Kasus Telkomsel Dengan Tarif Pra Bayar.

7
Kasus telkomsel dengan tarif pra bayar pasar seluler di Indonesia. Artinya tingkat penguasaan pasar dari dua operator tersebut saja jikadigabungkan sudah mencapai 80% lebih. Analisa tahap pertama ini tidak selesai cukup sampaidisitu, karena asumsi penggabungkan pangsa pasar ini harus berdasar pada dugaan awal bahwakepemilkan keduanya adalah pada pihak yang sama. Maka ditelusurilah dari data-datakepemilikan didapatkan kenyataan bahwa PT Indosat sahamnya dikuasai oleh STT Telemediamelalui ICL dan IC sejumlah 38% dan 0,9%. Sedangkan Telkomsel sahamnya sebanyak 35%dikuasai oleh SingTel. Kedua perusahaan tersebut STT Telemedai dan SingTel sahamnyadikuasai 100% oleh Temasek Holding Inc. Dalam konteks analisa tahap pertama maka terbukti bahwa kedua operator tersebut menguasai pasar secara domina n. Temasek Holdings Pte. Ltd(selanjutnya disebut Temasek) memiliki saham mayoritas pada dua perusahaan yang melakukankegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, sehinggamelanggar pasal 27 huruf a UU No 5 Tahun 1999. 3 Tabel Market Share Berdasarkan Jumlah PelangganOperator Telepon di Indonesia Sumber : Putusan Perkara KPPU Nomer : : 07/KPPU-L/2007 diambil dari www.kppu.or.id 3 Pasal 10 UU No 36 Tahun 1999 :(1) Dalam penyelenggaraan telekomunikasi dilarang melakukan kegiatanyang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di antara penyelenggara telekomunikasi. (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Penjelasan atas pasal ini adalah: Pasal ini dimaksudkan agar terjadikompetisi yang sehat antarpenyelenggana telekomunikasi dalam melakukan kegiatannya. Peraturan perundang- undangan yang berlaku dimaksud adalah Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang LaranganPraktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta peraturan pelaksanaannya. OperatorJumlahPelangganTerdaftarPersentase Pemilik sahamJumlah PelangganBerdasarkan BesarSaham Telkom (Wireline & Flexy) 11.496.000 17,12% 100% telkom 11.496.000Telkomse l 29.987.000 55,6% Pemerintah 65%Singtel 35 %19.491.550 10.495.450 Indosat Cell(Satelindo IM3)Indosat FWA(CDMA)14.655.238235.03626.18 %Pemerintah 15%ICL /STT 41 %Publik 44 %2.233.541,1

description

kasus telkomsel

Transcript of Kasus Telkomsel Dengan Tarif Pra Bayar.

Page 1: Kasus Telkomsel Dengan Tarif Pra Bayar.

Kasus telkomsel dengan tarif pra bayar

  pasar seluler di Indonesia. Artinya tingkat penguasaan pasar dari dua operator tersebut saja jikadigabungkan sudah mencapai 80% lebih. Analisa tahap pertama ini tidak selesai cukup sampaidisitu, karena asumsi penggabungkan pangsa pasar ini harus berdasar pada dugaan awal bahwakepemilkan keduanya adalah pada pihak yang sama. Maka ditelusurilah dari data-datakepemilikan didapatkan kenyataan bahwa PT Indosat sahamnya dikuasai oleh STT Telemediamelalui ICL dan IC sejumlah 38% dan 0,9%. Sedangkan Telkomsel sahamnya sebanyak 35%dikuasai oleh SingTel. Kedua perusahaan tersebut STT Telemedai dan SingTel sahamnyadikuasai 100% oleh Temasek Holding Inc. Dalam konteks analisa tahap pertama maka terbukti bahwa kedua operator tersebut menguasai pasar secara dominan. Temasek Holdings Pte. Ltd(selanjutnya disebut Temasek) memiliki saham mayoritas pada dua perusahaan yang melakukankegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, sehinggamelanggar pasal 27 huruf a UU No 5 Tahun 1999.3 Tabel Market Share Berdasarkan Jumlah PelangganOperator Telepon di IndonesiaSumber : Putusan Perkara KPPU Nomer : : 07/KPPU-L/2007 diambil dari www.kppu.or.id  3 Pasal 10 UU No 36 Tahun 1999 :(1) Dalam penyelenggaraan telekomunikasi dilarang melakukan kegiatanyang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di antara penyelenggara telekomunikasi. (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Penjelasan atas pasal ini adalah: Pasal ini dimaksudkan agar terjadikompetisi yang sehat antarpenyelenggana telekomunikasi dalam melakukan kegiatannya. Peraturan perundang-undangan yang berlaku dimaksud adalah Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang LaranganPraktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta peraturan pelaksanaannya. OperatorJumlahPelangganTerdaftarPersentase Pemilik sahamJumlah PelangganBerdasarkan BesarSahamTelkom (Wireline & Flexy) 11.496.000 17,12% 100% telkom 11.496.000Telkomsel 29.987.000 55,6% Pemerintah 65%Singtel 35 %19.491.55010.495.450Indosat Cell(Satelindo IM3)Indosat FWA(CDMA)14.655.238235.03626.18 %Pemerintah 15%ICL /STT 41 %Publik 44 %2.233.541,16.105.012,346.551.720,56Excelcomindo 8.233.774 12.27 % T. Malaysia 85%Grup Rajawali 15%6.998.707,91.235.066.1Mobile – 8 1.450.000 2.16 %Bhakti Investama 100%1.450.000Bakrie Telecome (CDMA) 1.073.228 1.60 % Bakrie 100% 1.073.228Jumlah Total 67.130.806 100 %

Page 2: Kasus Telkomsel Dengan Tarif Pra Bayar.

 Maka struktur pasar mayoritas dikuasai dua kelompok yang notabene sahamnya dipegangoleh satu pihak dalam hal ini pihak yang diduga melakukan monopoli, Temasek. Dengan pangsa pasar sebesar itu, dapat dipastikan Temasek memiliki market power dan market dominanceuntuk mengendalikan pasar. Hasil studi Bank Dunia (InfoDev, 2000) menyimpulkan operatordengan karakteristik seperti itu berkemampuan mengendalikan pasar (para operator), khususnyadalam penentuan tarif secara eksesif.Berikut adalah gambaran struktur kepemilikan saham di PT.Telkomsel dan PT indosat :

Page 3: Kasus Telkomsel Dengan Tarif Pra Bayar.

Sumber : diolah dari kppu.or.id TEMASEKS i n g t e l PT TELKOMSELPT.TELKOM, TbkS i n g a p o r e T e c h n o l o g i e s Telemedia (STT)PT INDOSAT,TbkSATELINDOS i n g a p o r e T e c h n o l o g y P i r v a t e L t d 100% 100%35% 65%100%41,94%100 %

Page 4: Kasus Telkomsel Dengan Tarif Pra Bayar.
Page 5: Kasus Telkomsel Dengan Tarif Pra Bayar.
Page 6: Kasus Telkomsel Dengan Tarif Pra Bayar.
Page 7: Kasus Telkomsel Dengan Tarif Pra Bayar.

  B.  Analisa Hambatan Masuk PasarTahap kedua analisa adalah menguji apakah terjadi barriers entry dalam industry selulerdi Indonesia. Dugaan awal adalah PT. Telekomunikasi Selular (selanjutnya disebut Telkomsel)mempertahankan tarif seluler yang tinggi, sehingga melanggar pasal 17 ayat(1) UU No 5 Tahun1999. Telkomsel menyalahgunakan posisi dominannya untuk membatasi pasar dan pengembangan teknologi sehingga melanggar pasal 25 ayat (1) huruf b UU No 5 Tahun 1999.Analisa dilakukan dengan menggunakan model-model grafis pasar oligopoly dengan penerapanteori cournot dll.Untuk menggambarkan kasus ini kita akan menggunakan salah satu model ekonomidalam teori oligopoly. Model Oligopoli Stackelberg menggambarkan perilaku pelaku usahamenentukan nilai output yang diproduksi tidak dalam waktu yang bersamaan namun berurutan.Dengan model ini, dapat digambarkan bahwa terdapat leader dan terdapat follower; Pada modelCournot, perusahaan bereaksi secara pesimis atas perubahan output pesaingnya. Dengan katalain, ketika pesaing menurunkan output, perusahaan akan menaikkan outputnya, namun lebihkecil dibandingkan penurunan output pesaingnya. Begitu pula sebaliknya. Pada akhirnya, akantercipta Cournot equilibrium (titik A), yang besarnya lebih kecil dibandingkan keseimbangankompetitif (titik B) dan lebih besar dibandingkan keseimbangan kolusif (titik C);