Karya ilmiah
-
Upload
deni-kurnia -
Category
Education
-
view
2.743 -
download
4
Transcript of Karya ilmiah
Abdur Rahman
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang
berjudul Strategi Menumbuhkan Kreativitas Remaja ini dengan baik.
Tidak lupa penulis juga berterima kasih kepada Bapak pembimbing Bahasa Indonesia
yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam melancarkan penyusunan sampai
penulisan makalah karya ilmiah ini dengan sebaik mungkin.
Makalah karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan diharapkan mampu membantu penulis dalam memperdalam strategi untuk
menumbuhkan kreativitas. Selain itu, makalah karya ilmiah ini diharapkan agar dapat menjadi
bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca agar mempunyai kreativitas yang tinggi.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun perbaikan makalah
karya ilmiah ini sangat penulis harapkan dari pembaca, guna untuk memperbaiki dan
meningkatkan pembuatan makalah atau tugas yang lainnya pada waktu mendatang.
Mojokerto, September 2012
Abdur Rahman
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….......ii
BAB I………………………………………………………………………………………….......1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….......1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...2
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………....2
BAB II……………………………………………………………………………………………. 3
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..3
2.1 Konsep Kreativitas…………………………………………………………………………….3
2.2 Alasan Pentingnya Kreativitas………………………………………………………………...5
2.3 Remaja Kreatif dengan Kreativitas yang Berbeda………………………………………….....7
2.4 Penghambat dan Pendorong Kreativitas………………………………………………………9
2.5 Cara Menjadi Remaja yang Kreatif…………………………………………………………12
2.6 Strategi yang Bisa Menumbuhkan Kreativitas Remaja……………………………………...14
BAB III…………………………………………………………………………………………..19
PENUTUP……………………………………………………………………………………….19
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..19
3.2 Saran………………………………………………………………………………………....19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………....20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan ini ternyata kreativitas itu sangat penting, karena kreativitas merupakan
suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia untuk menciptakan dan
menghasilkan sesuatu yang mewarnai sejarah kehidupan manusia dengan karya-karya
spektakulernya.
Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang
disadari. Kegagalan bagi orang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk
keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif
menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat rencana yang
memungkinkan, dan mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara baru.
Pada dasarnya remaja adalah sosok yang cerdas dan kreatif. Sayangnya, kreativitas
mereka kurang dikembangkan secara maksimal, karena remaja yang kreatif adalah remaja yang
penuh dengan imajinasi dan mampu menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi dirinya
sendiri dan bagi semua orang.
Setiap manusia mempunyai jiwa kreativitas yang berbeda-beda, dan kreativitas itu
ditunjukkan dengan cara yang berbeda-beda juga. Seperti halnya para remaja sekarang sering
menghabiskan waktunya untuk mengembangkan kreativitasnya dengan membuat kerajinan saja.
Disini penulis akan mencoba menjelaskan sedikit tentang kreativitas yang berbeda, tidak hanya
mengembangkan kreativitasnya dengan seperti itu saja. Agar kita bisa mengembangkan
kreativitas, maka adapun cara-cara serta strategi dalam menumbuhkan kreativitas.
1
1.2 Rumusan Masalah
Bermula dari latar belakang masalah tersebut, penulis akan mencoba menyampaikan
permasalahan antara lain :
1.) Apa alasan pentingnya kreativitas?
2.) Seperti apa remaja kreatif dengan kreativitas yang berbeda?
3.) Bagaimana caranya agar menjadi remaja yang kreatif?
4.) Strategi apa saja yang bisa menumbuhkan kreativitas remaja?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan tersebut adalah untuk menggali seberapa luas dan seberapa
penting kreativitas yang dimiliki seorang remaja, yaitu untuk mengetahui :
1.) Konsep Kreativitas
1.) Alasan pentingnya kreativitas
2.) Remaja kreatif dengan kreativitas yang berbeda
3.) Penghambat dan pendorong kreativitas
4.) Cara agar menjadi remaja yang kreatif
5.) Strategi yang bisa menumbuhkan kreativitas remaja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Kreativitas
Dalam salah satu tulisannya Hurlock (1978) mengindikasikan bahwa kreativitas sulit
dipelajari dan diukur, bahkan kreativitas tampaknya bagi Hurlock tidak mungkin dibangun hanya
berdasarkan pada pengalaman semata, tetapi harus mengacu pada unsur genetis. Pernyataan
tersebut secara tidak langsung mengisyaratkan sangat sulit untuk melakukan pendefinisian dari
istilah kreativitas. Meski demikian sebagai kaidah ilmiah para ahli tetap mengupayakan satu
definisi yang hampir sama untuk menyebut istilah kreativitas.
Moh Amien (1980) mengartikan kreativitas sebagai pola berpikir atau ide yang timbul
secara spontan dan imajinatif yang mencirikan hasil-hasil artistik, penemuan-penemuan ilmiah,
dan penciptaan-penciptaan secara mekanik. Kreativitas meliputi hasil suatu yang baru, baik baru
sama sekali bagi dunia ilmiah atau budaya maupun secara relatif bagi baru individunya sendiri,
walaupun orang lain telah menemukan atau memprodusir sebelumnya.
Pendapat Moh. Amien ini tidak memberikan batasan ukuran orang kreatif dengan skala
uyang istimewa. Tampaknya bagi Moh. Amien, dalam skala pribadi, seseorang dinyatakan
kreatif jika yang bersangkutan menemukan satu hal yang baru untuk kondisi dirinya. Meski
kondisi itu menurut Moh. Amien telah dilakukan oleh orang lain. Namun senyampang hal itu
belum pernah dilakukannya, maka bagi Moh. Amien telah mengindikasikan bahwa pada diri
orang yang bersangkutan memiliki daya kreativitas.
Senada dengan pendapat Moh. Amien adalah apa yang dikemukakan oleh Conny
Setiawan dkk. (1984) yang secara singkat juga menyatakan bahwa kreativitas ialah kemampuan
untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
3
Sementara itu Utami Munandar (1985:47) mengemukakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang
ada. Dari pendapat-pendapat di atas, ada ungkapan yang tampaknya hampir senada, yaitu dalam
konsep kreativitas adanya kemampuan untuk menemukan kombinasi baru. Hal lain yang juga
disoroti para ahli tentang adanya kecenderungan perilaku kreatif pada seseorang adalah adanya
kemampuan menemukan banyak solusi atas satu persoalan berdasarkan data atau informasi yang
tersedia, penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban.
Definisi lain tentang kreativitas diungkap oleh Rawlinson (1983) yang menyatakan
bahwa kreativitas ialah suatu kemampuan yang menakjubkan untuk memahami dua kenyataan
yang saling berbeda, tanpa keluar dari bidang pengalaman yang miiliki dan menemukan cahaya
terang dengan membanding-bandingkannya.
Definisi kreativitas dengan menekankan pada hasil diungkap oleh David Campbell yang
mengemukakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
1. Baru (novel) : inovatif, belum ada sebelumnya, segera, menarik, mengejutkan.
2. Berguna (useful) : lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar,
mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi
hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/banyak.
3. Dapat dimengerti (understanable) : hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat
di lain waktu.
Dari sisi proses, Poerwodarminto (1985:526) memberikan definisi kreativitas sebagai
suatu pekerjaan yang menghendaki selain kecerdasan juga imajinas, sedangkan menurut Judi-
Fasani dan Fausan Naif (1987) kreativitas adalah semua kegiatan mental yang menyelesaikan
kegiatan baru atau memberikan pandangan baru terhadap persoalan atau gagasan lama.
Definisi yang hampir senada melihat pengertian kreativitas dengan mengacu proses juga
dilakukan oleh Munandar, bahkan lebih dari itu Munandar mengembangkannya pada sisi produk,
pribadi, proses dan pendorong, yang disebutnya sebagai 4-P. Sebagai produk, kreativitas dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan produk-produk baru.
4
Pengertian baru di sini tidak dalam konotasi baru sama sekali, namun dapat berupa suatu
kombinasi atau gabungan dari beberapa hal yang sebelumnya pernah ada.
Dari sisi proses, kreativitas dimaknai sebagai kegiatan bersibuk diri secara kreatif. Hal
tersebut ditengarai dengan rasa senang dan berminat yang muncul dalam diri individu untuk
melibatkan diri bertindak kreatif. Dari segi pribadi, bahasan tentang ini lebih melihat pada
adanya ciri-ciri kreatif yang muncul pada diri individu tertentu. Ciri tersebut seperti rasa ingin
tahu yang besar, mempunyai daya imaginasi yang kuat, mempunyai minat yang tinggi, tekun dan
ulet dalam mengerjakan tugas-tugas yang disenanginya. Adapun kreativitas dari sisi pendorong
dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang dapat mendorong atau menghambat seseorang untuk
bertindak kreatif. Dorongan ini dapat internal maupun eksternal. Jika kedua kondisi tersebut
menunjang, adanya keinginan dan mendapat kesempatan untuk terlibat, maka peluang terbentuk
sikap kreatif dalam diri anak semakin besar.
Pada akhirnya secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan
untuk memperoleh sesuatu yang baru untuk ukuran diri yang bersangkutan. Artinya mungkin
saja gagasan ini tidak baru jika dilihat dari sisi kuantitas mereka yang telah menggunakannya,
namun kemampuan untuk menerapkan pada diri yang bersangkutan berbeda secara kualitatif
dengan yang dilakukan oleh orang lain.
2.2 Alasan Pentingnya Kreativitas
Kreativitas maupun kreatif pada intinya merupakan kemampuan imajinasi seseorang
untuk melahirkan, menafsirkan, mengemukakan, dan membuat sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya yang nyata. Dalam kehidupan ini ternyata kreativitas itu sangat penting,
karena kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan
manusia dengan karya-karya spektakulernya.
Kreativitas sangat penting dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak menurut Meitasari
Tjandrasa (1995:23). Karena ini merupakan bekal dari awal untuk membentuk diri yang pintar.
5
Alasan pentingnya kreativitas :
1. Kreativitas dapat membangun harga diri.
Proses konfirmasi ini adalah pesan yang paling mendasar yang diterima anak tentang sifat
dasarnya. Orang tua tidak biasanya berkeliling memberitahu kepada anak mereka tentang hal-hal
seperti sifat dasar yang kita miliki itu berharga dan penting. Sebagai gantinya, orang tua
menyediakan sumber daya yang kreatif, mengakui ekspresi diri, menegaskan hak anak untuk
bermain dan mendukung individualitas anak, tentu saja seimbang dengan kebutuhannya untuk
menyesuaikan diri dan sesuai dengan norma keluarga serta kelompok. Dengan kata lain, cara
orang dewasa menguatkan nilai sifat dasar anak dengan mendukung kecenderungan anak
bertindak kreatif.
2. Kreativitas dapat menguatkan kesadaran diri.
Merasa bebas mengekspresikan diri merupakan sifat yang memupuk dan dipupuk oleh
proses kreatif tersebut adalah prasyarat untuk berhasil dalam banyak bidang. Anak tidak
membedakan antara dirinya sendiri dan perasaannya.
Seakan-akan apa yang dirasakan anak adalah mewujudkan perasaannya secara langsung
tanpa mengubahnya, terutama apabila anak merasa aman dari tekanan. Dalam suasana aman
anak dapat mengekspresikan perasaan dan menjadi dirinya sendiri.
Melalui kreativitas, dimungkinkan manusia dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Hal
itu sebagai akibat logis dari aktivitas yang dilakukannya. Orang kreatif akan mempunyai banyak
ide yang dapat dikembangkan sehingga memiliki kemungkinan untuk memperoleh kesejahteraan
yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak kreatif.
Menurut penulis, orang yang memiliki banyak ide, memiliki penemuan-penemuan baru
dan menguasai teknologi baru jelas akan memiliki peluang, pendapatan yang lebih baik
dibandingkan yang tidak memilikinya. Karena itu, sikap dan perilaku kreatif serta bakat perlu
dikembangkan sejak dini. Hal itu menjadikan sumber daya manusia Indonesia yang akan datang
6
lebih berkualitas, tidak menjadi korban teknologi justru dapat mengendalikan teknologi sehingga
memperbaiki taraf hidupnya.
Jadi, itulah alasan pentingnya kreativitas. Oleh karena itu, kreativitas harus
dikembangkan pada masa anak-anak, sehingga pada masa remaja bisa lebih berkembang lagi.
2.3 Remaja Kreatif dengan Kreativitas yang Berbeda
Semua remaja pada dasarnya juga cerdas dan kreatif. Hanya saja, jenis kecerdasannya
berbeda-beda dengan tingkat yang juga berbeda. Setiap manusia mempunyai jiwa kreativitas
yang berbeda-beda, dan kreativitasnya itu ditunjukkan dengan cara yang berbeda-beda juga.
Disini penulis tidak hanya membahas tentang kreativitas remaja dalam artian sempit saja,
seperti halnya para remaja sekarang sering menghabiskan waktunya dengan mengembangkan
kreativitasnya dengan membuat dan menghasilkan suatu kerajinan tangan, dan sebagainya.
Remaja kreatif adalah remaja dengan jiwa muda yang mempunyai banyak kreativitas
dalam kehidupannya. Remaja sekarang senantiasa mempunyai cara-cara yang berbeda untuk
mempermudah pekerjaannya. Berikut penulis akan mencoba membahas seperti apa remaja
kreatif dengan kreativitas yang berbeda.
Macam-macam kreativitas remaja yang berbeda :
1. Rata-rata orang menghabiskan waktu senggangnya dengan permainan. Beberapa dari
permainan itu ada yang dapat membantu untuk mengembangkan imajinasi. Dan ada juga
permainan yang mengandung latihan kreatif. Ini pun banyak ditentukan bagaimana kita
memainkannya. Seperti bermain catur, tebak-tebakan/teka-teki.
2. Olah raga di tempat terbuka dapat membawa kecenderungan pada kita untuk memikirkan
cara bermain yang baik dan kreatif. Misalnya strategi dalam permainan basball,
permainan sepak bola saat melakukan serangan, serta memancing ternyata juga
merupakan salah satu kegiatan yang yang banyak menggunakan imajinasi kreatif, seperti
7
dalam keberhasilan mendapatkan ikan sangat ditentukan oleh kemampuan pengail
dengan menggunakan akal kreativitasnya.
3. Dunia seni juga memberikan peluang besar untuk pengembangan kreativitas tidak hanya
pada kerajinan tangan saja, melainkan dalam seni music, seni rupa, seni tari, sastra dan
teater, imajinasi kreatif itu juga sangat diperlukan.
4. Saat membaca atau melihat cerita-cerita misteri juga akan memberikan latihan
kekreatifan. Jika saat membaca atau melihatnya kita bertindak seolah-olah adalah seorang
pelakunya, bukan hanya sekedar sebagai pembaca atau penonton.
5. Mengarang sangat bermanfaat untuk melatih imajinasi. Fasilitas dalam karang-
mengarang adalah sebagai bahan dasar dari bakat yang kreatif.
6. Cara yang paling langsung untuk mengembangkan kreativitas adalah dengan melatih atau
mempraktekkan kreativitas itu, yaitu dengan benar-benar memikirkan penyelesaian
masalah-masalah tertentu.
7. Remaja yang kreatif dalam masalah ekonomi. Yakni remaja yang kreatif dalam mengatur
keuangannya dan pandai-pandai memprioritaskan kebutuhannya.
8. Remaja yang kreatif dalam mengatur waktu. Yakni remaja yang kreatif dalam membagi
waktunya, bisa menempatkan semua pekerjaannya dengan tepat waktu dan pandai-pandai
menggunakan waktu-waktu luang dengan sebaik mungkin untuk melakukan hal-hal yang
berguna.
9. Remaja yang kreatif dalam imajinasi. Yakni remaja yang kreatif dalam ide-ide
cemerlangnya. Misalnya ide-ide untuk memecahkan sebuah masalah, dan menggunakan
ide-idenya dalam membuat karya ilmiah.
8
10. Remaja yang kreatif dalam inovasi. Yakni remaja yang kreatif dalam memperbaharui
suatu penemuan, pemikiran, serta penilaian. Disini mereka bisa berfikir maju dan selalu
up to date.
2.4 Penghambat dan Pendorong Kreativitas Remaja
Pada hakekatnya setiap individu memiliki potensi untuk kreatif. Namun pada banyak
situasi seseorang tidak dapat mengoptimalkan kemampuan kreativitas yang dimilikinya, karena
adanya sebab-sebab yang mungkin berasal dari dirinya sendiri atau dari lingkungan sekitarnya.
Campbell (1986) mengungkap bahwa beberapa faktor yang diindikasikan menjadi
penyebab rendahnya kreativitas seseorang adalah :
1. takut gagal;
2. terlalu sibuk dengan tata tertib dan tradisi;
3. gagal melihat kekuatan yang ada;
4. terlalu pasti;
5. enggan untuk mempengaruhi;
6. enggan untuk bermain-main;
7. terlalu mengharapkan hadiah.
Dalam salah satu tulisannya Leeper, Skipper dan Whitersponn (1079) mengungkap
beberapa faktor yang cenderung dapat menghambat kreativitas adalah :
1. tekanan dari teman sebaya yang menuntut konformitas.
2. tekanan terhadap pertanyaan dan eksplorasi, penekanan lebih dilakukan pada perilaku
mendengar dan mengikuti petunjuk.
3. penekanan pada perbedaan peran jenis kelamin.
4. budaya beorientasi sukses yang membuat anak tidak berani mengambil resiko dengan
pendekatan baru.
. Dari pendapat di atas, ternyata secara garis besar faktor yang memungkinkan rendahnya
kreativitas seseorang dapat berasal dari dalam diri individu seperti takut gagal, disibukkan
9
dengan hal-hal sepele, gagal melihat kekuatan yang ada; over estimate. Individu yang dalam
dirinya memiliki perasaan takut gagal, dalam setiap langkahnya selalu dibayang-bayangi oleh
kecemasan akan kegagalan yang akan menimpanya. Padahal bayang-bayang tersebut belum
tentu menjadi kenyataan.
Berbagai kecemasan yang mencekam diri yang bersangkutan pada akhirnya menjadikan
dirinya terlalu menahan diri untuk bertindak yang seharusnya, dan jika ini terjadi maka biasanya
kesempatan yang datang kepada dirinya terabaikan begitu saja.
Faktor lain yang ditengarai menjadi penyebab rendahnya daya kreativitas seseorang
adalah kecenderungannya untuk mengurusi hal-hal yang sepele. Biasanya pada orang yang sibuk
dengan aktivitas yang sepele, yang bersangkutan melupakan aktivitas lain yang sebenarnya lebih
penting, dan karena telah terperangkap dengan situasi tersebut biasanya untuk berpikir hal lain
yang relatif baru bagi dirinya menjadi satu kesulitan tersendiri.
Kegagalan dalam melihat potensi diri juga menjadi penyebab rendahnya tingkat
kreativitas seseorang. Biasanya pada kelompok invidu yang demikian yang bersangkutan telah
putus asa, begitu menyadari bahwa tantangan yang dihadapinya begitu besar. Padahal yang
bersangkutan belum melakukan telaah atas potensi yang dimilikinya. Kegagalan melihat potensi
ini pada akhirnya menjadikan individu pasrah dengan keadaan, menyerah dengan situasi yang
dihadapinya.
Sementara dari luar individu yang bersangkutan dapat berasal dari lingkungan bermain,
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah. Lingkungan bermain yang dimiliki anak tampaknya
lebih banyak menyedikan sarana yang sudah jadi, hal ini tentu saja menjadikan anak lemah
dalam penciptaan alat bermain. Lingkungan keluarga, juga banyak memberi kontribusi pada
situasi tersebut mungkin saja berwujud rasa diterimanya individu dalam lingkungan sekitarnya,
situasi ataupun suasana kebebasan secara psikologis dimana individu dalam melakukan
aktivitasnya secara bebas dan bertanggungjawab. Ungkapan sederhana ini memang patut
menjadi bahan kajian, sebab pada dasarnya banyak situasi di sekitar anak yang tidak bebas
secara psikologis, banyak aturan-aturan yang menghambat seseorang untuk melakukan ide-
idenya. Tentu saja pada kasus ini budaya juga mempengaruhi setiap individu untuk bertindak dan
melaksanakan ide yang dimilikinya.
10
Dalam salah satu tulisannya Hurlock (1978) menginformasikan beberapa faktor yang
dapat mendorong seseorang untuk berlaku kreatif, seperti:
a) Waktu
b) Dorongan
c) Kesempatan menyendiri
d) Sarana
e) Lingkungan
f) Cara mendidik
g) Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan
Dalam pandangan psikologi kognitif tampaknya salah satu cara yang dapat dilakukan
agar seseorang memiliki sikap kreatif menurut Conny Setiawan dkk. (1984) dilakukan dengan
cara :
1) Merangsang kelancaran, kelenturan dan keaslian dalam berpikir.
2) Memupuk sikap dan minat untuk menyibukkan diri secara kreatif.
3) Menyediakan sarana dan prasarana pengembangan ketrampilan dalam membuat karya
yang kreatif.
Dari bahasan di atas, tampaknya salah satu pemicu baik pendorong ataupun penghambat
kreativitas adalah faktor lingkungan. Tentu saja banyak faktor psikologis yang ada dalam
individu itu sendiri juga yang berkontribusi besar dalam menentukan kreatif tidaknya seseorang.
Dalam hal ini, sudah sewajarnyalah jika para orang tua, pendidikan dan masyarakat turut serta
kreatif M.Idrus/2000 21 membantu terciptanya lingkungan yang bebas secara psikologis bagi
remaja agar dapat melakukan aktivitasnya secara bertanggungjawab. Bebas secara psikologis
dapat diartikan remaja memiliki keleluasan untuk menungkan segala aktivitas berpikir dan
bertindak sesuai dengan ide-ide yang dimiliki tanpa adanya tekanan dari orang lain. Tentu saja
hal yang harus diingat adalah keleluasaan tersebut masih dimungkinkan sebatas dalam naungan
moral keagamaan, serta budaya yang berlaku di lingkungan sekitarnya.
11
2.5 Cara Menjadi Remaja yang Kreatif
Setiap hari kita berhadapan dengan masalah. Untuk mengatasi permasalahan inilah perlu
berpikir kreatif. Berikut penulis akan mencoba membahas bagaimana caranya agar kita kreatif.
Cara Menjadi Remaja yang Kreatif :
1. Mempersiapkan dengan membuat beberapa perencanaan ke depan, mempunyai kemauan
yang kuat dan yakin kalau kita bisa menjadi kreatif.
Ketika menemukan permasalahan dalam beberapa perencanaan ini, pikiran kita akan
termotivasi untuk membuat suatu pembaharuan yang menuntut kreativitas.
Disinilah letak inti kreativitas, dimana tergantung kepada kemauan kita dalam
menginginkan hal-hal baru.
2. Setelah mempersiapkan beberapa rencana ke depan, kita mencoba untuk melaksanakan
perencanaan tersebut dengan rileks. Namun ketika kita tidak menemukan jalan keluarnya,
jangan berhenti dulu, tapi teruskan untuk menggali ide baru sampai menemukan ide yang
pas untuk mengatasinya.
Untuk mendapatkan kreativitas, kita harus melalui masalah tersebut terlebih dahulu,
justru bukan menghindarinya.
3. Dalam menggali kreativitas adalah dengan belajar dari kesalahan dan jangan pernah
terpuruk dalam suatu kegagalan.
4. Melakukan sesuatu yang berbeda. Melakukan pekerjaan yang sama secara terus-menerus,
lama kelamaan akan membuat kita merasa jenuh. Selain itu, pengetahuan dan
keterampilan kita hanya terbatas di pekerjaan itu-itu saja.
Orang yang ingin meningkatkan kreativitasnya harus berani mengerjakan hal-hal yang
belum pernah atau jarang dilakukan sebelumnya dan lebih baik lagi jika kegiatan baru
yang kita lakukan mendukung perkembangan pekerjaan utama kita.
12
5. Berkomunikasi dengan banyak orang. Komunikasi seringkali memunculkan ide-ide yang
tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Banyak orang yang dengan sukarela mau
menularkan pengetahuannya dan pandangannya terhadap suatu hal jika kita bertanya
dengan sopan. Bergabunglah dengan suatu komunitas dan berkomunikasilah secara aktif
disana, kita akan menemukan banyak ide dan peluang dari situ.
6. Banyak membaca. Intensitas membaca yang tinggi akan meningkatkan pengetahuan kita
terhadap berbagai macam hal. Banyaknya wawasan dan pengetahuan yang kita miliki
akan sangat meningkatkan kreativitas kita juga, karena ketika kita menghadapi suatu
tantangan, kita akan mampu berpikir, berencana, dan bertindak dengan menggunakan
berbagai macam informasi yang tersimpan di otak kita. Karena informasi yang akurat
adalah salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan kita dalam pekerjaan.
Informasi tersebut bisa didapat dari banyak membaca (selain melakukan penelitian
sendiri atau bertanya pada orang lain).
7. Menyediakan waktu untuk sendiri. Suasana dan tempat yang tenang membuat kita
mampu berpikir dan berkonsentrasi, sebaliknya jika kita mengerjakan sesuatu sambil
menyalakan TV atau berbicara dengan orang lain, itu akan mengalihkan pikiran kita dan
kita tidak akan bisa bekerja secara efektif.
8. Selalu ingin tahu terhadap apapun. Saat kita membangun keterampilan dan kreativitas
kita, kita harus selalu memiliki keingintahuan yang kuat terhadap segala hal.
9. Menuliskan apa saja yang ada di pikiran kita. Biasanya kita memiliki suatu kebiasaan
yang sangat membantu untuk melatih kreativitas kita yaitu sering membawa buku catatan
dan pena kemanapun kita pergi. Karena ide bisa muncul kapan saja saat kita melihat atau
mendengar sesuatu. Ide bisa cepat terlupakan apabila kita tidak menuliskannya di buku
catatan. Ini sangat penting karena ide adalah sesuatu yang baru dan merupakan pondasi
untuk mengerjakan sesuatu, akan sangat disayangkan apabila ide yang terlintas
terlupakan begitu saja.
13
10. Mengamati sesuatu yang dikerjakan orang lain. Kreativitas juga dapat dibangun dengan
mempelajari apa yang dilakukan oleh orang lain. Dari situ, kita bisa mendapatkan
inspirasi dan ide-ide untuk membuat karya kita sendiri.
11. Tantang dirimu sendiri. Kita harus selalu ingin untuk mengembangkan diri kita dan tidak
ingin berlama-lama di zona nyaman untuk menjadi orang yang kreatif. Membuat sebuah
rencana dalam periode waktu tertentu secara bertahap, dan tantanglah diri kita untuk
merealisasikan rencana kita itu. Perubahan akan memaksa kita untuk belajar dari sesuatu
yang baru dan dengan ketekunan usaha kita tidak akan sia-sia.
12. Luangkan waktu untuk beristirahat dan relaksasi. Bekerja dalam waktu yang lama sangat
menguras tenaga dan pikiran kita. Disaat-saat jenuh seperti itu, kita tidak akan bisa
berpikir jernih dan bekerja secara efektif. Kita akan selalu bergelut dengan rasa penat.
Beristirahatlah sejenak dan mengerjakan hal-hal yang kita suka untuk mengembalikan
semangat kita. Saat pikiran kita sudah fresh, itulah saat yang tepat untuk berkreasi lagi.
13. Membangun kepercayaan yang positif. Kepercayaan bahwa semua masalah bisa
diselesaikan adalah sikap yang baik untuk meningkatkan kreativitas. Ide dan kegiatan kita
boleh saja dianggap remeh oleh orang lain, namun jika kita sudah yakin terhadap apa
yang kita kerjakan, tetap lakukan dan buktikanlah !
2.6 Strategi yang Bisa Menumbuhkan Kreativitas Remaja
Langkah-langkah dalam Menuju kreativitas :
1. Kita harus memiliki kepercayaan yang penuh akan kemampuan akal kita. Percaya bahwa
kita dapat mengembangkan pemikiran kita dan meningkatkan kepribadian kita.
2. Kita membebaskan akal kita dari berbagai belenggu dan penghalang yang merintangi kita
untuk berpikir secara kreatif dan benar, diantaranya belenggu dan penghalang yang
berkaitan dengan cara hidup kita, belenggu yang secara langsung berkaitan dengan
ekspresi tentang kekuatan akal kita.
14
3. Setelah kedua langkah diatas, adalah kita beradaptasi dengan akal kita. Akal itu persis
seperti tubuh. Akal mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan berbagai kebutuhan itu perlu
dipenuhi. Akal perlu pelatihan, istirahat, bekerja giat, dan juga relaksasi.
4. Untuk membangun akal dan mengembangkan kemampuan agar kita kreatif dalam
berpikir adalah kita memberi makan akal kita.
5. Untuk memberi makan akal kita, adalah kita menggerakkan dan memanfaatkan potensi-
potensinya.
6. Langkah ini sangat signifikan, yaitu kita member makan akal kita dengan membaca Al-
Qur’an. Frekuensi rohani ini terbukti merupakan makanan yang baik bagi akal dan ruh.
7. Untuk membina akal dan mengembangkan kemampuannya berkreasi adalah kita melatih
akal kita untuk berkreasi secara nyata karena kita dibekali sarana-sarana yang
memungkinkan kita untuk melakukannya.
Kepercayaan dan ada tidaknya keyakinan di dalam diri manusia khususnya pada diri
seorang remaja merupakan salah satu kriteria munculnya kreativitas dan semangat inovatif. Kita
juga harus mempunyai impian dan harapan di masa mendatang. Sekarang kita belajar untuk
menguasai strategi baru yang terpenting mengenai diri kita sendiri.
Disini kita mulai melihat gambaran yang lebih jelas tentang diri kita, seperti jika kita
ingin mendapatkan gelar maka kita harus mulai berfikir untuk mencari pengalaman terlebih
dahulu dalam bidang itu. Untuk menumbuhkan jiwa kreatif itu memang membutuhkan waktu,
dengan menuliskan misi kreativitas kita adalah cara terbaik untuk menangkap gambaran masa
depan. Dan ingatlah selalu misi kita ini dengan menempelkan atau menyimpan yang dapat kita
jumpai dimanapun kita berada. Namun jangan mengharapkan imajinasi kita akan meledak begitu
saja tanpa usaha apapun.
Kreativitas dan inovasi tidak harus berasal dari ide yang besar, bahkan bisa muncul dari
ide-ide yang kecil. Namun, bagi sebagian orang, ide-ide kecil ini berakhir begitu saja tanpa
rencana untuk dimanifestasikan. Berikut ada strategi untuk menumbuhkan kreativitas, dimana
kita bisa menjaga ide kreatif itu agar terus mengalir. Dengan menjadikan langkah-langkah ini
sebagai bagian dari hidup kita, yakni akan memberikan dukungan pada kreativitas yang kuat,
memfasilitasi inovasi, dan memudahkan proses untuk mengatasi masalah.
15
10 Strategi Menumbuhkan Kreativitas :
1. Mengetahui apa yang membuat semangat.
Yakni kita bisa mencapainya dengan menciptakan misi, pedoman, atau hal-hal penting
lainnya. Dengan menemukan apa yang sungguh-sungguh membuat kita terinspirasi dengan
memusatkan perhatian pada bakat dan kreativitas. Proses ini penting bagi orang kreatif, terutama
pada remaja sekarang yang dilimpahi dengan ide-ide cemerlang.
2. Menemukan ide.
Yakni kita bisa menciptakan cara tersendiri agar ide-ide yang kita temukan tidak
terlupakan atau tidak hilang begitu saja karena tanpa sadar ternyata kita mempunyai banyak
pemikiran kreatif yang mengagumkan. Caranya kita bisa mencatat ide tersebut di buku, atau di
tempat-tempat yang menuntut kita selalu ingat tempat itu. Yang terpenting, kuncinya adalah
konsisten dan ada variasi.
3. Merapikan pikiran.
Yakni, sebaiknya mulai mencatat kegiatan harian untuk menyimpan pikiran kita yang
melayang kemana-mana. Menulis apa saja yang ada didalam pikiran kita, membuat daftar dari
hasil pembicaraan, pengembangan ide-ide baru, dan mendokumentasikan impian. Cara ini
mungkin sangat baik dilakukan pada pagi hari saat bangun tidur, dan malam hari ketika hendak
tidur.
4. Menikmati ritual kreatif.
mengikuti kegiatan yang menyenangkan dan menghibur. Menikmati semangat kreatif ini
bisa membuat kita tetap segar dan bisa mengeluarkan inovasi baru.
5. Menyisihkan waktu untuk refleksi dan introspeksi.
Yakni menyisihkan waktu untuk merenung dan introspeksi, seperti perilaku atau pikiran
apa yang menghambat kreativitas kita sulit berkembang. Bagaimana situasi hidup yang bisa
16
menghilangkan energi hingga mengurangi kreatif kita. Dan menyembuhkan diri kita dari
hambatan-hambatan seperti itu tadi merupakan langkah yang tepat.
6. Bersyukur.
Bersyukur merupakan bagian terbesar dari kreativitas. Jika kita mengungkapkan rasa
syukur dan terima kasih pada hal-hal yang sederhana, kita akan diberkahi ide-ide baru.
Menggunakan catatan harian untuk membuat daftar semua hal yang disyukuri. Jika kita
menderita karena ide terhambat, duduk dan tuliskan 10 hal yang harus disyukuri. Jika kita
mengalami hal-hal yang baik, tuliskan rasa terima kasih kita.
7. Menghargai.
Yakni menemukan hal untuk dihargai atas apapun yang kita lihat dan kita alami,
misalnya menghargai pribadi, kecantikan, usaha orang lain, atau hasil kerajinan. Memperhatikan
dan menghargai hasil karya yang ada di sekeliling kita.
8. Menciptakan komunitas.
Yakni menciptakan komunitas agar kita bisa berbagi minat yang sama. Menceritakan
perasaan-perasaan kita, baik yang membuat bergairah atau sebaliknya, seperti menceritakan
keberhasilan, rasa frustasi, atau hal-hal yang membuat kita stress. Komunitas pada saat ini bisa
kita jumpai di website internet, hubungan seluler, secara perorangan atau lewat media lainnya.
9. Mengabaikan suara negatif.
Yakni jangan pedulikan suara-suara negatif di pikiran kita yang mengatakan, kita tidak
mampu, kita tidak bisa berubah, atau menjadi kreatif bukan untuk kita sendiri melainkan untuk
orang lain. Kita harus bisa menyadari, bahwa suara-suara seperti itu hanyalah ilusi dalam pikiran
yang menghambat kita untuk berkembang menjadi yang lebih baik.
17
10. Merayakan kemenangan kecil.
Yakni kreativitas tidak selalu harus muncul dari hal-hal besar. Melainkan muncul dari
hal-hal yang terkecil. Jika kita mencoba, paling tidak salah satu di antara 10 cara ini, yakinlah
kita pasti bisa meraih kemenangan kecil itu. (AMCJ)
Jadi, penulis menyimpulkan bahwa untuk menumbuhkan kreativitas itu membutuhkan
strategi-strategi tersendiri dengan memperhatikan langkah-langkah dalam menuju kreativitas.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan ini ternyata kreativitas itu sangat penting, karena kreativitas merupakan
suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia dengan karya-karya
spektakulernya.
Kreativitas dapat dipupuk sejak dini, baik dalam keterampilan, kesenian, dalam bidang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi.
Sejak anak-anak sudah dilatih mengembangkan imajinasi dengan permainan-permainan
dan dibimbing dengan suatu pola bimbingan yang sesuai dengan karakteristik anak, maka pada
masa remaja mereka dapat mengembangkan kreativitasnya dengan menciptakan hal-hal yang
lebih berguna untuk diri mereka atau masyarakat.
Penulis juga menyimpulkan bahwa untuk menumbuhkan kreativitas remaja itu
membutuhkan strategi-strategi tersendiri dengan memperhatikan langkah-langkah dalam menuju
kreativitas.
3.2 Saran
Masa remaja adalah gambaran akan masa mendatang “The Future”. Apabila tidak
memulai belajar dari hal-hal kecil seperti pembahasan yang tertulis di atas, kemungkinan besar,
kita tidak sia-sia dalam menghadapi kenyataan atau problema yang lebih besar di masa
mendatang. Oleh karena itu alangkah baiknya dari sekarang memulai untuk memperbaiki hal-hal
kecil yang akan berpengaruh besar di masa mendatang.
Berfikir kreatif bukanlah suatu bakat, melainkan sesuatu yang perlu digali. Setiap orang
berpotensi menjadi kreatif, tergantung kemauan, usaha dan kerja kerasnya. Maka dari itu berfikir
kreatif sangat diperlukan, karena remaja yang kreatif ditandai dengan selalu mencari cara untuk
melahirkan ide yang berbeda.
19
DAFTAR PUSTAKA
Al-Uqshari, Yusuf.2005.Melejit dengan Kreatif.Jakarta: Gema Insani Press.
Maswan, Sulaiman Sahlan.1988.Multi Dimensi Sumber Kreativitas Manusia.
Bandung: Sinar Baru.
Meitasari Tjandrasa (1995:23) dalam file:///E:/kreativitas/alasan-pentingnya-kreativitas.html.
Wikan Kertanjali (Buku Catatan Hitam Putih:2011) dalam file:///E:/kreativitas/10-cara-menuju-orang-yang-kreatif.html.
Anak Mandiri Community Jambi (AMCJ:2010) dalam file:///E:/download/10-cara-menumbuhkan-kreativitas_03.html.
Baron, F., 1958. The Psychology og Imaginations. USA: Scientific.
Campbell, David. 1986. Mengembangkan Kreativitas. Penerjemah AM. Mangunhardjana.
Hurlock, E. B. 1992. Perkembangan Anak. Penerjemah Meitasari Tjandrasa .
Munandar, SC Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
Semiawan, Conny., dkk. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas.
20