Kasus korupsi

download Kasus korupsi

If you can't read please download the document

description

a

Transcript of Kasus korupsi

Anggota kelompok :Amalia Pangesti (P07120213003)Dewi Masithoh (P07120213011)Eka Sulistyowati(P07120213015)Nuraini Maghfuroh(P07120213028)Nurjanah Ayuk S. (P07120213029)Shilmah W.(P07120213041)Kasus korupsi, raja minyak Riau jual BBM subsidi ke SingapuraReporter : Abdullah Sani | Rabu, 11 Maret 2015 16:46Merdeka.com - Achmad Machbub alias Abob, seorang pengusaha kapal dan raja minyak di Kepulauan Riau kembali menjalani sidang lanjutan kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp 1 triliun, di Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Rabu (11/3).Dari keterangan saksi, ternyata penyelundupan BBM ke luar negeri yang dilakukan Abob dengan kapal PT Lautan Terang miliknya tidak dibenarkan, dan di luar perjanjian serta kesepakatan yang dibuatnya bersama PT Pertamina.Hal tersebut dikatakan oleh Lutfi Rahman Abdullah, yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Juli Isnur dari Kejaksaan Agung (Kejagung). Luffi adalah Sales Eksekutif Pertamina Region I Medan, menerangkan kalau dirinya berwenang terkait penjualan BBM."Minyak yang sudah dibeli PT Lautan Terang itu sudah menjadi hak pembeli untuk menyalurkannya. Bisa dikonsumsi sendiri atau dijual kembali," ujar Luffi di hadapan majelis hakim yang diketuai Achmad Setyo Pudjoharsoyo.Namun, dalam kesepakatan yang dibuat antara PT Pertamina dengan PT Lautan Terang sendiri, dinyatakan penjualan hanya di wilayah Sumatera bagian utara. Sedangkan yang dilakukan Abob menjualnya hingga Singapura."Kalau ingin menjual keluar negeri, harus membuat usulan ke pusat. Yang isinya usulan terkait perluasan wilayah penjualan. Namun tetap di wilayah Indonesia," kata dia.Dari penjualan BBM subsidi ke Singapura tersebut, terdapat selisih harga penjualan di dalam dan luar negeri. Berdasarkan harga minyak dunia, saat ini terdapat selisih harga sekitar Rp 4-5 ribu. "Kalau saat itu, kira-kira Rp 2 ribu (perliter BBM)," jelasnya.Sejak PT Lautan Terang menjadi agen resmi pembelian BBM Subsidi, Lutffi mengatakan PT Lautan Terang tidak mencapai target penjulan. "Sepengetahuan saya ada komitmen terkait target penjualan. Sejak menjadi agen resmi pada 2010-2012. Penjualan PT Lautan Terang tidak memenuhi target," pungkas Luffi.Selain Luffi, JPU juga menghadirkan tiga saksi lainnya dari Pertamina, yakni Marketing Pertamina Region I Medan, Muji Pangestu, Direktorat Keuangan Pertamina Pusat, Sari Budiarto, dan Khalid Gusniah dari Kemitraan dan Bina Lingkungan Pertamina Region I Medan.Untuk diketahui, dalam sidang ini terdapat lima orang menjadi terdakwa, yakni Achmad Machbub alias Abob yang menjadi big bos dalam TPPU hasil penyelundupan BBM bersama adik kandungnya Niwen Khairiyah (PNS di Pemkot Batam, Kepri), Dunun alias Aguan alias Anun, Arifin Ahmad dan Yusri.Perkara ini terungkap setelah rekening Niwen menyimpan uang triliunan rupiah. Dengan nominal besar, dan latar belakang pekerjaannya, PPATK mencurigainya hingga akhirnya terungkap kasus penyelundupan BBM tersebut.