karya ilmiah

53
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah Minat Menggambar Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68 ini. Penulis mengambil topik Minat Menggambar Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68 ini dengan tujuan mendorong siswa-siswi kelas XI SMAN 68 menyukai kegiatan menggambar untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir visual. Selain itu, ujuan penulisan karya ilmiah ini untuk melengkapi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI semester genap yahun pembelajaran 2009-2010. Banyak hambatan yang ditemukan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Allah SWT. 2. Drs. Pono Fadullah, M. Hum. Selaku kepala sekolah SMAN 68. i

Transcript of karya ilmiah

Page 1: karya ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah Minat Menggambar Siswa-

Siswi Kelas XI SMAN 68 ini.

Penulis mengambil topik Minat Menggambar Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68 ini

dengan tujuan mendorong siswa-siswi kelas XI SMAN 68 menyukai kegiatan

menggambar untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir visual. Selain

itu, ujuan penulisan karya ilmiah ini untuk melengkapi tugas mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas XI semester genap yahun pembelajaran 2009-2010.

Banyak hambatan yang ditemukan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini, oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT.

2. Drs. Pono Fadullah, M. Hum. Selaku kepala sekolah SMAN 68.

3. Dra. Laela Firdaus, selaku guru pembimbing bahasa Indonesia.

4. Orang tua penulis yang telah mendukung dan memotivasi penulis.

5. Teman-teman penulis yang telah mendukung penulis.

i

Page 2: karya ilmiah

Penulis berharap karya ilmiah ini dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap

menggambar. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun untuk

penyempurnaan karya ilmiah berikutnya. Semoga karya ilmiah in dapat bermanfaat bagi

kita semua. Amin.

Jakarta, 29 Maret 2010

Bonita Ramadhani

ii

Page 3: karya ilmiah

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................i

Daftar Isi ....................................................................................................................ii

I. Pendahuluan .......................................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................2

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................2

II. Pengenalan Menggambar ...................................................................................3

A. Pengertian Menggambar ................................................................................3

B. Peralatan dan Media Menggambar ................................................................4

C. Teknik Menggambar ......................................................................................5

1. Menggaris ....................................................................................................5

2. Mengarsir .....................................................................................................6

3. Penghalusan (Blending) ...............................................................................8

4. Wajah dan Vas .............................................................................................9

5. Menggambar Terbalik .................................................................................10

a. Hasil Penemuan Mengenai Otak .............................................................10

b. Latihan Menggambar Terbalik ................................................................11

III. Manfaat Menggambar .......................................................................................13

A. Pengembangan Otak Kanan ..........................................................................13

1. Kreativitas ...................................................................................................13

2. kemampuan Berpikir Visual ........................................................................14

IV. Proses Penelitian ................................................................................................16

A. Proses Kegiatan Angket Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68 ..........................16

1. Minat Menggambar Siswa-Siswi .................................................................17

2. Keoptimisan dan Kepesimisan Siswa-Siswi dalam Kemampuan

Menggambarnya ..........................................................................................17

iii

Page 4: karya ilmiah

B. Analisis Angket ...........................................................................................18

1. Angket Minat Menggambar Siswa-Siswi ..................................................18

2. Angket Keoptimisan dan Kepesimisan Siswa-Siswi dalam Kemampuan

Menggambarnya ........................................................................................18

V. Hasil Penelitian ................................................................................................20

A.Hasil Angket Minat Menggambar Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68 .......20

B.Hasil Angket Keoptimisan dan Kepesimisan ............................................20

VI. Upaya Meningkatkan Minat Menggambar ......................................................22

A.Mengenal Manfaat Menggambar ...............................................................22

B.Berlatih Menggambar ................................................................................23

C.Pujian terhadap Karya ...............................................................................24

VII. Penutup ...........................................................................................................26

A.Kesimpulan ...............................................................................................26

B.Saran ..........................................................................................................26

Daftar Pustaka .........................................................................................................27

iv

Page 5: karya ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada kehidupan sekarang ini, pengetahuan akan pentingnya kedua belahan

otak, yaitu otak kanan dan otak kiri semakin diketahui masyarakat. Otak kiri yang

logis dan analitis serta otak kanan yang intuitif dan kreatif. Untuk itu semakin

banyak orang yang mengetahui pentingnya untuk menyeimbangkan kedua belahan

otak, khususnya otak kanan yang jarang diperhatikan oleh orang banyak.

Salah satu yang diproses otak kanan adalah kreativitas. Kini makin banyak

orang menyadari bahwa kreativitas memainkan peran sangat penting dalam meraih

kebahagiaan pribadi dan kesuksesan. Banyak sekali kegiatan yang dapat membantu

mengembangkan daya kreatif kita. Seperti mengembara, banyak membaca,

bermain, teknologi, musik, menggambar, dan masih banyak lagi.

Menggambar adalah salah satu contoh kegiatan kreativitas yang

menyenangkan. Namun sayang, sudah enjadi keyakinan umum bahwa

menggambar dianggap suatu sifat bawaan. Sedikit sekali orang yang mengerti

bahwa mereka bisa belajar agar bisa menggambar. Umumnya mereka tidak

mendapat motivasi bahwa mereka bisa, dan mereka tidak mendapat pujian atau

komentar yang positif. Hal ini menyebabkan hilangnya rasa percaya diri dan

semangat untuk terus berlatih.

Di SMAN 68 kelas XI khususnya, masih banyak siswa-siswi yang merasa

dirinya tidak bisa menggambar dan tidak akan pernah bisa, selalu menganggap

hasil karyanya tidak bagus. Sebagian siswa-siswi tersebut walaupun merasa tidak

bisa menggambar, namun mempunyai minat untuk bisa menggambar. Tetapi

sebagian lagi sama sekali tidak punya kepercayaan diri untuk bisa dan sama sekali

tidak mempunyai minat untuk mencoba berlatih menggambar.

1

Page 6: karya ilmiah

B. Rumusan Masalah

1. Apakah siswa-siswi kelas XI SMAN 68 mempunyai minat dalam

menggambar?

2. Apa alasan siswa-siswi kelas XI SMAN 68 tidak minat dalam menggambar?

3. Apakah siswa-siswi kelas XI SMAN 68 merasa optimis dan pesimis akan

kemampuan menggambarnya?

4. Apa alasan siswa-siswi kelas XI SMAN 68 yang merasa pesimis akan

kemampuan menggambarnya?

5. Apakah menurut siswa-siswi kelas XI SMAN 68 menggambar itu sulit?

6. Apakah siswa-siswi kelas XI SMAN 68 mengetahui manfaat-manfaat

menggambar?

7. Bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan minat menggambar pada siswa-

siswi kelas XI SMAN 68?

C. Tujuan Penulisan

Karya ilmiah ini bertujuan, untuk mendorong siswa-siswi kelas XI SMAN 68

menyukai kegiatan menggambar untuk mengembangkan kreativitas dan

kemampuan berpikir visual.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang diambil untuk mengumpulkan data adalah:

1. Metode angket

2. Metode kepustakaan

Buku 1: Bengkel Kreativitas

Buku 2: Quantum Learning

Buku 3: Visual Thinking

Buku 4: Teknik Menggambar

2

Page 7: karya ilmiah

BAB II

PENGENALAN MENGGAMBAR

A. Pengertian Menggambar

Gambar adalah ekspresi. Menurut Howard Simon dalam buku Teknik

Menggambar, gambar merupakan sesuatu yang erat dan alami, yang ada

hubungannya dengan salah satu keinginan manusia. Menggambar adalah kegiatan

membentuk imaji, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula

berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan

dari alat gambar. Dengan gambar, manusia ingin mengekspresikan diri, pola pikir,

dan emosi-emosinya.

Kebanyakan karya dengan cara menggambar adalah representasi dari ingatan

atau imajinasi seseorang. Subjek ini bisa berupa tampilan realistis dalam kehidupan

sehari-hari seperti potret, setengah realistis seperti karya-karya sketsa, atau yang

benar-benar mementingkan gaya gambar seperti kartun, karikatur, atau gambar

abstrak.

Untuk belajar menggambar, anda harus belajar merasakan. Kita harus

mengenali bahwa gambar adalah suatu alat yang abstrak. Menggambar itu bebas,

tidak ada benar maupun salah. Corat-coret juga dapat dikatakan gambar, corat-

coret adalah salah satu bentuk seni terburuk. Akan tetapi, walaupun hanya terdiri

dari garis-garis sederhana tak berbentuk, corat-coret merupakan teknik yamg amat

bagus untuk melepaskan kritik yang datang dari diri sendiri, dan membiarkan

tangan bebas menggambar apa saja yang dimaui. Biarkan perasaan alamiah

mengalir ke jemari-jemari anda. Anda bisa mencorat-coret kapan saja, tanpa tahu

tujuannya, atau gambar apa yang akan muncul. Anda menggambar satu tarikan

garis, diikuti garis selanjutnya, tanpa lebih dahulu memikirkan gaya, bentuk,

gambar, atau warna, karena yang mengasyikkan adalah proses kreatif itu sendiri,

bukan hasil gambarnya.

3

Page 8: karya ilmiah

B. Peralatan dan Media Menggambar

Alat-alat teknis untuk berekspresi hanya mengalami sedikit perubahan. Itulah

sebabnya, kenapa kita masih banyak menjumpai bahan dan alat menggambar yang

juga digunakan pada jaman dahulu.

Yang sering digunakan adalah pensil, pena, kuas tinta, pensil warna, krayon,

pensil konte, dan spidol. Bisa pula dengan peralatan digital seperti stylus, mouse,

atau alat lain yang menghasilkan efek sama seperti peralatan manual.

Pensil merupakan alat menggambar yang paling mudah didapat dan harganya

pun terjangkau. Pensil sangat bagus untuk belajar menggambar, karena mudah

dihapus. Setiap pensil juga mempunyai ketebalannya masing-masing. Pensil yang

biasa digunakan untuk menggambar yaitu nomor 2B dan HB, tapi bisa disesuaikan

dengan pilihan masing-masing sesuai apa yang ingin diekspresikan.

Penghapus, selain digunakan untuk membenarkan kesalahan, penghapus juga

dapat digunakan untuk membuat efek cahaya dan menghaluskan goresan.

Kertas mempengaruhi gaya dan teknik menggambar. kertas yang halus tapi

kau, sangat bagus untuk pen dan pensil. Bereksperimenlah dan kenalkan diri anda

dengan berbagai bahan yang bisa digunakan, kita akan semakin leluasa dalam

berlatih berekspresi dengan aktivitas menggambar, dan menjadi lebih

menyenangkan.

Krayon mempunyai keuntungan tersendiri. Kita bisa memberikan tekanan

kertas dengan cepat, dengan berbagai variasi serta ketebalan sesuai dengan tekanan

tadi. Krayon merupakan bahan yang paling cocok dipakai pada tahap awal, dalam

proses menggambar, kekurangannya adalah hasilnya tidak bisa dihapus.

Hampir semua pena dari bahan baja bisa digunakan untuk menggambar. akan

tetapi ada yang khusus dibuat untuk menggambar. setiap toko pasti akan

menganjurkan anda untuk menggunakan pena yang baik yang menggunakan tinta

Indian. Untuk pulpen biasa, maka tinta warna buatan pabrik apa saja bisa dipakai.

Dalam menggambar, tinta Indian sifatnya tahan air.

4

Page 9: karya ilmiah

C. Teknik Menggambar

Alat-alat menggambar sebenarnya dapat mempengaruhi teknik yang kita

terapakan. Teknik juga memperlihatkan gaya khas masing-masing. Teknik atau

cara menggambar tidak merupakan tahap yang paling penting dalam menggambar

kreatif. Teknik harus digunakan sebagai sarana alamiah untuk menggambar utuh,

dari awal sampai akhir. Berikut adalah teknik-teknik dasar dalam menggambar.

1. Menggaris

Menggaris sangat mendasar dalam menggambar, karena setiap bentuk karya

menggambar pada umumnya diawali dengan garis, coretan atau goresan garis.

Menggaris merupakan kegiatan menggambar yang paling sederhana dan

mudah, karena peralatan dan bahan yang dibutuhkan juga sangat sederhana dan

mudah didapat, kita bisa menggunakan pensil, bisa juga pena dan selembar kertas,

kertas apapun bisa dipakai yang penting masih ada ruang kosong tempat nanti kita

mencoret atau menggoreskan garis.

Cara memulainya sederhana saja, langsung saja menggaris atau menorehkan

garis, garis apa saja. Tapi sebaiknya mulailah dulu dengan garis yang paling

sederhana, mulailah dengan garis lurus, macam-macam garis lurus, yang mendatar,

vertikal, dan diagonal. Dari berbagai arah, dari kiri ke kanan atau sebaliknya, dari

atas ke bawah atau sebaliknya, dari kanan atas ke kiri bawah dan yang lainnya bisa

dikembangkan lagi.

Sebagai catatan, pada saat latihan jangan coba-coba memutar posisi kertas

dengan alasan untuk hasil yang lebih rapi. Biarkan posisi kertas tetap seperti

adanya. Karena latihan ini tujuan utamanya bukan untuk menghasilkan garis yang

rapi, lurus dan bagus, melainkan untuk melatih kelenturan dan keluwesan tangan

supaya terbiasa dan spontan dalam menggaris dan menggores. Jika kemampuan itu

sudah dikuasai, akan memudahkan kita menggambar atau memvisualisasikan

apapun.

5

Page 10: karya ilmiah

Setelah berlatih dengan garis lurus kta dapat mencoba macam-macam garis

lainnya, misalnya garis patah-patah, garis zig-zag, garis bergelombang, garis

melingkar, garis spiral dan variasi lainnya.

Bebaslah dalam menggaris, jangan pernah berpikir takut salah, hilangkan

keraguan dalam menggaris, ini berguna untuk melatih spontanitas dalam

menggambar atau memvisualisasikan sesuatu.

2. Mengarsir

Arsir atau gradasi akan membantu ketajaman mata agar mengenal ingkat

intensitas cahaya sehingga dapat melihat daerah terang dan gelap suatu obyek.

Latihan arsir gradasi juga sangat membantu ketika Anda membuat bayangan dari

suatu obyek.

Beberapa langkah yang harus dilakukan saat belajar Arsir :

Berlatih teknik arsir gradasi dapat mulai dengan membuat kotak.

Jumlahnya bebas terserah  seperti gambar di bawah ini. Kemudian arsirlah setiap

kotaknya dengan berbagai jenis ukuran pensil, atau jika ingin dengan satu

jenis pensil saja, bedakan setiap kotak pada tekanan pensil.

Contoh kotak pertama diarsir dengan pensil 2H, kemudian kotak kedua diarsir

dengan pensil H, dan seterusnya, atau kotak pertama diarsir dengan tekanan

yang paling kuat, kotak kedua tekanannya makin lemah.

Ketika mengarsir dengan berbagai jenis pensil, semua dilakukan dengan tekanan

yang sama.

Lihat perbedaan intensitas gelap terang yang dihasilkan pada setiap kotak. (lihat

contoh gambar di bawah).

Latihan selanjutnya mencoba membuat komposisi bentuk dasar, kemudian pada

setiap bentuk dasar memberikan arsir dengan tingkat intensitas yang berbeda.

6

Page 11: karya ilmiah

Buatlah kotak dengan berbagai ukuran dan bentuk yang sudah mengalami

distorsi. Kemudian komposisikan kotak-kotak tersebut.

Disamping itu juga dapat membuat komposisi bentuk dengan menggunakan

bentuk dasar lainnya seperti lingkaran, segitiga, dan sebagainya. Selain itu

dapat mengkomposisikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan cara yang

berbeda.

Cobalah membuat berbagai macam sketsa lainnya, carilah berbagai ide

komposisi bentuk lainnya, dan pilihlah sketsa yang disukai.

Setelah membuat sketsa komposisi bentuk kotak, persiapkanlah berbagai jenis

ukuran pensil, contoh menggunakan pensil ukuran keras seperti H terlebih

dahulu untuk memberikan arsir terang pada kotak yang diinginkan, kemudian

pada beberapa bagian masih dengan pensil yang sama, tekanan yang lebih

kuat memberikan arsir gelap.

Selanjutnya dapat dilihat pada gambar dibawah dengan memberikan arsir gelap

dan terang maka pada komposisi kotak terlihat ada suatu volume atau

kedalaman. Pada saat menggambar suatu obyek Anda akan mengerti bahwa

hanya dengan memberikan arsir gradasi gelap terang, maka obyek tersebut

terlihat mempunyai volume dan intensitas cahaya yang berbeda.

Cobalah berbagai bentuk sesuai imajinasi anda, bermainlah secara kreatif,

gunakan berbagai macam garis untuk mengarsir, seperti lingkaran, ombak, lurus,

dan sebagainya, maka anda akan melihat tekstur yang berbeda (lihat contoh

gambar).

7

Page 12: karya ilmiah

3. Penghalusan (blending)

Penghalusan (blending) adalah proses pengusapan sebuah arsiran agar tampak

lebih halus. Di bawah ini adalah contoh arsiran yang belum dihaluskan dan setelah

dihaluskan.

Sebelum Sesudah

Ada bermacam-macam cara untuk menghaluskan arsiran, tapi yang paling

umum adalah menggunakan jari, tissue, dan paper stump. Menghaluskan

menggunakan jari mempunyai kelemahan yaitu meninggalkan noda sehingga

arsiran terkesan tidak bersih. Menghaluskan dengan tissue sangat berguna pada

saat ingin menghaluskan area yang cukup besar, cara menggunakan tissue untuk

menghaluskan adalah dengan melilitkan jari telunjuk dengan tissue, lalu usapkan

tissue tersebut dengan gerakan melingkar ke arsiran yang ingin dihaluskan. Paper

stump adalah pensil yang terbuat dari kertas, ini bisa digunakan untuk area yang

kecil. Bila sudah digunakan ujungnya akan menghitam, dan tidak bisa dipakai

8

Page 13: karya ilmiah

untuk menghaluskan bagian yang terang. Bila hal ini terjadi, maka ujungnya dapat

dipotong dengan pisau.

hasil dengan teknik blending

4. Vas atau Wajah (Vase or Faces)

Ini adalah ilusi optik terkenal, disebut vas atau wajah karena dapat dilihat

sebagai wajah yang saling berhadapan, dan sebuah vas di tengah. Latihannya

adalah melengkapi wajah kedua, yang dengan sengaja akan menyelesaikan vasnya.

Ambillah pensil dan anda tinggal menyelesaikan gambar berikut.

9

Page 14: karya ilmiah

5. Menggambar terbalik

Orang-orang yang meragukan kekuatan seni maupun kemampuan mereka di

bidang itu, sering merasa tercengang melihat apa yang bisa mereka hasilkan lewat

metode menggambar yang diciptakan Betty Edwards, yaitu menggambar terbalik.

a. Hasil Penemuan Mengenai Otak

Salah satu temuan penting dalam studi mengenai otak terjadi pada tahun

1960 dan 1970, saat Roger Sperry dari Institut Teknologi California membawa

teman-teman penelitiannya menuju pengertian baru yaitu bahwa otak manusia

terdiri dari dua belahan, masing-masing mengendalikan proses yang berlainan.

Semenjak penemuan Sperry, yang dianugerahi hadiah nobel pada 1981, telah

diterima secara luas bahwa kedua sisi otak tersebut memiliki dominasi dalam

bidang masing-masing, seperti dijelaskan di bawah ini.

Otak Kiri Otak Kanan

analitis holistis

logis intuitif

verbal gambar

berurutan simultan

temporal spasial

Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, belahan kiri otak sering dianggap

sebagai sisi yang mengatur kemampuan logika, berbahasa, dan matematika.

Sedangkan belahan kanan dianggap sebagai kedudukan kreativitas dan daya

khayal.

Penelitian mengenai dua sisi otak tersebut telah membantu jutaan orang,

yang sebelumnya tidak pernah merasa diri mereka kreatif ataupun berjiwa seni,

untuk belajar menggambar.

Setelah mengetahui bahwa otak kiri yang logis mempengaruhi kemampuan

bersantai dan membebaskan jari-jari menggambar apa yang kita lihat, Edwards

10

Page 15: karya ilmiah

mengembangkan berbagai teknik. Salah satunya menggambar terbalik, yaitu

memnggambar menirukan contoh gambar yang dibalik. Menurutnya, membalik

gambar itu perlu, karena otak kiri kita yang logis dan tak kenal kompromi, tak

henti-hentinya mengenali serta menamai hal-hal yang dilihatnya, otak menolak

atau tak mampu menerjemahkan informasi tersebut menjadi garis-garis sebuah

gambar. Jika ingin mengatasi kemampuan otomatis otak kiri dalam menafsirkan

gambar, kita harus mengabaikan keseluruhan gambaran dan berkonsentrasi pada

garis serta bentuk satu per satu yang tampak dalam gambar terbalik. Seperti

yang dijelaskan edwards sebagai berikut.

Benda-benda yang biasa kita kenal tidak akan sama jika dilihat terbalik.

Kita secara otomatis menetukan sisi atas dan samping pada benda yang

kita lihat, dan mengharapkan benda itu menghadap ke arah yang normal,

yaitu berdiri tegak. Ketika melihat gambar yang terbalik, petunjuk-

petunjuk visual yang kita lihat menjadi tidak sesuai, dan otak menjadi

bingung. Kita melihat bentuk, serta daerah terang dan gelap pada gambar

itu. Biasanya, kita tidak berkeberatan melihat gambar terbalik, asalkan

kita tidak diharuskan mengenali benda yang kita lihat tersebut. Kalau

demikian, itu bisa menjadi tugas yang sangat menjengkelkan.1

b. Latihan Menggambar Terbalik.

Untuk latihan ini, lupakan dahulu apa pun yang pernah anda pelajari

mengenai seni. Ambil sehelai kertas dan pensil atau pena, lalu tirulah gambar di

bawah ini tempa menegakkan gambarnya. Jangan biarkan diri anda terganggu

oleh keingingan membetulkan gambar itu di kepala anda, usahakan

berkonsentrasi untuk menggambar garis-garis seperti yang anda lihat. Tidak

usah terburu-buru. Jangan membalikkan kertas atau gambar di bawah ini

sebelum anda benar-benar selesai.

1Jordan E. Ayan, Bengkel Kreativitas : 10 Cara Menemukan Ide-Ide Pamungkas, Kaifa, Bandung, 2002, hlm 189.

11

Page 16: karya ilmiah

Setelah selesai, putarlah kembali gambar tersebut dengan benar. Anda akan

heran melihat hasil gambar anda yang bagus. Hal ini terjadi karena anda dapat

mengabaikan otak kiri anda yang kritis, sehingga membuat otak kiri tersebut

tidak sempat mengeluarkan pendapat, sementara otak kanan bersenang-senang

akan hal itu.

12

Page 17: karya ilmiah

BAB III

MANFAAT MENGGAMBAR

A. Pengembangan Otak Kanan

Seperti yang diketahui, otak kanan merupakan gudangnya spontanitas dan

kreativitas. Kedua belahan otak sama penting dan sama kuatnya. Mereka saling

melengkapi satu sama lain.

Namun pada umumnya orang-orang lebih mementingkan analisis, logika,

matematika, dan jarang sekali memperhatikan atau kurang mengoptimalkan fungsi

belahan otak kanan dalam pembelajaran. Pada kenyataannya, pendidikan tidak

lebih dari 10% mata pelajaran memakai fungsi otak kanan.

Untuk mengembangkan otak kanan, menggambar adalah salah satu

contohnya, karena dalam proses ini otak kanan lebih banyak berperan daripada

otak kiri.

1. Kreativitas

Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau

konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Kita

semua lahir dikaruniai banyak keterampilan kreatif. Ketika masih bayi, kita secara

alamiah selalu ingin tahu dan antusias menjelajahi lingkungan sekitar. Kita puas

menghabiskan hari bermain dan bereksperimen dengan berbagai benda.

Kita pada umumnya mulai membatasi pencarian dan kemampuan keatif pada

usia yang sangat muda. Biasanya, mulai saat masuk SD. Sedikit demi sedikit

kreativitas mulai dikekang oleh pendidikan tradisional, kita harus tunduk pada

peraturan yang kaku, yang kebanyakan membatasi keterampilan berpikir kreatif.

Dalam belajar, kita lebih sering menghafal ketimbang mengeksplorasi, bertanya,

atau bereksperimen. Saat SD, SMP, dan seterunya, kreativitas semakin jarang

diasah, hingga akhirnya berhenti tumbuh.

13

Page 18: karya ilmiah

Salah satu contoh nyata yang terjadi pada Christoper, anak dari Jordan E.

Ayan, penulis buku Bengkel Kreativitas. Anaknya yang pandai menggambar

mendapat nilai yang kurang memuaskan dalam pelajaran seni di sekolahnya.

Gurunya mengatakan bahwa Christoper tidak mau mewarnai dalam batas garis,

suatu persyaratan resmi untuk mendapatkan nilai tinggi dalam keterampilan

motorik. Jelaslah sang guru terlalu memusatkan pada upaya memampukan anak

didiknya mewarnai dalam batas garis, sampai mengabaikan dorongan kreatif si

anak. Lebih buruk lagi, mungkin ia malah mengkritik. Saat pulang dari sekolah

Christoper membawa pulang hasil gambarnya yang muram, dan penuh warna

hitam. Padahal menurut Jordan, gambar yang dihasilkan putranya di rumah sangat

indah dan kaya warna, karena di rumahnya tak ada peraturan dalam masalah seni.

Akhirnya banyak orang yang tidak mengembangkan daya kreatif mereka

karena tidak pernah diberi tahu cara memanfaatkan keterampilan kreatif alami

ataupun cara mengembangkan berbagai teknik. Dalam bukunya, Jordan

memaparkan bahwa menggambar merupakan salah satu kegiatan yang dapat

mengembangkan kreativitas, yang termasuk dalam sepuluh strateginya untuk

mengembangkan kreativitas, yaitu menggemari seni.

2. Kemampuan Berpikir Visual

Berpikir visual merupakan cara berpikir dengan gambar atau kemampuan otak

dalam menerima informasi dari apa yang dilihat. Berdasarkan sejarah mengenai

gambaran mental seseorang, ternyata ada banyak pemikir unggul yang

menggunakan pembayangan visual untuk membantu mereka melahirkan karya.

Albert Einstein, Charles Darwin, Sigmund Freud, Leonardo Davinci, dan masih

banyak lagi, semuanya menggunakan gambaran visual dalam mengembangkan

berbagai teori revolusioner mereka.

Bahkan kejeniusan seorang Sherlock Holmes yang terkenal sebagai seorang

detektif tidak lebih dari sekadar melihat secara aktif. Holmes secara sadar mencari

petunjuk visual lebih banyak dibandingkan orang lain. Namun bukan hanya tokoh

fiktif saja yang bisa berhasil dengan melihat secara aktif.

14

Page 19: karya ilmiah

Berpikir secara visual membantu kita belajar berpikir menggunakan bagian

visual otak kita. Kekuatan visualisasi dari gambar telah diteliti selama dua dekade.

Para peneliti menemukan bahwa dengan memvisualisasikan gambar yang

menyembuhkan (otosugesti) terbukti memberikan efek bermanfaat bagi tubuh.

Efek ini diantaranya memperkuat sistem imunitas dan mengurangi tekanan darah

dan jantung.

Ketika kita melihat gambar dalam kenyataan, lewat imajinasi, atau ingatan,

sel saraf otak mengirimkan pesan kepada tubuh sebagai respons dari stimulus

tersebut. Pesan tersebut akan pergi menuju otak bagian bawah yang berhubungan

dengan hipotalamus, kelenjar yang bertanggung jawab untuk mengaktifkan cabang

sistem saraf otonom parasimpatik. Kemudian saraf tersebut akan mengurangi

tekanan darah, memperlambatkan pernapasan, dan menurunkan detak jantung,,

melepaskan ketegangan fisik dari tubuh kita.

Menggambar adalah proses alami untuk berpikir, mengembangkan ide, dan

belajar, serta menyelesaikan masalah. Setiap anak menikmati kegiatan

menggambar dan berkhayal. Tetapi orang yang sering melamun biasanya dianggap

sebagai pemalas dan dicap orang yang tidak fokus. Padahal mungkin saja pelamun

serta pemikir visual inilah yang dapat melihat kemungkinan kreatif dalam

kehidupan ini.

Bermain tidak hanya untuk mencari kesenangan. Itulah bagaimana kita

belajar. Anda bisa mempraktikkan kemampuan berpikir secara visual dan

mendapatkan kesenangan pada waktu yang bersamaan. Mulai sekarang berlatihlah

untuk mengubah kata menjadi gambar. Praktikkan cara berpikir visual dalam

keseharian anda. Cobalah salah satu latihan berikut ini, anda tinggal mengubah

kata-kata menjadi bentuk gambar sederhana (tidak perlu bagus, yang penting anda

tahu itu apa).

buku tas wortel bangku

burger sapu lalat mawar

pohon kain pel perangko ember

vas tiang listrik telur mata sapi paku

mobil lampu merah

15

Page 20: karya ilmiah

BAB IV

PROSES PENELITIAN

A. Proses Kegiatan Angket Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68

Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada siswa dan

siswi kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 68 Jakarta. Pengisian angket

tidak dilakukan secara bertatap muka, angket ini disebar melalui media elektronik.

Oleh karena itu hanya 20 siswa-siswi yang menjadi peserta. Peserta angket yaitu

siswa-siswi SMAN 68 kelas XI berjumlah 7 kelas yaitu XI IPA 1 hingga XI IPS 3,

dan dipilih secara acak. Angket dibagi dua yaitu minat menggambar serta

keoptimisan dan kepesimisan siswa dalam kemampuan menggambarnya. Kedua

angket ini digabung pada penyebarannya dalam 10 pertanyaan. Berikut adalah

pertanyaan angket yang disebarkan.

1. Apakah anda senang menggambar atau hanya sekedar mencorat-coret yang menghasilkan sebuah bentuk (tidak harus rapi)?a. ya b. tidak

2. Apakah anda sering menggambar?a. sering b. cukup sering c. terkadang d. jarang e. tidak pernah

3. Apa alasan yang paling sering membuat anda menggambar? (maksimal 2 jawaban)a. disuruh atau tugas d. isengb. hanya ingin berekspresi e. lain-lain :c. memang senang (hobi)

4. Apa pendapat anda tentang gambar-gambar yang pernah anda buat?a. sangat bagus d. biasa sajab. bagus e. jelekc. cukup bagus

5. Apakah anda merasa bisa menggambar?a. bisa b. cukup bisa c. tidak bisa

16

Page 21: karya ilmiah

6. Jika no.5 jawabannya c, mengapa anda berpendapat seperti itu?a. gambar saya sering dibilang tidak bagus.b. gambar saya tidak dibilang jelek tetapi tidak juga mendapat pujianc. saya memang tidak suka menggambard. saya memang pesimis dalam menggambare. lain-lain :

7. Menurut anda menggambar sulit atau tidak?a. sulit b. cukup sulit c. tidak sulit e. biasa saja

8. Apakah anda mempunyai minat dalam menggambar (hanya sekedar punya keinginan untuk bisa, jangan memikirkan caranya dahulu)?a. yab. tidak

9. Jika tidak, mengapa? (boleh lebih dari satu)a. saya merasa tidak akan pernah bisa e. saya benar-benar malas mencobab. saya bukan orang visual f. saya cenderung otak kiric. saya tidak suka gambar-gambar g. lain-lain :d. saya bukan orang yang kreatif

10. Jika ya, apakah anda tau manfaat menggambar? Apa saja?

1. Minat Menggambar Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68

Pengambilan data yaitu melalui penyebaran angket kepada siswa-siswi

SMAN 68 kelas XI secara acak. Angket mengenai minat menggambar ini terdiri

dari 6 pertanyaan yaitu pertanyaan ke-1, ke-2, ke-3, ke-8, ke-9, dan ke-10.

2. Keoptimisan dan Kepesimisan Siswa-Siswi dalam Kempuan Menggambarnya

Pengambilan data yaitu melalui penyebaran angket kepada siswa-siswi

SMAN 68 kelas XI secara acak. Angket mengenai keoptimisan dan kepesimisan

dalam kemampuan menggambar ini terdiri dari 4 pertanyaan yaitu pertanyaan ke-4,

ke-5, ke-6, dan ke-7.

17

Page 22: karya ilmiah

B. Analisis Angket

1. Angket Minat Menggambar Siswa-Siswi

Inilah hasil pengisian angket minat menggambar kepada siswa-siswi kelas XI

SMAN 68 Jakarta yang terdiri dari 20 orang.

Pertanyaan ke-10 mendapat berbagai jawaban yang akan dijelaskan pada bab 6 di sub bab mengenai mengenal manfaat.

2. Angket Keoptimisan dan Kepesimisan Siswa-Siswi dalam Kemampuan

Menggambarnya

Berikut adalah hasil pengisian angket keoptimisan dan kepesimisan siswa-

siswi kelas XI SMAN 68 Jakarta yang berjumlah 20 orang.

No OpsiJumlah (orang)

4

sangat bagus  bagus IIIII IIcukup bagus IIIIbiasa saja IIIII III

No OpsiJumlah (orang)

1ya IIIII IIIII IIIII IIII

tidak I

2

sering IIIIIcukup sering IIIIIterkadang IIIII Ijarang IIIItidak pernah  

3

disuruh atau tugas IIIIIhanya ingin berekspresi IIIII IImemang senang (hobi) IIIII IIIIiseng IIIII IIIIlain-lain  

8ya IIIII IIIII IIIII IIItidak II

9

saya merasa tidak akan pernah bisa  saya bukan orang visual Isaya tidak suka gambar-gambar Isaya bukan orang yang kreatif  saya benar-benar malas mencoba  saya cenderung otak kiri I

18

Page 23: karya ilmiah

jelek I

5bisa IIIIIcukup bisa IIIII IIIII Itidak bisa IIII

6

gambar saya sering dibilang tidak bagus I

gambar saya tidak dibilang jelek tetapi tidak juga mendapat pujian Isaya memang tidak suka menggambar Isaya memang pesimis dalam menggambar  lain-lain I

7

sulit I

cukup sulitIIIII IIIII III

tidak sulit IIbiasa saja IIII

Lain-lain pada no 6 adalah : karena gambar saya biasa saja.

19

Page 24: karya ilmiah

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Angket Minat Menggambar Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68

Berdasarkan analisis didapatkan hasil sebagai berikut :

19 orang senang menggambar dan 1 orang tidak. Kelompok yang senang

menggambar jauh lebih banyak daripada yang tidak senang menggambar.

5 orang sering menggambar, 5 orang cukup sering menggambar, 6 orang

terkadang menggambar, 4 orang jarang menggambar, dan tidak ada yang tidak

pernah menggambar. Kelompok yang sering dan cukup sering sama besarnya,

tetapi lebih sedikit dari kelompok yang terkadang menggambar, sedangkan

kelompok jarang lebih sedikit dari sering dan cukup sering, serta sama sekali

tidak ada yang tidak pernah menggambar.

5 orang beralasan disuruh atau tugas untuk menggambar, 7 orang hanya ingin

berekspresi, 9 orang hobi, dan 9 orang iseng. Kelompok iseng sama besar

dengan kelompok hobi, kelompok ingin berekspresi cukup besar dan terakhir

yang paling sedikit adalah kelompok yang karena disuruh atau tugas.

18 orang minat dalam menggambar, sedangkan 2 orang lainnya tidak.

Kelompok yang berminat jauh lebih banyak daripada yang tidak.

Dari orang yang tidak berminat menggambar dihasilkan 3 alasan yaitu 1

menjawab tidak visual, 1 menjawab tidak suka gambar, dan 1 cenderung otak

kiri.

B. Hasil Angket Keoptimisan dan Kepesimisan Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68

Berdasarkan analisis didapatkan hasil sebagai berikut :

Tidak ada yang mengatakan gambarnya sangat bagus, 7 orang bagus, cukup

bagus 4 orang, biasa saja 8 orang, dan 1 orang mengatakan gambarnya jelek.

Kelompok orang yang mengatakan gambarnya biasa saja berjumlah paling

20

Page 25: karya ilmiah

banyak, lalu diikuti kelompok yang mengatakan gambarnya bagus, lalu cukup

bagus, dan terakhir yang paling sedikit mengatakan jelek.

5 orang mengatakan bisa menggambar, 11 orang mengatakan cukup bisa, dan 4

orang mengatakan tidak bisa. Kelompok yang merasa bahwa dirinya cukup

bisa menggambar berjumlah paling banyak, lalu yang merasa dirinya bisa

hanya sedikit, dan yang paling sedikit adalah yang mengatakan tidak bisa.

Dari 4 orang yang mengatakan bahwa ia tidak bisa menggambar alasannya

adalah bahwa gambarnya sering dibilang tidak bagus, gambarnya dibilang

biasa saja, tidak mendapat pujian, dan memang tidak suka menggambar.

1 orang mengatakan sulit menggambar, 13 mengatakan cukup sulit, tidak sulit

2 orang, dan biasa saja 4 orang. Kelompok yang mengatakan bahwa

menggambar itu cukup sulit mendapat jumlah yang paling besar, lalu

setelahnya yang mengatakan biasa saja cukup sedikit, yang mengatakan tidak

sulit sedikit, dan yang mengatakan sulit sangat sedikit.

21

Page 26: karya ilmiah

BAB VI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT MENGGAMBAR

A. Mengenal Manfaat Menggambar

Mengetahui manfaat dari suatu kegiatan sangat penting. Hal itu dapat

memberi kita motivasi dan semangat untuk mengerjakan kegiatan tersebut. Begitu

juga dengan menggambar. Kegiatan yang merupakan salah satu bidang seni ini

mempunyai banyak manfaat. Seperti yang dijelaskan di bab 3, manfaat

menggambar yaitu mengembangkan fungsi belahan otak kanan, contohnya yaitu

kreativitas dan kemampuan berpikir visual. Jika kreativitas dan berpikir visual itu

diuraikan, dapat diketahui manfaat yang lebih banyak lagi bagi diri kita. Berikut

adalah manfaat-manfaat yang dapat diambil dari kegiatan menggambar

berdasarkan hasil angket:

Meningkatkan kemampuan berpikir imajinatif.

Membantu melepas unek-unek, sehingga menciptakan kesenangan.

Menghilangkan stress, karena dapat mencurahkan segala perasaan.

Mengatasi kebosanan.

Mengisi waktu luang.

Menambah keindahan jika dipajang dan membuat orang lain senang

melihatnya.

Menyeimbangkan otak kanan.

Menambah kreativitas.

Adapun yang menjawab untuk mendapat nilai, tetapi manfaat yang dimaksud

penelitian ini bukan yang seperti itu.

B. Berlatih Menggambar

22

Page 27: karya ilmiah

Berlatih dan berlatih, adalah kunci yang baik agar kita bisa berhasil

mengerjakan sesuatu. Seperti yang dikatakan Femi Olivia dalam bukunya Visual

Thinking, yang mengatakan bahwa untuk meningkatkan kemudahan dalam

menggambar adalah berlatih, berlatih, berlatih.

Jika anda mempunyai waktu senggang, sedang bosan, sedang marah, sedih

ataupun senang, cobalah sesekali membuat coret-coretan di sebuah kertas.

Ungkapkan apa yang ada di pikiran anda, seperti yang dikatakan oleh Milton

Glaser bahwa menggambar adalah apa yang anda pikirkan. Berekspresilah, anda

bisa mencorat-coret kapan pun anda mau. Bebaslah berekspresi, tidak usah takut

akan hasilnya, tidak usah takut menentang peraturan yang ada. Ini adalah

kreativitas anda, tidak usah mendengar peraturan bahwa langit warna biru, pohon

warna hijau, menggambarlah sesuka hati anda. Anda juga bisa menambahkan

tulisan-tulisan di dalam coret-coretan tersebut. Rasakan proses kreativitas yang

anda lakukan .

Mencorat-coret adalah latihan yang paling mudah, tidak perlu banyak waktu,

dan paling menyenangkan. Jika anda punya waktu sedikit lebih banyak, anda bisa

mencoba latihan-latihan yang ada di bab 2. Anda juga bisa melakukan saran yang

ada di bab 3 dalam sub bab kemampuan berpikir visual, yaitu mengubah kata

menjadi gambar. Anda dapat melakukan hal tersebut kapan saja.

Misalnya anda membuat catatan pelajaran dengan menggunakan gambar-

gambar yang menggambarkan maksud dari kalimat atau kata, ciptakan gambar

sendiri agar anda tahu apa arti gambar tersebut. Catatan yang menggunakan

bahasa-bahasa visual seperti ini dikenal dengan nama peta pikiran (mindmapping).

Peta pikiran adalah catatan yang menyenangkan dan memudahkan anda dalam

proses belajar, karena bentuknya yang bercabang-cabang, hal ini lebih

memudahkan kerja otak, karena di dalam otak informasi-informasi tersebut juga

tersebar acak dan tidak rapi, mulai dari tengah dan bercabang-cabang seterusnya.

Gambar-gambar membantu agar proses lebih menyenangkan, dan berikan warna-

warni pada gambar dan tulisan. Berikut adalah contoh peta pikiran.

23

Page 28: karya ilmiah

peta pikiran

Hal-hal ini juga dapat membantu kemudahahan dalam menggambar, yang

tercantum dalam buku Visual Thinking karya Femi Olivia.

Berkumpul bersama teman untuk menggambar bersama.

Bersukarela menjadi penata grafis.

Kumpulkan gagasan tentang gambar-gambar dari teman-teman, buku, maupun

guru anda.

Petakan liburan keluarga.

Petakan suatu gerakan, keputusan, atau pilihan.

Rancang tempat khusus di rumah untuk belajar dengan kertas ukuran besar.

Tambahkan gambar pada kalender dan catatan-catatan anda.

Perhatikan gambar-gambar di lingkungan dan perhatikan juga warnanya.

Contoh di supermarket, lihat gambar pada kemasan, penggunaan warna,

banner, dan lainnya.

C. Pujian terhadap Karya

Memberi pujian terhadap hasil karya orang lain dan karya diri sendiri itu

sangat penting. Karena pujian adalah salah satu bentuk penghargaan yang paling

sederhana tetapi sangat berpengaruh. Pujian dapat memotivasi kembali orang yang

menghasilkan karya agar terus menghasilkan karya-karya lainnya. Pujian dapat

24

Page 29: karya ilmiah

memberi keyakinan pada pada orang yang membuat karya tersebut bahwa ia bisa

dan akan terus mencoba.

Tetapi pujian yang berlebihan pun tidak disarankan, pujian yang berlebihan

dapat membuat mudah puas, dan akan malas untuk mencoba membuat sesuatu

yang lebih hebat lagi. Jika seseorang mendapat pujian yang berlebihan dan terus-

menerus, orang tersebut akan jatuh, ia akan sangat terpukul ketika suatu saat ia

tidak mendapat pujian seperti yang ia harapkan dan dapatkan sebelum-sebelumnya.

Orang tersebut bahkan mungkin bisa kehilangan kepercayaan diri yang fatal atau

mungkin melakukan hal-hal yang membuat ia dapat dipuji tetapi dilakukannya

secara berlebihan.

Maka disarankan memuji orang dengan positif dan tidak berlebihan.

Belajarlah menghargai hasil karya orang, maka hasil karya anda pun akan dihargai.

Jangan mencela atau memberi kritik yang menjatuhkan, karena bisa saja orang

yang anda kritik tersebut tidak bisa mengumpan balikkan kritikan anda menjadi

sesuatu yang positif, tetapi malah negatif dan membuatnya semakin tidak ingin

menghasilkan karya karena takut dikritik lagi.

25

Page 30: karya ilmiah

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berilut.

1. Siswa-Siswi kelas XI SMAN 68 pada umumnya mempunyai minat dalam

menggambar.

2. Alasan siswa-siswi yang tidak minat menggambar adalah karena tidak suka

gambar-gambar, cenderung otak kiri, dan merasa bukan orang yang visual.

3. Siswa-siswi kelas XI SMAN 68 pada umumnya cukup optimis terhadap

kemampuan menggambarnya.

4. Bagi siswa-siswi yang pesimis, alasannya adalah gambarnya sering dikatakan

tidak bagus, tidak mendapat pujian dan ada yang mengatakan bahwa ia

memang tidak suka menggambar.

5. Pada umumnya, siswa-siswi kelas XI SMAN 68 merasa gambar itu cukup sulit.

6. Siswa-siswi mengetahui manfaat menggambar yang pada umumnya yaitu

mengekspresikan atau mencurahkan perasaan, menghibur, dan

mengembangkan kreativitas serta imajinasi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian umumnya responden mempunyai minat dalam

menggambar, dan untuk yang masih belum mempunyai minat untuk terus

mengembangkan minat dalam menggambar, disarankan untuk mengikuti upaya-

upaya yang telah disampaikan sebelumnya. Upaya-upaya itu adalah, mengenal

manfaatnya, memberi pujian atau menghargai karya orang lain agar karya sendiri

dihargai, dan jangan lupa yang paling penting adalah berlatih, berlatih, dan

berlatih.

26

Page 31: karya ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Ayan, Jordan E. 1997. Aha!: 10 ways to free your creative spirit and find your great ideas. New York: Random House.

De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1992. Quantum Learning. New York: Dell Publishing.

Olivia, Femi. 2009. Visual Thinking. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Simon, Howard. 2007. Teknik Menggambar. Semarang: Dahara Prize.

www.khanzaku.wordpress.com

www.ruangkelassuyono.com

www.sinsengarden.org

27

Page 32: karya ilmiah

MINAT MENGGAMBAR SISWA-SISWI KELAS XI

Bonita Ramadhani

12099

XI IPA 4

Sekolah Menengah Atas Negeri 68

Jl. Salmeba Raya No.18 Jakarta Pusat

Tahun Pemebelajaran 2009-2010

28

Page 33: karya ilmiah

29

Page 34: karya ilmiah

30