Karya Ilmiah Sipppp (10 )

93
KARYA ILMIAH http://www.ppt-to-v

description

karya ilmiah

Transcript of Karya Ilmiah Sipppp (10 )

KARYA ILMIAH

KARYA ILMIAHhttp://www.ppt-to-v 1Dalam menulis laporan ilmiah, Anda harus menggunakan ragam bahasa dalam laras ilmiah. Laras ilmiah memiliki tujuan dan khalayak sasaran yang jelas. Oleh karena itu berbagai kemungkinan untuk penyampaian yang komunikatif tetap harus diperhatikan .

Deskripsi2Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.3KARANGAN ILMIAHKarangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis dengan metodologi penulisan yang baik dan benar.Harus ditulis dengan jujur dan akurat berdasarkan kebenaran yang objektif berdasarkan data dan fakta di lapangan, bukan kebenaran normatif.

Menurut Brotowidjoyo: karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. 5 * Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya. (Susilo, M. Eko, 1995:11). lanjutan6 * Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.* Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.lanjutan7Makalahb. Skripsic. Tesisd. DisertasiJenis karya tulis ilmiah8MakalahKarya tulis ilmiah sederhana yang menyajikan masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.Menyajikan masalah dengan proses berfikir deduktif atau induktif.Untuk melengkapi tugas-tugas mata kuliah atau untuk memberi saran pemecahan suatu masalah secara ilmiah.Disusun dengan bahasa lugas dan tegas.

Kertas kerjaSeperti makalah tetapi analisisnya lebih serius daripada makalah.Ditulis untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya.SkripsiKarya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.Pendapat didukung data dan fakta empiris-objektif, baik lewat penelitian langsung atau tak langsung.Ditulis untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana yang penyusunannya dibimbing oleh seorang dosen atau tim yang ditunjuk oleh lembaga perguruan tinggi.TesisLebih mendalam daripada skripsi.Mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.Memperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih dan ditulis oleh mahasiswa pasca sarjana.DisertasiMengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dan analisis yang terinci.Dipertahankan di hadapan senat guru besar/ penguji dari perguruan tinggiBerisi temuan penulis sendiri yang berupa temuan orisinal.Harus tepat makna dan tidak ambigu ( mendua arti ).Harus secara tepat mendefinisikan setiap istilah, sifat, dan pengertian yang digunakan agar tidak menimbulkan kerancuan/keraguan.Harus singkat, padat, dan jelas .Menggunakan tata bahasa baku dan memperhatikan struktur kalimat .Ciri karya ilmiah14Karya ilmiahMengetengahkan masalah dalam bidang/cabang ilmu tertentu.Mengetengahkan persoalan secara utuh, meliputi bagian pendahuluan, isi dan bagian penutup.Objektif, tidak memihak kepada seorang atau kelompok tertentu.Pembahasan secara rasional tidak emosional.Didukung data dan fakta.Alur sistemik dan runtut.MenarikObjektifSistematisArgumentatifLugas (tidak menimbulkan penafsiran ganda) dan harus efektif serta logis.Ciri karya ilmiah menurut Rd .Ruskandar161. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya..

Tujuan Karya Ilmiah173.Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.4.Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.Lanjutan18Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;Mengenalkan kepustakaan;Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;Memperoleh kepuasan intelektual;Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.Manfaat Karya Ilmiah19Tujuh macam sikap ilmiah

Ingin tahu dengan selalu bertanya tentang berbagai hal. Mengapa demikian? Apa saja unsur-unsurnya? Kritis, direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk ditulisTerbuka, selalu mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain.Objektif, menyatakan apa adanya tanpa perasaan pribadi.Rela menghargai karya orang lain - mengutip, menyatakan terima kasih dan menganggapnya sebagai karya orisinl milik pengarangnya.Berani mempertahankan kebenaran - membela fakta atas hasil penelitiannya.Menjangkau ke depan - futuristik berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikannya, bahkan mampu menyusun teori baru.. Bagian Pembuka Halaman judul.Halaman pengesahan.Kata pengantar.Daftar isi.Ringkasan isi.

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah21Bagian Isi Pendahuluan 1. Latar belakang masalah. 2. Identifikasi masalah 3. Rumusan masalah. 4. Tujuan penelitian. 5. Manfaat penelitian lanjutan22 Kajian teori atau tinjauan kepustakaan - Pembahasan teori - Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan - Pengajuan hipotesislanjutan23

Metodologi penelitianWaktu dan tempat penelitian.Metode dan rancangan penelitianPopulasi dan sampel.Instrumen penelitian.Pengumpulan data dan analisis data.

lanjutan24 Jabaran varibel penelitian.Hasil penelitian.Pengajuan hipotesis.Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.Bagian penunjangDaftar pustaka.Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.Hasil penelitian25 (1) mengenali dan merumuskan masalah, (2) menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis, (3) merumuskan hipotesis atau dugaan hasil sementara, (4) menguji hipotesis, (5) menarik kesimpulanMenurut John Dewey ada 5 proses ilmiah26PILIH TOPIKPokok bhsn tertentu & tent ruang lingkupPilihTENTUKAN JUDULOUTLINEKUMPUL DATAORGANISASIREDITINGJudul menarik dan terbatasBentuk & jenis krgn dgn metode penulisanStudi pustaka, wawncara, observasiData lalu susun jadi wacanaKaidah bhs, ejaan, diksi, alineatetapkannSesuaikanlaksanakanKlasifikasikanSuntinglahLANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAHPENULISAN AKHIRPEMILIHAN TOPIK/ MASALAHTopik adalah pokok permasalahan, apa yang akan ditulisHal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topikBerada di sekitar kita (pengalaman/ pengetahuan)Menarik perhatian kitaTerpusat pada lingkup yang sempitMempunyai data dan fakta yang objektif, jangan subjektifDiketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, walau serba sedikit, jangan terlalu baru, teknis dan kontroversialMempunyai sumber acuan, sumber pustaka.Pembatasan topikSupaya lebih terfokus, sehingga ketika menulis penuh keyakinan dan kepercayaan karena topik sudah dikuasai benar.Penelitian menjadi lebih intensif, penulis lebih mudah memilih hal yang mudah untuk dikembangkan.

BAGAN PEMBATASAN TOPIKKESEHATANMATERIPENDIDIKANPELAYANANSARJANADIPLOMAMUTU PENDIDIKANMUTU PELAYANANKURIKULUM PASCA SARJANAPERAWATGIZIBIDANKeperawatanKeperawatan di Negara majuJenjang pendidikankeperawatanPendidikan perawatberkelanjutanDokumentasi proseskeperawatanKeperawatan dalam Kesehatan mentalPsikologi dalamkeperawatanPerawatankeluargaPerawatanKesehatan masyarakatPPNIProses keperawatanAsuhan keperawatanPada klien denganGangguan konsep diriSejarahkeperawatanKeperawatanKeperawatan di IndonesiaKeperawatan di negara majuJenjang pendidikan keperawatanDokumentasi proses keperawatanSPKAkademiSekolah TinggiPascasasrjanaPolitekkesSTIKESAkperKurikulumPengajarSarana/ PrasaranaMetode PengajaranPendekatan ketrampilanprosesPendekatan komunikatif Penentuan JudulMelontarkan pertanyaanMasalah apa?Mengapa?Bagaimana? Di mana?Kapan?Siapa?Dsb, tergantung kondisi

Masalah apa?Industri metanolRumah sakitInterior rumah sakitHarga BBMPendidikan Kesehatan Bom

Mengapa?Mengembang------ PengembanganMelayani- ---------- PelayananBermanfaat--------- ManfaatMeningkat --------- MeningkatnyaMeningkat --------- Upaya MeningkatkanMeledak ----------- Ledakan

Judul harus dalam bentuk FrasaJudul harus dalam bentuk frasa, dapat pula berupa kata kerja asal bukan merupakan kalimatPengembangan Industri Metanol atau Upaya Mengembangkan Industri Metanol Meningkatnya Mutu Pelayanan Rumah Sakit atau Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Di mana?Di Pulau Bunyu------ Pengembangan Industri Metanol di Pulau BunyuDi RSDK ----------- Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Dokter KariadiDi Bali ------Ledakan Bom Terjadi Lagi di Bali

Kapan? Tahun 90-an -- Pengembangan Industri Metanol di Pulau Bunyu Tahun 90-anSemester I tahun 2005 --- Pelayanan Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang Semester I tahun 2005

Untuk apa/ siapa?Manfaat Desain Interior Rumah Sakit dalam Mendukung Pelayanan kepada Masyarakat

Pembatasan dan penjelasan dengan pemberian anak judul Antara Judul dan Anak judul dipisahkan dengan :Mutu Pendidikan Perawat Di Indonesia tahun 2000-2005: Studi Kasus Di Politekkes SemarangPembicaraan atas Novel Harry Potter : Analisis Struktural

Menurut tempat Indonesia ---- Jawa --- Jawa Tengah -- Semarang ---- Tembalang Pulau Jawa Sebelum Indonesia Merdeka -- Semarang sebelum Indonesia MerdekaMenurut Waktu/ Periode/ Zaman Kebudayaan Indonesia -- Seni Patung Di Zaman Kerajaan HinduHubungan Sebab Akibat Dekadensi Moral di Kalangan Remaja -- Pokok Pangkal Timbulnya Dekadensi Moral Di Kalangan RemajaPembatasan Topik Ruang Lingkup Kesehatan --- Rumah Sakit --- Perawat Agama ---- Islam ---- Syariat --- Puasa Aspek Khusus Umum, Individual KolektifPengaruh Siaran TV terhadap Masyarakat Jawa Tengah --- Pengaruh Siaran Televisi bagi Perkembangan Anak Di Jawa TengahObjek material dan objek formal Keluarga Berencana Ditinjau dari Segi AgamaTEMAAdalah pokok pemikiran yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannyaPengungkapan maksud dan tujuan.Tema perlu dirumuskan secara eksplisit dalam bentuk kalimat panjang untuk memudahkan penyusunan kerangkaTopik: Belajar mengemukakan pendapat yang efektifTujuan : Menjelaskan bagaimana cara mengemukakan pendapat secara tertulis, logis dan sistematis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1. Objektif.

Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannyaCiri karya ilmiah45

2. Netral . Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkanlanjutan46 3. Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. * Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannyalanjutan47 4. Logis Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

5. Bahasa yang digunakan adalah ragam formallanjutan48 6. Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan).

Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. * Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan7. Tidak Pleonastis

Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat. Kata-katanya jelas atau tidak berbelit- belit (langsung tepat menuju sasaran).lanjut49 Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah

50Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

lanjutan51Bersifat :1.emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi 2. persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative 3. deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.Karya non- ilmiah52Karya non-ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum.

Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.

Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknislanjutaan53 Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan non- ilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. lanjutan.54 *Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. *Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. * Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semii lmiahlanjut.55 * Yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah -laporan, -makalah, - skripsi, -tesis, - disertasi; * Yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain : - artikel, feature, kritik, esai, resensi* Yang tergolong karangan non-ilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.56Sebuah kerangka karangan mengandung rencana kerja, memuat ketentuan ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus di perinci dan di kembangkan.

2. Kerangka karangan menjamin suatu penyusunan yang logis dan teratur, serta memungkinkan seorang penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari gagasan gagasan tambahan3. Sebuah kerangka karangan mengandung rencana kerja, memuat ketentuan ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus di perinci dan di kembangkan.

STRUKTUR KARANGAN ILMIAH

574. Kerangka karangan menjamin suatu penyusunan yang logis dan teratur, serta memungkinkan seorang penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari gagasan gagasan tambahan.

5.Secara singkat dapat dikatakan kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis garis besar dari suatu karangan yang akan digarap . LANJUTAN.58 1.Untuk menyusun karangan secara teratur .2.Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda beda .3.Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih .4.Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu

. MANFAAT KERANGKA KARANGAN59 -Metode ini sangat dianjurkan kepada para penulis, terutama kepada mereka yang baru mulai menulis ? Karena metode ini akan membantu setiap penulis untuk menghindari kesalahan- kesalahan yang tidak perlu dilakukan atau secara terperinci dapat dikatakan bahwa outline atau kerangka karangan dapat membantu penulis .lanjut60 -1.Rumuskan tema 2.Mengadakan inventarisasi topik topik bawahan yang dianggap merupakan perincian dari tesis atau pengungkapan maksud tadi . 3.Penulis berusaha mengadakan evaluasi semua topik yang telah tercatat pada langkah kedua di atas .4.Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat terperinci maka langkah kedua dan ketiga di kerjakan berulang ulang untuk menyusun topik topik yang lebih rendah tingkatannya

Langkah langkah sebagai tuntunan yang harus diikuti61 5.Menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok untuk mengurutkan semua perincian dari tesis atau pengungkapan maksud sebagai yang telah di peroleh dengan mempergunakan semua langkah di atas.

lanjutan.62 1. POLA ALAMIAHSusunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. *Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu urutan berdasarkan waktu ( urutan kronologis ), urutan berdasarkan ruang ( urutan spasial ), dan urutan berdasarkan topik yang sudah ada .POLA SUSUNAN KERANGKA KARANGAN63 a. Urutan Waktu ( kronologis )Urutan waktu atau urutan kronologis adalah urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap tahap kejadian . *Yang paling mudah dalam urutan ini adalah mengurutkan peristiwa menurut kejadiannya atau berdasarkan kronologinya. * Urutan kronologis adalah urutan yang paling umum, tetapi juga merupakan satu satunya cara yang kurang menarik dan paling lemah lanjutan64b. Urutan Ruang ( Spasial )Urutan ruang atau urutan spasial menjadi landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini terutama di gunakan dalam tulisan tulisan yang bersifat deskriptif .c. Topik yang adaSuatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu barang, hal, atau peristiwa suadh di kenal dengan bagian bagian tertentu . lanjutan65B. POLA LOGIS Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis .

Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang inheren dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis lanjutan66Urutan Klimaks Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol.*Bila posisi yang paling penting itu berada pada akhir rangkaian maka urutan ini di sebut klimaks . Dalam urutan klimaks pengarang menyusun bagian bagian dari topik itu dalam suatu urutan yang semakin meningkat kepentingannya, dari yang paling rendah kepentingannya, bertingkat tingkat naik hingga mencapai ledakan pada akhir rangkaian.Macam macam urutan logis yang dikenal 672.. Urutan anti klimaks Penulis mulai suatu yang paling penting dari suatu rangkaian dan berangsur angsur menuju kepada suatu topik yang paling rendah kedudukan atau kepentingannya 3.Urutan KausalUrutan kausal mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat, dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian perincian yang menelusuri akibat akibat yang mungkin terjadi..Macam macam urutan logis yang dikenal 68Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya .

Sebaliknya, bila suatu masalah di anggap sebagai akibat, yang di landaskan dengan perincian perincian yang berusaha mencari sebab sebab yang menimbulkan masalah tadi, maka urutannya merupakan akibat sebab lanjut694. Urutan pemecahan masalah Masalah di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . *Sekurang kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternative alternative untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut lanjut70 *Dengan demikian untuk memecahkan masalah tersebut secara tuntas, penulis harus benar benar menemukan semua sebab baik yang langsung maupun yang tidak langsung bertalian dengan masalah tadi .

*Setiap masalah tersebut tidak bisa hanya terbatas pada penemuan sebab sebab, tetapi juga harus menemukan semua akibat baik yang langsung maupun yang tidak langsung, yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi kelak lanjut71 5.Urutan Umum Khusus

Urutan umum khusus terdiri dari dua corak yaitu dari umum ke khusus, atau dari khusus ke umum .

*Urutan yang bergerak dari umum ke khusus pertama tama memperkenalkan kelompok kelompok yang paling besar atau yang paling umum, kemudian menelusuri kelompok kelompok khusus atau kecil lanjut72Urutan khusus umum merupakan kebalikan dari urutan di atas. *Penulis mulai uraiannya mengenai hal hal yang khusus kemudian meningkat kepada hal hal yang umum yang mencakup hal hal yang khusus tadi, atau mulai membicarakan individu individu kemudian kelompok kelompok . *Urutan ini merupakan salah satu urutan yang paling lazim dalam corak berpikir manusia .lanjut73 7.Urutan umum khusus dapat mengandunug implikasi bahwa hal yang umum sudah di ketahui penulis, sedangkan tugasnya adalah mengadakan identifikasi sejauh mana hal hal yang khusus mengikuti pola umum tadi . *Sebaliknya urutan khusus umum dapat mengandung implikasi bahwa hal khusus maupun umum sama sekali belum di ketahui . Urutan umum khusus ini sebenarnya dapat mencakup pula urutan sebab akibat, klimaks, pemecahan masalah . lanjut74 *Atau dapat pula mengambil bentuk klasifikasi, atau ilustrasi . *Dalam ilustrasi mula mula di kemukakan suatu pernyataan yang umum, kemudian di ajukan penjelasan penjelasan dan bila perlu di kemukakan ilustrasi ilustrasi yang dapat berbentuk contoh, atau perbandingan dan pertentanganlanjut75 8.Urutan familiaritas

Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian berangsur angsur pindah kepada hal hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. * Dalam keadaan keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.

lanjut76Urutan akseptabilitas

Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah di kenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca.lanjut77MACAM-MACAM KERANGKA KARANGAN1.berdasarkan sifat perinciannya 2. berdasarkan perumusan teksnyaBerdasarkan PerincianBerdasarkan perincian yang di lakukan pada suatu kerangka karangan, maka dapat di bedakan kerangka karangan sementara ( informal ) dan kerangka karangan formal.KERANGKA KARANGAN78A.Kerangka Karangan SementaraKerangka karangan sementara atau informal merupakan suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah.

*Sekaligus ia menjadi dasar untuk penelitian kembali guna mengadakan perombakan perombakan yang di anggap perlu. LANJUT79 * Karena kerangka karangan ini hanya bersifat sementara, maka tidak perlu di susun secara terperinci. *Tetapi, karena ia juga merupakan sebuah kerangka karangan, maka ia harus memungkinkan pengarangnya menggarap persoalannya secara dinamis, sehingga perhatian harus di curahkan sepenuhnya pada penyusunan kalimat kalimat, alinea alinea atau bagian bagian tanpa mempersoalkan lagi bagaimana susunan karangannya, atau bagaimana susunan bagian bagiannya.LANJUT80Kerangka karangan informal ( sementara ) biasanya hanya terdiri dari tesis dan pokok pokok utama, paling tinggi dua tingkat perincian. *Alasan untuk menggarap sebuah kerangka karangan semntara dapat berupa topik yang tidak kompleks, atau karena penulis segera menggarap karangan itu.c.Kerangka Karangan FormalKerangka karangan yang bersifat formal biasanya timbul dari pertimbangan bahwa topik yang akan di garap bersifat sangat kompleks, atau suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya.LANJUT81Berdasarkan Perumusan teksnya DIBEDAKAN : 1. Kerangka KalimatKerangka kalimat mempergunakan kalimat berita yang lengkap untuk merumuskan tiap unit, baik untuk merumuskan tesis maupun untuk merumuskan unit unit utama dan unit unit bawahannya. * Perumusan tesis dapat mempergunakan kalimat majemuk bertingkat, sebaliknya untuk merumuskan tiap unit hanya boleh mempergunakan kalimat tunggal. LANJUT82Antara lain : 1.Memaksa penulis untuk merumuskan dengan tepat topic yang akan di uraikan.

2.Perumusan topic topic dalam unit akan tetap jelas, walaupun telah lewat bertahun-tahun.

3.Kalimat yang di rumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapa pun, seperti bagi pengarangnya sendiri.PENGGUNAAN KERANGKA TOPIK :83Kerangka Topik * Kerangka topik di mulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap. Sesudah itu semua pokok, baik pokok pokok utama maupun pokok pokok bawahan, di rumuskan dengan mencantumkan topiknya saja, dengan tidak mempergunakan kalimat yang lengkap. * Kerangka topic di rumuskan dengan mempergunakan kata atau frasa. Sebab itu kerangka topic tidak begitu jelas dan cermat seperti kerangka kalimat. Lanjutan 84Kerangka topic manfaatnya kurang bila di bandingkan dengan kerangka kalimat, terutama jika tenggang waktu antara perencanaan kerangka karangan itu dengan penggarapannya cukup lama.

Kerangka topik mengikuti persyaratan yang sama seperti sebuah kerangka kalimat, misalnya dalam pembagiannya, penggunaan simbol, sub ordinasinya, dan sebagainya.

Lanjutan 851. Tesis atau Pengungkapan maksud harus jelas

* Tesis atau pengungkapan maksud merupakan tema dari kerangka karangan yang akan di garap. Sebab itu perumusan tesis atau pengungkapan maksud harus di rumuskan dengan jelas dalam struktur kalimat yang baik, jelas menampilkan topic mana yang di jadikan landasan uraian dan tujuan mana yang akan di capai oleh landasan tadi. *Tesis atau pengungkapan maksud yang akan mengarahkan kerangka karangan itu.

SYARAT - SYARAT KERANGKA YANG BAIK862.Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan * Karena tiap unit dalam kerangka karangan, baik unit atasan maupun unit bawahan, tidak boleh mengandung lebih dari satu gagasan pokok, maka akibatnya tidak boleh ada unit yang di rumuskan dalam dua kalimat, atau dalam kalimat majemuk setara, atau kalimat majemuk bertingkat, atau dalam frasa koordinatifSYARAT - SYARAT KERANGKA YANG BAIK87Bila ada dua atau tiga pokok di masukkan bersama sama dalam satu simbol yang sama, maka hubungan strukturnya tidak akan tampak jelas. Bila terjadi hal yang demikian maka unit itu harus segera di revisi. Bila kedua gagasan itu berada dalam keadaan setara, maka masing masingnya harus di tempatkan dalam urutan simbol yang sama derajatnya. Bila terdapat gagasan gagasan yang tidak setara, maka ide ide yang berbeda tingkatnya itu harus di tempatkan dalam simbol simbol yang berlainan derajatnya.88Bila ada dua atau tiga pokok di masukkan bersama sama dalam satu simbol yang sama, maka hubungan strukturnya tidak akan tampak jelas. Bila terjadi hal yang demikian maka unit itu harus segera di revisi. Bila kedua gagasan itu berada dalam keadaan setara, maka masing masingnya harus di tempatkan dalam urutan simbol yang sama derajatnya. Bila terdapat gagasan gagasan yang tidak setara, maka ide ide yang berbeda tingkatnya itu harus di tempatkan dalam simbol simbol yang berlainan derajatnya.89Pokok pokok dalam kerangka karangan harus di susun secara logis : (1) apakah tiap unit yang lebih tinggi telah di perinci secara maksimal(2) apakah tiap perincian mempunyai hubungan langsung dengan unit atasan langsungnya(3) apakah urutan perincian itu sudah baik dan teratur90Pelatihan Jawablah soal-soal di bawah ini benar !Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah ?Sebutkan ciri-ciri karya ilmiah !Sebutkan bagian bagian karya ilmiah!Sebutkan ciri-ciri makalah!Sebutkan ciri-ciri skripsi!Apa perbedaan tesis dan disertasi!Meliputi halaman-halaman apa sajakah bagian awal karya tulis ilmiah itu !91 8. Meliputi apa sajakah bagian isi karya tulis ilmiah itu?9. Apa yang dimaksud dengan daftar pustaka?10. Apa perbedaan bagian akhir karya tulis untuk SLTA demgan bagian akhir karya tulis ilmiah untuk perguruan tinggi?11. Sebutkan ragam bahasa yang digunakan dalam karangan ilmiah!12. Hal-hal apa sajakah yang dapat Anda kemukakan dalam latar belakang masalah?92Thank You !Add your company slogan 93