KASUS 1- Infark Miokard

12
1. Definisi Infeksi Miokard Akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan pada arteri koroner. Sumbatan akut terjadi oleh karena aterosklerotik pada dinding anteri koroner dan hingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung. Aterosklerotik adalah suatu penyakit pada arteri-arteri besar dan sedang dimana lesi lemak yang timbul pada permukaan dalam dinding arteri sehinga mempersempit bahkan menyumbat aliran darah ke arteri. (Hardhi dan Amin, 2012) Infark Miokard adalah kematian pada otot jantung (Miokard) yang disebabkan oleh insufiensi suplai (banyaknya) darah baik secra relatife maupun secara absolute. Infark Miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah coroner berkurang. Penyebab penurunan suplai darah akibat penyempitan arteri coroner karena ateros klerosis atau penyumbatan total areteri oleh emboli atau thrombus. (Suzanne dan Brenda, 2005) 2. Tanda dan Gejala Menurut Brunner dan Sudaarth, 2005 : 1. Banyak penelitian menunjukkan pasien dengan Infark Miokardium biasanya pria di atas 40 tahun 2. Mengalami Aterosklerosis pada seluruh pembuluh koronernya 3. Sering disertai hipertensi

description

KASUS 1- Infark Miokard

Transcript of KASUS 1- Infark Miokard

1. DefinisiInfeksi Miokard Akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan pada arteri koroner. Sumbatan akut terjadi oleh karena aterosklerotik pada dinding anteri koroner dan hingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung. Aterosklerotik adalah suatu penyakit pada arteri-arteri besar dan sedang dimana lesi lemak yang timbul pada permukaan dalam dinding arteri sehinga mempersempit bahkan menyumbat aliran darah ke arteri. (Hardhi dan Amin, 2012)Infark Miokard adalah kematian pada otot jantung (Miokard) yang disebabkan oleh insufiensi suplai (banyaknya) darah baik secra relatife maupun secara absolute.

Infark Miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah coroner berkurang. Penyebab penurunan suplai darah akibat penyempitan arteri coroner karena ateros klerosis atau penyumbatan total areteri oleh emboli atau thrombus. (Suzanne dan Brenda, 2005)

2. Tanda dan Gejala

Menurut Brunner dan Sudaarth, 2005 :

1. Banyak penelitian menunjukkan pasien dengan Infark Miokardium biasanya pria di atas 40 tahun

2. Mengalami Aterosklerosis pada seluruh pembuluh koronernya

3. Sering disertai hipertensi

4. Nyeri dada yang tiba-tiba dan berlansung terus menerus terletak dibagian bawah sternum dan perut atas.

5. Rasa nyeri yang tajam dan berat

6. Nyeri menyebar ke bahu dan lengan kiri

7. Nyeri disertai dengan nafas pendek, pucat, berkeringat dingin, pusing, mual, dan muntah

Menurut Hardhi dan Amin, 2012:

1. Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher dan lengan atas kiri

2. Takikhardi (N>100x/menit)3. Keringat banyak sekali

4. Kadang mual bahkan muntah

5. Dyspnea

6. Elevasi curam dan segmen ST

3. EtiologiMenurut Hardhi dan Amin (2012) :

1. Faktor penyebab

a. Suplai O2 ke Miokard berkurang

b. Curah jantung meningkat seperti aktifitas berlebihan, emosi makan terlalu banyak

c. Kebutuhan O2 Miokard meningkat pada hipertensi diastol

2. Faktor predisposisi

1. Factor resiko biologis yang tidak dapat diubah:a. Usia lebih dari 40 tahun

b. Jenis kelamin, insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat saat atau setelah menopause

c. Hereditas (keturunan)

d. Ras (lebih tinggi, insiden pada kulit hitam)

2. Faktor resiko yang dapat di ubah:

a. Mayor:

Hipertensi

Merokok

Diabetes

Obesitas

Diet tinggi lemak jenuh

b. Minor:

Inaktifitas fisik

Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif)

Stress psikologi berlebihan4. EpidemiologiInfark Miokard Akut merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering dinegara maju. Laju mortalitas awal (30 hari) pada IMA adalah 30% dengan lebih dari separuh kematian terjadi sebelum pasien mencapai rumah sakit. Walaupun laju mortalitas menurun sebesar 30% dalam 2 dekade terakhir, sekitar 1 diantara 25 pasien tetap hidup pada perawatan awal.5. PatofisiologiInfark Miokardium memacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai daerah yang tidak adekuat sehingga aliaran darah coroner berkurang. Penyebab penurunan suplai darah akibat penyempitan kritis arteri coroner karena aterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli atau thrombus. Penurunan aliran darah coroner juga bisa di akibatkan syok atau pendarahan. Terjadi ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan O2 jantung.6. WOCAterosklerosis

Penyumbatan arteri coroner

Aliran darah ke jantung

O2 dan nutrisi turunJaringan miokard iskemik (kekurangan O2 yang bersifat sementara )

Nekrose lebih dari 30 menit (nekrose= iskemia yang lama sehingga menyebabkan kematian otot )

Suplai dan kebutuhan O2 jatung tidak seimbang

Suplai O2 ke miokard turun

Metabolisme anaerob

hipoksia (kekurangan O2 )

Timbunan asam laktat meningkat

integritas membrane sel berubahIntoleransi aktifitas

resiko penurunan curah jantung

kontraksi turun

Kegagalan pompa jantung

Gagal jantung

Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler

7. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan enzim Jantunga. CPK. MB /CPK

Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 36-48 jam

b. LDH / HBDH

Meningkat dalam 12-24 jam dan memakan waktu lama untuk kembali normal

c. AST

Meningkat terjadi dalam 6-12 jam . memuncak dalam 24 jam

2. EKG

Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan simetris

Skor nyeri menurut Whik:

0 = Tidak mengalami nyeri

1 = Nyeri pada suatu sisi tanpa mengganggu aktifitas

2 = Nyeri lebih pada suatu tempat dan mengakibatkan terganggunya aktifitas, misalnya kesulitan bangun dari tempat tidur

3. Foto dada

Menunjukkan pembesaran jantung8. Penatalaksanaan Medis

1. Rawat ICCU, puasa 8 jam

2. Tirah baring, posisi semi fowler

3. Monitor EKG

4. Infus D5% 10-12 tetes/menit5. Oksigen 2-4 lt/menit

6. Diet rendah kaloridium mudah dicerna

9. Asuan Keperawatan1. Pengkajiana. Keluhan UtamaNyeri dada dan perasaan tidak enak di dada

P: lelah, sulit tidur

Q: nyeri seperti diremas-remas dan tertimpa beban yang sangat berat

R: Nyeri di dada tembus ke punggung dan menyebar ke leher

S: Skala nyeri 6

T: 10-15 menit setiap kali nyerib. Keluhan sekarangNyeri disertai mual dan muntah, sesak, pusing, keringat dingin, lemah, sulit tidur dan terkadang dada berdebar-debar.

Klien masuk UGD dengan asil EKG menunjukkan ST elevasi di lead V3 dan V4, onset 3,5 jam.

B1 (Breathing)

RR klien 26x/menit

B2 (Blood)

TD 160/110 mmHg

B3 (Brain)

Klien dalam keadaan composmentis

B4 (Bladder)

-

B5 (Bowel)

-

B6 (Bone)

-

c. Riwayat Penyakit TerdauhuluKlien pernah masuk rumah sakit sebelumnya dengan penyakit yang sama.

2. Analisa DataNoDataProblemEtiology

1Ds : -

DO :

a. Nyeri disertai perasaan mual dan muntah, sesak, pusing, keringat dingin, lelah, sulit tidur dan terkadang dada berdebar-debar.b. Nyeri tidak berkurang walaupun dibawa tiduran

c. Nyeri dada dirasakan seperti diremas-remas dan tertimpa beban yang sangat berat. Intensitas nyeri 10-15 menit dengan skala nyeri 6

d. Nyeri dirasakan tembus hingga ke punggung dan menyebar ke leherNyeri AkutIskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri

2DS :-DO :

TD :160/110 mmg

Nadi : 60x/menit

RR : 26x/menit

Suu : 370CResiko penurunan curah jantungPenurunan karakteristik miokard

3Ds :-DO :

BB : 45 Kg

TB : 150cm

RR : 26x/menit

CK-MB : 30 u/L

LDH : 500 u/L

Troponin T : 0,003 ng/mLKelebihan volume cairan ekstravaskulerPeningkatan tekanan hidrostatik

Prioritas Diagnosa :

1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri

2. Resiko penurunan curah jantung beruhubungan dengan penurunan karakteristik miokard

3. Kelebihan volume cairan ekstravaskuler berhubungan dengan peningkatan tekanan hidrostatik.

3. Rencana KeperawatanDx. KepNOCNICRasional

1Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam masalah klien teratasi dengan kriteria hasil :Mampu mengontrol nyeri1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi nyeri2. Kaji tipe dan sumber nyeri

3. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri1. Untuk mengetahui intensitas nyeri2. Mengetahui tipe dan sumber nyeri

3. Untuk mengurangi nyeri

2Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam masalah klien teratasi dengan kriteria hasil :

Tanda vital dalam rentang normal1. Catat adanya disritmia jantung2. Evaluasi adanya nyeri dada

3. Monitor status pernapasan yang menandakan gagal jantung1. Menetahui ritme jantung normal atau tidak2. Mengetahui adanya nyeri dada dan menejemen mengatasi nyeri

3. Mengetahui apakan RR normal atau tidak

3Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam masalah klien teratasi dengan kriteria hasil :

Output jantung dan vital sign dalam batas normal1. Monitor tekanan darah dan perubahan irama jantung

2. Monitor adanya oedem dan penambahan BB

3. Monitor tanda dan gejala oedema

1. Mengetahui ada ketidaknormalan TD dan irama jantung2. Mengetahui BB normal atau tidak

3. Mengetahui adanya oedema