karya ilmiah-bahan super konduktor
-
Upload
just-latif-no-other -
Category
Documents
-
view
237 -
download
45
Embed Size (px)
description
Transcript of karya ilmiah-bahan super konduktor

KATA PENGHANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan pertolonganNya penulis dapat
menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul ‘Bahan
Superkonduktor. Meskipun banyak rintangan dan hambatan
yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis
berhasil menyelesaikannya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
keterbatasan dalam pembuatan laporan praktikum ini oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan laporan
ini. Semoga laporan praktikum ini berguna dan dapat
menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini penulis dibuat apabila ada kata-
kata yang kurang berkenan dan atas kekurangan tersebut,
penulis mohon maaf.
Padang 5 Desember 2012
Penulis
M. ABDUL LATIF

DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR…………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………… ii
ABSTRAK..…………………………………………………………..... iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………........ 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………..…. 2
1.3 Tujuan……………………………………………………… …. 2
1.3.1 Tujuan Umum……………………………………………. …. 2
1.3.2 Tujuan Khusus………………………………………….......... 2
1.4 Manfaat……………………………………………………..…… 2
1.5 Sistematika Penulisan………………………………………….. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………. 4
2.1 Sekilas Tentang Superkonduktor……………………………… 4
BAB III METODELOGI PENULISAN...……………………………... 6
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………… 7
4.1 Pengertian Superkonduktor……………………………………. 7
4.2 Aplikasi Superkonduktor.……………………………………... 11
4.2.1 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Komputer …………….. 11
4.2.2 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Fisika……………….…. 11
4.2.3 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Kedokteran……………. 12
4.2.4 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Industri Tenaga Listrik… 12
4.2.5 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Telekomunikasi…….…. 13
BAB V PENUTUP…………………………………………………….. 14
Saran……………………………………………………………. 14
3.1 Kesimpulan………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 15

ABSTRAK
Bahan superkonduktor adalah bahan yang pada suhu tertentu (sangat rendah)
tahanannya mendekati nol sehingga apabila dialiri arus listrik arus akan terus mengalir
dengan tidak usah ditambah tenaga lagi. Menurut percobaan Dr. Palmer N. Peters, ahli
fisika antariksa NASA, USA (1988) superkonduktor dibawah pengaruh medan magnet
ternyata dapat mengembang di udara (efek suspensi). Sebaliknya apabila besi
magnetnya dalam posisi bebas dan berada di dekat superkonduktor besi magnet juga
dapat mengambang di udara (efek levitasi).
Pada bahan konduktor yang sering dijumpai sehari-hari selalu mempunyai
tahanan yang disebabkan oleh resistivitas yang dimiliki oleh konduktor itu sendiri.
resistivitas akan mencapai harga nol pada suhu kritis (Tc). Sedangkan pada
superkonduktor saat ini sedang dikembangkan usaha untuk mencapai suhu kritis pada
bahan-bahan yang akan dijadikan superkonduktor. Sehingga dapat dikatakan bahan
superkonduktor merupakan bahan yang masih memerlukan penelitian untuk
penyempurnaan lebih lanjut.
Sejak ditemukannya superkonduktor sampai saat ini, pemakaian superkonduktor
dalam beberapa bidang telah menjadi demikian popular. Aplikasi superkonduktor antara
lain dalam bidang komputer, bidang fisika, bidang kedokteran, dan bidang industri
tenaga listrik.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang yang berkecimpung dalam lapangan keteknikan, misal tukang, ahli
teknik, maupun pembuat desain, seharusnya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai
bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka sehari-hari. Memiliki pengetahuan
mengenai jenis-jenis bahan dan sifat-sifat dari bahan adalah sangat perlu. Dengan pengetahuan
tersebut maka akan menegetahui bagaimana memperlakukan bahan-bahan yang digunakan
dengan sebaik-baiknya. Dengan mengerti bahan apa yang harus dipakai untuk suatu maksud
tertentu maka dapat mencari alternatif bahan pengganti dan sebagainya.
Bahan-bahan tersebut ada yang berbentuk padat, cair atau gas. Wujud bahan
tertentu juga dapat berubah pada suhu tertentu (padat, gas, cair). Dalam teknik listrik dan
mesin ada beberapa pengelompokan jenis bahan. Bahan-bahan tersebut dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Bahan besi
2. Bahan penghantar
3. Bahan penyekat
4. Bahan setengah penghantar
5. Bahan magnetis
6. Bahan superkonduktor
7. Bahan nuklir
8. Bahan khusus

1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam paper ini dititikberatkan pada masalah mengenai bahan-
bahan superkonduktor dan aplikasi bahan-bahan superkonduktor dalam berbagai bidang.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan paper ini dapat saya bagi menjadi dua:
1.3.1 Tujuan Umum
Memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan superkonduktor
Penerapan bahan superkonduktor dalam berbagai bidang
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan Listrik yang sedang saya jalani.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
Mengetahui apa itu bahan superkonduktor.
Mengetaui manfaat bahan-bahan superkonduktor.
Mengetahui kelebihan bahan superkonduktor dibandingkan bahan-bahan
lainnya.

1.5 Sistematika Penulisan
ABSTRAK
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Sekilas Tentang Superkonduktor
BAB III Metodelogi Penulisan
BAB IV Pembahasan
4.1 Pengertian Superkonduktor
4.2 Aplikasi Superkonduktor
4.2.1 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Komputer
4.2.2 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Fisika
4.2.3 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Kedokteran
4.2.4 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Industri Tenaga Listrik
4.2.5 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Telekomunikasi
BAB V Penutup
5.1 Saran
Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sekilas Tentang Superkonduktor
Penemuan superkonduktor merupakan perkembangan Ilmu Fisika
Modern, yaitu Kriogenika (Criogenetics). Kriogenika berasal dari bahasa
Yunani kuno yaitu kryos yang berarti dingin. Kriogenika adalah salah satu
cabang ilmu pengetahuan, khususnya fisika yang mempelajari kelakuan zat-
zat atau bahan-bahan dalam keadaaan suhu yang sangat rendah. Ilmu ini lahir
sekitar akhir abad ke-19, hampir bersamaan waktunya dengan keberhasilan
para ilmuan mencairkan beberapa jenis gas.
Pada waktu itu para ilmuan berhasil merumuskan suatu hukum
alam yaitu bahwa hampir semua gas akan naik temperaturnya bila
dimampatkan, serta akan turun suhunya bila dimuaikan. Dua puluh tahun
sejak hukum itu dirumuskan para ahli mengamati adanya beberapa
pengecualian seperti yang terdapat pada gas helium. Dalam ilmu kimia,
helium dikenal sebagai gas mulia yang paling ringan dan sukar bereaksi
dengan unsur lain. Selain itu bila helium cair didinginkan terus-menerus
ternyata helium tidak membeku seperti gas-gas lain, tetapi helium akan
berubah ke suatu bentuk cairan yang sangat berbeda sifatnya dengan cairan
biasa. Dalam keadaan tersebut cairan helium mampu menghantarkan panas
satu juta kali lebih efektif dibanding tembaga serta satu milyar kali lebih
efektif dibandingkan cairan normal.
Fenomena aneh yang ditemukan pada helium cair memacu para
ahli untuk melakukan penelitian terhadap jenis bahan-bahan yang lain.
Beberapa bahan teristimewa logam pada keadaan temperatur sedikit diatas
nol derajat mutlak, hambatan jenisnya akan menurun secara menyolok,
bahkan akan hilang (berharga nol). Gejala yang sangat menghebohkan inilah

yang disebut superkonduktivitas. Hal itu mula-mula ditemukan oleh
Kamerlingh-Onnes pada tahun 1911. Ia meneliti sifat dan gejala yang tampak
pada merkuri dalam keadaan temperatur helium-superfluida. Penelitian yang
lebih mendalam memberikan kesimpulan bahwa hampir semua logam
menunjukkan sifat yang sama pada suhu antara 0,5 0K sampai dengan 18 0K.
Upaya penelitian selanjutnya membawa kepada penemuan yang
tak kalah menarik tentang superkonduktor. Dimana superkonduktor ternyata
juga dapat digunakan sebagai pelindung (shield) yang sempurna terhadap
segala bentuk medan magnet. Penelitian lain juga telah menemukan
campuran logam yang bersifat sebagai superkonduktor pada suhu yang lebih
tinggi sekitar 18,0 0K. campuran logam tersebut adalah Nb Sn atau disebut
pula sebagai Niobium Tin Alloy (Niobium dan Timah).
Penemuan-penemuan di atas akan membawa pengaruh kepada
penemuan-penemuan besar terutama dalam bidang industri peralatan
elektronika, seperti transformator, generator, dan motor listrik. Dengan
ditemukannya superkonduktor, peralatan tersebut di atas dapat dibuat dengan
efisiensi 100 %.

BAB III
METODELOGI PENULISAN
Metode yang digunakan dalam pembuatan paper ini yaitu
Sumber data, diperoleh dari data sekunder yaitu data yang dikumpulkan
dari literatur yang berkaitan dengan pokok bahasan.
Metode pengumpulan data, menggunakan metode kepustakaan yaitu
mencari buku-buku dan literature dari internet yang berkaitan dengan
pokok bahasan.


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Superkonduktor
Bahan superkonduktor adalah bahan yang pada suhu tertentu (sangat rendah) tahanannya
mendekati nol sehingga apabila dialiri arus listrik arus akan terus mengalir dengan tidak usah
ditambah tenaga lagi. Menurut percobaan Dr. Palmer N. Peters, ahli fisika antariksa NASA, USA
(1988) superkonduktor dibawah pengaruh medan magnet ternyata dapat mengembang di udara (efek
suspensi). Sebaliknya apabila besi magnetnya dalam posisi bebas dan berada di dekat superkonduktor
besi magnet juga dapat mengambang di udara (efek levitasi).
Pada bahan konduktor yang sering dijumpai sehari-hari selalu mempunyai tahanan yang
disebabkan oleh resistivitas yang dimiliki oleh konduktor itu sendiri. resistivitas akan mencapai harga
nol pada suhu kritis (Tc). Sedangkan pada superkonduktor saat ini sedang dikembangkan usaha
untuk mencapai suhu kritis pada bahan-bahan yang akan dijadikan superkonduktor. Sehingga dapat
dikatakan bahan superkonduktor merupakan bahan yang masih memerlukan penelitian untuk
penyempurnaan lebih lanjut. Selain itu bahan superkonduktor memiliki medan magnet yang lebih
kecil dibandingkan dengan medan kritisnya (Hc). Seperti gambar dibawah ini :
Medan Magnet (B)
Bc
0 Suhu\
Tc T
Gambar 2.1 Daerah superkonduktor pada bidang medan magnet dan suhu

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa suatu superkonduktor akan hilang
superkonduktivitasnya jika suhu dan medannya diatas titik kritis. Superkonduktor ini melukiskan
gejala resistansi sangat rendah (hampir tidak ada sama sekali) dalam konduktivitas listrik pada suhu
rendah. Salah satu cara yang sudah kita ketahui untuk menurunkan resistansi kawat dan konduktor
lain terhadap arus listrik adalah dengan menggunakan kawat dan kabel yang lebih besar. Itulah
sebabnya mengapa, misalnya dalam perangkat stereo kita gunakan kawat pengeras suara yang besar
untuk memperkecil kerugian daya pada dalam kawat itu sendiri.
Untuk alasan yang sama (mengurangi kerugian resistansi) kita gunakan kawat ukuran
besar dalam pengawatan peralatan rumah yang membutuhkan arus tinggi, seperti alat-alat rumah
tangga, mesin cuci, pengering rambut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa superkonduktivitas
berhubungan dengan mengalirkan listrik melalui konduktor dengan kerugian daya yang sangat kecil
yang idealnya tanpa kerugian sama sekali.
Ada sekitar 30 unsur dan 100 senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan
superkonduktor. Suhu kritis tertinggi superkonduktor adalah 18,1 derajat Kelvin, yaitu senyawa Nb3
Sn. Dibawah ini merupakan tabel suhu kritis dari beberapa bahan superkonduktor :
Unsur Tc (0K) Senyawa Tc (0K)
Ti 0,49 Na Bi 2,2Zn 0,82 Ba Ba3 6,0Al 1,20 Nb2 Zn 10,8Tl 2,38 Mo N 12,0In 3,40 Mo Re 12,6Sn 3,73 V2,95 Ga 14,4Hg 4,16 Nb N 15,2Ta 4,39 V3 Si 17,1V 5,1 Nb3Al 18,0Pb 7,22 Nb3Sn 18,1Nb 8,00Tc 11,2Th 1,3 Cu S 1,6U 0,68 Pb Sb 1,5
Tabel 2.1 Suhu kritis (Tc) beberapa bahan superkonduktor

Namun hal itu (suhu kritis) tidak selalu terjadi pada bahan yang pada suhu kamar
merupakan konduktor yang baik (misalnya : Cu, Ag, Au). Bahan itu akan menjadi superkonduktor
pada kondisi yang lebih mudah dibandingkan bahan lain yang pada suhu kamar konduktivitasnya
lebih jelek.
Dari tabel diatas dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa:
a. Logam-logam menovalen adalah bukan superkonduktor.
b. Logam-logam ferromagnetic dan anti ferromagnetic adalah bukan superkonduktor.
c. Konduktor yang baik pada suhu kamar adalah bukan superkonduktor dan logam
superkonduktor sebagai logam normal adalah bukan konduktor yang baik pada suhu kamar.
d. Film tipis dari Be, Bi dan Fe adalah superkonduktor.
e. Bismut, Pb dan Fe menjadi superkonduktor jika mendapat tekanan yang tinggi.
Bahan superkonduktor dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a) Jenis I
Yang termasuk jenis bahan superkonduktor I yaitu Pb, Ag dan Sn yang menyalurkan arus
pada permuakaannya sampai kedalaman 10 – 4 mm pada medan magnet hingga setinggi-tingginya
adalah kuat medan magnet Nb dan paduan Pb. Pada bahan superkonduktor jenis I yang
menghantarkan arus tetap akan menimbulkan medan magnet tanpa kerugian karena medan listriknya
di semua tempat adalah nol.
b) Jenis II
Pada superkonduktor jenis II, jika medan magnetnya mencapai medan kritis dan suhu
kritisnya relatif (kondisi tersebut lebih tinggi dari jenis I), keadaan superkonduktor tidak langsung
berubah menjadi konduktor normal, tetapi menjadi bahan yang merupakan peralihan atau dari
kondisi superkonduktor menjadi konduktor normal. Pada jenis ini yang menghantarkan arus tetap
akan menimbulkan medan magnet dengan kerugian yang sangat kecil dan dapat diabaikan.

Sampai saat ini superkonduktor belum dipabrikasi dalam skala yang besar. Mesin-mesin
listrik, transformator dan kabel sedang dikembangkan dengan menggunakan superkonduktor. Karena
dengan menggunakan superkonduktor, efisiensi dapat dicapai 99,99 %. Kabel superkonduktor
berdiameter beberapa centimeter dapat digunakan untuk menyalurkan semua daya yang dihasilkan
semua pembangkit listrik di Indonesia.
Perangkat-perangkat yang sudah umum menggunakan superkonduktor yaitu:
1. Elektromagnet
Karena konduktor tidak mempunyai kerugian yang disebabkan resistansi, maka
dimungkinkan solenoid dengan superkonduktor tanpa kerugian yang menyebabkan panas. Solenoid
dengan arus yang sangat kecil pada medan magnet nol untuk kawat yang digunakan adalah
memungkinkan untuk membangkitkan sebuah medan magnet kritis dari lilitan. Karena dengan bahan
superkonduktor dimungkinkan untuk membuat bahan elektromagnet yang kuat dengan ukuran yang
kecil. Aplikasi dari elektromagnet dengan superkonduktor antara lain pada komponen magneto Hidro
Dinamik.
2. Elemen penghubung
Karena superkonduktor mempunyai Hc dan To, maka dalam pemakaian superkonduktor
sebagai elemen penghubung dapat menggunakan pengaruh salah satu besaran diatas. Artinya suatu
gawai penghubung yang menggunakan superkonduktor akan dapat berubah sifatnya dari
superkonduktor menjadi konduktor biasa karena pengubahan suhu atau medan magnet diatas nilai
kritisnya. Pemutus arus yang kerjanya dipengaruhi oleh magnetic dielektrik Cryotron, misalnya
digunakan pada pemutus computer.

4.2 Aplikasi Superkonduktor
Sejak ditemukannya superkonduktor sampai saat ini, pemakaian superkonduktor
dalam beberapa bidang telah menjadi demikian popular. Aplikasi superkonduktor dipelopori dari
bidang industri, terutama elektronik, yaitu sejak berkembangnya teknologi komputer dan
mikroprosesor.
4.2.1 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Komputer
Kemajuan teknologi dan mikroprosesor dimotori oleh kemajuan miniaturisasi dan
kecepatan pemrosesan. Dalam suatu chip komputer, yang besarnya tidak lebih dari ukuran
lubang jarum, terdapat juataan komponen aktif yang bila diuraikan lagi akan menjadi juataan
switch yang biasanya dibuat dari bahan metal film ataupun emas. Efisiensi dan efektivitas makin
ditingkatkan dengan membuat switch dari bahan superkonduktor. Hal yang sama terjadi juga
dalam pembuatan sel-sel memori komputer. Keunggulan superkonduktor dibandingkan material-
material lainnya menyebabkan perkembangan teknologi komputer dan mikroprosesor makin
cepat. Aplikasi dari superkonduktor dalam teknologi komputer biasa disebut dengan istilah
cryotrons.
4.2.2 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Fisika
Dalam bidang fisika, yaitu yang melahirkan superkonduktor, kemajuan aplikasi superkonduktor
juga pesat. Salah satu bidang yang telah mengaplikasikan superkonduktor adalah bidang
fusilaser. Teknologi kriogenik telah menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses
fusilaser, yaitu suatu proses penghasil energi harapan di masa yang akan datang. Dalam proses
tersebut suatu energi dalam jumlah yang sangat besar akan dihasilkan sebagai akibat reaksi fusi
antara isotop hidrogen. Kontruksi reaktor tempat reaksi berlangsung sebagian besar dibangun
dengan teknologi superkoduktor

2.2.3 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Kedokteran
Bidang kedokteran ternyata juga memanfaatkan teknologi dari superkonduktor.
Berbagai penelitian menunjukkan, dalam temperature yang cukup rendah sekitar 170 0K operasi
terhadap pasien akan dapat berhasil dengan baik, misalnya untuk operasi saraf, pengobatan
terhadap tumor serta operasi mata.
2.2.4 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Industri Tenaga Listrik
Dari sekian banyak bidang yang memanfaatkan teknologi superkonduktor tersebut,
bidang industrilah yang paling terlibat atau yang paling banyak menggunakan. Percepatan
perkembangan industri seolah-olah makin besar seiring dengan perkembangan teknologi
kriogenika dan superkonduktor. Bidang teknik tenaga listrik saat ini khususnya di negara maju
telah memanfaatkan teknologi superkonduktor. Dengan teknologi supercanggih ini transmisi dan
distribusi tenaga dapat dilakukan dengan sempurna. Dengan menggunakan superkonduktor dapat
dicapai hasil guna yang hampir 100 %.
Sebelum superkonduktor ditemukan, penghilangan kerugian dari energi yang
disalurkan tersebut dianggap suatu hal yang mustahil. Karena setiap konduktor selalu memiliki
hambatan listrik berapun kecilnya. Bila ada arus mengalir melalui konduktor tersebut, akan
terjadi rugi tenaga yang sebanding dengan kuadrat arus dan sebanding dengan besarnya
hambatan. Dapat dibayangkan berapa besarnya tenaga yang terbuang bila arus yang mengalir
mempunyai beberapa arus amper. Belum lagi bila terjadi kenaikan temperatur, baik dari luar
maupun dari rugi-rugi itu, yang akan menyebabkan kenaikan hambatan penghantar, yang berarti
juga tenaga yang hilang akan makin besar.
Tetapi itu semua dapat teratasi dengan adanya penemuan superkonduktor, dengan kelebihan-
kelebihannya, efisiensi seratus persen bukan hal yang tidak mungkin dapat dilakukan. Karena
bila hambatan superkonduktor menjadi semakin kecil atau mendekati nol, maka rugi tenaga akan
menjadi kecil juga. Bahkan seperti telah disebutkan sebelumnya rugi tenaga tidak mustahil juga
akan menjadi nol.

2.2.5 Aplikasi Superkonduktor di Bidang Telekomunikasi
Dalam bidang telekomunikasi unsur superkonduktif memungkinkan penerapannya di
kemudian hari pada pen-switch-an telekomunikasi kecepatan tinggi, guna menyediakan
pentransmisian denyut dalam pikodetik tanpa cacat. Penerapan superkonduktor dalam piranti
praktik akan sangat bergantung pada apakah mereka dapat diadakan dalam bentuk yang
bermanfaat dengan sifat-sifat yang diperlukan. Kini superkonduktor A15 konvensional banyak
digunakan dalam fisika tenaga tinggi, dan dalam terapan biomedik, sebagai hasil dari program
penelitian dan pengembangan (R&D) yang sangat berhasil selama tahun 1970-an untuk
menghasilkan kawat. Penerapan material bersuhu operasi nitrogen cair dalam lapangan
telekomunikasi, masalah teknis pendinginan dapat diadakan dengan mudah dan murah. Karena
itu sifat-sifat menswitch cepat pada peranti penemuan Josephson akan dapat diterapkan dalam
sakelar-sakelar jaringan utama, namun rupa-rupanya tidak akan diterapkan dalam jaringan lokal
mengingat masalah-masalah perawatannya.
Jika pengoperasian material dapat ditingkatkan sampai suhu lingkungan ataupun
lebih tinggi lagi, maka lingkungan terapan yang berpotensi sangatlah luas. Saluran transmisi
superkonduktor akan mudah menjadi saingan serat optic dalam hal pengoperasian lebar jalur dan
dalam hal biaya pemakaian dalam jarak pendek, terutama kalau isyarat dikirim secara listrik dan
tidak memerlukan pngubahan ke cahaya untuk dipancarkan.
Antena superkonduktor akan mungkin digunakan pada telepon sel kecil. Sakelar superkonduktor
mungkin banyak digunakan dalam jaringan telekomunikasi. Detektor superkonduktif tidak saja
akan dapat digunakan dalam komunikasi radio tunggal melainkan juga sebagai detektor opto-
elektronik akhiran. Salah satu aspek yang memukau pada superkonduktor ialah bahwa
merupakan rumpun baru sama sekali, dengan sederetan sifat-sifat yang belum diteliti
keseluruhannya. Maka tidak disanksikan superkonduktor yang baru akan besar dampaknya
dalam teknologi

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan – pembahasan yang telah diuraikan dan berdasarkan sumber teori yang
ada, maka dapat disimpulkan bahwa bahan superkonduktor adalah bahan yang memiliki resistansi
rendah, sehingga rugi-rugi daya yang dihasilkan sangat kecil. Selain itu superkonduktor juga
memiliki efisiensi dan konduktivitas yang tinggi sehingga superkonduktor banyak digunakan dalam
berbagai bidang seperti dalam bidang komputer untuk meningkatkan kecepatan mikroprosesor,
bidang fisika untuk proses fusilaser, dalam bidang kedokteran dimanfaatkan untuk operasi, di bidang
industri tenaga listrik diaplikasikan untuk penyempurnaan transmisi dan distribusi tenaga, sedangkan
pada bidang telekomunikasi penerapannya pada pen-switch-an telekomunikasi kecepatan tinggi.
5.2 Saran
Seperti apa yang telah saya paparkan mengenai bahan superkonduktor diatas. Maka
menurut saya keperluan akan penggunaan bahan superkonduktor sebagai bahan pelindung alat-alat
listrik sangat diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin. Bahan-bahan Listrik untuk Politeknik. Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 1991.
www.google.com