pos Luar Biasa
Rp. 0.
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi,
tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
Pendapatan PNBP Rp - Rp - -
Surplus ( Defisit ) dari Kegiatan
Non Operasional 5.992.600 438.460 1267
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
2.996.300 219.230 1267
Surplus/Defisit Pelepasan aset Non
Lancar
- - -
Surplus/Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
- - -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional Rp.
2.996.300.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok Dan fungsi entitas. Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015
Uraian Jenis Beban TA 2016 TA 2015Naik/
Turun %
51
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E
E. 1
E. 2
E. 3.1
E. 3.2
E. 3.3
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015.
Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
Jenis Persediaan Koreksi
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp.
147.037.992.
Ekuitas awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 147.037.992 dan Rp. 107.262.413.
Defisit LO Rp. -
441.672.057.
Surplus ( Defisit ) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebesar Rp. -441.672.057 dan Rp. -427.192.404. Defisit LO merupakan
selisih kurang antara surplus/deficit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp. 0.
Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya.
Dampak Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesalah
an Mendasar Rp.
0.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Penyesuaian Nilai
Aset Rp. 0.
Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. -402.500. Penyesuaian Nilai aset
merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
52
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 3.4
E. 3.5
E. 3.6
E. 4
Transaksi antar entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain
Rp. 0.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Koreksi ini merupakan koreksi selain
yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan,
koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang. Koreksi lain-lain
terdiri dari:
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Jenis Koreksi Koreksi
Akum. Peny. Peralatan dan Mesin - 749.987
Akum. Amortisasi Lisensi
Jenis Koreksi Nilai Koreksi
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Transaksi Antar
Entitas Rp.
402.049.549.
Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 402.049.549 dan Rp. 467.370.483.
- 1.458.767
Selisih Revaluasi
Aset Tetap Rp. 0.
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi Rp. -
1.458.767.
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. -1.458.767 dan Rp. 0. Koreksi ini
berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai.
- 708.780
Jumlah
53
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 4.1
E. 4.2
E. 4.3
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :
Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2016, DDEL sebesar Rp. -14.575 sedangkan
DKEL sebesar Rp. 402.064.124.
Transfer Masuk / Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 terdiri
dari:
No Nilai Entitas AsalJenis
1 ... ... -
2 ... ... -
Ditagihkan ke Entitas Lain 402.064.124
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung -
Rincian Transaksi Antar Entitas
Jenis Beban Koreksi
Diterima dari Entitas Lain - 14.575
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 402.049.549
- Jumlah
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp.
0.
Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah langsung
KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai dengan tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0 dari total Rp. 0 yang diterima sepanjang tahun
2016.
54
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
E. 5Ekuitas Akhir Rp.
105.956.717.
Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp. 105.956.717 dan Rp. 147.037.992.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp. 0.
Jumlah -
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per Satker Tahun 2016 disajikan pada
lampiran.
No Penerima Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ... ... -
2 ... ... -
Total Pengesahan -
Pengesahan Pengembalian Hibah -
55
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
F.
F. 1
F. 2
2.1 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
2.2 Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
2.3 Rekening Pemerintah
2.4 Revisi DIPA
2.5 Ralat SPM, SSBP dan SSPB
2.6 Catatan Penting Lainnya
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Temuan dan Tindak Lanjut
atas Temuan BPK yang dapat disajikan dalam laporan ini.
Kementerian Agama Kota Magelang terdapat Informasi Belanja secara
Akrual yang disajikan dalam laporan ini.
Rekening Pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Ditjen
Penyelenggara Haji dan Umroh adalah 004801000870308 yang
digunakan sebagai penampung dana DIPA dengan saldo akhir per tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp. 0.
Informasi mengenai revisi DIPA Kementerian Agama Kota Magelang yaitu
sudah melakukan revisi ke 1
Kementerian Agama Kota Magelang tidak ada Ralat SPM, SSBP dan SSPB
yang dapat disajikan dalam laporan ini.
KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
56
No Aset TetapMasa
Manfaat
Nilai
Perolehan
Akm. Peny. Per
31 -12-2015
Beban Peny.
Tahun 2016
Akm. Peny. Per
31-12-2016
Nilai Buku Per
31-12-2016
A Tanah
1 Tanah
Jumlah
BPeralatan dan
Mesin
1Alat Angkutan
Darat Bermotor
2 Alat Kantor 5 18.528.119 4.683.660 3.705.624 -1 10.138.836
3Alat Rumah
Tangga5
7.500.000 0 1.500.000 750.000 5.250.000
4 Alat Studio 5 15.720.238 7.860.120 3.144.048 -2 4.716.072
5Peralatan
Pemancar10
44.610.119 11.152.530 4.461.012 -1 28.996.578
6Unit Alat
Laboratorium 468.750 -468.750 0
7 Komputer Unit 4 60.717.738 21.262.025 15.179.436 -4 24.276.281
8Peralatan
Komputer4
57.947.976 32.573.738 14.486.995 -5 10.887.248
9Peralatan
Olahraga
Jumlah 205.024.190 78.000.823 42.477.115 281.237 84.265.015
CGedung dan
Bangunan
1
Bangunan
Gedung Tempat
Kerja
2
Bangunan
Gedung Tempat
Tinggal
Jumlah 0 0 0 0 0
D Jaringan
1 Jaringan Listrik
2 Jaringan Telepon
Jumlah 0 0 0 0 0
EKonstruksi Dalam
Pengerjaan
1Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Lampiran A1
Kementerian Agama Kota Magelang
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2016
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah 0 0 0 0 0
FAset Tetap
Lainnya
1Barang Bercorak
Kesenian
2
Jumlah 0 0 0 0 0
G Aset Lainnya
1Aset Tak
Berwujud 2.835.119 0 283.512 708.780 1.842.827
2
Aset yang
dihentikan
Penggunaanya
Jumlah 2.835.119 0 283.512 708.780 1.842.827
207.859.309 78.000.823 42.760.627 990.017 86.107.842Total