Karya Ilmiah

22
Kerusakan Lingkungan Hidup Page 1 Tugas Individu, Tentang: Kerusakan lingkungan Hidup Di Susun Oleh: Nama: Tri mawaningsi Nim : 20404110101 Dosen pembimbing: Djihadu Ridha Halid PROGRAM PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2010/2011

Transcript of Karya Ilmiah

Page 1: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 1

Tugas Individu,

Tentang:

Kerusakan lingkungan Hidup

Di Susun

Oleh:

Nama: Tri mawaningsi

Nim : 20404110101

Dosen pembimbing: Djihadu Ridha Halid

PROGRAM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2010/2011

Page 2: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 2

KATA PENGANTAR

Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam

suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami diberikan kekuatan dan kesempatan

menyelesaikan Karya Ilmiah yang berjudul “KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP“ yang

terlaksana dengan baik. Salawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad

SAW, yang di utus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju

ke puncak peradaban seperti sekarang ini.

Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas dari

tantangan dan hambatan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca

referensi ini, supaya dalam penyusunan selanjutnya lebih baik lagi.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada Allah SWT

jualah kami menyerahkan segalanya. Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan ridho

dari-Nya, Amin.

Makassar, Juni 2011

Penyusun

Page 3: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 3

DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................i

Daftar isi........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.......................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan...................................................................................................... 2

D. Manfaat.................................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Unsur-unsur lingkungan hidup................................................................. 3

B. Arti lingkungan hidup............................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan

hidup.............................................................................................................. 7

B. Upaya pelestarian lingkungan hidup dalam pembangunan

berkelanjutan..................................................................................................13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................

B. Saran..........................................................................................................

Daftar Pustaka..................................................................................................iii

Page 4: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hamparan laut biru yang luas, dataran, bukit-bukit, pegunungan, langit yang biru yang

disinari matahari, semuanya merupakan lingkungan alam. Lingkungan hidup mencakup

lingkungan alam yang meliputi lingkungan fisik, biologi, dan budaya. Undang-Undang

Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982 yang disempurnakan dengan Undang-Undang

Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997 pasal 1 menyebut pengertian lingkungan hidup sebagai

berikut.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.1

Lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang tersebut

merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan alam nonhayati,

lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Semua komponen-komponen lingkungan hidup

seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup berhimpun dalam satu wadah yang menjadi

tempat berkumpulnya komponen itu disebut ruang. Pada ruang ini berlangsung ekosistem,

yaitu suatu susunan organisme hidup dimana diantara lingkungan abiotik dan organisme

tersebut terjalin interaksi yang harmonis dan stabil, saling memberi dan menerima kehidupan.

Interaksi antara berbagai komponen tersebut ada kalanya bersifat positif dan tidak jarang pula

yang bersifat negatif. Keadaan yang bersifat positif dapat terjadi apabila terjadi keadaan yang

mendorong dan membantu kelancaran berlangsungnya proses kehidupan lingkungan.

Cara mengambil hasil hutan agar tetap terjaga kelesteriannya misalnya dengan sistem

tebang pilih yaitu pohon yang ditebang hanya pohon yang besar dan tua, agar pohon-pohon

kecil yang sebelumnya terlindungi oleh pohon besar, akan cepat menjadi besar menggantikan

pohon yang ditebang tersebut. Interaksi yang bersifat negatif terjadi apabila proses interaksi

Page 5: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 5

lingkungan yang harmonis terganggu sehingga interaksi berjalan saling merugikan. Adanya

gangguan terhadap satu komponen di dalam lingkungan hidup, akan membawa pengaruh

yang negatif bagi komponen-komponen lainnya karena keseimbangan terhadap komponen-

komponen tersebut tidak harmonis lagi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian di atas, maka dalam karya ilmiah ini di rumuskan

masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup?

2. Bagaimana upaya pelestarian lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini ialah untuk mengetahui faktor-

faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup, dan upaya pelestarian

lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan.

D. Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan karya ilmiah ini sebagai berikut:

1. Agar manusia mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

kerusakan lingkungan hidup.

2. Agar manusia mengupaya pelestarian lingkungan hidup dalam ppembangunan

berkelanjutan.

Page 6: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Unsur-unsur Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,

dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi

kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Menurut Pristilla Retnowati, Lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang

saling berhubungan satu sama lain, yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial budaya.2

1. Unsur Biotik

Unsur biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau benda yang dapat menunjukkan

ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh, dan berkembang biak.

Unsur biotik terdiri atas manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Secara umum, unsur biotik

meliputi produsen, konsumen, dan pengurai.

a. Produsen, yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari bahan

anorganik sederhana. Produsen pada umumnya adalah tumbuhan hijau yang dapat

membentuk bahan makanan (zat organik) melalui fotosintesis.

b. Konsumen, yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri. Konsumen

terdiri atas hewan dan manusia. Konsumen memperoleh makanan dari organisme lain,

baik hewan maupun tumbuhan.

c. Pengurai atau perombak (dekomposer), yaitu organisme yang mampu menguraikan

bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai menyerap sebagian hasil

penguraian tersebut dan melepas bahan-bahan yang sederhana yang dapat dipakai oleh

produsen. Pengurai terdiri atas bakteri dan jamur.

Page 7: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 7

2. Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda

tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik

sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.

Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi

asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan

terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang

tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

3. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia

yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk

sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan

norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

B. Arti Lingkungan Hidup

Makhluk hidup tidak dapat dipisahkan dari

lingkungannya. Kalian tentu dapat membayangkan,

apa yang terjadi jika seekor ikan dikeluarkan dari

akuarium, kolam, atau sungai yang merupakan

Lingkungan hidupnya? Ikan tersebut akan mati,

bukan? Hal itu terjadi karena tidak adanya unsur-

unsur lingkungan yang mendukung kehidupan ikan

tersebut. Meskipun lingkungan bersifat mendukung atau menyokong kehidupan makhluk

hidup, namun perlu diingat bahwa tidak semua lingkungan di muka bumi ini memiliki

keadaan yang ideal untuk kehidupan makhluk hidup. Dalam hal ini, makhluk hidup yang

bersangkutan harus dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi

lingkungannya. Sebagai contoh, manusia yang hidup di daerah dingin seperti di kutub harus

mengenakan pakaian yang tebal agar dapat bertahan di hawa dingin; hewan onta mempunyai

Page 8: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 8

kemampuan tidak minum selama berhari-hari, hal ini disesuaikan dengan kondisi

Lingkungan hidup onta, yaitu di padang pasir yang sulit menemukan air; beberapa jenis

tumbuhan menggugurkan daunnya saat musim kemarau agar dapat mengurangi penguapan,

sehingga pohon tersebut tidak mati karena kekurangan air. Hal-hal tersebut merupakan

bentuk adaptasi makhluk hidup terhadap kondisi lingkungan yang beragam di muka bumi.

Khusus bagi manusia, adaptasi yang dilakukan terhadap lingkungannya akan menghasilkan

berbagai bentuk hasil interaksi yang disebut dengan budaya. Budaya-budaya tersebut, antara

lain, berupa bentuk rumah, model pakaian, pola mata pencaharian, dan pola kehidupan

hariannya.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan

diri. Akan tetapi, manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih

mengembangkan kualitas kehidupannya. Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya,

Lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan sebagai:

1. Media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan.

2. Wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya.

3. Sumber energi.

4. Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup

manusia; serta

5. Media ekosistem dan Pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat

dilindungi untuk dilestarikan.

Page 9: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 9

BAB III

PEMBAHASAN

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KERUSAKAN

LINGKUNGAN HIDUP

1. Bentuk Kerusakan lingkungan hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah

menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang

memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang

meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap

mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Letusan gunung berapi

Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai

bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu

disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.

Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk

kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin

dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan

menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari

pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat

meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis

sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup

(khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar

Page 10: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 10

silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak

dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan

fotosintesis sehingga lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu

bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi

normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi,

setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur karena

mengalami proses peremajaan tanah.

b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan

karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas

gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan

lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa

intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat

memprediksikan kapan terjadinya gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan

dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai

akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

1) Berbagai bangunan roboh.

2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.

3) Tanah longsor akibat guncangan.

4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

c . Banjir

Page 11: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 11

Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena banjir

dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri.

Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya

banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di

lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya

karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air,

ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat

banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air,

rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir

merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di beberapa

wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda banjir adalah Jakarta.

Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda

banjir akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.

d . Tanah Longsor

Karakteristik tanah longsor hampir sama dengan karakteristik

banjir. Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun

karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat

merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman,

sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya.

Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki

topografi agak miring atau berlereng curam. Sebagai contoh, peristiwa tanah longsor pernah

melanda daerah Karanganyar (Jawa Tengah) pada bulan Desember 2007

e . Badai/Angin Topan

Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat

mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup

lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi

pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya merusakkan

berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan,

Page 12: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 12

sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering

melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia

pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa

daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

f . Kemarau Panjang

Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir. Bencana

ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu

daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya.

Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya

sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab

kebakaran hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.

2. Kerusakan Lingkungan hidup karena Aktivitas Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan

kelestarian Lingkungan hidup. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak

diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Manusia

merupakan salah satu kategori faktor yang menimbulakan Kerusakan lingkungan hidup. Bentuk

Kerusakan yang di timbulkn oleh manusia adalah:

a. Pencemaran lingkungan

Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena

masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat

mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan

pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek

samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan.

Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi

empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah,

pencemaran air dan suara. Pencemaran udara yang

ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan

Page 13: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 13

oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang

ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang

atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar

oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan

menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan

mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik

ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah

juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara

berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi

racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat

kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat

diolah atau dimanfaatkan.

Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam

air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu,

tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau

pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan,

seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut.

Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu

suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara

kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen

musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia,

antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise

induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dandapat menimbulkan

stres.

b . Degradasi Lahan

Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung

lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan

bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan

Page 14: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 14

lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi

lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan.

1) Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi

penambangan yang besar-besaran.

2) Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-

besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau

menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang

berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat

berkurang.

3) Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan

pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang

ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya

mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung juga membawa

dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

Perburuan liar.

Merusak hutan bakau.

Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

Pembuangan sampah di sembarang tempat.

Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

B. UPAYA PELESTARIAN UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan

bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan

tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan

usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan

kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya

Page 15: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 15

bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Upaya pemerintah

untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan

kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan

yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia

secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan

dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan

merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2

gagasan penting, yaitu:

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.

b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi

kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Menjamin pemerataan dan keadilan.

b. Menghargai keanekaragaman hayati.

c. Menggunakan pendekatan integratif.

d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi

berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

mempunyai tujuan di antaranya:

a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,

dan berkelanjutan.

b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

Page 16: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 16

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

dan pengawasan.

1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki

tanggung jawab lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata

Guna Tanah.

b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan

lingkungan hidup.

c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL

(Analisa Mengenai Dampak lingkungan).

d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian lingkungan, dengan tujuan

pokoknya:

1) Menanggulangi kasus pencemaran.

2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

2. Upaya Pelestarian lingkungan hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi

terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian

lingkungan hidup antara lain:

Page 17: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 17

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan

dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang

disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah

dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan

tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus

berlangsung, maka bukan mustahil jika Kerusakan berubah menjadi padang tandus. Upaya

pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau

penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan

atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan,

sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

b. Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas

memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah

satunya oksigen.

Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen

berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka

perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar,

dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara

lain:

1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita, Tanaman dapat

menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen

melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga

produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap

air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

Page 18: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 18

2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran

hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap

merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu

upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri

yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.

3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon

di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta

dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas

ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer

yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke

luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan

jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di

antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa

diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan

liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan.

Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya

menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan

lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.

Page 19: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 19

5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai

pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut

dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,

pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian

laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah

hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran

ombak.

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar

pantai.

2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,

karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.

4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan,

dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan

gangguan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan

demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora

dan fauna di antaranya adalah:

Page 20: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 20

1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

2) Melarang kegiatan perburuan liar.

3) Menggalakkan kegiatan penghijauan

Page 21: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 21

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dalam karya ilmiah ini dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup terbagi atas

2 yaitu,

a. Kerusakan lingkungan akibat peristiwa alam

Letusan gunung berapi

Gempa bumi

Banjir

Tanah longsor

Badai/angin topan

Kemarau panjang

b. Kerusakan lingkungan karena aktifitas manusia

Pencemaran lingkungan

Degrasi lahan

2. Upaya Pelestarian Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan

Berkelanjutan

a. Upaya yang dilakukan Pemerintah

b. Upaya Pelestarian lingkungan hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah,

Pelestarian tanah

Pelestarian udara

Pelestarian hutan

Pelestarian laut dan pantai

Pelestarian flora dan fauna

Page 22: Karya Ilmiah

Kerusakan Lingkungan Hidup

Page 22

B. Saran

Diharapkan kritik dan saran dari para pembaca karya ilmiah ini agar dalam

penyusunan karya ilmiah selanjutnya lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/berkas:faktor-faktor-kerusakan lingkungan-hidup.html.

http://gudangmakalah.blogspot.com.

http://www.google.com/Kerusakan lingkungan-Hidup.html.