Contoh Kasus-kasus Pelanggaran / penyalahgunaan teknologi informasi
kasus
-
Upload
ies-achmad-membla -
Category
Documents
-
view
45 -
download
0
description
Transcript of kasus
ARTI DAN PENTINGNYA ARSIP, DOKUMENTASI, MUSEUM DAN
PERPUSTAKAAN
Dewasa ini masih banyak orang yang apabila mendangar istilah “Arsip”,
otomatis timbul bayangan/citra tentang tumpukan kertas kotor, penuh debu,
ruangan yang kotor, penuh kertas berserakan, dengan petugas yang tidak
bergairah, kirang terdidik dan sebagainya. Hal tersebut tidak hanya dapat
merugikan kedudukan petugas arsip tetapi juga mengakibatkan citra terhadap
pelaksanaan pengelolaan kearsipan menjadi kurang baik. Keadaan semacam itu,
tidak mudah untuk dirubah dengan cepat. Apalagi bila kadang-kadang terdapat
atau terjadi kebijaksanaan yang salah dari pihak pimpinan kantor/organisasi
terhadap masalah kearsipan, yaitu kalau ada karyawan yang membuat kesalahan
atau kurang disenangi, maka karyawan bersangkutan “dibuang” ke unit kearsipan.
Belum lagi arsip yang berserakan, tidak teratur, sulit di tentukan kembali, di jual
belikan di pasar, atau dipergunakan sebagai pembungkus dan lain-lain. Kejadian
semacam ini akan lebih merusak citra kearsipan.
Karena arsip mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan
organisasi, mengakibatkan arsip perlu di kelola dengan baik, sehingga apabila ada
piihak yang membutuhkan arsip, maka arsip akan dapat disajikan dengan cepat
dan tepat. Banyak faktor yang mempengaruhi agar kearsipan mempunyai citra
positif, antara lain adalah kerapihan penyimpanan, kebersihan tempat
penyimpanan, petugas yang terdidik dan terampil, kemudahan untuk menyimpan
dan menemukan kembali arsip, terjaminnya keamanan arsip dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut, maka dirasakan sudah waktunya bagi kita untuk turut
berusaha memperbaiki atau meningkatkan citra kearsipan. Hal tersebut perlu
dilakukan dalam rangka mempersiapkan suatu pusat ingatan dan sumber
informasi yang akan melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi.
Dengan perkembangan teknologi modern seperti sekarang ini, mengakibatkan
kedudukan kearsipan semakin meningkat pula, terutama karena manfaatnya.
Teknologi modern telah menciptakan berbagai perangkat dan sistem yang
besar sekali sumbangannya terhadap kegiatan kearsipan.
Sebelum diketahui lebih jauh tentang penataan arsip, maka mengawali hal
ikhwal tentang kearsipan, berikut ini uraian singkat tentang sejarah kearsipan yang
perlu diketahui terlebih dahulu.
A. SEJARAH KEARSIPAN
Sejarah kearsipan sebenarnya sudah ada sejak adanya sejarah manusia yaitu
sejak manusia dapat membuat catatan bertulis atau bergambar mengenai sesuatu
hal, misalnya Daun Papyrus bertulis di Mesir (3000 tahun sebelum Masehi),
Perkamen (kulit domba bertulis yang terdapat di Yunani), dan lain-lain.
Ditinjau dari segi bahasa, istilah arsip dalam bahasa Belanda disebut
“Archief”, sedang dalam bahasa Inggris disebut “Archieve”, kata inipun berasal
dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “Arche” yang berarti “permulaan”. Kemudian
kata “Arche” ini berkembang menjadi kata “Archia” yang berarti “catatan”.
Selanjutnya, dari kata “Arche” berubah lagi menjadi kata “Ar-cheion” yang
berarti “Gedung Pemerintahan”. Sedangkan dalam bahasa Latin, disebut
“Archivum”, atau Archium, dan akhirnya dari kata-kata ini dalam bahasa
Indonesia dipakai istilah “Arsip” sampai saat ini.
Di samping pengertian kata Arsip dalam bahasa Indonesia, dikenal pula
istilah “File” (dari bahasa Latin Fillum, yang berarti tali), dan istilah “Records”,
yang masih banyak dipergunakan dalam kegiatan administrasi kearsipan. Dengan
telah diuraikannya tentang sejarah kearsipan, maka diharapkan ada kejelasan
tentang asal usul istilah arsip, untuk kemudian dilanjutkan dengan pengertian
arsip pada uraian berikut ini.
B. PENGERTIAN ARSIP
Kata istilah arsip meliputi 3 pengertian, yaitu:
1. Kumpulan naskah atau dokumen yang disimpan.
2. Gedung (ruang) penyimpanan kumpulan naskah atau dokumen.
3. Organisasi atau lembaga yang mengelola dan menyimpan kumpulan naskah
atau dokumen.
Pada kenyataannya, pengertian arsip bukan hanya berarti kertas saja, tetapi
dapat berarti naskah, buku, foto, film, mikro film, rekaman suara, gambar peta,
gambar bagan dan dokumen-dokumen lain dalam segala macam bentuk
penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh sesuatu organisasi/badan,
sebagai bukti dari tujuan organisasi, fungsi, prosedur pekerjaan atau kegiatan
pemerintah lainnya atau karena pentingnya informasi yang terkandung di
dalamnya.
Pengertian arsip di negara kita (Indonesia), diatur dalam Undang-Undang
Nomor 7 tahun 1971 tentang: ‘KETENTUAN POKOK KEARSIPAN” pada bab I
Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:
Arsip adalah
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga Negara dan Badan-
badan Pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal
maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pemerintah.
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau
perorangan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Berdasarkan fungsinya, maka arsip dapat dibedakan menjadi:
1. Arsip Dinamis
Adalah arsip yang dipergunakan dalam perencanaan, pelaksanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnyta atau dipergunakan
secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara.
2. Arsip Statis
Adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk
penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara. Arsip statis ini merupakan
pertanggungjawaban Nasional bagi kegiatan Pemerintah dan nilai gunanya
penting untuk generasi yang akan datang.
Sedangkan arsip Dinamis, sebenarnya dapat dirinci lagi menjadi:
1. Arsip Aktif, yaitu arsip yang masih dipergunakan terus menerus, bagi
kelangsungan pekerjaan di lingkungan unit pengolahan dari suatu
organisasi/kantor.
2. Arsip Inaktif, yaitu arsip yang tidak lagi dipergunakan secara terus menerus
atau frekuensi penggunaannya sudah jarang, atau hanya dipergunakan sebagai
referensi saja.
C. BEBERAPA ISTILAH DAN PENGERTIANNYA
Disamping pengertian atau istilah arsip, ada juga beberapa pengertian lain
yang masih sering digunakan dalam bidang kearsipan.
Dalam Ilmu Kearsipan (Archivologi) dikenal 3 istilah, yaitu:
1. File : Early Archieve (arsip aktif).
2. Record : Permanent File (arsip inaktif).
3. Archive : Permanent Record (arsip statis).
Pengertian dari ketiga istilah tersebut telah diutarakan pada halaman terdahulu.
Ilmu Kearsipan adalah:
Sekelompok pengetahuan teratur yang mempelajari hal ihwal arsip dari
perorangan, badan swasta atau organisasi pemerintah yang sangat penting untuk
keperluan penelitian atau sumber ingatan di kemudian hari.
Administrasi Kearsipan adalah:
Segenap rangkaian perbuatan menyelenggarakan kearsipan sejak saat dimulainya
pengumpulan, pengelolaan warkat, sampai dengan penghapus.
Badan Kearsipan adalah:
Satuan organisasi, instansi, atau kantor yang mempunyai tugas menyelenggarakan
pengembangan dan pembinaan kearsipan untuk menjamin pemeliharaan arsip,
sebagai bahan pertanggungjawaban dan sebagai bahan bukti.
Warkat
Adalah setiap catatan tertulis atau bergambar yang memuat keterangan mengenai
sesuatu hal atau peristiwa yang dibuat untuk sesuatu keperluan.
Berkas
Adalah himpunan arsip yang disusun berdasarkan kesamaan urusan/kegiatan
(dosir), kesamaan masalah (rubrik) atau kesamaan jenis (seri).
Namun dalam kenyataan sehari-hari, istilah arsip, warkat, maupun berkas dipakai
secara bergantian dengan maksud yang sama.
Di lain pihak, masih ada juga istilah yang kadang-kadang ditemui dalam
bidang kearsipan, yaitu:
Klaper
Adalah kartu untuk mencatat warkat dan sebagai alat pembantu penemuan
kembali warkat.
Verbal
Adalah pekerjaan memberi nomor surat keluar untuk surat yang dibuat oleh
kantor/organisasi itu sendiri.
Ternyata, arsip mempunyai pengertian yang bermacam-macam dan bukan
hanya berarti lembaran kertas saja, dan banyak istilah dalam bidang kearsipan
yang perlu dipahami artinya, seperti apa yang telah diuraikan.
D. DOKUMENTASI, MUSEUM DAN PERPUSTAKAAN
Di samping pengertian arsip, perlu juga dipahami tentang istilah
dokumentasi, museum dan perpustakaan, serta keterkaitannya satu sama lain.
Dokumentasi, yang berasal dari bahasa Latin “dokumentum” berarti
pengajaran, percobaan, piagam. Bidang gerak dokumentasi meliputi pula tugas
kearsipan, perpustakaan dan kemuseuman, seperti tampak pada gambar berikut:
Gambar1. Bidang gerak dokumentasi
Museum
Perpustakaan
Kearsipan
Dokumentasi
Bidang dokumentasi dapat dirinci menjadi tiga, yaitu:
1. Dokumentasi literair, meliputi bidang perpustakaan, atau disebut pula
dokumentasi publik, yaitu dokumentasi yang terbuka untuk umum.
2. Dokumentasi korporil, meliputi bidang museum, yaitu yang menyimpan benda
purbakala, yang dapat mencerminkan kepribadian suatu bangsa.
3. Dokumentasi privat, meliputi bidang kearsipan yaitu dokumentasi yang
sifatnya tertutup, artinya tidak bolah diketahui oleh yang tidak
berkepentingan.
Dokumen
Adalah keterangan yang meyakinkan atau warkat yang dipergunakan sebagai
bahan pembuktian atau untuk mendukung suatu hal dan biasanya berupa arsip
penting dan asli.
Untuk kejelasan lebih lanjut, maka berikut ini adalah beberapa pengertian
yang perlu dipahami.
Dokumentasi: adalah suatu usaha aktif atau rangkaian pekerjaan yang bertugas
mengumpulkan, menyusun, menyelidiki/meneliti dan mengolah serta memelihara
bahan, guna menyiapkan informasi yang bermanfaat.
Museum: adalah tempat untuk menyimpan barang atau benda purbakala, naskah-
naskah kuno atau yang sudah berabad-abad usianya, sebagai peninggalan nenek
moyang.
Benda kuno bernilai tinggi yang disimpan di museum, dapat menjadi bahan
pelajaran untuk generasi yang akan datang, serta dapat menghubungkan generasi
jauh sebelum kita, dengan generasi masa kini dan generasi masa yang akan
datang. Selain itu, naskah kuno dapat mencerminkan kepribadian suatu bangsa,
sehingga dapat dikenal Kebudayaan Nasional.
Perpustakaan: adalah tempat untuk menyimpan, menemukan kembali, maupun
untuk membaca buku-buku dan sejenisnya, yang disediakan bagi keperluan
pengetahuan, penyelidikan, pengajaran dan keperluan lainnya.
Berikut ini adalah perbedaan antara Arsip dan Perpustakaan:
BEDA ANTARA
KEARSIPAN PERPUSTAKAAN
1. Terbentuk secara organis (proses
administrasi/kegiatan dalam
administrasi).
2. Arsiparis (archivist) tidak
dipengaruhi oleh dokumen (arsip)
dalam membentuk Unit Kearsipan.
3. Arsip, secara wajar (pasti)
berkaitan dengan kantor/organisasi
yang bersangkutan.
4. Tidak bebas bergerak (terbatas)
disesuaikan dengan kebutuhan
lingkungannya.
5. Dibentuk dan berkembang dengan
tidak dipengaruhi arsiparis, sesuai
dengan fungsi dan kegiatan
kantor/organisasi masing-masing.
6. Digunakan hanya untuk
pejabat/para pegawai dalam
kantor/organisasi masing-masing
untuk diperoleh lebih lanjut.
1. Terbentuk karena pengumpulan
secara bebas.
2. Pustakawan (librarian) dalam
membentuk koleksi merupakan
tugas yang penting dan perlu
pertimbangan.
3. Buku dapat secara kebetulan
menyangkut kegiatan kantor atau
organisasi tersebut.
4. Bebas bergerak (tidak terbatas).
5. Dibentuk secara sadar antara lain
dengan cara membeli, permintaan,
tukar-menukar, hadiah.
6. Dapat dimanfaatkan oleh semua
pejabat/pegawai kantor organisasi
masing-masing yang mempunyai
minat membacanya.
Dengan demikian jelas keterkaitan serta perbedaan antara dokumentasi,
museum dan perpustakaan.