Karya ilmiah koperasi

37
SISTEM EKONOMI KERAKYATAN MELALUI WADAH GERAKAN KOPERASI INDONESIA NAMA : HARITS WIGUNA KELAS : 2EA21 NPM : 13210146

Transcript of Karya ilmiah koperasi

Page 1: Karya ilmiah koperasi

SISTEM EKONOMI KERAKYATAN MELALUI WADAH GERAKAN KOPERASI INDONESIA

NAMA : HARITS WIGUNA

KELAS : 2EA21

NPM : 13210146

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMENUNIVERSITAS GUNADARMA

2011

Mata Kuliah : EKONOMI KOPERASI

Page 2: Karya ilmiah koperasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan karunia-Nya serta

shalawat dan salam saya panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang

dengannya saya penulis bias menyelesaikan karya tulis ini walau mengalami berbagai

kesulitan dalam menyusunnya. Dengan tekat yang kuat dan rasa tanggung jawab yang tinggi

akhirnya makalah ini dapat disusun guna melengkapi tugas Ekonomi Koperasi. Dengan kerja

keras dan dukungan dari berbagai pihak, saya telah berusaha untuk dapat memberikan serta

mencapai hasil yang sesempurna mungkin dan sesuai dengan harapan, walau di dalam

pembuatannya saya menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan

waktu yang begitu mendesak. Tidak luput saya selaku penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran kepada Bapak Nurhadi selaku dosen pembimbing Ekonomi Koperasi. Saya menyadari

bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dalam penulisan karya ilmiah ini untuk dapat

menyempurnakan dimasa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini

dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan.

Bekasi, Oktober 2011

Hormat Saya

II

Page 3: Karya ilmiah koperasi

DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………………………………… I

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. II

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… III

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………... 1

1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………………….1

1.2 TUJUAN …………………………………………………………………..……. .2

1.3 SASARAN …………………………………………………………………..…... 2

1.4 Sistematika Penulisan………………………………………………………..… .3

BAB II ISI........................................................................................................................4

A. Sistem Ekonomi Kerakyatan............................................................................4

B. Koperasi Sistem Ekonomi Indonesia................................................................5

C .Kendala Reposisi Koperasi..................... ........................................................6

a. Kelembagaan koperasi.........................................................................7

b. Usaha Koperasi....................................................................................8

c. Aspek Lingkungan...............................................................................9

D . Upaya Penangan Masalah..............................................................................10

BAB III PENUTUP....................................................................................................... ....11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………....12

III

Page 4: Karya ilmiah koperasi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang be-

ranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar

atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12

Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama den-

gan prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya

penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha).

Ekonomi Kerakyatan dalam arti yang lebih luas mencakup kehidupan petani, nelayan, peda-

gangan asongan, tukang ojek dan pedagang kaki lima, yang kepentingan-kepentingan

ekonominya selalu dapat lebih mudah dibantu atau diperjuangkan melalui koperasi. Kepentin-

gan-kepentingan ekonomi rakyat seperti inilah yang kurang mendapat perhatian oleh pengam-

bil kebijakan ekonomi. Ekonomi rakyat seperti ini dapat dikategorikan sebagai bisnis tetapi

sesunguhnya merupakan kegiatan hidup sehari-hari yang sama sekali bukan kegiatan bisnis

yang mengejar untung.

Kini Wadah koperasi yang di bentuk di kampung-kampung merupakan sebuah wadah untuk

memperkuat ekonomi kerakyatan. Ekonomi rakyat terutama yang dikampung dapat diperkuat

melalui wadah Koperasi. Wadah koperasi ini mempunyai peran yang sangat besar dalam

membuka kesempatan dan peluang usaha masyarakat di kampung, selain sebagai agen pendis-

tribusian hasil-hasil produk masyarakat, dan media penyedia barang-barang konsumsi.

Wadah ini juga sebagai sebuah kegiatan produksi dan konsumsi yang apabila dikerjakan

sendiri-sendiri tidak akan berhasil, tetapi melalui organisasi koperasi yang menerima tugas

dari anggota untuk memperjuangkannya dapatberhasil.ekonomi masyarakat dapat bangkit dan

tersedia sebuah wadah koperasi yang sangat membantu perekonomian masyarakatnya.

1

Page 5: Karya ilmiah koperasi

1.2 Tujuan

Sesuai dengan judul Karya tulis ini yaitu Sistem ekonomi kerakyatan melalui

wadah gerakan koperasi indonesia. Karya tulis ini ini disusun agar pembaca lebih

mengenal tentang sistem ekonomi kerakyatan melalui wadah koperasi yang ada

disekeliling kita dan agar kita semua tergugah untuk berpartisipasi dalam menangani

masalah ekonomi di kehidupan rakyat kecil yang makin berat,contohnya penduduk

desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja pada kebun-kebun milik pemerintah

yang menjadi semacam pajak. Produksi pangan rakyat merosot dan timbul kelaparan di

berbagai tempat. Dengan demikian kalau konsep Ekonomi kerakyatan ini benar-benar

bangkit maka secara otomatis mata pencaharian sebagian besar rakyat memiliki daya

tahan tinggi terhadap ancaman dan goncangan-goncangan harga internasional. Dan ini

adalah satu wujud kepedulian masyarakat terhadap keadaan ekonomi yang semakin

merosot.

Disamping hal diatas diharapkan pembaca peduli terhadap masalah-masalah

system perekonomian masyarakat sekitarnya demi tercapainya tujuan nasional bangsa

mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

1.3 Sasaran

Melihat pentingnya masalah ekonomi kerakyatan yang ada di Negara kita ini.

Dengan dibuatnya karya tulis ini saya sangat berharap pembaca dapat menerapkan

sistem ekonomi kerakyatan melalui wadah koperasi. karena apabila diterapkan secara

baik dan benar maka kesejahteraan dan masa depan bangsa akan terwujud. Generasi

muda adalah satu-satunya harapan bagi bangsa untuk melestarikan kesejahteraan

bangsa ini,karena mereka merupakan calon pemimpin bangsa ini di masa depan.

2

Page 6: Karya ilmiah koperasi

1.4 Sistematika Penulisan

Penyebaran

Hingga kini penyebaran koperasi di Indonesia hampir merata,meskipun ada

beberapa daerah yang belum menerapkan sistem perekonomian melalui sebuah

koperasi.karena rendah nya tingkat pendidikan masyarakat sehingga ada sebagian

masyarakat yang kesulitan menjalan kan sistem ini,tetapi pemerintah tetap berupaya keras

agar sistem ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses.dengan cara memberikan

pembelajaran atau seminar,pengenalaan dunia koperasi serta keuntungan dan manfaat

yang di dapat apabila sistem ekonomi melalui koperasi berjalan dengan baik dan benar.

Manfaat Sistem ekonomi koperasi

Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapat dibagi menjadi dua

bidang, yaitu manfaat koperasi di bidang ekonomi dan manfaat koperasi di bidang sosial.

Manfaat koperasi di bidang ekonomi

Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi.

a) Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi

dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan aktivitasnya.

b) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa yang

ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini bertujuan

agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang mampu.

c) Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak semata-

mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya.

d) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiap anggota

berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan keuangan koperasi.

e) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektif dan

membiasakan untuk hidup hemat.

3

Page 7: Karya ilmiah koperasi

Manfaat koperasi di bidang sosial

Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat berikut ini.

a) Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram.

b) Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas hubungan-

hubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan.

c) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat

kekeluargaan.

3

Page 8: Karya ilmiah koperasi

BAB II ISI

SISTEM EKONOMI KERAKYATAN

Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.Di-

mana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh

rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi

apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Ke-

cil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan,

dsb., yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa

harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.

Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun 1989 memberi definisi ekonomi kerakyatan adalah

ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan masyarakat local dalam mempertahan kan

kehidupannnya. Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan berdasarkan pengetahuan dan keter-

ampilan masyarakat local dalam mengelola lingkungan dan tanah

mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan ekonomi sub

sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan, perkebunan, mencari ikan, dan

lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya serta kerajinan tangan dan industri rumahan.

Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis

masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup

masyarakatnya sendiri. Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri dan

masyarakatnya, sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang ada.

4

Page 9: Karya ilmiah koperasi

Koperasi dalam Sistem Ekonomi Indonesia

Menurut Haryoso et., al.(2006: 13-16), secara ideologis, masalah utama yang dihadapi

bangsa Indonesia adalah bagaimana membangun sistem ekonomi yang sesuai dengan cita-cita

tolong menolong. Pertanyaan ideologis tersebut terjawab bahwa dasar perekonomian yang

sesuai dengan cita-cita tolong menolong ialah koperasi. Koperasi mendahulukan keperluan

bersama dan menomorduakan kepentingan individual. Oleh karena itu, koperasi harus

memiliki fungsi mendidik masyarakat dalam hal mengurus kepentingan bersama.

Dalam konsep pemikiran Hatta pada dasarnya segala usaha yang hanya dapat dikerjakan

bersama-sama oleh banyak orang, mestilah memakai bangun koperasi. Usaha yang dikerjakan

secara bersama-sama ini dilawan dengan usaha perorangan. Usaha-usaha yang dapat

dikerjakan secara perorangan dan tidak menguasai hajat hidup orang banyak ini tidak harus

berbentuk koperasi. Meskipun usaha-usaha perorangan tidak harus berbentuk koperasi,

mereka secara sukarela dapat bersatu dan membentuk koperasi. Jika bangsa tidak

mengindahkan sistem ini, maka lambat laun dikuatirkan akan terjadinya semangat kapitalisme

yang berakibatkan pada pemerasan dan penindasan terhadap orang banyak yang lemah oleh

sekelompok kecil masyarakat yang cerdik dan bermodal.

Hatta melihat, mayoritas penduduk Indonesia bertempat tinggal di desa, maka gerakan

koperasi hendakmnya dimulai dari pedesaan. Hatta menegaskan, bahwa tugas koperasi

Indonesia sangatlah luas terkait masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, yaitu

keterbelakangan. Dalam hal ini Hatta menjelaskan tujuh tugas koperasi Indonesia.

1.      Memperbaiki Produksi

Ada tiga jenis barang utama yang produksinya harus segera diperbaiki, yaitu pangan, barang

kerajinan dan barang-barang pertukangan yang diperlukan oleh rakyat Indonesia dalam

kehidupan sehari-hari.

2.      Memperbaiki Kualitas Barang

Koperasi harus memperbaiki kualitas barang-barang yang dihasilkan oleh rakyat Indonesia.

Salah satu sebab rendahnya kualitas barang-barang adalah tidak cukupnya sarana produksi

yang dimiliki oleh rakyat, maka kopersi memiliki peran untuk secara bersama-sama memiliki

sarana produksi yang diutuhkan.

5

Page 10: Karya ilmiah koperasi

3.      Memperbaiki Distribusi

Para pedagang umumnya telah mempermainkan distribusi untuk kepentingan mereka sendiri,

misalnya menimbun barang pada saat barang mulai langka untuk mendapatkan laba sebesar-

besarnya. Maka koperasi mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama, memiliki

peluang besar untukmemperbaiki sistem distribusi barang.

4.      Memperbaiki Harga

Pedagang selalu berusaha untuk menjual barang dangn harga yang setinggi-tinginya, kondisi

demikian merugikan masyarakat luas. Koperasi yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidup

masyarakat luas seharusnya memperbaiki harga pasar.

5.      Menyingkirkan Penghisapan

Kalau suatu desa ingin makmur maka harus dibebaskan dari “lintah darat” atau sistem ijon

karena secara nyata telah merugikan masyarakat. Lintah darat bisa diberantas dengan

pendirian koperasi-kopersi sompan pinjam.

6.      Memperkuat Permodalan

Masyarakat pada umumnya mengalami kesulitan permodalan. Dengan koperasi masyarakat

harus digerakan untuk menabung sebagai sumber modal.

7.      Memelihara Lumbung

Sistem lumbung harus diperbaharui disesuaikan dengan tuntutan masa. Lumbung harus

menjadi alat untuk menyesuaikan produksi dan konsumsi atau srbagai buffer stock. Dengn

adanya lumbung akan mengurangi gejolak harga pada saat panen dan masa paceklik.

Lumbung pasi juga berfungsi untuk penyediaan bibit pada musim tanam.

Ajaran dan konsepsi ekonomi Bung Hatta menggariskan bahwa kopersi harus menjadi

wadah utama dalam perekonomian Indonesia. Koperasi diselenggarakan oleh orang-orang

kecil dengan modal kecil pula, maka koperasi dapat juga disebut sebagai wadah “rakyat

kecil” (petit people).

5

Page 11: Karya ilmiah koperasi

 Latar Belakang Masalah

Kendala dan Reposisi Koperasi

Sejalan dengan ide pengembangan eksistensi koperasi, dalam kondisi krisis ekonomi,

gIobaIisasi/liberalisasi ekonomi dunia sekarang ini, upaya untuk mendorong dan

meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pembangunan koperasi adalah sangat penting.

Keikutsertaan warga masyarakat sebagai pelaku ekonomi tersebut diperlukan dalam upaya

mencapai sasaran-sasaran makro pembangunan ekonomi yaitu penyembuhan ekonomi

nasional. Hal tersebut didasarkan atas pemikiran bahwa pembangunan koperasi tidak dapat

lagi hanya disandarkan pada pendanaan dari pemerintah, terlebih lagi dengan kondisi

keuangan pemerintah sekarang ini yang semakin menyempit karena lebih banyak bersandar

pada pinjaman dari luar negeri (terutama IMF).

Jika dari sisi yang satu penyembuhan ekonomi nasional diharapkan dapat dipercepat

dengan mengembangkan eksistensi usaha kecil dan koperasi, namun di sisi lain terlihat bahwa

kebijaksanaan makro pembangunan ekonomi masih memberikan kesempatan yang lebih besar

bagi para pengusaha besar terutama di sektor moneter. Kebijaksanaan moneter khususnya di

bidang perkreditan adalah penyebab utama kehancuran sistem ekonomi Indonesia yang harus

dibayar bukan saja dari segi materi tetapi juga biaya sosial (social cost) yang sangat besar.

Untuk itu mutlak diadakan reformasi total di bidang moneter secara lebih khususnya adalah

reformasi kredit (credit reform). Paradigma pembangunan yang menitik beratkan pada

pertumbuhan, dengan asumsi akan menciptakan efek menetes ke bawah jelas-jelas sudah gagal

total karena yang dihasilkan adalah keserakahan yang melahirkan kesenjangan. Pembangunan

pertumbuhan, memang perlu tetapi pencapaian pertumbuhan ini hendaknya melalui

pemerataan yang berkeadilan.

6

Page 12: Karya ilmiah koperasi

Melihat perkembangan akhir-akhir ini jelas tidak tampak adanya reformasi di bidang

ekonomi lebih-Iebih di sektor moneter, bahkan kecenderungan yang ada, adalah untuk

membangun kembali usaha konglomerat yang hancur dengan cara mengkonsentrasi

kemampuan keuangan dengan rekapitulasi bank-bank. Dalam menghadapi situasi seperti ini,

alternatif terbaik bagi koperasi dan usaha kecil adalah menghimpun kekuatan sendiri, baik

kekuatan ekonomi maupun kekuatan politis, atau baik sebagai badan usaha maupun sebagai

gerakan ekonomi rakyat, untuk memperkuat posisi tawar (bargaining position) mereka. Salah

satu cara yang dapat dilakukan adalah mereka harus membangun koperasi, baik sebagai badan

usaha maupun sebagai gerakan dalam satu kiprah yang simultan, Dengan berkoperasi mereka

dapat menghimpun kekuatan kecil-kecil yang ada padanya, untuk digerakan dan diarahkan

dalam rangka memperbaiki posisi ekonominya. Dengan menguatnya posisi ekonomi dari

mereka, pada gilirannya posisi politisnya pun akan membaik sehingga posisi tawar mereka

akan menguat, yang pada gilirannya eksistensinya dalam penentuan kebijaksanaan

perekonomian nasional juga akan semakin membaik. Hal tersebut dimungkinkan karena

koperasi memiliki peluang yang cukup besar mengingat potensi ekonomi anggota koperasi

walaupun kecil-kecil tetapi sangat banyak dan tersebar, sehingga mampu membentuk

kekuatan yang cukup besar baik dari aspek produksi, konsumsi maupun jasa-jasa.

Namun pada saat yang sama, pembangunan sistem ekonomi ini juga mengalami suatu

kendala yang besar. Permasalahan yang dihadapi dalam membangun sistem ekonomi

kerakyatan khususnya koperasi adalah masalah struktural dengan berbagai cirinya. Misalnya

saja, masalah kelemahan pengelolaan/manajemen dan kelangkaan akan modal. Kelemahan

pengelolaan/ manajemen disebabkan olen tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

masyarakat masih terbatas. Sedangkan kelangkaan akan modal disebabkan oleh kondisi

ekonomi masyarakat kita umumnya masih lemah, dan justru dengan berkoperasi mereka

bersatu dan berupaya untuk tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang lebih

kuat dan dapat diandalkan.

6

Page 13: Karya ilmiah koperasi

Permasalahan yang dihadapi koperasi dalam tiga dekade terakhir ini dapat

dikemukakan sebagai berikut 

a.      Kelembagaan Koperasi

Sejumlah masalah kelembagaan koperasi yang memerlukan langkah pemecahan di masa

mendatang meliputi hal-hal: 1) Kelembagaan koperasi beum sepenuhnya mendukung gerak

pengembangan usaha. Hal ini disebabkan adanya kekuatan, struktur dan pendekatan

pengembangan kelembagaan yang kurang memadai bagi pengembangan usaha.

Mekanismenya belum dapat dikembangkan secara fleksibel untuk mendukung meluas dan

mendalamnya kegiatan usaha koperasi. Aspek kelembagaan yang banyak dipermasalahahkan

antara lain adalah daerah kerja, model kelembagaan koperasi produksi, koperasi konsumsi dan

koperasi jasa, serta pemusatan koperasi. 2) Alat perlengkapan organisasi koperasi belum

sepenuhnya berfungsi dengan baik. Hal ini antara lain disebabkan oleh: a) Pengurus dan

Badan Pemeriksa (BP) yang terpilih dalam rapat anggota serta pelaksana usaha pada

umumnya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga kurang

mampu untuk melaksanakan pengelolaan organisasi, manajemen dan usaha dengan baik, serta

kurang tepat dalam menanggapi perkembangan nngkungan. b) Mekanisme hubungan dan

pembagian kerja antara Pengurus, Badan Pemeriksa dan Pelaksana Usaha (Manajer) masih

belum berjalan dengan serasi dan saling mengisi. c) Penyelenggaraan RAT koperasi masih

belum dapat dilakukan secara tepat waktu dan dirasakan masih belum sepenuhnya

menampung kesamaan kebutuhan, keinginan dan kepentingan dari pada anggotanya. 

7

Page 14: Karya ilmiah koperasi

b.     UsahaKoperasi

Masalah-masalah yang dihadapi dalam pengembangan usaha koperasi tidak dapat

dipisahkan dari masalah kelembagaan serta alat kelengkapan organisasi koperasi dan

kemampuan para pengelolanya seperti yang diuraikan di atas. Adapun masalah yang berkaitan

dengan pengembangan usaha adalah :

1) Dalam pelaksanaan usaha, koperasi masih belum sepenuhnya mampu mengembangkan

kegiatan di berbagai sektor perekonomian karena belum memiliki kemampuan memanfaatkan

kesempatan usaha yang tersedia.

2) Belum sepenuhnya tercipta jaringan mata rantai tataniaga yang efektif dan efisien, baik

dalam pemasaran hasil produksi anggotanya maupun dalam distribusi bahan kebutuhan pokok

para anggotanya.

3) Terbatasnya modal yang tersedia khususnya dalam bentuk kredit dengan persyaratan

lunak untuk mengembangkan usaha, terutama yang menyangkut kegiatan usaha yang sesuai

dengan kebutuhan anggota, di luar kegiatan program pemerintah. Selain itu koperasi masih

belum mampu melaksanakan pemupukan modlal sendiri yang mengakibatkan sangat

tergantung pada kredit dari bank walaupun biayanya lebih mahal.

4) Keterbatasan jumlah dan jenis sarana usaha yang dimiliki koperasi, dan kemampuan

para pengelola koperasi dalam mengelola sarana usaha yang telah dimiliki.

5) Belum terciptanya pola dan bentuk-bentuk kerjasama yang serasi, baik antar koperasi

secara horizontal dan vertikal maupun kerjasama antara koperasi dengan BUMN dan Swasta. 

8

Page 15: Karya ilmiah koperasi

c.      Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan yang terdiri dari kondisi ekonomi, politik, sosial dan budaya, tidak

dapat dilepaskan dari proses pengembangan koperasi. Di satu pihak kondisi tersebut dapat

memberikan kesempatan, di pihak lain dapat menimbulkan hambatan bagi perkembangan

koperasi. Adapun kondisi lingkungan yang dapat diidentifikasikan, sebagai berikut

1)    Kemauan politik yang kuat dari amanat GBHN 1999-2004 dalam upaya

pengembangan koperasi, kurang diikuti dengan tindakan-tindakan yang konsisten dan

konsekuen dari seluruh lapisan struktur birokrasi pemerintah.

2)    Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program pengembangan koperasi

dengan program pengembangan sub-sektor lain, sehingga program pengembangan sub-sektor

koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program

pengembangan sektor lainnya.

3)    Dirasakan adanya praktek dunia usaha yang mengesampingkan semangat usaha

bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong-royong.

4)    Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan menghayati

pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan.

5)    Sikap sebagian besar masyarakat di lingkungan masyarakat yang miskin dirasakan

masih sulit untuk diajak berusaha bersama, sehingga di lingkungan semacam itu kehidupan

berkoperasi masih sukar dikembangkan.

6)    Sebagai organisasi yang membawa unsur pembaruan, koperasi sering membawa nilai-

nilai baru yang kadang-kadang kurang sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat yang

lemah dan miskin terutama yang berada di pedesaan.

9

Page 16: Karya ilmiah koperasi

D. Upaya Penanganan Masalah

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan reposisi

peran koperasi yang secara mandiri dilakukan oleh koperasi dan pengusaha kecil.

Keikutsertaan pemerintah dalam program ini dibatasi hanya sebagai fasilitator dan regulator,

melalui suatu mekanisme yang menempatkan koperasi dan usaha kecil sejajar dengan

perusahaan-perusahaan milik swasta dan perusahaan milik pemerintah. Strategi tersebut

merupakan langkah yang perlu diLempuh berdasarkan pemikiran bahwa dengan program ini

memungkinkan  permasalahan yang dihadapi koperasi dapat ditangani sekangus. Dalam hal

ini, selain koperasi memiliki kesempatan untuk eksis dalam usaha-usaha yang selama ini

seakan "diharamkan" untuk koperasi, seperti dalam pengelolaan hutan dan ekspor/impor.

Program ini juga sekaligus juga dapat membuktikan bahwa koperasi dan usaha kecil mampu

berperan sebagai kelembagaan yang menopang pemberdayaan ekonomi rakyat dalam sistem

ekonomi kerakyatan. 

Pola Reposisi Peran Koperasi

            Keberhasilan koperasi dalam melaksanakan peranannya antara lain sangat ditentukan

faktor-faktor sebagai berikut:

a.      Kemampuan menciptakan posisi pasar dan pengawasan harga yang layak antara

lain dengan cara:

1) Bertindak bersama dalam menghadapi pasar melalui pemusatan kekuatan dari

anggota;

2) Memperpendek jaringan pemasaran;

3) Memiliki alat perlengkapan organisasi yang berfungsi dengan baik seperti pengurus,

Rapat Anggota, dan Badan Pemeriksa, serta manajer yang terampil dan

berdedikasi;

Page 17: Karya ilmiah koperasi

4) Memiliki kemampuan sebagai suatu unit usaha dalam mengatur jumlah dan kualitas

barang-barang yang dipasarkan melalui kegiatan pergudangan, penelitian kualitas yang

cermat dan sebagainya

b.      Kemampuan koperasi untuk menghimpun dan menanamkan kembali modal,

dengan cara penumpukan modal anggota;

c.      Penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia secara optimal untuk

mempertinggi efisiensi.

d.      Terciptanya keterampilan teknis di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran

yang tidak mungkin dapat dicapai oleh anggota secara sendiri-sendiri.

e.      Pembebanan resiko dari anggota kepada koperasi sebagai satu unit usaha, yang

selanjutnya kembali ditanggung secara bersama oleh anggotanya.

f.        Pengaruh dari koperasi terhadap anggota yang berkaitan dengan perubahan sikap

dan perilaku yang lebih sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan, diantaranya

perubahan teknologi, pasar dan dinamika masyarakat. 

Selanjutnya hubungan dan pola kerjasama koperasi dengan pelaku ekonomi lainnya

haruslah serasi. Sifat hubungan tersebut haruslah saling menguntungkan dan tidak

menimbulkan ketergantungan koperasi kepada bangun ekonomi yang lain, serta dilandasi oleh

pola kerjasama antar koperasi sendiri secara horizontal dan vertikal. Pembangunan kerja sama

dengan pelaku ekonomi lainnya diprioritaskan pada pengembangan hubungan dengan

pengusaha menengah dan perusahaan besar milik negara.Dengan kedudukan dan peranan

koperasi yang demikian dan sesuai dengan kebijaksanaan program pembangunan koperasi

dalam era reformasi yang dititik beratkan pada upaya memandirikan koperasi, reposisi peran

koperasi pada hakikatnya ditujukan menyelaraskan peran koperasi, sesuai dengan ide dan

prinsip dasarnya. Di samping untuk mengembalikan tujuan pembangunan koperasi, reposisi

koperasi diprogramkan untuk mengeliminir permasalahan yang dihadapi koperasi. 

10

Page 18: Karya ilmiah koperasi

BAB III PENUTUP

Penerapan sistem ekonomi kerakyatan Indonesia melalui wadah lembaga koperasi harus

ditangani dengan serius.baik dari golongan pemerintah,masyarakat dan juga individual-

individual yang terkait.segala bentuk-bentuk permasalahan yang telah di jabarkan di atas

hendaknya kita benahi kembali,mulai dari penyebaran koperasi yang sampai saat ni belum

merata,keterbelakangan koperasi,dan kelembagaan koperasi dll.

Usaha-usaha penanggulangan masalah telah dipaparkan dengan jelas di karya tulis mulai

dari memperbaiki distribusi,memperbaiki harga,reposisi koperasi semuanya telah

dijelaskan dengan jelas.

Saya berharap pembaca dapat mengerti dan menerapkan pola-pola ekonomi berbasis

koperasi ini sesuai dengan aturan-aturan nya di lingkungan masyarakat sekitar nya,agar

salah satu tujuan pemerataan koperasi Indonesia dapat berjalan.dan dengan sistem ini kita

terapkan sistem ekonomi gotong-royong sesuai dengan prinsip koperasi yang tidak

mengutamakan kepantingan individual melain kan kepentingan bersama.

Dan bila semua nya telah berjalan maka ekonomi masyarakat dapat bangkit dan tersedia se-

buah wadah koperasi yang sangat membantu perekonomian masyarakatnya

11

Page 19: Karya ilmiah koperasi

DAFTAR PUSTAKA

1. http://Koperasi/dalam/sistem/ekonomi-indonesia.html.

2. http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/07/15/ .

3. Harian kompas 20 juli 2011.

4. www.ekonomi rakyat.org/index 1 php.

5. Perekonomian Indonesia,Faisal basri,PT.Penerbit Erlangga.

12

Page 20: Karya ilmiah koperasi
Page 21: Karya ilmiah koperasi
Page 22: Karya ilmiah koperasi
Page 23: Karya ilmiah koperasi
Page 24: Karya ilmiah koperasi
Page 25: Karya ilmiah koperasi
Page 26: Karya ilmiah koperasi