KARBON DIOKSIDA

16
KARBON DIOKSIDA CARBON DIOXIDE Sifat Fisika Kimia Nama Bahan : Karbon dioksida Deskripsi Bentuk gas yang tidak mudah terbakar, tidak berwarna, tidak berbau, berasa sedikit asam, tidak menyala pada suhu ruang; Berat molekul 44,01; Rumus molekul CO 2 ; Titik leleh -57 o C (- 71 F); Titik sublimasi -79 o C (-110 F); Kerapatan uap 1,53 (udara=1); Suhu kritis 31,6 o C; Tekanan kritis 73,8 atm; Kerapatan 1,101 g/cm 3 pada -37 o C; Tekanan uap 43700 mmHg @ 21 o C; Kelarutan dalam air: 88 mL karbon dioksida per 100 mL @ 20 o C; Dapat larut dalam: alkohol, aseton, hidrokarbon, pelarut organik.

description

CO2

Transcript of KARBON DIOKSIDA

KARBON DIOKSIDA CARBON DIOXIDE

KARBON DIOKSIDACARBON DIOXIDE

Sifat Fisika KimiaNama Bahan : Karbon dioksida

DeskripsiBentuk gas yang tidak mudah terbakar, tidak berwarna, tidak berbau, berasa sedikit asam, tidak menyala pada suhu ruang; Berat molekul 44,01; Rumus molekul CO2; Titik leleh -57oC (-71 F); Titik sublimasi -79oC (-110 F); Kerapatan uap 1,53 (udara=1); Suhu kritis 31,6oC; Tekanan kritis 73,8 atm; Kerapatan 1,101 g/cm3 pada -37oC; Tekanan uap 43700 mmHg @ 21oC; Kelarutan dalam air: 88 mL karbon dioksida per 100 mL @ 20oC; Dapat larut dalam: alkohol, aseton, hidrokarbon, pelarut organik.

Penggunaan Karbon DioksidaSebagai media pemadam kebakaran; digunakan pada pembuatan minuman berkarbonat dan air soda; karbon dioksida cair merupakan pelarut senyawa organik yang baik; sebagai pendingin pada industri pangan. Digunakan juga pada sintesa urea, dry ice dan minuman ringan.

Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organBahaya utama terhadap kesehatan: Gangguan jantung atau kardiovaskuler, gangguan pernafasan.Organ sasaran: Mata, kulit, sistem saraf pusat.Rute Paparan Paparan Jangka Pendek : Terhirup Perubahan tekanan darah, telinga mendenging, mual, kesulitan bernafas, detak jantung tidak teratur, sakit kepala, mengantuk, pusing, sensasi tingling, tremor, lemah, gangguan penglihatan, konvulsi, hilang kesadaran, koma.

Kontak dengan kulit Lepuh, frostbite. Kontak dengan mata Pandangan kabur, frostbite. Tertelan Bukan merupakan paparan yang lazim.

Penyimpanan Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku. Simpan wadah dalam keadaan tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang sejuk, bersih, kering, dan berventilasi baik. Jauhkan dari panas di atas 49oC (120 F). Hindarkan kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Jangan melubangi atau membakar wadah. Tutuplah katup setelah digunakan atau dalam keadaan kosong. Jangan biarkan bagian tubuh yang tidak terlindungi terkena/menyentuh pipa tidak terinsulasi, yang mengandung cairan cryogenic. Cegahlah terjebaknya cairan dalam sistem tertutup atau sistem pemipaan tanpa perlengkapan pressure relief.

Informasi EkoLogi

Merupakan gas normal di atmosfer. Berperan dalam pemanasan global.Toksisitas pada ikan: 150000 g/L selama 48 hari (mortalitas) Brown trout (Salmo trutta)

Efek KlinisKeracunan akut Terhirup Pada bentuk padat dan cair, karbon dioksida bersifat sangat mudah menguap sehingga dapat melepaskan gas dengan segera. Pada konsentrasi 2-10 % dapat menimbulkan rasa asam, dyspnea, sakit kepala, vertigo, mual, kesulitan bernafas, lemah, mengantuk, mental confusion, peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, peningkatan laju pernafasan. Paparan 10% karbon dioksida selama beberapa menit dapat menyebabkan gangguan penglihatan, tinnitus, tremor, keringat berlebih, gelisah, parestesi, ketidaknyamanan secara umum, hilang kesadaran, dan koma. Pada konsentrasi 25-30 % dapat menyebabkan koma dan konvulsi dalam satu menit. Takikardia dan aritmia juga mungkin terjadi.

Pada konsentrasi 50% dapat menimbulkan gejala hipokalsemia termasuk spasme karpopedal. Kelebihan karbon dioksida untuk waktu tidak lebih dari 5 menit dapat menimbulkan efek pada penglihatan berupa penyempitan area penglihatan, pembesaran blind spot, fotofobia, hilangnya konvergensi dan akomodasi, berkurangnya adaptasi terhadap gelap, sakit kepala, insomnia, perubahan kepribadian, sebagian besar depresi dan iritabilitas. Meskipun terdapat cukup oksigen untuk mencegah terjadinya asfiksia karena karbon dioksida, konsentrasi tinggi dapat menimbulkan efek berat melalui gangguan eliminasi normal dari tubuh.

Kontak dengan kulitTidak ada efek berat yang dilaporkan akibat paparan gas karbon dioksida. Karena evaporasi cepat, karbon dioksida cair dan padat dapat menimbulkan frostbite disertai kemerahan, tingling, nyeri atau mati rasa. Pada kasus yang lebih berat, kulit dapat mengeras, memutih, dan melepuh. Kontak dengan mataPada konsentrasi tinggi di udara, karbon dioksida dapat menyebabkan sensasi pedih di mata. Paparan karbon diokasida 200000 ppm dapat menyebabkan iritasi. Karena evaporasi cepat, karbon dioksida cair dan padat dapat menimbulkan frostbite disertai kemerahan, nyeri, dan pandangan kabur.

TertelanPenelanan gas tidak lazim terjadi. Jika karbon dioksida cair atau padat tertelan, dapat menyebabkan frostbite pada bibir, mulut, dan membran mukosa.

Keracunan Kronik TerhirupDilaporkan bahwa manusia dapat toleran terhadap konsentrasi karbon dioksida sebesar 1,5% dalam udara untuk waktu yang berkepanjangan tanpa menimbulkan efek berat, tetapi metabolisme kalsium atau fosfor dapat terpengaruh. Hal ini diketahui dari menurunnya tingkat kalsium dan fosfor dalam urin secara progresif. Pada konsentrasi 2% dapat terjadi pernafasan yang diperdalam. Pada konsentrasi 3% terlihat adanya gangguan performa. Telah didemonstrasikan bahwa perkembangan toleransi dapat terjadi selama paparan yang diperpanjang pada tingkat rendah.

Pertolongan Pertama TerhirupBila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila pasien tidak bernafas, berikan pernafasan buatan. Bila pasien mengalami kesulitan bernafas, berikan oksigen. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulitSegera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan mataSegera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

TertelanSegera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsan, miringkan kepala menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Penatalaksanaan StabilisasiPenatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

DekontaminasiA. Dekontaminasi MataDilakukan sebelum membersihkan kulit:Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.Jangan biarkan pasien menggosok matanya.Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

B. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) Dilakukan pada saat akan membersihkan kulit :Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

KARYA ILMIAHKARBON DIOKSIDA CO2

NAMA ANGGOTA

IMAS MULYANIMILA NURAENINENENG SITI MASITOHPUTRI ANGGUN VIONARATIH SURYAGANTINITRESNA SITI MARLIAH