Kartini pahlawan penuh kontroversi

43
KARTINI PAHLAWAN PENUH KONTROVERSI Oleh : Halimah Indah Sari

Transcript of Kartini pahlawan penuh kontroversi

Page 1: Kartini pahlawan penuh kontroversi

KARTINI PAHLAWAN

PENUH KONTROVERSIOleh : Halimah Indah Sari

Page 2: Kartini pahlawan penuh kontroversi

KARTINI PAHLAWAN PENUH KONTROVERSI :

DOOR DUISTERNIS TOT LICTH(HABIS GELAP TERBITLAH TERANG)

Page 3: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Biografi singkat : RADEN ADJENG KARTINI

Nama aslinya adalah Raden Ayu Kartini.

Lahir di Jepara, Jawa Tengah, tanggal 21 April 1879.

R.A. Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa.

Putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat (seorang patih yang di angkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir) dan M.A. Ngasirah (istri pertama, tetapi bukan istri utama).

Page 4: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Biografi singkat : RADEN ADJENG KARTINI Di lihat dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga

Hamengkubuwana VI. Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit.

Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Kartini adalah anak kelima dari sebelas bersaudara kandung dan tiri.

Dan dari kesemua saudara sekandung, Kartini merupakan anak perempuan tertua.

Page 5: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Kartini dan saudaranya. Berdiri (dari kiri): Kartini, Soelastri, Rukmini, Kardinah. Bawah: Kartinah dan Rawito.

Page 7: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Kartini bersama ayah dan tiga saudara perempuan. Dari kiri: Soematri, Rukmini, Raden Mas Adipasti Ario Sosrodiningrat, Kartini, dan Kartinah.

Page 8: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI Awalnya ayah Kartini adalah seorang wedana di Mayong.

Ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan

Setelah pernikahan itulah ayah Kartini menjadi bupati Jepara, menggantikan kedudukan R.A.A. Tjitrowikromo, ayah kandung R.A. Woerjan.

Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School).

Page 9: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI

Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Di rumahnya ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-temannya yang berasal dari Eropa, yang salah satunya adalah Rosa Abendanon (Belanda).

Kartini mulai tertarik dengan kemajuan berpikir perempuan Eropa setelah ia banyak membaca buku, Koran, dan majalah Eropa (De Hollandsche Lelie).

Page 10: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief

yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan).

Hingga timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Page 11: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI

Perhatian Kartini tidak hanya soal emansipasi wanita, tapi juga masalah social umum.

Buku-buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20 : Max

Havelaar dan Surat-Surat Cinta, karya Multatuli. De Stille

Kraacht (Kekuatan Gaib), karya Louis Coperus. Karya Van Eeden, karya Augusta de Witt, dan roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Dan semuanya berbahasa Belanda.

Page 12: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI

12 November 1903, Kartini menikah dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.

Suaminya yang mengerti keinginan Kartini, memberi Kartini kebebasan dan memberi dukungan untuk mendirikan sebuah sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, sekarang digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Page 13: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Kisah hidup : RADEN ADJENG KARTINI 13 September 1904, lahir anak pertama sekaligus anak

terakhir Kartini, yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat.

17 September 1904, Kartini meninggal di usianya yang ke-25 tahun.

Dia meninggal dalam pangkuan suaminya (menurut cerita para abdi-dalem yang melihat peristiwa itu, diambil dari banyak sumber).

Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Page 14: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Peninggalan : RADEN ADJENG KARTINI Kartini meninggalkan pengaruh yang cukup

besar di kalangan masyarakat.

Berkat kegigihan Kartini, didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, menyusul di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya.

Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini".

Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis asal Belanda.

Page 15: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Peninggalan : RADEN ADJENG KARTINI Pembukuan surat-surat yang pernah

dikirimkan oleh Kartini kepada teman-temannya di Eropa, oleh Mr. J.H. Abendanon.

Buku itu diberi judul Door Duisternis tot

Licht yang secara harfiah berarti, "Dari Kegelapan Menuju Cahaya".

Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada tahun 1911.

Page 16: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Peninggalan : RADEN ADJENG KARTINI

Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.

1922, Balai Pustaka menerbitkan buku ini dengan judul Habis

Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang diterjemahkan oleh Armijn Pane, seorang sastrawan pujangga baru.

Terbitnya surat-surat Kartini, yang hanya seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda.

Page 17: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Peninggalan : RADEN ADJENG KARTINI Dengan pemikiran-pemikirannya, Kartini mulai mengubah

pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa.

Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.

Page 18: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Buku-buku Kartini : Habis Gelap Terbitlah Terang

Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya

Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904

Panggil Aku Kartini Saja

Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya

Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903

Page 19: Kartini pahlawan penuh kontroversi

KARTINI PAHLAWAN PENUH KONTROVERSI : KONTROVERSI PEJUANG EMANSIPASI WANITA

Page 20: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Keraguan terhadap kebenaran surat-surat Kartini Beberapa kalangan meragukan kebenaran surat-surat

Kartini atau menganggapnya hanya hoax belaka.

Ada dugaan bahwa J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat Kartini.

Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk orang yang berkepentingan dan mendukung politik etis.

Page 21: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Keraguan terhadap kebenaran surat-surat Kartini

Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya.

Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda.

Page 22: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Penetapan Hari Kartini Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga sedikit

diperdebatkan.

Pihak yang kontra dengan hal itu, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.

Alasannya adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya, karena masih banyak pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan Kartini, seperti Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu, Dewi Sartika dan lain-lain.

Page 23: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Penetapan Hari Kartini Dan Kartini mendapatkan hari besarnya sendiri dan ditetapkan

khusus oleh pemerintah, sedangkan pahlawan wanita lainnya hanya diperingati setiap kali Hari Pahlawan.

Pada tanggal 2 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Page 24: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Penetapan Hari Kartini

Kartini ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia, padahal tidak benar-benar ikut andil layaknya seorang pahlawan yang turun ke lapangan untuk berperang melawan penjajah.

Setelah kita membaca kisah Kartini, kita tahu bahwa Kartini hanya bersurat-suratan dengan teman-teman penanya.

Page 25: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Penetapan Hari Kartini

Tentu tanpa adanya peranan dari teman-temannya ini, yang selanjutnya berinisiatif mempublikasi isi surat-surat Kartini ke dalam sebuah buku, mustahil Emansipasi Wanita ini terwujud hingga sekarang ini.

Lain halnya jika pada waktu itu Kartini buka suara, dan berpidato di depan orang banyak mengenai pemikiran-pemikiran hebatnya ini. Mungkin gelar pahlawan bisa lebih melekat erat pada namanya.

Page 26: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Sikap Pro-Poligami

Sikap Kartini yang pro terhadap poligami, juga di anggap bertentangan dengan pandangan kaum feminis tentang arti emansipasi wanita.

Page 27: Kartini pahlawan penuh kontroversi

KARTINI PAHLAWAN PENUH KONTROVERSI : KUTIPAN SURAT

KARTINI

Page 28: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899

“Bagi saya hanya ada dua macam keningratan, keningratan fikiran (fikroh) dan keningratan budi (akhlak). Tidak ada manusia

yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya dari pada melihat orang membanggakan asal keturunannya. Apakah

berarti sudah beramal sholih orang yang bergelar macam Graaf atau Baron?… Tidaklah dapat dimengerti oleh pikiranku yang

picik ini,…”

Page 29: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Surat Kartini kepada Nyonya Abendon, 4 September 1901

“Pergilah, laksanakan cita-citamu. Bekerjalah untuk hari depan. Bekerjalah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas.

Dibawah hukum yang tidak adil dan paham-paham palsu tentang mana yang baik dan mana yang jahat. Pergi! Pergilah! Berjuang dan menderitalah, tetapi bekerja untuk kepentingan

yang abadi”.

Page 30: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Surat Kartini kepada Nyonya Abendon, 10 Juni 1902

“Kami sekali-kali tidak hendak menjadikan murid-murid kami menjadi orang setengah Eropa atau orang Jawa yang kebarat-

baratan”.

Page 31: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Surat kartini kepada Nyonya Abendanon, 12 Oktober 1902

“Dan saya menjawab, tidak ada Tuhan kecuali Allah. Kami mengatakan bahwa kami beriman kepada Allah dan kami tetap beriman kepada-Nya. Kami ingin mengabdi kepada Allah dan bukan kepada manusia. Jika sebaliknya tentulah kami sudah

memuja orang dan bukan Allah”.

Page 32: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 27 Oktober 1902

“Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu

menyangkal bahwa dibalik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak patut sebagai

peradaban?”

Page 33: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1901

“Kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya.

Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan

kewajibannya yang diserahkan alam (sunatullah) sendiri ke dalam tangannya : menjadi ibu, pendidik manusia yang

pertama-tama”.

Page 34: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Surat Kartini kepada Nyonya van Kol, 21 Juli 1902

“Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang agama Islam patut disukai”.

Page 35: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Surat kartini kepada Nyonya Abendon, Agustus 1900

“Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya”.

Page 36: Kartini pahlawan penuh kontroversi

KARTINI PAHLAWAN PENUH KONTROVERSI : NASIHAT BIJAK

KARTINI

Page 37: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu – satunya hal yang benar – benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.

Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.

Jangan mengeluhkan hal – hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang.

Page 38: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.

Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain.

Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.

Page 39: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak akan pernah bisa menyangkal apa yang kamu rasa. Jika kamu memang berharga di mata seseorang, tak ada alasan baginya untuk mencari seorang yang lebih baik darimu.

Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti 2 orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti.

Page 40: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.

Saat membicarakan org lain Anda boleh saja menambahkan bumbu, tapi pastikan bumbu yg baik.

Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.

Habis gelap terbitlah terang

Page 41: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Maka Kesimpulan Dari Emansipasi Wanita Ala Kartini Adalah "Menjunjung Tinggi Harkat Martabat Kaum Wanita, Dan Juga Kebebasan Untuk Mengenyam

Pendidikan Setinggi-tingginya Layaknya Kaum Pria Di Masa Itu, Tanpa Melupakan Kodratnya Sebagai

Seorang Wanita."

Page 42: Kartini pahlawan penuh kontroversi

Sumber http://katakatakansemua.blogspot.co.id/2014/08/20-kata-nasehat-bijak-dari-

ra-kartini.html http://www.dbiografi.com/2015/04/25-fakta-tentang-ra-kartini.html http://www.asliindonesia.net/2015/04/10-kutipan-surat-ra-kartini-yang.html http://simomot.com/2014/04/21/foto-foto-keluarga-ra-kartini-dari-ayah-saud

ara-suami-hingga-anak-tunggalnya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini http://glen-tripollo.blogspot.co.id/2012/04/ra-kartini-pahlawan-penuh-kontro

versi.html http://forum.viva.co.id/indeks/threads/kontroversi-ra-kartini-pahlawan-wanit

a-hasil-rekayasa-belanda.1129535/

Page 43: Kartini pahlawan penuh kontroversi

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA