Karya Ilmiah

18
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Sistem Kredit Semester (SKS) masih menuai pro dan kontra dari berbagai pihak, baik dari pihak sekolah, pihak orang tua/wali siswa, maupun pihak siswa. Beberapa guru bahkan belum paham betul tentang apa itu SKS, sedangkan beberapa orang tua siswa tidak setuju karena biaya yang harus dikeluarkan tidak sesuai dengan fasilitas yang didapat. Siswa-siswa merasa lebih menyukai sistem belajar seperti biasa daripada SKS karena dengan menggunakan SKS mereka tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti ekstrakulikuler dan kegiatan-kegiatan lain di luar sekolah. SKS sangat berpengaruh pada pembagian waktu siswa. Waktu siswa akan semakin berkurang untuk bermain, bersosialisasi dan lain-lain. Hal ini disebabkan materi pelajaran yang diberikan lebih banyak sehingga jam pulang siswa semakin lama. Belum lagi siswa mengikuti tambahan pelajaran karena pelajaran yang semakin sulit dan banyak. Siswa juga harus belajar lagi di rumah. Hal-hal tersebut sangat menyita waktu siswa untuk bersosialisasi. SKS menambah beban belajar siswa, seperti yang dijelaskan di atas siswa harus meluangkan lebih banyak

Transcript of Karya Ilmiah

Page 1: Karya Ilmiah

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang Masalah

Sistem Kredit Semester (SKS) masih menuai pro dan kontra dari berbagai

pihak, baik dari pihak sekolah, pihak orang tua/wali siswa, maupun pihak siswa.

Beberapa guru bahkan belum paham betul tentang apa itu SKS, sedangkan

beberapa orang tua siswa tidak setuju karena biaya yang harus dikeluarkan tidak

sesuai dengan fasilitas yang didapat. Siswa-siswa merasa lebih menyukai sistem

belajar seperti biasa daripada SKS karena dengan menggunakan SKS mereka

tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti ekstrakulikuler dan kegiatan-

kegiatan lain di luar sekolah.

SKS sangat berpengaruh pada pembagian waktu siswa. Waktu siswa akan

semakin berkurang untuk bermain, bersosialisasi dan lain-lain. Hal ini disebabkan

materi pelajaran yang diberikan lebih banyak sehingga jam pulang siswa semakin

lama. Belum lagi siswa mengikuti tambahan pelajaran karena pelajaran yang

semakin sulit dan banyak. Siswa juga harus belajar lagi di rumah. Hal-hal tersebut

sangat menyita waktu siswa untuk bersosialisasi.

SKS menambah beban belajar siswa, seperti yang dijelaskan di atas siswa

harus meluangkan lebih banyak waktu untuk belajar. Ditambah lagi banyak siswa

yang masih tetap mengikuti les dan bimbingan belajar sehabis sekolah sehingga

waktu siswa untuk melakukan aktivitas diluar pembelajaran, seperti bermain

sangat sedikit karena mereka harus mengejar target mereka dalam SKS. Padahal

otak dan tubuh kita memerlukan istirahat agar tidak mudah jenuh.

Biaya SKS di SMA Negeri 3 Bandung lebih mahal daripada di universitas.

Dari informasi yang kami peroleh, uang bangunan dan lainnya mencapai

Rp20.000.000,00. Dalam satu tahun ada 24 SKS. Satu SKS harganya

Rp150.000,00. Siswa harus mengambil 24 SKS tersebut. Jika tidak lulus, siswa

harus mengikuti semester pendek dan itu pun bayar. Fasilitas yang diberikan

sekolah kepada siswa yang mengikuti SKS sama seperti tahun lalu.

Page 2: Karya Ilmiah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengambil

judul “Pengaruh SKS terhadap Proses Belajar Siswa”.

B. Pembataasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Sehubungan banyaknya faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi

belajar siswa di sekolah, dalam penelitian ini kami hanya membatasi pada faktor

diterapkannya SKS di sekolah.

Permasalahan SKS dalam hal ini akan dibatasi dengan SKS yang

berkenaan dengan kehidupan seorang individu sebagai siswa di sekolah yang

menyangkut aspek motivasi diri untuk belajar, orientasi terhadap sekolah, dan

kemampuan dalam memecahkan masalah dan keterlibatan di dalam kelas,

sedangkan prestasi belajar yang dimakasud adalah kecakapan siswa atas mata

pelajaran yang diperoleh selama periode tertentu. Selain itu penelitian ini dibatasi

pada siswa SMA Negeri 3 Bandung kelas X yang berada di lantai 1 dengan

pertimbangan bahwa kelas X angkatan 2013 merupakan angkatan pertama yang

menggunakan SKS.

2. Perumusan Masalah

Prestasi belajar yang diperoleh siswa SMA akan berbeda-beda. Ada siswa

yang mencapai prestasi belajar tinggi (overachiever), prestasi belajar yang

menengah, dan prestasi belajar yang tinggi (underachiever). Terjadinya variasi

pencapaian prestasi belajar tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh faktor

intelegensinya saja tetapi dapat juga dipengaruhi adanya SKS di sekolah.

Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah

“bagaimana pengaruh SKS terhadap prestasi belajar siswa di sekolah?”

C. Definisi Operasional

Untuk memperjelas variabel-variabel yang kami teliti, kami kemukakan

definisi operasional untuk masing-masing variabel.

Page 3: Karya Ilmiah

1. Sistem Kredit Semester (SKS)

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)

adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan

bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi dan energi.

Kredit adalah satuan yang menyatakan suatu mata pelajaran sacara

kuantitatif.

Semester adalah satuan terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program

pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan.

Jadi Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan

pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan beban

belajar siswa, beban kerja guru, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan

program.

2. Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan

kegiatan. Gagne menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima

aspek yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap, dan

keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto bahwa hasil belajar

dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil konkret yang dapat dicapai pada

saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tertentu, prestasi dalam

penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

Cronbach memberikan definisi “Learning is shown by a change in

behavior as a result of experience.” Artinya belajar adalah memperlihatkan

perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman.

Harold Spears memberikan batasan “Learning is to observe, to read, to

initiate, to try something themselves, to listen, and to follow direction.” Artinya

belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri,

mendengarkan, dan mengikuti petunujuk atau arahan.

Page 4: Karya Ilmiah

Geoch mengatakan “Learning is a change in performance as a result of

practice.” Artinya belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil

praktek.

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya

dengan membaca, mengamati, meniru, mendengarkan, dsb.

Jadi prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi

merupakan hasil dari proses belajar.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran empirik tentang pengaruh SKS dengan prestasi belajar siswa di sekolah.

Secara operasional penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai:

a. Gambaran umum prestasi belajar siswa di sekolah

b. Pengaruh SKS dengan prestasi belajar siswa di sekolah

c. Keikut sertaan siswa dalam SKS

2. Manfaat Penelitian

Setelah kami mengetahui keadaan sebenarnya, dari hasil penelitian ini

akan kami sumbangkan bagi pendidik dan siswa sebagai berikut:

a. Bagi pendidik agar dapat memahami siswa-siswanya, khususnya siswa remaja

dalam proses belajar mengajar

b. Bagi siswa mendorong membangkitkan semangat siswa yang merasa kurang

mampu dalam mengikuti SKS dan untuk meningkatkan prestasi belajarnya

E. Pertanyaan Penelitian

Untuk mengarahkan diri dalam penelitian perlu adanya rumusan

pertanyaan penelitian seperti di bawah ini:

Page 5: Karya Ilmiah

1. Bagaimana belajar dengan SKS?

2. Apa perbedaan belajar dengan SKS den belajar sistem yang biasa?

3. Bagaimana hasil belajar dengan SKS?

4. Bagaimana cara membagi waktu belajar kalian dalam SKS?

5. Apa pesan dan kesan kalian dalam belajar dengan SKS?

F. Metode dan Teknik Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksploratif. Penelitian eksploratif digunakan apabila peneliti ingin menggali

secara luas tentang sebab-akibat atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya

sesuatu.

2. Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross-sctional.

Teknik ini meliputi lebih banyak subjek, tetapi mencandra faktor-faktor

pertumbuhan yang lebih sedikit.

G. Subyek dan Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah SKS dan prestasi belajar, sedangkan

subyeknya dalah siswa-siswi SMA Negeri 3 Bandung kelas X yang berada di

lantai 1 dengan pertimbangan bahwa kelas X angkatan 2013 merupakan angkatan

pertama yang menggunakan SKS.

Page 6: Karya Ilmiah

Adapun sumber subyek penelitian memiliki ukuran sebagai berikut:

TABEL 1

JUMLAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BANDUNG

Kelas Jumlah

X-6 34

X-7 35

X-8 36

Jumlah 105

Untuk menentukan jumlah subyek yang diteliti dilakukan secara acak

(random). Dalam hal ini digunakan teknik interpolasi yang hasil perhitungannya

adalah siswa yang menjadi subyek penelitian atau 25 % dari jumlah siswa kelas

X SMA Negeri 3 Bandung yang ada di lantai 2 sebanyak 26 siswa.

Dari perhitungan tersebut diperoleh jumlah subyek penelitian dengan

ukuran sebagai berikut ini.

TABEL 2

JUMLAH SUBYEK PENELITIAN

Kelas Jumlah

X-6 8

X-7 9

X-8 9

Jumlah 26

J. Organisasi Karangan

Skripsi ini terdiri atas empat bab, dengan rincian sebagai berikut:

Page 7: Karya Ilmiah

Bab I, Pendahuluan, berisi permasalahan dengan latar belakangnya,

pembatasan masalah, asumsi yang mendasari penelitian serta pendekatan yang

penulis gunakan terhadap permasalahan yang diteliti.

Bab II, Landasan Teori, berisi teori-teori yang mendasari penelitian ini

yang mungkin lebih berkisar pada teori tentang Sistem Kredit Semester dan

prestasi belajar.

Bab III, Pengumpulan dan Pengelolaan Data, berisi tentang persiapan

pengumpulan data, prosedur pengumpulan, pengelolaan data hasil penelitian,

penafsiran, dan jawaban terhadap pertanyaan penelitian.

Bab IV, Kesimpulan, Pembahasan, dan Implikasi, berisi tentang

kesimpulan dari hasil penelitian, implikasi bagi dunia pendidikan, dan saran-saran

untuk perbaikan atau peningkatan mutu pendidikan.

Page 8: Karya Ilmiah

BAB II

LANDASAN TEORI TENTANG

SISTEM KREDIT SEMESTER DAN PRESTASI BELAJAR

A. Sistem Kredit Semester

Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan

dengan menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan beban belajar

siswa, beban kerja guru, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan

program.

SKS pada Sekolah Menengah Atas mempunyai tujuan khusus yaitu (1)

untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang cakap dan giat belajar agar

dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, (2) untuk

memberi kesempatan kepada para siswa agar dapat mengambil mata pelajaran

yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya, (3) untuk memberikan

kemungkinan agar sistem pendidikan dengan "input"dan "output" jamak dapat

dilaksanakan, (4) untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke

waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

dan (5) untuk memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar siswa

dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.

Dalam sistem kredit, tiap-tiap mata pelajaran diberi harga yang dinamakan

nilai kredit. Banyaknya nilai kredit untuk mata pelajaran yang berlainan tidak

perlu sama. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata pelajaran

ditentukan atas besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas yang dinyatakan dalam

program sekolah, praktikum, maupun tugas lain.

B. Konsep Belajar

1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh indibidu atas usahanya

dalam kegiatan akademis di sekolah. Hasil belajar ini menggambarkan

perkembangan atau penguasaan perilakku-perilaku baru, yaitu penguasaan

Page 9: Karya Ilmiah

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tahap penguasaan tersebut dinyatakan

dengan angka-angka prestasi belajar. Maehr (Ani Insani, 1981 : 47)

menggambarkan prestasi belajar sebagai “prestasi secara verbal (Verbal

Achievment) yaitu performance yang dapat diukur dengan tes standar”.

Selanjutnya menurut Maehr prestasi belajar juga menyangkut kemampuan

mekanis, kleris, dan keterampilan memecahkan masalah.

Ada empat karakteristik prestasi belajar yang diungkapkan Maehr (Ani

Insani, 1981 : 47) sebagai berikut :

(1) a measureable change in behavior, (2) attributed to some person

as casual agent, (3) that is ot can be evaluated in terms of standard of

excellence, and (4) that typically involves some uncertainty as to the

outcome or quality of the accomplishment.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sebagai hasil

pengalaman belajar. Erubahan perilaku yang berupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan itu dapat diukur dengan tes pribad belajar.

Prestasi belajar dijadikan patokan perilaku yang harus dicapai siswa dalam

proses belajar di sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Moh. Surya (1979 : 2)

bahwa “Dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan belajar merupakan

intinya dengan prestasi belajar sebagai indikatornya . . .”. Dari uraian tersebut

dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipandang sebagai tolak ukur

keberhasilan belajar siswa dan juga keberhasilan pendidikan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Proses dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal yang berada pada diri siswa yang mencakup kondisi

fisik, kemampuan intelektual, sosial, moral, afektif dan sebaginya, sedangkan

faktor eksternal mencakup faktor-faktor yang berada pada lingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Identifikasi faktor-faktor yang berada pada lingkungan

keluarga, sekolah, dan masyarakat. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

proses belajar tersebut dapat ditinjau dari berbagai karakteristik, baik pelajar,

Page 10: Karya Ilmiah

guru, kegiatan pelajar dan pengajar, fasilitas, mata pelajar, lingkungan, organisasi,

dan administrasi sekolah.

Dapat disimpulkan bahwa banyak sekali faktor yang mempengaruhi

keberhasilan belajar. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan atas dua

kategori kelompok yaitu faktor internal, yang merupakan faktor yang ada dalam

diri individu, baik yang menyangkut fisik maupun mental, dan faktor eksternal,

yang merupakan faktor-faktor yang bersumber dari luar diri individu.

C. Hubungan SKS dengan Prestasi Belajar

Seperti telah dijelaskan pada uraian terdahulu bahwa pada umumnya

sistem nilai yang ditekankan dalam dunia pendidikan adalah pencapaian prestasi

belajar. Prestasi belajar selanjutnya dijadikan patokan perilaku yang harus dicapai

siswa. Dengan menetapkan prestasi belajar sebagai patokan tersebut, sudah barang

tentu tidak semua siswa berhasil mencapai prestasi belajar yang telah ditetapkan

oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. SKS turut mewarnai hasil

belajar siswa.

Page 11: Karya Ilmiah

BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

A. Persiapan Pengumpulan Data

1. Penyusunan Rancangan Penelitian

Penyusunan rancangan penelitian merupakan langkah awal dalam

penelitian. Dalam rancangan penelitian ini kami menguraikan permasalahan,

metodologi, dan langkah-langkah yang akan ditempuh selanjutnya. Keselruhan isi

rancangan penelitian, secara terinci telah kami sajikan dalam bab pertama.

2. Pengadaan Alat Pengumpulan Data

Data penelitian yang diperlukan adalah data mengenai Sistem Kredit

Semester dan prestasi belajar.

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

pertanyaan mengenai pendapat para siswa mengenai SKS dan prestasi belajar

mereka.

B. Pengumpulan Data

Sebelumpengumpulan data dilaksanakan, terlebih dahulu ditempuh

langkah-langkah seperti berikut ini.

1. Menentukan siswa yang termasuk dalam anggota sampel penelitian.

Berdasarkan hasil studi terdahulu diperoleh ukuran sampel minimal yang harus

dipergunakan 26 siswa atau 25 % dari jumlah populasi 105 siswa.

2. Menentukan waktu pengumpulan data. Penelitian dilaksanakan pada

tanggal yang dilakukan dengan cara menyebarkan alat pengumpul data

pertanyaan mengenai pendapat para siswa mengenai SKS dan prestasi belajar

mereka.

Prosedur yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

a. Membagikan alat pengumpul data kepada siswa

b. Menjelaskan cara pengisian alat pengumpul data

Page 12: Karya Ilmiah

c. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa

d. Memeriksa kelengkapan identitas siswa pada lembar jawaban

e. Menghitung kembali hasil pekerjaan siswa

C. Seleksi Data

Seleksi data yang dimaksud untuk memilih data mana yang dianggap

memadai untuk diolah. Proses seleksi data ini adalah sebagi berikut :

1. Memeriksa setiap lembaran jawaban yang dikerjakan oleh siswa.

Jawaban yang tidak lengkap, dalam arti ada butir pernyataan yang tidak dijawab,

lebar jawaban tersebut dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian.

2. Menetapkan lembar jawaban yang akan dipergunakan dalam penelitian

sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditetapkan yaitu 26 siswa.

D. persiapan Pengolahan Data

Langkah-langkah yang ditempuh dalam persiapan pengolahan data adalah

melakukan penyekoran terhadap lembar jawaban siswa. Kriteria penyekoran

adalah seperti berikut ini :

Skor total dari hasil penyekoran ini dinyatakan sebagai skor