Karya Tulis

4
TEMA : B. Pribadi inspiratif dalam bidang pengembangan pemberdayaan perempuan JUDUL : Kartini KARTINI Wanita secara etimologi ialah perempuan yang memiliki wewenang untuk bekerja dan menghidupi keluarga bersama dengan sang suami. Pria dan wanita mempunyai kewajiban yang sama yaitu membentuk dan mengarahkan keluarga mereka menjadi lebih baik dalam pandangan mereka berdua bukan dalam pandangan satu pihak saja. Seperti halnya Kartini, Kartini adalah sosok istri yang selalu patuh dan taat kepada suami,namun ia juga seorang cendikia yang berpikiran luas untuk dapat memajukan kaum wanita dalam bidang ekonomi,sosial,budaya, dan pendidikan. Kartini menginspirasi kaum wanita khususnya di Indonesia untuk mempertahankan sekaligus meneruskan perjuangan Kartini. Pergerekan wanita muslimat NU adalah salah satu organisasi yang di dalamnya terdapat semangat juang Kartini. Sejarah mencatat bahwa untuk pertama kalinya seorang muslimat NU tampil di atas podium dalam kongres yang berlangsung di Menes 1938, ia mengutarakan ingin ikut serta dalam organisasi pergerakan NU berjuang bersama anshor dan ingin berjalan sejajar, dengan pergolakan yang begitu hebat akhirnya Muslimat Nahdlatul Ulama diresmikan pada 29 Maret 1946. Peresmian Muslimat Nahdlatul Ulama menambah semangat juang para kaum wanita yang berkecimpung di dalam organisasi tersebut. Mereka membagi beberapa wilayah membentuk beberapa kelompok mulai dari pusat hingga daerah untuk berlomba-lomba memajukan para kaum wanita di wilayahnya masing-masing dalam satu wadah yaitu Muslimat Nahdlatul Ulama. Salah satu wilayah yang ikut serta berperan aktif mendukung dan memajukan organisasi Muslimat Nahdlatul Ulama ialah organisasi Fatayat NU Kecamatan Ngajum yang dipimpin oleh Ibu Yulfa. Ibu Yulfa adalah sosok inspirasi yang kami pilih, beliau menjabat sebagai ketua Fatayat NU sejak tahun 2008. Banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi beliau sejak menjabat menjadi ketua NU tahun 2008 hingga saat ini. Permasalah- permasalahan tersebut diantaranya, minimnya kesadaran masyarakat terutama kaum wanita untuk berkumpul,berserikat dan berpendapat, kurangnya semangat juang untuk memajukan kaum wanita itu sendiri, dan masih tingginya ketidakadilan yang dialami oleh para wanita karena suami mereka.

description

karya tulis

Transcript of Karya Tulis

TEMA : B. Pribadi inspiratif dalam bidang pengembangan pemberdayaan

perempuan

JUDUL : Kartini

KARTINI

Wanita secara etimologi ialah perempuan yang memiliki wewenang untuk bekerja

dan menghidupi keluarga bersama dengan sang suami. Pria dan wanita mempunyai

kewajiban yang sama yaitu membentuk dan mengarahkan keluarga mereka menjadi lebih

baik dalam pandangan mereka berdua bukan dalam pandangan satu pihak saja. Seperti

halnya Kartini, Kartini adalah sosok istri yang selalu patuh dan taat kepada suami,namun ia

juga seorang cendikia yang berpikiran luas untuk dapat memajukan kaum wanita dalam

bidang ekonomi,sosial,budaya, dan pendidikan. Kartini menginspirasi kaum wanita

khususnya di Indonesia untuk mempertahankan sekaligus meneruskan perjuangan Kartini.

Pergerekan wanita muslimat NU adalah salah satu organisasi yang di dalamnya

terdapat semangat juang Kartini. Sejarah mencatat bahwa untuk pertama kalinya seorang

muslimat NU tampil di atas podium dalam kongres yang berlangsung di Menes 1938, ia

mengutarakan ingin ikut serta dalam organisasi pergerakan NU berjuang bersama anshor

dan ingin berjalan sejajar, dengan pergolakan yang begitu hebat akhirnya Muslimat

Nahdlatul Ulama diresmikan pada 29 Maret 1946. Peresmian Muslimat Nahdlatul Ulama

menambah semangat juang para kaum wanita yang berkecimpung di dalam organisasi

tersebut. Mereka membagi beberapa wilayah membentuk beberapa kelompok mulai dari

pusat hingga daerah untuk berlomba-lomba memajukan para kaum wanita di wilayahnya

masing-masing dalam satu wadah yaitu Muslimat Nahdlatul Ulama.

Salah satu wilayah yang ikut serta berperan aktif mendukung dan memajukan

organisasi Muslimat Nahdlatul Ulama ialah organisasi Fatayat NU Kecamatan Ngajum yang

dipimpin oleh Ibu Yulfa. Ibu Yulfa adalah sosok inspirasi yang kami pilih, beliau menjabat

sebagai ketua Fatayat NU sejak tahun 2008. Banyak permasalahan-permasalahan yang

dihadapi beliau sejak menjabat menjadi ketua NU tahun 2008 hingga saat ini. Permasalah-

permasalahan tersebut diantaranya, minimnya kesadaran masyarakat terutama kaum

wanita untuk berkumpul,berserikat dan berpendapat, kurangnya semangat juang untuk

memajukan kaum wanita itu sendiri, dan masih tingginya ketidakadilan yang dialami oleh

para wanita karena suami mereka.

Permasalahan-permasalahan tersebut membuat Ibu Yulfa beserta anggota fatayat

NU Kecamatan Ngajum berpikir keras untuk membuat para wanita di daerah Ngajum

khususnya untuk dengan senang hati bergabung dalam organisasi Fatayat NU. Ibu Yulfa

membuat terobosan-terobosan baru untuk menarik minat para wanita di daerah Ngajum

khususnya yaitu melalui beberapa acara untuk memperluas wawasan, pengetahuan dan

keterampilan mereka. Terobosan-terobosan tersebut diantaranya, keterampilan untuk

berwirausaha, penyuluhan kesehatan, dan pengetahuan tentang hukum.

Keterampilan berwirausaha diawali dengan mendatangkan tutor-tutor mahir untuk

mengajari para Fatayat NU membuat kue kering dan mempelajari cara pengemasan kue

kering tersebut agar terlihat menarik, dari hal tersebut para Fatayat NU secara tidak

langsung dapat mengembangkannya dan membantu meningkatkan perekonomian keluarga.

Selanjutnya penyuluhan kesehatan dan senam Fatayat yang rutin diadakan setiap

dua bulan sekali. Penyuluhan tersebut tentang pentingnya menjaga kebersihan alat

reproduksi wanita dan tentang penyakit menular lainnya. Pada bidang pengetahuan umum,

Ibu Yulfa seringkali mendatangkan anggota polisi dari sektor Ngajum untuk menjadi

pemateri. Pemateri dari kepolisian tersebut didatangkan untuk memberi pemahaman

kepada kaum wanita dan anak- anak tentang undang-undang Kekerasan Dalam Rumah

Tangga dan cara melindungi diri dari ancaman yang berbahaya.

Ibu Yulfa menjadikan Fatayat NU tempat yang menarik perhatian Fatayat Ngajum,

bukan hanya organisasi yang berkecimpung di bidang keagamaan dan pendekatan diri

kepada Allah S.W.T namun Fatayat NU juga wadah yang mendukung dan memajukan

Fatayat dalam berbagai bidang, namun satu hal yang selalu Fatayat NU ingat suami atau

kaum laki-laki tetap menjadi imam yang harus dihargai dan dihormati walau kita para

Fatayat dapat sejajar dengan mereka

DOKUMENTASI :