PENULISAN KARYA ILMIAH - Menyusun Karya Tulis Kegiatan Ilmiah
karya ilmiah
Transcript of karya ilmiah
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah Minat Menggambar Siswa-
Siswi Kelas XI SMAN 68 ini.
Penulis mengambil topik Minat Menggambar Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68 ini
dengan tujuan mendorong siswa-siswi kelas XI SMAN 68 menyukai kegiatan
menggambar untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir visual. Selain
itu, ujuan penulisan karya ilmiah ini untuk melengkapi tugas mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas XI semester genap yahun pembelajaran 2009-2010.
Banyak hambatan yang ditemukan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT.
2. Drs. Pono Fadullah, M. Hum. Selaku kepala sekolah SMAN 68.
3. Dra. Laela Firdaus, selaku guru pembimbing bahasa Indonesia.
4. Orang tua penulis yang telah mendukung dan memotivasi penulis.
5. Teman-teman penulis yang telah mendukung penulis.
i
Penulis berharap karya ilmiah ini dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap
menggambar. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun untuk
penyempurnaan karya ilmiah berikutnya. Semoga karya ilmiah in dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
Jakarta, 29 Maret 2010
Bonita Ramadhani
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................i
Daftar Isi ....................................................................................................................ii
I. Pendahuluan .......................................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................2
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................2
II. Pengenalan Menggambar ...................................................................................3
A. Pengertian Menggambar ................................................................................3
B. Peralatan dan Media Menggambar ................................................................4
C. Teknik Menggambar ......................................................................................5
1. Menggaris ....................................................................................................5
2. Mengarsir .....................................................................................................6
3. Penghalusan (Blending) ...............................................................................8
4. Wajah dan Vas .............................................................................................9
5. Menggambar Terbalik .................................................................................10
a. Hasil Penemuan Mengenai Otak .............................................................10
b. Latihan Menggambar Terbalik ................................................................11
III. Manfaat Menggambar .......................................................................................13
A. Pengembangan Otak Kanan ..........................................................................13
1. Kreativitas ...................................................................................................13
2. kemampuan Berpikir Visual ........................................................................14
IV. Proses Penelitian ................................................................................................16
A. Proses Kegiatan Angket Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68 ..........................16
1. Minat Menggambar Siswa-Siswi .................................................................17
2. Keoptimisan dan Kepesimisan Siswa-Siswi dalam Kemampuan
Menggambarnya ..........................................................................................17
iii
B. Analisis Angket ...........................................................................................18
1. Angket Minat Menggambar Siswa-Siswi ..................................................18
2. Angket Keoptimisan dan Kepesimisan Siswa-Siswi dalam Kemampuan
Menggambarnya ........................................................................................18
V. Hasil Penelitian ................................................................................................20
A.Hasil Angket Minat Menggambar Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68 .......20
B.Hasil Angket Keoptimisan dan Kepesimisan ............................................20
VI. Upaya Meningkatkan Minat Menggambar ......................................................22
A.Mengenal Manfaat Menggambar ...............................................................22
B.Berlatih Menggambar ................................................................................23
C.Pujian terhadap Karya ...............................................................................24
VII. Penutup ...........................................................................................................26
A.Kesimpulan ...............................................................................................26
B.Saran ..........................................................................................................26
Daftar Pustaka .........................................................................................................27
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kehidupan sekarang ini, pengetahuan akan pentingnya kedua belahan
otak, yaitu otak kanan dan otak kiri semakin diketahui masyarakat. Otak kiri yang
logis dan analitis serta otak kanan yang intuitif dan kreatif. Untuk itu semakin
banyak orang yang mengetahui pentingnya untuk menyeimbangkan kedua belahan
otak, khususnya otak kanan yang jarang diperhatikan oleh orang banyak.
Salah satu yang diproses otak kanan adalah kreativitas. Kini makin banyak
orang menyadari bahwa kreativitas memainkan peran sangat penting dalam meraih
kebahagiaan pribadi dan kesuksesan. Banyak sekali kegiatan yang dapat membantu
mengembangkan daya kreatif kita. Seperti mengembara, banyak membaca,
bermain, teknologi, musik, menggambar, dan masih banyak lagi.
Menggambar adalah salah satu contoh kegiatan kreativitas yang
menyenangkan. Namun sayang, sudah enjadi keyakinan umum bahwa
menggambar dianggap suatu sifat bawaan. Sedikit sekali orang yang mengerti
bahwa mereka bisa belajar agar bisa menggambar. Umumnya mereka tidak
mendapat motivasi bahwa mereka bisa, dan mereka tidak mendapat pujian atau
komentar yang positif. Hal ini menyebabkan hilangnya rasa percaya diri dan
semangat untuk terus berlatih.
Di SMAN 68 kelas XI khususnya, masih banyak siswa-siswi yang merasa
dirinya tidak bisa menggambar dan tidak akan pernah bisa, selalu menganggap
hasil karyanya tidak bagus. Sebagian siswa-siswi tersebut walaupun merasa tidak
bisa menggambar, namun mempunyai minat untuk bisa menggambar. Tetapi
sebagian lagi sama sekali tidak punya kepercayaan diri untuk bisa dan sama sekali
tidak mempunyai minat untuk mencoba berlatih menggambar.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah siswa-siswi kelas XI SMAN 68 mempunyai minat dalam
menggambar?
2. Apa alasan siswa-siswi kelas XI SMAN 68 tidak minat dalam menggambar?
3. Apakah siswa-siswi kelas XI SMAN 68 merasa optimis dan pesimis akan
kemampuan menggambarnya?
4. Apa alasan siswa-siswi kelas XI SMAN 68 yang merasa pesimis akan
kemampuan menggambarnya?
5. Apakah menurut siswa-siswi kelas XI SMAN 68 menggambar itu sulit?
6. Apakah siswa-siswi kelas XI SMAN 68 mengetahui manfaat-manfaat
menggambar?
7. Bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan minat menggambar pada siswa-
siswi kelas XI SMAN 68?
C. Tujuan Penulisan
Karya ilmiah ini bertujuan, untuk mendorong siswa-siswi kelas XI SMAN 68
menyukai kegiatan menggambar untuk mengembangkan kreativitas dan
kemampuan berpikir visual.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang diambil untuk mengumpulkan data adalah:
1. Metode angket
2. Metode kepustakaan
Buku 1: Bengkel Kreativitas
Buku 2: Quantum Learning
Buku 3: Visual Thinking
Buku 4: Teknik Menggambar
2
BAB II
PENGENALAN MENGGAMBAR
A. Pengertian Menggambar
Gambar adalah ekspresi. Menurut Howard Simon dalam buku Teknik
Menggambar, gambar merupakan sesuatu yang erat dan alami, yang ada
hubungannya dengan salah satu keinginan manusia. Menggambar adalah kegiatan
membentuk imaji, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula
berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan
dari alat gambar. Dengan gambar, manusia ingin mengekspresikan diri, pola pikir,
dan emosi-emosinya.
Kebanyakan karya dengan cara menggambar adalah representasi dari ingatan
atau imajinasi seseorang. Subjek ini bisa berupa tampilan realistis dalam kehidupan
sehari-hari seperti potret, setengah realistis seperti karya-karya sketsa, atau yang
benar-benar mementingkan gaya gambar seperti kartun, karikatur, atau gambar
abstrak.
Untuk belajar menggambar, anda harus belajar merasakan. Kita harus
mengenali bahwa gambar adalah suatu alat yang abstrak. Menggambar itu bebas,
tidak ada benar maupun salah. Corat-coret juga dapat dikatakan gambar, corat-
coret adalah salah satu bentuk seni terburuk. Akan tetapi, walaupun hanya terdiri
dari garis-garis sederhana tak berbentuk, corat-coret merupakan teknik yamg amat
bagus untuk melepaskan kritik yang datang dari diri sendiri, dan membiarkan
tangan bebas menggambar apa saja yang dimaui. Biarkan perasaan alamiah
mengalir ke jemari-jemari anda. Anda bisa mencorat-coret kapan saja, tanpa tahu
tujuannya, atau gambar apa yang akan muncul. Anda menggambar satu tarikan
garis, diikuti garis selanjutnya, tanpa lebih dahulu memikirkan gaya, bentuk,
gambar, atau warna, karena yang mengasyikkan adalah proses kreatif itu sendiri,
bukan hasil gambarnya.
3
B. Peralatan dan Media Menggambar
Alat-alat teknis untuk berekspresi hanya mengalami sedikit perubahan. Itulah
sebabnya, kenapa kita masih banyak menjumpai bahan dan alat menggambar yang
juga digunakan pada jaman dahulu.
Yang sering digunakan adalah pensil, pena, kuas tinta, pensil warna, krayon,
pensil konte, dan spidol. Bisa pula dengan peralatan digital seperti stylus, mouse,
atau alat lain yang menghasilkan efek sama seperti peralatan manual.
Pensil merupakan alat menggambar yang paling mudah didapat dan harganya
pun terjangkau. Pensil sangat bagus untuk belajar menggambar, karena mudah
dihapus. Setiap pensil juga mempunyai ketebalannya masing-masing. Pensil yang
biasa digunakan untuk menggambar yaitu nomor 2B dan HB, tapi bisa disesuaikan
dengan pilihan masing-masing sesuai apa yang ingin diekspresikan.
Penghapus, selain digunakan untuk membenarkan kesalahan, penghapus juga
dapat digunakan untuk membuat efek cahaya dan menghaluskan goresan.
Kertas mempengaruhi gaya dan teknik menggambar. kertas yang halus tapi
kau, sangat bagus untuk pen dan pensil. Bereksperimenlah dan kenalkan diri anda
dengan berbagai bahan yang bisa digunakan, kita akan semakin leluasa dalam
berlatih berekspresi dengan aktivitas menggambar, dan menjadi lebih
menyenangkan.
Krayon mempunyai keuntungan tersendiri. Kita bisa memberikan tekanan
kertas dengan cepat, dengan berbagai variasi serta ketebalan sesuai dengan tekanan
tadi. Krayon merupakan bahan yang paling cocok dipakai pada tahap awal, dalam
proses menggambar, kekurangannya adalah hasilnya tidak bisa dihapus.
Hampir semua pena dari bahan baja bisa digunakan untuk menggambar. akan
tetapi ada yang khusus dibuat untuk menggambar. setiap toko pasti akan
menganjurkan anda untuk menggunakan pena yang baik yang menggunakan tinta
Indian. Untuk pulpen biasa, maka tinta warna buatan pabrik apa saja bisa dipakai.
Dalam menggambar, tinta Indian sifatnya tahan air.
4
C. Teknik Menggambar
Alat-alat menggambar sebenarnya dapat mempengaruhi teknik yang kita
terapakan. Teknik juga memperlihatkan gaya khas masing-masing. Teknik atau
cara menggambar tidak merupakan tahap yang paling penting dalam menggambar
kreatif. Teknik harus digunakan sebagai sarana alamiah untuk menggambar utuh,
dari awal sampai akhir. Berikut adalah teknik-teknik dasar dalam menggambar.
1. Menggaris
Menggaris sangat mendasar dalam menggambar, karena setiap bentuk karya
menggambar pada umumnya diawali dengan garis, coretan atau goresan garis.
Menggaris merupakan kegiatan menggambar yang paling sederhana dan
mudah, karena peralatan dan bahan yang dibutuhkan juga sangat sederhana dan
mudah didapat, kita bisa menggunakan pensil, bisa juga pena dan selembar kertas,
kertas apapun bisa dipakai yang penting masih ada ruang kosong tempat nanti kita
mencoret atau menggoreskan garis.
Cara memulainya sederhana saja, langsung saja menggaris atau menorehkan
garis, garis apa saja. Tapi sebaiknya mulailah dulu dengan garis yang paling
sederhana, mulailah dengan garis lurus, macam-macam garis lurus, yang mendatar,
vertikal, dan diagonal. Dari berbagai arah, dari kiri ke kanan atau sebaliknya, dari
atas ke bawah atau sebaliknya, dari kanan atas ke kiri bawah dan yang lainnya bisa
dikembangkan lagi.
Sebagai catatan, pada saat latihan jangan coba-coba memutar posisi kertas
dengan alasan untuk hasil yang lebih rapi. Biarkan posisi kertas tetap seperti
adanya. Karena latihan ini tujuan utamanya bukan untuk menghasilkan garis yang
rapi, lurus dan bagus, melainkan untuk melatih kelenturan dan keluwesan tangan
supaya terbiasa dan spontan dalam menggaris dan menggores. Jika kemampuan itu
sudah dikuasai, akan memudahkan kita menggambar atau memvisualisasikan
apapun.
5
Setelah berlatih dengan garis lurus kta dapat mencoba macam-macam garis
lainnya, misalnya garis patah-patah, garis zig-zag, garis bergelombang, garis
melingkar, garis spiral dan variasi lainnya.
Bebaslah dalam menggaris, jangan pernah berpikir takut salah, hilangkan
keraguan dalam menggaris, ini berguna untuk melatih spontanitas dalam
menggambar atau memvisualisasikan sesuatu.
2. Mengarsir
Arsir atau gradasi akan membantu ketajaman mata agar mengenal ingkat
intensitas cahaya sehingga dapat melihat daerah terang dan gelap suatu obyek.
Latihan arsir gradasi juga sangat membantu ketika Anda membuat bayangan dari
suatu obyek.
Beberapa langkah yang harus dilakukan saat belajar Arsir :
Berlatih teknik arsir gradasi dapat mulai dengan membuat kotak.
Jumlahnya bebas terserah seperti gambar di bawah ini. Kemudian arsirlah setiap
kotaknya dengan berbagai jenis ukuran pensil, atau jika ingin dengan satu
jenis pensil saja, bedakan setiap kotak pada tekanan pensil.
Contoh kotak pertama diarsir dengan pensil 2H, kemudian kotak kedua diarsir
dengan pensil H, dan seterusnya, atau kotak pertama diarsir dengan tekanan
yang paling kuat, kotak kedua tekanannya makin lemah.
Ketika mengarsir dengan berbagai jenis pensil, semua dilakukan dengan tekanan
yang sama.
Lihat perbedaan intensitas gelap terang yang dihasilkan pada setiap kotak. (lihat
contoh gambar di bawah).
Latihan selanjutnya mencoba membuat komposisi bentuk dasar, kemudian pada
setiap bentuk dasar memberikan arsir dengan tingkat intensitas yang berbeda.
6
Buatlah kotak dengan berbagai ukuran dan bentuk yang sudah mengalami
distorsi. Kemudian komposisikan kotak-kotak tersebut.
Disamping itu juga dapat membuat komposisi bentuk dengan menggunakan
bentuk dasar lainnya seperti lingkaran, segitiga, dan sebagainya. Selain itu
dapat mengkomposisikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan cara yang
berbeda.
Cobalah membuat berbagai macam sketsa lainnya, carilah berbagai ide
komposisi bentuk lainnya, dan pilihlah sketsa yang disukai.
Setelah membuat sketsa komposisi bentuk kotak, persiapkanlah berbagai jenis
ukuran pensil, contoh menggunakan pensil ukuran keras seperti H terlebih
dahulu untuk memberikan arsir terang pada kotak yang diinginkan, kemudian
pada beberapa bagian masih dengan pensil yang sama, tekanan yang lebih
kuat memberikan arsir gelap.
Selanjutnya dapat dilihat pada gambar dibawah dengan memberikan arsir gelap
dan terang maka pada komposisi kotak terlihat ada suatu volume atau
kedalaman. Pada saat menggambar suatu obyek Anda akan mengerti bahwa
hanya dengan memberikan arsir gradasi gelap terang, maka obyek tersebut
terlihat mempunyai volume dan intensitas cahaya yang berbeda.
Cobalah berbagai bentuk sesuai imajinasi anda, bermainlah secara kreatif,
gunakan berbagai macam garis untuk mengarsir, seperti lingkaran, ombak, lurus,
dan sebagainya, maka anda akan melihat tekstur yang berbeda (lihat contoh
gambar).
7
3. Penghalusan (blending)
Penghalusan (blending) adalah proses pengusapan sebuah arsiran agar tampak
lebih halus. Di bawah ini adalah contoh arsiran yang belum dihaluskan dan setelah
dihaluskan.
Sebelum Sesudah
Ada bermacam-macam cara untuk menghaluskan arsiran, tapi yang paling
umum adalah menggunakan jari, tissue, dan paper stump. Menghaluskan
menggunakan jari mempunyai kelemahan yaitu meninggalkan noda sehingga
arsiran terkesan tidak bersih. Menghaluskan dengan tissue sangat berguna pada
saat ingin menghaluskan area yang cukup besar, cara menggunakan tissue untuk
menghaluskan adalah dengan melilitkan jari telunjuk dengan tissue, lalu usapkan
tissue tersebut dengan gerakan melingkar ke arsiran yang ingin dihaluskan. Paper
stump adalah pensil yang terbuat dari kertas, ini bisa digunakan untuk area yang
kecil. Bila sudah digunakan ujungnya akan menghitam, dan tidak bisa dipakai
8
untuk menghaluskan bagian yang terang. Bila hal ini terjadi, maka ujungnya dapat
dipotong dengan pisau.
hasil dengan teknik blending
4. Vas atau Wajah (Vase or Faces)
Ini adalah ilusi optik terkenal, disebut vas atau wajah karena dapat dilihat
sebagai wajah yang saling berhadapan, dan sebuah vas di tengah. Latihannya
adalah melengkapi wajah kedua, yang dengan sengaja akan menyelesaikan vasnya.
Ambillah pensil dan anda tinggal menyelesaikan gambar berikut.
9
5. Menggambar terbalik
Orang-orang yang meragukan kekuatan seni maupun kemampuan mereka di
bidang itu, sering merasa tercengang melihat apa yang bisa mereka hasilkan lewat
metode menggambar yang diciptakan Betty Edwards, yaitu menggambar terbalik.
a. Hasil Penemuan Mengenai Otak
Salah satu temuan penting dalam studi mengenai otak terjadi pada tahun
1960 dan 1970, saat Roger Sperry dari Institut Teknologi California membawa
teman-teman penelitiannya menuju pengertian baru yaitu bahwa otak manusia
terdiri dari dua belahan, masing-masing mengendalikan proses yang berlainan.
Semenjak penemuan Sperry, yang dianugerahi hadiah nobel pada 1981, telah
diterima secara luas bahwa kedua sisi otak tersebut memiliki dominasi dalam
bidang masing-masing, seperti dijelaskan di bawah ini.
Otak Kiri Otak Kanan
analitis holistis
logis intuitif
verbal gambar
berurutan simultan
temporal spasial
Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, belahan kiri otak sering dianggap
sebagai sisi yang mengatur kemampuan logika, berbahasa, dan matematika.
Sedangkan belahan kanan dianggap sebagai kedudukan kreativitas dan daya
khayal.
Penelitian mengenai dua sisi otak tersebut telah membantu jutaan orang,
yang sebelumnya tidak pernah merasa diri mereka kreatif ataupun berjiwa seni,
untuk belajar menggambar.
Setelah mengetahui bahwa otak kiri yang logis mempengaruhi kemampuan
bersantai dan membebaskan jari-jari menggambar apa yang kita lihat, Edwards
10
mengembangkan berbagai teknik. Salah satunya menggambar terbalik, yaitu
memnggambar menirukan contoh gambar yang dibalik. Menurutnya, membalik
gambar itu perlu, karena otak kiri kita yang logis dan tak kenal kompromi, tak
henti-hentinya mengenali serta menamai hal-hal yang dilihatnya, otak menolak
atau tak mampu menerjemahkan informasi tersebut menjadi garis-garis sebuah
gambar. Jika ingin mengatasi kemampuan otomatis otak kiri dalam menafsirkan
gambar, kita harus mengabaikan keseluruhan gambaran dan berkonsentrasi pada
garis serta bentuk satu per satu yang tampak dalam gambar terbalik. Seperti
yang dijelaskan edwards sebagai berikut.
Benda-benda yang biasa kita kenal tidak akan sama jika dilihat terbalik.
Kita secara otomatis menetukan sisi atas dan samping pada benda yang
kita lihat, dan mengharapkan benda itu menghadap ke arah yang normal,
yaitu berdiri tegak. Ketika melihat gambar yang terbalik, petunjuk-
petunjuk visual yang kita lihat menjadi tidak sesuai, dan otak menjadi
bingung. Kita melihat bentuk, serta daerah terang dan gelap pada gambar
itu. Biasanya, kita tidak berkeberatan melihat gambar terbalik, asalkan
kita tidak diharuskan mengenali benda yang kita lihat tersebut. Kalau
demikian, itu bisa menjadi tugas yang sangat menjengkelkan.1
b. Latihan Menggambar Terbalik.
Untuk latihan ini, lupakan dahulu apa pun yang pernah anda pelajari
mengenai seni. Ambil sehelai kertas dan pensil atau pena, lalu tirulah gambar di
bawah ini tempa menegakkan gambarnya. Jangan biarkan diri anda terganggu
oleh keingingan membetulkan gambar itu di kepala anda, usahakan
berkonsentrasi untuk menggambar garis-garis seperti yang anda lihat. Tidak
usah terburu-buru. Jangan membalikkan kertas atau gambar di bawah ini
sebelum anda benar-benar selesai.
1Jordan E. Ayan, Bengkel Kreativitas : 10 Cara Menemukan Ide-Ide Pamungkas, Kaifa, Bandung, 2002, hlm 189.
11
Setelah selesai, putarlah kembali gambar tersebut dengan benar. Anda akan
heran melihat hasil gambar anda yang bagus. Hal ini terjadi karena anda dapat
mengabaikan otak kiri anda yang kritis, sehingga membuat otak kiri tersebut
tidak sempat mengeluarkan pendapat, sementara otak kanan bersenang-senang
akan hal itu.
12
BAB III
MANFAAT MENGGAMBAR
A. Pengembangan Otak Kanan
Seperti yang diketahui, otak kanan merupakan gudangnya spontanitas dan
kreativitas. Kedua belahan otak sama penting dan sama kuatnya. Mereka saling
melengkapi satu sama lain.
Namun pada umumnya orang-orang lebih mementingkan analisis, logika,
matematika, dan jarang sekali memperhatikan atau kurang mengoptimalkan fungsi
belahan otak kanan dalam pembelajaran. Pada kenyataannya, pendidikan tidak
lebih dari 10% mata pelajaran memakai fungsi otak kanan.
Untuk mengembangkan otak kanan, menggambar adalah salah satu
contohnya, karena dalam proses ini otak kanan lebih banyak berperan daripada
otak kiri.
1. Kreativitas
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau
konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Kita
semua lahir dikaruniai banyak keterampilan kreatif. Ketika masih bayi, kita secara
alamiah selalu ingin tahu dan antusias menjelajahi lingkungan sekitar. Kita puas
menghabiskan hari bermain dan bereksperimen dengan berbagai benda.
Kita pada umumnya mulai membatasi pencarian dan kemampuan keatif pada
usia yang sangat muda. Biasanya, mulai saat masuk SD. Sedikit demi sedikit
kreativitas mulai dikekang oleh pendidikan tradisional, kita harus tunduk pada
peraturan yang kaku, yang kebanyakan membatasi keterampilan berpikir kreatif.
Dalam belajar, kita lebih sering menghafal ketimbang mengeksplorasi, bertanya,
atau bereksperimen. Saat SD, SMP, dan seterunya, kreativitas semakin jarang
diasah, hingga akhirnya berhenti tumbuh.
13
Salah satu contoh nyata yang terjadi pada Christoper, anak dari Jordan E.
Ayan, penulis buku Bengkel Kreativitas. Anaknya yang pandai menggambar
mendapat nilai yang kurang memuaskan dalam pelajaran seni di sekolahnya.
Gurunya mengatakan bahwa Christoper tidak mau mewarnai dalam batas garis,
suatu persyaratan resmi untuk mendapatkan nilai tinggi dalam keterampilan
motorik. Jelaslah sang guru terlalu memusatkan pada upaya memampukan anak
didiknya mewarnai dalam batas garis, sampai mengabaikan dorongan kreatif si
anak. Lebih buruk lagi, mungkin ia malah mengkritik. Saat pulang dari sekolah
Christoper membawa pulang hasil gambarnya yang muram, dan penuh warna
hitam. Padahal menurut Jordan, gambar yang dihasilkan putranya di rumah sangat
indah dan kaya warna, karena di rumahnya tak ada peraturan dalam masalah seni.
Akhirnya banyak orang yang tidak mengembangkan daya kreatif mereka
karena tidak pernah diberi tahu cara memanfaatkan keterampilan kreatif alami
ataupun cara mengembangkan berbagai teknik. Dalam bukunya, Jordan
memaparkan bahwa menggambar merupakan salah satu kegiatan yang dapat
mengembangkan kreativitas, yang termasuk dalam sepuluh strateginya untuk
mengembangkan kreativitas, yaitu menggemari seni.
2. Kemampuan Berpikir Visual
Berpikir visual merupakan cara berpikir dengan gambar atau kemampuan otak
dalam menerima informasi dari apa yang dilihat. Berdasarkan sejarah mengenai
gambaran mental seseorang, ternyata ada banyak pemikir unggul yang
menggunakan pembayangan visual untuk membantu mereka melahirkan karya.
Albert Einstein, Charles Darwin, Sigmund Freud, Leonardo Davinci, dan masih
banyak lagi, semuanya menggunakan gambaran visual dalam mengembangkan
berbagai teori revolusioner mereka.
Bahkan kejeniusan seorang Sherlock Holmes yang terkenal sebagai seorang
detektif tidak lebih dari sekadar melihat secara aktif. Holmes secara sadar mencari
petunjuk visual lebih banyak dibandingkan orang lain. Namun bukan hanya tokoh
fiktif saja yang bisa berhasil dengan melihat secara aktif.
14
Berpikir secara visual membantu kita belajar berpikir menggunakan bagian
visual otak kita. Kekuatan visualisasi dari gambar telah diteliti selama dua dekade.
Para peneliti menemukan bahwa dengan memvisualisasikan gambar yang
menyembuhkan (otosugesti) terbukti memberikan efek bermanfaat bagi tubuh.
Efek ini diantaranya memperkuat sistem imunitas dan mengurangi tekanan darah
dan jantung.
Ketika kita melihat gambar dalam kenyataan, lewat imajinasi, atau ingatan,
sel saraf otak mengirimkan pesan kepada tubuh sebagai respons dari stimulus
tersebut. Pesan tersebut akan pergi menuju otak bagian bawah yang berhubungan
dengan hipotalamus, kelenjar yang bertanggung jawab untuk mengaktifkan cabang
sistem saraf otonom parasimpatik. Kemudian saraf tersebut akan mengurangi
tekanan darah, memperlambatkan pernapasan, dan menurunkan detak jantung,,
melepaskan ketegangan fisik dari tubuh kita.
Menggambar adalah proses alami untuk berpikir, mengembangkan ide, dan
belajar, serta menyelesaikan masalah. Setiap anak menikmati kegiatan
menggambar dan berkhayal. Tetapi orang yang sering melamun biasanya dianggap
sebagai pemalas dan dicap orang yang tidak fokus. Padahal mungkin saja pelamun
serta pemikir visual inilah yang dapat melihat kemungkinan kreatif dalam
kehidupan ini.
Bermain tidak hanya untuk mencari kesenangan. Itulah bagaimana kita
belajar. Anda bisa mempraktikkan kemampuan berpikir secara visual dan
mendapatkan kesenangan pada waktu yang bersamaan. Mulai sekarang berlatihlah
untuk mengubah kata menjadi gambar. Praktikkan cara berpikir visual dalam
keseharian anda. Cobalah salah satu latihan berikut ini, anda tinggal mengubah
kata-kata menjadi bentuk gambar sederhana (tidak perlu bagus, yang penting anda
tahu itu apa).
buku tas wortel bangku
burger sapu lalat mawar
pohon kain pel perangko ember
vas tiang listrik telur mata sapi paku
mobil lampu merah
15
BAB IV
PROSES PENELITIAN
A. Proses Kegiatan Angket Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68
Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada siswa dan
siswi kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 68 Jakarta. Pengisian angket
tidak dilakukan secara bertatap muka, angket ini disebar melalui media elektronik.
Oleh karena itu hanya 20 siswa-siswi yang menjadi peserta. Peserta angket yaitu
siswa-siswi SMAN 68 kelas XI berjumlah 7 kelas yaitu XI IPA 1 hingga XI IPS 3,
dan dipilih secara acak. Angket dibagi dua yaitu minat menggambar serta
keoptimisan dan kepesimisan siswa dalam kemampuan menggambarnya. Kedua
angket ini digabung pada penyebarannya dalam 10 pertanyaan. Berikut adalah
pertanyaan angket yang disebarkan.
1. Apakah anda senang menggambar atau hanya sekedar mencorat-coret yang menghasilkan sebuah bentuk (tidak harus rapi)?a. ya b. tidak
2. Apakah anda sering menggambar?a. sering b. cukup sering c. terkadang d. jarang e. tidak pernah
3. Apa alasan yang paling sering membuat anda menggambar? (maksimal 2 jawaban)a. disuruh atau tugas d. isengb. hanya ingin berekspresi e. lain-lain :c. memang senang (hobi)
4. Apa pendapat anda tentang gambar-gambar yang pernah anda buat?a. sangat bagus d. biasa sajab. bagus e. jelekc. cukup bagus
5. Apakah anda merasa bisa menggambar?a. bisa b. cukup bisa c. tidak bisa
16
6. Jika no.5 jawabannya c, mengapa anda berpendapat seperti itu?a. gambar saya sering dibilang tidak bagus.b. gambar saya tidak dibilang jelek tetapi tidak juga mendapat pujianc. saya memang tidak suka menggambard. saya memang pesimis dalam menggambare. lain-lain :
7. Menurut anda menggambar sulit atau tidak?a. sulit b. cukup sulit c. tidak sulit e. biasa saja
8. Apakah anda mempunyai minat dalam menggambar (hanya sekedar punya keinginan untuk bisa, jangan memikirkan caranya dahulu)?a. yab. tidak
9. Jika tidak, mengapa? (boleh lebih dari satu)a. saya merasa tidak akan pernah bisa e. saya benar-benar malas mencobab. saya bukan orang visual f. saya cenderung otak kiric. saya tidak suka gambar-gambar g. lain-lain :d. saya bukan orang yang kreatif
10. Jika ya, apakah anda tau manfaat menggambar? Apa saja?
1. Minat Menggambar Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68
Pengambilan data yaitu melalui penyebaran angket kepada siswa-siswi
SMAN 68 kelas XI secara acak. Angket mengenai minat menggambar ini terdiri
dari 6 pertanyaan yaitu pertanyaan ke-1, ke-2, ke-3, ke-8, ke-9, dan ke-10.
2. Keoptimisan dan Kepesimisan Siswa-Siswi dalam Kempuan Menggambarnya
Pengambilan data yaitu melalui penyebaran angket kepada siswa-siswi
SMAN 68 kelas XI secara acak. Angket mengenai keoptimisan dan kepesimisan
dalam kemampuan menggambar ini terdiri dari 4 pertanyaan yaitu pertanyaan ke-4,
ke-5, ke-6, dan ke-7.
17
B. Analisis Angket
1. Angket Minat Menggambar Siswa-Siswi
Inilah hasil pengisian angket minat menggambar kepada siswa-siswi kelas XI
SMAN 68 Jakarta yang terdiri dari 20 orang.
Pertanyaan ke-10 mendapat berbagai jawaban yang akan dijelaskan pada bab 6 di sub bab mengenai mengenal manfaat.
2. Angket Keoptimisan dan Kepesimisan Siswa-Siswi dalam Kemampuan
Menggambarnya
Berikut adalah hasil pengisian angket keoptimisan dan kepesimisan siswa-
siswi kelas XI SMAN 68 Jakarta yang berjumlah 20 orang.
No OpsiJumlah (orang)
4
sangat bagus bagus IIIII IIcukup bagus IIIIbiasa saja IIIII III
No OpsiJumlah (orang)
1ya IIIII IIIII IIIII IIII
tidak I
2
sering IIIIIcukup sering IIIIIterkadang IIIII Ijarang IIIItidak pernah
3
disuruh atau tugas IIIIIhanya ingin berekspresi IIIII IImemang senang (hobi) IIIII IIIIiseng IIIII IIIIlain-lain
8ya IIIII IIIII IIIII IIItidak II
9
saya merasa tidak akan pernah bisa saya bukan orang visual Isaya tidak suka gambar-gambar Isaya bukan orang yang kreatif saya benar-benar malas mencoba saya cenderung otak kiri I
18
jelek I
5bisa IIIIIcukup bisa IIIII IIIII Itidak bisa IIII
6
gambar saya sering dibilang tidak bagus I
gambar saya tidak dibilang jelek tetapi tidak juga mendapat pujian Isaya memang tidak suka menggambar Isaya memang pesimis dalam menggambar lain-lain I
7
sulit I
cukup sulitIIIII IIIII III
tidak sulit IIbiasa saja IIII
Lain-lain pada no 6 adalah : karena gambar saya biasa saja.
19
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Angket Minat Menggambar Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68
Berdasarkan analisis didapatkan hasil sebagai berikut :
19 orang senang menggambar dan 1 orang tidak. Kelompok yang senang
menggambar jauh lebih banyak daripada yang tidak senang menggambar.
5 orang sering menggambar, 5 orang cukup sering menggambar, 6 orang
terkadang menggambar, 4 orang jarang menggambar, dan tidak ada yang tidak
pernah menggambar. Kelompok yang sering dan cukup sering sama besarnya,
tetapi lebih sedikit dari kelompok yang terkadang menggambar, sedangkan
kelompok jarang lebih sedikit dari sering dan cukup sering, serta sama sekali
tidak ada yang tidak pernah menggambar.
5 orang beralasan disuruh atau tugas untuk menggambar, 7 orang hanya ingin
berekspresi, 9 orang hobi, dan 9 orang iseng. Kelompok iseng sama besar
dengan kelompok hobi, kelompok ingin berekspresi cukup besar dan terakhir
yang paling sedikit adalah kelompok yang karena disuruh atau tugas.
18 orang minat dalam menggambar, sedangkan 2 orang lainnya tidak.
Kelompok yang berminat jauh lebih banyak daripada yang tidak.
Dari orang yang tidak berminat menggambar dihasilkan 3 alasan yaitu 1
menjawab tidak visual, 1 menjawab tidak suka gambar, dan 1 cenderung otak
kiri.
B. Hasil Angket Keoptimisan dan Kepesimisan Siswa-Siswi Kelas XI SMAN 68
Berdasarkan analisis didapatkan hasil sebagai berikut :
Tidak ada yang mengatakan gambarnya sangat bagus, 7 orang bagus, cukup
bagus 4 orang, biasa saja 8 orang, dan 1 orang mengatakan gambarnya jelek.
Kelompok orang yang mengatakan gambarnya biasa saja berjumlah paling
20
banyak, lalu diikuti kelompok yang mengatakan gambarnya bagus, lalu cukup
bagus, dan terakhir yang paling sedikit mengatakan jelek.
5 orang mengatakan bisa menggambar, 11 orang mengatakan cukup bisa, dan 4
orang mengatakan tidak bisa. Kelompok yang merasa bahwa dirinya cukup
bisa menggambar berjumlah paling banyak, lalu yang merasa dirinya bisa
hanya sedikit, dan yang paling sedikit adalah yang mengatakan tidak bisa.
Dari 4 orang yang mengatakan bahwa ia tidak bisa menggambar alasannya
adalah bahwa gambarnya sering dibilang tidak bagus, gambarnya dibilang
biasa saja, tidak mendapat pujian, dan memang tidak suka menggambar.
1 orang mengatakan sulit menggambar, 13 mengatakan cukup sulit, tidak sulit
2 orang, dan biasa saja 4 orang. Kelompok yang mengatakan bahwa
menggambar itu cukup sulit mendapat jumlah yang paling besar, lalu
setelahnya yang mengatakan biasa saja cukup sedikit, yang mengatakan tidak
sulit sedikit, dan yang mengatakan sulit sangat sedikit.
21
BAB VI
UPAYA MENINGKATKAN MINAT MENGGAMBAR
A. Mengenal Manfaat Menggambar
Mengetahui manfaat dari suatu kegiatan sangat penting. Hal itu dapat
memberi kita motivasi dan semangat untuk mengerjakan kegiatan tersebut. Begitu
juga dengan menggambar. Kegiatan yang merupakan salah satu bidang seni ini
mempunyai banyak manfaat. Seperti yang dijelaskan di bab 3, manfaat
menggambar yaitu mengembangkan fungsi belahan otak kanan, contohnya yaitu
kreativitas dan kemampuan berpikir visual. Jika kreativitas dan berpikir visual itu
diuraikan, dapat diketahui manfaat yang lebih banyak lagi bagi diri kita. Berikut
adalah manfaat-manfaat yang dapat diambil dari kegiatan menggambar
berdasarkan hasil angket:
Meningkatkan kemampuan berpikir imajinatif.
Membantu melepas unek-unek, sehingga menciptakan kesenangan.
Menghilangkan stress, karena dapat mencurahkan segala perasaan.
Mengatasi kebosanan.
Mengisi waktu luang.
Menambah keindahan jika dipajang dan membuat orang lain senang
melihatnya.
Menyeimbangkan otak kanan.
Menambah kreativitas.
Adapun yang menjawab untuk mendapat nilai, tetapi manfaat yang dimaksud
penelitian ini bukan yang seperti itu.
B. Berlatih Menggambar
22
Berlatih dan berlatih, adalah kunci yang baik agar kita bisa berhasil
mengerjakan sesuatu. Seperti yang dikatakan Femi Olivia dalam bukunya Visual
Thinking, yang mengatakan bahwa untuk meningkatkan kemudahan dalam
menggambar adalah berlatih, berlatih, berlatih.
Jika anda mempunyai waktu senggang, sedang bosan, sedang marah, sedih
ataupun senang, cobalah sesekali membuat coret-coretan di sebuah kertas.
Ungkapkan apa yang ada di pikiran anda, seperti yang dikatakan oleh Milton
Glaser bahwa menggambar adalah apa yang anda pikirkan. Berekspresilah, anda
bisa mencorat-coret kapan pun anda mau. Bebaslah berekspresi, tidak usah takut
akan hasilnya, tidak usah takut menentang peraturan yang ada. Ini adalah
kreativitas anda, tidak usah mendengar peraturan bahwa langit warna biru, pohon
warna hijau, menggambarlah sesuka hati anda. Anda juga bisa menambahkan
tulisan-tulisan di dalam coret-coretan tersebut. Rasakan proses kreativitas yang
anda lakukan .
Mencorat-coret adalah latihan yang paling mudah, tidak perlu banyak waktu,
dan paling menyenangkan. Jika anda punya waktu sedikit lebih banyak, anda bisa
mencoba latihan-latihan yang ada di bab 2. Anda juga bisa melakukan saran yang
ada di bab 3 dalam sub bab kemampuan berpikir visual, yaitu mengubah kata
menjadi gambar. Anda dapat melakukan hal tersebut kapan saja.
Misalnya anda membuat catatan pelajaran dengan menggunakan gambar-
gambar yang menggambarkan maksud dari kalimat atau kata, ciptakan gambar
sendiri agar anda tahu apa arti gambar tersebut. Catatan yang menggunakan
bahasa-bahasa visual seperti ini dikenal dengan nama peta pikiran (mindmapping).
Peta pikiran adalah catatan yang menyenangkan dan memudahkan anda dalam
proses belajar, karena bentuknya yang bercabang-cabang, hal ini lebih
memudahkan kerja otak, karena di dalam otak informasi-informasi tersebut juga
tersebar acak dan tidak rapi, mulai dari tengah dan bercabang-cabang seterusnya.
Gambar-gambar membantu agar proses lebih menyenangkan, dan berikan warna-
warni pada gambar dan tulisan. Berikut adalah contoh peta pikiran.
23
peta pikiran
Hal-hal ini juga dapat membantu kemudahahan dalam menggambar, yang
tercantum dalam buku Visual Thinking karya Femi Olivia.
Berkumpul bersama teman untuk menggambar bersama.
Bersukarela menjadi penata grafis.
Kumpulkan gagasan tentang gambar-gambar dari teman-teman, buku, maupun
guru anda.
Petakan liburan keluarga.
Petakan suatu gerakan, keputusan, atau pilihan.
Rancang tempat khusus di rumah untuk belajar dengan kertas ukuran besar.
Tambahkan gambar pada kalender dan catatan-catatan anda.
Perhatikan gambar-gambar di lingkungan dan perhatikan juga warnanya.
Contoh di supermarket, lihat gambar pada kemasan, penggunaan warna,
banner, dan lainnya.
C. Pujian terhadap Karya
Memberi pujian terhadap hasil karya orang lain dan karya diri sendiri itu
sangat penting. Karena pujian adalah salah satu bentuk penghargaan yang paling
sederhana tetapi sangat berpengaruh. Pujian dapat memotivasi kembali orang yang
menghasilkan karya agar terus menghasilkan karya-karya lainnya. Pujian dapat
24
memberi keyakinan pada pada orang yang membuat karya tersebut bahwa ia bisa
dan akan terus mencoba.
Tetapi pujian yang berlebihan pun tidak disarankan, pujian yang berlebihan
dapat membuat mudah puas, dan akan malas untuk mencoba membuat sesuatu
yang lebih hebat lagi. Jika seseorang mendapat pujian yang berlebihan dan terus-
menerus, orang tersebut akan jatuh, ia akan sangat terpukul ketika suatu saat ia
tidak mendapat pujian seperti yang ia harapkan dan dapatkan sebelum-sebelumnya.
Orang tersebut bahkan mungkin bisa kehilangan kepercayaan diri yang fatal atau
mungkin melakukan hal-hal yang membuat ia dapat dipuji tetapi dilakukannya
secara berlebihan.
Maka disarankan memuji orang dengan positif dan tidak berlebihan.
Belajarlah menghargai hasil karya orang, maka hasil karya anda pun akan dihargai.
Jangan mencela atau memberi kritik yang menjatuhkan, karena bisa saja orang
yang anda kritik tersebut tidak bisa mengumpan balikkan kritikan anda menjadi
sesuatu yang positif, tetapi malah negatif dan membuatnya semakin tidak ingin
menghasilkan karya karena takut dikritik lagi.
25
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berilut.
1. Siswa-Siswi kelas XI SMAN 68 pada umumnya mempunyai minat dalam
menggambar.
2. Alasan siswa-siswi yang tidak minat menggambar adalah karena tidak suka
gambar-gambar, cenderung otak kiri, dan merasa bukan orang yang visual.
3. Siswa-siswi kelas XI SMAN 68 pada umumnya cukup optimis terhadap
kemampuan menggambarnya.
4. Bagi siswa-siswi yang pesimis, alasannya adalah gambarnya sering dikatakan
tidak bagus, tidak mendapat pujian dan ada yang mengatakan bahwa ia
memang tidak suka menggambar.
5. Pada umumnya, siswa-siswi kelas XI SMAN 68 merasa gambar itu cukup sulit.
6. Siswa-siswi mengetahui manfaat menggambar yang pada umumnya yaitu
mengekspresikan atau mencurahkan perasaan, menghibur, dan
mengembangkan kreativitas serta imajinasi.
B. Saran
Berdasarkan penelitian umumnya responden mempunyai minat dalam
menggambar, dan untuk yang masih belum mempunyai minat untuk terus
mengembangkan minat dalam menggambar, disarankan untuk mengikuti upaya-
upaya yang telah disampaikan sebelumnya. Upaya-upaya itu adalah, mengenal
manfaatnya, memberi pujian atau menghargai karya orang lain agar karya sendiri
dihargai, dan jangan lupa yang paling penting adalah berlatih, berlatih, dan
berlatih.
26
DAFTAR PUSTAKA
Ayan, Jordan E. 1997. Aha!: 10 ways to free your creative spirit and find your great ideas. New York: Random House.
De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1992. Quantum Learning. New York: Dell Publishing.
Olivia, Femi. 2009. Visual Thinking. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Simon, Howard. 2007. Teknik Menggambar. Semarang: Dahara Prize.
www.khanzaku.wordpress.com
www.ruangkelassuyono.com
www.sinsengarden.org
27
MINAT MENGGAMBAR SISWA-SISWI KELAS XI
Bonita Ramadhani
12099
XI IPA 4
Sekolah Menengah Atas Negeri 68
Jl. Salmeba Raya No.18 Jakarta Pusat
Tahun Pemebelajaran 2009-2010
28
29
30