Karya tulids

27

Click here to load reader

Transcript of Karya tulids

Page 1: Karya tulids

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DENGAN MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI

TERHADAP METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 17 KATOBU

TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

Karya Tulis ILmiah

Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kulia

S-1 PGSD

OLEH

RATNA WATI

822 110 414

PROGRAM STUDI S-1 PGSD

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ KENDARI

2014

Page 2: Karya tulids

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAAN IPS DENGAN MATERI SUMBER DAYA

ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI TERHADAP METODE DEMONSTRASI PADA SISWA

KELAS IV SDN 17 KATOBU

Ratna Wati

Mahasiswa UT,semester 8 Pokjar Raha D

Watiratna294

ABSTRAK

Pemahaman merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar seseorang atau siswa. .Pemahaman seseorang berbeda,hal itu dipengaruhi oleh faktor pemikiran ,kemampuan belajar, kondisi siswa, kondisi lingkungan sekolah, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan upaya guru dalam membelajarkan siswa. Namun, kebenaran ini perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat.Permasalahan yang dikaji dalam penelitian adalah: Cara meningkatkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Ips dengan materi Sumber Daya Alam .penelitian ini bertujuan untuk Memperbaiki Kinerja Guru dan mamapu meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 KATOBU .Populasi penelitian adalah siswa kelas IV SDN 17 katobu , sebanyak 33 siswa..Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemahaman siswa kelas IV,dalam kategori cukup. Besarnya pemahaman siswa dalam belajar yang mempengaruhi hasil belajar siswa kelas IV SDN 17 Katobu adalah metode yang di gunakan oleh Guru bidang studi tersebut, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti dikarenakan keterbatasan waktu serta kemampuan.Adapun saran yang dapat penulis berikan antara lain diharapkan Guru mengubah cara mengajaran nya dengan metode lain yang bisa meningkatkan kemampuan pemahaman siswa.

Kata Kunci: sumber Daya ALam dan kegiatan Ekonomi

Page 3: Karya tulids

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah suatu mata pelajaran yang wajib

diberikan kepada peserta didik terutama di jenjang pendidikan dasar, karena

mata pelajaran ini dapat dijadikan sebagai media bagi peserta didik untuk

mengenali hasil cipta budaya manusia di dunia. Selain itu dalam dunia

pendidikan, IPS merupakan bekal bagi anak dalam menghadapi era

globalisasi, IPS merupakan ilmu dasar dalam kegiatan sosial, ekonomi

maupun di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain hal di atas perlu

diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran di sekolah dasar hendaknya

dapat tercermin dari sikap dan kemampuan siswa dalam menguasai bahan

ajar yang telah disampaikan oleh guru. Telah diketahui bahwa salah satu

faktor dalam keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah faktor

kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

Pembelajaran yang berhasil dan kondusif biasanya diukur dengan tingkat

penguasaan pembelajaran melalui tes dan partisipasi siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

Menurut pengalaman penulis, salah satu kendala proses dalam

pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah kurang konsistennya

para guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,

artinya masih banyak rekan guru kurang menyadari pentingnya perencanaan

sebelum memulai proses pembelajaran. Mendesain rencana dan

melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan meyenangkan

adalah suatu keharusan dalam proses pembelajaran untuk menggali potensi

para peseta didik. Salah satu indikasi yang sangat sering terlihat pada diri

siswa pada saat proses pembelajaran IPS adalah kebanyakan siswa

menganggap bahwa Ips adalah pelajaran yang sulit , karena struktur dan

karakteristik materi pembelajaran ini banyak memuat fakta,dan konsep,

maka para peserta didik harus banyak menghafal, kondisi seperti ini

Page 4: Karya tulids

menyebabkan banyak siswa yang merasa bosan dan kurang tertarik dalam

mengikuti proses pembelajaran IPS

Dunia pendidikan memiliki perananyang sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari.Suatu pendidikan sangat mempengaruhi tingkah laku

atau keperibadian seseorang. Berbicara mengenai pendidikan tidak terlepas

dr komponen Pendidikan itu sendiri antara lain guru dan siswa melalui suatu

proses belajar mengajar itu berhasil dengan baik apabila seorang guru

mampu dan mau menguasai berbagai kemampuan untuk dapat

mengembangkan diri secara professional. Berhubungan program di atas

kami melakukan pembelajaran Ips kelas IV pada Sdn 17 Katobu kota Raha ,

untuk melengkapi tugas dalam mata kulia Pemantapan Kemampuan

Profesional ( Pkp ,pdgk 4501/4 sks ) Program S1 –PGSD Pada Universitas

Terbuka ( UT ).

Laporan ini disusun berdasarkan hasil Observasi serta temuan-

temuan yang di peroleh saat pelaksanaan Perbaikan yang di lakukan dengan

menggunakan 2 siklus yang di lakukan pada suatu Sekolah. Dari hasil

Praktek Mata pelajaraan Ips dengan standar Kreteria Ketuntasan Belajar

Minimum ( KKM ) yaitu 6,5 dari 33 siswa yang menuasai Sumber Daya

Alam dan Kegiatan Ekonomi belum berhasil hanya 40 % yang menguasai ,

Sedangkan yang lain di bawa KKM tersebut.

Pelaksanna Pembelajaran yang di laksankan oleh penulis belum

berhasil, Siswa belum menguasai Sumber Daya Alam ,Untuk itu penulis

mengambil Langkah perbaikan .Dalam melukakan suatu perbaikan ,Penulis

meminta seseorang guru atau teman sejawat sebagai pengamat untuk

mengidentifikasi kekurangan yang terdapat dalam pembelajaran yang di

laksanakan.

B. Identifikasi Masalah

Dari hasil evaluasi Ips kelas IV SDN 17 Katobu dengan materi Sumber

Daya Alam hanya 20 siswa dari 33 yang mencapai Kkm . Selama proses

pembelajaran berlangsung siswa kurang terlibat dan menanggapi penjelasan

Page 5: Karya tulids

dari Guru bidang studi, berdasarkan dari hal yang terdapat diatas. Penulis

meminta teman sejawat sebagai pengamat untuk mengidentifikasi masalah-

masalah atau kekurangan yang muncul selama proses berlangsung yang

perlu di identifikasi. Adapun masalah yang di temukan adalah sebagai

berikut :

1. Metode yang digunakan kurang kreatif

2. Sebagian siswa memiliki pemahaman yang kurang terhadap materi

3. Perolehan nilai rendah

4. Siswa dalam kelas kebanyakan pasif.

C. Analisis Masalah

Dari identifikasi masalah pada proses Pembelajaran Ips dengan materi

Sumber Daya Alam dengan Kegiatan Ekonomi , penulis menganalisis dan

merumuskan masalah yang telah terjadi.Aadapun analisis masalah yang

terdapat pada proses pembelajaran adalah :

1. Dalam mengajar guru terlalu banyak melakukan metode bercerita

2. Siswa kurang dalam pemeahaman konsep materi tersebut

3. Guru kurang melibatkan siswa dalam menjelaskan materi yang di

bawakan

4. Guru minim membrikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pertanyaan seputar materi yang ada

5. Guru tidak menggunakan media alat peraga

D. Rumusan Masalah

Dari analisis yang ditemukan di atas dan dikemukakan. Maka dengan

diskusi dengan teman sejawat yang sebagai pengamat di temukan rumusan

masalahDengan Metode Demonstrasi Bagaimana Meningkatkan

Kemampuan Siswa Kelas IV SDn 17 Katobu dalam mata pelajaran Ips

dengan materi Sumber Daya Alam dan Kegiatan ekonomi .

Page 6: Karya tulids

E. Manfaat Penilitian Perbaikan Pembelajaran

Dari proses perbaikan Pembelajaran dengan menggunakan metode

Demnstrasi yang ditempuh dengan 2 siklus ,Maka penulis mendapat manfaat

dari penilitian Pembelajaraan tersebut .Adapun manfaatnya adalah :

1. Manfaat Bagi Guru

Dengan memperbaiki pembelajaaarn yang di kelolah guru dapat

Meningkatkan Kualitas cara mengajar dalam pembelajaaran.

2. Manfaat Bagi Siswa

Dengan adanya Perbaikan Pembelajaraan ,maka dapat

Meningkatkan Minat atau Kemampuan dan hasil belajar siswa.

3. Manfaat Bagi Sekolah

Sekolah yang berhasil mendoron para Guru untuk berinovasi telah

berhasil atau mampu Meningkatkan Kualitas belajar siswa dalam dunia

Pendidikan .Sekolah yang Para Gurunya mampu membuat sutu

perbaikan akan mempunyai suatu kesempatan yang besar untuk

berkembang pesat dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain yan

memiliki Kualitas yang lebih Baik.

Page 7: Karya tulids

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

Mengelola kegiatan belajar mengajar adalah tugas utama dan pertama

seorang guru, agar proses pembelajaran dalam belajar mengajar berjalan

secara optimal diperlukan banyak komponen pendukung antara lain sarana

pembelajaran, perangkat pembelajaran, sumber belajar, metode-metode dan

strategi pembelajaran, suasana lingkungan dan lain sebagainya.

Kegiatan belajar mengajar menurut Suprayekti, dkk. (2008 ; 2.26) adalah

suatu kegiatan yang berlangsung selama kegiatan pembelajaran terjadi.

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar sering ditentukan oleh metode dan

cara pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran.

Belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan

(Slameto, 2003). Sementara pembelajaran adalah pengaturan lingkungan

yang diarahkan untuk mengubah tingkah laku, perilaku siswa kearah positif

dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa.

( Sanjaya, 2005).

B. Metode Pembelajaran

Pengertian metode menurut Santoso, ( 2006 ; 2.26) adalah cara kerja

yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan yang ditentukan. Bertitik tolak dari pendapat ini, maka

metode khususnya dalam pembelajaran memainkan peranan yang cukup

penting guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran

penerapan suatu metode pembelajaran adalah sesuatu yang harus dilakukan

guru, dengan metode yang tepat proses pembelajaran akan berlangsung

secara optimal. Tidak jarang dalam proses pembelajaran guru menggunakan

Page 8: Karya tulids

beberapa metode pembelajaran yang berbeda, tentu penggunaan metode

yang berbeda tersebut sangat tergantung dari karakteristik siswa dan materi

pembelajaran. Wahyudi (2007 ; 9.22), mengatakan upaya menggunakan

metode secara kombinasi, pada saat guru sedang mengajar adalah penting

dikembangkan.

Salah satu metode pembelajaran yang cukup dikenal guru adalah

metode demonstrasi. Menurut pendapat Winataputra, dkk. (2000 : 4.24 )

mengatakan, metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang

menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung

objeknya atau caranya melakukan susuatu untuk mempertunjukan proses

tertentu. Metode demonstrasi dapat menggiring siswa kedalam proses

pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) yang

sangat dianjurkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran modern di

era globalisasi seperti sekarang ini. Dengan metode demonstrasi siswa dapat

terlibat secara langsung dalam pembelajaran, karena dalam pelaksanaannya

guru selalu mencontohkan, menunjukkan, bahkan menirukan cara kerja

suatu perangkat media pembelajaran. Dalam konteks ini Muhsetyo dkk.

(2007 ; 2.13) mengatakan, hasil penelitian, analisis data dan analisis hasil

evaluasi pelajaran IPS yang telah dilakukan dengan penggunaan media

visual atau gambar dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan

visual, imajinasi anak membantu mengembangkan penguasaan anak

terhadap hal – hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin

dihadirkan di kelas. (Angkowo, 2007:28) mengatakan secara khusus gambar

berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,

mengilustrasikan fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan

jika tidak di gambarkan.

Maksud dari perhatian di atas adalah bahwa dengan penggunaan

media gambar diharapkan dapat menarik perhatian siswa, jika perhatian

siswa sudah tertarik maka siswa semangat untuk belajar serta membantu

memantapkan pengetahuan pada benak para siswa dan dapat menghidupkan

pelajaran, sehingga dengan semangat belajar yang meningkat dan disertai

Page 9: Karya tulids

media gambar yang tepat dan sesuai dengan materi dapat dijadikan sebagai

alat pengingat maka hasil belajar siswa akan meningkat.

C. Media Dalam Pembelajaran

Peranan media dalam proses pembelajaran tidak perlu diragukan lagi,

karena dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat, proses

transformasi pengetahuan dapat berjalan dengan cepat. Dalam konteks

pembelajaran media dapat diartikan segala sesuatu yang dapat membantu

jalannya proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara

optimal. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Arsyad (2007) yang

mengatakan, media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai

alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses,

dan menyusun kembali informasi visual atau verbal, yang dapat membawa

pesan–pesan atau informasi yang bertujuan unstuk instruksional atau

mengandung maksud–maksud pengajaran. Laria (2008) mengatakan, media

pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan

informasi pembelajaran dari sumber (guru) maupun sumber lain kepada

penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar). Disisi lain media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat

merangsang pikiran, perasaan dan kemampuan peserta didik sehingga dapat

mendorong terciptannya proses belajar pada diri perserta didik, (Sudrajat,

2008).

Lebih lanjut Sudrajat, (2008) mengatakan, fungsi media pembelajaran

antara lain, mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta

didik, dapat melampaui batasan ruang kelas, memungkinkan adanya

interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya, menghasilkan

keseragaman pengamatan, menanamkan konsep yang benar, konkrit, dan

realistis, membangkitkan, dan minat baru, motivasi, dan merangsang anak

untuk belajar, memberikan pengalaman yang integral dari konkrit sampai

dengan abstrak.

Page 10: Karya tulids

Salah satu media pembelajaran yang paling populer digunakan guru

dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah alat peraga. Alat peraga

memiliki fungsi yang cukup strategis dalam pembelajaran diantarannya,

1. Memberikan penjelasan konsep.

2. Merumuskan atau membentuk konsep.

3. Melatih siswa dalam ketrampilan.

4. Memberikan penguasaan konsep pada siswa.

5. Melatih siswa dalam pemecahan masalah.

6. Mendorong siswa untuk berfikir secara rasional.

7. Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan.

8. Melatih siswa untuk menemukan suatu ide baru dalam relasinya dengan

konsep–konsep yang telah diketahui.

D. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa dari suatu

proses pembelajaran, yang mengindikasikan kemampuan dan kompetensi

siswa akan materi pembelajaran tersebut.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku atau tingkah laku seseorang

yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunnya, baik yang berupa

pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai–nilai (sikap).

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan

dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan), dimana proses mental dan

emosional terjadi.

Bloom dalam Sudjana (1990 ; 22), secara garis besar membagi hasil

belajar menjadi tiga aspek, yakni aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

psikomotorik. Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual,

yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan

evaluasi. Aspek afektif berkenaan dengan sikap yaitu penerimaan, jawaban

atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Aspek psikomotorik

berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan dalam

melakukan serangkaian kegiatan. Dari ketiga aspek di atas yang menjadi

Page 11: Karya tulids

obyek penilaian yang paling banyak dinilai oleh para guru adalah aspek

kognitif, karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai

isi bahan pengajaran.

E. Pengertian Penilaian Hasil Belajar

Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran adalah tinggi atau rendahnya nilai yang diperoleh siswa untuk

mata pelajaran tersebut. Umumnya alat ukur yang paling sering digunakan

guru untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi

pembelajaran adalah tes. Berkenaan dengan penilaian hasil belajara

Suprayekti, dkk. (2008; 4.43 ) mengatakan, penilaian hasil belajar tidak

semata-mata diperoleh dari siswa mengerjakan tes akhir atau tes hasil belajar

yang berbentuk uraian terbatas atau objektif saja, namun hasil belajar siswa

dinilai melalui berbagai cara dan perwujudan. Guru menggunakan beragam

teknik dan alat ukur, siswa mengekspresikan keberhasilannya dalam

beragam bentuk. Sementara itu Kemp dalam Ibrahim (2000) menilai hasil

belajar merupakan unsur terakhir dari keempat unsur penting dalam proses

perancangan pengajaran yang meliputi siswa, tujuan, metode, dan evaluasi.

Sebagai salah satu tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi adalah

menentukan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran yang telah

disampaikan oleh guru, hal ini berguna sebagai perbaikan pengajaran yang

akan dilaksanakan kemudian. Dengan diketahuinya daya serap siswa

terhadap materi pembelajaran, memudahkan guru untuk mengetahui.

F. Langkah-langkah metode demonstrasi:

1. Menjelaskan tujuan. Guru menerangkan secara jelas metode yang hendak

dicapai dengan digunakan metode demonstrasi. Misalnya agar anak didik

dapat memahami proses apa yang terjadi, bagaimana cara berkerja alat

tertentu, bagaimana hasilnya, serta benar tidaknya hipotesis yang

diajukan

Page 12: Karya tulids

2. Menyediakan peralatan yang digunakan. Penyediaan ini dapat dilakukan

oleh guru, murid, atau bersama-sama, bahkan dapat pula oleh orang lain,

kemudian guru atau instruktur menjelaskan fungsi alat tersebut serta

bagaimana cara menggubakannya

3. Menjelaskan urutan langkah-langkah dalam mendemonstrasikan. Hal ini

dimaksudkan agar urutan langkah dapat dipahami anak didik dengan

sebaik-baiknya

4. Melaksanakan demonstrasi

5. Mencatat dan membuat kesimpulan hasil demonstrasi

6. Mengadakan penilaian. Dimaksudkan untuk membahas kebaikan-

kebaikan apa yang telah dikerjakan, serta mengidentifikasikan berbagai

kekurangan serta cara-cara mengatasinya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

Kelebihannya :

1. Keterlibatan guru dan siswa sama-sama aktif

2. Siswa dapat benar-benar memahami apa yang sedang dipelajari, karena

pengamatan dan pengalaman pada diri siswa terjadi

3. Mudah untuk memusatkan perhatian siswa

4. Materi pengajaran dapat dikonkretkan

5. Siswa dapat mengetahui dengan jelas, apa yang terjadi, bagaimana proses

terjadinya serta bagaimana berkerjanya alat-alat yang digunakan

6. Bakat, keterampilan siswa akan lebih mudah untuk dikembangkan

7. Rasa ingin tahu siswa dapat ditimbulkan,Siswa dapat menerima materi

pembelajaran lebih berkesan, sehingga dapat terbentuk pengertian yang

lebih sempurna

Kekurangan :

1. Menuntut pengetahuan dan kecekatan guru

2. Kurangnya peralatan yang tersedia di sekolah ,Waktu yang diperlukan

lebih banyak, agar materi yang didemonstrasikan tidak terputus-putus,

memerlukan biaya yang lebih banyak

Page 13: Karya tulids

4. Jika adanya terlalu kecil ataupun penempatannya kurang tepat,

mengakibatkan demonstrasi itu tidak diamati secara jelas oleh seluruh siswa

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Metode Demonstrasi

1. Apakah jumlah siswa yang ada memberikan kemungkinan pelaksanaan

metode demonstrasi dapat Berhasil

2. Sebelum digunakan di kelas, perlu dicoba terlebih dahulu, sehingga dapat

diketahui kondisi peralatan yang digunakan

3. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dengan seksama

maupun untuk bertanya

4. Perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui apakah berhasil tidaknya

demonstrasi yang dilakukan .

Page 14: Karya tulids

BAB III

METODE PENELITIAN

A.         Metode Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “sumber daya alam dan kegiatan

ekonomi di SDN 17 Katobu”  penulis menggunakan metode

Demonstrasi.Metode penelitian demonstrasi dimaksudkan untuk

mendemonstrasikan suatu situasi atau keadaan populasi tertentu yang

bersifat faktual secara sistematis dan akurat.

B.         Lokasi dan Sasaran Penelitian

       Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar 17 katobu. Dimulai pada

14 Mei 2014 sampai 28 Mei 2014.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan

sampel. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa

dan siswi kelas IV Pada SDN 17 Katobu.

D.      Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian

ini berupa metode angket (kuisioner) . Melalui metode angket, diharapkan

responden akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jujur dan tanpa

mendapat tekanan dari pihak manapun. Sehingga data yang diberikan benar-

benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta dengan

menggunakan metode angket yang akan menjadi sumber pedoman dalam

menyelesaikan penelitian ini dan juga sebagai perbandingan dan pelengkap

untuk data-data yang tidak diperoleh dari metode angket

Page 15: Karya tulids

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penilitian

Dari hasil penilitian yang penulis lakukan , adaun hasil yang di peroleh

setiap siklus adalah sebagai berikut :

Sebelum siklus siswa yang mencapai ketuntasan belajar minimal hanya

64,3% atau 18 , siswa dari 33 siswa.

- Pada siklus ke satu jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar

minimal me-ningkat menjadi 75,6% atau siswa dari 33siswa.

- Pada siklus kedua terjadi perubahan yaitu semua siswa mencapai KKM

meningkat menjadi 100%.

Grafik Ketuntasan belajar IPS Kelas IV SDN 17 Katobu.

B. Pembahasan.

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran IPS kelas IV dengan mater

Sumber Daya Alam diperlukan suasana yang kondusif, yang dapat mencapai

hasil yang optimal. Dari uraian di atas dari setiap siklus mengalami

peningkatan yang signifikan, pe-ningkatan yang signifikan ini terjadi karena

guru telah memperbaiki kinerja secara sis-tematis dan berkelanjutan dari

siklus 1 sampai siklus 2.

Pada siklus 1 kinerja guru yang telah bagus adalah metode mengajar

yang digunakan sudah tepat, guru sudah menggunakan alat peraga yang

sesuai dengan materi, strategi pembelajaran yang menggunakan metode

diskusi sehingga siswa terlihat aktif dalam pembelajaran.

Pada siklus 2 guru dalam menanamkan Penjelasan Sumber Daya Alam

menggunakan metode demonstrasi. Pada perbaikan pembelajaran ini terlihat

pula peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus sampai siklus 2. Pada pra

siklus rata-rata hasil belajar siswa hanya mencapai 6,0 atau yang mencapai

KKM hanay 64,3%, sedangkan pada siklus 1 rata-rata hasil belajar

meningkat menjadi 7,4 atau yang mencapai KKM meningkat pula menjadi

75,6%, Dan pada siklus ke-2 rata-rata hasil belajar menjadi 8,1. Sehingga

Page 16: Karya tulids

ketentuan Belajar Minimal menjadi 100%. Peningkatan hasil belajar siswa

dari pra siklus sampai siklus 2 terjadi karena guru telah memperbaiki

kinerjanya dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode

yang tepat (ceramah,Tanya jawab, diskusi,demonstrasi ) pada penjelasan

Sumber Daya Alam .

Metode ceramah digunakan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran

dengan ko-munikasi lisan karena lebih efektif dan ekonomis untuk

keperluan penyampaian infor-masi dan pengertian. Metode Tanya jawab

digunakan agar setiap siswa berpartisipasi secara aktif, membangkitkan

minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dipelajari.

Metode demostrasi digunakan guru untuk memberikan kesempatan

kepada para siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna

mengumpulkan pendapat, membuat ke-simpulan atau menyusun berbagai

alternative pemecahan masalah.

Metode yang digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar

merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran

proses belajar mengajar. Oleh sebab itu metode mengajar yang digunakan

hendaknya disesuaikan dengan keperluan dan situasi yang sedang

berlangsung agar tujuan pembelajaran berhasil dengan baik

Page 17: Karya tulids

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan penulis dapat

me-nyimpulkan sebagai berikut :

1. Melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa

pada materi Sumber Daya Alam dan kegiatan Ekonomi

2. Penggunaan alat peraga dan tepat sesuai dengan materi pembelajaran

dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran.

B. Saran-saran

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang perlu diperhatiakn adalah :

1. Guru harus menguasai berbagai metode mengajar untuk memotivasi

siswa dalam pembelajaran.

2. Guru dalam memberikan pertanyaan harus memberikan waktu untuk

siswa berfikir.

3. Guru harus mampu memilih alat peraga dengan baik agar proses

pembelajaran berlangsung lancar.

4. Pemahaman siswa menjadi meningkat apabila guru menggunakan alat

peraga dan metode yang tepat dalam pembelajaran.

Demikian hal-hal yang penulis temukan melalui Penelitian Tindak

Kelas (PTK). Untuk mencapai hasil yang lebih baik perlu Kelompok Kerja

Guru (KKG), untuk memberi masukan - masukan, saran-saran dan

pengalaman masing-masing dalam melaksanakan tugas sehari – hari.

Page 18: Karya tulids

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo (2007;28) http//ian43.wordpress.com/2010/12/17/fungsi-dan-nilai-media-gambar/

Sudrajat, 2008, Media Pembelajaran, http//www..com, diakses tanggal 17–02–2012

Slamento, 2003, Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka cipta, Jakarta

Wardani,I.G.A.K.,Julaeha,S dan Marsinah.N(2005)“Pemantapan Kemampuan Profesional”Jakarta.UniversitasTerbuka.

Wardani,I.G.A.K.,Wihardi dan Nasution.N(2005) “Penelitian Tindakan Kelas” Jakarta.Universitas Terbuka.