Kasus Hsv v3

37

description

presentasi

Transcript of Kasus Hsv v3

Page 1: Kasus Hsv v3
Page 2: Kasus Hsv v3

Tinjauan Pustaka

Page 3: Kasus Hsv v3

Definisi

• Virus Herpes Simpleks adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi akut pada kulit yang ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab.

• 2 tipe virus herpes simpleks yang sering menginfeksi yaitu:

– HSV-Tipe I (Herpes Simplex Virus Type I)

– HSV-Tipe II (Herpes Simplex Virus Type II)

Page 4: Kasus Hsv v3

Etiologi

Page 5: Kasus Hsv v3

Epidemiologi

• Insiden pria = wanita• Penularan kontak langsung.• HSV-1 kontak non seksual, daerah oro-labial.• HSV-2 kontak seksual, daerah anogenital.• Faktor pencetus stres, hormonal, radiasi, lelah,

tempat infeksi

Page 6: Kasus Hsv v3

Patogenesa

Page 7: Kasus Hsv v3

Gejala klinis

Page 8: Kasus Hsv v3

Grup vesikel

Page 9: Kasus Hsv v3

Herpes Labialis

Page 10: Kasus Hsv v3

Herpes Genitalis

Page 11: Kasus Hsv v3
Page 12: Kasus Hsv v3
Page 13: Kasus Hsv v3
Page 14: Kasus Hsv v3

Pengobatan

• Lesi Primer

Simtomatis: analgesik, kompres.

Anti virus:• Acyclovir 200 mg, 5 kali/hari selama 7-10 hari• Komplikasi berat: Acyclovir I.V 5 mg/kgBB, 3kali/hari selama

7-10 hari• Valaciclovir 500 mg, 2 kali/hari selama 7-10 hari• Famciclovir 250 mg, 3 kali/hari selama 7-10 hari

Page 15: Kasus Hsv v3

Pengobatan

• Lesi Rekurens

Lesi ringan: simptomatis, krim acyclovir

Lesi berat:-Acyclovir 200 mg, 5 kali/hari selama 5 hari

-Acyclovir 400 mg, 3 kali/hari selama 5 hari

-Acyclovir 800 mg, 2 kali/hari selama 5 hari

-Famciclovir 125 mg, 2 kali/hari selama 5 hari

-Valaciclovir 500 mg, 2 kali/hari selama 5 hari

• Rekurens >8kali/tahun diberikan terapi supresif selama 6 bulan.-Acyclovir 200 mg sehari 3-4 kali

-Valacyclovir 500 mg sehari 1 kali

• Infeksi sekunder⁻ Diberi antibiotik yang non treponemisidal misalnya cotrimoxazol

Page 16: Kasus Hsv v3

Differential Diagnosis

1. Herpes sekitar mulut dan hidung Impetigo bulosa dan aphtous stomatitis

2. Herpes pada daerah genetalia ulkus durum, ulcus molle dan ulcus mikstum maupun ulcus yang mendahului limfogranuloma venereum

3. Pemfigus vulgaris

Page 17: Kasus Hsv v3

Prognosis

• Kematian oleh infeksi HSV jarang.• Infeksi inisial dini yang segera diobati mempunyai

prognosis lebih baik, sedangkan infeksi rekuren hanya dapat dibatasi frekuensi kambuhnya.

• Pasien dengan gangguan imunitas dapat menyebar ke organ dalam dan dapat fatal.

Page 18: Kasus Hsv v3

Laporan Kasus

Page 19: Kasus Hsv v3

Identitas Pasienentitas Pasien

Nama : Sdr. Ali SadikinJenis Kelami : Laki-lakiUmur : 25 tahunAlamat : Ploso-JombangAgama : IslamStatus Perkawinan : Belum KawinPekerjaan : WiraswastaSuku Bangsa : JawaTanggal Pemeriksaan : 07 Juni 2011

Page 20: Kasus Hsv v3

Anamnesis

Keluhan Utama : Nyeri dan panas di hidung-bibir kiri atas Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan panas dan nyeri disekitar hidung dan bibir atas ±2 hari yang hilang timbul, kadang-kadang terasa gatal. Pasien juga mengeluh jika sedang nyeri pasien merasa kepala pusing dan cekot-cekot. Saat ini pasien juga merasa demam dan tidak enak badan. Pasien tidak mengkonsumsi obat apapun, baik obat minum atau obat luar berupa salep dan yang lainnya.

Page 21: Kasus Hsv v3

Anamnesis

• Riwayat Atopik :

Tidak ada• Riwayat Penyakit Dahulu :

Tidak ada• Riwayat penyakit keluarga :

Tidak ada• Riwayat Pengobatan :

Tidak ada

Page 22: Kasus Hsv v3

Status Dermatologis us Prent

1. Lokasi :

Pada regio nasolabialis sinistra

Effloresensi :

Pada regio nasolabialis (supra labialis sinistra) didapatkan grup vesikel dengan dasar makula eritematosa, pustula (+), krusta kekuningan

Page 23: Kasus Hsv v3
Page 24: Kasus Hsv v3

Status Generalis :

Keadaan Umum : Tampak sakitKesadaran : Compos mentisHygiene : Cukup Gizi : Cukup Nadi : Tidak dilakukan pemeriksaanRR : Tidak dilakukan pemeriksaanKepala : Sesuai status dermatologisLeher : Tidak dilakukan pemeriksaanThorax : Tidak dilakukan pemeriksaanAxilla : Tidak dilakukan pemeriksaanAbdomen : dbnEktremitas : dbn

Page 25: Kasus Hsv v3

Pemeriksaan penunjang

Page 26: Kasus Hsv v3

Diagnosis Banding

• Impetigo bulosa

• Aphtous stomatitis

Page 27: Kasus Hsv v3

Penatalaksanaan

Page 28: Kasus Hsv v3

• Follow-up Kontrol setelah obat habis (5 hari lagi) untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kemajuan penyakit (keluhan subyektif dan tanda obyektif)

• Prognosis Baik

Page 29: Kasus Hsv v3

Pembahasan

Page 30: Kasus Hsv v3

ANAMNESIS TEORI

Laki-laki, usia 25 thPria = wanita

HSV tipe 1 biasanya di mulai pada usia anak anak .

Lesi pada pasien di nasolabial

predileksi infeksi HSV tipe 1 adalah di daerah pinggang ke atas terutama

mulut dan hidung.

Pasien merasa panas dan nyeri di

sekitar lesi

gejala prodromal berupa rasa panas (terbakar), timbul lesi berupa vesikel yang mudah pecah, bergerombol di atas eritem dan di sertai rasa nyeri

(Murtiastutik, 2005).

Page 31: Kasus Hsv v3

Pemeriksaan fisik Teori

Pada regio nasolabialis (supra labialis sinistra) didapatkan grup vesikel dengan dasar makula eritematosa, pustula (+), krusta kekuningan.

herpes simplek merupakan penyakit yang ditandai dengan vesikel yang bergerombol di atas kulit yang eritematus, sementara kulit diantara gerombolan satu dengan yang lain normal.vesikel pada HSV1 dapat berubah menjadi seropurulent dan dapat menjadi krusta dan kadang kadang mengalami ulserasi yang dangkal.

Page 32: Kasus Hsv v3

Terapi TeoriValacyclovir (Valvir) 500mg 2x1 selama 5 hari.Asam Mefenamat (Mefinal) 500mg 3x1 selama 5 hari.Natrium Fusidat (Fuladic) cream.

Lesi PrimerSimtomatis: analgesik, kompres.Anti virus:

Acyclovir 200 mg, 5 kali/hari selama 7-10 hariKomplikasi berat: Acyclovir I.V 5 mg/kgBB, 3kali/hari selama 7-10 hariValaciclovir 500 mg, 2 kali/hari selama 7-10 hariFamciclovir 250 mg, 3 kali/hari selama 7-10 hari

Page 33: Kasus Hsv v3

BAB 4

Kesimpulan

Page 34: Kasus Hsv v3

• Pasien Sdr. AS (25thn) datang dengan keluhan panas dan nyeri disekitar hidung dan bibir atas ±2 hari yang hilang timbul, kadang-kadang terasa gatal. Pasien juga mengeluh jika sedang nyeri pasien merasa kepala pusing dan cekot-cekot. Saat ini pasien juga merasa demam dan tidak enak badan. Pasien tidak mengkonsumsi obat apapun, baik obat minum atau obat luar berupa salep dan yang lainnya.

• Hasil efloresensi pada pasien ini adalah: Pada regio nasolabialis (supra labialis sinistra) didapatkan grup vesikel dengan dasar makula eritematosa, pustula (+), krusta kekuningan.

Page 35: Kasus Hsv v3

• Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah terapi simptomatis berupa analgesic, pasien mendapatkan terapi valvir tablet 2 x 500mg sehari selama 5 hari, terapi tersebut sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa infeksi HSV dapat diatasi dengan pemberian acyclovir atau valacyclovir.

• Prognosis untuk kesembuhan HSV tipe 1 pada pasien ini adalah baik.

Page 36: Kasus Hsv v3

Daftar pustaka

• Barakbah,Jusuf dkk.2007. Herpes Genitalis Dalam Atlas Penyakit Kulit Dan Kelamin. Surabaya: FK UNAIR.

• Handoko, Ronny.2007. Herpes Simpleks Dalam Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima FK UI hal 381. Jakarta: FK UI.

• Marques, Adriana and Stephen E. Straus. 2008. Herpes Simplex In Fitzpatrick’s Dermatology in General Madicine 7thedition chapter 193. New York: The McGraw-Hill Companies.

• Murtiastutik, Dwi dkk.2005. Herpes Simplex Dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin hal 150. Surabaya: FK UNAIR.

• Wilson, Walter R. And Merle A. Sande. 2001. Current Diagnosis & Treatment in Infectious Diseases. The McGraw-Hill Companies, United States of America.

Page 37: Kasus Hsv v3