kasus urologi.doc
-
Upload
yogo-wibowo -
Category
Documents
-
view
59 -
download
11
Transcript of kasus urologi.doc
LAPORAN KASUS BEDAH UROLOGI
LAKI-LAKI 60 TAHUN DENGAN NEFROLITHIASIS SINISTRA DAN BPH GRADE II
Oleh:Rinny Oktafiani Arief G0007142
Pembimbing:DR. dr. Bimanggono, Sp.U
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU BEDAHFAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA2011
1
STATUS PASIEN
A. ANAMNESA
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Kawin
Alamat : Pondowo RT 1/6 Joho Sukoharjo
No. RM : 01061595
Masuk RS : 29 April 2011
Pemeriksaan : 29 April 2011
2. Keluhan Utama Urologi
Sakit saat buang air kecil
3. Riwayat Penyakit Sekarang
3 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluhkan Sakit saat
buang air kecil. Pasien merasa BAK semakin sulit untuk keluar, pancaran
semakin lama semakin mengecil, harus mengejan selama BAK.
Karena keluhan yang dirasakan tersebut, pasien berobat ke R.S
Sukoharjo, kemudian dikatakan ada batu pada ginjal kiri, kemudian
dilakukan Foto BVO dan IVP.
Kemudian pasien di rujuk untuk periksa ke poli bedah urologi RSDM 2.
Pasien mendapat pengobatan berupa obat untuk mengurangi rasa sakit saat
BAK dan menjalani rawat jalan selama beberapa waktu, untuk dilakukan
pemeriksaan yang lainnya berupa USG abdomen pemeriksaan kultur urin,
Rontgen Thoraks dan akhirnya masuk rumah sakit untuk menjalani Operasi.
4. Riwayat penyakit dahulu
a. Riwayat Hipertensi : disangkal
2
b. Riwayat DM : disangkal
c. Riwayat Alergi : disangkal
d. Riwayat Asma : disangkal
e. Riwayat Operasi : operasi katarak 2 tahun yang lalu
f. Riwayat Sakit Serupa : disangkal
5. Riwayat Penyakit keluarga
a. Riwayat Hipertensi : disangkal
b. Riwayat DM : disangkal
c. Riwayat Sakit Serupa : disangkal
6. Anamnesa Sistemik
a. Keluhan utama : sakit saat BAK
b. Kepala : Pusing (-), sakit kepala (-)
c. Mata : Pandangan kabur (-), mata kuning (-), pandangan
dobel (-) berkunang-kunang (-)
d. Hidung : Pilek (-), mimisan (-), hidung tersumbat (-)
e. Telinga : Pendengaran berkurang (-), keluar cairan (-),
berdenging (-)
f. Mulut : Terasa kering (-), bibir biru (-), sariawan (-), gusi
berdarah (-), gigi berlubang (-), bibir pecah-pecah (-)
g. Tenggorokan : sakit telan (-), serak (-), gatal (-)
h. Respirasi : sesak (-), batuk (-), dahak (-), batuk darah (-)
i. Cardiovaskuler : nyeri dada (-), pingsan (-), sesak (-), kaki bengkak
(-/-), keringat dingin (-), berdebar-debar (-)
j. Gastrointestinal : Mual (-), muntah (-), perut terasa panas (-),
kembung (-), sebah (-), nafsu makan menurun
(-), perut membesar (-), muntah darah (-),
BAB warna hitam (-), BAB darah lendir (-), BAB
sulit (-), ambeien (-)
k. Genitourinaria : BAK tidak tuntas (+), BAK menetes (+),
3
BAK warna seperti teh (-), BAK batu (-), BAK warna
merah (-), BAK sulit (+), nyeri saat BAK (+), BAK
warna kuning nanah (-), BAK keluar dari selain OUE
(-), testis nyeri (-), testis mengeras (-), scrotum
bengkak (-), scrotum kemerahan (-)
l. Muskuloskeletal : nyeri otot (-), nyeri sendi (-), bengkak sendi (-),
kesemutan (-)
m. Extremitas
1) Atas : pucat (-/-), kebiruan (-/-), bengkak (-/-), luka (-/-),
terasa dingin (-/-)
2) Bawah : pucat (-/-), kebiruan (-/-), bengkak (-/-), luka (-/-),
terasa dingin (-/-)
n. Kulit : kering (-), gatal (-), luka (-), pucat (-), kuning (-),
kebiruan (-)
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Primary Survey :
a. Keadaan umum : KU sedang, compos mentis.
b. Airway : Gangguan saluran nafas (-)
c. Breathing : Respiration rate 20 x/menit
d. Circulation
1) Tekanan darah : 140/90 mmHg
2) Nadi : 76 x/menit, reguler, isi cukup.
e. Disability : GCS E4V5M6
f. Exposure : Suhu : 36,0 0 C (per axiller)
2. Secondary Survey
a. Kulit : warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-),
turgor baik (+)
b. Kepala : bentuk mesocephal, luka (-), rambut warna hitam
dan tidak mudah dicabut
c. Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya
4
(+/+), pupil isokor (3mm/3mm), oedem palpebra (-/-)
d. Telinga : sekret (-/-), darah (-/-)
e. Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-)
f. Mulut : maloklusi (-), gigi goyah (-), gigi palsu (-)
g. Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-), gerak bebas (+)
h. Thorax : normochest, simetris, retraksi supraternal (-)
1) Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
c) Perkusi :
1) Batas jantung kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
2) Batas jantung kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
3) Batas jantung kiri atas : SIC II linea parasternalis sinister
4) Batas jantung kiri bawah : SIC V linea midklavikularis
sinistra
5) Kesan : Batas jantung kesan normal
d) Auscultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)
2) Paru :
a) Inspeksi : simetris statis dan dinamis
b) Palpasi : fremitus raba kanan=kiri
c) Perkusi : sonor / sonor
d) Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), ST (-/-), wheezing (-/-),
RBK (-/-), RBH (-/-)
i. Abdomen :
1) Inspeksi : Distensi (-)
2) Auskultasi : Bising usus (+) normal
3) Perkusi : timpani
4) Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
j. Extremitas :
1) Atas : oedema (-/-), akral dingin (-/-)
2) Bawah : oedem (-/-), akral dingin (-/-),
5
C. STATUS UROLOGIS
1. Regio Flank dextra
a. Inspeksi : bulging (-), massa (-)
b. Palpasi : ballotement (-), nyeri tekan (-)
c. Perkusi : nyeri ketok costovertebra (-)
2. Regio Flank sinistra
a. Inspeksi : bulging (-), massa (-)
b. Palpasi : ballotement (-), nyeri tekan (-)
c. Perkusi : nyeri ketok costovertebra (-)
3. Regio suprapubik
a. Inspeksi : distensi (-)
b. Palpasi : vesica urinaria tidak teraba
4. Regio genitalia eksterna
a. Penis
1) Inspeksi : circumsisi (+), tanda radang (-)
2) Palpasi : fibrosis (-)
b. Scrotum
1) Inspeksi : fistel menutup, oedem (-), kemerahan (-)
2) Palpasi : teraba testis 2 buah, nyeri tekan (-)
5. Rectal Toucher
Tonus muscular sphincter ani dalam batas normal, mukosa licin, massa (-),
prostat normal, feces (-), STLD (-).
D. ASSESMENT I
1. Suspek nefrolithiasis + BPH grade II + lurs sedang
E. PLANNING I
1. Cek darah lengkap
2. Bipolar Voiding Uretro-Cystography
6
3. Foto Thorax PA
4. Kultur urin
F. HASIL PEMERIKSAAN
1. Urinologi tanggal 28 April 2011
Maksroskopis
a. Warna : yellow
b. Jernih : sl.cloudy
Kimia
a. Berat jenis : 1,025
b. pH : 5,0
c. Leukosit : 500/uI
d. Nitrit : (+)
e. Protein : 25 mg/dl
f. Glukosa : normal
g. Keton : 5 mg/dl
h. Urobilinogen : normal
i. Bilirubin : 1 mg/dl
j. Eritrosit : 10/uI
Mikroskopis
a. Eritrosit : 17,6/ ul
b. Eritrosit : 3/LPB
c. Leukosit : 705,5/ul
d. Leukosit : 127/LPB
e. Epitel
1) Epitel : 11,3/uI
2) Epitel : 2/LPB
3) Ep.Squam : 1-3/LPB
4) Ep.Trans : (-)
5) Ep.Bulat : (-)
7
f. Silinder
1) Hyline : (-)
2) Granulosit : 1-2/LPK
3) Leukosit : (-)
g. Bakteri : 50810,7/uI
h. Yeast like cell : (-)
i. S. Round Cell : 0,3/uI
j. Mucus : 0,73/uI
k. Sperma : (-)
l. Lain-lain : Benang mukosa (+++), bakteri memenuhi seluruh
lapangan pandang, kristal Oksalat (+++)
2. USG Abdomen + USG Scrotum (Penis) tanggal 21 Februari 2011
USG Abdomen
a. Hepar : Ukuran normal, sudut tajam, tepi rata, intensitas echo
parenchym normal, v.hepatica/v.porta normal, IHBD/EHBD tak
tampak melebar, tak tampak nodul/kista/massa.
b. Gall Bladder : Ukuran normal, dinding tak menebal, tak tampak
batu/kista
c. Pancreas : Ukuran normal, intensitas echo parenchyma homogen
normal, tak tampak nodul/kista/massa
d. Lien : Ukuran normal, intensitas echo parenchyma homogen normal,
tak tampak nodul/kista/massa
e. Ren kanan : ukuran normal, intensitas echo cortex normal, batas sinus
cortex jelas, tak tampak ectasis sistem pelvicocalyceal, tak tampak
batu/kista/massa
f. Ren kiri : ukuran normal, intensitas echo cortex normal, batas sinus
cortex tak tampak, ectasis sistem pelvicocalyceal, tak tampak
batu/kista/massa
g. Buli : ukuran normal, tampak penebalan dinding (+), tak tampak
batu/massa
8
h. Prostat : ukuran normal, tak tampak massa, tak tampak kalsifikasi
abnormal
i. Tak tampak nodul paraaorta
j. Kesan : penebalan dinding pada vesica urinaria, bisa merupakan
cystitis dd massa
USG Scrotum/Penis
a. Testis kanan ukuran normal (2,5 x 1,2 x 2,8 cm), intensitas echo
normal letak di scrotum
b. Testis kiri ukuran mengecil (0,8 x 0,6 x 1 cm)
c. Tampak lesi solid heteroechoic di scrotum kanan kiri, dengan
peningkatan vaskuler (+)
d. Kesan : Lesi solid di scrotum kanan kiri, hipotrofi testis kiri
3. Sitologi Urin tanggal 12 April 2011
a. Hasil Pemeriksaan : Sel-sel uropoetika dalam batas normal, sel-sel
degeneratif, eritrosit, dan radang
b. Kesimpulan : Tidak didapat sel ganas
4. Laboratorium Darah tanggal 4 April 2011
a. Hematologi rutin
1) Hemoglobin : 12,3 g/dl
2) Hematokrit : 38 %
3) AL : 12,2 .103 /ul
4) AT : 274 .103 /ul
5) AE : 4,58 .106 /ul
b. Hemostasis
1) PT : 12,5 ”
2) APTT : 34,2 ”
c. Kimia klinik
1) GDS : 105 mg/dl
2) Albumin : 4,6 g/dl
9
3) Ureum : 26 mg/dl
4) Kreatinin : 0,9 mg/dl
d. Elektrolit
1) Natrium : 140 mmol/L
2) Kalium : 4,0 mmol/L
3) Klorida : 110 mmol/L
e. HBsAg : non reaktif
5. Bipolar Voiding Uretro-Cystography tanggal 7 April 2011
a. Kontras watersoluble 50 cc dimasukkan ke dalam vesica urinaria melalui
uretra dengan menggunakan abbocat no.20 secara perlahan, tahanan (-),
reflux (-).
b. Tampak kontras melumur pars cavernosa, pars bulbosa, pars
membranacea, pars prostatika, hingga ke vesica urinaria.
c. Tampak dinding uretra irreguler, penyempitan di pars prostatika,
extravasasi (+),
10
d. Buli : permukaan irreguler, tampak additional shadow, tak tampak
indentasi
e. Kemudian kontras watersolube 50 cc dimasukkan ke dalam vesica
urinaria melalui cateter cystotomy, tahanan (-), reflux (-)
f. Tampak kontras melumuri dinding vesica urinaria, permukaan irreguler,
tampak additional defect, indentasi (-), tampak terpasang balon cateter.
g. Kesan :
1) Penyempitan pars cavernosa sampai pars prostatika Ec striktur partial
dengan extravasasi di pars bulbosa
2) Sacculasi buli-buli
3) Cystitis
4) Uretritis
6. Foto Thorax PA tanggal 7 April 2011
a. Cor : CRT <50%
b. Pulmo : Infiltrat (-), corakan bronkovaskuler normal
c. Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
d. Kesan : Cor dan Pulmo tak tampak kelainan
G. ASSESMENT II
1. Stricture Uretra Panjang
2. Meatal Stenosis
11
H. PLANNING II
1. Konsul bagian Anestesi dan Kardiologi
2. Pro Meatotomy + Sachse
Laporan Operasi
tanggal 12 Mei 2011 di IBS
Operator : DR. dr. Bimanggono, Sp.U
Asisten : dr. Dwi
Diagnosis pre Op : StrictureUretra Panjang + Meatal Stenosis
Diagnosis post Op : Stricture Uretra Panjang + Meatal Stenosis
Tindakan : Dorsal Meatotomy + Sachse
1. Posisi lithotomi dengan lindungan RA
2. Toilet medan operasi, tutup doek steril berlubang.
3. Didapatkan meatal stenosis Dorsal Meatotomy
4. Dilanjutkan panendoskopi, didapatkan stricture berat pars pedunlare
dilakukan Sachse dengan tuntunan guide wire, sachse dari pars pedunlare
sampai dengan pars membranacea
5. Sachse berhasil, pasang DC Silikon 16 Fr, balon 10 cc
6. Pertahankan DC Cystotomy
7. Operasi selesai
12