KARYA ILMIAH BADRI
-
Upload
dadan-ridwan -
Category
Documents
-
view
222 -
download
1
Transcript of KARYA ILMIAH BADRI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era modern ini, kemajuan teknologi adalah sebuah fenomena alam nyata
yang tak terhindarkan dari lini kehidupan umat manusia. Bahkan seakan-akan alat-
alat modern tersebut nyaris merasuk ke jantung setiap orang, lintas budaya, suku,
bangsa, dan agama.
Di antara alat teknologi modern tersebut adalah internet dengan berbagai
variasi program di dalamnya, termasuk di antaranya situs jejaring sosial yang
dinamakan “Facebook” yang kini terkenal luas dan diminati banyak orang.
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang
diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc.
Pada Januari 2011, Facebook memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif. Pengguna
dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan
bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui
profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna yang
memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan
tinggi, atau karakteristik lainnya. Nama layanan ini berasal dari nama buku yang
diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh administrasi
universitas di AS dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain.
Facebook memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna
terdaftar di situs ini.1
Islam sebagai agama yang Ishlah, yang mempunyai hukum-hukum dalam
setiap kehidupan yang diatur dalam suatu ilmu yang disebut ilmu Fiqih tidak pernah
membenarkan bahwa hukum Fiqih mengikuti adat istiadat, tetapi yang dibenarkan
adalah adat istiadat mengikuti hukum Fiqih.
Kaitannya dengan Facebook, dalam Islam kita di perintahkan untuk
bersilaturahim atau membentuk suatu jaringan (network dalam istilah modern)
sebanyak-banyaknya yang tentunya untuk hal yang positif sesuai sabda nabi SAW:
الرحمة فااليسى األخر واليوم باالله يومن كان ومن“barang siapa saja yang mengimani allah dan hari akhir maka hendaklah menyambung tali silaturahmi” (HR Al-Bukhori Dan Muslim)
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan studi kepustakaan
mengenai Facebook dalam pandangan agama Islam yang akan digarisbawahi
mengenai dampak positif dan negatifnya dari Facebook tersebut dalam kehidupan
manusia khususnya umat Islam.
1 Facebook Sebelah Surga Sebelah Neraka. Yuniardi Syukur. Diva Press, cetakan pertama, Agustus 2009 M.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis hanya membatasi permasalahan
pada hal-hal sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Facebook?
2. Apakah dampak positif dan negatif Facebook?
3. Bagaimana Facebook menurut pandangan agama Islam?
4. Bagaimana adaptasi dan filterisasi pengguna Facebook menurut pandangan agama
Islam?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Objektif
a. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Facebook.
b. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari Facebook.
c. Untuk mengetahui pandangan agama islam tentang Facebook.
d. Untuk mengetahui adaptasi dan filterisasi pengguna Facebook menurut
pandangan Islam.
2. Tujuan Subjektif
Penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai tugas akhir dan salah satu
syarat kelulusan pada Madrasah Aliyah Daarul Uluum PUI Majalengka tahun
ajaran 2010/2011
D. Metode Penulisan dan Analisis
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk memperoleh data-data yang
dibutuhkan, penulis menggunakan beberapa metode penulisan sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan: yaitu penulis membaca buku-buku dan kumpulan mata
pelajaran serta dari internet yang berkaitan dengan karya tulis ini.
2. Studi Kasus: yaitu observasi langsung ke lapangan, dalam arti melalui tanya-
jawab dengan beberapa orang yang mempunyai account Facebook dan Kyai
(ustadz-ustadz) yang penulis datangi secara langsung.
E. Sistematika Penulisan
SISTEMATIKA PENULISAN TULIS SEPERTI YANG ADA DI DAFTAR ISI.
TIDAK DIDESKRIPSIKAN. (LIHAT HASIL PEKERJAAN TEMAN ANDA)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena dengan Taufik dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
FACEBOOK MENURUT PANDANGAN ISLAM.
Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terima kasih terhadap
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiyah
( KTI ), khususnya kepada :
1. Allah SWT yang selalu melimpahkan taufik dan hidayah-Nya.
2. Bapak Heru Hoerudin, M.Ag selaku kepala Madrasah Aliyah Daarul Uluum PUI
Majalengka.
3. Bapak Azis Nurtaufik, S.Sos selaku pembimbing yang telah membimbing penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Karya tulis Ilmiyah ( KTI ) yang
berjudul FACEBOOK MENURUT PANDANGAN ISLAM.
4. Ibu Lilis Irma Nirmalasari Fitriyah, S.Pd , selaku wali kelas XII IPS.
5. Pihak perpustakaan, dan dari sumber-sumber lainya, atas pengadaan buku-buku
yang dijadikan sebagai bahan kajian.
6. Rekan-rekan yang telah ikut serta dalam membantu proses pencarian data
informasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiyah ( KTI ) hingga selesai.
7. Dan yang terakhir Ibunda dan Ayahanda tercinta yang telah memberikan do’a,
dukungan dan memberikan motivasi baik secara moral maupun materil.
Harapan penulis, semoga KARYA TULIS ILMIAH ini bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya para pembaca.
Akhirnya saya selaku penulis menyadari bahwa KARYA TULIS ILMIAH ini
masih jauh dari harapan atau bisa diartikan belum sempurna dan banyak sekali
kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca semua.
Majalengka, April 2011
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
FACEBOOK MENURUT PANDANGAN ISLAM
Telah disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat kelulusan pada Madrasah
Aliyah Daarul Uluum PUI Majalengka Tahun pelajaran 2010/2011.
Hari :
Tanggal :
Penguji, Pembimbing,
AZIS NURTAUFIK, S.Sos NIP.
Mengetahui,
Kepala Madrasah Aliyah Daarul Uluum PUI Majalengka
HERU HOERUDIN,M.A.g NIP. 197707131998031001
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………........................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan………………………………
D. Metode Penulisan dan Analisis………………………….....
E. Sistematika Penulisan ……………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Facebook ……..
B. Apakah Dampak Positif dan Negatif Facebook ………
C. Bagaimana Facebook Menurut Pandangan Agama Islam…….
D. Bagaimana Adaptasi dan Filterisasi Pengguna Facebook Menurut Pandangan Agama Islam …………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...
KARYA TULIS ILMIAH
FACEBOOK MENURUT PANDANGAN ISLAM
Disusun oleh :
BADRI SALAMNIS.
Program Ilmu Pengetahuan Sosial
MADRASAH ALIYAH DAARUL ULUUM PUI MAJALENGKA
Jln. Siti Armilah No.09 Majalengka Kulon 45418 Telp (0233) 284154 MAJALENGKA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Perkembangan Facebook
Facebook adalah sebuah situs web jejaring sosial yang populer dikalangan
masyarakat. Diluncurkan pada tanggal 4 Februari tahun 2004, didirikan oleh Mark
Zuckerberg, seorang mahasiswa yang bernama Harvard kelahiran 14 mei tahun 1984
dan mantan murid Ardsley High School. Sejarah Facebook berawal ketika Mark
Zuckerberg membuat jejaring sosial yaitu Facebook. Yang pada mulanya
penggunaannya hanya diperuntukan bagi mahasiswa Harvard Colege. Dalam dua
bulan selanjutnya keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston
( Boston Colege, Universitas Boston, MIT, TUFTS, Rochester, Stenford, NYU,
North Western dan semua sekolah-sekolah yang temasuk dalam IVY league.
Selanjutnya Facebook dikembangkan pula untuk sekolah-sekolah tingkat atas
dan beberapa perusahan besar sampai akhirnya pada bulan September tahun 2006
Facebook mulai membuka pendaftaran bagi siapa saja yang mempunyai alamat
Email. Pada waktu itu jumlah pengguna Facebook terus bertambah sampai beberapa
perusahaan besar seperti : Friendster, Viacom, bahkan Yahoo tertarik untuk
membeli/menguasai Facebook. Tapi semua tawaran tersebut ditolak oleh Mark
Zuckerberg sebagai pendiri Facebook meskipun harga yang ditawarkan terbilang
fantastis. Friendster menawar 10 juta US dolar, Viacom 750 juta US dolar dan Yahoo
1 milyar US dolar.
Pada akhirnya, langkah yang diambil Zuckerberg tersebut sangatlah tepat
karena Facebook terus berkembang dan pada tahun 2007 terdapat penambahan 200
ribu account baru perharinya. Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook
setiap harinya. Sampai padan tahun 2009, penghasialan Facebook mencapai nominal
800 juta US dolar. Malahan di tahun 2010 di taksir angka itu akan melambung
mencapai lebih dari 1 Milyar US dolar.
Sejak 11 September 2006, alamat Email pun dapat mendaftar di Facebook.
Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang
tersedia, seperti berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis.
Hingga Juli 2007, Facebook memiliki jumlah pengguna paling besar di antara
situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang
dimilikinya dari seluruh dunia. Dari september 2006 hingga September 2007,
peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak di kunjungi,
dan merupakan situs nomor satu untuk fhoto di Amerika Serikat, mengungguli situs
publik lain seperti FLICKR, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.
Pergerakan dan popularitas Facebook semakin tumbuh dari hari ke hari. Dari
berbagai penjuru, warga dunia menggunakan fasilitas ini, termasuk Indonesia.
Sehingga menurut statistik, pada 16 Maret 2009 jam 14. 00 WIB, ada 2.235.280
orang yang menyatakan warga Indonesia di Facebook.2
B. Dampak Positif dan Negatif Facebook
2 Facebook Sebelah Surga Sebelah Neraka hlm. 9–21 karya Yuniardi Syukur
Sehubungan dengan perkembangan zaman kemajuan teknologi internet
khususnya Facebook. Para pengguna Facebook pun bertambah penggunanya.
Disamping itu Facebook juga ada dampak positif dan negatifnya .
a. Dampak Positif :
1. Sebagai sarana dakwah
Facebook bisa digunakan sebagai sarana dakwah yang bagus di tengah
keringnya ilmu dan informasi tentang Islam yang benar, sehingga betapa
banyak orang mendapatkan hidayah disebabkan membaca artikel di Facebook
atau diskusi di Facebook.
2. Wadah silaturrahmi
Facebook bisa digunakan sebagai wadah untuk menyambung silaturrahmi
antara sesama teman, orang tua, kerabat, murid, atau guru dan ajang untuk
mencari kawan lebih banyak lagi yang itu hukum asalnya adalah boleh-boleh
saja.
3. Menyimpan file/tulisan
Tulisan yang disimpan di komputer bukan tidak mungkin akan hilang saat
komputer terkena virus. Akan tetapi, jika disimpan di Facebook, maka file
tersebut tetap akan selamat selama account masih aktif.
b. Dampak Negatif
1. Kecanduan
Banyak dari pengguna Facebook merasa asyik berbalas atau chatting, sehingga
mereka menjadi lupa pada waktu, tugas kewajibannya, bahkan ada yang
sampai dibuat lalai dari aturan agama gara-gara kecanduan Facebook.
2. Wadah maksiat
Banyak dari para pengguna Facebook tidak mengindahkan aturan agama
sehingga menjadikan Facebook sebagai wadah maksiat, berupa ghibah, fitnah,
gosip, pacaran, dan sebagainya.
3. Gambar foto
Di antara wabah Facebook yang sangat perlu diperhatikan adalah budaya
menampilkan foto-foto pribadi yang jelas akan dilihat banyak orang, bahkan
terkadang yang ditampilkan adalah foto-foto seronok yang mengumbar nafsu.
Oleh karenanya, bagi para pengguna Facebook hendaknya mengganti foto-foto
tersebut dengan foto-foto lain yang tidak bermasalah seperti pemandangan
alam dan sejenisnya.3
C. Facebook Menurut Pandangan Agama Islam
3 Facebook Sebelah Surga Sebelah Neraka hlm. 26–31 karya Yuniardi Syukur.
Beberapa waktu lalu, tersiar kabar bahwa salah satu organisasi Islam di Jawa
Timur mewacanakan pengharaman Facebook. Tentu saja kabar ini segera menarik
respon banyak kalangan, baik dari masyarakat umum maupun Majelis Ulama
Indonesia. Dalam wawancara di sebuah stasiun televisi, ketua MUI, H. Amidhan,
membantah kalau pengharaman itu berasal dari MUI. Sementara, pendapat
masyarakat yang diwawancarai mengenai pengharaman Facebook oleh ulama
ditanggapi dingin. Menurutnya, ulama yang mengharamkan Facebook “kurang
kerjaan”.
Dalam Al Qur’an, terdapat perintah agar suatu masyarakat Islam mempunyai
sekumpulan orang ahli dalam bidang agama. Sekelompok orang ini difasilitasi oleh
masyarakat tersebut untuk menjadi kelompok cendekia. Tugas mereka setelah selesai
belajar adalah kembali ke masyarakat untuk mengajarkan agama kepada mereka.
Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke
medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS At Taubah [9]: 122)
Ayat ini setidaknya memberi ruang bagi kelompok-kelompok masyarakat
untuk menyusun sendiri program keagamaan mereka. Sehingga, hampir setiap
organisasi masyarakat yang berbasis agama Islam mempunyai semacam ‘majelis
fatwa’. NU dan Muhammadiyah misalnya masing-masing mempunyai majelis fatwa
dan majelis tarjih. Demikian juga dengan ormas Islam lainnya. Tujuan dari majelis
atau dewan fatwa ini adalah untuk merumuskan hukum atas suatu masalah dengan
metode istinbath (perumusan) hukum yang sesuai dengan faham masing-masing.
Selain majelis fatwa, beberapa organisasi dan pesantren juga mempunyai
program rutin yang disebut pembahasan masalah (bahtsul masa’il). Kegiatan ini
biasanya terbuka untuk umum dengan menghadirkan beberapa ahli sebagai
narasumber. Topik yang dibahas bermacam-macam. Baik persoalan yang baru
muncul maupun persoalan lama yang dianggap masih menyisakan perdebatan. Hasil
dari pembahasan ini ada yang di publikasikan ke luar institusi, ada pula yang cukup
hanya menjadi hasil kajian internal.
Hasil dari perumusan hukum yang dihasilkan oleh majelis fatwa dan
kesimpulan dari bahtsul masa’il oleh institutsi Islam bukanlah fatwa secara mutlak.
Sebab fatwa harus dikeluarkan oleh institusi yang resmi dan mengikat secara
menyeluruh kepada umat Islam. Oleh karena itu, apapun yang dihasilkan, baik oleh
mejelis fatwa dari satu ormas Islam maupun hasil kajian dari sebuah institusi
keislaman seyogyanya dilimpahkan kepada Majelis Ulama Indonesia, sebagai
institusi resmi di Indoensia. MUI inilah yang mempunyai kapasitas mengeluarkan
fatwa.
Facebook merupakan sebuah fitur yang memungkinkan seseorang
berkomunikasi dengan banyak orang secara sangat mudah. Facebook menjadikan
pertemanan semakin mudah dan dekat. Seseorang di Jakarta dapat memperoleh teman
atau kenalan di New York dan berkomunikasi dengannya hampir di setiap saat
dengan biaya sangat murah. Facebook juga memungkinkan mereka saling bertukar
foto dan profil masing-masing sehingga lebih saling mengenal jauh lebih baik dari
sekedar berkomunikasi lewat telpon.
Bagaimana dengan etika dalam komunikasi Facebook? Sama halnya dengan
komunikasi via telepon yang sudah lebih dulu digunakan, komunikasi via Facebook
juga menuntut etika tertentu. Meski secara teknis tidak ada pembatasan dalam hal
berucap atau penayangan profil –bisa saja seseorang berkata-kata tidak senonoh atau
menampilkan profil yang kurang bersusila- akan tetapi sanksi moral yang diperoleh
justru lebih berat dan lebih cepat. Sebab dalam Facebook, profil seseorang yang
sudah menjadi “teman” dapat dilihat dan diakses oleh temannya yang lain. Karena
itu, seseorang akan berpikir seribu kali jika dia ingin menampilkan sesuatu yang
“jorok”. Itu sama saja dengan bertelanjang di muka umum.
Dalam etika Islam, sangat tidak disukai (baca: dilarang) seorang pria dan
wanita yang bukan muhrim berdua-duaan. Rasulullah saw. Bersabda: “Janganlah
sekali-kali seseorang di antara kalian bersunyi-sunyi dengan seorang perempuan lain
kecuali disertai muhrimnya”. HR Bukhari dan Muslim.
Hadis di atas mengisyaratkan suatu prinsip dasar etika pergaulan dalam Islam
berkaitan dengan hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim. Prinsip
tersebut adalah larangan pria dan wanita yang bukan muhrim untuk berduaan di
tempat yang sunyi. Kalau kasusnya ditarik kepada kasus Facebook, maka
pertanyaannya adalah apakah berkomunikasi dalam Facebook itu sama dengan atau
sama bahayanya dengan berduaan di tempat sunyi. Jika sama, tentu hukumnya akan
sama pula. Jika tidak, maka hukumnya tidak bisa dipersamakan. Dalam metodologi
hukum Islam, metode ini disebut analogi atau qiyas.
Prinsip etika Islam lainnya dalam bergaul adalah larangan bergunjing,
menhasut, berkata porno, serta perintah untuk mengucapkan sapaan yang baik,
menjawab salam dan seterusnya. Prinsip-prinsip ini jika dapat diterapkan dalam
pergaulan dan komunikasi Facebook tentu menjadi pergaulan yang baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan di atas, dapat dipahami bahwa Facebook sebagai alat dan media
komunikasi menempati posisi bebas nilai. Seperti halnya telepon, surat menyurat, dan
sebagainya, Facebook tidak menempati posisi halal atau haram. Tatacara
berkomunikasi, isi komunikasi, serta profil yang ditampilkan, itulah yang bisa dinilai.
Apakah sesuai dengan norma dan etika Islam atau tidak. Seorang muslim selayaknya
memperhatikan nilai-nilai akhlak Islam dalam setiap aktivitasnya, termasuk dalam
menggunakan Facebook.
B. Saran
Adapun penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Kita sebagai penerus Bangsa sebaiknya jangan menyalahgunakan Facebook itu
sendiri dengan melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun
orang lain.
2. Kita sebagai penerus Bangsa dan umat muslim seharusnya menggunakan
Facebook itu sendiri untuk kepentingan yang positif agar dapat membantu kita
dalam kita dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Facebook Sebelah Surga Sebelah Neraka. Yuniardi Syukur. Diva Press, cetakan pertama, Agustus 2009 M.
Al-Ahkam al-Fiqhiyyah li Ta’amulat Iliktroniyyah. Dr. Abdurrohman as-Sanad. Dar al-Warroq, cetakan ketiga, 1427 H.
Tunduk kepada Allah: Fungsi dan Peran Agama dalam Kehidupan Manusia, Khazanah Baru, Jakarta, 2001
Dienul Islam, Drs. Nasruddin Razak, PT. Al-Ma’arif, Bandung, 1996
http://www.facebook.com/notes/arfah-nur-laila/fiqih-fb-plus-minus-facebook-oleh-ustadz-abu-ubaidah-yusuf-bin-mukhtar-as-sidawi/120348658044864
http://kanal3.wordpress.com/2010/03/03/”bagaimana-facebook-dalam-pandangan-islam”
http://safrony.wordpress.com/2011/04/29/fiqih-fb-facebook-dalam-pandangan-islam