Karya Ilmiah

39
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah Swt., atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Judul dalam karya tulis ilmiah ini dipilih setelah dilakukan penelitian dan observasi pada beberapa contoh zat aditif yang ada dan sering digunakan oleh masyarakat baik itu zat aditif alami maupun buatan. Penyusun bermaksud mengembangkan pemikiran masyarakat tentang manfaat alam untuk dijadikan sebagai alternative penggunaan zat kimia berbahaya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, karya tulis yang berjudul “ Pemanfaatan Tanaman Senggani Sebagai Bahan Zat Aditif Alami di buat sebagai syarat untuk mengikuti perlombaan karya tulis ilmiah yang dilaksanakan oleh HIMKI FMIPA Universitas Tanjungpur

description

Karya Ilmiah Biologi Sel

Transcript of Karya Ilmiah

Page 1: Karya Ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt., atas berkat rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Judul dalam karya

tulis ilmiah ini dipilih setelah dilakukan penelitian dan observasi pada beberapa

contoh zat aditif yang ada dan sering digunakan oleh masyarakat baik itu zat aditif

alami maupun buatan.

Penyusun bermaksud mengembangkan pemikiran masyarakat tentang

manfaat alam untuk dijadikan sebagai alternative penggunaan zat kimia berbahaya

dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, karya tulis yang berjudul “ Pemanfaatan Tanaman Senggani

Sebagai Bahan Zat Aditif Alami “ di buat sebagai syarat untuk mengikuti

perlombaan karya tulis ilmiah yang dilaksanakan oleh HIMKI FMIPA

Universitas Tanjungpur

Di Pontianak.

Berbagai kendala penyusun hadapi dalam penyelesaian karya tulis ini. Namun,

semuanya dapat teratasi berkat pertolongan Allah Swt., serta bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu penyusun menyampaikan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat berikut ini.

Page 2: Karya Ilmiah

1. Drs. Sukirno, sebagai Kepala Sekolah yang telah memberikan dukungan baik

berupa material maupun sarana yang mendukung demi penyempurnaan karya

tulis ini.

2. Dewi Ayu Puspitasari, S.Si, selaku guru pembimbing pertama yang telah

membimbing dan memotivasi penyusun dengan tulus ikhlas sehingga

penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini.

3. Mahudi, S.Pd, selaku guru pembimbing kedua yang telah meneliti

penyusunan kalimat serta keefektifan kata dalam penyusunan karya tulis ini.

4. Teman-teman pelajar, yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada

penyusun.

5. Kedua orang tua, yang telah mendo’akan penyusun

Penyusun telah berusaha untuk kesempurnaan karya tulis ini, namun Tiada

Gading Yang Tak Retak. Oleh karena itu, penyusun menerima saran dan kritik

demi perbaikan karya tulis yang akan datang. Semoga hasil penelitian ini

bermanfaat bagi diri penyusun maupun bagi pembaca.

Anjongan, Oktober 2010

Penyusun

SMAN 1 ANJONGAN

Page 3: Karya Ilmiah

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia khususnya di daerah Kalimantan barat atau yang lebih sfesifik

di daerah Anjongan, banyak sekali tumbuhan liar yang belum teridentifikasi

manfaat dan kegunaannya. Ini disebabkan oleh seringnya masyarakat

mengkonsumsi bahan-bahan buatan pabrik yang banyak mengandung zat kimia,

Akibatnya masyarakat kurang memanfaatkan tanaman di sekitar pekarangan

rumah mereka, yang sesungguhnya memiliki manfaat yang sangat besar.

Salah satunya yaitu tanaman senggani (Melastoma candidum D. Don) atau

yang lebih dikenal sebagai cengkodok, ternyata memiliki banyak manfaat baik

batang, daun, bunga, serta akarnya.

Tumbuhan ini tumbuh liar pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar

matahari, seperti di lereng gunung, semak belukar, lapangan yang tidak terlalu

gersang, atau di daerah obyek wisata sebagai tanaman hias.

Tumbuhan ini bisa ditemukan sampai ketinggian 1.650 m diatas permukaan

laut. Bentuknya tegak, tinggi 0,5 - 4 m, banyak bercabang, bersisik dan berambut,

daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan, bersilang. Helai daun bundar telur

memanjang sampai lonjong, ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata,

permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga terasa kasar dengan 3

Page 4: Karya Ilmiah

tulang daun yang melengkung, panjang 2 - 20 cm, lebar 0,75 - 8,5 cm, warnanya

hijau.

Tanaman senggani, memiliki nama yang berbeda-beda disetiap daerah,

diantaranya senduduk (Melayu), harendong (Sunda), kluruk (Jawa), kemanden

(Madura),dan yeh mu tan (China), singapore rhododendron (Inggris). Senggani

merupakan tanaman perdu dari famili Melastomataceae.

Alasan penyusun meneliti tanaman senggani adalah agar pemanfaatan

tanaman herbal / alami lebih diperhatikan karena selain banyak manfaatnya juga

baik bagi kesehatan.

Tanaman senggani atau yang biasa disebut cengkodok dapat mengobati

berbagai macam penyakit diantaranya : Gangguan pencernaan (dispepsi), disentri

basiler, diare, hepatitis, Keputihan (leukorea), sariawan, haid berlebihan, wasir

darah, Pendarahan rahim, berak darah (melena), keracunan singkong, Radang

dinding pembuluh darah, pembekuan (tromboangitis).

Selain itu, tanaman senggani juga mudah didapat terutama di daerah yang

mendapat sinar matahari yang cukup seperti di lereng gunung, semak belukar, dan

lapangan yang tidak terlalu gersang.

Berdasarkan alasan-alasan diatas, penyusun tertarik meneliti tanaman

senggani untuk dijadikan sumber penelitian dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

Alasan ini juga didukung oleh belum pernah dilakukannya penelitian tentang

tanaman senggani sebagai zat aditif alami..

Page 5: Karya Ilmiah

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh penyusun dengan objek

yang berbeda, diantaranya :

1. Pewarna alami

Penyusun memanfaatkan ekstrak daun pandan sebagai pewarna alami dengan

membandingkan dengan penggunaan pasta pandan, yang biasa digunakan

sebagai pewarna buatan untuk menghasilkan warna hijau, sebagai pembuktian

yaitu dilakukan dalam percobaan pembuatan agar-agar adapun hasilnya

warna dari ekstrak daun pandan berwarna hijau muda, sedangkan pasta

pandan berwarna hijau tua.

2. Pemanis alami

Penyusun menggunakan gula aren/gula merah sebagai pemanis alami dengan

membandingkan dengan penggunaan sari gula/induk gula, adapun yang

penyusun jadikan percobaan yaitu perebusan kacang hijau yang

menggunakan zat aditif alami dan penggunaan zat aditif buatan.

Adapun hasilnya yaitu, rebusan kacang hijau yang menggunakan sari gula

memiliki rasa manis yang pekat dan melekat di lidah, sedangkan rebusan

yang menggunakan gula merah rasa manisnya sedang dan memiliki bau yang

lebih harum.

3. Penyedap rasa

Penyusun menggunakan rempah-rempah sebagai penyedap rasa alami dan

penggunaan masako sebagai penyedap rasa buatan, adapun yang penyusun

jadikan percobaan yaitu pembuatan sayur kangkung, dengan hasil yaitu sayur

Page 6: Karya Ilmiah

kangkung yang menggunakan zat aditif alami memiliki rasa yang kurang

enak sedangkan yang menggunakan zat aditif buatan terasa lebih gurih. Ini

yang menyebabkan penggunaan masako sulit untuk dihentikan di kalangan

masyarakat.

4. Pengawet

Penyusun menggunakan garam sebagai pengawet alami dan penggunaan

formalin sebagai pengawet buatan, adapun yang penyusun jadikan percobaan

yaitu pengawetan ikan segar, dengan hasilnya yaitu ikan yang diberikan

garam tampak agak pucat setelah 3 hari, sedangkan penggunaan formalin ikan

masih segar. Ini yang mungkin menyebabkan masyarakat menjadikan

formalin sebagai pengawet yang dapat menjadikan suatu produk lebih tahan

dari ketentuannya.

1.2 Masalah Penelitian

Masalah umum dalam penelitian ini adalah masih banyaknya masyarakat

yang menggunakan zat aditif dalam kehidupan sehari-hari, sehingga untuk

merubah kebiasaan tersebut memerlukan waktu yang cukup lama, tetapi jika

kebanyakan masyarakat mengerti tentang bahaya penggunaan zat aditif tentu

penerapan penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi mereka.

Sedangkan masalah khusus dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah tanaman senggani dapat digunakan oleh masyarakat sebagai

pemanis alami ?

Page 7: Karya Ilmiah

2. Apakah tanaman senggani dapat digunakan oleh masyarakat sebagai

pewarna alami ?

3. Apakah tanaman senggani dapat digunakan oleh masyarakat sebagai

pengawet alami ?

4. Apakah tanaman senggani dapat digunakan oleh masyarakat sebagai

penyedap rasa alami ?

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan

tanaman-tanaman herbal yang ada di sekitar pekarangan rumah, sehingga tanaman

tersebut tidak hanya tumbuh liar, namun juga dapat memberikan manfaat baik

secara kesehatan maupun secara ekonomis.

Sedangkan secara khusus sebagai berikut.

1. Pendeskripsian pemanfaatan tanaman senggani sebagai pewarna alami.

2. Pendeskripsian pemanfaatan tanaman senggani sebagai pemanis alami.

3. Pendeskripsian pemanfaatan tanaman senggani sebagai penyedap rasa alami.

4. Pendeskripsian pemanfaatan tanaman senggani sebagai pengawet alami.

Page 8: Karya Ilmiah

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat penelitian bagi masyarakat

Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan acuan dalam

penggunaan zat aditif alami sebagai pengganti zat aditif buatan atau

sintesis.

2. Manfaat Penelitian Bagi Penyusun

Penulis dapat mengungkapkan fakta-fakta,kerugian dan keuntungan

serta gagasan tentang pemanfaatan zat aditif alami dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Manfaat Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan bacaan bagi

yang memerlukannya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan objek yang menjadi fokus

penelitian.Ruang lingkup penelitian ini dibuat agar penelitian lebih

terarah.Sehubungan dengan itu.,fokus penelitian ini adalah pemanfaatan tanaman

senggani sebagai zat aditif alami untuk menggantikan zat aditif buatan atau

sintesis.

Page 9: Karya Ilmiah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Zat Aditif

FAO/WHO, (1983) memberikan pengertian yang luas serta disetujui oleh

120 negara tentang zat aditif, yaitu bahan apapun yang biasanya tidak dimakan

sendiri sebagai suatu makanan yang dengan sengaja atau tidak sengaja

ditambahkan pada makanan untuk tujuan teknologi (termasuk organoleptik/rasa,

aroma, warna) selama proses pembuatan, pengolahan, penyiapan, pengepakan,

pengemasan maupun pengolahan.

Jadi tujuan utama penambahan zat aditif pada produk makanan adalah

supaya lebih menarik baik warna, aroma, rasa dan tekstur serta agar lebih awet

dan tak mudah busuk.

Zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu :

(a) Aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud

dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa,

mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan

lain sebagainya.

(b) Aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah

sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.

Page 10: Karya Ilmiah

Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah

seperti lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia

yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan

kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain.

Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih

stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering

terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi

kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang

terjadinya kanker pada hewan dan manusia.

Bila kita cermati, saat ini hampir semua jajanan yang jumlahnya ribuan itu

menggunakan zat aditif pada salah satu bahannya. Setiap macam jajanan rata-rata

mengandung 1 sampai 4 macam zat aditif. Beberapa macam zat aditif sering

tercantum pada kemasan jajanan, namun banyak konsumen barangkali termasuk

kita yang tidak mengetahui bahwa itu adalah zat aditif yang tidak baik bagi

kesehatan

2.2 Berdasarkan sifatnya zat aditif dibagi menjadi dua macam yaitu, zat

aditif alami dan buatan/sintetis.

2.2.1 Pengertian Zat Aditif alami

1. Zat Aditif Alami

- Merupakan zat yang ditambahkan pada makanan yang berasal dari bahan alami/alam.

- Kelebihannya adalah lebih aman untuk dikonsumsi

Page 11: Karya Ilmiah

- Macamnya :

a. Pewarna

Contoh pewarna alami.

Wortel untuk memberikan warna jingga atau orange.

Daun suji dan daun pandan untuk memberikan warna hijau.

Kunyit untuk memberikan warna kuning.

Cabai untuk memberikan warna merah.

Gula merah/gula aren untuk memberikan warna coklat.

Kekurangan pewarna alami :

Sering memberikan rasa khas yang tidak diinginkan, seperti kunyit.

Konsentrasi pigmen rendah, sehingga memerlukan banyak bahan.

Stabilitas pigmen rendah.

Keseragaman warna kurang baik.

Pigmen alami yang sering digunakan :

Antosianin

Memberikan warna merah, orange dan biru.

Banyak terdapat pada anggur, stroberi, rasberi, apel dan bunga.

Mudah larut dalam air dan stabil dalam asam.

Karetenoid

Memberikan warna kuning, merah dan orange.

Banyak terdapat pada wortel, tomat, cabai, minyak sawit, jagung,

daun-daunan, ikan salmon.

Peka terhadap proses oksidasi.

Tidak larut dalam air tetapi dalam lemak.

Klorofil

Memberikan warna hijau.

Peka terhadap cahaya dan asam.

Banyak terdapat pada daun daunan berwarna hijau.

Page 12: Karya Ilmiah

Kurkumin

Memberikan warna kuning.

Banyak terdapat dalam kunyit.

Digunakan untuk makanan dan minuman yang tidak beralkohol.

b. Pemanis

Contoh pemanis alami.

Gula merah/gula aren yang bebas dari zat tambahan/zat kimia.

c. Pengawet

Contoh pengawet alami

Es berguna untuk mengawetkan daging danikan.

Gula digunakan untuk mengawetkan buah buahan yang sudah diolah seperti

selai, sirup dan manisan.

Garam digunakan untuk mengawetkan ikan dan telur. Pemberian garam ini

bertujuan untuk membunuh mikroorganisme sehingga makanan tidak cepat

busuk.

d. Penyedap rasa

Contoh Penyedap Rasa Alami.

Merica/lada

Disebut juga sebagai raja rempah-rempah.

Ada 2 macam yaitu merica hitam yang diproduksi dari buah merica

yang setengah masak dan setengah kering. Sedangkan merica putih

diproduksi dari buah merica yang hampir masak dan kulitnya yang

kering dikupas.

Memiliki rasa pedas/hangat.

Page 13: Karya Ilmiah

Cengkih

Adalah kuncup kering dari pohon cengkih.

Memiliki sensai agak pedas, harum dan segar.

Dapat juga untuk obat pencernaan dan sakit gigi.

Pala dan fuli

Keduanya merempah yang berasal dari Maluku.

Pala segar dibungkus oleh cangkang segar yang berwarna coklat dan

daging buah berwarna kemerahan yang disebut fuli.

Dipakai untuk kaldu yang lezat dan masakan manis.

Jahe

Adalah rimpang dengan sensasi pedas.

Dipakai dalam keadaan segar, kering serta bentuk bubuk.

Digunakan untuk masakan manis serta gurih.

Cabai

Terdiri dari 2 macam, cabai merah dan hijau.

Memberikan sensasi pedas dan merangsang.

Digunakan dalam bentuk segar dan kering.

Kayu manis

Adalah bagian kulit kayu yang kering dan tergulung pada tunas pohon

kayu manis.

Dipakai dalam bentuk batangan serta bubuk.

Digunakan untuk pembuatan kue, biscuit serta makanan yang manis.

2.2.2 Pengertian zat aditif buatan/sintetis

Zat Aditif BuatanMerupakan zat yang senagaja dibuat/sintetis dari bahan kimia yang

hampir mirip dengan yang alami.

Page 14: Karya Ilmiah

Kelemahannya bila digunakan dalam jumlah yang banyakakan membahayakan kesehatan

manusia.

Kelebihan zat ini :

Lebih praktis dan mudah didapat.

Lebih tahan lama.

Memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.

Harganya relative murah.

Macamnya :

a. Pewarna

Zat pewarna yang diijinkan di Amerika Serikat (sesuai dengan peraturan Food and Drug

Act pada tahun 1906) yaitu :

Orange no 1

Erythroosin

Ponceau 3R

Amaranth

Indiigotine

Napthtol-Yellow

Light green

Zat pewarna yang diijinkan di Indonesia yaitu :

Carmoisine memberikan warna merah.

Amaranth memberikan warna merah.

Erythrosine memberikan warna merah.

Sunsetyellow FCF memberikan warna orange.

Tartrazine memberikan warna kuning.

Quineline Yellow memberikan warna kuning.

East green FCF memberikan warna hijau.

Brilliant blue FCF memberikan warna biru.

Page 15: Karya Ilmiah

Indigocarmine (indigotine) memberikan warna biru.

Violet GB memberikan warna ungu.

Penggolongan zat warna :

FD & C Color adalah pewarna untuk makanan, obat-obatan dan kosmetik.

D & C adalah pewarna untuk obat-obatan dan kosmetik.

Ext D & C (dalam jumlah terbatas) yang digunakan untuk obat-obatan luar dan

kosmetik.

b. Pemanis

Contoh pemanis buatan.

Sakarin

Berbentuk kriistal putih.

Memiliki tingkat rasa manis 500 kali dari manis gula pasir.

ADI (Acceptable Daily Intake) adalah 1 gram.

Aspartam

Berbentuk serbuk putih, tidak berbau dan bersifat higroskopik

Memiliki tingkat rasa manis 200 kali dari rasa manis gula pasir.

ADI adalah 40 mg .

Tidak boleh dicampur dengan makanan yang mengandung MSG (Monosodium

Glutamat).

Sorbitol

Diolah dari buah cherry, plum, apel, pir, lumut dan rumput laut.

Siklamat

Memiliki tingkat rasa manis 50 kali dari rasa manis gula pasir.

Di Amerika Serikat, pengguanaan siklamat sudah dilarang karena bersifat

karsinogenik.

Page 16: Karya Ilmiah

c. Pengawet

Bahan pengawet organic

Asam sorbat

Digunakan untuk mencegah pertumbuhan kapang dan bakteri.

Berbentuk natrium sorbat dan Kalium sorbat karena lebih mudah larut dalam

air.

Cuka

Merupakanlarutan 4% asam asetat dalam air.

Digunakan untuk mencegah pertumbuhan kapang.

Garam propionate

Berbentuk Natriumd an Kalium propionate, karena lebih mudah larut dalam

air.

Digunakan untuk mengawetkan roti dan kue kering.

Asam benzoate

Benzoate aktif dalam larutan asam.

Berbentuk garam yaitu natrium benzoate karena kelarutannya lebih besar.

Bila digunakan lebih dari 250 ppm akan menimbulkan alergi serta iritasi

lambung.

Zat pengawet anorganik

Sulfit

Sulfit berbentuk Natrium sulfit dan Kalium sulfit.

Aktif dalam larutan asam.

Dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan

mikroorganisme.

Dapat bereaksi dengan gugus karbonil dan hasilnya akan mengikat

melanoidin sehingga dapat mencegah warna coklat pada makanan.

Page 17: Karya Ilmiah

d. Penyedap rasa

Pemberi cita rasa

Contoh pemberi cita rasa

Senyawa flavormatik (rasa mirip buah) Aroma

Vanillin Vanili

Benzaldehide Cherry, almond

Aldehida sinamat Kayu manis, kola

Mentol Mint

Diasetil Mentega

Eugenol Rempah-rempah

Benzilasetat Stroberi

Amil asetat Pisang

Amil kaproat Apel, nenas

Propil asetat Pir

Etil asetat Arbei

Penguat cita rasa

Dapat menimbulkan rasa enak (flavor potentiator)

Contoh : MSG (Monosodium Glutamat) merupakan garam natrium dari asam

glutamate. Berbentuk Kristal monohidrat.

2.3 Pemecahan masalah mengenai ketergantungan terhadap zat aditif

buatan / sintetis dalam kehidupan sehari-hari.

Bukankah setiap kali memasak kita menginginkan hasil yang enak, rasa yang

nikmat, apalagi kalau makanan itu dijual, tentunya kita menginginkan hasil yang

istimewa tak hanya di lidah, tapi juga dipandang dan di kantong. Semua itu tentunya

Page 18: Karya Ilmiah

melibatkan bahan-bahan tertentu yang ditambahkan ke dalam masakan supaya hasilnya

sesuai yang diinginkan, seperti penambahan pewarna, pemanis, pengawet, penyedap.

Sebagai contoh setiap orang pasti mengenal produk mie instan, karena

selain praktis dan mudah didapat, harganya pun terbilang ekonomis. Sehingga

kebanyakan orang menjadikan mie instan sebagai pilihan untuk keperluan yang

lebih singkat sebagai pengganti makanan pokok.

Oleh karena itu, mie instan tidak dapat kita hindari lagi peranannya dalam

kehidupan sehari – hari. Namun tanpa kita sadari di dalam mie instan terdapat zat

yang sangat membahayakan.

“Dr. Hasan Budiman” Kepala Laboratorium Fakultas Kedokteran UI

menyatakan, bahwa dalam seluruh sampel yang diambilnya di pasar swalayan,

toko-toko, dan warung di wilayah DKI dan sekitarnya ditemukan bahan plastik

(pengawet) yang tidak mungkin bisa dicerna dalam sistem pencernaan kita.

Lebih luas diketahui bahwa plastik adalah bahan yang tidak mungkin terurai

secara alamiah, dan merupakan bahan yang sangat berbahaya untuk dikonsumsi.

Yang mengejutkan, bahan-bahan plastik tersebut tidak jauh berbeda dengan

bahan plastik pembuat alat keperluan rumah tangga, karena sifatnya yang tidak

bisa diurai, maka plastik yang telanjur dikonsumsi akan menetap dalam tubuh kita

dan ciri-cirinya dapat diketahui secara langsung. Jumlah plastik yang ditemukan

dalam mie instan tersebut sangat beragam, mulai dari 2 sampai 5 plastik per

kemasan.

Page 19: Karya Ilmiah

Namun umumnya,plastik- plastik tersebut ditemukan dalam ukuran relatif

kecil, dilengkapi dengan tulisan diatasnya, misalnya; Bumbu, Saus Cabe, Minyak

Sayur dan sebagainya

Sehubungan dengan terdapatnya beragam bahan pengawet di dalam

kemasan mie instan, maka alangkah baiknya jika sebelum dikonsumsi, bahan

pengawet tersebut dinetralisir dengan cara menyisihkan air rebusan yang pertama,

kemudian diganti dengan air rebusan yang baru, sehingga dapat mengurangi

kandungan zat pengawet yang terdapat dalam mie instan tersebut.

Page 20: Karya Ilmiah

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan melakukan

berbagai penelitian, agar dapat melihat fakta-fakta dalam penerapannya dalam kandungan

zat aditif alami maupun buatan dan membuktikan unsur mana yang berbahaya dan yang

tidak berbahaya.

Tujuan utama dari penggunaan metode ini adalah untuk memaparkan manfaat

dan akibat dari penggunaan zat aditif melalui sumber atau referensi yang di jadikan objek

penelitian.

B. Bentuk penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

komparatif. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang bersifat

membandingkan dua hal untuk mencari jawaban terhadap masalah penelitian dengan

menganalisis data satu per satu (Nazir,983:68). Bentuk komparatif ini direalisasikan

untuk membandingkan antara penggunaan zat aditif alami dengan zat aditif buatan.

Disamping itu, bentuk penelitian ini direalisasikan berupa penyajian data dan langkah-

langkah analisis data, serta kesimpulan tentang bahaya dan manfaat penggunaan zat baik

yang alami maupun buatan.

Page 21: Karya Ilmiah

C. Data dan Sumber Data

a. Data

Data dalam penelitian ini adalah bahan – bahan yang dijadikan objek penelitian,

yang mana bahan tersebut dapat dijadikan sebagai zat aditif alami maupun

buatan.

Adapun bahan yang dijadikan objek penelitian adalah :

No Jenis Zat AditifZat Aditif

Alami Buatan

1 PewarnaEkstrak Daun

SengganiPasta

2 PemanisPutik Bunga

SengganiInduk Gula

3 Penyedap rasaEkstrak Daun

SengganiMasako

4 PengawetEkstrak Batang

SengganiCuka

b. Sumber data

Sumber data adalah tempat penyusun bertempuh. Artinya, penelitian ini bertolak

dari sumber data. Sehubungan dengan itu, sumber data dalam penelitian ini

adalah zat aditif pada umumnya dan daun senggani pada khususnya. Dimana

sumber data diperoleh dari berbagai macam media dan lingkungan sekitar

wilayah anjongan.

c. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Page 22: Karya Ilmiah

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

langsung dengan cara melakukan penelitian terhadap objek yang akan dikaji.

Teknik penelitian ini secara langsung mengarah ke objek yang akan diteliti

berdasarkan manfaat dan bahaya yang ditimbulkan dari penngunaan zat aditif

yakni dengan cara melakukun penelitian dan mengumpulkan data yang di

lakukan dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis sesuai dengan

masalah penelitian. Sesuai dengan apa yang telah diuraikan diatas, alat

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah daftar manfaat dan bahaya

penggunaan zat aditif dalam kehidupan sehari-hari. Kedudukan penyusun

merupakan perencana, pelaksana pengumpul data, penganalisis data, dan

akhirnya sebagai pelapor hasil penelitiannya. Dalam mengumpulkan data

penyusun menggunakan alat tulis dan kartu pencatat data.

Page 23: Karya Ilmiah

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Penyajian data

Data tentang pemanfaatan zat aditif alami sebagai pengganti bahan-bahan kimia

yang terkandung dalam produk makanan dan minuman, diambil dari penelitian dan

hasil survei dalam lingkungan masyarakat.

Data dalam karya tulis ini berdasarkan urutan permasalahan dan pemanfaatan zat

aditif yang meliputi Pewarna, Pemanis, Pengawet dan penyedap rasa dalam

lingkungan masyarakat.

4.2 Analisis data

Pada dasarnya baik masyarakat desa maupun kota, pasti telah menggunakan zat

aditif makanan dalam kehidupannya sehari-hari.

Sehat tidaknya suatu makanan tidak bergantung pada ukuran, bentuk, warna,

kelezatan, aroma, atau kesegarannya, tetapi bergantung pada kandungan zat yang

diperlukan oleh tubuh.

Suatu makanan dikatakan sehat apabila mengandung satu macam atau lebih zat

yang diperlukan oleh tubuh. Setiap hari, kita perlu mengonsumsi makanan yang

beragam agar semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi. Hal ini

dikarenakan belum tentu satu jenis makanan mengandung semua jenis zat yang

diperlukan oleh tubuh setiap hari.

Page 24: Karya Ilmiah

Supaya orang tertarik untuk memakan suatu makanan, seringkali kita perlu

menambahkan bahan-bahan tambahan ke dalam makanan yang kita olah.

Oleh karena itu Karya Tulis ini, bertujuan mengajak masyarakat untuk terbiasa

menggunakan bahan-bahan alami sebagai zat aditif yang ditambahkan kedalam

makanan.

a. Pewarna

Pemberian warna pada makanan umumnya bertujuan agar makanan terlihat lebih

segar dan menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya. Namun

tidak semua pewarna dianjurkan untuk ditambahkan kedalam makanan, sebab

pewarna yang sintetis banyak mengandung bahan-bahan kimia yang membahayakan.

Sebagai alternatifnya penulis coba memberikan solusi dengan memanfaatkan alam

sebagai zat aditif yang ramah lingkungan dan baik bagi kesehatan.

No Makanan Pewarna

Buatan

Pewarna

Alami

Pembahasan

1 Agar-agar Light green

Cara Pengolahan Daun Senggani Sebagai Pewarna.

Page 25: Karya Ilmiah

b. Pemanis

Pemberian pemanis pada bahan makanan dan minuman bertujuan untuk menambah

rasa yang khas terutama dari bahan alami yang kemudian diolah sehingga dapat

dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

No Makanan Pewarna

Buatan

Pewarna

Alami

Pembahasan

1

c. Pengawet

Penggunaan pengawet buatan sudah sangat banyak digunakan dalam masyarakat,

namun kebanyakan masyarakat tidak menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari

penggunaan pengawet buatan tersebut. Contohnya kanker, penyakit yang sangat

membahayakan ini dapat timbul akibat penggunaan pengawet buatan yang berlebihan

dan tidak tepat.

Oleh karena itu, penyusun bermaksud menyumbangkan saran dan solusi agar

masyarakat beralih dari penggunaan zat aditif buatan yang berbahaya menjadi

menggunakan zat aditif alami yang baik bagi kesahatan.

No Makanan Pengawet

Buatan

Pengawet

Alami

Pembahasan

1 Ikan

Page 26: Karya Ilmiah

d. Penyedap Rasa

Setiap masakan yang apabila tidak dicampur dengan penyedap rasa pastinya akan

terasa hambar atau kurang enak, namun kebanyakan penyedap sekarang

mengandung bahan-bahan kimia yang membahayakan kesehatan tubuh.

Ada beberapa penyedap alami yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari,

contohnya, daun senggani.

No Makanan Penyedap

Rasa Buatan

Penyedap

Rasa Alami

Pembahasan

1

Page 27: Karya Ilmiah

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pemanfaatan zat aditif alami( daun

senggani ) dalam kehidupan sehari-hari disimpulkan sebagai berikut.

1. Setiap kemasasan produk makanan atau minuman yang didalamnya

mengandung zat kimia, cepat atau lambat pasti memiliki efek yang

membahayakan tubuh.

2. Tanaman disekitar pekarangan rumah yang kurang di manfaatkan ternyata

dapat dijadikan sebagai zat aditif alami contohnya daun senggani dan kunyit.

3. Meskipun secara kualitas zat aditif alami kurang begitu baik namun jika

ditinjau dari segi kesehatan penggunaannya sangat dianjurkan daripada zat

aditif buatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan, dikemukakan saran-saran yang

berhubungan dengan pemanfaatan zat aditif alami dalam kehidupan sehari-hari

sebagai berikut :

1. Masyarakat hendak nya dapat lebih bijak lagi untuk menentukan bahan mana

yang baik dan yang tidak.

2. Masyarakat hendaknya menjauhi barang atau produk yang bersifat instan,

karena didalam kandungannya pasti didapati zat kimia yang berbahaya.

Page 28: Karya Ilmiah

3. Diharapkan agar pemanfaatan tanaman di sekitar pekarangan rumah agar

lebih ditingkatkan baik sebagai zat aditif maupun sebagai apotik hidup, yang

mana nantinya dapat dimanfaatkan baik untuk kesehatan serta membantu

ekonomi keluarga.