Karya Ilmiah

69
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Kami menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini merupakan karya tulis ilmiah murni pemikiran kami dan tidak mencantumkan pendapat orang lain kecuali yang telah dituliskan dalam kutipan dan daftar pustaka. Apabila dikemudian hari karya tulis ilmiah ini terbukti melanggar pernyataan tersebut, maka kami bersedia menerima konsekuensinya. Palembang, 12 Febuari 2014 Yang menyatakan, 1. Adithya Pratiwi Hermawan (22683.12) . . . . . . . . 2. Celza Syafarani (22891.12) . . . . . . . . 3. Ervita (23101.12) . . . . . . . . 4. Juan faustine (22866.12) . . . . . . . . 5. Muhammad fajar Rizaldi (23155.12) . . . . . . . . 6. Nina Anintia (22708.12) . . . . . . . 1

description

karya ilmiah

Transcript of Karya Ilmiah

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PERNYATAAN KEASLIAN KARYAKami menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini merupakan karya tulis ilmiah murni pemikiran kami dan tidak mencantumkan pendapat orang lain kecuali yang telah dituliskan dalam kutipan dan daftar pustaka. Apabila dikemudian hari karya tulis ilmiah ini terbukti melanggar pernyataan tersebut, maka kami bersedia menerima konsekuensinya.

Palembang, 12 Febuari 2014

Yang menyatakan,

1. Adithya Pratiwi Hermawan

(22683.12) . . . . . . . .

2. Celza Syafarani

(22891.12)

. . . . . . . .

3. Ervita

(23101.12)

. . . . . . . .

4. Juan faustine

(22866.12)

. . . . . . . .

5. Muhammad fajar Rizaldi

(23155.12)

. . . . . . . .

6. Nina Anintia

(22708.12) . . . . . . .

PENGESAHAN

Judul

: Analisa Kasus Ham Dan Perjuangan Menegakkan Ham di Indonesia

Penyusun: Kelompok 6 Kelas XI IPS 5

1. Adithya Pratiwi Hermawan (22683.12)

2. Celza Syafarani

(22891.12)

3. Ervita

(23101.12)

4. Juan Faustine

(22866.12)

5. Muhammad Fajar Rizaldi (23155.12)

6. Nina Anintia

(22708.12)

Telah disetujui

Di Palembang, 12 Febuari 2014

Guru Pembimbing,

___________________ ____________________

Aloysius Kristiawan, S.Ag.

F.E. Didik Putranto, S.Pd.

Pendidikan Agama Bahasa Indonesia

Mengetahui,

______________________________

Drs. Kasdi Haryanta

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat dan karunia-Nya Peneliti masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas membuat karya tulis ilmiah ini. Terimakasih juga Peneliti ucapkan kepada orang tua Peneliti yang telah memberikan dukungan dan semangat Peneliti selaku anaknya dalam membuat karya tulis ilmiah ini , guru pembimbing Bahasa Indonesia dan guru pembimbing pendidikan agama yaitu bapak Aloysius Kristiawan, S.Ag dan bapak F.E. Didik Putranto, S.Pd yang telah membimbing Peneliti agar dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, serta teman-teman tim Peneliti yang ikut berpartisipasi dalam penelitian dan pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas integratif mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan agama. Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan pembaca tentang bagaimana mampu mengobservasi, menganalisis dan membahas aneka persoalan yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia dikalangan siswa-siswi SMA Xaverius 1, dalam Karya Tulis Ilmiah yang kami buat ini memuat hal yang berkaitan dengan eksistensi perempuan, peneliti sajikan berdasarkan pengamatan berbagai sumber.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini menyajikan hasil penelitian jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti menerima kritik serta saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan. Semoga karya tulis ilmiah yang penulis buat dapat memberikan manfaat kepada kita semua.Palembang, Februari 2014

Tim penelitiABSTRAKHak asazi manusia merupakan hak mendasar yang didapatkan ketika manusia lahir. Siapapun berhak memperjuangkan hak-haknya seperti untuk hidup, mendapat pendidikan dan kesehtan yang layak, menyampaikan pendapat, memeluk agama dan juga hidup layak. Setelah masuknya Bangsa Eropa di Indonesia, hak-hak asazi manusia sudah mulai mengalami peningkatan, perempuan sudah diperbolehkan menempu pendidikan secara umum walaupun masing kurang memadai. Namun disisi lain banyak perempuan pada zaman dahulu yang menjadi korban kekerasan seksual, pelecehan dan juga perbudakan. Seiring berjalannya waktu pemerintah dan juga masyarakat Indonesia mulai menyadari pentingnya menegakkan hak asazi manusia terutama perempuan. Pemerintah mulai membuat berbagai aturan hukum yang dapat menjamin, melindungi dan menegakkan hak asazi manusia terutama perempuan. Di Indonesia pun sudah bermunculan berbagai lembaga yang bertujuan menjamin, melindungi dan menegakkan hak asazi manusia baik formal maupun non formal seperti kementrian hukum dan hak asazi manusia, komisi nasional hak asazi manusia, komisi nasional perempuan, lembaga penjamin saksi dan lain-lain. Bukan hanya pemerintah, Tuhan terlebih dahulu mengajarkan manusia untuk saling menghargai, saling melindungi terbukti di dalam ajaran Agama Islam Tuhan membuat satu surah yang membahas mengenai perempuan yaitu An-Nisa (perempuan). Tuhan menciptakan perempuan dari tulang rusuk laki-laki bukan dari tulang kaki atau kepala, ini karena perempuan perlu dijaga dan dilindungi layaknya laki-laki yang melindungi rusuknya dengan kedua tangan yang mengapit bukan untuk diinjak-injak.

ABSTRACK

Human rights is a fundamental right that is obtained when a human is born . Anyone has the right to fight for their rights as living , education and a decent kesehtan , expression , religion and well worth living . After the entry of Europeans in Indonesia , its human rights has begun to increase , women have been allowed menempu although their education is generally inadequate . On the other hand a lot of old women who are victims of sexual violence , abuse and slavery . Over time the government and people of Indonesia are also beginning to realize the importance of upholding human rights , especially women . The government began to make various rules of law which can ensure , protect and enforce human rights , especially women . In Indonesia was already popping up various institutions which aims to ensure , protect and enforce human rights , both formal and non-formal as the ministry of law and human rights , national human rights commissions , national commissions for women , guarantor agencies and other witnesses . Not only the government , the Lord first taught man to respect , protect each other proved in the tenets of Islam as God made the chapters that discuss about women that An -Nisa ( women ) . God created woman from the rib of man instead of a leg bone or head , this is because women need to be preserved and protected like a man with his hands to protect his ribs that flank is not to be trampled .Daftar Isi

Pernyataan Keaslian Siswa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

Pengesahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . iii

Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . .iv

Daftar Gambar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .v

Daftar Tabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi

BAB1

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .08 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10 Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10 Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11BAB2

2. ISI

Landasan Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15Pembahasan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .23BAB3

3. Analisa Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31BAB 4

4.1 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 404.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42Lampiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43 Tentang Penulis . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .48Daftar Tabel

No. Judul Tabel Halaman

1 Tabel 1 hasil penyebaran angket2. Tabel 2 hasil penyebaran angket3. Tabel 3 hasil penyebaran angket4. Tabal 4 hasil penyebaran angket5. Tabel 5 hasil penyebaran angket6. Tabel 1 hasil wawancara7. Tabel 2 hasil wawancara8. Tabel 3 hasil wawancara 9.

BAB1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dahulu di Indonesia sebelum datangnya Bangsa Eropa, masyarakat Indonesia masih sangat kental dengan hukum adat dan tradisi yang berlaku turun menurun sehingga ruang gerak masyarakat Indonesia terbatas terutama para kaum wanita yang tidak diperbolehkan bersekolah dan hanya bertugas mengurus rumah tangga. Rakyat jelata tidak mendapatkan hak untuk bersekolah layak dan hanya bekerja menjadi pekerja kasar. Akan tetapi dalam pengembangannya menghadapi berbagai masalah masih kurang salah satunya untuk menciptakan produktivitas pun masih sangatlah rendah. Namun setelah datangnya Bangsa Eropa, Pemikiran masyarakat Indonesia mulai terbuka dan mulai banyak bermunculan para tokoh emansipasi wanita salah satunya R.A. Kartini . R.A. Kartini terlahir dari keluarga bangsawan, ayahnya R.M Adipati Ario Sosroningrat merupakan bangsawan sekaligus pula adipati di daerahnya. Sedangkan ibunya M.A. Ngasirah.Sebagaimana anak-anak bangsawan lainnya, R.A Kartini mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik daripada wanita pribumi lainnya. Beliau bisa menikmati duduk di bangku ELS (Europese Larege School). Disinilah R.A Kartini berkenalan dengan banyak pejuang wanita dari berbagai belahan dunia. Ia takjub dengan kemajuan perempuan Eropa di bidang pendidikan . Sebab itulah R.A. Kartini menginginkan agar perempuan Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak, juga memiliki wawasan yang luas untuk menjalankan kodratnya sebagai ibu dan istri yang mendapatkan pendidikan yang sama walaupun masih sangat terbatas oleh harta, kekuasaan, dan status. Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat mulai menghargai hak-hak asasi manusia namun pada saat ini masih banyak ditemukan hal yang tidak mencerminkan sikap menghargai hak-hak asasi setiap manusia seperti perbudakan, pembunuhan, kekerasan dan lain sebagainya khususnya terhadap kaum Hawa.

Oleh karena itu kelompok kami ingin membahas mengenai hak-hak asasi manusia dan apa saja bentuk perlindungannya di Indonesia sehingga nanti setelah kita mengetahuinya kita dapat ikut berperan dalam penegakkan hak-hak asasi manusia yang merupakan hak mendasar yang didapatkan oleh manusia sejak ia lahir, apalagi kondisi Hak Asasi Manusia untuk sekarang ini mengalami peningkatan dan penurunan, karena yang menjadi hak setiap orang adalah diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martbatnya, yang sama derajat/kedudukannya yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keturunan, dan agama.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan yang di sajikan berdasarkan latar belakang masalah adalah sebagai berikut :

1. Mengapa kondisi Hak Asasi Manusia untuk sekarang ini mengalami peningkatan dan penurunan ?

2. Mengapa pelanggaran HAM terhadap perempuan masih sering terjadi? 3. Bagaimana penanganan kasus pelanggaran HAM di Indonesia terhadap perempuan?

4. Bagaimana kesadaran masyarakat Indonesia mengenai penegakkan HAM 1.3 Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui rumusan permasalahan yang berkaitan dengan penegakkan HAM Bagi Kaum Perempuan di Indonesia maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Menjelaskan kondisi Hak Asasi Manusia untuk sekarang ini mengalami peningkatan dan penurunan.

2. Menjelaskan pelanggaran HAM terhadap perempuan masih sering terjadi.3. Mendeskripsikan penanganan terhadap kasus pelanggaran HAM terhadap perempuan. 4. Mendeskripsikan kesadaran masyarakat Indonesia sendiri mengenai penegakkan HAM .1.4 Manfaat Penelitian Setelah mengetahui tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini maka penulis mengharapkan makalah ini mendapatkan manfaat antara lain sebagai berikut :

1. Dapat meningkatkan kepedulian, penghargaan dan partisipasi orang-orang untuk menegakkan Hak Asasi Manusia.

2. Mencegah dan mengurangi terjadinya pelanggaran HAM terhadap perempuan.

3. Meningkatkan kesadaran sehingga nantinya akan muncul partisipasi dari semua orang terhadap penegakkan Hak Asasi Manusia terutama perempuan.

4. Meningkatkan budaya saling kasih dalam kehidupan sehari-hari bukan kekerasan.

5. Meningkatkan kesadaran pihak-pihak yang terkait sehingga penganganan hal lebih terkendali.

1.5 Metode PenelitianA. Metode yang digunakan 1.Metode pertama yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode yang dikumpulkan dalam bentuk kalimat-kalimat yang tersusun dalam angket kuisioner yang dilakukan dengan penyebaran angket kepada seluruh siswa siswi SMA Xaverius 1 Palembang. Angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan pertanyaan yang harus dikerjakan atau dijawab oleh orang yang meliputi angket tersebut. 2. Metode kedua kedua yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan yang dilakukan dengan wawancara dengan memberikan pertanyaan kepada salah satu dari pimpinan yang ada di Kementrian Hukum dam HAM yang ada di daerah sekitar Palembang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Pimpinan Kementrian Hukum dam HAM bertepatan di Jalan Jendral Sudirman pada tanggal 5 Febuari 2014, pada pukul 14.00 WIB s.d. selesai

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitan yang kami buat adalah meneliti dan menganalisis mengenai cara perjuangan menegakkan Hak Asasi Perempuan di Indonesia.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang kami gunakan berupa daftar pertanyaan angket.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :6. Dalam pengumpulan data penulis mengumpulkan data dari tiga sumber, yakni pengumpulan data mengenai kasus HAM dan perjuangan menegakkan kaum perempuan di Indonesia menurut pandangan agama Katholik, Kristen Protestan, dan Islam, pengumpulan data mengenai kasus HAM dan perjuangan menegakkan kaum perempuan di Indonesia menurut salah satu pimpinan yang ada di Kementrian Hukum dan HAM, serta pengumpulan data yang berkaitan dengan kasus perjuangan dan menegakkan hak bagi kaum perempuan di Indonesia menurut kacamata pandangan siswa-siswi SMA Xaverius 1 Palembang

7. Penulis terlebih dahulu membagikan angket berupa kuisioner kepada seluruh siswa-siswi SMA XAverius 1 Palembang

3.Melakukan suatu pengamatan dengan mewawancarai salah satu pimpinan yang ada di Kementrian Hukum dam HAM yang ada di daerah sekitar Palembang. 4. Menganalisa hasil penelitian dan dicantumkan ke dalam tabel maupun grafik.

1.6. Sistematika

Karya tulis ilmiah ini terdiri dari empat bab utama dengan sistematika penulisan antara lain sebagai berikut :

Pernyataan Keaslian Siswa

Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Daftar Tabel

BAB1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Metode Penelitian

BAB2

4. ISI

Landasan Teori

Pembahasan Masalah

BAB3

5. Analisa Data

BAB 4

4.1 Penutup

4.2 Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar PustakaBAB IIISI

2.1 Landasan Teori

1. Pengertian Hak Asasi Manusia secara universal

Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir sampai mati sebagai anugerah dari tuhan YME. semua orang memiliki hak untuk menjalankan kehidupan dan apa yang dikendakinya selama tidak melanggar norma dan tata nilai dalam masyarakat. Hak asasi ini sangat wajib untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah. setiap orang sebagai harkat dan martabat manusia yang sama antara satu orang dengan lainnya yang benar-benar wajib untuk dilindungi dan tidak ada pembeda hak antara orang satu dengan yang lainnya2. Pengertian Hak Asasi Manusia menurut para ahli

Jack Donnely, Hak asasi Manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia dan hak itu merupakan pemberian dari tuhan yang maha esa. John Locke, Hak Asasi Manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat. John Locke menjelaskan bahwa HAM merupakan hak kodrat pada diri manusia yang merupakan anugrah atau pemberian langsung dari tuhan YME.4. Landasan Hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia

Bangsa Indonesia mempunyai pandangan dan sikap mengenai Hak Asasi Manusia yang bersumber dari ajaran agama, nilai moral universal, dan nilai luhur budaya bangsa, serta berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang dasar 1945. Pengakuan, jaminan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia tersebut diatur dalam beberapa peraturan perundangan berikut:A. Pancasila

a) Pengakuan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.b) Pengakuan bahwa kita sederajat dalam mengemban kewajiban dan memiliki hak yang sama serta menghormati sesamam manusia tanpa membedakan keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit, suku dan bangsa.c) Mengemban sikap saling mencintai sesamam manusia, sikap tenggang rasa, dan sikap tida sewenang-wenang terhadap orang lain.d) Selalu bekerja sama, hormat menghormati dan selalu berusaha menolong sesame.e) Mengemban sikap berani membela kebenaran dan keadilan serta sikap adil dan jujur.f) Menyadari bahwa manusia sama derajatnya sehingga manusia Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia.

B. Dalam Pembukaan UUD 1945

Menyatakan bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan. Ini adalah suatu pernyataan universal karena semua bangsa ingin merdeka. Bahkan, didalm bangsa yang merdeka, juga ada rakyat yang ingin merdeka, yakni bebas dari penindasan oleh penguasa, kelompok atau manusia lainnya.

C. Dalam Batang Tubuh UUD 1945

a) Persamaan kedudukan warga Negara dalam hokum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1)b) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)c) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul (pasal 28)d) Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan (pasal 28)e) Kebebasan memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaanya itu (pasal 29 ayat 2)f) hak memperoleh pendidikan dan pengajaran (pasal 31 ayat 1)g) BAB XA pasal 28 a s.d 28 j tentang Hak Asasi Manusia

D. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

a) Bahwa setiap hak asasi seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati HAM orang lain secara timbale balik.b) Dalm menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orangbwajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.

E. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

Untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia dan menjamin pelaksanaan HAM serta member I perlindungan, kepastian, keadilan, dan perasaan aman kepada masyarakat, perlu segera dibentuk suatu pengadilan HAM untuk menyelesaikan pelanggaran HAM yan berat.

F. Hukum Internasional tentang HAM yang telah Diratifikasi Negara RI

a) Undang- undang republic Indonesia No 5 Tahun 1998 tentang pengesahan (Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, ridak manusiawi, atau merendahkan martabat orang lain.b) Undang-undang Nomor 8 tahun 1984 tentang pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.c) Deklarasi sedunia tentang Hak Asasi Manusia Tahun 1948 (Declaration Universal of Human Rights).3. Macam-Macam Hak Asasi Manusia

a) Hak asasi pribadi / personal Right

Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing

b) Hak asasi politik / Political Right

Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

c) Hak azasi hukum / Legal Equality Right

Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns Hak mendapat layanan dan perlindungan hokum

d) Hak azasi Ekonomi / Property Rigths

Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll Hak kebebasan untuk memiliki susuatu Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

e) Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights

Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.

f) Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right

Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan Hak mendapatkan pengajaran Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

Pelanggaran HAM yang berat diperiksa dan diputus olehPengadilan HAM meliputi :1. Kejahatan genosida; 2. Kejahatan terhadap kemanusiaanLangkah-langkah hukum yang ditempuh pemerintah Indonesia telah diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan yakni :

1. UUD NKRI 1945

2. UU No. 5 Thn 1998 tentang pengesahan konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia .

3. UU No. 9 Thn 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum

4. UU No. 39 Thn 1999 tentang HAM

5. UU No. 26 Thn 2000 tentang pengadilan HAM

6. UU No. 23 Thn 2004 tentang PKDRT

7. UU No. 12 Thn 2006 tentang UU kewarganegaraan8. UU No. 23 Thn 2002 tentang perlindungan anak

Ham Menurut Pandangan Agama

1. Agama Katholik

Menurut Agama Katholik terutama hak perempuan dan anak di Indonesia HAM itu sebenarnya masih belum amat baik, dalam arti hak perempuan masih kurang diperhatikan dan sering diabaikan.

Menurut Agama Katholik ,Kondisi HAM ini mengalami penurunan tetapi di satu sisi mengalami peningkatan juga , penurunannya tidak terlalu kelihatan karena dari Pemerintah sudah ada usaha dan ada tim-tim yang menanganinya tetapi di sisi lain pelanggaran pelanggaran itu ada pertumbuhan. Akar dari masalah di Indonesia adalah karena diskriminasi perempuan . Menurut pandangan agama Katholik tidak terlalu setuju dengan diskriminasi tersebut, menurutnya semua agama mendidik yang baik tetapi kesadaran masing-masing orang itu masih sangat lemah sehingga mereka berhadapan dengan perempuan semakin kurang.

2. Menurut pandangan agama Kristen ProtestanPdt. Eka Dharma mengungkapkan bahwa HAM harus dikaji dalam dua konsep;

- K edaulatan Allah Yang Universal

Allah berdaulat atas manusia, HAM bersumber dari Allah. Melanggar HAM berarti melanggar ketentuan Allah. Tidak ada satu lembaga pun atau satu orang pun termasuk negara berwenang membatalkan atau mengurangi hak-hak tersebut, kecuali Allah itu sendiri. Teologi sekaligus filsuf, Jurgen Moltman mengatakan kedaulatan Allah di dalam dirinya manusia mencakup ;

Dimensi individual : Martabatnya sebagai manusia.

Dimensi sosial : Hidup kebersamaan dengan manusia lain ; dan

Dimensi Futurologisnya : Kesempatan untuk memiliki masa depan.

- Citra Allah Pada Diri Manusia .Imago Dei (Kej 1:27)

Manusia secara unik memantulkan Allah di dalam kehidupannya . Manusia menampilkan Allah yang bermartabat, adil, benar, Allah yang bebas bertindak dan kasih. Manusia mencerminkannya itu, yaitu setiap orang diciptakannya sama , bdk Galatiga 3:28.

3. Menurut pandangan agama IslamPelanggaran hak asazi manusia krisis kemanusian dan krisis etika. Ini semua terjadi akibat rendahnya kadar apresiasi terhadap etika peradaban (yang seharusnya ada berdasarkan agama).

Proses peradaban telah mengalami perkembangan pesat terutama pada aspek materil, atas dorongan kebebasan, kekuatan dan kepercayaan diri mansusia. Proses tersebut telah menempatkan manusia sebagai pencipta Maha kuasa dalam kehidupannyan sehingga yang timbul adalah antropo-centris, yaitu berpusat pada manusia itu sendiri sehingga paham yang menguasai kehidupan manusia adalah keegoisan manusia. Manusia merasa dirinya satu-satulah yang paling benar dan berakibat pada tindakan manusia yang tidak lagi mengingat Allah SWT dan menghargai hak asazi setiap orang. Tawaran agama akan hidup yg teo-centris, kehidupan yang berpusat pada Tuhan merupakan penolakan terhadap berbagai corak egoisme manusia baik yang bersifat individual maupun kolektif seperti dalam bentuk rasisme, feminisme maupun maskulinisme. Semua bentuk tersebut menghalangi manusia dari menjadi manusia sejati karena mereka tidak memilki Allah SWT yang menjadi pedoman dan penuntun hidup mereka sehingga manusia bertindak sesuka hatinya tanpa memperdulikan orang-orang disekitar yang berakibat dengan munculnya berbagai macam tindak kekerasan, perbudakan dan pembunuhan.

Allah SWT pada dasarnya mengajarkan manusia budaya toleransi terutama terhadap umat beragama. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW untuk mengembalikan manusia kepada ajaran tauhid (ajaran Ketuhanan Maha Esa yang benar) dan membawa syariat yang universal. Sebagai rasul terakhir, risalah Islamiyah yang dibawah oleh Nabi Muhammad SAW adalah yang terakhir karenanya memiliki kualitas kesempurnaan Perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, sementara yang paling bengkok itu bagian teratasnya. Jika engkau bersikeras meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok selamanya. Maka nasihatilah perempuan dengan cara yang baik ( HR Bukhari, Muslim, Ibnu Abi Syaibah , dan Baihaqi.

Ini menunjukkan bahwa para pemimpin Islam zama dahulu tidaklah menginginkan adanya kekerasan dengan alasan apapun. Setiap perempuan tanpa terkecuali berhak mendapatkan perlindungan yang sama karena dengan kekerasan segalanya tidaklah dapat terselesaikan tetapi semakin menjadi rumit, kekerasan tidak menggunakan otak tetapi menggunakan otot. Segalanya yang dilakukan dengan kekerasan tidaklah menggunakan akal sehat karena saat otot digunakan maka hilanglah akal pikiran, segalanya dapat terjadi terutama kekerasan.

Ham menurut salah satu pimpinan yang ada di Kementrian Hukum dan Ham yang ada di Palembang

Kondisi ham terutama hak bagi kaum perempuan dan anak di Indonesia sudah lumayan banyak peningkatan dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu dan jelas aturan yang terkait dengan HAM sudah banyak, dan yang kita ketahui bahwa di konstitusi Undang-Undang Dasar sebelum amandemen HAM secara tersurat tidak , jadi didalam pasal-pasal tersebut tidak ada yang menyangkut kata HAM tetapi secara tersirat banyak , dan apalagi sekarang sudah amandemen yang kedua tahun 2000 dan benar di dalam Undang-Undang sudah dimasukkan salah satu bab 10A yaitu pasal 28A 28 J yaitu mengatur jelas tentang HAM, dan di indonesia sekarang ini Ham itu diatur sebatas selevel undang-undang , tetapi kita di Indonesia HAM itu diatur selevel dengan konstitusi artinya memang perhomatan HAM di Indonesia sudah lumayan bagus Undang-Undangny sudah banyak tetapi memang kalau implementasinya belum sesuai dengan yang diamantkan oleh konstitusi maupun Undang-Undang terutama yang terkait khususnya HAM dengan perempuan, jadi hak-hak perempuan sebenarnya masih ada aturan-aturan hukum yang menganggap perempuan itu belum mandiri jadi artinya didalam hukum-hukum perkawinan Undang-Undang1 tahun 1974 ada seoarang istri kalau ingin melakukan jual beli harus ada persetujuan suami artinya masih ada pembedaan sementara harusnya antara perempuan dengan laki-laki atau antara suami dengan istri itu mempunyai hak yang sama di dalam rumah tangga, dan sekarang ini masih ada pengakuan bahwa perempuan sekarang ini masih ditingkatakan tempatnya di bawah laki-laki itu yang menjadi kondisinya, kemudian yang terkait dengan hak-hak anak, kalau hak ini sebenarnya didalam Undang-Undang no23 tahun 2002 tentang perlindungan anak itu sudah bagus, hak-hak anak baik pendidikan, kesehatan, hak bermain, hak istirahat, serta hak-hak mengembangkan imajinasinya diatur jelas dan itu seharusnya menjadi tugas keluarga , tugas masyarakat, tugas pemerintah. Tetapi kenyataanya belum semuanya hak-hak anak itu terpenuhi baik yang tadi sudah dijadikan contoh hak anak dari segi pendidikan , hak anak dari segi pendidikan ini seharusnya menjadi kewajiban dari pemerintah, tetapi walaupun programnya sudah ada untuk kita di Sumatra Selatan ini sudah sampai dengan SMA gratis tetapi kenyataanya masih banyak anak putus sekolah ini karena meyelenggarakan pendidikan tidak hanya dari biaya pendidikan tetapi juga melalui sarana dan prasarana yang tadi disampaikan bahwa sekolahnya jauh , budaya masyarakat setempat yang tidak mendukung kemudian juga faktor ekonomi dia harus membantu orang tuanya mencari tambahan biaya untuk bersekolah seharusnya itu menjadi kewajiban dari pemerintah tetapi itulah kondisinya yang ada sekarang memang secara aturan sudah bagus tetapi implementasinya belum maksimal yaitu karena faktor-faktor dari masyarakatnya sendiri , pemerintah juga masih keterbatasan anggaran pemerintah yang menjadi kendala tetapi kalau dari sisi aturan Undang-undangnya sudah terpenuhi . Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kondisi HAM untuk sekarang ini sudah mengalami peningkatan sebelum era reformasi istilahnya masih banyak penembakan misterius yaitu masih banyak melibatkan warga masyarakat yang divonis bersalah tetapi tidak melalui proses persidangan artinya terkait dengan hak-hak masyarakat contoh salah satu kasus yang terkait dengan tanah kalau pemerintah butuh tanah jelas itu tanahnya masyarakat pemerintah dengan kekuasaanya dengan semena-mena mengambil haknya mereka tapi sekarang itu masih ada satu dua yang terjadi

2.2Pembahasan Masalah

2. Pengumpulan Data

Berikut ini adalah data yang dikumpulkan penulis dari tiga sumber, yakni yakni pengumpulan data mengenai kasus HAM dan perjuangan menegakkan kaum perempuan di Indonesia menurut pandangan agama Katholik, Kristen Protestan, dan Islam, pengumpulan data mengenai kasus HAM dan perjuangan menegakkan kaum perempuan di Indonesia menurut salah satu pimpinan yang ada di Kementrian Hukum dan HAM, serta pengumpulan data yang berkaitan dengan kasus perjuangan dan menegakkan hak bagi kaum perempuan di Indonesia menurut kacamata pandangan siswa-siswi SMA Xaverius 1 Palembang.

Tabel 1

Jawaban Angket menurut kacamata pandangan siswa-siswi SMA Xaverius 1 Palembang

JRKondisi Pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di IndonesiaPersentase Keterangan

Sudah baikBelum baikTidak baik

502618

6

26

___ X 100% = 52%

50

18

___ X 100% = 36%

50

6

___ X 100% = 12%

50

Keterangan :

Sudah Baik = 0-26 siswa (kondisi pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di Indonesia sudah baik sebanyak 52%)

Belum Baik = 0-18 siswa (kondisi pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di Indonesia belum baik sebanyak 36%)

Tidak baik = 0-6 siswa (kondisi pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di Indonesia tidak baik sebanyak 12%)

Diagam Lingkaran

JRMenjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan khususnya di daerah lingkungan sekitar andaPersentase Keterangan

PernahSeringTidak pernah

503776 37

___ X 100% = 74%

50

7

__ X 100% = 14%

50

6

__ X 100% = 12%

50

Keterangan :

Pernah = 0-37 siswa (menjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan khususnya di daerah lingkungan sekitar sebanyak 74%)

Belum Baik = 0-7 siswa menjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan khususnya di daerah lingkungan sekitar sebanyak 14%)

Tidak baik = 0-6 siswa (menjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan khususnya di daerah lingkungan sekitar sebanyak 12%)

Diagram Lingkaran

JRJika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAMPersentase Keterangan

SetujuTidak setujuSetuju sekali

508384 8

___ X 100% = 16%

50

38

__ X 100% = 76%

50

4

__ X 100% = 8%

50

Keterangan :

Setuju = 0-8 (Jika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAM sebanyak 16%)Tidak setuju= 0-38 siswa (Jika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAM sebanyak 76%)Setuju Sekali = 0-4 siswa (Jika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAM sebanyak 8%)Diagram Lingkaran

JRMasyarakat di sekitar telah menyadari bahwa pelanggaran HAM dapat menyebabkan sanksi hukum Persentase Keterangan

YaTidakRagu-ragu

5028166 28

___ X 100% = 56%

50

16

__ X 100% = 32%

50

6

__ X 100% = 12%

50

Keterangan :

YA = 0-28 siswa (masyarakat di sekitar telah menyadari bahwa pelanggaran HAM dapat menyebabkan sanksi hukum sebanyak 56%)Tidak = 0-16 siswa (masyarakat di sekitar telah menyadari bahwa pelanggaran HAM dapat menyebabkan sanksi hukum sebanyak 32%)Ragu-ragu = 0-6 siswa (masyarakat di sekitar telah menyadari bahwa pelanggaran HAM dapat menyebabkan sanksi hukum sebanyak 12%)Diagram Lingkaran

JRKepedulian masyarakat sekitar terhadap penegakkan HAM Persentase Keterangan

AdaTidakPeduli Sekali

5032117 32

____ X 100%= 64%

50

11

__ X 100% = 22%

50

7

__ X 100% = 14 %

50

Keterangan :

ADA = 0-232 siswa (Kepedulian masyarakat sekitar terhadap penegakkan HAM sebanyak 64%)Tidak = 0-11 siswa (Kepedulian masyarakat sekitar terhadap penegakkan HAM sebanyak 22%)Ragu-ragu = 0-7 siswa (Kepedulian masyarakat sekitar terhadap penegakkan HAM sebanyak 14%)

Diagram Lingkaran

Tabel 2

Jawaban hasil wawancara menurut salah satu pimpinan dari Kemenstian Hukum dan HAM Kondisi HAM terutama perempuan dan anak di IndonesiaBelum jelasSudah JelasLumayan JelasKeterangan

Pendapat ibu pimpinan dari Kementrian Hukum dan HAM Kondisi HAM terutama perempuan dan anak di Indonesia sudah jelas, terbukti dari pemgakuan ibu pada saat melakukan wawancara.

Kondisi HAM sampai sekarang ini mengalami peningkatan

Belum Sudah Lumayan Keterangan

Pendapat ibu pimpinan dari Kementrian Hukum dan HAM Kondisi HAM terutama perempuan dan anak di Indonesia sudah jelas, terbukti dari pemgakuan ibu pada saat melakukan wawancara.

BAB III

Analisa Data

Lampiran 1 : Pengumpulan Pertanyaan Angket

1. Bagimana Kondisi pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di Indonesia ?

A. Sudah baik

B. Belum baik

C. Tidak baik

2. Pernahkah anda menjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan khususnya di daerah lingkungan sekitar anda ?

A. Sering

B. Tidak pernah

C. Pernah

3. Setujukah anda jika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAM ?

A. Setuju

B. Tidak setuju

C. Setuju sekali

4. Apakah masyarakat di sekitar anda telah menyadari bahwa pelanggaran HAM dapat menyebabkan sanksi hukum?

A. Ya

B. Tidak

C. Ragu-ragu

5. Adakah kepedulian masyarakat disekitar anda terhadap penegakkan HAM ?

A. Ada

B. Tidak

C. Peduli sekali

Tabel Hasil Penyebaran Angket 1. Pertanyaan nomor.1

JRKondisi Pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di IndonesiaPersentase Keterangan

Sudah baikBelum baikTidak baik

5026 ____________ 26

___ X 100% = 52%

50

JRKondisi Pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di IndonesiaPersentase Keterangan

Sudah baikBelum baikTidak baik

50______18_______ 18

___ X 100% = 36%

50

JRKondisi Pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di IndonesiaPersentase Keterangan

Sudah baikBelum baikTidak baik

50____________6 6

___ X 100% = 12%

50

2. Pertanyaan nomor.2

JRMenjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan khususnya di daerah lingkungan sekitar andaPersentase Keterangan

PernahSeringTidak pernah

5037 ____________ 37

___ X 100% = 74%

50

JRMenjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan khususnya di daerah lingkungan sekitar andaPersentase Keterangan

PernahSeringTidak pernah

50_______7______ 7

___ X 100% = 14%

50

JRMenjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan khususnya di daerah lingkungan sekitar andaPersentase Keterangan

PernahSeringTidak pernah

50______ ______6 6

___ X 100% = 12%

50

3. Pertanyaan n0.3

JRJika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAMPersentase Keterangan

SetujuTidak setujuSetuju sekali

508 ____________ 8

___ X 100% = 16%

50

JRJika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAMPersentase Keterangan

SetujuTidak setujuSetuju sekali

50____38______ 38

___ X 100% = 76%

50

JRJika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAMPersentase Keterangan

SetujuTidak setujuSetuju sekali

50__________4 4

___ X 100% = 8%

50

4. Pertanyaan No.4

JRMasyarakat di sekitar telah menyadari bahwa pelanggaran HAM dapat menyebabkan sanksi hukum Persentase Keterangan

YaTidakRagu-ragu

5028____________ 28

___ X 100% = 56%

50

JRMasyarakat di sekitar telah menyadari bahwa pelanggaran HAM dapat menyebabkan sanksi hukum Persentase Keterangan

YaTidakRagu-ragu

50______16______ 16

___ X 100% = 32%

50

JRMasyarakat di sekitar telah menyadari bahwa pelanggaran HAM dapat menyebabkan sanksi hukum Persentase Keterangan

YaTidakRagu-ragu

50____________6 6

___ X 100% = 12%

50

5. Pertanyaan nomor.5

JRKepedulian masyarakat sekitar terhadap penegakkan HAM Persentase Keterangan

AdaTidakPeduli Sekali

5032_______________ 32

____ X 100%= 64%

50

JRKepedulian masyarakat sekitar terhadap penegakkan HAM Persentase Keterangan

AdaTidakPeduli Sekali

50_______11_________ 11

____ X 100%= 22%

50

JRKepedulian masyarakat sekitar terhadap penegakkan HAM Persentase Keterangan

AdaTidakPeduli Sekali

50______________7 7

____ X 100%= 14%

50

Dari tabel tesebut, pada pertanyaan nomor satu siwa yang memilih jawaban sudah baik sebanyak 52% terhadap kondisi pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di Indonesia, siswa yang memilih jawaban belum baik sebanyak 36% terhadap kondisi pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di Indonesia, sedangkan siswa yang menjawab jawaban tidak baik sebanyak 12% terhadap kondisi pelaksanaan Hak Asasi Perempuan di Indonesia.

Pada pertanyaan kedua, siswa yang memilih jawaban pernah sebanyak 74% menjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan di daerah lingkungan sekitar, siswa yang memilih jawaban belum pernah sebanyak 14% menjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan di daerah lingkungan sekitar , sedangkan siswa yang menjawab jawaban tidak pernah sebanyak 12% menjumpai bentuk pelanggaran yang menimpa kaum perempuan di daerah lingkungan sekitar.

Pada pertanyaan ketiga, sebanyak 16% siswa memilih jawaban setuju jika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAM, sebanyak 76% siswa memilih jawaban tidak setuju jika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAM, sebanyak 8% jika memilih jawaban setuju sekali jika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAM.

Pada pertanyaan keempat, sebanyak 64% siswa memilih jawaban bahwa masih ADA kepedulian masyarakat sekitar terhadap penegakkan HAM, sebanyak 22% siswa memilih jawaban TIDAK, tidak ada lagi kepedulian masyarakat sekitar terhadap penegakkan HAM, dan sebanyak 14% siswa memilih jawaban peduli sekali terhadap kepedulian masyarakat sekitar terhadap penegakkan HAM

Pada pertanyaan yang kelima, sebanyak 56% siswa memilih jawban YA masyarakat sekitar telah menyadari bahwa pelanggaran HAM dapat menyebabkan sanksi hukum, sebanyak 32% siswa memilih jawaban masyarakat sekitar TIDAK menyadari bahwa pelanggaran HAM dapat menyebabkan sanksi hukum, sedangkan siswa yang memilih jawaban ragu-ragu sebanyak 12%

Lampiran 2 : Pengumpulan pertanyaan berupa wawancara

1. Seperti apa kondisi HAM terutama perempuan dan anak di Indonesia?

A. Belum jelas

B. Sudah jelas

C. Lumayan jelas

2. Apakah kondisi HAM sampai sekarang ini mengalami peningkatan?

A. Belum

B. Sudah

C. Lumayan

3. Apakah ibu setuju kalau akar dari masalah di Indonesia adalah karena diskriminasi perempuan?

A. Setuju

B. Tidak setuju

C. Sangat setuju

4. Apakah sudah ada penanganan dari pemerintah?

A. Sudah ada

B. Belum ada

C. Lumayan ada

5. Adakah solusi konkret untuk menegakkan HAM di Indonesia?

A. Sudah ada

B. Belum ada

C. Lumayan ada

Tabel hasil wawancara

1. Pertanyaan nomor 1

Belum JelasSudah JelasLumayan JelasKeterangan

Pendapat ibu pimpinan dari Kementrian Hukum dan HAM Kondisi HAM terutama perempuan dan anak di Indonesia sudah jelas, terbukti dari pemgakuan ibu pada saat melakukan wawancara.

2. Pertanyaan no.2

Belum Sudah Lumayan Keterangan

Pendapat ibu pimpinan dari Kementrian Hukum dan HAM Sudah lumayan mengalami peningkatan

Dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu dan jelas aturan yang terkait dengan HAM sudah banyak.

3. Pertanyaan no.3

Setuju Sangat setujuTidak setuju Keterangan

Pendapat ibu pimpinan dari Kementrian Hukum dan HAM Kondisi HAM terutama perempuan dan anak di Indonesia sudah jelas, terbukti dari pemgakuan ibu pada saat melakukan wawancara.

BAB IV PENUTUP4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil survei dan pencarian fakta-fakta yang telah dilakukan oleh tim peneliti terhadap sejauh mana pengetahuan siswa-siswi SMA XAVERIUS 1 mengenai HAM dan perjuangan menengakkan Hak Asasi bagi kaum perempuan di Indonesia dan juga menurut pandangan agama kami masing-masing, maka penulis menyimpulkan bahwa;

Menurut pendapat siswa-siswi SMA Xaverius 1 Palembang bahwa rata-rata tertinggi menunjukkan sebanyak 76% tidak setuju jika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAM , dan 8% yang menunjukkan bahwa rata-rata terendah setuju sekali jika perempuan dijadikan sasaran terhadap pelanggaran HAM.

Berdasarkan hasil survei tersebut dapat diketahui bahwa umumnya orang-orang tidaklah menginginkan adanya kekerasan baik fisik maupun nonfisik terhadap perempuan walaupun ada beberapa orang yang menyetujui hal tersebut.

- Namun sesungguhnya di dalam agama manapun kekerasan dan egoisme manusia bukanlah hal yang dianjurkan Tuhan. Tuhan menginginkan manusia hidup dalam damai dan saling menghargai satu sama lain, banyak ayat-ayat kitab suci yang telah Tuhan buat untuk melindungi Hak Asasi bagi kaum perempuan

- Pemerintah sudah sejak lama ikut menegakkan Hak Asasi bagi kaum perempuan yang terbukti dengan banyaknya Undang-Undang yang dibuat dan juga munculnya berbagai macam organisasi baik formal maupun informal. Namun yang sekarang terjadi adalah kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya menghargai dan menjunjung tinggi Hak Asasi. Manusia telah banyak tergoda dengan segala yang ada di dunia ini. Sifat manusia yang selalu merasa tidak puas menjadikan manusia melakukan berbagai cara untuk memperoleh apa yang mereka inginkan terutama kaum laki-laki . Manusia diciptakan satu, diciptakan sebagai saudara dan tidak seharusnya saling membenci dan mengabaikan hak-hak setiap orang.

SaranBerdasarkan hasil survei dan pencarian fakta-fakta yang telah dilakukan oleh tim peneliti terhadap sejauh mana pengetahuan siswa-siswi SMA XAVERIUS 1 mengenai HAM dan perjuangan menengakkan Hak Asasi bagi kaum perempuan di Indonesia dan juga menurut pandangan agama kami masing-masing, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

Sebagai manusia yang diciptakan satu hendaknya saling menanamkan sifat toleransi dan saling menghargai agar tidak ada kebencian yang nantinya akan berujung pada kekerasan.

Ikut menyadari pentingnya menghargai Hak Asasi setiap orang , dengan adanya kesadaran itu kita sama saja ikut berpartisipasi dalam kebijakan pemerintah dan menjalankan tugas kita sebagai umat Allah yang bertugas menjaga dan menciptakan dunia yang aman, damai dan penuh cinta kasih.DAFTAR PUSTAKA

http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/01/pengertian-ham-atau-hak-asasi-manusia.html#ixzz2sSxCedvX

http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/01/pengertian-ham-atau-hak-asasi-manusia.html#ixzz2sSxmph2Ohttp://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/01/pengertian-ham-atau-hak-asasi-manusia.html#ixzz2sSyMkYZK

http://unknown-mboh.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-macam-macam-ham-hak.html http://gurupkn.wordpress.com/2008/02/22/pengertian-pengertian-hak-asasi-manusia)http://www.kaskus.co.id/thread/51cdfe8d0975b4a921000008/pengertian-ham-contoh-kasus-pelanggaran-ham-amp-upaya-penegakannyaNasucha, Arif Fajar. 2013 LAMPIRAN

Pengambilan foto pada saat melakukan wawancara di Departmen Kementrian Hukum dan HAM

Nama Kelompok :

1. Adithya Pratiwi Hermawan

(22683.12)

2. Celza Syafarani

(22891.12)

3. Ervita

(23101.12)

4. Juan faustine

(22866.12)

5. Muhammad fajar Rizaldi

(23155.12)

6. Nina Anintia

(22708.12)

Kelas : XI IPS 5

Mengenai kasus HAM DAN PERJUANGAN MENEGAKKAN HAM BAGI KAUM PEREMPUAN DI INDONESIABlanko Konsultasi Hari/ tanggalKegiatanParaf

Rabu, 5 Febuari 2014 Memperbaiki kata pengantar, dan latar belakang

Kamis, 6 Febuari 2014 Menjelaskan cara membuat analisis data

Sabtu, 8 Febuari 2014 Memperbaiki kesimpulan dan saran

Senin, 10 Febuari 2014

TENTANG PENELITI

Peneliti yang bernama lengkap Adithya Pratiwi Hermawan ini lahir pada tanggal 30 Juni 1998 di Palembang. Anak kedua dari tiga bersaudara ini pernah bersekolah di TK Methodist 3 Palembang, SD Methodist 3 Palembang, pada tahun 2008, SMP Xaverius Maria Palembang pada tahun 2011, dan sekarang ia bersekolah di SMA Xaverius I Palembang. Anak yang sekarang duduk di kelas XI IPS 5 ini mengambil jurusan IPS karena lebih menyukai hafalan daripada hitungan. Ia adalah orang yang suka melakykan aktivitas aktif seperti mengikuti ekstrakulikuler modern dance dan merchin band. Ia memiliki hobi berenang dan travelling.

Peneliti pernah membuat makalah yang berjudul ANALISA KASUS HAM DAN PERJUANGAN MENEGAKKAN HAM BAGI KAUM PEREMPUAN DI INDONESIA yang diambil dari tiga sumber yakni hasil dari wawancara, penyebaran angket, dan menurut pandangan agama-agama.

Peneliti yang bernama Ervita ini lahir pada tanggal 19 Maret 1998 di Palembang. Anak ketiga dari tiga bersaudara ini pernah bersekolah di TK Xaverius 1 Palembang, SD Baptis Palembang, pada tahun 2008, SMP Xaverius 1 Palembang pada tahun 2011, dan sekarang ia bersekolah di SMA Xaverius I Palembang. Anak yang sekarang duduk di kelas XI IPS 5 ini mengambil jurusan IPS karena lebih menyukai hafalan daripada hitungan. Ia adalah orang yang suka bersosialisasi. Ia memiliki hobi berenang dan bernyanyi tapi tidak pernah mengikuti lomba.

Peneliti pernah membuat makalah yang berjudul ANALISA KASUS HAM DAN PERJUANGAN MENEGAKKAN HAM BAGI KAUM PEREMPUAN DI INDONESIA yang diambil dari tiga sumber yakni hasil dari wawancara, penyebaran angket, dan menurut pandangan agama-agama.

Peneliti yang bernama Nina anita ini lahir pada tanggal 25 Maret 1997 di Palembang. Anak ketiga dari tiga bersaudara ini pernah bersekolah di SDN 182 Palembang, SMPN 10 Palembang pada tahun 2011, dan sekarang ia bersekolah di SMA Xaverius I Palembang. Anak yang sekarang duduk di kelas XI IPS 5 ini mengambil jurusan IPS. Ia adalah orang yang suka bersosialisasi. Ia memiliki hobi bersepeda

Peneliti pernah membuat makalah yang berjudul ANALISA KASUS HAM DAN PERJUANGAN MENEGAKKAN HAM BAGI KAUM PEREMPUAN DI INDONESIA yang diambil dari tiga sumber yakni hasil dari wawancara, penyebaran angket, dan menurut pandangan agama-agama.

Peneliti bernama Celza Syafarani dilahirkan di Palembang pada tanggal 5 Juli 1997. Peneliti menamatkan pendidikan dasar di SD IBAPalembang, lalu melanjutkan pendidikan di SMP Xaverius 1 Palembang pada tahun 2008 dan lulus tahun 2011.Mulai tahun ajaran 2011-2012 Ia menempuh pendidikan di SMA Xaverius 1 Palembang. Saat ini Peneliti masih duduk dibangku kelas 11 program IPS.Peneliti merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.Peneliti mempunyai hobi menonton film bertema action dan percintaan, Peneliti juga memiliki hobi membaca novel , mendengarkan musik dan bersepeda. Novel favoritnya adalah novel berjudul Autumn in Paris karya Ilana Tan. Peneliti memiliki sifat yang aktif dan mudah beradaptasi sehingga mudah untuk diajak bicara dan berteman.

Peneliti pernah membuat makalah yang berjudul ANALISA KASUS HAM DAN PERJUANGAN MENEGAKKAN HAM BAGI KAUM PEREMPUAN DI INDONESIA yang diambil dari tiga sumber yakni hasil dari wawancara, penyebaran angket, dan menurut pandangan agama-agama.Peneliti merupakan penganut agama Islam dan dilahirkan ditengah keluarga orang Muslim.Peneliti memiliki motto yaitu, Semua akan berjalan sesuai dengan bergulirnya waktu

Maka Peneliti berusaha untuk membuat yang Tuhan berikan menjadi modal untuk menjalani hidup. Selain itu, Peneliti juga memiliki keinginan untuk membuat orang tua Peneliti menjadi bangga dan membuat orang-orang disekitar Peneliti menjadi bahagia dengan kehadiran Peneliti.

Peneliti yang bernama Juan Faustine M ini lahir pada tanggal 12 Maret 1997 di Lubuk Linggau . Anak kedua dari dua bersaudara ini pernah bersekolah di TK Mahardika Palembang, SD xaverius 9 Palembang, pada tahun 2008, SMP Xaverius 1 Palembang pada tahun 2011, dan sekarang ia bersekolah di SMA Xaverius I Palembang. Anak yang sekarang duduk di kelas XI IPS 5 ini mengambil jurusan IPS karena lebih menyukai hafalan daripada hitungan. Ia adalah orang yang suka bersosialisasi. Ia memiliki hobi berenang dan bernyanyi tapi tidak pernah mengikuti lomba.

Peneliti pernah membuat makalah yang berjudul ANALISA KASUS HAM DAN PERJUANGAN MENEGAKKAN HAM BAGI KAUM PEREMPUAN DI INDONESIA yang diambil dari tiga sumber yakni hasil dari wawancara, penyebaran angket, dan menurut pandangan agama-agama.

Peneliti yang bernama mochammad fajar rizaldi ini lahir pada tanggal 02 november 1997 di jakarta . Anak ketiga dari tiga bersaudara ini pernah bersekolah di TK nurul iman jakarta, SDN 05 jakarta, pada tahun 2008, SMPN 200 jakarta pada tahun 2011, dan sekarang ia bersekolah di SMA Xaverius I Palembang. Anak yang sekarang duduk di kelas XI IPS 5 ini mengambil jurusan IPS karena lebih menyukai hafalan daripada hitungan. Ia adalah orang yang suka bersosialisasi. Ia memiliki hobi bermain footsal dan tidur.

Peneliti pernah membuat makalah yang berjudul ANALISA KASUS HAM DAN PERJUANGAN MENEGAKKAN HAM BAGI KAUM PEREMPUAN DI INDONESIA yang diambil dari tiga sumber yakni hasil dari wawancara, penyebaran angket, dan menurut pandangan agama-agama.

PAGE 14