KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good...

12
AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS i| Page REFORMASI BIROKRASI PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA KATA PENGANTAR Keterpihakan Pengadilan Agama Jakarta Utara serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas yang tinggi baik dalam pelaksanaan program kegiatan di lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia sendiri maupun dalam pengelolaan anggarannya, oleh karenanya dalam penyelenggaraan program dan kegiatan dituntut pengelolaan yang efisien, efektif dan akuntabel serta transparan sehingga output dan outcome-nya bisa dirasakan oleh stakeholder Mahkamah Agung. Dalam rangka pelaksanaan reformasi tersebut, Pengadilan Agama Jakarta Utara berupaya terus untuk meningkatkan akuntabilitas kinerjanya, salah satu bentuk keberhasilan dan menguatkan akuntabilitas kinerjanya, yaitu dengan penilaian kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KEMENPAN) pada tahun 2015 ini Mahkamah Agung mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) yang artinya baik. Penilaian yang dilakukan KEMENPAN ini merupakan penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang meliputi perencanaan kinerja, Pengukuran kinerja, evaluasi kinerja dan pencapaian kinerja yang telah dilakukan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut. Peningkatan dan penguatan akuntabilitas kinerja organisasi di lingkungan Mahkamah Agung dilakukan dengan mengembangkan system manajemen kinerja organisasi dimana telah ditetapkannya IKU Mahkamah Agung Republik Indonesia yang menggambarkan hasil capaian keberhasilan terhadap program dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai dan juga melakukan pembenahan terstruktur terhadap pedoman evaluasi LAKIP di lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia sendiri. Dokumen ini berisi apa yang hendak dibangun dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja di lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Utara sebagai

Transcript of KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good...

Page 1: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS i | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

KATA PENGANTAR

Keterpihakan Pengadilan Agama Jakarta Utara serta dukungan terhadap

pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Mahkamah Agung Republik

Indonesia merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

yang tinggi baik dalam pelaksanaan program kegiatan di lingkungan

Mahkamah Agung Republik Indonesia sendiri maupun dalam pengelolaan

anggarannya, oleh karenanya dalam penyelenggaraan program dan kegiatan

dituntut pengelolaan yang efisien, efektif dan akuntabel serta transparan

sehingga output dan outcome-nya bisa dirasakan oleh stakeholder Mahkamah

Agung.

Dalam rangka pelaksanaan reformasi tersebut, Pengadilan Agama Jakarta

Utara berupaya terus untuk meningkatkan akuntabilitas kinerjanya, salah satu

bentuk keberhasilan dan menguatkan akuntabilitas kinerjanya, yaitu dengan

penilaian kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KEMENPAN) pada

tahun 2015 ini Mahkamah Agung mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa

Pengecualian) yang artinya baik. Penilaian yang dilakukan KEMENPAN ini

merupakan penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang

meliputi perencanaan kinerja, Pengukuran kinerja, evaluasi kinerja dan

pencapaian kinerja yang telah dilakukan Mahkamah Agung Republik Indonesia

tersebut.

Peningkatan dan penguatan akuntabilitas kinerja organisasi di lingkungan

Mahkamah Agung dilakukan dengan mengembangkan system manajemen

kinerja organisasi dimana telah ditetapkannya IKU Mahkamah Agung Republik

Indonesia yang menggambarkan hasil capaian keberhasilan terhadap program

dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai dan

juga melakukan pembenahan terstruktur terhadap pedoman evaluasi LAKIP di

lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia sendiri.

Dokumen ini berisi apa yang hendak dibangun dalam rangka meningkatkan

akuntabilitas kinerja di lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Utara sebagai

Page 2: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS ii | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

salah satu prasyarat usulan reformasi birokrasi di lingkungan Mahkamah

Agung Republik Indonesia, diharapkan dokumen ini dapat termanfaatkan

sebagai mana mestinya.

Jakarta, Juli 2016

Ketua Pengadilan Agama Jakarta Utara

H. Achmad Zainullah, SH.MH.

Page 3: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS iii | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… ii

BAB I PENGANTAR …………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang …………………………………………………………………… 1

B. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………… 1

C. Dasar Hukum ……………………………………………………………………. 2

BAB II PENGUATAN AKUNTABILITAS …………………………………………... 3

A. Keterlibatan Pimpinan …………………………………………………………... 3

B. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja …………………………………………….. 5

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………… 8

LAMPIRAN …………………………………………………………………………… 9

Page 4: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS 1 | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

BAB IPENGANTAR

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance

haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

(keterbukaan) sehingga pengelolaan pemerintah benar mencapai tujuan yang

diharapkan. Akuntabilitas sendiri berdasar pengertiannya merupakan bentuk

pemberian pertanggungjawaban, berdasarkan hal tersebut setiap

penyelenggaraan pemerintahan harus mempertanggungjawabkan secara

untuk pelaksanaannya.

Bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan program dan

kegiatan di lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia adalah setiap

tahunnya menerbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) yang menggambarkan pencapian Kinerja LAN dalam satu tahun

anggaran dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran sarta

menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapai.

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Pengadilan Agama

Jakarta Utara, program peningkatan akuntabilitas salah satu program

kelompok kerja (Pokja) menyusun penguatan akuntabilitas kinerja tersendiri

sebagai akuntabilitas dari hasil evaluasi atas akuntabilitas.

B. Maksud dan tujuan

Tujuan dari pedoman pengautan akuntabilitas kinerja di lingkungan

Pengadilan Agama Jakarta Utara ini adalah untuk memberikan pedoman bagi

tim penguatan akuntabilitas terhadap laporan evaluasi laporan akuntabilitas

kinerja di lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Utara.

Sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui pedoman ini adalah

meningkatnya akuntabilitas pada lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Utara.

Page 5: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS 2 | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

C. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang dibersihkan dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;

2. Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

5. Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

Page 6: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS 3 | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

BAB IIPENGUATAN AKUNTABILITAS

A. Keterlibatan Pimpinan

Keterlibatan pimpinan dalam rangka Penguatan Akuntabilitas Kinerja di

lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Utara dapat kita lihat dari beberapa

area, meliputi :

1. Penyusunan RENSTRA

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar

bagi peran Pengadilan Agama Jakarta Utara dalam menjalankan

tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi, Organisasi,

Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Jakarta Utara

merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung

Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang

merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum

dan keadilan. Pengadilan Agama Jakarta Utara sebagai kawal depan

Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang

menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk

di tingkat pertama.

Perencanaan strategis suatu proses yang berorientasi pada hasil yang

ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun

secara sistematis dan bersinambungan dengan memperhitungkan

potensi, peluang dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan

Agama Jakarta Utara.

Pengadilan Agama Jakarta Utara dalam menjalankan tugas dan

fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi

Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana

kekuasaan kehakiman di Indonesia.

Adapun potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam menyusun

RENSTRA terletak pada Kekuatan, kelemahan, peluang, serta tantangan

yang dihadapi.

Page 7: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS 4 | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

Dalam mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan dapat dilihat dari Indikator

Kinerja Utama, sebagai berikut:

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA

1. Meningkatnyapenyelesaianperkara

a. Persentase mediasi yang diselesaikan

b. Persentase mediasi yang menjadi akteperdamaianc. Persentase sisa perkara yangdiselesaikand. Persentase perkara yang diselesaikane. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka

waktu maksimal 5 bulanf. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka

waktu lebih dari 5 bulan2. Peningkatanaksepbilitasputusan Hakim

Persentase tidak mengajukan upaya hukum:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali

3. Peningkatan efektifitaspengelolaanpenyelesaianperkara

a. Persentase berkas yang diajukanverset disampaikan

secara lengkapb. Persentase berkas perkara yangdiajukan banding yang

disampaikan secara lengkap dan tepat.c. Persentase berkas perkara yangdiajukan kasasi yang

disampaiakan secara lengkap dan tepatd. Persentase berkas perkara yangdiajukan kasasi yang

disampaiakan secara lengkap dan tepate.Presentase berkas yang diregisterdan siap

didistribusikan ke Majelisf. Ratio Majelis Hakim terhadap perkarag. Persentase penyampaian pemberitahuanrelaas putusan

tepat waktu, tempat dan para pihakh. Prosentase responden yangpuas terhadap proses peradilan

4. Peningkatanaksesibilitasmasyarakatterhadap peradilan(acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan

b. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan cara

sidang keliling5. Meningkatnyakepatuhanterhadapputusanpengadilan

Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkaraperdata yang berkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti

Page 8: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS 5 | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

6. Meningkatnya kualitaspengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti

2. Penyusunan Penetapan Kinerja

Dalam penyusunan Penetapan Kinerja dilakukan dengan cara melalui

rapat-rapat asistensi dan pendalaman tentang penetapan kinerja yang

dilakukan secara berkala. Hal ini bertujuan agar penetapan kinerja tercapai

secara optimal.

Adapun data-data pendukung yang berkaitan dengan penetapan

kinerja terlampir.

3. Pemantauan Pencaipaian Kinerja

Dalam pemantauan pencapaian kinerja pada tahun 2015 dilakukan

secara berkala melalui rapat bulanan yang diadakan pada setiap hari Rabu

minggu ke 2 (dua) bulan berjalan yang dipimpin oleh Ketua dan Wakil

Ketua Pengadilan Agama Jakarta Utara.

Adapun penggunaan aplikasi SIPP dan e-LLK dalam proses

pemantauan pencapaian kinerja baru di implementasikan pada Tahun 2016

di satuan kerja masing-masing.

Untuk data pendukung proses pencapaian kinerja di Tahun 2015 dapat

dilihat melalui data fisik terlampir.

B. Pengelolaan Akuntabilaitas Kinerja

Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Pengadilan Agama

Jakarta Utara dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan demi

tercapainya sistem organisasi yang baik. Untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dalam Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja dapat diwujudkan dengan

cara sebagai berikut :

1. Peningkatan Kapasitas SDM

Peningkatan kapasitas SDM (sumber daya manusia) di Pengadilan

Agama Jakarta Utara telah dilakukan secara berkesinambungan melalui

Page 9: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS 6 | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

asistensi dan konsolidasi oleh tim pusat, maupun inisiatif satker dalam

melaksanakan DDTK dengan mengundang narasumber dari instansi terkait

maupun pusat.

Selain itu peningkatan kapasitas SDM pula dilakukan secara internal

melalui DDTK dengan narasumber dari Hakim maupun pegawai yang

mempunyai kapasitas dalam bidang tertentu untuk mencapai kinerja

organisasi Pengadilan Agama Jakarta Utara yang optimal.

2. Pedoman Akuntabilitas Kinerja

Pedoman Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Jakarta Utara

dilaksanakan melalui komitmen dalam membuat komponen sistem

Akuntabilitas sesuai dengan sistem tersebut.

Hal tersebut dilaksanakan sesuai dengan surat edaran dari Sekretaris

Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Badan Urusan Administrasi

Peradilan Agama guna peningkatan akuntabilitas di Mahkamah Agung

Republik Indonesia.

3. Pengukuran Kinerja Berbasis Elektronik

Dalam melaksanakan Pengukuran Kinerja Berbasis Elektronik di

Pengadilan Agama Jakarta Utara, pimpinan berkomitmen untuk

meningkatkan kualitas Teknologi Informasi (TI) berupa kemampuan

sumber daya manusia maupun sarana pendukung.

4. Sistem Pengukuran Kinerja

Saat ini Mahkamah Agung Republik Indonesia bekerja sama dengan

pihak ketiga telah mewujudkan Sistem Pengukuran Kinerja yaitu SIPP dan

e-LLK. System ini di implementasikan melalui pembinaan-pembinaan dari

tingkat pusat serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tersebut.

Akan tetapi system tersebut baru berjalan pada tahun 2016,

sedangkan ditahun 2015 Pengadilan Agama Jakarta Utara masih

menggunakan SIADPA dan SKP.

Page 10: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS 7 | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

5. Pemutakhiran Data Kinerja

Pemutakhiran data kinerja dapat dilakukan secara berkala dan

berkesinambungan, hal ini harus didukung melalui pengalokasian anggaran

untuk memaksimalkan Teknologi Informasi serta integritas SDM.

Page 11: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS 8 | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

BAB IIIPENUTUP

Penguatan Akuntabilitas Pengadilan Agama Jakarta utara

dilaksanakan untuk kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di

lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia di bidang pengautan

akuntabilitas kinerja.

Upaya penguatan akuntabilitas kinerja sangatlah dibutuhkan peran

serta pimpinan dan jajarannya dalam melaksanakan tuntutan reformasi

birokrasi. Seluruh Pimpinan telah terlibat secara langsung pada saat

penyusunan RENSTRA dengan ditetapkan SK Ketua Mahkamah Agung RI

Nomor : 40/KMA/SK/III/2014 tentang pembentukan tim penyusuan

RENSTRA Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2015-2019.

Seluruh unit organisasi telah berupaya meningkatkan kapasitas SDM

yang menangani akuntabilitas kinerja denga melaksanakan kegiatan

asistensi dan konsolidasi ke pengadilan tingkat banding dan kegiatan LAKIP

angkatan I dan II pada Badan Peradilan Litbang

Page 12: KATA PENGANTAR · A. Latar Belakang Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau Good Governance haruslah dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi

AREA VII : PEDOMAN EVALUASI PENGUATAN AKUNTABILITAS 9 | P a g e

REFORMASI BIROKRASIPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

DAFTAR LAMPIRAN1. Surat dari Sekretaris MA atau Badan Urusan Administrasi untuk menyusun

dokumen SAKIP2. Dokumen Fisik LAKIP3. Undangan Rapat Penyusunan LAKIP4. Notulen Rapat Penyusunan LAKIP5. Absensi Rapat Penyusunan LAKIP6. Dokumentasi Rapat (Publikasi website)7. Dokumen Fisik RENSTRA8. Dokumen Fisik IKU (Indikator Kinerja Utama)9. Dokumen Fisik RKT10.Dokumen Fisik PKT11.Aplikasi e-LLK (Pegawai)12.Aplikasi SIPP (Hakim)13.Laporan Hasil Kegiatan Asistensi dan Konsolidasi14.Surat dari Sekretaris MA atau Badan Urusan Administrasi untuk menyusun

dokumen SAKIP15.SK. Ketua Pengadilan Agama Jakarta Utara Tentang Penyusunan LAKIP

(RENSTRA, IKU, PKT, RKT)16.Profil di website SIMARI17.Profil di website KOMDANAS