Karya Tulis Ilmia1

35
KARYA TULIS ILMIAH JUDUL UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE) ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN MEDIA KAPAS DAN BENANG WOL Disusun Untuk Memenuhi Seleksi Guru Berprestasi

Transcript of Karya Tulis Ilmia1

Page 1: Karya Tulis Ilmia1

KARYA TULIS ILMIAH

JUDUL

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE)

ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN

PEMBERIAN TUGAS

DENGAN MEDIA KAPAS DAN BENANG WOL

Disusun Untuk Memenuhi Seleksi Guru Berprestasi

Page 2: Karya Tulis Ilmia1

Oleh : FUTICHA TURISQOH, S. PdI

TK  ISLAM MIFTAHUL ULUM GUMAYUN

UPTD DIKPORA KECAMATAN DUKUHWARU

KABUPATEN TEGAL

JAWA TENGAH

TAHUN 2011

PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Upaya Peningkatan Kemampuan Motorik Halus

(Kolase) Anak TK Kelompok B Melalui Penerapan Metode Demonstrasi  dan Pemberian

Tugas Dengan Media Kapas dan Benang wol” telah disahkan dalam penyeleksian Guru

Berprestasi Tingkat Kecamatan Dukuhwaru di UPTD Dikpora Kecamatan Dukuhwaru pada hari

Senin, tanggal 10 April 2011 M

Page 3: Karya Tulis Ilmia1

Karya Tulis ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memenuhi seleksi Guru

Berprestasi tahun 2011.

                                                                                   Gumayun, 10 April 2011

Oleh:

                    Kepala TK                                                                       Penulis

       Dra. SITI CHAFIDZOH                                     FUTICHA TURISQOH, S. PdI

       Kepala UPTD DIKPORA                                                        Sie Lomba

     TAUFIK HIDAYAT, S. Pd                                              NURANTO, S. Pd

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan naskah Karya Tulis Ilmiah tanpa

halangan suatu apapun.

Page 4: Karya Tulis Ilmia1

Maksud penyusunan naskah ini adalah untuk memenuhi seleksi Guru Berprestasi 2011.

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan hasil penelitian di Taman Kanak-kanak dan merupakan

harapan bagi setiap guru TK untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak TK, di

antaranya pembuatan kolase, di mana pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi dan

pemberian tugas pada pengembangan seni ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas anak.

Dan untuk menunjang keberhasilan dari pembelajaran ini di antaranya adalah keuletan, yang

disertai dengan sikap sabar dan teliti yang penuh rasa tanggung jawab dari guru dalam

menghadapi anak didik.

Proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini hingga selesai dengan baik tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala

Sekolah TKIT Miftahul Ulum Gumayun yang telah mendukung keikutsertaan penulis dalam

mengikuti perlombaan tersebut. Tidak terlupakan juga teman-teman guru di TKIT Mifthul Ulum

Gumayun yang telah banyak membantu dengan memberikan dukungan moril atas terselesainya

Karya Tulis Ilmiah ini, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

berjasa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Peneliti menyadari bahwa Karya Ilmiah ini belum sempurna, untuk itu tidak menutup

kemungkinan saran dan kritik yang membangun agar dapat memberikan khazanah dalam Karya

Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama

bagi dunia pendidikan. Amin….

                                                                                     Gumayun, April 2011

                                                                                               Penulis

 

Page 5: Karya Tulis Ilmia1

DAFTAR ISI                                                                    

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………    i

PENGESAHAN……………………………………………………… ………         ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………..  iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………  iv

BAB I  PENDAHULUAN…………………………………………………… 1    

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………   1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………………..   2

C. Analisis Masalah………………………………………………………   3    

D. Rumusan Masalah…………………………………………………….   3

E. Tujuan Penelitian……………………………………………..............    3

F. Manfaat Penelitian……………………………………………………   3

BAB II  KAJIAN PUSTAKA………………………………………..............  4

A. Pengertian Motorik Halus…………………………………………….   4

B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas………………………….    4

C. Media…………………………………………………………………   5

D. Kolase…………………………………………………………………   6

E. Hipotesis………………………………………………………….......  10

BAB III  METODE DAN PELAKSANAAN PENELITIAN…….................. 11

A. Metode Penelitian……………………………………………………. 11

B. Deskripsi Penelitian…………………………………………………..  14

1.      Perencanaan……………………………………………………….`14

2.      Pelaksanaan Penelitian…………………………………………… 14

BAB IV  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………… 17

A. Hasil Penelitian………………………………………………………   17

B. Dampak Penelitian…………………………………………………..   18

C. Kendala Penelitian…………………………………………………..   18

D. Faktor-faktor Pendukung……………………………………………   19

Page 6: Karya Tulis Ilmia1

E. Alternatif Pengembangan……………………………………………   19

F. Pembahasan………………………………………………………….   20

BAB V  PENUTUP………………………………………………………….  21

A. Kesimpulan…………………………………………………………..   21

B. Saran dan Tindak Lanjut…………………………………………….   21

C. Rekomendasi Operasional……………………………………………  22

 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..  23

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pembuatan kolase merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran di TK untuk

meningkatkan perkembangan motorik halus anak, sehingga dengan kegiatan membuat kolase

anak-anak dapat melatih kesabaran, ketelitian, kejelian, kebersamaan, dan terutama melatih

koordinasi gerak tangan. Koordinasi gerak tangan anak perlu dilatih agar gerakan tangan anak

terbiasa dengan hal-hal baik.

Apabila dilihat dari fisiknya, kerajinan kolase ditinjau dari seni rupa tidak banyak kita

temukan mengenai ungkapan ekspresinya. Bahkan pengerjaan kolase lebih mengutamakan

Page 7: Karya Tulis Ilmia1

ketrampilan fisik tentang kerja yang membutuhkan ketelitian, kesabaran, kejelian dan paling

utama ketrampilan.

Berdasarkan pengamatan di kelas dalam kegiatan kolase anak-anak TK sebagian besar

mengalami kesulitan, dan anak-anak merasa bosan dengan kegiatan kolase, sehingga hasil

pembuatan kolase pun tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

1

 Pada umumnya anak-anak usia TK menyukai sesuatu yang indah dan menarik. Oleh

sebab itu agar anak-anak menyukai kegiatan kolase dan tidak kesulitan dalam pembuatan kolase,

pendidik harus dapat menyediakan bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat kolase,

yaitu bahan yang disukai anak-anak. Bahan yang digunakan untuk membuat kolase di sekolah

disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.

Untuk mewujudkan hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan kemampuan anak dan

sesuai dengan tujuan pembelajaran dibutuhkan seorang guru yang profesional yang dapat

menguasai materi pembelajaran dan mengerti karakteristik serta perkembangan anak. Dengan

metode yang tepat dan media yang disukai anak juga diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar anak dalam kegiatan kolase.

B.     Identifikasi Masalah

Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas, masalah yang diidentifikasikan

adalah:

1.      Sebagian anak kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase dengan berbagai media.

2.      Keengganan anak melakukan kegiatan motorik halus dalam membuat kolase dengan berbagai

media.

Page 8: Karya Tulis Ilmia1

Masalah kurangnya hasil belajar anak pada indikator tersebut disebabkan karena metode

pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan media yang digunakan kurang menarik. Masalah

tersebut akan dicoba dipecahkan melalui penggunaan berbagai media dengan metode

demonstrasi dan pemberian tugas.

Berdasarkan analisis di atas, Rumusan Masalah yang ada adalah "Apakah dengan metode

demonstrasi dan pemberian tugas serta penggunaan media kapas dan benang wol dapat

meningkatkan kemampuan membuat kolase anak TK Kelompok B?”

 

C.    Analisis Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang akan dipecahkan adalah sebagian anak

kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase dengan berbagai media.

Masalah kurangnya hasil belajar anak pada indikator tersebut disebabkan karena metode

pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan media yang digunakan kurang menarik. Masalah

tersebut akan dicoba dipecahkan melalui penggunaan berbagai media dengan metode

demonstrasi dan pemberian tugas.

D.    Rumusan Masalah

Berdasarkan analisis di atas, Rumusan Masalah yang ada adalah "Apakah dengan metode

demonstrasi dan pemberian tugas serta penggunaan media kapas dan benang wol dapat

meningkatkan kemampuan membuat kolase anak di Taman Kanak - kanak Kelompok B?.

E.     Tujuan Penelitian

 

Page 9: Karya Tulis Ilmia1

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metode demonstrasi dan

pemberian tugas dalam mengembangkan ketrampilan motorik halus (kolase) anak di Taman

Kanak-kanak Kelompok B.

F.     Manfaat Penelitian

1.      Manfaat bagi anak

Meningkatkan hasil belajar anak pada kegiatan kolase dengan berbagai media.

2.      Manfaat bagi guru

a.       Meningkatkan kemampuan Guru sebagai fasilitator dan motivator

b.      Memberi gambaran pada Guru tentang cara pembelajaran membuat kolase

3.      Manfaat bagi sekolah

Meningkatkan kualitas / mutu TK yang bersangkutan

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Motorik Halus

Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot – otot halus atau sebagian anggota

tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, tidak terlalu

membutuhkan tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta ketelitian.

Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret – coret, menyusun balok,

menggunting, menulis, dan sebagainya. Perkembangan motorik ini sangat penting agar anak bisa

berkembang dengan optimal.

Page 10: Karya Tulis Ilmia1

Perkembangan motorik halus anak Taman Kanak – kanak ditekankan pada koordinasi

gerakan motorik halus, dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang

suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik

halus anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi

gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan

gerakan visual motorik, seperti mengkordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan

tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis / menggambar.

B.     Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas

Menurut Muhibbin Syah, 2000 (dalam Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini), Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Menurut Moeslichatoen, 2004 (dalam Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan

Dasar Anak Usia Dini) hal – hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tugas kepada anak

adalah:

1.      Pemberian tugas adalah proses integral dalam kegiatan pengembangan, maka tujuan tugas

merupakan bagian penting sehingga tugas yang diberikan dapat dilakanakan dengan sebaik-

baiknya.

2.      Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak melainkan dapat memberikan sumbangan

terhadap tujuan belajar yang diharapkan.

3.      Pemberian tugas harus memberikan pengenalan kepada anak untuk bekerja dengan lebih baik.

4.      Pemberian tugas harus menantang pengembangan kreativitas.

5.      Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran diri sendiri bukan untuk pendidik.

Page 11: Karya Tulis Ilmia1

C.    Media

Menurut Pamadhi, Hajar dan Sukardi S. Evan (2008) Media adalah bahan yang dapat

digunakan untuk menuangkan gagasan seseorang seperti kertas, kanvas, kain, papan tripleks,

haid barel, keramik, kaleng, plastik, spon, daun, pita, serta bahan yang lainnya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah komponen sumber belajar

siswa yang dapat mendorong siswa untuk belajar, sehingga dapat mendorong anak untuk

berimajinasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki melalui kegiatan bermain.

D.    Kolase

Kolase berasal dari bahasa Perancis, yaitu "Coller" yang berarti lem / tempel, jadi bisa

dikatakan Kolase adalah sebuah teknik menempel unsur-unsur yang berbeda (bisa berupa kain,

kertas, kayu, dll) ke dalam sebuah frame sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang baru.

Secara umum kolase adalah teknik menggabung beberapa objek menjadi satu. Tidak hanya

asal jadi, tapi objek – objek itu harus mampu bercerita untuk menciptakan kesan tertentu.

Kolase merupakan perkembangan lebih lanjut dari seni lukis. Di mana pada awal abad ke-

20 para perupa sering menambahkan (menempelkan) unsur-unsur yang berbeda ke dalam lukisan

mereka seperti potongan-potongan kain, kayu ataupun kertas koran, namun memang ada

perbedaan yang sangat signifikan antara seni kolase dan seni lukis. Di dalam karya seni kolase

selain aspek formal seni yang dikedepankan meliputi nilai-nilai dasar keindahan, tata

penyusunan objek ke dalam frame (layout), kontur, bentuk objek dan warna sebagaimana yang

biasa disodorkan oleh karya seni lukis dan desain grafis tetapi juga aspek ilustratif yaitu meliputi

aspek konten material dan bentuk gambar kolase itu sendiri.

Page 12: Karya Tulis Ilmia1

Hal ini akan  menimbulkan kesan yang berbeda dari penikmat seni / audience ketika

mengapresiasi karya kolase, karena disodori keunikan yang ditimbulkan oleh penyusunan

material-material yang berbeda di dalam sebuah frame karya seni, hal yang tidak dapat dijumpai

dari seni lukis.

 

Awal Perkembangan Kolase

Kolase sebagai karya seni dimulai oleh para pelukis beraliran KUBISME yaitu Georges

Braque dan Pablo Picasso. Menurut Guggenheim Museum's Braque mulai mengaplikasikan

teknik kolase ke dalam lukisan arangnya dengan bahan-bahan yang diolah dari gulungan kayu

oak dan potongan kertas. Sesaat setelah itu Picasso mulai mengikutinya dengan medium yang

baru. Pada tahun 1912 dalam lukisan "Still Life with Chair Caning (Nature-morte á la chaise

canée)". Picasso mengaplikasikan potongan-potongan kertas minyak ke dalam kanvas.

Para seniman SUREALISME mulai mengembangkan teknik kolase itu sendiri dengan

istilah CUBOMANIA, yaitu kolase yang dibuat dengan memotong gambar ke dalam kotak-kotak

dan kemudian disusun ulang secara acak susunannya. Hal yang oleh Rene Paserson disebut

INIMEDIA. Dan ada juga teknik kolase yang disebut etrécissements dengan tokohnya Richard

Genovese dan Marcel Marien yang mengaplikasikan teknik robekan pada lapian atas lukisan

sehingga memunculkan citra dari lapisan yang ada di bawahnya. Dewasa ini teknik ini lebih

dikenal dengan teknik masking pada seni grafis.

Contoh Gambar Kolase untuk Anak TK:

 

Kolase dari daun pisang yang dikeringkan

Page 13: Karya Tulis Ilmia1

E.     Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : Melalui penggunaan media dengan metode

demonstrasi dan pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus (kolase) anak

Taman Kanak-kanak pada Kelompok B.

 

BAB III

METODE DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Page 14: Karya Tulis Ilmia1

A.    Metode Penelitian

Pendidik yang kurang menguasai materi akan sulit mengajarkan pembelajaran kolase.

Pendidik harus bisa mencari metode yang tepat yang akan digunakan pada proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran kolase memerlukan kesabaran, ketelitian, dan kejelian. Jadi seorang

pendidik harus sabar dalam proses pembelajaran agar anak dapat mengikuti pembelajaran

dengan baik. Metode demonstrasi adalah metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran

kolase karena pendidik tidak cukup hanya menjelaskan secara lisan saja, tetapi anak TK lebih

mudah mempelajarinya dengan cara meniru seperti apa yag dilakukan oleh gurunya. Dengan

metode demonstrasi ini guru dapat menunjukkan, mengerjakan dan menjelaskan apa yang sedang

dilakukan.

Bagi anak kecil, mempelajari literasi tidak cukup hanya dengan melihat tulisan-tulisan

atau mendengarkan orang berbicara di sekelilingnya. Mereka perlu demonstrasi yaitu bagaimana

orang dewasa berperilaku dan berbahasa. Mereka juga perlu melihat benda-benda dan bagaimana

orang dewasa menyebut benda-benda tersebut.

Tugas guru adalah memberikan demonstrasi di setiap kegiatan yang melibatkan anak

dalam kegiatan literasi. Sepanjang siang guru berbicara kepada anak dalam kegiatan literasi

sebenarnya sudah merupakan demonstrasi yang baik asalkan diikuti oleh perilaku atau

penunjukkan benda-benda, dengan demikian anak-anak dapat mengamati dan pada akhirnya

akan memahami hubungan bahasa dengan perilaku dan benda-benda yang mereka lihat.

Karena anak mempunyai sikap yang senang meniru maka metode demonstrasi adalah

metode yang tepat untuk anak. Dengan metode demonstrasi anak dapat langsung meniru apa

yang diperagakan guru, dengan bimbingan guru. Bimbingan guru yang sabar dan telaten sangat

Page 15: Karya Tulis Ilmia1

membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak terutama pada

kegiatan kolase.

Kepekaan anak dalam menerima stimulus atau rangsangan dari luar yang harus diserap

melalui panca indra setiap anak berbeda-beda. Ada yang kepekaannya tajam, ada yang tidak

tajam. Pendidikan kesenian adalah salah satu yang dapat mengembangkan kepekaan. Melalui

ketrampilan seni rupa pada anak usia dini diharapkan anak dapat menangkap rangsangan serta

dapat dengan cepat dan terampil mengolahkan menjadi hasil seni rupa yang berupa kerajinan

kolase yang bermanfaat sebagai sarana, proses untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan

pada umumnya. Metode demonstarasi dan pemberian tugas serta dengan menggunakan media

yang menarik dapat meningkatkan minat anak dalam kegiatan anak. Kertas yang digunakan yaitu

kertas yang agak tebal yang tidak mudah sobek agar memudahkan anak dalam melaksanakan

kegiatan kolase.

Kegiatan pra pengembangan merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum

memulai kegiatan demonstrasi. Kegiatan pra pengembangan terdiri atas:

1.      Kegiatan penyiapan bahan dan alat yang akan digunakan untuk menunjukkan, mengerjakan,

menjelaskan secara terpadu, dalam demonstrasi sesuai dengan tujuan dan tema yang sudah

ditetapkan dan sesuai dengan urutan langkah-langkah demonstrasi yang sudah ditetapkan.

2.      Kegiatan penyiapan bahan dan alat untuk menirukan pekerjaan seperti yang dicontohkan guru

dalam demonstrasi.

3.      Kegiatan penyiapan anak dalam mengikuti kegiatan demonstrasi dan diikuti peniruan anak.

4.      Guru menjelaskan sambil memperagakan cara membuat kolase tahap demi tahap sambil diikuti

anak.

Rancangan metode demonstrasi diharapkan dapat:

Page 16: Karya Tulis Ilmia1

a.       Meningkatkan kemampuan melihat dan mendengarkan secar cermat dan teliti sesuai dengan

tujuan dan tema yang ditetapkan.

b.      Kemampuan menirukan suatu pekerjaan secara teliti, cermat dan tepat.

c.       Kemampuan imitasi atau identifikasi perilaku secara tepat.

Semua anak mempunyai bakat atau potensi, dan tidak sama antara anak yang satu dan yang

lainnya. Untuk mencapai anak menjadi terampil dan kreatif, maka harus diarahkan oleh guru

melalui pembinaan kreativitas  di antaranya adalah kegiatan kolase dengan metode demonstrasi

dan pemberian tugas.

 

B.     Deskripsi Penelitian

Tahapan Operasional Pelaksanaan:

1.      Perencanaan

-          Merumuskan tujuan perbaikan pengembangan kolase dengan menggunakan kapas dan benang

wol pada anak TK kelompok B

         Membuat satuan kegiatan harian (SKH)

-          Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan motorik halus

anak dalam kegiatan pembelajaran kolase dengan menggunakan kapas dan benang wol

-          Merencanakan pengelolaan kelas

-          Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan

13 

Page 17: Karya Tulis Ilmia1

-          Menyediakan alat dan bahan kolase dengan kapas dan benang wol yang akan digunakan untuk

mendemonstrasikan

         Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan anak untuk meniru contoh yang dilakukan

guru.

2.      Pelaksanaan Tindakan

KOLASE

a.       Kemampuan yang diharapkan dicapai: dapat membuat kolase dengan berbagai media

b.      Tema              : Binatang

c.       Kegiatan        : Kolase

d.      Metode          : Demonstrasi dan pemberian tugas

e.      

14

 Sarana/alat     :

1.      Kertas buffalo yang telah diberi pola/gambar

2.      Kapas yang diambil sedikit demi sedikit

Page 18: Karya Tulis Ilmia1

3.      Benang wol yang digunting kecil-kecil

4.      Lem

5.      Gunting

Langkah-langkah pelaksanaan demonstrasi dan pemberian tugas dalam kegiatan kolase:

-          Guru menyiapkan media/alat yang akan digunakan mendemonstrasikan kegiatan kolase yaitu

kertas buffalo yang telah diberi pola/gambar untuk digunakan sebagai tempat menempel

-          Guru membagikan kapas dan benang wol kepada masing-masing anak yang akan digunakan

untuk meniru contoh guru

-          Selanjutnya guru mendemonstrasikan cara membuat kolase dengan menempelkan kapas dan

guntingan benang wol pada kertas tahap demi tahap dan siswa diminta untuk mengikutinya

-         

15

 Guru mengawasi anak yang sedang melaksanakan kegiatan

-          Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase  dengan kapas dan

guntingan benang wol

-          Guru mengevaluasi hasil kegiatan anak

Page 19: Karya Tulis Ilmia1

Para siswa mengikuti langkah-langkah dalam pembuatan kolase

.

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian

Hasil dari metode demonstrasi dan pemberian tugas yang telah diterapkan pada proses

pembelajaran kolase yaitu:

a.       Perhatian anak lebih dipusatkan pada guru

b.      Meningkatkan kemampuan kolase pada anak TK kelompok B

16 

Page 20: Karya Tulis Ilmia1

c.       Anak lebih mengerti dan paham cara membuat kolase yang benar

d.      Penggunaan media kertas yang berwarna cerah dan menarik menambah minat anak pada

kegiatan kolase

e.       Kertas yang tidak mudah sobek memudahkan anak dalam mengerjakan tugas

f.       Koordinasi tangan anak lebih baik dan lebih terlatih

Dari perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan oleh guru pada

pembuatan kolase dengan media kapas dan benang wol didapatkan hasil kolase denag media

kapas dan benang wol

B.     Dampak Penelitian

a.       Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda / peristiwa yang akan dipertunjukkan

karena jumlah anak yang banyak dalam satu kelas atau alat yang terlalu kecil sehingga metode

demonstrasi  hanya efektif untuk sistem kelompok dan kurang efektif apabila menggunakan

sistem klasikal.

b.     

18

 Tidak semua benda/peristiwa dapat didemonstrasikan

c.       Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang

didemonstrasikan

d.      Apabila tidak dilanjutkan dengan pemberian tugas ada kemungkinan anak akan lupa dan materi

belajar tidak akan bermakna karena tidak menjadikan pengalaman belajar bagi anak

C.    Kendala Penelitian

a.       Membutuhkan waktu yang lama

Page 21: Karya Tulis Ilmia1

b.      Media harus besar agar dapat terlihat anak lebih jelas

c.       Membutuhkan guru yang profesional

d.      Membutuhkan kesabaran dan ketelatenan

e.       Anak yang tidak sabar ingin cepat menyelesaikan kegiatan sehingga demonstrasi kurang

maksimal

D.    Faktor-faktor Pendukung

Untuk keberhasilan dalam menerapkan metode demonstrasi perlu faktor pendukung agar

metode yang digunakan dapat terlaksana dengan baik. Faktor pendukung itu antara lain:

a.       Seorang guru yang profesional dan menguasai materi pembelajaran

b.      Media yang berwarna cerah dan berwarna-warni sehingga anak merasa senang

c.       Media yang digunakan untuk demonstrasi harus besar

E.     Alternatif Pengembangan

19

 Kegiatan kolase merupakan bagian dari pengembangan seni yaitu indikator kolase dengan

berbagai media. Alternatif pengembangan kolase selain meningkatkan ketrampilan anak juga

dapat melatih emosi anak agar lebih sabar dalam melakukan suatu kegiatan. Dapat juga

dipergunakan untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak suatu

kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan kolase dengan metode demonstrasi dapat

meningkatkan daya pikir anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal, mengingat, dan

berpikir.

F.     Pembahasan

Salah satu bentuk satuan pendidikan prasekolah di jalur pendidikan sekolah adalah Taman

Kanak-kanak. Eksistensi dan esensi lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak ini dalam

Page 22: Karya Tulis Ilmia1

kerangka pembangunan Pendidikan Nasional secara resmi diakui dalam Peraturan Pemerintah

(PP) No. 27 tahun 1990. Menurut PP No. 27 tahun 1990, "Penyelenggaraan pendidikan Taman

Kanak-kanak dimaksudkan untuk membantu meletakkan dasar kea rah perkembangan sikap,

perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungannya, serta untuk pertumbuhan dan perkembangan

selanjutnya.”

20

 Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini mampu meningkatkan kemampuan anak dalam

membuat kolase dengan berbagai media. Adanya pembelajaran ini, anak dapat melatih

kemampuan motorik halus anak dan mengembangkan kreativitas anak. Selain itu, guru pun dapat

mengetahui apakah anak sudah mampu untuk membuat kolase, dan untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman siswa terhadap materi kolase dengan berbagai media. Tindakan ini hanya

dilakukan dalam satu hari, karena tujuan yang diinginkan telah tercapai dan kemampuan anak

mengalami peningkatan.

BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dalam proses pembelajaran interaksi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa.

Dalam interaksi tersebut guru berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Berdasarkan

pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada pengembangan seni dan fisik motorik halus kegiatan

Page 23: Karya Tulis Ilmia1

kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas, penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1.      Dengan metode yang tepat dapat memudahkan anak untuk memahami pembelajaran kolase

dengan baik

2.      Dengan pemilihan alat peraga yang tepat, membantu anak pada saat pembelajaran

3.      Kemampuan pembuatan kolase anak-anak TK kelompok B sudah cukup optimal / baik sesuai

dengan yang diharapkan.

B.     Saran dan Tindak lanjut

Berdasarkan hasil kesimpulan, ada beberapa hal yang sebaiknya diterapkan oleh guru dalam

meningkatkan kualitas mengajarnya, khususnya dalam pengembangan seni dan fisik motorik

anak kolase dengan berbagai media. Adapun saran-saran penulis sebagai berikut:

 Gunakanlah alat peraga yang tepat dan menarik sesuai dengan materi kegiatan sehingga

pembelajaran dapat menghasilkan hasil belajar yang optimal

2.      Dalam memberikan tugas pada anak terlebih dahulu guru harus memperkenalkan media yang

akan digunakan, dan gunakanlah media yang menarik bagi anak sehingga anak antusias terhadap

kegiatan yang akan dilakukan. Dengan demikian akan membantu kemampuan anak dalam

membuat kolase agar lebih meningkat.

3.      Lihatlah emosi dan perasaan anak, jangan biarkan anak berebut, tapi untuk mencoba bersama.

Buatlah kelompok kecil agar anak maksimal dapat mencoba semua secara bergantian dengan

teratur.

4.      Fasilitas dalam pembelajaran sangat diperlukan guna memotivasi anak dalam menumbuhkan

kemampuan kolase anak.

5.      Pemberian nilai itu sangat penting, di samping sebagai hadiah, juga dapat memotivasi siswa

untuk meningkatkan belajar serta sebagai laporan untuk orang tua di rumah.

Page 24: Karya Tulis Ilmia1

6.      Segala sesuatu yang diperoleh selama kegiatan PTK yang sekiranya dapat meningkatkan

kemampuan anak, sebaiknya disampaikan kepada teman-teman sejawat atau Kelompok Kerja

Guru (KKG). Sehingga teman yang lain mendapatkan masukan terhadap strategi mengajarnya.

C.    Rekomendasi Operasional

Penerapan metode demonstrasi dalam kegiatan kolase perlu direncanakan lebih dulu agar

dapat mencapai tujuan dan dapat berjalan dengan baik. Dalam satu rancangan pembelajaran

bermetode demonstrasi dan pemberian tugas dapat dikembangkan satu atau beberapa aspek

perkembangan sekaligus, misalnya kognitif, bahasa dan seni. Karena pada dasarnya

pengembangan dasar dan perilaku dengan metode demonstrasi bersifat integral dan tidak parsial.

22

 Itulah beberapa kesimpulan, saran dan rekomendasi opersional yang dapat penulis

sampaikan, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya, dan

bagi rekan-rekan guru seprofesi pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

         http://smanemas.blogspot.com/2009/11kolase.html

         http://eecho.wordpress.com/2008/10/29/apa-itu-kerangka-berpikir/

         http://cokroaminoto.blogetery.com/2009/08/26/penyusunan-kerangka-teori-penelitian/

         http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/26765/buku-latihan-teknik-kolase-photoshop-

cs2.html

         http://ayitarya.wordpress.com/2008/04/25/hipotesis/

         http://episentrum.com/artikel-psikologi/perkembangan-motorik-anak-usia-dini/

Page 25: Karya Tulis Ilmia1

         http://asmamufidah.wordpress.com/category/pendidikan/

         http://kreativitasanak.blogspot.com/

         http://contohptkuntukgurutk.blogspot.com/

         http://www.scribd.com/doc/37268444/null

 

23