Karya Ilmiah

33
KARYA ILMIAH (PDGK 4560) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOZAIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN ALAM PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 01 NGRINGO KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Disusun oleh : NAMA : YUNI SULISTYOWATI NIM : 821018704 PROGRAM STUDI/KODE : S1 PG PAUD/098 MASA REGISTRASI : 2014.1 MATA KULIAH : PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PAUD 4501) PROGRAM S1 PG PAUD

description

kti

Transcript of Karya Ilmiah

Page 1: Karya Ilmiah

KARYA ILMIAH

(PDGK 4560)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOZAIK DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN ALAM PADA KELOMPOK B

TK PERTIWI 01 NGRINGO KECAMATAN JATEN

KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Disusun oleh :

NAMA : YUNI SULISTYOWATI

NIM : 821018704

PROGRAM STUDI/KODE : S1 PG PAUD/098

MASA REGISTRASI : 2014.1

MATA KULIAH : PEMANTAPAN KEMAMPUAN

PROFESIONAL (PAUD 4501)

PROGRAM S1 PG PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ SURAKARTA

2014

Page 2: Karya Ilmiah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOZAIK DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN ALAM PADA KELOMPOK B

TK PERTIWI 01 NGRINGO KECAMATAN JATEN

KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(Yuni Sulistyowati 821018704)1

[email protected]

ABSTRAK. Kegiatan mozaik merupakan pembuatan karya seni rupa atau tiga dimensi yang menggunakan materi atau bahan dari kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem.Kenyataannya kegiatan ini tidak diminati anak sehingga hasilnya belum sesuai dengan harapan yang akan dicapai. Penggunaan model pembelajaran yang menyenangkan dan menuntut anak aktif juga dapat dilaksanakan. Ada banyak pembelajaran yang dapat dipilih, dengan menggunakan bahan yang bervariasi atau yang lainnya. Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak melalui kegiatan mozaik dengan media bahan alam pada anak kelompok B TK Pertiwi 01 Ngringo Jaten, Karanganyar tahun 2013/2014.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan bahan alam pada kegiatan mozaik dapat meningkatkan hasil belajar tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya anak yang berkembang sangat baik. Hal ini terlihat pada hasil penelitian dari 10% anak pada prasiklus meningkat menjadi 20% pada siklus 1, dan pada siklus 2 meningkat lagi menjadi 60%.

Kata kunci : bahan alam, motorik halus, mozaik

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah segala pengalaman hidup dalam berbagai

lingkungan yang berpengaruh positif bagi perkembangan individu yang

berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan berlangsung lebih lanjut bahkan

sampai akhir hayat.

Menurut Undang-undang sistem pendidikan nasional (2003). Pada

pasal 1 ayat (14) menyatakan bahwa penidikan anak usia dini adalah salah

satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan suai enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

1

Page 3: Karya Ilmiah

2

pendidikan untuk membantu dan perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Anak usia dini yang rentang anatar usia 4-6 tahun merupakan

pertumbuhana manusia secara keseluruhan. Pada masa ini anak sudah

memiliki ketrampilan dan kemampuan walaupun belum sempurna. Untuk itu

kita harus memahami perkembangan anak usia pra sekolah. Pada masa ini

ketrampilan motoriknya mulai berkembang secara pesat dan sangat akrif,

sehingga mereka memiliki penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat

menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Otot-otot besar lebih berkembang

dari pada kontrol tangan dan kaki, sehingga mereka belum bisa melakukan

kegiatan yang rumit, maka dari itu kegiatannya dapat dikembangkan melalui

motorik halus.

Berdasarkan survei yang dilakukan penulis di TK Pertiwi 01 Ngringo

mengenai proses pembelajaran pada aspek motorik halus, khususnya kegiatan

mozaik. Anak-anak kurang tertarik pada kegiatan mozaik, karena media yang

digunakan hanya potongan kertas saja, sehingga anak merasa bosan dan tidak

tertarik sehingga anak-anak kurang bersemangat dalam melakukan kegiatan

ini.

Melihat kondisi demikian, penulis perlu untuk mencoba mencari

berbagai macam tehnik dan media untuk meningkatkan kemampuan mozaik

dengan menggunakan bahan alam yang ada di sekitar lingkungan anak.

Melalui penggunaan bahan alam pada kegiatan mozaik diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan fisik motorik halus pada anak kelompok B

TK Pertiwi 01 Ngringo Kec. Jaten, Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran

2013/2014.

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya minat dan semangat anak dalam kegiatan mozaik.

2. Masih banyak anak yang tidak dapat menyelesaikan tugas dengan

baik.

Page 4: Karya Ilmiah

3

3. Hasil belum selesai dengan harapan guru.

4. Masih adanya ketergantungan anak sehingga anak kurang mandiri.

Dalam melakukan proses belajar mengajar antara anak yang satu dengan

anak yang lainnya sangat berbeda, ini tergantung faktor internal siswa.

2. Analisis Masalah

Masalah yang penting untuk dipecahkan adalah bagaimana anak agar

semangat dan tertarik dalam kegiatan mozaik dan menyelesaikan

dengan waktu yang telah ditentukan dan hasilnya baik sesuai dengan

harapan.

Dalam pemecahannya guru akan memberikan tugas ini dengan

menggunakan pola gambar sederhana yang sesuai dengan tingkat

perkembangan anak melalui kegiatan mozaik dengan menggunakan

berbagai media bahan alam.

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah

Dari identifikasi masalah dapat diambil alternatif pemecahan masalah :

a. Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan bahan alam yang

bervariasi seperti biji sawit, pasir, kapas, ampas kelapa dan masih

banyak yang lainnya.

b. Hal yang ingin ditingkatkan adalah meningkatkan kemampuan fisik

motorik halus anak melalui kegiatan mozaik dengan media bahan

alam pada anak kelompok B TK Pertiwi 01 Ngringo, Jaten Tahun

Pelajaran 2013/2014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimana penggunaan media bahan alam untuk meningkatkan

kemampuan mozaik pada anak kelompok B Taman kanak-Kanak 01

Ngringo Kecamatan jaten Tahun Pelajaran 2013/2014?

Page 5: Karya Ilmiah

4

C. Tujuan Penelitian

Tujuan perbaikan kegiatan pengembangan ini adalah untuk

meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak melalui kegiatan

mozaik dengan media bahan alam pada anak kelompok B TK Pertiwi 01

Ngringo Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Manfaat bagi anak didik

a. Melatih kesabaran dan ketelitian anak

b. Meningkatkana motivasi anak

c. Meningkatkan kreatifitas anak

2. Manfaat bagi guru

a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam menyajikan pembelajaran

yang lebih menarik, dan menyenanglan bagi anak

b. Meningkatkan kreatifitas guru dan pemanfaatan sumber/media

bahan alam yang ada di lingkaungan sekitar

3. Manfaat bagi sekolah

a. Menambah model-model pembelajaran yang inovatif

b. Sebagai sarana pengembangan profesionalisme guru guna

meningkatkan mutu pendidikan

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Kemampuan Motorik

1. Perkembangan Kemampuan Dasar Motorik Halus

Gerakan motorik halus mempunyai peranan yang sangat penting,

motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian

tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja. Oleh karena itu

gerakan didalam motorik halus tidak membutuhkan tenaga akan tetapi

membutuhkan koordinasi yang cermat serta teliti.

(Depdiknas : 2007 : 1).

Menurut Dini P dan Daeng Sari (1996 : 72) motorik halus adalah

aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus

Page 6: Karya Ilmiah

5

gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian

gerak yang baik yang memungkinkannya melakukan ketepatan dan

kecermatan dalam gerak.

Yudha M Saputra dan Rudyanto (2005 : 118) menjelaskan bahwa

motorik halus adalah kemampuan anak dalam beraktivitas dengan

menggunakan otot-otot halus (kecil) seperti menulis, meremas,

menggenggam, menggambar, menyusun balok dan memasukkan

kelereng. Sedangkan menurut Kartini Kartono (1995 : 83) motorik

halus adalah ketangkasan, keterampilan, jari tangan dan pergelangan

tangan serta penugasan terhadap otot-otot urat pada wajah. Pendapat

lain yang dikemukakan oleh Astati (1995 : 4) bahwa motorik halus

adalah gerak yang hanya menggunakan otot-otot tertentu saja dan

dilakukan oleh otot-otot kecil yang membutuhkan koordinasi gerak dan

daya konsentrasi yang baik.

Menurut Lidya (2008) motorik halus yaitu aspek yang berhubungan

dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan pada bagian-bagian

tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat. Elizabeth B. Hurlock (1998 : 39)

mengemukakan bahwa perkembangan motorik anak adalah suatu proses

kematangan yang berhubungan dengan aspek deferensial bentuk atau

fungsi termasuk perubahan sosial emosional. Proses motorik adalah

gerakan yang langsung melibatkan otot untuk bergerak dan proses

persyaratan yang menjadikan seseorang mampu menggerakkan anggota

tubuhnya (tangan, kaki, dan anggota tubuhnya).

Berdasarkan kutipan-kutipan diatas, maka pengertian motorik halus

adalah pengorganisasian penggunaan otot-otot kecil seperti jari-jemari

dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan koordinasi mata dan

tangan.

Page 7: Karya Ilmiah

6

2. Pengertian Mozaik

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi

bidang dengan kepingan bahan kertas berwarna yang disusun dan

ditempelkan dengan perekat (Depdiknas, 2001:756)

Dari definisi mozaik tersebut dapat diuraikan pengertiannya, yaitu

pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan

material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan

cara dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun

dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan

benda-benda antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca,

potongan kertas,potongan daun, potoangan kayu.

3. Tahapan dalama membuat mozaik

Ide pembuatana karya mozaik berbeda dengan kolase. Untuk karya

mozaik dapat dilakukan dengan merancang idenya dahulu, yaitu tema apa

yang akan dibuat. Setelah tema digambar ditentukan kemudian membuat

pola yang diteruskan dengan material apa yang ditempel sebagai media

mozaik tersebut.

Proses imajinasi anak berawal dari bermain, karena bermain itu adalah

dunia anak-anak. Agar kegiatan bermainnya itu dapat menghasilkan karya,

maka perlu dipilih bahan dan alat yang menarik agar diamati anak-anak.

Dalam hal ini penggunaan alat dan bahan haruslah diperhatikan segi

keamanannya.

B. Hakikat Media Bahan Alam

1. Pengertian Media

Menurut Molenda dan Russell (1993) media merupakan saluran

komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan berbentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah perantara yaitu perantara

sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).

Page 8: Karya Ilmiah

7

Media adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan

gagasan seseorang, media tersebut mudah dijumpai dilingkungan

sekitar kita sehingga melancarkan proses pembuatan karya rupa. Sesuai

dengan tujuan pembelajaran mozaika yaitu : a) fungsi oraktis, b) fungsi

edukatif, c) fungsi ekspresi, d) fungsi psikologi, e) fungsi sosial.

2. Pengertian bahan alam

Bahan adalah merupakan asal dari benda jadi. Secara garis besar

bahan terbagi menjadi 2 kelompok yaitu bahan logam dan bahan non

logam.

Bahan terdiri atas :

a. Bahan logam

Bahan logam adalah semua jenis bahan yang mengandung unsur

logam, atau hanya sedikit mengandung unsur non logam. Bahan

logam dibedakan menjadi:

1).Logam besi (feero) yaitu semua jenis logam yang mengandung

unsur besi hinga 100%. Logam besi sendiri dikelompokkan

menjadi besi tuang dan baja.

2).Logam bukan besi (non fero) semua logam yang tidak

mengandung unsur besi atau hanyab mengandung sedikti

mengandung unsur besi.

b. Bahan non Logam

Bahan non logam adalah semua jenis bahan yang tidak

mengandung unsur logam. Bahan non logam dibedakan menjadi :

1). Bahan alam : yaitu bahan yanga langsung diperoleh dari alam,

contohnya kayu, batu, pasir, dll

2). Bahan sintetis, yaitu bahana yang dioleha secara sintetis dengan

cara mengubah komposisi kimianya. Contoh : plastik, karet

sintetis, damar sintetis.

III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

Page 9: Karya Ilmiah

8

1.Subyek

Subyek penelitian adalah anak didik kelompok B TK Pertiwi 01

Ngringo Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

2013/2014 dengan jumlah 10 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki

dan 4 anak perempuan.

2.Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi 01 Ngringo Kecamatan

Jaten, Kabupaten Karanganyar. Tempat tersebut dipilih karena lokasi

tersebut tempat peneliti mengajar selama ini sehingga efisien waktu

dan biaya.

3.Waktu

Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, pada bulan Maret 2014

dengan tema alat komunikasi dan tanah air dimulai 07.30 – 10.00

WIB.

a. Siklus 1 : tanggal 18 – 22 Maret 2014

b. Siklus 2 : tanggal 25 – 29 Maret 2014

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Pada kegiatan pengembangan ini menggunakan media bahan alam.

Prosedur pelaksanaannya adalah sebagaia berikut :

1) Stimulus pemberian rangsangan / kegiatan apersepsi

a) Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, guru perlu

memberikan stimulus /rangsangan agar anak tertarik, senang dan

antusias, sesuai dengan karakteristiknya anak usia pra sekolah penuh

imajinasi.

b) Guru menunjukkan sumber belajar baru media bahan alam seperti

biji sawi, cangkang telur, ampas kelapa, serbuk gaji, dll

c) Guru memberikan penjelasan dan arahan

2) Kegiatan inti

Page 10: Karya Ilmiah

9

Pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mencapai

kompetensi/indikator yanga tertera dalam RKH. Pada kegiatan ini, anak

diminta secara bertahap untuk menggunakan bermacam-macam media

yang diambil dari yang termudah hingga tersulit dalam siklus 1.

3) Kegiatan istirahat

Peneliti menemani anak makana bekal dan bermain saat beristirahat

sambila mengamati anak didik. Kegiatan ini merupakan kegiatan

pengembangan karena dapat diamati ketercapaian kompetensi anak

didik sewaktu istirahat berlangsung.

4) Kegiatan penutup

Bertujuan untuk memeriksa pemahaman anak dan menindak lanjuti

hasil belajar. Pada kegiatan penutup peneliti mengulas kegiatan dalam

satu hari dan memberi pertanyaan seputar kegiatan yang telah

dilaksanakan.

Prosedur kegiatan penelitian ini meliputi :

Refleksi, perencanaan perbaikan, tindakan perbaikan dan observasi:

1) Refleksi bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan

merumuskana masalah

2) Perencanaan perbaikan meliputi ; mencari solsui masalah, membuat

rancangan satu siklus, membuat RKH dan membuat skenario perbaikan.

3) Tindakan perbaikan meliptui pelaksanaan dari rencana perbaikan

dengan langkah-langkah ayang telah ditetapkan

4) Observasi membuat laporan pengamatan berupa hasil pelaksanaan tindakan dan pengamatan respon anaka terhadap kegiatan perbaikan.

Page 11: Karya Ilmiah

10

Prosedur kegiatan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

C. Teknik Analisis Data

a. Data dan sumber data

Data penelitian perbaikan yang dikumpulkan berupa informasi dan

data penelitian anak tentang kemampuan mozaik menggunakan media

bahan alam, rencana perbaikan pembelajaran, tindakan perbaikan,

pengamatan proses dan hasil perbaikan serta refleksi dari tindakan.

Data penelitian perbaikan dikumpulkan dari berbagaai sumber yang

meliputi :

Refleksi

Perencanaan Perbaikan Observasi Siklus I

Tindakan Perbaikan

Refleksi

Perencanaan Perbaikan Observasi Siklus II

Tindakan Perbaikan

Page 12: Karya Ilmiah

11

Narasumber yaitu guru dan siswa

TK Pertiwi 01 Ngringo sebagai tempat dan peristiwa

berlangsungnya aktifitas kegiatan pembelajaran

Dokumen /arsip yaitu kurikulum 2004,KTSP, daftar apenilaian dan

rencana pembelajaran

b. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh

untuk memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan alat-

alat atau instrumen pengumpulan data-data tertentu yang selanjutnya

digunakan untuk mengukur variabel-variabel penelitian.

Pada penelitian perbaikan ini menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut :

1) Metode observasi

Adalah sistem atau rencana untuk mengamati perilaku (TIM PG,

PAUD, 2009:5)

2) Metode Dokumentasi

Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghipun dan

menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar

3) Indikator kinerja

Adalah tolok ukur keberhasilan penelitian yang dilakukan sebagai

indikatora kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan

acuan dalam menentukan keberhasilan dan keefektifan penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Hasil Penelitian Pembelajaran

1. Hasil penelitian sebelum melakukan siklus 1

Sebelum melakukan siklus 1, guru mengamati dan mengevaluasi hasil

sebelum tindakan perbaikan, kemudian mengumpulkan data dan

memperoleh data sbb :

Page 13: Karya Ilmiah

12

Tabel 4.1. Hasil belajar sebelum perbaikan

Nilai AnakSebelum Perbaikan

keteranganJumlah Anak %

2

5

2

1

20%

50%

20%

10%

Hasil sebelum

Perbaikan rata-

rata masih

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Gambar 4 .1. Grafik hasil belajar anak sebelum perbaikan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada kondisi awal anak-anak

belum tertarik dan termotivasi dengan media pembelajaran yang guru

gunakan karena hasil belajar anak pada kondisi belum berkembang ( )

20%, mulai berkembang ( ) 50%, sedangkan berkembang sesuai

harapan ( ) 20% dan 10% berkembang sangat baik

( ) sehingga perlu diadakan perbaikan melalui siklus 1.

2. Siklus 1

Setelah melakukan siklus 1, teknis analisis yang digunakan untuk

menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan antara lain

yang dengan teknis analisis kritis. Teknis analisis tersebut mencakup

kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja anak dan

guru dalam proses belajar-mengajar sehingga dari data tersebut dapat

dibuat tabel dan grafik sbb :

6

5

4

3

2

1

0

Page 14: Karya Ilmiah

13

Tabel 4.II. Hasil belajar anak pada siklus 1

Nilai AnakSiklus 1

KeteranganJmlh Anak %

-

6

2

2

-

60%

20%

20%

Hasil belajar anak meningkat

yang semula masih ada nilai

( ) sebesar 20% sekarang

sudah tidak ada lagi dan nilai

( ) semula 50% meningkat

menjadi 60%

Gambar 4.2. Grafik hasil belajar anak dalam penggunaan media bahan

alam pada siklus 1.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa setelah diadakan kegiatan

perbaikan pada siklus 1 ternyata meningkat menjadi mulai berkembang

( ) sebanyak 6 anak (60%) akan tetapi peningkatan ini belum

memenuhi standart pencapaian agar bisa berkembang sesuai harapan

( ).

Page 15: Karya Ilmiah

14

Selama pelaksanaan kegiatan perbaikan siklus 1 sudah ada

peningkatan, namun belum dapat ditemukan peningkatan yang

signifikan dalam kemampuan menyusun mozaik. Kekuatan dalam

tindakan perbaikan ini adalah dengan menggunakan media bahan alam

yang ada disekitar anak sehingga dapat membuat anak lebih semangat

dalam meningkatkan kemampuan menyusun mozaik.

Sehingga dari data diatas dapat diketahui bahwa pada awalnya anak

yang mempunyai kemampuan menyusun mozaik sebelum

menggunakan media bahan alam ada 2 anak (20%) yang belum

berkembang ( ) namun setelah diadakan kegiatan perbaikan pada

siklus 1 ternyata meningkat menjadi mulai berkembang ( )

sebanyak 6 anak (60%) akan tetapi peningkatan ini belum memenuhi

standart pencapaian agar bisa berkembang sesuai harapan ( )

sehingg kegiatan perbaikan ini perlu ditindak lanjuti dengan siklus 2.

3. Siklus 2

Setelah melakukan siklus 2, teknik analisis yang digunakan untuk

menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan antara lain

dengan teknis analisis kritis. Teknik analisis tersebut mencakup

kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja anak dan

guru dalam proses belajar mengajar. Sehingga dari data diatas dapat

diperoleh tabel dan grafik sbb :

Tabel 4 .III. Hasil belajar anak pada siklus 2

Nilai AnakSiklus 2

KeteranganJumlah Anak %

0

0

4

6

0

0

40%

60%

Hasil belajar anak nilai

( ) dari 20% menjadi

40% sedangkan nilai

( ) meningkat dari

20% menjadi 60%

Page 16: Karya Ilmiah

15

Gambar 4.3. Grafik hasil belajar anak dalam penggunaan media bahan

alam pada siklus 2.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada perbaikan pembelajaran

telah mengalami peningkatan yang signifikan dari siklus 1 pencapaian

berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB)

menunjukkan angka 20% menjadi 60%.

Selama pelaksanaan kegiatan perbaikan siklus 2 sudah ada peningkatan

yang signifikan dalam kemampuan menyusun mozaik dengan

menggunakan media bahan alam.

Kekuatan dalam tindakan perbaikan ini adalah dengan menggunakan

media bahan alam yang ada disekitar anak sehingga dapat membuat

anak lebih semangat dalam meningkatkan kemampuan menyusun

mozaik.

Keberhasilan telah ditujukan dengan adanya kemampuan anak dengan

nilai ( ) pada perbaikan siklus 1 sebanyak 2 anak menjadi 3

anak dan nilai ( ) dari 2 anak sekarang menjadi 7 anak.

Page 17: Karya Ilmiah

16

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Setelah data diolah dan dianalisis dapat ditemukan adanya peningkatan

kemampuan mozaik pada anak kelompok B TK Pertiwi 01 Ngringo pada

siklus 1 dari 20% menjadi 70% di siklus 2. Hal ini terjadi karena

penggunaan media bahan alam dapat meningkatkan kemampuan mozaik

anak. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai kemampuan mozaik

pada siklus 1 dan siklus 2.

Hasil analisis dan pengolaha data perkembangan penggunaan media bahan

alam dalam meningkatkan kemampuan mozaik pada anak kelompok B TK

Pertiwi 01 Ngringo tahun pelajaran 2013 – 2014 dapat dilihat dari tabel

dan grafik sebagai berikut :

Tabel 4.IV. Hasil belajar anak sebelum perbaikan, siklus 1, siklus2

NilaiAnak

Sebelum Perbaikan Siklus 1 Siklus 2Jmlh Anak

%Jmlh Anak

%Jmlh Anak

%

2521

20%50%20%10%

0622

0%60%20%20%

0046

0%0%40%60%

Gambar 4. 4. Grafik hasil belajar anak dalam penggunaan media bahan

alam pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

Page 18: Karya Ilmiah

17

Dari data di atas dapat diketahui bahwa ada perbaikan pembelajaran telah

mengalami peningkatan yang signifikan, dari siklus 1 ke siklus 2. Hal ini

menunjukkan bahwa media bahan alam mempunyai pengaruh besar sekali

terhadap pencapaian kemampuan mozaik anak, terbukti telah mencapai

pencapaian berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat bai

(BSB) menunjukkan angka 40% menjadi 60%.

Signifikan ini terealisasi karena adanya perbedaan dan perubahan ke arah

peningkatan yang tinggi seperti yang diterapkan pada :

1. Rencana Pembelajaran

a) Pada rencana kegiatan siklus 1 kondisi anak kurang termotivasi,

namun pada siklus 2 anak sudah benar-benar termotivasi dengan

adanya media baru yang ada dilingkungan sekitar mereka.

b) Pelaksanaan proses kegiatan pada siklus 1 guru menggunakan

bahan alam yang biasa, sebenarnya anak sudah termotivasi tetapi

belum maksimal.

c) Dari hasil pengamatan menunjukkan keterlibatan anak dan

motivasi anak pada siklus 2 jauh lebih maksimal dari pada siklus 1.

d) Sehingga hasil akhir yang berupa perkembangan kemampuan mozaik

anak menunjukkan peningkatan yang signifikan dari siklus 1 ke siklus 2.

PerbaikanHasil akhir per

Siklus (%)

Peningkatan dalam

Jmlh anak %

Siklus 1

Siklus 2

20%

60%

2

6

0,2%

3,6%

2. Rincian hasil perkembangan kemampuan mozaik anak sbb :

a) Pada perbaikan siklus 1 dengan penggunaan kemampuan media

bahan alam meningkat dari sebelum perbaikan 10% meningkat

menjadi 20% pada siklus 1 dan meningkatkan lagi 60% pada siklus

2.

Page 19: Karya Ilmiah

18

b) Pada perbaikan siklus 2 penggunaan media bahan alam dalam

meningkatkan kemampuan mozaik anak meningkat dari perbaikan

siklus 1 sebesar 20% menjadi 60% jadi peningkatannya 40%.

3. Penyebab peningkatan tersebut antara lain

a) Pada anak

1. Anak menjadi lebih termotivasi dengan media yang baru.

2. Pada proses pembelajaran siklus 2 sebagai bukti pemahaman

dan ketelitian anak dalam kegiatan mozaik.

3. Anak lebih dapat mengenal macam-macam media lingkungan

yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

b) Guru sebagai moderator yang membantu anak dalam melaksanakan

kegiatan.

c) Metode pembelajaran

1. Penggunaan metode ceramah diubah menjadi metode

demontrasi dan pemberian tugas.

2. Proses pembelajaran yang awalnya dengan media yang

monoton diubah dengan menggunakan media bahan alam yang

bervariasi.

d) Observasi

Pengamatan dilakukan secara menyeluruh, artinya aspek yang

diamati dan dinilai meliputi :

1. Rencana perbaikan pembelajaran.

2. Kegiatan guru.

3. Kegiatan anak.

4. Proses pembelajaran.

5. Alat dan hasil penilaian.

e) Refleksi

1. Kelemahan pada siklus 1 diminimalisir pada siklus ke 2.

2. Kekuatan pada siklus 1 dipertahankan dan ditingkatkan pada

siklus ke 2.

Page 20: Karya Ilmiah

19

3. Kekuatan dan kelemahan guru menjadi bahan pertimbangan

pada proses pembelajaran berikutnya untuk mencapai

ketuntasan pembelajaran yang maksimal.

4. Dengan adanya kerjasama yang baik, pembelajaran peningkatan

kemampuan mozaik pada siklus 1 dan 2 mengalami peningkatan yang

signifikan pada akhir hasil evaluasi siklus 1 terbukti 2 anak mendapat

nilai ( ), 2 anak mendapat nilai ( ), dan 6 anak

mendapat nilai ( ). Sedangkan pada pembelajaran siklus 2 terbukti

6 anak mendapat nilai ( ), 4 anak mendapat nilai ( ).

Dalam penyampaian materi pembelajaran guru mempelajarkan, guru

memperbaiki dari yang menggunakan media yang monoton diubah

menggunakan media bahan alam yang beragam.

Perkembangan kemampuan mozaik pada siklus 2 yang melebihi

indikator sebanyak 60%.

Presentase peningkatkan kemampuan mozaik setelah siklus 2 adalah

40%, perbaikan yang terjadi adalah :

1) Dengan merubah pembelajaran dari penggunaan media yang

monoton menjadi menggunakan media bahan alam yang beragam.

2) Keterlibatan anak lebih optimal.

3) Penggunaan media bahan alam dioptimalkan dalam proses

kegiatan.

Berdasarkan pada hasil siklus 1 dan siklus 2 dengan penggunaan media

bahan alam yang beragam sangat efektif dalam meningkatkan

kemampuan mozaik pada anak kelompok B TK Pertiwi 01 Ngringo

tahun pelajaran 2013/2014.

V. Simpulan dan Saran Tindak Lanjut

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini maka dapat disimpulkan:

1. Dengan menggunakan media bahan alam dalam meningkatkan

kemampuan mozaik anak kelompok B pada TK Pertiwi 01 Ngringo

Tahun Pelajaran 2013/2014 sangatlah efektif jumlah siswa yang

Page 21: Karya Ilmiah

20

melebihi indikator yaitu pada siklus 1 yang mendapatkan nilai (****)

ada 2 anak (20%) dan pada perbaikan siklus II yang mendapatkan

nilai (****) 6 anak (60%) dari jumlah keseluruhan 10 anak. Dengan

demikian ada peningkatan dan perubahan hasil yang meningkat.

2. Melalui media yang bermacam-macam anak kelihatan lebih tertarik

dan berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang mana akan

mengaktifkan indera dan fisik anak sehingga fisik motorik anak akan

lebih berkembang.

B. Saran

1. Dalam memberikan kegiatan kepada anak-anak hendaknya guru lebih

kreatif dan inovatif menggunakan dan memanfaatakan media yang ada

di sekitar anak.

2. Kepada pihak sekolah hendaknya lebih memberikan fasilitas

pengadaan media bahan alam untuk perubahan ke arah yang lebih baik.

3. Anak-anak hendaknya selalu diberi motivasi agar anak merasa

diperhatikan dan tumbuh rasa tanggung jawab.

Page 22: Karya Ilmiah

21

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, Tatang M. 2000. Menyusun Rencana Penelitian.Jakarta : Raja Grafindo Persada

Fridani, Lara. Wulan, Sri.Pujiastuti, Sri indah (2012). Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

http://eprints.uny.ac.id (diakses pada tanggal 17 Maret 2014)

http://karnen22.blogspot.com/2012/10/deinisi-bahan.html (diakses pada tanggal 17 Maret 2014)

Iskandar Agung. 2010. Meningkatkan Kreatifitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta : Bestari Buana Murni

Pamadi, Hajar. Sukardi S. Evan. (2012). Seni Ketrampilan Anak. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Suharsimi Arikunto.1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneke Cipta

Tim PG-PAUD. (2012). Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Tim PG-PAUD. (2013). Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Wijana, Widarmi D. (2012). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Zaman, Badru. Hery H.Asep Eliyawati,Cuco. (2009). Media dan Sumber

Belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka