Karya Ilmiah
Transcript of Karya Ilmiah
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah
Sistem Kredit Semester (SKS) masih menuai pro dan kontra dari berbagai
pihak, baik dari pihak sekolah, pihak orang tua/wali siswa, maupun pihak siswa.
Beberapa guru bahkan belum paham betul tentang apa itu SKS, sedangkan
beberapa orang tua siswa tidak setuju karena biaya yang harus dikeluarkan tidak
sesuai dengan fasilitas yang didapat. Siswa-siswa merasa lebih menyukai sistem
belajar seperti biasa daripada SKS karena dengan menggunakan SKS mereka
tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti ekstrakulikuler dan kegiatan-
kegiatan lain di luar sekolah.
SKS sangat berpengaruh pada pembagian waktu siswa. Waktu siswa akan
semakin berkurang untuk bermain, bersosialisasi dan lain-lain. Hal ini disebabkan
materi pelajaran yang diberikan lebih banyak sehingga jam pulang siswa semakin
lama. Belum lagi siswa mengikuti tambahan pelajaran karena pelajaran yang
semakin sulit dan banyak. Siswa juga harus belajar lagi di rumah. Hal-hal tersebut
sangat menyita waktu siswa untuk bersosialisasi.
SKS menambah beban belajar siswa, seperti yang dijelaskan di atas siswa
harus meluangkan lebih banyak waktu untuk belajar. Ditambah lagi banyak siswa
yang masih tetap mengikuti les dan bimbingan belajar sehabis sekolah sehingga
waktu siswa untuk melakukan aktivitas diluar pembelajaran, seperti bermain
sangat sedikit karena mereka harus mengejar target mereka dalam SKS. Padahal
otak dan tubuh kita memerlukan istirahat agar tidak mudah jenuh.
Biaya SKS di SMA Negeri 3 Bandung lebih mahal daripada di universitas.
Dari informasi yang kami peroleh, uang bangunan dan lainnya mencapai
Rp20.000.000,00. Dalam satu tahun ada 24 SKS. Satu SKS harganya
Rp150.000,00. Siswa harus mengambil 24 SKS tersebut. Jika tidak lulus, siswa
harus mengikuti semester pendek dan itu pun bayar. Fasilitas yang diberikan
sekolah kepada siswa yang mengikuti SKS sama seperti tahun lalu.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengambil
judul “Pengaruh SKS terhadap Proses Belajar Siswa”.
B. Pembataasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Sehubungan banyaknya faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi
belajar siswa di sekolah, dalam penelitian ini kami hanya membatasi pada faktor
diterapkannya SKS di sekolah.
Permasalahan SKS dalam hal ini akan dibatasi dengan SKS yang
berkenaan dengan kehidupan seorang individu sebagai siswa di sekolah yang
menyangkut aspek motivasi diri untuk belajar, orientasi terhadap sekolah, dan
kemampuan dalam memecahkan masalah dan keterlibatan di dalam kelas,
sedangkan prestasi belajar yang dimakasud adalah kecakapan siswa atas mata
pelajaran yang diperoleh selama periode tertentu. Selain itu penelitian ini dibatasi
pada siswa SMA Negeri 3 Bandung kelas X yang berada di lantai 1 dengan
pertimbangan bahwa kelas X angkatan 2013 merupakan angkatan pertama yang
menggunakan SKS.
2. Perumusan Masalah
Prestasi belajar yang diperoleh siswa SMA akan berbeda-beda. Ada siswa
yang mencapai prestasi belajar tinggi (overachiever), prestasi belajar yang
menengah, dan prestasi belajar yang tinggi (underachiever). Terjadinya variasi
pencapaian prestasi belajar tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
intelegensinya saja tetapi dapat juga dipengaruhi adanya SKS di sekolah.
Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah
“bagaimana pengaruh SKS terhadap prestasi belajar siswa di sekolah?”
C. Definisi Operasional
Untuk memperjelas variabel-variabel yang kami teliti, kami kemukakan
definisi operasional untuk masing-masing variabel.
1. Sistem Kredit Semester (SKS)
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi dan energi.
Kredit adalah satuan yang menyatakan suatu mata pelajaran sacara
kuantitatif.
Semester adalah satuan terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program
pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan.
Jadi Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan
pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan beban
belajar siswa, beban kerja guru, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan
program.
2. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Gagne menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima
aspek yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap, dan
keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto bahwa hasil belajar
dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil konkret yang dapat dicapai pada
saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tertentu, prestasi dalam
penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
Cronbach memberikan definisi “Learning is shown by a change in
behavior as a result of experience.” Artinya belajar adalah memperlihatkan
perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
Harold Spears memberikan batasan “Learning is to observe, to read, to
initiate, to try something themselves, to listen, and to follow direction.” Artinya
belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri,
mendengarkan, dan mengikuti petunujuk atau arahan.
Geoch mengatakan “Learning is a change in performance as a result of
practice.” Artinya belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil
praktek.
Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya
dengan membaca, mengamati, meniru, mendengarkan, dsb.
Jadi prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi
merupakan hasil dari proses belajar.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran empirik tentang pengaruh SKS dengan prestasi belajar siswa di sekolah.
Secara operasional penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai:
a. Gambaran umum prestasi belajar siswa di sekolah
b. Pengaruh SKS dengan prestasi belajar siswa di sekolah
c. Keikut sertaan siswa dalam SKS
2. Manfaat Penelitian
Setelah kami mengetahui keadaan sebenarnya, dari hasil penelitian ini
akan kami sumbangkan bagi pendidik dan siswa sebagai berikut:
a. Bagi pendidik agar dapat memahami siswa-siswanya, khususnya siswa remaja
dalam proses belajar mengajar
b. Bagi siswa mendorong membangkitkan semangat siswa yang merasa kurang
mampu dalam mengikuti SKS dan untuk meningkatkan prestasi belajarnya
E. Pertanyaan Penelitian
Untuk mengarahkan diri dalam penelitian perlu adanya rumusan
pertanyaan penelitian seperti di bawah ini:
1. Bagaimana belajar dengan SKS?
2. Apa perbedaan belajar dengan SKS den belajar sistem yang biasa?
3. Bagaimana hasil belajar dengan SKS?
4. Bagaimana cara membagi waktu belajar kalian dalam SKS?
5. Apa pesan dan kesan kalian dalam belajar dengan SKS?
F. Metode dan Teknik Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksploratif. Penelitian eksploratif digunakan apabila peneliti ingin menggali
secara luas tentang sebab-akibat atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya
sesuatu.
2. Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross-sctional.
Teknik ini meliputi lebih banyak subjek, tetapi mencandra faktor-faktor
pertumbuhan yang lebih sedikit.
G. Subyek dan Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah SKS dan prestasi belajar, sedangkan
subyeknya dalah siswa-siswi SMA Negeri 3 Bandung kelas X yang berada di
lantai 1 dengan pertimbangan bahwa kelas X angkatan 2013 merupakan angkatan
pertama yang menggunakan SKS.
Adapun sumber subyek penelitian memiliki ukuran sebagai berikut:
TABEL 1
JUMLAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BANDUNG
Kelas Jumlah
X-6 34
X-7 35
X-8 36
Jumlah 105
Untuk menentukan jumlah subyek yang diteliti dilakukan secara acak
(random). Dalam hal ini digunakan teknik interpolasi yang hasil perhitungannya
adalah siswa yang menjadi subyek penelitian atau 25 % dari jumlah siswa kelas
X SMA Negeri 3 Bandung yang ada di lantai 2 sebanyak 26 siswa.
Dari perhitungan tersebut diperoleh jumlah subyek penelitian dengan
ukuran sebagai berikut ini.
TABEL 2
JUMLAH SUBYEK PENELITIAN
Kelas Jumlah
X-6 8
X-7 9
X-8 9
Jumlah 26
J. Organisasi Karangan
Skripsi ini terdiri atas empat bab, dengan rincian sebagai berikut:
Bab I, Pendahuluan, berisi permasalahan dengan latar belakangnya,
pembatasan masalah, asumsi yang mendasari penelitian serta pendekatan yang
penulis gunakan terhadap permasalahan yang diteliti.
Bab II, Landasan Teori, berisi teori-teori yang mendasari penelitian ini
yang mungkin lebih berkisar pada teori tentang Sistem Kredit Semester dan
prestasi belajar.
Bab III, Pengumpulan dan Pengelolaan Data, berisi tentang persiapan
pengumpulan data, prosedur pengumpulan, pengelolaan data hasil penelitian,
penafsiran, dan jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
Bab IV, Kesimpulan, Pembahasan, dan Implikasi, berisi tentang
kesimpulan dari hasil penelitian, implikasi bagi dunia pendidikan, dan saran-saran
untuk perbaikan atau peningkatan mutu pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI TENTANG
SISTEM KREDIT SEMESTER DAN PRESTASI BELAJAR
A. Sistem Kredit Semester
Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan
dengan menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan beban belajar
siswa, beban kerja guru, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan
program.
SKS pada Sekolah Menengah Atas mempunyai tujuan khusus yaitu (1)
untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang cakap dan giat belajar agar
dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, (2) untuk
memberi kesempatan kepada para siswa agar dapat mengambil mata pelajaran
yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya, (3) untuk memberikan
kemungkinan agar sistem pendidikan dengan "input"dan "output" jamak dapat
dilaksanakan, (4) untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke
waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,
dan (5) untuk memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar siswa
dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
Dalam sistem kredit, tiap-tiap mata pelajaran diberi harga yang dinamakan
nilai kredit. Banyaknya nilai kredit untuk mata pelajaran yang berlainan tidak
perlu sama. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata pelajaran
ditentukan atas besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas yang dinyatakan dalam
program sekolah, praktikum, maupun tugas lain.
B. Konsep Belajar
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh indibidu atas usahanya
dalam kegiatan akademis di sekolah. Hasil belajar ini menggambarkan
perkembangan atau penguasaan perilakku-perilaku baru, yaitu penguasaan
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tahap penguasaan tersebut dinyatakan
dengan angka-angka prestasi belajar. Maehr (Ani Insani, 1981 : 47)
menggambarkan prestasi belajar sebagai “prestasi secara verbal (Verbal
Achievment) yaitu performance yang dapat diukur dengan tes standar”.
Selanjutnya menurut Maehr prestasi belajar juga menyangkut kemampuan
mekanis, kleris, dan keterampilan memecahkan masalah.
Ada empat karakteristik prestasi belajar yang diungkapkan Maehr (Ani
Insani, 1981 : 47) sebagai berikut :
(1) a measureable change in behavior, (2) attributed to some person
as casual agent, (3) that is ot can be evaluated in terms of standard of
excellence, and (4) that typically involves some uncertainty as to the
outcome or quality of the accomplishment.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sebagai hasil
pengalaman belajar. Erubahan perilaku yang berupa pengetahuan, sikap dan
keterampilan itu dapat diukur dengan tes pribad belajar.
Prestasi belajar dijadikan patokan perilaku yang harus dicapai siswa dalam
proses belajar di sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Moh. Surya (1979 : 2)
bahwa “Dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan belajar merupakan
intinya dengan prestasi belajar sebagai indikatornya . . .”. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipandang sebagai tolak ukur
keberhasilan belajar siswa dan juga keberhasilan pendidikan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Proses dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal yang berada pada diri siswa yang mencakup kondisi
fisik, kemampuan intelektual, sosial, moral, afektif dan sebaginya, sedangkan
faktor eksternal mencakup faktor-faktor yang berada pada lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Identifikasi faktor-faktor yang berada pada lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar tersebut dapat ditinjau dari berbagai karakteristik, baik pelajar,
guru, kegiatan pelajar dan pengajar, fasilitas, mata pelajar, lingkungan, organisasi,
dan administrasi sekolah.
Dapat disimpulkan bahwa banyak sekali faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan atas dua
kategori kelompok yaitu faktor internal, yang merupakan faktor yang ada dalam
diri individu, baik yang menyangkut fisik maupun mental, dan faktor eksternal,
yang merupakan faktor-faktor yang bersumber dari luar diri individu.
C. Hubungan SKS dengan Prestasi Belajar
Seperti telah dijelaskan pada uraian terdahulu bahwa pada umumnya
sistem nilai yang ditekankan dalam dunia pendidikan adalah pencapaian prestasi
belajar. Prestasi belajar selanjutnya dijadikan patokan perilaku yang harus dicapai
siswa. Dengan menetapkan prestasi belajar sebagai patokan tersebut, sudah barang
tentu tidak semua siswa berhasil mencapai prestasi belajar yang telah ditetapkan
oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. SKS turut mewarnai hasil
belajar siswa.
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
A. Persiapan Pengumpulan Data
1. Penyusunan Rancangan Penelitian
Penyusunan rancangan penelitian merupakan langkah awal dalam
penelitian. Dalam rancangan penelitian ini kami menguraikan permasalahan,
metodologi, dan langkah-langkah yang akan ditempuh selanjutnya. Keselruhan isi
rancangan penelitian, secara terinci telah kami sajikan dalam bab pertama.
2. Pengadaan Alat Pengumpulan Data
Data penelitian yang diperlukan adalah data mengenai Sistem Kredit
Semester dan prestasi belajar.
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pertanyaan mengenai pendapat para siswa mengenai SKS dan prestasi belajar
mereka.
B. Pengumpulan Data
Sebelumpengumpulan data dilaksanakan, terlebih dahulu ditempuh
langkah-langkah seperti berikut ini.
1. Menentukan siswa yang termasuk dalam anggota sampel penelitian.
Berdasarkan hasil studi terdahulu diperoleh ukuran sampel minimal yang harus
dipergunakan 26 siswa atau 25 % dari jumlah populasi 105 siswa.
2. Menentukan waktu pengumpulan data. Penelitian dilaksanakan pada
tanggal yang dilakukan dengan cara menyebarkan alat pengumpul data
pertanyaan mengenai pendapat para siswa mengenai SKS dan prestasi belajar
mereka.
Prosedur yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a. Membagikan alat pengumpul data kepada siswa
b. Menjelaskan cara pengisian alat pengumpul data
c. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa
d. Memeriksa kelengkapan identitas siswa pada lembar jawaban
e. Menghitung kembali hasil pekerjaan siswa
C. Seleksi Data
Seleksi data yang dimaksud untuk memilih data mana yang dianggap
memadai untuk diolah. Proses seleksi data ini adalah sebagi berikut :
1. Memeriksa setiap lembaran jawaban yang dikerjakan oleh siswa.
Jawaban yang tidak lengkap, dalam arti ada butir pernyataan yang tidak dijawab,
lebar jawaban tersebut dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian.
2. Menetapkan lembar jawaban yang akan dipergunakan dalam penelitian
sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditetapkan yaitu 26 siswa.
D. persiapan Pengolahan Data
Langkah-langkah yang ditempuh dalam persiapan pengolahan data adalah
melakukan penyekoran terhadap lembar jawaban siswa. Kriteria penyekoran
adalah seperti berikut ini :
Skor total dari hasil penyekoran ini dinyatakan sebagai skor