Karya tulis
-
Upload
rifqi-ansori -
Category
Documents
-
view
329 -
download
4
description
Transcript of Karya tulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Museum adalah gedung yang dipergunakan sebagai tempat untuk pameran tetap
benda – benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni
dan ilmu pengetahuan.
Museum juga mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pengumpulan, perawatan,
pengawetan/ pemeliharaan, penelitian, penyajian/ pameran, penerbitan hasil penelitian
dan mempublikasikannya kepada masyarakat.
Pandangan sebagian masyarakat terhadap museum kurang positif, mereka
memandang sebagai sesuatu yang serba kuno, bangunan kuno, benda – benda yang
tersimpan kotor, tua dan kurang terawat, ruangan yang sumpek, panas dan bau. Museum
hanya cocok dipelajari dan dipahami untuk ilmu tertentu saja misalnya arkheologi,
sejarah, anthropologi. Pandangan lain menyatakan musum merupakan obyek wisata yang
kurang menarik.
Fungsi untuk belajar/ studi/ penelitian mulai bergeser dan sentuhan masa lalu kurang
kena sehingga dari tahun ke tahun pengunjung museum semakin berkurang.
Mengingat pentingnya peranan museum dalam dunia pendidikan, maka bertolak dari
sinilah penulis memilih judul “Penurunan Jumlah Pengunjung Museum Haji Widayat
Kota Mungkid Tahun 2008”.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir di SMA Negeri 1
Kota Mungkid tahun ajaran 2008/ 2009.
2. Sebagai studi banding antara teori yang didapat dengan apabila terjun
langsung ke museum.
3. Menambah pengetahuan dan pengalaman.
C. Perumusan Masalah
Mengingat semakin berkurangnya minat masyarakat untuk berkunjung ke mseum
maka tidak dapat dielakkan terjadinya penurunan pengunjung dari tahun ke tahun. Dari
masalah inilah yang ingin penulis ketahui , dalam penelitian ini adalah :
Berapakah penurunan pengunjung museum H. Widayat pada tahun 2008?
1
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi siswa
a. Dengan mengadakan penelitian mengenai museum, siswa dapat belajar mengenai
apa dan manfaat dari museum tersebut.
b. Dengan mengadakan observasi ke museum, siswa dapat belajar berhubungan
dengan seniman yang merupakan bagian dari masyarakat. Dan bisa memahami
makna dari arya seni yang ada di musum.
2. Bagi museum H. Widayat
a. Musum dapat lebih dikenal masyarakat.
b. Dapat menambah masukan yang mungkin berguna agi kemajuan musum.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk menyusun karya tulis ini didasarkan pada data – data yang kami kumpulkan dari
museum H. Widayat. Dalam penyusunan, kami menggunakan 3 metode, yaitu :
1. Metode observasi
Yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung tentang lukisan – lukisan
di museum H. Widayat.
2. Metode interview
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara kepada pegawai yang
berada di lokasi museum, guna mendapat data yang sejelas – jelasnya mengenai
penurunan jumlah pengunjung museum H. Widayat.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini, akan terlihat urut – urutan mengenai bab – bab
yang tercantum dalam daftar isi, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
B. Tujuan Penulisan
C. Perumusan Masalah
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Pengumpulan Data
F. Sistematika Penulisan
BAB II PANDANGAN UMUM TENTANG MUSUM H. WIDAYAT
A. Sekilas Tentang H. Widayat
B. Kepemimpinan
C. Garis Besar Koleksi Museum H. Widayat
D. Fungsi Museum
2
BAB III ANALISA DATA PENGUNJUNG
A. Banyaknya pengunjung museum H.Widayat thn.2008
B. Antusias pengunjung
C. Sebab-sebab Penurunan
D. Solusi
BAB IV UPAYA MENARIK PERHATIAN PENGUNJUNG
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3
BAB II
PANDANGAN UMUM TENTANG MUSEUM H. WIDAYAT
A. Sekilas Tentang H. Widayat
Museum Seni Rupa H. Wiadayat berdiri di atas areal tanah seluas ± 7000 m2
terletak di jalur wisata di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur tepatnya di jalan
Letnan Tukiyat 32 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jwa Tengah. Museum H.
Widayat tediri atas 3 bangunan utama, Museum H. Widayat, Galeri Hj. Soewarni dan
Art Shop Hj. Soemini, serta area taman yang dimanfaatkan untuk meletakkan karya seni
outdoor, dibangun tahap demi tahap sesuai dengan perluasan area dan peruntukannya.
Museum H. Widayat adalah wujud nyata dari sebuah impian, obsesi dan prestasi
dari penulis H. Widayat. Impian dan obsesinya untuk memelihara dan mengabadikan
karya – karya pelukis muda, khususnya mahasiswa ASRI (ISI). Sepulang dari belajar di
Jepang pada tahun 1962, usulan untuk membuat museum itu muncul dan disodorkan oleh
kawan dekatnya, Fadjar Sidik. Ide memikirkan museum ini sebenarnya bermula
darikeprihatinan Widayat, yang saat itu sudah pensiun dari staf pengajaran di Fakultas
Seni Rupa (FSR) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, melihat koleksi karya – karya
mahasiswa yang hanya bertumpuk di gudang, bahkan banyak yang hilang diambil orang.
Peristiwa itulah yang mendorong munculnya usulan Fadjar Sidik yang lantas
direalisasikan setapak demi setapak.
Museum H. Widayat dibangun tahun 1991 dan diresmikan pembukaannya pada
tanggal 30 April 1994 oleh Prof. Dr. Ins. Wardiman Djojonegoro, Mewnteri Pendidikan
dan Kebudayaan.
B. Kepemimpinan
Sejak awal berdirinya sampai sekarang Museum H. Widayat dikelola oleh
keluarga besar H. Widayat. Pada awal berdirinya museum ini pengelolaannya berada di
bawah pengawasan langsung oleh Hj. Soemini ( istri kedua H. Wiadat). Setelah Hj.
Soemini wafat tahun 1999, maka keluarga besar H. Widayat sepakat untuk mengangkat
Drs. Fajar Purnomo Sidi, M. M sebagai direktur untuk periode 2000 – 2005, yang
kemudian kepemimpinan beliau diteruskan oleh Ir. H. Hendro Wardoyo sebagai direktur
utama untuk periode 2005 – 2008.
C. Garis Besar Koleksi Museum H. Widayat
Museum H. Widayat mempunyai bdua macam koleksi, yaitu Lukisan karya H.
Widayat sendiri dan lukisan seniman lain.
Pada saat diresmikan secara garis besar koleksi tesebut dibagi menjadi dua :
Lukisan H. Widayat:
4
Lukisan dipasang di museum sejumlah = 130 buah
Lukisan di dalam gudang = 182 buah
Lukisan Seniman lain:
Lukisan dipasang di museum = 133 buah
Lukisan disimpan = 160 buah
Koleksi lukisan Museum H. Widayat karya seniman lain dapat dikelompokkan
dalam beberapa lukisan unggulan, yaitu:
Kelompok pelukis senior :
Troeboes ( Ni Asri, 1952)
S. Sudjojono ( Pure Bali, 1979)
Le Man Fong ( Balinese Woman, 1951)
Kartono Yudho Kusumo ( Wonosari, 1949)
Soerono ( Mata – Mata, 1949)
Anak Agung Gede Sobrat ( Pure Bali, 1979)
Kelompok pelukis muda :
Fadjar Sidik ( Gunungan, 1980)
Bagong Kussudiarjo ( Barong, 1993)
Sunaryo ( Ikan, 1991)
Sobroto ( Wajah, 1978)
Nyoman Gunarse ( Sesaji Bali, 1976)
Aming Prayitno ( Bentuk, 1978)
Harjiman ( Pesta Rakyat, 1983)
I Made Djirna ( Wjah. 1993)
Ivan Sagito
Gusti Alit Cakra
Dadang Christanto ( Manusia Pohon, 1995)
Heri Dono ( Empat Figur, 1974)
Eddie Hara ( Binatang – Binatang Magis Dari Pulau Jawa, 1983)
Faizal ( Kekasih dan Burung, 1980)
Kelompok pelukis asing:
Carrasco ( Air Terjun, 1993)
Mella Jaarasma ( Pelajar SMA, 1985)
Paul Husner ( Penabuh Gamelan)
5
D. Fungsi Museum
Sebuah museum, jelas memiliki fungsi yang demikian luas, tidak saja sebagai
monumen, melainkan sebagai tempat ‘catatan’ sejarah, dokumentasi, dan tempat belajar
bagi generasi lebih lanjut. Museum ini dengan koleksi – koleksinya diharapkan dapat
dijadikan tolak ukur perkembangan seni lukis dan seni rupa pada umumnya. Ia ingin
mendokumentasikan semuanya, agar mereka yang belajar memiliki bahan banding.
Selain itu merek adapat tumbuh tidak monoton.
Pertimbangan yang utama terhadap karya – karya yang masuk museum adalah yang
‘baik’, baik untuk semua lapisan masyarakat. Untuk bisa mengerti dan mengatakan baik
itu tentu lewat proses belajar dan proses apresiasi museum ini sebagai tempat belajar.
Sebagaiman di Eropa, para siswa diajak gurunya ke museum – museum, dijelaskan
tentang berbagai lukisan yang ada di dalamnya.
6
BAB III
ANALISA DATA PENGUNJUNG MUSEUM H. WIDAYAT
A. Banyaknya Pengunjung Museum H. Widayat 2008
1.1. Tabel Data Pengunjung Tahunan
Museum Seni Rupa Indonesia
Museum Haji Widayat
Tahun 2008
No Bulan Jumlah Pengunjung Total
Pelajar Umum/Mhs Wisatawan Asing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
55
35
45
180
110
204
80
36
90
9
31
232
53
22
88
23
43
31
58
13
6
0
10
11
15
5
12
5
20
12
11
12
12
3
17
12
123
62
145
208
173
247
149
61
108
12
58
255
Jumlah Total 1107 358 136 1601
Kota Mungkid, 1 januari 2009
Yang membuat
Danang Suta Riyadie
Sekertaris
7
1.2. Perbandingan Banyaknya Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara
Tabel Data Perbandingan Pengunjung
Domestik dan Mancanegara
Tahun 2008
No BulanJumlah Pengunjung
TotalDomestik Mancanegara
1 Januari 108 15 123
2 Februari 57 5 62
3 Maret 133 12 145
4 April 203 5 208
5 Mei 153 20 173
6 Juni 235 12 247
7 Juli 138 11 149
8 Agustus 49 12 61
9 September 96 12 108
10 Oktober 9 3 12
11 November 41 17 58
12 Desember 243 12 255
1465 136 1601
B. Antusias Pengunjung
Dari riset yang telah dilakukuan langsung ke lapangan, antusias pengunjung Museum
H. Widayat, bisa dilihat dari kesan - kesan yang diberikan pengunjung pada buku tamu.
Atau bisa dilihat dari banyaknya petanyaan-pertanyaan yang diajukan pada guide.
Berdasarkan fakta - fakta yang ada,ternyata lebih banyak pengunjung domestic
daripada pengunjung mancanegara. Namun bukan berarti pengunjung domestic lebih
berantusias daripada wisatawan asing atau mancanegara. Ini dibuktikan dengan
banyaknya pertanyaan - pertanyaan kritis dari wisatawan asing pada guide. Karena
mereka lebih cenderung tertarik pada hal - hal baru yang mereka lihat pada setiap lukisan
karya Haji Wdayat. Jadi bisa kita simpulkan bahwa antusias pengunjung lebih banyak
datang dari wisatawan mancanegara.
8
C. Sebab-Sebab Penurunan
Untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengunjung
datang ke Museum Hahi Widayat diperoleh melalui interview dengan pihak museum.
Berikut hasil wawancara tersebut:
a. Lokasi
alam melakukan perjalanan wisata, semakin jauh jarak tempat pariwisata,
makin sedikit perjalanan tersebut dilakukan. Hal ini berlaku pula bagi Museum
Haji Widayat. Walaupun begitu, jika dilihat dari sudut pandang tata kota, posisi
museum ini cukup strategis karena terletak di jalur simpang yang menghubungkan
ke berbagai tujuan. Dari sudut pandang kepariwisataan juga menguntungkan
karena berdekatan dengan objek-objek wisata, seperti Candi Borobudur, Candi
Mendut dan lain-lain.
b. Publikasi
Agar museum lebih dikenal dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,
museum juga mempublikasikan keberadaan dan kegiatannya melalui Dinas P dan
K masing-masing kabupaten/ kotamadya kepada guru dan siswa di sekolah -
sekolah yang ada. Tetapi banyak siswa yang kurang berminat.
c. Pameran
Untuk memamerkan koleksi yang ada di museum, pengelola Museum Haji
Widayat mengadakan pameran. Meskipun jarang dilakukan.
d. Promosi
Dengan semakin banyaknya publikasi suatu tempat pariwisata, maka
tempat tersebut akan lebih dikenal masyarakat. Museum Haji Widayat telah
melakukan kegiatan promosi (terutama ketika museum mengadakan kegiatan
khusus) melalui beberapa media, baik media cetak maupun elektronik tetapi
belum maksimal.
e. Liburan sekolah
Waktu liburan sekolah membuat mayarakat terutama siswa dan guru ingin
menikmatinya dengan kegiatan yang jarang dilakukan agar tidak ditemukan
kejenuhan atas aktivitas sehari-hari. Museum adalah salah satu tujuannya. Selain
untuk menghilangkan kejenuhan, dengan mengunjungi museum dapat
meningkatkan pengetahuan kebudayaan para siswa dan guru. Tetapi di museum
Haji Widayat tidak terdapat beberapa koleksi yang berkaitan dengan materi
sejarah di sekolah.
9
f. Biaya
Biaya kunjungan pada suatu tempat tujuan wisata yang bisa diketahui atau yang
dapat diperkirakan akan mempengaruhi kemungkinan terjadinya perjalanan
wisata. Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas P dan K Jawa Tengah
No.425.1/20990 tanggal 10 Nopember 2004, tiket masuk museum untuk dewasa
Rp.2.000,00 dan anak-anak Rp.1.000,00. Tetapi hal tersebut tidak berlaku di
museum Haji Widayat.
D. Solusi
1. Setiap 1 tahun sekali,museum mengadakan lomba melukis se-Kabupaten Magelang.
2. Rajin mengadakan pameran
3. Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan menggalakkan program di setiap instansi
pemerintah agar mengadakan kunjungan ke museum setiap 1 tahun sekali.
10
BAB IV
UPAYA MENARIK PERHATIAN PENGUNJUNG
Dalam meanyiasaati penurunan jumlah pengunjung museum H. Widayat, maka perlu
adanya upaya yang dilakukan antara lain :
1. Museum pada umumnya menyajikan berbagai artefak dari masa
lalu secara tematik dan kronologis dapat menjadi sarana untuk memahami budaya
dari masa lampau yang tidak pernah dialami atau diraasakan oleh pengunjung
museum.
2. Publik museum terlebih dahulu harus mengenal atau dikenalkan
dengan arti, fungsi, manfaat museum. Dengan proses pengenalan tersebut akan
tebangunlah citra positif terhadap museum.
3. Peradaban suatu bangsa dapat dilihat antara lain dari museum –
museum yang dimiliki. Melalui benda – benda koleksi museum terselip berbagai
pengetahuan yang setiap saat selalu menawarkan kesempatan untuk mengungkap
tabir ilmu pengetahuan yang ada dibalik benda – benda tersebut. Dengan demikian
seseorang akan memanfaatkan museum sebagai tempat berekreasi, menambah
pengetahuan dan wawasan serta belajar.
11
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis selesai menyusun karya tulis ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. “Museum H. Widayat” adalah wujud nyata dari sebuah impian, obsesi dan prestasi dari pelukis Widayat.
2. Pandangan sebagian masyarakat terhadap Museum H. Widayat kurang positif. Sehingga hal ini mengakibatkan penurunan terhadap jumlah pengunjung museum.
3. Penurunan jumlah pengunjung museum juga dipengaruhi oleh pandangan masyarakat bahwa museum adalah obyek wisata yang kurang menarik dan dirasa kurang efektif untuk menghilangkan kejenuhan.
B. Saran - Saran
Setelah mengetahui dan mengerti tentang Museum H. Widayat maka penulis mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Mengadakan acara, dan kompetisi yang berkaitan dengan seni.2. Mengadakan pameran disertai hiburan pentas musik untuk masyarakat awam.
Magelang, 2009
Penyusun
12
DOKUMENTASI LUKISAN DI MUSEUM H. WIDAYAT
Lukisan WidayatPelukis H. Widayat
Lukisan Anggrek
Pelukis Widayat
13
Lukisan SakuraPelukis Wicaksono
Lukisan januari, adu ototPelukis Widayat
14