Karya Arsitek Indonesia

download Karya Arsitek Indonesia

of 24

Transcript of Karya Arsitek Indonesia

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    1/56

    ruang 04|2011.Januari - April

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    2/562

    03.Editorial

    04.Man just passer by in Nature:dialog dengan Eko Prawoto

    Ivan K. Nasution

    14.My StorySurjanto

    32Bounty Hunter

    Eka Osa SwadiansaOfce of Strategic Architecture

    24.ArsitekturKontemporer

    di ChinaMaulana Murdan

    42.Perjalanan Membuka MataRealrich Sjarief

    38.ruang bincang | Berry NatalegawaGiri N. Suhardi

    10.ruang berbagiTiyok Prasetyoadi

    20.SHAU: kolaborasi arsitekIndonesia + Jerman di Belanda

    Daliana Suryawinata

    ruang pembuka

    silakan klik untuk menjadi sahabat ruang

    48.Bauer+Astaman ArchitectKarolina Astaman

    editor

    giri narasoma suhardi

    ivan kurniawan nasution

    anna silalahi sjoehoed

    editorial board

    tiyok prasetyoadi

    realrich sjarief

    fauzan rahmat purnomo

    web-blog | http://www.membacaruang.com

    e-mail | [email protected]

    Segala isi materi di dalam majalah elektronik ini adalah hak cipta dan

    tanggung jawab masing-masing penulis. Penggunaan gambar untuk

    keperluan tertentu harus atas izin penulis.

    front cover: Wayang, oleh Eko Nugroho. fotooleh Daliana Suryawinata.

    Back cover: Straw Poem, oleh Eko Prawoto

    http://twitter.com/#!/ruangmagzhttps://www.facebook.com/ruangarsitektur
  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    3/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    3

    Ed

    itorial

    Arsitek merupakan profesi

    yang erat kaitannya dalamproses penghadiran arsitektur.

    Di Indonesia, begitu banyak rumah

    pribadi, galeri, kantor, rumah ibadah,

    atau pusat perbelanjaan yang telah dirancang oleh

    arsitek. Terkadang, arsitek internasional diundang untuk merancang

    di Indonesia karena berbagai prestasi yang telah mereka

    dapatkan. Arsitek lokal dan internasional saling berlomba untuk

    menghasilkan karya-karya arsitektur di Indonesia.

    Di lain sisi, tak banyak pula arsitek Indonesia yang telah berkarya

    dan berhasil menghasilkan karya arsitektur di luar negeri. Arsitek Indonesia

    ikut berkontribusi dalam proses pembangunan arsitektur, baik secara mikro

    maupun makro di banyak negara di belahan dunia ini.

    Pada edisi 04|2011, ruang menyajikan beberapa manifesto, karya, discovery, kontribusi, dan

    eksploitasi arsitek-arsitek Indonesia di luar negeri. Para arsitek Indonesia membawa nilai-nilai

    sendiri dalam berarsitektur di luar negeri. Menjadi menarik untuk mengetahui apa yang

    terjadi dengan karya mereka, proses arsitektur mereka, dan lingkungan mereka: Apa bentuk

    atau peranan secara arsitektural dan makro (kota) yang telah mereka intervensi.

    Selamat menikma ruang |kreavitas tanpa batas

    editor.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    4/564

    Man is just

    a passer-by in nature

    dialog dengan Eko Prawotooleh Ivan Nasution

    Bagaimana menurut bapakdefinisi arsitektur Indonesia

    yang dibawa oleh vanRomondt?

    Arsitektur dan arsitektur (di) IndonesiaSejak awal berdirinya sekolah arsitektur pertama di Indonesia, IB, kita sudah sangat terekspos oleh

    nilai-nilai asing (modern, klasik atau apapun) yang dibawa oleh V.R van Romondt yang berambisi untukmendefinisikan arsitektur Indonesia sebagai penggenapan gagasan ungsionalisme, rasionalisme, dan

    kesederhanaan dari desain modern, namun terinspirasi oleh prinsip arsitektur tradisional1.

    Kebetulan saya mengikuti pendidikan yang masih bernafaskan semangatitu. Jurusan Arsitektur UGM didirikan oleh 7 arsitek lulusan IB. Pada

    saat saya mahasiswa di sana tahun 70-80 an wacana tentang perluadanya politik identitas dalam berarsitektur relative masih sangat kuat.Dengan tampilnya arsitek2 Jepang di panggung dunia dengan mengusungwacana Regionalisme, semangat pencarian atas hadirnya arsitekturIndonesia menjadi semakin menguat. Pendekatan pencarian ini sangatmemetingkan bentuk atau wadag arsitekturnya. Eksplorasi design dengansemangat yang eklektis banyak dilakukan bahkan sangat popular.

    Pada akhirnya semangat ini mereda karena arus informasi yanga-simetris, publikasi pemikiran arsitektur barat sangat dominan

    sementara pencarian dan penggalian wacana yang menindonesiasedikit demi sedikit terlupakan. Mungkin juga karena sebagain merasabahwa lebih penting melakukan pendekatan dari dalam keluar bukansebaliknya. Ungkapan wadag akan ditemukan ketika kita mampumelakukan pembacaan baru atas kebutuhan hidup manusia. Arsitekturmemiliki akar budaya yang lebih luas, lebih dari sekedar bentuk luar.

    1Iwan Sudrajat. ArsitekturIndonesia (1950-1990): Sebuah

    telaah historis singkat. Borneopublication, 2005. P viii

    Indonesian architecture now olehImelda Akmal

    ruang dialogLung, Eko Prawoto,

    Yogyakarta, 2008

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    5/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    5

    Eko Prawoto seorang arsitek dan pendidik yangkonsisten dengan lokalitas, potensi material sertatenaga, dan ketertarikannya akan arsitekturyang membawa semangat kebersamaan.Beliau menyelesaikan pendidikan arsitekturdi Universitas Gajah Mada pada tahun 1982,kemudian menempuh pendidikan lanjut diBerlage Institute Amsterdam pada tahun 1993.Beliau percaya bahwa esensi arsitektur terletakpada sebuah proses: materialisasi sebuah idesecara partisipatif. Arsitektur yang beliaukomunikasikan cenderung sederhana dan sensitifyang berusaha mengartikulasi kembali relasimanusia dengan alam. Beberapa karya beliaudiantaranya: Cemeti Art House, Yogyakarta

    (1997-1999); Rumah Butet Kertarajasa,Yogyakarta (2001-2002); Straw poem,Buenoconento, Siena, Italia (2003); Lung,Yogyakarta dan Singapura (2008); Te emple,Singapura (2010).

    Apakah kita memiliki kulturarsitektur yang kontinudari arsitektur tradisional

    kita. Apakah arsitekturIndonesia sebuah ruptureuntuk mendefinisikan lagiarsitektur di Indonesia?

    Apakah arsitektur menurut

    bapak?

    Nilai-nilai apa yang bapakpercaya dari arsitektur danarsitektur (di) Indonesia?

    Pengetahuan kita tentang arsitektur tradisional yang sangat beragamitu haruslah diakui masih sangat sedikit/terbatas. Di beberapa daerah

    mungkin masih berlanjut sementara ditempat lain sudah terputus.

    Sehingga apakah ini sebuah kontinuitas dalam arti yang sadar mungkinmasih bisa dipertanyakan. Sepertinya ini lebih berawal dari keputusanpolitik kebudayaan untuk memahami tentang potensi serta nilai dan

    pemikiran yang terkandung dalam tiap budaya kita. Saya melihatnyasebagai peluang untuk belajar dari sesuatu yang telah hadir dalam

    rentang waktu panjang. Kalau toh ada kontinuitas mungkin dalam artianmenyambung atau mengadopsi prinsip universalnya dalam konteks

    kekinian.

    Sekarang ini saya lebih melihat arsitektur sebagai media untuk melakukan

    transformasi kehidupan yang lebih baik. Mungkin lebih berbicara tentangimpact dari karya dalam konteks yang lebih luas. Arsitektur bukan sebuahentitas lepas yang berawal dan berakhir dalam dirinya sendiri, namun

    lebih sebagai platform untuk menganyam lagi aspek sosial, budaya danlingkungan.

    Saya merasa bahwa kedekatan dengan alam,pemikiran yang lebihutuh, ketrampilan menggunakan/mengolah bahan alam,serta semangat

    kebersamaan masih dapat kita baca dalam aritektur tradisi kita.Dalam kesederhanaan ungkapan designnya sebenarnya kita bisa belajar

    banyak tentang nilai kehidupan yang lebih memberi harapan. Krisislingkungan yang terjadi dalam kehidupan modern ini berawal dari sikapindividualistic juga keserakahan untuk mengeksploitasi alam . Wawasantentang nilai2 yang lebih menyeluruh dan bertumpu pada kebersamaan

    masih bisa kita temui dalam arsitektur tradisional. Arsitektur masih bisasebagai media untuk berbagi nilai yang lebih positif tentang kehidupan.

    bsolute Ambiguity,

    Miodrag Mitrasinovic,

    Mikio Tai, Eko

    rawoto, Installation

    Berlage Institute

    msterdam, 1993

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    6/566

    Pendidikan arsitekturdan ketertarikan

    Latar belakang bapak sebagaialumnus sekolah arsitektur

    UGM, yang bersituasi didaerah yang erat kaitannyadengan tradisi dan kultur.Saya melihat hal ini kerapmuncul di beberapa karyabapak yang erat kaitannya

    dengan kultur lokal, yangdalam bahasa kerennya kitasebut vernakular.

    Bapak yang (kalau saya tidaksalah sebut) merupakan

    murid Romo Mangun,sedikit banyak menunjukkan

    semangat dan pandanganakan arsitektur yang sejalan.

    Bagaimana intervensidan kontribusi bapakterhadap masyarakat

    sekitar melalui arsitekturyang mempengaruhi dan

    menginspirasi banyak orang?

    Bagaimana komentar bapakdan nilai kultur apa yangbapak ekstrak dari dua

    pengalaman ini?

    Kira-kira semangat apa

    atau nilai-nilai apa yangbapak pelajari dari beliau?Bagaimana peranan beliaudalam ruh arsitektur yang

    bapak percaya?

    Saya merasa baru saja mulai untuk berarsitektur secara lebih sadar .Dampak arsitektur sebenarnya sangat langsung dan berjangka waktupanjang. Untuk itulah diperlukan keputusan yang utuh dan harmonisterhadap berbagai aspek kehidupan. Saya pikir kontribusi dan pengaruhkarya saya belum terasa,mungkin sedikit menginspirasi beberapa orang.erutama dalam memberikan penghargaan pada alam,pohon sertatenggang rasa social dan pada nilai budaya. Ini sebenarnya lebih sebagaigerakan bagaimana mengajak orang untuk lebih menghargai alamsebagai sumber kehidupan.

    Yogyakarta sebagai tempat belajar saya pikir sangat besar pengaruhnya.Paling tidak kita bisa merasakan dan memahami bahwa konseptentang keseimbangan dan keselarasan dalam keseharian. Dan dari YBMangunwijaya tentu pada panggilan profesi dan kemanusiaan kita untukmengupayakan agar kehidupan ini menjadi lebih baik berkeadilan. Romomembahasakannya sebagai memanusiakan manusia. Saya mencobauntuk belajar dalam mencari keseimbangan baru dalam situasi yangpenuh goncangan dan tekanan ini.

    Saya merasa pengaruh beliau sangat banyak. Dari wawasan pemikiran

    serta inspirasi karya-karya beliau. Hampir dalam setiap kunjungandalam karya beliau saya menemukan atau melihat sesuatu yang baru.Keberadaan kita dalam suatu ruang dan waktu tentulah memilikipanggilan yang spesifik. Saya mencoba terus belajar untuk memberikandampak bagi terwujudnya kehidupan dalam kebersamaan yang lebih baik.Mohon maaf kalau jawaban ini terasa sangat klise dan normative...:)

    ruang dialogHousing for Urban Poor,

    Eko Prawoto,

    Graduate Project: Winter 1993

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    7/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    7

    Eksposur asing

    Pada tahun 1993 bapakmenempuh pendidikanlanjut di Berlage InstituteAmsterdam. Dan secaralangsung bapak tereksposoleh pemikiran dan filososfi-filosofi baru, permasalahanbaru, metoda baru sertabertemu beberapa arsitek(Herman Hertzberger,Aldo Van Eyck, Wiel Arets,Steven Holl, Rem Koolhaas,

    Kenneth Frampton, dll) yangsangat berpengaruh di Eropa/dunia pada saat itu.

    Sejauh mana pengalamandi Berlage tersebutmempengaruhi halundamental yang sudahbapak mengenai pegangmengenai Arsitektur?

    Bapak yang teredukasi daritimur yang terstrukturdan hirarkis dihadapkandengan edukasi Berlageyang dipercaya Herzbergersebagai Montessori Schoolo Architecture, (dengan

    motto nya help me to do whatI want) bagaimana menurutbapak mengenai perbedaanini?

    Bapak juga membawasebuah kontribusi untukdunia Internasional denganmengangkat perkampungandi tepi kali code sebagai

    tesis bapak di Berlage, yangsangat erat kaitannya denganpermasalahan di Indonesiadan juga mentor bapak, yaituRomo Mangun. Sebenarnyaapa ambisi dari proyek ini?

    Pengalaman di BIA serta kesempatan tinggal dan hidup di negara 4musim juga perjumpaan dengan banyak orang, memberikan keluasan

    cakrawala pikir saya. Dimanapun selalu ada masalah kehidupan.Kembali kepada bagaimana kita melihat atau melakukan diagnosis atas

    situasi sosial ini, dan mengupayakan perbaikannya. Dari Amsterdamsaya kemudian malah lebih mengenal tentang Indonesia, tentang

    permasalahannya namun juga tentang potensinya. Jarak yang cukupmembuat saya bisa melihat dengan lebih seimbang.

    Pada semester pertama disana saya hampir memutuskan untuk pulangke Indonesia karena merasa itu bukan tempat yang pas. Namun setelah

    bertemu dengan Balkrishna Doshi, saya mendapatkan sudut pandangyang lebih proporsional. Saya merasa lebih nyaman dan mampu

    berkomunikasi secara lebih setara dengan siapa saja.Kebebasan dan kelekuasaan berpikir berpendapat memberikan wawasanbaru buat saya. Saya bisa melihat berbagai kekayaan budaya Indonesia,

    kearifan dalam sikap dan tindakan, kesedehanaan.Sikap keterbukaan dan dorongan positif dari pengajar disana jugamembangun sikap yang lebih terbuka serta rendah hati sekaligus

    pentingnya tanggung jawab dan peran sosial arsitek.

    Peluang untuk melakukan eksplorasi dan melontarkan wacana designsangat menyenangkan. Hanya pada semester akhir saya merasa bahwa

    sekolah sekaliber BIA ini harus juga melihat realita dunia yang lebihutuh. BIA waktu itu berstatus sebagai international postgraduate school ofarchitecture. Saya hanya berharap bahwa predikat internasional itu juga

    bermakna memiliki relevansi dan kaitan atas realitas dunia. Saya lalumengusulkan proyek yang waktu itu sangat kontras. Ini semacam ajakanuntuk berpikir bersama untuk melihat realitas yang lebih luas. Disanakita kadang merasa terlalu nyaman dan hanya melakukan eksplorasi

    estetik saja. Dalam konteks itulah saya menawarkan proyek yang sangatdown to earth dimana estetika bukan menjadi issue penting.

    ka: Herman Hertzberger,

    teven Holl, Eko Prawoto,

    Wiel Arets

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    8/568

    The Temple,

    Eko Prawoto,

    Singapore, 2010

    Berkarya di luar Indonesia

    Bapak banyak menggunakanmaterial, elemen serta

    masyarakat lokal dalamkarya-karya bapak baik

    di dalam maupun di luarnegeri. Bagaimana bapak

    melihat posisi karya bapakdalam ranah Arsitektur

    Indonesia?

    Karya bapak beberapaberada di luar Indonesia

    seperti Straw PoemdiBuonconvento, Siena, Italia,

    Lung dan the emplediSingapura. Apakah ini usaha

    untuk berkontribusi dalamdiskusi arsitektur di dunia?Apa moti dan ambisinya?

    Salah satu nilai yang baik dalam masyarakat Indonesia adalahkebersamaan. Saya kemudian juga semakin menyadari bahwaberarsitekturpun merupakan proses yang kolaboratif ( bukan sekedar expresiindividual! ), berarsitektur sebagai kerja kolektif yang terbuka.Dalam setiap karya saya mencoba memandangnya dengan perspektif sepertiitu, keterbukaan juga berarti mengakomodasi potensi local , bahan local danketrampilan local. Arsitektur bukan sebagai sesuatu yang ditaruh kedalamsite namun lebih sebagai sesuatu yang dimunculkan/ditumbuhkan daridalam site.Ya, saya masih terus belajar untuk mempertajam kepekaan saya dalammembaca dan melihat aspek local ini. Dan ini bukan persoalan Indonesia

    saja. Dalam berbagai pengalaman berkarya ditempat lain saya merasakanbahwa lokalitas merupakan issue global juga. Kehidupan kita sekarangini dalam terpaan kekuatan industry global yang cenderung membuatkeseragaman ungkapan. Kesadaran atas sesuatu yang local merupakanupaya untuk brdialog atau membuat perimbangan wacana.

    Saya bersyukur atas berbagai kesempatan untuk berkarya ditempat lain.Dan ini juga sekaligus sebagai kesempatan untuk membaca dan melihatkakarteristik local. Biasanya komunitas setempat juga sangat senangkarena kemudian mereka punya peluang untuk merasakan dan melihat

    diri mereka sendiri (walaupun dengan meminjam mata orang luar). Sayamerasa bahwa keunikan site juga komunitas perlu dijaga,perlu disadaridan diartikulasikan, kalau tidak kita akan terhilang, hadir tanpa konteks,seperti mengambang atau terapung dalam ruang dan waktu. Dalamperubahan dan pergerakan yang sangat cepat ini saya kira manusia jugamemerlukan sebuah static point sebagai reference keberadaan kita.

    ruang dialog

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    9/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    9

    The Temple,

    Eko Prawoto,

    Singapore, 2010

    Posisi ArsitekDengan banyaknya posisi seorang arsitek yang ditawarkan dan dibela oleh beberapa arsitek: sebagaiintelektual publik mengangkat permasalahan sosial dan ekonomi, sebagai pebisnis dengan mottogooddesign is good business, sebagai agen sosial masyarakat yang membela orang-orang termarginalkan, sebagaipewujud impian developer dan masyarakat menengah, sebagai pendidik generasi berikutnya dengantawaran dogma, sebagai seseorang yang peduli akan kota dengan mengumpulkan masyarakat kreati untuk menghidupkan kota dan lain-lain.

    Bagaimana menurut bapakposisi seorang arsitek?

    Bagaimana arsitekturatau ruang (space) harusmenginormasikan ini?

    Kita semakin menyadari bahwa kehidupan semakin berkembang dansaling berkait. Berbicara tentang kota atau kehidupan social budaya,

    yang ini juga tentang arsitektur, kita bisa lihat bahwa kita menjadisemakin tidak kompeten. Dari sisi profesi kita ini terjadi karena kita

    terlalu tertutup dan asyik dengan persoalan arsitektur saja, sementararealitas kehidupan mengharap kita masuk lebih jauh. Kalau kita sebagaiarsitek tetap bersikap innocent maka dominasi capital akan semakin

    besar. Arsitek hanyalah penjual jasa bagi pelayanan kehidupan mereka.Sementara itu ketimpangan dan kesenjangan social juga kerusakanalam dan krisis kebudayaan semakin nyata. Ini bukan kerja orang

    perorang saja, namun lebih sebagai gerakan untuk memimpikan danmemperjuangkan keadaan yang lebih baik dan berkeadilan. Saya melihat

    ini panggilan besar kita...

    Ruang dapat tampil untuk mewacanakan persoalan dan juga berbagaiupaya kreatif untuk memperbaiki kehidupan. Potensi jaringan yang

    dimiliki oleg generasi muda sekarang sangat besar. Ini bukan tentangkegelisahan ala negara miskin/berkembang. Ini kegelisahan besar yang

    mencoba untuk membuat wacana alternative demi kehidupan yang lebihbaik. Dinegara majupun wacana ini semakin lantang terdengar....

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    10/5610

    RuangBerbagi

    ruang karya

    Haiphong Lakeview Apartment

    Pengalaman PDWberkarya di luar negeri

    Tiyok Prasetyoadi

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    11/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    11

    Pertumbuhan kota-kota besar di

    Indonesia membuka peluang untuk

    arsitek-arsitek mancanegara berkarya

    di Indonesia. Hasil rancangan arsitek-

    arsitek internasional tersebut tersebar

    di seluruh Indonesia, paling banyak

    mungkin di Jakarta dan Bali, selain kota-

    kota besar lainnya seper Bandung,

    Medan dan Surabaya.

    Pada suatu kesempatan, kira-kira dua

    tahun yang lalu, Pak Ciputra pernah

    menjawab pertanyaan, kenapa dak

    memberikan kesempatan pada arsitek

    Indonesia untuk berkarya dalam proyek-

    proyek pak Ciputra. Jawaban pak Ciputra:

    arsitek Indonesia harus belajar dulu

    dari arsitek asing. Untuk proyek rumah

    nggal, pak Ciputra sudah percayadengan arsitek Indonesia, namun belum

    untuk proyek skala besar (komersial dan

    bangunan nggi).

    PDW sebagai konsultan Indonesia,

    didirikan oleh prof. M. Danisworo,

    bersama dengan 2 partnernya; penulis

    dan Chico Danisworo, memiliki

    pengalaman bekerja di konsultan-

    konsultan luar negeri, Singapura,Australia dan Amerika Serikat. PDW pada

    awalnya dipercaya untuk merancang

    master plandan bangunan-bangunan di

    Indonesia. Dalam beberapa proyek, PDW

    bekerjasama dengan konsultan-konsultan

    asing yang berkarya di Indonesia.

    Berbekal hasil karya dan pengalaman

    pekerjaan-pekerjaan di Indonesia serta

    jejaring internasional, PDW diajak oleh

    rekanan, konsultan Singapura untuk ikut

    bekerjasama dalam proyek master plan

    di Dubai, UAE. Keberhasilan tersebut

    membawa PDW bertemu dengan salah

    satu pengembang lokal di Kerajaan

    Oman. PDW diundang untuk mengiku

    kompesi tertutup merancang bangunan

    mixed-use dan apartemen di Muscat.

    Pada kesempatan tersebut desain PDW

    terpilih diantara karya-karya arsitekregional (Timur Tengah dan Asia) untuk

    dibangun dan mendapatkan kontrak

    langsung dari Pemberi Tugas di Oman

    sebagai perusahaan Indonesia.

    Ahli Bank

    Shaden Al hail-mall

    ministry of def pension fund

    project dubai-culture island

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    12/5612

    ari kiri ke kanan

    City Gate, Dubai

    Living Wall, Dubai

    Water Front View, Dubai

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    13/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    13

    Proyek tersebut merupakan proyek pertama PDW dengan kontrak

    langsung ke developer di luar negeri. Seper proyek-proyek di

    Indonesia, di Oman juga diperlukan architect of records, PDW

    sebagai arsitek utama. Proyek pertama tersebut membuka jejaring

    (network) di Muscat. Karya kami diakui dan dari karya tersebut

    PDW mendapatkan kesempatan-kesempatan untuk mengerjakan

    beberapa proyek yang lain, termasuk bekerjasama dengan

    architect of records mendukung mereka dari segi desain. Karya-

    karya PDW di luar Indonesia antara lain; master plan di Dubai,

    mixed-use (apartemen dan retail) di Muscat dan apartemen di

    Haiphong, Vietnam.

    Selain desain, reputasi dalam melaksanakan pekerjaan harus

    dijaga, merupakan keharusan agar bisa mendapatkan pekerjaan-

    pekerjaan berikutnya.

    Sudah banyak karya arsitek-arsitek Indonesia yang diakui di dunia,

    baik secara individu maupun dari beberapa perusahaan yang sudah

    bekerja di mancanegara. Arsitek-arsitek Indonesia sudah memiliki

    reputasi, sekarang saatnya arsitek-arsitek Indonesia juga dipercaya

    untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan besar di Indonesia yang

    sekarang masih banyak dikerjakan oleh arsitek-arsitek asing.

    ***

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    14/5614

    MyStory

    ruang karya

    "Sejak kecil, saya bercita-cita menjadi seorang arsitek,

    terinspirasi oleh bangunan-bangunan di Indonesia

    yang bersejarah dan monumental dengan beragam

    ornamen budaya seper Candi Borobudur, Tugu

    Monas, Masjid Isqlal dan Katedral. Imajinasi dan

    kecintaaan terhadap desain bangunan membawa

    saya untuk serius menekuni Arsitektur"

    - Surjanto

    Setelah menyelesaikan kuliah, saya memulai karir arsitektur

    di Encona Engineering Inc dengan Bank DKI & Graha

    Modern Plaza sebagai proyek pertama. Terletak di jantung

    bisnis kota Jakarta Jalan MH Thamrin, proyek mixed-use25

    & 35 lantai ini memperkenalkan realitas kompleksitas dan

    tantangan proyek arsitektur sejak awal karir saya. Proyek

    komersial ini merupakan proyek percontohan dengan

    superblock approach, menggabungkan dua obyek terpisahuntuk menghasilkan potensi maksimal dari gabungan obyek

    tersebut.

    Setelah terlibat pada beberapa proyek di Encona, saya

    mengambil keputusan untuk memperluas khazanah dan

    pengalaman saya dengan bekerja di berbagai konsultan

    desain arsitektur internasional di di luar neger, seper Nikken

    Sekkei Internaonal (Singapura & Shanghai), Skidmore,

    Owings & Merrill LLP. (Hong Kong & San Fransisco) dan saat

    ini dengan Woods Bagot (San Francisco).

    China World Trade Center, Beijing, China

    Berikut adalah beberapa projek saya selama berkarir di Skidmore, Owings & Merrill LLP. (Hong Kong & San

    Francisco):

    China World Trade Center Phase 3 merupakan

    pengembangan mixed-use retail, kantor

    dan hotel. Daya tarik dari proyek ini adalah

    menara yang iconic, dengan nggi 330 myang merupakan struktur ternggi di Beijing

    dan menjadi k pusat Central Business

    District (CBD). Hotel bintang 5 Shangri-

    La, menempa lantai paling atas menara.

    Podium menara merupakan gedung retail 5

    lantai, yang merupakan perluasan eksisng

    ke Mall World Trade Center Cina. Selain itu,

    keunggulan Menara ini terletak pada dinding

    kaca inovaf, dengan sirip kaca keramik yang

    tegak lurus dengan fasad. Pada malam hari,bangunan ini seolah menjadi layar besar

    dengan kehadiran teknologi lampu LED guna

    menunjukkan eksistensinya di Beijing.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    15/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    15na World Trade Center, Beijing, China

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    16/5616

    ruang karya

    Cathedral Christ The Light,

    Oakland, California, USA

    Katedral baru ini mampu melayani 500.000 umat Katolik di Bay Area, San Francisco. Terletak

    di tengah kota Oakland, menghadap Danau Merri, kompleks katedral adalah tempat untuk

    berkumpul dan ibadah, sekaligus sebagai simbol pembaharuan untuk kota Oakland. Komposisi

    material kayu dan kaca menciptakan suasana interior dengan permainan cahaya yang

    memberikan kekhusyukan dan ilham bagi para jamaah serta para pengunjung. Selain fasilitas

    1.350 kursi sanctuary, kompleks ini terdiri dari sebuah pusat konferensi, mausoleum,kantor

    administrasi, serta tempat nggal untuk pendeta dan uskup. Katedral ini didesain dalam plaza

    lanskap, yang dengan apik menghubungkan kompleks katedral dengan kompleks residensial

    dan komersial sekitarnya. Arsitektur Katedral ini telah menerima berbagai penghargaan seper

    2010 AIA Naonal Honor Award for Interior Architecture, 2009 AIA Naonal Honor Award for

    Architecture and 2009 AIA San Francisco Chapter, Excellence in Architecture: Honor Award.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    17/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    17

    Transbay Terminal & Tower,San Francisco, California, USA

    (Internaonal Compeon Entry)

    Merupakan proposal bangunan ternggi di West Coast, dengan kenggian 419 m (1375 feet)

    yang menjadikannya sebagai pintu gerbang mur ke San Francisco. Sebuah portal menuju Transit

    Halldihadirkan dengan mengangkat lantai pertama 30 meter di atas alun-alun kota. Bangunan

    ini melingkupi retail, tempat budaya, ruang kantor, hotel buk, kondominium, dan ruang public

    (public sky room) di lantai paling atas. Di atas public sky room, disediakan dua turbin angin

    state-of-the-art, dikombinasikan dengan mahkota photovoltaic sebagai solusi mengurangi

    konsumsi listrik tahunan sebesar 74%. Melalui kerjasama dengan insinyur terkemuka dan

    bangunan ahli teknologi, menara ini akan menghasilkan environmental stewardshipdengan

    ngkat ternggi yang pernah dicapai dalam pembangunan major mixed-use. Proyek ini telah

    memenangkan 2008 Chicago Athenaeum, American Architecture Award and 2008 American

    Society of Landscape Architect, Merit Award.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    18/5618

    ruang karya

    Dan beberapa projek saya selama berkarir di Woods Bagot (San Francisco Oce):

    Fan Hai Internaonal Center, Beijing, China

    Merupakan sebuah komunitas perumahan dan ritel masa depan yang terletak

    di mur laut CBD Beijing di sepanjang Ring Road 4th. Lokasi proyek dibingkai

    oleh Chao Yang Park (taman kota terbesar di Asia), rencana lapangan golf,

    dan taman hutan. Direncanakan sebagai penghubung antara CBD Beijing

    dan bandara internasional, arsitektur ini menciptakan konekvitas sambilmembentuk sebuah manifesto baru untuk kota. Sebagai gedung ternggi di

    distrik Chao Yang, Fan Hai Internaonal Center akan memberikan identas

    yang kuat bagi pengembangan kawasan yang dapat berfungsi sebagai

    andmarkuntuk distriknya & juga untuk Beijing.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    19/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    19

    GT Land Hefei Masterplan, Hefei, China

    Masterplanini dikembangkan sebagai proyek iconicpintu gerbang Pusat Komersial dan Budaya untuk BinHu

    New Town yang memungkinkan kota ini menjadi tujuan regional dalam urusan bisnis dan liburan. Pengguna

    dapat menikma Green Connecon menyelusuri green belt (ruang hijau) kota di sisi selatan, termasuk

    menikma Ecological Waterfront, Waterfront Resort, Lapangan Golf, Taman olahraga dan Pusat Pengolahan

    Bio-limbah. Diproyeksikan untuk meningkatkan nilai tanah dengan menciptakan mixed-use yang menarik

    yang menghubungkan area-area terpisah sebelumnya. Bentuk arsitektur unik digunakan untuk menghasilkan

    harmoni dan kepuasan terhadap pertumbuhan perkotaan, dimana secara bersamaan menonjolkan sejarah

    budaya Hefei yang kaya. Tempat ini dirancang dengan mengopmalkan

    struktur fungsional perkotaan dengan kehidupan jalanan yang dinamis,

    keseimbangan antara keterbukaan dan kepadatan, ruang terbuka dinamis

    untuk interaksi sosial, ruang hijau untuk rekreasi dan relaksasi, lingkungan

    yang bersahabat (walkable), dan ruang kerja yang inspiraf . Pengembangan

    ini juga memperhakan pembangunan jangka panjang yang dapat menjamin

    kesejahteraan bagi generasi mendatang.

    Bekerja di berbagai biro arsitektur terkemuka dengan latar belakang klien yang berbeda-beda di seluruh

    dunia telah memperkaya saya dengan pengalaman dan pengetahuan dalam menangani kebutuhan yang

    terus berkembang untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, sebuah proyek kehidupan.

    ***

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    20/56

    SHAU:kolaborasi arsitek Indonesia + Jerman di Belanda

    eh Daliana Suryawinata/ SHAU

    20

    Bukan zamannya lagi sebuah kantor arsitektur hanya melayani konsultasidesain bangunan (terspesialisasi), terikat sebuah lokasi, dan menganutbeberapa nilai yang kaku. SHAU percaya bahwa semakin banyak nilaiyang dianut, semakin besar kemungkinan lahirnya nilai-nilai baru yangdapat menjawab tantangan global yang penuh dinamika, dan hal ini perluterutama bagi kantor arsitektur yang sedang berkembang (young offices).Seperti yang Jane Jacobs teorikan mengenai perlunya heterogenitas suatukota, sebagai contoh kota Detroit yang memiliki industri homogen,bila industri tersebut hancur, maka kota yang bersangkutan juga akanmati (Jane Jacobs:Life and Death of Great American Cities). Demikian

    juga dengan seorang arsitek di dunia global, tidak bisa lagi hanyaberpraktek secara tradisional sebagai perancang bangunan, melainkanperan-peran lain: sebagai arsitek, urbanis, teoris, akademisi, kurator,entrepreneur, penulis, dan lainnya. Selama peran yang dijalankanbisa menunjang posisi sebagai arsitek, hal ini sangat dianjurkan. Yangheterogen daya survivabilitasnya lebih tinggi dari yang homogen.Pemikiran SHAU ini sedikit banyak dipengaruhi oleh pergeseranposisi arsitek ke arah public intellectual (Rem Koolhaas 2006).

    Perbedaan posisi arsitektur terhadap kota di Indonesia dan Belandamembedakan output desain arsitektur keduanya. Arsitektur diIndonesia berokus pada apa yang terbaik yang bisa dilakukan di dalamtapak yang diberikan, tanpa kaitan dengan perkotaan (introert). Bisadimaklumi bahwa di dalam tata kota yang berantakan seperti di Jakarta,arsitektur berusahasurvivedengan merayakan apa yang bisa dirayakansecara introert. Sembilan puluh persen inovasi arsitektur yang ada diIndonesia, tidak ada kaitannya dengan perkotaan. Sedangkan di Belanda,peran arsitektur sebagai pembentuk kota, maka setiap bentuk arsitekturselalu berkaitan dengan perkotaan. Arsitektur bangunan, lansekap dan

    tata kota amat terintegrasi, tidak terpisah tanpa komunikasi. Sikap inidipengaruhi oleh keadaan lahan di Belanda, yang hampir seluruhnyamerupakan built enironmentmaka cara pikir terintegrasi ini sudah adasejak awal negara ini dibangun- karena lahan mereka sedikit, sedangkandi Indonesia, sebagian besar lahan merupakan natural enironment.Lahan kita berlimpah, maka penggunaannya tidak berhati-hati.

    SHAU,firma arsitektur dan urbanisme,

    merupakan kolaborasi partnershipantara Daliana Suryawinata

    Indonesia), Florian Heinzelmann

    (Jerman) dan obias Hofmann(Jerman) dengan kantor pusatdi Rotterdam, Belanda. SHAU

    ergerak dalam kesempatan ruangkultural Indonesia, Jerman dan

    Belanda dalam bidang desainarsitektural, riset urbanisme,

    kuratorial, dan akademik.

    Maka kreasi dan metodologiHAU menganut kombinasi nilai-

    nilai dari ketiga negara, antaralain: spontanitas dan fleksibilitas

    Indonesia, presisi dan logikaerman dan argumentasi Belanda.

    Yang menarik, kadang nilai-nilai tersebut bertentangan satu

    sama lain namun bila dicarikansinerginya, dapat membuahkan

    konsep-konsep spesifik yangberguna untuk arsitektur danurbanisme.

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    21/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    21

    Open City Jakarta/ Rotterdam dan JakartaReciprocity merupakan prinsip yang kaya dan penting bagi sebuahkota inormal. Bentuk pertukaran timbal balik, seperti barter, tawar-menawar, memberi-menerima atau mengumpulkan adalah satudari kegiatan ekonomi yang berperan menstruktur perkotaan yangseringkali terlupakan, tidak terteorisasi, tidak terdesain dan tidakterencana. Bisakah Reciprocity berperan sebagai strategi perkotaan?Seperti apakah Recipro-City (kota timbal balik) itu? Open CityJakarta merupakan kelanjutan dari karya-karya pameran terseleksidari 4th International Architecture Biennale Rotterdam 2009,

    menampilkan 12 riset inovati dan karya desain yang menggagas Jakartasebagai Recipro-City (kota timbal-balik) dalam 12 skenario berbeda.

    Karya-karya tersebut mengilustrasikan hubungan timbal- balik: antaralingkungan binaan dan alam (sebagai contoh, Sponge City: analisispola banjir di Jakarta, dan usulan serangkaian intervensi arsitekturuntuk memperbaiki eek banjir), antara sektor ormal dan inormal(sebagai contoh, Jakarta Bersih: memokuskan hubungan antarasistem pembuangan sampah ormal dan inormal di Jakarta), antarapengusaha dan masyarakat (sebagai contoh, Social Mall: mengusulkanuntuk menyisipkan lebih banyak lagi asilitas umum di dalam mal,supaya dengan dengan demikian mal menjadi bagian terpadu darilingkungan sekitarnya). Kedua belas skenario tersebut dinarasikandengan menggunakan figur-figur wayang dari Eko Nugroho, dandiilustrasikan oleh oto-oto urban-antropologis Erik Prasetya.Arsitek Indonesia yang berkontribusi, antara lain adalah Andra Matin,Adi Purnomo, Ahmad dan Wendy Djuhara, dan Budi Pradono.

    Proyek: Open City Jakarta

    Jenis: pameran, pavilion, riset dan desainahun: 2010Kurator: Daliana Suryawinata (SHAU), Pro. Stephen Cairns

    (Edinburgh university, Future Cities Lab) dan Pro. Kees Christiaanse(KCAP Rotterdam, EH Zurich, Curator 4th IABR)

    Sponsor: Erasmus Huis, IABR, Stimuleringsonds voor Architectuur

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    22/5622

    Gell House/ Obernzell, Jerman

    SHAU ditugasi mendesain rumah tinggal di Obernzell, Bavariadan terletak di lereng bukit selatan yang memberikan pemandanganindah sungai Danube. iga aspek rancangan yang pentingmerupakan: hill - sun - view. Situs ini mirip dengan kondisi di lerengpegunungan di Indonesia. Perbedaannya, iklim yang menentukanmaterial bangunan dan syarat peraturan bangunan di Jermanyang sangat ketat. Meskipun demikian SHAU tetap ingin bebasberdialog dengan alam sekitarnya. Konsep gubahan massa terdiriatas 2 volume atas-bawah dimana volume atas merupakan strukturkantilever yang memaksimalkan view ke berbagai arah, terutamake arah sungai Danube, sedangkan volume bawah menyesuaikan

    diri dengan kontur dan berusaha memuat program-program yangdiperlukan. Garis atap dari kedua volume yang naik-turun mendapatreerensi dari kemiringan dan topografi lansekap khas area Danube.

    Proyek: Gell house, ObernzellJenis: komisi arsitekturahun: 2011Klien: Mark GellArsitek: SHAU/ obias Homann, Florian HeinzelmannLuas (nett): 230 m

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    23/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    23

    Pavilion Kupu-kupu/ Pejaten, Bali

    Proyek ini merupakan bagian dari kompleks artist residence diPejaten, Bali yang didesain oleh Adi Purnomo (mamostudio). Pavilionini terletak dekat entrance kompleks, menaungi kolam renang danmerupakan hotspot untuk relaksasi, meditasi, otografi, dan acara-acara prosesi pernikahan, tarian, dan lainnya. Proses perancangannyamelintasi mistisisme yang dianut di Bali. Analisis tapak, selainberupa peta kontur, kemiringan, jenis vegetasi, juga mencakuppemetaan energi- yang benar-benar khas Bali. Pemetaan energi ini adahubungannya dengan posisi tapak terhadap dua pura, aliran air, danorientasi kaja-kelod. Menurut pemetaan energi, di area dimana pavilionkupu-kupu akan berdiri, diperlukan pelepasan energi di tapak tersebut.

    SHAU menghargai konsep transendental ini, dan memadukannyadengan konsep hi-tech engineering, low-tech manuacturing denganmengkalkulasi bukaan cahaya dan struktur bangunan kupu-kupu inilewat sofware khusus, dan merencanakannya agar dapat dibangun secaramanual. Studi ini dilakukan di U Delf Jurusan eknologi Bangunan.Proyek ini merupakan contoh ekstrem dimana nilai-nilai arsitekturBali diterima dan ditunjang dengan teknik terbaru yang ada di Eropa.

    Proyek: Pavilion Kupu-kupu, Pejaten, BaliJenis: komisi arsitektur

    ahun: 2012 (dalam konfirmasi)Klien: Paulus Mintarga

    Arsitek: SHAU/ Daliana Suryawinata, Florian HeinzelmannLuas (nett): 180 m

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    24/5624

    Arsitektur

    Kontemporerdi ChinaMaulana Murdan

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    25/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    25

    Selama beberapa dekade terakhir ini, China mengalamipertumbuhan ekonomi yang sangat hebat. Dalamkaitannya dengan dunia arsitektur, negri ini memberikankesempatan besar bagi arsitek-arsitek internasionaluntuk berkontribusi dalam perkembangan arsitekturkontemporer. Perkembangan ini dak hanya didasari

    oleh besarnya populasi dan densitas kota-kota besar diChina, tapi juga keinginan untuk menciptakan kota-kotabaru dengan segala infrastrukturnya.

    Berangkat dari sejarah peradaban yang panjang, negriini mencoba untuk berkompesi dengan kota-kota besarlainnya didunia. China bertekad untuk menciptakansebuah negara sosialis yang modern, membukalahan-lahan baru diseap pelosok-pelosok, cung-edge design, penggunaan teknologi mutakhir dalamkonstruksi, dengan maksud untuk meng-outdazzle

    negara-negara barat.

    Dari sisi lain negri ini juga tengah meraba-raba dalammencari identas nasional dalam arsitektur; keinginanuntuk menciptakan iconography yang sama sekali barutanpa meninggalkan sejarah budaya setempat. Halini yang mendorong para arsitek untuk mempelajarisejarah peradaban & tradisi China, dan mencoba untukmenafsirkan kembali dalam kaidah-kaidah modern.

    Selama lebih dari 15 tahun berkarir, sayamendapat kesempatan untuk ikut berekspresi danbereksperimentasi dalam merancang bangunan-bangunan di China. Banyak sekali hal-hal yangmenarik dalam proses pengambilan keputusan dalamperencanaan & perancangan suatu proyek. Selain darikeinginan untuk menciptakan preseden-presedenterkini dalam suatu rancangan, mereka juga mendorongkami untuk menggunakan inovasi dan teknologi yangsama sekali baru dalam struktur dan konstruksi.

    Pengalaman-pengalaman ini memberikan suatu prosespembelajaran yang sangat berharga bagi saya, dalammemahami dan memperluas khasanah dan pengetahuandalam dunia arsitektur, khususnya dalam merancanghigh-performance building.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    26/5626

    ruang karya

    Berikut adalah beberapa karya saya selama berkarirdi Skidmore, Owings & Merrill, LLP (Hongkong &San Francisco)

    JINLING TOWER, Nanjing, China

    Tampilan sculptural dari Menara Jinling

    mencoba mengarkulasikan sistem strukturbangunan, yang juga menghasilkan bentukanyang sangat unik dalam mendenisikankembali skyline kota Nanjing. Lantai bawahdigunakan sebagai ruang kantor, bagiantengah menara menampung unit apartemenhigh-end. Bagian atas bangunan, denganbentukan lantai kembali menjadi square,dipergunakan untuk hotel bintang enam.Pada interior kamar hotel, permainan cahayamasuk melalui kombinasi desain lapisan kaca

    dan lipatan torque fasad.

    Diselimu diagonal-mesh tubular frame dancentral core wall, menara ini dilengkapi sistemperlindungan seismic yang nggi. Tubularframe, salah satu sistem struktur yang efekfuntuk bangunan nggi, mampu menahanbeban lateral dengan masing-masing bagianstruktur menghasilkan limited bending.Dengan mengandalkan sistem struktur

    mesh-tube, menara ini memanfaatkangrid diagonal pada bagian struktural. Hal inimenghasilkan daya esiensi maksimal, yangjuga menciptakan bukaan untuk efektasdalam sistem konstruksi.

    Dengan sistem transportasi verkalyang memberikan akses langsungdari lantai lobi, lantai atas menaramenyediakan tempat untukobservaon deck, restoran dan

    club. Susunan fasilitas pendukungdan mekanik menara diletakkandiatas fasilitas observaon decksebagai mahkota menara dan

    juga penyedia cahaya untukatrium hotel pada siang hari.

    Proyek ini telah memenangkanSan Francisco AIAs UnbuiltDesign Award dan VeniceBiennales Metamorph Awardpada tahun 2004.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    27/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    27

    SHENZHEN STOCK EXCHANGE, Shenzhen, China(Internaonal Compeon Entry)

    Programming ruang pada Shenzhen Stock Exchange dirancang sebagai alat untuk mengembangkankepercayaan pasar dan investor. Hal tersebut dapat dilihat pada lapisan bangunan yang memisahkan trading

    oor dari publik; ga eksterior bangunan yang saling terhubung dan interior memiliki layar tampilan,menampilkan scrolling transaksi terkini, data ekonomi, ckers dan berita.

    Dengan menggunakan sistem structural lace pada eksterior, ruangan interior cenderung terbukadan terang. Dengan ngkat visibilitas yang nggi, rancangan Stock Exchange hadir untuk menunjukkan

    konsistensinya sebagai mesin ekonomi yang juga menjadi ruang publik. Sistem kisi-kisi struktural (structurallace) memberikan solusi kinerja nggi dalam merespon isu angin, seismik dan kekuatan ledakan. Bentukbangunan secara keseluruhan didenisikan oleh ruang publik yang saling berhubungan, termasuk courtyardtengah yang impresif. Courtyard ini menghasilkan perlindungan dari terik matahari kota Shenzhen saatmusim panas, dan kongurasi ruangnya memanfaatkan akselerasi angin yang menghasilkan kenyamantermal dengan chimney eect . Kisi struktural juga berfungsi sebagai tabir surya yang meredakan bebantermal, sedangkan venlasi alami digunakan untuk mendinginkan interior bangunan.

    Proyek ini telah memenangkan San Francisco AIAs Unbuilt Design Award pada tahun 2007.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    28/5628

    Berikut adalah beberapa karya saya selama berkarir di Woods Bagot San Francisco

    HANGZHOU EASTERN CITY CENTER, Hangzhou, China

    Proyek ini mencoba mengeksplorasi potensi sik diantara Eastern Staon Trac Hub dan Eastern City Squaredi kota Hangzhou, dengan menciptakan desain unik dan adapf yang dapat mengintegrasikan satu sama lain.

    Rencana induk yang dihasilkan adalah distrik mixed-use yang dinamis yang diekspresikan melalui bentuk-bentuk bangunan yang uid. Interchange antara taman, plaza publik dan lingkungan menghasilkan sebuahanskap ruang hijau yang harmonis dengan arsitektur.

    Dengan menjalin program-program retail sepanjang site, tercipta konekvitas antar wilayah yang jugamenghidupkan vitalitas daerah tersebut. Stasiun kereta api dan elevated plaorm mengakan sirkulasiverkal dan menaikkan value untuk seap kedatangan di Hangzhou Eastern City Center.

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    29/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    29

    ruang karya

    JINYANG MASTERPLAN, Guiyang, Guizhou, China

    Melalui parameter dari master plan CBD Jinyang, kami mendesain ulang proyek ini untuk memaksimalkan nilaitanah setempat, menghasilkan keterpaduan, menciptakan identas dan meminimalkan dampak terhadapbangunan-bangunan yang sedang terbangun.

    Proyek ini direncanakan sebagai kawasan lingkungan yang terhubung dengan arteri pusat dan secondaryloop; empat menara ditengah master plan menjadi k sentral, memberikan crical mass dalam mendukungaspirasinya untuk terus berkembang. Kegiatan pejalan kaki diakan di wilayah publik dan difasilitasi melaluiedgesjalan yang kuat; memberikan keseimbangan yang harmonis antara program mixed-use dan ruang hijau.Jalur Hijau utama menciptakan koneksi horisontal yang menghubungkan proyek ini dengan area sekitarnya.Green Fingers memperkuat hubungan ini pada distrik utara dan selatan.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    30/5630

    CHONGQING TOWER, Chongqing,China

    Menara ini akan berdiri sebagai mercusuarbagi Kota Chongqing. Bangunan mixed-usesenggi 300 meter ini terdiri atas 50.000 meterpersegi ruang kantor pada lantai bawah dan54.000 meter persegi ruang untuk apartemenpada bagian di atas, sebuah ritel dan hotelbuk yang menghadap Sungai Yangste.

    Terletak di lokasi yang sangat utama, menaraini menjadi gerbang ke Master Plan denganmenghadirkan bentukan yang menjulangdi k pertemuan antara Sungai Yangtsedan Sungai Jia Ling. Untuk menunjangpengembangan wilayah tersebut, menaraini akan menjadi katalisator visual untuksebuah distrik baru pada CBD Chongqing.Pengembangan kawasan waterfront inipada akhirnya akan menyempurnakan

    perencanaan pembangunan CBD tersebut,dan juga terkombinasikan dengan : Old CityCenter, New City dan Performing Arts CenterDevelopment.

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    31/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    31

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    32/5632

    Eka Swadiansa

    OSA - Ofce of Strategic Architecture

    Mas boleh nggak saya gabung di studio OSA? Pertanyaan ini sering

    muncul sejak pertama kali studio kami berdiri. Walaupun sudah ditanyakan

    berkali-kali, pertanyaan ini selalu saja susah dijawab. Bukan hanya karena

    sifat OSA yang sementara ini hanya berupa design incubator, tetapi juga

    sebuah keprihatinan saya terhadap kejamakan sifat kurang PeDe yang akut.Ayolah... knowledge belongs to the world... Wikipedia, Gigapedia, Youtube,

    TED, ada begitu banyak jendela dunia yang bisa jadi wahana belajar tanpa

    batas. Kalau sudah bosan belajar, buka saja www.deathbyarchitecture.

    com dan silahkan meMULAI petualangan studioMU sendiri, siapapun anda:

    profesional kelas kakap, profesor, doktor, arsitek muda idealis, atau bahkan

    mahasiswa awal semester sekalipun. Seperti kata Lao Tse: A journey of athousand miles begins with a single step

    Gambar kanan atasThe Bay of Joy, Kaohsiung

    Marine Cultural & PopularMusic Center

    Gambar kiriPresentase varian komisi

    Gambar tengahPresentase varian fungsi

    Gambar kananPresentase varian lokasi

    BOUNTY HUNTER

    DALAM PROSES

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    33/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    33

    Secara de jureOSA memang baru

    berdiri tahun 2008, tapi secara de facto

    pondasi studio kami sudah mengakar sejakawal 2005 ketika saya masih bergabung

    di Studio54, studio arsitek wanna-be

    anak-anak kuliahan tahun ke-5 Arsitektur

    Brawijaya.

    Terhitung hingga penghujung Maret

    2011 ini, OSA sudah menyelesaikan 82

    pekerjaan desain yang meliputi berberapa

    varian komisi: dari kompetisi desain

    yang presentasinya terus meningkat

    membuntuti commissioned project, hingga

    case study yang sesekali kami riset untuk

    memback-uppost-competition review atau

    hipotesis-hipotesis pekerjaan tulisan (gbr.

    kiri). Fungsi pekerjaan desain kami pun

    cukup beragam. Darisingle residence dancomercial & ofce yang menjadi tulang

    punggung commissioned project, serta art

    & museum yang menjadi fokus sementara

    design competition kami, hingga civic

    space, multy residence, dan terutama

    urban context yang terus menunjukkanpeningkatan presentase. Hanya fungsi

    education& research yang sedikit tertinggal

    dan health facilites yang belum pernah

    kami tangani sama sekali (gbr tengah).

    Untuk sementara ini 59% pekerjaan

    desain kami memang masih berlokasi di

    dalam negeri dengan lokasi yang masih

    didominasi oleh daerah Jawa Timur, tetapi

    trendnya terus menurun.

    Sebagai gambaran, hingga tahun 2009

    bulan yang sama, pekerjaan desain diluar

    negeri kami hanya meliputi 8% dari

    total keseluruhan portofolio. Dua tahun

    kemudian angka ini sudah meningkat

    drastis hingga 41% dengan lokasi dominankawasan Asia, terutama Asia Pasik

    (Jepang, RRC, dan ROC / Taiwan) (gbr.

    kanan).

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    34/5634

    erlepas dari segala hingar-bingarnya, dari

    semua pekerjaan desain kami, hanya 13% yang

    terbangun. api inilah inti dari visi design

    incubatoryang kami kejar. Sebagai gambaran,

    dari 200 pekerjaan desain awal Bjarke Ingels

    sejak di PLO hingga BIG, hanya 8 (4%) yangterbangun. Seperti awal karir BIG, visi OSA

    adalah untuk mencari identitas design DNA

    orisinil kami sendiri dengan melakukan inkubasi

    desain pada semua ungsi dan skala mempelajari

    pola ikonisasi morologi desain; pola asimilasi

    loci dan regional kritikbudaya; pola perencanaan

    programatik kompleks beserta ungsi sintak-

    nya; juga melakukan kajian dialektis sejarah

    dan menulis autocritic paska perancangan guna

    menguji progres pengembangan DNA kami-eksperimentasi yang kesemuanya (sementara ini)

    hanya bisa dilakukan dalam pekerjaan kompetisi.

    Konsekuensinya, OSA memiliki dualisme

    pekerjaan antara commissioned projectyang

    Design DNA OSA tidaklah harus bersiat bentuk (form) atau wajah (facade). OSA termasuk

    dalam kelompok reactive architecture, terbentuk karena alasan-alasan reakti yang terukur, bukan

    semata didasarkan oleh subyektifitas like / dislike. Seperti pada rancangan berjudul DoubleHelixes Labyrinth kami untuk ajang okyo World Space 2010, kami mendekonstruksi sintak

    programatik toko -shirt tanpa menyentuh perancangan interiornya. Program toko konvensional

    terpaku pada satu sirkulasi utama linear yang bercabang pada rak-rak display barang dagangan.

    Pada bangunan bertingkat maka sirkulasi utama berujung pada tangga yang menghubungkan

    sirkulasi kedua lantai. Dalam proposal, kami meniadakan lantai kedua dan menggantinya

    dengan instalasi rancangan rak 2 lantai (kami sebut double helixes) yang masing-masing memiliki

    2 buah sirkulasi independennya sendiri. Pada total rancangan 4 tsubo -shop tersebut, kamimengimplan 4 buah double helixes untuk merangkai labirin toko dengan total 8 jalur sirkulasi

    independen . Hasilnya adalah rancangan toko dengan banyak ruang rak, sirkulasi yang fleksibel,

    dan interior ruang yang tidak lazim.

    + =

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    35/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    35

    menjadi tulang punggung finansial studio dan

    design competitionyang menjadi jalur eksperimen

    pencarian jati diri (DNA).

    Mirip seperti OMA/AMO yang terlebur

    menjadi satu entintas, proyek-proyek komisi

    seperti rumah pribadi dan kantor berskala kecildikerjakan untuk mendanai biaya riset, printing,

    dan shippingperancangan ungsi-ungsi kompleks

    yang tidak jarang berskala raksasa dan berlokasi di

    seluruh penjuru dunia.

    Bentuk dan wajah juga bisa menjadi tolok awal perancangan, hanya sajahal ini berbeda dengansignature formseperti Frank O Gehry atau Daniel

    Libeskind , bagi kami bentuk dan wajah pun bersiat reakti.

    Pada perancangan Astellas Osaka Branch Office yang dilakukan di akenaka

    Corporation Osaka Main Office misalnya, klien meminta adanya tautan desain

    dengan okyo Regional Office yang dirancang dengan memproyeksikan logo

    perusahaan pada denah-siteplannya. Osaka office sendiri adalah salah satu

    kantor pertama Astellas diluar AS sehingga cukup memiliki nilai historis. Kami

    memutuskan untuk memproyeksikan logo pada tampak-potongannya dengan

    menyisakan dinding bata tengah yang dipreservasi dari bangunan lama.

    Tokyo World Space 2010Desain Sintak Programak

    Tangga double helix sebagai sirkulasiyang terintegrasi dengan rak display toko

    + =

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    36/5636

    Dalam blue printawal perancangan Japan Pavilion untuk Shanghai World Expo bersama Kyoto

    nstitute or East Asian Architecture and Urbanism (IEAAU), kami memutuskan untuk membagi

    paviliun menjadi dua buah entitas waktu: masa lalu yang dirancang sebagai kuil bawah tanah

    berdasarkan kaidahBorrowing Landscape IEAAU(gbr kiri atas), dan masa depan diatasnya yang

    dibungkus oleh secondary skin: Floating Chrysanthemum rancangan OSA (gbr kanan atas).

    Masyarakat Jepang memiliki 3 buah simbol: kekaisaran, negara, dan pemerintahan. Chrysanthemum

    dalah sintesa resolusi geometrik bujur-sangkar yang di luar diputar 22.5 untuk membentuk 16

    kelopak krisan kuning (simbol kekaisaran), dikunci pada kelopak ke 5-7-5

    simbol pemerintahan), dan membentuk ruang interior merah melingkar

    simbol negara). Hasilnya keseluruhan paviliun tampil atrakti baik dari luar

    gbr. kiri bawah) maupun dari dalam (gbr. kanan bawah).

    Awal 2010 kami menginisiasi lahirnya ASIA Strategic

    Partnership, sebuah network berbasis Kyoto-Jakarta-Bali-Hsinchu

    dengan anggota utama IEAAU (Jepang) dan OSA sebagai spesialis

    cultural-masterplan dan building-concept, serta didukung oleh partner

    spesialis struktur & skin design dari ROC / aiwan, desain lansekap,

    dan digital-multimedia dari Bali. ASIA membuka cakrawala baru bagi

    OSA untuk dapat secara resmi berpartisipasi dalam tender internasional

    berskala besar, termasuk diantaranya aiwan ower in aichung setinggi

    300 meter (gambar kanan) dan Kaohsiung Marine Cultural & Popular

    Music Center seluas 64 hektar.

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    37/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    37

    Kini OSA mulai sering menerima undangan untuk mengikuti kompetisidesain terbatas, pun demikian OSA belum pernah sekalipun memenangkan

    kompetisi / tender internasional kelas wahid. Hal ini seringkali membuat kami

    dipandang sebelah mata sebagai studio fantasi. Tapi tidaklah mengapa, saya

    sadar bahwa apa yang OSA lakukan adalah sebuah investasi jangka panjang.

    Segagal apapun kami, setidaknya kami sudah pernah diundang berpameran

    bersama di Sibiu (Rumania), Chicago, Beijing, dan bahkan Chinese Industrial

    Paviliun di Shanghai World Expo tahun lalu. Kami juga bisa turut berpartisipasi

    dalam proses tender proyek-proyek prestisius semacam V&A London Museum

    Extension-Entrance Design Tender. Saya sendiri sebagai principal architect,merasa telah banyak belajar dari sekian tahun berproses di ranah kompetisi

    internasional. Jalan yang telah membukakan kesempatan untuk berbicara

    di depan forum internasional di Jepang dan India, ber-internship di Takenaka

    Corporation Osaka Main Office, serta bertatap muka dan berbincang hangat

    dengan arsitek idola saya Tadao Ando di studio legendarisnya.

    So, what are you waiting for? Mari banjiri ranah kompetisi desaininternasional dengan karya anak negeri...

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    38/5638

    sumber:hp://www.j

    ustgiving.c

    om/berry-natalegawa-putright

    ruang bincang

    BerryNatalegawa

    Arsitek dan penggerak lifes walk

    Suatu sore di sebuah kedai kopi di London,saya bertemu dan berbincang dengan BerryNatalegawa. Beliau merupakan seorang warganegara Indonesia yang nggal dan berprofesisebagai arsitek dan building design consultantdi London, UK. Selain kecintaannya terhadaparsitektur, beliau juga merupakan orang yangsangat peka dan murah empa terhadap lingkungansekitarnya. Pada tahun 2010, beliau menginisasiprogram lifes walk dan berjalan kaki dari London menuju Edinburgh(700 km) guna mengumpulkan bantuan untuk menolong anak-anak terlantardi seluruh dunia. Tidak hanya di UK, beliau pernah melakukan aksiserupa mengumpulkan bantuan di Indonesia dengan berjalan kaki dariJakarta ke Depok melewa beberapa lokasi bantuan (97 km). Beliau yakin seap usaha kecilyang dilakukan untuk menolong sesama akan sangat berar dan dapat berpengaruh besar kelak.Terakhir, Lifes walk dari Edgware ke Sandhurst (67 km) dilakukan untuk bantuan Merapi danTsunami di kepulauan Mentawai.

    Perbincangan hangat ini membicarakan mengenai kesibukan beliau sehari-hari, aktas sebagaipengajar karate, terkadang perbincangannya membahas masalah bangsa diselingi candaanringan, dan tak lupa membicarakan mengenai arsitektur. Beliau bercerita mengenai perjalananhidupnya menjadi arsitek dan pengalamannya berarsitektur di UK.

    Selama Bapak berprofesi sebagai arsitek dan konsultan desain gedung di London, karya-karyaarsitektur apa saja yang telah Bapak hasilkan? Bisakah bapak menceritakan perjalanan Bapakdari high schoolhingga berprofesi menjadi arsitek?

    Sebagai arsitek dan consultant gedung, saya telah bekerja untuk beberapa consultant arsitekturdan menghasilkan beberapa mixed-use development untuk at, apartemen, pertokoan,perkantoran. Di samping proyek komersial seper ini, saya pun bergerak di residenal project diberbagai daerah di London.

    Keinginan menjadi arsitek itu tumbuh cukup awal. Di tahun 70-an, saya seringkali melihat pamansaya, seorang insinyur. Saya melihat meja gambar dan gambar-gambar kontruksi. Itu membuatsaya cukup tertarik. Tapi lebih dari itu, saya sendiri suka meggambar. Ayah saya, R.S.Natalegawa(almarhum), selalu bersedia memberikan kertas kepada saya dimana saja. Keka dia melihat sayasedang duduk sebentar; dia akan mengambilkan kertas dan pensil untuk ditaruh di tempat saya.Saya selalu menggambar. Momen itu akan selalu saya ingat.

    Kami sekeluarga sendiri sudah lama nggal di Inggris. Setelah lulus dari high school, di ConcordCollege, Shropshire Midlands, saya mendapatkan kesempatan untuk meneruskan ke universitas.Di high school, saya sudah mendapatkan beberapa kualikasi (O & A level), dimana salah satunyaadalah technical drawing and art, dua topik yang saya sangat sukai. Saya membuat aplikasi kuliahke AA (Architectural Associaon, School of Architecture) dan Bartle UCL (University CollegeLondon). Saya diterima di keduanya. Pada akhirnya saya memilih AA karena belum ada yangberhasil masuk ke AA dari high school saya, Concord.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    39/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    39

    Di AA sendiri, saya rasa itu penuh dengan pengalaman yang mengesankan. Tidak gampang.Penuh dengan kesulitan. Karena AA itu sangat bertolak belakang dengan architecture schoolkebanyakan di UK. AA boleh dibilang sebagai salah satu sekolah arsitektur terbaik di UK. Selamadi AA, saya juga bekerja-bekerja paruh waktu di beberapa tempat , keka summer contohnya. DiAA, kita dak dianggap sebagai student, tapi dianggap sebagai fellow architect. AA itu AsosiasiArsitektur, tempat dimana berkumpulnya para associate di sini. Kompesi terjadi dak hanyaantar pelajar, tetapi juga antar dosen. Selembar su yang disertai penjelasan yang baik pun bisa

    digunakan untuk presentasi.

    Disana, mereka dak pernah mau membicarakan bangunan. Mereka dak menggunakan katabuilding. Kita belajar arsitektur, tetapi kita dak membangun bangunan. Lebih dari itu, Kita

    bicara proses. Proses itu yang penng. Arsitektur bukan hanya satu end-product dari sebuahbangunan. Satu bangunan keka selesai dibangun itu bukan berar selesai, tapi awal daripadaide arsitektur tersebut. Interaksi antara manusia dengan ruang terjadi dan berkembang.Youll learn by doing it. Tak semua bangunan itu arsitektur. Sebuah bangunan dibangun sama

    siapapun, belum tentu menjadi arsitektur. Arsitektur harus touch your heart. Arsitektur itumenyentuh. Menggugah,membawa dan berbicara. Membangun ruang tanpa membangun,

    memberi arah tanpa menunjuk,menyatukan dengan membedakan. AA memberikan banyakpembelajaran buat saya. Saya dak merasa menyesal mengambil AA. Di AA, saya mengambil fulldesign school. Lepas dari AA, saya bekerja di beberapa konsultan di London.

    Apa suka dan duka berprofesi arsitek di luar negeri? Apakah Bapak pernah mengalami sesuatuyang dak mengenakkan karena posisi Bapak sebagai minoritas?

    Kita lihat secara generaldulu. Suka menjadi arsitek ya, kita punya kebebasan dalam merancang.Keka arsitek melihat rancangannya menjadi sesuatu yang nyata, itu menjadi sesuatu kelebihanyang dimiliki arsitek. Ada kepuasan disitu. Salah satu kelebihan berprofesi arsitek di sini yaitu

    seap sesuatu memiliki peraturan dan informasi yang jelas. Ini dak berlaku hanya di arsitektur,tapi di semua bidang. Undang-undang dan segala regulasi mengenai building designsangat jelasdan clear. Ini memang dihadirkan untuk kebaikan pengguna bangunan itu sendiri. Selain itu, sukamenjadi arsitek di luar negeri, mungkin lebih dekat dengan arsitektur global.

    Untuk duka, saya pernah mengalami satu kejadian di kantor saya sampai akhirnya sayamengundurkan diri. Ini dak menyangkut eksistensi saya karena saya merupakan etnis tertentu,tapi lebih karenaoce polics.Ini bisa terjadi dimana saja.Jadi kejadiannya, ada satu

    orang yang bisa dibilang

    Satu bangunan

    ketka selesai

    dibangun itu

    bukan berart

    selesai, tapi

    awal daripada

    ide arsitektur

    tersebutHitchinandEalingdevelopment

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    40/5640

    ruang bincang

    menyabotase hasil kerja saya. Sering gambar-gambar saya dirubah tanpa sepengetahuan sayasehingga membuat pihak yang membaca hasil kerja saya menjadi meragukan kinerja saya. Hal initerjadi berulang kali dan akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari situ. Tapi secara umum,masyarakat disini sangatfair terhadap kemampuan seseorang.

    Kita jangan sampai berkir kita minoritas dan merasa rendah diri sendiri. Kita harus yakin kita

    mempunyai kelebihan sebagai orang mur. Saya rasa kelebihan kita sebagai orang mur, kitamemiliki sifat gotong royong, kekeluargaan dan sopan santun yang baik. Seringkali saya mendapatnilai lebih dan unik dari klien karena sikap sopan yang saya miliki.

    Selain itu, ya duka menjadi arsitek di luar negeri, namanya juga jauh dari tanah air, selalu sajamerasa ada kekurangan. Kita merasa dak berada di sekitar teman-teman kita sendiri. Kita harusmenguatkan diri kita sendiri untuk mampu bertahan.

    Bagaimana apresiasi masyarakat terhadap arsitektur di UK?

    Apresiasi masyarakat terhadap arsitektur di sini baik sekali. Di sini ada yang namanya CABE(the Commission for Architecture and the Built Environment) yang bergerak sebagai advisoryboarduntuk pemerintah dalam urusan building, urban spaces, urban planning, sub-urbdan lain-lain. Mereka yang melihat satu kelayakan bangunan dan itu berlaku untuk seluruh bangunan diUK. Itu muncul semenjak tahun 1999 menggankan boardbernama RFAC (The Royal Fine ArtCommission) yang telah berdiri sejak tahun 1924. RFAC juga menentukan rancangan yg layak.Publik pun sangat apresiaf dengan desain, terbuk dengan emergence dari urban design sebagaisatu design skill yg melibatkan sosial,polical economicjuga historical konteks.

    Disini nilai environmentsangat diperhakan oleh pemerintah. Misalkan kita hendak mendesain

    sesuatu, spesikasi dan value dari sebuah material sudah ada dan tertera di bawah ApproveDocuments dan Building Code. Jika saya menggunakan sebuah material A, maka sudah ada datadan spesikasi yang jelas mengenai value material tersebut, seper thermal value-nya,re safety,structural safety, conservaon on fuel and power, dan lain-lain. Ini semua yang berhubungandengan building control. Semuanya disediakan oleh pemerintah dan kita mutlak merancangdengan batas-batas ini. Mereka selalu meng-update data-data tersebut seap tahunnya. Merekasangat memperhakan isu environment.

    Kita sendiri sebagai arsitek, harusmemiliki keterdekatan dan koneksi

    dengan komunitas dan lingkungan.Keka kita mau membuat sebuaharsitektur murah, kita harusmendenisikan murahnya apa.Mungkin keka memilih material,kita memiliki material yangmurah. Tapi kita harus lihat eect-nya terhadap lingkungan dankeberlangsungan hidup arsitekturdan penggunanya sendiri. Arsitek

    harus berkir beyond that.Murah untuk seseorang tapi bisamenjadi mahal untuk community(lingkungan). Disini pemerintahmelakukan kalkulasi untuk

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    41/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    41

    arsitektur, sehingga memudahkankita merespon isu lingkungan.Contohnya, jika kita mendesainpintu yang bisa dibuka, kita dakboleh sembarang mendesain pintutersebut. Begitu pintu dibuka, adathermal issue. Arsitek harus mampumelihat itu secara berkesinambungan.Bangunan-bangunan, baik lama(eksisng) maupun yang baru, harusmemiliki serkat mengenai dampaklingkungan, yang nannya akandievaluasi oleh advisory board.

    Dari segi edukasi, bagaimana sistem edukasi arsitektur di luar negeri?

    Secara general, edukasi di luar itu lebih terbuka. Disini murid itu diajak untuk berbagi pendapatdan ini terjadi sejak dini, dimana seap pendapat itu didengarkan sedemikian. Pendeknya, lebih

    jarang hafalan. Lebih diajak untuk team work, terbuka dan analis terhadap semua isu. Karenaitu, kita itu dak hanya mengerjakan tugas, tapi betul-betul bisa mengungkapkan pendapat danide kita. Ini sangat memberikan bentuk edukasi yang berbeda. Tapi disamping itu kekuranganpun tentu nya ada, seper kelebihan yg munkin kita temui di Indonesia. Seimbang saya harapdan saling mengisi.

    Saya punya pengalaman keka masih jadi student dan diminta membuat rancangan untuksebuah gymnasium. Kata guru saya, silakan pulang dan besok kembali dengan peralatan olahraga.Besoknya, datanglah murid-murid dengan peralatan olah raga. Kita diminta merancang peralatanolah raga untuk memulai satu discourse, satu pembicaraan yang unik. Beberapa murid harus

    perform dengan hasil desain peralatan olah raga-nya. Syukurlah saya terpilih diantara 4 dari26. Peralatan tadi nannya akan dimanifestasikan menjadi building. Satu tantangan. Jadi, lebihbanyak bicara proses disini. Tidak hanya berbentuk briefyang menampilkan bentuk bangunan,spesikasiknya, ukurannya.

    Saran dari Pak Berry untuk arsitek Indonesia bisa bersaing di pasar global?

    Pertama, Kita harus percaya diri. Kita dak boleh merasa kurang atau dak bisa. Kita harus yakintapi bukan arnya merasa bisa dan tahu semua.Kita harus seper cangkir yang siap menerimamasukan, informasi dan pengetahuan. Kita harus eksibel terhadap apa yang masuk. Kita

    harus menerima dan bisa beradaptasi terhadap perubahan. Apa yang bisa diambil untukdipelajari. Sekarang zaman internet. Think global! Kita harus bisa mengambil referensi dari luardan mempelajari apa yang terjadi di luar sana. Mengiku perkembangan dengan seksama danturut berparsipasi dalam kegiatan2-kegiatan budaya internaonal yang melibatkan arsitekdan perancang seni lainnya. Fesval of Architecture in London sebagai contoh. Alur designgroup turut memeriahkan acara ini dengan kerjasama yang baik dengan KBRI London. Sayasempat berdiskusi dan bertukar pikiran dengan mereka (Alur design group). Sangat menarik.

    Kedua, kita harus mampu melihat diri kita. Kita jangan melihat diri kita dari kacamata kita sendiri,tapi melihat bagaimana orang lain melihat diri kita. Kita harus berbenah dan terus memperkaya

    diri kita dengan pengetahuan. Kita harus menunjukkan ke orang lain bahwa kita bisa. Satu lagi,kita harus melihat secara global bahwa banyak yang tertarik dengan valuedan budaya mur. Kitaharus mampu mengekspos nilai-nilai keunikan kita. We have to use our strengths!

    ***

    Wawancara oleh:Giri Narasoma Suhardi

    Project in Baker St.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    42/5642ema WTC dari Daniel Liebeskindge source hp://www.september11news.com/1_Libeskind_LMDC_3.jpg

    Saya ba di NewYork dengan kapal laut sebagai

    seorang remaja, imigran dan seper orang orang

    yang lain, saya tekesan dengan patung liber

    dan horizon gedung gedung kota manhaan.

    Saya dak pernah melupakan kesan tersebut.

    Dan proyek ini adalah mengenai kesan saya yangdak pernah saya lupakan. Itulah paragraph yang

    dibuat Daniel Liebeskind dalam narasi pembukaskema Word Trade Center yang dia menangkandalam kompesi Internasional yang diiku oleh5200 orang.

    Perjalanan Membuka Mataruang ide

    Realrich Sjarief

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    43/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    43

    Dalam perjalanan hidupnya, seorang arsitek belajaruntuk merasakan, mengatur, ataupun menciptaruang dimana kemampuan arsitekturalnya akansemakin terasah seiring berjalannya waktu. Desainerarsitektur atau architectural designer, merupakanpadanan / islah yang tepat untuk seseorang yangdak mempunyai serkat sebagai seorang arsitek.Kita dak akan membahas mengenai legaliltas

    seorang arsitek, namun lebih ke latar belakangfactual seorang arsitek. Kita berhipotesis bahwa adasatu benang merah yang dialami oleh para arsitek.Benang merah yang bisa membuat kita belajar.Tulisan ini menjadi dasar untuk thesis selanjutnya,sebagai batu pondasi kalau ia bisa dianalogikandalam satu bangunan.

    Model proses pembentukan dan pembelajaranarsitek yang cukup terkenal diambil dari 7 arsitek yangmempelopori gerakan deconstrucvist architecture,dimulai dari sebuah pameran di museum of modernart yang dikuratori oleh Philip Johnson.

    Frank O. Gehry, peraih Pritzker Prize (penghargaanarsitektur ngkat dunia) di tahun 1989, lahir di Kanada

    kemudian berangkat untuk bersekolah arsitekturdi University of Southern California, School ofArchitecture dan meneruskan ke Harvard Graduate,School of Design. Lain dengan Frank O. Gehry, ZahaHadid, seorang arsitek wanita ternama lahir diBadhdad, belajar di bawah bimbingan Rem Koolhaasdi sekolah arsitektur ternama di UK, Architectural

    rchitectural associaon pada latar belakang dengan paviliun salah satu karya mahasiswanyap://www.dezeen.com/2008/07/15/swoosh-pavilion-at-the-architectural-associaon/

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    44/5644

    ruang ide

    Associaon (AA) School of Architecture, London dan kemudian berkerja di OMA(kantor Rem Koolhaas) selama beberapa tahun sebelum ia menjadi partner danmembuka kantor sendiri.

    Salah satu gur lain dari 7 arsitek tersebut adalah Rem Koolhaas, lahir di Roterdamdi tahun 1944, belajar di Architectural Associaon (AA) School of Architecturesebelum mendirikan biro konsultan OMA (Oce for Metropolitan Architecture)bersama Elia, Zoe Zenghelis dan Madelon Vriersendrop. Arsitek lainnya yakniBernard Tschumi, lahir di Lausanne Switzerland, belajar arsitektur di Paris dan ETHZurich, dimana ia memenangkan kompesi Parc de la villete di tahun 1982.

    Para arsitek tersebut memiliki satu pola yang sama. Pola hidup nomaden,berpindahpindah untuk belajar, kemudian terkulminasi dalam satu kdi hidupnya. Mereka lahir di suatu tempat untuk kemudian belajar atauberkerja di tempat yang memiliki budaya yang berbeda, termasuk duaarsitek lainnya, yakni Wolfgang Prix, yang mendirikan Coop Himmeblau

    bersama Helmut Swiczinsky and Michael Holzer, dan juga PeterEisenman sebagai salah satu dari 7 arsitek tersebut. Meskipunada arsitekarsitek jenius yang memang bisa menetap di satutempat dan kemudian mendalami budaya, material lokal, danpengetahuan membangun yang kemudian disintesiskanmenjadi karya terbangun yang orisinal, akan tetapiperjalanan nomaden memberikan satu dampaksignikan bagi pengembangan karir arsitek.Pengembangan karir tersebut bisa dilakukan

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    45/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    45

    dengan berjalanjalan, bersekolah, ataupun berkerja pada biro konsultanarsitektur luar negeri, sebuah perjalanan nomaden untuk membuka mata.

    Patut dicatatbahwa krisis ekonomi terjadi pada tahun 1987 dan 1988 yangkemudian berulang seap sepuluh tahun. Krisis di tahun 1987 ini berkaitandengan gerakan Dekonstruksi yang digaungkan pada akhir tahun 1980. Saat itu,ada sebuah celah kesempatan setelah krisis ekonomi. Keka ekonomi sudahmulai pulih, kesempatankesempatan bisnis datang dan peluang untuk arsitekberkarya menjadi lebih besar.

    Hal ini juga berlaku setelah krisis 19971998, dimana setelah perekonomianpulih, banyak birobiro baru yang kemudian memiliki porolio yang unik danbaru yang dilengkapi dengan brand markeng yang mampu menyerap perhaanpasar, seper kemunculan biro-biro konsultan arsitketur BIG (Swedia), Lava

    (Australia & Jerman), dan REX (New York). Di Indonesia, jugaterdapat biro konsultan seper Urbane Indonesia, yang

    karyanya progresif, dalam waktu kurang dari lima tahunmampu menyabet peringkat 10 besar BCI Asia dan

    memenangkan beberapa kompesi nasional.

    Uniknya orangorang di belakang BIG, Lava,REX, atau Urbane Indonesia mengalami sebuah

    perjalanan dalam hidupnya yang kurang lebihsama dengan 7 arsitek desconstrucvist,yakni kesempatan untuk belajar , bekerja,dan berjalan-jalan di sebuah tempat yangberbeda budaya dengan tempat kelahirannya

    dan mengalami hidup nomaden.

    Satu arsitek yang patut dicatat karena dakmemiliki latar belakang formal pendidikanarsitektur adalah Tadao Ando, peraih PritzkerPrize tahun 1995. Jauh sebelum menjadiarsitek, ia adalah penju. Ia menghabiskanwaktu-waktunya untuk mempelajari arsitekturbarat dengan berjalanjalan berkeliling dunia,menjadi nomaden dalam rentang umurnya 24

    sampai dengan 28 tahun. Dalam kemiskinan,ia bepergian ke Moskow, Finlandia, Spanyol,Italia, Marseilles, Madagascar, India,

    Paris, dan Vienna; dimana ia melihatkarya arsitek ternama, Alvar Alto

    dan Michaelangelo sebagai sumberinspirasi. Ia kemudian memberanikan

    diri membuka praktek yangberkonsentrasi dalam perancangan

    rumah kecil dan sederhana. Diusia 35, Tadao Ando kemudian

    mendapatkan penghargaantahunan dari Instut arsitek

    Salahsa

    tukaryaRemKoolhaasO

    MA

    CCTVBeijing

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    46/5646

    Salah satu karya tadao Ando,

    Church of light

    ruang ide

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    47/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    47

    di jepang, sebuah penghargaan yang diberikan pertama kalinyauntuk proyek rumah berskala kecil sebesar 65m persegi. Pengalamanbelajar menikma arsitektur dari tempat-tempat di luar Jepang dalamrentang waktu 4 tahun memberikan pengaruh yang besar dalam

    kesuksesan Tadao Ando. Proyeknya berkembang dari rumah kecilmenuju bangunan publik seper museum atau bangunan komersial,dak hanya di Jepang, namun tersebar di Texas, Perancis sampai AbuDhabi.

    Kalau kitalihat dari lokasi geogras bahwa Indonesia adalah negarakhatuliswa dengan 2 musim yang suhu udaranya cenderung konstansepanjang tahun, Indonesia merupakan sebuah negara yang sangatberuntung dengan posisinya di equator dan memiliki tanah yang suburdengan kekayaan hutan tropis yang memiliki keanekaragaman haya

    yang nggi. Hal Ini sungguh berbeda dengan kota yang memiliki sekolaharsitektur, Architectural Associaon (AA), sebuah sekolah avantgardepenghasil arsitek kelas dunia, London dimana cuaca yang ada dakbersahabat dengan terpaan angin kencang sehingga pada musim dinginkita selalu merasakan wind chilled eect, dan sinar matahari hanyadatang untuk menerpa suhu diatas 20 derajat dak lebih dari empatbulan dalam satu tahun. Ada satu benang merah dari bagaimana letakgeogras dan kondisi iklim satu negara bisa memberikan sebuah masaadaptasi yang luar biasa, sense of survival.

    Hidup di luar negeri menjanjikan pola hidup yang baru, lepas dari kultur

    bangsa kita sebagai bangsa Indonesia. Pola hidup tersebut mengasahpola berpikir untuk bisa beradaptasi yang kemudian memberikan satuk posif luar biasa dalam pengembangan diri pribadi. Selain itu,dalam pencampuran budaya di tempat yang baru , para arsitek seringmendapatkan jaringan pertemanan yang kemudian terhubung denganbisnis . Bjarke Angels, seorang arsitek asal Denmark dan pendiri biroarsitektur BIG, pernah berkerja di biro konsultan Belanda MVRDV. ZahaHadid, yang kini menjadi arsitek ternama sebelumnya pernah berkerjadi biro konsultan OMA.

    Di organisasi profesi, Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI), proses untukmendapatkan serkasi arsitek dibedakan menjadi 3 tahap: Pratamadengan 3 tahun pengalaman, Madya dengan lima tahun pengalaman,dan Utama dengan 12 tahun pengalaman. Pengalaman tersebutmenunjukkan kematangan arsitek. Seorang arsitek mengalami programsarjana, bachelorarsitektur di Indonesia 4 tahun ataupun di luar negeriselama 3 tahun, dimana ratarata akan lulus di usia 23 sampai 25tahun. Setelah seorang arsitek itu lulus ia membuka mata dan memulaiperjalanannya. Baik atau buruk hidup di luar negeri, menjanjikan satufase dalam hidup yang signikan dalam perkembangan karir seorangarsitek. Belajar untuk memulai perjalanan membuka mata.

    ***

    Bibliography

    OMA ocial Website, www.oma.eu,Jodiiou Philip, New Forms, 1990 3.hp://architecture.about.com/library/bl-libeskind-statement.htm

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    48/5648

    Awal kami berbisnis konsultasiberangkat dari perusahaan di Cina yangdimulai pada tahun 2003, dimana saya dansuami, Clemens Bauer, adalahfoundingpartner.

    Setelah lulus studi Studi S2 di National

    University o Singapore, kami bersama salahsatu rekan belajar di program Urban Designyang berasal dari Cina menjajaki usaha

    konsultasi secara reelance .Pada saat saya bekerja sebagai design leader

    untuk salah satuLocal Design Instituteterbesar di ianjin (sekitar 1000 staff dibidang arsitektur dan konstruksi), kamimemenangkan kompetisi internasional untuk

    master plan ianjin University o echnology.Perusahaan tersebut kemudian menawarkankesempatan untuk memimpin salah satu

    National Art Gallery, Singapore

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    49/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    49

    design unit mereka, yang berarti kamiakan menangani begitu banyak proyekyang signifikan. But still, we decided to beindependent. Partner saya menawarkan sayabersama suami untuk berpartner di bisniskonsultansi di ianjin, kota otonomi terbesar

    ketiga di China yang terletak di dekat Beijing. Perusahaan kami di Cina berkembangpesat, seturut construction boomdi China

    terutama menjelang Olimpiade Beijing.Kini, sudah menjadi sebuah multidisciplinaryoffice in Planning and Architecturedengansta sebanyak 70 orang. Setelah tiga tahunberbisnis di ianjin, saya bersama suamimemutuskan kembali ke Singapura dan

    melanjutkan bisnis kami closer to home. Inilahawal lahirnya Bauer+Astaman tahun 2006.

    Bauer+Astaman

    Singapore

    Karolina Astaman

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    50/5650

    Jakarta Green City

    Proyek seluas 38 ha dengan klien sebuah konglomerasi multinasional terbesar

    di Singapura ini adalah township pertama di Indonesia. erletak di Cakung

    yang sejatinya merupakan area industri, penekanan konsep desain terutama

    pada penciptaan imej tempat tinggal yang diidamkan, dengan asilitas modern

    yang lengkap di tengah kehidupan suburban. Penerapannya yaitu pada image

    brand Living in the New Upper East dengan membangun inrastruktur yang

    memungkinkan integrasi lingkungan: keamanan sekaligus keterbukaan pada

    komunitas, serta kehidupan ramah lingkungan. Proyek Jakarta Garden City

    memperoleh FIABCI award, penghargaan paling bergengsi di bidang real estate,

    sebagai perumahan terbaik di Indonesia dan terbaik kedua di dunia untuk low-rise

    residential.

    Deva Villas, Bali

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    51/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    51

    Di Bauer+Astaman kami melanjutkan

    proyek-proyek yang berbasis di Asia

    enggara, sambil membangun sebuah brand

    yang lebih okus menangani higher-end

    projectsuntuk klien multinasional. Singapura

    adalah basis yang sangat efisien untuk menjajaki

    market di Asia enggara, yang bagi kami bukan

    hanya end-useratauprivate clientstapi terutama

    corporate clients. Di Singapura konsentrasi

    perusahaan multinasional yang berposisi sebagai

    HQ (Head uarter) Asia Pacific sangat tinggi

    dan kebanyakan decision makerdari perusahaan-perusahaan tersebut akan berbasis disini

    Sayangnya market di Asia enggara tidak

    berkembang sepesat yang kami harapkan,

    sehingga masih sedikit proyek-proyek

    (terutama proyek urban) yang bisa kami

    garap jika dibandingkan dengan di Cina,

    dimana kami masih sangat akti dengan

    partner office kami terdahulu dan dengan

    tim proyek yang berbasis di Shanghai.

    Bisa dibilang bisnis kami bukanlah biro

    arsitek yang konvensional. Dimana kami bisa

    memberikan added value untuk klien dan

    bisnis mereka, disitu kami bekerja. Apakah

    itu terintegrasi dengan divisi bisnis mereka,

    atau sebagai penasihat dalam suatu proyek

    atau investasi. Posisi saya di Bauer+Astaman

    resminya sebagai Direktur, tapi saya lebih

    senang menyebutnyaBusiness Development

    Creator, menciptakan business opportunity

    bukan hanya untuk perusahaan kami tapi

    juga untuk klien dan industry colleagues.

    Sejalan perkembangan bisnis di

    bidang konsultasi, kami juga sedang

    mengembangkan property brand sendiri

    yang dimulai dengan dibentuknya DEVA

    (Divine Estate and Villas Asia) dengan

    proyek pertama kompleks boutique

    investment villas di Canggu, Bali.

    Singapura adalah basis yang sangat esien untuk menjajaki

    market di Asia Tenggara, terutama corporate clients. DiSingapura konsentrasi perusahaan mulnasional yang berposisi

    sebagai HQ (Head Quarter) Asia Pacic sangat nggi.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    52/5652

    Xiqing Waterfront and CBD

    Proyek pemenang kompetisi

    internasional ini terletak di Xiqing

    District, sebuah daerah perdagangan

    di tepi sungai yang menghubungkan

    Cina utara dan selatan. Desain

    menerapkan struktur seperti

    benang helix yang dikombinasikan

    dengan inrastruktur dan jaringan

    transportasi publik untuk

    membangkitkan interaksi kedua

    tepi sungai, yang nantinya akanmenampung beragam ungsi seperti

    conention center, mall,shopping

    arcade, residensial, pusat rekreasi,

    water parksdan ruang-ruang hijau.

    ruang karya

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    53/56

    ruang | kreavitas tanpa batas

    53

    Di dalam rban design, it may not always be possible to have a certain design style. Urban Designers

    biasanya lebih jauh lagi dari image seorang artist yang memiliki gaya tersendiri, karena setiap lokasi

    memiliki permasalahan yang berbeda, sehinggs membutuhkan jawaban yang berbeda juga. Te Genius

    Loci, spirit o the place, akan dan harus mendikte gaya perencanaan kawasan/ kota, sementara

    Urban designer membantu mengarahkannya untuk menjadi atrakti dan relevan sesuai kebutuhan.

    Begitupula di bidang arsitektur, tidak ada konsep one-style-fits all, satu gaya design yang bisa

    mengakomodasi semua. Karakter desain akan terus berkembang sesuai perjalanan karir. Namun

    demikian, di Bauer+Astaman, kami memiliki a distinctive design philosophy, and that are: pragmatic,

    commercial, and innoative. Its hard to pin point for me, but our clients and critiques always see it.

    Setiap ruang publik punya personalitydan potensial. Jika belum terlihat, maka adalah tugas

    kami sebagai arsitek/ perencana urban untuk mengeksplorasi potensinya. Lokasi yang awalnya

    tidak berkarakter, atau bahkan memiliki reputasi yang kurang baik dapat ditransormasikan

    menjadi tempat yang disukai, popular dan komersial. Inilah yang terjadi di banyak project

    urban revitalization kami. Bisa dibilang, kami adalah tim urban makeover, mentransormasikan

    suatu urban personality dari status quo ke suatu yang lebih baik, unik, dan value-added .

    Capital City of The Olympic

    Mengacu kepada masterplan ianjin Olympic Area oleh

    Nikken Sekkei International, proyek yang dibuat semasa masih

    bekerja sebagai director/ounding partner dari ArchilandConsultant International ini meliputi sebuah SOHO tower

    yang menanpung area retail dengan dua menara apartement

    servis di atasnya.

    Dengan keberdekatan dan view yang baik kearah area

    olimpiade, daerah dimana proyek ini dibangun direncanakan

    untuk menjadi distrik residensial yang elit. Kesuksesan dua

    menara apartemen dan presentase huniannya yang tinggi

    pada tahun 2006 mendorong developer untuk melanjutkan

    membangun menara ketiga dengan konfigurasi yang serupa

    yang diselesaikan pada 2007, dan menara keempat yang saat ini

    sedang dalam penyelesaian.

    The Genius Loci, spirit of the place, akan dan harus mendikte

    gaya perencanaan kawasan/ kota, sementara urban designer

    membantu mengarahkannya untuk menjadi atrakf dan relevan

    sesuai kebutuhan.

  • 7/26/2019 Karya Arsitek Indonesia

    54/5654

    Eko PrawotoSeorang arsitek dan pendidik

    yang konsisten dengan lokalitas,

    potensi material serta tenaga,

    dan ketertarikannya akan

    arsitektur yang membawa

    semangat kebersamaan. Beliau menyelesaikan

    pendidikan arsitektur di Universitas Gajah

    Mada pada tahun 1982, kemudian menempuh

    pendidikan lanjut di Berlage Instute Amsterdam

    pada tahun 1993.

    Beliau percaya bahwa esensi arsitektur

    terletak pada sebuah proses: materialisasi

    sebuah ide secara parsipaf. Arsitektur yang

    beliau komunikasikan cenderung sederhana

    dan sensif yang berusaha mengarkulasi

    kembali relasi manusia dengan alam. Beberapa

    karya beliau diantaranya: Ceme Art House,Yogyakarta (1997-1999); Rumah Butet

    Kertarajasa, Yogyakarta (2001-2002); Straw

    poem, Buenoconvento, Siena, Italia (2003);

    Lung, Yogyakarta dan Singapura (2008); The

    Temple, Singapura (2010).

    PROFILKONTRIBUTOR

    Maulana MurdanAs an Senior Associate at

    Woods Bagots San Francisco

    studio, Maulana Murdan brings

    with him over een years

    of internaonal experience

    in large, mixed use projects. His architecturalcareer has given him the opportunity to design

    projects across the globe, with extensive

    experience in Singapore, where he lived and

    worked for seven years. He has also worked

    on projects in Indonesia, Malaysia, India, China

    and the Middle East.

    This understanding of architecture and design

    on an internaonal scale has shaped Maulanas

    belief that the actual design process is the most

    crical aspect in creang high performance,

    sustainable design.

    Previously he was involved with the designteam for Jinling Tower, in Nanjing, China, which

    won both the San Francisco AIAs Unbuilt Design

    Award and Venice Biennales Metamorph

    Award in 2004. The Shenzhen Stock Exchange

    Compeon, for which he was the design team

    leader, won the 2007 AIA San Francisco Unbuilt

    Design Award.

    Surjanto S.Surjanto spent his early years

    of pracce in Indonesia, before

    moving to Singapore in 1996

    and the United States in 2001.

    He has connuously expanded

    his experience to include projects in South East

    Asia, China, the Middle East and United States

    encompassing a broad range of types and scales

    from Transbay Tower & Terminal Internaonal

    Compeon which includes the tallest tower

    design in East Coast United States, the Tai Ping

    Xiao high-end residenal towers, Shanghai, to

    the 75-storey-330m China World Trade Center

    Tower, currently the tallest building in Beijing,

    China. Involved in all stages of architectural design

    and coordinaon, he strives to deliver the best

    sustainable design soluons to meet challenging

    Internaonal client expectaons and projectrequirements.

    Surjanto has worked on several award-winning

    projects, mo