PENULISAN KARYA ILMIAH - Menyusun Karya Tulis Kegiatan Ilmiah
Karya Ilmiah
-
Upload
johan-pranata -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of Karya Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Keberagaman dalam suatu komunitas sangat lah menarik. Apalagi terjalin kerjasama
yang baik di antara masyarakatnya. Sangat menarik lagi apabila terjalin komunikasi dan
interaksi yang saling mendukung. Dibalik itu semua kita harus mengetahui bahwa ada
tindakan yang sangat mendasari yakni sikap saling menerima dan saling menghargai.
Berbicara mengenai Huma Betang, sangat dekat apabila dikaitkan dengan Bhineka
Tungga Ika. Karena mereka sangan menjunjung tinggi perdamaian meskipun di sana banyak
terdapat perbedaan. Perbedaan itu justru menjadi ikatan di antara perbedaan itu. Sehingga
perebedaan itu memupuk sikap saling menghargai.
Menurut pengertiannya secara umum Huma Betang memiliki pengertian yakni rumah
panjang. Rumah Betang adalah rumah adat khas Kalimantan Tengah. Huma Betang sering
dijumpai di hulu sungai yang biasanya menjadi pusat pemukiman Suku Dayak, dimana
sungai merupakan jalur utama bagi Suku Dayak pada jaman dulu. Dalam hal ini mungkin
bias diartikan bahwa Huma Betang ini telah menjadi bagian yang khas dalam masyarakat
Dayak. Maksudnya selain sebagai rumah adat, Huma Betang juga memiliki pengertian dari
segi filosofinya. Yah hal ini menjelaskan bahwa Huma betang itu menjelaskan mengenai
hidup rukun dan damai meskipun banyak perbedaan di sana. Hidup rukun meskipun berbeda
akan sangat menarik apabila ha itu menjadi bagian dari kesadaran kita. Selain itu Huma
Betang juga memerlukan gotong royong dalam mendirikannya. Artinya dalam pendirian
Huma Betang dibutuhkan tenaga yang banyak, saling bantu dalam pengerjaanya dalam
tercapainya kesempurnaan Huma Betang.
Meskipun terdapat banyak masalah atau perselisihan, Huma Betang menekankan
bahwa tidak ada pertengkaran. Yang jelas masalah diselesaikan sescara kekeluargaan dan
perdamaian. Maka tidak aka nada rasa dendam di antara mereka. Filosofi Huma Betang
sangat menjunjung tinggi perdamaian itu. Mungkin terkadang akan terasa aneh apabila kita
tidak mengetahui asal usulnya, atau sejarahnya. Maksudnya siapa yang mendirikan atau
mendahului menganut system perdamaian pada Huma Betang ini. Tak lain dan tak bukan
adalah leluhur, atau nenek moyang. Masyarakatnya sangat menghormati leluhur meskipun
semakin berkembangnya jalan, mereka tetap melestarikan adat itu.
Berbicara mengenai pluralisme di kampus sangatlah menarik. Maksudnya pluralisme
di kampus itu lah yang menjadi bagian dari penerapan Huma Betang. Seperti yang kita
ketahui bahwa di lingkungan kampus itu terdapat banyak suku, budaya, latar belakang, ras
agama dan masih banyak lagi perbedaan yang ada. Namun di dalam semua perbedaan itu,
kita harus menyadari makna dari Huma Betang.
Menurut dokumen yang telah didapatkan, mahasiswa atau masyarakat yang ada di
kamus Universitas Palangkaraya ini, terdiri dari berbagai kalangan. Bahkan di berbagai
jurusannya di dominasi oleh mahasiswa mahasiswa pendatang yang memilih untuk berkuliah
di Universitas Palangkaraya dengan berbagai alasannya masing masing. Mungkin hal itu bias
saja diterima, asal saja kita perlu menyadari prinsip Huma Betang.
Huma Betangmasyarakat Suku Dayak adalahkebersamaan di dalam perbedaan
(togetherness in diversity), artinya ada semangat persatuan, etos kerja dan toleran yang tinggi
untuk mengelola secara bersama-sama perbedaan itu dan berkompetisi secara jujur, sehingga
tidak akan menjadi jurang yang memisahkan sekaligus menghancurkan. Hendaknya semangat
filosofi suku Dayak itulah yang patut kita warisi dan junjung tinggi. Untuk dan atas nama
kebersamaan di kehidupan yang lebih luas di dalam mengelola sebuah ‘huma betang’ yang
lebih besar bernama Indonesia. Hal ini lah yang menarik perhatian penulis dalam kasus ini.
Dimana kita tahu bahwa semangat persatuan di kampus lama kelamaan menjadi berkurang,
bahkan ada yang tidak berorganisasi sama sekali. Menutup diri sehingga tidak terjalin
komunikasi yang baik. Apalagi mengenai kesadaran akan pentingnya perbedaan.
Setelah didalami Huma Betang tidak jauh pengertiannya dengan Bhineka Tunggal
Ika, yang memiliki makna hampir sama dengan Huma Betang. Bhinneka Tunggal
Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan
seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda.
Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka"
dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah
Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun
berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan
ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku
bangsa, agama dan kepercayaan.
Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu kakawin Sutasoma,
karangan Mpu Tantular semasa kerajaanMajapahit sekitar abad ke-14.
Huma Betang sekaligus Bhineka Tunggal Ika memiliki pengertian yang merujuk akan
kesadaran para mahasiswa yang memilik latar belakang perbedaan itu. Sehingga sangat
menarik apabila diteliti untuk karya ilmiah ini. Dalam hal ini selain menjadi tanggung jawab
pribadi, hendaknya menjadi tanggung jawab kita bersama agar keselarasan dan kedamaian
tetap tercipta di antara kita dan semakin dikuatkan oleh filosofi filosofi yang telah
diungkapkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Huma Betang
2. Apakah maksud dari falsafah Huma Betang
3. Apakah ada hubungan antara Huma Betang dengan suasana kampus
4. Bagaimana Huma Betang itu berkembang atau diterapkan di wilayah kampus
5. Sejauh mana perkembangan atau penerapan Huma Betang di lingkungan kampus
6. Apakah Huma betang memengaruhi pluralisme di kampus
7. Apakah Huma Betang menjadi falsafah hidup masyarakat kampus
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian dari Huma Betang
2. Untuk mengetahui maksud dari falsafah Huma Betang
3. Mengetahui hubungan antara Huma Betang dengan suasana kampus
4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Huma Betang di lingkungan kampus
5. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan Huma Betang di lingkungan kampus
6. Untuk mengetahui apakah Huma Betang memengaruhi pluralisme kampus
7. Untuk mengetahui apakah Huma Betang menjadi falsafah masyarakat di kampus