Karya tulis

19
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Museum adalah gedung yang dipergunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda – benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni dan ilmu pengetahuan. Museum juga mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pengumpulan, perawatan, pengawetan/ pemeliharaan, penelitian, penyajian/ pameran, penerbitan hasil penelitian dan mempublikasikannya kepada masyarakat. Pandangan sebagian masyarakat terhadap museum kurang positif, mereka memandang sebagai sesuatu yang serba kuno, bangunan kuno, benda – benda yang tersimpan kotor, tua dan kurang terawat, ruangan yang sumpek, panas dan bau. Museum hanya cocok dipelajari dan dipahami untuk ilmu tertentu saja misalnya arkheologi, sejarah, anthropologi. Pandangan lain menyatakan musum merupakan obyek wisata yang kurang menarik. Fungsi untuk belajar/ studi/ penelitian mulai bergeser dan sentuhan masa lalu kurang kena sehingga dari tahun ke tahun pengunjung museum semakin berkurang. Mengingat pentingnya peranan museum dalam dunia pendidikan, maka bertolak dari sinilah penulis memilih judul “Penurunan Jumlah Pengunjung Museum Haji Widayat Kota Mungkid Tahun 2008”. B. Tujuan Penulisan 1. Untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir di SMA Negeri 1 Kota Mungkid tahun ajaran 2008/ 2009. 2. Sebagai studi banding antara teori yang didapat dengan apabila terjun langsung ke museum. 1

description

Tugas akhir sekolah adalah membuat karya tulis. Berikut adalah karya tulis yang mengangkat topik penurunan jumlah pengunjung sebuah museum

Transcript of Karya tulis

Page 1: Karya tulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Museum adalah gedung yang dipergunakan sebagai tempat untuk pameran tetap

benda – benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni

dan ilmu pengetahuan.

Museum juga mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pengumpulan, perawatan,

pengawetan/ pemeliharaan, penelitian, penyajian/ pameran, penerbitan hasil penelitian

dan mempublikasikannya kepada masyarakat.

Pandangan sebagian masyarakat terhadap museum kurang positif, mereka

memandang sebagai sesuatu yang serba kuno, bangunan kuno, benda – benda yang

tersimpan kotor, tua dan kurang terawat, ruangan yang sumpek, panas dan bau. Museum

hanya cocok dipelajari dan dipahami untuk ilmu tertentu saja misalnya arkheologi,

sejarah, anthropologi. Pandangan lain menyatakan musum merupakan obyek wisata yang

kurang menarik.

Fungsi untuk belajar/ studi/ penelitian mulai bergeser dan sentuhan masa lalu kurang

kena sehingga dari tahun ke tahun pengunjung museum semakin berkurang.

Mengingat pentingnya peranan museum dalam dunia pendidikan, maka bertolak dari

sinilah penulis memilih judul “Penurunan Jumlah Pengunjung Museum Haji Widayat

Kota Mungkid Tahun 2008”.

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir di SMA Negeri 1

Kota Mungkid tahun ajaran 2008/ 2009.

2. Sebagai studi banding antara teori yang didapat dengan apabila terjun

langsung ke museum.

3. Menambah pengetahuan dan pengalaman.

C. Perumusan Masalah

Mengingat semakin berkurangnya minat masyarakat untuk berkunjung ke mseum

maka tidak dapat dielakkan terjadinya penurunan pengunjung dari tahun ke tahun. Dari

masalah inilah yang ingin penulis ketahui , dalam penelitian ini adalah :

Berapakah penurunan pengunjung museum H. Widayat pada tahun 2008?

1

Page 2: Karya tulis

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi siswa

a. Dengan mengadakan penelitian mengenai museum, siswa dapat belajar mengenai

apa dan manfaat dari museum tersebut.

b. Dengan mengadakan observasi ke museum, siswa dapat belajar berhubungan

dengan seniman yang merupakan bagian dari masyarakat. Dan bisa memahami

makna dari arya seni yang ada di musum.

2. Bagi museum H. Widayat

a. Musum dapat lebih dikenal masyarakat.

b. Dapat menambah masukan yang mungkin berguna agi kemajuan musum.

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk menyusun karya tulis ini didasarkan pada data – data yang kami kumpulkan dari

museum H. Widayat. Dalam penyusunan, kami menggunakan 3 metode, yaitu :

1. Metode observasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung tentang lukisan – lukisan

di museum H. Widayat.

2. Metode interview

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara kepada pegawai yang

berada di lokasi museum, guna mendapat data yang sejelas – jelasnya mengenai

penurunan jumlah pengunjung museum H. Widayat.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan karya tulis ini, akan terlihat urut – urutan mengenai bab – bab

yang tercantum dalam daftar isi, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

B. Tujuan Penulisan

C. Perumusan Masalah

D. Manfaat Penulisan

E. Metode Pengumpulan Data

F. Sistematika Penulisan

BAB II PANDANGAN UMUM TENTANG MUSUM H. WIDAYAT

A. Sekilas Tentang H. Widayat

B. Kepemimpinan

C. Garis Besar Koleksi Museum H. Widayat

D. Fungsi Museum

2

Page 3: Karya tulis

BAB III ANALISA DATA PENGUNJUNG

A. Banyaknya pengunjung museum H.Widayat thn.2008

B. Antusias pengunjung

C. Sebab-sebab Penurunan

D. Solusi

BAB IV UPAYA MENARIK PERHATIAN PENGUNJUNG

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

3

Page 4: Karya tulis

BAB II

PANDANGAN UMUM TENTANG MUSEUM H. WIDAYAT

A. Sekilas Tentang H. Widayat

Museum Seni Rupa H. Wiadayat berdiri di atas areal tanah seluas ± 7000 m2

terletak di jalur wisata di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur tepatnya di jalan

Letnan Tukiyat 32 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jwa Tengah. Museum H.

Widayat tediri atas 3 bangunan utama, Museum H. Widayat, Galeri Hj. Soewarni dan

Art Shop Hj. Soemini, serta area taman yang dimanfaatkan untuk meletakkan karya seni

outdoor, dibangun tahap demi tahap sesuai dengan perluasan area dan peruntukannya.

Museum H. Widayat adalah wujud nyata dari sebuah impian, obsesi dan prestasi

dari penulis H. Widayat. Impian dan obsesinya untuk memelihara dan mengabadikan

karya – karya pelukis muda, khususnya mahasiswa ASRI (ISI). Sepulang dari belajar di

Jepang pada tahun 1962, usulan untuk membuat museum itu muncul dan disodorkan oleh

kawan dekatnya, Fadjar Sidik. Ide memikirkan museum ini sebenarnya bermula

darikeprihatinan Widayat, yang saat itu sudah pensiun dari staf pengajaran di Fakultas

Seni Rupa (FSR) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, melihat koleksi karya – karya

mahasiswa yang hanya bertumpuk di gudang, bahkan banyak yang hilang diambil orang.

Peristiwa itulah yang mendorong munculnya usulan Fadjar Sidik yang lantas

direalisasikan setapak demi setapak.

Museum H. Widayat dibangun tahun 1991 dan diresmikan pembukaannya pada

tanggal 30 April 1994 oleh Prof. Dr. Ins. Wardiman Djojonegoro, Mewnteri Pendidikan

dan Kebudayaan.

B. Kepemimpinan

Sejak awal berdirinya sampai sekarang Museum H. Widayat dikelola oleh

keluarga besar H. Widayat. Pada awal berdirinya museum ini pengelolaannya berada di

bawah pengawasan langsung oleh Hj. Soemini ( istri kedua H. Wiadat). Setelah Hj.

Soemini wafat tahun 1999, maka keluarga besar H. Widayat sepakat untuk mengangkat

Drs. Fajar Purnomo Sidi, M. M sebagai direktur untuk periode 2000 – 2005, yang

kemudian kepemimpinan beliau diteruskan oleh Ir. H. Hendro Wardoyo sebagai direktur

utama untuk periode 2005 – 2008.

C. Garis Besar Koleksi Museum H. Widayat

Museum H. Widayat mempunyai bdua macam koleksi, yaitu Lukisan karya H.

Widayat sendiri dan lukisan seniman lain.

Pada saat diresmikan secara garis besar koleksi tesebut dibagi menjadi dua :

Lukisan H. Widayat:

4

Page 5: Karya tulis

Lukisan dipasang di museum sejumlah = 130 buah

Lukisan di dalam gudang = 182 buah

Lukisan Seniman lain:

Lukisan dipasang di museum = 133 buah

Lukisan disimpan = 160 buah

Koleksi lukisan Museum H. Widayat karya seniman lain dapat dikelompokkan

dalam beberapa lukisan unggulan, yaitu:

Kelompok pelukis senior :

Troeboes ( Ni Asri, 1952)

S. Sudjojono ( Pure Bali, 1979)

Le Man Fong ( Balinese Woman, 1951)

Kartono Yudho Kusumo ( Wonosari, 1949)

Soerono ( Mata – Mata, 1949)

Anak Agung Gede Sobrat ( Pure Bali, 1979)

Kelompok pelukis muda :

Fadjar Sidik ( Gunungan, 1980)

Bagong Kussudiarjo ( Barong, 1993)

Sunaryo ( Ikan, 1991)

Sobroto ( Wajah, 1978)

Nyoman Gunarse ( Sesaji Bali, 1976)

Aming Prayitno ( Bentuk, 1978)

Harjiman ( Pesta Rakyat, 1983)

I Made Djirna ( Wjah. 1993)

Ivan Sagito

Gusti Alit Cakra

Dadang Christanto ( Manusia Pohon, 1995)

Heri Dono ( Empat Figur, 1974)

Eddie Hara ( Binatang – Binatang Magis Dari Pulau Jawa, 1983)

Faizal ( Kekasih dan Burung, 1980)

Kelompok pelukis asing:

Carrasco ( Air Terjun, 1993)

Mella Jaarasma ( Pelajar SMA, 1985)

Paul Husner ( Penabuh Gamelan)

5

Page 6: Karya tulis

D. Fungsi Museum

Sebuah museum, jelas memiliki fungsi yang demikian luas, tidak saja sebagai

monumen, melainkan sebagai tempat ‘catatan’ sejarah, dokumentasi, dan tempat belajar

bagi generasi lebih lanjut. Museum ini dengan koleksi – koleksinya diharapkan dapat

dijadikan tolak ukur perkembangan seni lukis dan seni rupa pada umumnya. Ia ingin

mendokumentasikan semuanya, agar mereka yang belajar memiliki bahan banding.

Selain itu merek adapat tumbuh tidak monoton.

Pertimbangan yang utama terhadap karya – karya yang masuk museum adalah yang

‘baik’, baik untuk semua lapisan masyarakat. Untuk bisa mengerti dan mengatakan baik

itu tentu lewat proses belajar dan proses apresiasi museum ini sebagai tempat belajar.

Sebagaiman di Eropa, para siswa diajak gurunya ke museum – museum, dijelaskan

tentang berbagai lukisan yang ada di dalamnya.

6

Page 7: Karya tulis

BAB III

ANALISA DATA PENGUNJUNG MUSEUM H. WIDAYAT

A. Banyaknya Pengunjung Museum H. Widayat 2008

1.1. Tabel Data Pengunjung Tahunan

Museum Seni Rupa Indonesia

Museum Haji Widayat

Tahun 2008

No Bulan Jumlah Pengunjung Total

Pelajar Umum/Mhs Wisatawan Asing

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

55

35

45

180

110

204

80

36

90

9

31

232

53

22

88

23

43

31

58

13

6

0

10

11

15

5

12

5

20

12

11

12

12

3

17

12

123

62

145

208

173

247

149

61

108

12

58

255

Jumlah Total 1107 358 136 1601

Kota Mungkid, 1 januari 2009

Yang membuat

Danang Suta Riyadie

Sekertaris

7

Page 8: Karya tulis

1.2. Perbandingan Banyaknya Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara

Tabel Data Perbandingan Pengunjung

Domestik dan Mancanegara

Tahun 2008

No BulanJumlah Pengunjung

TotalDomestik Mancanegara

1 Januari 108 15 123

2 Februari 57 5 62

3 Maret 133 12 145

4 April 203 5 208

5 Mei 153 20 173

6 Juni 235 12 247

7 Juli 138 11 149

8 Agustus 49 12 61

9 September 96 12 108

10 Oktober 9 3 12

11 November 41 17 58

12 Desember 243 12 255

1465 136 1601

B. Antusias Pengunjung

Dari riset yang telah dilakukuan langsung ke lapangan, antusias pengunjung Museum

H. Widayat, bisa dilihat dari kesan - kesan yang diberikan pengunjung pada buku tamu.

Atau bisa dilihat dari banyaknya petanyaan-pertanyaan yang diajukan pada guide.

Berdasarkan fakta - fakta yang ada,ternyata lebih banyak pengunjung domestic

daripada pengunjung mancanegara. Namun bukan berarti pengunjung domestic lebih

berantusias daripada wisatawan asing atau mancanegara. Ini dibuktikan dengan

banyaknya pertanyaan - pertanyaan kritis dari wisatawan asing pada guide. Karena

mereka lebih cenderung tertarik pada hal - hal baru yang mereka lihat pada setiap lukisan

karya Haji Wdayat. Jadi bisa kita simpulkan bahwa antusias pengunjung lebih banyak

datang dari wisatawan mancanegara.

8

Page 9: Karya tulis

C. Sebab-Sebab Penurunan

Untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengunjung

datang ke Museum Hahi Widayat diperoleh melalui interview dengan pihak museum.

Berikut hasil wawancara tersebut:

a. Lokasi

alam melakukan perjalanan wisata, semakin jauh jarak tempat pariwisata,

makin sedikit perjalanan tersebut dilakukan. Hal ini berlaku pula bagi Museum

Haji Widayat. Walaupun begitu, jika dilihat dari sudut pandang tata kota, posisi

museum ini cukup strategis karena terletak di jalur simpang yang menghubungkan

ke berbagai tujuan. Dari sudut pandang kepariwisataan juga menguntungkan

karena berdekatan dengan objek-objek wisata, seperti Candi Borobudur, Candi

Mendut dan lain-lain.

b. Publikasi

Agar museum lebih dikenal dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,

museum juga mempublikasikan keberadaan dan kegiatannya melalui Dinas P dan

K masing-masing kabupaten/ kotamadya kepada guru dan siswa di sekolah -

sekolah yang ada. Tetapi banyak siswa yang kurang berminat.

c. Pameran

Untuk memamerkan koleksi yang ada di museum, pengelola Museum Haji

Widayat mengadakan pameran. Meskipun jarang dilakukan.

d. Promosi

Dengan semakin banyaknya publikasi suatu tempat pariwisata, maka

tempat tersebut akan lebih dikenal masyarakat. Museum Haji Widayat telah

melakukan kegiatan promosi (terutama ketika museum mengadakan kegiatan

khusus) melalui beberapa media, baik media cetak maupun elektronik tetapi

belum maksimal.

e. Liburan sekolah

Waktu liburan sekolah membuat mayarakat terutama siswa dan guru ingin

menikmatinya dengan kegiatan yang jarang dilakukan agar tidak ditemukan

kejenuhan atas aktivitas sehari-hari. Museum adalah salah satu tujuannya. Selain

untuk menghilangkan kejenuhan, dengan mengunjungi museum dapat

meningkatkan pengetahuan kebudayaan para siswa dan guru. Tetapi di museum

Haji Widayat tidak terdapat beberapa koleksi yang berkaitan dengan materi

sejarah di sekolah.

9

Page 10: Karya tulis

f. Biaya

Biaya kunjungan pada suatu tempat tujuan wisata yang bisa diketahui atau yang

dapat diperkirakan akan mempengaruhi kemungkinan terjadinya perjalanan

wisata. Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas P dan K Jawa Tengah

No.425.1/20990 tanggal 10 Nopember 2004, tiket masuk museum untuk dewasa

Rp.2.000,00 dan anak-anak Rp.1.000,00. Tetapi hal tersebut tidak berlaku di

museum Haji Widayat.

D. Solusi

1. Setiap 1 tahun sekali,museum mengadakan lomba melukis se-Kabupaten Magelang.

2. Rajin mengadakan pameran

3. Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan menggalakkan program di setiap instansi

pemerintah agar mengadakan kunjungan ke museum setiap 1 tahun sekali.

10

Page 11: Karya tulis

BAB IV

UPAYA MENARIK PERHATIAN PENGUNJUNG

Dalam meanyiasaati penurunan jumlah pengunjung museum H. Widayat, maka perlu

adanya upaya yang dilakukan antara lain :

1. Museum pada umumnya menyajikan berbagai artefak dari masa

lalu secara tematik dan kronologis dapat menjadi sarana untuk memahami budaya

dari masa lampau yang tidak pernah dialami atau diraasakan oleh pengunjung

museum.

2. Publik museum terlebih dahulu harus mengenal atau dikenalkan

dengan arti, fungsi, manfaat museum. Dengan proses pengenalan tersebut akan

tebangunlah citra positif terhadap museum.

3. Peradaban suatu bangsa dapat dilihat antara lain dari museum –

museum yang dimiliki. Melalui benda – benda koleksi museum terselip berbagai

pengetahuan yang setiap saat selalu menawarkan kesempatan untuk mengungkap

tabir ilmu pengetahuan yang ada dibalik benda – benda tersebut. Dengan demikian

seseorang akan memanfaatkan museum sebagai tempat berekreasi, menambah

pengetahuan dan wawasan serta belajar.

11

Page 12: Karya tulis

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis selesai menyusun karya tulis ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. “Museum H. Widayat” adalah wujud nyata dari sebuah impian, obsesi dan prestasi dari pelukis Widayat.

2. Pandangan sebagian masyarakat terhadap Museum H. Widayat kurang positif. Sehingga hal ini mengakibatkan penurunan terhadap jumlah pengunjung museum.

3. Penurunan jumlah pengunjung museum juga dipengaruhi oleh pandangan masyarakat bahwa museum adalah obyek wisata yang kurang menarik dan dirasa kurang efektif untuk menghilangkan kejenuhan.

B. Saran - Saran

Setelah mengetahui dan mengerti tentang Museum H. Widayat maka penulis mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Mengadakan acara, dan kompetisi yang berkaitan dengan seni.2. Mengadakan pameran disertai hiburan pentas musik untuk masyarakat awam.

Magelang, 2009

Penyusun

12

Page 13: Karya tulis

DOKUMENTASI LUKISAN DI MUSEUM H. WIDAYAT

Lukisan WidayatPelukis H. Widayat

Lukisan Anggrek

Pelukis Widayat

13

Page 14: Karya tulis

Lukisan SakuraPelukis Wicaksono

Lukisan januari, adu ototPelukis Widayat

14