Kasus Seminar Snh Kraton
-
Author
husen-aminudin -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of Kasus Seminar Snh Kraton
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologi
yang utama di Indonesia. Serangan otak ini merupakan kegawatdaruratan medis
yang harus ditangani secara cepat, tepat, dan cermat. Stroke adalah penyakit
ketiga yang menyebabkan kematian dibeberapa negara berkembang. Setiap
tahunnya sekitar 4,5 juta orang meninggal karena stroke. Stroke dapat terjadi pada
semua umur tapi sebagian dialami oleh orang yang berusia lebih dari 70 tahun.
Hampir semua orang lanjut usia sedikitnya memiliki beberapa sumbatan pada
suplai darah arteri ke otak, dan sebanyak 0! sebenarnya memiliki cukup banyak
sumbatan untuk menyebabkan gangguan "ungsi atau stroke. #i $merika Serikat,
wanita kulit putih dengan usia sekitar 50 tahun mempunyai resiko sekitar %0!
menderita stroke dan &! mempunyai resiko meninggal karena stroke. Sekitar
dari ' wanita amerika meninggal karena stroke. Insidensi menderita stroke
semakin meningkat pada usia lebih dari '5 tahun. Sekali wanita menderita stroke
maka perjalanan penyakit dan prognosisnya lebih buruk bila dibandingkan dengan
lakilaki. (aktor utama terjadinya stroke adalah usia, hipertensi dan aterosklerosis.
)ebanyakan kasus stroke disebabkan oleh plak arteriosklerotik yang terjadi pada
satu atau lebih arteri yang memberi makanan ke otak. *lak biasanya mengakti"kan
mekanisme pembekuan darah, dan menghasilkan bekuan untuk membentuk dan
menghambat arteri, dengan demikian menyebabkan hilangnya "ungsi otak secara
akut pada area yang terlokalisasi.
+erdasarkan datadata di atas, penulis tertarik untuk menyusun makalah
-$suhan )eperawatan awat #arurat *ada /y. S #engan Stroke /on
Hemoragik.
1akalah ini akan membahas tentang asuhan keperawatan pada klien
Stroke /on Hemoragik beserta pelaksanaan peran perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan yang holistik, meliputi aspek +io, *siko, SosioSpiritual.
1.2 Tujuan Penulisan
.%. 2ujuan 3mum
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
2/25
*enulisan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang $suhan
)eperawatan awat #arurat pada /y. S dengan Stroke /on Hemoragik.
.%.% 2ujuan )husus
. 1engetahui pengertian Stroke /on Hemoragik.
%. 1engetahui )lasi"ikasi Stroke /on Hemoragik.
. 1engetahui etiologi Stroke /on Hemoragik.
4. 1engetahui anatomi pembuluh darah.
5. 1engetahui pato"isiologi Stroke /on Hemoragik.
'. 1engetahui mani"estasi klinis Stroke /on Hemoragik.
7. 1engetahui pemeriksaan penunjang Stroke /on Hemoragik.
&. 1engetahui komplikasi Stroke /on Hemoragik
. 1engetahui penatalaksanaan Stroke /on Hemoragik
0. 1engetahui asuhan keperawatan gawat darurat pada /y. -S denganStroke /on Hemoragik dengan baik dan benar
1.3 Manfaat Penulisan
.. +agi 6umah Sakit
#apat digunakan sebagai bahan re"erensi untuk penelitian
selanjutnya terutama yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada /y
S dengan Stroke /on Hemoragik.
..% +agi Institusi *endidikan
#apat meningkatkan kualitas pelatihan dan bimbingan agar
mahasiswa lebih terampil dan termotiasi dalam melaksanakan makalah.
Hasil dari makalah dapat dijadikan bahan bacaan dan panduan bagi
angkatan selanjutnya dalam menyusun laporan makalah serta
untuk menambah re"erensi.
1.3.3 +agi )lien dan )eluarga )lien
1enambah pengetahuan dan wawasan penulis dibidang kesehatan,
terutama tentang Stroke /on Hemoragik pada /y. S.
BAB II
LANDASAN TE!I
2.1 Pengertian Str"ke N"n He#"ragik
Stroke atau cedera cerebroaskuler adalah kehilangan "ungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak 8Smelt9er :. Su9anne,
%00%;.
%
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
3/25
Stroke atau cedera cerebroaskuler adalah gangguan neurologik mendadak
yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui system suplai
arteri otak 8Sylia $ *rice, %00';
Stroke non hemoragik adalah sindroma klinis yang awalnya timbul
mendadak, progresi cepat berupa de"icit neurologis "okal atau global yang
berlangsung %4 jam atau lebih atau langsung menimbul kematian yang disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak non straumatik 8$ri" 1ansjoer, %000;
Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli
dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun
tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi perdarahan. /amun terjadi iskemia yangmenimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. 8$ri"
1utta2ransient Ischemic $ttack 82I$;
ejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak
akan menghilang dalam waktu %4 jam.
b. #e"isit /eurologik Iskemik Sepintas>6eersible Ischemic /eurological
#e"icit 86I/#;
ejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih lama
dari %4 jam, tapi tidak lebih dari seminggu.
c. Stroke *rogresi" 8*rogressie Stroke>Stroke In ?aluation;
ejala neurologik makin lama makin berat.
d. Stroke komplet 8:ompleted Stroke>*ermanent Stroke;
e. )elainan neurologik sudah menetap, dan tidak berkembang lagi.
%. +erdasarkan kausal
a. Stroke 2rombotik
Stroke trombotik terjadi karena adanya penggumpalan pada pembuluh
darah di otak. 2rombotik dapat terjadi pada pembuluh darah yang besar
dan pembuluh darah yang kecil. *ada pembuluh darah besar trombotik
terjadi akibat aterosklerosis yang diikuti oleh terbentuknya gumpalan
darah yang cepat. Selain itu, trombotik juga diakibatkan oleh tingginya
kadar kolesterol jahat atau @ow #ensity @[email protected]#@;. Sedangkan
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
4/25
pada pembuluh darah kecil, trombotik terjadi karena aliran darah ke
pembuluh darah arteri kecil terhalang. Ini terkait dengan hipertensi dan
merupakan indikator penyakit aterosklerosis.
b. Stroke ?mboli>/on 2rombotik
Stroke emboli terjadi karena adanya gumpalan dari jantung atau lapisan
lemak yang lepas. Sehingga, terjadi penyumbatan pembuluh darah yang
mengakibatkan darah tidak bisa mengaliri oksigen dan nutrisi ke otak.
2.3 Eti"l"gi
*ada tingkatan makroskopik, stroke non hemoragik paling sering
disebabkan oleh emboli ektrakranial atau trombosis intrakranial. Selain itu,stroke non hemoragik juga dapat diakibatkan oleh penurunan aliran serebral.
*ada tingkatan seluler, setiap proses yang mengganggu aliran darah menuju
otak menyebabkan timbulnya kaskade iskemik yang berujung pada terjadinya
kematian neuron dan in"ark serebri.
1. E#%"li
a. ?mbolus yang dilepaskan oleh arteria karotis atau ertebralis, dapat
berasal dari plaque athersclerotiqueyang berulserasi atau dari
trombus yang melekat pada intima arteri akibat trauma tumpul pada
daerah leher.
b. ?mbolisasi kardiogenik dapat terjadi pada=
; *enyakit jantung dengan -shunt yang menghubungkan bagian
kanan dan bagian kiri atrium atau entrikel.
%; *enyakit jantung rheumatoid akut atau menahun yang
meninggalkan gangguan pada katup mitralis.
; (ibrilasi atrium
4; In"arksio kordis akut
5; ?mbolus yang berasal dari ena pulmonalis'; )adangkadang pada kardiomiopati, "ibrosis endrokardial, jantung
miksomatosus sistemik
c. ?mbolisasi akibat gangguan sistemik dapat terjadi sebagai=
; ?mbolia septik, misalnya dari abses paru atau bronkiektasis
%; 1etastasis neoplasma yang sudah tiba di paru.
; ?mbolisasi lemak dan udara atau gas / 8seperti
penyakit caisson;.
?mboli dapat berasal dari jantung, arteri ekstrakranial, ataupun
dari right-sided circulation8emboli paradoksikal;. *enyebab terjadinya emboli
4
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
5/25
kardiogenik adalah trombi alular seperti pada mitral stenosis, endokarditis,
katup buatan;, trombi mural 8seperti in"ark miokard, atrial "ibrilasi,
kardiomiopati, gagal jantung kongesti"; dan atrial miksoma. Sebanyak %
persen stroke emboli diakibatkan oleh in"ark miokard dan &5 persen di
antaranya terjadi pada bulan pertama setelah terjadinya in"ark miokard.
2. T&r"#%"sis
Stroke trombotik dapat dibagi menjadi stroke pada pembuluh darah
besar 8termasuk sistem arteri karotis; dan pembuluh darah kecil 8termasuk
sirkulus Aillisi dan sirkulus posterior;. 2empat terjadinya trombosis yang
paling sering adalah titik percabangan arteri serebral utamanya pada daerah
distribusi dari arteri karotis interna. $danya stenosis arteri dapat menyebabkan
terjadinya turbulensi aliran darah 8sehingga meningkatkan resiko
pembentukan trombus aterosklerosis 8ulserasi plak;, dan perlengketan platelet.
*enyebab lain terjadinya trombosis adalah polisetemia, anemia
sickle sel, de"isiensi protein :, displasia "ibromuskular dari arteri serebral, dan
asokonstriksi yang berkepanjangan akibat gangguan migren. Setiap proses
yang menyebabkan diseksi arteri serebral juga dapat menyebabkan terjadinya
stroke trombotik 8contohnya trauma, diseksi aorta thorasik, arteritis;.
2.' Anat"#i Pe#%ulu& Dara& tak
Btak terdiri dari selsel otak yang disebut neuron, selsel penunjang yang
dikenal sebagai sel glia, cairan serebrospinal, dan pembuluh darah. Semua orang
memiliki jumlah neuron yang sama sekitar 00 miliar, tetapi koneksi di antara
berbagi neuron berbedabeda. *ada orang dewasa, otak membentuk hanya sekitar
%! 8sekitar ,4 kg; dari berat tubuh total, tetapi mengkonsumsi sekitar %0!oksigen dan 50! glukosa yang ada di dalam darah arterial.
Btak harus menerima lebih kurang satu liter darah per menit, yaitu sekitar
5! dari darah total yang dipompa oleh jantung saat istirahat agar ber"ungsi
normal. Btak mendapat darah dari arteri. Cang pertama adalah arteri karotis
interna yang terdiri dari arteri karotis 8kanan dan kiri;, yang menyalurkan darah ke
bagian depan otak disebut sebagai sirkulasi arteri serebrum anterior. Cang kedua
adalah ertebrobasiler, yang memasok darah ke bagian belakang otak disebut
sebagai sirkulasi arteri serebrum posterior. Selanjutnya sirkulasi arteri serebrum
5
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
6/25
anterior bertemu dengan sirkulasi arteri serebrum posterior membentuk suatu
sirkulus willisi.
$da dua hemis"er di otak yang memiliki masingmasing "ungsi. (ungsi
"ungsi dari otak adalah otak merupakan pusat gerakan atau motorik, sebagai pusat
sensibilitas, sebagai area broca atau pusat bicara motorik, sebagai area wernicke
atau pusat bicara sensoris, sebagai area isuosensoris, dan otak kecil yang
ber"ungsi sebagai pusat koordinasi serta batang otak yang merupakan tempat jalan
serabutserabut sara" ke target organ.
Dika terjadi kerusakan gangguan otak maka akan mengakibatkan
kelumpuhan pada anggota gerak, gangguan bicara, serta gangguan dalampengaturan na"as dan tekanan darah. ejala di atas biasanya terjadi karena adanya
serangan stroke.
2.( Pat"fisi"l"gi
Infark ischemic cerebri sangat erat hubungannya dengan aterosklerosis dan
arteriosklerois. $terosklerosis dapat menimbulkan bermacam E macam
mani"estasi klinis dengan cara =
. 1enyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan insu"isiensi
aliran darah.
%. Bklusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya thrombus dan
perdarahan aterm.
. #apat terbentuk thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli.
4. 1enyebabkan aneurisma yaitu lemahnya dinding pembuluh darah atau
menjadi lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek.
(aktor yang mempengaruhi aliran darah ke otak=
. )eadaan pembuluh darah.
%. )eadan darah = viskositas darah meningkat, hematokrit meningkat, aliran
darah ke otak menjadi lebih lambat, anemia berat, oksigenasi ke otak
menjadi menurun.
. 2ekanan darah sistemik memegang peranan per"usi otak. Otoregulasi otak
yaitu kemampuan intrinsik pembuluh darah otak untuk mengatur agar
pembuluh darah otak tetap konstan walaupun ada perubahan tekanan per"usi
otak.
4. )elainan jantung menyebabkan menurunnya curah jantung dan karena
lepasnya embolus sehingga menimbulkan iskhemia otak.
'
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
7/25
Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan "okal 8thrombus,
emboli, perdarahan danspasme vaskuler; atau oleh karena gangguan umum
8Hypoksia karena gangguan paru dan jantung;.Arterosklerosissering>cenderung
sebagai "aktor penting terhadap otak.
hrombus dapat berasal dariflak arterosklerotik atau darah dapat beku
pada area yangstenosis,dimana aliran darah akan lambat atau terjadi turbulensi
Oklusipada
pembuluhdarahserebral oleh embolus menyebabkan oedema dan nekrosis diikuti
thrombosis dan hypertensi pembuluh darah. *erdarahan intraserebral yang sangat
luas akan menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan
penyakit cerebrovaskuler. $noksia serebral dapat reersibel untuk jangka waktu
4' menit. *erubahan irreersible dapat anoksia lebih dari 0 menit. $noksia
serebral dapat terjadi oleh karena gangguan yang berariasi, salah satunya cardiac
arrest!
Pat&)a*
2.+ Manifestasi $linis
2anda dan gejala dari stroke adalah 8+aughman, : #iane.dkk,%000;=
. )ehilangan motoric
#is"ungsi motorik paling umum adalah hemiplegia 8paralisis pada salah satu
sisi; dan hemiparesis 8kelemahan salah satu sisi; dan dis"agia
%. )ehilangan komunikasi
7
*enyakit yang mendasari stroke 8alkohol,
hiperkolesteroid, merokok,stress, depresi,
kegemukan;
$terosklerosis8elastisitas pembuluh
darah menurun;
)epekatan darah
meningkat
*embentukan trombus
Bbstruksi thrombus
di otak
*enurunan darah ke
otak
Hipoksia cerebri
In"ark jaringan otak
)erusakan pusat gerakan
motoric di lobus "rontalis
Hemisphare hemiplagia
)elemahan pada
nerus F, FII, IG, G
Peru%a&an
,erse,si
sens"ri
*enurunan kemampuan otot
mengunyah>menelan
-angguan
#"%ilitasfisik
1obilitas
menurun
-angguan reflek
#enelan
$esei#%angan
nutrisi kurang
ari ke%utu&an
tu%u&
2irah
baring
!esik" kerusakan
integritas kulit
Defisit
Pera)atan Diri
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
8/25
#is"ungsi bahasa dan komunikasi adalah disatria 8kesulitan berbicara;
atau afasia 8kehilangan berbicara;.
. angguan persepsi
1eliputi dis"ungsi persepsi isual humanus, heminapsia atau kehilangan
penglihatan peri"er dan diplopia, gangguan hubungan isual, spesial dan
kehilangan sensori.
4. )erusakan "ungsi kogniti"parestesia 8terjadi pada sisi yang berlawanan;.
5. #is"ungsi kandung kemih meliputi= inkontinensiaurinarius transier,
inkontinensia urinarius peristen atau retensi urin 8mungkin simtomatik dari
kerusakan otak bilateral;,Inkontinensia urinarius dan defekasiyang berlanjut
8dapat mencerminkan kerusakan neurologi ekstensi";.
2anda dan gejala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang
terkena=
. *enngaruh terhadap status mental= tidak sadar, kon"us, lupa tubuh sebelah
%. *engaruh secara "isik= paralise, dis"agia, gangguan sentuhan dan sensasi,
gangguan penglihatan
. *engaruh terhadap komunikasi, bicara tidak jelas, kehilangan bahasa.
#ilihat dari bagian hemis"er yang terkena tanda dan gejala dapat berupa=
Hemis"er kiri Hemis"er kanan
. 1engalami hemiparese kanan
%. *erilaku lambat dan hatihati
. )elainan lapang pandang kanan
4. #is"agia global
5. $"asia
'. 1udah "rustasi
. Hemiparese sebelah kiri tubuh
%. *enilaian buruk
. 1empunyai kerentanan terhadap
sisi kontralateral sehingga
memungkinkan terjatuh ke sisi yang
berlawanan tersebut
2./ Pe#eriksaan Penunjang
. $ngiogra"i serebral
1enentukan penyebab stroke scr spesi"ik seperti perdarahan atau obstruksi
arteri.
%. Single *hoton ?mission :omputed 2omography 8S*?:2;.
3ntuk mendeteksi luas dan daerah abnormal dari otak, yang juga mendeteksi,
melokalisasi, dan mengukur stroke 8sebelum nampak oleh pemindaian :2;.
. :2 scan
&
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
9/25
*enindaian ini memperlihatkan secara spesi"ik letak edema, posisi hematoma,
adanya jaringan otak yang in"ark atau iskemia dan posisinya secara pasti.
4. 16I 81agnetic Imaging 6esonance;
1enggunakan gelombang megnetik untuk menentukan posisi dan bsar
terjadinya perdarahan otak. Hasil yang didapatkan area yang mengalami lesi
dan in"ark akibat dari hemoragik.
5. ??
*emeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak
dari jaringan yang in"ark sehingga menurunya impuls listrik dalam jaringan
otak.
'. *emeriksaan laboratoriuma. @umbal pungsi= pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada
perdarahan yang masi", sedangkan pendarahan yang kecil biasanya warna
likuor masih normal 8antokhrom; sewaktu harihari pertama.
b. *emeriksaan darah rutin 8glukosa, elektrolit, ureum, kreatinin;
c. *emeriksaan kimia darah= pada strok akut dapat terjadi hiperglikemia.
d. gula darah dapat mencapai %50 mg di dalam serum dan kemudian
berangsurrangsur turun kembali.
e. *emeriksaan darah lengkap= untuk mencari kelainan pada darah itu sendiri.
2.0 $"#,likasi
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi,
komplikasi ini dapat dikelompokan berdasarkan=
. +erhubungan dengan immobilisasi in"eksi perna"asan, nyeri pada daerah
tertekan, konstipasi dan thrombo"lebitis.
%. +erhubungan dengan paralisis nyeri pada daerah punggung, dislokasi
sendi, de"ormitas dan terjatuh
. +erhubungan dengan kerusakan otak epilepsi dan sakit kepala.4. Hidrocephalus
Indiidu yang menderita stroke berat pada bagian otak yang mengontrol
respon pernapasan atau kardioaskuler dapat meninggal.
2. Penatalaksanaan
2ujuan interensi adalah berusaha menstabilkan tandatanda ital dengan
melakukan tindakan sebagai berikut=
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
10/25
a. 1empertahankan saluran na"as yang paten yaitu lakukan pengisapan
lendiryang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu
perna"asan.
b. 1engendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk untuk
usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
c. +erusaha menentukan dan memperbaiki aritmia jantung.
d. 1enempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat
mungkin pasien harus dirubah posisi tiap % jam dan dilakukan latihanlatihan
gerak pasi".
e. 1engendalikan hipertensi dan menurunkan 2I)
". #engan meninggikan kepala 50 menghindari "lei dan rotasi kepala yang
berlebihan.
Peng"%atan $"nseratif
a. Fasodilator meningkatkan aliran darah serebral 8$#S; secara percobaan,
tetapi maknanya= pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.
b. #apat diberikan histamin, aminophilin, aseta9olamid, papaerin intra arterial.
c. $nti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi
pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma.
d. $nti koagulan dapat diresepkan untuk mencegah terjadinya> memberatnya
trombosis atau emboli di tempat lain di sistem kardioaskuler.
Peng"%atan Pe#%ea&an
2ujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral
a. ?ndosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu dengan
membuka arteri karotis di leher.
0
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
11/25
b. 6easkularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan
man"aatnya paling dirasakan oleh pasien 2I$.
c. ?aluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
3gasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma
2.14Diagn"sa $e,era)atan
. )etidake"ekti"an *er"usi jaringan serebral berhubungan dengan aliran darah ke
otak terhambat
%. )erusakan komunikasi erbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi ke
otak
. #e"isit perawatan diri= makan, mandi, berpakaian, toileting berhubungan
kerusakan neuroaskuler
4. )erusakan mobilitas "isik berhubungan dengan kerusakan neuroaskuler
5. 6esiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi "isik
'. 6esiko $spirasi berhubungan dengan penurunan kesadaran
7. 6esiko injuri berhubungan dengan penurunan kesadaran
&. *ola na"as tidak e"ekti" berhubungan dengan penurunan kesadaran.
2.11!en5ana $e,era)atan
N" Diagn"sa
$e,era)atan
Tujuan Interensi
. )etidake"ekti"an
*er"usi jaringan
serebral b.d aliran
darah ke otak
terhambat.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan suplai
aliran darah keotak lancar dengan
kriteria hasil=
/yeri kepala > ertigo
berkurang sampai dengan
hilang
+er"ungsinya sara" dengan
baik
2andatanda ital stabil
M"nit"rang neur"l"gis
1onitor ukuran, kesimetrisan,
reaksi dan bentuk pupil
1onitor tingkat kesadaran klien
1onitir tandatanda ital
1onitor keluhan nyeri kepala,
mual, muntah
1onitor respon klien terhadap
pengobatan
Hindari aktiitas jika 2I)
meningkat
Bbserasi kondisi "isik klien
Tera,i "ksigen
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
12/25
+ersihkan jalan na"as dari
sekret
*ertahankan jalan na"as tetap
e"ekti"
+erikan oksigen sesuai intruksi
1onitor aliran oksigen, kanul
oksigen dan sistem humidi"ier
+eri penjelasan kepada klien
tentang pentingnya pemberian
oksigen
Bbserasi tandatanda hipo
entilasi
1onitor respon klien terhadap
pemberian oksigen
$njurkan klien untuk tetap
memakai oksigen selama
akti"itas dan tidur
% )erusakan
komunikasi erbal
b.d penurunan
sirkulasi ke otak
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, diharapkan klien
mampu untuk berkomunikasi lagi
dengan kriteria hasil=
dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan
perawat
dapat mengerti dan
memahami pesanpesanmelalui gambar
dapat mengekspresikan
perasaannya secara erbal
maupun nonerbal
@ibatkan keluarga untuk
membantu memahami >
memahamkan in"ormasi dari > ke
klien
#engarkan setiap ucapan klien
dengan penuh perhatian
unakan katakata sederhana
dan pendek dalam komunikasi
dengan klien
#orong klien untuk mengulang
katakata
+erikan arahan > perintah yang
sederhana setiap interaksi
dengan klien
*rogramkan speechlanguage
teraphy
@akukan speechlanguage
teraphy setiap interaksi dengan
%
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
13/25
klien
#e"isit perawatan
diri
mandi,berpakaian,
makan,
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, diharapkan kebutuhan
mandiri klien terpenuhi, dengan
kriteria hasil=
)lien dapat makan dengan
bantuan orang lain >
mandiri
)lien dapat mandi de
ngan bantuan orang lain
)lien dapat memakai
pakaian dengan bantuan
orang lain > mandiri
)lien dapat toileting
dengan bantuan alat
)aji kamampuan klien untuk
perawatan diri
*antau kebutuhan klien untuk
alatalat bantu dalam makan,
mandi, berpakaian dan toileting
+erikan bantuan pada klien
hingga klien sepenuhnya bisa
mandiri
+erikan dukungan pada klien
untuk menunjukkan aktiitas
normal sesuai kemampuannya
@ibatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan
perawatan diri klien
4 )erusakan mobilitas
"isik b.d kerusakan
neuroaskuler
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama, diharapkan
klien dapat melakukan pergerakan
"isik dengan kriteria hasil =
2idak terjadi kontraktur otot
dan "ootdrop
*asien berpartisipasi dalam
program latihan
*asien mencapai
keseimbangan saat duduk
$jarkan klien untuk latihan
rentang gerak akti" pada sisi
ekstrimitas yang sehat
$jarkan rentang gerak pasi"
pada sisi ekstrimitas yang
parese > plegi dalam toleransi
nyeri
2opang ekstrimitas dengan
bantal untuk mencegah atau
mangurangi bengkak
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
14/25
*asien mampu
menggunakan sisi tubuh
yang tidak sakit untuk
kompensasi hilangnya
"ungsi pada sisi yang
parese>plegi
$jarkan ambulasi sesuai
dengan tahapan dan
kemampuan klien
1otiasi klien untuk
melakukan latihan sendi
seperti yang disarankan
@ibatkan keluarga untuk
membantu klien latihan sendi
5 6esiko kerusakan
integritas kulit b.d
immobilisasi "isik
Setelah dilakukan tindakan
perawatan selama, diharapkan
pasien mampu mengetahui dan
mengontrol resiko dengan kriteria
hasil =
)lien mampu mengenali tanda
dan gejala adanya resiko luka tekan
)lien mampu berpartisipasi
dalam pencegahan resiko luka tekan
8masase sederhana, alih baring,
manajemen nutrisi, manajemen
tekanan;.
+eri penjelasan pada klien
tentang= resiko adanya luka
tekan, tanda dan gejala luka
tekan, tindakan pencegahan
agar tidak terjadi luka
tekan;
+erikan masase sederhana
:iptakan
lingkungan yang
nyaman
unakan lotion,
minyak atau bedak
untuk pelicin
@akukan masase
secara teratur
$njurkan klien
untuk rileks selama
masase
Dangan masase
pada area
kemerahan utk
menghindari
4
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
15/25
kerusakan kapiler
?aluasi respon
klien terhadap
masase
@akukan alih baring
3bah posisi klien
setiap 0 menit %
jam
*ertahankan tempat
tidur sedatar
mungkin untuk
mengurangi
kekuatan geseran
+atasi posisi semi
"owler hanya 0
menit
Bbserasi area
yang tertekan8telinga, mata kaki,
sakrum, skrotum,
siku, ischium,
skapula;
+erikan manajemen nutrisi
)olaborasi dengan
ahli gi9i
1onitor intake
nutrisi 2ingkatkan
masukan protein
dan karbohidrat
untuk memelihara
keseimbangan
nitrogen positi"
+erikan manajemen
tekanan
1onitor kulit
5
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
16/25
adanya kemerahan
dan pecahpecah
+eri pelembab pada
kulit yang kering
dan pecahpecah
Daga sprei dalam
keadaan bersih dan
kering
1onitor aktiitas
dan mobilitas klien
+eri bedak atau
kamper spritus
pada area yang
tertekan
' 6esiko $spirasi
berhubungan dengan
penurunan tingkat
kesadaran
Setelah dilakukan tindakan
perawatan, diharapkan tidak terjadi
aspirasi pada pasien dengan kriteria
hasil =
#apat berna"as dengan
mudah,"rekuensi
perna"asan normal
1ampu
menelan,mengunyah
tanpa terjadi aspirasi
$spiration :ontrol 1anagement =
1onitor tingkat kesadaran,re"lek batuk
dankemampuan menelan
*elihara jalan na"as
@akukan saction bila
diperlukan
Haluskan makanan yang
akan diberikan
Haluskan obat sebelum
pemberian
7 6esiko Injuri
berhubungan dengan
penurunan tingkat
kesadaran
Setelah dilakukan tindakan
perawatan, diharapkan tidak terjadi
trauma pada pasien dengan kriteria
hasil=
6isk :ontrol Injury
menyediakan lingkungan
yang aman bagi pasien
memberikan in"ormasi
mengenai cara mencegah
'
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
17/25
bebas dari cedera
mampu menjelaskan "actor resiko
dari lingkungan dan cara untuk
mencegah cedera
menggunakan "asilitas kesehatan
yang ada
cedera
memberikan penerangan
yang cukup
menganjurkan keluarga
untuk selalu menemani
pasien
& *ola na"as tidak
e"ekti" berhubungan
dengan penurunan
kesadaran
Setelah dilakukan tindakan
perawatan, diharapkan pola na"as
pasien e"ekti" dengan kriteria hasil =
1enujukkan jalan na"as
paten 8 tidak merasa
tercekik, irama na"as
normal, "rekuensi na"as
normal,tidak ada suara
na"as tambahan
2andatanda ital dalam
batas normal
6espiratori Status 1anagement
*ertahankan jalan na"as
yang paten
Bbserasi tandatanda
hipoentilasi
+erikan terapi B%
#engarkan adanya
kelainan suara tambahan
1onitor ital sign
7
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
18/25
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
19/25
. +reathing>*ernapasan pasien spontan, "rekwensi napas pasien adalah %4
>menit dengan irama napas teratur serta bunyi napas esikuler. *asien
menggunakan pernapasan dada.
4. :irculation>sirkulasi
$kral pasien teraba hangat, tidak pucat. (rekwensi nadi pasien 7 >menit
dengan irama teratur dan teraba kuat. 2ekanan darah pasien yaitu %7>57
mmHg. 2idak ada tandatanda perdarahan. *asien terpasang i line [email protected] %0
tetes per menit.
5. #isability
:S=
a. ?ye = 4b. Ferbal = 5
c. 1otorik = '
d. *upil = Isokor
e. 6e"leks cahaya = $da
". )ekuatan 5 % erak= +ebas 2erbatas
5 +ebas 2erbatas
3.+ PEME!I$SAAN SE$UNDE!9PEME!I$SAAN :ISI$
. )eadaan 3mum = Sedang
%. )esadaran *asien = :ompos 1entis>Sadar penuh
. 2anda Fital = 2# = %7>57 mmHg / = 7 >menit
66 = %4 >menit
S = ',o:
4. )epala dan leher
+entuk kepala pasien mesosepal, tidak ada jejas>luka maupun luka jahit post
op. 2idak ada kelainan pada hidung, telinga, dan rambut pasien. )onjunctia
tidak anemis, sklera tidak ikterik. 6e"lek cahaya ada. 1embrane mukosa oral
pasien lembab, mulut tak berbau, gusi tidak ada perdarahan. 2idak ada
peningkatan DF*.5. 2horaks
2idak ada jejas>luka pada dada pasien, gerak dada pasien simetris dengan
pengembangan dada sama. Fokal "remitus normal.
'. $bdomen
#inding abdomen supel, tidak ada jejas>luka ataupun luka jahitan post op.
turgor kulit pasien elastis, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas pada andomen
pasien.
7. ?kstremitas
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
20/25
$kral pasien teraba hangat, capillary re"ill J detik. 2idak ada edema saat
dilakukan pengkajian. 2idak ada luka jahitan post op, pasien terpasan i line
%0 tpm. 2urgor kulit kering.
3./ INST!U$SI MEDIS
. #iagnosa kerja saat 1asuk I#
S26B)? /B/ H?1B6$I:
2. 2indakan saat masuk I#
)aji )3 dan 22F
*sang B% /asal :anul @>m
*asang in"us [email protected] %0 tpm
Injeksi :iticolin amp> IF %50 mg
Injeksi 2orantal amp> IF:2 S:$/
3.0 ANALISA DATA
N Hari9Tanggal DATA :$US P!BLEM ETIL-I
. 6abu, 7
(ebruari %0'
DS
; *asien mengatakankaki dan tangan kirinya
lemas setelah jatuh di
kamar mandi.
*asien mengatakan
pipikiri terkena terlebih
dahulu
*asien juga mengatakan
sakit kepalaD
;Hipertensi,
2# = %7>57
2rauma )epala
)etidake"ekti"an
per"usi jaringan
serebral
$liran darah
ke otak
terhambat
3. DIA-NSA $EPE!A6ATAN
. )etidake"ekti"an per"usi jaringan serebral berhubungan dengan aliran darah ke
otak terhambat.
%0
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
21/25
3.14 INTE!
$!ITE!IA HASIL
INTE!
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
22/25
untuk tetap
memakai oksigen
selama akti"itas dan
tidur
$"la%"rasi Pe#%erian
%at
*asang In"us
+erikan obat Injeksi
3.11 IMPLEMENTASI
Tanggal 8a#N".
D?I#,le#entasi Paraf
7 (ebruari
%0'
0&.5
AI+
1emerikas ukuran, kesimetrisan, reaksi
dan bentuk pupil
%%
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
23/25
8 *upil isokor dan ada re"lek cahaya;
1emeriksa tingkat kesadaran klien
8 )esadaran :omposmentis, ?=4, 1=',
F=5 ;
1emeriksa tandatanda ital
2#= %7>57 mmHg
/= 7 >menit
66= %4 >menit
S= ',o:
1emonitor keluhan peningkatan 2I)
8nyeri kepalaKkelemehan anggota badan,
ekstermitas kiri; 1engobserasi kondisi "isik klien
Tera,i "ksigen
1emberikan oksigen sesuai intruksi
8 /asal )anul @>m;
+eri penjelasan kepada klien tentang
pentingnya oksigenasi
1onitor respon klien terhadap
pemberian oksigen
1enganjurkan klien untuk tetap memakaioksigen selama akti"itas dan tidur
$"la%"rasi ,e#%erian "%at
1emasang in"us [email protected] %0 tpm
Injeksi :iticolin amp> IF %50 mg
Injeksi 2orantal amp> IF
3.12 E
-
7/24/2019 Kasus Seminar Snh Kraton
24/25
A 1asalah belum teratasi
P @anjutkan Interensi di bangsal
BAB I