KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN INDEKS ERITROSIT PADA …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3731/1/KTI_Firda...
Transcript of KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN INDEKS ERITROSIT PADA …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3731/1/KTI_Firda...
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL
TRIMESTER I
LITERATURE REVIEW
FIRDA VIRNANDA SARI
17.131.0019
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2020
i
GAMBARAN INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL
TRIMESTER I
Literature Review
Untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar ahli madya analis kesehatan
Program Studi DIII Analis Kesehatan
FIRDA VIRNANDA SARI
17.131.0019
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2020
ii
iii
iv
ABSTRAK
GAMBARAN INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
LITERATURE REVIEW
Oleh :
Firda Virnanda Sari
17.131.0019
Pada ibu hamil trimester pertama rentan mengalami anemia. Hal tersebut
bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu, kurangnya asupan zat besi (Fe), Vitamin,
dan asam folat. Sehingga faktor-faktor tersebut juga akan menghambat proses
eritropoesis (pembentukan sel darah merah) pada sumsum tulang belakang.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui indeks eritrosit pada ibu hamil trimester
pertama.
Metode yang digunakan desain literature review yang memakai format
PICOS (Population/problem, Intervention, Comparation, Outcome, and Study
design) dan menggunakan kata kunci “erythrocyte index” AND “trimester I
pregnant women”. Hasil yang diperoleh dari database Google Scholar dan
PubMed sebanyak 25 jurnal kemudian disaring lagi untuk jurnal dalam kurun
waktu luma tahun dan dengan permasalahan yang sama didapatkan jurnal
sebanyak 5 judul.
Hasil dari telaah 4 jurnal didapatkan nilaiindeks eritrosit padaibu hamil
yang diklasifikasikan berdasarkan morfologi anemia didapatkan hasilpada jurnal
Hidayah (2020) yaitu 77,8% mengalami anemia normosistik normokrom dan
22,2% mengalami kondisi abnormal, jurnal Wirahartari (2019) didapatkan hasil
51,06% anemia hipokromik mikrositik, 13,83% mengalami anemia hipokromik
normositer, 34,04% mengalami anemia normokromik normositik, dan 1,06%
mengalami anemia makrositer. Jurnal Kumalasari (2019) didapatkan hasil 13,33%
hipokromik mikrositik dan 86,67% mengalami anemia normositik normokrom.
Jurnal Juliana (2017) didapatkan nilai MCV dalam kategori mikrositik dan MCH
dalam kategori hipokromik. Jurnal Saad Bakrim (2018) hanya didapatkan nilai
MCHC saja.
Berdasarkan dari hasil penelitian literature review dengan mengumpulkan
beberapa jurnal indeks eritrosip pada ibu hamil didapatkan responden mengalami
anemia hipokromik mikrositer.
Kata kunci: Ibu hamil, Indeks Eritrosit, Anemia
v
ABSTRACT
DESCRIPTION OF ERITROSIT INDEX IN TRIMESTER I PREGNANT
WOMEN
By
Firda Virnanda Sari
17,131,0019
Pregnant women, who is in the first Trimester, is susceptible experiencing
anemia. This can be happened because of some factors, for instance, the lack of
iron (FE), Vitamin, and folic acid. So then, those factors resist the process of
Erythropoiesis (Formation of Red Blood Cells ) in the spinal cord. The aim of this
research is to investigate the index of Erythrocytes of Pregnant Women in the
Trimester I.
The method that used in this literature review was PICOS
(Population/Problem, Intervention, Comparison, Outcome and Study Design) and
the keyword was “ Erythrocytes Index” and “Trimester I Pregnant Woman.” The
result was from the database of Google Scholar and PubMed, which had been
filtered within the last five years and it was found that five journal had the same
problem with the literature review.
The results of four journals showed that the number of Erythrocytes index
in the Trimester I Pregnant Woman which had been classified as the morphology
anemia was found in the Hidayah (2020), which was 77,8% that experienced
Monochrome Normocytic Anemia, and 22% experienced abnormal condition.
Wiraharti (2019) found that 51,06% experienced Hypochromic Micrositic Anemia,
13,83% experienced Hypochromic Normositer Anemia, 34,04% experienced
Normochromic Normocytic Anemia, and 1,06% experienced Macrocytic Anemia.
Kumalasari (2019) found that 13.33% experienced Hypochromic Microcytic and
86,67% experienced Monochrome Microcytic Anemia. Juliana (2017) found that
the MCV number was in the Microcytic category and MCH number was in the
Hypochromic category. Bakrim (2018) only found MCHC number.
To sum up, the result of this literature review, by collecting some
Erythrocytes Journals Index in the pregnant mother, showed that the respondent
was experiencing Hypochromic Microcytic Anemia.
Keywords: Pregnantwomen, Erythrocytes Index, Anemia
vi
LEMBAR PERSETUJUAN LITERATURE REVIEW
Judul Literature Review
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi
: : Gambaran Indeks Eritrosit Pada Ibu Hamil Trimester I
: : Firda Virnanda Sari
: : 17.131.0019
: : DIII Analis Kesehatan
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
vii
PENGESAHAN PENGUJI
GAMBARAN INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL
TRIMESTER I
(Literature Review)
Disusun oleh
Firda Virnanda Sari
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Pada tanggal 07 Agustus 2020 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Jombang, 07 Agustus 2020
viii
ix
x
MOTTO
“BERBUAT BAIKLAH KAMU PADA SEMUA ORANG, WALAUPUN
BELUM TENTU ORANG ITU MEMBALAS KEBAIKAN KITA”
xi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan kepada :
1. Bapak Heru Budi Purwanto dan Ibu Kasmiatun, adik kandung serta keluarga
besar saya terimakasih atas cinta,doa dan semangat yang telah diberikan
selama menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Adi Surya Dharma, terimakasih atas doa dan semangat yang telah diberikan
selama menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Malinda Novita Sari, Ayu Almaulud Ragil, Anang Mustofa, Syafi’idan
teamBcdselaku sahabat yang selalu membantu dan memberi semangat dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
4. Seluruh teman dan sahabat mahasiswa angkatan 2017 serta semua pihak yang
telah membantu dan mendukung agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai
tapat waktu.
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunianya
sehingga literature review ini berhasil diselesaikan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Judul dalam penelitian ini adalah “ Gambaran Indeks Eritrosit pada
Ibu Hamil Trimester I”. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu
syarat menyelesaikan program studi Diploma III Analis Kesehatan STIKes
ICMe Jombang. Penulis menyadari sepenuhnya tanpa bantuan dari berbagai
pihak, literature review ini tidak bisa terwujud. Untuk itu, dengan rasa bangga
perkenankan penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
Bapak H. Imam Fatoni, SKM., MM., selaku Ketua STIKes ICMe Jombang. Ibu
Sri Sayekti, S.Si., M.Ked selaku Kaprodi D-III Analis Kesehatan serta
pembimbing utama dan Ibu Dhita Yuniar K, S.ST , M.kes selaku pembimbing
kedua yang banyak memberikan saran dan masukan sehingga literature review
ini dapat terselesaikan.
Literature review ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang
dapat mengembangkan karya tulis ilmiah sangat penulis harapkan guna
menambah pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu kesehatan.
Jombang, 07 Agustus 2020
Firda Virnanda Sari NIM. 17.131.0019
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN
HALAMAN JUDUL DALAM ..................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
ABSTRACT ................................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 3
1.3 Tujuan ......................................................................................... 3
1.4 Manfaat ........................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Kehamilan .......................................................... 5
2.1.1 Definisi Kehamilan ........................................................... 5
2.1.2 Perubahansistemhematologikehamilan ............................... 5
2.2 Tinjauan Umum Anemia ............................................................... 13
2.2.1 Pengertian Anemia ............................................................ 13
2.2.2 Gejala anemia padaibuhamil .............................................. 14
BAB III METODE
3.1 Strategi Pencarian Literature ......................................................... 18
3.1.1 Kerangka Kerja (FrameWork) .......................................... 18
3.1.2 Kata Kunci ....................................................................... 18
3.1.3 Database atau SearchEngine ............................................. 19
xiv
3.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ......................................................... 19
3.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas ............................................. 20
3.2.1 Hasil Pencarian dari Seleksi Studi .................................... 20
3.2.2 Daftar Jurnal atau Artikel dalam Pencarian ....................... 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ........................................................................................... 24
4.2 Pembahasan ................................................................................. 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 31
5.2 Saran ............................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 32
LAMPIRAN ................................................................................................. 34
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dengan format PICOS ........... 19
Tabel 3.2Daftar jurnal atau artikel hasil pencarian gambaran jumlah
indekseritrosit pada ibu hamil ....................................................... 22
Tabel 4.1 Karakteristik umum dalam penyelesaian studi (n=5) ..................... 24
Tabel 4.2 Nilai indeks eritrosit pada ibu hamil berasarkan morfologi
anemia .......................................................................................... 24
Tabel 4.3 Indeks eritrosit pada ibu hamil ....................................................... 26
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perubahan Volume Darahdan Volume Plasma darahpada
Kehamilan .................................................................................................... 7
Gambar 2.2Struktur Hemoglobin .................................................................. 11
Gambar 2.3Pemeriksaan Hemoglobin ........................................................... 12
Gambar 3.1 Diagram alur review jurnal ........................................................ 21
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Konsultasi Pembimbing 1
Lampiran 2. Lembar Konsultasi Pembimbing 2
Lampiran 3. Surat Pengecekan Judul
xviii
DAFTAR SINGKATAN
BBLR :Bayi Berat Lahir Rendah
CBC : Complete Blood Count
Hb : Hemoglobin
Hct : Hematokrit
HER : Hemoglobin Eritrosit Rata-rata
KHER : Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata
MCH :Mean Corpuscular Hemoglobin
MCHC :Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration
MCV : Mean Corpuscular Volume
VER : Volume Eritrosit Rata-rata
WHO : World Health Organization
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada ibu hamil trimester pertama rentan mengalami anemia.
Haltersebut bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu, kurangnya asupan zat
besi (Fe), Vitamin, dan asam folat. Sehingga faktor-faktor tersebut juga
akan menghambat proses eritropoesis (pembentukan sel darah merah) pada
sumsum tulang belakang (Manuaba I, 2012). Persedian zat besi (Fe) dalam
tubuh sangatlah penting pada ibu hamil. Karena jika persediaan zat besi
(Fe) kurang, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan zat besi (Fe)
tubuh dan akhirnya akan menimbulkan anemia. Pada kehamilan relatif
terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran)
dengan peningkatan volume 30%-40% yang merupakan kombinasi antara
volume plasma yang meningkat sebanyak 75% dan volume darah yang
meningkat sebanyak 33% dari nilai sebelum hamil. Maka nampaklah
peningkatan volume plasma lebih besar dari pada sel darah merah. Jadi hal
tersebut mengakibatkan penurunan hemoglobin (Hb) yang merupakan salah
satu faktor terjadinya anemia (Marmi, dkk, 2011).
Ibu hamil pada trimester pertama sangat memerlukan asupan nutrisi
yang cukup, salah satunya yaitu zat besi. Karena pada dasarnya zat besi
sendiri berfungsi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah serta
membentuk sel darah merah pada janin dan plasenta (Manuaba I,
2012).Sehingga perlu diperhatikan beberapa asupan nutrisi yang dikonsumsi
2
bagi ibu hamil. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi (daging,
ayam, ikan, telur, kacang kering, dan gandum utuh). Bentuk zat besi dalam
dalam bentuk daging (heme) lebih mudah diserap dari pada dalam bentuk
sayur. Serta didukung dengan tablet penambah zat besi (Fe) yang berfungsi
sebagai pembentukan sel darah merah dan hemoglobin (Hb). Kemudian
makan makanan yang tinggi akan asam folat (kacang kering, sayuran
berdaun hijau gelap, biji gandum, dan jus jeruk), dan juga memperhatikan
vitamin pada setiap makanan, seperti vitamin B12, vitamin B6, dan vitamin
C.
Menurut World Health Organization (WHO), secara global jumlah
anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah 41,8%. Pada tahun 2018
jumlah ibu hamil yang mengalami anemia meningkat menjadi 48,9% ibu.
Jumlah ibu hamil yang mengalami anemia paling banyak pada usia 15-24
tahun sebesar 84,6%, pada usia 25-34 tahun sebanyak 33,7%, pada usia 35-
44 tahun sebesar 33,6% dan pada usia 45-54 sebanyak 24%. (Riskesdes,
2018).
Pada ibu hamil normal terjadi perubahan indeks eritrosit berdasarkan
Mean Corpuscular Volume (MCV) yang bisa meningkat hingga 4 fL.
Penurunan MCV bisa terjadi pada keadaan awal kekurangan zat besi (Fe).
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) bisa menurun juga dan akhirnya
menyebabkan anemia pada ibu hamil. Keadaan anemia akan menjadi lebih
berat jika pada Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
menurun. Pemeriksaan indeks eritrosit pada ibu hamil trimester pertama
juga digunakan untuk mendeteksi anemia defisisnsi besi (ABD) serta untuk
3
menentukan penyebab anemia lainnya. Pemeriksaan parameter diatas
didapatkan melalui perhitungan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah
eritrosit. Penetapan kadar hemoglobin hendaknya dilakukan in duplo dengan
hasil yang saling sesuai dalam batas kesalahan ±5% (Gandasoebrata, 2011)
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin meneliti indeks eritrosit pada
ibu hamil trimester pertama.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran indeks eritrosit pada ibu hamil trimester
pertama ?
1.3 Tujuan
Mengetahui indeks eritrosit pada ibu hamil trimester pertama
1.4 Manfaat
Diharapkan berguna sebagai acuan pemeriksaan indeks eritrosit pada
ibu hamil. Sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa yang akan
melakukan pemeriksaan indeks eritrosit pada ibu hamil khususnya pada
trimester pertama. Sumber informasi untuk masyarakat tentang masalah
hematologi pada ibu hamil, sehingga bisa meningkatkan kesadaran agar
selalu memenuhi nutrisi dan gizi untuk mengurangi angka anemia pada ibu
hamil. Serta menambah data dan artikel hematologi pada ibu hamil sebagai
informasi pembelajaran bagi mahasiswa maupun dosen dan civitas
perpustakaan dan sebagaisumber dan referensi untuk penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan penelitian ini.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses penyatuan antara sperma dan
sel telur yang kemudian dilanjutkan dengan implantasi. Berasarkan fase
fertilisasi kehamilan normal berlangsung selama 40 minggu atau 10
bulan atau dalam kalender internasional setara dengan 9 bulan. Fase itu
berlangsung dalam 3 trimester, trimester pertama berlangsung selama 13
minggu, trimester kedua berlangsung selama 14 minggu (dimulai dari
minggu ke-14 sampai minggu ke-27), sedangkan trimester ketiga
berlangsung selama 13 minggu (dimulai dari minggu ke-28 sampai
minggu ke-40) (Evayanti, 2015:1).
2.1.2 Perubahan Sistem Hematologi dalam Kehamilan
Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada volume darah,
volume plasma, dan massa eritrosit. Volume plasma meningkan karena
untuk mengisi ruang intravaskular yang dibentuk oleh plasenta dan
pembuluh darah. Pada masa kehamilan kebutuhan oksigen yang semakin
meningkat, maka massa pada eritrosit bertambah banyak. Sedangkan
pertambahan eritrosit yang lebih kecil dibandingkan dengan volume
plasma, sehingga konsentrasi eritrosit dalam darah menurun sehingga
kadar hemoglobin (Hb) rendah (Bhaskoro, 2017).
6
Peningkatan volume darah terjadi karena adanya peningkatan dari
plasma serta eritrosit. Meskipun peningkatan jumlah plasma lebih banyak
di sikulasi darah ibu hamil dibandingkan dengan volume eritrosit, namun
peningkatan volume eritrosit juga cukup signifikan dengan rata-rata 450
mL. Karena terdapat perubahan yang cukup besar, maka konsentrasi
hemoglobin (Hb) dan hematokrit (HCT) dapat berkurang selama
kehamilan berlangsung. Resikonya yaitu kekentalan darah secara
keseluruhan akan berkurang (Bhaskoro, 2017) Salah satu perubahan yang
terjadi yang dialami oleh ibu hamil yaitu perubahan hematologis yang
memegang peran penting dalam mempersiapkan tubuh ibu hamil pada
pertumbuhan dan perkembangan janin. Beberapa perubahan hematologis
ini yaitu berupa bertambahnya volume darah, terdapat perubahan pada
konsentrasi pada hemoglobin (Hb) dan hematokrit, perubahan koagulagi
serta fungsi imunologis.
a) Volume Darah
Peningkatan volume darah pada ibu hamil mulai terjadi pada
trimester pertama. Peningkatan volume darah ini terjadi karena adanya
peningkatan dari plasma dan eritrosit. Pada masa kehamilan jumlah
plasam akan lebih banyak dibandingkan dengan volume eritrosit,
namun peningkatan eritrosit sendi masih dibilang cukup signiifikan
dengan rata-rata 450 mL (Bhaskoro, 2017). Pada masa kehamilan
volume plasma akan meningkat akan mengisi ruang intravaskular yang
sudah dibentuk oleh plasenta dan pembuluh darahnya. Pada fase ini
massa eritrosit akan bertambah untuk memenuhi kebutuhan oksigen
7
yang semakin meningkat. Namun pertambahan eritrosit yang semakin
kecil dibandingkan volume plasma mengakibatkan konsentrasi eritrosit
dalam darah lebih sedikit dibandingkan volume plasma, sehingga kadar
hemoglobin (Hb) relatif rendah (Bhaskoro, 2017)
Gambar 2.1 Perubahan volume darah dan volume plasma pada
kehamilan. (Bambang W, 2009)
b) Indeks Eritrosit
Pada ibu hamil, penyakit yang serig terjadi yaitu anemia defisiensi
besi (ADB) dan untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dilakukan
pemeriksaan indeks eritrosit pada ibu hamil. Pemeriksaan
laboraturium berfungsi untuk menentukan diagnosis dan langkah
terapi yang akan diterapkan pada ibu hamil. Uji hematologis adalah
salah satu uji yang berguna untuk menyaring kelainan pada tubuh. Uji
hematologi yang sering dilakukan yaitu kadar hemoglobin (Hb),
8
jumlah eritrosit, leukosit, trombosit nilai hematokrit (HCT) dan indeks
eritrosit (Saputro, 2017).
Indeks eritrosit atau Mean Cospuscular Value merupakan nilai rata-
rata yang bisa untuk memberi keterangan banyaknya eritrosit dan
untuk menentukan banyaknya hemoglobin per-eritrosit. Pemeriksaan
indeks eritrosit ini berfungsi untuk mendiagnosis penyakit anemia
khususnya pada ibu hamil dan menentukan jenis anemia berdasarkan
morfologinya (Gandasoebrata, 2013).
Indeks eritrosit merupakan pernyaan ukuran dan kandungan
hemoglobin dalam eritrosit. Pemeriksaan eritrosit menunjukkan
informasi mengenai MCV (Mean Corpuscular Volume), MCH (Mean
Corpuscular Hemoglobin) dan MCHC (Mean Corpuscular
Hemoglobin Concentration). Indeks eritrosit sudah digunakan secara
luas dalam menentukan anemia serta untuk mencari penyebab dari
anemia itu sendiri (Yunis, 2018).
Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu :
1 MCV atau VER
MCV (Mean Cospurcular Volume) atau VER (Volume Eritrosit
Rata-rata) merupakan volume rata-rata sel darah merah. Nilai normal
pada MCV yaitu 82-92fl dan satuannya adalah femtoliter (fL)
Rumus perhitungannya :
Nilai Hematokrit ( Vol %)
MCV = x10
Jumlah Eritrosit ( jt/μL)
9
Nilai MCV yang rendah menunjukkan ukuran sel darah merah
(eritrosit) yang kecil atau mikrositik, terdapat pada anemia
kekurangan zat besi (Fe), thalassemia, keracunan timah. Sedangkan
nilai MCV yang tinggi menunjukkan ukuran sel darah merah yang
besar atau makrositik, terdapat pada anemia megaloblastik akibat
kekurangan vitamin B12 atau asam folat (Gandasoebrata R, 2011).
2 MCH atau HER
MCH ( Mean Corpuscular Hemoglobin ) atau HER (Hemoglobin
Eritrosit Rata-rata) merupakan jumlah rata-rata hemoglobin per-
eritrosit dengan satuan pikogram (pg). Rumus perhitungannya :
Nilai Hemoglobin (gr%)
MCH = x 10
Jumlah Eritrosit (jt/μL)
Nilai normalnya yaitu 27-31 pikogram. Penurunan MCH terjadi
pada pasien anemia mikrositik dan anemia hipokromik, sedangkan
peningkatan MCH terjadi pada pasien anemia yang mengalami
kekurangan zat besi (Fe) (Gandasoebrata R, 2013).
3 MCHC atau KHER
MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau
KHER (Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata) merupakan nilai
untuk mengukur rata-rata hemoglobin dalam eritrosit dan dinyatakan
dalam satuan gram per desiliter (g/dL). Rumus perhitungannya :
10
Nilai Hemoglobin (gr%)
MCHC = x 10
Jumlah Hematokrit (Vol %)
Nilai normal MCHC atau KHER yaitu 30 – 35 g/dL. Penurunan
MCHC terjadi pada pasien anemia mikrositik dan anemia hipokromik
sedangkan pada peningkatan MCHC terjadi pada pasien anemia
kekurangan zat besi (Fe) (Gandasoebrata R, 2013).
c) Hemoglobin (Hb)
Darah tersusun dari dua komponen, yaitu komponen padat dan
komponen cair. Komponen padat tersusus dari sel-sel darah merah,
sedangkan komponen cair tersusun dari plasma darah. Komponen
padat terdiri dari eritrosit, trombosit, dan leukosit. Eritrosit memiliki
peran penting dalam tubuh manusia yaitu sebagai transportasi O2 dan
CO2antara jaringan dan paru-paru. Hemoglobin merupakan protein
dari eritrosit yang terdapat dalam sel darah merah yang mengandung
zat besi yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke
semua sel jaringan tubuh (Gunadi dkk, 2016). Hemoglobin merupakan
pigmen yang membuat sel darah berwarna merah, sehingga darah
manusia berwarna merah. Hemoglobin berfungsi sebagai media
transport oksigen dan paru-paru kejaringan tubuh. Selain itu
hemoglobin berfungsi untuk membawa karbondioksida hasil
metabolisme dari jaringan tubuh ke paru-paru yang kemudian
dikeluarkan melalui bernafas (Riswanto, 2013).
11
Hemoglobin memiliki dua bagian yaitu golongan globin (suatu
protein yang terbentuk dari rantai polipeptida yang berlipat - lipat)
sedangkan golongan heme (suatu gugus non protein yang berjumpah
empat dan mengandung besi).
Gambar 2.2 struktur hemoglobin (Hb) (Masheri, 2013)
Menurut WHO nilai normal Hemoglobin yaitu :
Anak – anak umur0 – 6 tahun : 11 g/dL
Anak – anak umur 6 – 14 tahun : 12 g/dL
Dewasa (laki-laki) : 13 g/dL
Dewasa (perempuan) : 12 g/dL
Dewasa (ibu hamil) : 11 g/dL
d) Hematokrit (Hct)
Pemeriksaan hematokrit yaitu cara untuk mengetahui volume
eritrosit dalam 100 mL darah yang dinyatakan dalam persen (%).
Pemeriksaan ini sering dilakukan karena untuk menentukan jumlah sel
darah merah yang terlalu tinggi, terlalu rendah atau normal.
Pemeriksaan hematokrit ini berfungsi untuk menentukan
12
perbandingan antara sel darah merah dan komponen darah lainnya.
Nilai hematokrit ini berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya anemia
serta digunakan juga untuk menghitung indeks eritrosit
(Gandasoebrata, 2013).
Gambar 2.3 Pemeriksaan Hematokrit (Nugraha, 2015)
Nilai normal Hematokrit yaitu :
Bayi baru lahir : 44 - 72 %
Anak usia 1-3 tahun : 35 - 43 %
Anak usia 4-5 tahun : 31 - 43 %
Anak usia 6-10 tahun : 33 - 45 %
Dewasa (pria) : 40 - 48 %
Dewasa (wanita) : 37 - 43 % (Riswanto, 2013).
Faktor faktor yang dapat mempengaruhi nilai hematokrit :
Nilai hematokrit rendah karena terjadi hemodilusi
13
Pemasangan tali tourniquet yang terlalu lama berpotensi
menyebabkan hemokonsentrasi, yang menyebabkan nilai
hematokrit meningkat.
Pada saat pengambilan darah kapiler tusukan kurang dalam
sehingga harus diperas peras keluar, terjadinya bekuan dalam
tetes darah karena lambat dalam bekerja (Riswanto, 2013)
2.2 Tinjauan Umum Anemia
2.2.1 Definisi Anemia
Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin pada
ibu kurang dari 12 g/dL. Sedangkan anemia pada kehamilan merupakan
suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dibawah 11 g/dL pada
trimester I dan III sedangkan pada trimester II <10,5 g/dL. Anemia pada
kehamilan umumnya disebabkan karena kekurangan zat besi, namun
pengobatannya relatif mudah dan murah. Anemia secara fungsional
adalah sel darah merah tidak mampu mengangkut oksigen ke jaringan
perifer. Penentuan anemia tidak dapat dinilai melalui tiga konsentrasi,
yaitu hemoglobin (Hb) dengan satian (g/dL), hematokrit (Hct) dengan
satuan persen atau desimal,dan konsentrasi eritrosit dengan satuan
(106/µL) (Ulfa, 2014).
Anemia lebih dikenal dengan kondisi penyakit kurang darah.
Penyakit ini dialami dari siklus balita hingga lanjut usia. Anemia
didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana rendahnya konsentrasi
hemoglobin (Hb) atau hematokrit (Hct) berdasarkan nilai ambang batas
yang disebabkan oleh sel darah merah (eritrosit) yang rendah dan
14
hemoglobin (Hb), meningkatnya kerusakan eritrosit (hemolisis) serta
banyak kehilangan darah (Citrakesumasari, 2012).
Diketahui penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut :
1) Kurang gizi / malnutrisi
2) Kurang zat besi
3) Malabsorbsi
4) Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid, dan
lain lain
5) Penyakit kronik seperti TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain
lain.
2.2.2 Gejala Anemia Pada Ibu Hamil
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat
lelah ,sering pusing,mata berkunang- kunang,malaise, lidah luka, nafsu
makan turun (anoreksia),konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia
parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
Klasifikasi Anemia dalam kehamilan sebagai berikut :
1) Anemia defisiensi besi
Merupakan anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah.Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil,tidak
hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
a. Pengobatan oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu
fero sulfat, fero glukonat atau Na-ferobisirat. Pemberian preparat
60mg/hari dapat menaikkan kadar Hb sebanyak 1 gr%/bulan. Saat
15
ini program nasional menganjurkan kombinasi 60mg besi dan 50
nanogram asam folat untuk profilaksis anemia.
b. Pengobatan melalui suntikan baru diperlukan apabila penderita
tidak tahan akan zat besi per oral,dan adanya gangguan penyerapan,
untuk penyakit saluran pencernaan atau masa kehamilannya tua.
Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan
dengan anamnesa.Hasilanamnesa didapatkan keluhan cepat lelah,
sering pusing,mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah
lebih hebat pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan
Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sachli,dilakukan
minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III.
Hasilpemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut :
1 Hb 11 gr% : Tidak anemia
2 Hb 9 - 10 gr% : Anemia ringan
3 Hb 7 – 8 gr% : Anemia sedang
4 Hb < 7 gr% : Anemia berat
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati
800 mg.Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin
dan plasenta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan masa
hemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan diekskresikan
lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan
menghasilkan sekitar 8- 10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan
2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20-25 mg zat besi perhari. Selama
kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan
16
zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan
untuk wanita hamil.
2) Anemia Megaloblastik
Anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folat, jarang
sekali karena kekurangan vitamin B 12.Pengobatannya:
a. Asam folik : 15 – 30 mg/hari
b. Vitamin B12 : 3 x 1 tablet/hari
c. Sulfasferosus : 3 x 1 tablet/hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan peroral hasilnya lamban sehingga
dapat diberikan tranfusi darah.
3) Anemia Hipoplastik
Anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang untuk
membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan
pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan fungsi
ekternal dan pemeriksaan retikulosit.
4) Anemia Hemolitik
Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia
dengan kelainan gambaran darah, kelemahan, serta gejala komplikasi bila
terjadi kelainan pada organ vital. Pengobatannya tergantung pada jenis
anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka
infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun
pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Sehingga
tranfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.
18
BAB III
METODE
3.1 Strategi Pencarian Literatur
3.1.1 Kerangka Kerja (FrameWork)
Kerangka kerja yang terdiri dari Population/problem, Intervention,
Comparation, Outcome, andStudy design (PICOS) merupakan kerangka yang
digunakan dalam praktik yang berbasis bukti untuk menjawab pertanyaan
yang berhubungan dengan perawatan klinis atau kesehatan. Kerangka kerja
PICOS juga dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pencarian
literature (Irwan, 2019). Berikut strategi yang digunakan untuk mencari
jurnal atau artikel menggunakan kerangka kerja PICOS :
a. Population/problem merupakan populasi atau masalah yang akan di
analisis
b. Intervention merupakan pemaparan dan tindakan penatalaksanaan
terhadap kasus perorangan atau masyarakat
c. Comparation merupakan penatalaksanaan yang digunakan sebagai
pembanding
d. Outcome merupakan hasil yang diperoleh dari penelitian
e. Study design merupakan desain penelitian yang digunakan oleh jurnal
yang akan di telaah atau di review
3.1.2 Kata Kunci
Kata kunci adalah sebuah kata yang mempunyai posisi penting dalam
sebuah kalimat atau sebuah paragraf, sehingga dapat digunakan sebagai kata
19
untuk menerangkan suatu bacaan atau informasi (Notoatmodjo, 2010).
Adapun kata kunci yang digunakan dalam percarian literatur atau jurnal kali
ini adalah indeks eritrosit dan ibu hamil.
3.1.3 Database atau Search Engine
Menurut Gordon C. Everest dalam Putra (2015),database adalah
kumpulan data yang mekanis, terdefinisi, terbagi secara formal dan dikontrol
secara pusat pada suatu organisasi. Pada penelitian ini data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan
tetapi diperoleh dari hasil penelitian – penelitian terdahulu. Pencarian
literature atau jurnal menggunakan 2 database yaitu Google Scholar dan
PUBMED.
3.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Tabel 3.1 Kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dengan format PICOS
Kriteria Inklusi Eksklusi
Population/problem Jurnal nasional dan
internasional yang berhubungan dengan topik
penelitian yaitu indeks
eritrosit pada ibu hamil TM I
-
Intervention Faktor pemberian tablet
Fe dan pemenuhan
vitamin -
Comparation Ada faktor pembanding -
Outcome Adanya pengaruh nilai
indeks eritrosit pada ibu
hamil
-
Study design deskriptif, cross sectional, dan eksperimental
Literature rewiew
Tahun terbit Jurnal atau artikel yang
terbit setelah tahun 2015
Duplikasi jurnal yang
terbit sebelum tahun 2015
Bahasa Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
-
20
3.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
3.3.1 Hasil Pencarian dan Seleksi Studi
Berdasarkan hasil pencarian literature melalui aplikasi Science Direc
dan google scholar yang menggunakan kata kunci“erythrocyte index” AND
“trimester I pregnant women”. Peneliti mendapatkan 25 jurnal menggunakan
kata kunci tersebut. Jurnal yang telah diperoleh tersebut kemudian disaring
sesuai dengan tahun yang terbit sebelum 2015 sebanyak 17 jurnal, sehingga
didapatkan jurnal sejumlah 5 yang memenuhi syarat kriteria inklusi sebagai
berikut :
Gambar 3.1 Diagram alur review jurnal
3.3.2 Daftar jurnal atau artikel dalam pencarian
Literature review ini menggunakan metode survey deskriptif dengan
cara menelaah hasil penelitian terdahulu guna menjawab tujuan. Jurnal yang
Pencarian jurnal atau artikel dengan kata kunci melalui database PUB MED dan Google Scholar(n = 25)
Seleksi jurnal 5 tahun terakhir dan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris
(n = 17)
Seleksi judul dan duplikat (n = 13)
Kriteria eksklusi tidak
sesuai karena tujuan penelitian tidak sesuai
n = 3
Jurnal terakhir yang sudah dianalisa dan sesuai dengan
rumusan masalah dan tujuan (n = 5)
Identifikasi Abstrak (n = 8)
21
sudah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dikumpulkan dan
dibuat table sesuai dengan table berikut :
Tabel 3.2 Daftar jurnal atau artikel hasil pencarian gambaran jumlah
indeks eritrosit pada ibu hamil
No Author Tahun Volume
angka Judul
Metode
(Desain,sa
mpel,
variable,
instrumen
analisis)
Hasilpenelitian Database
1. Cut
Juliana, Nurjazali,
Suhartono
2017 Vol. 3
NO 3
Hubungan
kadar timbal
dalam
darah dengan
jumlah
eritrosit,
MCV, dan MCH
pada ibu
hamil daerah
pantai
D :cross-
sectional S :49
ibuhamil
V : indeks
eritrosit
(MCV,
MCH, MCHC)
I :hemato
logy analyzer
Hasil pemeriksaan
eritrosit, MCV, dan MCH sebagian besar
masih dalam keadaan
normal, yaitu jumlah eritrosit kategori tidak
rendah yaitu sebesar
63,3%, begitupun
dengan MCV yaitu kategori normositik
77,6%, demikian
dengan MCH yang kategori normokromik
yaitu 53,1%
scholar
2. Lilies
Hidayah, Sri
Sayekti,
Iva Milia Hani
2020 Vol 7
No. 1
Pemeriksa
an indeks eritrosit
pada ibu
hamil dengan
anemia
(Studi
PukesmasCukir
Jombang)
D :deskri
ptif S :9 ibu
hamil
V :indekseritrosit
(MCV,
MCH,
MCHC) I :hemato
logy
analizer
Penelitian didapatkan
indeks eritrosit normositik
normokrom 77,8%
dan eritrosit mikrositik hipokrom
22,2%.
scholar
3. Luh
Marina
Wirahartari,
SiannyH
erawati,
I Nyoman
Wande
2019 Vol 8
No. 5
Gambaran
indeks
eritrosit anemia
pada ibu
hamil di
RSUP Sanglah
Denpasar
D :deskri
ptif-
restropektif
S :94
ibuhamil
V :indekseritrosit
(MCV,
Berdasarkan indeks
eritrosit, pasien
terbanyak mengalami anemia hipokromik
mikrositer (51,06%;
n=32), lainnya
mengalami anemia hipokromik
normositer (13,84%;
scholer
22
tahun
2016
MCH,
MCHC)
I : data sekunder
n=13), anemia
normokromik
normositer (34,04%; n=32), dan anemia
makrositer (1,06%;
n=1)
4. Saad
Bakrim,
Youssef
Motiaa, Ali
Ouarour,
Masquerade
Aziarab
2018 Vol 29:
205
Hematolo
gical
parameter
s of the blood
count in a
healthy populatio
n of
pregnant
women in the
Northwest
of Maroko ( Tetouan-
M’diq-
Fnideqprovince)
D :deskri
ptif
S :3898
ibuhamil V :indeks
eritrosit
(MCV, MCH,
MCHC)I
:hematol
ogy analyzer
Perbedaan yang
signifikan dan
kelompok control
dicatat (p<0,05) untuk semua
parameter
hematologi.
Pubmed
5. Bety
Kumala
Sari, Retno
Sasongk
owati, Anita
Dwi
Anggrai
ni
2019 Vol 8
NO.1
Isidensi
anemia
pada ibu hamil di
PUKESM
AS Bangilan
Kabupate
n Tuban
D :deskri
ptif
S :30 ibuhamil
V :indeks
eritrosit (MCV,
MCH,
MCHC)
I :Hematology
analyzer
Hasil penelitian yang
didapatkan
klasifikasi anemia berdasarkan
morfologi eritrosit
pada ibu hamil yang mengalami anemia
hipokrom mikrositik
terdapat sebanyak
empat orang (13,33%) sedangkan
anemia normokrom
normositik terdapat sebanyak 26 orang
(86,67%).
scholar
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian studi literatur setelah menelaah jurnal yang
berkaitan dengan judul yakni gambaran indeks eritrosit pada ibu hamil trimester I
dalam kurun waktu 2017-2020, data disajikan dalam bentuk tabel yang memuat
rangkuman dari beberapa jurnal sebagai berikut :
Tabel 4.1 Karakteristik umum dalam penyelesaian studi (n = 5)
No Kategori N %
A. Tahun Publikasi
1 2017 1 20
2 2018 1 20
3 2019 2 40
4 2020 1 20
Total 5 100
B. Desain Penelitian
1. Cross Sectional 1 20
2. Deskriptif 3 60
3. Eksperimental 1 20
Total 5 100
Tabel 4.2 Nilai indeks eritrosit pada ibu hamil berdasarkan morfologi anemia
NO AUTHOR HASIL
1 Lilies Hidayah, Sri Sayekti,
Iva Milia Hani (2020)
Berdasarkan jurnal ini didapatkan hasil nilai indeks
eritrosit 77,8% dalam kondisi normal (Normositik
Normokrom) dan 22,2% dalam kondisi abnormal
2. Luh Marina Wirahartar,
Sianny Herawati, I
Nyoman Wande (2019)
Berdasarkan jurnal didapatkan hasil nilai indeks
eritrosit 51,06% dalam keadaan anemia hipokromik
mikrositer, 13,83% alam keadaan anemia hipokromik
normositer, 34,04% dalam keadaan anemia normokromik normositer, dan 1,06% dalam keadaan
anemia makrositer
3. Bety Kumala Sari, Retno Sasongkowati, Anita Dwi
Anggraini (2019)
Data penelitian yang didapatkan klasifikasi anemia berdasarkan morfologi eritrosit pada ibu hamil yaitu
yang mengalami anemia hipokrom mikrositik (13,33%)
sedangkan anemia normokrom normositik (86,67%)
4. Cut Juliana, Nurjazuli, Suhartono (2017)
Data penelitian yang didapatkan nilai MCV dalam kategori mikrositik sedangkan nilai MCH dalam
kategori hipokromik
25
Lilies Hidayah et al.(2020) menunjukkan bahwa seluruh responden
penelitian mempunyai usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 9 responden atau sebesar
100%. Pada jurnal/literatur juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden
penelitian jarang mengkonsumsi tablet Fe yaitu sebanyak 5 responden atau
sebesar 55,6% dan hampir setengahnya rutin mengkonsumsi tablet Fe yaitu
sebanyak 4 responden atau sebesar 44,4%. Hasil pada penelitian ini menunjukkan
bahwa hampir seluruh responden penelitian memiliki indeks eritrosit normositik
normokrom yaitu sebesai 77,8%.
Luh Marina Wirahartar et al.(2019) menunjukkan bahwa responden ibu
hamil yang mengalami anemia terbanyak yaitu berusia 25-35 tahun (56,4%). Pada
jurnal/literatur ini pasien paling banyak mengalami anemia hipokromik mikrositer
yaitu 51,06% (n=48), diikuti oleh anemia hipokromik normositer 13,83%, anemia
normokromik normositer 34,04%, dan anemia makrositer 1,06%.
Bety Kumala Sarietal.(2019) menunjukkan nilai rata-rata kadar MCV pada
30 sampel yang diperiksa adalah 78,08 fL dengan kadar MCV maksimum sebesar
86,40 fL dan kadar MCV minimum sebesar 55,40 fL. Nilai rata-rata MCV
tersebut di bawah nilai normal. Nilai standar deviasi dari MCV adalah sebesar
6,66. Nilai rata-rata kadar MCH adalah 25,88 pg dengan kadar maksimum sebesar
29,70pg dan kadar minimum sebesar 16,10 pg. Nilai rata-rata MCH tersebut di
bawah nilai normal. Nilai standar deviasi dari MCH adalah sebesar 2,99. Nilai
rata-rata kadar MCHC pada 30 sampel yang diperiksa adalah 33,04% dengan
kadar MCHC maksimum sebesar 34,90% dan kadar MCHC minimum sebesar
29,10%. Nilai rata-rata MCHC tersebut berada pada nilai normal. Nilai standar
deviasi dari MCHC adalah 1,34.
26
Cut Juliana et al.,(2017)pemeriksaan jumlah eritrosit didapatkan reratanya
adalah 4,43 x 106μL; rerata MCV 83,06 fL; dan MCH rerata 27,47 pg. Hasil
pemeriksaan eritrosit, MCV, dan MCH sebagian besar masih dalam keadaan
normal, yaitu jumlah eritrosit kategori tidak rendah sebesar 63,3% ; begitupun
dengan MCV yang kategori normositik yaitu 77,6%; demikian dengan MCH yang
kategori normokromik yaitu 53,1%.
Tabel 4.3 Hemoglobin dan indeks eritrosit pada ibu hamil berdasarkan parameter
hematologi
No Author Indeks Eritrosit (MCHC) Keterangan
1. Saad Bakrim,
YoussefMotiaa, Ali
Quarour,
MasqueradeAzlarab
34,13 ± 1,43 g/dL (31,3-36,6
g/dL) Trimester I
34,01 ± 1,47 g/dL (31,2-36,6
g/dL) Trimester II
33,82 ± 1,45 g/dL (30,8-
36,2g/dL) Timester II
Saad Bakrim et al. (2018)melaporkan nilai indeks eritrosit sesuai dengan
trimester kehamilan didapatkan hasil seperti tabel 4.3. Studi ini menunjukkan
variasi dari parameter eritrosit sesuai dengan trimester kehamilan. Perbedaan
signifikan dalam nilai RBC, HGB, HCT, MCV, MCH, MCHC menurut trimester
dicatat (p < 0,001). Dari data di atas didapatkan nilai rata-rata MCHC adalah
34,13 ± 1,43 g/dL (31,3 – 36,6 g/dL), 34,01 ±1,47 g/dL (31,2 – 36,6 g/dL), dan
33,82 ± 1,45 g/dL (30,8 – 36,2 g/dL) dalam masing-masing 1st, 2nd dan 3rd
trimester kehamilan.
4.2 Pembahasan
Indeks eritrosit atau Mean Corpuscular Value adalah suatu nilai rata-rata
yang bisa memberi keterangan nilai rata-rata eritrosit dan banyaknya hemoglobin
27
per-eritrosit. Pemeriksaan indeks eritrosit digunakan sebagai pemeriksaan penentu
untuk mendiagnosis anemia dan mengetahui anemia berdasarkan morfologinya
(Gandasoebrata R, 2013). Anemia pada ibu hamil merupakan masalah yang sering
terjadi yang dapat berpengaruh terhadap keselamatan ibu dan janin. Hal tersebut
dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu kurangnya asupan zat besi (Fe), vitamin,
dan asam folat. Sehingga faktor-faktor tersebut dapat menghambat proses
eritropoesis (pembentukan sel darah merah) pada sumsum tulang belakang
(Manuaba, 2012).
Hasil penelitian yang didapatkan klasifikasi anemia berdasarkan morfologi
eritrosit pada ibu hamil yang mengalami anemia hipokrom mikrositik terdapat
sebanyak empat orang (13,33%) sedangkan anemia normokrom normositik
terdapat sebanyak 26 orang (86,67%) (Bety Kumala Sarietal.,2019). Hasil
penelitian pasien paling banyak mengalami anemia hipokromik mikrositik yaitu
51,06% (n=46), anemia hipokromik normositik 13,83%, anemia normokromik
normositik 34,04% dan anemia makrositik 1,06% (Luh Marina Wirahartar et al.
2019). Hasil penelitian hampir seluruh responden penelitian memiliki indeks
eritrosit normositik normokrom yaitu sebanyak 7 responden atau sebesar 77,88%
(Lilies Hidayah et al, 2020). Hasil penelitian oleh Cut Juliana et al.(2017)
menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan eritrosit, MCV, dan MCH sebagian besar
masih dalam keadaan normal, yaitu jumlah eritrosit kategori tidak rendah yaitu
sebesar 63,3%, begitupun dengan MCV yaitu kategori normositik 77,6%,
demikian dengan MCH yang kategori normokromik yaitu 53,1%. Dan hasil
penelitian eksperimen Saad Bakrim et al. (2018) didapatkan nilai MCV 85,82 fL
(75,1-94,7 fL) untuk wanita tidak hamil dan 85,28 fL (74-96 fL) untuk wanita
28
hamil, sedangkan nilai MCHC yaitu 33,69 g/dL (31,2-36 g/dL) untuk wanita tidak
hamil dan 34,02 g/dL (31,2-36,5 g/dL).
Dengan demikian, penelitian yang dilakukan oleh Cut Juliana 2017,
Kumalasari (2019), Wirahartari (2019), dan Hidayah (2020) didapatkan hasil
anemia pada ibu hamil paling banyak yaitu anemia hipokromik mikrositik.
Anemia ini merupakan anemia yang disebabkan karena kurangnya asupan besi.
Ketiga indeks eritrosit (MCV, MCH, dan MCHC) berkurang dan sediaan apus
darah menunjukkan eritrosit yang kecil (mikrositik) dan pucat (hipokrom).
Anemia pada kehamilan umumnya disebabkan karena kekurangan zat besi,
namun pengobatannya relatif mudah dan murah. Anemia secara fungsional adalah
sel darah merah tidak mampu mengangkut oksigen ke jaringan perifer. Penentuan
anemia tidak dapat dinilai melalui tiga konsentrasi, yaitu hemoglobin (Hb) dengan
satian (g/dL), hematokrit (Hct) dengan satuan persen atau desimal, dan
konsentrasi eritrosit dengan satuan (106/µL) (Ulfa, 2014).
Pada masa kehamilan volume darah bertambah banyak untuk mendukung
perubahan dalam tubuh dan membantu bayi agar mendapat pasokan darah yang
cukup serta membentuk sel-sel darah pada janin. Asupan zat besi dapat diperoleh
dari berbagai sumber makanan contohnya daging yang berwarna merah, bayam,
kangkukng, kacang-kacangan dan sebagainya. Penambahan zat besi sangatlah
berguna untuk meningkatkan kesehatan janin dan ibu, mencegah perdarahan,
meningkatkan penambahan berat badan lahir bayi dan mencegah gangguan
pertumbuhan bayi (Kemenkes, 2018).
Kebutuhan Fe pada ibu hamil sangat meningkat karena saat kehamilan
terjadi peningkatan volume darah dan volume plasma. Hal ini yang
29
mengakibatkan hemodilusi atau pengenceran sel darah dan penurunan kadar
hemoglobin. Jumlah zat besi yang diabsorbsi dari makanan dan cadangan
makanan dalam tubuh biasanya tidak mencukupi kebutuhan ibu selama kehamilan
sehingga diperlukan penambahan asupan zat besi melalui suplementasi Fe untuk
mengembalikan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Kebutuhan kandungan zat besi
(Fe) pada ibu hamil adalan sekitar 800 mg. adapun kebutuhan tersebut terdiri atas
300 mg yang dibutuhkan untuk janin dan 500 mg untuk menambah masa
hemoglobin maternal (Kemenkes, 2018). Oleh sebab itu, apabila asupan makanan
pada ibu hamil tidak mencukupi dan juga tidak dilakukan penambahan
suplementasi zat besi, maka bisa terjadi anemia defisiensi besi. Sehingga ibu
hamil sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung
zat besi serta ditambah suplemen zat besi agar keadaan ibu sehat dan tidak
menghambat pertumbuhan bayi.
Berdasarkan jurnal tersebut,terdapat beberapa batasan kurangnya
penelitian, baik pada responden dan pengelompokan pada trimester kehamilan.
Dengan demikian penelitian ini dapat menunjukkan klasifikasi anemia
berdasarkan morfologinya dari indeks eritrosit pada ibu hamil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan sumber jurnal/literatur yang
digunakan dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian ini
sebanyak lima jurnal dalam kurun waktu empat tahun terakhir (2017-2020).
Dapat disimpulkan bahwa gambaran kadar/nilai indeks ritrosit pada ibu hamil
di kategorikan dalam anemia hipokromik mikrositik.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Masyarakat
Dengan adanya literature review ini diharapkan masyarakat dapat
mengembangkan wawasan dan pengetahuan tentang anemia pada saat hamil
dan lebih memperhatikan asupan gizi dan vitamin.
5.2.2 Bagi Pereview Selanjutnya
Diharapkan dengan adanya literature review ini dapat menjadi
informasi bagi penelitian selanjutnya dan dapat dikembangkan menjadi jenis
penelitian analitik tentang gambaran indeks eritrosit pada ibu hamil dengan
parameter hematologi yang lebih lengkap.
32
DAFTAR PUSTAKA
Bambang W. 2009. Perubahan Sistem
Hematologi.https://reproduksiumj.blogspot.com/2009/08/perubahan-
hematologi.html. (diakses pada Mei 2020)
Bakrim, Saad etall. 2018. Hematological Parameter sof the Blood Count in a
Healthy Population of Pregnant Women in the North west of Morocco
(Tetouan-M’diq-Fnideq provinces). Medical Journal. Vol.29,
no.205 :1937-8688.
Bhaskoro. M. F. A. 2017. Indeks Eritrosit Pada Ibu Hamil Trimester Pertama di
Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok Periode April 2016-
2017. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Laporan
Penelitian.
Citrakesumasari. 2012. Anemia Gizi, Masalah dan Pencegahannya. Yogyakarta.
Kalika.
Evayanti Yulistina. 2015. Hubungan pengetahuan ibu dan suami pda ibu hamil
terhadap keteraturan kunjungan antenatal care (anc) di pukesmaswates
lampung tengah tahun 2014. Jurnal kebidanan vol , no 2, juli 2015
Gandasoebrata R, 2011. Penuntun Laboraturium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta
Gandasoebrata R, 2013. Penuntun Laboraturium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta .
Gunandi Valerie I. R, Mewo Yani M, dan Tiho Murniati, (2016). Gambaran
Kadar Hemoglobin pada Pekerja Bangunan, Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado, Volume 4, Nomor 1.
Hidayah, Lilies, Sri Sayekti, & Iva Milia Hani. 2020. Pemeriksaan Indeks
Eritrosit pada Ibu Hamil dengan Anemia (Studi PUKESMAS Cukir
Jombang). Jurnal Insan Cendekia. Vol. 7, no. 1: 11-17.
Juliana, Cut, Nurjazuli, & Suhartono. 2017. Hubungan Kadar Timbal Dalam
Darah dengan Jumlah Eritrosit, MCV, dan MCH pada Ibu Hamil di
Daerah Pantai. Jurnal Penelitian. Vol. 3, no. 3: 161-168.
Pentingnya Konsumsi Tablet Fe Bagi Ibu Hamil. (2017, 9 Agustus). Kemenkes.go.
Diakses melalui http://promkes.kemenkes.go.id/pentingnya-konsumsi-
tablet-fe-bagi-ibu-
hamil#:~:text=Kebutuhan%20Zat%20Besi%20(Fe)%20di%20Masa%20Ke
hamilan&text=Pada%20makanan%20ibu%20hamil%2C%20tiap,sebanyak
%208%D10%20mg%20Fe.
Manuaba I, 2010.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jaakarta : EGC.
33
Manuaba I, 2012.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC
Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nugraha, Gilang. 2015. Panduan Pemeriksaan Laboraturium Hematologi Dasar.
Jakarta : Trans Info Media.
Nugraha Gilang, 2017. Panduan Pemeriksaan Laboraturiun Hematologi Dasar.
CV. Trans Info Media, Jakarta.
Nurdin, Ismail and Hartati, Sri, 2019. Metodologi Penelitian Sosial. Media
Sahabat Surabaya, Surabaya.
Putri Ulfa Rosliana. 2012. Hubungan Antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil pada
Trimester Ketiga dengan Antropometri Bayi Baru Lahir di RSPAD Gatot
Soebroto DITKESAD. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Laporan Penelitian.
Qolifatus Lailaus, 2019. Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Berpendidikan
Maksimal SMP Studi di Pukesmas Cukir Kabupaten Jombang.
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id. (diakses Maret 2020)
Riskesdes, 2018. Hasil Utama RISKESDES
2018.https://www.kemenkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-
riskesdes-2018.pdf. (diakses 13 Februari 2020)
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia
Saputra. Tito Tri. 2017. Hubungan Indeks Eritrosit dengan Kadar Reticulocyte
Hemoglobin (Ret-He) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Anemia di
Bangsal Hemodialisa RSUD Kabupaten Bekasi. Bandar Lampung. Skripsi.
Sari, Bety Kumala, Rento Sasongkowati, & Anita Dwi Anggraini. 2019. Insiden
Anemia Pada Ibu Hamil di Pukesmas Bangilan Kabupaten Tuban. Jurnal
Penelitian. Vol. 8, no. 1: 683-690.
Subekti T, 2017. BAB II. http://repository.unimus.ac.id. (diakses Marat 2020)
Supriyanto, irwan. (2019). Menggunakan PICO untuk mencari informasi klinis.
https://www.alomedika.com/menggunakan-pico-untuk-pencarian-
informasi-klinis. Diakses 20 Juli 2020.
34
Wirahartari, Luh Marina, Siany Herawati, & I Nyoman Wande. 2019. Gambaran
Indeks Eritrosit pada Ibu Hamil di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2016.
E-Jurnal Medika. Vol. 0, no. 5: ISSN:2597-8012.
Yunis Arma. 2018. Gambaran Indeks Eritrosit pada Penderita Tuberculosis Paru
di RSUD Kota Kendari. Kendari. Karya Tulis Ilmiah.
35
LAMPIRAN 1
Lembar Konsultasi Pembimbing 1
36
LAMPIRAN 2
Lembar Konsultasi Pembimbing 2
37
LAMPIRAN 3
Surat Pernyataan Pengecekan Judul