KARYA ILMIAH SIFAT DAN FUNGSI SASTRA.docx
-
Upload
ryan-ullah -
Category
Documents
-
view
567 -
download
2
description
Transcript of KARYA ILMIAH SIFAT DAN FUNGSI SASTRA.docx
KARYA ILMIAH
SIFAT SASTRA DAN FUNGSI SASTRA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : IRMA SUARDI
NIS : 5472
Kelas : IX.4
No. Urut : 13
SMP NEGERI 2 GANGKING
TAHUN PELAJARAN
2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya. Dalam penyusunan makalah ini, penulis memenuhi banyak hambatan
sehingga kesulitan itu dapat teratasi. Oleh karena itu mengucapkan kepada Bapak
yang senantiasa bersedia meluangkan waktunya yang sangat berharga membimbing
penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik. Penulis akan terima dengan hati yang lapang.
Hanya doa yang dapat penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. kiranya segala
bimbingan dan bantuan yang penulis terima. Allah SWT akan membalasnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat. Amien….
Bulukumba, April 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 1
D. Manfaat Penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
BAB III PENUTUP..................................................................................... 8
A. Kesimpulan......................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................... 8
C. Penutup...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini memuat dua hal. Sifat-sifat sastra dan fungsi-fungsi sastra. Salah
satu untuk memahami sastra adalah menjelaskan sifat-sifat atau fungsinya terhadap
kehidupan. Sastra merupakan upaya yang penuh prakarsa dan kesaksamaan dari
manusia dalam mengendalikan lingkungan dan kehidupan. Hubungan ini sebaiknya
dipandang sebagai hubungan berprakarsa dan tujuan (intensiana).
Sastra yang sangat berperan ini memiliki keunikan-keunikan yang tidak dimiliki
oleh karya lainnya. Misalnya seni rupa, seni suara, seni tari dan lain-lain. Inilah yang
melekat pada sastra sehingga disebut sastra.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dlam
hal ini dianjurkan rumusan dan batasan masalah.
1. Apa fungsi sastra tersebut?
Demikianlah topik yang diangkat dalam pembahasan karya ilmiah ini.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sastra tersebut?
2. Untuk mengetahui sifat dan fungsi sastra?
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat menambah wawasan kami selaku penuli. Makalah ini dimaksudkan
sebagai salah satu syarat.
2. Dapat memberikan sumbangan pikiran tentang karya sastra.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sifat Sastra
Secara umum dapat dijelaskan bahwa sastra adalah bagian dari kesenian yang
menggunakan bahasa sebagai media ekspresinya. Melalui sastra manusia dapat
mengungkapkan pikiran dan perasaannya karangan seseorang sastrawan bergantung
kepada kecakapannya dalam bahasa dan ketepatannya dalam mengungkapkan ide-ide
dan perasaannya.
Secara khusus Wellet dan Warren (1990:11) mengungkapkan bahwa sastra ialah
segala sesuatu yang tertulis atau tercetak dan berkaitan dengan kebudayaan. Bahkan
dan pendapat bahwa studi sastra bukan saja berhubungan dengan kebudayaan,
melainkan identik dengan kebudayaan. Antara sastra dan disiplin ilmu lain dapat saja
saling memasuki wilayah. Akan tetapi, pendapat ini akan bergeser jika betul-betul
mengamati sifat-sifat (ciri-ciri) yang melekat pada karya sastra dan bukan sastra.
Perbedaan mendasar antara sastra dan bukan sastra adalah pada nilai-nilai
estetikanya. Sastra relatif lebih tinggi nilai estetikanya dengan yang bukan sastra.
Sifat kedua yang melekat pada sastra adalah imajinatif. Karyanya imajinatif ini
menggunakan bahasa sebagai media (bahan bakunya) untuk membedakannya dengan
karya seni lain hal yang paling jelas yang melekat pada sifat-sifat sastra adalah bahan
acuan sastra berdasarkan kenyataan, namun sangat berbeda dengan hal-hal yang
terjadi dalam alam faktual, kenyataan yang tersuguh dalam karya sastra adalah
kenyataan fiktif, sedangkan dalam kenyataan betul-betul fakta dan dapat disaksikan
dengan mata kepala. Dengan kata lain fiksionalitas, ciptaan dan imajinasi mutlak
dalam sastra.
B. Fungsi Sastra
Hamper pada umumnya sesuatu ada bersama dengan fungsinya. Disiplin ilmu
lain ada bersama fungsinya, sastra pun demikian. Yang jadi persoalan , apakah
pengertian fungsi sastra dapat berupa sepanjang sejarah. Akan tetapi secara umum
mereka beranggapan bahwa sastra berfungsi menghibur dan sekali mengajarkan
sesuatu.
Dengan menunjuk drama antigone yang wallet dan warren nilai memberikan
manfaat dalam arti luas tidak membuang-buang waktu bukan standar kegiatan iseng,
sesuatu yang perlu mendapat perhatian serius. Sedangkan arti kata menghibur adalah
tidak membosankan, bukan kewajiban dan memberikan kesenangan.
Sastra dapat digunakan oleh sejarawan sebagai dokumentasi social, namun
apakah sastra memiliki manfaat yang tidak dimiliki di bidang lain? Pernyataan ini
saja dapat dijawab, Ya!. Sebab disamping penelitian yang bersifat ilmiah untuk
memahami dan menolong manusia serta masyarakat. Khususnya mengungkap misteri
yang begitu dalam seperti religiusitas manusia, yang menentukan sikap-sikap kita
terhadap diri-sendiri.
Khususnya dalam mengolah religious manusia yang lazimnya hanya dapat
dikomunikasikan melalui bahasa lambang dan persentuhan cita rasa, sarana sastra
sangat bermanfaat.
Pendapat di atas relevan dengan anggapan aristoteles dalam buku (wallet dan
warren) nahwa sastra dalam hal ini puisi lebih filosof dari pada sejarah yang berkaitan
dengan hal-hal yang tidak terjadi, sedangkan puisi berkaitan dengan hal-hal yang
mungkin saja terjadi secara umum. Akan tetapi pada perkembangan selanjutnya,
seingat sastra bukan lagi sejarah, melainkan ilmu pengetahuan. Untuk hal ini harus
dibuktikan bahwa sastra memberikan pengetahuan dan filsafat. Sastra dapat
berdampingan dengan ilmu-ilmu lain; sastra dianggap lebih umum daripada sejarah
dan biografi. Namun lebih khusus daripada psikologi dan sosiologi. Perlu ditekankan,
keumuman dan kekhususan sebuah karya sastra berbeda-beda kadarnya pada setiap
periode.
Seperti hal filsafat dan ilmu pengetahuan lain, sastra pun mengungkap
kebenaran. Minimal kebenaran yang diyakini oleh sastrawan yang bersangkuta.
Pendapat umum ini ditandai oleh Max Eastman, teoritikus yang juga penyair, bahwa
pikiran sastra adalah pikiran amatir tanpa keahlian tertentu dan warisan pra-ilmu
pengetahuan yang memanfaatkan sarana verbal untuk menciptakan kebenaran.
Penekanan Eastman bahwa kebenaran di luar karya sastra, yakni pengetahuan yang
sistematis dan dapat dibuktikan hal-hal yang ditimbulkannya akan dipertentangkan
dengan kebenaran di bidang ilmu sosial.
Pembenaran pernyataan Weliek dan Warren dalam hal kebenaran ditegaskan
melalui pernyataan selanjutnya tentang pengetahuan, kebenaran, kognisi dan
kebijaksanaan. Perlu ditekankan sekali lagi, kebenaran yang dimaksudkan adalah
kebenaran yang dibatasi pada hal-hal yang dapat dibuktikan secara metodis oleh siapa
pun secara deduktif. Akhirnya, dengan sastra banyak orang yang merasa terangsang
untuk semakin bisa memanusiaka dirinya sendiri.
Lima yaitu :
a) Unsur fiksionalitas; yang membedakannya dengan karya-karya yang bukan
sastra.
b) Bahasa baku sastra diolah secara istimewa; baik prosa maupun puisi dengan
menggunakan bahasa yang ambigu (suatu kata yang mengandung lebih dari
satu arti) atau kepadatan arti.
c) Dalam sastra dipakai konvensi distansi artinya ada jarak antara bahan yang
dijadikan objek dengan sastrawannya.
d) Ada saja karya yang semula dianggap bukan karya sastra tetapi kemudian
dimasukkan ke dalam kategori sastra
Fungsi sastra menurut Wellek dan Warren adalah menghibur, mengjarkan
sesuatu dan bertujuan (deice dan utile).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hendaknya dipahami bahwa karya sastra merupakan satu kesatuan utuh yang
dibentuk oleh beberapa unsur yang harus “dikemas” dengan baik agar karya sastra
yang ditampilkan dapat menjadi sebuah suguhan yang menarik dan sekaligus sebagai
bahan perenungan bagi penikmatnya.
B. Saran
1. Jadikanlah karya ilmiah ini sebagai ilmu yang dapat kamu pelajari atau
dengan memperluas pengetahuan dalam membaca.
2. Mudah-mudahan dalam karya ilmah ini dapat menambah wawasan penulis
dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Luxemburg, J.V., dkk (1986). Pengantar Ilmu Sastra. Penerjemah Dick Hartoko.
Jakarta : PT. Gramedia
1989. Tentang Sastra. Penerjemah Akhadiah Ikram. Jakarta : Intemasa
Teeuw (1984). Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta : PT. Dunia Pustaka
Wellek, Rene dan Austin Warren (1993). Teori Kesusastraan . Jakarta : PT.
Gramedia