Karya Tulis Ilmiah
-
Upload
ika-wulandari -
Category
Documents
-
view
11 -
download
1
description
Transcript of Karya Tulis Ilmiah
KARYA TULIS ILMIAH
PERBEDAAN KEMATIAN LARVA AEDES AEGYPTI PADA BERBAGAI JENIS TEMPAT
PERINDUKAN DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PUCUNG
(Pangium edule Reinw)
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan upaya kesehatan tercantum dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan salah satunya dengan pengendalian vektor untuk mengurangi atau melenyapkan gangguan yang ditimbulkan oleh binatang pembawa penyakit seperti serangga (nyamuk malaria atau nyamuk demam berdarah). Penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti merupakan penyakit yang harus diwaspadai
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan kematian larva Aedes aegypti pada berbagai jenis tempat dengan pemberian Ekstrak Daun Pucung ?
BAB IPENDAHULUAN
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya perbedaan kematian larva Aedes aegypti pada berbagai jenis tempat dengan
pemberian Ekstrak Daun Pucung
2. Tujuan Khusus
Diketahuinya perbedaan kematian larva Aedes aegypti pada bejana vas bunga, pot, ban bekas, kaleng bekas dan botol bekas.
D. Manfaat
memanfaatkan daun pucung untuk pengendalian vektor DBD
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Nyamuk Aedes aegypti
a. Taksonomi
b. Morfologi
c. Siklus Hidup (Stadium Telur – Stadium Larva)
2. Cara Mengendaliakan Aedes aegypti
a. Pengendalian cara kimiawi
b. Pengendalian cara Radiasi
c. Pengendalian cara mekanik lingkungan
d. Pengendalian Hayati
3. Insektisida dan Mekanisme Kerja
4. Insektisida Dalam Bak Air
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
B. Kerangka Teori
Faktor Penyebab:1. Genangan Air2. Tempat
Perindukan3. Jenis Tempat
Perindukan
Larva Aedes aegypti
Larva Aedes aegyptiMati
HCN ( Hidrosianid)
Pengendalian dengan bahan hayati : 1. Daun Pucung2. Daun Papaya3. Daun Lidah Mertua, dll
Populasi nyamuk Aedes aegypti menurun
Kasus Demam Berdarah Menurun
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
C. Hipotesis
Ada perbedaan kematian larva Aedes aegypti pada berbagai jenis tempat perindukan dengan Pemberian Ekstrak Daun Pucung (Pangium edule Reinw)
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan rancangan pra-eksperimen Dengan desain one-shot
case study yang hasilnya akan dianalisis secara deskriptif dan analitik. Rancangan
ini memungkinkan mengukur perbedaan setelah perlakuan pada beberapa kelompok
ekperimen, dengan cara membandingkan kelompok-kelompok eksperimen.
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Rancangan penelitian
R. Kelompok Eksperimen (1)
R. Kelompok Eksperimen (2)
R. Kelompok Eksperimen (3)
R. Kelompok Eksperimen (4)
R. Kelompok Eksperimen (5)
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
pada penelitian ini jumlah nyamuk Aedes aegypti adalah 1500 ekor, di daerah Sawahan, Nogotirto, Gamping,
Sleman, Yogyakarta.
2. Sampel
sampel dalam penelitian ini adalah larva Aedes aegypti yang diambil dari populasi pengambilan secara acak
BAB IIIMETODE PENELITIAN
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Bebas
Defenisi Operasional adalah beberapa tempat perindukan larva Aedes aegypti
2. Variabel Terikat
Defenisi Operasional adalah jumlah kematian larva Aedes aegypti pada berbagaijenis tempat perindukan.
3. Variabel Pengganggu
Umur larva, Kualitas air, pH, dll
BAB IIIMETODE PENELITIAN
D. Hubungan Antar Variabel Variabel bebas
Berbagai jenis tempat perindukan yang diberi Ekstrak Daun Pucung
(Pangium edule Reinw)
Variabel terikatKematian larva Aedes aegypti
Variabel PenggangguUmur larvaKarakteristik airpH (Derajat Keasaman)dll
BAB IIIMETODE PENELITIAN
E. Prosedur Kerja
1. Bahan Ekstrak Daun Pucung (Pangium edule Reinw) Air Larva Aedes aegypti instar III
2. Alat Ovitrap Pipet tetes, Labu ukur dan Beker glass Arloji
3. Tahap Persiapan
a. Pembuatan Kontainer Ovitrap
b. Pembuatan Ekstrak Daun Pucung
c. Membuat Larutan Daun Pucung
BAB IIIMETODE PENELITIAN
4. Tahap Pelaksanaan
F. Instrumen Pengumpulan Data
data diperoleh dari pengamatan jumlah larva Aedes aegypti yang mati selama 24 jam
G. Analisis Data
1. Hasil eksperimen ditunjukan dengan grafik kematian Aedes aegypti
2. Data Hasil Eksperimen dianalisa secara analitik parametrik dengan menggunakn uji Anava
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kematian larva Aedes aegypti pada berbagai jenis tempat perindukan yaitu vas bunga, pot tanaman, ban bekas, kaleng bekas, botol bekas yang iberi Ekstrak Daun Pucung (Pangium edule Reinw) pada dosis 3500 ppm. Tahap penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 juni – 17 juni 2009 di Dusun Sawahan, Nogotirto, Gamping, Sleman
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
B. Hasil
Data yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu sebagai berikut :◦ Tabel 1 : Distribusi frekuensi pH air pada setiap bejana
sebelum dan sesudah eksperimen bulan Juni 2009
Pengul
angan
ke-
Sebelum Sesudah
Vas
bun
ga
Pot
tanam
ann
Ban
bekas
Kalen
g
bekas
Botol
bekas
Vas
bunga
Pot
tanam
an
Ban
bekas
Kalen
g
bekas
Botol
bekas
1. 6,4 6,3 6,4 6,5 6,5 6,4 6,3 6,1 6,1 6,5
2. 6,1 6,5 6,1 6,9 6,5 6,9 6,9 7,0 6,9 6,5
3. 6,9 6,9 6,9 6,8 6,9 6,9 6,8 6,9 6,5 6,5
Jumlah 19,4 19,7 19,4 20,2 19,9 20,2 20 19,5 19,5 19,5
Rerata 6,5 6,6 6,5 6,7 6,6 6,7 6,7 6,5 6,5 6,5
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan
Berdasarkan Analisis statistik dari data hasil pengamatan terhadap jumlah kematian larva Aedes aegypti pada berbagai jenis tempat perindukan dengan pemberian Ekstrak Daun Pucung telah membuktikan bahwa ada beda pada setiap jenis bejana dalam menyerap bahan kimia untuk membunuh larva Aedes aegypti
D. Faktor Pendukung
1. mudahnya mendapatkan daun pucung
2. mudahnya mendapatkan izin penelitian dari Kepala Desa Nogotirto dan Kepala Dusun Sawahan.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
E. Faktor Penghambat
1. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengekstrak
2. Banyaknya larva Aedes aegypti dan pemasangan ovitrap yang membutuhkan waktu lama
F. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti tidak meneliti keadaan tanaman
2. Peneliti tidak menggunakan jenis tanaman yang tidak memerlukan tanah
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ada perbedaan kematian larva Aedes aegypti pada berbagai jenis tempat perindukan dengan pemberian Ekstrak DaunPucung, dengan uji anava satu jalan yang diperoleh hasil dengan p-value 0,003.
2. Berdasarkan uji statistik (LSD) pada bejana yang diberi Ekstrak Daun Pucung , yaitu bejana pot tanaman yang
terbuat dari tanah yang mempunyai presentase pling banyak dalam kematian larva Aedes aegypti, yaitu 100%.
3. Berdasarkan grafik, pada bejana yang diberi Ekstrak Daun Pucung mempunyai perbedaan dalam mematikan larva Aedes aegypti
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Masyarakata. Agar memanfaatkan daun Pucung yang ada di dusun Swahan, Nogotirto, b. Karena sebagian besar masyarakat didusun
Sawahan, Nogotirto, memiliki pot tanaman yang terbuat dari tanah, agar meletakkan Ekstrak DaunnPucung pada pot tanaman
2. Bagi Peneliti Lain Agar diteliti lebih lenjut kematian larva Aedes aegypti
pada berbagai jenis tempat perindukan, sampai larva Aedes
TERIMA KASIH