karya tulis wirausaha

22
2012 DIEN SILVIA BUSTAMI 1515120044 MEMBANGUN PEREKONOMIAN DENGAN MAKANAN TRADISIONAL

description

tulisan ini tugas akhir matakuliah perubahan orang dewasa, ini tentang pembuatan usaha rumah makan betawi

Transcript of karya tulis wirausaha

Page 1: karya tulis wirausaha

2012

DIEN SILVIA BUSTAMI

1515120044

MEMBANGUN PEREKONOMIAN DENGAN MAKANAN TRADISIONAL

Page 2: karya tulis wirausaha

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum .Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan karya tulis

ini dengan diberi kemudahan. Tanpa pertolonganya mungkin penulis tidak akan sanggup

menyelesaikan tepat pada waktunya.

Karya tulis ini dibuat untuk membantu memberikan solusi perekonomian di daerah

pegangsaan dua kelapa gading, Jakarta utara. Karya tulis ini di susun oleh penulis dengan

berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis sendiri maupun yang datang dari

luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah SWT akhirnya karya tulis

ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen dan orang tua yang telah

banyak membantu memberikan ide dalam penyusun karya tulis ini agar dapat

menyelesaikannya.

Semoga karya tulis ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca. Walaupun karya tulis ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis menyadari

bahwa karya tulis ini kurang sempurna.Oleh karena itu, Kritik yang membangun dari

pembaca sangat penulis harapkan.  Terima kasih.

Wassalamualaikum .Wr.WB

Jakarta, Desember 2012

(Dien Silvia Bustami)

ii

Page 3: karya tulis wirausaha

DAFTAR ISI

Kata pengantar ……………………………………………………………………………………ii

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………iii

Ringkasan Singkat ………………………………………………………………………………iv

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………………1

1.2. Perumusan Masalah……………………………………………………………………….2

1.3. Tujuan………………………………………………………………………………………...2

1.4. Kegunaan ……………………………………………………………………………………2

1.5. Fokus Perubahan…………………………………………………………………………..2

BAB II : ISI

2.1. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………………………..3

2.2. Gambaran Rencana Perubahan…………………………………………………………6

BAB III : PENUTUP

3.1. Kesimpulan ………………………………………………………………………………..10

3.2. Saran………………………………………………………………………………………...10

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN DOKUMENTASI

iii

Page 4: karya tulis wirausaha

RINGKASAN SINGKAT

Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat

dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya

perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbanding-

an dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan

dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi

di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini

berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-

perubahan.

Untuk menciptakan perubahan itu di butuhkan kekreatifan, kepercayaan, keinginan

dan aksi agar perubahan yang ingin dicapai akan terwujud. Dengan penulis memberikan

gagasan yang dimana mefokuskan pada membangun perekonomian di daerah pegangsaan

dua kelapagading yang kebanyakan di daerah terdapat penduduk yang memiliki

penghasilan yang minim dan banyak pengangguran dengan membangun warung makan

khas betawi.

Dengan tujuan untuk memberikan lapangan pekerjaan yang dapat membantu

menaikan perekonomian pribadi, keluarga dan masyarakat setempat. Dan sebagai wadah

untuk melestarikan dan membudayakan adat tradisional betawi.

iv

Page 5: karya tulis wirausaha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kondisi perekonomian di Indonesia saat ini tidaklah seimbangan, terdapat banyak

perbedaan di negeri yang luas dan hijau ini. Di sebuah daerah terdapat berderet rumah

besar, bagus, dengan arsitektur yang indah dan terdapat mobil-mobil mewah yang

menghiasi rumah-rumah ,dan sebaliknya dibelakang rumah mewah ini terdapat rumah yang

terbuat dari triplek dan kardus.

Seperti itulah keadaan di daerah ibukota Jakarta ini yang sangat terlihat kesenjangan

antara orang kaya dan orang miskin.

Terlebih di daerah Pegangsaan Dua Jakarta Utara yang terletak di antara

perumahan Kelapagading residence, yang dimana didaerah ini banyak rumah-rumah yang

sangat berdekatan, banyak remaja yang menganggur sehingga banyak yang berada di

jalan,dan yang bekerja memiliki penghasilan yang minim sehingga perekonomian di daerah

ini terbilang buruk.

Cara untuk membantu mencari penghasilan sampingan dan membuka lapangan

pekerja di daerah ini yaitu dengan potensi yang dilihat dari lingkungan sekitar yang

kebanyakan dari warga pegangsaan dua adalah mayoritas orang bersuku Betawi yang bisa

mengelola dan menyediakan masakan khas betawi seperti gado-gado, karedok dan lain-lain

Jakarta memiliki kebudayaan yang sangat banyak mulai dari kesenian, dan

kuliner.kuliner ini dapat dibuat sebagai bahan penghasilan untuk itu penulis mengusulkan

untuk membuat warung makan yang diisi dengan makanan khas betawi dan dikelolah oleh

warga setempat sebagai lapangan pekerjaan untuk remaja dan pemuda daerah ini, selain itu

juga untuk melestarikan kuliner masakan tradisional Betawi.

Di karya tulis ini akan dibahas mengenai ide yang diberikan untuk perubahan

masyarakat di daerah pegangsaan dua ini. Diberi judul “Membangun Perekonomian

dengan MasakanTradisional.”

1

Page 6: karya tulis wirausaha

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian di atas,rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian

ini adalah :

1. Perumusan masalah ini dilihat dari keinginan aksi untuk berwirausaha dengan

potensi yang dimiliki oleh warga setempat dengan membangun warung makan

dengan di isi oleh makanan tradisional betawi.

2. Warga yang mendiami daerah ini hanya memiliki penghasilan yang minim karena

kebanyakan bekerja sebagai buruh tidak tetap,sulitnya mencari pekerjaan dan kaum

ibu yang menginginkan pekerjaan tambahan untuk membantu suami mereka.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu

mengembangkan potensi warga setempat dengan membuka warung makan yang berisikan

masakan tradisional betawi dan memajukan perekonomian warga menjadi lebih baik.

1.4. Kegunaan

Dapat memajukan perekonomian bagi warga setempat.

Menambah rasa cinta terhadap kebudayaan sendiri.

Menambah ilmu mengenai resep masakan dan cara mengelolah usaha.

1.5. Fokus Perubahan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis ingin memfokuskan perubahan

dari segi meningkatkan perekonomian warga dengan membuat sektor usaha dibidang

kuliner dengan perilaku warga setempat yang memiliki pengetahuan mengenai kuliner

masakan khas jakarta (betawi)

2

Page 7: karya tulis wirausaha

BAB II

2.1. Tinjauan Pustaka

I. Angka Kemiskinan di DKI Jakarta

 Data statistik menunjukkan angka kemiskinan di Jakarta menurun dari 7.35%

(2005), 4.61%(2007), menjadi 3.75% (2011). Angka kemiskinan ini dihitung dengan

menggunakan ukuran kemiskinan mutlak di mana seorang dinyatakan miskin jika

pengeluaran kurang dari Rp. 355.480/bulan/kapita pada tahun 2011. Sebuah batas yang

sangat rendah untuk hidup layak di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta boleh berbangga dan

mengklaim bahwa Jakarta memiliki tingkat kemiskinan terendah di Indonesia. Tetapi jika

dibandingkan dengan keberhasilan daerah lain dalam menurunkan angka kemiskinan, DKI

Jakarta sangat tertinggal karena dalam 4 tahun (2007-2011) hanya mampu menurunkan

kemiskinan sebesar 0.86% atau 0.21%/tahun. 

Di sisi lain, kebanggaan dan klaim keberhasilan menurunkan angka kemiskinan

hanyalah semu belaka, karena dengan tingkat pendapatan perkapita sekitar Rp. 33,35

juta/kapita/tahun (2005) maka ukuran kemiskinan mutlak seharusnya sudah ditinggalkan

dan digantikan dengan ukuran kemiskinan yang bersifat relatif maupun subyektif. Sen

(1983) mengemukakan bahwa negara (daerah) yang sudah mencapai kemakmuran tertentu

sudah seharusnya fokus pada isu kemiskinan relatif. Ukuran kemiskinan absolut/mutlak

cocok untuk diterapkan di propinsi seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua atau

daerah yang level pembangunannya masih rendah, bukan daerah seperti Jakarta.

  Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang dihitung dengan membandingkan

pendapatan seseorang dengan rata-rata pendapatan seluruh masyarakat di suatu wilayah.

Seorang dikatakan miskin jika pendapatannya kurang dari 0.5 dari rata-rata pendapatan

seluruh masyarakat. Berdasarkan perhitungan penulis dengan menggunakan data Susenas

2005, angka kemiskinan relatif di DKI Jakarta adalah sebesar 41.31%, sebuah angka

kemiskinan relatif terbesar di Indonesia. Terlihat jelas dengan menggeser ukuran

kemiskinan dari ukuran mutlak menjadi ukuran relatif, angka kemiskinan DKI Jakarta

melonjak dari 7.37% menjadi 41.31%. Ukuran kemiskinan relatif dapat dijadikan salah satu

indikator ketimpangan pendapatan dalam masyarakat dan juga indikator hidup layak seperti

warga lain di lingkungan sekelilingnya.

3

Page 8: karya tulis wirausaha

Perhitungan penulis menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan relatif berkaitan erat

dengan tingkat kriminalitas di suatu daerah. Satu persen kenaikan angka kemiskinan relatif

akan meningkatkan resiko kriminalitas sebesar 11 per 100.000 penduduk. Data kepolisian

tahun 2009 menunjukkan angka resiko kriminalitas di Jakarta adalah 2 kali lebih besar

dibandingkan dengan rata-rata resiko kriminalitas di Indonesia. Kombinasi kemacetan, stres

warga ibukota, ketimpangan sosial dan kriminalitas merupakan racikan dasyat bom waktu

yang bisa meledak sewaktu-waktu di Jakarta. 

2. Kuliner Betawi yang Nyaris Punah.

Perjalanan sejarah Betawi tentu saja mempengaruhi budaya dan pola kehidupan

masyarakat Betawi. Salah satunya terlihat dari keragaman kulinernya. Pengaruh tradisi

China misalnya tampak dari beberapa jenis makanan Betawi. Contohnya penggunaan

bahan dasar tahu dan masakan berbahan ikan seperti ikan Cing Cuan. Yang terakhir ini

adalah sajian dari ikan ekor kuning atau ikan pisang-pisang yang diberi bumbu tauco.

Selain China, masakan Betawi juga dipengaruhi oleh budaya Arab dan Eropa. Jika

Anda menyantap Nasi Kebuli atau Gule itu adalah sajian khas Betawi yang kuat dipengaruhi

budaya Arab. Sementara sentuhan budaya Eropa, terasa pada sajian khas Betawi seperti

Semur Jengkol atau Lapis Legit. Semur (bisa juga Gabus Pucung) dan Lapis Legit sangat

dipengaruhi oleh Steak dan Cake dari Eropa.

Masyarakat Betawi memiliki banyak makanan lezat. Sayang beberapa di antaranya

kian punah. Siapa tak suka dengan Soto Betawi yang gurih dan manis itu. Atau kudapan

bercita rasa khas seperti Kerak Telor. Selain dua sajian ini, Betawi masih punya banyak

makanan lezat lainnya. Hanya saja sekarang ini tak semua hidangan khas Betawi dapat

dijumpai dengan mudah di jakarta. beberapa di antaranya sudah bisa dikatakan telah

punah.

Ciri khas hidangan betawi adalah citarasa gurih dan sedap. Masakan Betawi yang

masih bertahan dan bisa dinikmati masyarakat bisa dihitung dengan jari. Beberapa di

antaranya cukup populer yaitu Soto Betawi, Kerak Telor, Nasi Uduk dan Nasi Ulam. Bahkan

tak sedikit orang yang bukan asli Betawi menjual sajian asli khas Betawi ini.

Contoh masakan langka namun paling khas dan unik yang dimiliki masyarakat

Betawi adalah Ketupat Babanci. Sesuai dengan namanya, Ketupat Babanci adalah masakan

dengan unsur utama ketupat yang disantap dengan kuah santan berisi daging sapi dan

diberi aneka bumbu seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai dan rempah-

4

Page 9: karya tulis wirausaha

rempah. Salah satu rempah-rempah yang sudah tak dapat lagi dijumpai di daerah Jakarta

adalah buah Jali-jali. Kini tumbuhan buah Jali-jali hanya bisa dijumpai budidaya

tumbuhannya di negeri Belanda. Dulu ketika Jakarta masih memiliki banyak semak belukar,

tumbuhan Jali-jali tumbuh bebas di rerumputan tanah lapang. Seiring dengan hilangnya

lahan luas dan rerumputan liar, maka hilang pula lah tumbuhan buah Jali-jali yang menjadi

bahan dasar rempah bumbu Ketupat Babanci.

Sajian khas Betawi di hari-hari istimewa seperti Lebaran dan syukuran kini menjadi

menu tradisional yang dinanti. Sajian yang paling umum hadir di meja makan masyarakat

Betawi saat Lebaran adalah Ketupat Sayur, Sambal Godok dan Semur. Orang Betawi

zaman dahulu bila mengadakan syukuran, tahlilan, maulid dan sejenisnya, selalu

menyajikan Nasi Berkat. Dibungkus daun jati atau teratai, Nasi Berkat dilengkapi dengan

Semur, Pesmol Bandeng,  Gulai Buncis, Serundeng dan Perkedel. Tapi kini Nasi Berkat

telah mulai dilupakan dan hilang dari tradisi Betawi.

Orang Betawi punya menu spesial untuk sarapan yakni Pindang Bandeng. Karena

disantap waktu sarapan, orang Betawi sengaja memasak bandeng saat sore hari. Begitu

pagi hari, Pindang Bandeng langsung dihangatkan dan dinikmati dengan sisa nasi semalam.

Menu sarapan lain adalah Nasi Ulam. Namun yang banyak dijajakan sekarang ini dengan

Semur Tahu dan Telur, bukanlah Nasi Ulam asli Betawi. Karena, Nasi Ulam asli Betawi

disajikan dengan bumbu sambal terasi dan bumbu urap.

Selain Pindang Bandeng, orang Betawi memiliki sajian berbahan ikan lainnya. Sebut

saja misalnya Pecak Lele, Gurame dan Ikan Emas. Ada pula sayur Gabus Pucung (kluwek,

kluak) dengan ikan gabus yang diolah dengan bumbu kluwak (black nut = kacang hitam).

Sayangnya jarang Betawi yang mengolah masakan ini, disamping sulitnya ternak ikan gabus

kanibal bila diternak (ikan gabus cenderung memangsa anak-anaknya sendiri), namun

begitu masih ada beberapa warung makanan khas masakan Betawi yang menyajikan

masakan ikan liar gabus ini. Sajian paling unik dari ikan adalah Pepes Ikan Belanak. Dan

seperti halnya Gabus Pucung, Pepes Ikan Belanak juga sudah langka.

Sementara itu wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan

dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan

mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang

wirausaha harus mempunyai karakteristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha

seperti percaya diri, mempunyai banyak minat, bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa

penjelajah, suka mencoba sesuatu, dll

Tahapan wirausaha yaitu :

1. Tahap memulai

Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan

segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang

5

Page 10: karya tulis wirausaha

mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan

‘’franchising’’.Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di

bidang pertanian, industri, atau jasa.

2. Tahap melaksanakan usaha

Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait

dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan,

organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan

mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

3. Tahap mempertahankan usaha

Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan

analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi

yang dihadapi.

4. Tahap mengembangkan usaha

Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami

perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu

pilihan yang mungkin diambil.

Dalam karya tulis ini penulis akan memberikan ide untuk solusi perekonomian

dimasyarakat pegangsaan dua kelapa gading dengan berwirausaha di bidang kuliner

dengan memanfaatkan keahlian mereka dalam menyajikan masakan tradisional betawi.

2.2. GAMBARAN UMUM RENCANA PERUBAHAN

DKI Jakarta memiliki 5 wilayah yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan,

Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Disini penulis akan mema[arkan keadaan di daerah jakarta

utara tepatnya di daerah pegangsaan dua kelapa gading, Jakarta Utara.

Ini adalah daerah yang padat penduduk terdapat 30.135 jiwa dan luas wilayah

628,45 Hektar. Di pinggiran daerah ini terdapat lingkungan yang banyak penduduknya

memiliki penghasilan yang kurang dari standar dan banyak penduduk yang memiliki tempat

tinggal kurang layak dan di apit oleh perumahan mewah.

Daerah ini banyak penduduk asli betawi yang memiliki potensi untuk memasak

makanan khas betawi dan masih kental dengan kebudayaan betawi, dengan ini penulis ingin

membuat warung makan dengan nuasan betawi yang sangat kental dan dapat membuat

lapangan pekerjaan untuk warga setempat. Dengan warung ini juga dapat melestarikan

kebudayaan betawi sehingga tidak dimakan zaman.

6

Page 11: karya tulis wirausaha

Contoh masakan betawi dan berikut penjelasan dari setiap makanan tersebut,

seperti:

Nasi Uduk.

Masakan Betawi yang paling populer ini masih mudah ditemui di hampir semua

pelosok di lima wilayah Jakarta. terbuat dari beras putih yang dimasak dengan santan

kelapa, serta dibumbui garam, daun serai, daun salam dan daun jeruk. Rasanya sangat

gurih dan nikmat, terutama bila disantap saat masih hangat mengepul. Biasanya nasi uduk

ditemani lauk pauk seperti ayam goreng, tahu goreng, telur dadar yang diiris-iris, abon dan

tempe kering yang dipotong-potong tipis dimasak manis. Nasi Uduk juga disajikan dengan

bawang goreng, emping goreng (beberapa tempat diganti dengan kerupuk kecil warna-

warni), timun dan tentunya sambel kacang.

Nasi Ulam.

Bedanya dengan Nasi Uduk, Nasi Ulam dibuat dari nasi biasa, tidak dimasak dengan

santan. Ciri khasnya adanya taburan serundeng kelapa di atas nasi putih. Kemudian juga

tambahannya seperti tempe goreng, tempe goreng tepung, dadar telur, sedikit taoge,

ketimun iris dan daun semanggi. Tidak lupa juga kerupuk, emping serta bawang goreng.

Nasi Ulam adalah bukti hadirnya pengaruh dari berbagai budaya kuliner yang pernah

singgah ke Jakarta.

Dendeng dan Bihun Goreng merupakan pengaruh budaya Tionghoa.

Perkedel merupakan "sumbangan" Belanda. Semur mempunyai kemiripan dengan

Calderada dari Portugis, atau juga mirip dengan kebanyakan hidangan Belanda yang

dimasak secara braising (merebus). Tempe goreng dan rempeyek kacang adalah budaya

Jawa. Nasi Ulam selalu disajikan dalam acara hajatan di daaerah Kampung Melayu, Bali

Mester (sekarang Jatinegara) dan sekitarnya.

Pindang Bandeng

Biasanya disantap dengan menu sarapan orang Betawi, seperti halnya Nasi Uduk.

Kuah pada Pindang Bandeng hapir enyerupai Semur, tapi bedanya ada tambahan belimbing

wuluh di dalamnya. Rasanya sangat lezat dan segar apalagi bila dimakan dengan nasi putih.

Gurame Pecak dan Gabus Pucung

Gurame Pecak adalah sajian ikan berkuah.

7

Page 12: karya tulis wirausaha

Kuah pecak tampilannya mirip kuah bumbu rujak, berwarna kekuning-kuningan

dengan santan pekat. Kuah santan itu dimasak dengan bumbu kuning, kemiri, kacang

tanah, bawang merah dan bawang putih, kencur serta garam. Sedangkan Gabus Pucung

yang juga hidangan ikan berkuah, memiliki kuah berwarna kehitaman karena bahan

utamanya adalah pucung atau orang Jawa mengenalnya sebagai kluwak. Tampilan kuah

pucung mirip dengan rawon dari Jawa Timur. Sedangkan bumbu-bumbunya adalah cabai,

bawang merah, bawang putih, kencur, jahe dan kunyit.

Ketupat Babanci dan Ketupat Sayur

Masakan khas Betawi ini sudah sangat langka dan sudah tidak ada lagi yang

menjual. Seperti namanya maka unsur utama sajiannya adalah ketupat. Ketupat ini disantap

dengan kuah santan berisi daging sapi dan diberi aneka bumbu rempah seperti kemiri,

bawang merah, bawang putih, cabai, dan buah jali-jali (tumbuhan ini sudah punah dari tanah

Jakarta). Selain Ketupat Babanci, sajian ketupat lainnya yang dikenal oleh orang Betawi

adalah Ketupat Sayur. Ketupat sayur adalah ketupat yang disajikan dengan sayur labuh

(atau pepaya muda yang diris halus) dengan santan yang dimasak dengan bumbu kemiri,

kunyit, bawang merah, bawang putih serta potongan ebi (udang kering) dan biasanya dihiasi

dengan sambel goreng. Biasanya juga dinikmati dengan potongan ayam sayur dan juga

ditambahi dengan kerupuk kecil warna-warni atau emping.

Soto Tangkar, Sop Buntut dan Sop Kaki Sapi

Soto Tangkar adalah soto berkuah santan yang berisi tangkar (potongan daging

tulang iga), sedangkan Sop Buntut adalah masakan sop dari tulang buntut sapi dan Sop

Kaki Sapi juga masakan sop dari tulang kaki sapi. Sejarah lahirnya soto dan sop ini berawal

pada saat penjajahan Belanda. Pada masa itu, masyarakat Betawi hanya mampu membeli

tangkar, buntut dan kaki sapi yang hanya berdaging sedikit untuk kemudian diolah menjadi

sajian yang enak. Tapi sekarang Soto Tangkar dapat ditambahkan dengan daging dan

beragam jeroan sapi sesuai selera. Walaupun kuahnya menggunakan santan, Soto Tangkar

tidaklah termasuk kategori "berat". Lain halnya Sop Buntut dan Sop Kaki Sapi yang dimasak

tanpa santan sehingga lebih bening namun lebih berkaldu sapi. Ketiga sajian ini sangat

dipengaruhi dengan budaya Belanda.

Soto Betawi

Soto Betawi juga diisi dengan jeroan, bahkan organ-organ lain seperti mata sapi,

torpedo termasuk hati. Seperti halnya Soto Tangkar kuahnya adalah santan, namun banyak

juga penjual Soto Betawi yang menggunakan susu sebagai kuah kentalnya.

8

Page 13: karya tulis wirausaha

Bubur Ase

Seperti halnya Ketupat Babanci, Bubur Ase sebagai makanan khas Betawi sudah sangat

jarang dijumpai penjualnya. Istilah "Ase" sendiri artinya adalah kuah semur yang encer.

Bubur Ase adalah bubur nasi yang disantap dengan kuah semur, tetelan, potongan tahu dan

kentang. Kemudian ada tambahan potongan ketimun, lobak, lokio, sawi asin, taoge dan

sedikit cuka. Sebagai pelengkap ditaburi kacang tanah goreng, emping dan kerupuk, serta

sambal cabai rawit merah diulek.

Gado-Gado dan Ketoprak

Apa bedanya Gado-gado dengan Ketoprak? Bedanya di dalam Ketoprak tidak ada

sayur-sayuran seperti dalam Gado-gado. Ketoprak hanya terdiri dari lontong atau ketupat,

taoge, bihun basah, ketupat potongan tahu goreng, yang disiram dengan bumbu kacang.

Bumbu kacang pada Ketoprak lebih banyak menggunakan bawang putih sehingga wanginya

lebih menyengat. Selain itu Ketoprak ditambahi kecap manis dan tentunya kerupuk.

Ketoprak juga biasanya dijajakan berkeliling dengan gerobak dorong. Dengan harga murah

makanan berisi lontong atau ketupat, tahu, taoge, bihun. kerupuk dan bumbu kacang ini

menjadi santapan andalan masyarakat Jakarta seperti halnya Bakso.

Dengan banyaknya menu makanan khas kuliner betawi ini penulis menginginkan warung

makan khusus menyediakan makanan yang berasal dari betawi dan memberi nama warung

tersebut dengan “ngebadog nyok” (makan yuk) dan menarik pembeli dengan memberikan

penawaran yaitu :

1. Menampilkan teater lenong, adu pantun, layar tancep dan penampilan musik khas

betawi.

2. Memberikan tempat untuk pengemis ataupun “gepeng” agar mereka dapat juga

menikmati tempat ini.

3. Dan memberikan pelayanan khusus untuk memberi pengajaran untuk mereka yang

ingin mengenal kebudayaan betawi seperti tarian betawi.

4. Memberikan diskon kepada pengunjung yang datang menggunakan pakaian khas

betawi.

9

Page 14: karya tulis wirausaha

BAB III

PENUTUP

I.3. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas kita bisa menyimpulkan bahwa permasalahan

perekonomian dijakarta masih sangat kecil pertumbuhannya,contohnya di daerah

pegangsaan dua kelapagading yang memilki angka pendapatan yang terbilang

minim dengan banyaknya jumlah penduduk yang ada.

Dengan ide ini bisa memberikan peluang wirausaha untuk warga setempat

dan membuka lapangan pekerjaan yang dapat membangun perekonomian pribadi,

keluarga dan warga setempat.

Dan sebagai melestarikan budaya betawi yang hampir ketinggalan zaman.

2.3. Saran

Saran untuk masyarakat :

Sebagai masyarakat yang berada di wilayah Jakarta yang masyarakatnya heterogen

dan di persaiangan perekonomian yang sangat ketat ini, sebaiknya kita harus lebih

kreatif dalam membuat suatu lapangan pekerjaan yang bermanfaat.

10

Page 15: karya tulis wirausaha

DAFTAR PUSTAKA

http://carapedia.com/pengertian_definisi_wirausaha_menurut_para_ahli_info496.html

http://mutiaraalamresto.blogspot.com/2010/04/sejarah-perjalanan-kuliner-khas-betawi.html senin

16.2

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=23&notab=1

11

Page 16: karya tulis wirausaha

LAMPIRAN

Foto makanan

Soto Betawi Pindang Bandeng

Nasi UlamLaksa

12

Page 17: karya tulis wirausaha

Foto Lingkungan

Jalan Pegangsaan Dua ,RT 03 Rw 04 Kelapa gading Jakarta Utara

13