Karya Ilmiah

20
SEMINAR ILMIAH PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU 2012 LATAR BELAKANG SERTA DAMPAK KEMISKINAN DAN KELAPARAN SUB TEMA : MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN TOPIK : AVITAMINOSIS Oleh : Ardhana Kusuma Reswari (7121020010) Gabriella Dini Melati ( ) Rahmawati (6121103406) Rani Youningsih (125070300111002) Rayi Dyah Ajeng K ( ) Ryan Pritaningtyas (125070301111017) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

description

Tugas Krima

Transcript of Karya Ilmiah

Page 1: Karya Ilmiah

SEMINAR ILMIAH

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU 2012

LATAR BELAKANG SERTA DAMPAK

KEMISKINAN DAN KELAPARAN

SUB TEMA : MENANGGULANGI KEMISKINAN

DAN KELAPARAN

TOPIK : AVITAMINOSIS

Oleh :

Ardhana Kusuma Reswari (7121020010)

Gabriella Dini Melati ( )

Rahmawati (6121103406)

Rani Youningsih (125070300111002)

Rayi Dyah Ajeng K ( )

Ryan Pritaningtyas (125070301111017)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: Karya Ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan seminar ilmiah yang berjudul ‘Latar

Belakang serta Dampak Kemiskinan dan Kelaparan’. Meskipun banyak rintangan

dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi berkat rahmat

Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikannnya dengan baik.

Dalam penyelesaian karya mahasiswa ini, kami sebagai penulis banyak

mengalami kesulitan terutama disebabkan akan kurangnya pengetahuan. Namun,

berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya seminar ilmiah mahasiswa ini

dapat terselesaikan walaupun masih terdapat kekurangan didalamnya. Karena itu,

sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Allah SWT dan Kakak-kakak pendamping selaku pembimbing yang telah

banyak memberi bimbingan dan masukan-masukan.

Kedua Orang tua yang telah banyak memberi dukungan baik secara materi

ataupun moral.

Teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu-satu, terima kasih atas

dukungan dan doanya.

Penulis menyadari karya mahasiswa ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar

karya mahasiswa ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan

datang.

Malang, 25 Agustus 2012

Kelompok 82

i

Page 3: Karya Ilmiah

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... ١

1.2 Perumusan Masalah............................................................................. ٢

1.3 Tujuan................................................................................................. ٢

1.4 Manfaat............................................................................................... ٢

1.5 Ruang Lingkup................................................................................... ٣

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.1Definisi Vitamin…...........................................................................................٣

2.1.1 Manfaat Berbagai Vitamin........................................................... ٣

2.2 Definisi Avitaminosis..................................................................................... ٥

2.2.1 Jenis – Jenis Avitaminosis........................................................... ٦

2.2.2 Contoh – Contoh Avitaminosis pada Manusia............................ ٧

BAB III METODE PENULISAN...................................................................... ١١

BAB IV ANALIS DAN SINTESIS................................................................... ١٢

4.1 Analis................................................................................................. ١٢

4.2 Sintesis............................................................................................... ١٤

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................١٦

5.1 Kesimpulan........................................................................................ ١٦

5.2 Saran................................................................................................. ١٦

Daftar Pustaka ......................................................................................................١٧

ii

Page 4: Karya Ilmiah

١

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kemiskinan dan kelaparan merupakan problematika kemanusiaan yang telah

mendunia dan hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun.

Kelaparan dan kemiskinan merupakan penyakit social ekonomi yang tidak hanya

dialami oleh negara-negara berkembang melainkan juga negara-negara maju

seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di

penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industry di Eropa.

Sedangkan Amerika Serikat bahkan mengalami depresi dan resesi ekonomi pada

tahun 1930-an dan baru setelah tiga puluh tahun kemudian Amerika Serikat

tercatat sebagai Negara Adidaya dan terkaya di dunia.

Pada kesempatan ini kami mencoba memaparkan secara spesifik kemiskinan dan

kelaparan di negara Indonesia. Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan

bisa terjadi, yaitu kemiskinan alami dan kemiskinan buatan. Kemiskinan alami

terjadi akibat sumber daya alam (SDA) yang terbatas, penggunaan tekhnologi

yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan buatan dikarenakan oleh imbas dari

para birokrat kurang berkompeten dalam penguasaan ekonomi dan berbagai

fasilitas yang tersedia , sehingga mengakibatkan susahnya untuk keluar dari

kemelut kemiskinan tersebut.

Kelaparan juga merupakan salah satu akibat dari kemiskinan. Kurang lebih 24.000

orang meninggal karena kelaparan. Kebanyakan dari negara-negara miskin yang

tidak memiliki cukup makanan. Dan tiga per empat dari angka kematian ini adalah

anak-anak. Kelaparan dan kemiskinan sesungguhnya dapat teratasi dan bukanlah

hal yang hanya dapat dipasrahkan saja. Dan suatu negara dapat menjadi lebih

berkembang jika angka kemiskinan dapat lebih ditekan lagi.

Akibat kemiskinan tersebut banyak sekali masyarakat yang mempunyai masalah

gizi. Gizi buruk merupakan salah satu masalah gizi dari empat masalah gizi utama

di Indonesia. Gizi buruk dikategorikan sebagai masalah gizi makro, sedangkan

Page 5: Karya Ilmiah

٢

masalah kurang vitamin A, anemia, dan gangguan akibat kekurangan yodium

diklasifikasikan sebagai masalah gizi mikro.

I.2 Perumusan Masalah

Dalam tugas terstruktur kelompok ini penyusun yang membahas mengenai

masalah kemiskinan dan kelaparan, di dapatkan rumusan masalah yang akan

dibahas dalam analisin dan sintesis permasalahan. Rumusan masalah tersebut

adalah sebagai berikut :

“Apa dampak kemiskinan dan kelaparan di Indonesia dan bagaimana cara

menanggulanginya?”

I.3 Tujuan

Adapun dibuatnya seminar ilmiah yang membahas tentang kemiskinan dan

kelaparan di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal

materi agar ikut dalam berperan serta untuk menanggulangi kemiskinan

dan kelaparan di Indonesia yang menyebabkan penyakit kekurangan gizi

terus meningkat.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia untuk menghadapi

kemiskinan dan kelaparan yang merupakan tantangan global dunia.

3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah dalam menanggulangi

kemiskinan dan kelaparan, serta masalah gizi di Indonesia.

I.4 Manfaat

A. Bagi Penulis

Penulisan seminar ilmiah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas

terstruktur dari Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru 2012

Page 6: Karya Ilmiah

٣

B. Bagi Pembaca

Seminar ilmiah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

informasi yang berhubungan dengan permasalahan dan penanggulangan

kemiskinan dan kelaparan, serta gizi di Indonesia.

I.5 Ruang Lingkup

Dalam penyusunan seminar ilmiah ini penyusun mengambil sampel

ruang lingkup berupa masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

Page 7: Karya Ilmiah

٤

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Definisi Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa

organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam

metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.

Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup"

dan amina(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom

nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui

bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari

sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia

yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan

tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal

2.1.1 Manfaat Berbagai Vitamin

1. Vitamin A

Mencegah dan menghindarkan kita dari gangguan mata.

Mencegah penyakit kulit.

Sebagai Antioksidan dan pelindung dari penyakit kanker.

Menambah sistem kekebalan.

2. Vitamin B

Untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan fungsi

sel darah putih.

Merawat dan menjaga kesehatan kulit, mata, otot, rambut, liver, saraf,

hingga otak.

Sebagai pembentuk sel darah merah.

Asam folat sering digunakan pada penderita kanker.

3. Vitamin C

Sebagai Antioksidan alami yang sangat baik

Page 8: Karya Ilmiah

٥

Membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

Menjaga dan Membantu pertumbuhan serta memperbaiki jaringan

yang rusak.

Menghindarkan kita dari penyakit kanker.

Membantu menyerap zat besi ke dalam tubuh.

4. Vitamin D

Sebagai pelindung otot.

Membantu penyerapan kalsium dan fosfor.

Membantu perkembangan dan pertumbuhan gusi maupun gigi.

5. Vitamin E

Sebagai Antioksidan untuk menghindarkan kita dari penyakit

kanker maupun serangan jantung.

Membantu menjaga maupun meningkatkan fertilitas/kesuburan

Mencegah radikal bebas yang menyerang sel tubuh.

Membantu mempercepat proses pembekuan darah saat terjadi luka.

6. Vitamin K

Mempercepat proses pembekuan darah saat terjadi luka.

Memperbaiki susunan pertumbuhan tulang.

2.2 Definisi Avitaminosis

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan

manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat

mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah

sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita

akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.

Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.

Avitaminosis merupakan peristiwa badan kekurangan sesuatu semacam vitamin.

Avitaminosis bisa juga disebabkan oleh suatu keadaan atau kelainan tubuh yang

menganggu penyerapan vitamin.

Page 9: Karya Ilmiah

٦

Biasanya orang menderita avitaminosis karena kurang asupan makanan yang

banyak mengandung vitamin.

Penyebab lainnya adalah kurang baiknya proses penyerapan vitamin oleh usus,

seperti pada penderita gangguan pencernaan dan muntaber.

Orang yang kurang makan lemak, yang terdapat di dalam daging dan susu, dapat

mengalami kekurangan vitamin A, D, E dan K (karena vitamin-vitamin ini larut

dalam lemak). Anak-anak, remaja, dan orang sakit membutuhkan tambahan

vitamin selain vitamin yang terkandung dalam makanan. Tanpa tambahan

vitamin, mereka dapat menderita avitaminosis.

2.2.1 Jenis-Jenis Avitaminosis

1. Avitaminosis B12

Avitaminosis B12 menyebabkan anemia pernisiosa, yakni suatu anemia

berat. Penderita penyakit ini mengalami gangguan pencernaan dan

gangguan indera perasa. Anggota tubuh seperti ditusuk-tusuk, ingatan

menjadi buruk, bicara gagap, mulut terasa sakit, sulit berjalan, dan semua

refleks memburuk. Keadaan kekurangan vitamin B12 yang terus-menerus

melalui makanan.

2. Avitaminosis C

Avitaminosis C dapat menyebabkan penyakit yang disebut skorbut.

Gejalanya antara lain guzi berdarah, mimisan, sendi-sendi terasa nyeri,

seluruh tubuh sangat lemah dan penyembuhan luka berjalan sangat lambat

3. Avitaminosis B1

Avitaminosis bisa menyebabkan buta ayam atau rabun senja. Avitaminosis

B1 atau tiamina akan menyebabkan penyakit beri-beri.

Avitaminosis niasin (salah satu jenis vitamin B kompleks) menimbulkan

sariawan, sakit kepala dan gangguan pencernaan. Pada kekurangan yang

Page 10: Karya Ilmiah

٧

lebih parah bisa terjadi penyakit Pelagra, yakni kulit penderita yang tidak

tertutup pakaian

akan berwarna merah seperti terbakar matahari. Terasa gatal terutama jika

tergosok, badan lemah, dan kehilangan nafsu makan.

4. Avitaminosis D

Avitaminosis D akan menyebabkan penyakit rakhitis. Provitamin D

banyak terdapat pada susu. Dibadan, pembentukan vitamin D memerlukan

sinar matahari. Jika sinar matahari mengenai kulit maka provitamin D

yang tidak aktif akan berubah menjadi vitamin D aktif. Oleh sebab itu

penyakit rakhitis dahulu banyak ditemukan di Inggris karena orang Inggris

sedikit mendapatkan sinar matahari. Gejala utamanya adalah tulang

menjadi rapuh dan sendi-sendi membesar. Akibatnya bentuk tulang dan

gigi dapat berubah, kepala menjadi lunak, dan tulang tungkai bawah

membengkok membentuk huruf O atau X.

2.2.2 Contoh Kasus Avitaminosis pada Manusia

1. Contoh 1

Beri-beri : Beri-beri adalah penyakit yang gejalanya adalah penurunan

berat badan, kelemahan tubuh dan nyeri, kerusakan otak, denyut jantung

tidak teratur, gagal jantung, dan kematian jika tidak ditangani. Itu adalah

endemik di Asia untuk waktu yang lama. Anehnya, Beri-beri terjadi

hampir secara eksklusif di antara anggota masyarakat yang lebih kaya,

dan tidak dikenal di masyarakat miskin. Meskipun diakui menjadi

kekurangan gizi, dokter bingung mengapa orang-orang kaya dengan

makanan yang berlimpah dan bersih akan menjadi korban beri-beri

sedangkan orang miskin dengan makanan yang terbatas tidak. Ternyata,

beri-beri adalah kekurangan vitamin B1 (tiamin) yang ditemukan dalam

sekam gandum sereal.

Page 11: Karya Ilmiah

٨

Orang kaya telah mencuci beras mereka dengan baik sehingga mereka

dihapus kulit dengan vitamin B1 nya, sedangkan orang miskin tidak

mencuci makanan mereka juga dan dikonsumsi cukup vitamin B1. Roti

putih juga dapat berpotensi menyebabkan beri-beri, jadi hari ini negara-

negara maju menambah vitamin B1 tambahan untuk itu. Beri-beri

sekarang kebanyakan ditemukan pada pecandu alkohol yang tubuhnya

menjadi miskin dalam menyerap vitamin B1.

2. Contoh 2 :

Biotin : Biotin disebabkan oleh kurangnya vitamin B7 (biotin). Hal ini

menyebabkan ruam, rambut rontok, anemia, dan gangguan mental

termasuk halusinasi, mengantuk, dan depresi. Vitamin B7 itu sendiri

ditemukan dalam daging, hati, susu, kacang tanah, dan beberapa sayuran.

Defisiensi yang sangat langka, namun ada lonjakan singkat dalam jumlah

kasus ketika menjadi populer untuk binaragawan untuk mengkonsumsi

telur mentah. Salah satu protein yang ditemukan dalam putih telur mentah

mengikat B7 vitamin dan membuat sulit bagi tubuh untuk menggunakan,

yang menyebabkan kekurangan. Memasak putih telur membuat protein ini

tidak aktif. Kekurangan biotin ringan juga ditemukan adalah sekitar

setengah dari semua wanita hamil karena penggunaan yang lebih tinggi

dari vitamin B7 dalam tubuh mereka, dan suplemen yang

direkomendasikan untuk wanita seperti oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

3. Contoh 3 :

Rakhitis : Rakhitis menyebabkan otot dan tulang menjadi lunak, yang

dapat menyebabkan cacat permanen pada anak. Hal ini paling sering

terjadi pada anak dan bayi yang memiliki pola makan yang buruk atau

yang tinggal di rumah, tetapi saat ini relatif jarang di negara maju. Bayi

yang diberi ASI memiliki resiko lebih tinggi jika mereka atau ibu mereka

tidak menerima cukup sinar matahari, dan formula bayi kini dirancang

untuk mencegah hal ini.

Page 12: Karya Ilmiah

٩

Rakhitis disebabkan oleh kekurangan vitamin D atau kalsium.

Vitamin D diperlukan untuk kalsium harus benar diserap ke dalam tulang

untuk memperkuat mereka. Dewasa jarang mengembangkan rakhitis

karena tulang mereka tidak tumbuh dan tidak perlu kalsium banyak.

Vitamin D sendiri diperoleh dari banyak makanan tapi tubuh hanya dapat

menggunakannya jika telah diubah menjadi bentuk aktifnya melalui sinar

matahari. Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi sedikit peningkatan

pada anak dengan rakhitis mungkin karena terlalu banyak dari mereka

tinggal di dalam rumah.

Contoh 4 :

Kekurangan Vitamin K : Kekurangan ini mempengaruhi hampir setengah

dari semua bayi yang baru lahir di seluruh dunia. Pada kasus yang berat

menyebabkan perdarahan yang tidak terkontrol dan wajah terbelakang dan

tulang. Banyak rumah sakit bayi baru lahir memberikan suntikan vitamin

K untuk menghindari gejala lebih parah. Sayangnya bayi yang lahir di luar

rumah sakit secara statistik pada risiko yang jauh lebih tinggi dari

kekurangan serius. Vitamin K ditemukan terutama dalam sayuran hijau

berdaun, meskipun bakteri usus manusia membantu memproduksinya pada

manusia. Bayi yang baru lahir belum mengembangkan bakteri usus yang

mengapa mereka begitu rentan terhadap kekurangan. Selain bayi baru

lahir, vitamin K defisiensi ditemukan pada pecandu alkohol, bulimia,

pelaku diet ketat, dan orang dengan penyakit berat berbagai seperti cystic

fibrosis. Orang dewasa yang memar atau mudah berdarah kadang-kadang

memiliki kekurangan vitamin K yang sendiri mungkin menunjukkan salah

satu gangguan yang lebih serius.

Contoh 5 :

Paraesthesia : Vitamin B5 ditemukan di hampir setiap makanan, dan kekurangan

yang ditemukan pada orang yang telah kelaparan, relawan

Page 13: Karya Ilmiah

١.

penelitian medis tertentu, dan orang-orang di diet terbatas pada jumlah

yang sangat kecil makanan.

Defisiensi vitamin B5 menyebabkan kronis parestesia. Paraesthesia yang

paling akrab bagi kita sebagai sensasi mati rasa kita merasa sebagai

'kesemutan' atau anggota tubuh 'tertidur'. Jenis parestesia adalah hal yang

normal, namun pada kekurangan vitamin B5 itu terjadi terus-menerus.

Kurang gizi tahanan perang kadang-kadang dilaporkan menusuk-nusuk

dan rasa panas pada tangan dan kaki mereka yang sekarang diduga

parestesia. Karena ini adalah hampir tak terlihat hari ini, suplemen vitamin

yang paling tidak termasuk B5.

Page 14: Karya Ilmiah

١١

BAB III

METODE PENULISAN

Karya tulis ini merupakan tinjauan pustaka yang membahas tentang masalah

kemiskinan dan kelaparan di Indonesia. Data dalam karya tulis ini dikumpulkan

dari membaca, menemukan, membahas dengan analisa sesuai data-data yang

selanjutnya menghasilkan alternatif pemecahan masalah dan menyimpulkannya.

Data dari internet didapat dengan menggunakan mesin pencari www.google.com,

www.yahoo.com dan www.msn.com. Data dianalisa dengan menggunakan

metode pendekatan terhadap masalah yang ada di masyarakat dan dilanjutkan

dengan menjabarkan secara rinci mengenai kemiskinan dan kelaparan di

Indonesia beserta solusinya.

Page 15: Karya Ilmiah

١٢

BAB IV

ANALIS DAN SINTESIS

4.1 Analis

Kemiskinan yang terjadi di Indonesia bukan hal baru lagi. Kemiskinan sudah

dapat kita jumpai hampir di seluruh pelosok tanah air. Padahal Indonesia termasuk

negara subur dan kelimpahan sumber daya alamnya hampir ada di seluruh

Indonesia. kemiskinan yang terjadi diIndonesia bukan hal baru lagi. Kemiskinan

sudah dapat kita jumpai hampir di seluruh pelosok tanah air. Padahal Indonesia

termasuk negara subur dan kelimpahan sumber daya alamnya hampir ada di

seluruh Indonesia.

Namun, Masyarakat Indonesia banyak yang tidak dapat memanfaatkan sumber

daya alam yang ada. Justru kekayaan sumber daya alam dijadikan lahan bisnis

oleh orang-orang golongan atas. Salah satu faktor dikarenakan kurangnya

pengetahuan masyarakat Indonesia untuk mengelola hasil alam dengan benar dan

kemajuan teknologi yang lambat. Pemerintah justru menyuruh negara lain untuk

mengelola kelimpahan Sumber daya alam

Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan

kompleks. Dengan banyaknya kemiskinan berarti banyak masyarakat yang

berpenghasilan kurang sehingga mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan

pangannya. Hal ini akan memberikan dampak langsung terhadap tingkat

kesehatan masyarakat tersebut. Karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan

inilah masyarakat dapat terkena masalah gizi mikro (kurang gizi). Dan mudah

terserang penyakit.

Sekarang isu gizi yang marak timbul adalah masalah kekurangan gizi mikro

(hidden hunger), menyangkut defisiensi besi, yodium, asam folat, vitamin A dan

beberapa jenis vitamin B. Rendahnya asupan zat gizi mikro tersebut menyebabkan

tingginya kasus penyakit kurang zat gizi mikro (KGM). Dampaknya dapat terlihat

jelas dengan meningkatnya angka kematian ibu dan anak, penyakit infeksi,

menurunnya kecerdasan anak serta produktivitas kerja.

Page 16: Karya Ilmiah

١٣

Di beberapa negara berkembang termasuk Indonesia, prevalensi kurang zat gizi

mikro sebesar 50-60 persen, dengan 9 persen angka kematian anak dan 13 persen

kematian ibu disebabkan karena kekurangan vitamin A. Bahkan, data tahun 2004

menunjukkan 10 juta anak balita di Indonesia kurang vitamin A.

Berikut adalah tabel terkait dengan kemiskinan yang terjadi di Indonesia:

١

Page 17: Karya Ilmiah

١٤

Apabila diikuti data nasional di mana 2-4 anak dari 10 anak di 72% kabupaten di

Indonesia menderita kurang gizi atau gizi buruk.

Berikut adalah tabel perkembangan kasus gizi buruk di Indonesia:

4.2 Sintesis

Upaya perbaikan gizi akan lebih efektif jika merupakan bagian dari kebijakan

penangulangan kemiskinan dan pembangunan SDM. Membiarkan penduduk

menderita masalah kurang gizi akan menghambat pencapaian tujuan

pembangunan dalam hal pengurangan kemiskinan. Berbagai pihak terkait perlu

memahami problem masalah gizi dan dampak yang ditimbulkan begitu juga

sebaliknya, bagaimana pembangunan berbagai sektor memberi dampak kepada

perbaikan status gizi. Oleh karena itu tujuan pembangunan beserta target yang

ditetapkan di bidang perbaikan gizi memerlukan keterlibatan seluruh sektor

terkait.

Page 18: Karya Ilmiah

١٥

Masalah yang berhubungan dengan gizi tidak hanya terjadi di negara berkembang

seperti Indonesia. Negara maju pun memiliki masalah yang berhubungan dengan

gizi. Oleh sebab itu, pada beberapa tahun terakhir PBB mengembangkan tujuan

pembangunan milenium atau MDGs (Millenium Development Goals) tahun 2015

dengan sasaran mengatasi beberapa masalah yang erat kaitannya dengan gizi.

Sebenarnya pemerintah telah berupaya keras untuk mengatasi masalah gizi buruk

yang terjadi di negara kita. Pada tahun 2007, pemerintah telah menggelontorkan

dana sebesar Rp 600 miliar untuk menangani masalah gizi buruk. Di antaranya

melalui program pemberian makanan untuk balita dan ibu hamil, penyuluhan

kesehatan melalui posyandu, program kesehatan murah bahkan gratis kepada

masyarakat. Namun sebagian besar program yang telah diupayakan pemerintah

tersebut belum dapat berjalan dengan baik. Sehingga pelaksanaannya masih jauh

dari yang diharapkan. Seperti kebanyakan upaya atau kebijakan yang sebelumnya

telah dilakukan, program pelayanan posyandu pun belum juga dapat dioptimalkan

sebaik mungkin.

Untuk mengatasi khususnya masalah avitaminosis, hal yang bisa dilakukan

adalah:

melakukan penyuluhan terhadap masyarakat tentang pentingnya

mengonsumsi vitamin dan bahaya yang akan dialami apabila kekurangan

vitamin.

pembagian makanan sehat bervitamin kepada masyarakat secara gratis

pelayanan ke komunitas-komunitas miskin atau menerapkan sistem

pelayanan keliling.

meningkatkan aktivitas petugas kesehatan dan posyandu, mengefektifkan

kembali fungsi posyandu untuk monitoring/deteksi dini.

mengadakan kegiatan Indonesia peduli dengan menyumbangkan sebagian

uang setiap hari/minggu/bulan, untuk disumbangkan kepada masyarakat

yang membutuhkan.

Page 19: Karya Ilmiah

١٦

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Masalah gizi mikro akibat kemiskinan yang menimpa bangsa kita menjadi

indikasi bahwa proses pembinaan kesehatan bangsa selama ini belum berhasil.

Meskipun upaya pembinaan kesehatan bangsa, bukan merupakan upaya yang

sesekali jadi namun harus tetap diupayakan kerjasama antara Departemen

Kesehatan (sebagai leading sektor) dengan stake holder perlu terus digalakkan dan

ditingkatkan.

Setiap upaya pencegahan dan penanggulangan harus membangkitkan dan

mendorong masyarakat untuk lebih mengutamakan kesehatan. Upaya tersebut di

masa mendatang harus mampu menciptakan dan menghasilkan SDM Indonesia

yang sehat, sehingga obsesi Indonesia sehat bisa tercapai.

5.2 Saran

Setelah membaca pembahasan diatas maka kita dapat mengetahui penyebab serta

dampak dari kurang gizi. Untuk mengantisipasi terjadi nya hal tersebut terutama

pada bayi, diharapkan bagi para ibu untuk memperbaiki pola makan dengan

menyiapkan pola makan 4 sehat 5 sempurna setiap sebagai upaya untuk mencegah

terjadi gizi buruk.

Page 20: Karya Ilmiah

١٧

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmodjo, Soekidjo 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineka

Cipta, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama:36

2. http://www.unjabisnis.net/pengertian-vitamin-dan-peranan-nya-dalam-fungsi-

enzim.html

3. books.google.co.id/pengertian+avitaminosis

4. http://joyteamsent.blogspot.com/2012/07/avitaminosis-c.html

5. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090212222254AAUiQ4V

6. http://libas-habis.blogspot.com/2012/03/10-contoh-kekurangan-vitamin-

dan.html