KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman,...

33
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETRAMPILAN SISTIM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL KARYA TULIS OLEH W A R M A N DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR SMP NEGERI 1 GANDUSARI NOPEMBER 2008

Transcript of KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman,...

Page 1: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETRAMPILAN

SISTIM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

KARYA TULIS

OLEH

W A R M A N

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR SMP NEGERI 1 GANDUSARI

NOPEMBER 2008

Page 2: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : warman

Pekerjaan : Guru

Unit Kerja : SMP Negeri 1 Gandusari

Alamat : Jln Kelud Semen Gandusari Blitar

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang berjudul

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETRAMPILAN

SISTIM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL benar-benar merupakan hasil

karya sendiri.

Apabila ditemukan ketidakaslian karya ini maka saya sanggup menerima tindakan

apapun yang diambil oleh Panitia Lomba Inovasi Pembelajaran Bagi guru SMP

Bidang studi Matemetika, IPA dan Bahasa Inggris Tahun 2008.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan penuh rasa

tanggung jawab.

Gandusari, 10 Nopember

2008

Mengetahui,

Kepala sekolah, Yang membuat pernyataan,

Drs. Suroyo, MPd. Warman

NIP.131783050 NIP.131393270

Page 3: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Karya Tulis oleh warman ini telah disahkan dan disetujui untuk dilombakan.

Blitar, 10 Nopember 2008

Kepala SMP Negeri 1 Gandusari

Drs. Suroyo, M.Pd

NIP 131783050

Kepala Cabang Dinas Pendidikan

Kab. Blitar

Drs. Rijanto MM

NIP 510047061

Page 4: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karena dengan rahmat dan pertolongan-Nya,

akhirnya penulis dapat dapat menyelesaikan penulisan makalah berjudul

“PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETRAMPILAN

SISTIM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL” ini dengan baik untuk mengikuti

lomba inovasi pembelajaran matematika di LPMP Surabaya.

Penulis di samping itu menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Rijanto MM Selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten

Blitar.

2. Bapak Drs. Suroyo, M.Pd. Selaku Kepala SMP Negeri 1 Gandusari Blitar.

3. Bapak/Ibu Guru Matematika SMP Negeri 1 Gandusari Blitar yang telah

memberikan masukan di sana-sina sehingga terbuatnya makalah ini.

4. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun penulisan makalah.

Akhirnya kepada semua pihak, penulis mengharapkan adanya saran dan

kritik untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

Semoga bermanfaat.

Gandusari, 10 Nopember 2008

Penulis

Page 5: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ……………………………………………i

DAFTAR ISI ……………………………………………………..ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan Makalah …………………………...1

B. Masalah atau Topik Bahasan ………………………………….3

C. Tujuan Penulisan Makalah ……………………………………3

BAB II. PAPARAN PEMBELAJARAN INOVASI

A. Proses Pembelajaran Inovasi …………………………………4

B. Proses Penilaian ……………………………………………...7

C. Laporan Hasil Akhir Pembelajaran …………………………..8

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………...11

B. Saran-saran …………………………………………………...11

Daftar Rujukan …….. ……………………………………………12

Lampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran Inovasi ………………14

Lampiran RPP …………………………………………………….18

Biodata Penulis …………………………………………………...28

Page 6: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan Makalah.

Rendahnya mutu pembelajaran matematika masih menjadi masalah yang

serius bagi dunia pendidikan di Indonesia, baik SD, SMP, SMA, maupun

Perguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi matematika masih

rendah. Oleh karena itu merupakan tugas kita bersama untuk berusaha

meningkatkan mutu (kualitas) pembelajaran matematika. Untuk melakukannya

kita perlu mendiagnosa tingkat pemahaman siswa tentang materi matematika

kemudian kita cari solusi yang sesuai dengan hasil diagnosa tersebut.

Pemahaman sangat penting dalam belajar matematika (As’ari, 1998:2).

Belajar dengan pemahaman merupakan isu yang mendasar dan mendapat

perhatian dari praktisi pendidikan matematika. Salah satu alasannya adalah belajar

memahami lebih sukses daripada belajar dengan hapalan (Katona dalam Orton,

1992:103). Selain itu Hiebert dan Carpenter (1992:65) berpendapat bahwa

pemahaman merupakan aspek yang fundamental dalam belajar dan setiap

pembelajaran matematika seharusnya fokus utamanya adalah bagaimana

menanamkan konsep matematika berdasarkan pemahaman.

Ada beberapa keuntungan yang dapat dipetik dari pengajaran yang

menekankan kepada pemahaman. Menurut Hiebert dan Carpenter (1992),

pengajaran yang menekankan kepada pemahaman mempunyai paling sedikit lima

keuntungan, yaitu: (1) pemahaman bersifat generatif, artinya bila seseorang telah

memahami suatu konsep maka pemahaman itu akan mengakibatkan pemahaman

yang lainnya; (2) pemahaman memacu ingatan, suatu pengetahuan yang telah

dipahami dengan baik akan diatur dan dihubungkan secara efektif dengan

pengetahuan-pengetahuan yang lain, sehingga menjadi mudah diingat; (3)

pemahaman mengurangi banyaknya hal yang harus diingat; (4) pemahaman

meningkatkan transfer belajar; dan (5) pemahaman mempengaruhi keyakinan

siswa, siswa yang memahami matematika dengan baik akan mempunyai

Page 7: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

keyakinan yang positif yang akan membantu perkembangan pengetahuan

matematikanya.

Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa memahami suatu konsep

dengan baik seringkali dilewatkan oleh siswa. Mereka cenderung membaca

begitu cepat dan terburu-buru dalam menyelesaikan masalah matematika (Fu’ad,

1993:43). Bila keadaan ini terus berlanjut, tentu mengakibatkan dangkalnya

pengetahuan yang diperoleh siswa karena kurangnya pemahaman. Padahal, dari

sudut pandang psikologi, khususnya psikologi kognitif yang berkembang akhir-

akhir ini, belajar matematika haruslah dengan pemahaman (Hiebert dan

Carpenter, 1992:65).

Sistim persamaan linier dua variable, merupakan bagian dari aljabar yang

diberikan kepada siswa SMP kelas 8 semester ganjil. Menurut pengalaman

penulis , materi ini banyak ditakuti siswa, karena mereka tidak begitu memahami

konsep. Diantara siswa ada yang bisa menyelesaikan soal, tapi mereka tidak

mengerti maksudnya. Dia hanya mengerjakan soal mengikuti contoh yang

diberikan oleh gurunya, baik dengan metode grafik, substitusi , maupun eliminasi.

Guru seharusnya dalam menyajikan materi kepada siswa. berdasarkan

pengalaman yang dipahaminya, terutama dari pengalaman kehidupan sehari-hari

yang dialaminya.

Menurut penulis, pengajaran dan pembelajaran matematika untuk

memahami konsep dan ketrampilan sangat baik dan cocok menggunakan

pendekatan realistic. Karena metode ini kita memulainya bisa dari kehidupan

nyata, kongkrit, semi kongkrit, semi abstrak, kemudian sampai keabstrak.

Beberapa Negara yang menerapkan pengajaran realistic, antara lain : Inggris,

Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA, Jepang,

dan Malaysia (de Lange, 1996).

Pemahaman konsep sistim persamaan linier dua variable, sangat penting

bagi siswa, terutama bagi siswa yang akan melanjutkan ketingkat berikutnya, baik

SMK maupun SMA materi ini akan dijumpainya lagi, bahkan sampai perguruan

tinggi.

Page 8: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

B. Masalah atau Topik Bahasan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka focus dari penulisan makalah ini

adalah bentuk pembelajaran realistik yang dapat meningkatkan pemahaman siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Gandusari Blitar terhadap konsep dan ketrampilan sistim

persamaan linier dua variabel, dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk pembelajaran dengan pendekatan realistik yang dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep dan ketrampilan sistim

persamaan linier dua variabel?

2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran pemahaman konsep dan

ketrampilan Sistim persamaan linier dua variabel dengan pendekatan

realistik?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Penulisan makalah ini dilaksanakan untuk mendapat gambaran yang jelas,

dan mendalam tentang:

1. Bentuk pembelajaran dengan pendekatan realistik yang dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap konsep dan ketrampilan sistim persamaan linier

dua variabel.

2. Respon siswa terhadap pembelajaran konsep dan ketrampilan dengan

pendekatan realistik.

Page 9: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

BAB II

PAPARAN PEMBELAJARAN INOVASI

A. Proses Pembelajaran Inovasi

Akhir-akhir ini pembelajaran matematika lebih menekankan kepada siswa

untuk mengkonstuksi sendiri pengetahuan matematika yang dipelajari melalui

konteks atau budaya dan dikaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Siswa

diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang dipelajari,

sedangkan guru hanya akan memberikan bantuan jika diperlukan.

Pembelajaran matematika dalam pandangan konstruktivistik menurut

Hudoyo(1998:7) mempunyai ciri-ciri: (a) siswa terlibat aktif dalam belajarnya; (b)

informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga menyatu

dengan skemata yang dimiliki siswa, dan (c) orientasi pembelajaran adalah

investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

I. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik

Pembelajaran matematika akan bermakna bagi siswa apabila

pembelajarannya dimulai dengan masalah-masalah realistik, dan siswa diberi

kesempatan untuk menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri sesuai dengan

skema yang dimiliki dalam pikirannya. Siswa diberi kesempatan untuk melakukan

refleksi, interpretasi dan mencari strategi yang sesuai (Marpaung, 2001:3).

Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika harus dipahami sebagai

keaktifan melakukan matematisasi baik horizontal maupun vertical yang memuat

kegiatan refleksi, interpretasi dan internalisasi. Mula-mula matematisasi

berlangsung secara horizontal dan dengan bimbingan guru, siswa melakukan

matematisasi vertical. Dengan demikian ide utama dari pendekatan realistic ini

adalah siswa harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali tampilan

matematika dengan melakukan matematisasi. Hal ini sesuai dengan pandangan

kontruktivisme yang menganggap bahwa pengetahuan merupakan kontruksi dari

seseorang yang mengetahui (Suparno, 1997:18).

Pengertian pembelajaran matematika menurut pandangan kontruktivistik

dan pembelajaran realistik maka pembelajaran kontekstual atau pembelajaran

Page 10: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

realistic sejalan dengan pembelajaran konstruktivistik, terutama konstruktivistik

social. Pembelajaran realistic menekankan konteks atau masalah realistik sebagai

awal pembelajaran dan menggunakan strategi kooperatif. Salah satu gagasan dari

konstruktivistik social adalah keaslian atau pembelajaran yang sesuai dengan

situasi di mana siswa secara aktif berada dalam kegitan yang secara langsung

sesuai dengan aplikasi pembelajaran dan menggunakan tempat dengan suatu

budaya yang sama sebagai strategi aplikasi.

Selama ini sering terbalik, banyak di beberapa sekolah menerapkan system

pembelajaran matematika dengan matematisasi vertical, kemudian menuju

horizontal dalam arti mereka mendahulukan hal-hal yang abstrak, kemudian

mengaplikasaikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa diawal pelajaran

sudah menemukan hal-hal yang abstrak yang tidak mengena pada pengetahuan

anak, yang akan menimbulkan prustasinya anak.

Prinsip-prinsip pembelajaran matematika realistik yang harus dipenuhi ada

tiga, yaitu:

1. Penemuan terbimbing dan matematisasi progresif.

Melalui topic-topik yang disajikan, siswa harus diberi kesempatan untuk

mengalami proses yang sama untuk membangun dan menemukan kembali tentang

ide-ide dan konsep-konsep matematika.

2. Fenomonologi didaktis

Fenomena pembelajaran menekankan pentingnya masalah kontekstual

untuk memperkenalkan topic-topik matematika kepada siswa. Topik-topik ini

dipilih untuk dua pertimbangan, yaitu: (a) kecocokan aplikasi konteks dalam

pengajaran dan (b) kecocokan dampak dalam proses prosedur, aturan, dan model

matematika yang harus dipelajari tidaklah harus disediakan dan diajarkan oleh

guru, tetapi siswa yang harus berusaha untuk menemukan dan menampungnya

dari masalah kontekstual tersebut.

3. Model dikembangkan sendiri

Prinsip ini untuk menghubungkan antara pengetahuan informal dan formal

dari siswa. Saat mengerjakan contekstual problem siswa mengembangkan cara

mereka sendiri. Sebagai konsekwensinya dari keabsahan yang diberikan kepada

Page 11: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

siswa untuk memecahkan masalah memungkinkan muncul berbagai model hasil

pemikiran siswa.

II . Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Matematika Realistik.

Menurut Suwarsono(2001:5-10) kekuatan atau kelebihan pembelajaran

matematika realistik antara lain memberikan pengertian yang jelas kepada siswa:

(1) tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari dan

tentang kegunaan matematika pada umumnya bagi manusia; (2) matematika

adalah suatu bidang kajian yang dapat dikonstruksi dan dikembangkan sendiri

oleh siswa dan oleh orang lain tidak hanya oleh mereka yang disebut pakar

matematika; (3) cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal,

dan tidak usah harus sama antara orang yang satu dengan yang lainnya; (4)

mempelajari matematika proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama dan

untuk mempelajari matematika orang harus menjalani sendiri proses itu dan

menemukan sendiri konsep-konsep matematika dengan bantuan guru; (5)

memadukan kelebihan-kelebihan dari berbagai pendekatan pembelajaran lain

yang juga dianggap unggul yaitu antara lain pendekatan pemecahan masalah,

pendekatan konstruktivisme, dan pendekatan pembelajaran yang berbasis

lingkungan.

Kelemahan pembelajaran matematika realistik menurut Suwarsono antara

lain: (1) pencarian soal-soal yang kontekstual tidak selalu mudah untuk setiap

topik matematika yang perlu dipelajari siswa; (2) penilaian dalam pembelajaran

matematika realistik lebih rumit daripada dalam pembelajaran konvensional; (3)

pemilihan alat peraga harus cermat sehingga dapat membantu proses berpikir

siswa.

Cara mengatasi kelemahan pembelajaran matematika realistik dapat

dilakukan upaya-upaya antara lain: (1) memotifasi semua siswa untuk aktif dalam

kegiatan pembelajaran; (2) memberikan bimbingan kepada siswa yang

memerlukan; (3) memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk dapat

menemukan dan memahami konsep, dan (4) menggunakan alat peraga yang

sesuai sehingga dapat membantu proses berpikir siswa, maka pembelajaran

Page 12: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

matematika dengan pendekatan realistik dapat meningkatkan kemampuan

pemahaman siswa terhadap konsep matematika.

B. Proses Penilaian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pembelajaran di kelas besar.

Jumlah siswa dalam kalas ada 44 siswa. Terdiri dari 39 siswa kelas VIII F regular,

ditambah 5 siswa kelas VIII terbuka yang kemampuannya paling rendah. Dari

jumlah 44 siswa tersebut, dibagi menjadi 11 kelompok dan masing-masing terdiri

dari 4 siswa.

Penilaian Tahap I

Kerja kelompok, siswa diberi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari

yang ada kaitannya dengan materi sistim persamaan linier dua variable. Soal

pertanyaan mengarah pada soal open ended, siswa berdiskusi, soal dibahas

dikerjakan dengan cara mereka sendiri, di sini tujuannya untuk menanamkan

pemahaman konsep pada diri siswa. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan

beberapa siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, kemudian guru

bersama siswa membahas hasil kerja kelompok. Hasil kerja siswa dinilai oleh

guru kalau bisa saat itu juga.

Penilaian Tahap ke II

Sama seperti tahap I, cuma soal ditingkatkan tingkat kesukarannya,

tujuannya untuk meningkatkan lebih dalam pemahaman konsep siswa.

Dari pengalaman dua permasalan tadi dengan pertanyaan, guru membawa

siswa kekehidupan matematisi vertical system persamaan linier dua variable baik

dengan cara pengerjaan grafik, eliminasi maupun substitusi.

Penilaian tahap ke III

Dalam tahap ini siswa diberi tugas individu/mandiri, baik soal horizontal

maupun soal vertical. Hasil kerja siswa dikumpulkan dan dinilai.

Page 13: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Penilaian tahap I dan Tahap ke II dari masing-masing kelompok, setiap

siswa diberi nilai sama sesuai dengan nilai yang diperolehnya. Kemudian nilai

digabungkan seluruhnya dengan rumus:

N = 5

321 MKK ++

N = Nilai akhir siswa.

K1 = Nilai hasil kerja kelompok tahap I

K2 = Nilai hasil kerja kelompok tahap II

M = Nilai hasil kerja mandiri.

C. Laporan hasil Akhir Pembelajaran

Nilai yang diperoleh 44 siswa, yang terdiri dai 39 siswa regular ditambah

5 siswa terbuka untuk kerja kelompok tahap I, kerja kelompok tahap II, nilai kerja

mandiri, dan nilai akhir yang diperoleh siswa sebagai berikut:

NO NAMA SISWA K1 K2 M N

1. ADI SURYA 100 30 65 65

2. AGUS WIYONO 100 100 100 100

3. APRILIA DYAH P 100 100 75 85

4. CICILIA APRIL LINA 100 100 40 64

5. DENI WICAKSONO 100 100 100 100

6. DEPI SYAHPUTRA 100 100 100 100

7. DEVI SEPTIANA SARI 100 100 100 100

8. EDO SADEWO A.M 100 30 60 62

9. EMILIAWATI 100 100 30 58

10. FENDY PRASETYO 100 100 100 100

11. FITRI DIAN LESTARI 100 100 30 58

12. FITRIA NUR LAILI 100 100 80 88

13. IIN SUMARSIANA 100 30 40 50

14. JONI KURNIAWAN 100 100 100 100

Page 14: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

15. KRISTINA WIDIAWATI 100 100 75 85

16. LINDA AYUWIDARI 100 30 75 71

17. M. RIZAL SOLIKIN 100 30 65 65

18. MARDIAH 100 100 30 58

19. MUHAMAD SYAIFUL A. 100 30 80 76

20. MUHAMAD ALIM YUSUF 100 100 100 100

21. NURHUDA TRI ABADI 100 30 75 71

22. NURIS DWI C.C.A 100 100 75 85

23 PUJI SEPTI TRI LESTARI 100 100 75 85

24 PUTRI INTAN N.S 100 100 75 85

25 REVIRA RIZKA ARLINI 100 100 60 76

26 RIDA SANTOSO 100 100 100 100

27 RYAN DHIKA FAJAR A 100 30 60 62

28 SAMUEL NOVRIANTO 100 100 100 100

29 SAPTOWAHYU WIDODO 100 30 60 62

30 SUGIATI 100 100 80 88

31 SUMARDI 100 100 60 76

32 VIVIN KURNIAWATI 100 100 100 100

33 WAHYU DWI ASTUTI 100 100 100 100

34 WAHYU PUJI LESTARI 100 100 80 88

35 WAHYUNI 100 30 75 71

36 WIJI UTAMI 30 20 30 28

37 YUWANIDA DEVINTA 100 100 80 88

38 DEWI WULANSARI 100 100 75 85

39 DIAN MERLIN MITURAN 30 20 40 34

40 LELA INDAH PRATIWI 100 100 60 76

41 MELIK RIWANTI 30 20 30 28

42 NINING HARI SANTI 100 30 40 50

43 RITA MAULASARI 30 20 40 34

44. AGUNG BAHARI 100 30 60 62

RATA-RATA 93.64 73.64 69.89 71.89

Page 15: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Dari data di atas, hasil penilaian:

1. Kerja kelompok tahap I

a. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa 93.64

b. Jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 ada 90,91%

2. Kerja kelompok tahap II

a. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa 73.64

b. Jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 ada 64 %

3. Kerja mandiri/individu tahap III

a. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa 69.89

b. Jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 ada 61,37 %

4. Nilai terakhir yang diperoleh siswa

a. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa 71.89

b. Jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 ada 68.2 %

Page 16: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

BAB III

PENUTUP

Bab III ini berisi kesimpulan dari Bab II dan saran-saran.

A. Kesimpulan

1. Nilai rata-rata dari kegiatan I, II, III dan nilai akhir yang diperoleh siswa,

Lebih dari 65. berarti seluruh kegiatan berhasil, karena untuk bidang

studi matematika disekolah kami minimal 65.

2. Dilihat dari kwantitas, hasil dari kegiatan I yang mendapat nilai lebih dari

atau sama dengan 65, ada 90,91 %, berhasil, kerena melampaui 75 %.

Sedangkan untuk kegiatan II, III perlu perbaikan, karena yang mendapat

Nilai di atas 65, di bawah 75 %.

3. Dilihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa dan kegiatan belajar siswa

bentuk pembelajaran dengan pendekatan realistik dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap konsep dan ketrampilan sistim persamaan linier

dua variable, dan respon siswa terhadap pembelajaran konsep dan

ketrampilan dengan pendekatan realistic cukup baik.

B. Saran-saran

Materi sistim persamaan linier dua variable dapat diperdalam dengan

membaca buku-buku LKS, internet, dan masih banyak buku lain yang memuat

materi itu, baik bagi siswa maupun guru sabagai pasilitator.

Page 17: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

DAFTAR RUJUKAN

As’ari, A.R. 1988. Penggunaan Alat Peraga Manipulatif dalam Menanamkan Konsep Matematika. MIPA: Jurnal Matematika, IPA & Pembelajarannya, 27(5):1-13.

Fu’ad, Y. 1993. Profil Kelemahan Mahasiswa dalam Menerapkan Sistem

Deduktik-Aksiomatik (dalam Upaya Pengembangan Paket Belajar Matakuliah Analisis Real I). Surabaya: Pusat Penelitian IKIP Surabaya.

Gravemeijer, K.P.E. 1994.Developing Realistic mathematics Education.Utrecht,

The Netherlands: CD-b press, Freudenthal Institute. Hiebert, J. & Carpenter, P. 1992. Learning and Teaching with Understanding.

Dalam Douglas A Grows (Ed.). Handbook of Research on Mathematics Teaching and Learning (hal. 65-67). New York: Mc Millian Publishing Company.

Hudoyo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

Hudoyo, Herman. 1998. Pembelajaran Matematika Menurut Pandangan Konstruktivistik.Makalah disajikan Pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika yang Diselenggarakan di PPS IKIP Malang pada tanggal 4 Maret.

Hudoyo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang.

Lange, J. de 1995. Assessment: No Change without Problems, in: . Romberg

Lange, J. de 1996. Using and Applying Mathematics in Education. in: A.J.

Bishop.

Marpaung, Y. 2001. Pendekatan Realistik dan Seni Dalam Pembelajaran Matematika. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Universitas Sanata Darma Yogyakarta. Yogyakarta. 14-15 Nopember.

Page 18: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Martin Van Reeuwijk. 1995.The Role of Realistic Situations in Developing Tool for Solving Systems of Equations. Makalah disajikan dikonprensi AERA Sanfrancisco.

Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Suparno, P. 2001. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius:

Yogyakarta.

Page 19: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Lampiran foto pelaksanaan pembelajaran inovasi

Permasalahan Tahap I

Diskusi membahas masalah I

Page 20: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Guru bersama siswa membahas permasalahan I

Permasalahan II

Page 21: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Diskusi Masalah ke II

Mempresentasikan Kerja Kelompok

Page 22: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Guru bersama siswa membahas masalah II

Siswa Berfikir menuju ke hal Yang Abstrak.

Page 23: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP N 1 Gandusari Mata Pelajaran : Matematika Kelas Semester : VIII/Ganjil Alokasi Waktu : 2x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami SPLDV Kompetensi Dasar : Masalah sehari-hari berkaitan dengan SPLDV Indikator : Menyelesaikan Masalah sehari- hari Yang berkaitan SPLDV dengan metode grafik

a. Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa dapat membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV 2. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal SPLDV dengan metode grafik E. Materi Pokok: Sistim persamaan linier dua variabel F. Metode Pembelajaran: Diskusi Kelompok, presentasi hasil, Tanya jawab, dan pemberian tugas G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan. a. Guru menyampaikan salam. (2 menit) b.. Guru Mendiskusikan bersama siswa PR yang sulit (5menit) c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (3menit) 2. Kegiatan Inti

a. Siswa membuat kelompok kerja yang beranggotakan 4 orang. (2 menit) b. Guru membagikan LKS ke masing-masing kelompok untuk

didiskusikan (2 menit) c. Siswa mendiskusikan LKS (15 menit) d. Guru minta beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi.(10

menit)

Jawaban siswa (harapan guru):

Page 24: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Alternatif Pertama : = Rp 20.000,00 dan = Rp 10.000,00 Alasan : 20.000 + 10.000 = 30.000 (benar) 20.000 + 2(10.000) = 20.000 + 20.000 = 40.000 (benar)

Alternatif Kedua:

+ = Rp 30.000,00 + = Rp 40.000,00 Rp 30.000,00 Rp 10.000,00 + = Rp 30.000,00 Rp 20.000,00 Rp 10.000,00 Keterangan: 1. Bisa muncul jawaban lain dari siswa, selama dia memberikan alasan

benar, maka guru menguatkan jawaban mereka, dan itu yang diharapkan,

karena cara penyelesaian terbuka (open ended).

Page 25: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

2. Saat siswa bekerja guru memperhatikan kegiatan siswa. Andaikan siswa tidak menemukan cara penyelesaian, maka guru menurunkan

pertanyaan ke yang lebih mudah, sampai siswa menemukan cara penyelesaian.

3. Selama KBM berlangsung, guru tidak menerangkan, guru hanya memberikan pertanyaan-pertanyaan baik untuk menggali pengetahuan siswa yang sudah dimiliki maupun pengetahuan baru yang kita rangkai (akomodasikan) dengan pengalamannya. 4. Setiap siswa menjawab persoalan baik salah maupun benar harus memberikan alasan, sehingga kalau dia menjawab salah tahu kesalahannya. Akhirnya dia mengerti benar konsep yang dipelajarinya (tuntas)

e. Guru memberi arahan bersama-sama untuk menyimpulkan masalah

tersebut. (5 menit) f. Guru membawa siswa dari kehidupan informal ke matematika formal.

(1 menit) Dengan memberikan pertanyaan: “ Adakah pasangan harga lain yang memenuhi kedua kegiatan di atas ?, dan apa alasanmu?”

g. Siswa menyelesaikan masalah (5 menit ) Mungkin siswa bisa menjawab tapi tidak bisa memberikan alasan. Pada

kesempatan ini mereka diajak ke dunia vertical dengan memberikan masalah Andaikan harga kaos adalah x dan harga topi y apa yang kamu peroleh? Jawaban siswa: x + y = 30.000 dan x + 2y = 40.000

h. Guru memberikan pertanyaan; (1 menit) Coba kamu gambar grafik dari dua persamaan tersebut pada buku strimi. Dalam hal ini siswa bisa menyelesaikannya, karena grafik persamaan linier Sudah dipelajari pada bab sebelumnya.

i. Jawaban Siswa ( 15 menit)

x + y = 30.000 x + 2y = 40.000 x = 0 y = 30.000 x = 0 y = 20.000 diperoleh titik (0,30.000) diperoleh titik (0,20.000) y = 0 x = 30.000 y = 0 x = 40.000 Diperoleh titik (30.000,0) diperoleh titk (40.000,0)

Page 26: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

y 50.000 • 40.000 • 30.000 • 20.000 • 10.000 • • . • . • • • • • 0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 x j. Pernyataan apa yang kamu peroleh dari grafik di atas? (10 menit) Jawaban Siswa Yang diharapkan: 1. Titik potong kedua garis adalah (20000,10000) artinya x = 20000 dan y = 10.000. jadi harga 1 kaos = Rp 20.000,00 dan harga 1 topi = Rp 10.000. 2. Kedua garis berpotongan hanya pada satu titik, sehingga dapat disimpulkan hanya sepasang bilangan yang dapat memenuhi dua persamaan di atas, dengan kata lain hanya harga kaos Rp 20.000,00 dan harga topi Rp10.000,00 yang dapat memenuhi dua kegiatan belanja di atas (tidak ada harga lain). 3. Penutup. a. Siswa diberi PR dari buku latihan.(2menit) b. Guru menyampaikan salam.(2menit)

Page 27: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

H. Evaluasi /Penilaian 1. Pak Ali membeli 2 kaos dan 2 topi seharga Rp 44.000,00. Kemudian dia belanja lagi 1 kaos dan 3 topi dengan harga Rp 30.000,00. Hitung berapa harga 1 kaos dan 1 topi. Keterangan Semua jenis kaos dan jenis topi yang dibeli sama 2. 2x + 4y = 8 dan 4x - 2y = 6 Tentukan nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan di atas, dan gunakan metode grafik. Kepala SMPN 1 Gandusari Guru Bidang Studi Drs Suroyo MPd. Warman, SPd

Page 28: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Kunci Jawab dan Skor Penilaian: 1. + = Rp44.000,00 Rp 22.000,00 Skor : 3 + = Rp 30.000,00 Rp 22.000,00 Rp 8.000,00 Skor : 3 + = Rp 8.000,00 Rp 4.000,00 Skor : 1 + = Rp 22.000,00 Rp 18.000,00 Skor : 2 Jadi harga 1 kaos = Rp 18.000,00 dan harga 1 topi = Rp 4.000,00

Page 29: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

Skor : 1 2. 2x + 4y = 8 dan 4x - 2y = 6 x = 0 y = 2 x = 0 y = -3 diperoleh titik (0,2) diperoleh titik (0,-3) y = 0 x = 4 y = 0 x = 1½] diperoleh titik (4,0) diperoleh titik (1½,0) skor = 2 skor = 2 y Titik potong kedua garis adalah (2,1) 3 • Sehingga nilai x = 2 dan nilai y = 1 2 • skor = 1 1 • • • • • • • • • • • -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 x -1 • -2 • skor = 5 -3 •

Page 30: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

LEMBAR KERJA SISWA I (kerja kelompok) Pak Budi berbelanja ke Pasar. Pertama dia membeli + = Rp 30.000,00 Kedua dia membeli + = Rp.40.000,00 Diskusikan dalam kelompokmu dengan caramu sendiri. Berapa harga 1 kaos dan harga satu topi ?

Page 31: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

LEMBAR KERJA SISWA II (kerja kelompok)

Pak Soleh berbelanja ke Super Market. Pertama dia membeli + = Rp 50.000,00 Kedua dia membeli + = Rp.35.000,00 Diskusikan dalam kelompokmu dengan caramu sendiri. Berapa harga 1 kaos dan harga satu topi ?

Page 32: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

LEMBAR KERJA SISWA III (mandiri/individu)

1. Pak Ali membeli 2 kaos dan 2 topi seharga Rp 44.000,00. Kemudian dia belanja lagi 1 kaos dan 3 topi dengan harga Rp 30.000,00. Hitung berapa harga 1 kaos dan 1 topi. Keterangan Semua jenis kaos dan jenis topi yang dibeli sama 2. 2x + 4y = 8 dan 4x - 2y = 6

Tentukan nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan di atas, dan gunakan metode grafik.

Page 33: KARYA TULIS OLEH W A R M A N · PDF fileLampiran Foto Peleksanaan Pembelajaran ... Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan, Brazil, USA ... SMK maupun SMA materi ini akan

BIODATA PEMAKALAH 1. Nama Lengkap dan Gelar : Warman, S.Pd

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. NIP : 131393270

4. NUPTK : 34577739641200033

5. Pangkat/Golongan : Pembina/Va

6. Pekerjaan/Jabatan : Guru

7. Instansi : SMP Negeri 1 Gandusari Blitar

8. Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

9. Alamat & Telp. Kantor : Jl Kelud Semen Gandusari

Blitar. (0342) 692089

10. Alamat & Telp. Rumah/HP : RT.02/RW.01 Slumbung

Gandusai Blitar (0342) 695243/

085234973125

11. Pengalaman penelitian dan karya lainnya dalam 3 tahun terakhir yang relevan

dengan bidangnya : -

12. Pengalaman mengikuti lomba karya ilmiah : -

Gandusari, 10 Nopember 2008

Yan Membuat Pernyataan

W a r m a n

NIP. 131393270