karya tulis ilmiah

13
KARYA TULIS ILMIAH MENJADI PEMUDA ASING DI NEGERI SENDIRI "Peran Pemuda,pendidikan Dalam Pembangunan Bangsa" Oleh: Muhammad Tanzili 0

Transcript of karya tulis ilmiah

Page 1: karya tulis ilmiah

KARYA TULIS ILMIAH

MENJADI PEMUDA ASING DI NEGERI SENDIRI

"Peran Pemuda,pendidikan Dalam Pembangunan Bangsa"

Oleh:

Muhammad Tanzili

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN (IDIA) PRENDUAN

FAKULTAS USHULUDDIN JURUSAN TAFSIR HADITS

TAHUN 2009

0

Page 2: karya tulis ilmiah

PENDAHULUAN

Wahai para pemuda Indonesia!!! Tahukah anda, seburan lumpur lapindo

yang merenggut ratusan jiwa dan merendam jutaan harapan masa depan?

Mendengarkah anda, dentuman gunung-gunung yang memuntahkan lahar dan

menyebabkan ratusan rumah-rumah penduduk tertimbun oleh kesedihan dan

penderitaan yang tiada berujung? Melihatkan anda tingginya ombak dengan

bngisnya menggulung dan menelan ratusan kapal tanpa ampun yang di dalamnya

terjebak ratusan jiwa meninggal tanpa ditemukan jasadnya? Jika kita hendak

berenung sejenak maka akan tanpak bahwa kesemuanya itu adalah ungkapan

dunia yang sudah tidak tahan melihat kezaliman para penguasa juga sebagai

ungkapan rasa ketidak sabaran menanti dan berharap akan muncul seorang

pemuda yang kelak akan memimpin bangsa ini, memimpin dengan kebijaksanaan

bertindak dengan berbajukan keihklasan dan memutuskan suatu perkara

berdasarkan ketaatan dan rasa takut kepada Tuhannya. Selalu menyerukan dan

menuntun manusia juga para generasi bangsa kepada jalan yang lurus seiring

dengan ridho Illahi.

Penulis haturkan rasa terima kasih yang tiada terbilang kepada segenap

panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan mulia ini yang Inysa Allah

mendapatkan balasan dari Allah swt. Amien…dan pada tulisan yang singkat ini

penulis hendak mengajak dan menyeru kepada suluruh pemuda pemudi harapan

bangsa bahwa, saat ini bangsa kita merindukan seorang pemimpin yang dapat

memberikan ketenangan dan kedamain pada sisa-sisa kehidupan mereka. Yaitu

dengan membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang berlandaskan

keimanan yang sejati. Kaerna pengetahuan tanpa keimanan akan menciptakan

kehancuran dan melahirkan mala petaka kehidupan, begitupun keimanan tanpa

pengetahuan akan berujung kesia-sian.

A. Urgensi Pemuda

Dari masa ke masa sosok pemuda selalu menggambarkan karakter agent of

change sekaligus iron stock. Peran pemuda sebagai agent of change telah dicatat

dalam lembaran sejarah Bangsa Indonesia sejak tahun 1928, 1945, 1966, dan

1

Page 3: karya tulis ilmiah

terakhir 1998, yang berusaha merubah wajah Bangsa dan Negara Indonesia

menuju kehidupan masa depan yang lebih baik1.

Pergerakan pemuda pada tahun 1928 dan 1945 mengantarkan pemuda

mengambil peran strategis dalam kepemimpinan Bangsa dan Negara Indonesia.

Angkatan 1928 memimpin perjuangan diplomasi dan gerilya untuk

memerdekakan Bangsa Indonesia. Kemudian angkatan 1945 segera memegang

tampuk kepemimpinan nasional setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Menurut Menkes, pemuda perlu didorong untuk menggerakkan dan

memimpin masyarakat sekitarnya. Pemuda dapat berperan sebagai motivator,

komunikator, penggerak masyarakat, pelopor pembangunan kesehatan

kesejathteran serta pelaksana kegiatan yang bersumber dari masyarakat maupun

yang bersifat keterampilan produktif bagi kaum muda sendiri. Peran-peran ini

perlu dikomunikasikan kepada masyarakat luas. Untuk menjaga kesinambungan

peran dan kontribusi kaum muda dalam pembangunan bangsa kita Indonesia,

maka perlu terus dibina dan dikembangkan secara bersama-sama dengan selalu

mendukung dan memotivasi dalam dunia pendidikan dan pengembangan dirinya

untuk menjadi manusia sempurna, sehingga dapat menjadi pemuda harapan masa

depan orang banyak.

Puncak kebijaksanaan ialah takut kepada Allah. Sebaik-baik yang tertanam

dalam hati adalah keyakinan. Keragu-raguan (dalam beriman) termasuk

kekufuran. Kepemudaan termasuk kelompok kegilaan (radikal). Orang bahagia

adalah yang dapat mengambil pelajaran dari (peristiwa) orang lain, dan orang

yang sengsara ialah yang sengsara sejak dalam kandungan ibunya. Tiap perkara

yang akan datang adalah dekat. (HR. Al-Baihaqi).

Menilik dari hadis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa, seorang

pemuda layaknya seperti pedang. Seprti internet yang menjadi sumber impormasi

dan ilmu pengetahuan, tapi bila salah dalam memanfaatkan dan memilikinya,

maka akan menjadi mala petaka dan menjadi bencana kehacuran moral dan

menjauhkan fitrah sebagai mahluk mulia lagi sempurna.

1. Dinukil dari, Fauziah, "Rasad Harian Seputar Indonesia", Edisi Sore - 23 Februari 2008.

2

Page 4: karya tulis ilmiah

B. Peran Pemuda Dalam Pembangunan Bangsa

Pemuda dan Politik

Baik-buruknya suatu bangsa sangat ditentukan oleh komunitas pemuda.

Karena pemuda memiliki peran sentral dan strategis, tidak berlebihan bila Lipset

(1961) mengatakan bahwa merencanakan masa depan tanpa memperhitungkan

dinamika pemuda adalah kesalahan besar2.

Pemuda adalah tulang punggung suatu bangsa, memiliki semangat tinggi

dan kemauan yang keras. adalah sangat tidak bijaksana bila ada keputusan yang

menyangkut kepentingan bersama Dalam suatu kesempatan Presiden Soeharto

mengatakan, "Wahai pemuda Indonesia, jadilah pelopor dan jangan pengekor".

Apa makna filosofis pernyataan tersebut? Barangkali jawabnya setelah 1996

pemuda Indonesia tidak lagi menunjukkan kemampunan untuk

memperbaharui banyak hal dalam kehidupan kenegaraan kita, terutama upaya

mengubah budaya politik bangsa ke arah yang lebih demokratis dengan mengacu

pada al-qur'an dan hadis.

Ir, Soekarno mengatakan ‘Berikan aku satu pemuda akan kuguncang

Indonesia, dan berikan aku 10 pemuda akan kuguncang dunia’. Sungguh orasi

yang sangat menggetarkan hati, ini adalah suatu panggilan dari hati yang ihlas dan

niat yang tulus semata demi pembanguhan suatu bangsa yang baldatun toyyibatun

wa robbun ghofur. Bukan demi kepentingan dan prioritas diri pribadi serta ingin

mendapatkan pengakuan dan pujian dari manusia. Dr. Aid Al-Qorni pernah

berpesan dalam bukunya la tahzan " Dan, jangan kamu menjadi seperti orang-

orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya'

kepada manusia"(QS. Al-anfal: 47).3

C. Menjadi Pemuda Asing Di Negara Sendiri

Dikatakan dalam sebuah hadist bahwa, "Dari Ibnu Umar radhiallohu

‘anhuma beliau berkata: “Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah

memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti

2 . ibid.

3 . lihat Dr. 'Aid Al-Qarni, "La Tahzan, jangan bersedih". Terj. Samson Rahman. (Jakarka. Qisthi Press: 2004). Hal. 240.

3

Page 5: karya tulis ilmiah

orang asing atau musafir”. Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari

jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari

jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit

dan masa hidupmu sebelum mati” (HR. Bukhori).

Jika manusia mau memahami hadits ini maka di dalamnya terkandung

wasiat penting yang sesuai dengan realita.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Umar berisi nasihat nabi shalallahu

‘alaihi wa sallam kepada beliau. Hadits ini dapat menghidupkan hati karena di

dalamnya terdapat peringatan untuk menjauhkan diri dari tipuan dunia, masa

muda, masa sehat, umur dan sebagainya. Sangat wajar bila mengatakan hal yang

demikian, bahwa kita harus menjadi asing hidup di dunia, hiduplah di dunia ini

seakan-akan engakau akan mati esok. Seorang yang hedak berangkat jauh maka ia

akan menyiapkan segala sesuatunya, agar tidak kehabisan bekal dan tiba pada

tujuan dengan selamat. Coba anda bayangkan, baigaimana jika sikap dan tindakan

tersebut tertanama dalam diri seorang pemuda. Maka jelas ia tidak akan menyia-

nyiakan setiap kesempatan yang ada di depan mata. Tentu masa mudahnya akan

banyak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat. Ia " memiliki tujuan yang

bernar adalah tanda orang yang verdas, sedangkan tanpa arah dan tujuan yang

jelas adalah tanda orang yang dungu"4

Setiap pemuda akan mengambil peran untuk membangun bangsa dengan

menyibukkan pada hal-hal yang bermanfaat. Ia akan terus mengembangkan

dirinya dengan meiliki berbagai macam keahlian dan kreativitas, sehingga tiada

waktu yang terbuang dan terlewati dengan kesia-siaan tanpa paedah.

D. Moral dan Pendidikan

Pengorbanan melahirkan moral dan akhlak terpuji, demikian juga kesedian

berkorban merupakan manisfestasi dari akhlak yang luhur. Perlu dicatat bahwa

kesedian tersebut baru dapat lahir jika terdapat nilai-nilai yang jelas, lagi meresap

di dalam benak dan mengalir dalam jiwa masyarakat5. 4 Mas udik Abdullah, " Meledakkan IESQ Dengan Langkah Taqwa dan Tawakal", (Jakarta. Zikrul

Hakim.2005).hal. 109.

5 Dr. M. Quraish Shihab, "Wawasan Al-Quran:Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat" ,(Badung: Mizan), hal.364

4

Page 6: karya tulis ilmiah

Selain menegakan agama Allah, Misi pengutusan Nabi ke-dunia adalah

untuk penyempurnaan akhlak manusia, "innama bu'istu li utammima makarimal

akhlak". Sebelum mengajarkan ketauhidan atau pengakuan terhadap Tuhan Yang

Esa, terlebih dahulu Nabi membaguskan dan membersikan sifar manusia yang

buruk. Karena dengan hati yang bersi semua nasehat kebaikan akan mudah

diterima yang pada akhirnya menuntut kepada pengaflikasian dalam kehidupan

sehari-hari. Selai menyempurnakan akhlak manusia, beliu juga diutus sebagai

seorang pendidik, innama bu'istu mu'alliman, sesungguhnya aku diutus sebagai

seorang pendidik atau pengasuh.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah

khususnya melalui Depdiknas terus menerus berupaya melakukan berbagai

perubahan dan pembaharuan juga penyempurnaan sistem pendidikan kita. Salah

satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor guru.

Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang didalamnya memuat usaha

pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Michael G.

Fullan yang dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000) mengemukakan

bahwa “educational change depends on what teachers do and think…”. Pendapat

tersebut mengisyaratkan bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan

sangat bergantung pada “what teachers do and think “. atau dengan kata lain

bergantung pada penguasaan kompetensi guru.6

Memulai pada diri sendiri adalah ungkapan yang pantas dicanangkan dan

diperdengarkan kepada segenap rakyat Indonesia. Harapan kita, adalah dengan

adanya system pendidikan, tentukan akan melahirkan para insan yang beradab dan

bermoral. Namun lain kenyataannya. Dengan semakin menjamurnya lembaga

pendidikan di Indonesia, justru tingkah laku anak muda malah semakin menjdi-

jadi. Setiap tinggkah laku dan tindak perbuatannya sangat tidak mencerminkan

sebagai seorang muslim yang mulia. Ini adalah pertannya bersar yang mesti

6 . Oleh : Akhmad Sudrajat, "Kompetensi Guru Dan Peran Kepala Sekolah". Diterbitkan Januari 21, 2008. Manajemen Pendidikan.

5

Page 7: karya tulis ilmiah

dijawab oleh ihkwani muslim. Ada apa dengan pendidikan Indonesia. Kenapa

lembaga pendidikan di Indonesia tidak mampu menciptakan para kader yang

berakhlakkan al-qur'an? Sehingga dapat menciptakan bangsa yang adil dan

makmur seta aman lagi sentosa, juga akan tercipta hubungan yang harmonid dan

sakap saling pengertian. Yang kecil menghormati yang tua, dan yang tua

menyangi yang lebih muda.

Lagi-lagi kebobrokan akhlak bangsa Indonesia, karena contoh perilaku

yang berikan sangat tidak pantas untuk diperlihatkan kepada para anak didik.

Tidak sedikit orang yang pandai menasehati dan mengjaka kita kepada kebaikan

jurtru tidak pantas untuk ditiru dan diikuti.

Raka Joni sebagaimana dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000)

mengemukakan tiga jenis kompetensi guru, diantaranya yaitu :

1. Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut

diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang

pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, ing madya

mangun karsa, tut wuri handayani.

Kesimpulan

Pembenahan, penyempurnaan, dan pembaharuan adalah kunci

pembangunan moral sekaligus pemulihan moralitas pemuda. Kenapa pemuda?

Karena di punggung para pemudalah letak moral dan kebangkitan suatu bangsa.

6

Page 8: karya tulis ilmiah

Akhirnya kita harus kembalikan materi pembelajaran kepada peringantan

yang dicanagkan oleh al-qur'an, bahwa ia adalah kitab petunjuk kepada jalan yang

lurus. Nabi Muhammad yang diutus sebagai mu'alliman/pendidik, dikatakan

bahwa akhlak beliau adalah al-qur'an. hampir seluruh unsur kependidikan, dimulai

dari tujuan, objek dan subjek, materi, dan system serta metode pendidikan.

Dengan demikian kita dapat berkata bahwa al-qur'an secara keseluruhan dijadikan

materi pembelajaran.

Banyak aspek pendidikan yang perlu mendapatkan perhatian. Diataranya:

aspek pendidikan akal, karena ia dapat mengarahkan pandangan kepada fenomena

alam pada hakikatnya bermaksud mengasah akal manusia untuk memikirkannya

agar sampai kepada kesimpulan tentang wujud penciptaan dirinya. Sehingga akan

akan memicu juga berusaha terus untuk menjadi yang terbaik dalam membangun

bangsa. lalu aspek keruhanian, dengan kesucian ruh dapat mengantarkan manusia

kepada merasakan lezatnya cinta dan perngorbanan serta menikmati kehidupan.

Kemudain aspek akhlak, karena ia tidak dapat lahir tanpa pengorbanan. Dan yang

terakhir adalah aspek jasmaniah, karena dengan mata yang sehat manusia mampu

melihat sasarannya dengan baik dan jitu, ia akan mengambil yang bermanfaat dan

membuang jauh-jauh kesia-siaan.

Kita yakin bila yang demikian ini mendapatkan perhatian husuh dari para

pendidik bangsa maka, kita tidak akan menunggu lama mendapati bangsa yang

dipadati oleh orang-orang yang berhati suci lagi bijaksana. Sehingga tercipta

kehidupan yang harmonis lagi damai dan sentosa.

Ke manakah perginya kejayaan umat Muhammad. Dalam kekayaan, kebijaksanaan dan ilmu?

Ke mana perginya kemauan yang dahsyat. Yang tak kenal batas tanah atau lautan biru?

Ke manakah perginya kekuatan itu Dan kemana perginya lengan-lengan yang kukuh kuat itu?

Daftar pustaka

Sudrajat, Akhmad "Kompetensi Guru Dan Peran Kepala Sekolah". Diterbitkan Januari 21,

2008. Manajemen Pendidikan

7

Page 9: karya tulis ilmiah

Shihab, Quraish Wawasan Al-Quran:Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat

,Badung: Mizan

Abdullah, Mas udik , Meledakkan IESQ Dengan Langkah Taqwa dan Tawakal. Jakarta:

Zikrul Hakim.2005.

Al-Qarni, 'Aid. La Tahzan, Jangan Bersedih. Terj. Samson Rahman. Jakarka: Qisthi Press.

2004.

8