kasus

6
KASUS 1 Nanny adalah seorang wanita 29 tahun yang merasakan gejala sesak nafas mendadak. Rasa sesak nafas terjadi pada pagi hari. Dia biasa mengkonsumsi agonis beta dua tiap 6 jam, tetapi tidak memperbaiki gejala sesak nafas. Arus puncak berkisar antara 180 L/ min dan tetapi tidak memperbaiki gejala sesak nafasnya. Arus puncak berkisar antara 180 L/ min dan 200 L/ min dan 200 L / min hari ini (personal terbaik = 400 L / min). Sealin itu dia juga mengkonsumsi fluticasone MDI yang ia gunakan “hampir setiap hari dalam minggu.” Dia dianjurkan meningkatkan pemakaian agonis beta dua menjadi sekitar 3-4 kali per minggu selama 2 bulam terakhir, tapi selama seminggu terakhir ia mengakui menggunakan hampir setiap hari. Namun ia mengalami gejala batuk produktif dan demam selama lima hari pada bulan lalu. Dia menyatakan menjadi sesak nafas saat olahraga, meskipun dia mengakui sesak napasnya tidak selalu disebabkan oleh olah raga dan kadang-kadang terjadi ketika dia tidak aktif berolahraga. Ternyata arus puncak pagi telah meningkat sekitar 300 L/ min (arus terbaik = 400 L / min) selama beberapa minggu terakhir. Dia merasa pusing dan ternyata

description

kasus

Transcript of kasus

KASUS 1

Nanny adalah seorang wanita 29 tahun yang merasakan gejala sesak nafas mendadak. Rasa sesak nafas terjadi pada pagi hari. Dia biasa mengkonsumsi agonis beta dua tiap 6 jam, tetapi tidak memperbaiki gejala sesak nafas. Arus puncak berkisar antara 180 L/ min dan tetapi tidak memperbaiki gejala sesak nafasnya. Arus puncak berkisar antara 180 L/ min dan 200 L/ min dan 200 L / min hari ini (personal terbaik = 400 L / min). Sealin itu dia juga mengkonsumsi fluticasone MDI yang ia gunakan hampir setiap hari dalam minggu. Dia dianjurkan meningkatkan pemakaian agonis beta dua menjadi sekitar 3-4 kali per minggu selama 2 bulam terakhir, tapi selama seminggu terakhir ia mengakui menggunakan hampir setiap hari. Namun ia mengalami gejala batuk produktif dan demam selama lima hari pada bulan lalu. Dia menyatakan menjadi sesak nafas saat olahraga, meskipun dia mengakui sesak napasnya tidak selalu disebabkan oleh olah raga dan kadang-kadang terjadi ketika dia tidak aktif berolahraga. Ternyata arus puncak pagi telah meningkat sekitar 300 L/ min (arus terbaik = 400 L / min) selama beberapa minggu terakhir. Dia merasa pusing dan ternyata setelah dilakukan cek tekanan darah menunjukan 141/95 mmHg, karena pada akhir-akhir ini selalu memikirkan beban pekerjaan dan psikologis karena ada permasalahan rumah tangga.

1. Upaya-upaya yang perlu dilakukan pasien tersebut untuk meningkatkan kualitas hidupnya (Quality of life) ?

2. Berdasarkan pengetahuan anda sebagai tenaga farmasi, obat apa yang dimungkinkan untuk mengatasi kasus tersebut ?

3. Menurut kondisi pasien tersebut, bagaimana pemilihan pengganti obat yang memiliki sinonim yang sama berdasarkan guideline yang berlaku ?

4. Bagaimana saran anda untuk mengatasi gejala batuknya ? berikan minimal 10 spesialite obat yang dapat digunakan ?

5. Jelaskan sinonim dan spesialite obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala demam pasien tersebut ?

6. Menurut anda obat apa yang dianjurkan untuk memelihara tekanan darahnya serta konseling yang perlu disampaikan kepada pasien tersebut ?

7. Seandainya dia memperoleh inderal untuk mengatasi gejala kenaikan tekanan darahnya apakah cukup rasional ?

8. Bagaimana kemungkinan pasien tersebut memperoleh obat yang bekerja dengan penghambatan IgE lebih aman dan efektif ? coba anda jelaskan mekanisme kerja dan kaitannya dengan jalur inflamasi ?

9. Apakah pemberian nebulisasi bermanfaat untuk pasien tersebut, jelaskan ?

JAWABAN :

1. Upaya-upaya yang perlu dilakukan pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya adalah menjaga stamina, pola makan yang teratur dan makan makanan yang bergizi, minum multivitamin dan menjaga tubuh dari hawa dingin karena hawa dingin dapat menyebabkan sesak nafas.

2. Obat yang dapat digunakan untuk mengatasi kasus tersebut adalah salbutamol dan aminopilin

3. Obat turunan xantin (Aminopillin)

Obat golongan Kortekosteroid (Prednison, Metil prednisolon, Deksametason)

4. Untuk mengatasi gejala batuknya pasien harus menghindari makan makanan yang berminyak dan mengandung alkohol. Obat yang dapat digunakan adalah ambroxol, guanefisin guaikolat, dekstrometorphan HBr, bromheksin, asetil sistein, codein fosfat, karbosistein, noscapin, succus liquiritae dan

5. Sinonim atau spesialite obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala demam pasien tersebut adalah sistenol.

Nama paten: Sistenol

Isi/kandungan: Parcetamol 500 mg, N-acetylcysteine 200 mg

Posologi: Kotak, 6 blister @ 10 tablet salut selaput: DKL Kotak, 10 strip @ 6 tablet salut selaput: DKL

Indikasi : Meringankan batuk berdahak dan menurunkan demam yang menyertai influenza

Kontaindikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap paracetamol dan N-acetylcystein.

Pasien dengan gangguan fungsi hati

Efek samping : Reaksi alergi, neutropenia, trombositopenia, purpura, nausea, muntah, gangguan saluran cerna. Dosis besar atau penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan fungsi hati

Dosis : Dewasa dan anak >11 tahun: 1 tablet, 3 kali sehari. Anak 6-11 tahun: -1 tablet, 3 kali sehari. Anak 1-5 tahun: - tablet, 3 kali sehari. Atau sesuai dengan petunjuk dokter.

6. Captopril. Konselingnya adalah karena tekanan darahnya dianggap normal, namun karena status sesak nafas, maka O2 R tidak disarankan diberi obat penurun darah karena bila R menurun O2 tekanan darahnya akan normal.

7. Cukup rasional bila inderal diberikan pada pasien untuk mengatasi gejala kenaikan tekanan darahnya namun inderal itu sendiri tidak baik diberikan pada pasien yang mempunyai riwayat penyakit asma karena penggunaan inderal kontraindikasi dengan asma itu sendiri

8. Pemberian obat dengan mekanisme penghambatan IgE sangat dimungkinkan mengingat patofisiologi asma yang menyebutkan bahwa alergen akan terikat pada IgE yang menempel pada sel mast dan terjadi degranulasi sel mast tersebut. Degranulasi tersebut mengeluarkan preformed mediator seperti histamin, protease dan newly generated mediator seperti leukotrin, prostaglandin dan PAF yang menyebabkan kontraksi otot polos bronkus, sekresi mukus dan vasodilatasi. Dengan demikian pemberian obat yang bekerja dengan penghambatan IgE mencegah terjadinya degranulasi sel mast, sehingga tidak terjadi reaksi preformed mediator dan tidak terjadi kontraksi otot polos bronkus, sekresi mukus dan vasodilatasi

9. Nebulisasi bermanfaat bagi pasien tersebut karena dapat memperlancar saluran pernapasan