Karya Ilmiah

25
UJI KANDUNGAN BIJI NANGKA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI NUGGET KARYA ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia (KU106) Dosen Suci Sundusiah,M.Pd Disusun oleh: 1. Anisah Barkah L NIM 1006793 2. Dian Mardiana NIM 1000395 3. Dwi Sonna Anggita NIM 1000559 4. Rika Novi Marantika NIM 1002455 5. Siti Patimah NIM 1009216 6. Tresnawaty Nurpertiwi NIM 1002422

description

UJI KANDUNGAN BIJI NANGKA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI NUGGET

Transcript of Karya Ilmiah

Page 1: Karya Ilmiah

UJI KANDUNGAN BIJI NANGKA DAN PEMANFAATANNYA

SEBAGAI NUGGET

KARYA ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia (KU106)

Dosen Suci Sundusiah,M.Pd

Disusun oleh:

1. Anisah Barkah L NIM 1006793

2. Dian Mardiana NIM 1000395

3. Dwi Sonna Anggita NIM 1000559

4. Rika Novi Marantika NIM 1002455

5. Siti Patimah NIM 1009216

6. Tresnawaty Nurpertiwi NIM 1002422

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pendidikan Indonesia

2011

Page 2: Karya Ilmiah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

1.2 Batasan Masalah

1.3 Rumusan Masalah

1.4 Tujuan Penelitian

1.5 Metode Pengumpulan Data

1.6 Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Nangka

2.2 Biji Nangka

2.3 Karbohidrat

2.4 Protein

2.5 Nugget

BAB III DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Deskripsi

3.2 Pembahasan Masalah

3.3 Simpulan Pembahasan Masalah

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Karya Ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun penjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta

salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sahabatnya, keluarganya,

serta sampai kepada kita umat-Nya hingga akhir zaman. Amin.

Penulisan makalah yang berjudul Uji Kandungan Biji Nangka dan

Pemanfaatannya Sebagai Nugget ini merupakan salah satu tugas untuk

memenuhi nilai mata kuliah Bahasa Indonesia.

Dalam penulisan makalah ini, kami ucapkan terimakasih kepada :

1. Suci Sundusiah, sebagai dosen Mata Kulian Umum Bahasa Indonesia.

2. Dra. Soja Siti Fatimah, M.Si., ebagai dosen mata kuliah Kimia Industri.

3. Rekan-rekan yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan

makalah ini.

Penulisan makalah ini tentu masih memiliki banyak kekurangan. Untuk

itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan

pembuatan makalah ini.

Bandung, 15 April 2011

Penyusun

Page 4: Karya Ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Nangka merupakan buah yang berasal dari Ghats India. Penyebaran tanaman

ini sangat cepat dan sekarang banyak terdapat di daerah tropis di Asia Tenggara.

Nangka, mudah dikenali dengan buahnya yang dibungkus kulit tebal hampir mirip

dengan buah durian. Hanya saja duri di kulitnya tidak setajam kulit pada buah

durian. Buahnya berwarna kuning dan beraroma khas. Daging buahnya sangat

kenyal. Didalam buahnya, terdapat biji yang dibungkus dagingnya. Dengan

kekhasannya dan rasanya yang enak, banyak orang yang menyukai buah nangka

ini.

Buah nangka dapat dibuat berbagai macam olahan. Selain itu, daging buahnya

dapat dinikmati langsung dalam keadaan segar. Beberapa produk olahan dari buah

nangka diantaranya adalah wajit nangka, keripik nangka, selai nangka, dodol

nangka, sampai es campur. Tapi, ternyata dibalik olahan buah nangka yang

melimpah, ada bagian yang sering terlupakan oleh kita sebagai penikmatnya. Biji

nangka yang ada dalam buahnya seolah jadi pelengkap saja, yang bertugas

sebagai alat reproduksi sekunder. Banyak dari biji nangka yang hanya terbuang

percuma tanpa ada pemanfaatan yang berarti. Hanya sebagian orang yang masih

memanfaatkannya, itupun hanya sekedar direbus saja. Maka dari itu, kami

mencoba mengangkat masalah pemanfaatan biji nangka dalam penelitian ini.

Penelitian ini dilakukan karena banyak sekali biji nangka yang dibuang sia-sia

terutama pada musim buah nangka. Kebanyakan masyarakat hanya

mengkonsumsi daging buahnya saja. Dalam pembuatan karya ilmiah ini, kami

melakukan berbagai penelitian untuk menguji kandungan gizi pada nugget, nilai

ekonomi nugget dan cara pembuatannya menghasilkan kualitas rasa dan

penampilan yang baik. Dengan alasan tersebut, kami membuat percobaan untuk

menjadikan biji nangka sebagai bahan dasar pembuatan nugget yang kemudian di

harapkan mendapat sambutan yang baik dari semua pihak dan memberi manfaat

bagi semua pihak.

Page 5: Karya Ilmiah

1.2 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti menguji kandungan biji nangka dan meneliti

tentang pemanfaatan biji nangka sebagai nugget .

1.3 Rumusan Masalah Penelitian

1. Apa saja kandungan yang terdapat dalam biji nangka serta klasifikasinya?

2. Bagaimana cara mengolah biji nangka menjadi nugget?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam biji nangka serta

klasifikasinya.

2. Untuk mengetahui cara mengolah biji nangka menjadi nugget.

1.5 Metode Pengumpulan Data

1.5.1 Instrument :

1) Tabung reaksi

2) Pipet tetes

3) Reagen Benedict

4) Biuret

5) Alat-alat masak

1.5.2 Teknik pengumpulan data : Eksperimen dan Studi Pustaka

1.6 Manfaat Penelitian

Semoga penelitian ini berguna bagi peneliti khususnya, dan bagi masyarakat

umumnya agar bisa memanfatkan biji nangka dalam home industry atau untuk

dikonsumsi pribadi.

Page 6: Karya Ilmiah

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Nangka

Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka

termasuk ke dalam suku Moraceae, nama ilmiahnya adalah Artocarpus

heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit. Pohon

nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada

yang mencapai 30 meter. Batangnya bulat silindris, sampai berdiameter sekitar 1

meter. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat

terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila

dilukai.

Daun tunggal tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti

kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 ×

5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek

runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8

cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin.

Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada

ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang

atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1-3

× 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua,

dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak. Bunga

nangka disebut babal. Setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk

(ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya

terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau

lonjong, hijau tua.

Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, seringkali

tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek

lunak. 'Daging buah', yang sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga,

berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras,

berdaging, kadang-kadang berisi cairan (nektar) yang manis. Biji berbentuk bulat

Page 7: Karya Ilmiah

lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh

kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan

eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.

Klasifikasi Nangka:

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Rosales

Famili: Moraceae

Genus: Artocarpus

Spesies: Artocarpus heterophyllus

Nama binomial Artocarpus heterophyllus

Beberapa manfaat nangka antara lain: Meningkatkan kesehatan saluran

pencernaan. Nangka mampu membantu menyembuhkan borok lambung dan serat

nangka sangat membantu mengatasi konstipasi (susah buang air besar). Dengan

demikian, Manfaat Dan Khasiat Buah Nangka. Kandungan Kalium Pada Buah

Nangka Masak Cukup Baik yaitu Mencapai 303 Mg100 G Meningkatnya

Konsumsi Kalium Dapat Menurunkan Tekanan darah,Meningkatkan daya tahan

tubuh dan menjaga kesehatan mata, karena banyaknya kandungan vitamin A pada

nangka (sebanyak 51 RE) dan vitamin C (sebanyak 20 mg). Sebagai anti oksidan,

anti kanker, untuk memperkuat tulang.

2.2 Biji Nangka

Biji nangka merupakan bahan yang sering terbuang setelah dikonsumsi

walaupun ada sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya untuk dijadikan

makanan misalnya direbus atau dibakar dan digunakan sebagai makanan ternak

padahal banyak terdapat kandungan zat yang  bermanfaat didalam biji nangka

tersebut.

Untuk menambah kegunaan biji nangka dapat dimanfaatkannya menjadi

bahan baku pembuatan aneka macam makanan yang mempunyai kandungan gizi

Page 8: Karya Ilmiah

yang cukup banyak. Sehingga  biji nangka yang tadinya belum dimanfaatkan

dapat diubah menjadi produk yang bernilai ekonomis.Salah satunya biji nangka

menjadi nugget.Berdasarkan kondisi bahwa banyak biji nangka yang belum

dimanfaatkan secara optimal padahal biji nangka mempunyai nilai gizi yang baik

maka biji nangka tersebut diolah menjadi keripik.Selain mengoptimalkan

manfaatnnya sekaligus menambah nilai ekonomis biji nangka tersebut.

Dan yang paling banyak adalah karbohidrat.Pada dasarnya biji nangka

dapat diolah menjadi makanan misalnya dengan direbus namun banyak produk

makanan yang bisa diolah dari biji nangka tersebut.Salah satunya adalah

mengolah biji nangka menjadi nugget.

Biji nangka dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan

makanan yaitu keripik.Karena memang biji nangka mempunyai kandungan zat

yang bermanfaat untuk tubuh dan tidak kalah dari sumber makanan yang

lain.Dengan pembuatan keripik biji nangka dapat meningkatkan nilai jual biji

nangka yang awalnya tidak mempunyai nilai jual sehingga biji nangka

mempunyai nilai ekonomis dan tidak terbuang sia-sia menjadi sampah atau

limbah.

2.3 Karbohidrat

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus empirik

(CH2O)n, dapat diubah menjadi aldehida dan keton dengan cara hidrolisis,

disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai

oligosakarida. Karbohidrat tersebar luas baik dalam jaringan hewan maupun

jaringan tumbuh-tumbuhan. Dalam tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dihasilkan

oleh fotosintesis dan mencakup selulosa serta pati. Pada jaringan hewan,

karbohidrat berbentuk glukosa dan glikogen. Fungsi karbohidrat yaitu, untuk

sumber energi, pemanis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme

lemak, penawar racun, baik untuk yang terkena konstipasi (sembelit), dan masih

banyak lagi manfaat-manfaat yang lainnya.

Page 9: Karya Ilmiah

Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih yang

sukar larut dalam pelarut organik tetapi larut dalam air (kecuali beberapa

polisakarida). Karbohidrat dibagi dalam tiga golongan yaitu :

1. Monosakarida; adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk

yang lebih sederhana lagi, dapat dibedakan berdasarkan banyaknya atom C pada

molekulnya, dan gugus aldehid atau keton yang dikandung berubah menjadi

aldosa dan ketosa. Monosakarida merupakan gula sederhana yang memiliki satu

atom karbon asimetrik, contoh : glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan ribosa.

2. Oligosakarida; adalah karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh

molekul monosakarida yang digabungkan oleh ikatan kovalen. Biasanya dikenal

dengan disakarida, contoh : maltosa, laktosa, dan sukrosa.

3. Polisakarida; adalah karbohidrat yang mengandung lebih dari sepuluh

monosakarida yang berikatan. Bila dihidrolisis dapat menghasilkan lebih dari 6

molekul monosakarida, contoh : glikogen dan amilum (pati) merupakan polimer

glukosa. Berfungsi untuk penyimpanan karbohidrat.

Ada beberapa metode kualitatif karbohidrat, diantaranya adalah :

1. Uji Molish

Adalah uji untuk membuktikan adanya karbohidrat. Uji ini efektif untuk

berbagai senyawa yang dapat di dehidrasi menjadi furfural atau substitusi furfural

oleh asam sulfat pekat. Senyawa furfural akan membentuk kompleks dengan α-

naftol yang dikandung pereaksi Molisch dengan memberikan warna ungu pada

larutan.

2. Uji Benedict

Adalah uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi

adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya

dua buah monosakarida. Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara

langsung dengan Benedict, contohnya semua golongan monosakarida, sedangkan

gula non pereduksi struktur gulanya berbentuk siklik yang berarti bahwa

Page 10: Karya Ilmiah

hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada dalam kesetimbangannya, contohnya

fruktosa dan sukrosa. Dengan prinsip berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+

yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata. Untuk menghindari

pengendapan CuCO3 pada larutan natrium karbonat (reagen Benedict), maka

ditambahkan asam sitrat. Larutan tembaga alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat

yang mempunyai gugus aldehid atau monoketon bebas, sehingga sukrosa yang

tidak mengandung aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi larutan

Benedict.

3. Uji Barfoed

Adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan

mengontrol kondisi pH serta waktu pemanasan. Prinsipnya berdasarkan reduksi

Cu2+ menjadi Cu+. Reagen Barfoed mengandung senyawa tembaga asetat.

4. Uji Seliwanoff

Prinsipnya berdasarkan konversi fruktosa menjadi asam levulinat dan

hidroksimetil furfural oleh asam hidroklorida panas dan terjadi kondensasi

hidroksimetilfurfural dengan resorsinol yang menghasilkan senyawa berwarna

merah, reaksi ini spesifik untuk ketosa. Sukrosa yang mudah dihidrolisis menjadi

glukosa dan fruktosa akan memberikan reaksi positif dengan uji seliwanoff yang

akan memberikan warna jingga pada larutan.

5. Uji Hidrolisis Pati

Pati dan iodium membentuk ikatan kompleks berwarna biru. Pati dalam

suasana asam bila dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi senyawa yang lebih

sederhana, hasilnya diuji dengan iodium yang akan memberikan warna biru

sampai tidak berwarna dan hasil akhir ditegaskan dengan uji Benedict.

2.4 Protein

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein

lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanisme, seperti protein yang

Page 11: Karya Ilmiah

membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan

(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen

penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu

sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang

tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

         Protein merupakan biopolymer polipeptida yang tersusun dari sejumlah

asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein merupakan

biopolymer yang multifungsi, yaitu sebagai struktural pada sel maupun jaringan

dan organ, sebagai enzim suatu biokatalis, sebagai pengemban atau pembawa

senyawa atau zat ketika melalui biomembran sel, dan sebagai zat pengatur.

            Selain itu protein juga merupakan makromolekul yang paling berlimpah di

dalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semua

organisme. Protein merupakan instrumen yang mengekspresikan informasi

genetik. Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain menyediakan

bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara

jaringan tubuh, mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, dan memberi

tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.

2.5 Nugget

Nugget adalah salah satu pangan hasil pengolahan daging ayam yang

memiliki cita rasa tertentu, biasanya berwarna kuning oranye. Biasanya daging-

daging sisa ayam dan atau kulitnya diolah menjadi satu dan digoreng memakai

tepung roti.

Dalam penyimpanannya, makanan ini memerlukan perlakuan khusus,

yaitu selalu di simpan dalam kondisi beku (frozen). Hal ini karena nugget

merupakan hasil produk olahan hewani yang masuk dalam kategori mudah rusak

oleh mikro organisme.

BAB III

Page 12: Karya Ilmiah

DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Deskripsi

Pengujian Karbohidrat dan Protein Pada Biji Nangka

1) Tujuan

Untuk mengetahui kandungan karbohidrat dan pritein pada biji nangka

2) Landasan Teori

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus

empirik (CH2O)n, dapat diubah menjadi aldehida dan keton dengan cara

hidrolisis, disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk

sebagai oligosakarida.

Protein merupakan biopolymer polipeptida yang tersusun dari sejumlah

asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein merupakan

biopolymer yang multifungsi, yaitu sebagai struktural pada sel maupun

jaringan dan organ, sebagai enzim suatu biokatalis, sebagai pengemban atau

pembawa senyawa atau zat ketika melalui biomembran sel, dan sebagai zat

pengatur.

3) Alat dan Bahan

Tabung Reaksi

Pipet Tetes

Pengaduk

Cawan Petri

Lilin

Biji Nangka

Air

Benedict

Biuret

4) Prosedur

Page 13: Karya Ilmiah

a. Pengujian Karbohidrat

Pengujian karbohidrat pada biji nangka dilakukan dengan cara:

1. Menumbuk biji nangka yang sudah direbus sampai halus

2. Biji nangka yang telah halus dimasukkan kedalam tabung reaksi

3. Menambahkan air dengan pipet tetes kedalam tabung reaksi sekitar 5-

8 tetes

4. Membakar tabung reaksi tersebut dengan posisi mulut tabung reaksi

dijauhkan dari hidung dan dimiringkan.

5. Mengamati hal yang terjadi pada biji nangka

b. Pengujian Protein

1. Menumbuk biji nangka yang sudah direbus sampai halus

2. Memasukkan biji nangka yang telah halus kedalam cawan petri

3. Meneteskan biuret ke dalam cawan petri tersebut sekitar 3-5 tetes

4. Mengamati hal yang terjadi pada biji nangka

3.2 Pembahasan Masalah

Suatu bahan makanan bila mengandung karbohidrat, ketika ditetesi Benedict

warnanya menjadi biru sampai hitam. Bila suatu bahan makanan mengandung

protein, ketika ditetesi reagen Biuret warnanya menjadi ungu.

Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan, biji nangka mengandung

karbohidrat karena setelah ditetesi benedict warnanya menjadi biru tua. Biji

nangka juga mengandung protein, karena setelah ditetesi reagen Biuret warnanya

menjadi merah bata.

Sangat disayangkan bila biji nangka yang berkarbohidrat dan berprotein ini

dibiarkan begitu saja. Maka kami membuat suatu inovasi agar biji nangka dapat

lebih dimanfaatkan, yaitu menjadi nugget.

Cara membuat nugget:

Page 14: Karya Ilmiah

Bahan:

Biji nangka (Blender hingga halus)

Tepung roti

1 butir telur (dikocok lalu bagi dua)

Bawang putih (sesuai selera)

garam

merica

minyak (untuk menggoreng)

Cara membuat:

1. Hancurkan biji nangka dengan blender + bawang putih + setengah bagian

telur + garam + merica, aduk rata.

2. Bentuk nugget sesuai selera lalu celupkan dalam telur (sisanya) lalu

gulingkan dengan tepung panir.

3. Goreng nugget sampai kuning kecoklatan. Nugget siap dihidangkan.

3.3 Simpulan Pembahasan Masalah

Biji nangka mengandung karbohidrat (fruktosa) dan protein. Karbohidrat

berfungsi sebagai sumber energi yang paling utama bagi tubuh kita. Sedangkan

protein berfungsi sebagai pengganti sel-sel tubuh yang rusak. Biji nangka yang

mudah didapat sangat disayangkan bila dibuang begitu saja. Salah satu

pemanfaatannya adalah diolah menjadi nugget. Cara membuat nugget pun sangat

sederhana dan ekonomis

BAB IV

PENUTUP

Page 15: Karya Ilmiah

1.1 KESIMPULAN

Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka

termasuk ke dalam suku Moraceae, nama ilmiahnya adalah Artocarpus

heterophyllus.

Biji nangka merupakan bagian yang sering terbuang setelah mengkonsumsi

buah nangka, walaupun ada sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya untuk

dijadikan makanan misalnya direbus atau dibakar dan digunakan sebagai makanan

ternak padahal banyak terdapat kandungan zat yang  bermanfaat didalam biji

nangka tersebut.

Untuk menambah kegunaan biji nangka dapat dimanfaatkannya menjadi

bahan baku pembuatan aneka macam makanan yang mempunyai kandungan gizi

yang cukup banyak. Biji nangka mengandung karbohidrat (fruktosa) dan protein.

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi yang paling utama bagi tubuh kita.

Sedangkan protein berfungsi sebagai pengganti sel-sel tubuh yang rusak. Biji

nangka yang mudah didapat sangat disayangkan bila dibuang begitu saja. Salah

satu pemanfaatannya adalah diolah menjadi nugget. Cara membuat nugget pun

sangat sederhana dan ekonomis.

1.2 SARAN

Biji nangka jangan dibuang begitu saja. Jangan biarkan biji nangka hanya

menjadi limbah, karena terdapat kandungan karbohidrat dan protein yang sangat

bermanfaat bagi tubuh kita. Bila kita kreatif mengolahnya maka akan menjadi

produk yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Kami berharap untuk penelitian selanjutnya dapat mengungkap kandungan

lain dalam biji nangka selain karbohidrat dan protein. Serta lebih kreatif dan

inovatif dalam memanfaatkan sesuatu yang awalnya dianggap tidak berguna

menjadi sesuatu yang berguna.

LAMPIRAN

Page 16: Karya Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. (2011). Nangka. [Online]. Tersedia:http://www.nangka.htm [8 April

2011]

Andi. ( 2009). Uji Identifikasi Protein. [Online]. Tersedia:http://www.uji-

Page 17: Karya Ilmiah

identifikasi-protein.html [8 april 2011]

Razuna. (2010). Uji Karbohidrat. [Online]. Tersedia: http://www.Uji Karbohidrat

« razuna's Blog.htm [8 april 2011]

Lintas Berita. (2011). Manfaat Buah Nangka. [Online]. Tersedia://www.

MANFAAT+BUAH+NANGKA.htm [8 april 2011]

Resep Makanan Indonesia. (2011). Resep Nugget. [Online].

Tersedia://www.nugget.htm [8 april 2011]