KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI...

111
KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI PUSKESMAS GULAI BANCAH TAHUN 2019 OLEH : WAHYU DWI JUMAIDA 1614401032 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN STIKES PERINTIS PADANG TAHUN 2019

Transcript of KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI...

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANGGOTA

KELUARGA YANG MENGALAMI HIPERTENSI

DI PUSKESMAS GULAI BANCAH

TAHUN 2019

OLEH :

WAHYU DWI JUMAIDA

1614401032

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

STIKES PERINTIS PADANG

TAHUN 2019

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANGGOTA

KELUARGA YANG MENGALAMI HIPERTENSI

DI PUSKESMAS GULAI BANCAH

TAHUN 2019

LAPORAN STUDI KASUS

Diajukan Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Dalam Menyelesaikan Pendidikan

Program Diploma III Keperawatan Di STIKes Perintis Padang

OLEH :

WAHYU DWI JUMAIDA

1614401032

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

STIKES PERINTIS PADANG

TAHUN 2019

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 4: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 5: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES PERINTIS PADANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

Karya Tulis Ilmiah, Laporan Studi Kasus, Juli 2019

WAHYU DWI JUMAIDA

NIM : 1614401032

Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Di Puskesmas Gulai Bancah Tahun 2019.

V BAB + 84 Halaman + 9 Tabel + 3 Lampiran

ABSTRAK

Latar belakang : Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu gambaran yang

mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi pada pembuluh darah, terhambat sampai kejaringan

tubuh dibawa oleh darah yang membutuhkan. Penyakit multifaktorial yang munculnya oleh

karena interaksi berbagai factor itu adalah Hipertensi. Meningkatnya tekanan darah Dengan

bertambahnya umur. Tujuan Penulisan : Mampu melakukan asuhan keperawatan keluarga

dengan anggota keluarga yang mengalami hipertensi di Puskesmas Gulai Bancah. Metode

penulisan : Yang dilakukan yaitu metode studi kasus yang dimulai kegiatannya pada tanggal

19 sampai 21 juni 2019. Hasil laporan : Kasus ditemukan data pada Ibu.S mengatakan

jarang memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan, Ibu.S sering mengkonsumsi beli

obat di warung, keluarga mengatakan makanan yang di konsumsi makanan yang bersantan

dan siap saji, Ibu.S mengatakan tidak pernah berolahraga, Ibu.S mengatakan tidak makan

sayur setiap hari. Kesimpulan : Di dapatkan masalah keperawatan keluarga pada Ibu.S

adalah ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berdasarkan permasalahan diatas

maka disusunlah rencana dan melaksanakan tindakan keperawatan serta melakukan tujuan

evaluasi yang mengacu dan kriteria hasil. Saran : Karena itu di sarankan kepada pelayanan

kesehatan secara khusus dituntut untuk dapat membantu keluarga Ibu.S agar tetap cermat

memelihara kesehatannya dengan mengontrol penyakitnya pada pelayanan kesehatan secara

benar.

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan Keluarga, Hipertensi

Daftar Bacaan : 2000-2017

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCES PERINTIS PADANG

DIII STUDY NURSING PROGRAM

Scientific papers, Case Study Report, July 2019

WAHYU DWI JUMAIDA

NIM : 1614401032

Family Nursing Care with Family Members Who Have Hypertension in Gulai Bancah

Health Center in 2019.

V Chapter + 84 Pages + 9 Tables + 3 Attachments

ABSTRAK

Background : Hypertension or high blood pressure is a picture of the blood vessels which

causes the supply of oxygen and nutrients, which are carried by the blood to be blocked until

the body's tissues are needed. Hypertension is a multifactorial disease that arises because of

the interaction of various factors. With increasing age, blood pressure will also increase.

Writing Purpose : Able to do family nursing care with family members who have

hypertension at the Gulai Bancah Health Center. Method of writing : What is done is a case

study method that began its activities on 19 to 21 June 2019. Results of the report : Cases

found data on the mother.S said rarely checked health into health services, Mrs..S often

consume drugs purchased at the stall, family said the food is consumed with foods that are

coconut milk and ready-to-eat food, Mrs. S said she never exercised, Mrs. S said that she

doesn't eat vegetables every day. Conclusion : In getting the problem of family nursing in

mothers. S is the ineffectiveness of family health management based on the problems above,

so plan and implement nursing actions and conduct an evaluation that refers to the objectives

and outcome criteria. Suggestion : Therefore, it is recommended that health services

specifically be demanded to be able to help the family of Mrs..S to remain meticulous in

maintaining their health by properly controlling their illnesses in health services.

Keyword : Family Nursing Care, Hypertencion

Reading List (2000-2017)

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Segala puji bagi Allah SWT sang Maha Cahaya

penguat hidayah, dan semua jiwa di genggamannya, kasih sayang Mu yang

mulia, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anggota Keluarga

Yang Mengalami Hipertensi Di Puskesmas Gulai Bancah Tahun

2019”

Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan banyak bantuan dan

masukan dari berbagai pihak, dan kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Yendrizal jafri, S.Kp M.Biomed selaku Ketua STIKes Perintis

Padang.

2. Ibu Ns.Endra Amalia M.Kep selaku Ketua Program Studi D III

Keperawatan STIKes Perintis Padang.

3. Ibu Ns. Yaslina, M.Kep,Sp.Kep.Kom selaku pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk Karya Tulis

Ilmiah ini dapat terselesaikan.

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

4. Ibu Ns. Meria Hendayani S.Kep selaku pembimbing Klinik

memberikan banyak bimbingan, arahan dan petunjuk penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

5. Ayah, Ibu dan Adik tercinta atas materil dan dorongan moril serta doa

yang tulus Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan penulis.

6. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi DIII Keperawatan STIKes

Perintis Padang yang telah memberikan sumbangan pikiran dan

dorongan moril untuk terwujudnya Karya Tulis Ilmiah, tidak dapat

disebutkan semua pihak namanya satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah masih banyak kekurangan

dan jauh dari kata sempurna, penulis mengharapkan saran dan masukannya

untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya kepadaNya jualah kita

berserah diri. Semoga bermanfaat Karya Tulis Ilmiah bagi kita semua

khususnya profesi keperawatan.

Bukittinggi, Juli 2019

Penulis

DAFTAR ISI

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBARAN PERSETUJUAN

LEMBARAN PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

DAFTAR TABEL...................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulis ................................................................................ 4

1.2.1 Tujuan Umum ....................................................................... 4

1.2.2 Tujuan Khusus ...................................................................... 4

1.3 Manfaat .......................................................................................... 5

1.3.1 Bagi Penulis............................................................................ 5

1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan....................................................... 5

1.3.3 Bagi Puskesmas...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Dasar

2.1.1 Defenisi Keluarga ................................................................. 7

2.1.2 Tipe-tipe Keluarga ................................................................. 8

2.1.3 Tugas Perkembangan dan Tahap Keluarga ......................... 11

2.1.4 Fungsi Perawatan Kesehatan dan Tugas Keluarga .............. 15

2.1.5 Peran Keluarga ..................................................................... 18

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

2.2 Konsep Hipertensi

2.2.1 Pengertian Hipertensi ........................................................... 20

2.2.2 Faktor Risiko Hipertensi ...................................................... 21

2.2.3 Tanda Gejala Hipertensi ...................................................... 22

2.2.4 Patofisiologi atau Woc ......................................................... 22

2.2.5 Komplikasi ........................................................................... 26

2.2.6 Penatalaksanaan Hipertensi ................................................. 27

2.2.7 Pencegah Hipertensi ............................................................ 29

2.3 Asuhan Keperawatan Teoritis

2.3.1 Pengkajian ............................................................................ 30

2.3.2 Diagnosa Keperawatan ........................................................ 44

2.3.3 Intervensi ............................................................................ 46

2.3.4 Implementasi ........................................................................ 51

2.3.5 Evaluasi ................................................................................ 51

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian ..................................................................................... 52

3.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................. 66

3.3 Intervensi ...................................................................................... 67

3.4 Implementasi ................................................................................. 71

3.5 Evaluasi ...................................................................................... 71

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian ...................................................................................... 76

4.2 Diagnosa Keperawatan................................................................... 77

4.3 Intervensi ....................................................................................... 78

4.4 Implementasi .................................................................................. 79

4.5 Evaluasi ....................................................................................... 80

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 82

5.2 Saran ....................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

DAFTAR TABEL

Tabel Prioritas Masalah Teoritis................................................................. 45

Tabel Rencana Asuhan Keperawatan Teoritis............................................ 46

Tabel Komposisi Keluarga.......................................................................... 52

Tabel Pemeriksaan Fisik.............................................................................. 62

Tabel Analisa Data...................................................................................... 64

Tabel Skala Prioritas Masalah..................................................................... 66

Tabel Intervensi Keperawatan..................................................................... 67

Tabel Implementasi Keperawatan............................................................... 71

Tabel Evaluasi Keperawatan........................................................................ 71

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

Lampiran II Lembaran Konsultasi Bimbingan

Lampiran III Lembaran Absensi Pengamatan Kasus

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia saat ini banyak penyakit diantaranya penyakit yang

tidak menular seperti hipertensi. Ilmu yang mengalami perkembangan dan

teknologi kedokteran, sudah teratasi sekarang penyakit-penyakit

terdiagnosis dan terobati. Kebanyakan penderita penyakit hipertensi tidak

mengalami keluhan terasa begitu, keluhan seseorang yang mengalami

tidak diperhatikan, pusing biasanya keluhan hipertensi. Sekarang penyakit

hipertensi bisa terdeteksi secara dini teknologi dengan adanya

perkembangan ilmu (Asmardi, 2008).

Keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan

tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg itu merupakan Hipertensi. Menurut

Muttaqin A, 2009 Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada

pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan

darah.

Hipertensi dengan gejala-gejalanya terlebih dahulu sebagai

peringatan bagi korban termasuk yang mematikan. Gejala-gejala hipertensi

adalah rasa berat di tengkuk atau sakit kepala, vertilago, penglihatan

kabur, mudah lelah, jantung berdebar, telinga berdenging, dan mimisan

(Kemenkes RI, 2013).

Penderita hipertensi secara satatistik terus meningkat dari waktu ke

waktu. Gaya hidup modern adalah faktor yang berperan dalam hipertensi.

Makanan lemak yang dipilih, aktifitas kebiasaan yang tidak sehat,

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

merokok, minum kopi dan gaya hidup. Penyakit dari gaya hidup dapat

menjadi akibat modren serta penyebab sebagai penyakit non infeksi

(Anindya, 2009).

Menurut Riskesdas, 2013 Tingginya angka kejadian hipertensi

yang terus meningkat dan akan menyebabkan komplikasi. Penatalaksanaan

hipertensi yang tidak dilakukan dengan baik dapat menyebabkan

komplikasi. Apabila tidak ditangani hipertensi dengan cepat akan

menimbulkan komplikasi yaitu stroke, gagal jantung, gagal ginjal kronik

dan retinopati (Nuraini, 2015).

Menurut data WHO diseluruh dunia sekitar 972 juta orang atau

26,4 persen orang mengidap hipertensi di seluruh dunia, 29,2 persen

kemungkinan akan meningkat ditahun 2025. Menurut Yonata, 2016 Dari

972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan sisanya

berada di negara berkembang, termasuk indonesia.

Kasus Hipertensi dalam 2 tahun terakhir di Puskesmas Gulai

Bancah terus meningkat. Tahun 2018 hipertensi di wilayah Puskesmas

Gulai Bancah 418 orang, dari wawancara yang dilakukan pada petugas

Puskesmas Gulai Bancah didapatkan bahwa penderita hipertensi banyak

yang tidak rutin mengontrol tekanan darah, memiliki kebiasaan merokok,

pola hidup yang tidak sehat.

Kondisi tersebut diatas jika tidak diatasi maka akan memicu

terjadi hipertensi dan berlanjut pada komplikasi seperti gagal jantung,

stroke, kerusakan pada ginjal dan kebutaan (Widyanto, 2014).

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Keluarga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggota yang

menderita hipertensi yang menuntut pengorbanan ekonomi, sosial,

psikologis yang lebih besar dari keluarga. Selanjutnya perawat juga

memliki peran yang penting terhadap hipertensi yang diderita keluarga.

Peran perawat dalam keluarga tersebut dapat berupa : Advokat Keluarga,

Pemberi Pelayanan, Pendidik Kesehatan, Penemu Kasus, Peneliti,

Fasilitator, Konselor, dan Memodifikasi atau Mengubah Lingkungan

(Widyanto, 2014).

Oleh karena itu penulis melakukan “Asuhan Keperawatan

Keluarga dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi Di

Puskesmas Gulai Bancah Tahun 2019”.

1.2 Tujuan Penulis

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu mengaplikasikan teori dan konsep berkaitan asuhan keluarga

dengan Wilayah Kerja Puskesmas Gulai Bancah pada anggota keluarga

Hipertensi.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mampu menggunakan teori dan konsep terkait hipertensi dan teori

terkait asuhan keperawatan keluarga.

b. Mampu melakukan pengkajian dengan Hipertensi anggota keluarga.

c. Mampu merumuskan diagnosis dengan anggota keluarga Hipertensi.

d. Mampu anggota keluarga merencanakan tindakan keperawatan

dengan Hipertensi.

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

e. Mampu melaksanakan pada anggota keluarga tindakan keperawatan

dengan Hipertensi.

f. Mampu melakukan evaluasi keperawatan keluarga pada dengan

anggota keluarga Hipertensi.

g. Mampu mendokumentasikan pada anggota keluarga asuhan

keperawatan keluarga dengan Hipertensi.

1.3 Manfaat

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi

semua pihak yaitu:

1.3.1 Bagi Penulis

Pengetahuan dalam menerapkan proses keperawatan dan Menambah

wawasan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama

menempuh pendidikan di STIKes Perintis Perintis Padang dalam

menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan Hipertensi di

Puskesmas Gulai Bancah.

1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan

Dijadikan masukan dalam memberikan penyuluhan tentang kesehatan

mengenai bagaimana cara menangani respon-respon fisiologi di

komunitas (bekerja sama dengan dinas kesehatan).

1.3.3 Bagi Puskesmas

Sebagai masukan bagi petugas kesehatan khususnya perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan

Hipertensi dan sebagai peningkatan mutu kesehatan di Puskesmas.

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Keluarga

2.1.1 Defenisi Keluarga

Menurut Friedman, 2010 Keluarga adalah dua atau lebih dari dua

individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan

atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga,

berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing

menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

Menurut Ali, 2010 Keluarga adalah dua atau lebih individu yang

bergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu

rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan

menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Menurut Harmoko, 2012 konsep keluarga merupakan sekumpulan

orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran

yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum:

meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari

tiap anggota.

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

2.1.2 Tipe Keluarga

Tipe – tipe keluarga di bagi menjadi ( Friedman 2010 ) :

1) Keluarga tradisional :

a) Keluarga Inti adalah keluarga yang terbentuk karena pernikahan,

peran sebagai orang tua, atau kelahiran terdiri atas suami, istri, dan

anak-anak mereka (biologis, adopsi atau keduanya).

b) Extended Family adalah keluarga yang didalamnya tinggal seorang

anak dengan minimal salah satu orang tua dan seseorang diluar

anggota keluarga inti, baik memiliki hubungan kekerabatan

maupun tidak.

c) Keluarga Tanpa Anak, salah satu tipe varian keluarga ini

tradisional adalah keluarga tanpa anak, di Amerika Serikat sekitar

5% wanita atau lebih pernah menikah sengaja tidak memiliki anak

dimasa yang akan datang, presentase tersebut diprediksi meningkat

hingga 10% bukan hanya disebabkan oleh penundaan persalinan

pernikahan dan pola persalinan, tetapi karena saat ini tersedia

banyak pilihan pendidikan dan karir bagi wanita

d) Keluarga Adopsi, merupakan membentuk keluarga dengan cara

lain. Dengan semakin majunya pengetahuan, jenis lain dari adopsi

dapat diperoleh melalui teknologi. Keluarga adopsi yang baru akan

tercipta ketika anak adopsi cocok dan sifat genetik yang serupa,

anak lahir melalui orang tua pengganti, dan akhirnya lahir dari

kloning embrio. Defisini keluarga adopsi yang futuristik dan

meluas ini baru saja mulai dibahas didalam literatur.

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

e) Keluarga Orang Tua Tiri, angka menikah lagi yang tinggi

menyebabkan pesatnya pertumbuhan keluarga orang tua tiri atau

keluarga campuran. Keluarga seperti ini juga dikenal sebagai

“keluarga yang menikah lagi” yang dapat terbentuk dengan atau

tanpa anak, dan “keluarga yang terbentuk kembali”. Biasanya, tipe

seperti keluarga ini terdiri atas seorang ibu, anak kandung ibu

tersebut dan seorang ayah tiri.

f) Dewasa Lajang Yang Tinggal Sendirian, Banyak wanita lansia

yang tinggal sendiri, tetapi peningkatan jumlah orang yang tinggal

sendiri terjadi pada orang dewasa 20-an dan 30-an. Banyak klien

rawatan rumah, terutama lansia yang mengalami penyakit kronik

atau individu cacat, adalah orang dewasa yang tinggal sendiri ini

tampaknya tidak biasanya mereka memiliki sebuah extended

family, saudara kandung, atau anak-anak yang mereka kenali

sebagai keluarganya. Keluarga individu yang tinggal sendiri adalah

bagian dari beberapa bentuk jaringan keluarga yang longgar. Jika

jaringan ini tidak terdiri atas kekerabatan, jaringan ini dapat terdiri

atas teman-teman seperti mereka yang tinggal dirumah pensiun,

rumah jompo, atau hidup bertetangga.

g) Keluarga Orang Tua Tunggal, Keluarga orang tua tunggal adalah

keluarga dengan ibu (83% keluarga) atau ayah (17% keluarga)

sebagai kepala rumah. Keluarga orang tua tunggal tradisional

adalah keluarga dengan kepala rumah tangga duda/janda yang

bercerai, ditelantarkan, atau berpisah. Keluarga orang tua tunggal

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

nontradisional adalah keluarga yang kepala keluarganya tidak

menikah.

h) Dual-Earner Family, dengan semakin banyak pekerjaan yang

ditempati oleh wanita yang menikah , 68% keluarga dengan dua

orang tua saat ini adalah Dual-earner family (kedua pasangan

berpenghasilan). Pada kenyataannya, kebanyakan bentuk keluarga

yang saat ini adalah Dual-earner family, baik memiliki anak

maupun tidak memiliki anak. Pada kebanyakan Dual-earner

family, baik keduanya bekerja karena kebutuhan ekonomi.

2) Keluarga non tradisional :

a) Keluarga dengan orang tua yang tidak pernah menikah dan anak–

biasanya ibu dan anak.

b) Keluarga pasangan yang tidak menikah dengan anak-biasanya tipe

pernikahan berdasarkan kesepakatan.

c) Pasangan heteroseksual cohabiting (kumpul kebo)- pasangan yang

tinggal tanpa menikah.

d) Keluarga homoseksual – individu dengan jenis kelamin yang sama

tinggal bersama seperti layaknya “pasangan menikah”.

e) Augment family – terdiri rumah tangga atas keluarga inti atau

keluarga orang tua tunggal bersama dengan satu individu yang

tidak memiliki hubungan darah atau lebih.

f) Keluarga komini – terdir rumah tangga lebih dari satu pasangan

monogami dengan anak, saling berbagi fasilitas yang sama, sumber

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

daya dan pengalaman : sosialisasi anak-anak merupakan aktivitas

kelompok.

g) Keluarga asuh – terdiri rumah tangga atas satu orang tua atau dua

orang dengan anak asuh dan dapat juga anak kandung orang tua

tersebut.

2.1.3 Tugas dan tahap perkembangan keluarga

Menurut Friedman dalam buku Jhonson & Leny (2010) tahap dan tugas

perkembangan keluarga :

1) Pasangan baru (keluarga baru), membentuk masing-masing

individu laki-laki dan perempuan melalui perkawinan yang sah

dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing :

a) Membina hubungan intim yang memuaskan.

b) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok

sosial.

c) Mendiskusikan rencana memiliki anak.

2) Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama), keluarga yang

menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran

anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan

:

a) Persiapan menjadi orang tua.

b) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, Peran, interaksi,

hubungan sexsual dan kegiatan keluarga.

c) Dengan mempertahankan hubungan yang memuaskan pasangan.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

3) Keluarga dengan anak pra-sekolah. Tahap ini dimulai saat

kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5

bulan :

a) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasa aman.

b) Membantu anak untuk bersosialisasi.

c) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan

anak yang lain harus terpenuhi.

d) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun

di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar).

e) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap

yang paling repot).

f) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

g) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.

4) Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun

dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah

mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga

sangat sibuk :

a) Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan.

b) Mempertahankan keintiman pasangan.

c) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin

meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan

anggota keluarga.

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

5) Keluarga dengan anak remaja

Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya

berakhir sampai 6-7 tahun :

a) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,

mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat

otonominya.

b) Dalam keluarga Mempertahankan hubungan intim.

c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.

Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

d) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang

keluarga.

6) Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan

berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah :

a) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

b) Mempertahankan keintiman pasangan.

c) Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan

memasuki masa tua.

d) Membantu anak untuk mandiri dimasyarakat.

e) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

7) Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan

rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan

meninggal :

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

a) Mempertahankan kesehatan.

b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan sebaya

dan anak-anak.

c) Meningkatkan keakraban pasangan.

8) Keluarga usia lanjut

Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu

pasangan meninggal sampai keluarganya meninggal :

a) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

b) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,

kekuatan fisik dan pendapatan.

c) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.

d) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.

e) Melakukan life review (merenungkan hidupnya).

2.1.4 Fungsi perawatan kesehatan dan tugas keluarga

Menurut Friedman (2010), terdapat lima fungsi keluarga yaitu :

1) Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk

mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.

2) Fungsi sosialisasi yaitu proses perubahan dan perkembangan yang

dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar

berperan dalam lingkungan sosialnya.

3) Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk menjaga kelangsungan

keluarga dan mempertahankan generasi.

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

4) Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk

mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan

untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

5) Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan adalah untuk

mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap

memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan

menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.

Fungsi perawatan atau pemeliharaan mempunyai tugas dibidang

kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi :

a) Mengenal masalah kesehatan keluarga.

b) Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

c) Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

d) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga.

e) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi

keluarga.

2.1.5 Peran keluarga

Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seorang

dalam situasi sosial tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan.

Peran keluarga adalah tingakah laku spesifik yang diharapkan oleh

seseorang dalam konteks keluarga. Jadi peranan keluarga

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

menggambarkan seperangkap perilaku interpersonal, sifat, kegiatan

yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.

Peranan dalam individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola

perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat. Menurut Setiadi

(2008), setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing

antara lain adalah:

1) Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai

pencari nafkah, pendidik, pelindung/pengayong, pemberi rasa aman

bagi setiap anggota keluarga, dan juga sebagai anggota masyarakat,

kelompok sosial tertentu.

2) Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-

anak, pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah

tambahan keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok

sosial tertentu.

3) Anak berperan sebagai spisikososial sesuai dengan perkembangan

fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Menurut Widyanto (2014), peran dan fungsi perawat dalam keluarga

yaitu :

1) Pendidik Kesehatan, mengajarkan secara formal maupun informal

kepada keluarga tentang kesehatan dan penyakit.

2) Pemberi Pelayanan, pemberi asuhan keperawatan kepada anggota

keluarga yang sakit

3) Advokat Keluarga, mendukung keluarga berkaitan dengan isu-isu

keamanan dan akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

4) Penemu Kasus (epidiomologist), mendeteksi kemungkinan

penyakit yang akan muncul

5) Peneliti, mengidentifikasi masalah praktik dan mencari

penyelesaian

6) Manager dan Koordinator, mengelola dan bekerja sama dengan

anggota keluarga, pelayanan kesehatan dan sosial, serta sektor lain

untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan.

7) Fasilitator, menjalankan peran terapeutik untuk membantu

mengatasi masalah dan mengidentifikasi sumber masalah.

8) Konselor, sebagai konsultan bagi keluarga untuk mengidentifikasi

dan memfasilitasi keterjangkauan keluarga/masyarakat terhadap

sumber yang diperlukan.

9) Mengubah atau Memodifikasi Lingkungan, memodifikasi

lingkungan agar dapat meningkatkan mobilitas dan menerapkan

asuhan secara mandiri.

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

2.2 Konsep Hipertensi

2.2.1 Pengertian hipertensi

Menurut Bruner dan Suddarth, 2002 Hipertensi adalah tekanan

darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan

tekanan diastolic di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi

didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic

90 mmHg.

Menurut Price (2005) Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah

kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis

(dalam jangka waktu lama).

Menurut American Society of Hypertension (ASH), pengertian

hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler

yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan

saling berhubungan (Sani, 2008).

2.2.2 Faktor Risiko Hipertensi

Faktor Risiko Hipertensi Dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

1) Faktor risiko yang tidak dapat diubah

Faktor risiko yang melekat pada penderita hipertensi dan tidak

dapat diubah, antara lain : umur, jenis kelamin, dan genetik.

2) Faktor risiko yang dapat diubah

Faktor risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari penderita

hipertensi antara lain merokok, diet rendah serat, konsumsi garam

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

berlebih, kurang aktifitas fisik, berat badan berlebih/kegemukan,

konsumsi alkohol, dan stress.

2.2.3 Tanda Gejala Hipertensi

Tanda dan gejala hipertensi :

1) Dapat ditemukan tanpa tanda dan gejala

2) Pandangan kabur

3) Pusing

4) Peningkatan tekanan darah

5) Lelah pendarahan hidung

6) Muka merah

7) Sakit kepala

8) Tengkuk terasa pegal

2.2.4 Patofisiologi atau Woc

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh

darah terletak di pusat vasomotor, pada medulla dari otak. Dari pusat

vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke

korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia

simpatis di toraks dan abdormen. Rangsangan pusat vasomotor

dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui

sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron

preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut

saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya

norepeneprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon

pembuluh darah terhadap vasokonstriksi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang

pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga

terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi.

Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal,

menyebabkan pelepasan renin, yang merangsang pembentukan

angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II. Suatu

vasokonstriktor yang dapat merangsang sekresi aldosteron oleh korteks

adrenal. Hormon yang menyebabkan retensi natrium yang

menyebabkan peningkatan intravaskuler. Semua faktor yang cenderung

mencetuskan keadaan hipertensi.

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

WOC

Faktor predisposisi

Tidak dapat diubah : Dapat diubah :

Usia, Jenis, kelamin Gaya hidup, obesitas dan stress

Beban kerja jantung Aktivitas syaraf

Arteri tidak mengembang Rangsangan saraf Dan Hormon Denyut Epinefrin dan norepinefrin

Penyumbatan Pembuluh Jantung

darah Perubahan situasi(stress )

vasokontriksi ketidakmampuan mengenal masalah

Gangguan sirkulasi Informasi kurang

Penurunan koping

keluarga

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Otak Hambatan pemeliharaan

Suplai O2

Resisten pembuluh Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

Darah otak

Nyeri kepala

modifikasi terapi perawatan di rumah

Ketidakmampuan merawat anggota Ketidakefektifan manajemen terapetik keluarga

Yang sakit

Resiko gangguan

Perfusi cerebral

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

2.2.5 Komplikasi

Komplikasi menurut Tambayong (2000) yang mungkin terjadi pada

hipertensi adalah sebagai berikut :

1) Payah jantung (gagal jantung)

2) Pendarahan otak (stroke)

3) Hipertensi maligna : kelainan retina, ginjal dan cerabrol

4) Hipertensi ensefalopati : komplikasi hipertensi maligma dengan

gangguan otak.

5) Infark miokardium

6) Gagal ginjal

2.2.6 Penatalaksanaan Hipertensi

1) Penatalaksanaan medis

Tujuan penatalaksanaan medis pada klien dengan hipertensi adalah

mencegah terjadinya morbiditas dengan mortalitas penyerta dengan

mencapai dan mempertahankan tekanan darah di bawah 140/90

mmHg.

Modifikasi gaya hidup

Beberapa penelitian menunjukkan pendekatan nonfarmakologi yang

dapat mengurangi hipertensi adalah sebagai berikut :

1) Teknik-teknik mengurangi stres

2) Penurunan berat badan

3) Pembatasan alkohol, natrium, dan tembakau

4) Olahraga/latihan (meningkatkan lipoprotein berdensitas tinggi)

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

5) Relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada

setiap terapi antihipertensi

2) Penatalaksanaan keperawatan

Obat-obat anti hipertensi dapat dipakai sebagai obat tunggal atau

campur dengan obat lain, obat-obat ini diklasifikasikan menjadi lima

kategori, yaitu :

1. Diuretik

2. Menekan simpatetik (simpatolitik)

3. Vasodilator arteriol yang bekerja langsung

2.2.7 Pencegah Hipertensi

1) Berhenti merokok secara total dan tidak mengkonsumsi alcohol.

2) Melakukan antisipasi fisik secara teratur atau berolaraga secara

teratur dapat mengurangi ketegangan pikiran (strees) membantu

menurunkan berat badan, dapat membakar lemak yang berlebihan.

3) Diet rendah garam atau makanan, kegemukan (kelebihan berat badan

harus segera di kurangi)

4) Latihan ohlaraga yang dapat seperti senam aerobic, jalan cepat, dan

bersepeda paling sedikit 7 kali dalam seminggu.

5) Memperbanyak minum air putih, minum 8-10 gelas/ hari.

6) Memeriksakan tekanan darah secara normal / berkala terutama bagi

seseorang yang memiliki riwayat penderita hipertensi.

7) Menjalani gaya hidup yang wajar mempelajari cara yang tepat untuk

mengendalikan stress. (Bambang Sadewo, 2004)

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

2.3 Askep Teoritis

2.3.1 Pengkajian Keluarga

a) Data Umum :

1. Komposisi keluarga

Komposisi keluarga berkenaan dengan siapa anggota keluarga yang

diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka. Identifikasi tidak

hanya meliputi penghuni rumah, tetapi keluarga besar lainnya atau

anggota keluarga fiktif yang merupakan bagian dari “suatu

keluarga”, tetapi tidak hidup dalam satu rumah tangga. Dengan

memperoleh data tentang komposisi keluarga lebih memungkinkan

anggota keluarga mengetahui minat terhadap keluarga secara

keseluruhan dari pada hanya memperoleh data klien individu.

2. Genogram

Genogram keluarga adalah suatu diagram yang menggambarkan

konstelasi atau pohon keluarga. Genogram ini merupakan suatu alat

pengkajian informatif yang digunakan untuk mengetahui keluarga

dan riwayat keluarga serta sumbernya.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

GENOGRAM

KET :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien/pasien

: Tinggal Serumah

: Meninggal

Tn.s Ny.J

Ny.D

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

3. Tipe keluarga

Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu

atap. Tipe keluarga dapat di lihat dari komponen dan genogram

dalam keluarga

4. Latar belakang budaya

Pengkajian kebudayaan klien (individu dan keluarga) merupakan hal

penting dari pengkajian dalam pemberian asuhan yang sesuai dengan

kebudayaan. Pengkajian kebudayaan “memerlukan penerimaan

terhadap realitas ganda, suatu pemahaman tentang perbedaan dan

keterbukaan, kepekaan, dan sikap ingin tahu”.

Latar belakang budaya dapat dikaitkan dengan anggota keluarga

dengan hipertensi misalnya dengan pola makan orang Sumatera

Barat/ orang minang suka makan makanan yang bersantan.

5. Area pengkajian etnik dan agama

Bagi kebanyakan keluarga, pengkajian kebudayaan dan etnik secara

lengkap merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan, namun

pengkajian latar belakang etnik keluarga dan tingkat yang mereka

identifikasi dengan kebudayaan lain atau kebudayaan tradisional

mereka yang dominan, merupakan informasi dasar yang diperlukan

dalam tiap pengkajian keluarga. Masalah yang komplek, latar

belakang etnik atau pasangan dapat berbeda, dan jika berbeda maka,

penting untuk mengkaji bagaimana perbedaan ini diatasi dan

bagaimana perbedaan tersebut memengaruhi kehidupan keluarga.

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Informasi tentang keyakinan agama keluarga dan praktiknya sangat

berhubungan erat dengan etnisitas sehingga harus juga dimasukkan

sebagai dari pengkajian. Keyakinan beragama sering memengaruhi

konsepsi keluarga tentang sehat-sakit dan bagaimana anggota

keluarga yang sakit ditangani.

6. Bahasa

Bahasa yang digunakan secara ekslusif atau sering di rumah,

kemampuan anggota keluarga berbahasa, dan bahasa apa yang

digunakan di luar rumah.

7. Status sosial ekonomi

Satus ekonomi keluarga adalah suatu komponen kelas sosial yang

menunjukkan tingkat dan sumber penghasilan keluarga. Penghasilan

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara umum

diperoleh dari anggota keluarga yang bekerja atau dari sumber

penghasilan sendiri seperti uang pensiun dan tunjangan, sebagian

penghasilan lain yang diperoleh dari dinas sosial atau asuransi bagi

orang yang tidak bekerja umumnya kecil, tidak stabil atau hampir

tidak maupun.

8. Aktifitas rekereasi atau waktu luang keluarga

Rekreasi keluarga tidak hanya di lihat kapan saja keluarga pergi

bersama-sama unuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun

dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupakan

aktivitas rekreasi.

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

b) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari

keluarga ini.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum

terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas

perkembangan tersebut belum terpenuhi.

3. Riwayat keluarga inti :

Riwayat keluarga inti pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan

keluarga inti, dan apa latar belakang sebelum menjalani sebuah

keluarga.

4. Riwayat keluarga sebelumnya :

Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak

suami dan istri.

Pada anggota keluarga hipertensi dapat diturunkan dari anggota

keluarga sebelumnya atau dari orang tua.

c) Data Lingkungan

1. Karakteristik rumah :

Bagian ini berfokus pada karakteristik tertentu dari lingkungan

rumah keluarga, yang dapat memengaruhi kesehatan keluarga.

Bagian pertama menggambarkan aspek perumahan keluarga

dalam hal struktur, keamanan, dan bahaya kesehatan lain. Bagian

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

kedua menjelaskan tentang sumber di rumah yang berhubungan

dengan kesehatan anggota keluarga. Bagian ketiga berfokus pada

lingkungan yang meningkatkan jumlah keluarga dan faktor

lingkungan yang memengaruhi kesehatan anggota keluarga.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas :

Keluarga sehat adalah keluarga yang aktif dan mencari cara

dengan inisiatif sendiri untuk berhubungan dengan berbagai

kelompok komunitas. Keluarga yang berfungsi dengan cara yang

sehat memersepsikan diri mereka sendiri sebagai bagian dari

komunitas yang lebih besar. Bagian dari koping yang berhasil

adalah kemampuan mereka untuk memastikan kepatuhan dari

lingkungan atau mempertahankan keluarga yang ramah

lingkungan, berarti bahwa di dalam komunitas keluarga mampu

mencari, menerima dan/atau menerima sumber yang sesuai untuk

memenuhi kebutuhan makanan, pelayanan, dan informasi.

3. Mobilitas geografis keluarga :

Lingkungan dan komunitas yang lebih luas yang ditempati

keluarga, memiliki pengaruh nyata terhadap kesehatan keluarga.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Menjelaskan mengenai waktu digunakan keluarga untuk

berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada sejauh mana

interaksinya dengan masyarakat.

5. Sistem pendukung keluarga :

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah

anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki

keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencangkup

fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota

keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat

setempat.

Pada anggota hipertensi perlu adanya dukungan dari anggota

keluarga karena penyakit hipertensi bersifat menahun

d) Struktur keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga :

Pola komunkasi keluarga merupakan karakteristik, pola interaksi

sirkular yang bersinambung yang menghasilkan arti transaksi

antara anggota keluarga. Pola komunikasi melalui interaksi yang

dapat memenuhi kebutuhan afektif keluarga. Kemampuan

anggota keluarga untuk mengenal dan merespon pesan nonverbal

merupakan aspek penting pada keluarga yang sehat.

Pola komunikasi yang tidak sehat dapat memicu terjadinya stress

pada anggota keluarga yang beresiko terhadap hipertensi terutama

pada anggota keluarga yang berusia dewasa sampai lanjut usia.

2. Struktur Peran Keluarga :

Sebuah peran didefenisikan sebagai kumpulan dari perilaku yang

secara relatif homogen dibatasi secara normatif dan diharapkan

dari seorang yang menempati posisi sosial yang diberikan. Peran

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

berdasarkan pada pengharapan atau penetapan peran yang

membatasi apa saja yang harus dilakukan oleh individu di dalam

situasi tertentu agar memenuhi pengharapan diri atau orang lain

terhadap mereka.

Adanya anggota keluarga yang hipertensi memerlukan peran

informal keluarga dalam merawat anggota keluarga sekaligus

sebagai sistem dukungan bagi anggota keluarga.

3. Nilai dan Norma Keluarga :

Nilai keluarga didefenisikan sebagai suatu sistem ide, perilaku,

dan keyakinan tentang nilai suatu hal atau konsep yang secara

sadar maupun tidak sadar mengikat anggota keluarga dalam

kebudayaan sehari-hari atau kebudayaan umum.

Norma keluarga adalah pola perilaku yang dianggap benar oleh

masyarakat, sebagai sesuatu yang berdasarkan pada sistem nilai

keluarga. Norma menentukan perilaku peran bagi setiap posisi di

dalam keluarga dan masyarakat serta menetapkan bagaimana

mempertahankan atau menjaga hubungan timbal balik, dan

bagaimana perilaku peran dapat berubah dengan perubahan usia.

4. Struktur kekuatan keluarga :

Dukungan pada anggota keluarga hipertensi diperlukan bagi

anggota keluarga seperti mengingatkan atau menghindari faktor

resiko, dan mengingatkan untuk melakukan kontrol.

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

e) Fungsi keluarga

1. Fungsi Afektif :

Fungsi afektif merupakan dasar utama baik untuk pembentukan

maupun keberlanjutan unit keluarga itu sendiri, sehingga fungsi

afektif merupakan salah satu fungsi keluarga yang paling penting.

Memelihara saling asuh antara suami dan istri, perkembangan

hubungan yang akrab, keseimbangan saling menghormati,

pertalian dan identifikasi, perhatian/dukungan suami dan keluarga

terdekat.

2. Fungsi Sosialisasi :

Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang dibutuhkan untuk

kelangsungan hidup masyarakat. Fungsi sosialisasi merujuk pada

banyaknya pengalaman belajar yang diberikan dalam keluarga

yang ditujukan untuk mendidik anak-anak tentang cara

menjalankan fungsi dan memikul peran orang dewasa.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan :

Fungsi fisik keluarga dipenuhi oleh orang tua yang menyediakan

makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan, dan

perlindungan terhadap bahaya. Pelayanan dan praktik kesehatan

adalah fungsi keluarga yang paling relevan bagi keluarga.

Pada anggota keluarga dengan hipertensi dapat ditemukan pola

makan yang tidak sehat, adanya merokok pada anggota keluarga,

tidak melakukan aktifitas fisik.

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Lima tugas kesehatan keluarga :

1) Mengenal masalah kesehatan

Kesehatan merupakan bagian dari kebutuhan keluarga yang

tidak boleh di abaikan, karena kesehatan berperan penting

dalam keluarga

2) Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

Peran ini merupakan upaya keluarga untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga

Adapun klarifikasi nya adalah :

1. Apakah masalah dirasakan oleh keluarga

2. Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap

masalah yang di hadapi salah satu anggota keluarga

3. Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang di

lakukan terhadap salah satu anggota keluarganya

4. Apakah kepala keluarga percaya pada petugas kesehatan

5. Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk

menjangkau fasilitas kesehatan

3) Memberikan perawatan pada keluarga yang sakit

Pemberian secara fisik merupakan beban paling berat yang di

rasakan keluarga, menyatakan bahwa keluarga memiliki

keterbatasan dalam mengatasi masalah keperawatan keluarga,

Untuk mengetahui yang dapat di kaji yaitu :

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

1. Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien

2. Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti

tentang perawatan yang di perlukan pasien

3. Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien

4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin

kesehatan keluarga

1. Pengetahuan keluarga tentang sumber yang di miliki di

sekitar lingkungan rumah

2. Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan

manfaat nya

3. Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara

lingkungan rumah yang menunjang kesehatan

5) Menggunakan pelayanan kesehatan

Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam

memanfaatkan sarana kesehatan yang perlu di kaji tentang :

1. Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang

dapat di jangkau keluarga

2. Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan

3. Kepercayaan keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang

ada

4. Apakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

4. Fungsi Reproduksi :

Salah satu fungsi dasar keluarga adalah untuk menjamin

kontinuitas antara generasi keluarga dan masyarakat yaitu

menyediakan anggota baru untuk masyarakat.

5. Fungsi Ekonomi :

Fungsi ekonomi melibatkan penyediaan keluarga akan sumber

daya yang cukup finansial, ruang, dan materi serta alokasi yang

sesuai melalui proses pengambilan keputusan. Suatu pengkajian

sumber ekonomi untuk mengalokasikan sumber yang sesuai guna

memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, papan, pangan,

dan perawatan kesehatan yang adekuat

f) Stress dan koping keluarga

a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang

1. Jangka pendek (<6 bulan)

stresor jangka pendek yaitu stesor yang di alami keluarga yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 Bulan.

Pada anggota keluarga dengan hipertensi dapat ditemui adanya

stress dan juga penyakit ini sendiri dapat menimbulkan stress

pada anggota keluarga.

2. Jangka panjang (>6 bulan).

Stresor jangka panjang yaitu stresor yang di alami keluarga

yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6

Bulan

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Pada anggota keluarga dengan hipertensi dapat ditemui adanya

stress dan juga penyakit ini sendiri dapat menimbulkan stress

pada anggota keluarga

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi dan stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon

terhadap situasi /stressor.

Pada anggota keluarga hipertensi dapat ditemui kemampuan

negatif terhadap atau respon terhadap stress. Misalnya marah

yang tidak beraturan.

c. Strategi koping yang digunakan

Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi

permasalahan

d. Strategi adaptasi disfungsional

Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang di

gunakan bila menghadapi permasalahan.

Pada anggota keluarga hipertensi dapat ditemui kemampuan

negatif terhadap atau respon terhadap stress. Misalnya marah

yang tidak beraturan.

g) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode

yang di gunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan

pemeriksaan fisik klinik.

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Pada anggota keluarga dengan hipertensi dapat ditemui peningkatan

tekanan darah, jantung bedebar-debar, penglihatan buram, nyeri di

daerah dada, dan sulit bernafas.

h) Harapan keluarga terhadap perawat

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga

terhadap petugas kesehatan yang ada.

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

2.3.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan dapat dirumuskan setelah pengkajian riwayat

perkembangan keluarga dan hubungan yang jelas pada kebutuhan serta

perhatian perkembangan keluarga terbaru secara menyeluruh. Akan

tetapi, penggunaan diagnosis keperawatan NANDA terkait dengan

perkembangan, dapat salah memberi arahan pada perawat keluarga,

bahwa diagnosis yang diidentifikasi dalam sistem klasifikasi ini

diarahkan pada individu, bukan pada keluarga.

Contoh diagnosa yang sering muncul pada hipertensi :

1. Nyeri akut

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

PRIORITAS MASALAH

NO KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1 Sifat masalah

Aktual : 3

Resiko : 2

Potensial : 1

1

2 Kemungkinan

masalah dapat

diubah

Mudah : 2

Sebagian : 1

Tidak dapat : 0

2

3 Kemungkinan

masalah dapat

dicegah

Tinggi : 3

Cukup : 2

Rendah : 1

1

4 Menonjolnya

masalah

Segera : 2

Tidak segera : 1

Tidak dirasakan

: 0

1

Total skor

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

2.3.3 Rencana Keperawatan

Salah satu tujuan keperawatan keluarga adalah membantu keluarga dan anggota keluarga untuk memenuhi tugas

perkembangan keluarga dan individu.

Menguasai suatu tugas perkembangan keluarga memungkinkan keluarga untuk meningkatkan satu tugas perkembangan

keluarga ke tugas perkembangan keluarga berikutnya.

NO DATA DIAGNOSA NOC NIC

1 Domain 1 : promosi

kesehatan

Kelas 2 : manajemen

kesehatan

(00080)

ketidakefektifan

manajemen kesehatan

keluarga

Keluarga mampu mengenal

Level 1

Domain IV : pengetahuan tentang

kesehatan dan perilaku

Hasil yang menggambarkan sikap,

pemahaman, dan tindakan dengan

menghormati kesehatan dan

penyakitnya

Level 2

Kelas S : pengetahuan tentang

kesehatan

Hasil yang menggambarkan

pemahaman individu dalam

mengaplikasikan informasi untuk

Keluarga mampu mengenal

Level 1

Domain III : perilaku

Memberikan dukungan

fungsi psikososial dan

memfasilitasi perubahan gaya

hidup

Level 2

Kelas S : pendidikan pasien

Intervensi untuk

memfasilitasi keluarga untuk

belajar

Level 3

Intervensi :

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

meningkatkan, mempertahankan dan

memelihara kesehatan

Level 3

Hasil :

(1803) pengetahuan : proses penyakit

Keluarga mampu mengambil

keputusan

Domain IV : pengetahuan tentang

kesehatan dan perilaku

Kelas Q : perilaku kesehatan

Hasil menggambarkan tindakan

individu dalam meningkatkan atau

memperbaiki kesehatan

Hasil :

(1606) partisipasi dalam keputusan

perawatan kesehatan

Kelas R : kepercayaan tentang

kesehatan

Hasil yang menggambarkan ide dan

persepsi individu yang

mempengaruhi perilaku kesehatan

Hasil :

(1700) kepercayaan mengenal

kesehatan

(5515) peningkatan kesadaran

kesehatan

(5602) pengajaran proses penyakit

Keluarga mampu mengambil

keputusan

Domain III : Perilaku

Kelas P : terapi kognitif

Intervensi yang dilakukan untuk

memperkuat atau

meningkatkan fungsi kognitif

yang diharapkan atau merubah

tugas kognitif yang tidak

diharapkan

Intervensi :

(5540) peningkatan kesiapan

pembelajaran

Kelas R : bantuan koping

Intervensi untuk membantu

orang lain untuk membangun

kekuatan diri, untuk beradaptasi

pada perubahan

fungsi atau menerima tingkatan

fungsi yang lebih tinggi

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Keluarga mampu merawat

anggota keluarga

Domain III : kesehatan psikososial

Hasil yang menggambarkan fungsi

psikologis dan sosial

Kelas M : kesejahteraan psikologis

Hasil yang menggambarkan

kesehatan emosi dan persepsi

individu terkait diri

Hasil :

(1211) tingkat kecemasan

(1201) harapan

Kelas O : kontrol diri

Hasil yang menggambarkan

kemampuan untuk mengekang

perilaku yang mungkin secara emosi

atau fisik bisa membahayakan diri

atau orang lain

Hasil :

(1411) kontrol diri terhadap

gangguan makan

Keluarga mampu memodifikasi

lingkungan

Level 1

Domain IV : pengetahuan tentang

kesehatan dan perilaku

Intervensi :

(5250) dukungan pengambilan

keputusan

Keluarga mampu merawat

anggota keluarga

Domain III : perilaku

Kelas O : terapi perilaku

Intervensi yang dilakukan untuk

memperkuat atau meningkatkan

perilaku yang diharapkan atau

merubah perilaku yang tidak

diharapakan

Intervensi :

(4350) manajemen perilaku

(4360) modifikasi perilaku

Kelas S : pendidikan pasien

Untuk memfasilitasi pembelajaran

Intervensi :

(5616) pengajaran : peresepan

obat-obatan

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Kelas T : kontrol risiko dan

keamanan

Hasil yang menggambarkan status

keamanan individu dan tindakan

untuk menghindari, membatasi,

mengontrol ancaman kesehatan yang

telah teridentifikasi

Hasil :

(1904) kontrol risiko : penggunaan

obat

Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas kesehatan

Level 1

Domain VII : kesehatan komunitas

Hasil yang menggambarkan

kesehatan, kesejahteraan, dan

fungsi dari komunitas atau

populasi

Level 2

Kelas CC : Perlindungan kesehatan

komunitas

Hasil yang menggambarkan struktur

dan program komunitas

untuk menghilangkan atau

menurunkan risiko kesehatan dan

peningkatan resistensi terhadap

ancaman kesehatan

Keluarga mampu memodifikasi

lingkungan

Level 1

Domain IV : keagamaan

Perawatan yang mendukung

perlindungan terhadap ancaman

Kelas V : manajemen risiko

Intervensi yang dilakukan untuk

menurunkan risiko dan memantau

risiko yang secara terus-

menerus sepanjang waktu

Intervensi :

(6480) manajemen lingkungan

Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas

kesehatan

Level 1

Domain VII : komunitas

Perawatan yang mendukung

kesehatan komunitas

Level 2

Kelas D : manajemen risiko

komunitas

Intervensi yang membantu

mendeteksi atau mencegah

risiko kesehatan pada seluruh

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Level 3

Hasil :

(2807) keefektifan skrining

kesehatan komunitas.

komunitas

Intervensi :

(6520) skrining kesehatan

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

2.3.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan

oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang

dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan

kriteria hasil yang diharapkan.

Keluarga dengan hipertensi dapat dilakukan penyuluhan yang bertujuan

untuk mengetahui tentang perawatan kesehatan untuk klien dan untuk

menginformasikan klien tentang status kesehatannya.

2.3.5 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi berdasarkan seberapa efektif intervensi yang dilakukan

keluarga, perawat, dan lainnya. Keberhasilan lebih ditentukan oleh hasil

pada sistem keluarga dan anggota keluarga dari pada intervensi yang

diimplementasikan.

Keluarga dengan hipertensi sudah paham apa itu hipertensi,

penyebab, faktor resiko, makanan yang baik untuk dikonsumsi dan

kontrol yang baik untuk hipertensi.

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Keluarga

A. DATA UMUM

1. Nama kepala keluarga (KK) : Ibu. S

2. Umur : 88 Tahun

3. Pendidikan : SD

4. Pekerjaan : IRT

5. Alamat : Gulai Bancah

6. Komposisi keluarga :

No Nama Jenis

kelamin

Umur Pendidikan Pekerjaan Hub dgn

KK

1. Bp.E Laki – laki 56

Tahun

SMP Wiraswasta Anak

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

GENOGRAM

Keterangan :

= Perempuan

= Laki-laki

= Perempuan meninggal

= Laki-laki meninggal

= Klien perempuan

= Serumah dengan klien

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Dari genogram diatas dapat disimpulkan bahwa suami dari Ibu.S sudah meninggal

dunia karena sakit stroke. Sedangkan adik pertama Ibu.S meninggal ketika masih

bayi dan adik ketiga Ibu.S meninggal karena sakit. Ibu.S memiliki 7 orang anak, 6

orang anak Ibu.S sudah berkeluarga dan sudah keluar dari rumah dan 1 anak Ibu.S

yang no 4 belum berkeluarga. Di dalam rumah Ibu.S tinggal dengan anaknya yang

no 4 yaitu Bp.E.

7. Tipe keluarga :

Tipe keluarga single-parent yaitu ibu dan anak

8. Latar belakang budaya :

Keluarga Ibu.S berasal dari suku Minang, bahasa yang digunakan sehari-

hari dirumah dan lingkungan sekitar adalah bahasa minang. Tidak ada

kebiasaan suku atau pantangan yang mengikat dalam keluarga, serta

tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan

9. Agama :

Seluruh anggota keluarga Ibu.S beragama islam dan dalam melaksanakan

kegiatan beribadah sesuai dengan agama yaitu sholat dan berdoa.

10. Status sosial ekonomi :

Ibu.S sebagai IRT yang mempunyai rumah kos-kosan yang

mendapatkan uang Rp.1.000.000/bulan dan ditambah dari uang perbulan

yang diberi oleh anaknya dari penghasilan anaknya. Dan dapat

mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pengelolaan keuangan dalam keluarga

Ibu.S yaitu Ibu.S sendiri.

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

11. Aktifitas waktu luang atau rekreasi keluarga :

Ibu. S mengisi waktu luang dengan duduk di depan rumah dan kadang

Ibu.S di ajak jalan – jalan kalau anak ny pulang.

B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA

12. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa

(pelepasan) dimana tahap ini dimulai pada saat anak pertama

meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan

rumah, dimana 1 anak Ibu. S yang no 4 belum berkeluarga.

13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

Dimana salah satu anak ibu.S seharusnya sudah menikah tetapi sampai

sekarang belum menikah sehingga saat ini tahap yang belum terpenuhi

adalah anak dari ibu.S belum menikah sehingga tahap perkembangan

melepas anak belum terpenuhi

14. Riwayat keluarga inti

Ibu.S dan Bp.M menikah pada tahun 1952, masing-masing kedua orang

tua merestui perkawinannya. Ibu.S merupakan pilihannya sendiri tidak

dijodohkan. Setelah menikah Ibu.S melahirkan anak tertuanya yang

bernama Anak.E dan sekarang sudah berkeluarga, anak kedua yang

bernama Anak.E dan sekarang sudah berkeluarga, anak ketiga yang

bernama Anak.E dan sudah berkeluarga, anak keempat yang bernama

Anak.E dan sekarang belum berkeluarga, anak kelima yang bernama

Anak.L dan sekarang sudah berkeluarga,anak keenam bernama Anak.M

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

dan sekarang sudah berkeluarga, dan anak terakhir bernama Anak.I dan

sudah berkeluarga. Dikeluarga Ibu.S tidak terdapat penyakit keturunan

seperti hipertensi hanya Ibu.S yang hipertensi di dalam keluarga.

Keluarga Ibu.S mengatakan kalau tekanan Ibu.S naik keluarga hanya

memberi obat yang ada di rumah, jika tekanan darah Ibu.S naik yang

dirasakan Ibu.S adalah kuduk terasa berat.

15. Riwayat sebelumnya kesehatan keluarga

Riwayat hubungan keluarga : Keluarga Ibu.S selalu ramah kepada

tetangga dan sanak saudaranya termasuk keluarga Ibu.S sendiri .

Riwayat sebelumnya kesehatan keluarga : keluarga Ibu.S mengatakan

Ibu.S pernah dirawat di RSAM Bukittinggi pada tahun 2017 dengan

penyakit Hipertensi, Dan Bp.E juga mengatakan pada tahun 2018 pernah

dirawat di RSAM Bukittinggi selama 6 hari dengan diagnose hipertensi.

C. LINGKUNGAN

16. Karakteristik rumah

Luas rumah 96 m2 dengan panjang12 m dan lebar 8 m terdiri dari tiga

kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang keluarga, satu kamar mandi,

satu dapur. Setiap ruangan memiliki jendela sehingga sirkulasi udaranya

cukup baik. Dan penerangan menggunakan lampu. Kamar mandi dan wc

terpisah. Lantai rumah bersih, sumber air dari air tanah atau sumur bor.

Pembuangan sampah yaitu dengan di jemput oleh mobil sampah. Untuk

pembuangan saluran air dibuatkan pipa ke belakang rumah yang

berdekatan dengan septitank kira-kira 10 m dari jarak belakang rumah.

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Lingkungan rumah yang aman, nyaman dan di samping rumah ada

pohon-pohon pelindung. Sarana komunikasi melalui hp dan transportasi

yaitu dengan menggunakan angkot. Di rumah terdapat beberapa TV.

17. Karakteristik tetangga atau komunitas

Rumah Ibu.S berada di wilayah kelurahan yang mayoritas penduduk

disekitarnya bekerja, ada yang berwiraswasta, buruh, pegawai, dan

pedagang. Sarana jalan menuju ke rumah Ibu.S sudah di aspal. Di sekitar

rumah terdapat rumah tetangga yang ada hubungan keluarga dengan

Ibu.S. Semua tetangga Ibu.S beragama islam serta memiliki sifat

kebersamaan dan bersuku minang, misalnya gotong royong,

membersihkan desa, menjenguk tetangga yang sakit, dan lain-lainnya.

18. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Ibu.S sampai sekarang tidak pernah berpindah-pindah tempat,

Ibu.S tinggal di sana sekitar kurang lebih 40 tahun

19. Interaksi dan Perkumpulan keluarga dengan masyarakat

Keluarga Ibu.S bukan tergolong yang aktif dalam mengikuti musyawarah

karena keadaan yang tidak mengizinkan, dan juga anak Ibu. S juga sering

di rumah dan tidak mengikuti kegiatan dalam masyarakat dan keagamaan

20. Sistem pendukung sosial keluarga

Selama Ibu.S sakit yang merawat anaknya yaitu Bp.E, untuk biaya

berobat Ibu. S menggunakan BPJS.

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

D. STRUKTUR KELUARGA

21. Pola komunikasi keluarga

Keluarga Ibu.S melakukan komunikasi secara terbuka, seperti pada saat

ada masalah atau selisih paham, sehingga anak-anaknya dapat memberi

masukan tentang suatu hal kepada Ibu.S. Ibu.S adalah Ibu yang baik

terhadap anak-anaknya dan tidak pemarah.

22. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Ibu.S selalu menguatkan satu sama lain begitupun dengan

anak-anaknya. Bp.E yang mengurus Ibu.S dengan penuh kasih sayang

23. Struktur peran

Ibu.S adalah Ibu sekaligus sebagai kepala keluarga yang penghasilan dari

rumah kos-kosan, dan peran ibu sering kali dalam pengelolaaan rumah.

dan Bp.E sebagai anak juga membantu Ibu.S dalam mengurus rumah

kos-kosan, dan Bp.E berperan merawat Ibu.S

24. Nilai, norma dan budaya.

Norma dan nilai yang berlaku di keluarga Ibu.S adalah norma dan nilai

yang ada di lingkungan rumah seperti berada di rumah saat magrib, tidak

keluar rumah lewat jam 10.

E. FUNGSI KELUARGA

25. Fungsi afektif

Ibu.S berharap anaknya menjadi anak yang sopan dan saling

menghormati dalam keluarga meskipun kadang-kadang ada pertengkaran

kecil dikarenakan hal sepele tapi setelah itu baik lagi.

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

26. Fungsi sosialisasi

Ibu.S mengatakan anggota keluarga saling mengenal satu dengan yang

lainnya dan tidak ada membeda-bedakan .

Fungsi perawatan kesehatan (riwayat kesehatan dan tugas kesehatan

keluarga)

a) Riwayat kesehatan sekarang

1) Anggota keluarga salah satu khususnya Ibu.S 5 tahun yang lalu

menderita hipertensi. Biasanya kalau tekanan darahnya meningkat

yang dirasakan oleh Ibu. S adalah kuduknya terasa berat dan

kambuh ketika Ibu.S banyak pikiran dan teringat anak-anaknya.

2) Keluarga mengatakan ibu.S jarang memeriksakan kesehatan ke

puskesmas, karena keadaan yang telah lanjut usia susah untuk

berjalan

3) Ibu.S sering mengkonsumsi obat dibeli di warung, obatnya adalah

amlodipin

4) Keluarga mengatakan makanan yang di konsumsi makanan yang

dibeli di warung dan makanan yang bersantan karena ibu sudah tua

dan anak nya juga laki-laki

5) Ibu.S mengatakan tidak pernah melakukan olahraga

6) Ibu.S mengatakan tidak mengkonsumsi sayur setiap hari

b) Riwayat kesehatan dahulu

1) Keluarga mengatakan Ibu.S pernah di rawat di RSAM bukittinggi

pada tahun 2017 dan 2018 dengan hipertensi kira-kira 1 minggu

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

5 Tugas perawatan keluarga :

1. Mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengatakan hipertensi adalah tekanan darah tinggi, keluarga

mengatakan tanda–tanda hipertensi adalah pusing, kaku kuduk dan

sakit kepala.

2. Mengambil keputusan

Pada saat tekanan darah Ibu.S naik keluarga hanya memberikan obat

yang selalu ada di rumah dan menyuruh istirahat

3. Mampu merawat anggota keluarga

Anak Ibu.S merawat Ibu.S dengan pola makan kurang baik yang

sering membeli makan siap saji.

4. Modifikasi lingkungan

Keluarga mengatakan tidak tau cara modifikasi lingkungan pada

penderita hipertensi

5. Memanfaatkan yang ada pelayanan kesehatan

Kalau tekanan darah Ibu.S naik, Ibu.S hanya minum obat di rumah,

Ibu.S tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik, dan Ibu.S

jarang kontrol karena keadaan berjalan yang susah.

27. Fungsi reproduksi

Ibu.S mengatakan tidak mungkin punya anak karena sudah lanjut usia

dan suami sudah meninggal, dan Ibu.S sudah bangga memiliki 7 orang

anak.

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

28. Fungsi Ekonomi

Keluarga mengatakan kondisi keluarga cukup stabil dengan biaya uang

kos-kosan milik Ibu.S

F. KOPING DAN STRESS KELUARGA

29. Stresor Jangka Panjang dan Pendek

Jangka pendek (<6 bulan)

Keluarga mengatakan sementara tidak mempunyai masalah berat.

Jangka panjang (>6 bulan)

Pada saat sakit Ibu.S sangat cemas dengan keadaannya dan juga kalau

sakit memikirkan biaya kalau di rawat di rs.

30. Kemampuan Keluarga Terhadap Respon Masalah

Keluarga Ibu.S sangat cepat berespon dengan masalah, saling terbuka

dan saling berbagi kalau ada masalah dan selalu minta solusi satu sama

lain

31. Digunakan Strategi Koping

Keluarga Ibu.S selalu membicarakan masalah bersama keluarga dan

anak-anaknya

32. Strategi Adaptasi Disfungsional

Anggota keluarga dalam mengambil keputusan tidak pernah terdapat

perselisihan.

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

G. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

Komponen Ibu Anak

TTV TD :160/90 mmHg

N : 85 x/i

RR : 20 x/i

T : 360C

TD : 120/80 mmHg

N : 82 x/i

RR : 20x/i

T : 360C

Kepala Inspeksi :

Bentuk kepala : Simetris

Kebersihan : Bersih, kotoran dan

ketombe tidak ada

Warna rambut : Putih beruban

Kulit kepala : Bersih, tidak

terdapat lesi

Adanya gerakan yang tidak

normal

Palpasi :

Nyeri kepala : Tidak adanya

nyeri

Inspeksi :

Bentuk kepala :

Simetris,

Kebersihan : Bersih,

kotoran dan ketombe

tidak ada

Warna rambut : Hitam

beruban

Kulit kepala : Bersih,

tidak terdapat lesi

Palpasi :

Nyeri kepala : Tidak

adanya nyeri

Mata Inspeksi :

Konjungtiva : Anemis

Sklera : Tidak ikterik

Pupil : Isokor

Peradangan : Tidak ada

Gerakan bola mata : Simetris

Alat bantu penglihatan : Alat

bantu tidak digunakan

Palpasi :

Kelopak mata : Nyeri tekan

Tidak ada

Inspeksi :

Konjungtiva : Anemis

Sklera : Tidak ikterik

Pupil : Isokor

Peradangan : Tidak

ada

Gerakan bola mata :

Simetris

Alat bantu penglihatan

: Menggunakan alat

bantu

Palpasi :

Kelopak mata : Nyeri

tekan Tidak ada

Hidung Inspeksi :

Bentuk : Simetris

Peradangan : peradangan Tidak

tampak adanya

Penciuman : Baik fungsi

penciuman

Palpasi :

Nyeri : Nyeri tidak ada

Inspeksi :

Bentuk : Simetris

Peradangan :

peradangan Tidak

tampak adanya

Penciuman : Baik

fungsi penciuman

Palpasi :

Nyeri : Nyeri tidak

ada

Telinga Inspeksi :

Bentuk : Simetris

Lesi : Tidak terdapat lesi

Kebersihan telinga luar : Telinga

Inspeksi :

Bentuk : Simetris

Lesi : Tidak terdapat

lesi

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

luar tampak bersih

Kebersihan lubang telinga :

Tampak bersih lubang telinga

Palpasi :

Daun telinga : Nyeri tekan tidak

ada

Kebersihan telinga

luar : Telinga luar

tampak bersih

Kebersihan lubang

telinga : Tampak

bersih lubang telinga

Palpasi :

Daun telinga : Nyeri

tekan tidak ada

Mulut dan

gigi

Inspeksi :

Mukosa : Mukosa bibir kering

Bibir pecah-pecah : Ada

Kebersihan gigi : Gigi tampak

kurang bersih

Gigi tampak tinggal 4 buah

Inspeksi :

Mukosa : Mukosa

bibir kering

Bibir pecah-pecah :

Ada

Kebersihan gigi : Gigi

tampak kurang bersih

Gigi tampak lengkap

Leher dan

Tenggorokan

Inspeksi :

Bentuk : Simetris

Palpasi :

Kelenjer limfe : Tidak ada

pembesaran

Pembesaran kelenjar tyroid :

Tidak ada pembesaran

Inspeksi :

Bentuk : Simetris

Palpasi :

Kelenjer limfe : Tidak

ada pembesaran

Pembesaran kelenjar

tyroid : Tidak ada

pembesaran

Dada 1. Paru-paru

Inspeksi :

Bentuk dada : Simetris dan tidak

ada lesi pada daerah dada

Palpasi : Nyeri tekan pada dada

tidak ada

Perkusi : Sonor

Auskultasi : Suara nafas

vesikuler

2. Jantung

Inspeksi : Dada simetris

Palpasi : Pembengkakan Tidak

ada

Perkusi : Suara pekak

Auskultasi : Reguler

1. Paru-paru

Inspeksi :

Bentuk dada : Simetris

dan tidak ada lesi pada

daerah dada

Palpasi : Nyeri tekan

pada dada tidak ada

Perkusi : Sonor

Auskultasi : Suara

nafas vesikuler

2. Jantung

Inspeksi : Dada

simetris

Palpasi :

Pembengkakan Tidak

ada

Perkusi : Suara pekak

Auskultasi : Reguler

Abdomen Inspeksi : Simetris, tidak

terdapat luka bekas operasi

Auskultasi : Bising usus normal

8x/i

Inspeksi : Simetris,

tidak terdapat luka

bekas operasi

Auskultasi : Bising

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Perkusi : Tympani

Palpasi : Tidak teraba massa,

nyeri tekan tidak ada

usus normal 8x/i

Perkusi : Tympani

Palpasi : Tidak teraba

massa, nyeri tekan

tidak ada

Ekstremitas 1. Atas

Inspeksi : Lesi tidak ada, kedua

tangan berfungsi dengan baik

Palpasi : Nyeri tekan tidak ada

2. Bawah

Inspeksi : Lesi tidak ada, kedua

kaki tidak lagi berfungsi dengan

baik dan tidak bisa untuk

berjalan jauh.

Palpasi : Nyeri tekan tidak ada

1.Atas

Inspeksi : Lesi tidak

ada, kedua tangan

berfungsi dengan baik

Palpasi : Nyeri tekan

tidak ada

3. Bawah

Inspeksi : Lesi tidak

adal, kedua kaki

berfungsi dengan baik

Palpasi : Nyeri tekan

tidak ada

H. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT

Keluarga berharap Ibu.S dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat

memberi pelayanan kesehatan dengan baik

I. ANALISA DATA

TANGGAL DATA MASALAH

DS :

1. Salah satu anggota keluarga

khususnya Ibu.S 5 tahun yang lalu

menderita hipertensi.

2. Biasanya kalau tekanan darahnya

meningkat yang dirasakan oleh Ibu

S adalah kuduknya terasa berat dan

kambuh ketika Ibu.S banyak pikiran

dan teringat anak-anaknya

3. Keluarga mengatakan ibu.S jarang

memeriksakan kesehatan ke

puskesmas, karena keadaan yang

telah lanjut usia susah untuk

Ketidakefektifan

manajemen

kesehatan keluarga

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

berjalan

4. Ibu.S sering mengkonsumsi obat

yang dibeli di warung, obatnya

adalah amlodipin

5. Keluarga mengatakan makanan

yang di konsumsi makanan yang

dibeli di warung dan makanan yang

bersantan karena ibu sudah tua dan

anak ny juga laki-laki

6. Ibu.S mengatakan tidak pernah

melakukan olahraga

7. Ibu.S mengatakan tidak

mengkonsumsi sayur setiap hari

DO :

1. Tekanan darah Ibu.S 160/90 mmHg

2. Keluarga tampak tidak tahu cara

merawat keluarga dengan hipertensi

3. Keluarga tampak tidak tahu makan

yang baik untuk keluarga dengan

hipertensi

4. Keluarga tampak tidak tahu

lingkungan yang baik untuk

keluarga dengan hipertensi

5. Keluarga tampak tidak

memanfaatkan fasilitas kesehatan

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

Skala prioritas masalah

Masalah : ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

NO KRITERIA BOBOT PERHITU

NGAN

PEMBENARAN

1 Sifat masalah :

Aktual : 3

1 3/3x1=1 Keluarga tidak

mengetahui tentang

merawat keluarga

hipertensi dengan baik

2 Kemungkinan

masalah dapat

diubah :

Sebagian : 1

2 1/2x2=1 Dengan informasi yang

cukup, akan pengetahuan

dan menambah wawasan

keluarga mengenai

hipertensi

3 Kemungkinan

masalah dapat

dicegah :

Tinggi : 3

1 3/3x1=1 Hipertensi adalah

penyakit yang dapat

dikendalikan apabila

keluarga mengetahui

4 Menonjol

masalah :

Segera ditangani :

2

1 2/2x1=1 Masalah dirasakan oleh

ibu.S dan bisa menjadi

lebih serius bila tidak

ditangani

Total skor 4

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

3.3 RENCANA KEPERAWATAN

NO DATA DIAGNOSA NOC NIC

1 DS :

1. Salah satu anggota

keluarga khususnya

Ibu.S 5 tahun yang

lalu menderita

hipertensi.

2. Biasanya kalau

tekanan darahnya

meningkat yang

dirasakan oleh Ibu.S

adalah kuduknya

terasa berat dan

kambuh ketika

Ibu.S banyak pikiran

dan teringat anak-

anaknya

3. Keluarga mengatakan

ibu.S jarang

memeriksakan

kesehatan ke

puskesmas, karena

keadaan yang telah

lanjut usia susah

untuk berjalan

Domain 1 : promosi

kesehatan

Kelas 2 : manajemen

kesehatan

(00080)

ketidakefektifan

manajemen

kesehatan keluarga

Keluarga mampu mengenal

Level 1

Domain IV : pengetahuan

tentang kesehatan dan perilaku

Hasil yang menggambarkan

sikap, pemahaman, dan tindakan

dengan menghormati kesehatan

dan penyakitnya

Level 2

Kelas S : pengetahuan tentang

kesehatan

Hasil yang menggambarkan

pemahaman individu dalam

mengaplikasikan informasi

untuk meningkatkan,

mempertahankan dan

memelihara kesehatan

Level 3

Hasil :

(1803) pengetahuan : proses

penyakit

Keluarga mampu mengenal

Level 1

Domain III : perilaku

Memberikan dukungan fungsi

psikososial dan memfasilitasi

perubahan gaya hidup

Level 2

Kelas S : pendidikan pasien

Intervensi untuk

memfasilitasi keluarga untuk

belajar

Level 3

Intervensi :

(5515) peningkatan kesadaran

kesehatan

(5602) pengajaran proses

penyakit

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

4. Ibu.S sering

mengkonsumsi obat

yang dibeli di

warung, obatnya

adalah amlodipin

5. Keluarga mengatakan

makanan yang di

konsumsi makanan

yang dibeli di

warung dan

makanan yang

bersantan karena ibu

sudah tua dan anak ny

juga laki-laki

6. Ibu.S mengatakan

tidak pernah

melakukan olahraga

7. Ibu.S mengatakan

tidak mengkonsumsi

sayur setiap hari

DO :

1. Tekanan darah

Ibu.S 160/90 mmHg

2. Keluarga tampak

tidak tahu cara

merawat keluarga

dengan hipertensi

Keluarga mampu mengambil

keputusan

Domain IV : pengetahuan

tentang kesehatan dan perilaku

Kelas Q : perilaku kesehatan

Hasil menggambarkan tindakan

individu dalam meningkatkan

atau memperbaiki kesehatan

Hasil :

(1606) partisipasi dalam

keputusan perawatan kesehatan

Kelas R : kepercayaan tentang

kesehatan

Hasil yang menggambarkan ide

dan persepsi individu yang

mempengaruhi perilaku

kesehatan

Hasil :

(1700) kepercayaan mengenal

kesehatan

Keluarga mampu

mengambil keputusan

Domain III : Perilaku

Kelas P : terapi kognitif

Intervensi yang dilakukan

untuk memperkuat atau

meningkatkan fungsi kognitif

yang diharapkan atau

merubah tugas kognitif yang

tidak diharapkan

Intervensi :

(5540) peningkatan kesiapan

pembelajaran

Kelas R : bantuan koping

Intervensi untuk membantu

orang lain untuk membangun

kekuatan diri,

untuk beradaptasi pada

perubahan fungsi atau

menerima tingkatan fungsi

yang lebih tinggi

Intervensi :

(5250) dukungan

pengambilan keputusan

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

3. Keluarga tampak

tidak tahu makan

yang baik untuk

keluarga dengan

hipertensi

4. Keluarga tampak

tidak tahu lingkungan

yang baik untuk

keluarga dengan

hipertensi

5. Keluarga tampak

tidak memanfaatkan

fasilitas kesehatan

Keluarga mampu merawat

anggota keluarga

Domain III : kesehatan

psikososial

Hasil yang menggambarkan

fungsi psikologis dan sosial

Kelas M : kesejahteraan

psikologis

Hasil yang menggambarkan

kesehatan emosi dan persepsi

individu terkait diri

Hasil :

(1211) tingkat kecemasan

(1201) harapan

Kelas O : kontrol diri

Hasil yang menggambarkan

kemampuan untuk mengekang

perilaku yang mungkin secara

emosi atau fisik bisa

membahayakan diri atau orang

lain

Hasil :

(1411) kontrol diri terhadap

gangguan makan

Keluarga mampu merawat

anggota keluarga

Domain III : perilaku

Kelas O : terapi perilaku

Intervensi yang dilakukan

untuk memperkuat atau

meningkatkan perilaku yang

diharapkan atau merubah

perilaku yang tidak

diharapakan

Intervensi :

(4350) manajemen perilaku

(4360) modifikasi perilaku

Kelas S : pendidikan pasien

Untuk memfasilistasi

pembelajaran

Intervensi :

(5616) pengajaran : peresepan

obat-obatan

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Keluarga mampu

memodifikasi lingkungan

Level 1

Domain IV : pengetahuan

tentang kesehatan dan perilaku

Kelas T : kontrol risiko dan

keamanan

Hasil yang menggambarkan

status keamanan individu dan

tindakan untuk menghindari,

membatasi, mengontrol ancaman

kesehatan yang telah

teridentifikasi

Hasil :

(1904) kontrol risiko : pengguna

an obat

Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas

kesehatan

Level 1

Domain VII : kesehatan

komunitas

Hasil yang menggambarkan

kesehatan, kesejahteraan, dan

Keluarga mampu

memodifikasi lingkungan

Level 1

Domain IV : keagamaan

Perawatan yang mendukung

perlindungan terhadap

ancaman

Kelas V : manajemen risiko

Intervensi yang dilakukan

untuk menurunkan risiko dan

memantau risiko yang

secara terus-menerus

sepanjang waktu

Intervensi :

(6480) manajemen

lingkungan

Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas

kesehatan

Level 1

Domain VII : komunitas

Perawatan yang mendukung

kesehatan komunitas

Level 2

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

fungsi dari komunitas atau

populasi

Level 2

Kelas CC : Perlindungan

kesehatan komunitas

Hasil yang menggambarkan

struktur dan program komunitas

untuk menghilangkan atau

menurunkan risiko kesehatan

dan peningkatan resistensi

terhadap ancaman kesehatan

Level 3

Hasil :

(2807) keefektifan skrining

kesehatan komunitas.

Kelas D : manajemen risiko

komunitas

Intervensi yang membantu

mendeteksi atau mencegah

risiko kesehatan pada seluruh

komunitas

Intervensi :

(6520) skrining kesehatan

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

3.4 Implementasi Keperawatan

NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TANDA

TANGAN

1 Jumat/21 Juni

2019

Jam 14.00

Ketidakefektifan

manajemen

kesehatan

keluarga

1. Kemampuan keluarga

mengenal hipertensi

a. Kaji tingkat pengetahuan

pasien terkait dengan proses

penyakit yang spesifik

b. Review pengetahuan pasien

mengenai kondisinya

c. Kenali pengetahuan pasien

mengenai kondisinya

d. Jelaskan tanda dan gejala

yang umun dari penyakit,

sesuai kebutuhan

e. Jelaskan mengenai proses

penyakit, sesuai kebutuhan

f. Identifikasi kemungkinan

penyebab, sesuai kebutuhan

S :

Ibu.S atau anaknya

mengatakan hipertensi

adalah tekanan darah tinggi

yang lebih dari 140/90

mmHg

Anak Ibu.S mengatakan

tanda dan gejala hipertensi

kuduk terasa berat, pusing,

dan sakit kepala .

O :

Keluarga terlihat

mendengarkan dengan baik

saat dilakukan penyuluhan

A :

Tujuan kemampuan

keluarga mengenal sudah

tercapai

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Jumat/21 Juni

2019

Jam 14.00

2. Keluarga mampu mengambil

keputusan

a. Tentukan apakah terdapat

perbedaan antara pandangan

pasien dan pandangan

penyedia perawatan

kesehatan mengenai kondisi

pasien

b. Bantu pasien untuk

mengklarifikasi nilai dan

harapan yang mungkin akan

membantu dalam membuat

pilihan yang penting daam

hidupnya

c. Informasikan pada pasien

mengenai pandangan-

pandangan atau solusi

alternatif dengan cara yang

jelas dan mendukung

d. Bantu pasien

mengidentifikasi keuntungan

dan kerugian dari setiap

alternatif pilihan

P :

Lanjutkan kepada tugas

keluarga no 2

S :

Keluarga mengatakan akan

merubah perilakunya

berkaitan dengan

pengobatan hipertensi

O :

Keluarga terlihat serius

pada saat dilakukan edukasi

A :

Tujuan kemampuan

keluarga mengambil

keputusan sudah tercapai

P :

Lanjutkan kepada tugas

keluarga no 3

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Jumat/21 juni 2019

Jam 16.00

e. Fasilitasi percakapan pasien

mengenai tujuan perawatan

f. Fasilitasi pengambilan

keputusan kolaboratif

3. Keluarga mampu merawat

anggota keluarga

a. Tentukan motivasi pasien

terhadap perubahan

perilakunya

b. Bantu pasien untuk dapat

mengidentifikasi kekuatan

dirinya dan menguatkannya

c. Dukungan untuk mengganti

kebiasaan yang tidak

diinginkan

d. Dukung pasien untuk

memeriksa perilakunya

sendiri

e. Bantu pasien dalam

mengidentifikasi meskipun

hanya keberhasilan sedikit

S :

Ibu.S mengatakan akan

mengurangi membeli

makan yang dibeli di

warung

Keluarga mengatakan

akan meningkatkan

mengkonsumsi sayur

Keluarga mengatakan

telah mengerti dari

pendidikan kesehatan

yang diberikan oleh

perawat

O :

Keluarga terlihat mengerti

dan memahami tentang

pendidikan kesehatan

A :

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Jumat/21 juni 2019

Jam 16.00

4. Keluarga mampu

memodifikasi lingkungan

a. Ciptakan lingkungan yang

aman bagi pasien

b. Identifikasi kebutuhan

keselamatan pasien

berdasarkan fungsi fisik dan

kognitif serta riwayat di masa

lalu

c. Singkirkan bahaya

lingkungan

d. Singkirkan benda-benda

berbahaya dari lingkungan

Tujuan kemampuan

keluarga mampu merawat

anggota keluarga sudah

tercapai

P :

Lanjutkan kepada tugas

keluarga no 4

S :

Keluarga mengatakan

sudah mengetahui

lingkungan yang baik untuk

hipertensi seperti yang

aman, terhindar dari cidera

dan tidak menimbulkan

stress

O :

Keluarga terlihat sudah

paham mengenai

lingkungan untuk hipertensi

A :

Tujuan kemampuan

keluarga mampu

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Jumat/21 juni 2019

Jam 16.00

5. Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas

kesehatan

a. Tentukan populasi target

untuk dilakukannya

pemeriksaan kesehatan

b. Sediakan akses yang mudah

bagi layanan skrining

c. Jadwalkan pertemuan untuk

meningkatkan efisensi dan

perawatan individual

d. Berikan kenyamanan selama

prosedur skrining

memodifikasi lingkungan

sudah tercapai

P :

Lanjutkan kepada tugas

keluarga no 5

S :

Ibu.S mengatakan akan

menggunakan atau

berkunjung ke puskesmas

untuk pengobatan

hipertensinya.

O :

Ibu.S terlihat sudah paham

tentang memanfaatkan

fasilitas kesehatan

A :

Tujuan kemampuan

keluarga

mampu memanfaatkan

fasilitas sudah tercapai

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

P :

Intervensi dilanjutkan oleh

petugas puskesmas

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

BAB IV

PEMBAHASAN

Selama penulis melakukan pada asuhan keperawatan keluarga ibu.S dengan

Hipertensi di Puskesmas Gulai Bancah pada tanggal 19 Juni 2019 sampai 21

Juni 2019. Perlu ada beberapa hal yang dibahas dan diperhatikan. Asuhan

keperawatan dalam penerapan keluarga tersebut penulis telah berusaha

mencoba menerapkan pada asuhan keperawatan keluarga ibu. S dengan

Hipertensi sesuai dengan teori – teori yang ada sesuai dengan tahap – tahap

proses keperawatan di mulai dari pengkajian, diagnose keperawatan,

intervensi, implementasi dan evaluasi.

4.1 Pengkajian

Menurut Padila, 2012 Pengkajian merupakan satu tahapan dimana

perawat mengambil data dengan pengumpulan informasi terus menerus

dan keputusan professional yang mengandung arti terhadap informasi

yang dikumpulkan. Pengumpulan data keluarga berasal dari berbagai

sumber : wawancara, observasi rumah keluarga dan fasilitasnya,

pengalaman yang dilaporkan anggota keluarga.

Sesuai dengan teori yang dijabarkan diatas penulis melakukan pengkajian

pada keluarga Ibu.S dengan menggunakan format pengkajian keluarga,

metode wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik untuk menambah

data yang diperlukan. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 19-21 Juni

2019 Ibu.S mengatakan jarang melakukan pemeriksaan tekanan darah ke

pelayanan kesehatan, Ibu.S mengatakan tidak mengkonsumsi sayur setiap

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

hari, Ibu.S mengatakan sering mengkonsumsi makanan yang bersantan

dan siap saji, Ibu.S mengatakan sering mengkonsumsi obat yang di beli

di warung dan dilakukan pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil

160/90 mmHg.

Pada saat pengkajian Ibu.S mengatakan masih sering mengosumsi garam

yang berlebihan, mengosumsi makanan yang bersantan, serta Ibu.S tidak

pernah mengikuti senam hipertensi dan berolahraga. Faktor-faktor resiko

hipertensi diubah tidak dapat yaitu riwayat keluarga, usia, jenis kelamin

dan etnis. Sedangkan faktor-faktor dapat diubah resiko yaitu stress,

obesitas, Nutrisi (mengosumsi garam yang belebihan) dan

penyalahgunaan obat.

Pada umumnya data keluarga terkaji, data yang tadi untuk hipertensi ada

nyeri tapi pada saat kunjungan pasien tidak merasakan nyeri karena pada

saat kunjungan tekanan darah pasien tidak naik.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Menurut (Carpento 2006) diagnosa keperawatan adalah respon manusia

(resiko perubahan pola atau status kesehatan) dari individu atau

kelompok.

Pada tinjauan teoritis, ditemukan 2 diagnosa keperawatan yaitu :

1. Nyeri

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

Sedangkan pada tinjauan kasus, saat dikaji ditemukan di keluarga 1

diagnosa yaitu ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga dengan

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

data jarang melakukan pemeriksaan kesehatan ke pelayanan kesehatan,

mengkonsumsi obat tidak sesuai resep dokter, sering mengkonsumsi

makanan siap saji, tidak pernah melakukan kegiatan olahraga, dan jarang

mengkonsumsi sayur.

4.3 Rencana Keperawatan

Menurut Potter Perry, 2005 perencanaan adalah kegiatan keperawatan:

meletakan pada klien pusat tujuan, menetapkan ingin dicapai hasil dan

untuk mencapai tujuan memilih intervensi keperawatan.

Dalam menyusun rencana tindakan keparawatan pada klien berdasarkan

prioritas masalah yang ditemukan tidak semua rencana tindakan pada

teori dapat ditegakkan pada tinjauan kasus karena rencana tindakan pada

tinjauan kasus disesuaikan dengan keluhan yang dirasakan klien saat

dilakukan pengakajian.

Dalam penyusunan rencana keperawatan Ibu.S dilakukan bersama

keluarga sehingga rencana yang dilaksanakan merupakan rumusan

keluarga dan penulis hanya memberikan arahan serta bimbingan. Dalam

penyusunan rencana tindakan keperawatan lebih menekankan pada

kemandirian keluarga dalam melaksanakan dan mengemban lima tugas

keluarga bidang kesehatan dengan memberikan penyuluhan dan

motivasi, karena disebabkan penyebab timbulnya masalah berkaitan erat

dengan pengetahuan dan perilaku keluarga.

Dalam penyusunan penulis sedikit kesulitan dalam menyusun rencana

keperawatan yang akan di laksanakan pada keluarga, serta dalam

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

penyusunan rencana keperawatan tersebut sudah disesuaikan dengan

potensi yang ada dalam keluarga Ibu.S

Adapun intervensi yang di lakukan sesuai dengan diagnose keperawatan

Keluarga Ibu.S adalah sebagai berikut : pengajaran proses penyakit,

dukungan pengambilan keputusan, modifikasi perilaku, manajemen

lingkungan, dan skrining kesehatan

4.4 Implementasi Keperawatan

Rohmah, & Walid, 2012 Implementasi adalah realisasi untuk mencapai

tujuan rencana tindakan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam

pelaksanaan meliputi pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi

respon klien selama dan sesudah pelaksanaan penyuluhan, serta menilai

data yang baru.

Pelaksanaan tindakan keperawatan antara tinjauan teori dengan kasus

dianggap sesuai walaupun masih ada sedikit kekurangan. Yang dimaksud

adalah dalam kenyataan dilapangan tidak sepenuhnya rencana tindakan

dapat dilaksanakan dengan baik mengingat waktu penulis dengan

keluarga hanya 3 hari.

Dari tindakan keperawatan yang direncanakan tidak semua sesuai dengan

pelaksanaan sehingga dapat dikatakan belum sepenuhnya terlaksana

sehingga perlu dilanjutkan oleh pihak puskesmas. Namun juga ada yang

telah terlaksana berdasarkan teori yang di dapatkan .

Tindakan implementasi dilakukan pada tanggal 19 sampai 21 Juni 2019

dan sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan. Tindakan pertama

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

yang dilakukan yaitu mengkaji tanda-tanda vital. Pengkajian tanda-tanda

vital dilakukan pada hari rabu, 19 Juni pukul 14.00 WIB dan pengkajian

selanjutnya dilakukan pada setiap kunjungan rumah pukul 10.00 WIB.

Hasil yang didapatkan dari pengkajian yaitu TD 160/90mmHg, N

85x/menit, R 20x/menit dan S 36 0 C.

Tindakan yang kedua yaitu pada hari kamis 20 Juni pukul 10.00 WIB

menjelaskan kepada klien mengenai semua tentang hipertensi .

Tindakan yang ketiga yaitu pada hari Jum’at 21 Juni pukul 15.00 WIB

dengan didaptkan respon baik ibu.S paham dengan penjelasan mengenai

penyakit hipertensi.

4.5 Evaluasi Keperawatan

Dalam melaksanakan evaluasi hanya bersifat evaluasi terstruktur, yaitu

evaluasi hasil mengacu kepada evaluasi akhir yaitu mengevaluasi

diagnosa. Manajemen pemeliharaan eveluasi yang dilakukan hanya pada

saat penyuluhan waktu itu, sehingga evaluasi yang penulis lakukan hanya

evaluasi dari intervensi yang sudah dilakukan belum mengevaluasi

terhadap diagnosa yang dirumuskan. Maka dari itu dalam melakukan

asuhan keperawatan untuk mencapai hasil yang maksimal memerlukan

adanya kerja sama antara penulis dengan klien, perawat, dokter, dan tim

kesehatan lainnya.

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anggota Keluarga

Yang Mengalami Hipertensi Di Puskesmas Gulai Bancah pada tanggal 19 –

21 juni 2019 dapat disimpulkan :

5.1.1 Pengkajian

Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anggota Keluarga

yang Mengalami Hipertensi Di Puskesmas Gulai Bancah Tahun 2019

dapat dilakukan dengan baik. Data yang ditemukan selaras dengan

konsep teoritis antara lain data yang dikumpulkan berisikan data

keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, dan pemeriksaan fisik.

5.1.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang penulis temukan pada Asuhan

Keperawatan Keluarga dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami

Hipertensi Di Puskesmas Gulai Bancah Tahun 2019 adalah

Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga.

5.1.3 Intervensi Keperawatan

Intervensi pada keluarga dengan hipertensi antara lain : pengajaran

proses penyakit, dukungan pengambilan keputusan, modifikasi

perilaku, pengajaran peresepan obat-obatan, manajemen lingkungan,

dan skrining kesehatan.

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

5.1.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi yang dilakukan pada keluarga dengan hipertensi antara

lain : mengkaji terkait pasien tingkat pengetahuan proses penyakit,

menentukan apakah terdapat pandangan pasien dan pandangan

penyedia perawatan kesehatan mengenai kondisi pasien, menentukan

motivasi pasien terhadap perubahan perilakunya, menciptakan aman

lingkungan bagi pasien, dan menentukan populasi target untuk

dilakukan pemeriksaan kesehatan.

5.1.5 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi yang didapatkan meningkatkan pengetahuan, memodifikasi

perilaku, dan manajemen lingkungan.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Keluarga Klien

Disarankan keluarga mampu memberikan perawatan yang baik di

rumah, juga untuk terus mempraktekkan tindak lanjut yang telah

diberikan, serta mampu memberikan dukungan dan pemulihan

kesehatan.

5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Penulis Karya Tulis Ilmiah yang benar-benar ilmiah dalam pengkajian

maupun pendokumentasian untuk mendapatkan data secara akurat.

5.2.3 Bagi Insitusi Kesehatan

Disarankan bagi pihak puskesmas untuk melakukan kunjungan rumah

dan memberikan penyuluhan secara terstruktur mengenai Hipertensi

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

kepada keluarga dan klien di Puskesmas Gulai Bancah, sehingga klien

mempunyai pengetahuan dan motivasi dalam mencegah penyakit.

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Badan Penelitian dan Perkembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2018.

Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS )

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8. Volume

2. Jakarta: EGC

Friedman, Marilyn M dkk 2010. Buku Ajar : Keperawatan Keluarga Riset, Teori &

Praktik. Jakarta : EGC

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kemenkes RI. Info Data Dan Informasi Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta :

Kemenkes RI; 2014

Mubarrak, dkk. 2011. Ilmu keperawatan komunitas 2, Konsep dan aplikasi. Jakarta:

Salemba Medika

Muttaqin, Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

sistem Kardiovaskular dan Hematodologi. Jakarta: Salemba Medika

Muttaqin, Arif 2014. Pengantar Asuhan keperawatan klien Dengan Gangguan Sistem

Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika

Nuraini, B. 2015 Risk Fators of Hypertension. Faculty of Medicine. University of

Lampung

Nurarif & Kusuma 2015. Asuhan keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &

NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : Mediaction

Price and Wilson. 2005. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Vol.2. Jakarta

: EGC

Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Depkes RI

Setiadi. 2008. Konsep dan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu

SIRKESNAS. 2016. Survei Indikator Kesehatan Nasional. Jakarta: Badan Penelitian

Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Sudiharto. 2012. Asuhan keperawatan Keluarga dengan pendekatan Keperawatan

Transtruktual. Jakarta :EGC

Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi secara

Terpadu. Yogyakarta: Nuha Medika

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Yonata, A., Satria, A. 2016 Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya Stroke.

Majority

Widyanto, Faisalado., C. 2014. Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan Praktis.

Yogyakarta : Nuha Medika

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI

STIKES PERINTIS SUMBAR BUKITTINGGI

Pokok Pembahasan : Hipertensi

Sub Pokok Pembahasan : Pengertian Hipertensi, Penyebab Hipertensi, Tanda

dan Gejala Hipertensi, Diet Hipertensi, Pencegahan

Hipertensi

Sasaran : Ibu.S

Jam : 14.00 WIB

Waktu : 25 menit

Tanggal : 20 JUNI 2019

Tempat : Rumah Ibu.S

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan 25 menit, diharapkan Ibu.S mampu mengerti dan

memahami tentang hipertensi

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang hipertensi, diharapkan Ibu. S

dapat:

1. Menjelaskan tentang hipertensi

2. Menyebutkan penyebab hipertensi

3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

4. Menjelaskan tentang diet hipertensi

5. Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)

1. Pengertian hipertensi

2. Penyebab hipertensi

3. Tanda dan gejala hipertensi

4. Diet hipertensi

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

5. Pencegahan hipertensi

D. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

E. Media

1. Leaflet

2. Lembar balik

F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap

Kegiatan

Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media

1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menyampaikan

tentang tujuan pokok

materi

d. Menyampaikan pokok

pembahasan

e. Kontrak waktu

Menjawab salam

Mendengarkan dan

menyimak

Bertanya mengenai

perkenalan dan

tujuan jika ada yang

kurang jelas

Kata-kata/

kalimat

2. Pelaksanaan 15

menit

a. Penyampaian Materi

b. Menjelaskan tentang

pengertian hipertensi

c. Menjelaskan penyebab

hipertensi

d. Menjelaskan tanda dan

gejala hipertensi

e. Menjelaskan tentang

diet hipertensi

f. Menjelaskan

pencegahan hipertensi

g. Tanya Jawab

Mendengarkan dan

menyimak

Bertanya mengenai

hal-hal yang belum

jelas dan dimengerti

Lembar balik

Leaflet

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

h. Memberikan

kesempatan pada

peserta untuk bertanya

3. Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi

b. Menyampaikan

kesimpulan materi

c. Mengakhiri pertemuan

dan menjawab salam

Sasaran dapat

menjawab tentang

pertanyaan yang

diajukan

Mendengar

Memperhatikan

Menjawab salam

Kata-kata/

kalimat

G. Evaluasi

Diharapkan Ibu.S mampu :

1. Menjelaskan tentang pengertian hipertensi

2. Menjelaskan tentang penyebab hipertensi

3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi

4. Menjelaskan tentang diet hipertensi

5. Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

HIPERTENSI

A. Pengertian

Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah

140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan

hipertensi.

Jadi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah yang lebih dari

140/90 mmHg.

B. Penyebab Hipertensi

1. Asupan garam yang tinggi

2. Strees psikologis

3. Faktor genetik (keturunan)

4. Kurang olahraga

5. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol

6. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi

7. Peningkatan usia

8. Kegemukan

C. Tanda dan Gejala Hipertensi

Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain

1. Kepala pusing

2. Gemetar

3. Sering marah - marah

4. Jantung berdebar-debar

5. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg

6. Keringat berlebihan

7. Gangguan penglihatan

8. Rasa berat ditekuk

D. Diet Hipertensi

1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi :

a. Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung, mie, tapioca, nasi

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

b. Sumber protein nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan

c. Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk, pisang, melon, tomat, dll

2. Makanan yang dibatasi

a. Garam dapur

b. Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin, asinan

c. Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol

E. Pencegahan Hipertensi

1. Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat

2. Diet hipertensi

3. Menjaga keseimbangan berat badan

4. Hindari minum-minuman keras (alkohol) dan kurangi/hentikan merokok

5. Istirahat yang cukup

6. Hindari strees

7. Olahraga yang teratur

DAFTAR PUSTAKA

http://www.antaranews.com/print/1188369274/hipertensi/7769001,id.html

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

hafifahparwaningtyas.blogspot.com/2011/03/asuhan-keperawatan-pada lansia dengan

hipertensi. html/m=1

www.godiabetescare.com/hipertensi.html

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 100: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

HIPERTENSI

DISUSUN OLEH :

MAHASISWA STIKes PERINTIS PADANG

WAHYU DWI JUMAIDA

STIKES PERINTIS PADANG

TAHUN 2019

Hipertensi bukan suatu penyakit,

melainkan suatu gangguan tekanan darah

yang dapat dicegah dengan penyesuaian

gaya hidup.

Tekanan darah tinggi adalah peningkatan

tekanan dalam pembuluh darah dimana

bagian atas (sistolik) > 140 mmHg dan

bagian bawah (diastolik) > 90 mmHg

Asupan garam yang tinggi

Strees psikologis

Faktor genetik (keturunan)

Kurang olahraga

Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti

merokok dan alkohol

Penyempitan pembuluh darah oleh

lemak/kolesterol tinggi

Peningkatan usia

Kegemukan

Tanda dan Gejala Hipertensi

o Kepala pusing

o Gemetar

o Sering marah - marah

o Jantung berdebar-debar

o Tekanan darah lebih dari 140/90

mmHg

o Keringat berlebihan

o Gangguan penglihatan

o Rasa berat ditekuk

o Sukar tidur

PENGERTIAN

HIPERTENSI

PENYEBAB HIPERTENSI

Page 101: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Jenis-jenis hipertensi

Kategori Sistol Diastol

Ringan 140 – 159 90 -95

Sedang 160 - 179 100 – 109

Berat 180 - 200 110 – 120

1. Makanan yang dianjurkan untuk

penderita hipertensi

o Sumber karbohidrat seperti biscuit,

singkong, roti, tepung, mie, tapioca,

nasi

o Sumber protein nabati seperti tahu,

temped an kacang-kacangan

o Sumber vitamin (buah dan sayuran)

seperti buah jeruk, pisang, melon,

tomat, dll

2. Makanan yang dibatasi

o Garam dapur

o Makanan yang diawetkan dengan

garam seperti ikan asin, asinan

o Makanan yang tinggi lemak dan

kolesterol

1. Periksakan tekanan darah secara

teratur ke pelayanan kesehatan

terdekat

2. Diet hipertensi

3. Menjaga keseimbangan berat badan

4. Hindari minum-minuman keras

(alkohol) dan kurangi/hentikan

merokok

5. Istirahat yang cukup

6. Hindari strees

7. Olahraga yang teratur

TERIMA KASIH

Diet Hipertensi

Pencegahan Hipertensi

Page 102: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas pribadi

Nama : WAHYU DWI JUMAIDA

Tempat/tanggal lahir : TARUNG-TARUNG, 03 OKTOBER 1997

Agama : ISLAM

Jumlah saudara : 5 ORANG

Anak ke : 2 (DUA)

Alamat : TARUNG-TARUNG KEC. IX KOTO SUNGAI LASI

KAB. SOLOK SUMBAR

Identitas orang tua

Ayah : MASRIAL

Ibu : ARTISMI

Riwayat Pendidikan

1. Tamat SD Negeri 02 TARUNG-TARUNG : Tahun 2004-2010

2. Tamat SMP Negeri 2 IX KOTO SUNGAI LASI : Tahun 2010-2013

3. Tamat SMA Negeri 2 SOLOK : Tahun 2013-2016

4. D III Keperawatan STIKes Perintis Padang : Tahun 2016-2019

Page 103: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 104: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 105: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 106: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 107: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 108: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 109: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 110: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi
Page 111: KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN …repo.stikesperintis.ac.id/848/1/28 WAHYU DWI JUMAIDA.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anggota Keluarga Yang Mengalami Hipertensi