Karya Tulis b Indo

34
DAMPAK PEMAKAIAN SEPEDA DAN MOTOR DI SMAN 1 BOGOR TERHADAP LINGKUNGAN Karya Tulis Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Semester 4 Tahun Ajaran 2011/2012 Oleh: XI IPA 5 1. Andre Wicaksono 101110161 2. Fikri Ichsan Wiguna 101110012 3. Intan Dian Nurfadillah 101110201 4. Intan Lukita Putri S. 101110202 PEMERINTAH KOTA BOGOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KOTA BOGOR

Transcript of Karya Tulis b Indo

Page 1: Karya Tulis b Indo

DAMPAK PEMAKAIAN SEPEDA DAN MOTOR DI SMAN 1 BOGOR TERHADAP LINGKUNGAN

Karya Tulis Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Semester 4

Tahun Ajaran 2011/2012

Oleh:

XI IPA 5

1. Andre Wicaksono 101110161 2. Fikri Ichsan Wiguna 1011100123. Intan Dian Nurfadillah 1011102014. Intan Lukita Putri S. 101110202

PEMERINTAH KOTA BOGOR

DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KOTA BOGOR

Jl. Ir. H. Juanda 16 telp. 0251 8321397 Faks. 0251 83337532 Bogor 16122

E-mail:[email protected] Website: sman1bogor.sch.id

2012

Page 2: Karya Tulis b Indo

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Dampak Pemakaian Sepeda dan Motor di SMAN 1 Bogor terhadap Lingkungan ini dengan penuh kelancaran.

Karya tulis ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 4 tahun ajaran 2011/2012. Selain itu karya tulis ini disusun untuk mengetahui dampak pemakaian sepeda dan motor terhadap lingkungan sekitar di SMAN 1 Bogor.

Kami ucapkan terima kasih kepada bapak kepala sekolah SMAN 1 Bogor yaitu bapak Agus Suherman. Kami mengucapkan terima kasih juga kepada ibu Lanti selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPA 5. Terima kasih juga kami ucapkan pada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan karya tulis ini yaitu bapak Memen guru olah raga SMAN 1 Bogor, bapak Heri, M. Ihsan Arfinda kelas XI IPA 1, bapak Setia, M. Haekal ketua OSIS SMAN 1 Bogor 2011/2012 sebagai narasumber dalam penelitian kami serta warga SMAN 1 Bogor yang berpartisipasi dalam membantu penyusunan karya tulis kami. Tanpa bantuan mereka mungkin karya tulis ini tidak dapat tersusun seperti ini.

Semoga karya tulis ini dapat menyampaikan tujuan yang ingin kami sampaikan. Kami berharap karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Karya tulis ini pasti belum sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran dari pembaca.

Bogor, 16 Juni 2012

Penyusun

Page 3: Karya Tulis b Indo

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iv

BAB. I........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1

C. Tujuan Penilitian ........................................................................ 1

BAB II. LANDASAN TEORI..................................................................................................... 2

A. Sepeda ..........................................................................................................2

i. Pengertian Sepeda ...................................................................................2

ii. Sejarah Sepeda ........................................................................................3

iii. Kelebihan dan Kekurangan Sepeda ........................................................4

Page 4: Karya Tulis b Indo

B. Motor ...........................................................................................................5

i. Pengertian Motor ....................................................................................5

ii. Sejarah Motor .........................................................................................6

iii. Kelebihan dan Kekurangan Motor .........................................................7

C. Lingkungan ..................................................................................................8

i. Pengertian Lingkungan ............................................................................8

ii. Lingkungan Tidak Tercemar ....................................................................9

iii. Lingkungan Tercemar ............................................................................10

BAB III. DAMPAK PEMAKAIAN SEPEDA DAN MOTOR DI SMAN 1 BOGOR TERHADAP LINGKUNGAN

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Kritik dan Saran

Page 5: Karya Tulis b Indo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini sudah tidak asing lagi jika teknologi yang berkembang memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat luas. Namun dampak negatif dari teknologi tersebut umumnya juga semakin berkembang dan sulit untuk ditanggulangi, khususnya mesin kendaraan bermotor yang menimbulkan banyak pencemaran di lingkungan. Kendaraan bermotor merupakan objek teknologi yang sering digunakan oleh masyarakat, sehingga mesin kendaraan bermotor dapat dikatakan sebagai penyumbang polusi terbesar di berbagai kota.

Penggunaan energi alternatif maupun sarana alternatif merupakan cara yang cukup efektif dalam mengurangi polusi di lingkungan. Diantaranya penggunaan sepeda sabagai sarana pengganti mobil dan sepeda motor. Selain dapat mengurangi polusi dan juga dapat menyehatkan badan.

Pelajar SMA pada umumnya menggunakan sepeda motor sebagain kendaraan pribadinya. Hal tersebut tentu sangat berpengaruh pada kondisi lingkungan. Sebagai contoh, warga SMAN 1 Bogor mayoritas menggunakan sepeda motor ke sekolah, sehingga dapat mengganggu kenyamanan dalam proses belajar mengajar. Namun, terkadang terdapat beberapa warga SMAN 1 Bogor yang menggunakan sepeda sebagai pengganti sepeda motor. Oleh karena itu deperlukan adanya penelitian mengenai dampak pemakaian sepeda dan motor di SMAN 1 Bogor terhadap lingkungan.

B. Rumusan Masalah

Dampak pemakaian sepeda dan motor di SMAN 1 Bogor terhadap lingkungan perlu untuk dikaji dan detiliti dalam suatu rumusan masalah:

1. Bagaimanakah sikap warga SMAN 1 bogor terhadap pemakaian sepeda dan motor yang berdampak pada lingkungan?

2. Bagaimanakah kondisi lingkungan SMAN 1 Bogor terhadap pemakaian sepeda dan motor?

Page 6: Karya Tulis b Indo

C. Tujuan Penelitian

Karya tulis ini disusun dengan tujuan umum yaitu :

Mengetahui kondisi lingkungan SMAN 1 Bogor akibat pemakaian sepeda dan motor.

Mengetahui sikap warga SMAN 1 Bogor terhadap pemakaian sepeda dan motor di lingkungan SMAN 1 Bogor.

Selain itu, karya tulis ini juga disusun dengan tujuan khusus yaitu :

Memenuhi tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia semester empat tahun ajaran 2011/2012.

Page 7: Karya Tulis b Indo

Bab II

Landasan Teori

A. Sepeda

i. Pengertian Sepeda

Sepeda adalah kendaraan roda dua atau tiga yang memiliki setang untuk pegangannya, tempat duduk, dan juga sepasang pengayuh yang digerakan oleh kaki untuk menjalankan sepeda tersebut. Sepeda merupakan kendaraan yang pada jaman dulu sering digunakan untuk berpergian. Tetapi jaman sejarang sepeda sudah jarang digunakan lagi untuk berkendaraan perjalanan jauh. Kini kebanyakan sepeda digunakan untuk sarana berolah raga.

Selain itu sepeda adalah kendaraan beroda yang dikayuh oleh tenaga manusia. Adapun pengertian yang lainnya yaitu sepeda merupakan kendaraan yang beroda dua. Pernyataan yang lainnya pun tentang sepeda yaitu kendaraan yang digerakan dan dikendalikan oleh tenaga manusia. Dengan kata lain, telah begitu banyak definisi yang menekankan bahwa sepeda adalah kendaraan beroda dua yang dikendalikan dan dikayuh oleh tenaga manusia.1

ii. Sejarah Sepeda

Sepeda pertama kali berasal dari Perancis seperti yang dituliskan di Ensiklopedia Colombia. Sepeda mulai digunakan pada awal abad ke- 18 di negara itu. Saat itu kendaraan roda dua tersebut disebut velocipede. Selama bertahun-tahun velocipede ini menjadi rancangan kendaraan roda dua pada jaman tersebut.

Saat itu velocipede belum terbat dari besi atau pun logam logam lainnya seperti jaman sekarang ini. Model nya pun masih primitif. Dalam perkembangannya sepeda diangggap kurang memuaskan. Hingga akhirnya sekarang bermunculan banyak kendaraan baru seperti mobil atau motor yang lebih memuaskan. Di Amerika Serikat, Hiram Maxim (1869-1936), anak dari pencipta sebuah mobil, telah menulis dengan mengenang kembali ke belakang

1 Dudy Wiyancoko, Andya Primanda, Desain Sepeda Indonesia, (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2010), hlm. 196.

Page 8: Karya Tulis b Indo

dalam buku otobiografinya bahwa ‘sepeda itu tidak dapat memuaskan tuntutan yang telah diciptakannya sendiri.2

iii. Kelebihan dan Kekurangan Sepeda

Sepeda merupakan salah satu kendaraan yang dapat kita pergunakan untuk berpergian. Sepeda memiliki kekurangan dan kelebihan pada pemakaiannya. Ada pun kelebihan dadi penggunaan sepeda adalah kita dapat berolah raga menggunakan sepeda. Bersepeda membuat badan kita menjadi sehat jika digunakan dengan aturan yang tepat. Tetapi jika berlebihan bersepeda juga dapat membuat badan kita menjadi lemas, kehabisan energi, ataupun bisa sampai sakit.

Kelebihan yang lainnya dari penggunaan sepeda adalah tidak menghasilkan polusi seperti yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. dengan seperti ittu dengan menggunakan sepeda kita dapat berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Akan tetapi jika menggunakan sepeda di jalan raya pada zaman sekarang ini sedikit berbahaya. Karena banyak kendaraan bermotor sepeti motor, mobil, bus yang bisa saja menabrak saat bersepeda di jalan raya. Jadi menggunakan sepeda di jalan raya untuk berpergian ke tujuan yang berjarak jauh dirasa kurang aman.

B. Motor

i. Pengertian Motor

Sepeda motor atau yang biasa disebut dengan motor adalah sebuah alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat terutama masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia.3 Motor ini dijalankan oleh energi yang berasal dari mesin yang terdapat pada motor tersebut. Adapun cara kerja mesih motor tersebut pun tidak jauh berbeda dari cara kerja mesin yang terdapat pada mobil. Mesin motor terdiri dari piston, blok silinder, dan bagian kepala yang 2 Jakob Oetama, A Rahman Zainuddin, Sejarah Sosial Media, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006), hlm. 225.3 Indahf, Cara Kerja Motor, http://carapedia.com/kerja_motor_info2558.html, pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 11.16

Page 9: Karya Tulis b Indo

berisi katup. Ada pun cara kerja dari mesin motor tersebuat adalah piston bergerak naik turun pada blok silinder. Ini dapat terjadi karena dorongan dari hasil ledakan campuran bahan bakar dan udara yang telah dinyalakan oleh percikan api.

Pada saat motor bekerja, maka katup akan membuka dan menutup untuk memungkinkan campuran bahan bakar dan udara masuk ke dalam ruang bakar katup. Pada saat piston bergerak naik turun, maka ini akan merubah gerakan poros engkol / crankshaft menjadi berputar. Kekuatan rotasi pada crankshaft ini kemudian ditransmisikan untuk menggerakkan roda motor.

Ada 2 macam mesin pada motor, yaitu: 2 tak dan 4 tak. Ada pun perbedaan dari mesin motor yang 2 tak dan 4 tak tidaklah jauh berbeda.

Motor ini menjadi salah satu alat transportasi yang wajib dimiliki oleh semua kalangan. Hal ini disebabkan sepeda motor merupakan salah satu jenis alat transportasi yang hemat, antimacet, dan bisa digunakan untuk mencapai daerah yang sulit dijangkau oleh mobil.4

ii. Sejarah Motor

Sepeda motor pertama kali bibuat oleh seorang ahli mesin Jerman yang bernama Gottlieb Daimler pada tahun 1885 saat dia memasang mesin pembakaran sempurnanya ke sepeda kayu rang dirancang oleh dirinya sendiri. Sepeda yang dirancangnya saat itu memiliki 2 roda tembahan seperti roda sepeda anak kecil.

Putra Daimler yang menjadi orang pertama yang mengendarai sepeda motor yang dirancang oleh ayahnya tersebut dengan kecepatan 10Kpj pada tanggal 10 November 1885 .

Lalu, beberapa model sepeda motor diperkenalkan di Jerman, Perancis dan Inggris yang bertujuan untuk mengembangkan kepraktisan kendaraan roda dua ini.

Pada tahun 1903, Arthur Davidson,Walter saudaranya dan tetangganya William Harley membuat motor Harley-Davidson yang pertama. Lalu setahun kemudian mereka mulai memproduksi sepeda motor untuk di jual. Tahun 1909 4 Toto Suwarto, Mencari dan Memperbaiki Kerusakan Sepeda Motor 4-Tak, (Jakarta: PT Kawan Pustaka, 2008), hlm. 1.

Page 10: Karya Tulis b Indo

Harley-Davidson mengenalkan mesin V-Twin yang pertama, yang memiliki dua silinder dengan konfigurasi seperti huruf “Vâ€.5 Mesin tersebut memiliki suara yang besar, bergemuruh dan terkesan jantan, tak lama mesin tersebut menjadi mesin Amerika klasik. Tahun 1914 sepeda motor terus mengalami perkembangan menjadi motor yang moderen.

Saat perang dunia I (1914-1918) sepeda motor menjadi sarana transportasi yang tangguh bagi militer Amerika dan juga Eropa. Sepeda motor ini mampu mengurangi beban yang ditanggung oleh para prajurit. Setelah perang ini motor menjadi berkembang luas di daerang amerika dan juga eropa.

Periode 1960 dan 1970 Jepang mulai ikut memproduksi motor. Adapun merek-merek dari sepeda mootr tersebut seperti Honda, Kawasaki, Suzuki dan Yamaha. Hasil produksi Jepang ini pun tidak kalah bergengsinya dengan motor-motor yang telah diproduksi pada jaman sebelumnya.

Dalam perkembangannya sepeda motor mengalami perkembangan terus- menerus. Sepeda motor yang awalnya memiliki tampilan yang biasa, Anda dandani sehingga tampilannya menjadi sporty, dan ketika mengendarainya, seolah menjadi pembalap baru serta bisa mengekspresikan kebebasan kreasi Anda.6

iii. Kelebihan dan Kekurangan Motor

Motor memiliki beberapa kelebihan yang dimanfaatkan oleh masyarakat luat. Motor dapat meliak-liuk di jalanan dengan lincah, sehingga pengendaranya dapat sampai ke tujuan dengan waktu yang singkat karena terbebas dari kemacetan. Motor menjadi pilihan masyarakat terutamanya di Indonesia. Hal itu terjadi karena motor merupakan kendaraan yang harganya cukup terjangkau oleh semua kalangan. Motor merupakan kendaraan kelas menengah, tidak terlalu tradisional tetapi tidak semahal mobil pula.

Selain itu kelebihan dari penggunaan motor adalah dapat menghemat biaya transportasi dan waktu perjalanan. Untungnya: penggunaan motor dapay menghemat biaya transportasi dan waktu perjalanan, laju sepeda motor 5 Sluggers, Sejarah Singkat Sepeda Motor, diakses dari http://clubbing.kapanlagi.com/threads/22777-Sejarah-Singkat-Sepeda-Motor pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 11.20.6 Aris, Eko SB Setyawan, Udin Kelik, Buku Pintar Sepeda Motor, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2010), hlm. 16.

Page 11: Karya Tulis b Indo

biasanya lebih gesit sehingga tidak mengenal macet, kita dapat berangkat kapan pun dan berhenti dimana pun kita mau.7

Didukung pula dengan banyaknya penawaran kredit oleh dealer sepeda motor ini, mempermudah peminat sepeda motor untuk memiliki motor. Dari tahun ke tahun jumlah pemakai motor di Indonesia terus meningkat. Ini menunjukan bahwa sepeda motor masih menjadi kendaraan nomer satu yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Sepeda motor ini menjadi kendaraan kalangan atas maupun kalangan bawah.

Sekarang pun telah muncul motor matik yang semakin memperluas cakupan pengguna motor. Dengan adanya motor matik tersebut wanita dan remaja pun sekarang gemar menggunakan motor. Sepeda motor masih mentahbiskan diri sebagai kendaraan ‘rakyat’ versi masyarakat Indonesia di era modern.8

Kelebihan dari sepeda motor tersebut tidak terlepas dari kekurangannya juga. Pengendara motor banyak yang rawan terjadi kecelakaan seperti terserempet mobil ataupun bus. Banyak kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh ketidakhati-hatian pengendara motor. Kecelakaan tersebut biasanya pengendara motor yang mengalami luka parah. Karena kurangnya perlindungan pada motor. Apa lagi jika pengendara motor tersebut tidak mematuhi peraturan untuk memakai helm.

Selain resiko kecelakaan, motor juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan dibandingkan dengan polusi yang lainnya, karena motor banyak penggunanya. Bahaya yang disebabkan oleh kendaraan bermotor misalkan debu, bising, dan juga panas. Gangguan kesehatan yang bias terjadi contohnya adalah gangguan saluran pernafasan , infeksi, heat strain, dan stress.

Pengendara motor yang menggunakan motornya untuk berkendara jaun lebih rawan terjadi kecelakaan, karena kecapean atau kantuk. Hal tersebut terjadi karena lamanya perjalanan dan medan perjalanan yang cukup berbahaya.

7 Alfonsus Sutarno, 22 Panduan Perjalanan Aman & Nyaman, (Yogyakarta: Kaninus, 2009), hlm. 67.8 Prima Almazini, Sepeda Motor: Antara Manfaat dan Risiko, diakses dari http://myhealing.wordpress.com/2011/01/09/sepeda-motor-antara-bahaya-dan-manfaat/, pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 12.04.

Page 12: Karya Tulis b Indo

Adapun kemacetan yang terjadi di kebanyakan kota-kota besar di Indonesia merupakan dampak negatif dari pemakaian motor. Ini dikarenakan pemakai motor yang terus bertambah jumlahnya. Minimnya minat masyarakat untuk memakai kendaraan umun pun menjadi salah satu penyebab masalah kemacetan ini.

Masalah kemacetan ini dapat diatasi dengan adanya jalur khusus pengendara motor. Mahasiswa FTSL-ITB melakukan penelitian bahwa hal ini dapat mengurangi kemacetan yang terjadi di kota-kota besar seperti sekarang-sekarang ini.

C. Lingkungan

i. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.9

Lingkungan dibagi menjadi dua macam, yaitu lingkungan abiotik dan biotik. Lingkungan abiotik adalah segala yang ada di dalamnya merupakan benda tak hidup, seperti air, tanah, dan udara. Sedangkan lingkungan biotik adalah lingkungan yang dimana segala yang ada di dalamnya merupaka makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, manusia. Adapun ilmu yang mempelajari tentang lingkungan adalah ekologi.

Lingkungan dapat mempengaruhi individu dalam segala hal. Lingkungan dapat menjadikan individu menjadi makhluk sosial. Di dalam suatu lingkungan individu membutuhkan individu lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Lingkungan membuat wajah baru bagi individu tersebut. Lingkungan memberikan inspirasi untuk individu membentuk budaya untu dirinya sendiri.

Adapun peranan lingkungan terhadap individu adalah alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat pergaulan sosial individu, tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat menundukkannya, sesuatu yang diikuti individu, lingkungan yang beraneka ragam senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya, obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis, penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu

9 Lingkungan, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan, pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 12.31.

Page 13: Karya Tulis b Indo

berusaha untuk merubah lingkungannya, sedangkan penyesuaian diri autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu agar dirinya sesuai dengan lingkungannya.

ii. Lingkungan Tidak Tercemar

Lingkungan tidak tercemar merupakan lingkungan yang keadaan komponen ekosistemnya masih baik, belum terkena polutan, dan juga bersih. Lingkungan yang tidak tercemar merupakan lingkungan yang masih nyaman untuk dijadikan tempat tinggal oleh makhluk hidup. Air tidak tercemar, udara terbebas dari pencemaran (polusi),tidak ada sampah berserakan, saluran air lancar, ruang memiliki ventilasi yang baik, ruangan memperoleh cukup sinar matahari.10 Itu semua merupakan ciri-ciri lingkungan yang tidak tercemar.

Pengaruh dari lingkungan yang tidak tercemar adalah makhluk hidup memiliki tempat tinggal, lingkungan kita tetap nyaman terjaga, terbebas dari penyakit, dan masih banyak lagi.

iii. Lingkungan Tercemar

Pengertian lingkungan tercemar adalah lingkungan yang komponen-komponen dalam ekosistem tersebut sudah tidak seimbang lagi dikarenakan oleh polutan masuk dalam ekosistem tersebut. Adapun contoh-contoh dari lingkungan tercemar adalah sungai yang penuh sampah, tanah yang mengandung bahan kimia, dan lain-lain. Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, menurut zat pencemarnya yaitu pencemaran kimiawi, pencemaran biologis, dan pencemaran fisik. Sedangkan berdasarkan lingkungan yang terkena polutan, pencemaran lingkungan dibagi menjadi empat macat, yaitu pencemaran air, tanah, udara, dan suara. Air tercemar karena sampah, udara tercemar oleh debu dan asap kendaraan, banyak sampah berserakan, saluran air kotor dan tidak lancar, ruangan tidak memiliki ventilasi, ruangan tidak memperoleh cukup sinar matahari.11 Itu merupakan ciri-ciri dari lingkungan yang tercemar.

Ada perbedaan antara lingkungan tercemar dan lingkungan rusak. Lingkungan tercemar itu lingkungan yang kotor masih bisa dijadikan tempat

10

Page 14: Karya Tulis b Indo

tinggal. Namun, lingkungan tercemar tidak nyaman untuk ditinggali.12 Sedangkan lingkungan rusak adalah lingkungan yang sama sekali tidak dapat digunakan untuk menjadi tempat tinggal, karena keadaannya lebih parah dari lingkungan tercemar.

BAB III

DAMPAK PEMAKAIAN SEPEDA DAN MOTOR DI SMAN 1 BOGOR TERHADAP LINGKUNGAN

A. Wawancara

i. Pak Setia

Dialog Wawancara

W : Pewawancara

N : Narasumber

W : “Tema wawancara kita hari ini yaitu dampak penggunaan sepeda dan motor terhadap lingkungan SMANSA. Untuk pertanyaan pertama, menurut bapak sebaiknya warga SMANSA menggunakan sepeda atau sepeda motor sekitar ketika bepergian ke SMANSA?”

Page 15: Karya Tulis b Indo

N : “Kalau menurut bapak, tergantung kepada jarak tempuhnya dulu. Kan tidak mungkin kalau rumahnya jauh, kita harus memakai sepeda. Selain itu, kalau kondisinya seperti itu, apalagi kalau setiap hari memakai sepeda kan bukannya membuat sehat, tapi hanya akan menimbulkan penyakit, jadi banyak resikonya juga. Namun, jika memang ada peraturan mengenai penggunaan sepeda, mungkin bisa diterapkan pada rumah yang radiusnya kurang lebih sekitar 5km, maka diharuskan memakai sepeda.”

W : “Oh ya, terima kasih pak. Berikutnya, kalau ada warga SMANSA yang menggunakan motor dan parkir di sekolah, kira-kira mengganggu tidak, dari kegiatan warga SMANSA sendiri?”

N : “Kan begini, pasti tujuan utama dia menggunakan motor kan agar mobilitas dia lebih efektif dan lebih nyaman. Misalnya kalau dia menggunakan angkutan umum dari rumahnya, dapat menempuh sekitar satu setengah jam, tapi kalau menggunakan motor bisa hanya tiga puluh menit, jadi kalau dari segi waktu sih memang lebih efektif daripada menggunakan angkutan umum. Tapi memakai sepeda motor kan berarti harus mempunyai SIM dan usianya sudah 17 tahun, kalau mereka melanggar itu, itu sebetulnya salah.”

W : “Kalau dampaknya terhadap kegiatan belajar mengajar sendiri bagaimana pak?”

N : “Kalau misalnya dampak untuk kegiatan belajar mengajar, selama disediakan tempat untuk parkir sih sebenarnya tidak ada masalah.”

W : “Jadi tidak terlalu mengganggu ya pak. Kemudian, menurut bapak cara untuk menjaga lingkungan oleh warga SMANSA yang berkaitan dengan kendaraan itu sendiri bagaimana?”

N : “Intinya begini, kalau dia menggunakan sepeda motor, berarti kendaraannya itu juga harus dirawat. Jangan sampai misalnya mesin kendaraannya tidak bagus, sehingga mengeluarkan emisi yang diluar kadar normalnya. Harusnya juga dilakukan pemeriksaan oleh anggota KIR terhadap kendaraan mengenai kadar emisinya, apakah mencemari lingkungan atau tidak.”

W : “Kondisi sekarang apabila kita lihat lebih banyak motor ya pak, menurut bapak kondisi lingkungan di SMANSA sendiri bagaimana apabila dilihat dalam ruang lingkup polusinya?”

Page 16: Karya Tulis b Indo

N : “Kalau semakin banyak kendaraan bermotor, berarti juga semakin banyak polusi yang dihasilkan oleh kendaraan itu. Intinya kan bagaimana caranya agar kita dapat mengurangi penggunaannya, nah sebaiknya disediakan fasilitas-fasilitas kendaraan umum yang nyaman dan efektif agar dapat mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.”

W : “Oh begitu, terus menurut bapak, kira-kira siapa saja yang berkewajiban menjaga lingkungan di SMANSA ini?”

N : “Kalau menjaga lingkungan ya pasti semua individu wajib menjaga lingkungan. Seperti, jika kita ke sekolah memungkinkan untuk menggunakan kendaraan umum, ya sebaiknya kita naik kendaraan umum saja, itu kan juga dapat mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Selain itu, kita juga harus membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuangnya ke kolong meja dan sebagainya.”

W: “Jadi semua warga SMANSA harus ikut terlibat ya pak. Kemudian, perlu ga ada kebijakan dari sekolah tentang cara menanggulangi masalah kendaraan dan polusi ini?”

N : “Kalau dari segi peraturan sebenarnya sudah ada, seperti batas emisi yang dikeluarkan berapa dan sebagainya, kalau kita dapat mematuhi peraturan tersebut dan bekerja sama dengan pihak terkait, sebenarnya bisa. Hanya mungkin karena tidak ada ketegasan dari pihak yang berwenang, sekolah juga tidak bisa mengeluarkan sanksi, karena sanksi itu dibuat oleh pihak lain. Sekolah hanya bisa mendata saja, siapa saja yang tidak mempunyai SIM dan sebagainya, dan itu sudah dilakukan oleh sekolah, tinggal menunggu dari kepolisian, bahwa hal tersebut akan diapakan, apakah diberikan surat tilang atau yang lainnya.”

W : “Jadi intinya perlu ada ya pak. Kemudian, kita beralih ke sepeda. Dampak negatif dari penggunaan sepeda itu sendiri pak, terhadap warga SMANSA?”

N : “Sebenarnya dampak negatif terhadap warga SMANSA tidak ada. Namun, dampak negatif akan muncul pada dirinya sendiri. Misalnya jika setiap hari menggunakan sepeda pasti lebih banyak resikonya, dan kalau setiap hari sebenarnya akan mengganggu kesehatan juga. Jadi penggunaannya sesuai keperluan saja.”

Page 17: Karya Tulis b Indo

W : “Kemudian, tadi bapak sedikit menyebutkan mengenai peraturan yang ada di sekolah mengenai dampak penggunaan sepeda motor ini. Tindakan yang telah dilakukan tersebut contohnya apa?”

N : “Kalau dari segi peraturan sih sebenarnya hanya berupa symbol dan himbauan bahwa dari kepolisian akan memberikan sanksi apabila melanggar peraturan lalu lintas atau yang lainnya. Jadi sebenarnya tergantung kepada diri sendiri, apakah mau menaati himbauan itu atau tidak. Kalau dari sanksinya, seperti yang telah saya sebutkan bahwa sekolah tidak akan memberikan sanksi, karena memang jalurnya sudah berbeda.”

W : “Hanya berupa himbauan ya pak. Kalau misalnya kita lihat dari sudut pandang warga SMANSA, kira-kira minat warga SMANSA untuk menjaga lingkungan dalam kaitannya dengan kendaraan itu bagaimana pak?”

N : “Kalau saya lihat, tahun-tahun sekarang, warga SMANSA lebih antusias menggunakan sepeda. Hal tersebut mungkin terjadi karena pada saat ini sedang musimnya sepeda. Namun, saya tidak tahu apakah kedepannya warga SMANSA masih tetap menggunakan sepeda atau tidak.”

W : “Lalu, faktanya kalau kita lihat, warga SMANSA yang menggunakan sepeda hanya sedikit jumlahnya, nah cara meningkatkannya itu bagaimana ya pak?”

N : “Sulit sih, karena kalau seperti itu kan datang dari diri sendiri. Kita juga tidak bisa memaksakan untuk menggunakan sepeda, karena menggunakan sepeda itu bukan merupakan suatu kewajiban, sama dengan menggunakan sepeda motor atau mobil.”

W : “Oh begitu. Jadi sekian, pertanyaan dari saya pak, mohon maaf apabila sudah mengganggu waktunya.”

N : “Ya.”

Narasi

Penggunaan sepeda atau bermotor itu sebaiknya tidak dipaksakan apakah harus menggunakan sepeda atau motor, tergantung kepada keadaan dari si pengguna sendiri. Namun, perbedaan dampak penggunaan sepeda dan motor sangat besar pengaruhnya terhadap lingkungan SMANSA. Karena, semakin banyak kendaraan bermotor, berarti semakin banyak pula polusi yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan dari sekolah dalam mengatasi hal tersebut. Namun, sekolah tidak dapat mengatasi hal tersebut secara langsung,

Page 18: Karya Tulis b Indo

karena tidak mempunyai wewenang akan hal tersebut. Sekolah hanya dapat memberikan berbagai himbauan maupun simbol untuk mengatasi hal tersebut, dan juga bekerja sama dengan pihak terkait.

Minat warga SMANSA untuk menggunakan sepeda sebenarnya cukup baik, tapi hal tersebut terjadi mungkin karena pada saat ini, bersepeda merupakan hal yang sering dan banyak dilakukan oleh masyarakat, sehingga minat menggunakan sepeda ini tidak akan bersifat permanen. Selain itu, sekolah juga tidak bisa memaksakan warga SMANSA untuk menggunakan sepeda ke sekolah karena hal tersebut merupakan hak dari masing-masing individu. Namun, penggunaan sepeda juga tidak selamanya baik, Karena penggunaan sepeda yang berlebihan dapat mengurangi kesehatan juga.

Kesimpulannya, penggunaan sepeda motor dapat menambah polusi di lingkungan SMANSA. Namun, sekolah tidak dapat memaksakan warga SMANSA untuk menggunakan sepeda. Oleh karena itu, polusi di lingkungan sekolah tidak dapat dikurangi secara signifikan, tapi hanya sedikit saja (apabila dilihat dari segi penggunaan kendaraan).

ii. Muhammad Haekal

Dialog wawancara

W : Pewawancara

N : Narasumber

W : “Saya ingin wawancara mengenai dampak penggunaan sepeda dan motor terhadap lingkungan SMANSA. Nah, kalau menurut Haekal sendiri, kira-kira warga SMANSA sebaiknya menggunakan sepeda atau motor ketika bepergian ke sekolah?”

N : “Kalau menurut saya, fleksibel saja. Untuk yang rumahnya jauh, kalau memakai sepeda kan tidak nyaman, lebih nyaman menggunakan motor. Tapi untuk yang rumahnya dekat, sebaiknya menggunakan sepeda karena memang untuk membuat SMANSA jadi lebih bebas polusi, terus juga tidak terlalu berisik unutk lingkungan SMANSAnya.”

Page 19: Karya Tulis b Indo

W : “Terus tadi disebutkan oleh Haekal bahwa ada juga yang menggunakan motor. Nah kalau menggunakan motor, kira-kira mengganggu kegiatan warga SMANSA tidak?”

N : “Kalau untuk kegiatan belajar mungkin tidak terlalu, hanya untuk yang kelasnya berada di samping tempat parkir akan lebih terganggu kegiatan belajarnya. Selain itu juga untuk penjaga sekolah, lebih capai karena harus kerja lebih untuk menjaga keamanan dari motor-motor itu.”

W : “Terima kasih. Kemudian cara yang tepat untuk menjaga lingkungan yang berkaitan dengan kendaraan itu bagaimana?”

N : “Solusinya seperti yang tadi saya sebutkan, yaitu lebih menggunakan sepeda ketika bepergian ke sekolah. Selain itu, apabila masuk ke dalam lingkungan sekolah, kalau bisa tidak menyalakan mesin kendaraannya, karena dapat membuat polusi suara.”

W : “Oh begitu, berikutnya menurut Haekal, kondisi sekolah saat ini lingkungannya bagaimana apabila dilihat dari segi polusinya?”

N : “Nyaman-nyaman saja, soalnya kita tinggal di Kota Bogor yang notabene merupakan kota hijau dan memang tidak terlalu berpengaruh sebenarnya masalah motor tersebut di sekolah kita.”

W : “Jadi tidak terlalu menyebabkan polusi ya. Pertanyaan berikutnya, kira-kira yang bertanggungjawab untuk menjaga lingkungan SMANSA itu siapa saja?”

N : “Walaupun di sekolah kita sudah ada penjaga sekolah, sudah ada staf kebersihan, tapi mau tidak mau yang namanya menjaga lingkungan sekolah ya semua warga sekolah.”

W : “Pertanyaan selanjutnya, tadi kita sudah membicarakan mengenai siapa yang harus bertanggungjawab, apakah perlu ada kebijakan dari sekolah mengenai masalah kendaraan yang berdampak kepada lingkungan ini?”

N : “Kalau menurut saya perlu ada ketegasan. Sebenarnya sudah mulai berjalan, dalam rangka mengurangi polusi dan kepadatan kendaraan di SMANSA seperti siswa yang tidak mempunyai SIM dilarang membawa motor ke sekolah. Namun, hal tersebut kalau saya lihat belum berjalan karena mungkin sekolah belum terlalu tegas dalam melaksanakannya. Jadi alangkah lebih baik lagi apabila aturan tersebut dipertegas kembali sehingga dapat mengurangi dampak negatif dari kendaraan bermotor.”

Page 20: Karya Tulis b Indo

W : “Ya terima kasih. Sekarang kita sedikit berbicara mengenai sepeda. Kalau kita lihat, dampak positif dari sepeda itu banyak, tapi kalau dampak negatif dari sepeda itu kira-kira apa menurut Haekal?”

N : “Kalau dampak negatif dari sepeda, anak-anak yang menggunakan sepeda pasti ketika sampai di sekolah dia berkeringat dan lelah. Selain itu, ketika jam pelajaran, dia akan lebih lesu dan kurang berkonsentrasi jika dibandingkan dengan anak-anak yang lainnya, apalagi jika rumahnya jauh.”

W : “Berikutnya, peraturan sekolah yang sudah dilaksanakan mengenai dampak dari kendaraan bermotor sendiri bagaimana? Apakah ada atau tidak?”

N : “Sampai sekarang, peraturan yang berkaitan dengan tadi yang sudah berjalan belum ada menurut saya. Kalau untuk sampah sudah ada, tapi untuk sepeda atau sepeda motor belum ada.”

W : “Lalu, minat warga SMANSA untuk menjaga lingkungan yang berkaitan dengan kendaraan menurut Haekal bagaimana? Apakah sudah baik atau belum?”

N : “Kalau untuk minat, wah sangat bagus. Dapat dilihat dari acara bike to school dan funbike yang telah dilaksanakan, warga SMANSA yang menggunakan sepeda sangat banyak. Jadi sebenarnya minat warga SMANSA untuk menggunakan sepeda itu besar.”

W : “Oh begitu. Tadi Haekal telah menyebutkan bahwa minat warga SMANSA untuk menggunakan sepeda itu besar, tapi pada hari-hari biasa, yang menggunakan sepeda hanya satu sampai dua orang saja, nah bagaimana cara untuk meningkatkan minat warga SMANSA dengan kondisi ini?”

N : “Mungkin sebagai saran, seharusnya ada hari bebas kendaraan di sekolah seperti car free day, seminggu tiga kali dan kalau bisa dihimbau kepada anak-anak untuk menggunakan sepeda ke sekolah atau menggunakan kendaraan umum, agar polusi di sekolah dapat berkurang.”

W : “Ya sekian wawancara dari kami, mohon maaf telah mengganggu waktunya.”

N : “Ya.”

Narasi

Page 21: Karya Tulis b Indo

Penggunaan sepeda dan sepeda motor bergantung kepada kondisi dari warga SMANSA sendiri. Penggunaan sepeda motor dapat menghasilkan berbagai polusi seperti polusi udara dan polusi suara. Namun, polusi udara tersebut, tidak terlalu berpengaruh kepada lingkungan dari SMANSA sendiri, hanya saja polusi suara terkadang dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar bagi sebagian murid. Selain penggunaan sepeda motor, penggunaan sepeda ternyata tidak selamanya menghasilkan dampak positif. Penggunaan sepeda dapat berdampak kepada kegiatan belajar mengajar dari individu yang menggunakan sepeda. Orang yang menggunakan sepeda akan kelelahan dan kurang bisa berkonstrasi.

Seharusnya terdapat tindakan tegas dari sekolah untuk mengurangi dampak negatif yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Selain itu, seharusnya diadakan berbagai peraturan seperti hari tanpa kendaraan bermotor di sekolah sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan sebagai penunjang minat warga SMANSA yang besar dalam hal penggunaan sepeda.

Kesimpulannya, baik sepeda maupun sepeda motor, dapat memberikan dampak negatif. Namun hanya sepeda motorlah yang memberikan dampak negatif berupa polusi terhadap lingkungan SMANSA, tetapi hal ini tidak terlalu berpengaruh.

B. Angket Siswa

Dari hasil 15 angket yang telah di bagikan dan diisi oleh warga SMAN 1 Bogor, warga SMAN 1 Bogor lebih setuju para siswa berangkat sekolah menggunakan sepeda. Beberapa alasan para siswa memilih menggunakan sepeda dikarenakan bahwa memakai sepeda itu lebih menjaga kelestarian lingkungan, dan mengurangi polusi yang ada. Ada juga kelemahan memamakai sepeda itu tidak mengefesienkan waktu. Waktu yang ditempuh untuk berangkat sekolah menggunakan sepeda itu lebih lama dibandingkan menggunakan motor.

Warga SMAN 1 Bogor juga menyutujui mengendarai motor untuk berangkat ke sekolah. Motor sangat mengefesiensikan waktu untuk pergi sekolah. Energi yang diperlukan untuk mengendarai motor juga tidak sebanyak mengendarai sepeda. Dibandingkan dengan sepeda kerugian mengendarai motor itu antara lain timbulnya banyak polusi dan orang yang mengendarai motor itu yang legal hanya umur 17 tahun ke atas dan memiliki SIM.

Page 22: Karya Tulis b Indo

Dari segi keamanan dan dari riset angket yang telah kami bagikan penggunaan sepeda lebih menjaga lingkungan dibandingkan dengan motor. Jika dari segi keamanan penggunaan sepeda dan motor sama sama agak rawan, karena sepeda dan motor itu mudah untuk dicuri.

BAB IIIPenutup

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan terhadap warga SMANSA tentang dampak pemakaian sepeda dan motor terhadap lingkungan di SMAN 1 Bogor, penggunaan sepeda atau pun motor memiliki dampak positif dan negatifnya masing-masing. Sikap warga SMANSA untu menggunakan sepeda atau motor merupakan hak pilihan yang dimiliki oleh setiap individu sendiri. Akan tetapi untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan sepeda atau pun motor ini perlu adanya usaha dari pihak sekolah atau pun warga SMANSA sendiri.

Di SMAN 1 Bogor ini kebanyakan memang para warga menggunakan motor untuk pergi ke sekolah. Tetapi ada pula beberapa yang menggunakan sepeda untuk berangkat ke sekolah tetapi itu belum bersifat permanen. Minat

Page 23: Karya Tulis b Indo

warga SMAN 1 Bogor untuk menggunakan sepeda ke sekolah sudah baik, tetapi pengaplikasiannya masih cukup baik.

Adapun kondisi lingkungan SMAN 1 Bogor terhadap pemakaian sepeda dan motor belum terlalu terpengaruh secara signifikan. Dampak negatifnya seperi polusi yang disebabkan oleh kendaraan motor belum begitu banyak dirasakan. Tetapi kita harus tetap mengurangi dampak negatif tersebut.

B. Saran

Untuk tetap menjaga lingkungan sekolah yang merupakan tempat kita menuntut ilmu tetap nyaman bebas dari polusi, kita sebagai warga SMANSA hari menjaga lingkungan. Adapun yang dapat dilakukan adalah dari pihak sekolah contohnya mengadakan hari tanpa menggunakan motor ke sekolah. Sebagai siswa contohnya menjaga tanaman-tanaman yang ada di sekolah untuk mengurangi polusi kendaraan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Page 24: Karya Tulis b Indo

LAMPIRAN

Page 25: Karya Tulis b Indo

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS

Disahkan

Di Bogor, tanggal 16 Juni 2012

Wali Kelas XI IPA 5, Guru Mata Pelajaran B. Indonesia,

Wahyuli S.Pd, M.Pd Lanti Mustika S.Pd,